MATERNAL NEONATAL
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU “TS” UMUR 24 TAHUN
G1P0A0 UK 40 MINGGU 2 HARI PRESKEP U PUKA T/H
INTRAUTERINE DENGAN FETAL DISTRESS + RIWAYAT
ANEMIA RINGAN + FEBRIS + CONFIRM SARS- COV 2
Oleh :
OLEH :
KELOMPOK IV KELAS B
1. Ni Made Rusmini (P07124221128)
2. Ni Made Suyanti (P07124221130)
3. Ni Komang Wiary Parmiati (P07124221131)
4. Ni Putu Niti Swari Dewi (P07124221132)
5. Niluh Litta Widhiardani (P07124221133)
6. Luh Putu Okta Kusuma Dewi (P07124221134)
7. Ni Putu Sri Rahayu (P07124221135)
8. Ni Putu Ariantini (P07124221136)
9. I Gusti Ayu Widya Ananda Putri (P07124221137)
10. Ni Made Kartika Apsari (P07124221138)
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-Nya Laporan Akhir Praktik Klinik Kegawatdaruratan ini, dapat
diselesaikan. Laporan ini merupakan hasil akhir dari praktik klinik kegawatdaruratan
Laporan ini penulis susun dengan mengerahkan segala daya dan upaya yang
ada, termasuk dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu, terimakasih penulis sampaikan kepada yang
terhormat :
Denpasar.
2. dr. I Gusti Ayu Mirah Herawati selaku Kepala UPTD Puskesmas I Dinas
4. Ni Wayan Armini, S.ST., M.Keb selaku Ketua Program Studi STR dan Profesi
5. Dr. Ni Wayan Ariyani, SST., M.Keb selaku Penanggung Jawab Mata Kuliah
ii
Penulis menyadari laporan ini masih memiliki kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................................3
D. Manfaat...............................................................................................................4
A. DATA SUBJEKTIF...........................................................................................8
B. DATA OBJEKTIF............................................................................................13
C. ANALISIS........................................................................................................17
D. PENATALAKSANAAN..................................................................................17
BAB IV PEMBAHASAN...........................................................................................19
BAB V PENUTUP......................................................................................................22
A. Simpulan...........................................................................................................22
B. Saran.................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................23
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang fisiologis yang akan
dialami oleh wanita yang sudah menikah dan berhubungan seksual, namun tidak
semua proses kehamilan dan persalinan berjalan fisiologis, sekitar 10-12% kehamilan
patologis tidak terjadi secara mendadak, karena kehamilan dan efeknya tehadap organ
tubuh berlangsung secara bertahap (Saifuddin, 2009). Keadaan patologis yang terjadi
pernanganan segera karena dapat mengamcam nyawa ibu dan janin yang dikandung.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan kematian ibu
pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas yang disebabkan oleh faktor obstetrik
maupun nonobstetrik. Indikator lain sebagai penentu derajat kesehatan adalah angka
kematian neonatal (AKN). Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah jumlah kematian
Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu
289.000 jiwa. Amerika serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara yaitu 179.000 jiwa, dan
Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di Negara-negara Asia Tenggara
yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per 100.000 kelahiran
1
hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000 kelahiran
hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 39 per 100.000 kelahiran
hidup. Angka kematian ibu di dunia pada tahun 2015 meningkat yaitu 303.000, dari
data tersebut terlihat bahwa AKI di dunia meningkat, yaitu 289.000 jiwa menjadi
303.000 jiwa pada tahun 2015. AKI di Indonesia adalah yang paling tinggi
angka kematian ibu mengalami penurunan dari 390 menjadi 228 per 100.000
kelahiran hidup, namun pada SDKI 2012 angka kematian ibu kembali naik menjadi
359 per 100.000 kelahiran hidup (Badan Pusat Statistik,2013). Angka Kematian Ibu
di Provinsi Bali pada tahun 2014 adalah 70,5 per 100.000 kelahiran hidup. Angka
Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Bali dari tahun 2005 sampai dengan 2014 trendnya
masih fluktuatif sehingga diharapkan nanti AKI di Provinsi Bali dapat diturunkan
Kematian ibu dapat disebabkan oleh faktor obstetrik maupun non obstetrik.
Penyebab kematian ibu terbanyak masih didominsi oleh perdarahan (32%), hipertensi
dalam kehamilan (25%), Infeksi (5%), partus lama (5%), dan abortus (1%). Penyebab
lainnya termasuk penyebab non obstetrik (32%) (Direktorat Bina Kesehatan Ibu,
kegawatdaruratan yang terjadi. Salah satu cara untuk menurunkan AKI dan AKB
kegawatdaruratan yang terjadi serta memberi penanganan yang tepat dan segera pada
2
kasus yang terjadi. Oleh karena itu, dilakukan praktik klinik kegawatdaruratan untuk
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
kegawatdauratan maternal dan neonatal sesuai dengan standar asuhan kebidanan yang
2. Tujuan Khusus
3
f. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada kasus patologi,
Kasus yang dibahas dalam laporan ini diambil di UPTD Puskesmas I Dinas
D. Manfaat
1. Teoritis
2. Praktis
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kala II lama, distosia bahu, rupture uteri, tali pusat menumbung. Preeklampsia,
1. Gawat Janin
Gawat janin adalah suatu kejadian yang terjadi bila janin tidak menerima
a. Persalinan lama
Diagnosis gawat janin dapat ditegakkan dengan melihat dua kriteria yaitu
3) DJJ ireguler: kadang ditemukan DJJ > 180 x/mnt tetapi disertai takikardi ibu yang
5
a) Demam pada ibu
c) Amnionitis
fetoskop.
b. Meconium
c. Gerak menurun.
b. Faktor tali pusat: lilitan tali pusat, tali pusat pendek, simpul tali pusat, prolapsus
tali pusat.
c. Berikan oksigen
6
d. Rujuk ibu ke rumah sakit.
e. Jika sebab dari ibu diketahui (seperti demam, obat – obatan) mulalilah
f. Jika sebab dari ibu tidak diketahui dan DJJ tetap abnormal sepanjang paling
janin:
1) Jika terjadi perdarahan dengan nyeri hilang timbul atau menetap, pikirkan
2) Jika terdapat tanda- tanda infeksi (demam, secret vagina berbau tajam) berikan
3) Jika tali pusat terletak dibagian bawah janin atau dalam vagina, lakukan
g. Jika DJJ tetap abnormal atau jika terdapa tanda- tanda lain gawat janin
7
BAB III
TINJAUAN KASUS
Denpasar Timur
1. Identitas
Ibu Suami
Nama TS SP
Umur 24 th 29 th
2. Alasan berkunjung dan keluhan utama : ibu mengeluh sakit perut hilang timbul,
tidak ada keluar air, tidak ada keluar lendir campur darah, gerak janin dirasakan
menurun sejak tadi pagi, riwayat pemeriksaan USG hari ini dengan hasil air
8
3. Riwayat Persalinan ini :
ÿ Lain - lain
Tgl lahir/
I Ini
b. Pemeriksaan sebelumnya
9
TT : 5
TW I : tidak ada
TW II : tidak ada
Hasil : Hb : 9,6 gr/dL, PPIA: non reaktif, TPHA : non reaktif, HbsAg : non
6. Riwayat Kesehatan
PMS
Malaria
ÿ DM ÿ Hipertensi ÿ Jantung
10
d. Riwayat faktor keturunan : tidak ada
kontrasepsi
a. Keluhan Bernafas :
b. Nutrisi
Makan terakhir pukul : 08.00 WITA porsi : 1 piring sedang, jenis: nasi,
Minum terakhir pukul: 10.00 WITA , jumlah ± 250 cc, jenis : air putih
c. Istirahat
11
Istirahat siang : 1-2 jam, keluhan tidak ada
pingsan
d. Eleminasi
e. Psikologis
Cemas
f. Sosial
harmonis
Pengambilan keputusan :
12
ÿ Lain-lain…….......................
Meneran
GCS : E4 M6 V5 I 15
TB: 145 cm
13
Tanda-tanda vital : Suhu : 38,1 oC Nadi :110 x/mnt Respirasi : 21 x/mnt
TD : 97/66 mmHg
Skala Nyeri : 2
2. Pemeriksaan fisik
ÿ Lain-lain………………………………
14
Payudara : Bentuk : √ Simetris ÿ Tidak simetris
ÿ Dimpling
f. Abdomen
kehamilan
Palpasi Leopold :
Perlimaan : 4/5
TFU ( Mc Donald) : 32 cm
tidak tertatur.
15
g. Genetalia dan anus
Conjugata Diagonalis…………cm
(Kesan panggul:………………………………...................)
Perinium :.....................................................................................
16
Kuku jari : ÿ Pucat ÿ Biru √ Merah muda
3. Pemeriksaan penunjang
C. ANALISIS
Diagnosa potensial :
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan suami. Ibu dan suami
2. Memberikan KIE tentang bahaya dan risiko penyakit pada ibu dan bayi serta
rujukan persalinan di fasilitas yang lebih lengkap. Ibu dan suami paham
penjelasan yang diberikan serta memilih dirujuk agar ibu dan bayi selamat.
17
3. Memposisikan ibu miring kiri. Ibu tampak nyaman.
4. Melakukan informed consent untuk tindakan. Ibu dan suami setuju, informed
perintah dokter berikan terapi Paracetamol 500 mg, pantau suhu dan denyut
jantung janin, gunakan APD level 3, berikan O2 2-3 lpm pada ibu, pasang
APD level 3
8. Memasang infus RL 30 tpm dengan abocath 18. Infus terpasang, tetes lancar.
9. Memantau denyut jantung janin. Pk. 11.30 WITA DJJ : 164 x/mnt. Pk. 11.45
10. Memberikan terapi Paracetamol 500 mg. Pk. 12.15 WITA ibu minum obat,
11. Memantau suhu tubuh ibu. Pk. 12.45 WITA suhu tubuh ibu 37,80C.
12. Menyiapkan rujukan. Bidan, alat, kendaraan, surat –surat, dan obat sudah siap.
lain.
15. Memantau DJJ. Pk. 13.45 WITA DJJ 148 x/mnt, teratur.
16. Merujuk pasien ke RSU Bali Mandara. Pk. 14.05 WITA pasien sampai di RSU
PEMBAHASAN
Kasus gawat janin atau fetal distress termasuk salah satu kegawatdaruratan
yang dapat terjadi pada kehamilan maupun persalinan. Kasus ini harus mendapat
penanganan yang tepat agar terjadi perbaikan kondisi sehingga bayi dapat lahir
pengkajian data subjektif dan data objektif. Data subjektif yang perlu dikaji adalah
gerakan janin yang dirasakan ibu, yang mana pada kasus Ibu “TS” gerakan janin
dirasakan menurun sejak pagi hari. Selain itu data subjektif yang perlu dikaji adalah
riwayat tanda bahaya yang pernah dirasakan ibu, riwayat penyakit dan riwayat
kondisi janin. Berdasarkan hasil anamnesa, ibu mempunyai riwayat anemia ringan.
9,6 gr/dL yang termasuk kategori anemia ringan. Kondisi anemia pada ibu
mempengaruhi suplai oksigen ke janin karena haemoglobin lah yang bertugas untuk
Data objektif yang perlu dikaji adalah DJJ dan meconium serta tanda – tanda
vital ibu untuk mengetahui kemungkinan penyebab gawat janin. Namun pada kasus
Ibu “TS” ketuban masih utuh, sehingga tidak bisa diketahui apakah ada pengeluaran
meconium dari janin dan diagnosa gawat janin ditegakkan melalui pemeriksaan DJJ.
