Y
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR OKSIGENASI
DI RUANG INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MERAUKE
Kasus Seminar
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
Kasus Seminar
oleh:
Kelompok I
Hari :
Tanggal : Januari 2022
Dewan Penguji
Tanda tangan
1. Ns. Sitti A.K Laitupa, S.Kep.,M.Kep
NIP. 197612242002122002 (……...……………..)
Mengetahui
Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan Merauke
Mohammad Saljan,S.Kp.,M.Kep
NIP.196501201988031021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
Daerah Merauke”.
Merauke
8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
iii
Dan harapan kami semoga kasus seminar ini dapat menambah
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari teman-teman sangat
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...................................................................................3
1. Tujuan umum..................................................................................3
2. Tujuan khusus.................................................................................3
C. Manfaat Penulisan.................................................................................4
1. Untuk pembaca................................................................................4
3. Untuk pasien....................................................................................4
D. Sistematika Penulisan............................................................................7
1. Pengertian.......................................................................................10
v
2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah kebutuhan dasar
oksigenasi ......................................................................................15
oksigenasi.......................................................................................17
1. Pengkajian .....................................................................................29
4. Implementasi .................................................................................42
5. Evaluasi .........................................................................................43
A. Pengkajian ..........................................................................................63
B. Diagnosa Keperawatan........................................................................69
3. Prioritas Diagnosa.........................................................................71
vi
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................131
A. Pengkajian ........................................................................................131
B. Diagnosa Keperawatan......................................................................133
C. Perencanaan.......................................................................................136
D. Pelaksanaan ......................................................................................141
E. Evaluasi ............................................................................................141
BAB V PENUTUP...........................................................................................143
A. Simpulan..............................................................................................143
B. Saran ...................................................................................................145
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................147
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2019).
mortalitas dan morbiditas yang terus meningkat. Penyakit ini sangat erat
(Anonim,2011).
terdapat 5,8 juta jiwa yang mengalami TB pada pria, 3,2 juta jiwa yang
mengalami TB pada wanita dan 1,0 juta pada anak yang mengalami TB.
Delapan Negara yang angka kejadian TB tertinggi yaitu India (27%), Cina
viii
Bangladesh (4%), dan Afrika Selatan (3%). WHO memperkirakan pada
pertahun (WHO,2018).
ditahun 2018 adalah Jawa Barat (0.6%), Papua (0,8%), Banten (0,8%),
(Rikesdas, 2018).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
ix
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penulisan
3. Untuk Pasien
x
D. Sistematika Penulisan
sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan teori yang terdiri dari anatomi dan fisiologi, konsep dasar
Bab III : Tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian, klasifikasi data,
kasus.
xi
BAB II
TINJAUAN TEORI
a. Hidung
Sumber www.jurnalkeperawatan.com
dan keluarnya udara melalui proses pernapasan. Selain itu hidung juga
alfaktorius.
5
b. Faring
Sumber www.jurnalkeperawatan.com
langit lunak, dan dasar lidah sampai tulang hoid. Pada daerah
terletak antara tulang hioid dan laring. Pada daerah ini terdapat
6
pertemuan antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan
c. Laring
Sumber www.jurnalkeperawatan.com
antara orofaring dan trakea. Pada daerah superior terdapat tulang hioid
produksi suara.
7
d. Trakea
Sumber www.jurnalkeperawatan.com
kerangkai 5.
8
e. Bronkus
Sumber www.jurnalkeperawatan.com
paru kanan dan kiri. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar
alveoli
9
f. Paru-paru
Sumber www.jurnalkeperawatan.com
atas 3 bagian yaitu paru-paru kanan yang terdiri atas 3 lobus yaitu
10
g. Alveolus
Sumber www.jurnalkeperawatan.com
kecil terbuka pada salah satu sisinya. Pada orang dewasa paru-paru
11
B. Konsep Dasar Gangguan Kebutuhan Dasar Oksigenansi
Kebutuhan oksigenasi normal pada manusia, pada bayi baru lahir adalah
a. Faktor fisiologi
b. Faktor prilaku
12
- Merokok hipotin dapat menyebabkan vosukontuksi
mengakibatkan penurunan
c. Faktor perkembangan
jantung
(Emawati, 2012)
13
2. Tanda-tanda yang menunjukkan terganggunya oksigenasi
abnormal
paru-paru
paru-paru
(Wahidin, 2019)
a)
14
C. Konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
kebutuhan oksigenasi
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
pasien.
