Anda di halaman 1dari 65

HALAMAN JUDUL

ANALISIS TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG DAN PENGUMPULAN


PIUTANG PADA PT TIRTA SUKSES PERKASA
KABUPATEN TEGAL

TUGAS AKHIR

OLEH :

MUHAMAD IQBAL

NIM 19031069

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir yang berjudul:

ANALISIS TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG DAN PENGUMPULAN


PIUTANG PADA PT TIRTA SUKSES PERKASA KABUPATEN TEGAL

Oleh Mahasiswa :

Nama : Muhamad Iqbal

NIM : 19031069

Telah diperiksa dan dikoreksi dengan baik dan cermat. Karena itu pembimbing
menyetujui mahasiswa tersebut menempuh ujian tugas akhir

Tegal, Juni 2022

Pembimbing I, Pembimbing II

Ririh Sri H, SE., MM, BKP Dewi Kartika, SE., M.Ak,Ak


NIPY. 04.015.215 NIPY.09.013.158

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir yang berjudul :

ANALISIS TINGKAT PEPRUTARAN DAN PENGUMPULAN PIUTANG


PADA TIRTA SUKSES PERKASA KABUPATEN TEGAL

Oleh :

Nama : Muhamad Iqbal

NIM : 19031069

Program Studi : Akuntansi

Jenjang : Diploma III

Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir


Program Studi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Tegal

Tegal, 06 Juli 2022

1. Andri Widianto, SE., M.Si ……………………………..


Ketua Penguji

2. Krisdiyawati, SE., M.Ak, Ak. ………………………………


Anggota Penguji I

3. Dewi Kartika, SE., M.Ak, Ak ………………………………


Anggota Penguji II

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Dr. Yeni Priatna Sari, SE, M.Si, Ak, CA


NIPY. 03.013.142

iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis dalam bentuk Tugas Akhir ini yang
berjudul” ANALISIS TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG DAN
PENGUMPULAN PIUTANG PADA PT TIRTA SUKSES PERKASA
KABUPATEN TEGAL “beserta isinya adalah benar-benar karya sendiri.

Dalam penulisan tugas akhir ini saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan sebagaimana mestinya.

Demikian pernyataan ini untuk dapat dijadikan pedoman bagi yang berkepentingan,
dan saya siap menanggung segala resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam
karya tulis saya ini, atau adanya klaim terhadap keaslian karya tulis saya ini. .

Tegal, 2022
Yang Membuat Pernyataan

MUHAMAD IQBAL
NIM. 19031069

iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Program Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama,


yang bertandatangan dibawah ini, saya:

Nama : MUHAMAD IQBAL

NIM : 19031069

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Prodi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Hak Bebas Royalti Non Ekslusif
(Non Ekslusif Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul
ANALISIS TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG DAN PENGUMPULAN
PIUTANG PADA PT TIRTA SUKSES PERKASA KABUPATEN TEGAL

Dengan Hak bebas Royalti non ekslusif ini Program Studi DIII Akuntansi
Politeknik Harapan Bersama berhak menyimpan, mengalih-mediakan/ formatkan
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan
menampilkan/mempublikasikannya ke internet atau media lain untuk kepentingan
akademik tanpa perlu meminta ijin dari saya selama mencantumkan saya sebagai
penulis/ pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Prodi
DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama, segala bentuk tuntutan hukum yang
timbul atas pelanggaran Hak cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat sebenar-benarnya.

Tegal, Juni 2022


Yang Membuat Pernyataan

MUHAMAD IQBAL
NIM. 19031069

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk :

1. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan
kesehatan dan kemudahan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan baik.
2. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan serta memotivasi
untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
3. Untuk Kekasihku Indah Ramadani A.Md.Keb Saya ucapkan terima kasih
karena telah begitu baik dan simpatik serta dukungan dalam mengerjakan
Tugas Akhir.
4. Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II, Ibu Ririh Sri Harjanti, S.E,
M.M.,BKP dan Dewi Kartika, SE., M.Ak,Ak, terima kasih sudah bersabar dan
memberikan arahannya selama mengerjakan Tugas Akhir ini.
5. Teman-teman kelas 6i, yang sama-sama berjuang menyelesaikan Tugas Akhir
ini.
6. Semua teman-teman yang sudah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas
Akhir ini.

vi
HALAMAN MOTTO

Rahasia kesuksesan adalah mengetahui yang orang lain belum ketahui


(Aristotle Onassis)
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar
kesanggupannya (QS. Al Baqarah:286)

vii
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling indah selain puji dan rasa syukur kepada Allah
SWT, yang telah menentukan segala sesuatu berada di tangan-Nya, sehingga tidak
ada setetes embun pun dan segelintir jiwa manusia yang lepas dari ketentuan dan
ketetapan-Nya. Alhamdulillah atas hidayah dan inayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini yang berjudul :ANALISIS
TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG DAN PENGUMPULAN PIUTANG
PADA PT TIRTA SUKSES PERKASA KABUPATEN TEGAL" yang
merupakan syarat dalam rangka menyelesaikan studi untuk menempuh gelar Ahli
Madya (A.Md ) pada Program Studi Diploma III Akuntansi Politeknik Harapan
Bersama Kota Tegal.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna, hal itu disadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki penulis. Besar harapan penulis, semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pihak lain pada umumnya. Dalam penyusunan Tugas
Akhir ini, penulis banyak mendapat pelajaran, dukungan motivasi, bantuan berupa
bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak mulai dari pelaksanaan
hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

Dalam kesempatan baik ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Agung Hendarto, SE., M.A selaku Direktur Politeknik Harapan


Bersama Kota Tegal.
2. Ibu Dr. Yeni Priatna Sari, SE., M.Si, Ak, CA, ACPA selaku Ketua Program
Studi Diploma III Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal.
3. Ibu Ririh Sri H, SE., MM, BKP, sebagai Dosen Pembing I yang senantiasa
mendampingi, mendukung penuh, dan membimbing dengan sabar dan penuh
dedikasi kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir.

viii
4. Ibu Dewi Kartika, SE., M.Ak, selaku Dosen Pembimbing II yang sudah sangat
sabar membimbing serta memberikan arahan dengan baik dalam proses
penyelesaian Tugas Akhir ini.
5. Kepada segenap keluarga besar PT Tirta Sukses Perkasa Kabupaten Tegal
tempat objek penelitian penulis.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna,
semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak
yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir
ini. Oleh karena itu, penulis berharap atas saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tujuan dari
pembuatan Tugas Akhir ini dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Tegal, Juni 2022

MUHAMAD IQBAL
NIM. 19031069

ix
ABSTRAK

Iqbal Muhammad. 2022. Analisis pengumpulan dan perputaran piutang pada PT


Tirta Sukses Perkasa Kabupaten Tegal. Program Studi : Diploma III Akuntansi.
Politeknik Harapan Bersama Tegal. Pembimbing I : Ririh Sri. Pembimbing II :
Dewi Kartika.

Dalam pencapaian profit pada PT Tirta Sukses Perkasa diperlukan analisis


tingkat perputaran piutang untuk meminimalisasi piutang yang tinggi. Cara untuk
menganalisis tingkat perputaran piutang dapat dilakukan melalui perputaran
piutang dan pengumpulan piutang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat perputaran piutang pada PT. Tirta Sukses Perkasa. Metode penelitian
dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif . Metode pengumpulan data
berupa wawancara, dokumentasi, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat perputaran piutang pada PT Tirta Sukses Perkasa
Kabupaten Tegal kurang efektif yaitu sembilan koma tujuh sembilan kali dalam
setahun dan tingkat pengumpulan piutang yang masih terlalu banyak jadi belum
bisa dikategorikan baik.

