Anda di halaman 1dari 45

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT BINTAN


BERSATU APPAREL

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III

Oleh:

ELITA NADEAK
3110812021

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


JURUSAN MANAJEMEN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2012
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri,

Dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Elita Nadeak

NIM : 3110812021

TandaTangan :

Tanggal :28 Juni 2012

ii
LEMBAR PENGESAHAAN

TUGAS AKHIR
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT BINTAN
BERSATU APPAREL

Oleh:
ELITA NADEAK
3110812021

Batam, 28 Juni 2012

Dosen Pembimbing

Marihot Nasution, S.E.


NIK: 109060

Dosen Penguji I Dosen Penguji II

Sinarti,SE,M.Sc.,Akt Chici Rhamdhaniah,SE


NIK: 102024 NIK: 11078

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat
waktu. Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri
Batam. Penulis merasa bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, pada
masa perkuliahan sampai dengan penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis sulit untuk
menyelesaikannya dengan tepat waktu. Melalui kesempatan yang sangat berharga ini
penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dari masa perkuliahan sampai penyelesaian tugas akhir ini yaitu:
1. Ibu Marihot Nasution selaku dosen wali serta pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam
penyusunan tugas akhir ini dan siap sedia menerima keluhan dan kekurangan
penulis untuk selalu bangkit dan berusaha.
2. Bapak Zaenuddin dan Hendra Gunawan selaku dosen penguji proposal dan Ibu
Sinarti serta Ibu Chici sebagai dosen penguji sidang TA yang telah memberi
waktu dan kesempatan buat penulis untuk lebih baik.
3. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto selaku direktur Politeknik Negeri Batam.
4. Seluruh dosen Politeknik Negeri Batam beserta staffnya yang telah berbagi ilmu
dengan penulis.
5. Richard Omolon yang sedikit banyak membantu dalam memberikan informasi
tentang perusahaan tempat penulis untuk bekerja sekaligus bekerja.
6. Orang tua dan seluruh keluarga tersayang yang membantu dan memberikan
dorongan dan dukungan kepada penulis dalam melaksanakan dan
menyelesaikan akademik ini meskipun dalam doa merupakan suatu hal yang
tidak terlupakan olehku. Thanks a lot of.
7. Teman-teman setia di kampus Politeknik Negeri Batamyang selalu memberi
masukan dan membantu penulis dalam kesulitan dan pacar yang sedikit
memberikan perhatian dan pengertian terhadap penulis. I LOVE.

iv
8. My brother, Elman sudarsono Nadeak & Imrot Mangara tua Nadeak yang selalu
bergantian jadwal dan meluangkan waktu untuk antar jemput aq ke kampus
dengan free. Don’t forget your service for me.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan.
Akhir kata, penulis ucapkan semoga Tuhan Yesus Kristus memberikan berkat, rahmat
dan karunia-Nya yang setimpal atas segala bantuan yang telah diberikan dan semoga
tugas akhir ini membawa manfaat bagi perkembangan ilmu.

Batam, 28 Juni 2012

Penulis

Elita Nadeak

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Politeknik Batam, saya yang bertanda tangan di


Bawah ini:
Nama : Elita Nadeak
NIM : 3110812021
Program Studi : Akuntansi Jurusan Manajemen Bisnis
Jenis karya : Tugas akhir/Skripsi/KaryaIlmiah
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Politeknik Negeri Batam Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT


PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT BINTAN BERSATU
APPAREL”.
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif
ini Politeknik Negeri Batam berhak menyimpan, mengalih media/ formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Batam


Pada tanggal: 28 Juni 2012

Yang menyatakan

(Elita Nadeak)

vi
ABSTRAK

Nama : Elita Nadeak


Program Studi : Akuntansi
Judul : Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pencapaian Target
Produksi Pada PT Bintan Bersatu Apparel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase tingkat pencapaian target produksi
PT Bintan Bersatu Apparel. Yang dilatar belakangi oleh pentingnya suatu perusahaan
untuk mencapai target produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan customer. Orderan
produksi yang terjadi pada PT Bintan Bersatu Apparel ini terjadi berdasarkan schedule
yang dikeluarkan oleh customer. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data
dan análisis data dengan menggunakan analisa deskriptif untuk menganalisis data.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pencapaian target produksi
belum mencapai secara optimal 100%.

Kata Kunci:
Pencapaian Target Produksi.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4
1.6 Waktu dan tempat Penelitian ........................................................................ 4
1.7 Sistematika Penulisan ................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6


2.1. Memahami Arti Fungsi Produksii ................................................................. 6
2.2. Pengawasan Perencanaan Produksi .............................................................. 9
2.3. Biaya Produksi ............................................................................................ 11

BAB III Metodologi Penelitian Dan Gambaran Umum Perusahaan ............. 13


3.1. Metodologi Penelitian .................................................................................. 13
3.1.1. Objek Penelitian ................................................................................. 13
3.1.2. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 13
3.1.3 Metode Analisis Data ....................................................................... 13
3.2. Gambaran Umum Perusahaan ..................................................................... 14
3.2.1. Sejarah Perusahaan ........................................................................... 14
3.2.2. Visi dan Misi Perusahaan ................................................................. 14
3.2.3. Struktur Organisasi Perusahaan ....................................................... 15
3.2.4. Perkembangan Penjualan Perusahaan .............................................. 20

