Anda di halaman 1dari 49

ASASSEMEN NASIONAL

Makalah

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Evaluasi Pembelajaran Matematika

Program Pascasarjana Pendidikan Matematika

Oleh

Aas Hudaya 208060009


Emah Kusnawati 208060010
Na’immatur Rokhmah 208060012
Nurul Fitri 208060014

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala


rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
menyelesaikan pembuatan pembuatan makalah “Asesmen Nasional”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapat menjadi gambaran pelaksanaan
Asesmen Nasional yang akan datang.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bandung, November 2020

Penulis

i Makalah Asesmen Nasional


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3. Tujuan Masalah ............................................................................................. 3
BAB II .......................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 4
2.1. Pengertian Asesmen Nasional ....................................................................... 4
2.2. Perbedaan UN dan AN .................................................................................. 6
2.3. Keunggulan dan Kelemahan AN ................................................................... 7
2.4. Implementasi Asesmen Nasional di Sekolah .............................................. 11
BAB III....................................................................................................................... 42
SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 42
3.1. Simpulan ...................................................................................................... 42
3.2. Saran ............................................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 46

ii Makalah Asesmen Nasional


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945 hingga saat ini, ujian yang
dilakukan secara nasional telah mengalami perubahan istilah. Dikutip dari
kemdikbud.go.id, berikut ini berbagai perubahan istilah untuk ujian yang
dilakukan secara nasional :
 1965 – 1971 : Ujian Negara
 1972 – 1979 : Ujian Sekolah
 1980 – 2002 : Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas)
 2003 – 2004 : Ujian Akhir Nasional (UAN)
 2005 – 2019 : Ujian Nasional (UN)
Ujian berskala nasional tersebut diperuntukkan bagi seluruh siswa yang berada di
tingkat akhir masa sekolah, seperti kelas 6, 9, dan 12.
Pada dasarnya penyelenggaraan ujian berskala nasional tersebut dilakukan
sebagai pemetaan masalah pendidikan dalam rangka menyusun kebijakan
pendidikan nasional. Tetapi pada proses pelaksanaannya (Ujian Nasional) terdapat
pro kontra yang cukup keras pada kalangan masyarakat, baik kalangan pendidik,
peserta didik, orang tua, pengamat pendidikan, atau masyarakat lainnya. Hal
tersebut dikarenakan proses pelaksanaan dengan tujuan yang diharapkan terdapat
kesenjangan yang cukup signifikan.
Kesenjangan tersebut menurut Masdar Hilmy, Pertama Ujian Nasional
tidak merefleksikan Taksonomi Bloom, yang dimana didalamnya ada dua aspek
penting dalam pendidikan yang tertinggal yaitu afektif dan psikomotorik, kedua
sebagai penentu kelulusan siswa, padahal yang diujikan bukan seluruh mata
pelajaran; Kedua Ujian Nasional tidak berorientasi life skill, siswa yang lulus
Ujian Nasional dengan nilai tertinggi tidak dijamin mampu memecahkan berbagai
persoalan dalam kehidupannya, ketiga Ujian Nasional tidak mampu membaca

Makalah Asesmen NAsional Page 1


atau mempresentasikan potensi-potensi daerah lokal, Keempat Ujian Nasional
dapat mengundang kejahatan, seperti adanya bisnis jawaban soal Ujian Nasional
yang akhirnya dapat menimbulkan kebocoran jawaban soal pada Ujian Nasional,
Kelima meskipun Ujian Nasional sudah dilaksanakan selama bertahun-tahun,
tetapi tidak menjamin kualitas pendidikan itu sendiri, hal tersebut terlihat
berdarkan laporan PISA yang dirilis, Selasa 3 Desember 2019, skor membaca
Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara, lalu skor matematika ada di peringkat
72 dari 78 negara, dan skor sains ada di peringkat 70 dari 78 negara.
Berdasarkan hal tersebut, pemerintah melalui Kemendikbud
mengharapkan adanya evaluasi yang dapat menggambarkan proses pendidikan
secara utuh yaitu melalui asesmen. Karna assesmen tidak haya menilai hasil proses
belajar siswa, tetapi juga kemajuan belajaranya. Asesmen yang akan dilakukan
terseut merupakan pengganti dari ujian nasional yang bernama Asesmen Nasional.
Melalui Asesmen Nasional ini diharapkan pendidikan Indonesia betul-
betul fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran, pengajaran, juga layanan dan
lingkungan pendidikan. Maka pemetaan sistem pendidikan dapat mencakup
proses, input, juga hasil, jadi bukan hanya mengevaluasi capaian peserta didik
secara individu seperti Ujian Nasional yang selama ini telah dilaksanakan.

1.2.Rumusan Masalah
Berikut adalah permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini
antara lain :
1) Apakah yang dimaksud dengan Asesmen Nasional?
2) Apakah perbedaan antara Ujian Nasional dan Asesmen Nasional?
3) Apakah Keunggulan dan kelemahan Asesmen Nasional?
4) Bagaimana implementasi Asesmen Nasional disekolah?

Makalah Asesmen NAsional Page 2


1.3.Tujuan Masalah
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh di atas, maka
tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan sebagai berikut:
1) Untuk mengenali dan mengetahui Asesmen Nasional.
2) Untuk mengenali dan mengetahui perbedaan antara Ujian Nasional dan
Asesmen Nasional.
3) Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan Asesmen Nasional.
4) Untuk mengetahui bagaimana implementasi Asesmen Nasional di sekolah.

Makalah Asesmen NAsional Page 3


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Asesmen Nasional


Asesmen Nasional yang selanjutnnya disebut ANadalah program penilaian
terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang
dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar
murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-
mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
Mengutip pernyataan Menteri Pendidikan Indonesia, perubahan mendasar
pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik
secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan
berupa input, proses, dan hasil. Ketika sistem pendidikan telah terpetakan, maka
akan memudahkan pihak-pihak terkait dalam memetakan solusi peningkatan
kualitan pemndidikan di Indonesia, baik secara kelembaga maupun secara nasional.
Dalam pelaksanaannya, terdapat tiga instrumen utama pada asesmen
nasional yaitu, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter (SK), dan
Survei Lingkungan Belajar. Dari ketiga instrumen tersebut diharapkan
pengukuruan kualitas pendidikan di Indonesia dapat dilakukan dengan lengkap dan
utuh. Berikut penjelasan masing-masing instrumen pada asesmen nasional:
A. Asesmen Kompetensi Minimal (AKM)
AKM terdiri dari literasi membaca dan numerasi. Literasi membaca
adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi,
merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah,
mengembangkan kapasitas individu, sebagai warga Indonesia dan warga dunia
agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat. Numerasi merupakan
kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagi jenis
konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan

Makalah Asesmen NAsional Page 4


dunia. AKM diberikan dalam bentuk soal yang akan dikerjakan oleh murid.
Ada lima bentuk soal dalam AKM, yaitu pilihan ganda, pilihan ganda
kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian.
AKM sendiri terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1) AKM Nasional (kelas 5, 8, dan 11) untuk mengukur kinerja/mutu
sekolah, dan administrasi terstandar.
2) AKM Kelas (awal SD-akhir SMA) untuk mengukur hasil belajar siswa,
formatif, alat untuk teach at the right level, dan administrasi tidak
terstandar.
3) AKM Sertifikasi (kelas 12) untuk mengukur belajar siswa, dan
administrasi terstandar.
B. Survei Karakter (SK)
Survei Karakter mengukur hasil belajar emosional yang mengacu pada
Profil Pelajar Pancasila dimana pelajar Indonesia memiliki kompetensi global
dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
C. Survei Lingkungan Belajar
Survei Lingkungan Belajar dikerjakan oleh murid, guru dan kepala
sekolah untuk mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar
mengajar di sekolah dengan mengumpulkan informasi tentang kualitas proses
pembelajaran dan iklim yang menunjang pembelajaran. Tujuan survei
lingkungan belajar adalah menggali informasi yang dapat mencerminkan
kondisi sekolah sesungguhnya. Sehingga tingkat partisipasi yang tinggi
diharapkan mampu memberikan cerminan yang lebih baik.
Mengenai dasar hukum Asesmen Nasional ini sendiri secara tersirat
terdapat pada Undang-Undang Sisdiknas no 20 tahun 2003 pasal 57 ayat 1 dan 2
serta pasal 58 ayat 1 dan 2 yang kemudian akan diperjelas melalui Prosedur
Operasional Standar Asesmen Nasional atau yang selanjutnya disebut POS AN.

