Anda di halaman 1dari 75

ANALISIS KREDIT MACET PADA KOPERASI CENDRAWASIH

BUMIHARJA KABUPATEN TEGAL

TUGAS AKHIR

OLEH :

DEVI AGUSTINA WINDA SARI


NIM 17031043

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir yang berjudul :


ANALISIS KREDIT MACET PADA KOPERASI CENDRAWASIH
BUMIHARJA KABUPATEN TEGAL

Oleh mahasiswa :
Nama : Devi Agustina Winda Sari
NIM : 17031043

Telah diperiksa dan koreksi dengan baik dan cermat. Pembimbing menyetujui
mahasiswa tersebut untuk menempuh ujian tugas akhir.

Tegal, 22 Juli 2020

Pembimbing I, Pembimbing II,

Andri Widianto, SE, M.Si Aryanto, SE. M.AK


NIPY. 04.015.212 NIPY. 11.011.098

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir yang berjudul :


ANALISIS TINGKAT KREDIT MACET PADA KOPERASI CENDRAWASIH
BUMIHARJA KABUPATEN TEGAL
Oleh:
Nama : Devi Agustina Winda Sari
Nim : 17031043
Program Studi : Akuntansi
Jenjang : Diploma III
Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir Program
Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Tegal

Tegal, 22 Juli 2020


1. Andri Widianto, SE, M.Si
Pembimbing 1 ………………
2. Aryanto,SE. M.AK
Pembimbing 2 ………………
3. Yeni Priatna Sari, SE, M.Si, Ak, CA
Penguji 1 ………………
4. Arifia Yasmin, SE, M.Si, Ak
Penguji 2 ………………

Mengetahui
Ketua Program Studi

Yeni Priatna Sari, SE, M.Si, Ak, CA


NIPY. 09.011.06

iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TA

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis dalam bentuk Tugas Akhir ini yang
berjudul “ANALISIS TINGKAT KREDIT MACET PADA KOPERASI
CENDRAWASIH BUMIHARJA KABUPATEN TEGAL” beserta isinya adalah
benar – benar hasil karya saya sendiri. Dalam penulisan Tugas Akhir ini saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutip dengan cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam kode etik ilmiah. Demikian penyataan ini untuk dapat dijadikan
pedoman bagi yang berkepentingan dari saya siap menanggung segala resiko atau
sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran atas etika keilmuan dalam karya tulis saya atau adanya klaim terhadap
keaslian karya tulis saya.

Tegal, 22 Juli 2020


Yang membuat pernyataan

DEVI AGUSTINA WINDA SARI


NIM 17031043

iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Sebagai mahasiswa Program Studi DIII Akuntansi Politekenik Harapan Bersama,


saya yang bertanda tangani bawah ini,
Nama : Devi Agustina Winda Sari
NIM : 17031043
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui memberikan kepada
Program Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama, Hak Bebas Royalty
Non-ekslusif (Non-exclusive Royalty Free Rigth) atas karya ilmiah saya yang
berjudul “ANALISIS TINGKAT KREDIT MACET PADA KOPERASI
CENDRAWASIH BUMIHARJA KABUPATEN TEGAL “. Dengan Hak Bebas
Royalty Non-ekslusif , Program Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama
berhak menyimpan, mengalih mediakan atau formatkan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemilik hak cipta, dengan
menetapkan prinsip-prinsip, etika dan atauran hukum yang berlaku tentang
penggunaan informasi, saya bersedia untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak Program Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama atas
segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta atau
plagiatisme dalam karya ilmiah ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat sebenarnya

Tegal, 22 Juli 2020


Yang membuat pernyataan

Devi Agustina Winda Sari


NIM 17031043

v
HALAMAN MOTTO

“Kesuksesanmu Tak Bisa Dibandingkan Dengan Orang Lain, Melainkan


Dibandingkan Dengan Dirimu Sebelumnya”
(Jaya Setiabudi)

“Sukses bukan dimulai dari mengakumulasikan kekayaan, melainkan dari


mendistribusikan kebahagiaan”
(Bill Gates)

“Daripada mengkhawatirkan apa yang orang katakan tentang anda, mengapa tidak
menghabiskan waktu untuk berusaha meraih sesuatu yang mereka akan kagumi”
(Dale Carnige)

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan Kerendahan Hati Kuucapkan Rasa Syukurku Kepada Tuhan, Yang


Hanya Kepada-Nya Aku Bergantung. Dan atas segala Rahmat-Nya Tugas Akhir ini
aku persembahkan untuk :
1. Ayahanda tercinta Dediwiyono dan Ibundaku Sugiatun yang selalu aku cinta
dan sayangi. Terima kasih atas doa dan kasih sayang yang telah diberikan
kepada penulis, dari penulis masih kecil sampai penulis bisa meraih pendidikan
tinggi, tidak pernah lelah untuk berdoa dan motivasi yang begitu luar biasa
sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
2. Adik-Adik ku, yang memberikan semangat dan dorongan yang tiada henti-
hentinya kepada penulis.
3. Sahabat-sahabat dan teman-teman, yang senantiasa memberikan banyak
masukan dan saran untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Nenek dan saudara-saudaraku yang selalu mendoakan dan selalu support
penulis.
5. Almamaterku tercinta, Politeknik Harapan Bersama Tegal.

vii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Jesus yang telah


melimpahkan segala rahmat, nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan peyusunan skripsi ini dengan baik. Adapun judul dari penelitian ini
adalah “Analisis Tingkat Kredit Macet Pada Koperasi Cendrawasih Bumiharja
Kabupaten Tegal”. Penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyusun dengan maksud
dan tujuan untuk memenuhi tugas akhir dan melengkapi salah satu syarat kelulusan
pada Politeknik Harapan Bersama Tegal Program studi Akuntansi.
Dalam usaha menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis menyadari
sepenuhnya akan keterbatasan waktu, pengetahuan, dan biaya sehinga tanpa
bantuan dan bimbingan dari semua pihak tidaklah mungkin berhasil dengan baik.
Oleh karena itu, Pada Kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang telah memberikan banyak dukungan yang luar biasa setiap harinya,
dalam bentuk do’a maupun materi dalam membantu penyusunan skripsi ini dan
dalam studi yang saya tempuh. kemudian tidaklah berlebihan apabila penulis
menghaturkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Mc.Chambali, B.Eng, EE, M.Kom, selaku Direktur Politeknik Harapan
Bersama Tegal.
2. Ibu Yeni Priatna Sari, SE, M.Si, Ak, CA, selaku Ka Prodi Akuntansi Politeknik
Harapan Bersama Tegal.
3. Bapak Andri Widianto, SE, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuk hingga terselesaikanya
penyusunan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Aryanto, SE. M.AK sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak
memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuk hingga terselesaikanya
penyusunan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Agus Benjamin, SH. Selaku Manager Koperasi Simpan Pinjam Artha
Mas Kantor Kas Kramat.
6. Seluruh karyawan Koperasi Cendrawasih Bumiharja Kabupaten Tegal yang

viii
telah memberikan bantuan selama melakukan penelitian
7. Kedua orang tua saya dan adik-adik saya yang telah memberikan banyak
dukungan yang luar biasa setiap harinya dalam bentuk doa maupun materi
dalam penyusunan membantu menyusun susunan Tugas Akhir ini dan studi
yang saya tempuh.
8. Sahabat-sahabat,saudara serta teman-teman kampus,main yang telah
memberikan dorongan semangat dan turut membantu dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangan dan kelemahan disana-sini. Oleh karena itu, penulis memohon
maaf atas segala kekurangan dan kelemahan yang ada. Akhirnya, penulias sangat
berharap Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca serta pemerhati masalah
akuntansi pada umumnya.

Tegal, 22 Juli 2020

DEVI AGUSTINA WINDA SARI


NIM 17031043

ix
ABSTRAK

Devi Agustin Winda Sari. 2020. ANALISIS Kredit Macet Pada Koperasi
Cendrawasih Bumiharja Kab. Tegal. Program studi D-III Akutansi Politeknik
Harapan Bersama Tegal. Pembimbing 1: Andri Widianto, SE, M.Si. Pembimbing
II : Aryanto, SE. M.AK.