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit
1) Riwayat penyakit
15
2) Pola nutrisi metabolik
3) Pola eliminasi
berlebih, dll.
4) Pola Latihan-Aktivitas
kemampuan :
16
ADL, kekuatan otot dan Range Of Motion, riwayat
5) Pola Istirahat-Tidur
mengeluh letih
persitiwa yang telah lama terjadi dan atau baru terjadi dan
(nyeri),penciuman dll.
17
7) Pola Konsep Diri
sakit terhadap diri, kontak mata, aktif atau pasif, isyarat non
relaks.
keuangan dll.
18
seksualitas, riwayat haid,pemeriksaan mamae sendiri,
e. Pemeriksaan Fisik
hidung
19
3) Faring
4) Trachea
5) Thoraks
f. Pemeriksaan penunjang
g. Terapi
1) Terapi oksigen
20
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN (PPNI (2016). Standar Diagnosa
Penyebab
Fisiologis
3. Disfungsi neuromuskuler
8. Proses infeksi
9. Respon alergi
Situasional
1. Merokok aktif
2. Merokok pasif
3. Terpajan polutan
21
Gejala dan tanda mayor
Subjektif Objektif
3) Sputum berlebih
kering
neonates)
Subjektif Objektif
1) Dispnea 1) Gelisah
2) Sclerosis multiple
3) Myasthenia gravis
echocardiography [TEE])
22
5) Depresi sistem saraf pusat
6) Cedera kepala
7) Stroke
8) Kuadriplegia
Penyebab
Fisiologis
2. Ketidakcukupan energi
Psikologis
1. Kecemasan
4. Penurunan motivasi
23
Situasional
Subjektif Objektif
3) Napas megap-megap(gasping)
tidak sinkron
5) Napas dangkal
6) Agitasi
Subjektif Objektif
4) Gelisah 4) Diaforesis
24
5) Ekspresi wajah takut
8) Kesadaran menurun
1. Cedera kepala
3. Gagal napas
4. Cardiac arrest
5. Transplantasi jantung
6. Displasia bronkopulmonal
Penyebab
1. Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
25
Gejala dan tanda mayor
Subjektif Objektif
2) PO2 menurun
3) Takikardia
4) pH arteri meningkat/menurun
Subjektif Objektif
1) Pusing 1) Sianosis
3) Gelisah
regular/ireguler, dalam/dangkal)
kebiruan)
7) Kesadaran menurun
26
Kondisi klinis terkait
3. Asma
4. Pneumonia
5. Tuberkolosis paru
7. Asfiksia
9. Prematuritas
Penyebab
1. Gangguan metabolisme
Subjektif Objektif
meningkat
27
3) PCO2 meningkat
4) PO2 menurun
5) SaO2 menurun
Subjektif Objektif
2) Takikardia
2. Asma
3. Cedera kepala
4. Gagal napas
5. Bedah jantung
8. Prematuritas
ventilasi adekuat
28
Penyebab
otot pernapasan)
5. Gangguan neuromuscular
7. Imaturitas neurologis
8. Penurunan energy
9. Obesitas
15. Kecemasan
Subjektif Objektif
29
bradipnea, hiperventilasi, kussmaul,
cheyne-stokes)
Subjektif Objektif
meningkat
2. Cedera kepal
3. Trauma thoraks
5. Mutiple sclerosis
6. Myasthenia gravis
7. Stroke
30
8. Kuadriplegia
9. Intoksikasi alkohol
napas.
