Anda di halaman 1dari 8

Fisiologis Nifas

• Masa nifas atau post partum disebut juga puerpurium yang berasal dari bahasa
latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parous” berarti melahirkan
• Masa nifas (puerpurium) dimulai sejak plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-
kira 6 minggu. Puerperium (nifas) berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari,
Tahap Masa Nifas

Puerperium Dini
• Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
Dalam agama Islam dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
Puerperium Intermedial
• Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
Remote Puerperium
• Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu
untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan, tahunan
Perubahan Fisiologi Masa Nifas

• a. Perubahan Sistem Reproduksi proses involusi. Lokhea dibedakan menjadi 4


• 1) Uterus jenis berdasarkan warna dan waktu keluarnya :
• Involusi merupakan suatu proses kembalinya
uterus pada kondisi sebelum hamil. Perubahan • a) Lokhea rubra :Lokhea ini keluar pada hari
ini dapat diketahui dengan melakukan pertama sampai hari ke-4 masa post partum.
pemeriksaan palpasi untuk meraba dimana Cairan yang keluar berwarna merah karena
Tinggi Fundus Uterinya (TFU). terisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta,
2) Lokhea dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambut
bayi), dan mekonium.
• Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama
masa nifas. Lokhea berbau amis atau anyir • b) Lokhea sanguinolenta
dengan volume yang berbeda-beda pada setiap Lokhea ini berwarna merah kecokelatan dan
wanita. Lokhea yang berbau tidak sedap berlendir, serta berlangsung dari hari ke-4
menandakan adanya infeksi. Lokhea mempunyai sampai hari ke-7 post partum.
perubahan warna dan volume karena adanya
• c) Lokhea serosa
• Lokhea ini berwarna kuning kecokelatan karena mengandung serum, leukosit, dan robekan atau
laserasi plasenta. Keluar pada hari ke-7 sampai hari ke- 14.

• d) Lokhea alba
• Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir serviks, dan serabut
jaringan yang mati. Lokhea alba ini dapat berlangsung selama 2-6 minggu post partum.
• Lokhea yang menetap pada awal periode post partum menunjukkan adanya tanda-tanda
perdarahan sekunder yang mungkin disebabkan oleh tertinggalnya sisa atau selaput plasenta.
Lokhea alba atau serosa yang berlanjut dapat menandakan adanya endometritis, terutama bila
disertai dengan nyeri pada abdomen dan demam. Bila terjadi infeksi, akan keluar cairan nanah
berbau busuk yang disebut dengan “lokhea purulenta”. Pengeluaran lokhea yang tidak lancar
disebut “lokhea statis”.
• 3) Perubahan Vagina
• Vulva dan vagina mengalami penekanan, serta peregangan yang sangat besar
selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari pertama sesudah proses
tersebut, kedua organ ini tetap dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu, vulva
dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina
• 4) Perubahan Perineum
• Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya
teregang oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada post partum hari ke-5,
perinium sudah mendapatkan kembali sebagian tonusnya, sekalipun tetap
lebih kendur daripada keadaan sebelum hamil.
• 5) Perubahan Sistem Pencernaan
• Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat
pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada
waktu persalinan, kurangnya asupan makan, hemoroid dan kurangnya aktivitas tubuh.

• 6) Perubahan Sistem Perkemihan


• Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk buang air kecil dalam 24 jam pertama. Penyebab
dari keadaan ini adalah terdapat spasme sfinkter dan edema leher kandung kemih setelah mengalami kompresi
(tekanan) antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan berlangsung. Kadar hormon estrogen yang besifat
menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan tersebut disebut “diuresis”.

• 7) Perubahan Sistem Muskuloskeletal


• Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus, pembuluh darah yang berada di antara anyaman otot-otot uterus
akan terjepit, sehingga akan menghentikan perdarahan. Ligamen-ligamen, diafragma pelvis, serta fasia yang meregang
pada waktu persalinan, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali. Stabilisasi secara sempurna terjadi
pada 6-8 minggu setelah persalinan.
• 8) Perubahan Sistem Kardiovaskuler
• Setelah persalinan, shunt akan hilang tiba-tiba. Volume darah bertambah, sehingga akan
menimbulkan dekompensasi kordis pada penderita vitum cordia. Hal ini dapat diatasi dengan
mekanisme kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi sehingga volume darah kembali seperti
sediakala. Pada umumnya, hal ini terjadi pada hari ketiga sampai kelima postpartum.

• 9) Perubahan Tanda-tanda Vital


Pada masa nifas, tanda – tanda vital yang harus dikaji antara lain :
1) Suhu badan
• Dalam 1 hari (24 jam) post partum, suhu badan akan naik sedikit (37,50 – 38◦ C) akibat dari kerja
keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan. Apabila dalam keadaan normal, suhu
badan akan menjadi biasa. Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik lagi karena ada pembentukan
Air Susu Ibu (ASI). Bila suhu tidak turun, kemungkinan adanya infeksi pada endometrium.
• 2) Nadi
• Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Denyut nadi sehabis melahirkan
biasanya akan lebih cepat. Denyut nadi yang melebihi 100x/ menit, harus waspada kemungkinan
dehidrasi, infeksi atau perdarahan post partum.
• 3) Tekanan darah
• Tekanan darah biasanya tidak berubah. Kemungkinan tekanan darah akan
• lebih rendah setelah ibu melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada saat post
partum menandakan terjadinya preeklampsi post partum.

• 4) Pernafasan
• Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak
normal, pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali apabila ada gangguan khusus pada saluran nafas.
Bila pernafasan pada masa post partum menjadi lebih cepat, kemungkinan ada tanda-tanda syok.

Anda mungkin juga menyukai