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 21


4.1. Pencapaian Target Produksi…………………….........................................21
4.2. Analisis Penyebab Tidak Tercapainya Target Produksi ........................... …22
4.2.1 Pencapaian Target Bulan Januari Tahun 2011……………………...22
4.2.2 Pencapaian Target Bulan Februari Tahun 2011….………………....22
4.2.3 Pencapaian Target Bulan maret Tahun 2011……………..………...23

viii
4.2.4 Pencapaian Target Bulan April Tahun 2011……………………....24
4.2.5 Pencapaian Target Bulan Mei Tahun 2011...……………………...24
4.2.6 Pencapaian Target Bulan Juni Tahun 2011…………………….….25
4.2.7 Pencapaian Target Bulan Juli Tahun 2011…………………..…....26
4.2.8 Pencapaian Target Bulan Agustus Tahun 2011……………….......27
4.2.9 Pencapaian Target Bulan September Tahun 2011…………..........27
4.2.10 Pencapaian Target Bulan Oktober Tahun 2011…………………...28
4.2.11 Pencapaian Target Bulan November Tahun 2011…………………29
4.2.12 Pencapaian Target Bulan Desember Tahun 2011……………….…30

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 31


5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 31
5.2. Saran............................................................................................................ 31

DAFTAR PUSTAKA

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.2. Daftar Data Penjualan 2010-2011 ....................................................... 21


Tabel 4.1. Data pesentase target output Jan-Des 2011 ......................................... 24

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Bintan Bersatu Apparel…………………..15

xi
DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Data Penjualan Tahun 2011……………………….………….……..20


Grafik 4.1 Data persentase output Jan-Des 2011 2012………………………....22

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daily Output Report


Lampiran 2. Monthly Output
Lampiran 3. Capacity Planning
Lampiran 4. DESR Report
Lampiran 5. CMT Price
Lampiran 6. Attendance Report
Lampiran 7. Attendance Record
Lampiran 8. Estimation Report
Lampiran 9. Production Analysis

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai perencanaan yang diharapkan dapat

dicapai melalui pendayagunaan sumberdaya yang dimiliki. Tetapi sering tidak terwujud

karena terbatasnya sumber daya dan waktu yang tersedia. Untuk itu harus dilakukan

skala prioritas yang menunjukkan perencanaan yang ada berdasarkan tingkat

kemungkinan pencapaian target produksi perusahaan. Setiap putusan yang ditetapkan

dalam perencanaan akan menunjukkan batas waktu yang disebut dengan kurun waktu

perencanaan (planning time horizon). Panjangnya kurun waktu perencanaan akan

mempengaruhi hasil kegiatan produksi.

Perencanaan barang (product planning) merupakan penentuan jenis barang yang

akan dibuat oleh perusahaan dalam kegiatan sehari-harinya. Karena merupakan sumber

penerimaan yang akan menggantikan seluruh modal yang ditanamkan, maka harus

benar-benar dibutuhkan oleh pemakai. Untuk itu perencanaan harus dilakukan dengan

benar dan hati- hati.

Target produksi merupakan suatu hal yang diterapkan dapat dicapai oleh suatu

industri khususnya perusahaan manufaktur. Perusahaan industri pada umumnya terfokus

pada kegiatan memproduksi suatu produk jadi dan proses produksi secara terus

menerus atau berkesinambungan. PT Bintan Bersatu Apparel adalah perusahaan yang

bergerak di bidang garmen. Berdasarkan laporan daily output pada periode Januari-

Desember tahun 2011 sering kali target produksi tidak tercapai secara optimal hingga

1
2

100%, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti, bahan baku, mesin, tenaga

kerja dan lain sebagainya. Pentingnya suatu perusahaan untuk mencapai target produksi

adalah untuk memenuhi kebutuhan customer. Orderan produksi yang terjadi pada PT

Bintan Bersatu Apparel ini terjadi berdasarkan schedule yang dikeluarkan oleh

customer. Oleh karena itu, jika target produksi tidak tercapai, maka akan

mengakibatkan berbagai masalah antara perusahaan dengan customer termasuk dalam

keterlambatan pengiriman.

Perencanaan yang baik akan mempersingkat dan memperkecil tingkat

keterlambatan orderan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu penulis memilih judul

“ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN TARGET

PRODUKSI PADA PT BINTAN BERSATU APPAREL”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat persentase target produksi yang terjadi pada periode Januari-

Desember 2011 pada PT Bintan Bersatu Apparel.

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat pencapaian target pada PT

Bintan Bersatu Apprel.


3

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini terdiri dari:

1. Batasan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan data daily maupun

monthly output untuk mengetahui tingkat persentase target.

2. Batasan Lapangan

Data yang diperlukan dalam penelitian ini hanya mencakup data output produksi

pada PT Bintan Bersatu Apparel pada periode Januari- Desember tahun 2011.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat persentase target produksi pada periode Januari-

Desember tahun 2011 pada PT Bintan Bersatu Apparel.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pencapaian target

produksi pada PT Bintan Bersatu Apparel.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat diadakannya penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaan dapat menjadi dasar dan pedoman untuk mencapai target produksi

yang optimal.

2. Bagi penulis untuk mengembangkan teori yang diperoleh dari proses belajar

mengajar.

3. Bagi pembaca sebagai bahan tambahan dalam proses penelitian selanjutnya.


4

1.6 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama masa magang di PT Bintan Bersatu Apparel yang

terletak di kawasan Citra Buana Park 111 Lot 9-10 Batam Centre.

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

Bab 11 Tinjauan Pustaka

Berisi memahami arti fungsi produksi,Pengawasan perencanaan produksi, biaya

produksi.

Bab III Metodologi Penelitian dan Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini penulis memaparkan mengenai gambaran umum objek penelitian yakni

sejarah singkatnya, Visi dan misi dan struktur organisasi perusahaan serta

perkembangan penjualan perusahaan..

Bab 1V Pembahasan

Pada bab ini penulis menceritakan tentang analisa dan hasil penelitian yang

dilakukan pada PT Bintan Bersatu Apparel kemudian menjelaskan solusi yang

diusulkan untuk mencapai target produksi.


5

Bab V Penutup

Bab ini menceritakan saran dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang

dikemukakan guna memberi masukan yang berarti demi kemajuan yang akan

datang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Memahami Arti Fungsi Produksi

Menurut Supriyono (1994:53), produksi adalah kegiatan pengolahan bahan baku

menjadi produk selesai. Pada kegiatan tersebut akan dikonsumsi bahan baku, tenaga

kerja langsung, barang yang dikelompokkan dalam overhead pabrik. Produksi

dikumpulkan dan dilaporkan untuk satuan waktu atau periode tertentu. Apabila produk

diproses melalui beberapa tahap atau departemen, maka laporan produksi tersebut

dibuat untuk setiap departemen. Laporan harga pokok produksi digunakan untuk

mengumpulkan, meringkas dan menghitung haga pokok baik total maupun satuan atau

per unit. Biaya produksi periode tertentu dibebankan kepada produk melalui rekening

barang dalam proses yang diselenggarakan untuk setiap elemen biaya. Bagian produksi

merupakan suatu faktor yang mendukung fungsi produksi. Bagian produksi adalah suatu

bagian yang ada dalam perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan yang

diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka

diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu

tinggi sehingga dapat diterima oleh konsumen. Bagian produksi dalam menjalankan

tugasnya tidak dengan sendiri tetapi bersama sama dengan bagian lain seperti

pemasaran, bagian keuangan maupun bagian akuntansi. Oleh karena itu harus

diadakan koordinasi kerjasama antara bagian supaya dapat berjalan dan dapat

dihindarkan benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan.

6
7

Menurut Usry dan Hammer (1991:288), peningkatan produktivitas membutuhkan

perencanaan yang cermat, yang tidak lagi merupakan hasil sampingan dari usaha

perencanaan lainnya tetapi merupakan perencanaan yang berdiri sendiri dengan

berbagai upaya yang terkandung di dalamnya. Rencana tersebut merupakan tanggung

jawab langsung atas tindakan untuk meningkatkan produktivitas dan saling merinci

keterkaitan dengan rencana yang lainnya seperti anggaran operasi, investasi modal,

penelitian dan teknologi dan pengembangan sumber daya manusia. Tujuan pengukuran

produktivitas adalah untuk menyuguhkan suatu indeks yang ringkas dan akurat

kepada manajemen yang digunakan utuk mengembangkan hasil nyata dengan standar

prestasi.

Menurut Baridwan (2009:239), prosedur pengawasan produksi dimulai dari

dikeluarkannya order produksi, dan mengadakan pelaksanaannya dan melakukan

penyesuaian. Dalam membuat order produksi, perlu dipertimbangkan tersedianya

bahan, kapasitas pabrik dan kemampuan karyawan. Order produksi dikirmkan pada

tiap bagian yang akan mengerjakan order tersebut. Prosedur pengawasan produksi ini

erat hubungannya dengan prosedur pesanan penjualan, pengiriman dan pembelian.

Tanpa adanya perencanaan, pengaturan yang bagus serta pengawasan akan

mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Biaya produksi yang tinggi akan

mengakibatkan harga pokok produksinya menjadi besar dan mengakibatkan tingginya

harga jual produk, sehingga tidak terjangkau oleh konsumen. Pedoman kerja yang

menjadi arah bagi bagian produksi dapat dirumuskan dalam 4 hal:

1. Tepat jumlah

2. Tepat waktu
8

3. Tepat mutu

4. Tepat harga/ongkos.

Jumlah produk yang akan dihasilkan harus direncanakan dengan baik agar tidak

terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan

bertumpuknya hasil produksi di gudang yang akan mengakibatkan kerusakan dalam

penyimpanannya. Penumpukan tersebut berarti banyak modal yang tertanam dalam

barang itu berhenti dan menjadi kurang efektif. Berdasarkan keempat pedoman kerja di

atas dapat disimpulkan beberapa perencanaan yaitu:

1. Perencanaan produk

2. Perencanaan luas produksi

3. Perencanaan lokasi pabrik

4. Perencanaan layout mesin pabrik

5. Perencanaan bahan baku

6. Perencanaan tenaga kerja

7. Pengawasan kwalitas

Untuk menentukan produk yang akan diproduksi membutuhkan keterpaduan antara

permintaan produk, permohonan produk dan sumberdaya produksi yang tersedia di

perusahaan. Rencana produksi terdapat dalam schedule produksi dan orderan

produksi. Permintaan bahan diterbitkan untuk setiap order produksi untuk

mengotorisasi persediaan dalam mengeluarkan bahan ke produksi. Jenis dan kuantitas

yang terdapat dalam permintaan bahan ditentukan dari spesifikasi dalam daftar bahan

untuk produk.
9

Menurut Hansen dan Mowen (2005:24), produktivitas berkaitan dengan

memproduksi output secara efisien, dan cara spesifik mengacu pada hubungan antara

output dan input yang digunakan untuk memproduksi output. Biasanya, kombinasi atau

bauran dari input yang berbeda-beda dapat digunakan untuk memproduksi suatu

tingkat output tertentu. Menurut Pardede (2007:51), produksi adalah sebagai seluruh

kegiatan yang meliputi pemanfaatan berbagai jumlah dan jenis sumber daya untuk

menghasilkan barang dan jasa. Dari segi operasi dan produksi, ukuran kelayakan

pembuatan barang adalah daya kerja yang tersedia atau yang akan tersedia. Apabila

daya kerja lebih kecil dari titik impas maka pembuatan barang yang bersangkutan tidak

layak dari segi operasi dan produksi. Beberapa unsur lainnya adalah tempat kedudukan

perusahaan, tata letak cara pengolahan, dan persediaan.

2.2 Pengawasan Perencanaan Produksi

Menurut Pardede (2007:12), perencanaan produksi adalah penentuan jenis barang atau

jasa yang akan dibuat oleh suatu perusahaan dalam kegiatan sehari-harinya.

perencanaan kegiatan produksi ditentukan dengan mempertimbangkan permintaan yang

ada di pasar melalui peramalan atau perkiraan permintaan. Anggaran produksi dengan

mempertimbangkan kemampuan perusahaan disebut sebagai jumlah dan jenis produksi

dalam satu masa tertentu.

