Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KLINIK KEGAWATDARURATAN

MATERNAL NEONATAL
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU “TS” UMUR 24 TAHUN
G1P0A0 UK 40 MINGGU 2 HARI PRESKEP U PUKA T/H
INTRAUTERINE DENGAN FETAL DISTRESS + RIWAYAT
ANEMIA RINGAN + FEBRIS + CONFIRM SARS- COV 2

Oleh :

OLEH :
KELOMPOK IV KELAS B
1. Ni Made Rusmini (P07124221128)
2. Ni Made Suyanti (P07124221130)
3. Ni Komang Wiary Parmiati (P07124221131)
4. Ni Putu Niti Swari Dewi (P07124221132)
5. Niluh Litta Widhiardani (P07124221133)
6. Luh Putu Okta Kusuma Dewi (P07124221134)
7. Ni Putu Sri Rahayu (P07124221135)
8. Ni Putu Ariantini (P07124221136)
9. I Gusti Ayu Widya Ananda Putri (P07124221137)
10. Ni Made Kartika Apsari (P07124221138)

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan karunia-Nya Laporan Akhir Praktik Klinik Kegawatdaruratan ini, dapat

diselesaikan. Laporan ini merupakan hasil akhir dari praktik klinik kegawatdaruratan

yang dilaksanakan dari tanggal 28 Januari hingga 15 Februari 2022.

Laporan ini penulis susun dengan mengerahkan segala daya dan upaya yang

ada, termasuk dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung

maupun tidak langsung. Untuk itu, terimakasih penulis sampaikan kepada yang

terhormat :

1. A. A. Ngurah Kusumajaya S.P., MPH selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Denpasar.

2. dr. I Gusti Ayu Mirah Herawati selaku Kepala UPTD Puskesmas I Dinas

Kesehatan Kecamatan Denpasar Timur

3. Dr. Ni Nyoman Budiani, S.Si.T.,M.Biomed selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Denpasar.

4. Ni Wayan Armini, S.ST., M.Keb selaku Ketua Program Studi STR dan Profesi

Kebidanan Politeknik Kesehatan Denpasar

5. Dr. Ni Wayan Ariyani, SST., M.Keb selaku Penanggung Jawab Mata Kuliah

Praktik Klinik Kegawatdaruratan.

6. Made Dwi Purnamayanti, SST, M.Keb selaku Pembimbing Institusi

7. Ni Luh Putu Citrawati, A.Md.Keb selaku Pembimbing Lapangan di UPTD

Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Timur.

ii
Penulis menyadari laporan ini masih memiliki kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran

mengenai laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Denpasar, Februari 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Tujuan.................................................................................................................3

C. Waktu dan tempat pengambilan kasus...............................................................4

D. Manfaat...............................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................5

BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................................................8

A. DATA SUBJEKTIF...........................................................................................8

B. DATA OBJEKTIF............................................................................................13

C. ANALISIS........................................................................................................17

D. PENATALAKSANAAN..................................................................................17

BAB IV PEMBAHASAN...........................................................................................19

BAB V PENUTUP......................................................................................................22

A. Simpulan...........................................................................................................22

B. Saran.................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................23

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang fisiologis yang akan

dialami oleh wanita yang sudah menikah dan berhubungan seksual, namun tidak

semua proses kehamilan dan persalinan berjalan fisiologis, sekitar 10-12% kehamilan

disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan

patologis tidak terjadi secara mendadak, karena kehamilan dan efeknya tehadap organ

tubuh berlangsung secara bertahap (Saifuddin, 2009). Keadaan patologis yang terjadi

dapat menyebabkan kegawatdaruratan yang dapat terjadi pada kehamilan, proses

persalinan maupun pada masa nifas. Kasus kegawatdaruratan memerlukan

pernanganan segera karena dapat mengamcam nyawa ibu dan janin yang dikandung.

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat

derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan kematian ibu

pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas yang disebabkan oleh faktor obstetrik

maupun nonobstetrik. Indikator lain sebagai penentu derajat kesehatan adalah angka

kematian neonatal (AKN). Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah jumlah kematian

bayi usia 0-28 hari (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2015).

Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu

289.000 jiwa. Amerika serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara yaitu 179.000 jiwa, dan

Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di Negara-negara Asia Tenggara

yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per 100.000 kelahiran

1
hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000 kelahiran

hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 39 per 100.000 kelahiran

hidup. Angka kematian ibu di dunia pada tahun 2015 meningkat yaitu 303.000, dari

data tersebut terlihat bahwa AKI di dunia meningkat, yaitu 289.000 jiwa menjadi

303.000 jiwa pada tahun 2015. AKI di Indonesia adalah yang paling tinggi

dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya (WHO, 2015).

Berdasarkan data SDKI (SDKI 1991-2012), selama periode tahun 1991-2007

angka kematian ibu mengalami penurunan dari 390 menjadi 228 per 100.000

kelahiran hidup, namun pada SDKI 2012 angka kematian ibu kembali naik menjadi

359 per 100.000 kelahiran hidup (Badan Pusat Statistik,2013). Angka Kematian Ibu

di Provinsi Bali pada tahun 2014 adalah 70,5 per 100.000 kelahiran hidup. Angka

Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Bali dari tahun 2005 sampai dengan 2014 trendnya

masih fluktuatif sehingga diharapkan nanti AKI di Provinsi Bali dapat diturunkan

setiap tahunnya (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2015).

Kematian ibu dapat disebabkan oleh faktor obstetrik maupun non obstetrik.

Penyebab kematian ibu terbanyak masih didominsi oleh perdarahan (32%), hipertensi

dalam kehamilan (25%), Infeksi (5%), partus lama (5%), dan abortus (1%). Penyebab

lainnya termasuk penyebab non obstetrik (32%) (Direktorat Bina Kesehatan Ibu,

2011). Sebagian besar penyebab kematian ibu tersebut merupakan kasus-kasus

kegawatdaruratan yang terjadi. Salah satu cara untuk menurunkan AKI dan AKB

yang disebabkan oleh kegawatdaruratan yang terjadi, maka diperlukan tenaga

kesehatan yang berkompeten untuk mendeteksi, mendiagnosa dengan segera

kegawatdaruratan yang terjadi serta memberi penanganan yang tepat dan segera pada
2
kasus yang terjadi. Oleh karena itu, dilakukan praktik klinik kegawatdaruratan untuk

mahasiswa afilasi STR Kebidanan dengan harapan mahasiswa dapat

mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan klinis dan perilaku professional dalam

pelayanan terhadap pasien dibawah supervise pembimbing klinik untuk mencapai

kompetensi sesuai Standar Kompetensi Bidan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Agar mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan patologi,

kegawatdauratan maternal dan neonatal sesuai dengan standar asuhan kebidanan yang

meliputi pengkajian, perumusan diagnosa/masalah kebidanan, perencanaan,

implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan pada kasus patologi,

kegawatdaruratan kehamilan, persalinan, nifas, dan neonatal.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian data secara lengkap, jelas, akurat dan fokus

b. Menetapkan diagnosa kebidanan serta masalah Kebidanan dengan menerapkan

cara berpikir kritis

c. Menyusun perencanaan asuhan kebidanan pada kasus patologi, kegawatdaruratan

kehamilan, persalinan, nifas, dan neonatal.

d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus patologi, kegawatdaruratan

kehamilan, persalinan, nifas, dan neonatal.

e. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada kasus patologi, kegawatdaruratan

kehamilan, persalinan, nifas, dan neonatal.

3
f. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada kasus patologi,

kegawatdaruratan kehamilan, persalinan, nifas, dan neonatal.

g. Melakukan reflektif praktik

C. Waktu dan tempat pengambilan kasus

Kasus yang dibahas dalam laporan ini diambil di UPTD Puskesmas I Dinas

Kesehatan Kecamatan Denpasar Timur pada tanggal 5 Februari 2022.

D. Manfaat

1. Teoritis

Laporan ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi untuk menambah

pengetahuan sehingga dapat menerapkan asuhan kebidanan yang komprehensif sesuai

dengan standar pelayanan kebidanan dan standar asuhan kebidanan.

