Anda di halaman 1dari 73

HALAMAN JUDUL

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG


PADA CV.SISTEM RESI GUDANG (SRG) KABUPATEN BREBES

TUGAS AKHIR
OLEH :

PUTRI LEDI DIANA


NIM 19031058

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir yang berjudul :

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG PADA


CV SISTEM RESI GUDANG (SRG) KABUPATEN BREBES

Oleh mahasiswa :
Nama : Putri Ledi Diana
NIM : 19031058

Telah diperiksa dan dikoreksi dengan baik dan cermat. Karena itu pembimbing
menyetujui mahasiswa tersebut menempuh ujian tugas akhir.

Tegal, Juli 2022


Pembimbing I, Pembimbing II,

Anita Karunia, SE., M.Si Fitri Amaliyah, SE., M.Ak


NIPY. 09.015.240 NIPY. 11.011.092

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir yang berjudul :


ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG PADA
CV SISTEM RESI GUDANG (SRG) KABUPATEN BREBES
Oleh :
Nama : Putri Ledi Diana
NIM : 19031058
Program Studi : Akuntansi
Jenjang : Diploma III
Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir
Program Studi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Tegal

Tegal, 12 Juli 2022


1. Andri Widianto, SE., M.Si
Ketua Penguji ........................................

2. Arief Zul Fauzi, M.Pd.


Anggota Penguji I .........................................

3. Anita Karunia, SE., M.Si


Anggota Penguji II .........................................

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Dr. Yeni Priatna Sari, SE, M.Si, Ak, CA


NIPY. 03.013.142

iii
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis dalam bentuk Tugas Akhir ini
yang berjudul “ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN
BARANG PADA CV SISTEM RESI GUDANG (SRG) KABUPATEN
BREBES”, beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri.

Dalam penelitian Tugas Akhir ini saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara yang tidak sesuai etika yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan sebagaimana mestinya.

Demikian pernyataan ini untuk dapat dijadikan pedoman bagi yang


berkepentingan, dan saya siap menanggung segala resiko/sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran atas etika
keilmuan dalam karya tulis saya ini, atau adanya klaim terhadap keaslian karya
tulis saya ini.

Tegal, Juli 2022


Yang membuat pernyataan,

Putri Ledi Diana


NIM. 19031058

iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Program Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama,


yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama : Putri Ledi Diana
NIM : 19031058
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Prodi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Hak Bebas Royalti Non Eksklusif
(Non Exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG PADA
CV SISTEM RESI GUDANG (SRG) KABUPATEN BREBES
Dengan Hak Bebas Royalti non eksklusif ini Program Studi DIII Akuntansi
Politeknik Harapan Bersama berhak menyimpan, mengalih-mediakan/formatkan
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan
menampilkan/mempublikasikannya ke internet atau media lain untuk kepentingan
akademik tanpa perlu meminta ijin dari saya selama mencantumkan saya sebagai
penulis/pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Prodi
DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama, segala bentuk tuntutan hukum yang
timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat sebenarnya.

Tegal, Juli 2022


Yang membuat pernyataan,

Putri Ledi Diana


NIM. 19031058

v
HALAMAN MOTTO

“"Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah


keselamatanmu, boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu
keberkahan." - Quraish Shihab

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk :


1. Sembah dan sujud syukr kepada Allah SWT atas karunia dan kemudahan yang
telah Engkau berikan serta doa-doa yang sudah engkau kabulkan sehingga
tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya .
2. Kedua orangtua saya tercinta Bapak Karyono dan Ibu (Almh). Roisah yang
senantiasa mendoakan ,membimbing saya dengan penuh kasih sayang hingga
saat ini saya dapat mengerjakan tugas akhir dengan sebaik mungkin sebagai
tanda bukti,hormat dan rasa berterima kasih atas perjuangan mereka yang tlah
diberikan kepada saya .
3. Keluarga saya yang selalu mendoakan,mendukung,menyemangati dengan
senyum dan canda tawanya yang senantiasa membuat saya lebih bersemangat
lagi dalam menjalani hidup ini
4. Ibu Anita Karunia, SE., M.Si dan Ibu Fitri Amaliyah, SE., M.Ak selaku dosen
pembimbing saya ,saya sampaikan terima kasih telah ikhlas meluangkan
waktunya untuk menuntun serta bimbingan dengan penuh kasih kesabaran
membimbing saya hingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik
mungkin .
5. Teruntuk sahabat saya Lila Sugianti, Siti Kodriyah,dan Umul Isnaini yang
selalu setia menemani saya dikala suka maupun duka.
6. Pasangan yang saat ini orang istimewa Ilham Maulana Ramadhan yang selalu
mendengarkan keluh kesah saya, menemani saya, dan mendukung saya dalam
penyelesaian tugas akhir.
7. Teman-teman seperjuangan dari berbagai Prodi di Politeknik Harapan
Bersama Tegal .Super special teruntuk teman –teman Prodi Akuntasi
Angkatan 2019 dan teman- teman kelas 6H yang selalu berbagai semangat
serta tawa,riang dan candanya yang semoga ditahun ini 2022 ini kita dapat
wisuda bersama.

vii
KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul “Analisis Pengendalian
Internal Persediaan Barang Pada CV Sistem Resi Gudang(SRG) Kabupaten
Brebes”.
Tugas Akhir ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna
mencapai gelar Ahli Madya (A.Md) pada Program Studi Diploma III Akuntansi
Politeknik Harapan Bersama Tegal.
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, dalam
penyusunan Tugas Akhir ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :
1. Bapak Agung Hendarto, S.E., M.A., selaku Direktur Politeknik Harapan
Bersama.
2. Ibu Yeni Priatna Sari, S.E, M.Si, Ak, CA selaku Ka.Prodi DIII Akuntansi
Politeknik Harapan Bersama.
3. Ibu Anita Karunia, SE., M.Si sebagai Dosen Pembimbing I yang telah banyak
memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuk hingga terselesaikannya tugas
akhir ini.
4. Ibu Fitri Amaliyah, SE., M.Ak selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bantuan dan bimbingan hingga terselesaikannya
penyusunan tugas akhir ini.
5. Orang tua yang selalu memberikan doa dan perhatian yang tidak pernah
padam sehingga penulis dapat menempuh pendidikan dengan semangat.
Mudah-mudahan penelitian ini dapat menjadi salah satu kebanggaan untuk
mereka.
6. Seluruh Karyawan-Karyawati Pada CV Sistem Resi Gudang(SRG) yang telah
memberikan bantuan selama penulis melaksanakan penelitian.

viii
7. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Tugas akhir ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu di sini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangan dan kelemahan disana-sini. Oleh karena itu, penulis memohon
maaf atas segala kekurangan dan kelemahan yang ada. Akhirnya, penulis sangat
berharap Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.

Tegal, Juli 2022

Putri Ledi Diana


NIM. 19031058

ix
ABSTRAK

Putri Ledi Diana. 2022. Analisis Pengendalian Internal Persediaan Barang Pada
CV Sistem Resi Gudang (SRG) Kabupaten Brebes. Program Studi Diploma III
Akuntansi.Politeknik Harapan Bersama.Pembimbing I : Anita
Karunia.Pembimbing II : Fitri Amaliyah.

Semakin berkembangnya dunia usaha maka persaingannya pun semakin


ketat. Perusahaan harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk
meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan.Persediaan adalah salah satu aktiva
penting yang dimiliki oleh perusahaan .Karena persediaan merupakan suatu aktiva
penting perusahaan maka diperlukan adanya pengendalian internal yang baik
untuk menjaga persediaan dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi .Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan pengendalian
internal atas persediaan barang atas persediaan barang dagang pada CV.Sistem
Resi Gudang (SRG) berdasarkan komponen pengendalian internal COSO
(Committee of Sponsoring Organizations) Metode yang digunakan dalam analisis
data padapenelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif .Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah teknik wawancara,observasi,dan studi
pustaka.Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengendalian internal persediaan barang dagang pada CV.Sistem Resi Gudang
(SRG) yang sudah sesuai dengan COSO antara lain: penilaian resiko dan
pengawasan sedangkan yang belum sesuai dengan COSO antara lain: Lingkungan
pengendalian, aktivitas pengendalian, dan informasi dan komunikasi.

Keyword : Persediaan Barang Dagang, Pengendalian Internal.COSO


ABSTRACT

Putri Ledi Diana. 2022. Analysis of Internal Control of Goods Inventory at CV.
Receipt System (SRG), Brebes Regency.Accounting Associate Degree Study
Program.Politeknik Harapan Bersama .Advisor : Anita Karunia .Co-Advisor :
Fitri Amaliyah.