Makalah Asesmen NAsional Page 5


2.2.Perbedaan UN dan AN
Seperti yang telah diuraikan pada pembahasa selanjutnya bahwa AN
merupkan pengganti dari UN, tebl berikut menjelaskan mengenai perbedaan
antara AN dan UN
Tabel 2.1 (Perbedaan UN dan AN)
Perbedan UN (Ujian Nasional) AN (Asesmen Nasional)
Tujuan Untuk mengukur capaian hasil 1. Mendorong guru mengembangkan
belajar peserta didik secara kompetensi kognitif yang mendasar
individu pada suatu jenjang sekaligus karakter murid secara utuh.
pendidikan (sekolah). 2. Menunjukkan apa yang harusnya
menjadi tujuan utama sekolah, yakni
pengembangan kompetensi dan
karakter murid.
3. Memberi gambaran tentang
karakteristik esensial sekolah yang
efektif untuk mencapai tujuan
tersebut.
4. Untuk bahan pemetaan mutu proses
dan hasil pembelajaran di sekolah.
Level UN adalah peserta didik yang Peserta AN adalah peserta didik terpilih
Peserta duduk di jenjang kelas terakhir pada jenjang kelas pertengahan pada
setiap tingkat pendidikan, yaitu tingkat satuan pendidikan. Kelas
kelas 6 (SD/Sederajat), kelas 9 pertengahan dimaksud adalah kelas 5
(SMP/Sederajat) dan kelas 12 (SD), kelas 8 (SMP) dan kelas 11
(SMA/Sederajat). (SLTA).
Subjel Sensus seluruh murid Sensus sekolah, dengan sampel murid
Peserta
Aspek UN untuk mengukur capaian AN mengukur capaian kompetensi pada
kompetensi kurikulum setiap literasi membaca dan numerasi, karakter
mata pelajaran. dan gambaran lingkungan belajar selama
peserta didik.
Level Soal UN pada umumnya Soal-soal AN direncanakan akan lebih
mengukur kompetensi berpikir banyak mengukur kompetensi bernalar
tingkatan rendah (Lower-order (Higher-order thinking skills),
thinking skills) disingkat HOTS. Artinya soal-soal AN
atau disingkat LOTS & kurang akan dirancang untuk mengasah logika,
berorientasi pada pola pikir kritis dan kreativitas peserta
pengembangan penalaran. didik.
Model Pilihan Ganda dan isian singkat PG, PGK, menjodohkan, Isian singkat,
Soal (Matematika SMA/SMK) dan uraian
Periode 4 hari 2 hari
tes per
peserta
Moda Semi online Full onlien supervised (utama), semi
Pelaksana online dan offline (sekolah tertentu)
an

Makalah Asesmen NAsional Page 6


Metode UN menggunakan metode AN akan menggunakan
yang fixed test. Satu set soal UN metode multistage adaptive
diujikan untuk semua peserta test (MSAT)atau ujian adaptif multistage.
dan berbasis Computer Based
Test (CBT)
Sarana UN selama ini kombinasi dari AN khusus menggunakan komputer
penggunaan Komputer atau dengan sistem soal bertingkat dan
yang dikenal dengan UNBK disesuaikan dengan kemampuan peserta
(Ujian Nasional Berbasis didik. Ini berarti soalnya tidak sama rata
Komputer) dan Ujian kertas- dan acak.
pensil atau UNKP (Ujian
Nasional Kertas dan Pensil).
Spesifikasi Server Sekolah, Komputer client Server sekolahtidak perlu, komputer
Miniman dan BW (jelas) client memory 2 GB, resolusi 1360 x 768,
Infrastruk dan windows 7 ke atas, BW 20 MBps
tur untuk 50 peserta
Kegunaan Perolehan UN digunakan Hasil AN tidak langsung dapat
langsung untuk melamar kerja, digunakan.
mendapatkan beasiswa dan kain
sebagainya.
Laporan Laporan hasil UN berupa nilai AN berupa nilai aggregat satuan
setiap peserta UN, aggregat pendidikan (sekolah) dan wilayah
satuan pendidikan, (desa/kota/kabupaten dan provinsi).
kecamatan,kabupaten, provinsi.

2.3.Keunggulan dan Kelemahan AN


Asesmen Nasional ini baru akan dilakukan pada Maret 2021, jadi
keunggulan dan kelemahan yang akan dipaparkan pada makalah ini masih
merupakan asumsi berdasarkan analisis dari informasi awal yang
diinformasikan oleh Kemdikbud. Karena pada dasarnya untuk mengetahui
kelemahan dan kelebihan sebuah program atau kebijakan harus dilaksanakan
terlebih dahulu.
Setelah mengetahui pengertian mengenai Asesmen Nasional serta
mengetahui perbedaan antara Asesmen Nasional dan Ujian Nasional, maka
pada sub bab ini akan membahas mengenai kelemahan dan keunggulan
Asesmen Nasional.
Keunggulan Asesmen Nasioanl
A. Secara umum keunggulan Asesmen Nasional yaitu:
1) Dapat dijadikan acuan untuk perbaikan kualitas pendidikan di
lingkungan sekolah;

Makalah Asesmen NAsional Page 7


2) Pelaksanaan ujian (penilaian kompetensi) tersebut akan dilakukan oleh
siswa yang berada di tengah jenjang sekolah, misalnya untuk SD di
kelas 5, SMP di kelas 8, dan SMA/K di kelas 11, karena jika dilakukan
di tengah-tengah, sistem tersebut dapat memberikan waktu bagi siswa,
guru dan sekolah untuk melakukan perbaikan. Sehingga sebelum siswa
lulus, ada waktu untuk melakukan perbaikan kualitas pembelajaran.
Karena melalui AKM dan survei karakter dapat menjadi instrumen
yang baik untuk mengetahui kelemahan siswa sekaligus
menggambarkan kemampuan siswa secara holistik baik kemampuan
kognitif siswa maupun kemampuan afektif siswa.;
3) Dapat memberi gambaran kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga
dapat menjadi acuan perbaikan pendidikan di Indonesia. Hal tersebut
diharapkan dapat menjadi landasan dalam pengambilan kebijakan
konkret terkaitan perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.