2. Praktis

a. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan RSU Bali Royal

Hasil laporan ini dapat memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan

dalam memberikan asuhan kebidanan persalinan.

b. Bagi profesi kebidanan

Hasil laporan ini diharapkan bermanfaat bagi profesi kebidanan dalam

memberikan asuhan kebidanan pada persalinan.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan dan Patologi Maternal

Asuhan kebidanan kegawatdaruratan pada persalinan kala I dan II yaitu

diantaranya Preeklampsia, Eklampsia, Plasenta previa, Solusio Plasenta, Gawat janin,

Kala II lama, distosia bahu, rupture uteri, tali pusat menumbung. Preeklampsia,

eklampsia, plasenta previa sudah di bahas pada asuhan kebidanan kegawatdaruratan

pada kehamilan trimester II dan III.

1. Gawat Janin

Gawat janin adalah suatu kejadian yang terjadi bila janin tidak menerima

cukup oksigen sehingga terjadi hipoksia. Etiologi saat persalinan :

a. Persalinan lama

b. Induksi persalinan (kontraksi hipertonik)

c. Terjadi perdarahan atau infeksi

d. Insufisiensi plasenta: post term atau PE

Diagnosis gawat janin dapat ditegakkan dengan melihat dua kriteria yaitu

berdasarkan denyut jantung janin dan meconium. Berikut adalah penjabarannya :

a. Denyut jantung janin (DJJ) abnormal

1) DJJ <100 x/mnt diluar kontraksi

2) DJJ > 180 x/mnt dan ibu tidak mengalami takikardi

3) DJJ ireguler: kadang ditemukan DJJ > 180 x/mnt tetapi disertai takikardi ibu yang

merupakan reaksi terhadap :

5
a) Demam pada ibu

b) Obat- obatan yang menyebabkan takikardi misalnya tokolitik

c) Amnionitis

Pemantauan DJJ yang paling optimal adalah dengan menggunakan

kardiotokografi (KTG). Apabila tidak tersedia, dapat menggunakan Doppler atau

fetoskop.

b. Meconium

1) Meconium kental merupakan indikasi perlunya percepatan persalinan dan

penanganan meconium pada saluran nadas atas neonatus.

2) Meconium yang dikeluarkan pada saat persalinan sungsang bukan merupakan

tanda kegawatan kecuali bila dikeluarkan pada awal persalinan.

c. Gerak menurun.

Faktor penyebab gawat janin dapat diterjadi antara lain:

a. Faktor ibu: anemia, preeklampsia/eklampsia, APB (plasenta previa, solutio

plasenta), partus lama, demam/infeksi.

b. Faktor tali pusat: lilitan tali pusat, tali pusat pendek, simpul tali pusat, prolapsus

tali pusat.

c. Faktor bayi: prematur/postmatur, kelainan letak, partus tindakan, kelainan

congenital, air ketuban kehijauan pada presentasi kepala.

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan saat terjadi gawat janin:

a. Bila sedang dalam infus oksitosin : segera hentikan infus.

b. Posisikan ibu miring kiri

c. Berikan oksigen
6
d. Rujuk ibu ke rumah sakit.

e. Jika sebab dari ibu diketahui (seperti demam, obat – obatan) mulalilah

penanganan yang sesuai.

f. Jika sebab dari ibu tidak diketahui dan DJJ tetap abnormal sepanjang paling

sedikit 3 kontraksi, lalukan pemeriksaan dalam untuk mencari penyebab gawat

janin:

1) Jika terjadi perdarahan dengan nyeri hilang timbul atau menetap, pikirkan

kemungkinan solusio plasenta.

2) Jika terdapat tanda- tanda infeksi (demam, secret vagina berbau tajam) berikan

antibiotika unuk amnionitis.

3) Jika tali pusat terletak dibagian bawah janin atau dalam vagina, lakukan

penanganan prolapse tali pusat.

g. Jika DJJ tetap abnormal atau jika terdapa tanda- tanda lain gawat janin

(meconium ketal pada cairan amnion) rencanakan persalinan dengan ekstraksi

vakumatau cunam, atau sectio caesarea.

h. Siapkan segera resusitasi neonatus (Kementerian Kesehatan RI, 2013).