Faktor Resiko
3. Gangguan menelan
4. Disfagia
31
15. Ketidakmatangan koordinasi menghisap,menelan dan bernapas
1. Cedera kepala
2. Stroke
5. Penyakit parkinso
7. Pemasangan uterus
8. Miestenia gravis
9. Fistula trakeoesofagus
12. Labiopalatoskizis
14. Laringomalasia
15. Prematuritas
32
3. INTERVENSI (PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan
DPP PPNI
Intervensi utama
Observasi
dan karakteristik)
Terapeutik
Edukasi
33
Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3
kali
Kolaborasio
Obseravasi
napas)
Terapeutik
servikal)
34
Lakukan hiperoksigenasi sebelum pengisapan
endotrakeal
McGill
Edukasi
kontraindikasi
Kolaborasi
Observasi
napas
ataksik)
35
Palpasi kesimentrisan ekspansi paru
Terapeutik
pasien
Edukasi
Intervensi pendukung
- Fisioterapi dada
- Manajemen asma
- Manajemen alergi
- Manajemen anafilaksis
- Manajemen isolasi
36
- Manajemen ventilasi mekanik
- Pencegahan aspirasi
- Pengaturan posisi
- Perawatan trakheostomi
- Skrining tuberkulosis
- Terapi oksigen
Intervensi utama
Observasi
37
Periksa kemampuan untuk disapih (meliputi
infeksi)
penyempihan
Terapeutik
percobaan penyapihan
38
Edukasi
Kolaborasi
Observasi
napas
ataksik)
Terapeutik
39
Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien
Edukasi
Intervensi pendukung
- Dukungan emosional
- Dukungan ventilasi
- Manajemen asam-basa
- Manajemen energi
- Manajemen medikasi
- Pemantauan asam-basa
40
- Pemberian obat intramuskular
- Pencegahan aspirasi
- Pencegahan infeksi
- Pengaturan posisi
- Promosi koping
- Redukasi ansietas
- Terapi relaksasi
Intervensi utama
Observasi
napas
ataksik)
41
Monitor adanya produksi sputum
Terapeutik
pasien
Edukasi
Observasi
42
Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat
makan
atelectasis
pemasangan oksigen
Terapeutik
jika perlu
Edukasi
oksigen dirumah
Kolaborasi
43
Kolaborasi penentuan dosis oksigen
dan/atau tidur
Intervensi pendukung
- Dukungan ventilasi
- Fisioterapi dada
- Manajemen asam-basa
- Respiratorik
- Respiratorik
- Manajemen energi
- Pencegahan aspirasi
- Pemberian obat
44
- Pemberian obat inhalasi
- Pengaturan posisi
- Redukasi ansietas
Intervensi utama
Observasi
pernapasan
45
bantu napas, bunyi napas tambahan, saturasi
oksigenasi)
Terapeutik
rebreathing)
Edukasi
Kolaborasi
Observasi
napas
46
Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea,
ataksik)
Terapeutik
pasien
Edukasi
Intervensi pendukung
- Dukungan emosional
47
- Edukasi pengukuran respirasi
- Fisioterapi dada
- Konsultasi
- Manajemen asam-basa
- Respiratorik
- Manajemen energi
- Pemantauan asam-basa
- Pemberian obat
- Pemberian intraoseuos
- Pencegahan aspirasi
- Pencegahan infeksi
48
- Pengaturan posisi
- Pengontrolan infeksi
- Perawatan jenazah
- Perawatan trakheostomi
- Redukasi ansietas
Intervensi utama
Observasi
napas)
Terapeutik
servikal)
49
Posisikan semi-fololoer dan folloer
endotrakeal
McGill
Edukasi
kontraindikasi
Kolaborasi
Observasi
napas
50
Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea,
ataksik)
Terapeutik
pasien
Edukasi
Intervensi pendukung
- Dukungan emosional
51
- Dukungan kepatuhan program pengobatan
- Dukungan ventilasi
- Manajemen energi
- Manajemen medikasi
- Pemantauan neurologis
- Pemberian analgetik
- Pemberian obat
- Pencegahan aspirasi
- Pengaturan posisi
- Perawatan trakheostomi
- Redukasi ansietas
52
f. Risiko aspirasi (D.0006)
Intervensi utama
Obseravasi
napas)
Terapeutik
servikal)
endotrakeal
McGill
53
Edukasi
kontraindikasi
Kolaborasi
Observasi
kemampuan menelan
makan/minum
asupan oral
Terapeutik
54
Pertahankan posisi semi fowler (30-45 derajat)
tube (ETT)
Edukasi
perlu
Intervensi pendukung
55
- Manajemen jalan napas buatan
- Manajemen kejang
- Manajemen muntah
- Manajemen sedasi
- Pemberian makan
- Pemberian obat
- Pemberian intravena
- Pengaturan posisi
- Perawatan pascaanestesi
- Resusitasi neonates
- Terapi menelan
56
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
5. EVALUASI
Evaluasi dalam keperawatan adalah kegiatan dalam menilai
proses keperawatan.
57
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Ruangan/Bangsal : Infeksi/Ketapang
A. BIODATA
a) Identitas Klien
Nama : Tn. Y
Umur : 20 Tahun
Agama : Protestan
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Pelajar
58
b) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. K
Umur : 43 Tahun
Agama : Protestan
Pendidikan :-
B. STATUS KESEHATAN
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Kesehatan :
59
beranggapan bahwa pasien ini terkena guna-guna akabit
60
3. Riwayat Keluarga
43
28 20 17 14 10
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Garis Keturunan
: Meninggal
: Pasien
61
C. POLA KESEHATAN
porsi, serta pasien minum dengan takaran 1 1/2 botol mineral besar
per hari (2000 ml). Namun pada saat sakit napsu makan pasien
3. Pola Eliminasi
62
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien rutin ikut latihan sepak
bola karna sepak bola adalah olahraga favorite nya. Namun saat
pasien tidur 8 jam setiap malam mulai dari jam 21.30-05.30 WIT.
sesekali terbangun.
63
Pasien mengatakan setiap kali banyak masalah dan pikiran, pasien
64
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Parameter Umum
a. Kesadaran : Composmentis
d. Suhu : 36,7OC
e. Nadi : 79 x/menit
f. RR : 28 x/menit
Canul 5 liter/menit)
h. BB sebelum sakit : 50 kg
i. BB setelah sakit : 35 kg
2. Mata
3. Hidung
65
4. Telinga
5. Mulut
6. Leher
7. Thorax
Auskultasi
Palpasi
Paru: -
8. Abdomen
66
9. Genetalia
terpasang diapers.
10. Ekstremitas
Atas:
Bawah :
terdapat udem.
4 4
4 4
67
EPEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
O JAM L RANG
AN
68
a. Hasil Photo Rontgen
69
b. Photo Rontgen
70
c. Hasil EKG
71
F. TERAPI
elektrolit dalam
tubuh
jantung.
mcg pump
napas
mg asam lambung
yang tinggi
meredakan
penyakit akibat
72
bakteri
yang di tandai
dengan
hipersekresi dahak
atau mukus
mg
Esensial,
Fungsinya untuk
imunitas
Mengencerkan
dahak
G. DIIT
dengan menu bubur, telur rebus, ikan kuning dan sayur, di berikan
3x sehari.
73
H. KLASIFIKASI DATA
Nama : Tn. Y
Umur : 20 Tahun
No.Reg : 28.34.36
DS DO
dan berminyak
74
- Pasien tampak sesak nafas
di guna-guna
pasien
- BB : 35 kg
- TB : 162 cm
- BBI : 55,8
75
I. ANALISA DATA
batuk berdahak.
2) Pasien
mengatakan
susah
mengeluarkan
dahak.
DO:
1) Pasien
tampak
batuk
berdahak
2) Pasien
tampak
tidak dapat
mengeluark
an dahak
3) Terdapat
suara napas
76
tambahan
(ronchi)
mengatakan makan)
makan.