B. Secara khusus keunggulan Asesmen Nasional berdasarkan insrumennya,


yaitu:
1) Asesmen Kompetensi Nasional
a. Soal-soal yang disajikan tidak hanya sebatas menguji
pengetahuan, tetapi penalaran;
b. Bukan menjadi syarat kelulusan, sehingga tidak akan menjadi
beban bagi peserta didik;
c. Memberi kesempatan kepada siswa dengan hasil kurang
memuaskan pada AKM untuk melakukan perbaikan sebagi
persiapan US yang akan dilakukan pada tingkat akhir;
d. Melalui AKM, evaluasi dapat menyasar kepada seluruh mata
pelajaran (berbeda dengan UN yang hanya 4 mata pelajaran).
Sehingga pemerataan evaluasi dapat dilakukan, karena tes

Makalah Asesmen NAsional Page 8


numerasi dan literasi dapat mencakup konten materi dari berbagai
mata pelajaran.
2) Survei Karakter
Menjadi tolak ukur dan memberikan umpan balik kepada sekolah-
sekolah untuk melakukan perubahan yang akan menciptakan siswa-
siswa yang lebih bahagia dan juga lebih kuat asas Pancasilanya di
lingkungan Sekolah.
3) Survei Lingkungan Belajar
Melalui lingkungan belajar yang lebih menyenangkan, maka
salah satu tujuan merdeka belajar pun dapat terealisasi, yaitu
mengurangi beban atau tekanan para guru, peserta didik hingga
orangtua siswa. Dengan begitu, maka tidak ada lagi tekanan saat
menghadapi pembelajaran, memikirkan prestasi, kesejahteraan,
nilai, administrasi, hingga hubungan interaksi pendidikan yang
kurang baik. Pendidikan dapat berubah lebih baik melalui hal kecil
yang dilakukan di kelas, misalnya dengan menciptakan lingkungan
belajar yang lebih menyenangkan dan bahagia (happy learning).

Kelemahan Asesmen Nasional


A. Secara umum kelemahan Asesmen Nasional, yaitu:
1) Teknis pelaksanaan asesmen nasional mengadopsi teknis
Pelaksanaan ujian nasional, tetapi karena bentuk soal yang cukup
banyak maka pelaksanaan asesmen nasional ini akan dilaksanakan
daring secara penuh. Oleh karena itu, belum meratanya fasilitas
sarana teknologi akan menjadi hambatan keterlaksanaan asesmen
nasional;
2) Persepsi ujian yang beredar di kalangan masyarakat (guru, siswa,
orang tua, dan masyarakat secara luas) melakukan pengisian soal
secara serentak dengan juknis yang sudah ada. Hal tersebut

Makalah Asesmen NAsional Page 9


dikhawatirkan akan membiaskan tujuan asesmen kompetensi
minimum yang awalnya bertujuan untuk mengasesmen kualitas
pendidikan menjadi ajang sekolah untuk berlomba-lomba
mendapat skor baik dalam AKM atau survei karakter sehingga guru
atau pihak sekolah tetap akan memberi tekanan secara tidak
langsung kepada peserta didik agar nilai AKM dan survei karakter
yang diperoleh sekolah memuaskan.
B. Secara khusus kelemahan Asesmen Nasional yaitu:
1) Asesmen Kompetensi Minimum
Berikut kelemahan dari Asesmen Kompetensi Minimum:
a. Sebagian guru belum terlalu mengenal jenis soal AKM
sehingga persiapan AKM kepada peserta didik dimungkinkan
akan kurang optimal;
b. Dimungkinkan dapat memberi persepsi di kalangan guru bahwa
AKM tanggung jawab guru matematika, IPA, dan bahasa
karena yang diujikan numerasi dan literasi.
2) Survei Karakter
Kejujuran dalam pengisiann survei karakter ini sangat
diperlukan. Apabila ada ketidakjujuran dalam pengisiannya, hasil
karakter sebenarnya tidak akan diperoleh sehingga akan
mengakibatkan pemberian treatment yang kurang tepat dan tujuan
perbaikan karakter tidak akan tercapai.
3) Survei Lingkungan Belajar
Kejujuran dalam pengisian survei karakter ini sangat
diperlukan. Apabila ada ketidakjujuran dalam pengisiannya, hasil
survei lingkungan belajar sebenarnya tidak akan diperoleh
sehingga akan mengakibatkan pemberian treatment yang kurang
tepat dan tujuan menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan (happy learning) tidak akan tercapai.

Makalah Asesmen NAsional Page 10


2.4.Implementasi Asesmen Nasional di Sekolah
2.4.1. Instrumen
Instrumen yang digunakan pada Asesmen Nasional terbagi menjadi
menjadi 3 bagian yaitu (1) AKM (Asesmen Kompetensi Minimum; (2) Survei
Karakter; (3) Survei Lingkungan Belajar.
1) AKM (Asesmen Kompetensi Minimal)
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dilakukan untuk mengukur
literasi membaca dan numerasi matematika murid. Konten yang diukur
pada literasi membaca dan numerasi adalah konten yang bersifat esensial
serta berkelanjutan lintas kelas maupun jenjang. Tidak semua konten pada
kurikulum diujikan, sehingga sifatnya minimum.
AKM tahun 2021 hanya mencakup literasi membaca dan literasi
matematika (numerasi). Asesmen literasi membaca dan numerasi pada
AKM dapat ditinjau dari 3 komponen (aspek) yaitu: konten, proses kognitif,
serta konteks. Bagan berikut menjelaskan rincian komponen AKM literasi
membaca serta numerasi.
Tabel 2.2 (Komponen AKM)
Literasi Membaca Numerasi
Konten Teks informasi, teks yang Bilangan, meliputi
bertujuan untuk memberikan representasi, sifat urutan,
fakta, data, dan informasi dan operasi beragam jenis
dalam rangka pengembangan bilangan (cacah, bulat,
wawasan serta ilmu pecahan, desimal).
pengetahuan yang bersifat
ilmiah. Pengukuran dan geometri,
meliputi mengenal bangun
Teks fiksi, teks yang datar hingga menggunakan
bertujuan untuk memberikan volume dan luas permukaan
pengalaman mendapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
hiburan, menikmati cerita, Juga menilai pemahaman
dan melakukan perenungan peserta didik tentang
kepada pembaca. pengukuran panjang,
berat, waktu, volume dan

Makalah Asesmen NAsional Page 11


debit, serta satuan luas
menggunakan satuan baku.

Data dan ketidakpastian,


meliputi pemahaman,
interpretasi serta penyajian
data maupun peluang.

Aljabar, meliputi persamaan


dan pertidaksamaan, relasi
dan fungsi (termasuk pola
bilangan), serta rasio dan
proporsi.
Proses Menemukan informasi, Pemahaman, memahami
kognitif mencari, mengakses serta fakta, prosedur serta alat
menemukan informasi matematika.
tersurat dari wacana.
Interpretasi dan integrasi, Penerapan, mampu
memahami informasi tersurat menerapkan konsep
maupun tersirat, memadukan matematika dalam situasi
interpretasi antar bagian teks nyata yang bersifat rutin.
untuk menghasilkan inferensi.
Penalaran, bernalar dengan
Evaluasi dan refleksi, menilai konsep matematika untuk
kredibilitas, kesesuaian menyelesaikan masalah
maupun keterpercayaan teks bersifat non rutin.
serta mampu mengaitkan isi
teks dengan hal lain di luar
teks.
Konteks Personal, berkaitan dengan Personal, berkaitan dengan
kepentingan diri secara kepentingan diri secara
pribadi. pribadi.

Sosial Budaya, berkaitan Sosial Budaya, berkaitan


dengan kepentingan antar dengan kepentingan antar
individu, budaya dan isu individu, budaya dan isu
kemasyarakatan. kemasyarakatan.

