Anda di halaman 1dari 23

KATARA

K
Keperawatan Medika
Bedah ll
Anggota
Kelompok
1. Nahdiatul Khoiroh (PO7120322004)
2. Brylianti Medica Natasha (PO7120322009)
3. Devi Liani Pitri (PO7120322014)
4. Salsabila Marwiah (PO7120322020)
5. Tri Wahyuni (PO7120322025)
6. Putri Wahyuni (PO7120322030)
7. Sonia Tri Agustina (PO7120322035)
8. Andem Dwi Lala Sibra (PO7120322040)
Pengertian
Katarak adalah suatu kondisi dimana lensa mata
manusia mengalami kekeruhan. Biasanya katarak
akan terjadi seiring bertambahnya usia yang tidak
dapat dihindari. Tingkat keparahan pada katarak
beragam dan disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain kelainan bawaan, cidera, dan obat -
obatan tertentu. Kurang lebih sebanyak 90%
penyebab kasus katarak yaitu faktor usia,
penyebab lainnya antara lain traumatis dan
kelainan bawaan.
Etiologi
Berbagai macam hal Katarak juga dapat
yang dapat disebabkan oleh beberapa
mencetuskan katarak faktor risiko lain, seperti:
antara
1. Usia lanjut lain:
dan proses 1. Katarak traumatik yang disebabkan
oleh riwayat trauma/cedera pada mata.
penuaan. 2. Katarak sekunder yang disebabkan
2. Congenital atau bisa oleh penyakit lain, seperti: proses
diturunkan. peradangan pada mata, atau diabetes
3. Pembentukan katarak melitus.
dipercepat oleh faktor 3. Katarak yang disebabkan oleh paparan
lingkungan, seperti rokok atau sinar radiasi.
bahan beracun lainnya. 4. Katarak yang disebabkan oleh
penggunaan obat-obatan jangka panjang
Katarak bisa disebabkan oleh seperti kortikosteroid dan obat penurun
cedera mata, penyakit kolesterol.
metabolik (misalnya diabetes) Katarak kongenital yang dipengaruhi
dan obat-obat tertentu oleh faktor genetik.
(misalnya kortikosteroid).
Klasifikasi
Berdasarkan garis besar Berdasarkan usia pasien,
katarak dapat katarak dapat di bagi
diklasifikasikan dalam dalam:
1. Katarak kongeniatal, Katarak yang di
golongan
1. berikut:
Katarak perkembangan temukan pada bayi ketika lahir (sudah
terlihat pada usia dibawah 1 tahun).
(developmental) dan 2. Katarak juvenile, Katarak yang terjadi
degenerative. sesudah usia 1 tahun dan di bawah usia
2. Katarak trauma: katarak 40 tahun.
yang terjadi akibat trauma 3. Katarak presenil, Katarak sesudah usia
30-40 tahun.
pada lensa mata. 4. Katarak senilis, Katarak yang terjadi
3. Katarak komplikata pada usia lebih dari 40 tahun. Jenis
(sekunder): penyakit infeksi katarak ini merupakan proses degenerated
tertentu dan penyakit seperti (kemunduran) dan yang paling sering
DM dapat mengakibatkan ditemukan.
timbulnya kekeruhan pada
lensa yang akan menimbulkan
katarak komplikasi.
Tahapan
Katarak
Sinilis
1.Katarak Insipien
pada stadium insipien (awal)
kekeruhan lensa mata masih
sangat minimal, bahkan tidak
terlihat tanpa menggunakan alat
periksa.
2. Katarak Immatur
lensa masih memiliki bagian yang jernih.
3. Katarak Matur
Pada stadium ini proses
kekeruhan lensa terus
berlangsung dan bertambah
sampai menyeluruh pada
bagian lensa
4. Katarak Hipermatur
terdapat bagian permukaan lensa
yang sudah merembes melalui
kapsul lensa dan bisa
menyebabkan peradangan pada
stuktur mata yang lainnya.
Pathway
Pemeriksaan
a. Kartu mataPenunjang
snellen atau mesin telebinokular
untuk mengukur ketajaman dan sentral
penglihatan.
b. Lapang padang penglihatan.
c. Test provokatif
d. Pemeriksaan oftalmoskopi.
e. Pengukuran tonografi.
f. Pemeriksaan sel darah lengkap, dan laju
sedimentasi (LED)
Test toleransi glaukosa/FBS.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan katarak tergantung pada kondisi
mata. Apabila terjadi katarak traumatik pada anak
sebaiknya dipertimbangkan akan kemungkinan
terjadinya ambliopia. Untuk mencegah ambliopia
pada anak dapat dipasang lensa intraokular primer
atau sekunder.
Penatalaksanaan
dengan pembedahan
Indikasi untuk penatalaksanaan pembedahan pada
kasus-kasus katarak traumatik adalah sebagai
berikut:
a. Penurunan visus yang berat (unacceptable).
b. Hambatan penglihatan karena proses patologis
pada bagian posterior.
c. Inflamasi yang diinduksi lensa atau terjadinya
glaukoma.
d. Ruptur kapsul dengan edema lensa.
Keadaan patologis okular lain yang disebabkan
trauma dan membutuhkan tindakan bedah.
Dalam bedah katarak, lensa diangkat dari mata
(ekstraksi lensa) dengan prosedur
intrakapsular atau ekstrakapsular. Ekstraksi
intrakapsular yang jarang lagi dilakukan saat
ini adalah mengangkat lensa in toto, yakni di
dalam kapsulnya melalui insisi limbus
superior 140-160o. Pada ekstraksi
ekstrakapsular juga dilakukan insisi limbus
superior, bagian anterior kapsul dipotong dan
diangkat, nukleus diekstraksi, dan korteks
lensa dibuang dari mata dengan irigasi dan
aspirasi atau tanpa aspirasi sehingga
menyisakan kapsul posterior.
Fakofragmentasi dan fakoemulsifikasi dengan
irigasi atau aspirasi (atau keduanya) adalah
teknik ekstrakapsular yang menggunakan
getaran- getaran ultrasonik untuk mengangkat
nukleus dan korteks melalui insisi limbus yang
kecil (2-5 mm), sehingga mempermudah
penyembuhan luka pasca operasi.
Terapi Obat
• Cefadroxil, 2 x 500 mg, antibiotik untuk mengatasi
infeksi bakteri
• Ranitidin, 1 x 150, obat untuk mengatasi berbagai
kondisi yang berhubungan dengan asam berlebih
didalam lambung
• Paracetamol, 3 x 500 mg, untuk menurunkan demam
dan meredakan nyeri ringan
• Methylprednisolone (MPS), 3 x 8 mg, untuk
meredakan peradangan
• Polidemisin, 3 x 500 mg, digunakan untuk mengatasi
infeksi mata.
• Ocufresh, 6 x 1 tetes, digunakan untuk melumasi dan
menyejukkan mata kering akibat kekurangan sekresi
Asuhan Keperawatan
1.Pengkajian
a. Identitas g. Lingkungan Tempat Tinggal
1) Identitas pasien h. Pola Fungsi kesehatan
2) Identitas Penanggung Jawab
1). Aktivitas / istirahat
b. Keluhan utama 2). Makan/cairan
c. Riwayat penyakit sekarang
3). Neurosensori
d. Riwayat penyakit dahulu4). Tanda
e. Riwayat penyakit keluarga
5). Nyeri/ kenyamanan
f. Riwayat Perkejaan dan
Status Ekonomi
2. Diagnosa Keperawatan
a. pra operasi
1 gangguan persepsi sensori berhubungan
dengan gangguan penglihatan
2 ansietas berhubungan dengan
kekhawatiran kegagalan operasi
B post operasi
1 nyeri akut berhubungan dengan agen
pencedera fisik ( prosedur operasi)
2 risiko infeksi berhubungan dengan efek
prosedur inpasif
Kesimpulan
Masih banyak masyarakat Indonesia yang
masih memandang sebelah mata akan
kesehatan mata mereka. Tingginya angka
katarak di Indonesia dan gejala dari penyakit
karatak yang bisa datang kapan saja dan dari
berbagai hal membuat orang tidak
menyadarinya dan ketika mereka sadar
penglihatan mereka sudah tidak lagi berfungsi.
Diusia 35-40 tahun merupakan usia produktif
yang membuat mereka akan disibukkan
dengan kegiatan keseharian mereka dan
Terimakasih
Semoga bermanfaat dan dapat
dipahami dengan jelas

Anda mungkin juga menyukai