DO:
1) Badan pasien
tampak kurus
dengan penyakit
yang dideritanya
DO:
1) Ayah pasien
menyakini
77
bahwa penyakit
anaknya di guna-
guna
2) Ayah pasien
menyakini
bahwa sedang
sakit dilarang
memotong kuku
pantangan bagi
pasien dan
keluarga pasien.
mengatakan
selama dirumah
sakit belum
pernah mandi
2) Pasien
mengatakan
badanya terasa
lengket
78
3) Pasien
mengatakan
gerah
DO :
1) Badan pasien
tampak kotor
2) Saat melakukan
aktivitas pasien
di bantu keluarga
79
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Tn.Y
Umur : 20 tahun
No.reg : 28.34.36
Ruangan/kelas : Infeksi/Gersen
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan Manajemen jalan napas 20/12/2021 (10.00 WIT) 22/12/2021 (11.12
yang jalan napas dapat kedalaman,usaha) 1. Memonitor pola napas masih sesak napas,
80
tertahan,proses ditingkatkan,dengankr 2) Monitor bunyi Hasil : dahak dapat keluarkan
napas (skala 5 2000 ml/hari 1. Berikan minum hangat Nasal Canul 5 lpm
81
membaik) Hasil : A:
sesak napas P:
Lanjutkan Intervensi
1. Manajemen jalan
napas
82
2 Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi Manajemen Nutrisi 22/12/2021
a) Porsi makan kalori dan jenis nutrein Status nutrisi pasien makan banyak pasti
c) Indeks masa tinggi kalori dan tinggi alergi makanan makanan yang
83
tubuh protein 3. Identifikasi kebutuhan diberikan RS dan
makanan A:
makan P:
sakit 35 kg
b. Terapeutik
1. Berikan makanan
84
TKTP
Hasil :
putih telur)
c. Edukasi
sudah di programkan
Hasil :
Pasien mengatakan
makanan yang di
sediakan RS
85
3 Defisit Setelah di lakukan Edukasi Kesehatan 21/12/2021 (14.00 WIT) 22/12/2021 (14.15
informasi dan harapkan Edukasi dan kemampuan menerima informasi - Keluarga pasien
mengikuti anjuran dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor- Pasien dan ayah pasien mempercayai bahwa
a) Perilaku sesuai faktor yang dapat mengatakan siap untuk anaknya itu terkena
b) Kemampuan perilaku hidup bersih dan faktor yang dapat mengatakan mulai
86
tentang suatu 1. Berikan kesempatan hidup bersih dan sehat karena terinfeksi
c) Perilaku sesuai 1. Jelaskan faktor resiko mempercayai tahayul Keluarga pasien lebih
14.45 WIT P:
87
yang mempengaruhi 1. Edukasi Kesehatan
kesehatan
Hasil :
mampu menjaga
kebersihan di lingkungan
sekitarnya
Hasil :
Keluarga pasien
memahami perilaku
88
perawat
tepat untuk
meningkatkan perilaku
Hasil :
Keluarga pasien
menerapkan perilaku
lebih mempercayai
89
4 Defisit perawatan Setelah dilakukan Dukungan perawatan 22-12-2021 (08.00 WIT) 22-12-2021 (11.00
90
pakaian(skala bantu kebersihan 2) Monitor tingkat melakukan perawatan
mandiri membutuhkan
91
d) Fasilitas bantuan saat
kemandirian,bant melakukan
melakukan b. Terapeutik
e) Jadwalkan terapeutik
rutinitas Hasil :
a) Indentifikasi Hasil :
92
bantuan yang di Agar kebutuhan
b.Teraupeutik melakukan
b) Sediakan Hasil :
a) Jelask mandiri
an 4) Fasilitasi
93
manfa kemandirian, bantu
mandi melakukan
dampa Hasil :
ap sehingga harus di
94
membuat jadwal
perawatan diri
2) Dukungan
Perawatan Diri :
Mandi
a) Observasi
1) Observasi
bantuan yang
dibutuhkan
Hasil :
Pasien
membutuhkan
perawatan diri
mandi
95
2) Monitor
kebersihan tubuh
Hasil :
Badan pasien
berminyak,
rambut kotor,
kuku panjang
c) Edukasi
1) Jelaskan
manfaat mandi
mandi terhadap
kesehatan
96
Hasil :
Pasien
mengetahui
dampak mandi
dan dampak
tidak mandi
2) Ajarkan pada
keluarga cara
memandikan
pasien
Hasil :
Keluarga turut
berpartisipasi
dalam
97
memandikan
pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
JAM
98
Hasil: bernapas dengan otot
- Pasien menghabiskan ½
beratasi.