7
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. DATA SUBJEKTIF (Tanggal : 05/02/2022 Pukul : 11.00 WITA )

Tempat Pelayanan : UPTD Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan

Denpasar Timur

1. Identitas

Ibu Suami

Nama TS SP

Umur 24 th 29 th

Agama Hindu Hindu

Suku bangsa Jawa Bali

Pendidikan SMA SMA

Pekerjaan Karyawan Swasta Karyawan Swasta

Alamat rumah JL. Bedahulu Gg II No.6 JL. Bedahulu Gg II No.6

Telepon/HP 087750642xxx 087750642xxx

Jaminan kesehatan JKN JKN

2. Alasan berkunjung dan keluhan utama : ibu mengeluh sakit perut hilang timbul,

tidak ada keluar air, tidak ada keluar lendir campur darah, gerak janin dirasakan

menurun sejak tadi pagi, riwayat pemeriksaan USG hari ini dengan hasil air

ketuban cukup, implantasi plasenta pada fundus dan disarankan ke puskesmas

agar JKN bisa dipakai.

8
3. Riwayat Persalinan ini :

Keluhan ibu : √ Sakit perut, sejak : Pk. 02.00 WITA

ÿ Keluar air, sejak : tidak ada

ÿ Lendir bercampur darah, sejak : -

ÿ Lain - lain

Gerakan janin : ÿAktif, √ Menurun, ÿ Tidak ada

Tindakan yang telah dilakukan (khusus pasien rujukan) : -

Pemeriksaan dan penanganan yang telah didapat : -

4. Riwayat Kebidanan yang Lalu

Tgl lahir/

Umur Jenis Keadaan


Kehamil Komplikas Keadaan
a UK persalina Penolo Bayi Lakta
an i ibu dan anak
n n ng JK si
ke – BB/ bayi sekarang
a
PB
k

I Ini

5. Riwayat Kehamilan Sekarang

a. HPHT : lupa TP : 03-02-2022 (USG)

b. Pemeriksaan sebelumnya

ANC : 5 kalidi : PMB dan puskesmas, USG 3 kali di dokter kandungan

9
TT : 5

Gerakan janin dirasakan sejak 4 bulan yang lalu

Obat yang pernah didapat : Folarin, SF, Vitamin C

c. Tanda bahaya kehamilan yang pernah dialami :

TW I : tidak ada

TW II : tidak ada

TW III : tidak ada

Penanganan yang dilakukan : -

d. Pemeriksaan penunjang yang pernah dilakukan :

ÿ Tidak ada √ Ada, tanggal : 02-02-2022

Hasil : Hb : 9,6 gr/dL, PPIA: non reaktif, TPHA : non reaktif, HbsAg : non

reaktif, GDS: 81, proteinurine: negative, reduksi urine: negatif

6. Riwayat Kesehatan

a. Penyakit yang sedang atau pernah diderita ibu : tidak ada

ÿ Jantung ÿ Hipertensi ÿ Asma ÿ TBC ÿ Hepatitis ÿ

PMS

ÿ HIV/AIDS ÿ TORCH ÿ Infeksi Saluran Kencing ÿ Epilepsi ÿ

Malaria

b. Penyakit keluarga yang menular : tidak ada

ÿ HIV/AIDS ÿ Hepatitis ÿ TBC ÿ PMS

c. Riwayat penyakit keturunan : tidak ada

ÿ DM ÿ Hipertensi ÿ Jantung

10
d. Riwayat faktor keturunan : tidak ada

ÿ Kelainan Kongenital ÿ Kelainan Jiwa ÿ Kelainan Darah

7. Riwayat Menstruasi dan KB

a. Siklus menstruasi : √ Teratur, ÿ Tidak…………….. hari

b. Lama haid : 30 hari

c. Kontrasepsi yang pernah dipakai : belum pernah menggunakan

kontrasepsi

d. Rencana alat kontrasepsi yang akan digunakan : belum memutuskan KB

yang akan digunakan, sementara menggunakan kondom

e. Rencana jumlah anak : 3 orang

8. Data biologis, psikologis, sosial, spiritual

a. Keluhan Bernafas :

√ Tidak ada ÿ Ada,..................................................................................

b. Nutrisi

Makan terakhir pukul : 08.00 WITA porsi : 1 piring sedang, jenis: nasi,

sayur, lauk daging ayam.