Kredit merupakan dana yang diperoleh bank dalam bentuk simpanan yang
disalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang membutuhkanya.
Koperasi akan memperoleh keuntungan dari selisih bunga yang diberikan kepada
masyarakat. Kredit macet dapat di artikan sebagai pinjaman yang mengalami
kesulitan dalam pelunasanya akibat adanya faktor kesengajaan atau karena factor
eksternal di luar kendali debitur. Tujuan penelitian ini secara umum untuk
mengetahui prosentase kredit macet atau NPL. Faktor penyebab kredit macet serta
prosedur untuk mengetahui standar penanganan kredit macet di Koperasi
Cendrawasih Bumiharja Kab. Tegal. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data
dengan menggunakan alat analisis Non Performing Loan. Berdasarkan hasil
penelitian pada tahun 2017 dari jumlah kredit yang di salurkan tingkat kredit NPL
tinggi, dan pada tahun 2018 kredit NPL mengalami kenaikan sehingga tingkat NPL
masih tinggi, dan untuk tahun 2019 kredit NPL mengalami penurunan sehingga
kredit NPL tergolong sehat.

Kata Kunci : Kredit macet, Koperasi, NPL

x
ABSTRACT

Sari, Devi Agustina Winda. 2020. The Analysis of Bad Credit at Koperasi
Cendrawasih Cabang Tegal. Diploma III Accounting Departement of Politeknik
Harapan Bersama Tegal. First Advisor: Andri Widianto Second Advisor: Aryanto.

The credit is a fund obtained by a bank in the form of deposits that are
channeled back in the form of loans to the people who need them. The Koperasi will
benefit from the differencethe in interest given to the community. The word credit
comes from with yunani namely “credare” which means trust, so that when a
person or business is given a loan it is believed that it can return it. Because the
business entity believes that the funds provided will be returned. Bad credit can be
interpreted as a loan that has difficulty in payment due to international factors or
because of external factors beyond the control of the debtor. The purpose of this
study in general was to find out the percentage of bad loans or Non Performing
Loan ratios, the factor that cause bad credit in Koperasi Cendrawasih Bumiharja
Kab.Tegal. The research method descriptive method. Data collection techniques
were using analysis tools Non Performing Loan. Based on the result of the study in
2017 of the loans disburse there were NPL Loans high, and in 2018 NPL credit has
increased so that the NPL level is still high, and for 2019 NPL credit has decreased
so that NPL credit is classified as healthy .

Keywords: Bad credit, Cooperative, Non Performing Loan

xi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TA ................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... v
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
ABSTRACT ........................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 5
1.5 Batasan Masalah........................................................................ 6
1.6 Kerangka Berfikir...................................................................... 7
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 10
2.1 Tinjauan Tentang Koperasi ....................................................... 10
2.1.1. Definisi Koperasi........................................................... 10
2.1.2. Prinsip Koperasi ............................................................ 10
2.1.3. Tujuan Koperasi ............................................................ 11

xii
2.2 Tinjauan Tentang Kredit .......................................................... 11
2.2.1. Definisi Kredit ............................................................... 11
2.2.2. Fungsi Kredit ................................................................. 11
2.2.3. Unsur-unsur Kredit........................................................ 12
2.2.4. Unsur Pemberian Kredit ................................................ 14
2.3 Tinjauan Tentang Kredit Bermasalah ....................................... 16
2.3.1. Definisi Kredit Bermasalah ........................................... 16
2.3.2. Faktor Penyebab Kredit Macet...................................... 16
2.3.3. Strategi Penyelesaian Kredit Bermasalah ..................... 17
2.4 Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam ......... 20
2.5 Penelitian Terdahulu ................................................................ 22
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 27
3.1 Lokasi Penelitian ....................................................................... 27
3.2 Waktu Penelitian ....................................................................... 27
3.3 Jenis Data .................................................................................. 27
3.4 Sumber Data .............................................................................. 28
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 28
3.5.1. Observasi ....................................................................... 29
3.5.2. Wawancara .................................................................... 29
3.5.3. Studi Pustaka ................................................................. 29
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................ 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 32
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 32
4.1.1 Data Kolektibilitas Pada Kopersai Cendrawasih
Cabang Tegal Pada Tahun 2017.................................... 32
4.1.2 Data Kolektibilitas Pada Koperasi Cendrawasih
Cabang Tegal Pada Tahun 2018................................... 33
4.1.3 Data Kolektibilitas Pada Koperasi Cendrawasih
Cabang Tegal Pada Tahun 2019.................................. 34
4.2 Pembahasan ............................................................................... 35
4.2.1. Hasil Presentase NPL Pada Kopersi Cendrawasih
Cabang Tegal Pada Tahun 2017-2019 .......................... 35

xiii
4.2.2. Faktor-Faktor Penyebab Kredit Macet Pada
Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal ........................... 36
4.2.3. Standar Penanganan Kredit Macet Pada
Koperasi Cendrawasih .................................................. 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 42
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 42
5.2 Saran .......................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 44
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 45

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jurnal Penelitian Terdahulu.............................................................. 21


Tabel 3.1 Kriteria penilaian tingkat kesehatan ratio NPL ................................ 31
Tabel 4.1 Laporan kolektibilitas kredit berdasarkan jenis penggunaan kredit
tahun 2017 ........................................................................................ 32
Tabel 4.2 Laporan kolektibilitas kredit berdasarkan jenis penggunaan kredit
tahun 2018 ........................................................................................ 32
Tabel 4.3 Laporan kolektibilitas kredit berdasarkan jenis penggunaan kredit
tahun 2019 ........................................................................................ 35
Tabel 4.4 Presentase NPL pada koperasi Cendrawasih cabang Tegal ............. 36

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir.......................................................................... 7

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Buku Bimbingan TA ...................................................................... 45


Lampiran 2. Data NPL 2017 ............................................................................... 49
Lampiran 3. Data NPL 2018 ............................................................................... 50
Lampiran 4. Data NPL 2019 ............................................................................... 52
Lampiran 5. Data Kolektabilitas 2017 ................................................................ 53
Lampiran 6. Data Kolektabilitas 2018 ................................................................ 54
Lampiran 7. Data Kolektabilitas 2019 ................................................................ 55
Lampiran 8. Neraca 2017 .................................................................................... 56
Lampiran 9. Neraca 2018 .................................................................................... 57
Lampiran 10. Neraca 2019 .................................................................................. 58

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam perekonomian yang sedang dihadapi dan dijalankan pada saat

sekarang ini, ada kelompok mayarakat dalam keadaan ekonomi yang kuat dan

menguasai sebagian besar kehidupan ekonomi nasional. Sedangkan dipihak

lain sebagian masyarakat berada dalam ekonomi yang lemah dan belum

mampu mengimbangi pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Sebagian

besar masyarakat

Masih bisa dikatakan berada dalam garis kemiskinan karena masih

sulit bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kemiskinan pada

dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang muncul dalam

kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di negara yang sedang

berkembang. Masalah kemiskinan ini dikatakan sebagai salah satu problema

karena masalah kemiskinan menuntut adanya suatu pemecahan masalah

secara berencana, terintegrasi dan menyeluruh.

Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang berbadan hukum

dengan usaha yang beranggotakan orang-seorang yang berorientasi

menghasilkan nilai tambah yang dapat dimanfaatkan bagi peningkatan

kesejahteraan anggotanya. Selain itu, koperasi juga sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berorientasi untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam

upaya memperkokoh struktur perekonomian nasional

1
2

dengan demokrasi ekonomi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

(Aprilia, 2014)[1] Banyak jenis koperasi yang didasarkan pada kesamaan

kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya seperti Koperasi Simpan

Pinjam, Koperasi Konsumen, Koperasi Produksi, Koperasi Pemasaran dan

Koperasi Jasa.

Salah satu usaha koperasi yaitu menyalurkan kredit.kredit adalah

kegiatan debitur yang meminjamkan sejumlah uang kepada bank.