Saintifik, berkaitan dengan Saintifik, berkaitan dengan


isu, aktivitas, serta fakta isu, aktivitas, serta fakta
ilmiah baik yang telah ilmiah baik yang telah
dilakukan maupun futuristic. dilakukan maupun futuristic.

2) Survei Karakter
Survei Karakter dikerjakan oleh murid untuk mendapatkan
informasi hasil belajar sosial-emosional. Survei Karakter ini akan
mengukur 6 (enam) aspek Profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia,

Makalah Asesmen NAsional Page 12


berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan
kreatif.

Gambar 2.1. Capaian Survei Karakter

Sumber : https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/akm/file_akm.pdf

3) Survei Lingkungan Belajar


Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek
input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.
Meskipun Survei Lingkungan Belajar menggali informasi mengenai
kualitas proses pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang
pembelajaran, namun pertanyaan akan disesuaikan dengan perspektif
respondennya.
Gambar 2.2. Instrumen AN dan Informasi yang dihasilkan

Makalah Asesmen NAsional Page 13


Sumber : https://pelajarancg.blogspot.com/2020/09/peningkatan-kompetensi-
peserta-didik-melalui-akm-asesmen-kompetensi-minimum.html

2.4.2. Kisi-kisi dan Soal


1) Kisi-kisi soal AKM
Bentuk soal Asesmen Nasional terdiri dari pilihan ganda, pilihan
ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat dan uraian. Murid kelas V
akan mengerjakan 30 soal untuk masing-masing literasi membaca dan
numerasi. Sedangkan murid kelas VIII dan XI akan mengerjakan 36 soal.
AKM dilaksanakan secara adaptif, sehingga setiap murid akan menempuh
soal yang sesuai dengan kemampuan murid itu sendiri.
Tidak ada kisi-kisi AKM yang disusun berdasarkan indikator-
indikator kompetensi yang membentuk lintasan kompetensi hasil belajar
yang bersifat kontinum.
Gambar 2.3. Bentuk Soal Asesmen Kompetensi Minimum

Makalah Asesmen NAsional Page 14


Sumber : https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/akm/file_akm.pdf

2) Soal AKM
AKM mengukur kompetensi mendasar yang perlu dipelajari semua
murid tanpa membedakan peminatannya. Oleh karena itu seluruh murid
akan mendapat soal yang mengukur kompetensi yang sama. Keunikan
konteks beragam materi kurikulum lintas mata pelajaran dan peminatan
tercermin dalam ragam stimulus soal-soal AKM. Sebagai persiapan
menghadapi AKM guru dapat menggunakan atau mengadopsi soal PISA
sebagi bahan latihan kepada peserta didik.
Untuk contoh soal AKM Pusmenjar menyediakan contoh soal AKM
pada laman: https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm. Berikut contoh soal
AKM.
a. Soal Literasi
Dalam soal-soal Literasi ada bebrapa hal yang harus
diperhatikan, diantaranya:
(1) Pesan

Makalah Asesmen NAsional Page 15


 Teks AKM terdiri atas teks informasi dan teks fiksi. Contoh soal
kelas 5 merupakan teks fiksi sedangkan contoh soal kelas 8 dan
kelas 11 merupakan teks informasi.
 Teks AKM disajikan lebih utuh dengan gambar ilustrasi yang
kuat sehingga pesan yang disampaikan lebih komprehensif.
 Stimulus teks AKM bertujuan sebagai sarana menilai
kompetensi dan sekaligus menginsiprasi. Sebagai contoh diteks
soal kelas 5 memuat pesan moral yang mendalam berupa ajakan
untuk mudah memaafkan dan tidak mudah melupakan kebaikan
orang lain.
(2) Soal
 Murid diberikan arahan untuk bernalar tentang sudut pandang
penulis seperti pada contoh soal kelas 11.
 Soal pada AKM mengukur kemampuan murid tidak hanya
sampai pada level memahami namun mampu merefleksi isi teks
(seperti pada contoh soal kelas 5 dan 8).
 Murid tidak hanya dapat memahami isi teks, namun juga mampu
merefleksikan pengalamannya dengan hal lain di luar teks,
contohnya dikaitkan dengan isi pantun.
Berikut beberapa contoh soal literasi AKM pada kelas 5,8,dan11 yang
dikutip https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/akm/file_akm2.pdf
Contoh soal kelas 5

Makalah Asesmen NAsional Page 16


Makalah Asesmen NAsional Page 17
Makalah Asesmen NAsional Page 18
Contoh soal kelas 8

Makalah Asesmen NAsional Page 19


Contoh pertanyaan
1. Tentukan apakah setiap aktivitas berikut merupakan langkah
sistematis dalam melakukan penelitian ilmiah di atas ataukah

Makalah Asesmen NAsional Page 20


tidak!

2. Berikut ini yang merupakan manfaat dari pencatatan prosedur


penelitian ilmiah adalah…. (Boleh memilih lebih dari satu
jawaban)
☐ Memastikan langkah yang dilakukan konsisten dari waktu
ke waktu
☐ Membuka peluang siapa pun dapat melanjutkan penelitian
ilmiah dengan cara yang sama
☐ Membuktikan kepada orang lain bahwa hasil penelitiannya
pasti benar
☐ Mempercepat proses dilakukannya penelitian ilmiah
3. Media tanaman A adalah tanah humus yang subur, sedangkan
media tanaman B adalah tanah berpasir.
Peneliti menyimpulkan bahwa tanaman A yang disiram
dengan jumlah air sedikit lebih tinggi dibandingkan tanaman
B yang disiram dengan jumlah air banyak.
Berdasarkan teks tersebut, apakah simpulan penelitian dapat
diterima?
o Ya
o Tidak
Jelaskan alasanmu!

Makalah Asesmen NAsional Page 21


__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________

Contoh Soal kelas 11

Makalah Asesmen NAsional Page 22


1. Cermatilah infografis tersebut dan klik pada pernyataan yang
termasuk fakta atau mitos pada kolom yang tersedia.

Makalah Asesmen NAsional Page 23


2. Berikut ini adalah alasan yang logis penulis menampilkan
pernyataan “Maaf, tidak di tempat karena sedang menonton
piala dunia di Eropa”

3. Apakah tujuan penulis memadukan fakta perilaku berhutang


generasi muda dengan tips keuangan dalam satu infografis?
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________

b. Soal Numerasi
Mengenai soal-soalnumerasi ada beebrapa hal yang harus
diperhatikan, diantaranya:
(1) Pesan:
Melalui contoh soal tersebut (AKM kelas 8 dan kelas 11 ) murid
memiliki kompetensi untuk mengolah informasi serta
menginterpretasi informasi, selain itu murid dituntut mampu bernalar
menggunakan konsep matematika yang telah dipelajari untuk
memberikan sebuah justifikasi terhadap suatu masalah.
(2) Soal:
 Soal diberikan dengan konteks dunia nyata dan membawa murid
ke tahap bernalar, sehingga solusi yang diberikan lebih aplikatif.
 Murid dilatih untuk berkontribusi dengan cara memberikan
justifikasi seperti contoh soal kelas 8 & 11.
 Melalui soal AKM, murid melatih kemampuan bernalar dengan
konsep matematika yang sudah diajarkan sehingga mampu
Makalah Asesmen NAsional Page 24
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. (hal ini
tidak banyak ditemui di ujian pada umumnya),
Berikut beberapa contoh soal numerasi untuk kelas 5,8,dan 11 yang
dikutip https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/akm/file_akm2.pdf

