Perdarahan berat terjadi karena berbagai kombinasi faktor penyebab yang dapat menimbulkan
perdarahan. Misal, perdarahan yang disebabkan oleh trauma berat pada vagina disertai kontraksi
uterus yang lemah akan menimbulkan koagulopati akibat konsumsi faktor-faktor pembekuan
(Hollingworth, 2012). Atonia uteri terjadi jika serabut – serabut otot miometrium gagal untuk
berkontraksi dan memendek sehingga dapat menyebabkan perdarahan hebat (Nugroho, 2012).
Lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
oleh karena itu, bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi
ada perdarahan, lokhea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
Selain itu, pada fase ini ibu sudah memiliki keinginan untuk merawat dirinya
Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-
2, 16
hari serta konseling KB.
17
periode yang sering terjadi komplikasi pada ibu. Periode masa nifas yang
postpartum (50%), pada masa early postpartum (20%) dan masa late
7, 8
postpartum (5%). Resiko sering terjadi ketika satu minggu pertama post
18
perubahan secara drastis.
19
dengan kondisi postpartum. Organ-organ tubuh ibu yang mengalami
Uterus
berbau amis atau anyir dengan volume yang berbeda-beda pada setiap
keluarnya :
Lokhea rubra
Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa postpartum.
Cairan yang keluar berwarna merah karena terisi darah segar, jaringan
sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambut bayi), dan
mekonium.
Lokhea sanguinolenta
Lokhea serosa
leukosit, dan robekan atau laserasi plasenta. Keluar pada hari ke-7 sampai
hari ke-14.
Lokhea alba
Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir
serviks, dan serabut jaringan yang mati. Lokhea alba ini dapat berlangsung
tertinggalnya sisa atau selaput plasenta. Lokhea alba atau serosa yang berlanjut
pada abdomen dan demam. Bila terjadi infeksi, akan keluar cairan nanah
Perubahan Vagina
besar selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari pertama sesudah
proses tersebut, kedua organ ini tetap dalam keadaan kendur. Setelah 3
minggu, vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae
Perubahan Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena
sebelumnya teregang oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada post natal
aktivitas tubuh.
buang air kecil dalam 24 jam pertama. Penyebab dari keadaan ini adalah
terdapat spasme sfinkter dan edema leher kandung kemih setelah mengalami
kompresi (tekanan) antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan
“diuresis”.
Perubahan Sistem Muskuloskeletal
yang berada di antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit, sehingga akan
dan pulih kembali. Stabilisasi secara sempurna terjadi pada 6-8 minggu setelah
persalinan.
vitum cordia. Hal ini dapat diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan
Pada umumnya, hal ini terjadi pada hari ketiga sampai kelima postpartum.
Pada masa nifas, tanda – tanda vital yang harus dikaji antara lain :
Suhu badan
0
Dalam 1 hari (24 jam) postpartum, suhu badan akan naik sedikit (37,5 –
0
38 C) akibat dari kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan
kelelahan. Apabila dalam keadaan normal, suhu badan akan menjadi