Pembayaran yang dilakukan secara bertahap dalam waktu tertentu sesuai

dengan persyaratan. Kolektibilitas adalah keadaan angsuran pokok dan bunga

oleh nasabah serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang

ditanamkan dalam surat-surat berharga atau penanaman lainnya (Ismail,

2010)[2]. Kolektibilitas (penggolongan) kredit dikelompokkan terhadap 5

kelompok yaitu kredit lancar, perhatian khusus , kredit kurang lancar, kredit

diragukan dan kredit macet.

Kredit macet dapat di artikan sebagai pinjaman yang mengalami

kesulitan dalam pembayaran atau pelunasannya akibat adanya factor

kesengajaan atau karena factor eksternal di luar kendali debitur (Siamat,

2014)[3]dalam (Mewoh,DKK.2014)[3]. Kredit yang tergolong lancar disebut

performing loan (PL), sedangkan kredit yang tergolong kurang lancar,

perhatian khusus, diragukan, dan macet disebut Non Performing Loan (NPL).

NPL merupakan resiko disetiap pemberian kredit dimana debitur tidak

mampu menyelesaikan hutang-hutangnya. Berdasarkan peraturan Dinas

Koperasi, batasan maksimum presentase kewajaran NPL ditetapkan


3

sebesar 5%. Dengan demikian NPL yang lebih dari 5% sesuai dengan

ketetapan Dinas Koperasi mengidentifikasikan gagalnya Koperasi dalam

mengolah bisnis.

Koperasi Cendrawasih adalah suatu lembaga yang bergerak khusus

dalam usaha simpan pinjam yang peruntukkan untuk masyarakat kecil dan

menengah yang bertujuan untuk membantu dalam hal penambahan modal

kerja atau usaha. Koperasi ini pertama didirikan pada tanggal 14 juni

2014,dan sudah berbadan hukum dengan Nomor:180.08/BH/24/26/2006

dengan surat ijin usaha simpan pinjam koperasi Nomor:25/PAD/XIV/2015.

Koperasi Cendrawasih memiliki visi terwujudnya lembaga ekonomi yang

tangguh yang mampu memberikan pelayanan prima kepada anggota koperasi

terutama bagi pengembangan sector usaha kecil yang produktif, memberikan

pelayanan prima kepada anggota koperasi.Sejak perjalananya Koperasi

Cendrawasih Bumiharja selalu mengalami pertumbuhan aktiva, dilihat dari

laporan keuanganya.

Dalam penelitian ini, penulis meneliti satu kolektibilitas yaitu kredit

macet. Salah satu masalah yang di hadapi di Koperasi Cendrawasih Cabang

Tegal adalah kredit bermasalah.Bahaya atas kredit bermasalah yakni tidak

terbayarkan kembali kredit yang di berikan.baik sebagian maupun

seluruhnya.Semakin besar kredit bermasalah yang di alami koperasi,maka

semakin menurun pula tingkat kesehatan koprasi tersebut..Kredit yang

tergolong kurang lancar , perhatian khusus, diragukan, dan macet di sebut

Non Performing Loan (NPL).


4

Upaya untuk mengantisipasi kredit macet, koperasi harus menerapkan

prinsip kehati-hatian.Dalam pemberian kredit Koperasi Cendrawasih di

sesuaikan dengan harga jual jaminan sebesar 40%, serta di lihat dari itikad

dan kemampuan serta kesanggupan nasabah untuk melunasi hutangnya atau

mengembalikan sesuai dengan perjanjian. Faktor penyebab kredit macet pada

Koperasi Cendrawasih sebagian besar di pengaruhi oleh faktor debitur

nasabah. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “ANALISIS KREDIT MACET PADA KOPERASI CENDRAWASIH

BUMIHARJA KABUPATEN TEGAL”

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana tingkat prosentase kredit macet pada Koperasi Cendrawasih

Bumiharja Kabupaten Tegal?

2. Apa penyebab kredit macet pada Koperasi Cendrawasih Bumiharja

Cabang Tegal?

3. Upaya untuk mengatasi kredit macet pada Koperasi Cendrawasih

Bumiharja Cabang Tegal?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat presentase kredit macet

pada Koperasi Cendrawih Cabang Tegal.


5

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit

macet pada Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal.

3. Untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan standar penanganan kredit

macet pada Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini daharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

yang di peroleh terutama berkaitan dengan analisis kredit macet.

2. Bagi Pihak manajemen Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi bagi pihak

Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal dalam mengambil suatu kebijakan

untuk menentukan strategi yang dapat di gunakan perusahaan dalam

menghadapi perkembangan perekonomian. Penelitian ini juga di

harapkan dapat di pakai sebagai landasan kebijakan bagi perusahaan

untuk meningkatkan pengawasan yang efektif terhadap penyaluran kredit

Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal.

3. Bagi Politeknik Harapan Bersama

Hasil penelitian ini sebagai tolak ukur akan hasil Tugas Akhir

Mahasiswa karena telah berhasil mendidik mahasiswa menjadi tenaga

kerja yang siap bersaing di bidang dunia kerja.


6

1.5 Batasan Masalah

Permasalahan yang akan di batasi dalam penyusunan penelitian ini

yaitu, agar penelitan ini lebih terarah dari pokok permasalahan yang akan

disajikan maka peneliti membatasi permasalahan ini,kasus yang penulis

lakukan penelitian adalah kasus kredit macet pada Koperasi Cendrawasih

Cabang Tegal tahun 2017-2019.


7

1.6 Kerangka Berpikir

Koperasi Cendrawasih selalau mengalami permasalahan pada kredit

macet di lihat dari laporan keuangannya namun belum pernah di lakukan

penelitian. maka dapat dilakukan penyederhanaan menggunakan kerangka

berpikir penelitian sebagai berikut:

Permasalahan: Strategi Pemecahan Rumusan Masalah:


Masalah:
1. Meningkatnya
1. Bagaimana tingkat prosentase
angsuran kredit 1. Penjadwalan
macet karena kembali kredit macet pada Koperasi
angsuran pinjaman (Resheduling) Cendrawasih Bumiharja Cabang
merupakan 2. Persyaratan Tegal?
penghasilan utama kembali 2. Apa penyebab kredit macet pada
Koperasi (Recorditioning) Koperasi Cendrawasih Cabang
Cendrawasih 3. Penataan kembali Tegal?
2. Menurunya (Restructruning)
3. Upaya untuk mengatasi kredit
penghasilan
Koperasi macet pada Koperasi Cendrawsih
Cendrawasih Cabang Tegal?

Analisis Data:
1. Deskriptif
kuantitatif (NPL)

Umpan Balik

Kesimpulan:
Non Performing
Loan (NPL) di
tahun 2017-2018
tidak
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir sehat,sedangkan
pada tahun 2019
NPL sehat.
8

1.7 Sistematika Penulisan


Dalam penulisan tugas akhir ini, dibuat sistematika penulisan agar

mudah untuk dipahami dan memberikan gambaran secara umum kepada

pembaca mengenai tugas akhir ini. Sistematika penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagian Awal

Bagian awal berisi halaman judul, halaman persetujuan, halaman

pengesahan, halaman pernyataan keaslian Tugas Akhir (TA), halaman

pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah untuk kepentingan

akademis, halaman persembahan, halaman motto, kata pengantar,

intisari/abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lampiran.

Bagian awal ini berguna untuk memberikan kemudahan kepada

pembaca dalam mencari bagian-bagian penting secara cepat.

2. Bagian isi terdiri dari lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

masalah, kerangka berpikir dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini memuat teori-teori tentang pengertian

koperasi,tentang kredit dan kredit bermasalah,faktor-faktor

penyebab kredit bermasalah, serta setrategi penyelesaian

kredit bermasalah pada koperasi.


9

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang lokasi penelitian (tempat dan

alamat penelitian), waktu penelitian, metode pengumpulan

data, jenis dan sumber data penelitian, dan metode analisis

data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan laporan hasil penelitian dan pembahasan

hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan berisi tentang garis besar dari inti hasil

penelitian, serta saran dari peneliti yang diharapkan dapat

berguna bagi instansi atau perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi tentang daftar buku, literature yang berkaitan

dengan penelitan. Lampiran berisi data yang mendukung penelitian

tugas akhir secara lengkap.

