Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PELAKSANAAN

GANGGUAN PRESEPSI SENSORI HALUSINASI : PENDENGARAN

SP II PERTEMUAN 2

Hari, Tanggal : Rabu, 26 Februari 2020


Waktu : 09.00 WIB
Nama Praktikan : Bayu Adi Nugroho

A. Identitas Pasien :

Nama : Sdr. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : Klaten, 6 Agustus 1998
Umur : 21 tahun
Alamat : Jogonalan, Klaten
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Status perkawinan : Belum kawin
No. RM : 15. XX.XX
Agama : Islam
Masuk RS : 12 Februari 2020

A. Kondisi Pasien :
DS :
- Pasien mengatakan mendengar bisikan-bisikan
- Pasien mengatakan tidak tahu isi halusinasinya
- Pasien mengatakan halusinasinya terdengar ± 30 dtk
- Pasien mengatakan mendengar bisikan-bisikan ketika sendiri dan ketika mau
tidur
DO : Pasien tampak tenang dan koopratif
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan presepsi sensori halusinasi : pendengaran
C. Tujuan
Tujuan umum : Klien mampu mengontrol halusinasi
Tujuan khusus :
1. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan minum obat
2. Klien mampu memasukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum
obat

D. Tindakan
1. Rerncana Tindakan
a. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian
b. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna,
dosis,frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Fase Orientasi
Menyampaikan salam terapeutik, evaluasi/validasi, kontrak topik, waktu, dan
tempat.
1) Menyampaikan salam terapeutik
- Selamat pagi, mas. Masih ingat dengan saya? saya praktikan Bayu Adi N
dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang bertugas di ruangan
Flamboyan ini. Saya akan merawat anda selama disini. Hari ini saya
bertugas jaga pagi mulai pukul 07.00 WIB sampai nanti pukul 14.00
WIB.
2) Evaluasi/validasi
- Bagaimana perasaan Mas hari ini?
- Kemarin kita sudah berdiskusi mengenai halusinasi. Apakah Mas bisa
menjelaskan kepada saya tentang isi suara-suara yang Mas denar dan
apakah Mas bisa mempraktikkan cara mengontrol halusinasi yang
pertama yaitu dengan menghardik?
3) Menyampaikan kontrak
- Topik: Sesuai dengan kontrak kita kemarin, hari ini kita akan berbincang-
bincang mengenai obat-obatan yang Mas minum. Apakah Mas bersedia?
- Waktu: Berapa lama Mas bersedia berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit, Mas?
- Tempat: Mas ingin berbincang-bincang dengan saya dimana Mas?
Bagaimana kalau di Ruang TAK? Mas setuju?
b. Fase Kerja
“Mas, sudah dapat obat dari dokter?”
“Berapa macam obat yang Mas minun? Warnanya apa saja?”
“Bagus, jam berapa Mas minum obatnya? Bagus sekali.”
“Obatnya Mas disini ada 3 macam yang putih namanya THP/Trihekxiphenidyl
dosisnya 2 mg berguna agar membuat Mas rileks dan tidak tegang, yang merah
jambu ini namanya HLP/Haloperidol dosisnya 5 mg berguna untuk membuat
rasa marah Mas berkurang, dan yang terakhir namanya Diazepam dosisnya 5 mg
yang berguna untuk membuat Mas menjadi rileks dan tenang. Dua obat yang
pertama kali saya sebutkan yaitu THP dan HLP harus Mas minum 2x sehari
yaitu pagi dan sore hari. Untuk yang diazepam diminum 1x sehari.
“Tolong nanti Mas sampaikan ke dokter apa yang Mas rasakan setelah minum
obat ini. Obat ini harus diminum terus, mungkin berbulan-bulan bahkan sampai
bertahun-tahun. Kemudian Mas jangan berhenti minum obat tanpa sepengetahua
dokter, karena gejala yang mas alami seperti saat ini akan muncul lagi, jadi ada
lima hal yang harus diperhatikan oleh Mas pada saat minum obat, yaitu benar
obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, dan benar frekuensi. Ingat ya Mas.
Dan jangan lupa dimasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian, Mas.”
c. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
- Tidak terasa kita sudah berbicang-bincang lama, saya senang Mas mau
berbincang-bincang dengan saya. Sekarang bagaimana perasaan anda
setelah kita berbincang-bincang?
b. Evaluasi Objektif
- Sekarang, coba Mas jelaskan lagi obat yang diminum tadi? Dan
waktunya kapan saja? Lalu dosisnya berapa, Mas?
c. Tindak lanjut klien
- Tolong, nanti Mas minta obat ke perawat kalau saatnya minum obat.
- Untuk pertemuan kita selanjutnya yang akan membahas mengenai
bercakap-cakap. Untuk waktunya Mas besok bisa? Jam berapa Mas? Oke,
Mas setuju?
- Untuk tempatnya besok mau dimana? Bagaimana kalau di ruang makan?
Baik Mas.
- Selamat beristirahat dan sampai ketemu besok pagi.
STRATEGI PELAKSANAAN TIDAK EFEKTIFANYA PENATALAKSANAAN
REGIMEN THERAPEUTIK

SP KE II PERTEMUAN KE 1

Tanggal : Selasa, 25 Februari 2020


Waktu : 09.00 - 09.15 WIB
Nama Praktikkan : Bayu Adi Nugroho

A. Identitas Pasien

Nama : Sdr. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : Klaten, 6 Agustus 1998 Umur : 21 tahun
Alamat : Jogonalan, Klaten
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Status perkawinan : Belum kawin
No. RM : 15. XX.XX
Agama : Islam
Masuk RS : 12 Februari 2020
Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid

B. Kondisi Pasien :
Senin, 24 Februari 2020 jam 13.00 WIB
DS : Pasien mengatakan tidak tahu kemampuan yang mendukung dirinya untuk
berubah
DO: Pasien tampak tenang

C. Diagnosa Keperawatan
Tidak efektifanya penatalaksanaan regimen theraputik

D. Tujuan
Tujuan umum : Pasien mematuhi program terapi yang sudah ditetapkan sehingga
program terapi dapat tercapai sesuai dengan rencana
Tujuan khusus :
1. Pasien mampu mengidentifikasi penyebab tidak patuh terhadap pengobatan
2. Pasien mampu mengidentifikasi nilai diri
3. Pasien mampu mendiskusikan regimen terapi yang tepat dengan petugas
E. Tindakan
1. Rencana tindakan
a. Mengevaluasi kemampuan pasien menilai diri
b. Mengeksplore kemampuan pasien berubah
c. Memberi reinforcement pada klien sesuai dengan kemampuannya
d. Memasukan dalam jadwal kegiatan harian pasien
2. Proses pelaksanaan tindakan
d. Fase Orientasi
Menyampaikan salam terapeutik, evaluasi/validasi, kontrak topik, waktu, dan
tempat.
4) Menyampaikan salam terapeutik
“Selamat pagi, mas. Masih ingat dengan saya? saya Bayu Adi N yang
bertugas di ruangan Flamboyan ini. Saya yang merawat anda selama disini.
Hari ini saya bertugas mulai pukul 07.00 WIB sampai nanti pukul 14.00
WIB”
5) Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan anda saat ini?”
“Coba jelaskan kembali apa alasan anda ingin berubah?”
6) Menyampaikan kontrak
- Topik: “Baiklah, pagi hari ini kita akan berbincang-bincang mengenai
kemampuan anda untuk berubah. Apakah anda bersedia?”
- Waktu: “Berapa lama anda bersedia berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit, Mas?”
- Tempat: “Anda ingin berbincang-bincang dengan saya dimana Mas?
Disini saja atau di ruang tamu?”
e. Fase Kerja
1) Mengevaluasi kemampuan pasien menilai diri
“Coba anda jelaskan kembali apa yang ada dipikiran anda ketika anda
menilai diri anda?”
2) Mengeksplore kemampuan pasien berubah
“ Kemampuan apa yang akan mendorong diri anda untuk berubah?”
3) Memberi reinforcement pada klien sesuai dengan kemampuannya
“Bagus sekali kemampuan anda, sebaiknya anda mempertahankan dan
meningkatkannya kembali”
4) Memasukan dalam jadwal kegiatan harian pasien
“Apakah anda bersedia memasukan kegiatan ini ke dalam jadwal
kegiatan?”
f. Fase Terminasi
1) Evaluasi subjektif
“Sekarang bagaimana perasaan anda setelah kita ngobrol mengenai
kemampuan anda untuk berubah?”
2) Memberikan reinforcement
“Iya bagus sekali, anda memiliki kemampuan yang luar biasa.”
3) Evaluasi perawat (obyektif setelah melakukan reinforcement)
“Sekarang, coba anda sebutkan kemampuan anda yang mendorong untuk
berubah?”
4) Tindak lanjut klien
“Sebaiknya, Cara ini anda lakukan secara rutin.”
5) Apakah anda besok bersedia meluangkan waktu untuk berbincang-bincang
kembali mas? “Baik mas kalau begitu jam berapa dan dimana ya? Besok saya
tunggu ya mas, terimakasih.”
STRATEGI PELAKSANAAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN

SP KE II PERTEMUAN KE 2

Tanggal : Rabu, 26 Februari 2020


Waktu : 09.00 WIB
Nama Praktikkan : Bayu Adi Nugroho

1. Identitas Pasien

Nama : Sdr. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : Klaten, 6 Agustus 1998 Umur : 21 tahun
Alamat : Jogonalan, Klaten
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Status perkawinan : Belum kawin
No. RM : 15. XX.XX
Agama : Islam
Masuk RS : 12 Februari 2020
Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid

2. Kondisi Pasien :

DS :

1. Pasien mengatakan sering kena marah dan di cemooh sehingga pasien melakukan
prilaku kekerasan
2. Pasien mengatakan akan marah jika keinginannya tidak terturuti
3. Pasien mengatakan pernah memukul ibunya dan adik-adiknya

DO :

1. Pasien tampak tenang dan koopratif


2. Pasien tampak mempraktikkan cara napas dalam dengan baik

3. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
4. Tujuan
Tujuan umum :
Klien tidak melakukan tindakan kekerasan baik kepada diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan

Tujuan khusus :
a. Pasien mempu mengidentifikasi penyebab PK
b. Pasien mampu mengidentifikasi tanda dan gejala PK
c. Pasien mampu mengidentifikasi PK yang dilakukan
d. Pasien mampu mengidentifikasi akibat PK yang dilakukan
e. Pasien mau mendengarkan penjelasan cara mengontrol PK : fisik, obat, verbal,
spiritual
f. Pasien mau latihan cara mengontrol PK secara fisik : Tarik napas dalam, pukul
bantal atau pukul kasur
g. Pasien mau ditambah latihan cara mengontrol PK dengan obat (6 benar)

5. Tindakan
3. Rerncana Tindakan
1) Mengevaluasi kegiatan latihan fisik
2) Melatih cara mengontrol PK dengan obat (6 benar)
3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat
4. Proses pelaksanaan tindakan
1) Fase Orientasi
Menyampaikan salam terapeutik, evaluasi/validasi, kontrak topik, waktu, dan
tempat.
a) Menyampaikan salam terapeutik
“Selamat pagi, mas. Masih ingat dengan saya? saya Bayu Adi N yang
bertugas di ruangan Flamboyan ini. Saya yang merawat anda selama disini.
Hari ini saya bertugas mulai pukul 07.00 WIB sampai nanti pukul 14.00
WIB”
b) Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan anda saat ini?”
“Coba jelaskan kembali bagaimana cara mengontrol PK?”
c) Menyampaikan kontrak
- Topik: “Baiklah, pagi hari ini kita akan berbincang-bincang mengenai
cara mengontrol PK dengan obat. Apakah anda bersedia?”
- Waktu: “Berapa lama anda bersedia berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit, Mas?”
- Tempat: “Anda ingin berbincang-bincang dengan saya dimana Mas?
Disini saja atau di ruang tamu?”
2) Fase Kerja
a) Mengevaluasi kegiatan latihan fisik
“Coba contohkan bagaimana cara mengontrol PK secara fisik?” Bagus
anda sudah mencontohkan dengan baik”
b) Melatih cara mengontrol PK dengan obat (6 benar)
Menjelaskan prinsip 6 benar obat : Benar pasien, benar obat, benar dosis,
benar rute, benar waktu, benar dokumentasi
c) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat
“Apakah anda berkenan memasukkan kegiatan ini kedalam jadwal
kegiatan anda?”
3) Fase Terminasi
a) Evaluasi subjektif
“Sekarang bagaimana perasaan anda setelah kita ngobrol mengenai cara
mengontrol PK dengan obat?”
b) Memberikan reinforcement
“Iya bagus sekali, anda mampu menyebutkan 6 benar obat dengan baik.”
c) Evaluasi perawat (obyektif setelah melakukan reinforcement)
“Sekarang, coba anda jelaskan setelah saya beri informasi mengontrol PK
dengan obat apa yang akan anda lakukan?”
d) Tindak lanjut klien
“Sebaiknya, Minum obat secara rutin dengan prinsip 6 benar obat.”
e) Apakah anda besok bersedia meluangkan waktu untuk berbincang-
bincang kembali mas? “Baik mas kalau begitu jam berapa dan dimana
ya? Besok saya tunggu ya mas, terimakasih.”

Anda mungkin juga menyukai