TUGAS AKHIR
Oleh:
ELITA NADEAK
3110812021
NIM : 3110812021
TandaTangan :
ii
LEMBAR PENGESAHAAN
TUGAS AKHIR
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT BINTAN
BERSATU APPAREL
Oleh:
ELITA NADEAK
3110812021
Dosen Pembimbing
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat
waktu. Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri
Batam. Penulis merasa bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, pada
masa perkuliahan sampai dengan penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis sulit untuk
menyelesaikannya dengan tepat waktu. Melalui kesempatan yang sangat berharga ini
penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dari masa perkuliahan sampai penyelesaian tugas akhir ini yaitu:
1. Ibu Marihot Nasution selaku dosen wali serta pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam
penyusunan tugas akhir ini dan siap sedia menerima keluhan dan kekurangan
penulis untuk selalu bangkit dan berusaha.
2. Bapak Zaenuddin dan Hendra Gunawan selaku dosen penguji proposal dan Ibu
Sinarti serta Ibu Chici sebagai dosen penguji sidang TA yang telah memberi
waktu dan kesempatan buat penulis untuk lebih baik.
3. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto selaku direktur Politeknik Negeri Batam.
4. Seluruh dosen Politeknik Negeri Batam beserta staffnya yang telah berbagi ilmu
dengan penulis.
5. Richard Omolon yang sedikit banyak membantu dalam memberikan informasi
tentang perusahaan tempat penulis untuk bekerja sekaligus bekerja.
6. Orang tua dan seluruh keluarga tersayang yang membantu dan memberikan
dorongan dan dukungan kepada penulis dalam melaksanakan dan
menyelesaikan akademik ini meskipun dalam doa merupakan suatu hal yang
tidak terlupakan olehku. Thanks a lot of.
7. Teman-teman setia di kampus Politeknik Negeri Batamyang selalu memberi
masukan dan membantu penulis dalam kesulitan dan pacar yang sedikit
memberikan perhatian dan pengertian terhadap penulis. I LOVE.
iv
8. My brother, Elman sudarsono Nadeak & Imrot Mangara tua Nadeak yang selalu
bergantian jadwal dan meluangkan waktu untuk antar jemput aq ke kampus
dengan free. Don’t forget your service for me.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan.
Akhir kata, penulis ucapkan semoga Tuhan Yesus Kristus memberikan berkat, rahmat
dan karunia-Nya yang setimpal atas segala bantuan yang telah diberikan dan semoga
tugas akhir ini membawa manfaat bagi perkembangan ilmu.
Penulis
Elita Nadeak
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang menyatakan
(Elita Nadeak)
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase tingkat pencapaian target produksi
PT Bintan Bersatu Apparel. Yang dilatar belakangi oleh pentingnya suatu perusahaan
untuk mencapai target produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan customer. Orderan
produksi yang terjadi pada PT Bintan Bersatu Apparel ini terjadi berdasarkan schedule
yang dikeluarkan oleh customer. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data
dan análisis data dengan menggunakan analisa deskriptif untuk menganalisis data.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pencapaian target produksi
belum mencapai secara optimal 100%.
Kata Kunci:
Pencapaian Target Produksi.