As the business world grows,the competiton is getting tougher.companies must


prepare themselves as well as possible to improve their performance in order to
survice,Inventory is one of the important assets owned by the company,it is
necessary to have good internal control to maintain inventory from bad things
that might happen.The purpose of this research is to find out how the
implementation of internal control over the inventory of merchandise on the
CV.Sistem Resi Gudang based on the COSO(Committee of Sponsoring
Organizations)internal control components.The data collection techniques used
are interview,observation,and literature study techniques.risk assessment and
supervision while those that are not in accordance with COSO include:Control
environment,control activities,and information and communication.

Keyword : Merchandise Inventory, Internal Control.COSO

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii

HALAMAN PERNYATAAN................................................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS....................................................................v

HALAMAN MOTTO.............................................................................................vi

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................vii

ABSTRAK...............................................................................................................x

ABSTRACT............................................................................................................xi

DAFTAR ISI.........................................................................................................xii

DAFTAR TABEL..................................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1

1.2 Perumusan Masalah...................................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................6

1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................6

xii
1.5 Batasan Masalah........................................................................................7

1.6 Kerangka Berpikir.....................................................................................7

1.7 Sistematika Berpikir................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................11

2.1 Pengertian Persediaan Barang Dagang...................................................11

2.2 Fungsi Persediaan Barang Dagang..........................................................11

2.3 Pengertian Pengendalian Internal............................................................12

2.4 Tujuan Pengendalian Internal..................................................................13

2.5 Komponen Pengendalian Internal Menurut COSO.................................14

2.6 Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang..................................17

2.7 Penelitian Terdahulu...............................................................................18

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................22

3.1 Lokasi Penelitian.....................................................................................22

3.2 Waktu Penelitian.....................................................................................22

3.3 Jenis Data................................................................................................22

3.4 Sumber Data............................................................................................22

3.5 Metode Pengumpulan Data.....................................................................23

3.6 Metode Analisis Data..............................................................................24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................27

xiii
4.1. Gambaran Umum CV.Sistem Resi Gudang (SRG)...................................27

4.2. Hasil Penelitian..........................................................................................28

4.3. Pembahasan................................................................................................40

BAB V PENUTUP................................................................................................45

5.1. Kesimpulan..............................................................................................45

5.2. Saran........................................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................47

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................19

Tabel 4.2 Perbandingan Pengendalian Internal Menurut COSO dengan CV SIstem

Resi Gudang...........................................................................................................40

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar1. 1 Kerangka Berpikir................................................................................8

Gambar 4.1 Prosedur Penerimaan Barang Dagang................................................32

Gambar 4.2 Prosedur Pengeluaran Barang Dagang...............................................33

Gambar 4.3 Prosedur Stock Opname....................................................................35.

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Nota persewaan gudang......................................................................48

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha mengalami persaingan yang cukup ketat, baik

dalam bidang industri barang maupun jasa. Persaingan tersebut salah satunya

disebabkan oleh kemajuan teknologi yang berkembang pesat, munculnya

pesaing-pesaing baru yang berpotensi dalam mengembangkan produk-

produk yang beraneka ragam dan berkualitas. Oleh karena itu perusahaan

terus dituntut untuk dapat meningkatkan seluruh aktivitasnya agar mampu

bersaing dalam mempertahankan hidup perusahaan, sehingga tujuan

perusahaan akan tercapai. Setiap perusahaan, khususnya perusahaan dagang

selalu membutuhkan persediaan. Dunia usaha terjadi banyak persaingan yang

ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Sehingga

pemimpin perusahaan masing-masing berusaha mempertahankan

kelangsungan perusahaannya. Salah satu cara dengan pengelolaan seoptimal

mungkin sumber daya yang dimilikinya.

Persediaan barang dagangan merupakan salah satu sumber daya yang

dimiliki oleh perusahaan, maka dari itu persediaan harus dikelola dengan

baik. Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya diperlukan adanya

manajemen perusahaan yang baik dengan ditunjang oleh personil yang

berkualitas agar dapat berkarya secara efisien dan efektif, perlu adanya

stuktur organisasi yang memadai, yang menciptakan suasana kerja yang

sehat. Perusahaan barang dan dagang dapat didefinisikan sebagai organisasi


2

yang melakukan kegiatan usaha dengan membeli barang dari

pihak/perusahaan lain kemudian menjualnya kembali kepada pihak lain, baik

itu suatu instansi maupun perorangan.

Selain perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang dagang, ada

pula perseorangan/perusahaan yang membeli produk dari produsen yang

memproduksinya langsung dan menawarkan/menjual kembali kepada

toko/retail yaitu perusahaan distributor. Penjualan akan menurun apabila

persediaan barang dagang tidak tersedia dalam bentuk, mutu, jenis, dan

jumlah yang diinginkan pelanggan .Persediaan merupakan salah satu aktiva

yang jumlahnya cukup besar dan merupakan faktor penting yang menentukan

kelancaran operasi perusahaan. Persediaan sebagai salah satu unsur terpenting

didalam perusahaan dagang harus membutuhkan perencanaan, pengelolaan,

dan pengawasan yang baik. Persediaan menjadi sangat penting karena

persediaan merupakan bagian yang paling material dari keseluruhan aktiva

lancar yang dimiliki perusahaan (Komala, 2021):27).

Persediaan barang dagang juga sangat rentan terhadap kerusakan maupun

pencurian, maka pengendalian internal atas persediaan barang dagang adalah

hal yang diperlukan dalam rangka melindungi aset perusahaan. Pengendalian

internal harus dilaksanakan seefektif mungkin dalam suatu perusahaan untuk

mencegah dan menghindari terjadinya kesalahan, kecurangan, dan

penyelewengan. Di perusahaan kecil, pengendalian internal masih dapat

dilakukan langsung oleh pimpinan perusahaan. Namun semakin besar

perusahaan, dimana ruang gerak dan tugas-tugas yang harus dilakukan


3

semakin kompleks, menyebabkan pimpinan perusahaan tidak mungkin lagi

melakukan pengendalian internal secara langsung, maka dibutuhkan suatu

pengendalian internal yang dapat memberikan keyakinan kepada pimpinan

bahwa tujuan perusahaan telah tercapai.

Pengendalian internal adalah penggunaan semua daya perusahaan untuk

meningkatkan, mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi berbagai

aktivitas dengan tujuan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai

pengendalian internal pada persediaaan merupakan suatu masalah yang sering

dihadapi oleh suatu perusahaan, dimana perusahaan dituntut agar dapat

menekan biaya persediaan dan untuk pengantisipasian kehabisan barang

dagang (stock out) di tengah permintaan yang selalu berfluktuasi dengan

penyediaan pengaman (safety stock). Sehingga dibutuhkannnya ketepatan

antara tingkat permintaan barang pada waktu tertentu dengan jumlah

persediaan barang agar dapat memenuhi seluruh permintaan barang dengan

mencapai pendapatan yang maksimal. Pengendalian Internal meliputi struktur

organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong

efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Suatu perusahaan dapat dikatakan telah memiliki pengendalian internal

yang baik dapat dilihat dari minimnya fraud dan error yang terjadi dalam

suatu perusahaan. Selain itu juga dapat dilihat dari ketepatan dan keandalan

informasi yang diberikan kepada manajemen perusahaan mengenai data suatu

perusahaan misalnya data persediaan barang. Data persediaan barang harus


4

benar dan akurat sesuai dengan fisik barang yang ada. Apabila terjadi selisih

antara data laporan persediaan dengan fisik barang maka dapat dikatakan

pengendalian internal persediaan dalam perusahaan tersebut tidak efektif dan

perlu dilakukan penyelidikan terhadap hal tersebut ((Fanny Angkasa, 2019 :

12)

CV. Sistem Resi Gudang (SRG) Kabupaten Brebes merupakan perusahaan

dagang yang bergerak dibidang distribusi bawang merah yang beralamatkan

di Jalan Raya Klampok Ruko Pasar Bawang, Klampok Kecamatan Wanasari,

Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. CV. Sistem Resi Gudang (SRG) membeli

persediaan barang dagang berupa bawang merah dari para petani bawang dan

menjualnya kembali kepada agen, pedagang besar, hingga kelapisan

pedagang kecil dan menengah. Volume penjualan yang besar, dan jangkauan

pemasaran yang sudah luas membuat CV Sistem Resi Gudang (SRG)

memiliki persediaan barang dagang yang banyak.Persediaan barang dagang

dengan jumlah yang banyak dan penjualan yang besar membuat pengendalian

internal persediaan barang dagang pada

Berdasakan hasil observasi awal penulis di CV. Sistem Resi Gudang

(SRG) mengalami beberapa kendala dikarenakan pada sistem pencatatan di

CV.Sistem Resi Gudang (SRG) masih manual dan sederhana yaitu

menggunakan catatan kertas dan belum menggunakan komputer maupun

sistem. Selain itu, karena persediaan barang dagang yang dimiliki oleh CV.