Contoh soal kelas 5


Membuat Bolu Kukus Fitri akan membuat bolu kukus. Untuk setiap
resep ia memerlukan 1⁄5 kg gula, ¼ kilogram tepung,
serta 150 gram mentega, dan 300 gram bahan-bahan
lainnya.
1. Fitri memerlukan 1 ⁄5 kilogram gula. Ia
meletakkan sejumlah gula di timbangan dan
ditunjukkan pada gambar berikut: Berapa gram kah gula yang harus
dikurangkan? ..... gram
2. Jika Fitri membuat 6 resep adonan, jumlah gula, tepung dan mentega
yang dibutuhkan dalam kilogram adalah….
A. 1 ⁄6 x (1 ⁄5 gula + ¼ tepung + 150 mentega)
B. 6 x (1 ⁄5 gula + ¼ tepung + 150 mentega)
C. 1 ⁄6 x (200 gula + ¼ tepung + 150 mentega)
D. 6 x (1 ⁄5 gula + ¼ tepung + 0,15 mentega)
3. Setiap resep adonan menghasilkan 16 buah bolu kukus dengan berat
masing-masing 50 gram. Apakah benar proses memasak bolu kukus
mengurangi berat adonan?
o Ya
o Tidak
Tunjukkan perhitunganmu!

Contoh Soal kelas 8

Makalah Asesmen NAsional Page 25


Menjelang akhir tahun beberapa toko memberikan diskon yang
bervariasi. Beberapa diskon yang diberikan oleh toko A, B, C, D E dan
F.

1. Perhatikan diskon yang diberikan oleh beberapa toko di atas! Klik


Benar atau Salah pada setiap pernyataan berikut!

Makalah Asesmen NAsional Page 26


2. Klik ya atau Tidak, kemudian ketikkan penjelasanmu!
Beni memiliki uang Rp. 100.000,00. Ia ingin membeli kemeja di
toko E seharga Rp. 200.000,00. Ternyata kemejanya sudah tidak
tersedia di toko E. Teman Beni memberi informasi bahwa kemeja
yang Beni inginkan dijual juga di toko F dengan harga yang sama.
Apakah Beni dapat membeli kemeja yang dinginkannya dari toko
F? Jelaskan alasanmu!
o Ya
o Tidak
Penjelasan
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________

Makalah Asesmen NAsional Page 27


Contoh soal kelas 11
Pendapatan Penduduk
Negara A dan B memiliki jumlah penduduk yang sama yaitu 10.000.000
penduduk. Berikut tabel distribusi penduduk berdasarkan pendapatan
penduduk per tahun.

Kategorisasi penduduk berdasarkan pendapatan per tahun terbagi


menjadi dua:
 Penduduk kategori “miskin” yaitu penduduk dengan pendapatan per
tahun ≤ 20.000 dolar.
 Penduduk kategori “kaya” yaitu penduduk dengan pendapatan per
tahun ≥ 100.000 dolar.

Makalah Asesmen NAsional Page 28


Pertanyaan
1. Tentukan diagram batang yang tepat untuk negara A dan B

Makalah Asesmen NAsional Page 29


2. Tentukan setiap pertanyaan berikut benar ataukah salah!

3. Dewan Ekonomi Internasional memiliki program untuk membantu


negaa-negara yang mengalami kesenjangan pendapatan penduduk.
Negara B ditetapkan sebagai negara prioritas yang menerima
program bantuan tersebut. Apakah keputusan Dewan Ekonomi
tersebut benar? Jelaskan alasanmu!
o Ya
o Tidak
Penjelasan
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________

2.4.3. Pelaksanaan AN di Sekolah


1) Perangkat dan Infrastruktur
Asesmen Nasional ini akan dilaksanakan secara online, oleh karena
itu terdapat beberapa perangkat atau infrastruktur pendukung untuk
kelancaran pelaksanaan Asesmen Nasional terutama bagian Asesmen
Kompetensi Minimum. Berikut perangkat yang harus tersedia sebagai
pendukung keberjalanan Asesmen Nasional di sekolah:
 Menggunakan komputer Client Memory 2 GB, Resolusi 1360 x 768,
dan Windows 7 ke atas, BW 20 MBps untuk 50 peserta
 Tersedia jaringan internet (offline/online)
 Operator teknis

Makalah Asesmen NAsional Page 30


2) Pelaksanaan
a. Peserta
Peserta Asesmen Nasional adalah seluruh satuan pendidikan
terdiri atas: kepala sekolah, seluruh guru (baik status kepegawaian tetap
maupun pegawai lepas/ honorer), dan murid yang dipilih dengan
stratifikasi sosial ekonomi oleh Kemdikbud. Jenjang SD/MI, kelas V
maksimal 30 murid, jenjang SMP/MTS, SMA/MA, SMK kelas VIII dan
XI maksimal 45 murid setiap satuan pendidikan. Sedangkan peserta
AKM adalah semua murid yang menjadi responden Asesmen Nasional.
Guru maupun kepala sekolah TIDAK mengerjakan AKM.
Semua satuan pendidikan wajib mengikuti Asesmen Nasional.
Jika jumlah murid kurang dari 45, maka semua murid akan menjadi
responden. Begitu pula dengan satuan pendidikan di jenjang SD/MI,
jika jumlah murid kurang dari 30, maka semua murid akan menjadi
responden. Murid akan dipilih secara acak oleh Kemdikbud dengan
mempertimbangkan faktor sosial ekonomi. Satuan pendidikan tidak
diperkenankan mengganti sampel murid karena dapat memengaruhi
hasil dan tindak lanjut perbaikan pembelajaran.

b. Waktu Pelaksanaan
Direncanakan pelaksanaan AKM untuk murid kelas VIII jenjang
SMP/MTs, serta kelas IX jenjang SMA/MA, dan SMK akhir Maret
2021, pelaksanaan AKM untuk murid kelas V jenjang SD/MI adalah di
bulan Agustus 2021.
Pelaksanaan Asesmen Nasional untuk murid akan dilaksanakan
selama dua hari. Hari pertama untuk Asesmen Literasi Membaca dan
Survei Karakter, sedangkan hari kedua untuk Asesmen Numerasi dan
Survei Lingkungan Belajar. Alokasi waktu sesi asesmen maupun survei

Makalah Asesmen NAsional Page 31


berbeda untuk murid kelas V dengan murid kelas VIII serta XI. Alokasi
waktu asesmen dapat dilihat pada tabel berikut:

Gambar 2.4. Lama Waktu Pengerjaan Soal

Pelaksanaan Survei Lingkungan Belajar untuk kepala sekolah


dan guru lebih fleksibel dan diberikan alokasi waktu melengkapi semua
pertanyaan dalam kurun waktu dua minggu. Pengerjaan angket oleh
kepala sekolah maupun guru dilakukan secara daring tanpa pengawasan.

c. Sosialisai dan Ui coba


Uji coba akan dilaksanakan satu bulan sebelum pelaksanaan
AKM melalui mekanisme gladi bersih. Uji coba ini bertujuan untuk
memastikan aplikasi dapat berjalan dengan lancar serta mekanisme
pelaksanaan Asesmen Nasional dipahami oleh setiap pihak yang
terlibat. Selain uji coba, Kemdikbud menyelenggarakan simulasi AKM

Makalah Asesmen NAsional Page 32


untuk mengenalkan model soal AKM dan memberi kesempatan kepada
murid untuk familiar dengan aplikasi serta ragam soal AKM.