Menurut Nafarin (2009:12), perencanaan merupakan tindakan yang dibuat

berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang akan dilakukan di

masa mendatang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan utama perencanaan

adalah untuk memberikan proses umpan maju (feedforward) dalam pengambilan


10

keputusan operasional perusahaan. Jenis-jenis perencanaan antara lain tujuan,

kebijakan, aturan, metode serta tujuan, kebijakan, aturan, metode, strategi, standar,

program, prosedur, dan anggaran. Menurut Supriono (1994:31), pada umumnya tujuan

perencanaan dalam perusahaan adalah untuk meminimumkan biaya dan

memaksimalkan laba dalam waktu tertentu dan dengan dana tertentu. Masalah dalam

perencanaan dan pengendalian bahan adalah penyelenggaraan persediaan bahan baku

yang tepat supaya kegiatan produksi tidak terganggu dan dana yang ditanamkan dalam

persediaan bahan tidak berlebihan. Pengawasan bahan adalah suatu fungsi terorganisasi

yang terus menerus disempurnakan untuk meletakkan pertanggung-jawaban atas

pengolahan bahan dan persediaan. Tujuan dari pengawasan bahan adalah:

1. Menyediakan bahan produksi yang diperlukan dengan cara efisien dan dapat

menghindari terganggunya kegiatan produksi perusahaan karena keterlambatan

datangnya bahan.

2. Menjamin adanya persediaan yang cukup untuk melayani permintaan customer

mendadak (tiba-tiba).

3.2 Biaya Produksi

Menurut Mulyadi (2004:30), biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

mengolah bahan baku menjadi produk jadi untuk siap dijual. Menurut Sutrisno

(2002:200), biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku

menjadi produk selesai. Biaya ini dikeluarkan oleh departemen produksi, yang terdiri

dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Menurut
11

Supriyono (1994:31), biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan perusahaan dapat

digolongkan dalam:

1. Fungsi administrasi dan umum yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan

penentuan kebijaksanaan, pengarahan dan pengawasan kegiatan perusahaan secara

keseluruhan supaya efektif dan efisien.

2. Fungsi keuangan (Financial) yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan

keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan.

Biaya yang akan dibebankan dapat digolongkan menjadi 2 sesuai dengan periode

akuntansi, yaitu: Pengeluaran modal (capital expenditures) dan pengeluaran

penghasilan (revenues expenditure). Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi

perubahannnya terhadap aktivitas terdiri dari biaya tetap (fixed cost), biaya variable

(variable cost) dan biaya semi variable (semi variable cost). Penggolongan biaya sesuai

dengan obyek yang dibiayai adalah biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak

langsung (indirect cost). Penggolongan biaya untuk tujuan pengendalian biaya ada 2

yaitu: biaya terkendalikan (controllable cost) dan biaya tidak terkendalikan

(uncontrollable cost). Penggolongan biaya sesuai dengan pengambilan keputusan yaitu

biaya relevan (relevant cost) dan biaya tidak relevan (irrelevant cost).\
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM

PERUSAHAAN

3.1 Metodologi Penelitian

3.1.1 Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian adalah target dan pencapaian target produksi yang

terjadi periode Januari-Desember tahun 2011 pada PT Bintan Bersatu Apparel.

3.1.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dengan mengamati

laporan atau dokumen untuk memperoleh data sekunder. Data yang dikumpulkan

berupa laporan daily output yang terjadi selama periode Januari–Desember tahun 2011.

3.1.3 Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah dengan metode deskriptif. Yaitu menceritakan

metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu data

sehingga memberikan informasi yang berguna. Dalam penelitian ini penulis

menceritakan berupa data target output produksi dan membandingkan sesuai dengan

teori yang mendukung penelitian ini. Maka penulis membaca buku yang berhubungan

dengan produksi untuk mengumpulkan referensi.

12
13

3.2 Gambaran Umum Perusahaan

3.2.1 Sejarah Umum Perusahaan

PT Bintan Bersatu Apparel merupakan salah satu cabang perusahaan Bodynits

Singapore yang ada di Indonesia yang serdiri sejak 12 September 2005 dibawah

pimpinan seorang Direktur bernama Glen Ho yang mempunyai karyawan kurang lebih

2.000 orang. Perusahaan ini beralamat di Komp. Citra Buana Park III Lot 9-10 Batam

Centre. PT Bintan Bersatu Apparel ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

garmen yang memproduksi pakaian casual seperti celana, tank top, kaos polo , jaket

khususnya pakaian olah raga yang bisa dipakai untuk anak-anak, dewasa, pria maupun

wanita. Adapun jenis merk pakaian yang diproduksi PT Bintan Bersatu Apparel ini

adalah:

1. Puma

2. Adidas

3. Reebok

4. Bodywork

5. Delta

3.2.2 Visi Dan Misi Perusahaan

PT Bintan Bersatu Apparel ini mempunyai misi untuk menjadi industri pakaian yang

terdepan di dunia dan berkembang dalam persatuan yang strategis bersama pelanggan

(costumer) perusahaan.
14

Yang menjadi visi dari PT Bintan Bersatu Apparel adalah:

1. Memberikan layanan yang terbaik

2. Berpatokan pada produk berkualitas tinggi

3. Memenuhi atau melebihi suatu pencapaian biasa

4. Menjamin produk yang bernilai kompetitif.

3.2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi suatu perusahaan merupakan suatu hal yang penting untuk

menunjukkan gambaran yang melukiskan tentang hubungan antara karyawan dengan

bidang usaha kerjanya. Struktur organisasi dapat memperjelas batas dari tugas dan

wewenang serta tanggung-jawab masing-masing. Struktur organisasi PT Bintan Bersatu

Apparel dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut.

DIREKTUR

MANAGER

Personalia
IE Production PPC Production Mechanic
(Industrial Coordinator Follow Up Supervisor Supervisor
Accounting Engineering)

Administrasi Store Leader Leader


Production Mechanic

Gambar 3.1 Strukur Organisasi PT Bintan Bersatu Apparel


15

Berdasarkan struktur organisasi di atas, Adapun penguraian tugas dan wewenang

masing-masing bagian yaitu:

1. Direktur

Direktur merupakan pimpinan tertinggi perusahaan. Direktur membawahi Manager

yang bertugas membantu dalam melaksanakan operasi perusahaan.

Tugas dan wewenang Direktur diuraikan sebagai berikut:

1. Memberikan petunjuk dan arahan kepada setiap bawahan untuk mencapai

tujuan perusahaan.

2. Menentukan kebijaksanaan dan petunjuk kerja sesuai dengan hasil rapat umum

pemegang saham.

3. Menyusun rencana kerja perusahaan untuk anggaran satu tahun.

2. Manager

Tugas dan wewenang dari Manager adalah:

1. Menentukan dan memutuskan kebijaksanaan utama dalam usaha pencapaian

tujuan perusahaan.

2. Mengkoordinasi dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada

supervisor.

3. Mempertanggung jawabkan kegiatan perusahaan kepada direktur.

4. Memutuskan penerimaan karyawan baru pada perusahaan.

3. Personalia

Tugas dan wewenang dari Personalia adalah:

1. Menangani masalah pengadaan karyawan mulai dari merekrut sampai

pemberhentian karyawan.
16

2. Menangani masalah Jamsostek Ketenaga kerjaan.

4. Accounting

Tugas dan wewenang dari accounting adalah:

1. Menangani masalah absensi karyawan mulai dari masuk kerja, hingga pulangnya

karyawan.

2. Menghitung jam lemburnya karyawan.

3. Menangani masalah perhitungan gaji karyawan tiap bulan.

5. Administrasi

Tugas dan wewenang dari administrasi adalah:

1. Menangani atau menghitung jumlah karyawan yang lembur.

2. Mengorder atau memberi makanan terhadap karyawan yang lembur.

3. Bertanggung jawab atau menyambut customer yang datang ke dalam

perusahaan.

4. Mampu menjawab segala pertanyaan yang ada, apabila customer menginginkan

segala sesuatu.

5. Menginput dan membuat faktur dari bon orderan yang diterima dari bagian staff.

6. IE (Industrial Engineering)

Tugas dan wewenang dari IE (Industrial Engineering) adalah:

1. Memberikan target terhadap bagian produksi.

2. Menghitung jumlah karyawan yang masuk kerja.

3. Menghitung jumlah karyawan /operator yang di transfer bekerja ditempat line

yang lain.
17

4. Menghitung jumlah/ hasil setiap line untuk mendapatkan bonus setiap sekali

seminggu untuk supervisor dan leader.

5. Mengambil setiap style apa saja yang running pada hari itu juga.

6. Mengambil Take Time/ kecepatan karyawan operator dalam bekerja.

7. Membuat Estimation.

8. Membuat Daily Output.

9. Meng-input atau memasukkan hasil Output setiap line.

7. Production Coordinator

Tugas dan wewenang dari Production Coordinator adalah:

1. Bertanggung jawab untuk memimpin tim kerja

2. Bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi pemasaran, perencanaan

promosi serta implementasinya.

8. Store

Tugas dan wewenang dari store adalah:

1. Bertanggung jawab atas jumlah barang di store.

2. Membuat laporan tentang keadaan barang yang ada digudang.

3. Membuat laporan persediaan barang yang ada di store.

4. Membuat laporan barang yang return.

5. Membuat laporan barang yang rusak/reject

6. Memeriksa keadaan fisik dan jumlah dari barang yang masuk ke store.

7. Dan lain-lain.

9. PPC (Follow Up)

Tugas dan wewenang dari PPC (Follow Up) adalah:


18

1. Bertanggung jawab atas permintaan customer.

2. Mampu menangani masalah-masalah yang ada di production.

3. Meng-input Daily output, untuk membuat production plan.

4. Membuat label/ accessories setiap bahan yang dikerjakan.

10. Production Supervisor

Tugas dan wewenang dari Production Supervisor adalah:

1. Bertanggung jawab untuk memimpin tim kerja.

2. Mampu menangani setiap masalah yang ada di production.

11. Leader Production

Tugas dan wewenang dari Leader Production adalah:

1. Bertanggung jawab untuk memimpin setiap line.

2. Membantu supervisor dalam membantu tugasnya. Dapat mengatasi setiap

masalah yang ada.

3. Memberikan dorongan/ semangat terhadap karyawan/operator.

4. Mewakili Supervisor dalam pelaksanaan tugasnya.

5. Membantu Supervisor dalam pelaksanaan tugasnya.

12. Mechanic supervisor

Tugas dan wewenang dari Mechanic supervisor adalah:

1. Bertanggung jawab untuk aliran listrik yang dipakai.

2. Dapat mengatatasai masalah mesin yang rusak.

13. Leader Mechanic

Tugas dan wewenang dari Leader Mechanic adalah:

1. Bertanggung jawab untuk aliran listrik yang dipakai.


19

2. Dapat mengatasi masalah mesin yang rusak.

3.2.4 Perkembangan Penjualan Perusahaan

PT Bintan Bersatu Apparel adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang

garmen. Berdasarkan data yang diperoleh total garmen yang terjual selama periode

Januari-Desember tahun 2011 sebanyak 2.668.248 pcs untuk semua jenis merk dan

902.383 pcs untuk periode Januari-Mei tahun 2012 yang hanya memproduksi 4 jenis

merk. Berdasarkan data pada tabel dapat dilihat bahwa penjualan untuk jenis Puma,

Nike, Adidas, maupun Bodywork terjadi peningkatan mulai bulan Jan-Mei tahun 2012.

Adapun yang menjadi data perkembangan penjualan PT Bintan Bersatu Apparel pada

periode bulan Januari –Mei tahun 2012 dapat dilihat dalam tabel dan grafik 3.1

berikut:

Tabel 3.1 data penjualan tahun 2012


20

Grafik 3.1 data penjualan tahun 2012


21

BAB IV

PEMBAHASAN

1.1 Pencapaian Target Produksi

Tujuan produksi yang dilakukan oleh PT Bintan Bersatu Apparel salah satunya

adalah untuk memperoleh laba yang optimal dan mengembangkan potensi yang ada

pada perusahaan serta meningkatkan kualitas produksi perusahaan. Sesuai

permintaan customer yang semakin meningkat dan permintaan kualitas produksi

sebelum adanya pengiriman.

Data output yang menunjukkan sebagai bahan dasar untuk analisa berdasarkan

tabel yang terdiri line yaitu total seluruh line produksi untuk melakukan proses

produksi pada periode Jan- Des 20111. Efficiency yaitu total persentase yang

diperoleh berdasarkan daily output. Total output adalah jumlah Quantity target

produksi yang telah tercapai. Target output adalah estimasi target output yang

dikeluarkan oleh perusahaan sebagai dasar untuk mencapai target. Adapun tabel

yang dimaksud oleh penulis adalah sebagai berikut.

4.1 Data persentase output Jan-Des 2011


22

Untuk memperjelas tingkat naik turunnya efficiency target produksi setiap bulan

dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 4.1 efficiency target

Berdasarkan data tabel dan grafik 4.1 yang menunjukkan efficiency hanya 62,26%

dengan total output 1.937.221 pcs. Dengan demikian diketahui bahwa pencapaian target

output produksi pada PT Bintan Bersatu Apparel selama periode Januari-Desember

tahun 2011 tidak mencapai optimal 100% dengan kekurangan sebesar 1.417.017 atau

34,47%.

4.2 Analisis Penyebab Tidak Tercapainya Target Produksi

4.2.1 Pencapaian Target Bulan Januari Tahun 2011

Berdasarkan data yang diperoleh pada bulan Januari tahun 2011 dengan jumlah output

172.764pcs dan persentase 60,86% belum mencapai target output yang optimal. Hal ini

disebabkan oleh faktor peralatan perusahaan seperti mesin yang sering mengalami

kerusakan. Akibatnya menghambat jalannya produksi sehingga mengurangi target


23

output. Oleh karena itu sebagai solusi untuk menghindari faktor tersebut sebaiknya

perusahaan melakukan penambahan persediaan mesin. Sehingga jika terjadi kerusakan

dalam line produksi dapat diganti. Dengan demikian tidak perlu untuk menunggu

mekanik melakukan perbaikan. Gudang merupakan tempat perbaikan terhadap mesin

yang rusak.

4.2.2 Pencapaian Target Bulan Februari Tahun 2011

Pada bulan Februari output sebesar 155.662pcs dengan jumlah persentase 61,55%.

Faktor yang mempengaruhi target output produksi tidak tercapai yaitu banyaknya

terjadi pergantian style. Misalnya line 1A pertama memproduksi merk adidas style

S12APW405 sesuai quantity order dari customer sebanyak 500pcs. Setelah produksi

untuk adidas selesai, line tersebut akan memproduksi merk puma untuk style 508091.

Untuk pergantian style yang seperti ini perlu adanya mekanik untuk melakukan adjust

mesin karena urutan maupun jenis mesin yang digunakan untuk menjahit style adidas

dengan puma sangat berbeda. Dengan adanya waktu yang terbuang untuk adjust mesin

maka menyebabkan target output berkurang. Oleh sebab itu disarankan terhadap

perusahaan untuk menyediakan dalam 1 line ada 1 mekanik. Sehingga tidak ada waktu

untuk menunggu mekanik melakukan adjust mesin.

4.2.3 Pencapaian Target Bulan Maret Tahun 2011

Pada bulan Maret target output produksi 247.894pcs dendan persentase 68,18%

dipengaruhi oleh kekurangan bahan baku dan peralatan perusahaan seperti tidak ada

label. Label merupakan suatu accesoris yang dibutuhkan dalam pakaian. Jika pakaian
24

yang telah diproduksi tidak memiliki label, maka tidak akan dapat dihitung dalam target

output terlebih untuk melakukan pengiriman. Pengiriman yang dilakukan PT Bintan

Bersatu Apparel ini adalah output produksi yang sudah OK termasuk dalam berbagai

accesoris maupun quality. Selain itu, bahan baku yang menghambat produksi dalam

mencapai target output yaitu karet. Sebagian besar pakaian yang diproduksi PT Bintan

Bersatu Apparel ini menggunakan bahan baku karet. Oleh karena itu jika karet tidak

ada, pastinya akan menghambat proses produksi. Demikian juga halnya dengan bahan

baku lainnya yakni kancing, jarum, hangtag, benang. Bahan baku tersebut adalah hal

yang utama yang digunakan untuk memproduksi pakaian. untuk itu diusulkan kepada

perusahaan perlu untuk lebih memperhatikan dalam melakukan stoktake guna untuk

kepentingan dalam proses produksi.

4.2.4 Pencapaian Target Bulan April Tahun 2011

PT Bintan Bersatu Apparel memproduksi pakaian sesuai dengan permintaan customer

baik dari segi jumlah maupun jenis. Dari setiap merk yang produksi memiliki logo yang

berbeda-beda. Untuk menempelkan logo tersebut ada yang dilakukan dengan cara

printing, press, dan embroidery. Yang menjadi masalah untuk mencapai target output

produksi pada bulan April dengan jumlah 187.308pcs dan persentase 53,73% adalah

adanya reject dalam logo seperti krek atau retak yang tidak bisa approve oleh quality.

Reject tersebut tidak dapat dilanjutkan dalam proses produksi dan akibatnya target

produksi tidak tercapai. Oleh sebab itu sebaiknya perusahaan mengutamakan quality

terhadap produk supaya tidak banyak terjadi reject baik dari logo, printing maupun dari

produksi demi menjaga kelangsungan perusahaan terhadap customer.