Sistem Resi Gudang (SRG) adalah berupa bawang merah yang tidak bisa

dihitung per pcs dan hanya bisa dihitung per-kiloan membuat pengecekan
5

fisik semakin sulit harus Hal tersebut membuat munculnya berbagai

permasalahan antara lain yaitu rentannya pencurian atau penyelewengan

persediaan karena bawang merah tidak bisa dihitung per pcs, sering terjadinya

kebusukan atau kerusakan barang dagang karena tidak diketahui masa atau

lamanya barang dagang berada digudang, kelalaian pencatatan permintaan

barang sesuai dengan pemesanan, kehabisan stock barang dagang karena

tidak terdapat sistem pencatatan yang real time, Hal tersebut membuat pihak

manajemen CV. Sistem Resi (SRG) mengalami kewalahan menghadapi

jumlah persediaan barang dagang yang banyak Berdasarkan uraian singkat

latar belakang masalah diatas,maka penulis bermaksud untuk meneliti analisis

pengendalian intenal persediaan barang dagang dalam bentuk proposal tugas

akhir yang berjudul”Analisis Pengendalian Internal Persediaan Barang

Pada CV. Sistem Resi Gudang (SRG) Kabupaten Brebes”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan yang ditemui kaitannya dengan penelitian yang penulis lakukan

adalah Bagaimana pengendalian internal persediaan barang pada CV. Sistem

Resi Gudang (SRG) Kabupaten Brebes?


6

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulis dalam melakukan penelitian yang penulis lakukan adalah

untuk mengetahui penerapan pengendalian internal persediaan barang pada

CV. Sistem Resi Gudang (SRG) Kabupaten Brebes.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Selain untuk penerapan ilmu yang didapat dibangku kuliah, juga untuk

menambah pengetahuan akan masalah yang terjadi didalam perusahaan

terutama tentang masalah pengendalian internal persediaan barang

terutama pada studi kasus perusahaan dagang yang memiliki persediaan

tidak tahan lama.

2. Bagi CV Sistem Resi Gudang (SRG) Kabupaten Brebes

Bagi CV.Sistem Resi Gudang (SRG) Kabupaten Brebes yaitu untuk

membantu pihak manajemen dalam meningkatkan pengendalian internal

terhadap persediaan barang, serta memberikan masukan atau rekomendasi

kepada pihak manajemen terhadap pengendalian internal yang sudah

diterapkan.

3. Bagi Politeknik Harapan Bersama

Penelitian ini dapat digunakan sebagai kontribuasi dalam menanamkan

minat, motivasi dan sikap dari mahasiswa sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajar bagi mahasiswanya serta menambah literatur kampus

terkait dengan studi pengendalian internal persediaan barang.


7

1.5 Batasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan hal yang sangat penting agar tidak terlalu

menyimpang dari masalah yang ditentukan, pembatasan masalah ini adalah

pengendalian internal persediaan barang pada CV. Sistem Resi Gudang (SRG)

Kabupaten Brebes Tahun 2021.

1.6 Kerangka Berpikir

Pada penelitian ini, penulis menemukan masalah pada pengendalian internal

perusahaan yang masih manual dan sederhana sehingga memunculkan banyak

permasalahan dan kekurangan. Oleh karena itu perusahaan dipicu untuk dapat

mengendalikan jalannya aktivitas peusahaan dan melindungi harta perusahaan

dari faktor – faktor penyelewengan, penyimpangan, dan hal – hal yang dapat

merugikan perusahaan.

Pengendalian internal hanya merupakan alat bantu untuk manajemen dalam

pengadilan perusahaan yang dipimpinnya.Adapun perumusan masalah yang

bisa penulis tarik dari permasalahan penelitian adalah Bagaimana

pengendalian internal persediaan barang pada CV.Sistem Resi Gudang (SRG)

Kabupaten Brebes Dalam penelitian kali ini metode penelitian yang penulis

gunakan adalah metode deskriptif kualitatif, dengan menggunakan data

sekunder berupa data-data persediaan barang yang penulis dapatkan ditempat

penelitian.
8

Alur konsep dan alur pembahasan dapat penulis gambarkan secara skematis

sebagai berikut:

Permasalahan:
Permasalahan yang Strategi pemecahan Rumusan Masalah :
terjadi pada CV Sistem Masalah :
Resi Gudang (SRG) Bagaimana
Menganalisis
Sistem Pencatatan pengendalian internal
pengendalian
persediaan barang yang persediaan barang
masih manual dan pada CV Sistem Resi
internal persediaan
sederhana.Kurangnya Gudang (SRG)
barang pada CV
pengecekan dalam stock Kabupaten Brebes?
Sistem Resi
gudang pada CV Sistem
Gudang
Resi Gudang Controle
(SRG)Kabupaten Baga
Atmosphere Storadge
Brebes
membuat banyak
permasalahan yang
timbul seperti rentannya
pencurian atau
penyelewengan
persediaan sering
terjadinya kerusakan Metode Analisis Data:
barang dagang,
kehabisan stock barang Deskriptif Kualitatif
dagang karena tidak
terdapat sistem
pencatatan yang real
time.

Kesimpulan:

Diketahui penerapan pengendalian


internal atas persediaan barang dagang
dengan menggunakan komponen
pengendalian internal COSO pada
CV.Sistem Resi Gudang untuk komponen
penilain resiko dan pengawasan sudah
diterapkan dengan COSO sedangkan
untuk komponen lingkungan
pengendalian,aktivitas pengendalian dan
informasi dan komunikasi belum
diterapkan

Gambar1. 1 Kerangka Berpikir


9

1.7 Sistematika Berpikir

Dalam penulisan penelitian ini, dibuat sistematika penulisan agar

mudah untuk dipahami dan memberikan gambaran secara umum kepada

pembaca mengenai tugas akhir ini. Sistematika penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagian awal

Bagian awal berisi halaman judul, halaman persetujuan,

halaman pengesahan, halaman pernyataan keaslian Tugas Akhir (TA),

halaman pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah untuk

kepentingan akademis, halaman persembahan, halaman motto, kata

pengantar, intisari/abstrak, daftar isi,daftar tabel, daftar gambar, dan

lampiran. Bagian awal ini berguna untuk memberi kemudahan kepada

pembaca dalam mencari bagian-bagian penting secara cepat.

2. Bagian isi terdiri dari lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

masalah, kerangka berpikir dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang tinjauan singkat atas pustaka yang

mendasari dan mendukung. Pokok-pokok bahasan yang

digunakan dalam menyelesaikan masalah dalam penelitian


10

yang diambil dan akan dijadikan tinjauan dalam

penyusunan tugas akhir.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang lokasi penelitian (tempat dan

alamat penelitian), waktu penelitian, metode pengumpulan

data, jenis dan sumber data penelitian serta metode analisis

data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tinjauan umum instansi, hasil penelitian

dan pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan berisi tentang garis besar dari inti hasil

penelitian, serta saran dari peneliti yang diharapkan dapat

berguna bagi instansi atau perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi tentang daftar buku/jurnal, literature yang

berkaitan dengan penelitian. Lampiran berisi data yang mendukung

penelitian tugas akhir secara lengkap.

3. Bagian akhir

LAMPIRAN

Lampiran berisi informasi tambahan yang mendukung kelengkapan

laporan, gambar, tabel serta data-data lain yang diperlukan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Persediaan Barang Dagang

Menurut PSAK No. 14 (2007) persediaan sebagai semua barang

yang dimiliki perusahaan untuk dijual dalam kegiatan operasional

perusahaan, barang dalam proses produksi, serta perlengkapan yang

digunakan dalam proses produksi dan pemberian jasa. Persediaan adalah

aktiva lancar dalam perusahan berupa bahan atau barang dengan nilai yang

cukup tinggi, yang bisa dimanfaatkan untuk dijual kembali secara

langsung atau dimasukkan dalam proses produksi tergantung dari bentuk

perusahaan.

Persediaan barang dagang merupakan persediaan barang yang dimiliki

perusahaan dalam bentuk siap jual untuk diperdagangkan dalam kegiatan

normal perusahaan tanpa merubah bentuk dari barang tersebut untuk

memperoleh laba (Yusrin Maisaroh, 2019:15).

Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik

perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang

normal, termasuk barang yang dalam pengerjaan/ proses produksi

menunggu masa penggunaannya pada proses produksi (Prasetyo, Hari,

2006:4)

Dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah bahan atau barang

yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan


12

tertentu ,misalnya untuk proses produksi atau perakitan ,untuk dijual

kembali ,dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau

mesin.Persediaan dapat berupa bahan mentah,bahan pembantu ,barang

dalam proses,barang jadi,ataupun suku cadang.Persediaan pada perusahaan

dagang berupa persediaan barang dagang.Tanpa adanya persediaan barang

dagangan,perusahaan akan mengahadapi resiko dimana pada suatu waktu

tidak memenuhi keinginan dari pelanggannya.

2.2 Fungsi Persediaan Barang Dagang

Persediaan memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan,yaitu

(Rangkuti, 2004: 57) :

1. Agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi

2. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi

3. Untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena

membeli dalam jumlah yang banyak ada diskon.

4. Untuk hedging dari inflasi dan perubahan harga.

5. Untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena

cuaca, kekurangan pasokan, mutu, dan ketidak tepatan pengiriman.

6. Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam

proses. Biaya persediaan terdiri dari seluruh pengeluaran, baik yang

langsung maupun yang tidak langsung, yang berhubungan dengan

pembelian, persiapan,dan penempatan persediaan untuk dijual. Biaya

persediaan bahan baku atau barang yang diperoleh untuk dijual

kembali, biaya termasuk harga pembelian,pengiriman, penerimaan,


13

penyimpanan dan seluruh biaya yang terjadi sampai barang siap untuk

dijual.

2.3 Pengertian Pengendalian Internal

Pengendalian internal adalah sebuah standar yang digunakan

perusahaan dalam mendesain, menganalisis dan mengevaluasi

pengendalian internal. COSO (The Committee of Sponsoring

Organizations) mendefinisikan pengendalian internal adalah sebagai

proses dari implementasian oleh dewan direksi, manajemen serta seluruh

karyawan dibawah arahan dengan tujuan memberikan jaminan yang

memadai atas tujuan pengendalian yang tercapai (Monica Tannusa,

2018 :7)

Menurut (Hery, 2015 : 78) Pengendalian internal adalah

seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi asset atau kekayaan

Perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin

tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan

bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum/undang-undang serta kebijakan

manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh

seluruh karyawan perusahaan.

Pengendalian internal adalah semua rencana organisasional,

metode dan pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk

mengamankan harta kekayaannya, mengecek keakuratan dan keandalan

data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional, dan


14

mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial yang telah ditetapkan

(Amanda, 2019 : 12).

2.4 Tujuan Pengendalian Internal

Pengendalian internal merupakan serangkaian proses yang diterapkan oleh

pihak manajemen untuk memastikan bahwa pengendalian internal

membantu proses pencapaian tujuan perusahaan dalam hal:

1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses kegiatan

operasional perusahaan.

2. Menjaga aset perusahaan dari segala bentuk penyelewengan yang

dilakukan oleh karyawan berupa penyelinapan aset atau penggunaan

aset perusahaan untuk kepentingan pribadi yang mana dapat

merugikan pihak perusahaan.

3. Menyediakan informasi secara akurat dan sesuai dengan fakta yang

berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

perusahaan.

4. Keandalan pelaporan keuangan.

5. Kepatuhan pada peraturan dan hukum yang berlaku dalam suatu

perusahaan ataupun hokum negara.

2.5 Komponen Pengendalian Internal Menurut COSO

Menurut COSO terdapat 5 komponen pengendalian internal yaitu :

1. Lingkungan Pengendalian,

lingkungan Pengendalian Organisasi pada umumnya,

tidak peduli organisasi perusahaan besar ataupun kecil harus


15

memiliki lingkungan pengendalian yang kuat. Kelemahan

lingkungan pengendalian akan menyebabkan kelemahan pada

komponen pengendalian internal lainnya. Lingkungan

pengendalian mencakup seluruh sikap manajemen dan

karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Manajemen

yang terlalu mengutamakan sasaran operasi dan menyimpang

dari kebijakan pengendalian bisa secara tidak langsung

mendorong karyawan untuk mengabaikan pengendalian.

Lingkungan pengendalian merupakan pondasi dari komponen

lainnya yang terdiri dari beberapa faktor yaitu: Filosofi

manajemen dan gaya operasi, Dewan Komisaris dan Komite

Audit, Struktur organisasi ,Praktik dari sumber daya manusia,

Penetapan wewenang dan tanggung jawab.

2. Aktivitas Pengendalian Kebijakan

prosedur pengendalian dibuat dan dilaksanakan agar

memastikan bahwa pihak manajemen dapat mengidentifikasi

untuk menanggulangi risiko pencapaian tujuan organisasi,

secara efektif dapat dijalankan. Umumnya aktivitas

pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat

digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan

dengan review terhadap kinerja, pengolahan informasi,

pengendalian fisik dan pemisahan tugas.

3. Penilaian Risiko
16

Seluruh perusahaan umumnya dari kecil maupun besar

akan menghadapi risiko Internal maupun eksternal dalam

pencapaian tujuan usahanya. Perusahaan harus menyadari

risiko yang akan dihadapi. Perusahaan harus menempatkan

tujuan yang terhubung satu sama lain seperti penjualan,

produksi, pemasaran, keuangan dan kegiatan lainnya agar

dapat beroperasi secara berkesinambungan. Risiko tersebut

muncul dengan tindakan yang tidak sengaja seperti


17

kesalahan dalam meng-copy data. Risiko kedua yaitu

tindakan yang dilakukan sengaja seperti sabotase. Selanjutnya

bencana alam dan kesalahan dalam software dan kegagalan

dari peralatan komputer yang ada. Manajemen harus bisa

mengatasi dari salah satu risiko tersebut dengan mengambil

langkah penting untuk mengendalikannya sehingga tujuan dari

pengendalian internal dapat tercapai.

4. Informasi dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi merupakan unsur penting

dari pengendalian internal yang digunakan untuk mendapatkan

dan bertukar informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan,

pengelolaan serta pengendalian operasinya. Informasi

diidentifikasi, diproses dan dikomunikasikan ke personil

sehingga setiap orang dalam perusahaan melaksanakan

tanggung jawab dengan baik.

5. Pengawasan

Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen

yang sangat penting, sehingga berbagai ahli manajemen dalam

memberikan pendapatnya tentang fungsi manajemen selalu

menempatkan unsur pengawasan sebagai fungsi yang penting.

Kegiatan utama dalam pengawasan kinerja meliputi : Supervisi

yang efektif, yakni pelatihan terhadap karyawan, memonitor


18

kinerja karyawan, mengkoreksi kesalahan yang mereka

lakukan,serta mengamankan harta dengan mengawasi

karyawan yang memiliki akses terhadap harta perusahaan.

Akuntansi pertanggungjawaban, yakni pertanggungjawaban

terhadap penyusunan anggaran, pelaporan kinerja, dan

prosedur untuk investigasi penyimpangan.

2.6 Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang

Menurut (Fanny Angkasa, 2019) Pengendalian persediaan barang dagang

meruapakan serangakain kebijakan pengendalian untuk menentukan

tingkat persediaan yang harus dijaga,kapan dan berapa besar persediaan

harus ditambah.Kegiatan ini menentukan dan menjamin tersedianya

persediaan dalam kuantitas dan waktu yang tepat.Secara umum

pengendalian atas persediaan dapat dilakukan dengan hal berikut.

1. Membuat pemisahan tugas antara bagian memesan barang dengan

bagian yang menerima barang.

2. Setiap surat permohonan pembelian barang harus disetujui oleh atasan

yang berwenang.

3. Manajemen perusahaan harus mengotorisasi order penjualan yang

masuk.

4. Persediaan harus memiliki tempat penyimpanan yang aman agar

terhindar dari kehilangan, kebakaran ataupun kerusakan lainnya.

5. Perusahaan harus memberlakukan metode pencatatan persediaan

sesuai dengan jenis barang yang dijual perusahaan.


19

6. Proses pengiriman persediaan ke konsumen harus diperhatikan apakah

sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan atau tidak

7. Melakukan stock opname secara berkala dengan membandingkan

saldo yang terdapat di buku besar dengan fisik persediaan.

8. Internal audit bertugas untuk mencocokkan setiap persediaan barang

yang keluar dengan kartu stok dan dokumen pengeluaran barang

lainnya.

9. Memastikan bahwa barang yang diterima sesuai dengan order

pembelian barang

10. Manajemen perusahaan harus memastikan bahwa setiap persediaan

barang baik di gudang maupun di kantor sudah dicatat sebagaimana

mestinya pada laporan neraca pada periode tertentu.

11. Manajemen juga harus memastikan bahwa setiap persediaan yang

dicatat di dalam neraca laporan keuangan merupakan milik

perusahaan (bukan titipan orang lain).

12. Manajemen bertugas untuk merencanakan persediaan stok untuk

menghindari terjadinya putus stok atau kehabisan stok saat melakukan

penjualan ke konsumen.