d. Teknis Pelaksanaan
Terdapat sejumlah modifikasi pada teknik pelaksanaan
Asesmen Nasional, seperti bentuk soal, maupun sistem adaptif. Namun
secara umum tenaga teknis yang mampu melakukan UNBK semi daring
akan mudah mempelajari sistem pelaksanaan Asesmen Nasional.
Aturan pelaksanaan di sekolah akan dituangkan lebih detail di dalam
Prosedur Operasional Standar (POS) Asesmen Nasional.
Kemdikbud memberikan alokasi waktu dua minggu untuk guru
mengisi Survei Lingkungan Belajar. Diharapkan dalam tenggat waktu
tersebut semua guru akan berpartisipasi. Partisipasi setiap guru di dalam
Survei Lingkungan Belajar akan mempengaruhi akurasi gambaran
umum iklim belajar dan iklim satuan pendidikan.
Setiap sesi memerlukan waktu maksimal 140 menit untuk
jenjang SD sederajat dan 165 menit untuk jenjang SMP/SMA sederajat.
Oleh karena itu, dalam satu hari dapat diselenggarakan 3 sesi tes.
Pembagian waktu setiap sesi digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 2.3. Jadwal pelaksanaan AN
SD Sederajat SMP, SMA, SMK Sederajat
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-1 Hari ke-2
7.00-7.30 Persiapan 7.00-7.30 7.00-7.30 7.00-7.30
tes Persiapan tes Persiapan tes Persiapan tes
7.30-8.45 7.30-8.45 7.30-9.00 7.30-9.00
Literasi Numerasi Literasi Numerasi
8.45-9.00 8.45-9.00 9.00-9.15 9.00-9.15
Penjelasan survei Penjelasan survei Penjelasan survei Penjelasan survei
9.00-9.20 Survei 9.00-9.20 Survei 9.15-9.45 Survei 9.15-9.45 Survei
Sesi II Sesi II Sesi II Sesi II
10.00-10.30 10.00-10.30 10.00-10.30 10.00-10.30
Persiapan tes Persiapan tes Persiapan tes Persiapan tes
10.30-11.45 10.30-11.45 10.30-12.00 10.30-12.00
Literasi Numerasi Literasi Numerasi
11.45-12.00 11.45-12.00 12.00-12.15 12.00-12.15
Penjelasan survei Penjelasan survei Penjelasan survei Penjelasan survei

Makalah Asesmen NAsional Page 33


12.00-12.20 12.15-12.45 12.15-12.45
12.00-12.20 Survei
Survei Survei Survei
Sesi III Sesi III Sesi III Sesi III
13.00-13.30 13.00-13.30 13.00-13.30 13.00-13.30
Persiapan tes Persiapan tes Persiapan tes Persiapan tes
13.30-14.45 13.30-14.45 13.30-15.00 13.30-15.00
Literasi Numerasi Literasi Numerasi
14.45-15.00 14.45-15.00 15.00-15.15 15.00-15.15
Penjelasan survei Penjelasan survei Penjelasan survei Penjelasan survei
15.00-15.20 15.15-15.45 15.15-15.45
15.00-15.20 Survei
Survei Survei Survei

Ketika pelaksanaan Asesmen Nasional, sekolah dapat


menginduk ke sekolah lain yang kondisi infrastrukturnya lebih
memadai. Namun pelaporan hasil akan tetap dipisahkan untuk masing-
masing satuan pendidikan.
Sistem aplikasi Asesmen Nasional mengadopsi sistem UNBK
dengan modifikasi. Modifikasi meliputi ragam format soal tidak hanya
pilihan ganda dan isian, namun ditambahkan format pilihan ganda
kompleks, menjodohkan, serta uraian. Selain itu, pada AKM soal-soal
yang disajikan akan adaptif terhadap kemampuan murid dalam
menjawab soal- soal sebelumnya. Proktor dan teknisi berperan penting
dalam memastikan keberfungsian infrastruktur sekolah, setup aplikasi
serta dukungan teknis selama pelaksanaan Asesmen Nasional.

3) Tindak Lanjut
a. Pelaporan
Asesmen Nasional digunakan sebagai alat refleksi bagi setiap
satuan pendidikan untuk mampu melakukan langkah perbaikan. AKM
melaporkan persentase murid dalam setiap level kompetensi.
Diharapkan semua murid mencapai level kompetensi cakap atau mahir.
Melalui AKM diharapkan akan memberikan potret level kompetensi
murid di setiap satuan pendidikan pada literasi membaca dan numerasi.

Makalah Asesmen NAsional Page 34


Hasil antar tahun dapat diperbandingkan dan dijadikan salah satu
indikasi kemajuan proses belajar di setiap satuan pendidikan.
Hasil Asesmen Nasional baik AKM maupun Survei akan
dilaporkan sebagai hasil sekolah dan tidak dilaporkan dalam level
individu murid maupun guru. Sedangkan hasil AKM dilaporkan dalam
empat kelompok yang menggambarkan tingkat kompetensi yang
berbeda. Urutan tingkat kompetensi dari yang paling kurang adalah: 1)
Perlu Intervensi Khusus, 2) Dasar, 3) Cakap, 4) Mahir. Penjelasan tiap
tingkat kompetensi pada Literasi Membaca dan Numerasi ditunjukkan
di Tabel berikut.
Tabel 2.4 Tingkat Kompetensi

Tingkat Kompetensi Literasi Membaca


Perlu Intervensi Khusus
Murid belum mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada
dalam teks ataupun membuat interpretasi sederhana.
Dasar
Murid mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam
teks serta membuat interpretasi sederhana.
Cakap
Murid mampu membuat interpretasi dari informasi implisit yang ada dalam
teks; mampu membuat simpulan dari hasil integrasi beberapa informasi dalam
suatu teks.
Mahir
Murid mampu mengintegrasikan beberapa informasi lintas teks; mengevaluasi
isi, kualitas, cara penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi teks.
Tingkat Kompetensi Numerasi
Perlu Intervensi Khusus
Murid hanya memiliki pengetahuan matematika yang terbatas. Murid
menunjukkan penguasaan konsep yang parsial dan keterampilan komputasi
yang terbatas.
Dasar
Murid memiliki keterampilan dasar matematika: komputasi dasar dalam bentuk
persamaan langsung, konsep dasar terkait geometri dan statistika, serta
menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin.
Cakap
Murid mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika yang dimiliki dalam
konteks yang lebih beragam.

Makalah Asesmen NAsional Page 35


Mahir
Murid mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah kompleks serta nonrutin
berdasarkan konsep matematika yang dimilikinya.

b. Tindak Lanjut
Sekolah diharapkan menjadikan hasil Asesmen Nasional
sebagai alat refleksi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan
iklim satuan pendidikan. Selain itu, hasil ini diharapkan dapat
digunakan untuk menyusun dan melaksanakan program-program
sekolah yang mendorong terciptanya iklim belajar yang positif dan
kondusif.
Fokus penguatan guru adalah saat menindaklajuti hasil AKM:
baik memaknai, memanfaatkan sebagai umpan balik proses
pembelajaran serta penguatan kapasitas guru dalam melakukan
pembelajaran serta merancang asesmen yang berkualitas.
Berikut contoh implikasi AKM untuk menguasai konten:
(1) Contoh Strategi Penguasaan Konten di Mata Pelajaran IPS
Pelaporan tingkat kompetensi dapat dimanfaatkan guru berbagai
mata pelajaran untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif
dan berkualitas. Implikasi tingkat kompetensi pada pembelajaran
dapat dilihat melalui contoh berikut:

