Anda di halaman 1dari 97

PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

PENGELOLAAN KAS KECIL PADA CV ARCON MAGELANG

TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Diploma
Pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh :
Novitasari
2010102001

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TIDAR
2023
ii
iii
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“Saat tersenyum saja dianggap sebagai sebuah sedekah, tentu membuat orang lain
tersenyum merupakan suatu amalan yang pahalanya lebih besar lagi.” –Mufti
Ismail
“Jadilah pelangi di tengah badai kehidupan, berikan warna dan harapan pada setiap
tantangan.”

Persembahan :

Segala puji syukur kepada Allah swt, atas semua doa serta dukungan dari
orang tercinta, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar. Dengan
rasa bangga tugas akhir ini penulis persembahkan kepada :
1. Untuk (Almh) Ibu Siti Noikatul selaku orang tua saya yang sudah meninggal.
Semoga beliau bangga dengan pencapaian dan perjuangan anaknya.
2. Untuk Bapak saya, Bapak Kasiran yang selama ini memberikan dukungan doa
secara lahir dan batin. Terimakasih.
3. Kepada keluarga besar yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan
tugas akhir.
4. Kaisar wachid yang telah menemani dan membantu saya dalam menyusun
tugas akhir ini.
5. Sahabat-sahabat yang saya sayangi senantiasa selalu memberikan motivasi
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Tidak lupa, karya ini saya persembahkan kepada diri sendiri yang telah berjuang
hingga sampai di titik ini.
7. Pembaca dan pengguna Tugas Akhirku ini.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah Nya sehingga penulis diberi kelancaran dan kemudahan untuk
menyelesaikan dalam penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Penyusunan Standard
Operating Procedure (SOP) Pengelolaan Kas Kecil Pada CV Arcon Magelang”.
Maksud dan tujuan dalam penulisan Tugas Akhir adalah untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar Diploma III pada Program Studi Akuntansi.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
Tugas Akhir dapat berjalan dengan lancar karena mendapatkan bimbingan
dukungan dan doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, Penulis ingin
mengucapkan terimakasih dengan setulus hati, kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam
penulisan Tugas Akhir.
2. Bapak Prof. Dr. Hadi Sasana, S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Tidar yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
3. Bapak Supanji Setyawan, S.Pd.,M.Si selaku dosen pembimbing 1 dan Bapak
Kartika Pradana Surya Timur, SE.,M.Acc selaku dosen pembimbing 2 yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir
ini.
4. Ibu Ayunda Putri Nilasari, S.Pd., M.Si selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan pengarahan yang tak terbatas waktu dari awal hingga
akhir selama studi.
5. Para dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tidar yang telah memberikan bekal
ilmu sehingga penulis dapat menyusun Tugas Akhir hingga selesai.
6. Seluruh keluarga yang tak henti-hentinya memberikan dukungan, semangat dan
doa hingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik.
7. Teman-teman seperjuangan terutama untuk K1 DIII Akuntansi Angkatan 2020.
8. Pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
Terimakasih banyak atas dukungan dan bantuannya.

vi
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran yang membangun untuk
menyempurnakan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penulis menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada
pembaca apabila terdapat kesalahan-kesalahan di dalam Karya Tulis ini dan penulis
berharap semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Magelang, 02 Mei 2023


Hormat saya,

Novitasari
2010102001

vii
Abstrak

Kas kecil merupakan kas yang dapat disisihkan kedalam entitas untuk membayar
berbagai macam beban dengan jumlah rupiahnya kecil. Dari penelitian ini
menunjukkan tidak adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) mengenai
pengelolaan kas kecil di CV Arcon Magelang. Oleh karena itu, diperlukan Standar
Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan kas kecil yang memadai agar tidak
menimbulkan penggelapan atau kecurangan dana pada perusahaan dalam jangka
panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alur dalam pengelolaan dana
kas kecil yang selama ini dilakukan oleh CV Arcon Magelang dan penyusunan
Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan dana kas kecil pada CV Arcon
Magelang agar berjalan dengan baik dan benar. Peneliti menggunakan metode
analisis deksriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
dari proses pencatatan keuangan terutama mengenai pencatatan pengeluaran kas
kecil pada CV Arcon Magelang. Sumber data penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini, yakni data primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CV Arcon
Magelang dalam hal pengelolaan kas kecil menggunakan metode fluktuasi
(berubah-ubah).
Kata Kunci: kas kecil, SOP, fluktuasi

viii
Abstract

Petty cash is cash that can be set aside for the entity to pay various expenses with
a small amount of rupiah. This study shows that there is no Standard Operating
Procedure (SOP) regarding petty cash management at CV Arcon Magelang.
Therefore, it is necessary to have an adequate Standard Operating Procedure
(SOP) for petty cash management so as not to cause embezzlement or fraud in the
company's funds in the long term. This study aims to find out the flow in managing
the petty cash fund that has been carried out by CV Arcon Magelang and the
preparation of Standard Operating Procedures (SOP) for managing petty cash
funds at CV Arcon Magelang so that it runs properly and correctly. Researchers
used a qualitative descriptive analysis method. The data used in this study were
obtained from the financial recording process, especially regarding the recording
of petty cash disbursements at CV Arcon Magelang. Sources of research data used
in this study, namely primary data. The results showed that CV Arcon Magelang in
terms of petty cash management used the fluctuation method (variable).
Keywords: petty cash, SOP, fluctuatn

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING TUGAS AKHIR ......................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TUGAS AKHIR................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

KATA PENGANTAR............................................................................................ vi

Abstrak ................................................................................................................. viii

Abstract .................................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 4

1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 7

2.1 Standard Operating Procedure (SOP) .......................................................... 7

2.2 Kas ............................................................................................................... 13

2.3 Kas kecil atau petty cash ............................................................................. 15

2.4 Penelitian Terdahulu.................................................................................... 18

2.5 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 20

x
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 22

3.1 Data Dan Sumber Penelitian ....................................................................... 22

3.2 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 22

3.3 Teknik Keabsahan Data............................................................................... 25

3.4 Teknik Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) ....................... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 29

4.1 Gambaran Umum ........................................................................................ 29

4.2 Hasil dan Pembahasan ................................................................................. 36

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 52

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 52

5.2 Saran ............................................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 54

LAMPIRAN .......................................................................................................... 57

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol-simbol bagan alir atau flowchart .............................................. 12

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 18

Tabel 4.1 Hasil uji keabsahan data ......................................................................... 37

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian............................................................. 21

Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV Arcon Magelang ......................................... 32

Gambar 4.2 Draf SOP CV Arcon Magelang ........................................................ 40

Gambar 4.3 Flowchart Pengelolaan Kas Kecil ...................................................... 42

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Izin Penelitian ........................................................... 58

Lampiran 2 Surat Balasan Penelitian ................................................................ 59

Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Wawancara CV Arcon Magelang .................... 60

Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian ................................................................. 61

Lampiran 5 Surat Kesediaan Mitra dan Persetujuan SOP ................................. 62

Lampiran 6 SOP Pengelolaan Kas Kecil ........................................................... 63

Lampiran 7 Pedoman SOP ................................................................................ 66

Lampiran 8 Bukti Pengeluaran Kas Kecil ......................................................... 79

Lampiran 9 Laporan Kas Kecil Mingguan ........................................................ 80

Lampiran 10 Rekapitulasi Kas .......................................................................... 81

Lampiran 11 Kartu Pembimbing Tugas Akhir Dosen 1 .................................... 82

Lampiran 12 Kartu Pembimbing Tugas Akhir Dosen 2 ..................................... 83

xiv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 (2012) Kas adalah alat pembayaran yang siap

dan bebas digunakan dalam transaksi keuangan perusahaan yang berasal dari

penjualan tunai maupun kredit. Untuk menghindari adanya pencurian, penggelapan

dan manipulasi maka setiap penerimaan kas disetorkan ke bank dengan

menggunakan cek, sedangkan pengeluaran yang relatif kecil tidak perlu

menggunakan cek. Oleh karena itu, dibentuk dana kas kecil (Petty Cash) untuk

membantu bagian keuangan atas pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil pada

perusahaan.

Menurut Karlina et al (2019), nilai petty cash memiliki peranan yang

penting dalam operasional perusahaan, untuk itu perusahaan hendaklah melakukan

pengelolaan petty cash secara baik. Pelaksanaan petty cash mutlak diperlukan, tidak

ada alasan bagi perusahaan untuk tidak melakukan pengelolaan. Kas kecil sering

digunakan untuk membiayai keperluan yang sifatnya kecil. Namun, pengeluaran

kecil sering terjadi hingga jumlah totalnya menjadi cukup besar. Oleh karena itu,

pengeluaran semacam ini perlu dikendalikan. Jadi, organisasi perlu membentuk

suatu dana khusus yang disebut kas kecil atau petty cash.

Kas kecil merupakan dana yang disediakan khusus oleh perusahaaan untuk

membiayai pengeluaran yang relatif kecil untuk guna menunjang kinerja pekerjaan

1
2

perusahaan yang berfungsi untuk kelancaran serta kemudahan dalam kegiatan

operasional sehari-hari perusahaan. Contohnya biaya yang dikeluarkan yaitu untuk

membayar rekening listrik, pembelian peralatan kantor, biaya transportasi atau

membayar transaksi-transaksi yang relatif kecil. Selain itu pembentukan kas kecil

bertujuan untuk membayar pengeluaran yang sifatnya mendadak dan sebagai dana

langsung (Karlina et al., 2019). Keperluan dana harus segera dibayarkan agar

operasional perusahaaan berjalan dengan lancar. Kebutuhan dana direncanakan

sebelumnya agar terorganisir dengan baik dan dana tersedia secara tunai apabila

sewaktu-waktu dana dibutuhkan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional

perusahaan. Kas kecil sifatnya likuid (mudah dicairkan) dan perputarannya cepat

sehingga mudah untuk dipindahtangankan sekalipun jumlahnya relatif kecil.

Dana kas kecil dipercayakan kepada pemegang kas kecil yang bertanggung

jawab terhadap pengelolaan dana kas kecil. Menurut Karlina et al (2019), kas kecil

memiliki beberapa karakteristik yaitu :

1. Kas Kecil jumlahnnya dibatasi, tidak lebih atau tidak kurang dari suatu

jumlahnya tertentu yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan.

Besarnya kas kecil tergantung kebijakan masing-masing perusahaan.

2. Kas kecil dipergunakan untuk membiayai dan mendanai pengeluaran-

pengeluaran yang sifatnya rutin setiap hari.

3. Kas kecil disimpan ditempat khusus, biasanya dengan menggunakan kotak

kecil yang disebut dengan Petty Cash Box.

Pada kegiatan kas kecil perusahaan harus menetapkan metode yang sesuai

dengan kebutuhan agar tidak terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan


3

operasional perusahaan dengan apa yang sudah perusahaan tetapkan mengenai

perlakuan kas kecil. CV Arcon menerapkan metode fluktuatif, menurut Suranti

(2016) Metode Fluktuatif merupakan salah satu metode perlakuan terhadap kas

kecil yang mana dana kas kecil tidak selalu sama dari waktu kewaktu. Selain itu,

sistem dana fluktuasi adalah sistem yang menetapkan nilai dana kas kecil sesuai

dengan kebutuhan operasional Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia nomor 82/PMK.05/2018 ketentuan pasal 14 tentang optimalisasi kas

dalam perencanaan kas yang akurat sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2)

dilakukan berdasarkan kebutuhan kas yang diperlukan. Dalam pembentukan dana

kas kecil pada CV Arcon ada beberapa tahap yang dilakukan dan dilaksanakan oleh

pemakai dana kas kecil dan pemegang dana kas kecil yang dalam pengelolaannya

menggunakan dokumen-dokumen seperti slip pembayaran, permintaan

pengeluaran kas kecil, bukti pengeluaran kas kecil dan cek.

Pada kegiatan operasionalnya CV Arcon menggunakan dana kas kecil yang

belum memiliki SOP sehingga hal ini menimbulkan kerancuan dalam mengelola

kas kecil. Dalam proses pengelolaan dana kas kecil pada CV Arcon tentunya

banyak proses dan tahapan yang dilakukan hingga selesai. Proses pengelolaan kas

kecil ini hanya melibatkan pemegang dana kas kecil dan pemakai dana kas kecil.

Dengan tidak adanya SOP kas kecil sering terjadi masalah pada CV Arcon

menyebabkan saat proses pengelolaan kas kecil bagian keuangan menemukan

kendala dan hambatan yang dihadapi terkait dengan pengeluaran biaya operasional

kas kecil untuk pembelian bensin yang terkadang masih tidak ada buktinya,

seharusnya memberikan bukti setelah pembelian terkadang lupa bahkan tidak ada
4

bukti setelah pembelian. Jika terus-menerus seperti itu akan menimbulkan

penggelapan atau kecurangan dan untuk waktu jangka panjang bisa mengakibatkan

kerugian pada CV Arcon. Selain itu, saat pengelolaan yang alurnya masih belum

teratur, yang seharusnya mengajukan pemintaan pengeluaran kas kecil tapi

terkadang meminta dana terlebih dahulu.

Mengenai permasalahan di atas, kurangnya pengendalian dana kas kecil

yang belum terkoordinir dengan baik maka diperlukan solusi untuk membantu

bagian keuangan agar dapat mengelola keuangan kas kecil dengan benar sehingga

tidak mengakibatkan kerugian pada perusahaan dalam jangka panjang. Sehingga

cara yang dapat digunakan untuk menghadapi permasalahan diatas yaitu

membuatkan SOP pengelolaan kas kecil. Pentingnya membuat SOP agar dijadikan

sebagai pedoman dasar dalam melakukan pekerjaan serta menjadi petunjuk

pelaksanaan pekerjaan kas kecil dan bagian keuangan dapat memproses

pengelolaan kas kecil dengan cepat dan lancar tanpa adanya kendala. Berdasarkan

uraian permasalahan tersebut, maka penulis ingin melakukan sebuah penelitian

dengan mengambil judul “Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP)

Pengelolaan Kas Kecil Pada CV Arcon Magelang”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, terdapat permasalahan

mengenai proses pengelolaan kas kecil pada CV Arcon Magelang. Adanya

permasalahan dalam instansi karena belum mempunyai SOP dalam proses

pengelolaan kas kecil dan tidak adanya bukti pengeluaran kas kecil yang dapat
5

mengakibatkan kerugian dalam jangka panjang. Bagian keuangan dan pihak-

pihak yang terlibat dalam proses pengelolaan kas kecil tanpa adanya prosedur

sehingga kurang maksimal serta kurang efektif dan efisien.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, adapun rumusan masalah

pada penelitian ini sebagai berikut:

1) Bagaimana alur dalam pengelolaan dana kas kecil yang selama ini

dilakukan oleh CV Arcon Magelang?

2) Bagaimana prosedur penyusunan SOP pengelolaan kas kecil pada CV

Arcon Magelang?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian yang

penulis lakukan adalah:

1. Mengetahui berbagai alur dalam pengelolaan dana kas kecil yang

selama ini dilakukan oleh CV Arcon Magelang.

2. Mengetahui bagaimana prosedur penyusunan SOP pengelolaan dana

kas kecil pada CV Arcon Magelang agar berjalan dengan baik dan

benar untuk menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis atas

pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak.