2.7 Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan suatu penelitiaan, perlu adanyaa jurnal dari penelitian

terdahulu dan penelitian yaanng diambil dapat digunkkan sebagai bahan

rujukan atau referensi dan acuan dalam membuat penelitian ini. Tujuan
20

dari adanya duplikasi dan penelitian yang sama dengan yang dibuat oleh

peneliti sebelumnya, diantaranya sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

N Nama Judul Metode Hasil Penelitian


o Penelitian Penelitian Penelitia
(Tahun) n
1 Yusrin Analisis Deskriptif Aktivitaspengendalian
Maisaroh, pengendalia Kualitatif internal persediaan yang
Muhamma n internal diterapkan pada CV. PP
d Rijalus persediaan Lumajang secara
Sholihin, barang keseluruhan sudah efektif
Sarah dagang pada karena telah memenuhi
Farhana CV. komponen- komponen
(2019) pengendalian internal.
PP Aktivitas pengendalian
Lumajang dimulai dari kegiatan
pengadaan barang,
penyimpanan, sampai
barang dikeluarkan kembali.
Adanya pemisahan tugas
antara bagian pembelian dan
penerimaan barang, bagian
penjualan dan pengiriman
barang
2 Monica Analisis Deskriptif Dapat disimpulkan bahwa
Tannusa, pengendalia Kualitatif pengendalia internal
Hamdani n internal persediaan PT Pasar Buah
Arifulsyah, persediaan 88 sebesar 42,24% dengan
dan Atika barang arti kurang efektif bila
Zarefar dagang pada dibandingkan dengan
(2018) PT Pasar standar yang telah
Buah 88 ditetapkan COSO.
Kesadaran terhadap
pentingnya pelaksanaan
pengendalian internal yang
baik harus lebih
diperhatikan oleh PT Pasar
21

N Nama Judul Metode Hasil Penelitian


o Penelitian Penelitian Penelitia
(Tahun) n
Buah 88. Untuk itu,
diperlukan penyelesaian

atas
penyimpanganpenyimpanga
n yang telah terjadi dan
diharapkan agar manajemen
dapat menerapkan solusi
tersebut agar pengendalian
internal PT Pasar Buah 88
dapat terlaksana secara
efektif.
3 Rice Analysis of Analisis Berdasarkan hasil penelitian
Komala, internal Deskriptif dan pembahasan maka
Ravika control of Kualitatif penelitian ini dapat
Permata merchandise disimpulkan bahwa analisis
Hati,Sri inventory pengendalian internal atas
Mulyati (Case Study of persediaan barang dagang
(2021) Alfamart pada toko alfamart
Bengkong bengkong indah batam
Indah Batam) menunjukkan kategori
efektif dengan sklala 90%.
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa
lingkungan pengendalian
telah berjalan baik dengan
adanya struktur organisasi
dan pembagian tugas yang
jelas. Penaksiran risiko
berjalan baik dengan
menggunakan teknologi
komputerisasi. Aktivitas
Pengendalian berjalan
dengan baik karena
penerimaan dan pengeluaran
barang dilakukan dengan
otorisasi pejabat toko yang
berwenang dan dilakukan
pemeriksaan fisik barang
dagang secara
rutin.
Informasi dan komunikasi
22

N Nama Judul Metode Hasil Penelitian


o Penelitian Penelitian Penelitia
(Tahun) n
berjalan baik antara penjaga
toko, asisten asisten toko, dan
crew, yang secara rutin
melakukan briefing sebelum
memulai operasional toko
dan serah terima antar
petugas toko setiap shift.
Pemantauan (pengawasan)
terhadap semua kegiatan
yang berkaitan dengan
inventaris barang dagang
dilakukan sesuai dengan
kewenangan petugas toko dan
Koordinator Wilayah yang
rutin melakukan kunjungan
ke toko
4 Fanny Analisis Deskriptif Studi menunjukkan bahwa
Angkasa, pengendalian Kualitatif sebagian besar kegiatan dan
Edison intern dokumen yang berkaitan
Sagala, dan persediaan dengan persediaan barang
Elidawati barang dagang dagangan dan
(2019) pada PT. Panca Pengendalian internal
kurnia niaga persediaan barang dagangan
nusantara sudah cukup sesuai dengan
medan Komite dari Sponsoring
Organizations (COSO)
tetapi
masih memerlukan
sedikit perubahan
untuk
meningkatkan akurasi
karyawan dan
pemisahan tugas
yang masih perlu
diterapkan di perusahaan.
5 Wildana, F. Analisis Deskriptif Hasil penelitian pengendalian
N.,& Sistem Kualitatif yang dilakukan pada
Utami,E. pengendalian CV Sumber Alam
U. S. atas barang Sejahtera Tegal sudah
(2017) dagang pada baik tetapi masih memiliki
CV Sumber beberapa kelemahan.
Alam Pertama, tidak adanya
Sejahtera pemisahan tugas antara bagian
23

N Nama Judul Metode Hasil Penelitian


o Penelitian Penelitian Penelitia
(Tahun) n
Tegal penerimaan dengan bagian
penyimpanan. Kedua, adanya
ketidakcocokan pencatatan
pada kartu stock dengan
jumlah barang yang ada pada
komputer.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi tempat penelitian adalah CV.Sistem Resi Gudang (SRG)

Kabupaten Brebes yang beralamatkan di Jalan Raya Klampok Ruko Pasar

Bawang, Klampok Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah

52252.

3.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 4 bulan terhitung dari

bulan Maret- Juni 2022.

3.3 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.

Menurut (Suliyanto, 2018: 27) Data kualitatif adalah data yang berupa opini

berbentuk kata-kata atau kalimat yang mendeskripsikan sesuatu dan tidak

dapat dihitung oleh angka-angka. Data kualitatif digunakan peneliti untuk

menjelaskan dan menggambarkan infromasi secara naratif dan tidak bersifat

numerik. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian data kualitatif, karena

data tersebut diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan studi pustaka.

3.4 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua sumber data. Menurut (Arikunto, 2015 :

120) sumber data penelitian ini terbagi menjadi dua:

1. Data primer
25

Data primer adalah data yang berupa informasi dalam bentuk lisan yang

langsung diperoleh oleh penulis dari sumber aslinya. Dalam penelitian ini

data primer diperoleh secara langsung melalui observasi dan wawancara

kepada pihak CV. Sistem Resi Gudang (SRG) Kabupaten Brebes.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data tertulis yang diperoleh dari berbagai sumber

yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Dalam Penelitian ini data

sekunder diperoleh secara tidak langsung melalui media internet yaitu

berupa artikel – artikel yang telah dipublikasikan.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk mendapatkan

data-data serta informasi untuk mendapatkan data-data serta informasi untuk

mendukung penyempurnaan hasil dari penelitian ini antara lain :

1. Wawancara

Wawancara menurut (Sugiyono, 2018: 120) adalah suatu percakapan

antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan

pewawancara. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal haldari responden yang akan lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil. Dalam penelitian ini peneliti melakukan tanya

jawab secara langsung dengan pihak yang terkait dalam penyusunan

penelitian tugas akhir ini yaitu bagian admin gudang CV. Sistem Resi
26

Gudang (SRG) Kabupaten Brebes.

2. Observasi

Observasi menurut (Darmalaksana, 2020 : 27) adalah aktivitas

terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian

memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan

dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan

informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung pada instansi

dengan mengumpulkan data yang berkaitan dengan penyusunan tugas

akhir ini.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka menurut Angkasa dan Sagala (2019:57) merupakan

teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendukung perumusan

masalah dalam penelitian. Data yang digunakan berupa teori-teori yang

dikemukakan oleh ahli yang dituangkan kedalam buku- buku. Teori-teori

ini akan dijadikan sebagai suatu landasan teoritis bagi penelitian yang

akan dilakukan. Teori-teori yang dikumpulkan harus relevan dengan topik

dan juga dapat diperoleh melalui media elektronik ataupun non eletronik.

3.6 Metode Analisis Data

Dalam melakukan sebuah penelitian maka sangat diperlukan sebuah

alat analisis dalam unsur terpenting dimana penentuan sebagai alat analisis

dilakukan secara tepat supaya permasalahan yang sedang di hadapi bisa di


27

ukur dan dipecahkan. Sedangkan tujuan dari analisis data yaitu untuk

mengeloh data-data tersebut menjadi sebuah informasi yang dapat

bermanfaat bagi yang memerlukannya. Maka dalam metode analisis ini

penulis menggunakan Analisis Deskriptif Kualitatif. Menurut (Fadil dan

Asmarani, 2017) metode deskriptif adalah sebuah penelitiuan yang dilakukan

oleh peneliti yang berbentuk kalimat, yang disisihkan sementara karena akan

sangat berguna untuk menyertai danmelengkapi data yang diperoleh dari data

kuantitatif yang sudah diolah. Adapun langkah- langkah melakukan analisis

data sebagai berikut (Sugiyono, 2018) :67

1. Reduksi Data

Mereduksi data artinya menerangkan, mencari hal- hal

pokok,memfokuskan pada hal- hal penting, dicari tema dan polanya, dan

membuang yang tidak perlu. Pada tahap reduksi data, penulis melakukan

teknik analisis taksonomi. Teknik ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan data dilapangan secara terus menerus melalui observasi,

wawancara kepada pemilik toko, dan dokumentasi, sehingga daya yang

terkumpul menjadi banyak dan lengkap. Setelah keseluruhan data

terkumpul, kemudian oleh peneliti data- data tersebut dijabarkan secara

lebih rinci dan mendalam.

2. Displaydata

Displaydata atau penyajian data merupakan tahap teknik analisis

data kualitatif. Penyajian data merupakan kegiatan saat mengumpulkan

data disusun secara sistematis dan mudah dimengerti, sehingga bisa


28

menghasilkan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif dapat berupa

teks naratif, matrik, grafik, jaringan ataupun bagan. Melalui penyajian data

tersebut, maka nanti data akan terorganisasikan dan tersusun dengan pola

hubungan, sehingga akan mudah dimengerti.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan pada penelitian kualitatif yang diinginkan merupakan tahap

akhir pada teknik analisis data kualitatif yang dilakukan melihat hasil

reduksi data terus mengacu terhadap tujuan analisis hendak dicapai. Tahap

ini bertujuan mencari arti data yang dikumpulkan dengan mencari

hubungan persamaan atau perbedaan dapat ditarik kesimpulan sebagai

jawaban dari permasalahan yang terjadi.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum CV.Sistem Resi Gudang (SRG)

CV. Sistem Resi Gudang (SRG) Kabupaten Brebes merupakan

perusahaan dagang yang bergerak dibidang distribusi bawang merah yang

beralamatkan di Jalan Raya Klampok Ruko Pasar Bawang, Klampok

Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. CV. Sistem Resi

Gudang (SRG) membeli persediaan barang dagang berupa bawang merah

dari para petani bawang dan menjualnya kembali kepada agen. CV. Sistem

Resi Gudang (SRG) di Kabupaten Brebes sudah dibangun sejak tahun 2018

oleh Kemendag.

CV. Sistem Resi Gudang (SRG) di Kabupaten Brebes dapat

beroperasi secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat

pelaku usaha pertanian bawang merah berteknologi Controle Athmosphere

Storadge (CAS).dapat menyimpan hasil panen dengan daya tahan lebih

lama dan kualitas yang tidak berubah .Teknologi Controle Athmosphere

Storadge memperluas cakupan komoditas ,melalui teknologi ini bawang

merah dapat disimpan hingga 3 bulan dengan kualitas yang baik dapat

dimanfaatkan untuk menjembatani produsen dan pasar dengan menyediakan

informasi mengenai ketersediaan mutu dan nilai komoditas Sehingga dapat

memberikan kepercayaan dan keamanan yang lebih besar dalam transaksi


30

perdagangan serta mempermudah dalam memperoleh pembiayaan

komoditas yang kompetitif .

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Analisis Prosedur Pengadaan Penerimaan dan Pengeluaran

Barang Dagang di CV.Sistem Resi Gudang (SRG)

1. Prosedur Pengadaan Barang Dagang

Prosedur pengadaan barang merupakan proses untuk

memperoleh barang dalam pemenuhan kebutuhan. Proses

pengadaan barang dilakukan oleh CV Sistem Resi Gudang (SRG)

untuk menunjukkan awal adanya barang dagangan di CV Sistem

Resi Gudang (SRG). Ada dua kondisi dalam prosedur pengadaan

barang dagang yaitu yang pertama supplier (petani) datang sendiri

membawa produknya (bawang merah) dan melalukan penawaran

dengan CV Sistem Resi Gudang (SRG) dan yang kedua ketika CV

Sistem Resi Gudang (SRG) mencari sendiri barang untuk

melakukan penawaran kepada supplier (petani).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi pertama yaitu

supplier (petani) datang membawa produknya (bawang merah) ke

CV Sistem Resi Gudang (SRG) adalah ketika kondisi dimana

harga bawang jatuh atau turun disebabkan oleh beberapa hal

yaitu : kualitas bawang yang dihasilkan tidak terlalu bagus, jumlah

panen bawang merah terlalu banyak, permintaan bawang merah

dipasaran turun. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi


31

kondisi pengadaan barang yang kedua yaitu CV Sistem Resi

Gudang (SRG) mencari bawang dan melakukan penawaran

langsung terhadap supplier adalah ketika harga bawang sedang

naik, yang disebabkan oleh beberapa hal seperti : kondisi bawang

merah sedang langka, permintaan bawang merah dipasaran sedang

naik, dan kualitas bawang merah hasil panen sedang baik.

Adapun prosedur yang dilakukan mengenai pengadaan

barang dagang dengan kondisi yang pertama (supplier datang

langsung ke CV Sistem Resi Gudang (SRG) antara lain sebagai

berikut :

a. Supplier (petani) akan datang ke CV Sistem Resi Gudang

(SRG) dengan membawa sample hasil panen bawang merah

yang ditawarkan kepada CV Sistem Resi Gudang (SRG).

b. CV Sistem Resi Gudang (SRG) akan memeriksa bawang

merah yang dibawa dengan memperhatikan beberapa hal

seperti : bawang merah memiliki banyak serat dan keras,

bawang merah tidak kering dan kopong, bawang merah tidak

bertunas, serta bawang merah yang memiliki aroma kuat.

c. Setelah sudah sesuai dengan hasil pengecekan dan

pertimbangan oleh CV Sistem Resi Gudang (SRG) maka akan

dilakukan negosisasi dengan supplier (petani) mengenai harga

yang dapat disepakati supaya terjadinya keputusan yang baik

amtara kedua belah pihak.


32

d. Setelah terjadi kesepakatan mengenai harga maka barang

dagang (bawang merah) akan dikirim oleh supplier (petani) ke

CV Sistem Resi Gudang (SRG) dan akan dibayar setelah

barang dagang sampai ke gudang CV Sistem Resi Gudang

(SRG).

Adapun prosedur pengadaan barang dagang dengan kondisi

yang kedua atau CV Sistem Resi Gudang (SRG) mencari sendiri

barang dagang untuk melakukan penawaran kepada supplier

antara lain :

a. CV Sistem Resi Gudang (SRG) mencari informasi mengenai

supplier (petani) yang memiliki persediaan bawang merah

dengan kuantitas yang banyak, kualitas yang baik, serta harga

yang tidak terlalu tinggi ( meskipun pada kondisi harga

bawang dipasaran sedang naik).

b. Ketika sudah mendapatkan informasi tersebut CV Sistem Resi

Gudang (SRG) akan mengundang/ mendatangi supplier

(petani) untuk melakukan negosisasi seperti kondisi yang

pertama .

c. CV Sistem Resi Gudang (SRG) melakukan pembelian barang

dagang (bawang merah) tersebut.

2. Prosedur Penerimaan Barang Dagang

Prosedur penerimaan barang merupakan penerimaan barang yang

telah dibeli oleh CV Sistem Resi Gudang ( SRG) dan diterima


33

oleh bagian penerimaan. Penerimaan barang hanya akan dilayani

setiap hari dari pukul 09.00- 16.00 kecuali sabtu- minggu, tanggal

merah dan hari besar tidak melayani penerimaan. Adapun

prosedur mengenai penerimaan barang dagang antara lain sebagai

berikut:

a. Supplier (petani) harus membawa barang dagang (bawang

merah) sesuai dengan pesanan.

b. Bagian admin akan mengecek kuantitas barang dagang

(bawang merah) dan kualitas bawang merah yang dikirimkan.

c. Jika ada bawang merah yang tidak sesuai dengan pesanan atau

dengan kualitas yang tidak baik dan tidak sesuai dengan

sampel yang dibawa maka akan ditolak dan dikembalikan.

d. Jika sudah sesuai dengan semua antara kuantitas dan kualitas

maka barang dagang (bawang merah) akan ditaruh didalam

gudang penyimpanan milik CV Sistem Resi Gudang (SRG)


34

Supplier membawa

barang dagang

Bagian admin akan melakukan

pengecekan

Tidak sesuai Sesuai

(ditolak) (diterima)

Dimasukan
Dikembalikan
Gudang

Penyimpanan

Gambar 4.1. 4.1.


Gambar Prosedur Penerimaan
Prosedur Barang
Penerimaan Dagang
Barang Dagang

3. Prosedur Pengeluaran Barang Dagang

Prosedur pengeluaran barang dagang merupakan

merupakan prosedur mutasi barang dagang dari gudang ke

distributor yang membeli barang dagang (bawang merah).


35

Prosedur pengeluaran barang dagang ini berdasarkan dengan

permintaan dari pihak agen distributor bawang merah dengan CV

Sistem Resi Gudang(SRG). Adapun prosedur dari pengeluaran

barang dagang antara lain sebagai berikut :

a. Admin akan menyusun list daftar agen distributor dan

kuantitas barang dagang (bawang merah) yang harus

dikirimkan.

b. Admin akan membuatkan nota pembelian (manual) barang

dagang (bawang merah) yang akan diserahkan kepada agen

distributor.

c. Agen distributor akan melakukan pembayaran sesuai dengan

jumlah uang yang tertera dinota yang telah dibuat oleh admin

Admin membuat list

pesanan

Admin membuat nota

Agen melakukan
pembayaran

Barang Dagang diKirim


36

4. Prosedur Stock Opname

Stock opname adalah kegiatan perhitungan fisik persediaan yang

ada didalam gudang. Stock opname dilakukan oleh karyawan

bagian gudang. CV Sistem Resi Gudang (SRG) melakukan stock

opname sebulan sekali yaitu setiap akhir bulan. Namun, besar

kemungkinan lebih dari sekali per bulan, yang biasanya dilakukan

dikarenakan ke khawatiran terjadi kerusakan pada barang dagang

(pembusukan pada bawang merah). Adapun prosedur dari stock

opname antara lain sebagai berikut :

a. Bagian gudang akan meminta catatan persediaan barang

dagang dari admin.

b. Bagian gudang akan menghitung persediaan barang yang ada

digudang.

c. Setelah dihitung, maka admin akan membandingkan dengan

catatan mengenai persediaan barang dagang berdasarkan

dokumen stock opname tersebut.

d. Jika terdapat selisih kurang, maka bagian gudang mencari

barang tersebut, jika tidak ditemukan maka akan

dikomunikasikan dengan pihak manajemen untuk dilakukan

pengambilan keputusan. Tetapi biasanya keputusannya

dianggap kerugiaan CV Sistem Resi Gudang (SRG) Namun,

jika selisih lebih maka akan dicek kembali dokumen yang


37

terkait yaitu nota penjualan mutasi barang dari gudang ke agen

apakah ada kesalahan dalam input data.

e. Kemudian admin mendokumentasikan stock opname ke

catatan persediaan barang dagang.


Bagian gudang meminta dokumen

stock opname

Bagian gudang menghitung

persediaan

Admin akan membandingkan hasil

stock opname dengan catatan

Jika terjadi selisih

Kurang (rugi Lebih dicek


perusahaan) kembali
Admin mendokumentasikan hasil

stock opname

Gambar 4.3.Prosedur Stock Opname


38

4.2.2. Analisis Unsur- Unsur Pengendalian Internal Menurut COSO

1. Lingkungan Pengendalian Internal

Lingkungan pengendalian merupakan seluruh aspek mulai dari

perilaku, struktur, dan pedoman yang ada pada sebuah operasional

perusahaan. Dengan adanya lingkungan pengendalian ini suatu

perusahaan dapat menjadi lebih disiplin dan terstruktur. Adapun

lingkup lingkungan pengendalian internal di CV Sistem Resi

Gudang (SRG) berupa struktur organisasi dan pelaksanaan

wewenang dan tanggungjawab.

a. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada CV Sistem Resi Gudang Controle

Atmosphere Storadge belum sesuai dengan komponen COSO

(Commite Of Sponsoring Organizations) karena adanya

pemisahan tugas sehingga pengelolaan persediaan tidak hanya

oleh satu unit kerja saja , namun dalam struktur organisasi

tersebut masih ada rangkap tugas dalam setiap unit kerja .

b. Pelaksanaan Wewenang dan Tanggungjawab

Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab pada CV Sistem

Resi Gudang Controle Athmosphere Storadge diatur oleh

sebuah struktur yang tertulis dalam uraian perusahaan. Dengan

demikian Karyawan diseluruh entitas ditugaskan dan diberi

wewenang dan tanggung jawab terkait dengan fungsi mereka.

Namun, pada prakteknya, didalam CV Sistem Resi Gudang


39

Controle Athmosphere Storadge belum terlaksana. Masih

banyak karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan uraian

tanggung jawabnya, dan bekerja serabutan bagian mana yang

membutuhkan tenaga maka otomatis semua karyawan akan

terjun.

2. Penilaian Resiko

Adapun aspek penilaian resiko di CV Sistem Resi Gudang (CAS)

antara lain identifikasi resiko kerusakan barang dagang yang

berakibat pada kerugian persediaan yang ditanggung oleh

perusahaan.

a. Identifikasi Resiko Kerusakan Barang Dagang

Kerusakan barang dagang adalah kerugian yang dialami oleh

perusahaan yang disebabkan oleh kelalaian dalam

pengendalian internal persediaan barang dagang. Biasanya

kerusakan barang dagang disebabkan oleh banyak hal seperti :

ketidak hati-hatian karyawan didalam memasukkan barang

dagang ke gudang, pada saat pengemasan, dan kelalaian

memisahkan barang dagang yang lama dengan yang baru

sehingga terjadi pembusukan pada bawang merah. Namun,

didalam CV Sistem Resi Gudang Controle Athmosphere

Storadge pengendalian internal barang dagang dalam hal

pemeriksaan persediaan selalu tepat dan rutin sehingga tidak

pernah barang dagang (bawang merah) yang busuk.


40

3. Aktivitas Control

Aktivitas control di CV Sistem Resi Gudang Controle

Athmosphere Storadge meliputi adanya kebijakan prosedur-

prosedur yang dijalankan dalam perusahaan yang dapat menjamin

bahwa sistem tersebut telah berjalan efektif. Aktivitas Control CV

Sistem Resi Gudang Controle Athmosphere Storadge meliputi:

a. Otorisasi Transaksi dan Kegiatan Yang Memadai

Perusahaan membuat peraturan tertulis yaitu kebijakan yang

diikuti oleh para pegawai dan memberdayajkan mereka untuk

melaksanakannya. Otorisasi didokumentasiakn dengan tanda

tangan, pemberian paraf atau kode otorisasi atas dokumen

hanya bisa diberikan sesuai dengan bagian yang dibutuhkan.

b. Pemisahan Tugas

Struktur organisasi perusahaan dibuat dengan maksud dan

tujuan agar karyawan bekerja sesuai dengan tugas dan

wewenangnya masing-masing. Namun, pada prakteknya di CV

Sistem Resi Gudang Controle Athmosphere belum diterapkan

semua pegawai bekerja serabutan dan tidak sesuai dengan

uraian tugas dan wewenangnya masing-masing.

4. Informasi dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi ini juga salah satu komponen yang

penting dalam pengendalian internal. Tanpa adanya informasi dan

komunikasi ini tentunya akan sulit untuk melakukan segala


41

pengendalian internal seperti, pembentukan kebijakan, analisis

risiko, serta pengawasan yang harus dilakukan. Informasi dan

komunikasi ini dapat digunakan sebagai penilaian terhadap suatu

kejadian atau kondisi yang mampu memberi pengaruh pada

pengambilan keputusan dan hubungan eksternal perusahaan.

a. Informasi

Sistem informasi yang tersedia haruslah sangat tinggi agar

menguntungkan bagi perusahaan. Supaya informasi dapat

berguna bagi pihak yang berkepentingan maka analisis sitstem

harus menegetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang

dibutuhkannya, namun sayangnya di CV Sistem Resi Gudang

Controle Athmosphere Storadge belum menggunakan sistem

informasi didalam kegiatan operasionalnya semuanya masih

menggunakan manual.

b. Komunikasi

1. Komunikasi di seluruh organisasi tidak memadai, lengkap

dan tepat waktu untuk memungkinkan orang untuk

melakukan tanggung jawab mereka secara tidak efektif.

2. Tidak terdapat sarana komunikasi untuk melaporkan

kejanggalan dalam proses bisnis dan manajemen

3. mendukung pemanfaatan sarana tersebut.


42

5. Pengawasan

Bagi CV Sistem Resi Gudang Control Athmosphere Storadge

pengawasan merupakan faktor yang sangat penting bagi untuk

kemajuan perusahaan. Pengawasan dan penindak lanjutan adalah

suatu proses menilai kualitas pelaksanaan pengendalian barang

dagang yang dilakukan pada CV Sistem Resi Gudang Controle

Athmospere Storadge. Proses pengawasan biasanya dilakukan

oleh pihak manajemen dengan jalan pemantauan atas aktivitas

yang terjadi, melakukan penilaian secara terpisah, serta

mengadakan perbaikan yang diperlukan. Upaya yang dilakukan

perusahaan mengenai pelaksanaan pemantauan dalam kaitannya

dan pelaksanaan pengendalian internal persediaan barang dagang

cara mengamati langsung apakah prosedur-prosedur yang

mempengaruhi persediaan dan pem bayaran telah dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan, selain dari terpenuhinya unsur-unsur

pengendalian yang dilaksakan perusahaan untuk mengetahui

sejauh mana sistem pengendalian internal. Apabila terjadi

kehilangan barang dagang digudang akan disusut sampai tuntas.