Guru diharapkan menyesuaikan pembelajarannya sesuai tingkat


kompetensi murid. Berikut contoh strategi pembelajaran yang

Makalah Asesmen NAsional Page 36


disesuaikan dengan empat tingkat kompetensi literasi membaca
murid:
 Murid di tingkat Perlu Intervensi Khusus belum mampu
memahami isi bacaan, murid hanya mampu membuat interpretasi
sederhana. Guru IPS tidak cukup bertumpu pada materi bacaan
tersebut. Murid perlu diberi bahan belajar lain secara audio,
visual dan pendampingan khusus.
 Murid di tingkat Dasar telah mampu mengambil informasi dari
teks, namun tidak memahami secara utuh isi topik koperasi.
Murid dapat diberi sumber belajar pendamping dalam bentuk
catatan singkat atau simpulan untuk pemahaman yang utuh.
 Murid di tingkat Cakap mampu memahami dengan baik isi teks
mengenai koperasi, namun belum mampu merefleksi. Murid
dapat diberi pembelajaran identifikasi kondisi lingkungan murid,
mengaitkan dengan fungsi dan manfaat koperasi.
 Murid di tingkat Mahir mampu memahami isi bacaan dan
merefleksi kegunaan koperasi dari teks yang diberikan oleh guru.
Guru dapat melakukan pembelajaran berupa menyusun beragam
strategi pemanfaatan koperasi.

(2) Contoh Strategi Penguasaan Konten di Mata Pelajaran Fisika

Dari contoh ini, diinformasikan empat tingkat kompetensi dengan


tindak lanjut yang perlu diberikan:

Makalah Asesmen NAsional Page 37


 Murid di tingkat Perlu Intervensi Khusus memiliki penguasaan
konsep matematika yang sangat minimal. Murid ini perlu
didampingi mulai dari pencatatan data serta dilakukan diskusi
untuk memvalidasi hasil pencatatan data. Diskusi dapat
dilakukan dengan teman yang kompetensi numerasinya cakap
ataupun mahir.
 Murid di tingkat Dasar sudah menguasai konsep dasar, namun
masih kesulitan untuk menerapkan dalam situasi yang relevan.
Murid perlu diberi contoh cara menyajikan data atau
menuangkan data hasil catatannya ke dalam bentuk penyajian
yang tepatm dan akurat. Interpretasi holistik mengenai data
sebelum menarik kesimpulan dilakukan dalam diskusi bersama.
 Murid di tingkat Cakap sudah memahami konsep dan mampu
menerapkan konsepnya, namun perlu diasah kemampuan
bernalarnya untuk mengetahui adanya kesalahan pada data atau
anomali data. Murid dapat ditugaskan untuk membandingkan
datanya dengan data kelompok lainnya kemudian membuat
simpulan umum hasil penelitian dalam satu kelas. Murid
dibimbing dalam menjustifikasi data yang sifatnya anomali.
 Murid di tingkat Mahir mampu menerapkan konsep matematika
yang dimiliki dalam beragam konteks serta bernalar untuk
menyelesaikan masalah. Murid ini dapat ditugaskan untuk
membandingkan data dirinya, data kelompok lainnya dan data
dari sumber lainnya (misal, jurnal ilmiah yang relevan) kemudian
membuat generalisasi hasil percobaan yang dilakukan dengan
menganalisis beragam data.

Berikut contoh pemanfaatn AKM untuk meningkatkan kompetensi


Literasi dan Numerasi

Makalah Asesmen NAsional Page 38


(1) Contoh Strategi Meningkatkan Kompetensi Literasi Membaca di
Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya.

Dari contoh ini, diinformasikan empat tingkat kompetensi dengan


tindak lanjut yang perlu diberikan:
 Murid di tingkat Perlu Intervensi Khusus masih kesulitan
untuk memahami resep secara utuh. Murid diasah kemampuan
literasi membacanya tidak hanya dengan membuat cireng,
namun juga membuat catatan singkat/rangkuman sederhana
mengenai cara membuat cireng berdasarkan resep dari guru.
 Murid di tingkat Dasar sudah mampu memahami resep, namun
belum memiliki pemahaman yang komprehensif. Murid pada
tingkat ini selain membuat cireng dapat ditugaskan membuat
catatan singkat/ rangkuman cara membuat cireng yang disertai
dengan penanda bagian penting atau bagian yang dapat
dimodifikasi pada saat membuat cireng.
 Murid di tingkat Cakap sudah memahami secara komprehensif
isi resep, namun belum mampu merefleksi dan mengevaluasi.
Murid dapat diberi kebebasan untuk memodifikasi resep/cara
membuat cireng, kemudian ditugaskan untuk membuat laporan
perbandingan antara cara membuat cireng dengan resep hasil
modifikasi dan resep dari guru.
 Murid di tingkat Mahir sudah mampu mengevaluasi dan
merefleksi resep guru. Murid di tingkat ini sebelum membuat

Makalah Asesmen NAsional Page 39


cireng ditugaskan untuk mencari resep cireng lainnya,
membandingkan resep-resep, kemudian memutuskan langkah-
langkah pembuatan cireng yang akan dijadikan resep untuk
dipraktikkan. Hasil telaah beberapa resep tersebut dilaporkan
beserta alasan pengambilan keputusan dalam membuat cireng.

(2) Contoh Strategi meningkatkan Kompetensi Literasi Numerasi di


Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Dari contoh ini, diinformasikan empat tingkat kompetensi dengan


tindak lanjut yang perlu diberikan:
 Murid di tingkat Perlu Intervensi Khusus diberi beberapa
contoh hasil pertandingan yang lengkap. Murid diminta
menjabarkan nilai setiap tim dalam satu grup dan menentukan
pemenangnya.
 Murid di tingkat Dasar diberi contoh hasil pertandingan satu
grup yang rumpang dan kondisi pemenang. Murid diminta
menjabarkan kemungkinan hasil pertandingan yang rumpang
tersebut.

Makalah Asesmen NAsional Page 40


 Murid di tingkat Cakap diberi hasil pertandingan dua grup yang
rumpang serta kondisi pertandingan babak selanjutnya. Murid
diminta menjabarkan kemungkinan hasil pertandingan yang
rumpang.
 Murid di tingkat Mahir diminta mengestimasi kemungkinan
pemenang di babak selanjutnya berdasarkan hasil pertandingan
empat grup di babak sebelumnya.

Makalah Asesmen NAsional Page 41


BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1.Simpulan
1. Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah,
madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu
satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar
(literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan
iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
2. Berikut perbedaan antara Ujian Nasional dan Asesmen Nasional

Perbedan UN (Ujian Nasional) AN (Asesmen Nasional)


