Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/344755256

Pengantar Perjanjian Baru

Preprint · October 2020

CITATIONS READS

0 897

2 authors, including:

Ezra Tari
State Institute for Christian Studies
85 PUBLICATIONS   24 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Teologi Perjanjian Baru View project

All content following this page was uploaded by Ezra Tari on 20 October 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Judul : Pengantar Perjanjian Baru

Penulis : Willi Marxsem

Terbit : 2018

Halaman : 351 Halaman

ISBN : 978-979-415-521-9

Penerbit : BPK Gunung Mulia

Nama peninjau : Yorni Demus Hengki Nomleni

Lembaga Institut Agama Kristen Negeri Kupang

Email : hengky.nomleni@gmail.com

A. Pendahuluan

Setelah membaca buku ini saya sebagai pembaca sangat

tertarik dengan isi secara keseluruhan mengenai buku ini karna

perhatian Willi Marxsen dan penekanannya atas Teologi yang

terkandung dalam masing-masing Perjanjian Baru.

Ciri buku ini begitu menonjol sehingga tidak salah apabila

karangan ini dinamai “Pengantar Teologis ke dalam Perjanjian

Baru”.
Paulus merupakan seorang tokoh Alkitab yang mempunyai

peran cukup penting dalam sejarah kekristenan. Sebagai seorang

rasul Paulus menyadari bahwa tugas penting dalam hidupnya

adalah memberitakan injil atau berita perdamaian Allah kepada

setiap orang.

B. Rangkuman isi (Pencataan pokok pikiran)

Pengantar perjanjian baru menjelaskan keterlibatan Paulus

dengan gereja tersebut mulai dari pendiriannya, keberangkatan

rasul sampai pada pengutusan Timotius, kembalinya ia kepada

rasul dan penulisan surat tersebut. Paulus menerangkan dengan

amat terinci masalah-masalah yang dikenal oleh gereja.

Paulus membedakan dirinya sendiri dari pembuat mujisat

kafir, para pembual yang keliling negeri untuk memberitan dewa-

dewa mereka, melakukan mujizat dan hidup dari khotbah mereka.

Apologia ini mengikuti acauan kepada kenyataan bahwa Paulus

dianiaya di Filipi.

Bagaimanapun penindasan tersebut tidak membuatnya ragu

akan misinya sekalipun ketika berhadapan dengan para pembual

itu. Gereja pun kini mengalami penindasan namun tak boleh

meragukan pewartaannya. Peringatan akan khotbah Paulus

mengembalikan gereja pada awalnya mulanya, ketika khotbah


rasulinya mengubah mereka dari berhala kepada Allah yang

hidup.

Paulus mencemaskan keadaan jemaat yang baru

didirikannya ini. Ia juga sudah mengutus Timotius untuk

mencaritahu keadaan jemaat tersebut. Timoitus memberitahu

bahwa iman dan kasih jemaat bertumbuh baik. Timotius juga

melaporkan tentang gangguan yang dialami oleh jemaat

mengenai saudara-saudara mereka yang telah meninggal dunia.

Surat ini ditulis untuk menguatkan mereka.

Paulus mengingatkan mereka supaya tidak menerima

pengajaran seperti itu. Hari penghakiman itu akan tiba sesuai

dengan kehendak Tuhan sendiri. Pada masa sekarang, orang-

orang Kristen harus hidup secara baik, bekerja keras, dan saling

mengasihi.

Jemaat Galatia dibangun ketika Paulus berkunjung ke sana

Beberapa lama kemudian, Paulus mendengar bahwa keadaan

jemaat di sana berubah. Warga Kristen Galatian umumnya

berlatar belakang kafir (tidak disunat). Tetapi, penginjil lainnya

menggugat keada-an ini. Paulus bercerita ulang pengalamannya

sendiri dalam hubungan dengan teman-teman rasulnya di

Yerusalem (Gal 1:11-2:14). Ia menegaskan bahwa semua rasul

setuju bahwa orang kafir yang menjadi Kristen tidak harus

memenuhi ketentuan Yahudi (termasuk sunat).


Meskipun mengalami situasi sulit, Paulus ingin

mengingatkan orang-orang di Filipi supaya tetap setia kepada

kabar baik tentang Kristus yang diberitakannya dulu Paulus

mengingatkan jemaat bahwa mereka juga bisa saja mengalami

penderitaan, sama seperti dirinya sendiri tetapi mereka tidak perlu

gentar menghadapi penderitaan seperti itu, sebab kristus

memberikan kekuatan menghadapi segala sesuatu

Paulus mendirikan gereja di sana Ia menerima surat dari

orang-orang Kristen di sana mendengar laporan mengenai

masalah-masalah yang dihadapi warga jemaat. Ia berharap bahwa

suratnya ini sampai di Korintus sebelum Timotius, temannya, tiba

di sana. Dari surat ini kita bisa tahu apa masalah yang dihadapi

orang-orang Kristen mula-mula. Surat ini terutama sekali populer

dengan pembahasannya mengenai karunia-karunia rohani dan

pemahaman Paulus bahwa „kasih‟ adalah karunia rohani terbaik .

Pernyataan-pernyataan Paulus yang sangat menguatkan, yakni

bagaimana Allah telah mengalahkan maut dan menjanjikan

kehidupan baru bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus

Kristus

Kunjungan Paulus yang disebut dalam I Kor. Tampaknya

merupakan malapetaka. Paulus dihina oleh sebagian orang di

dalam jemaat Korintus Kerasulannya dianggap „lemah‟ oleh

pekabar-pekabar injil lainnya yang datang ke Korintus. Tampaknya


Paulus membatalkan kunjungannya ke Korintus dan menulis surat

yang bernada sangat keras berisikan ucapan terima kasih karena

hubungan Paulus dan jemaat Korintus sudah dipulihkan melalui

campur tangan Titus..

Paulus menyelesaikan pekerjaan penginjilannya di Asia Kecil

dan Yunani. Ia bermaksud memulai pekerjaan yang sama di

Spanyol. Ia berharap memperoleh bantuan dari orang-orang

Kristen di Roma untuk maksudnya ini. Dalam surat ini, ia

memaparkan ikhtisar Injilnya tentang Yesus Kristus. Surat ini lebih

daripada hanya sebuah sebuah surat. Ia lebih menyerupai sebuah

esei.

Dalam gereja mula-mula, komunitas Kristen asal Yahudi dan

bukan Yahudi (kafir) sering berselisih pendapat mengenai siapa

yang „layak‟ menjadi umat Kristen dan bagaimana seorang Kristen

harus hidup. Dalam surat Roma, Paulus secara tegas menyatakan

bahwa Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap

orang percaya, tidak menjadi soal dia Yahudi atau bukan Yahudi

C. Catatan tentang keunggulan buku

Seperti yang sudah di jelaskan diatas bahwa setelah membaca

buku ini hampir tidak ada kekurangan dari buku ini karna begitu

jelas Pengantar Perjanjian Baru dari Prof. Willi Marxsen


mempunyai kelebihan dalam hal keberaniannya membatasi bahan

pengetahuan di bidang ini, yang sudah terlalu banyak. Buku ini

menjadi lebih jelas dan mudah dibaca tanpa mengurangi pokok-

pokok pengetahuan yang perlu diketahui.

D. Catatan tentang kelemahan buku

Kelemahan dari buku ini hampir tidak terlihat namun dalam

meresensi sebuah buku sudah tentu ada kelebihan dan

kekurangan karna itu kekurangan dari buku ini ialah membatasi

bahan pengetahuan dalam buku ini sehinga butuh pemahaman

teologi yang mendalam dan buku ini lebih baik dibaca oleh para

mahasiswa atau para dosen dari pada orang-orang awam

Penutup

Terbitnya buku Marxsen dalam bahasa Indonesia perlu dibaca

karna jelas merupakan keuntungan bagi komunitas teologi kita.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai