Anda di halaman 1dari 17

Modul 1

Kb 4

Kurikulum Pendidikan Di Indonesia


ANGGOTA KELOMPOK 4

1. Syaiful Qamari (SMK Islam Randudongkal)


2. Retnowati ( SMPN 1 Nguntoronadi, Wonogiri)
3. Fandi Dwi Nugroho (SMP IT Al Firdaus Gubug)
4. Yuni Itsnaeni Hidayati (SMK Muhammadiyah Bumiayu)
5. Lilik Dian (SMA MAARIF NU PANDAAN)
6. Tri Wibowo (SMK Nawa Bhakti Kebumen)
7. Ita Nur Susilowati (SMP Ma”arif Kyai Gading)
8. Kuwat Pamuji (SMP Negeri 1 Sadang, Kebumen)
a. Konsep Dasar Kurikulum

Istilah dari Yunani curere artinya lintasan. Lintasan dimulai dari


start sampai dengan finish yang diasumsikan serangkaian mata
pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik mulai dari awal
sampai dengan mengakhiri program pendidikan.
1. Kurikulum sebagai daftar mata pelajaran

• Kurikulum sebagai mata pelajaran yang harus dikuasai peserta


didik, dalam proses perencanaannya harus memiliki beberapa
ketentuan.Perencanaan kurikulum biasanya menggunakan
judgment ahli bidang studi dengan mempertimbangkan factor
social dan factor pendidikan.Dalam menentukan dan
menyeleksi kurikulum perlu memperhitungkan tingkat
kesulitan, minat peserta didikdan urutan bahan.
2. Kurikulum sebagai pengalaman belajar siswa
• Pergeseran pemaknaan kurikulum dari sejumlah mata pelajaran kepada
pengalaman, selain disebabkan meluasnya fungsi dan tanggung jawab
sekolah juga dipengaruhi oleh penenmuan-penemuan dan pandangan baru
dalam bidang psikologi belajar. Pandangan baru tersebut menganggap
bahwa belajar bukan hanya mengumpulkan sejumlah pengetahuan, akan
tetapi proses perubahan tingkah laku. Peserta didik dianggap telah belajar
manakala telah memiliki perubahan perilaku.
3. Kurikulum sebagai rencana atau program belajar
• Menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Isi dan
bahan pelajaran yang dimaksud adalah susunan dan bahan kajian untuk
mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan
dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional.
b. Pembaharuan kurikulum di Indonesia
• Perkembangan kurikulum yang terjadi di Indonesia setelah Indonesia merdeka
pada tahun 1945, setidaknya kita telah mengalami sepuluh kali perubahan
kurikulum. Mulai dari kurikulum 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,
kurikulum berbasis kompetensi 2004, KTSP 2006 dan kurikulum 2013
• Berdasarkan gambaran perjalanan pembaharuan kurikulum yang pernah dan
sedang diterapkan di Indonesia dapat diketahui bahwa setiapperubahan
kurikulum pasti didasari oleh dasar pembaharuan yang berangkat dari
permasalahan di masyarakat.
c. Peran, Fungsi, dan Komponen Kurikulum
• Sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan, paling tidak kurikulum memiliki
tiga peran (wina Sanjaya:2008) yaitu peran konservatif, peran kreatif dan peran kritis
evaluatife.
• Peran Konservatif menekankan bahwa kurikulum dijadikan sebagai sarana untuk
mentransmisikan nilai-nilai budaya masa lalu yang dianggap masih sesuai masa kini
• Peran kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu kebaruan
yang sesuai dengan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi
• Peran kritis dan evaluatife dilihat dari cakupan dan tujuan menurut Mcneil (2006) isi kurikulum
memiliki 4 fungsi, yaitu fungsi pendidikan umum (common and general education), suplementasi
(supplementation), eksplorasi dan keahlian.
Fungsi kurikulum


Fungsi pendidikan umum : untuk mempersiapkan peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang yang baik.


Suplementasi : Kurikulum sebagai alat pendidikan seharusnya dapat memberikan pelayanan kepada setiap
peserta didik sesuai dengan perbedaan yang dimilikinya.


Eksplorasi : Kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan bakat dan minat peserta didik sehingga
dapat belajar tanpa paksaan.


Keahlian : kurikulum ini berfungsi untuk mengembangkan kemampuan peserta didik sesuai dengan keahliannya


Fungsi kurikulum bagi guru : sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran.