Kata Kunci : Profit, Perputaran Piutang, Pengumpulan Piutang

x
ABSTRACT

Iqbal Muhammad. 2022. Analysis of receivables collection and turnover at PT


Tirta Sukses Perkasa Tegal Regency. Study Program : Diploma III Accounting.
Harapan Bersama Polytechnic, Tegal. Supervisor I : Ririh Sri . Co-Advisor :
Dewi Kartika.
In achieving profit at PT Tirta Sukses Perkasa, it is necessary to analyze
the level of receivables turnover to minimize high receivables. The way to analyze
the receivables turnover rate can be done through receivables turnover and
receivables collection. This study aims to determine the level of receivables
turnover at PT. Tirta Success Mighty. The research method in this research is
descriptive quantitative. Data collection methods in the form of interviews,
documentation, observation, and literature study. The results showed that the
receivables turnover rate at PT Tirta Sukses Perkasa, Tegal Regency was less
effective, namely nine point seven nine times a year and the level of collection of
receivables was still too much so it could not be categorized as good.
Keywords: Profit, Accounts Receivable Turnover, Collection of Receivable.

xi
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR.................................iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..................................................................iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................................v

HALAMAN MOTTO...............................................................................................vi

KATA PENGANTAR.............................................................................................vii

ABSTRAK................................................................................................................ix

ABSTRACT.................................................................................................................x

DAFTAR ISI.............................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xiii

DAFTAR TABEL...................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................................1

1.2. Perumusan Masalah.........................................................................................4

1.3. Tujuan Penelitian.............................................................................................4

1.4. Manfaat Penelitian...........................................................................................5

1.5. Batasan Masalah..............................................................................................5

1.6. Kerangka Berpikir...........................................................................................6

1.7. Sistematika Penulisan......................................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................10

xii
2.1. Pengertian Piutang Dagang...........................................................................10

2.2. Macam- Macam Piutang...............................................................................11

2.3. Pengelolaan Piutang......................................................................................12

2.4. Penyajian Piutang..........................................................................................12

2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang.....................................13

2.6. Perputaran Piutang (Receivable Turn Over).................................................14

2.7. Penelitian Terdahulu......................................................................................16

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................22

3.1 Lokasi Penelitian..........................................................................................22

3.2 Waktu Penelitian...........................................................................................22

3.3 Jenis Data......................................................................................................22

3.4 Sumber Data..................................................................................................22

3.5 Metode Pengumpulan Data...........................................................................23

3.6 Metode Analisis Data....................................................................................24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................26

4.1. Gambaran Umum PT Tirta Sukses Perkasa..................................................26

4.2. Hasil Analisis Data........................................................................................27

4.3. Pembahasan...................................................................................................30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................34

5.1. Kesimpulan....................................................................................................34

5.2. Saran..............................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................36

LAMPIRAN.............................................................................................................37

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir..................................................................................7

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Penjualan dan Piutang Dagang..........................................................3


Tabel 2.1Penelitian Terdahulu.................................................................................21
Tabel 4.1 Data penjualan dan Piutang Dagang........................................................32
Tabel 4.2 Ringkasan Perputaran Piutang 2018- 202033
Tabel 4.3 Ringkasan pengumpulan Piutang 2018-2020……………………………
35
Tabel 4.4 Standar Efektivitas RTO………………………………………………..36
Tabel 4.5 Standar Efektivitas ACP…………………………………………………
38

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Setiap perusahaan mempunya harta (aktiva) untuk mendukung kegiatan

usahanya. Aktiva itu dibagi menjadi dua, yaitu : aktiva lancar dan aktiva tetap.

Aktiva tetap dibagi menjadi dua golongan yaitu, aktiva tetap berwujud dan

aktiva tetap tidak berwujud. Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang

dimiliki untuk digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan, dan mempunya

masa manfaat lebih dari satu tahun, berupa: tanah, bangunan, peralatan, dan

sebagainya. Aktiva ini berfungsi untuk mendukung menjalankan kegiatannya,

yaitu kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh dana.

Aktiva tetap memiliki peranan penting dalam menyediakan informasi yang

bermanfaat bagi kreditor dan investor.

Aktiva memiliki tiga karakteristik utama yaitu, memiliki manfaat

ekonomi dimasa mendatang, dikuasai oleh suatu unit usaha, hasil dari

transaksi masa lalu. Aktiva tetap lazimnya dicatat sebesar harga perolehannya.

Aktiva tetap juga disusutkan dengan menggunakan harga perolehan aktiva

tersebut kemudian dibebankan kepada periode-periode dalam masa

penggunaannya.

Piutang timbul karena adanya transaksi penjualan barang atau jasa

secara kredit. Ini berarti perusahaan mempunyai hak klaim terhadap seseorang

atau perusahaan lain. Piutang termasuk dalam golongan aktiva lancar.


2

Perusahaan pasti memiliki beberapa pelanggan yang tidak sanggup membayar

atau akan melunasi hutang mereka. Rekening pelanggan seperti itu umumnya

disebut piutang tidak tertagih atau piutang ragu-ragu, dan merupakan suatu

kerugian atau beban penjualan secara kredit. Ada dua metode untuk mengukur

piutang ragu-ragu yaitu metode cadangan dan metode penghapusan piutang.

Dalam metode cadangan mensyaratkan pengakuan piutang ragu-ragu

dalam periode dimana terjadi penjualan, bukan dalam periode terjadi

penghapusan sesungguhnya. Metode cadangan ini mencatat kerugian piutang

dagang berdasarkan estimasi. Untuk menentukan jumlah cadangan piutang

ragu-ragu dapat dipakai dua dasar yaitu persentase penjualan (pendekatan

laba-rugi) dan persentase piutang dagang (pendekatan neraca). Sedangkan

metode penghapusan piutang langsung, kerugian piutang ragu-ragu tidak

diestimasi dan tidak menggunakan rekening cadangan, akrena langsung

dicatat debet beban penghapusan piutang dan kredit piutang usaha.

Perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya untuk

mengubah piutang menjadi kas. Perputaran piutang dihitung dengan membagi

penjualan kredit bersih dengan saldo rata-rata piutang. Saldo rata-rata piutang

dihitung dengan menjumlahkan saldo awal dan saldo akhir dan kemudian

membaginya menjadi dua.Pengumpulan piutang merupakan rata-rata hari

yang diperlukan untuk merubah piutang menjadi kas (Husnan, 2017).

Pengumpulan piutang merupakan piutang rata-rata dibagi penjualan kredit.

Hal yang paling mendasar dari operasi perusahaan adalah perusahan harus
3

mampu memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan biaya yang

sesuai.

PT Tirta Sukses Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang air minum yaitu melakukan distribusi ke toko-toko atau pedagang.

Cara penjualan dilakukan dengan tunai dan kredit. Cara perusahaan

mengelola piutang pada dasarnya bergantung pada tingkat penjualan kredit

perusahaan. Secara umum piutang timbul karena adanya transaksi penjualan

barang atau jasa secara kredit. Ditengah persaingan bisnis yang ketat

perusahaan dituntut untuk mampu meraih posisi pasar, sehingga perusahaan

perlu melakukan strategi penjualan secara kredit, agar jumlah penjualan

meningkat. Namun, konsekuensi dari kebijakan tersebut dapat menimbulkan

peningkatan jumlah piutang, piutang tak tertagih dan biaya-biaya lainnya

yang muncul seiring dengan peningkatan jumlah piutang.

Penjualan kredit menjadi penyebab timbulnya piutang, piutang dagang

yang tinggi mengindikasikan bahwasanya PT Tirta Sukses Perkasa Tegal

memiliki tingkat penjualan yang tinggi pula. Namun, tingkat penjualan yang

tinggi tidak menjadi patokan bahwasanya kondisi piutang dagang yang

fluktuatif, dikarenakan piutang yang belum dicairkan masih dalam bentuk

angka dan belum menjadi kas perusahaan. Adapun data-data mengenai

besaran penjualan didalam PT Tirta Sukses Perkasa Tegal dapat disajikan

dalam tabel berikut ini :

Tabel 1 Data Penjualan dan Piutang Dagang

Tahun Penjualan Piutang Dagang


4

2018 Rp 483.230.890 Rp 32.670.121

2019 Rp 487.654.100 Rp 78.445.656

2020 Rp 501.245.670 Rp 59.225.775

Sumber : Data Primer diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa penjualan pada PT Tirta

Sukses Perkasa Tegal meningkat setiap tahunnya namun tidak dengan piutang

dagang yang mengalami fluktuasi disetiap tahun. Penurunan piutang dagang

ditahun 2020 diasumsikan sebagai efek pandemic COVID-19 yang terjadi

diawal tahun 2020. Data piutang dagang berasal dari penjualan kredit yang

belum dilunasi oleh pelanggan. Lonjakan piutang pada tahun 2019 yang

mengalami kenaikan hamper 100 % tersebut ternyata berpengaruh pada

tingkat perputaran dan pengumpulan piutang dagang pada PT Tirta Sukses

Perkasa Tegal.