vii
DAFTAR ISI
viii
4.2.4 Pencapaian Target Bulan April Tahun 2011……………………....24
4.2.5 Pencapaian Target Bulan Mei Tahun 2011...……………………...24
4.2.6 Pencapaian Target Bulan Juni Tahun 2011…………………….….25
4.2.7 Pencapaian Target Bulan Juli Tahun 2011…………………..…....26
4.2.8 Pencapaian Target Bulan Agustus Tahun 2011……………….......27
4.2.9 Pencapaian Target Bulan September Tahun 2011…………..........27
4.2.10 Pencapaian Target Bulan Oktober Tahun 2011…………………...28
4.2.11 Pencapaian Target Bulan November Tahun 2011…………………29
4.2.12 Pencapaian Target Bulan Desember Tahun 2011……………….…30
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR GRAFIK
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
dicapai melalui pendayagunaan sumberdaya yang dimiliki. Tetapi sering tidak terwujud
karena terbatasnya sumber daya dan waktu yang tersedia. Untuk itu harus dilakukan
dalam perencanaan akan menunjukkan batas waktu yang disebut dengan kurun waktu
akan dibuat oleh perusahaan dalam kegiatan sehari-harinya. Karena merupakan sumber
penerimaan yang akan menggantikan seluruh modal yang ditanamkan, maka harus
benar-benar dibutuhkan oleh pemakai. Untuk itu perencanaan harus dilakukan dengan
Target produksi merupakan suatu hal yang diterapkan dapat dicapai oleh suatu
pada kegiatan memproduksi suatu produk jadi dan proses produksi secara terus
bergerak di bidang garmen. Berdasarkan laporan daily output pada periode Januari-
Desember tahun 2011 sering kali target produksi tidak tercapai secara optimal hingga
1
2
100%, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti, bahan baku, mesin, tenaga
kerja dan lain sebagainya. Pentingnya suatu perusahaan untuk mencapai target produksi
adalah untuk memenuhi kebutuhan customer. Orderan produksi yang terjadi pada PT
Bintan Bersatu Apparel ini terjadi berdasarkan schedule yang dikeluarkan oleh
customer. Oleh karena itu, jika target produksi tidak tercapai, maka akan
keterlambatan pengiriman.
keterlambatan orderan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu penulis memilih judul
1. Bagaimana tingkat persentase target produksi yang terjadi pada periode Januari-
1. Batasan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan data daily maupun
2. Batasan Lapangan
Data yang diperlukan dalam penelitian ini hanya mencakup data output produksi
pada PT Bintan Bersatu Apparel pada periode Januari- Desember tahun 2011.
1. Bagi perusahaan dapat menjadi dasar dan pedoman untuk mencapai target produksi
yang optimal.
2. Bagi penulis untuk mengembangkan teori yang diperoleh dari proses belajar
mengajar.
Penelitian ini dilaksanakan selama masa magang di PT Bintan Bersatu Apparel yang
terletak di kawasan Citra Buana Park 111 Lot 9-10 Batam Centre.
Bab I Pendahuluan
produksi.
Pada bab ini penulis memaparkan mengenai gambaran umum objek penelitian yakni
sejarah singkatnya, Visi dan misi dan struktur organisasi perusahaan serta
Bab 1V Pembahasan
Pada bab ini penulis menceritakan tentang analisa dan hasil penelitian yang
Bab V Penutup
Bab ini menceritakan saran dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang
dikemukakan guna memberi masukan yang berarti demi kemajuan yang akan
datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menjadi produk selesai. Pada kegiatan tersebut akan dikonsumsi bahan baku, tenaga
dikumpulkan dan dilaporkan untuk satuan waktu atau periode tertentu. Apabila produk
diproses melalui beberapa tahap atau departemen, maka laporan produksi tersebut
dibuat untuk setiap departemen. Laporan harga pokok produksi digunakan untuk
mengumpulkan, meringkas dan menghitung haga pokok baik total maupun satuan atau
per unit. Biaya produksi periode tertentu dibebankan kepada produk melalui rekening
barang dalam proses yang diselenggarakan untuk setiap elemen biaya. Bagian produksi
merupakan suatu faktor yang mendukung fungsi produksi. Bagian produksi adalah suatu
bagian yang ada dalam perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan yang
diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka
diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu
tinggi sehingga dapat diterima oleh konsumen. Bagian produksi dalam menjalankan
tugasnya tidak dengan sendiri tetapi bersama sama dengan bagian lain seperti
pemasaran, bagian keuangan maupun bagian akuntansi. Oleh karena itu harus
diadakan koordinasi kerjasama antara bagian supaya dapat berjalan dan dapat
6
7
perencanaan yang cermat, yang tidak lagi merupakan hasil sampingan dari usaha
jawab langsung atas tindakan untuk meningkatkan produktivitas dan saling merinci
keterkaitan dengan rencana yang lainnya seperti anggaran operasi, investasi modal,
penelitian dan teknologi dan pengembangan sumber daya manusia. Tujuan pengukuran
produktivitas adalah untuk menyuguhkan suatu indeks yang ringkas dan akurat
kepada manajemen yang digunakan utuk mengembangkan hasil nyata dengan standar
prestasi.