25

4.2.5 Pencapaian Target Bulan Mei Tahun 2011

PT Bintan Bersatu Apparel melakukan penjualan di berbagai Negara Asia maupun

Eropa yang dibagi menjadi 2 jenis pengiriman yaitu International order dan Japan

order. Dalam pengiriman International order adalah setiap produk yang dilakukan

check oleh quality department cukup satu kali saja. Berbeda halnya dengan pengiriman

yang dilakukan untuk Japan order yaitu produk yang akan dikirim harus melakukan

double check secara 100% oleh quality department. Pada bulan Mei mencapai target

267.060pcs dengan persentase 59,61 disebabkan banyak produksi untuk Japan order

oleh karena itu, output yang dikeluarkan produksi menumpuk belum check 100% oleh

quality. Sehingga tidak dapat untuk dilakukan packing dan dihitung sebagai target.

Untuk melakukan double check 100% membutuhkan waktu yang lama. Untuk

menghindari banyaknya waktu yang digunakan double check terhadap Japan order

sebaiknya perusahaan menambah jumlah anggota khususnya quality.

4.2.6 Pencapaian Target Bulan Juni Tahun 2011

Untuk bulan Juni, masalah yang menyebabkan pencapaian target tidak optimal dengan

jumlah 12.890pcs dan persentase 71,28% adalah faktor tenaga kerja. Banyaknya

permintaan oleh customer membutuhkan waktu jam kerja yang lebih untuk

menyelesaikan produksi yang biasa disebut dengan over time. Sebagian besar line

produksi pada PT Bintan Bersatu Apparel ini bekerja dalam 1 shiff. Sehingga dalam

menyelesaikan pakaian dalam jumlah yang sangat banyak dengan waktu yang telah

ditentukan maka perusahaan memberikan jumlah overtime yang tinggi mencapai 5 jam
26

kerja tambah 7 jam kerja basic = 12 jam kerja / hari. Banyaknya jam kerja dialami oleh

operator mengakibatkan gangguan terhadap kesehatan sehingga menimbulkan adanya

absen. Selain karena sakit, setiap manusia ada keperluan pribadi di luar pekerjaan yang

harus diselesaikan, setiap perusahaan memberikan fasilitas bagi karyawan yang telah

bekerja 1 tahun atau lebih berupa cuti 12 hari dalam 1 tahun. Setiap karyawan berhak

untuk untuk menjalankannya kapan saja tanpa terkecuali. Oleh karena itu setiap hari

line produksi kekurangan manpower yang seharusnya jumlah operator menurut estimasi

dalam 1 line minimal 30 orang. Dengan adanya faktor-faktor diatas sehingga aktual

yang tersedia hanya 27-28 orang. 28 orang tidak mampu untuk menyelesaikan target

output dengan menggunakan 30 mesin. Oleh sebab itu, kurangnya tenaga kerja akan

mempengaruhi pencapaian target output. maka manajemen perusahaan memberikan

dukungan atau semangat terhadap manpower dengan cara membagikan bonus/insentive

berupa sejumlah uang 100 ribu rupiah per hari kepada setiap line produksi yang

mencapai persentasi 100% atau lebih. 20.000 rupiah untuk leader produksi dan 20.000

rupiah untuk supervisor produksi. Dengan solusi yang demikian, sehingga tingkat

kepedulian tenaga kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam bekerja

semakin meningkat. Dalam pembagian bonus/insentive ini tidak dibagikan untuk

operator yang absen.

4.2.7 Pencapaian Target Bulan Juli Tahun 2011

Tingkat ketelitian setiap setiap manusia pada umumnya tidak sama. Hal ini juga

mempengaruhi tingkat pencapaian target output produksi. Pada bulan Juli jumlah target

produksi sebanyak 13.873pcs disebabkan banyak reject yang ditemukan oleh quality
27

department pada saat melakukan check. Reject tersebut yang diakibatkan oleh operator

itu sendiri pada saat jahit. Misalnya timbul lobang jarum pada kain akibat dua kali jahit.

Adanya sisa benang pada kain. Reject tersebut akan dikembalikan oleh quality

department ke produksi untuk melakukan perbaikan. Dengan demikian membutuhkan

waktu yang banyak untuk melalukan proses produk yang sama sehingga mengurangi

target produksi. Untuk itu disarankan kepada setiap atasan seperti leader maupun

supervisor produksi untuk memperhatikan setiap manpower yang sedang bekerja agar

lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan masing-masing.

4.2.8 Pencapaian Target Bulan Agustus Tahun 2011

Pada bulan Agustus adanya kerusakan mesin yang menyebabkan kotor pada pakaian.

Kotor pada pakaian tidak memenuhi standar quality dan tidak layak untuk dikirim

sehingga tidak dihitung dalam output. Selain kotor kerusakan mesin juga menimbulkan

kain berminyak, benang berlilit. Akibatnya line produksi tidak dapat beroperasi dan

menghasilkan output dengan jumlah 13.447pcs dan persentase 74,4%. Dengan

demikian, untuk menghindari terjadinya kerusakan mesin yang akan mempengaruhi

target produksi, maka diwajibkan kepada setiap manpower diberikan waktu 5 menit

sebelum memulai bekerja dan 5 menit sebelum pulang untuk membersihkan area kerja

termasuk mesin yang digunakan.

4.2.9 Pencapaian Target Bulan September Tahun 2011

PT Bintan Bersatu Apparel memiliki banyak department yang saling berhubungan satu

sama lain. Dalam memproduksi pakaian, line produksi hanya bertugas untuk menjahit.
28

Sebelum proses jahit dimulai department yang lain harus menyelesaikan prosesnya

terlebih dahulu. Seperti cutting department yang bertugas untuk memotong bahan.