P:
Lanjutkan intervensi
4) Manajemen jalan
napas
99
5) Pemeriksaan Lab.
TCM TB
Hasil: A:
100
P:
Lanjutkan intervensi
1) manajemen nutrisi
(17.00 WIT) terpapar informasi dan dapat meningkatkan dan - Keluarga pasien masih
Hasil: O:
101
mempengaruhi kesehatan terkena guna-guna.
Hasil: A:
dirinya sebagian
102
napas, sekresi yang tertahan, - RR:27x/m masih terasa sesak
Hasil: O:
Hasil: A:
sebagian
P:
103
Lanjutkan intervensi
1) Manajemen jalan
napas
104
- Pasien mendapatkan diet teratasi sebagian
1) Manajemen nutrisi
(16.45 WIT) terpapar informasi dan yang dapat meningkatkan dan - Pasien mengatakan
kekeliruan mengikuti anjuran meurunkan hidup bersih dan tidak lagi di potong
sehat kukunya
105
dan sehat - ayah pasien sudah
Masalah defisit
pengetahuan teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1) Edukasi kesehatan
106
- Pasien tidak dapat segar ketika telah
bersih O:
A:
107
P:
Lanjutkan intervensi
1) Dukungan
perawatan diri
2) Dukungan
perawatan diri:
mandi
108
BAB IV
PEMBAHASAN
diberikan kepada pasien Tn.Y yang menderita Tuberkulosis Paru Klinis yang
A. Pengkajian
109
B. Diagnosa Keperawatan
pada dasarnya data mayor harus memenuhi syarat 80% dari item yang ada
kriteria 80% dari data mayor yang ada didalam diagnosa,sehingga data
110
minor tidak mewajibkan harus ada melainkan data minor bisa ada atau
C. Intervensi
perencanaan sesuai dengan kondisi dan keluhan yang dirasakan oleh klien
infeksi.
a. Intervensi
Monitor pola
nafas( frekuensi,kedalaman,usaha)
Monitor sputum(jumlaj,warana,aroma/bau)
makan
a.Intervensi
111
Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrein
protein
a.Intervensi
menerima informasi
kesehatan
sehat
112
4. Defisit perawatan diri berhungan dengan kelemahan
a.Intervensi
diri
nyaman
Fasilitas mandi
113
Ajarkan pada keluarga cara memandikan
pasien
D. Implementasi
E. Evaluasi
keperawatan yang teratasi sebagian yaitu bersihan jalan napas tidak efektif
berkurang, setiap kali ingin makan banyak pasti perut terasa sakit,dan
terasa lebih bersih, tetapi pasien belum bisa melakukan secara mandiri.
114
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada tahap pengkajian yang penulis dapatkan pada pasien yaitu ditemukan
tanda dan gejala yang terlihat tidak selalu sama dengan yang dituliskan
dalam teori, hal ini terjadi karena penyakit pasien sudah berlangsung lama.
115
Dalam perencanaan perlu di ikut sertakan pasien dan keluarga pasien
rencana atau tindakan yang telah penulis rencanakan terhadap pasien akan
tetapi hal ini harus disesuaikan dengan respon dan kondisi pasien. Evaluasi
B. SARAN
116