TINJAUAN PUSTAKA
2. USIA MENOPAUSE
3. SEKSUALITAS MENOPAUSE
Seksualitas adalah perilaku seumur hidup dengan perubahan dan perkembangan yang
berjalan. Ia dimulai sejak lahir (mungkin sejak sebelumnya) dan berakhir dengan kematian.
Catatan bahwa ia berakhir dengan penuaan sebenarnya tidak logis. Kebutuhan akan
kedekatan, perhatian, dan pertemanan sifatnya seumur hidup. Orangorang usia lanjut saat ini
hidup lebih lama, lebih sehat, dan memiliki tingkat pendidikan maupun waktu luang yang
lebih, dan kesadaran mereka tentang seksualitas telah meningkat.
Penurunan aktivitas seksual dengan penuaan lebih dipengaruhi oleh budaya dan sikap
dibanding alam dan fisiologi (atau hormon-hormon). Dua pengaruh terpenting pada interaksi
seksual usia lanjut adalah kekuatan hubungan dan kondisi fisik masing-masing pasangan.
Karenanya, satu-satunya penentu yang paling bermakna bagi aktivitas seksual wanita-wanita
usia lanjut adalah tidak adanya pasangan karena perceraian dan fakta bahwa wanita hidup
lebih lama disbanding laki-laki. Bila tersedia pasangan, tingkat aktivitas seksual yang tinggi
atau rendah yang tak berubah dapat dipertahankan seumur hidup
Ada dua perubahan seksual utama pada wanita yang menua. Terjadi penurunan tingkat
produksi dan volume cairan pelumas vagina, dan terjadi kehilangan elastisitas vagina dan
ketebalan epitel. Atrofi vagina yang lebih ringan dijumpai pada wanita-wanita yang aktif
secara seksual dibanding wanita-wanita yang inaktif; kemungkinan aktivitas seksual tadi
mempertahankan sirkulasi dan vaskulatur vagina. Dispareuni yang berhubungan dengan
atrofi urogenital pasca menopause meliputi perasaan kering dan sempit, iritasi vagina dan
rasa terbakar saat bersenggama, dan perdarahan serta rasa nyeri pasca sanggama. Tentu saja,
perubahan-perubahan ini dapat dicegah secara efektif melalui terapi estrogen. Memang, terapi
estrogen memiliki dampak positif pada seksualitas di luar efeknya pada jaringan vagina.
Dalam sebuah penelitian di Australia yang meneliti perubahanperubahan pada fungsi seksual
selama transisi menopause dan perimenopause, dijumpai korelasi antara penurunan
seksualitas dengan kadar estradiol, namun tidak dengan kadar testosteron.
DAFTAR PUSTAKA