3. Bagian Akhir

LAMPIRAN

Lampiran berisi informasi tambahan yang mendukung kelengkapan

laporan, antara lain Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

dari Tempat Penelitian, Kartu Konsultasi, Spesifikasi teknis serta data-

data lain yang diperlukan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Tinjauan Tentang Koperasi

2.1.1 Definisi Koperasi

1. Definisi Koperasi Menurut undang-undang NO. 25 Tahun 1992

Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan

orang-orang atau badan hukum koperasi, berdasarkan prinsip

koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas

kekeluargaan.

2. Koperasi Menurut Mohammad Hatta

Menurut Mohamad Hatta yang merupakan Bapak

koperasi Indonesia, koperasi adalah usaha bersama untuk

memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong

menolong, semangat tolong menolong tersebut di dorong oleh

keinginan memberi jasa kepada . kawan berdasarkan “seorang

buat semua dan semua buat seorang.

2.1.2 Prinsip Koperasi

Menurut UU no.25 Tahun 1992 prinsip koperasi yaitu:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi

3. Pembagia SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha

masing-masing anggota

10
11

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

5. kemandirian

6. Pendidikan koperasian

7. Kerjasama antara koperasi

2.1.3 Tujuan Koperasi

Berdasarkan UU yang mengatur koperasi pda pasal 3.Koperasi

memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya,serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang

maju,adil,dan makmur.

2.2 Tinjauan Tentang Kredit

2.2.1 Definisi Kredit

Pasal 1 angka (11) Undang-undang Perbankan memberikan

definisi tentang kredit “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan

yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjammeminjam antara bank dengan pihak lain yang

yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

2.2.2 Fungsi Kredit

Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit adalah sebagai

berikut (Kasmir, 2008)[4]:


12

1. Mencari keuntungan Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil

dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam

bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan

biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.

2. Membantu usaha nasabah Untuk membantu usaha nasabah yang

memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal

kerja.

3. Membantu pemerintah Bagi pemerintah semakin banyak kredit

yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik,

mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan

pembangunan diberbagai sektor.

2.2.3 Unsur-unsur Kredit

Adanya beberapa unsur kredit. Tentang hal ini, (Suyatno,

2003)[5] mengemukakan bahwa unsur-unsur kredit adalah sebagai

berikut :

1. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa

prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang atau

jasa akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu

tertentu dimasa yang akan datang.

2. Tenggang waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara

pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang akan diterimanya

pada masa yang akan datang.


13

3. Degree of risk, yaitu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai

akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara

pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang akanditerima

dikemudian hari. Semakin lama kredit diberikan berarti semakin

tinggi pula tingkat resikonya.

4. Prestasi atau objek kredit tidak saja diberikan dalam bentuk uang

tetapi juga dalam bentuk barang atau jasa. Namun karena

kehidupan ekonomi modern sekarang ini didasarkan kepada

uang, maka transaksi-transaksi kredit dalam bentuk uanglah yang

lazim dalam praktek perkreditan. Tanpa mengenyampingkan

unsur-unsur yang lain, unsur terpenting dalam suatu pemberian

kredit adalah kepercayaan. Untuk memperoleh kepercayaan

tersebut haruslah sampai pada suatu keyakinan sejauh mana

konsep penilaian kredit dapat terpenuhi dengan baik.

Menurut (Mewoh, 2014)[6] menyatakan, jika seorang bankir

memberikan pinjaman kepada perorangan atau perusahaan, bankir

tersebut membutuhkan penilaian kredit dalam bentuk analisis kredit

untuk membantu menentukan resiko yang ada atau yang mungkin

terjadi dari pinjaman yang diberikan. Untuk itu analisis kredit amat

penting, karena berguna untuk :

1. Menentukan berbagai resiko yang akan dihadapi oleh bank dalam

memberikan kredit kepada seseorang atau badan usaha.


14

2. Mengantisipasi kemungkinan pelunasan kredit tersebut karena

bank telah mengetahui kemampuan pelunasan melalui analisis

cashflow usaha debitur.

3. Mengetahui jenis kredit, jumlah kredit dan jangka waktu kredit

yang dibutuhkan oleh usaha debitur, sehingga bank dapat

melakukan penyesuaian dengan struktur dana yang dipersiapkan

untuk digunakan.

4. Mengetahui kemampuan dan kemauan debitur untuk melunasi

kreditnya, baik dari sumber pelunasan primer maupun sekunder

2.2.4 Unsur Pemberian Kredit

Fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian dan

perdagangan, antara lain sebagai berikut :

1. Meningkatkan daya guna uang. Dengan adanya kredit yang

dipakai untuk keperluan usaha produktif berarti daya guna uang

menjadi lebih meningkat, yaitu terbatas pada sebagai alat tukar

dan pembayar saja.

2. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

Dengan tersebarnya penerima kredit di beberapa daerah maka

secara tidak langsung telah membantu dalam peredaran dan lalu

lintas uang menjadi luas.

3. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna barang. Dengan

menggunaan kredit untuk memproses bahan mentah menjadi


15

bahan jadi maka manfaat dari bahan tersebut menjadi meningkat.

4. Kredit sebagai alat stabilitas ekonomi. Salah satunya adalah untuk

mengendalikan inflasi yaitu dengan mengurangi penyaluran

kredit kepada masyarakat untuk membatasi uang yang beredar di

masyarakat.

5. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha. Bagi pengusaha

yang kekurangan modal makasalah satu alternatifnya adalah

dengan bantuan kredit. Dengan kredit diharapkan volume usaha

akan meningkat.

6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan. Dengan

meningkatnya usaha produktif di suatu daerah yang didukung

dengan kredit akan membawa peluang angkatan kerja baru.

Sementara itu, bagi pengusaha tentunya akan meningkatkan

keuntungan.

7. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional.

Negara satu dengan lainnya maupun lembaga keuangan

internasional menggunakan instrument kredit dalam

meningkatkan kerja sama ekonomi.


16

2.3 Tinjauan Tentang Kredit Bermasalah

2.3.1 Definisi Kredit Bermasalah

Pengertian Kredit Bermasalah (Nonperforming Loan)

Menurut Suhardjono dalam (DlauDatul, 2003)[7]Kredit bermasalah

adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar

sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah

diperjanjikan dalam perjanjian kredit. Menurut Ikatan Akuntan

Indonesia dalam PSAK Nomor 31 (2000), kredit bermasalah

(nonperforming loan) pada umumnya merupakan kredit yang

pembayaran angsuran pokoknya dan atau bunganya telah lewat 90

hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya

secara tepat waktu sangat diragukan. Kredit nonperforming terdiri atas

kredit yang digolongkan kurang lancar, diragukan, macet.

2.3.2 Faktor Penyebab Kredit Macet

1. Kelemahan dalam analisa kredit, ini bisa disebabkan oleh

berbagai hal diantaranya yaitu lemahnya kebijakan dan sop

analisa kredit, kurangnya kemampuan pegawai dalam

menganalisa kredit dan kurangnya informasi yang diterima bank.

2. Bank terlalu ekspansif, untuk mengejar target penyaluran kredit

bank mengabaikan aspek analisa yang baik atau menurunkan

tingkat kehati-hatiannya.
17

3. Riwayat nasabah, riwayat nasabah menjadi satu-satunya dasar

keputusan kredit, sehingga mengabaikan analisa kredit.

4. Asal ada agunan, bank hanya melihat agunan sebagai dasar

keputusan pemberian kredit, sehingga faktor-faktor analisa yang

lainnya terabaikan.

5. Realisasi kredit yang tidak tepat waktu, keputusan dan pencairan

kredit yang terlalu lama, menyebabkan nasabah tidak dapat

mengalokasikan dananya sesuai dengan kebutuhannya.

6. Plafon kredit yang tidak sesuai kebutuhan nasabah. Plafon kredit

yang terlalu kecil menyebabkan nasabah tidak dapat

menggunakan dananya dengan optimal, sehingga mungkin akan

menghambat usahanya. Sedangkan plafon kredit yang terlalu

besar menyebabkan nasabah tidak dapat memenuhi

kewajibannya.

2.3.3 Strategi Penyelesaian Kredit Bermasalah

Adanya kredit bermasalah apabila macet yang menjadi beban

bagi koperasi menjadi salah satu indikator penentu kinerja koperasi,

oleh karena itu adanya kredit bermasalah apabila macet memerlukan

penyelesaian yang cepat, tepat dan akurat dan memerlukan tindakan

penyelamatan dan penyelesaian dengan segara. Tindakan koperasi

dalam usaha menyelamatkan dan menyelesaikan kredit macet akan

sangat bergantung pada kondisi kredit bermasalah apabila macet itu


18

sendiri. Untuk menyelamatkan dan menyelesaikan kredit macet ada

dua strategi yang ditempuh.

Upaya yang dilakukan Koperasi Cendrawasih apabila terjadi

kredit bermasalah yaitu melalui mekanisme pemanggilan,

pemanggilan tersebut dilakukan pihak koperasi selaku kreditur

bertujuan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan debitur

belum dapat melunasi hutangnya, dengan melakukan dialog antara

kreditur dengan debitur. Sehingga dengan demikian akan tercipta

suatu solusi yang terbaik dalam menyelesaikan masalah. Dan bagi

kredit bermasalah yang tidak dapat diselesaikan atau ditagih kembali

setelah dilakukan upaya penyelesaian tersebut, maka satuan kerja

(kepala bagian kredit) mengusulkan cara-cara penyelesaian kredit

yang sudah tidak dapat ditagih kepada pengurus dengan cara melalui

negosiasi, yaitu kredit yang tadinya bermasalah atau macet diadakan

kesempatan baru sehingga terhindar dari masalah. Bentuk negosiasi

penyelamatan kredit bermasalah, seperti penyusunan kembali syarat-

syarat kredit, yakni sebagai berikut :

1. Rescheduling (Penjadwalan Ulang) Yaitu perubahan syarat kredit

hanya menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka waktu

temasuk masa tenggang (grace period) dan perubahan besarnya

angsuran kredit. Tentu tidak kepada semua debitur dapat

diberikan kebijakan ini, melainkan hanya kepada debitur yang

menunjukkan itikad dan karakter yang jujur dan memiliki


19

kemauan untuk membayar atau melunasi kredit (willingness to

pay).

2. Reconditioning (Persyaratan Ulang) Yaitu perubahan sebagian

atau seluruh syarat-syarat kredit yang tidak terbatas pada

perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu, tingkat suku

bunga, penundaan pembayaran sebagian atau seluruh bunga dan

persyaratan lainnya. Perubahan syarat kredit tersebut tidak

termasuk penambahan dana atau injeksi dan konversi sebagian

atau seluruh kredit menjadi equity perusahaan.

3. Restructuring (Penataan Ulang) Yaitu perubahan syarat kredit

yang menyangkut :

a. Penambahan dana

b. Konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi

pokok kredit baru

c. Konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi

penyertaan bank atau mengambil partner yang lain untuk

menambah penyertaan

4. Liquidation (Liquidasi) Yaitu penjualan barang-barang yang

dijadikan jaminan dalam rangka pelunasan utang. Pelaksanaan

likuidasi ini dilakukan terhadap kategori kredit yang memang

benar-benar sudah tidak dapat dibantu lagi untuk disehatkan

kembali atau usaha nasabah yang sudah tidak memiliki prospek

untuk dikembangkan.
20

Sedangkan upaya yang dilakukan Koperasi Cendrawasih

apabila terjadi kredit bermasalah antara lain:

1. Dengan cara negosiasi datang kerumahnya untuk bertanya kenapa

belum membayar kredit yang dipinjam.

2. Jika sudah jatuh tempo pihak koperasi berhak untuk mengambil

barang/kendaraan sesuai yang dijaminkan dikoperasi.

3. Jika barang/kendaraan yang dijaminkan tidak ada, pihak debitur

memberi barang/kendaraan yang lain sesuai total hutang yang

dipinjam untuk diberikan kepihak koperasi untuk mengganti

barang/kendaraan yang dijaminkan sudah tidak ada lagi tetapi,

sebelum barang pengganti diberikan pihak koperasi akan

membuat surat hitam diatas putih.

4. Apabila cara diatas tidak dapat terlaksana dengan baik maka

dapat dilakukan dengan jalur hukum.

2.4 Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

Dinas Koperasi melalui peraturan Mentri koperasi dan usaha kecil,dan

menengah Nomor 14/per/M. KUKM/XI/2016, menetapkan bahwa standar

rasio keredit bermasalah (NPL) adalah kurang dari 5%,secara matematis NPL

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Jumlah Kredit Bermasalah


NPL = X 100%
Total Kredit

Sumber : Dinas Koperasi 2016

Kredit Bermasalah = Kurang lancar+Diragukan+Macet


21

Total Kredit = Lancar + Perhatian Khusus + Kurang Lancar +

Diragukan + Macet

Sumber : Dinas Koperasi 2016

Menurut (Kasmir, 2008)[4]untuk menentukan berkualitas atau

tidaknya suatu kredit perlu diberikan ukuran-ukuran tertentu. Bank Indonesia

menggolongkan kualitas kredit menurut ketentuan sebagai berikut:

1. Lancar (Pas)

Suatu kredit dapat dikatakan lancar apabila Pembayaran angsuran pokok

atau bunga tepat waktu

2. Dalam Perhatian Khusus (Special Mention)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok atau bunga dalam

waktu 30-90 hari

3. Kurang Lancar (Substandard)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok atau bunga dalam

waktu 90-120 hari

4. Diragukan (doubtful)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok atau bunga dalam

waktu 120-180 hari

5. Macet(Loss)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok atau bunga dalam

waktu lebih dari 180 hari terhitung dari tanggal jatuh tempo.
22

2.5 Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan penelitian perlu adanya peneliti terdahulu dan

penelitian yang diambil sebagai bahan rujukan dan acuan dalam penelitian

ini, diantaranya :

Tabel 2.1 Jurnal Penelitian Terdahulu


Metode
No Nama Variabel Hasil
penelitian
1 Fransisca Claudya -kredit -Non Total kredit yang diberikan
Mewoh Harry J -Non performing sebesar 99,18% dan tahun
Sumampouw Lucky F performing Loan dan 2013 tingkat performing loan
Tamengkel (2016) Loan Performing sebesar 94,46%.Dengan
“Analisis kredit macet Loan demikian,maka ratio kredit
bermasalah/macet atau ratio
(PT.Bank Sulut, TBK
non performing loan pada PT
Manado)”
Bank Sulut pada tahun 2013
hanya sebesar 0,54% (100%-
94,46%) dan pada tahun
2012 non performing loan
atau kredit bermasalah/macet
hanya sebesar 0,82%.
Tingkat ratio NPL ini sangat
baik karena persentasenya
jauh ratio NPL yang
ditoleransi oleh pemerintah
dalam hal ini Bank Indonesia
yaitu sebesar 5%. c. Dari
tahun 2012 sampai tahun
2013 total kredit yang tidak
bermasalah atau performing
23

loannya mengalami
peningkatan
0,28%,sedangkan pada sisi
kredit bermasalah/macet atau
non performing loannya
mengalami penurunan
0,28%.Ini menjelaskan
bahwa manajemen Bank
Sulut dalam menyalurkan
kredit pada tahun 2013
sangat efektif dan baik.

2 Wiwik Oktorita, Ida Deskriptif Tingkat kredit macet pada


Farida, Asrofi -kredit kualitatif tahun 2011 pada PD BPR
Langgeng (2016) -Non Bank Tegal Gotong Royong
“Analisis tingkat kredit performing (TGR) Slawi Kabupaten
macet pada PD.BPR Loan Tegal dilihat dari hasil
BANK Tegal Gotong prosentase Non Performing
Royong (TGR) Slawi Loan (NPL) menunjukkan
Kabupaten Tegal“ nilai sebesar 13,9 %, hal ini
berdasarkan nilai standar
rasio NPL sesuai ketentuan
Peraturan Bank Indonesia
menunjukkan bahwa nilai
kredit macet masih belum
baik, karena masih lebih dari
5 %. Faktor Penyebab
tingginya nilai kredit macet
pada tahun 2011 disebabkan
karena banyaknya kegagalan
dalam bidang usaha yang
24

dijalankan debitur, sehingga


mengakibatkan debitur
tersebut tidak pernah
mengangsur pokok pinjaman
serta bunganya.
2. Tingkat kredit macet pada
tahun 2012 pada PD BPR
Bank Tegal Gotong Royong
(TGR) Slawi Kabupaten
Tegal dilihat dari hasil
prosentase Non Performing
Loan (NPL) menunjukkan
nilai sebesar 9,6 %, hal ini
berdasarkan nilai standar
rasio NPL sesuai ketentuan
Peraturan Bank Indonesia
menunjukkan bahwa nilai
kredit macet masih belum
baik, karena masih lebih dari
5 %. Faktor Penyebab
Besarnya nilai kredit macet
pada tahun 2012 disebabkan
karena masalah dalam
keluarga debitur, misalnya
perceraian, kematian, atau
sakit yang berkepanjangan.
3. Tingkat kredit macet pada
tahun 2013 pada PD BPR
Bank Tegal Gotong Royong
(TGR) Slawi Kabupaten
Tegal dilihat dari hasil
25

prosentase Non Performing


Loan (NPL) menunjukkan
nilai sebesar 5,5 %, hal ini
berdasarkan nilai standar
rasio NPL sesuai ketentuan
Peraturan Bank Indonesia
menunjukkan bahwa nilai
kredit tetap dikatakan belum
baik, meskipun mempunyai
selisih sedikit yaitu sebesar
0,5 %.Faktor Penyebab
Besarnya nilai kredit macet
pada tahun 2013 disebabkan
karena menurunnya kondisi
usaha bisnis perusahaan
debitur yang disebabkan
merosotnya kondisi ekonomi
umum atau bidang usaha
dimana mereka beroperasi.
3 Dedi mulyadi - -wawancara PT.BPR Pantura Abadi
&jubaedah.siti(2016) Manajemen -observasi melaksanakan fungsi
“Analisis manajemen kredit -riset manajemen dalam
kredit dalam upaya - Faktor- kepustakaan pemberian kredit yaitu fungsi
meminimalkan kredit faktor kredit perencanaan,pengorganisasi
bermasalah(Studi Pada bermasalah an,pelaksanan dan
PT. BPR Pantura - pengawasan kredit secara
Abadi Karawang) Penanganan berkesinambungan
kredit macet
4 Fitria,dkk(2012) -kredit -NPL Kebijakan pemberian kredit
pada PT.BANK Rakyat
26

“Analisis kebijakan -Non -Analisis Indonesia(persero)


pemberian kredit dan performing regresi cab.Rantau Aceh Tamiang
pengaruh non loan sederhana dalam melakukan pemberian
performing loan kredit kapada calon
terhadap loan to nasabahnya sudah
deposit ratio pada melakukan prinsip 5C.
PT.BANK Rakyat
Indonesia
5 SDJ.Wulandari.A.A.A - - Observasi Analisis atau penilaian kredit
,dkk(2016) Cooperative - wawan dalam hal ini penilaian dari
“Analisis kredit macet -Kredit cara KPN satya bakti akan di
pada KPN Satya Bakti -Bad Loans - Dokumen cocokan dengan teknik
kecamatan Jembran tasi analisis 5C dan 7P memenuhi
Kabupaten Jembrana” kredit yang di lanjutkan oleh
calon debitur
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat pada Koprasi Simpan Pinjam

(KSP).Cendrawasih yang beralamat di Jl. Garuda Ruko No. 6 Desa

Bumiharja Tarub Kab. Tegal.

3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama dua bulan, terhitung dari dari tanggal 3

Februari sampai dengan tanggal 3 April 2020.

3.3 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Data Kualitatif

Data kualitatif menurut (Suliyanto, 2005)[8] yaitu data dalam

bentuk kata-kata atau bukan bentuk angka. Data ini biasanya

menjelaskan karakteristik atau sifat. Data kualitatif yang digunakan

dalam penelitian ini seperti mendapatkan informasi mengenai kredit

macet dan penyebabnya serta cara untuk mengetahui prosedur

penyelesaian kredit macet.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif menurut (Suliyanto, 2005)[8] yaitu data yang

dinyatakan daam bentuk angka dan merupakan hasil dari perhitungan dan

pengukuran.Data kuantitatif yang di gunakan dalam penelitian ini seperti

data jumlah kredit dari mulia kolektibilitas 1 sampai dengan

27
28

kolektibilitas 5 serta data jumlah penyaluran kredit pada Koperasi

Cendrawasih Cabang Tegal tahun 2017 hingga 2019.

3.4 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data Primer menurut Suliyanto (Suliyanto, 2005)[8] adalah data

yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama.

Data ini merupakan hasil tanya jawab atau wawancara kepada kepala

Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal untuk mendapatkan informasi

tentang struktur organisasi, tugas dan wewenang,dan lain-lain serta

informasi mengenai kredit macet, penyebab terjadinya kredit macet dan

prosedur penyelesaian kredit macet tersebut.

2. Data Sekunder

Data sekunder menurut (Suliyanto, 2005)[8] adalah data yang

diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya.

Data sekunder yang digunakan.Dari data ini di peroleh jumlah

penyaluran kredit pada Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal pada tahun

2017 sampai 2019.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data atau keterangan yang diperlukan

dalam penelitian ini, maka metode penelitian yang digunakan penulis

ialah sebagai berikut :


29

3.5.1 Observasi

Observasi menurut (Sugiyono, 2014)[9] yaitu teknik

pengumpulan data yang berkaitan dengan perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu

besar. Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung pada

instansi dengan mengumpulkan data yang berkaitan dengan

penyusunan tugas akhir ini.Pengumpulan data yang di lakukan di

Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal.

3.5.2 Wawancara

Wawancara menurut (Suliyanto, 2005)[8]yaitu teknik

pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan

responden untuk menggali informasi dari responden. Dalam

penelitian ini peneliti melakukan tanya jawab secara langsung dengan

kepala Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal .

3.5.3 Studi Pustaka

Studi Pustaka menurut (Sugiyono, 2014)[9] merupakan kajian

teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan

norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Studi

kepustakaan sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini yang

dapat menunjang dalam penyusunan Tugas Akhir.


30

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik yang di gunakan dalam penyesuain Tugas Akhir ini adalah

menggunakan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut

(Sugiyono, 2014)[9]statistik deskriptif yaitu statistik yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang doteliti

melalui data sampel atau pupulasi sebagaimana adanya.Pendekatan

kuantitatif dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif yang di peroleh dari

Koperasi Cendrawasih cabang Tegal untuk di bandingkan dan di buat

prosentase untuk mengetahui tingkat rasio Non performing Loan tahun

2017-2019. Non Performing Loan (NPL) Yaitu kredit yang bermasalah

yang digolongkan kedalam kolektibilitas kurang lancar diragukan dan

macet. (Mewoh, dkk.2014)

Rasio Non performing Loan(NPL) ini dapat di rumuskan sebagai

berikut:

Kredit bermasalah
= X 100%
Total kredit yang di berikan
Sumber : Dinas Koperasi 2016

Kriteria penilaian tingkat kesehatan Rasio NPL yaitu:

Tabel 3.1 Kriteria penilaian tingkat kesehatan ratio NPL

Rasio Prediksi
NPL<5% SEHAT
NPL>5% TIDAK SEHAT
Sumber : Dinas Koperasi 2016
31

Kriteria penilaian tingkat kesehatan ratio NPL berdasarkan

tabel diatas,Dinas Koperasi menetapkan nilai NPL maksimum adalah

sebesar 5%,karena semakin kecil nilai NPL maka tingkat kesehatan

akan semakin lebih baik begitu juga sebaliknya.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Data Kolektibilitas Pada Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal

Pada Tahun 2017

Untuk mengetahui presentase kredit macet NPL di Koperasi

Cendrawasih cabang Bumiharja Tegal pada tahun 2017 di perlukan

data kolektibilitas yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Laporan kolektibilitas kredit berdasarkan jenis


penggunaan kredit tahun 2017
Konsumtif Produktif Total
No Keterangan Jml Jml Jml
Saldo Debet Saldo Debet Saldo Debet
Debitur Debitur Debitur
1 Lancar dalam 63 152.659.236 196 734.380.743 289 887.039.979
perhatian
2 Khusus 0 0 2 17.000.000 2 17.000.000
3 Kurang lancar 16 19.045.325 10 17.035.346 26 36.080.671
4 Diragukan 4 6.000.000 0 0 4 6.000.000
5 Macet 4 16.429.329 2 14.000.000 6 30.429.229
Total 87 194.133.890 210 782.416.089 297 976.549.979

Sumber :( Koperasi Cendrawasih Bumiharja, 2017)

Rumus perhitungan kredit macet adalah sebagai berikut

Kredit bermasalah
NPL = x 100%
total kredit yang diberikan

72.510.000
NPL = x 100%
976.549.979

NPL = 7,42%

32
33

Berdasarkan table 4.1 di atas dapat di peroleh hasil rasio NPL

sebesar 7, 42%, dan NPL tahun 2017 masih tergolong tidak sehat

karena melebihi standar yang di tetapkan Dinas Koperasi yaitu 5%.

4.1.2 Data Kolektibilitas Pada Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal

Pada Tahun 2018

Untuk mengetahui presentase kredit macet NPL di Koperasi

Cendrawasih cabang Bumiharja Tegal pada tahun 2018 di perlukan

data kolektibilitas yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2 Laporan kolektibilitas kredit berdasarkan jenis


penggunaan kredit tahun 2018
Konsumtif Produktif Total
No Keterangan Jml Jml Jml
Saldo Debet Saldo Debet Saldo Debet
Debitur Debitur Debitur
1 Lancar dalam 273 1.084.136.655 193 96.863.244 466 1.180.999.899
perhatian
2 Khusus 3 9.912.000 4 13.884.141 7 23.796.141
3 Kurang lancar 20 37.211.116 17 29.416.425 37 66.627.541
4 Diragukan 1 9.161.800 1 4.000.000 2 13.161.800
5 Macet 15 28.396.536 5 25.164.328 20 53.560.864
Total 312 1.168.818.108 220 169.328.138 532 1.338.146.245
Sumber :( Koperasi Cendrawasih Bumiharja, 2018)

Rumus perhitungan kredit macet adalah sebagai berikut

Kredit bermasalah
NPL = x 100%
total kredit yang diberikan

133.350.205
NPL = x 100%
1.338.146.245

NPL = 9,97 %

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat di peroleh rasio NPL

sebesar 9,97% dan NPL pada tahun 2018 tergolong tidak sehat
34

karena melebihi standar yang di tetapkan oleh Dinas Koperasi yaitu

5%. Rasio NPL tahun 2018 sebesar 9,97%.

4.1.3 Data Kolektibilitas Pada Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal

Pada Tahun 2019

Untuk mengetahui presentase kredit macet NPL di Koperasi

Cendrawasih cabang Bumiharja Tegal pada tahun 2019 di perlukan

data kolektibilitas yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.3 Laporan kolektibilitas kredit berdasarkan jenis


penggunaan kredit tahun 2019
Konsumtif Produktif Total
No Keterangan Jml Jml Jml
Saldo Debet Saldo Debet Saldo Debet
Debitur Debitur Debitur
1 Lancar dalam 250 553.885.806 347 832.414.636 597 1.386.300.442
perhatian
2 Khusus 1 8.345.997 5 44.506.189 6 52.852.186
3 Kurang lancar 3 9.212.653 6 21.167.935 9 30.380.588
4 Diragukan 1 4.000.000 2 3.000.000 3 7.000.000
5 Macet 5 14.690.294 2 4.000.000 7 18.690.294
Total 260 590.134.750 362 905.088.760 622 1.495.223.510
Sumber : ( Koperasi Cendrawasih Bumiharja, 2019)

Rumus perhitungan kredit macet adalah sebagai berikut

Kredit bermasalah
NPL = x 100%
total kredit yang diberikan

56.070.882
NPL = x 100%
1.495.223.510

NPL = 3,75%

Berdasarkan table 4.3 di atas dapat di peroleh hasil rasio

NPLsebesar 3,75% dan NPL tahun 2019 masih tergolong sehat

karena belum melebihi standar yang ditetapkan oleh Dinas Koperasi

yaitu 5%.
35

2 Pembahasan

4.2.1 Hasil Presentase NPL Pada Kopersi Cendrawasih Cabang Tegal

Pada Tahun 2017-2019

Grafik 4.1 Presentase NPL pada Koperasi Cendrawasih

12

10

0
2017 2018 2019

Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa dari total

kredit yang disalurkan kepada debitur tahun 2017 sebesar

4Rp.976.549.979 terdapat kredit dengan kategori NPL sebesar 7,42%.

jumlah kredit yang di berikan kepada debitur tahun 2018 sebesar

Rp.1.338.146.245 terdapat kredit dengan kategori NPL sebesar

9,97%. Dari tahun 2017-2018 tingkat NPL mengalami kenaikan

sebesar 2,55% hal ini di sebabkan oleh piutang meningkat

tajam,penyalah gunaan kredit, keahlian kurang, dan dilihat dari sisi

mata pencaharian nasabah yang sebagian bekerja sebagai petani dan

nelayan mengalami gagal panen di karenakan pada tahun 2018

mengalami musibah banjir. Walaupun terjadi kenaikan

prosentasekredit macet atau Non Performing Loan dari tahun 2017 ke

tahun 2018 sebesar55% akan tergolong tidak sehat karena melebihi

standar kebijakan yang di tetapkan oleh Dinas Koperasi yaitu 5% dari


36

seluruh kredit yang diberikan. Dan di tahun 2019 mengalami

penurunan sebesar 6,22% hal ini di sebabkan oleh penagihan kepada

dibitur yang efektif, karakter dan penyaluran kredit yang baik dan

kondisi perekonomian debitur yang baik serta dari pihak koperasi

membatasi dalam pencairan dana dan untuk focus ke penurunan Non

Performing Loan, dan pencairan lebih ke nasabah lama yang memiliki

histori pembayaran lancar.

4.2.2 Faktor-Faktor Penyebab Kredit Macet Pada Koperasi

Cendrawasih Cabang Tegal

Faktor-faktor penyebab terjadinya kredit macet merupakan

hal-hal yang sering menyebabkan suatu keadaan dimana debitur tidak

sanggup lagi membayar sebagian atau seluruh kewajibanya kepada

pihak kreditur seperti yang sudah di perjanjikan.

Faktor-faktor penyebab terjadinya kredit macet pada koperasi

Cendrawasih Cabang Tegal adalah sebagai berikut:

2. Faktor internal koperasi Cendrawasih (Managerial factor)

Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri perusahaan sendiri,

dari segi managerial factor terjadinya kredit macet di sebabkan

oleh:
37

a. Kelemahan dalam analisis kredit

Hal ini bisa di sebabkan oleh berbagai hal diantaranya yaitu

lemahnya kebijakan dan SOP analisis kredit,kurangnya

kemampuan pegawai dalam menganalisa kredit dan

kurangnya informasi yang di terima pihak koprasi.

b. Koperasi terlalu ekspansif

Yaitu untuk mengejar target penyaluran kredit koperasi

mengakibatkan aspek analisis yang baik atau tingkat kehati-

hatianya dalam menganalisis data.

c. Riwayat nasabah

Riwayat nasabah menjadi satu-satunya dasar keputusan

kredit,sehingga mengaibaikan analisis kredit.

d. Asal ada agunan

Koperasi hanya melihat agunan sebagai dasar keputusan

pemberian kredit sehingga analisis lainya terabaikan.

e. Realisasi kredit yang tidak tepat waktu

Keputusan dan pencairan kredit yang terlalu

lama,menyebabkan nasabah tidak dapat mengalokasikan

dananya sesuai dengan kebutuhannya.

f. Plafon kredit yang tidak sesuai kebutuhan nasabah

Plafon kredit yang terlalu kecil menyebabkan nasabah tidak

dapat menggunakan dananya dengan optimal sehingga


38

menghambat usahanya. Sedangkan plafon kredit yang terlalu

besar menyebabkan nasabah tidak dapat memenuhi

kewajibanya.