6

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

1. Penulis berharap penelitian ini dapat menambah wawasan

pengetahuan dan pikiran bagi pihak yang berkepentingan.

2. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran

maupun acuan yang berhubungan dengan SOP pengelolaan kas

kecil.

1.5.2 Manfaat Praktis

1) Manfaat Bagi Mahasiswa

a. Melaksanakan salah satu persyaratan dalam penilaian Tugas

Akhir Diploma III Akuntansi sebagai persyaratan untuk lulus dari

Universitas Tidar.

b. Dan juga penelitian ini dapat menjadi pengetahuan sebagai

pengaplikasian teori yang didapat selama diperkuliahan.

2) Manfaat bagi CV Arcon Magelang

Hasil dari penelitian yang penulis lakukan berupa SOP

pengelolaan dana kas kecil yang akan menjadi pedoman dan

pengatur agar semua hal berjalan dengan benar dan efektif dalam

melakukan aktivitas serta dapat memberikan informasi bagi kinerja

pelayanan dalam pengelolaan kas kecil.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Standard Operating Procedure (SOP)

2.1.1 Pengertian SOP

Dalam pelaksanaannya, agar standar yang sudah ditetapkan bisa

dicapai, maka diperlukan pedoman/petunjuk pelaksanaan. Menurut Hidayat

(2019), Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu sistem atau

ketentuan yang sudah disusun untuk melakukan tindakan dalam

menyelesaikan pekerjaan. SOP salah satu aspek penting dari setiap sistem

kualitas yang akan melahirkan sebuah kemampuan untuk bekerja secara

baik dan sesuai standar yang sudah ada dengan bentuk seperti dokumen

yang berhubungan oleh prosedur yang dilaksanakan secara kronologisuntuk

membantu dalam menyelesaikan pekerjaan.

Perusahaan memiliki visi dan misi dalam jangka pendek maupun

jangka panjang yang akan dicapai. Agar visi dan misi tercapai, maka

perusahaan membutuhkan penerapan prosedur yang akan menjadi satu

pedoman bagi suatu perusahaan. Sementara itu, menurut Purnamasari

(2015) Standar Operasional Prosedur adalah prosedur kerja yang dibuat

secara detail dan terperinci bagi semua karyawan untuk melaksanakan

pekerjaan sebaik-baiknya.

7
8

2.1.2 Tujuan SOP (Standard Operating Procedure)

Tujuan SOP menurut Puji (2014) adalah sebagai berikut:

a. Untuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi

tertentu dalam melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan tertentu.

b. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesame

pekerja, supervisor.

c. Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan, keraguan, duplikasi

serta pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan.

d. Merupakan parameter untuk menilai mutu pelayanan.

e. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara

efisien dan efektif.

f. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari

petugas yang terkait.

g. Sebagai dokumen yang akan menjelaskan dan menilai pelaksanaan

proses kerja jika terjadi suatu kesalahan.

h. Sebagai dokumen yang digunakan untuk pelatihan.

i. Sebagai dokumen sejarah bila telah dibuat revisi SOP yang baru.

2.1.3 Manfaat SOP (Standard Operating Procedure)

Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008 menjelaskan terkait

manfaat SOP adalah sebagai berikut :

a. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam

menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan

kelalaian.
9

b. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada

intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan

pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.

c. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung

jawab khusus dalam melaksanakan tugas.

d. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan

pegawai. Cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu

mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.

e. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai

baru untuk cepat melakukan tugasnya.

f. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan

baik.

g. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam

melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari.

h. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian

pelayanan.

i. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural

dalam memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap

berjalan dalam berbagai situasi.

2.1.4 Prinsip-prinsip Standard Operating Procedure (SOP)

Menurut PERMENPAN PER/21/M.PAN/11/2008, prinsip-

prinsip Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai berikut:

2.1.4.1 Prinsip-prinsip penyusunan SOP


10

Penyusunan SOP harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai

berikut:

a) Kemudahan dan kejelasan. Prosedur-prosedur yang

distandarkan harus dapat dengan mudah dimengerti dan

diterapkan oleh semua pegawai.

b) Efisiensi dan efektivitas. Prosedur-prosedur yang

distandarkan harus merupakan prosedur yang paling efisien

dan efektif dalam proses pelaksanaan tugas.

c) Keselarasan. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus

selaras dengan prosedur-prosedur standar lain yang terkait.

d) Keterukuran. Output dari prosedur-prosedur yang

distandarkan mengandung standar kualitas (mutu) tertentu

yang dapat diukur pencapaian keberhasilannya.

e) Dinamis. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus

dengan cepat dapat disesuaikan dengan kebutuhan

peningkatan kualitas pelayanan yang berkembang dalam

penyelenggaraan.

f) Berorientasi pada pengguna. Prosedur-prosedur yang

distandarkan harus mempertimbangkan kebutuhan

pengguna sehingga dapat memberikan kepuasan

pengguna.

g) Kepatuhan hukum. Prosedur-prosedur yang distandarkan

harus memenuhi ketentuan.