Bundling department yang bertugas untuk mengikat dan memisahkan warna, size, style

dangan tujuan untuk line produksi dengan cepat untuk melakukan proses produksi, logo

belum printing maupun press. Yang menjadi kendala bulan September dan juga

mempengaruhi paencapaian target produksi hanya memperoleh 231.723pcs dengan

persentase 62,08% adalah terjadinya keterlambatan datangnya bahan dari department-

department lain seperti disebut diatas yang mengakibatkan line produksi menunggu.

Solusi yang diusulkan dalam hal ini adalah perusahaan memberikan schedule terhadap

setiap department untuk menghindari keterlambatan bahan baku ke line produksi dari

deparment lain.

4.2.10 Pencapaian Target Bulan Oktober Tahun 2011

PT Bintan Bersatu Apparel dalah salah satu anak perusahaan dari PT Bodynits yang ada

di Singapore. Sebagai anak perusahaan hanya bertugas untuk memproduksi suatu

produk yang dipimpin oleh induk perusahaan. Salah satu tugas tersebut untuk

menghitung stok bahan baku yang ada di gudang guna untuk mengetahui cukup atau

tidaknya untuk diproduksi dalam satu bulan. Pada bulan oktober, bagian staff gudang

sering mengalami kesalahan dalam melakukan perhitungan stok. Misalnya stok bahan

baku yang sisa pada bulan September aktualnnya sebanyak 10.000 pcs. Perkiraan

bagian gudang masih ada 12.000 pcs. Berdasarkan laporan dari gudang, sehingga

bagian purchasing melaporkan kekurangan sebesar 8.000 pcs terhadap induk

perusahaan. sedangkan order produksi yang dibutuhkan untuk bulan Oktober sebanyak
29

20.000 pcs. Akibat kesalahan perhitungan bagian gudang, maka perusahaan mengalami

kekurangan bahan baku sebanyak 2.000 pcs. Akibat kurangnya bahan baku tersebut

maka menghambat proses produksi sehingga hanya dapat memperoleh target sebesar

231.293 denga persentase 41.8% dan mengakibatkan delay terhadap pengiriman barang.

Sehingga diterapakan ketelitian oleh staff gudang dalam melakukan perhitungan stok

untuk menghindari terjadinya kesalahan order oleh purchasing.

4.2.11 Pencapaian Target Bulan November Tahun 2011

Bulan November beberapa line produksi memproduksi sample yang akan digunakan

induk maupun cabang perusahaan sebagai contoh untuk produksi berikutnya.

Berhubung karena produk sample tidak untuk dijual, maka tidak dapat dihitung dalan

target output. Selama bulan November banyak terjadi produksi sample sehingga

mempengaruhi pencapaian persentase output dengan jumlah 226.304pcs dan persentase

59.9%. untuk itu disarankan untuk perusahaan menyediakan 1 line khusus untuk

memproduksi sample sehingga tidak mengganggu line produksi untuk mencapai target.

4.2.12 Pencapaian Target Bulan Desember Tahun 2011

Tujuan suatu perusahaan dalam melakukan produksi adalah untuk melakukan penjualan

dengan maksud memperoleh keuntungan. Untuk memperoleh hasil produksi yang

maksimal, perusahaan menyediakan peralatan maupun fasilitas yang layak untuk

digunakan. Seperti halnya yang terjadi dalam bulan Desember sering terjadi kerusakan

pada electrical. Lampu merupakan salah satu fasilitas yang disediakan perusahaan yang

sering mengalami kerusakan baik dari saluran PLN maupun genset yang ada dalam
30

perusahaan. Terjadinya kerusakan ini mengakibatkan line produksi tidak dapat

beroperasi dan mengeluarkan target output hanya dalam jumlah 177.113pcs dengan

persentase 59%. Perusahaan sebaiknya memperhatikan fasilitas yang ada, perlu adanya

motivasi terhadap maintenance dalam melakukan pengecekan yang teliti untuk menjaga

kelancaran produksi perusahaan.


BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada Bab IV, maka diperoleh kesimpulan:

1. Pencapaian target produksi periode Januari-Desember tahun 2011 secara rata-rata

belum tercapai secara optimal 100% melainkan hanya 62,26%.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target produksi pada PT Bintan

Bersatu Apparel ini adalah kerusakan mesin, banyaknya pergantian style, kurangnya

bahan baku, reject produksi, japan order, faktor tenaga kerja, kesalahan perhitungan

stok gudang, keterlambatan bahan dari department yang lain, adanya produksi

sample dan fasilitas perusahaan yang kurang memadai.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan, saran yang dapat

diberikan penulis yaitu untuk mencapai target produksi secara optimal pada PT Bintan

Bersatu Apparel ini adalah dengan cara memperbaiki dari setiap faktor-faktor yang

ditelah dianalisis pada bab IV seperti mesin, kekurangan bahan baku, tenaga kerja.

Untuk merencanakan jumlah dan jenis produksi, maka perusahaan melaksanakan

kegiatan pengolahan dengan tenaga kerja manusia dan mesin untuk mengolah bahan

baku dan bahan pembantu yang tersedia.

31
32

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. (2009). Sistem Akuntansi. Edisi Kelima. Yogyakarta.

Hansen, Don R.dan Mowen, Maryanne. (2005). Management Accounting. Edisi 7.

Jakarta: Salemba Empat.

Inwantoro, Sutrisno.(2002). Kiat Sukses Berwirausaha. Jakarta: Gramedia.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Nafarin. (2009), Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Jakarta:Salemba Empat.

Pardede, Pontas M. (2007). Manajemen Operasi dan Produksi-Teori, Model, Dan

Kebijaksanaan. Edisi 11. Yogyakarta.

Supriyono. (1994). Akuntasi Biaya. Edisi 2. Yogyakarta: Cetakan Kedelapan.

Usry, Milton F. & Hammer, Lawrence H. (1991). Akuntansi Biaya. Edisi 10. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai