Pengertian katarak
Menurut nugroho (2011) katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata
yang biasanya bening, transparan menjadi keruh, sehingga dapat menurunkan
tajam/visus pengliahatan dan mengurangi luas lapang pandangan.
Menurut wijaya dan putri (2013) katarak adalah kekeruhan (bayangan
seperti awan) pada lensa tanpa nyeri yang berangsur-angsur penglihatan kabur
dan akhirnya tidak dapat menerima cahaya.
Menurut tamsuri (2011) katarak adalah setiap kekeruhan pada lensa yang
dapat terjadi karena hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa
atau akibat keduanya.
B. Klasifikasi katarak
Klasifikasi katarak menurut nugroho (2011) adalah katarak kongenital,
katarak juvenil, katarak senil, katarak komplikata, dan katarak traumatik.
Sedangkan menurut tamsuri (2011) klasifikasi katarak adalah sebagai
berikut :
1) Katarak kongenitil : katarak yang sudah terlihat pada usia yang kurang
dari satu tahun
1) Katarak traumatika
3) Katarak komplikata
C. Etiologi katarak
Sebagian besar katarak timbul akibat pajanan kumulatif terhadap pengaruh
lingkungan seperti merokok, radiasi UV serta nutrisi yang buruk. Katarak
biasanya berkembang tanpa penyebab yang nyata, bagaimanapun katarak bisa
juga timbul akibat trauma pada mata, paparan yang lama terhadap obat seperti
kortikosteroid menyebabkan katarak. Faktor risiko dari katarak antar lain DM,
riwayat keluarga dengan katarak, penyakit infeksi atau cedera mata terdahulu,
pembedahan mata (mutiarasari dan handayani, 2011).
Katarak dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sebagi berikut:
1. Fisik
2. Kimia
Apabila mata terkena cahaya yang mengandung bahan kimia atau akibat
paparan sinar ultraviolet matahari, pada lensa mata dapat menyebabkan
katarak.
3. Usia
Jika ibu pada saat mengandung terkena atau terserang penyakit yang
disebabkan oleh virus. Maka infeksi virus tersebut akan mempengaruhi
terhadap pertumbuhan janin.
5. Penyakit
6) Tidak dapat menahan sinar lampu atau kilau cahaya yang langsung
menembus mata.penderita akan merasa seperti melihat awan di depan
penglihatannya, menutupi lensa mata.
7) Bila sudah mencapai tahap akhir atau stadium lanjut penderita katarak akan
kehilangan penglihatannya. (Tri ulandari 2014).
E. Patofisiologi katarak
Katarak umumnya merupakan penyakit usia lanjut dan pada usia di atas 70
tahun, dapat diperkirakan adanya katarak dalam berbagai derajat, namun katarak
dapat juga diakibatkan oleh kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata
lokal menahun (Tamsuri,2011).
Perubahan fisik dan kimia daam lensa mengakibatkan hilangnya
transparansi, ditandai dengan adanya perubahan pada serabut halus multiple
(zunula) yang memanjang dari badan silier ke sekitar daerah di luar lensa
misalnya dapat menyebabkan penglihatan mengalami distorsi. Perubahan kimia
daam protein lensa dapat menyebabkan koagulasi. Sehingga terjadinya
pengkabutan pandangan/kekeruahn lensa sehingga dpat menghambat jalannya
cahaya ke retina. Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal
terjadi disertai influks air ke daam lensa (mutiasari dan handayani, 2011).
Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi
sinar. Katarak biasanya terjadi bilateral, namun mempunyai kecepatan yang
berbeda, dpaat disebabkan oleh kejadian trauma maupun sistematis, seperti
diabetes mellitus, namun sebenarnya merupakan kensekuensi dari proses
penuaan yang norma. Katarak dapat bersifat kongenital dan dapat diidentifikasi
awal, karena bila tidak dapat terdiagnosa dapat menyebabkan ambliopia dan
kehilangan permanen. Faktor yang paing berperan dalam terjadinya katarak
meliputi sinar ultraviolet B, obat-obatan, akohol, merokok, diabetes mellitus, dan
asupan antioksidan yang kurang daa=lam jangka waktu lama (wijaya dan putri,
2013).
Katarak hanya dapat diatasi melaui prosedur operasi. Akan tetapi jika gejala
katarak tidak mengganggu, tindakan operasi tidak diperlukan. Kadang kala
cukup dengan mengganti kacamata. Sejauh ini tidak ada obat-obatan yang dapat
menjernihkan lensa yang keruh (khalilullah, 2010). setelah pembedahan, lensa
diganti dengan kacamata afakia, lensa kontak atau lensa tanam intraokuler
(tamsuri, 2011).
F. Penatalaksanan
Tidak ada terapi obat untuk katarak, dan tidak dapat diambil dengan laser.
Pembedahan diindikasikan bagi mereka yang memerlukan penglihatan akut
untuk bekerja ataupun keamanan. Biasanya diindikasikan bila koreksi tajam
penglihatannya yang terbalik mencapai 20/50 atau lebih buruk lagi. Pembedahan
katarak paing sering dilakukan pada orang berusia lebih dari 65 tahun.
Pembedahanyya ada 2 macam yaitu:
a. Penatalaksanaan medis
b. Penatalaksanaan bedah
c. Penatalaksaan keperawatan
G. Komplikasi
A. Pengkajian
Katarak biasanya lebih banyak pada orang yang berusia lanjut. Pekerjaan
yang sering terpapar sinar ultraviolet akan lebih berisiko mengalami
katarak.
6. Genogram
7. Pengkajian Keperawatan:
b. Pola nutrisi/metabolik
c. Pola eliminasi
Tidak ada gangguan pola tidur dan istirahat yang disebabkan oleh
katarak.
Klien dapat mengalami stress karena klien tidaka dapat melihat secara
jelas seperti sebelumnya.
System nilai dan keyakinan seseorang akan berbeda satu sama lain.
8. Pemeriksaan fisik
B. Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
Post Operasi
E. Evaluasi
Melakukan pengukuran apakah tujuan dan kriteria hasil telah mencapai dalam
waktu yang ditentukan dengan menggunakan SOAP.
DAFTAR PUSTAKA
Cantor LB, Rapuano CJ, Cioffi GA. Lens and cataract. 2014-2015 Basic and clinical
Science course. San Francisco, CA: American Academy of Ophthalmology;
2015
Tim Pokja SDKI PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi
dan Indikator Diagnostik, Edisi I. Jakarta : DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi
dan Tindakan Keperawatan, Edisi I. Jakarta : DPP PPNI