Minum terakhir pukul: 10.00 WITA , jumlah ± 250 cc, jenis : air putih

Nafsu makan: √ Baik, ÿ Menurun

c. Istirahat

Tidur malam : 7-8 jam, keluhan terbangun karena sakit perut

11
Istirahat siang : 1-2 jam, keluhan tidak ada

Kondisi saat ini

1) Bisa istirahat diluar kontraksi : √ Ya, ÿ Tidak, alasan -

2) Kondisi fisik : √ Kuat ÿ Lemah ÿ Terasa mau

pingsan

d. Eleminasi

BAB terakhir pukul : 08.00 WITA Konsistensi : lembek

BAK terakhir pukul : 11.00 WITA Jumlah : ± 150 cc

Keluhan saat BAB/BAK : sering kencing

e. Psikologis

Siap melahirkan : √ Ya ÿ Tidak, alasan…………………

Perasaan Ibu saat ini

√ Bahagia dan cooperatif ÿ Kecewa ÿ Malu ÿ Takut ÿ Sedih ÿ

Cemas

ÿ Menolak ÿ Putus asa

f. Sosial

Perkawinan ke :1 Status : √ sah ÿ tidak sah

Lama perkawinan dengan suami sekarang : 2 tahun

Hubungan dengan suami dan keluarga : √ Harmonis ÿ Kurang

harmonis

Pengambilan keputusan :

√ Suami & Istri ÿ Suami ÿ Istri ÿ Keluarga besar

12
ÿ Lain-lain…….......................

Persiapan persalinan yang sudah siap :

√ Perlengkapan ibu √ Perlengkapan bayi √ Biaya

√ Calon donor √ pendamping √ Transportasi

g. Spiritual dan ritual yang perlu dibantu: tidak ada

9. Pengetahuan ibu dan pendamping yang dibutuhkan :

ÿ Tanda dan gejala persalinan √ Teknik mengatasi rasa nyeri ÿ Teknik

Meneran

ÿ Peran pendamping ÿ Mobilisasi dan posisi persalinan √ Proses persalinan

ÿ Teknik Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

B. DATA OBJEKTIF (Tanggal : 05/02/2022 Pukul : 11.05 wita)

1. Keadaan umum : baik

GCS : E4 M6 V5 I 15

Kesadaran : √ Kompos mentis ÿ Somnolen ÿ Sopor

ÿ Soporo somatis ÿ Koma

Keadaan emosi : √ Stabil ÿ Tidak stabil

Keadaan psikologi : ÿ Takut ÿ Murung ÿ Bingung

Antropometri : BB : 66 kg BB sebelumnya : 66 kg (tgl. 02/02/2022)

TB: 145 cm

13
Tanda-tanda vital : Suhu : 38,1 oC Nadi :110 x/mnt Respirasi : 21 x/mnt

TD : 97/66 mmHg

TD sebelumnya : 118/71 mmHg (tgl 02/02/2022)

Skala Nyeri : 2

2. Pemeriksaan fisik

a. Wajah : √ Tidak ada kelainan ÿ Oedema ÿ Pucat

b. Mata : Conjunctiva : √ Merah muda ÿ Pucat ÿ Merah

Selera : √ Putih ÿ Kuning ÿ Merah

c. Mulut : Mukosa : √ Lembab ÿ Kering

Bibir : √ Segar ÿ Pucat ÿ Biru

d. Leher : √ Tidak ada kelainan ÿ Pembengkakan kelenjar limfe

ÿ Bendungan vena jugularis ÿ Pembesaran kelenjar tyroid

ÿ Lain-lain………………………………

e. Dada dan aksila :