Tujuan Untuk mengukur capaian hasil 5. Mendorong guru mengembangkan
belajar peserta didik secara kompetensi kognitif yang mendasar
individu pada suatu jenjang sekaligus karakter murid secara utuh.
pendidikan (sekolah). 6. Menunjukkan apa yang harusnya
menjadi tujuan utama sekolah, yakni
pengembangan kompetensi dan
karakter murid.
7. Memberi gambaran tentang
karakteristik esensial sekolah yang
efektif untuk mencapai tujuan
tersebut.
8. Untuk bahan pemetaan mutu proses
dan hasil pembelajaran di sekolah.
Level UN adalah peserta didik yang Peserta AN adalah peserta didik terpilih
Peserta duduk di jenjang kelas terakhir pada jenjang kelas pertengahan pada
setiap tingkat pendidikan, yaitu tingkat satuan pendidikan. Kelas
kelas 6 (SD/Sederajat), kelas 9 pertengahan dimaksud adalah kelas 5
(SMP/Sederajat) dan kelas 12 (SD), kelas 8 (SMP) dan kelas 11
(SMA/Sederajat). (SLTA).
Subjel Sensus seluruh murid Sensus sekolah, dengan sampel murid
Peserta
Aspek UN untuk mengukur capaian AN mengukur capaian kompetensi pada
kompetensi kurikulum setiap literasi membaca dan numerasi, karakter
mata pelajaran. dan gambaran lingkungan belajar selama
peserta didik.
Level Soal UN pada umumnya Soal-soal AN direncanakan akan lebih
mengukur kompetensi berpikir banyak mengukur kompetensi bernalar
tingkatan rendah (Lower-order (Higher-order thinking skills),
thinking skills) disingkat HOTS. Artinya soal-soal AN
atau disingkat LOTS & kurang akan dirancang untuk mengasah logika,
berorientasi pada pola pikir kritis dan kreativitas peserta
pengembangan penalaran. didik.
Model Pilihan Ganda dan isian singkat PG, PGK, menjodohkan, Isian singkat,
Soal (Matematika SMA/SMK) dan uraian

Makalah Asesmen NAsional Page 42


Periode 4 hari 2 hari
tes per
peserta
Moda Semi online Full onlien supervised (utama), semi
Pelaksana online dan offline (sekolah tertentu)
an
Metode UN menggunakan metode AN akan menggunakan
yang fixed test. Satu set soal UN metode multistage adaptive
diujikan untuk semua peserta test (MSAT)atau ujian adaptif multistage.
dan berbasis Computer Based
Test (CBT)
Sarana UN selama ini kombinasi dari AN khusus menggunakan komputer
penggunaan Komputer atau dengan sistem soal bertingkat dan
yang dikenal dengan UNBK disesuaikan dengan kemampuan peserta
(Ujian Nasional Berbasis didik. Ini berarti soalnya tidak sama rata
Komputer) dan Ujian kertas- dan acak.
pensil atau UNKP (Ujian
Nasional Kertas dan Pensil).
Spesifikasi Server Sekolah, Komputer client Server sekolahtidak perlu, komputer
Miniman dan BW (jelas) client memory 2 GB, resolusi 1360 x 768,
Infrastruk dan windows 7 ke atas, BW 20 MBps
tur untuk 50 peserta
Kegunaan Perolehan UN digunakan Hasil AN tidak langsung dapat
langsung untuk melamar kerja, digunakan.
mendapatkan beasiswa dan kain
sebagainya.
Laporan Laporan hasil UN berupa nilai AN berupa nilai aggregat satuan
setiap peserta UN, aggregat pendidikan (sekolah) dan wilayah
satuan pendidikan, (desa/kota/kabupaten dan provinsi).
kecamatan,kabupaten, provinsi.

3. Analisis berdasarkan informasi awal yang dipaparkan Kemendikbud, berikut


kelemahan dan kelebihan Asesmen Nasional
A. Secara umum keunggulan Asesmen Nasional yaitu:
1) Dapat dijadikan acuan untuk perbaikan kualiatas pendidikan di
lingkungan sekolah;
2) Pelaksanaan ujian (penilaian kompetensi) tersebut akan dilakukan
oleh siswa yang berada di tengah jenjang sekolah, misalnya untuk
SD di kelas 5, SMP di kelas 8, dan SMA/K di kelas 11, karena jika
dilakukan di tengah-tengah, sistem tersebut dapat memberikan
waktu bagi siswa, guru dan sekolah untuk melakukan perbaikan.
Sehingga sebelum siswa lulus, ada waktu untuk melakukan

Makalah Asesmen NAsional Page 43


perbaikan kualitas pembelajaran. Karena melalui AKM dan survei
karakter dapat menjadi instrumen yang baiik untuk mengetahui
kelemahan siswa sekaligus menggambarkan kemampuan siswa
secara holistik baik kemampuan kognitif siswa maupun
kemampuan afektif siswa;
3) Dapat memberi gambaran kualitas pendidikan di Indonesia,
sehingga dapat menjadi acuan perbaikan pendidikan di Indonesia.
Hal tersebut diharapkan dapat menjadi landasan dalam
pengambilan kebijakan konkret terkaitan perbaikan kualitas
pendidikan di Indonesia.
B. Kelemahan Asesmen Nasional
Secara umum kelemahan Asesmen Nasional, yaitu:
1) Teknis pelaksanaan asesmen nasional mengadopsi teknis
Pelaksanaan ujian nasional, tetapi karena bentuk soal yang cukup
banyak maka pelaksanaan asesmen nasional ini akan dilaksanakan
daring secara penuh. Oleh karena itu, belum meratanya fasilitas
sarana teknologi akan menjadi hambatan keterlaksanaan asesmen
nasional;
2) Persepsi ujian yang beredar dikalangan masyarakat (guru, siswa,
orang tua, dan masyarakat secara luas) melakukan pengisian soal
secara serentak dengan juknis yang sudah ada. Hal tersebut
dikhawatirkan akan membiaskan tujuan asesmen kompetensi
minimum yang awalnya bertujuan untuk mengasesmen kualitas
pendidikan menjadi ajang sekolah untuk berlomba-lomba
mendapat skor baik dalam AKM atau survei karakter sehingga guru
atau pihak sekolah tetap akan memberi tekanan secara tidak
langsung kepada peserta didik agar nilai akm dan survei karakter
yang diperoleh sekolah memuaskan.

Makalah Asesmen NAsional Page 44


4. Implementasi AN pada tingkat lembaga pendidikan secara teknis
mengadopsi tekis pelaksanaan UN, yang berbeda terdapat pada bagian,
konten, lama waktu pelaksanaan, sasaran peserta dan tindak lanjut yang
harus dilakukan lembaga sekolah sebagai implikasi dari pelaksanaan AN.

3.2.Saran
Berdasarkan simpulan di atas, terdapat beberapa saran berkenaan dengan
makalah ini dan pemanfaatannya, yaitu:
1. Bagi guru dapat menggali informasi lebih dalam lagi mengenai teknis
pelaksaan asesmen nasional ini sehingga pada saat pelaksanaan sudah
mengetahui tahapan-tahapannya;
2. Perbanyak telaah soal-soal jenis AKM yang dapat diakses pada
https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm/ atau soal PISA secara langsung;
3. Penulis juga mengharapkan kkritik dan saran dalam penulisan makalah
dikemudian hari.

Makalah Asesmen NAsional Page 45


DAFTAR PUSTAKA

“Apa Itu Asesmen Kompetensi Minimum” pusmenjar.kemdikbud.go.id. 15 Oktober


2020.<https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm/>
“Inilah 8 Perbedaan UN dengan AN yang Wajib Diketahui!.” Matrapendidikan.com.
November 2020. 31 Oktober 2020.
<https://www.matrapendidikan.com/2020/10/perbedaan-un-dengan-an.html>
“Pahami Perbedaan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional 2021“.campuspedia.id . 23
Okotber 2020.<https://campuspedia.id/kabar/asesmen-nasional/>
“Survei Karakter dan Lingkungan Belajar Dalam Program Merdeka Belaja”.
blog.kejarcita.id. 21 September 2020. 31 Okotber 2020.
<https://blog.kejarcita.id/survei-karakter-dan-lingkungan-belajar-dalam-
program-merdeka-belajar/>

Makalah Asesmen NAsional Page 46

Anda mungkin juga menyukai