43

4.3. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis yang berdasar pada

wawancara dan observasi secara langsung ke obyek penelitian pada

CV.Sistem Resi Gudang Controle Athmosphere Storadge yang sebagaian

besar belum cukup baik sesuia komponen pengendalian internal COSO

berdasarkan tabel berikut ini :

Tabel 4.1 Perbandingan Komponen Pengendalian Internal Persediaan


Barang Dagang pada CV.Sistem Resi Gudang Controle Athmosphere
Storadge

No Unsur Implementasi di CV Sesuai/


Pengendalian Sistem Resi Gudang Belum
Internal Controle Atmosphere Sesuai
Menurut COSO Storadge

1 Lingkungan a. Struktur organisasi Hal tersebut


Pengendalian pada CV Sistem Resi belum
Internal : Gudang Controle sesuai
Atmosphere
a. Struktur dengan
Storadge belum ada
Organisasi COSO.
pemisahan tugas
b. Pelaksanaan
yang jelas dan
wewenang dan
kewajiban setiap dari
tanggung
setiap bagiannya,
jawab
diantaranya bagian
admin, dan bagian
gudang.
b. Masih banyak
karyawan yang
melakukan double
job.
2 Penilaian Resiko: CV Sistem Resi Gudang Hal tersebut
Controle Athmosphere sesuai
Penilaian Storadge melakukan dengan
Kerusakan
Barang Dagang pengendalian internal COSO
dengan baik sehingga
tidak ada kerusakan
barang dagang.
44

3 Aktivitas a. Perusahaan membuat Hal tersebut


Control : peraturan tertulis yaitu belum
a. Otorisasi kebijakan yang diikuti sesuai
transaksi dan oleh para pegawai dan
dengan
kegiatan yang memberdayajkan
mereka untuk COSO
memadai
b. Pemisahan melaksanakannya.
Tugas b. Belum ada pemisahan
tugas yang sesuai
semua karyawan
bekerja double job.
4 Informasi dan a. CV Sistem Resi Hal tersebut
Komunikasi Gudang Controle belum
Athmosphere sesuai
Storadge belum
dengan
menggunakan sistem
informasi didalam COSO
kegiatan
operasionalnya
semuanya masih
menggunakan
manual.
b. Tidak terdapatnya
sarana komunikasi
yang memadai.

5 Pengawasan Apabila terjadi Hal tersebut


kehilangan barang sesuai
dagang digudang akan dengan
disusut sampai tuntas. COSO

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar

pengendalian internal yang dilakukan oleh CV .Sistem Resi

Gudang belum sesuai dengan konsep pengendalian internal

menurut COSO. Unsur Lingkungan Pengendalian belum sesuai

dengan ketentuan menurut COSO dikarenakan struktur organisasi


45

di CV Sistem Resi Gudang belum ada pemisahan tugas yang jelas

dan karyawan masih banyak yang melakukan double job. Hal

tersebut sejalan dengan penelitian terdahulu menurut (Monica

Tannusa, 2018) yang meneliti pengendalian internal persediaan

barang dagang di PT Pasar Buah 88 yang menunjukkan bahwa

lingkungan pengendalian di PT Pasar Buah 88 juga belum sesuai

dengan lingkungan pengendalian menurut COSO.

Unsur penilaian resiko telah sesuai dengan ketentuan

menurut COSO dikarenakan CV Sistem Resi Gudang tidak pernah

terjadi kerusakan bahan baku. Keuntungannya adalah perusahaan

dapat memprediksi persediaan yang tersisa, penjualan yang terjadi

selama bulan bersangkutan, dan prediksi penjualan diperiode

selanjutnya. Hal tersebut sejalan dengan penelitian menurut (Fanny

Angkasa, 2019) didalam penelitiannya menunjukkan bahwasanya

penilaian resiko telah sesuai dengan penilaian resiko menurut

COSO.

Unsur aktivitas control belum sesuai dengan ketentuan

menurut COSO dikarenakan CV Sistem Resi Gudang (SRG) belum

mempunyai peraturan tertulis dan belum ada pemisahan tugas dan

tanggung jawab setiap karyawan. Hal tersebut sejalan dengan

penelitian menurut (Monica Tannusa, 2018) tidak sesuainya

aktivitas control disebabkan oleh intern perusahaan yang belum


46

memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur), berlawanan dengan

penelitian menurut (Komala, 2021).

Begitupula dengan unsur informasi dan komunikasi yang

belum sesuai dikarenakan semua sistem informasi di CV Sistem

Resi Gudang (SRG) masih menggunakan manual. Hal tersebut

bertentangan dengan penelitian menurut (Fanny Angkasa, 2019)

dan penelitian menurut (Monica Tannusa, 2018) seharusnya

perusahaan memiliki sistem informasi dan komunikasi yang baik

bukan hanya dalam pengendalian internal persediaan saja juga

dalam manajemen internal perusahaan untuk mencegah terjadinya

hal-hal yang tidak diinginkan sepertinya terjadinya pencurian

barang perusahaan.

Sedangkan untuk unsur pengawasan telah sesuai dengan

COSO karena perusahaan akan melakukan pengusutan lebih lanjut

apabila terjadi kehilangan persediaan barang dagang.

Keuntungannya adalah meminimalisis terjadinya kecurangan pada

persediaan barang dagang oleh oknum-oknum yang tidak

bertanggungjawab. Hal tersebut telah sesuai dengan ketentuan

menurut COSO dan sejalan dengan penelitian menurut (Fanny

Angkasa, 2019) dan (Monica Tannusa, 2018) memang sudah

sepatutnya perusahaan harus menerapkan unsur pengawasan agar

mencegah terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh oknum-


47

oknum tidak bertanggung jawab baik dalam internal perusahaan

maupun eksternal perusahaan.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis

Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang di CV. Sistem Resi Gudang

(SRG) dengan menggunakan komponen COSO, maka dapat disimpulkan

bahwa pada komponen lingkungan pengendalian, aktivitas pengendalian dan

informasi / komunikasi belum sepenuhnya menerapkan pengendalian internal

berdasarkan COSO . Sedangkan untuk komponen penilaian risiko serta

pengawasan pada CV.Sistem Resi Gudang (SRG) sudah diterapakan sesuai

dengan komponen pengendalian intrernal COSO seperti pengawasan atas

keamanan barang pada tempat penyimpanan barang pada CV. Sistem Resi

Gudang (SRG) Kabupaten Brebes.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas,maka penulis berusaha memberikan saran

kepada CV. Sistem Resi Gudang (SRG) yang mungkin dapat bermanfaat

dalam mengenai pengendalian internal persediaan barang dagang belum

diterapkan .Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:

1) Untuk CV. Sistem Resi Gudang (SRG) sebaiknya faktor-faktor yang

mendukung lingkungan perusahaan lebih dimaksimalkan lagi.Aktivitas

pengendalian harusnya lebih ditingkatkan lagi agar persediaan-

persediaan yang ada di perusahaan dapat terkontrol dengan baik,Informasi


49

dan komunikasi sebaiknya lebih dipergunakan dengan sebaik baiknya

agar informasi atau laporan yang didapatkan lebih handal dan lebih

terpercaya.

2) CV. Sistem Resi Gudang (SRG) menambah jumlah karyawan sehingga

penerapan akuntasi sesuai dengan prosedur yang berlaku dan untuk

menghindari rangkap tugas yang ada sehingga dapat meminimalkan

terjadinya risiko yang lebih besar sehingga pengendalian internal atas

persediaan barang dagang lebih efisen.

3) CV. Sistem Resi Gudang (SRG).dalam hal pencatatan aktivitas transaksi

dan laporan dapat menggunakan sistem komputer khusus akuntasi

sehingga mempermudah pengedalian internal persediaan barang dagang


50

DAFTAR PUSTAKA

Amanda, C. (2019). Analisis Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Atas

Persediaan Barang Dagang Pada Grand Hardware Manado. JUrnal EMBA,

Vol.3 No.3.

Arikunto, S. (1995). Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.

Darmalaksana, W. (2020). Menulis Artikel Cepat Meskipun Tidak Suka Menulis.

Jurnal Kelas Menulis UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Fanny Angkasa. (2019). Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagang

Pada PT Panca Kurnia Niaga Nusantara Medan. STIE Professional

Manajemen College Indonesia, Vol. 5 No.

Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS (Center for

Academic Publishing Service).

Komala, R. (2021). Analisis Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang

Dagang (Studi Kasus Alfamart Bengkong Indah Batam). Measurement, Vol

15No.

Monica Tannusa. (2018). Analisis Pengendalian Internal Persediaan Barang

Dagang Pada PT Pasar Buah 88. Jurnal Akuntansi Keuangan Dan Bisnis,

Vol.11 No.

Prasetyo, Hari, N. (2006). Pengembangan Model Persediaan Dengan

Mempertimbangkan Waktu Kadaluwarsa dan Faktor Unit Diskon. Jurnal

Ilmiah Teknik Industri, Vol 4 No.

Rangkuti, F. (2004). Manajemen Persediaan Edisi Kedua.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).


51

Suliyanto. (2018). Metode Penelitian Bisnis Untuk Skripsi, Tesis, & Disertasi.

Andi Offset.

Yusrin Maisaroh. (2019). ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL

PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA CV PP LUMAJANG.

Prosding.
52

LAMPIRAN
Lampiran 1 Nota persewaan gudang

Lampiran 2 Persediaan Barang Dagang


liii
liv
ii
3

Anda mungkin juga menyukai