11

2.1.4.2 Prinsip-prinsip pelaksanaan SOP

Pelaksanaan SOP harus memenuhi prinsip-prinsip

sebagai berikut:

a) Konsisten. SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari

waktu ke waktu, oleh siapapun dan dalam kondisi apapun.

b) Komitmen. SOP harus dilaksanakan dengan komitmen

penuh dari seluruh jajaran.

c) Perbaikan berkelanjutan. Pelaksanaan SOP harus terbuka

terhadap penyempurnaan-penyempurnaan untuk

memperoleh prosedur yang benar-benar efisien dan efektif.

d) Mengikat. SOP harus mengikat pelaksana dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur standar

yang telah ditetapkan.

e) Seluruh unsur memiliki peran penting. Seluruh pegawai

peran-peran tertentu dalam setiap prosedur yang

distandarkan.

f) Terdokumentasi dengan baik. Seluruh prosedur yang telah

distandarkan harus didokumentasikan dengan baik, sehingga

dapat selalu dijadikan referensi bagi setiap mereka yang

memerlukan.
12

2.1.5 Simbol-simbol dalam penyusunan Standard Operating Procedure

(SOP)

Diagram alir prosedur menjelaskan uraian kegiatan, urutan

waktu aktivitas-aktivitas yang dilakukan, serta siapa penanggung jawab

dari masing-masing aktivitas. Simbol-simbol yang digunakan dalam

penyusunan flowchart sebagai berikut:

Tabel 2.1 simbol-simbol bagan alir atau flowchart


Simbol Nama Keterangan

Terminal Melambangkan
dimulai/diakhirinya suatu
proses/prosedur/program.

Dokumen Dokumen atau laporan


dokumen tersebut dapat
dipersiapkan dengan tulisan
tangan atau dicetak dengan
komputer.

Beberapa Digambarkan dengan cara


salinan dari menumpukkan simbol
satu dokumen dan mencetaknomor
dokumen dokumen dibagian
depan, disudut kanan atas.
13

Simbol Nama Keterangan

Proses manual Kegiatan pemrosesan yang


dilakukan secara manual.

Keputusan Langkah pengambilan


keputusan, yang diambil
oleh unit kerja. Hasilnya
bisa “ya” atau “tidak”.

Arsip Arsip dokumen disimpan


N Dokumen dan diambil secara manual.
Huruf didalamnya
menunjukkan cara
pengurutan arsip.

Arus dokumen atau Arah pemrosesan atau arus


proses dokumen; arus yang
normal berada dibawah
dan mengarah kekanan.

Jaringan komunikasi Pengiriman data dari satu


lokasi lainnya melalui
jaringan komunikasi.

Sumber: (Purwaningsih et al, 2022)

2.2 Kas

2.2.1 Pengertian Kas

Kas merupakan alat pertukaran yang bisa disebut suatu alat

pembayaran yang telah dimiliki oleh sebuah perusahaan dan para

penggunanya itu tidak pernah dibatasi sedikitpun (Yuslikha, 2020). Kas

sebagai aktiva lancar yang liquid karena sifatnya yang mudah untuk dapat
14

dipindah tangankan yang digunakan setiap saat tanpa ada batasan waktu dan

juga tidak adanya resiko perubahan nilai yang signifikan. Menurut Ikatan

Indonesia (IAI), dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

No.2 (2012), kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan

untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas terdiri dari saldo kas

(cash on hand) dan rekening giro.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kas

merupakan asset keuangan yang bisa digunakan untuk kegiatan operasional

yang ada didalam perusahaan dan kas dapat digunakan sebagai alat

pembayaran yang tanpa dibatasi seperti waktu dan didalam kas tidak ada

sebuah resiko tentang perubahan nilai yang signifikan. Keberadaan yang

ada didalam kas merupakan entitas yang penting, karena tanpa kas aktivitas

operasi yang ada didalam perusahaan tersebut tidak dapat berjalan dengan

lancar

2.2.2 Karakteristik Kas

Beberapa karakteristik kas menurut Caragih (2013) adalah sebagai

berikut:

a) Kas merupakan aset perusahaan paling likuid.

b) Kas dapat digunakan sebagai standar pertukaran yang paling

umum.

c) Kas dapat di gunakan sebagai basisi perhitungan dan pengukuran.


15

2.3 Kas kecil atau petty cash

2.3.1 Pengertian Kas Kecil atau Petty Cash

Menurut Diana et al (2017), kas kecil merupakan kas yang dapat

disisihkan kedalam entitas untuk membayar berbagai macam beban

dengan jumlah rupiahnya kecil, seperti biaya taksi, pembelian

perlengkapan kantor, atau makan siang untuk karyawan yang ada

didalam perusahaan (Yuslikha, 2020). Sedangkan menurut Kristanti

(2020), kas kecil adalah uang yang disediakan untuk membayar

pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak

ekonomis jika dibayar menggunakan cek. Dana kas kecil dipisahkan dari

kas besar dan diserahkan kepada kasir kas kecil, yang mempertanggung

jawabkan setiap pengeluaran.

Setiap perusahaan memiliki kas kecil sebagai cadangan uang untuk

mendukung kegiatan operasional kantor. Oleh karena itu, kantor

menunjuk staf yang berwenang untuk mengelola kas kecil yang

berfungsi untuk membiayai seluruh pengeluaran yang bersifat kecil

maupun transaksi keuangan bagi kepentingan kantor.