Kelainan : √ Tidak ada ÿ Ada, jenis kelainan :…....………………

14
Payudara : Bentuk : √ Simetris ÿ Tidak simetris

Puting susu : √ Menonjol ÿ Datar ÿ Masuk

ÿ Dimpling

Pengeluaran kolostrum : √ Ada ÿ Tidak

Kebersihan : √ Bersih ÿ Kotor

Kelainan : √ Tidak ada ÿ Ada, jenis……………

f. Abdomen

Pembesaran perut : √ Sesuai umur kehamilan ÿ Tidak sesuai umur

kehamilan

Arah : ÿ Melebar √ Memanjang

Bekas luka operasi : √ Tidak ada ÿ Ada,………………

Palpasi Leopold :

Leopold I : TFUT 4 jari bawah px

Leopold II : teraba bagian-bagian kecil janin disebelah kiri perut ibu

Leopold III : bagian terendah janin teraba bagian bulat keras

Leopold IV : Kedua jari tangan pemeriksa tidak bertemu

Perlimaan : 4/5

TFU ( Mc Donald) : 32 cm

TBBJ (Johnson Tausak) : 3255 gram

His : Ada, frekuensi 1x/10mnt, durasi 15 detik, tidak teratur

Auskultasi : DJJ 176 x/mnt (Pk.11.07), DJJ: 184 x/mnt (Pk.11.12),

tidak tertatur.

15
g. Genetalia dan anus

VT tanggal : 05/02/2022 Pukul : 11.10 wita

Vulva : Pengeluaran :Tidak ada

Tidak ada sikatrik, varises dan oedema

Tanda infeksi : tidak ada tanda infeksi

Vagina : teraba skibala, tidak ada tumor/massa, tidak ada nyeri

Portio : Konsistensi : Kaku Dilatasi : tidak ada

Pemeriksaan panggul (berdasarkan indikasi) : tidak dilakukan

1) Promontorium : ÿ Teraba ÿ Tidak

Conjugata Diagonalis…………cm

(Conjugata vera…………..….. cm)

2) Linea inominata kanan/kiri teraba :………… /…………… bagian

3) Dinding panggul : ÿ Sejajar ÿ Divergen ÿ Konvergen

4) Sakrum : ÿ Konkaf ÿ Konfeks

5) Spina ischiadika : ÿ Tumpul ÿ Menonjol ÿ Sangat menonjol

6) Os coccygeus dapat didorong:ÿ Ya ÿ Tidak

7) Arkus pubis : ÿ >90 ÿ <90 ÿ 90°

(Kesan panggul:………………………………...................)

Pelvic score (bila diperlukan)……………………………………………

Perinium :.....................................................................................

Anus : Haemorrhoid : ÿ Ada √ Tidak

h. Tangan : Oedema : ÿ Ya √ Tidak

16
Kuku jari : ÿ Pucat ÿ Biru √ Merah muda

i. Kaki : ÿ Asimetris √ Simetris ÿ Oedema ÿ Varices

Kuku jari : ÿ Pucat ÿ Biru √ merah muda

Refleks patella kanan/kiri : +/+

3. Pemeriksaan penunjang

a. Lain-lain: Rapid antigen : positif

C. ANALISIS

G1P0A0 UK 40 minggu 2 hari letkep U puka T/H intrauterine + Riwayat anemia

ringan + Fetal distress + Febris hari I + confirm Sars-Cov 2

Diagnosa potensial :

1. Risiko bayi lahir asfiksia

2. Risiko perdarahan postpartum

3. Risiko infeksi puerperalis

D. PENATALAKSANAAN

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan suami. Ibu dan suami

paham dan menerima hasil pemeriksaan.

2. Memberikan KIE tentang bahaya dan risiko penyakit pada ibu dan bayi serta

rujukan persalinan di fasilitas yang lebih lengkap. Ibu dan suami paham

penjelasan yang diberikan serta memilih dirujuk agar ibu dan bayi selamat.

17
3. Memposisikan ibu miring kiri. Ibu tampak nyaman.

4. Melakukan informed consent untuk tindakan. Ibu dan suami setuju, informed

consent sudah ditanda-tangani.

5. Melakukan kolaborasi dengan dokter puskesmas untuk pemberian terapi. Atas

perintah dokter berikan terapi Paracetamol 500 mg, pantau suhu dan denyut

jantung janin, gunakan APD level 3, berikan O2 2-3 lpm pada ibu, pasang

infus dan rujuk pasien.