bahan, kapasitas pabrik dan kemampuan karyawan. Order produksi dikirmkan pada
tiap bagian yang akan mengerjakan order tersebut. Prosedur pengawasan produksi ini
harga jual produk, sehingga tidak terjangkau oleh konsumen. Pedoman kerja yang
1. Tepat jumlah
2. Tepat waktu
8
3. Tepat mutu
4. Tepat harga/ongkos.
Jumlah produk yang akan dihasilkan harus direncanakan dengan baik agar tidak
terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan
barang itu berhenti dan menjadi kurang efektif. Berdasarkan keempat pedoman kerja di
1. Perencanaan produk
7. Pengawasan kwalitas
yang terdapat dalam permintaan bahan ditentukan dari spesifikasi dalam daftar bahan
untuk produk.
9
memproduksi output secara efisien, dan cara spesifik mengacu pada hubungan antara
output dan input yang digunakan untuk memproduksi output. Biasanya, kombinasi atau
bauran dari input yang berbeda-beda dapat digunakan untuk memproduksi suatu
tingkat output tertentu. Menurut Pardede (2007:51), produksi adalah sebagai seluruh
kegiatan yang meliputi pemanfaatan berbagai jumlah dan jenis sumber daya untuk
menghasilkan barang dan jasa. Dari segi operasi dan produksi, ukuran kelayakan
pembuatan barang adalah daya kerja yang tersedia atau yang akan tersedia. Apabila
daya kerja lebih kecil dari titik impas maka pembuatan barang yang bersangkutan tidak
layak dari segi operasi dan produksi. Beberapa unsur lainnya adalah tempat kedudukan
Menurut Pardede (2007:12), perencanaan produksi adalah penentuan jenis barang atau
jasa yang akan dibuat oleh suatu perusahaan dalam kegiatan sehari-harinya.
ada di pasar melalui peramalan atau perkiraan permintaan. Anggaran produksi dengan
berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang akan dilakukan di
masa mendatang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan utama perencanaan
kebijakan, aturan, metode serta tujuan, kebijakan, aturan, metode, strategi, standar,
program, prosedur, dan anggaran. Menurut Supriono (1994:31), pada umumnya tujuan
memaksimalkan laba dalam waktu tertentu dan dengan dana tertentu. Masalah dalam
yang tepat supaya kegiatan produksi tidak terganggu dan dana yang ditanamkan dalam
persediaan bahan tidak berlebihan. Pengawasan bahan adalah suatu fungsi terorganisasi
1. Menyediakan bahan produksi yang diperlukan dengan cara efisien dan dapat
datangnya bahan.
mendadak (tiba-tiba).
Menurut Mulyadi (2004:30), biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
mengolah bahan baku menjadi produk jadi untuk siap dijual. Menurut Sutrisno
(2002:200), biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku
menjadi produk selesai. Biaya ini dikeluarkan oleh departemen produksi, yang terdiri
dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Menurut
11
Supriyono (1994:31), biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan perusahaan dapat
digolongkan dalam:
1. Fungsi administrasi dan umum yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
Biaya yang akan dibebankan dapat digolongkan menjadi 2 sesuai dengan periode
perubahannnya terhadap aktivitas terdiri dari biaya tetap (fixed cost), biaya variable
(variable cost) dan biaya semi variable (semi variable cost). Penggolongan biaya sesuai
dengan obyek yang dibiayai adalah biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak
langsung (indirect cost). Penggolongan biaya untuk tujuan pengendalian biaya ada 2
biaya relevan (relevant cost) dan biaya tidak relevan (irrelevant cost).\
BAB III
PERUSAHAAN
Yang menjadi objek penelitian adalah target dan pencapaian target produksi yang
laporan atau dokumen untuk memperoleh data sekunder. Data yang dikumpulkan
berupa laporan daily output yang terjadi selama periode Januari–Desember tahun 2011.
Analisis data yang digunakan adalah dengan metode deskriptif. Yaitu menceritakan
menceritakan berupa data target output produksi dan membandingkan sesuai dengan
teori yang mendukung penelitian ini. Maka penulis membaca buku yang berhubungan
12
13
Singapore yang ada di Indonesia yang serdiri sejak 12 September 2005 dibawah
pimpinan seorang Direktur bernama Glen Ho yang mempunyai karyawan kurang lebih
2.000 orang. Perusahaan ini beralamat di Komp. Citra Buana Park III Lot 9-10 Batam
Centre. PT Bintan Bersatu Apparel ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang
garmen yang memproduksi pakaian casual seperti celana, tank top, kaos polo , jaket
khususnya pakaian olah raga yang bisa dipakai untuk anak-anak, dewasa, pria maupun
wanita. Adapun jenis merk pakaian yang diproduksi PT Bintan Bersatu Apparel ini
adalah:
1. Puma
2. Adidas
3. Reebok
4. Bodywork
5. Delta
PT Bintan Bersatu Apparel ini mempunyai misi untuk menjadi industri pakaian yang
terdepan di dunia dan berkembang dalam persatuan yang strategis bersama pelanggan
(costumer) perusahaan.
14
Struktur organisasi suatu perusahaan merupakan suatu hal yang penting untuk
bidang usaha kerjanya. Struktur organisasi dapat memperjelas batas dari tugas dan
DIREKTUR
MANAGER
Personalia
IE Production PPC Production Mechanic
(Industrial Coordinator Follow Up Supervisor Supervisor
Accounting Engineering)
1. Direktur
tujuan perusahaan.
2. Menentukan kebijaksanaan dan petunjuk kerja sesuai dengan hasil rapat umum
pemegang saham.
2. Manager
tujuan perusahaan.
supervisor.
3. Personalia
pemberhentian karyawan.
16
4. Accounting
1. Menangani masalah absensi karyawan mulai dari masuk kerja, hingga pulangnya
karyawan.
5. Administrasi
perusahaan.
segala sesuatu.
5. Menginput dan membuat faktur dari bon orderan yang diterima dari bagian staff.
6. IE (Industrial Engineering)
yang lain.
17
4. Menghitung jumlah/ hasil setiap line untuk mendapatkan bonus setiap sekali
5. Mengambil setiap style apa saja yang running pada hari itu juga.
7. Membuat Estimation.
7. Production Coordinator
8. Store
6. Memeriksa keadaan fisik dan jumlah dari barang yang masuk ke store.
7. Dan lain-lain.
PT Bintan Bersatu Apparel adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
garmen. Berdasarkan data yang diperoleh total garmen yang terjual selama periode
Januari-Desember tahun 2011 sebanyak 2.668.248 pcs untuk semua jenis merk dan
902.383 pcs untuk periode Januari-Mei tahun 2012 yang hanya memproduksi 4 jenis
merk. Berdasarkan data pada tabel dapat dilihat bahwa penjualan untuk jenis Puma,
Nike, Adidas, maupun Bodywork terjadi peningkatan mulai bulan Jan-Mei tahun 2012.