Berdasarkan permasalahan diatas, jumlah perputaran piutang yang

tinggi lebih dari satu periode akuntansi menimbulkan beberapa masalah yang

terjadi pada PT Tirta Sukses Perkasa seperti meningkatnya piutang tak

tertagih yang mengharuskan perusahaan mencadangkan setidaknya 5% dari

jumlah piutang yang tercatat. Hal tersebut tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap tingkat kesehatan dan laba perusahaan secara umum namun

berpengaruh terhadap tingkat perputaran uang perusahaan yang berpengaruh

pada arus kas perusahaan dan modal perusahaan. Jumlah penjualan yang

tinggi kerap kali menimbulkan indikasi bahwa perusahaan mendapatkan

keuntungan yang besar, namun tingkat perputaran piutang lebih tinggi


5

dibandingkan dengan arus uang penjualan tunai, hal tersebut juga

menimbulkan masalah kesehatan arus kas perusahaan.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS TINGKAT

PERPUTARAN DAN PENGUMPULAN PIUTANG PADA PT TIRTA

SUKSES PERKASA KABUPATEN TEGAL”.

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis dapat

merumuskan beberapa permasalahan antara lain :

1. Bagaimana tingkat perputaran piutang pada PT Tirta Sukses Perkasa

Kabupaten Tegal?

2. Bagaimana tingkat pengumpulan piutang pada PT Tirta Sukses Perkasa

Kabupaten Tegal?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat perputaran piutang pada PT Tirta Sukses

Perkasa Kabupaten Tegal.

2. Untuk mengetahui tingkat pengumpulan piutang pada PT Tirta Sukses

Perkasa Kabupaten Tegal.


6

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Selain untuk penerapan ilmu yang didapat dibangku kuliah, juga untuk

menambah pengetahuan akan masalah yang terjadi didalam perusahaan

terutama tentang masalah aktiva lancar (piutang dagang).

2. Bagi PT Tirta Sukses Perkasa

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan kepada perusahaan, untuk

lebih memperhatikan tingkat perputaran piutang dan pengumpulan

piutang dagang kepada pelanggan.

3. Bagi Politeknik Harapan Bersama


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kepustakaan dan

menyajikan informasi terkait perputaran piutang dan pengumpulan

piutang dagang pada perusahaan yang bergerak dibidang usaha air

minum.

1.5. Batasan Masalah


Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya

penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut

lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian

akan tercapai. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah tingkat perputaran

dan penambahan piutang dagang tahun 2018,2019,dan 2020 pada PT Tirta

Sukses Perkasa Kabupaten Tegal.

1.6. Kerangka Berpikir


Perputaran piutang dapat menunjukkan periode terikatnya modal kerja

dalam piutang. Semakin cepat periode perputarannya maka semakin cepat


7

perusahaan mendapatkan keuntungan dari penjualan kredit tersebut, sehingga

profitabilitas perusahaan juga dapat ikut meningkat.

Perputaran piutang dapat menunjukan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba melalui piutang. Jika perputaran piutang menurun maka

akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengembalikan investasi

dalam piutang. Saat perusahaan tidak sanggup mengembalikan investasi

dalam piutang menjadi kas akan menunjukan penjualan yang dilakukan

secara kredit tersebut tidak memberi keuntungan bagi perusahaan, sehingga

profitabilitas perusahaan pun akan menurun. Perputaran piutang (receivable

turnover) dapat menunjukan berapa kali suatu perusahaan melakukan tagihan

atas piutangnya pada periode tertentu. Menurut(Azhar Susanto, 2013)

Kebijakan dalam pengumpulan piutang akan erat hubungannya dengan

tingkat perputaran piutang, semakin tinggi perputaran piutang maka

masuknya kas kepada perusahaan akan berjalan secara lancar, dana tersebut

bisa dimanfaatkan untuk aktivitas lain yang dapat memberikan keuntungan

bagi perusahaan dan memberi kesempatan bagi perusahaan untuk

meningkatkan profitabiltas perusahaannya.

Namun, tingginya penjualan perusahaan tidak mengindikasikan

bahwasanya perusahaan sedang mengalami surplus atau sedang dalam

kondisi laba. Karena didalam penjualan terdapat piutang dagang yang masih

ada ditangan pelanggan dan belum dicairkan oleh perusahaan. Semakin tinggi

piutang dagang perusahaan maka semakin banyak pula uang perusahaan yang
8

masih ada ditangan pelanggan dan belum dicairkan dalam bentuk kas/ uang

perusahaan.

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka dapat dilakukan

penyederhaan menggunakan kerangka berpikir penelitian sebagai berikut :

Strategi Pemecahan Rumusan Masalah :


Permasalahan: Masalah :
1. Bagaimana tingkat
Jumlah perputaran Analisis perputaran dan
perputaran piutang
piutang yang tinggi pengumpulan piutang
dagang pada PT Tirta
yang lebih dari satu dagang pada PT Tirta
Sukses Perkasa
periode akuntansi Sukses Perkasa Kabupaten
Kabupaten Tegal?
menimbulkan Tegal.
2. Bagaimana tingkat
beberapa kemungkinan pengumpulan piutang
yang akan terjadi dagang pada PT Tirta
kepada perusahaan Sukses Perkasa
seperti meningkatnya Kabupaten Tegal?
kemungkinan piutang
tak tertagih

Analisis Data:

Deskriptif Kuantitatif

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir

Kesimpulan:

Mengetahui tingkat
Umpan Balik perputaran piutang dan
pengumpulan piutang
pada PT Tirta Sukses.
Perkasa Kabupaten Tegal
9

1.7. Sistematika Penulisan


Dalam penulisan proposal tugas akhir ini, dibuat sistematika penulisan

agar mudah untuk dipahami dan memberikan gambaran secara umum kepada

pembaca mengenai tugas akhir ini. Sistematika penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagian awal

Bagian awal berisi halaman judul, halaman persetujuan, halaman

pengesahan, halaman pernyataan keaslian Tugas Akhir (TA), halaman

pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah untuk kepentingan

akademis, halaman persembahan, halaman motto, kata pengantar,

intisari/abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lampiran.

Bagian awal ini berguna untuk memberikan kemudahan kepada pembaca

dalam mencari bagian-bagian penting secara cepat.

2. Bagian isi terdiri dari lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

masalah, kerangka berpikir dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini memuat teori-teori tentang pengertian piutang

dagang, jenis-jenis piutang dagang, pengertian perputaran

piutang dagang, rumus menghitung piutang dagang dan lain-

lain.
10

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang lokasi penelitian (tempat dan

alamat penelitian), waktu penelitian, metode pengumpulan

data, jenis dan sumber data penelitian, dan metode analisis

data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan laporan hasil penelitian dan pembahasan

hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan berisi tentang garis besar dari inti hasil

penelitian, serta saran dari peneliti yang diharapkan dapat

berguna bagi instansi atau perusahaan.

3. Bagian Akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi tentang daftar buku, literature yang berkaitan

dengan penelitan. Lampiran berisi data yang mendukung penelitian tugas

akhir secara lengkap.

LAMPIRAN

Lampiran berisi informasi tambahan yang mendukung kelengkapan

laporan, antara lain Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari

Tempat Penelitian, Kartu Konsultasi, Spesifikasi teknis serta data-data

lain yang diperlukan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Piutang Dagang


Menurut (Kieso dan Weygandt, 2016) menyatakan bahwa :

“Receivable are also financial asset-they are also a financial instrument.

Receivable (often reffered to as loans and receivables) are claims held agains

customers, and other for money, goods, or sevices.” Penjelasan diatas

diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah piutang juga asset keuangan

yang merupakan instrumen keuangan. Piutang (sering disebut pinjaman atau

piutang) adalah klaim terhadap kepada pelanggan, dan lain-lain untuk uang,

barang dan jasa.

Menurut (Fahmi, 2016) piutang yang dilakukan oleh suatu perusahaan

dimana pembayarannya tidak dilakukan secara tunai, namun bersifat

bertahap. Penjualan piutang artinya lebih jauh perusahaan menerapkan

manajemen kredit. Dan salah satu targetnya ialah tercapainya target penjualan

sesuai dengan perencanaan, serta selanjutnya menunggu masuknya dana

angsuran ke kas perusahaan.

Menurut (Soemarso, 2009) piutang adalah piutang yang berasal dari

penjualan barang atau jasa yang merupakan kegiatan usaha normal

perusahaan, perusahaan mempunyai hak klaim terhadap seseorang atau

perusahaan lain.

Dari beberapa tinjauan dapat disimpulkan bahwa Piutang adalah suatu

hak pembayaran milik perusahaan terhadap suatu pihak karena telah

11
12

menerima produk/jasa tapi belum membayarnya dengan lunas (accounts

receivable). Di dunia akuntansi, pengertian piutang adalah hak pembayaran

yang legal ditagih atas produk/jasa dengan pembayaran tidak tuntas di

periode tutup buku.

2.2. Macam- Macam Piutang


Menurut (Kieso dan Weygandt, 2011) Piutang juga dapat dibagi

menjadi dua bagian berdasar asal terjadinya, yaitu piutang dagang dan

piutang non dagang. Piutang dagang adalah piutang yang timbul dari

penjualan secara kredit barang dagangan, barang hasil produksi atau jasa yang

dihasilkan. Sedangkan piutang non dagang adalah piutang yang timbul dari

transaksi yang tidak secara langsung berhubungan dengan penjualan kredit,

misalkan piutang kepada karyawan, piutang pendapatan bunga atau piutang

kepada pemegang saham.

Menurut (Harahap dan Putra, 2020) menjelaskan bahwa Piutang

berdasarkan umur dapat digolongkan ke dalam 4, yaitu (Harahap,

Ardhansyah Putra, 2020) :

1. Piutang lancar adalah piutang yang diharapkan tertagihnya dalam waktu

satu tahun atau siklus usaha normal.

2. Piutang tidak lancar adalah tagihan/piutang yang tidak dapat ditagih dalam

jangka waktu satu tahun.

3. Piutang yang dihapuskan adalah suatu tagihan yang tidak dapat ditagih lagi

karena pelanggan mengalami kerugian/bangkrut (tidak tertagih).


13

4. Piutang dicadangkan adalah tagihan yang disisihkan sebelumnya untuk

menghindari piutang tidak tertagih.

Jenis – jenis piutang secara umum :

1. Piutang wesel (Wesel Tagih), Piutang wesel adalah tagihan kepada pihak

lain yang didukung suatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang

dalam Jangka waktu tertentu.

2. Piutang Dagang, Piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa

setelah pelaksanaan jasa tersebut.

3. Piutang Non Dagang, Piutang non dagang yaitu timbul karena bukan

menjual barang atau jasa.

4. Piutang Pendapatan, Merupakan piutang yang sudah terjadi tetapi belum

diterima (accrued receivable).

2.3. Pengelolaan Piutang


Menurut (Soemarso, 2009) dalam hubungannya dengan piutang, hal

penting yang perlu diperhatikan oleh pemimpin perusahaan adalah

memastikan agar piutang dapat ditagih pada waktunya telah tiba. Apabila

pemimpin perusahaan sudah dapat mengusahakan hal yang demikian, maka

kerugian yang disebabkan oleh karena tidak tertagihnya piutang akan dapat

dikurangi sesedikit mungkin.

2.4. Penyajian Piutang

Menurut (Lubis, 2011) piutang dalam laporan posisi keuangan

disajikan dalam kelompok aset lancar. Perusahaan menyajikan piutang dalam


14

kategori seperti piutang dagang, piutang usaha, dan piutang lainnya. Piutang

dagang termasuk asset lancar karena dapat dicairkan kurang dari 1 periode

akuntansi dan bersifat liquid.

2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang

Menurut (Bambang Riyanto, 2010) faktor-faktor yang mempengaruhi

jumlah piutang adalah sebagai berikut:

1. Volume Penjualan Kredit, Makin besar jumlah penjualan kredit dari

keseluruhan penjualan akan memperbesar jumlah piutang dan sebaliknya

makin kecil jumlah penjualan kredit dari keseluruhan piutang akan

memperkecil jumlah piutang.

2. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit Semakin panjang batas waktu

pembayaran kredit berarti semakin besar jumlah piutangnya dan

sebaliknya semakin pendek batas waktu pembayaran kredit berarti

semakin kecil besarnya jumlah piutang.

3. Ketentuan dalam Pembatasan Kredit, Apabila batas maksimal volume

penjualan kredit ditetapkan dalam jumlah yang relative besar maka

besarnya piutang juga semakin besar.

4. Kebijakan dalam Pengumpulan Piutang, Perusahaan dapat menjalankan

kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang dalam 2 cara yaitu pasif dan

aktif. Perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan secara aktif dalam

pengumpulan piutang akan mempunyai pengeluaran uang yang lebih


15

besar dibandingkan dengan perusahaan lain yang menggunakan

kebijaksanaanya secara pasif.

5. Kebiasaan Membayar dalam Pelanggan, Semua piutang yang

diperkirakan akan terealisasikan menjadi kas dalam setahun di neraca

disajikan dalam pada bagian aktiva lancar.

2.6. Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)

Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa lama penagihan piutang selama satu periode. Atau berapa kali dana

yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Perputaran

piutang sering disebut juga dengan Receivable Turn Over (RTO). Makin

tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang

makin rendah dan tentunya kondisi ini semain baik bagi perusahaan.

Sebaliknya jika rasio makin rendah, maka ada over investmen dalam piutang.

Menurut Kasmir dalam ( Tambunan 2016) menjeaskan rumus RTO adalah

sebagai berikut :

Ket :

RTO = Perputaran Piutang

Rasio Perputaran Piutang (RTO – Receivable Turnover Ratio) Rasio

ini digunakan untuk menghitung efisiensi sebuah perusahaan dalam

menggunakan aset-asetnya, terutama pada perputaran piutang yang berhasil


16

dilunasi dan digunakan kembali untuk produksi barang dalam waktu satu

tahun atau satu periode.

2.1.1 Periode Pengumpulan Piutang (Average Collection Period)

ACP digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan

untuk mengumpulkan piutang menjadi kas. Waktu perputaran piutang

dinyatakan dalam hari, hal ini disebabkan syarat pembayaran yang ditetapkan

didalam transaksi penjualan dinyatakan dalam satuan hari sebagai satuan

waktu.(Supriyatna, 2016)

Ket :

ACP = Rata-rata pengumpulan piutang

RTO= Perputaran Piutang

Rasio Rata-rata Waktu Digunakan Menagih Piutang (ACP – Average

Receivable Collection Period Ratio / DSO) Rasio ini juga disebut dengan

rasio average collection period. Setiap piutang yang berhasil ditagih oleh

perusahaan, dihitung rata-rata waktu pembayarannya menggunakan rasio ini.

Menurut Suharsini (2006) untuk menilai tingkat efektivitas perputaran

piutang dan pengendalian piutang yang digunakan PT. Tirta Sukses Perkasa

adalah dengan menggunakan kriteria standar rasio efektivitas.

Tabel 2.1 Standar Rasio Efektivitas

Keterangan Sangat Efektif Efektif Kurang Tidak Efektif


Efektif
Perputaran > 3,5 Kali 2,6-3,4 1-2,5 Kali < 1 Kali
17

Piutang Kali
Pengumpulan < 12 Hari 12-18 18-24 Hari > 24 Hari
Piutang Hari
Sumber : Suharsini,2006

2.7. Pengelolaan Piutang

Menurut Soemarso (2009:338) dalam hubungannya dengan piutang,

hal penting yang perlu diperhatikan oleh pemimpin perusahaan adalah

memastikan agar piutang dapat ditagih pada waktu telah tiba. Apabila

pemimpin perusahaan sudah dapat mengusahakan hal yang demikian, maka

kerugian yang disebabkan oleh karena tidak tertagihnya piutang akan dapat

dikurangi sesedikit mungkin.

2.8. Alasan Terjadinya Piutang Tak Tertagih

Hengki Irawan (2011:15) pengertian piutang tak tertagih adalah

situasi dimana piutang sudah dalam kondisi buruk atau piutang yang tidak

dapat dicairkan. Antara lain :

a. Force Major

b. Pelanggan beriktikad buruk

c. Pelanggan pindah alamat dan tidak diketahui dengan pasti keberadaan

alamat yang baru.

d. Bangkrut.

2.9. Ciri-Ciri Piutang Dagang

Berikut ini ciri-ciri piutang menurut Martono dan Harjito (2014:119) :

a. Memiliki Nilai Jatuh Tempo


18

Nilai jatuh tempo adalah istilah yang menjelaskan jumlah (nominal

piutang) dari nilai transaksi yang ditambah dengan persentase (nilai)

bunga yang dibebankan untuk dibayar pada tanggal jauh tempo. Bunga

adalah biaya yang harus dibayarkan oleh pengutang karena adanya

penangguhan waktu pembayaran utang tersebut (contoh piutang wesel

berbunga). Sedangkan bagi pemberi piutang, bunga adalah tambahan

pendapatan yang berasal dari pembayaran penjualan. Seorang konsumen

yang telah melakukan transaksi pembelian secara kredit harus membayar

nilai barang yang telah beli dan nilai bunga sehingga harus menjadi

pertimbangan pada saat pembelian selanjutnya.

b. Memiliki Tanggal Jatuh Tempo


Tanggal jatuh tempo didapatkan dari waktu atau usia piutang wesel. Pada

umumnya, penjual memakai dua jenis pengukuran dalam surat promes

jatuh tempo, yaitu bulan dan hari. Jika suatu promes berumur bulanan,

tanggal jatuh temponya berarti sama dengan tanggal pembelian pada saat

pembeli melakukan transaksi kredit tersebut. Jika promes berumur hari

(bersifat harian) harus dilakukan penghitungan untuk menentukan kapan

tanggal jatuh tempo atau waktu pelunasan secara pasti.

c. Menerapkan Bunga Yang Berlaku


Tanggal jatuh tempo didapatkan dari waktu atau usia piutang wesel. Pada

umumnya, penjual memakai dua jenis pengukuran dalam surat promes

jatuh tempo, yaitu bulan dan hari. Jika suatu promes berumur bulanan,

tanggal jatuh temponya berarti sama dengan tanggal pembelian pada saat

pembeli melakukan transaksi kredit tersebut. Jika promes berumur hari


19

(bersifat harian) harus dilakukan penghitungan untuk menentukan kapan

tanggal jatuh tempo atau waktu pelunasan secara pasti Bunga ini menjadi

laba bagi penjual karena telah sabar menunggu pelunasan kredit tersebut.

Besarnya bunga dalam bentuk nominal yang dibebankan kepada pembeli

biasanya disesuaikan dengan kebijakan masing-masing penjual. Sebelum

pembeli dan penjual sepakat melakukan transaksi kredit biasanya penjual

akan menjelaskan bahwa adanya pengenaan bunga dalam persentase

tertentu. Jika telah disepakati barulah transaksi terjadi.

2.10. Jenis- Jenis Piutang

Menurut (Verawati & Ummainyah, 2019) Jenis piutang dapat

diklasifikasikan menjadi 2 yakni :

a. Piutang usaha, merupakan piutang yang timbul akibat penjualan barang

atau jasa dalam kegiatan normal perusahaan, piutang usaha biasanya akan

dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun, sehingga dapat menjadi aset

lancar.

b. Piutang non- usaha, yaitu piutang yang timbul dari penjualan barang atau

jasa yang dihasilkan perusahaan. Seperti persekot dalam kontrak

pembelian, klaim terhadap perusahaan angkutan atas barang yang dirusak

atau hilang, klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian yang

dipertanggungjawabkan, klaim terhadap karyawan perusahaan, klaim

terhadap restitusi pajak, piutang dividen.


20

2.11. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Untuk Investasi Dana

Dalam Piutang

Menurut (Nginang, 2019) terdapat faktor-faktor yang bisa


mempengaruhi perusahaan untuk investasi dana dalam piutang yaitu :

a. Volume Penjualan Kredit, Apabila volume penjualan kredit memiliki nilai

yang tinggi maka dapat mengakibatkan jumlah investasi dalam piutang.

b. Syarat pembayaran, Syarat yang dilakukan dalam pembayaran penjualan

kredit dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila perusahaan menetapkan

syarat pembayaran yang ketat berarti bahwa perusahaan lebih

mengutamakan keselamatan kredit daripada pertimbangan profitabilitas.

c. Plafond kredit, Makin tinggi plafond yang diberikan kepada para pelaku

pembelian secara kredit berarti semakin besar pula dana yang

diinvestasikan dalam piutang. Begitu pula sebaliknya.

d. Kebijakan dalam mengumpulkan piutang, Perusahaan yang menjalankan

kebijaksanaan secara aktif, maka perusahaan wajib mengeluarkan dana

yang lebih besar untuk membiayai kegatan pengumpulan piutang, namun

dengan adanya kebijakan dalam mengumpulkan piutang, maka piutang

akan lebih cepat tertagih, sehingga akan lebih memperkecil jumlah

piutang perusahaan dan begitupula sebaliknya.

e. Kebijakan membayar dari langganan, Pada periode Cash Discount akan

menyebabkan jumlah piutang lebih kecil, sedangkan langganan

membayar periode sesudah Cash Discount akan menyebabkan jumlah

piutang lebih besar karena jumlah dana yang tertanam dalam piutang

lebih lama untuk menjadi kas.


21

2.12. Penelitian Terdahulu


Adapun penelitian terdahulu yang penulis anggap relevam dengan
penelitian yang penulis lakukan antara lain:

Tabel 2 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Metode Hasil Penelitian


Penulis dan Penelitian Penelitian
Tahun
1 Ervina Analisis Rasio Metode Berdasarkan hasil
Inayah Perputaran deskriptif pembahasan,
Zulna Piutang dan kuantitatif kondisi RTO dan
(2022) Periode Rata- ACP pada tahun
Rata 2018 sampai
Pengumpulan dengan tahun
Piutang Sebagai 2020 mengalami
Dasar Penilaian fluktuasi.
Efektivitas Diketahui bahwa
Kebijakan kebijakan kredit
Kredit PT. yang diterapkan
ISAM PT. ISAM adalah
n/30 tanpa
potongan tunai
dan periode
diskon. Selain itu,
kebijakan kredit
PT. ISAM selama
periode tahun
2018 sampai
dengan 2020
22

belum efektif
karena realisasi
RTO dan ACP
belum mencapai
standar
perusahaan, yaitu
12 kali dan 30
hari. Hal ini
dipengaruhi oleh
tingkat penjualan
yang cenderung
turun saat kondisi
pandemi.
2 Sudirman Analisis Metode Berdasarkan dari
Sappara Perputaran deskriptif pembahasan yang
(2019) Piutang Pada Pt. kuantitatif, telah diuraikan
Prima Karya metode analisis dalam penelitian
Manunggal yaitu perputaran yang berjudul
Kabupaten piutang dan “Analisis
Pangkep periode rata-rata Perputaran
pengumpulan Piutang pada PT.
piutang Prima Karya
Manunggal Maka
dapat ditarik
kesimpulan
bahwa kondisi
perputaran
piutang yang
terjadi pada PT.
Prima Karya
Manunggal tahun
23

2014-2018
mengalami
fluktuasi. Terjadi
penurunan pada
tahun 2014 ke
tahun 2015 dan
terjadi penurunan
pada tahun 2015
sampai tahun
2018 mengalami
peningkatan,
dapat disimpulkan
bahwa perputaran
piutang pada PT.
Prima Karya
Manunggal sudah
cukup baik dan
berjalan secara
efektif.
3 Suseno Analisis Deskriptif Berdasarkan hasil
Hadi Perputaran kuantitatif, perhitungan
Purnomo Piutang Pada Pt. Metode analisis perputaran
(2020) Adira Dinamika dalam piutang pada PT.
Multi Finance penelitian ini Adira Dinamika
dengan Multi Finance,
menggunakan maka dapat
analisis diketahui bahwa
Perputaran semakin cepat
Piutang pembayaran
(Receivable semakin baik bagi
Turn Over), perusahaan,karena
24

Periode semakin cepat


Pengumpulan modal kerja yang
Piutang tertanam dalam
(Average bentuk piutang
Collection kembali menjadi
Period), Rasio modal atau kas
Tunggakan dan yang berarti
Rasio semakin tinggi
Penagihan tingkat perputaran
piutang.
4 Featy Analisis Metode Receivable turn
Octaviany, Tingkat penelitian over (RTO)
Kustari, Perputaran dalam Berdasarkan
Nofi Piutang Pada Pt. penelitian ini perhitungan rasio
Anasari Anugrah Textile adalah Receivable turn
(2020) Di Jakarta deskriptif over (RTO) dapat
kuantitatif kita lihat bahwa
metode analisis tingkat perputaran
yang digunakan piutang
untuk pengujian perusahaan dari
piutang yaitu tahun ke tahun
perputaran mengalami
piutang, penurunan.
pengumpulan Average
piutang, collection period
tunggakan (ACP)Rasio ini
piutang dan menunjukkan
penagihan bahwa Average
piutang. collection period
(ACP) PT.
Anugrah textile
25

setiap tahunnya
cukup baik.
Rasio Tunggakan
Rasio tunggakan
menunjukkan dari
tahun 2012 –
2014 mengalami
kenaikan. Rasio
Penagihan Rasio
penagihan pada
PT.anugrah
Textile
mengalami
penurunan.

5 Amilia Analisi Deskriptif Hasil


Fajrin, Perputaran menunjukkan
kuantitatif
Anita Piutang Pada bahwa total
Handayani Perusahaan Besi perputaran
(2022) dan Stanless PT piutang selama
XYZ sebelas bulan
(8,42/11) adalah
0,76 kali. Akun
perputaran
piutang yang
terjadi pada bulan
Januari 2021
sampai dengan
November 2021
adalah 0,76,
sehingga dapat
dibuktikan bahwa
omzet yang
dilakukan oleh
PT. XYZ cukup
baik. Pada
periode penagihan
piutang yang juga
dipengaruhi oleh
26

tingkat perputaran
piutang PT. XYZ
juga berfluktuasi,
dimana
terpanjang dan
periode yang
paling merugikan
adalah pada bulan
Mei dengan 180
hari. Untuk itu
diharapkan PT.
XYZ bisa lebih
mengoptimalkan
dan menjaga
kinerja masing-
masing divisi
terkait penjualan
kredit yang ada
khususnya bagian
penagihan,
sehingga tidak
terjadi penurunan
piutang yang
signifikan hasil
omzet.
Sumber : Berbagai Jurnal Penelitian , 2022
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Lokasi tempat penelitian adalah PT Tirta Sukses Perkasa yang
beralamatkan di Jalan Pagupakan, Bantarsari, Kecamatan Bumijawa,
Kabupaten Tegal , Jawa Tengah 52466.

3.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian akan dilaksanakan dalam waktu 4 bulan terhitung

mulai bulan Maret- Juni 2022.

3.3 Jenis Data


Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut menurut PT Tirta Sukses Perkasa Kabupaten Tegal Tahun 2018-
2020.
1. Data Kualitatif adalah data yang berupa pendapat atau judgement

sehingga tidak berupa angka, melainkan berupa kata atau kalimat.

Contoh data kualitatif dalam penelitian ini wawancara kepada

narasumber.

2. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan. Contoh

data kuantitatif dalam penelitian ini yaitu jumlah saldo piutang dagang

PT Tirta Surya Perkasa Kabupaten Tegal.

3.4 Sumber Data


Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer yang merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak

27
28

melalui perantara), data primer dari penelitian ini yaitu hasil wawancara,

observasi, dan data piutang PT Tirta Surya Perkasa Kabupaten Tegal.

3.5 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk mendapatkan

data-data serta informasi untuk mendapatkan data-data serta informasi untuk

mendukung penyempurnaan hasil dari penelitian ini antara lain :

1. Wawancara, wawancara adalah suatu percakapan antara dua orang

atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal haldari

responden yang akan lebih mendalam dan jumlah respondennya

sedikit/kecil (Sugiyono, 2018).

2. Dokumentasi, dokumentasi adalah untuk memperoleh data langsung

dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-

peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang

relevan penelitian (Sugiyono, 2011).

3. Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau

objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami

pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan

gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan

informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu

penelitian (Darmalaksana, 2020).


29

4. Studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian

kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka,

membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian (Sugiyono,

2018).

3.6 Metode Analisis Data


Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, yaitu metode analisis data yang

menggunakan angka-angka didalam pembahasannya. Adapun data-data

angka yang digunakan adalah nominal piutang dagang di PT Tirta Adi

Sejahtera Kabupaten Tegal (Sugiarto, 2017). Data-data yang digunakan

dalam penelitian bersumber berdasarkan laporan posisi keuangan dan laporan

laba rugi periode tahun 2018 sampai dengan 2020. Adapun piutang dagang

terdiri dari piutang dagang, dan piutang lain-lain (jika dalam tahun yang

bersangkutan terdapat piutang lain selain piutang dagang).

Adapun langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan:

1. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan piutang dan

pengumpulan piutang PT. Tirta Sukses Perkasa tahun 2018-2020

2. Perhitungan Rasio Keuangan

Rasio keuangan yang berkaitan dengan piutang adalah (Kasmir, 2014)

dalam Tambunan 2016

a. Perputaran Piutang
30

b. Pengumpulan Piutang

3. Penyajian Data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif (data berupa angka) dan

data kualitatif (data berupa kalimat). Penyajian data dalam penelitian ini

dilakukan dengan mengubah data kuantitatif laporan piutang perode

tahun 2018-2020.

4. Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan suatu proses akhir yang penting dari

suatu penelitian yang teliti yang didasarkan pada data yang dikumpulkan

dan data yang diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan

peneliti untuk menjelaskan secara logis tentang data yang telah disusun

secara sistematis menjadi sebab-akibat penelitian.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT Tirta Sukses Perkasa


PT Tirta Sukses Perkasa didirikan pada sekitar bulan Maret 2005,

bergerak dalam usaha produksi dan distribusi Air Minum Dalam Kemasan

(AMDK) dengan merk “ADI”. Pertama kali dipasarkan untuk area Jawa

Tengah, namun sampai saat ini telah berkembang ke seluruh Indonesia.

Kapasitas produksi terpasang dari Tirta Sukses Perkasa adalah

sebagai berikut :

1.3.1 Kemasan Gallon 19 liter = 2.000 gallon per hari

2.3.1 Kemasan Cup 240 ml = 1.500 karton per hari

3.3.1 Kemasan Pet 330 ml, 600 ml, dan 1.500 ml = 1.000 karton per hari.

Kantor PT Tirta Sukses Perkasa di Slawi adapun Kantor operasional

di wilayah Bumijawa Kabupaten Tegal yang dapat melayani lebih dari

1.000 pelanggan/ outlet yang tersebar di Jawa Tengah dengan sistem

penjualan langsung (Direct Selling).

PT Tirta Sukses Perkasa dipimpin oleh Direktur yang berkedudukan

di pusat dan dibantu oleh General Manager yang membawahi beberapa

Manajer yang masing-masing mengepalai beberapa departemen, seperti

Sales dan Marketing, Logistik dan Distribusi, Produksi dan Keuangan.

Untuk kegiatan operasional dilakukan oleh operasional harian dilakukan

oleh kepala cabang.

31
32

4.2. Hasil Analisis Data


Dari laporan akhir tahun dan buku-buku administrasi keuangan PT

Tirta Sukses Perkasa Kabupaten Tegal tahun 2018- 2020 dapat diketahui

data keuangan yang diperlukan untuk menghitung perputaran piutang dan

pengumpulan piutang.

Tabel 4.1 Data penjualan dan Piutang Dagang

Tahun Penjualan Piutang Dagang

2018 Rp 483.230.890 Rp 32.670.121

2019 Rp 487.654.100 Rp 78.445.656

2020 Rp 501.245.670 Rp 59.225.775

4.2.1. Analisis Perputaran Piutang

Perputaran piutang ( account receivable turn over) adalah usaha

untuk mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam

setahun. Rasio perputaran yang tinggi mencerminkan kualitas piutang yang

semakin baik. Tinggi rendahnya perputaran piutang tergantung pada besar

kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Rasio perputaran yang

tinggi mencerminkan kualitas piutang yang semakin baik. Tinggi rendahnya

perputaran piutang tergantung pada besar kecilnya modal yang

diinvestasikan dalam piutang.

Berikut adalah perputaran piutang pada PT Tirta Sukses Perkasa

Kabupaten Tegal 2018-2020 :


33

Perputaran piutang PT Tirta Sukses Perkasa Kabupaten Tegal tahun 2018 :

483. 230.890
Perputaran Piutang = = 14, 73 Kali
32.670 .121

Perputaran piutang PT Tirta Sukses Perkasa Kabupaten Tegal tahun 2019 :

487.654 .100
Perputaran Piutang = x = 6,21 Kali
78.445 .656

Perputaran Piutang PT Tirta Sukses Perkasa Kabupaten Tegal tahun 2020 :

501.245.670
Perputaran Piutang = x = 8,45 Kali
59.255.772

Tabel 4.2 Ringkasan Perputaran Piutang Tahun 2018- 2020

Tahun Total Penjualan Piutang Dagang Perputaran


(Rp) (Rp) Piutang
2018 481.230.890 32.670.121 14,73
2019 487.654.100 78.445.656 6,21
2020 501.245.670 59.225.772 8,45
Sumber : Data diolah , 2022

Dari tabel diatas dapat diketahui perputaran piutang selama tahun

2018- 2020. Pada tahun 2018 perputaran piutang PT Tirta Sukses Perkasa

Kabupaten Tegal 14,73 kali, tahun 2019 perputaran piutang PT Tirta Sukses

Perkasa Kabupaten Tegal 6,21 kali, tahun 2020 perputaran piutang PT Tirta

Sukses Perkasa 8,45 kali. Rata-rata perputaran piutang pada PT Tirta Sukses

Perkasa dari tahun 2018-2020 adalah sebanyak 9,79 kali. Makin cepat
34

perputaran piutang berarti semakin cepat modal kembali. Tingkat perputaran

piutang suatu perusahaan dapat menggambarkan tingkat efisiensi modal

perusahaan yang ditanamkan dalam piutang, sehingga makin tinggi

perputaran piutang berarti makin efisien modal yang digunakan.

4.2.2. Pengumpulan Piutang

Pengumpulan piutang adalah jangka waktu rata-rata

pengumpulan piutang dengan maksud untuk mengetahui efisiensi dana

yang tertanam dalam piutang tersebut dan pengukurannya

menggunakan satuan ukur dalam hari atau bulan. Pengumpulan piutang

dalam periode 360 hari akan dapat mengetahui efisiensi dana yang

tertanam dalam piutang yang akan dapat mempengaruhi likuiditas

perusahaan pada cash ratio yang akan digunakan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendek.

Berikut ini adalah pengumpulan piutang PT Tirta Sukses

Perkasa Kabupaten Tegal :

Pengumpulan Piutang PT Tirta Sukses Perkasa Tahun 2018 :

360
Pengumpulan Piutang = = 24, 43 Hari
14,73

Pengumpulan Piutang PT Tirta Sukses Perkasa Tahun 2019 :

360
Pengumpulan Piutang = = 32,05 Hari
11,23
35

Pengumpulan Piutang PT Tirta Sukses Perkasa Tahun 2020 :

360
Pengumpulan Piutang = = 36, 7 Hari
9,81

Tabel 4.3 Ringkasan Pengumpulan Piutang Tahun 2018- 2020

Tahun Jumlah Hari Perputaran Pengumpulan


Piutang Piutang
2018 360 Hari 14,73 24, 43
2019 360 Hari 11, 23 32,05
2020 360 Hari 9,81 36, 7
Sumber : Data diolah,2022

Dari tabel diatas dapat diketahui pengumpulan piutang selama

tahun 2018- 2020. Pada tahun 2018 pengumpulan piutang PT Tirta

Sukses Perkasa Tegal sebanyak 24, 43 Hari. Tahun 2019 pengumpulan

piutang PT Tirta Sukses Perkasa Tegal sebanyak 32,05 Hari. Tahun

2020 pengumpulan piutang PT Tirta Sukses Perkasa Kabupaten Tegal

sebanyak 36,7 Hari. Rata-rata pengumpulan piutang pada PT Tirta

Sukses Perkasa Tegal adalah sebanyak 31,06 Hari. Dalam pengumpulan

piutang yang periodenya terlalu tinggi berarti kebijakan kredit terlalu

bebas, akibatnya investasi dalam piutang menjadi besar serta

keuntungan akan menurun. Periode pengumpulan piutang yang terlalu

pendek, berarti kebijakan kredit terlalu ketat maka kemungkinan

perusahaan akan memperoleh keuntungan.

4.3. Pembahasan
4.3.1 Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)
36

Berdasarkan hasil perhitungan perputaran piutang (Receivable

Turn Over) selama tahun 2018-2020 pada PT. Tirta Sukses Perkasa

maka dapat diketahui tingkat efektivitas perputaran piutang pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.4 Standar Efektivitas RTO

Tahun RTO Tingkat Evektifitas


2018 14,73 Kali Sangat Efektif
2019 6,21 Kali Tidak Efektif
2020 8,45 Kali Kurang Efektif
Rata-rata 9,79 Kali Kurang Efektif
Sumber : Data diolah , 2022

Dari tabel di atas menunjukan bahwa perputaran piutang

(Receivable Turn Over) pada tahun 2018 sebesar 14, 73 kali atau yang

paling tertinggi sepanjang 3 tahun terakhir. Artinya jika dalam setahun

diperoleh rata-rata pengembalian piutang dagang selama 25 hari atau

setiap satu bulan sekali terdapat pengembalian atau pelunasan piutang

dagang. Pada tahun 2019 tingkat perputaran piutang menurun 8,52

dari yang tahun sebelumnya 14, 73 menjadi 6,21 kali. Artinya jika

dalam setahun diperoleh rata-rata pengembalian piutang dagang

selama 57 hari atau hampir 2 bulan yang artinya 32 hari atau sebulan

lebih lambat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 tingkat

perputaran piutang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya

sebesar 2,24 dari tahun 2019, dan penurunan 6,28 dari tahun 2018.

Tingkat perputaran piutang tahun 2020 adalah sebesar 8,45 kali yang

dapat diperoleh rata-rata pengembalian piutang dalam satu tahun

adalah 42 hari atau 15 hari lebih cepat dari tahun 2019.


37

Dengan adanya data tersebut perputaran piutang pada PT. Tirta

Sukses Perkasa selama 3 tahun terakhir dari tahun 2018 sampai

dengan tahun 2020 mengalami fluktuasi. Walaupun demikian rata-rata

perputaran piutang selama 3 tahun tersebut dikatakan kurang efektif

dilihat dari standar rasio efektivitas pengelolaan piutang dimana rata-

rata perputaran piutang yaitu 9,79 kali. Pada dasarnya semakin tinggi

tingkat perputaran piutang suatu perusahaan, maka semakin baik

pengelolaan piutang dalam perusahaan tersebut dan apabila semakin

tinggi tingkat perputaran piutang maka semakin singkat waktu yang

digunakan dalam pengumpulan piutang.

Perputaran piutang merupakan salah satu indikator untuk

menilai efisiensi nilai bagi perusahaan. Perputaran piutang yang tinggi

maka kondisi modal yang ada akan semakin tinggi dan perusahaan

dikatakan liquid. Apabila perputaran piutang rendah maka kondisi

modal yang ada juga akan dikatakan illiquid atau tidak liquid. Tingkat

perputaran piutang pada PT Tirta Sukses Perkasa kurang efektif dilihat

dari data piutang dan penjualan pada tahun 2018-2020. Adapun

dampak yang dapat dilihat secara langsung adalah berkurangnya kas

perusahaan yang merupakan modal liquid yang digunakan dalam

kegiatan operasional perusahaan.

Pengelolaan piutang dimaksudkan agar tidak terjadi kredit

macet yang akan menghambat arus kas usaha. Dalam menjual suatu

produk, perusahaan bisa melakukan transaksi secara tunai atau kredit.


38

Piutang usaha merupakan kondisi yang muncul karena sistem

pembayaran kredit.

Perusahaan yang memiliki piutang akan memiliki aktiva yang

masuk secara kontinyu hingga habis masa piutangnya. Namun,

perusahaan tetap harus melakukan pengelolaan piutang yang baik.

Adapun upaya yang musti dilakukan perusahaan agar dapat mengelola

perputaran piutang dengan baik antara lain sebagai berikut : membuat

standar kredit 5C (characters, capacity, capital, collateral, dan

conditions), Menentukan syarat kredit, melakukan penagihan secara

rutin, melakukan penilaian piutang, Menilai kinerja keuangan pada

arus kas usaha.

4.3.2. Pengumpulan Piutang (Average Collection Period)


Berdasarkan hasil perhitungan pengumpulan piutang (Average

Collection Period) selama tahun 2018-2020 pada PT. Tirta Sukses

Perkasa maka dapat diketahui tingkat efektivitas pengumpulan piutang

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5 Standar Efektivitas ACp

Tahun ACP Tingkat Efektifitas


2018 24,43 Hari Tidak Efektif
2019 32,05 Hari Tidak Efektif
2020 36,7 Hari Tidak Efektif
Rata-rata 31,06 Hari Tidak Efektif
Sumber : Data diolah, 2022

Dari tabel di atas menunjukan bahwa Pengumpulan piutang

(Average Collection Period) pada tahun 2018- 2019 berturut-turut


39

adalah 24,43 Hari pada tahun 2018, 32,05 Hari pada tahun 2019, 36,7

Hari pada tahun 2020. Rata-rata pengumpulan piutang dalam 3 tahun

terakhir adalah sebesar 31,06 kali. Angka tersebut dapat dikategorikan

tinggi, yang artinya kebijakan kredit pada PT Tirta Sukses Perkasa

terlalu bebas, akibatnya investasi dalam piutang menjadi terlalu besar

dan keuntungan akan menurun.

Periode pengumpulan piutang dalam 3 tahun terakhir pada PT.

Tirta Sukses Perkasa dari tahun 2018-2020 perusahaaan mengalami

kenaikan dalam pengumpulan piutang. Sehingga rata-rata

pengumpulan piutang selama 3 tahun yaitu 31,06 hari dikatakan tidak

efektif karena melebihi batas waktu yang telah titetapkan dimana

perusahaan menetapkan batas waktu hanya 14 hari.

Adapun dampak yang timbul dari pengumpulan piutang yang

tidak efektif adalah meningkatnya resiko piutang tak tertagih. Piutang

tak tertagih menjadi salah satu penyebab kerugian di dalam

perusahaan karena bisa menghambat proses pemasukan keuangan ke

dalam perusahaan. Oleh karena itu diperlukan manajemen piutang

yang baik dan tepat agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Piutang tak tertagih cukup memiliki risiko yang dapat menyebabkan

terjadinya penurunan profitabilitas perusahaan, sehingga hal ini harus

diperhatikan oleh setiap perusahaan agar dapat berhati-hati dalam

mengelola piutang sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi

perusahaan.
40

Mengingat piutang merupakan harta perusahaan yang sangat

likuid maka harus dilakukan prosedur yang wajar dan cara-cara yang

memuaskan dengan para debitur sehingga perlu disusun suatu

prosedur yang baik demi kemajuan perusahaan. Dengan situasi yang

semacam itu, perusahaan harus tahu bagaimana langkah-langkah

pencegahan resiko piutang yang tak tertagih, yaitu dengan cara:

Penentuan besarnya resiko yang akan ditanggungperusahaan berdasar

pengalamantahun-tahun sebelumnya,Kemampuan debitur memenuhi

kewajibannya, hal inidapat diukur dengan likuiditas dan rentabilitas,

Membuat klasifikasi kredit tiap pelanggan, Mengadakan seleksi calon

pelanggan, berdasar sejarah kredit dapat ditentukanpelanggan mana

yang dapatditambah plafon kredit, diturunkan, atau tetap.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai

pengumpulan dan perputaran piutang dagang pada PT Tirta Sukses Perkasa

selama 3 Tahun terakhir dapat ditarik kesimpulan antara lain sebagai

berikut:

1. Perputaran Piutang

Perputaran piutang pada PT Tirta Sukses Perkasa selama 3 tahun terakhir

dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 mengalami fluktuasi.

Walaupun demikian rata-rata perputaran piutang selama 3 tahun tersebut

dikatakan kurang efektif dilihat dari standar rasio efektivitas pengelolaan

piutang dimana rata-rata perputaran piutang yaitu 9,79 kali. Pada

dasarnya semakin tinggi tingkat perputaran piutang suatu perusahaan,

maka semakin baik pengelolaan piutang dalam perusahaan tersebut dan

apabila semakin tinggi tingkat perputaran piutang maka semakin singkat

waktu yang digunakan dalam pengumpulan piutang.

2. Pengumpulan Piutang

Periode pengumpulan piutang dalam 3 tahun terakhir pada PT Tirta

Sukses Perkasa dari tahun 2018-2020 perusahaaan kenaikan dalam

pengumpulan piutang. Sehingga rata-rata pengumpulan piutang selama 3

tahun yaitu 31,06 haridikatakan kurang efektif karena melebihi batas

41
42
43

6. waktu yang telah titetapkan dimana perusahaan menetapkan batas

waktu hanya 14 hari.

6.1. Saran
Bedasarkan hasil kesimpulan diatas, maka saran – saran yang dapat

dikemukakan yakni :

1. Hendaknya piutang dikendalikan dan dikelolah dengan sebaik mungkin

oleh bagian administrasi atau bagian piutang agar tingkat perputaran

piutang menjadi lebih baik, sehingga presentase tunggakan dapat ditekan.

2. Sebaiknya PT Tirta Sukses Perkasa membentuk tim khusus pengumpulan

piutang atau penagihan piutang untuk mempercepat prose pelunasan

piutang agar tingkat perputaran piutang dari tahun ke tahun semakin

meningkat sehingga modal yang diinvestasikan dalam piutang tidak

terlalu besar.

3. Sebaiknya PT Sukses Perkasa Kabupaten Tegal memperhatikan waktu

penagihan piutang kepada pelanggan sehingga keuntungan atau laba

semakin meningkat dan dapat menambah modal usaha.


DAFTAR PUSTAKA

Ervina Inayah Zulna. (2022). Analisis Rasio Perputaran Piutang dan Periode Rata-
Rata Pengumpulan Piutang Sebagai Dasar Penilaian Efektivitas Kebijakan
Kredit PT. ISAM.

Atufah, I. D. (2018). PENERAPAN PSAK NO.45 TENTANG PELAPORAN


KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA YAYASAN PENDIDIKAN
PONDOK PESANTREN AL-KHAIRIYAH. International Journal of Social
Science and Business, 2(3), 115. https://doi.org/10.23887/ijssb.v2i3.16218
Azhar Susanto. (2013). Sistem Informasi Akuntansi, -Struktur-PengendalianResiko-
Pengembangan, Edisi Perdana. Lingga Jaya.
Bambang Riyanto. (2010). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.
BPFEYOGYAKARTA.
Darmalaksana, W. (2020). Menulis Artikel Cepat Meskipun Tidak Suka Menulis.
Jurnal Kelas Menulis UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Fahmi, I. (2016). Pengantar Manajemen Keuangan. Alfabeta : Bandung.
Harahap, Ardhansyah Putra, and D. S. (2020). Bank Dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Surabaya: Jakad Media Publishing.
Husnan, S. (1998). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Jakarta :
UPP AMP YKYPN.
Kasmir. (2014). Dasar- Dasar Bank, Revisi 21. PT Raja Grafindo Persada.
Kieso dan Weygandt. (2011). Intermediate Accounting edisi tahun 2011. Jakarta:
Erlangga.
Lubis, A. M. dan D. R. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi dan
Pengembalian Kredit Usaha Rakyat. Forum Agribisnis. Vol. 1 No.
Soemarso, S. . (2009). Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 1 Edisi 5. Penerbit
Salemba Empat.
Sugiarto. (2017). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).
Supriyatna, A. (2016). Sistem Informasi Pinjaman Dana Dan Pembelian Barang
Secara Kredit Berbasis Web. Jurnal Paradigma.

44
LAMPIRAN

45
46
47
48
49
50

Anda mungkin juga menyukai