6. Mengenakan APD sesuai protocol penanganan Covid19. Petugas memakai

APD level 3

7. Memberikan O2 3lpm. O2 terpasang, ibu tampak nyaman.

8. Memasang infus RL 30 tpm dengan abocath 18. Infus terpasang, tetes lancar.

9. Memantau denyut jantung janin. Pk. 11.30 WITA DJJ : 164 x/mnt. Pk. 11.45

WITA DJJ 158 x/mnt.

10. Memberikan terapi Paracetamol 500 mg. Pk. 12.15 WITA ibu minum obat,

tidak ada reaksi alergi.

11. Memantau suhu tubuh ibu. Pk. 12.45 WITA suhu tubuh ibu 37,80C.

12. Menyiapkan rujukan. Bidan, alat, kendaraan, surat –surat, dan obat sudah siap.

13. Menelpon RSUD Wangaya. Ruang isolasi penuh, disarankan merujuk ke RS

lain.

14. Menelpon RSU Bali Mandara. Rumah sakit menerima.

15. Memantau DJJ. Pk. 13.45 WITA DJJ 148 x/mnt, teratur.

16. Merujuk pasien ke RSU Bali Mandara. Pk. 14.05 WITA pasien sampai di RSU

Bali Mandara dengan kondisi stabil, DJJ: 128 x/mnt, S: 37,70C.


18
BAB IV

PEMBAHASAN

Kasus gawat janin atau fetal distress termasuk salah satu kegawatdaruratan

yang dapat terjadi pada kehamilan maupun persalinan. Kasus ini harus mendapat

penanganan yang tepat agar terjadi perbaikan kondisi sehingga bayi dapat lahir

selamat. Penegakan diagnose gawat janin dapat dilakukan dengan melakukan

pengkajian data subjektif dan data objektif. Data subjektif yang perlu dikaji adalah

gerakan janin yang dirasakan ibu, yang mana pada kasus Ibu “TS” gerakan janin

dirasakan menurun sejak pagi hari. Selain itu data subjektif yang perlu dikaji adalah

riwayat tanda bahaya yang pernah dirasakan ibu, riwayat penyakit dan riwayat

pemeriksaan sebelumnya untuk menilai kemungkinan penyakit yang mempengaruhi

kondisi janin. Berdasarkan hasil anamnesa, ibu mempunyai riwayat anemia ringan.

Hasil pemeriksaan laboratorim pada tanggal 02-02-2022 menunjukkan Hb ibu adalah

9,6 gr/dL yang termasuk kategori anemia ringan. Kondisi anemia pada ibu

mempengaruhi suplai oksigen ke janin karena haemoglobin lah yang bertugas untuk

mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Data objektif yang perlu dikaji adalah DJJ dan meconium serta tanda – tanda

vital ibu untuk mengetahui kemungkinan penyebab gawat janin. Namun pada kasus

Ibu “TS” ketuban masih utuh, sehingga tidak bisa diketahui apakah ada pengeluaran

meconium dari janin dan diagnosa gawat janin ditegakkan melalui pemeriksaan DJJ.

Pemantauan DJJ untuk diagnose gawat janin sebaiknya dilakukan dengan KTG,

namun mengingat ketidaktersediaan alat maka pemantauan dilakukan dengan

19
menggunakan Doppler. Pada pemeriksaan tanda – tanda vital ibu didapatkan nadi ibu

110 x/mnt dan suhu tubuh ibu 38,10C. DJJ bayi pada pemeriksaan pertama didapatkan

176 x/mnt. Tanda – tanda gawat janin salah satunya adalah DJJ >180 x/mnt. Namum

perlu diwaspadai bila DJJ >160 x/mnt dapat mengarah ke gawat janin sehinggga

perlu dilakukan pemeriksaan DJJ ulang setelah 5 menit. Pada pemeriksaan DJJ kedua

didapatkan hasil DJJ 184 x/mnt sehingga ditegakkan diagnose gawat janin. Penyebab

DJJ meningkat bila dilihat dari kondisi ibu yang mengalami takikardia maka gawat

janin yang dialami kemungkinan disebabkan karena ibu demam. Hal ini didukung

dengan hasil pemeriksaan suhu ibu 38,10C. Selain itu pada masa pandemi ini, seluruh

ibu bersalin yang datang ke puskesmas harus melakukan pemeriksaan rapid antigen.

Hasil rapid antigen ibu menujukkan hasil positif yang berarti ibu terinfeksi virus

Covid 19. Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan data objektif,

ditegakkanlah diagnose G1P0A0 UK 40 minggu 2 hari letkep U puka T/H

intrauterine + Riwayat anemia ringan + Fetal distress + Febris hari I + confirm Sars-

Cov 2.

Penanganan yang dilakukan di UPTD Puskesmas I Dinas Kesehatan

Kecamatan Denpasar Timur sudah sesuai dengan standar dan sesuai kewenangan

bidan. Penanganan kegawatdaruratan yang dilakukan berupa memposisikan ibu

miring ke kiri agar aliran darah ke uterus tidak terhambat, melakukan pemasangan

infus RL serta pemberian O2 dengan memperhatikan kewaspadaan airborne pada

tindakan yang menimbulkan aerosol. Tindakan kewaspadaan yang sudah dilakukan

adalah penggunaan APD level 3, membuka seluruh jendela agar ventilasi cukup serta

membatasi jumlah orang dalam ruangan yaitu sebanyak 3 orang yang terdiri dari
20
pasien dan 2 orang bidan. Pada kasus Ibu “TS” dilakukan kolaborasi dengan dokter di

puskesmas terkait pemberian terapi. Terapi yang diberikan adalah Paracetamol 500

mg per oral. Pemberian terapi ini diharapkan dapat menurunkan suhu tubuh ibu

sehingga denyut jantung janin dapat membaik kembali ke normal. Setelah tindakan,

tetap dilakukan pemantauan pada DJJ dan suhu tubuh ibu dengan hasil DJJ 158 x/mnt

dan suhu ibu 37,80C. Setelah kondisi kegawatdaruratan tertangani, dilakukan proses

rujukan agar ibu mendapat penanganan di fasilitas yang lebih lengkap sehingga ibu

dan bayi lahir selamat. Selama proses rujukan, tindakan pemasangan infus, pemberian

O2 dan memposisikan ibu miring kiri tetap dilakukan agar kondisi stabil dapat

dipertahankan.

21
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Gawat janin merupakan salah satu kegawatdaruratan yang dapat terjadi pada

kehamilan dan persalinan serta membuthkan penanganan segera agar bayi dapat lahir

selamat. Asuhan kebidanan pada Ibu “TS” yang mengalami gawat janin telah

dilakukan sesuai dengan standar dan tetap memperhatikan risiko penyebaran virus

Covid19 pada masa pandemi ini.

Kegawatdaruratan pada kasus gawat janin ditangani dengan memposisikan

ibu miring kiri, pemberian O2 dan pemasangan infus. Tindakan rujukan tetap

dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi ibu, janin dan keterbatasan fasilitas di

puskesmas. Rujukan dilakukan setelah kondisi kegawatdaruratan tertangani, kondisi

ibu dan janin stabil.

B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan, yaitu :

1. Saran untuk Puskesmas

Diharapkan agar tetap memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pasien yang

datang ke puskesmas termasuk pada kasus kegawatdaruratan.

2. Saran untuk Institusi

Diharapkan dapat mempersiapkan keperluan ijin dan administrasi praktik klinik

lebih awal sebelum praktik dimulai.

22
DAFTAR PUSTAKA

Depkes. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Material dan Neonatal,
Yayasan Bina Pustaka, Jakarta

JNPK-KR Depkes RI. 2008. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan
Normal: Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera
Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pencehagan dan Pengendalian
Coronavirus Disease (Covid-19) Edisi ke-4. Jakarta
Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. 2003. Pengantar Kuliah Obstetri.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG
Prawirohardjo S, Winkjosastro H, Ssaifuddin AB, Rachimhadhi T. 2007. Ilmu
Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Wiknjosastro Hanifa, 2009, Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardo.

23

Anda mungkin juga menyukai