Adapun yang menjadi data perkembangan penjualan PT Bintan Bersatu Apparel pada
periode bulan Januari –Mei tahun 2012 dapat dilihat dalam tabel dan grafik 3.1
berikut:
BAB IV
PEMBAHASAN
Tujuan produksi yang dilakukan oleh PT Bintan Bersatu Apparel salah satunya
adalah untuk memperoleh laba yang optimal dan mengembangkan potensi yang ada
Data output yang menunjukkan sebagai bahan dasar untuk analisa berdasarkan
tabel yang terdiri line yaitu total seluruh line produksi untuk melakukan proses
produksi pada periode Jan- Des 20111. Efficiency yaitu total persentase yang
diperoleh berdasarkan daily output. Total output adalah jumlah Quantity target
produksi yang telah tercapai. Target output adalah estimasi target output yang
dikeluarkan oleh perusahaan sebagai dasar untuk mencapai target. Adapun tabel
Untuk memperjelas tingkat naik turunnya efficiency target produksi setiap bulan
Berdasarkan data tabel dan grafik 4.1 yang menunjukkan efficiency hanya 62,26%
dengan total output 1.937.221 pcs. Dengan demikian diketahui bahwa pencapaian target
tahun 2011 tidak mencapai optimal 100% dengan kekurangan sebesar 1.417.017 atau
34,47%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada bulan Januari tahun 2011 dengan jumlah output
172.764pcs dan persentase 60,86% belum mencapai target output yang optimal. Hal ini
disebabkan oleh faktor peralatan perusahaan seperti mesin yang sering mengalami
output. Oleh karena itu sebagai solusi untuk menghindari faktor tersebut sebaiknya
dalam line produksi dapat diganti. Dengan demikian tidak perlu untuk menunggu
yang rusak.
Pada bulan Februari output sebesar 155.662pcs dengan jumlah persentase 61,55%.
Faktor yang mempengaruhi target output produksi tidak tercapai yaitu banyaknya
terjadi pergantian style. Misalnya line 1A pertama memproduksi merk adidas style
S12APW405 sesuai quantity order dari customer sebanyak 500pcs. Setelah produksi
untuk adidas selesai, line tersebut akan memproduksi merk puma untuk style 508091.
Untuk pergantian style yang seperti ini perlu adanya mekanik untuk melakukan adjust
mesin karena urutan maupun jenis mesin yang digunakan untuk menjahit style adidas
dengan puma sangat berbeda. Dengan adanya waktu yang terbuang untuk adjust mesin
maka menyebabkan target output berkurang. Oleh sebab itu disarankan terhadap
perusahaan untuk menyediakan dalam 1 line ada 1 mekanik. Sehingga tidak ada waktu
Pada bulan Maret target output produksi 247.894pcs dendan persentase 68,18%
dipengaruhi oleh kekurangan bahan baku dan peralatan perusahaan seperti tidak ada
label. Label merupakan suatu accesoris yang dibutuhkan dalam pakaian. Jika pakaian
24
yang telah diproduksi tidak memiliki label, maka tidak akan dapat dihitung dalam target
Bersatu Apparel ini adalah output produksi yang sudah OK termasuk dalam berbagai
accesoris maupun quality. Selain itu, bahan baku yang menghambat produksi dalam
mencapai target output yaitu karet. Sebagian besar pakaian yang diproduksi PT Bintan
Bersatu Apparel ini menggunakan bahan baku karet. Oleh karena itu jika karet tidak
ada, pastinya akan menghambat proses produksi. Demikian juga halnya dengan bahan
baku lainnya yakni kancing, jarum, hangtag, benang. Bahan baku tersebut adalah hal
yang utama yang digunakan untuk memproduksi pakaian. untuk itu diusulkan kepada
perusahaan perlu untuk lebih memperhatikan dalam melakukan stoktake guna untuk
baik dari segi jumlah maupun jenis. Dari setiap merk yang produksi memiliki logo yang
berbeda-beda. Untuk menempelkan logo tersebut ada yang dilakukan dengan cara
printing, press, dan embroidery. Yang menjadi masalah untuk mencapai target output
produksi pada bulan April dengan jumlah 187.308pcs dan persentase 53,73% adalah
adanya reject dalam logo seperti krek atau retak yang tidak bisa approve oleh quality.
Reject tersebut tidak dapat dilanjutkan dalam proses produksi dan akibatnya target
produksi tidak tercapai. Oleh sebab itu sebaiknya perusahaan mengutamakan quality
terhadap produk supaya tidak banyak terjadi reject baik dari logo, printing maupun dari
Eropa yang dibagi menjadi 2 jenis pengiriman yaitu International order dan Japan
order. Dalam pengiriman International order adalah setiap produk yang dilakukan
check oleh quality department cukup satu kali saja. Berbeda halnya dengan pengiriman
yang dilakukan untuk Japan order yaitu produk yang akan dikirim harus melakukan
double check secara 100% oleh quality department. Pada bulan Mei mencapai target
267.060pcs dengan persentase 59,61 disebabkan banyak produksi untuk Japan order
oleh karena itu, output yang dikeluarkan produksi menumpuk belum check 100% oleh
quality. Sehingga tidak dapat untuk dilakukan packing dan dihitung sebagai target.
Untuk melakukan double check 100% membutuhkan waktu yang lama. Untuk
menghindari banyaknya waktu yang digunakan double check terhadap Japan order
Untuk bulan Juni, masalah yang menyebabkan pencapaian target tidak optimal dengan
jumlah 12.890pcs dan persentase 71,28% adalah faktor tenaga kerja. Banyaknya
permintaan oleh customer membutuhkan waktu jam kerja yang lebih untuk
menyelesaikan produksi yang biasa disebut dengan over time. Sebagian besar line
produksi pada PT Bintan Bersatu Apparel ini bekerja dalam 1 shiff. Sehingga dalam
menyelesaikan pakaian dalam jumlah yang sangat banyak dengan waktu yang telah
ditentukan maka perusahaan memberikan jumlah overtime yang tinggi mencapai 5 jam
26
kerja tambah 7 jam kerja basic = 12 jam kerja / hari. Banyaknya jam kerja dialami oleh
absen. Selain karena sakit, setiap manusia ada keperluan pribadi di luar pekerjaan yang
harus diselesaikan, setiap perusahaan memberikan fasilitas bagi karyawan yang telah
bekerja 1 tahun atau lebih berupa cuti 12 hari dalam 1 tahun. Setiap karyawan berhak
untuk untuk menjalankannya kapan saja tanpa terkecuali. Oleh karena itu setiap hari
line produksi kekurangan manpower yang seharusnya jumlah operator menurut estimasi
dalam 1 line minimal 30 orang. Dengan adanya faktor-faktor diatas sehingga aktual
yang tersedia hanya 27-28 orang. 28 orang tidak mampu untuk menyelesaikan target
output dengan menggunakan 30 mesin. Oleh sebab itu, kurangnya tenaga kerja akan
berupa sejumlah uang 100 ribu rupiah per hari kepada setiap line produksi yang
mencapai persentasi 100% atau lebih. 20.000 rupiah untuk leader produksi dan 20.000
rupiah untuk supervisor produksi. Dengan solusi yang demikian, sehingga tingkat
kepedulian tenaga kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam bekerja
Tingkat ketelitian setiap setiap manusia pada umumnya tidak sama. Hal ini juga
mempengaruhi tingkat pencapaian target output produksi. Pada bulan Juli jumlah target
produksi sebanyak 13.873pcs disebabkan banyak reject yang ditemukan oleh quality
27
department pada saat melakukan check. Reject tersebut yang diakibatkan oleh operator
itu sendiri pada saat jahit. Misalnya timbul lobang jarum pada kain akibat dua kali jahit.
Adanya sisa benang pada kain. Reject tersebut akan dikembalikan oleh quality
waktu yang banyak untuk melalukan proses produk yang sama sehingga mengurangi
target produksi. Untuk itu disarankan kepada setiap atasan seperti leader maupun
supervisor produksi untuk memperhatikan setiap manpower yang sedang bekerja agar
Pada bulan Agustus adanya kerusakan mesin yang menyebabkan kotor pada pakaian.
Kotor pada pakaian tidak memenuhi standar quality dan tidak layak untuk dikirim
sehingga tidak dihitung dalam output. Selain kotor kerusakan mesin juga menimbulkan
kain berminyak, benang berlilit. Akibatnya line produksi tidak dapat beroperasi dan
target produksi, maka diwajibkan kepada setiap manpower diberikan waktu 5 menit
sebelum memulai bekerja dan 5 menit sebelum pulang untuk membersihkan area kerja
PT Bintan Bersatu Apparel memiliki banyak department yang saling berhubungan satu
sama lain. Dalam memproduksi pakaian, line produksi hanya bertugas untuk menjahit.
28
Sebelum proses jahit dimulai department yang lain harus menyelesaikan prosesnya
terlebih dahulu. Seperti cutting department yang bertugas untuk memotong bahan.
Bundling department yang bertugas untuk mengikat dan memisahkan warna, size, style
dangan tujuan untuk line produksi dengan cepat untuk melakukan proses produksi, logo
belum printing maupun press. Yang menjadi kendala bulan September dan juga
department lain seperti disebut diatas yang mengakibatkan line produksi menunggu.
Solusi yang diusulkan dalam hal ini adalah perusahaan memberikan schedule terhadap
setiap department untuk menghindari keterlambatan bahan baku ke line produksi dari
deparment lain.
PT Bintan Bersatu Apparel dalah salah satu anak perusahaan dari PT Bodynits yang ada
produk yang dipimpin oleh induk perusahaan. Salah satu tugas tersebut untuk
menghitung stok bahan baku yang ada di gudang guna untuk mengetahui cukup atau
tidaknya untuk diproduksi dalam satu bulan. Pada bulan oktober, bagian staff gudang
sering mengalami kesalahan dalam melakukan perhitungan stok. Misalnya stok bahan
baku yang sisa pada bulan September aktualnnya sebanyak 10.000 pcs. Perkiraan
bagian gudang masih ada 12.000 pcs. Berdasarkan laporan dari gudang, sehingga
perusahaan. sedangkan order produksi yang dibutuhkan untuk bulan Oktober sebanyak
29
20.000 pcs. Akibat kesalahan perhitungan bagian gudang, maka perusahaan mengalami
kekurangan bahan baku sebanyak 2.000 pcs. Akibat kurangnya bahan baku tersebut
maka menghambat proses produksi sehingga hanya dapat memperoleh target sebesar
231.293 denga persentase 41.8% dan mengakibatkan delay terhadap pengiriman barang.
Sehingga diterapakan ketelitian oleh staff gudang dalam melakukan perhitungan stok
Bulan November beberapa line produksi memproduksi sample yang akan digunakan
Berhubung karena produk sample tidak untuk dijual, maka tidak dapat dihitung dalan
target output. Selama bulan November banyak terjadi produksi sample sehingga
59.9%. untuk itu disarankan untuk perusahaan menyediakan 1 line khusus untuk
memproduksi sample sehingga tidak mengganggu line produksi untuk mencapai target.
Tujuan suatu perusahaan dalam melakukan produksi adalah untuk melakukan penjualan
digunakan. Seperti halnya yang terjadi dalam bulan Desember sering terjadi kerusakan
pada electrical. Lampu merupakan salah satu fasilitas yang disediakan perusahaan yang
sering mengalami kerusakan baik dari saluran PLN maupun genset yang ada dalam
30
beroperasi dan mengeluarkan target output hanya dalam jumlah 177.113pcs dengan
persentase 59%. Perusahaan sebaiknya memperhatikan fasilitas yang ada, perlu adanya
motivasi terhadap maintenance dalam melakukan pengecekan yang teliti untuk menjaga
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Bersatu Apparel ini adalah kerusakan mesin, banyaknya pergantian style, kurangnya
bahan baku, reject produksi, japan order, faktor tenaga kerja, kesalahan perhitungan
stok gudang, keterlambatan bahan dari department yang lain, adanya produksi
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan, saran yang dapat
diberikan penulis yaitu untuk mencapai target produksi secara optimal pada PT Bintan
Bersatu Apparel ini adalah dengan cara memperbaiki dari setiap faktor-faktor yang
ditelah dianalisis pada bab IV seperti mesin, kekurangan bahan baku, tenaga kerja.
kegiatan pengolahan dengan tenaga kerja manusia dan mesin untuk mengolah bahan
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Usry, Milton F. & Hammer, Lawrence H. (1991). Akuntansi Biaya. Edisi 10. Jakarta:
Penerbit Erlangga.