2.3.2 Tujuan Kas Kecil

Tujuan dibentuknya kas kecil menurut Endang et al (2011), yaitu:

a) Untuk membayar pengeluaran yang jumlahnya kecil (biasanya

ditentukan batas maksimum).

b) Untuk membayar pengeluaran yang sifatnya mendadak.


16

c) Untuk keperluan pembayaran yang jumlahnya kecil dan tidak praktis

bila dibayarkan dengan cek.

d) Untuk membantu kelancaran kegiatan pimpinan.

2.3.3 Pengelolaan Dana Kas Kecil

Menurut Kristanti (2020), pengelolaan dana kas kecil terdiri dari 3

tahapan yaitu:

a. Pembentukan dana kas kecil

Pembentukan dana kas kecil mulai dengan adanya surat

keputusan dari direktur keuangan mengenai jumlah dana yang

disisihkan ke dalam dana kas kecil dan tujuan pembentukan dana

tersebut.

b. Pengeluaran dana kas kecil

Pengeluaran dana kas kecil dimulai dengan adanya

permintaan pengeluaran dana kas kecil oleh pemakai yang ditujukan

kepada pemegang dana kas kecil. Pemakai dana kas kecil

berkewajiban mempertanggungjawabkan pengeluaran dana kas

dalam formulir bukti pengeluaran kas kecil yang dilampiri dengan

bukti-bukti pendukungnya.

c. Pengisian kembali dana kas kecil

Jika dana kas kecil sudah menipis saldonya, pemegang dana

kas kecil mengisi formulir permintaan pengisian kembali kas kecil.

Formulir ini dilampiri dengan bukti-bukti pendukungnya dan


17

dikirimkan ke bagian utang untuk diproses dalam pengisian kembali

dana kas kecil.

2.3.4 Metode Pencatatan Kas Kecil


Untuk melakukan pencatatan kas diperlukan ketelitian yang baik,

serta perhitungan yang tepat. Menurut Sumarsan (2011), metode

pencatatan kas dibedakan menjadi 2 yaitu :

a) Sistem Dana Tetap (Imperest Find System)

Metode Dana Tetap (Imperest Fund System) yaitu kas kecil

tetap bernilai rupiah yang sama, padahal staf kas kecil telah

melakukan pembayaran. Yang dimaksud dana kas tetap bukan nilai

rupiahnya tidak berubah tetapi fisik uang kas ditambah dengan

faktur yang telah dibayar akan menghasilkan saldo kas kecil yang

tetap, jadi pada saat transaksi metode dana tetap tidak dicatat,

hanya membuat memo. Saat pengisian kas kembali dengan

mendebitkan masing-masing beban dan mengkreditkan kas besar.

b) Sistem Dana Berubah (Fluctuate Fund System)

Metode yang tidak menentukan kas kecil dalam jumlah

konstan, tetapi memberikan kemungkinan untuk berubah

(fluktuasi). Pengisian kembali kas dalam metode ini dilakukan

sewaktu-waktu bila saldo dalam kas kecil menipis.


18

2.4 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu


No Penulis Judul Metode Hasil

1 Eny (2020) Evaluasi Pengendalian Metode Pengendalian internal pada PT Cental Prima Sukses telah
Internal dalam kualitatif berjalan dengan baik berdasarkan hasil penelitian kerangka
pengelolaan Sistem analisis kerja pengendalian internal COSO, namun terjadi sedikit
Penerimaan dan deskriptif kendala kemacetan piutang dan perbedaan inventory
Pengeluaran Kas pada quantity antara sisem dan fisik disebabkan oleh kurangnya
PT Central PrimaSukses SDM.

2 Hulu (2018) Analisis Pengelolaan Metode Pengelolaan dan pencatatan kas kecil pada PT Supra Matra
dan Pencatatan Kas kualitatif Abadi masih belum terlaksana dengan baik. Karena tidak
Kecil pada PT Supra adanya pencatatan atas pengeluaran yang lebih besar dari
Matra abadi jumlah kas kecil yang tersedia dalam perusahaan.
19

No Penulis Judul Metode Hasil

3 Indira Analisis Pengendalian Metode Sistem pengendalian kas kecil sudah berjalan dengan baik.
(2018) internal Kas Kecil Pada kualitatif Diterapkan sesuai dengan metode dana kas kecil. Selain itu
PDAM kabupaten pengendalian internal yang diterapkan sesuai dengan
Gowa komponen pengendalian internal COSO. Kemudian dilihat
dari pengendalian kas kecil sesuai dengan prinsip-prinsip
pengendalian internal.

4 Wijanarko Evaluasi Sistem Metode Sistem pengendalian internal yang dilaukan Paroki Santa
(2019) Pengendalian Internal kualitatif Maria Bunda Penasihat Baik secara keseluruhan kurang
atas Pengelolaan Kas pendekatan memadai dengan standar pengendalian internal COSO.
pada Paroki Santa deskriptif Dikarenakan masih terdapat beberapa komponen
Maria Bunda Penasihat pengendalian yang cukup memadai dan belum memadai.
Baik Wates

5 Febrianti Analisis Pelaksanaaan Metode Pelaksanaan pencatatan petty cash menerapkan metode dana
(2021) Pencatatan petty Cash kualitatif tetap. Prosedur pencatatan petty cash sebagai alat sudah
(Kas Kecil) Pada PT dilaksanakan dengan baik. Pencatatan petty cash ditugaskan
Advantage Tegal admin petty cash, sehingga terfokus pencatatan petty cash.
20

2.5 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir menurut Sugiyono (2019), merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang

telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir yang tepat

dan baik mampu menjabarkan dengan teori pertautan antara variabel yang

nantinya diteliti. Secara teori perlu dijabarkan hubungan antar variabel

indipenden dan variabel dependen.

Dalam penelitian ini diuraikan mengenai SOP pengelolaan kas kecil

pada CV Arcon Magelang. Penulis menggunakan metode kualitatif untuk

meneliti yang terdiri dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Sehingga

penulis dapat mengetahui masalah yang terjadi di bagian keuangan CV Arcon

Magelang mengenai pengelolaan kas kecil. Kemudian penulis melakukan

kesimpulan dan saran untuk CV Arcon Magelang dengan menyusun SOP

untuk mengurangi kesalahan serta agar prosedur pengelolaan kas kecil

terlaksana dengan efektif dan efisien.

Kerangka berfikir pada proses penelitian ini berdasarkan dari

sumber data dan informasi dalam penyusunan SOP ini dapat dilihat dari

gambar 2.3 dibawah ini:


21

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian


Sumber : Diolah Penulis
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Data Dan Sumber Penelitian

Data adalah sekumpulan karakter (angka atau deskipsi) yang

dikumpulkan atau diolah untuk dianalisis. Menurut Sujawerni (2018) sumber

data adalah subjek darimana asal data penelitian itu diperoleh. Apabila peneliti

misalnya menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan

datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang-orang yang

merespon atau menjawab pertanyaan, baik tertulis maupun lisan. Apabila

dilihat dari sumber data dalam penelitian, penulis menggunakan data primer

(Aryanto, 2018).

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pegumpul data. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari

sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan (Sugiyono, 2018).

Objek data primer dalam penelitian ini mengenai proses pengelolaan kas kecil

yang diperoleh dari HRD dan bagian keuangan CV Arcon Magelang. Penulis

menarik data dari sumber pertama individu, data ini didapatkan melalui

wawancara, dokumentasi dan observasi.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Maulida (2020), pengumpulan data pada prinsipnya

merupakan kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan

dan diuji validitas. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai

proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti agar mengungkap atau menjaring

22
23

berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan

lingkup penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis,

yaitu:

a. Wawancara

Pada penelitian ini penulis menggunakan wawancara untuk

mendapatkan data mengenai pengelolaan kas kecil. Menurut Kriyantoto

(2020), wawancara merupakan percakapan antara periset (seorang yang

ingin mendapatkan informasi) dan informan (seseorang yang dinilai

mempunyai informasi penting terhadap satu objek) (Ricardo et al., 2022).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan HRD

mengenai ruang lingkup perusahaan dan bagian keuangan tentang kendala

yang dihadapi berkaitan dengan pengelolaan kas kecil CV Arcon Magelang.

Objek penelitian ini fokus pada pengelolaan kas kecil yang ada di

CV Arcon Magelang. Wawancara ini dilakukan agar dapat memberikan

konfirmasi mengenai masalah yang dihadapi perusahaan dengan tidak

adanya SOP yang mengatur mengenai proses pengelolaan kas kecil CV

Arcon Magelang.

b. Observasi

Menurut Sugiyono (2018), observasi merupakan teknik

pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan

dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak terbatas pada orang, tetapi

juga pada objek-objek alam yang lain. Melalui kegiatan observasi peneliti

dapat belajar tentang perilaku dan makna dariperilaku tersebut. Dalam


24

penelitian ini dilakukan pengamatan secara langsung mengenai proses

pengelolaan kas kecil yang dilakukan bagian keuangan di CV Arcon

Magelang. Pengamatan yang dilakukan penulis berfokus pada bagaimana

cara bagian keuangan dalam mengelola kas kecil, mencatat transaksi kas

kecil dan laporan jadi mingguan kas kecil yang terjadi di CV Arcon

Magelang.

c. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2018), dokumentasi adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,

dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan

yang didapat mendukung penelitian. Dalam penelitian ini penulis

mendokumentasikan yang mendukung proses penelitian pengelolaan kas

kecil dengan dokumen yang diperlukan untuk difoto seperti bukti-bukti

berupa nota manual yang berkaitan dengan kas kecil dan laporan mingguan

kas kecil.

d. Studi Pustaka

Menurut Sugiyono (2019), studi kepustakaan berkaitan dengan nilai,

budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Dari

studi pustaka data yang diperoleh dengan cara mengaitkan literatur yang

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Data ini berasal dari artikel

ilmiah, referensi website, jurnal penelitian dan referensi buku yang

berkaitan dengan penelitian. Teknik ini dibutuhkan oleh peneliti agar


25

memperoleh referensi atau data yang memperkuat penjelasan sesuai dengan

objek penelitian.