Pemantauan DJJ untuk diagnose gawat janin sebaiknya dilakukan dengan KTG,
19
menggunakan Doppler. Pada pemeriksaan tanda – tanda vital ibu didapatkan nadi ibu
110 x/mnt dan suhu tubuh ibu 38,10C. DJJ bayi pada pemeriksaan pertama didapatkan
176 x/mnt. Tanda – tanda gawat janin salah satunya adalah DJJ >180 x/mnt. Namum
perlu diwaspadai bila DJJ >160 x/mnt dapat mengarah ke gawat janin sehinggga
perlu dilakukan pemeriksaan DJJ ulang setelah 5 menit. Pada pemeriksaan DJJ kedua
didapatkan hasil DJJ 184 x/mnt sehingga ditegakkan diagnose gawat janin. Penyebab
DJJ meningkat bila dilihat dari kondisi ibu yang mengalami takikardia maka gawat
janin yang dialami kemungkinan disebabkan karena ibu demam. Hal ini didukung
dengan hasil pemeriksaan suhu ibu 38,10C. Selain itu pada masa pandemi ini, seluruh
ibu bersalin yang datang ke puskesmas harus melakukan pemeriksaan rapid antigen.
Hasil rapid antigen ibu menujukkan hasil positif yang berarti ibu terinfeksi virus
Covid 19. Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan data objektif,
intrauterine + Riwayat anemia ringan + Fetal distress + Febris hari I + confirm Sars-
Cov 2.
Kecamatan Denpasar Timur sudah sesuai dengan standar dan sesuai kewenangan
miring ke kiri agar aliran darah ke uterus tidak terhambat, melakukan pemasangan
adalah penggunaan APD level 3, membuka seluruh jendela agar ventilasi cukup serta
membatasi jumlah orang dalam ruangan yaitu sebanyak 3 orang yang terdiri dari
20
pasien dan 2 orang bidan. Pada kasus Ibu “TS” dilakukan kolaborasi dengan dokter di
puskesmas terkait pemberian terapi. Terapi yang diberikan adalah Paracetamol 500
mg per oral. Pemberian terapi ini diharapkan dapat menurunkan suhu tubuh ibu
sehingga denyut jantung janin dapat membaik kembali ke normal. Setelah tindakan,
tetap dilakukan pemantauan pada DJJ dan suhu tubuh ibu dengan hasil DJJ 158 x/mnt
dan suhu ibu 37,80C. Setelah kondisi kegawatdaruratan tertangani, dilakukan proses
rujukan agar ibu mendapat penanganan di fasilitas yang lebih lengkap sehingga ibu
dan bayi lahir selamat. Selama proses rujukan, tindakan pemasangan infus, pemberian
O2 dan memposisikan ibu miring kiri tetap dilakukan agar kondisi stabil dapat
dipertahankan.
21
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Gawat janin merupakan salah satu kegawatdaruratan yang dapat terjadi pada
kehamilan dan persalinan serta membuthkan penanganan segera agar bayi dapat lahir
selamat. Asuhan kebidanan pada Ibu “TS” yang mengalami gawat janin telah
dilakukan sesuai dengan standar dan tetap memperhatikan risiko penyebaran virus
ibu miring kiri, pemberian O2 dan pemasangan infus. Tindakan rujukan tetap
B. Saran
Diharapkan agar tetap memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pasien yang
22
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Material dan Neonatal,
Yayasan Bina Pustaka, Jakarta
JNPK-KR Depkes RI. 2008. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan
Normal: Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera
Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pencehagan dan Pengendalian
Coronavirus Disease (Covid-19) Edisi ke-4. Jakarta
Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. 2003. Pengantar Kuliah Obstetri.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG
Prawirohardjo S, Winkjosastro H, Ssaifuddin AB, Rachimhadhi T. 2007. Ilmu
Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Wiknjosastro Hanifa, 2009, Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardo.
23