Fungsi kurikulum bagi peserta didik : sebagai pedoman belajar, melalui kurikulum peserta didik dapat memahami
apa yang akan di capai.
Komponen kurikulum
1. Tujuan
Tujuan dalam kurikulum menggambarkan kualitas
manusia yang diharapkan dapat terwujud dari suatu
proses pendidikan Tujuan memberikan petunjuk
mengenai arah perubahan yang dicita-citakan dari suatu
kurikulum
2. Isi atau content
Merupakan pengetahuan ilmiah yang terdiri dari fakta,
konsep, prinsip, nilai dan keterampilan yang perlu
diberikan kepada siswa
3. Aktivitas belajar
sebagai strategi pembelajaran yang berkaitan dengan
cara atau sistem penyampaian dari isi kurikulum agar
mencapai tujuan kurikulum
4. Evaluasi
Komponen evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian
tujuan kurikulum dan menilai proses implementasi
suatu kurikulum secara keseluruhan
Prinsip pengembangan kurikulum
1. Prinsip Relevansi : dalam setiap kurikulum di perlukan relevansi agar di setiap tujuan tercapai.
a. Relevansi internal : keutuhan suatu kurikulum yang akan diterapkan dalam kelas dan pembelajaran siswa
b. relevansi eksternal : berkaitan dengan keserasian antara tujuan, isi dan proses belajar siswa yang tercakup dalam
kurikulum dengan kebuthan dan tuntutan masyarakat

2. Prinsip Fleksibilitas : kurikulum harus dapat dilaksanakan dalam kondisi yang ada dan memungkinkan
untuk dilaksanakan.
3. Prinsip Kontinuitas : kurikulum ini harus memiliki efek kesinambungan antara jenjang satu kepada jenjang lainnya.
Prinsip kontinuitas ini diperlukan adanya kerjasama antara pengembang kurikulum antar jenjang sehingga terjaga tujuan
dan pelaksanaannya
4. Prinsip Efektivitas : berkenaan dengan rencana dalam suatu kurikulum dapat dilaksanakan dan dapat dicapai dalam
kegiatan belajar mengajar
d. Hakikat Pengembangan Kurikulm
• Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah proses penyusunan rencana
tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana harus
mempelajarinya
• Menurut david Pratt (1980) pengembangan kurikulum (curriculum development
atau curriculu planning ) adalah proses atau kegiatan yang disengaja dan dipikirkan
untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan
penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah.
• Seller dan Miller (1985) proses pengembangan kurikulum adalah rangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus.
e. Faktor-factor yang mempengaruhi implementasi
kurikulum
 Faktor guru merupakan factor penting dalam implementasi kurikulum. Guru
merupakan orang yang secara langsung bersentuhan dengan murid dan melakukan
proses pembelajaran dengan peserta didik.
 Faktor peserta didik memiliki peranan penting dalam implementasi kurikulum. Satu
hal yang bias dilakukan peserta didik adalah melakukan serangkaian seleksi terhadap
pengalaman belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam implementasi kurikulum
 Faktor Sarana dan Fasilitas Pembelajaran bisa lebih menjadi bermakna dan memiliki
tingkat kesadaran tinggi apabila ada media pembelajara, buku teks, dan alat-alat lainnya.
Faktor Lingkungan sekolah lokasi lingkungan sekolah, lingkungan social dan
ekonomi, dan beberapa hal terkait manusia dan sumber daya, maka itulah
lingkungan sekolah yang akan mendukung proses implemetasi kurikulum
Faktor Budaya dan Ideologi Implementasi kurikulum yang baik adalah dimana
kurikulum tidak mencabut akar budaya masyarakat sekitarnya.
f. Strategi penerapan kurikulum dan
tantangannya di masa depan
1. Kesiapan guru menerima perubahan Zimmerman mengatakan bahwa
resistensi yang dialamioleh guru dikarenakan model mental yang sudah
tertanam dalam jiwa guru dan penolakan terhadap perubahan
2. Keterbukaan pola berpikir Pola piker mempengaruhi berbagai macam
perilaku yang dihasilkan oleh manusia.Tantangan kurikulum yang harus
dihadapi adalah bonus demografi, teknologi di ruang kelas, globalisasi
dan perubahan kebijakan pendidikan, Pendidikan abad 21
Rangkuman
 Konsep kurikulum menurut pandangan ahli dapat dipandang dari tiga konteks,yaitu kurikulum
sebagai mata pelajaran, kurikulum sebagai kegiatan pengalaman dan kurikulum sebagai
perencanaan
 Perkembangan kurikulum di Indonesia setelah merdeka 1945 mengalami 10 kali perubahan,
mulai dari  1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, kurikulum berbasis kompetensi 2004,
KTSP 2006 dan kurikulum 2013
 Peran utama dari kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu peran konservatif, kreatif dan
kritis evaluatif .
 Kurikulum pada dasarnya merupakan suatu sistem. Artinya, kurikulum merupakan suatu kesatuan
yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai