Anda di halaman 1dari 24

Adrenal Insufficiency

(AI)
Skenario
• Ny. R, 38 tahun, datang dengan keluhan lemah badan hingga sulit untuk
beraktivitas disertai sakit kepala yang dipengaruhi oleh posisi badan dari
1 bulan yang lalu. Pasien merasa mual dan muntah 5x/hari berisi cairan
tanpa darah sebanyak 2 gelas. Nafsu makan berkurang dan berat badan
menurun sebanyak 13 kg dalam 3 bulan terakhir. Pasien mengaku kulit
terasa lebih menggelap dari biasanya, padahal aktivitas selalu didalam
ruangan. Tidak disertai penglihatan buram, dan penurunan kesadaran.
• BAB : Mencret sejak 2 minggu yang lalu, konsistensi cair tidak disertai
lendir dan darah, sebanyak 4x/hari.
• BAK : Tidak ada keluhan
• RPD :
- Pernah demam hilang timbul dari 1 bulan yang lalu sampai sekarang,
- Tampak menggelap di seluruh badan terutama pada wajah, telapak tangan,
dan sela-sela jari.
- Pernah di diagnosis depresi akibat masalah keluarga sejak 1 tahun
yang lalu
• RP Keluarga :Tidak ada penyakit turunan
• RP Kebiasaan :
- Riwayat pemakaian obat suntik dan bekerja sebagai WPS sejak SMA
- Pasien tidak sedang menjalani diet, tapi makanan yang ia santap sering
terasa hambar, sehingga selalu saja menambahkan garam ke makanannya.
• R. Pengobatan : minum panadol dan paramex namun tidak kunjung membaik
Pemeriksaan Fisik
• KU: CM; Kesan sakit: ringan
• St gizi: TB: 170 cm, BB: 62 kg (8 bulan yl: 75 kg)
• TTV:
• TD: 100/70 mmHg
• N: 106 x/mnt
• R: 20 x/mnt
• S: 36oC
• Kepala: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
• Mulut : oral candidiasis
• THT: sekret (-), darah (-)
• Leher: KGB tidak teraba, trakea letak sentral
• Kulit: hiperpigmentasi yang abnormal
• Toraks: Paru
• Inspeksi: pergerakan napas simetris, otot bantu pernapasan (-)
• Palpasi: nyeri tekan (-), taktil fremitus -/-
• Perkusi: sonor
• Auskultasi: VBS +/+, Rh -/-, Wh -/-
• Cor
• Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi: ictus cordis teraba di ICS V LMCS
• Perkusi: batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi: Murmur (-), S3 (-), S4 (-)
• Abdomen:
• Inspeksi: datar
• Auskultasi: bising usus meningkat
• Perkusi: hipertimpani
• Palpasi: nyeri tekan (-), lien dan hepar tidak teraba
Definisi
Insufisiensi Adrenal adalah :
• Kegagalan kelenjar adrenal dalam mencukupi kebutuhan
hormon kortisol dan aldosteron.
• Kekurangan kortisol dapat ditandai dengan rasa lelah yang berat,
depresi, hilang nafsu makan, dan penurunan berat badan.
• Kekurangan aldosteron dapat ditandai dengan penurunan
tekanan darah terutama saat berdiri secara tiba-tiba, dan
gangguan kadar garam dalam darah.
Klasifikasi
• Primer (Addison’s Disease/AD)
• Kerusakan pada kelenjar adrenal  kortisol 
• Terjadi pada 110-114 dari 1 juta orang di negara berkembang.
• Sekunder
• Kelenjar pituitari gagal memproduksi ACTH yang cukup  kortisol

• Beberapa sumber memisahkan penggolongan insufisiensi adrenal
menjadi tersier jika terjadi kerusakan pada hipothalamus.
• Primer  Kerusakan pada Kelenjar Adrenal
• Sekunder  Kerusakan pada Kelenjar Pituitari
• Tersier  Kerusakannya pada Hipothalamus
Etiologi Insufisiensi adrenal
• 80-90% autoimun adrenalitis
• Infeksi : TB, AIDS, Fungal Adrenalitis, Syphilis
• Drug-induced : Antikoagulan (heparin, warfarin), ketokonazole,
fenobarbital, rifampisin
• Kelainan Genetik : Adrenoleukodystrophy, adrenomyeloneuropathy
Manifestasi Klinis
Hiperpigmentasi
Diagnosis Insufisiensi Adrenal
• Tujuan :
• Memastikan sekresi kortisol yang rendah
• Menentukan jenis insufisiensi adrenal
• Mengetahui proses patogenesis yang terjadi
• Hematologi rutin
• Pemeriksaan elektrolit: Ca, K, Na
• USG abdomen
• Short Synacthen Test (SST) / ACTH Stimulation test
AIDS-related adrenal insufficiency
• Biasanya tjd pada infeksi HIV stadium lanjut
• Kelenjar adrenal biasanya dipengaruhi oleh opportunistic infection
(terutama cytomegalovirus, disseminated Mycobacterium avium-
intracellulare, M tuberculosis, Cryptococcus neoformans,
Pneumocystis carinii dan Toxoplasma gondii) atau oleh Kaposi’s
sarcoma
• Kejadiannya pada penderita AIDS kecil (< 5%) karena insufisiensi
adrenal tidak terjadi sampai > 90% kelenjar dirusak
Penatalaksanaan
Non- medikamentosa
• Meningkatkan asupan garam pada konsumsi mineral
• Mengurangi respon stres (emosi, infeksi, trauma)
Medikamentosa
• Glukokortikoid : hidrokortison mulai dengan dosis 20-25 mg dalam 24
jam
• Mineralokortikoid : Fludokortison dimulai dengan dosis 100 µg/dl
dipagi harinsebelum bangun tidur.
• Androgen : 25-50 mg single dose dipagi hari
Krisis Adrenal
Krisis Adrenal atau krisis Addison atau Acute Adrenal Insuffiency adalah
suatu insufisiensi adrenal akut yang biasanya ditemukan dalam keadaan
syok pada seseorang yang menderita insufisiensi adrenal yang
sebelumnya tidak diketahui atau pada penderita insufisiensi adrenal
yang kemudian mendapat suatu infeksi bakteri, tindakan operasi, diare
atau penyakit berat lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
• www.nadf.us/adrenal-diseases/secondary-adrenal-insufficiency/
• https://emedicine.medscape.com/article/116716-overview
• NHS Foundation Trust Department Of Endocrinology

Anda mungkin juga menyukai