3. Faktor eksternal

Yaitu factor yang berasal dari luar perusahaan, factor-faktor

eksternal meliputi:

a. Bencana Alam

Bencana alam adalahsesuatu yang tidak kita inginkan.

Misalnya kebakaran, gempa bumi, banjir dan sebagainya.

b. Perubahan kondisi perekonomian

Misalnya peraturan pemerintah terhadap suatu jenis barang.

Keadaan kritis misalnya demonstrasi, penjarahan

pembakaran dan lain-lain.

c. Perubahan teknologi

Semakin majunya teknologi maka semakin efisien barang

yang di produksi sehingga perusahaan yang tidak

menggunakan teknologi modern akan kalah bersaing

Perubahan teknologi.

Contoh studi kasus nasabah macet:

Nasabah atas nama Julia Riskiana putri alamat jl. Dewi

sartika Gang yudistira 01/02 debong dengan no kontrak

KFM2919120005 pengambilan awal pada bulan juli 2018

pinjaman dengan jaminan BPKB honda/NC11CF1 plat nomer


39

G-5378-HZ pinjaman dengan plafon Rp.5.000.000 dengan

jangka waktu 12 bulan angsuranya setiap bulanya sebesar

Rp.530.000 pada angsuran bulan pertama sampai enam lancar

tepat pada tanggal jatuh temponya, pada bulan ke lima TOP UP

menjadi Rp. 6. 500.000 karena di lihat dari agunan dan riwayat

nasabah sehingga pengajuan TOP UP dapat di ACC. Nasabah

mengambil sistem angsuran lagi dengan jangka waktu 12 bulan.

Angsuran pertama sampai kedua lancar, namun pada angsuran

ke tiganya mengalami kemacetan di karenakan pihak debitur

mengalami PHK sehingga keadaan keuangan menjadi tidak

setabil sehingga menyebabkan tidak bisa membayar angsuran.

Karena dari pihak nasabah di lihat masih memiliki etikad baik

dan komunikasi masih lancar sehingga dari pihak Koperasi

menyelesaikanya dengan cara mengalihkan ke sistem angsuran

tempo, karena lebih ringan yaitu setiap bulanya hanya

membayar bunga saja sebesar Rp. 175.000 dengan jangka waktu

6 bulan dan setiap bulanya bisa nitip untuk mengurangi hutang

pokoknya.

4.2.3 Standar Penanganan Kredit Macet Pada Koperasi Cendrawasih

Pihak kreditur harus segera melakukan upaya penagihan atau

penyelesaian terhadap kredit yang menunggak. Debitur yang

termasuk dalam kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet


40

harus segera dilakukan proses penagihan yaitu tindakan yang

dilakukan untuk menangani keterlambatan pembayaran angsuran.

Proses penagihan meliputi

1. Kirim surat kepada debitur kolek kurang lancar, diragukan, dan

macet

2. Penagihan secara rutin kepada nasabah kurang lancar, diragukan,

dan macet

Bagi nasabah yang masuk dalam kolektibilitas selain dua

proses di atas pihak kreditur harus melakukan penagihan secara

intensif dan melakukan restrukturisasi kredit. Rekstrukturisasi kredit

merupakan upaya perbaikan yang dilakukan oleh pihak kreditur

terhadap debitur yang kesulitan memenuhi kewajibanya.

Rekstrukturisasi kredit yang di lakukan oleh Koperasi Cendrawasih

Cabang Tegal antara lain:

1. Memperpanjang jangka waktu kredit

Perpanjangan jangka waktu kredit merupakan suatu upaya

pembenahan kredit dengan cara memperpanjang jangka waktu

pelunasan dan ditandai dengan perjanjian baru yang tentu saja

harus memenuhi kepentingan keduabelah pihak yaitu pihak

koprasi sebagai kreditur dan pihak nasabah sebagai pihak debitur.

2. Mengalihkan ke sistem pembayan dari angsuran ke tempo


41

Yaitu mengalihkan dari sistem angsuran ke tempo dan ditandai

dengan perjanjian baru lagi.jadi setiap bulan hanya membayar

bunga saja yang di wajibkan untuk pengurang pokok tidak ada

penentuan seberapa besar nominalnya.

3. Penyitaan jaminan

Yaitu merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar-

benar tidak punya etikad baik atau sudah tidak mampu lagi untuk

membayar semua hutang-nutang nya. Maka barang yang untuk

jaminan .
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dan pembahasan pada bab-bab

sebelumnya,maka dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Untuk tahun 2017 dari total kredit yang di berikan terdapat kredit NPL

sebesar 7,42% , untuk tahun 2018 dari total kredit yang diberikan

terdapat kredit NPL sebesar 9,97% hal ini menunjukan bahwa tahun

2018 kredit NPL mengalami kenaikan sebesar 2,25%. Tingkat NPL

melebihi standar kebijakan yang di tetapkan oleh Bank Indonesia yaitu

sebesar 5% dan masih tergolong tidak sehat. Karena tingkat NPL di

Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal melebihi standar kebijakan yaitu

5%,Koperasi Cendrawasih menekankan untuk 2019 lebih memfokuskan

ke NPL agar koperasi mengalami penurunan di tingkat NPL. Sehingga di

tahun 2019 NPL sebesar 3,75% dan mengalami penurunan sebesar

6,22%. Prinsip NPL yaitu The Lower Is Better yang artinya semakin kecil

nilai NPL maka akan semakin baik untuk tingkat kesehatan suatu

koperasi.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan kredit macet pada Kopersi

Cendrawasih Cabang Tegal di sebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor

internal,faktor eksternal Koperasi Cendrawasih Tegal.

42
43

3. Penanganan kredit macet pada Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal

adalah dengan melakukan penagihan yang efektif oleh tim pengawasan

kredit serta melakukan restrukturisasi dengan 3 cara yaitu

memperpanjang jangka waktu kredit,merubah sistem pinjaman dari yang

angsuran ke tempo,penyitaan jaminan yang merupakan jalan terakhir

apabila nasabah sudah benar-benar tidak punya etikad baik atau tidak

mampu lagi membayar semua hutang-hutangnya.

5.2 Saran

Dari kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran untuk pihak

manajemen Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal sebagai berikut:

1. Masalah peningkatan NPL di Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal

sebaiknya memberikan penanganan yang cepat dan tepat agar jumlahnya

tidak menjadi lebih besar karena meningkatnya NPL akan berpengaruh

terhadap penghasilan di Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal.

2. Koperasi Cendrawasih Cabang Tegal sebaiknya lebih memperketat lagi

dalam pemberian kredit hal ini untuk mengantisipasi agar tidak terjadi

pinjaman bermasalah bahkan macet.

3. Prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit harus tetep di laksanakan

secara konsisten.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Amanah, (2014). Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja


Keuangan Pada Koperasi Dhaya Harta Jombang. journal Ilmu Dan
Riset Akutansi, VOL3(4)
[2] Thomas Dalam Ismail. (2010). Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju
Aplikasi. Jakarta kencana.
[3] Dahlan Siamat. (2014). Manajemen Lembaga keuangan "Kebijakan Moneter
Dan Perbankan Edisi Pertama". penerbit. Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia Jakarta.
[4] Kasmir . (2008). Analisis Laporan Keuangan . Rajawali Peris.
[5] Thomas Suyatno. (2003). Dasar - Dasar Pengkreditan . Jakarta Gramedia
pustaka Utama.
[6] Mewoh. (2014). Analisis Kredit Macet Pada Bank Sulut TBK. Jurnal
Administrasi Bisnis.
[7] Suhardjono Dalam DlauDatul. (2003). Manajemen Pengkreditan Usaha Kecil
Dan Menengah . Yogyakarta 9 UPPO AMP YKPN.
[8] Suliyanto. (2005). Analisis Data Dalam Aplikasi pemasaran . Bogor Ghalia
Indonesia.
[9] Sugiyono . (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif .
Bandung Alfabeta.

44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58

Anda mungkin juga menyukai