3.3 Teknik Keabsahan Data

Menurut Wijaya (2018) keabsahan data di dalam penelitian kualitatif,

suatu realistis itu bersifat majemuk dan dinamis, sehingga tidak ada yang

konsisten dan berulang seperti semula. Keabsahan data dapat dicapai dengan

menggunakan proses pengumpulan data dengan teknik triangulasi data.

Triangulasi data merupakan teknik pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Zuldafrial, 2021).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik triangulasi dengan

cara meneliti sumber yang sama, teknik untuk mengungkap data dan waktu

yang berbeda agar mendapatkan data yang dipercaya. Penulis membandingkan

data yang diperoleh saat wawancara dengan HRD dan bagian keuangan CV

Arcon Magelang, kemudian menggunakan cara observasi untuk melakukan

pengamatan dan dokumentasi untuk pengumpulan bukti.

3.4 Teknik Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP)

Adapun proses penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) yaitu

sebagai berikut:

1. Analisis Data

Menurut Sugiyono (2018) analisis data adalah poses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan laporan dan dokumentasi. Penulis mendapatkan data untuk


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Sejarah Singkat CV Arcon Magelang

Sebuah bangunan terdiri dari beragam elemen pembangun. Elemen

pembangun tersebut dimulai dari pondasi, lantai, dinding, hingga atap.

Setiap elemen pembangun rumah maupun gedung terus berinovasi untuk

menghadirkan teknologi yang tepat guna dan mengikuti perkembangan

jaman. Tidak terkecuali bagi atap. Atap setiap bangunan sebagian besar

menggunakan materi berwujud genteng. Genteng, awalnya hanya dikenal

sebagai pelindung atap bangunan saja, namun kini genteng telah

berkembang menjadi salah satu aspek estetika untuk memperindah sebuah

bangunan. Indonesia sebagai Negara yang memiliki iklim tropis

membutuhkan sebuah profil genteng yang sesuai dengan keadaan cuaca

tersebut.

CV Arcon merupakan suatu perusahaan manufaktur yang didirikan

pada tahun 1985 dan resmi berjalan pada tahun 1986. Perusahaan ini

terletak di Jl. Magelang – Purworejo KM 10 Tempuran, Kabupaten

Magelang. Perusahaan Arcon bergerak dalam produksi berbagai jenis

produk genteng beton, yang berkomitmen terhadap suatu sistem produksi

yang terintegrasi dan berinovasi. Dengan menyediakan bahan baku yang

berkualitas dan menerapkan mekanisme quality control, salah satunya pasir

29
30

dari daerah merapi yang sudah terkenal kualitasnya serta sumber daya

tenaga kerja yang memadai.

Perusahaan arcon mempunyai kapasitas produksi yang besar,

sehingga mampu melayani proyek-proyek dalam skala besar yang

menjadikan produk genteng sangat dipercaya untuk digunakan dalam

proyek baik perumahan maupun gedung-gedung swasta dan pemerintah.

Arcon memproduksi dan menyediakan 7 tipe genteng yang mempunyai

spesifikasi dan penggunaan yang berbeda sesuai dengan tipe dan karakter

bangunan. 7 buah tipe genteng produksi Arcon tersebut terdiri dari tipe

Arcon Classic, Vertaco, Plato, Granity, Alabama, Garuda Besar dan Garuda

Kecil serta 3 macam sudut atap yakni Kerpus, List Plank dan Apex

Assesoris.

Setelah berjalan kurang lebih 4 tahun yakni pada tahun 1990 Arcon

memindahkan kantor pusatnya di Jl. Tidar No A5. Hal ini dipengaruhi agar

mempermudah konsumen untuk pembelian produk genteng. Kemudian

pada tahun 2018 Arcon memindahkan kantor pusatnya lagi yang sekarang

berdomisili di Jl. Tentara Pelajar No 42B, Kemirirejo, Kecamatan Magelang

Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah. Hal tersebut dikarenakanpemesanan

produk genteng semakin bertambah maka Arcon mencari tempat yang

strategis dan berada di tengah-tengah Kota Magelang agar memudahkan

konsumen memesan produk. Jika dihitung sampai saat ini CVArcon berdiri

kisaran 35 tahun dengan memiliki kurang lebih 65 karyawan tetap.


31

4.1.2 Visi dan Misi CV Arcon Magelang

CV Arcon Magelang memiliki visi dan misi untuk mewujudkan

apa yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu sebagai berikut:

Visi:

Menjadi perusahaan terdepan di dalam penyedia kebutuhan atap

bangunan khususnya genteng beton berkualitas bagi masyarakat indonesia

dan sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dan masyarakat

setempat dengan tetap menjaga kelayakan lingkungan hidup daerah sekitar.

Misi:

Memproduksi genteng beton yang berkualitas baik dan terstandar

dengan pelayanan penjualan dan purna jual yang baik serta harga yang

terjangkau bagi masyarakat Indonesia dan juga menciptakan lingkungan

kerja yang ramah lingkungan.

Dengan adanya visi dan misi tersebut diharapkan CV Arcon

Magelang dapat berkembang dalam meningkatkan motivasi dan semangat

karyawan dalam bekerja untuk mewujudkan tujuan.

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dari perusahaan CV Arcon Magelang adalah

sebagai berikut :
32

STRUKTUR ORGANISASI CV ARCON MAGELANG

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi CV Arcon Magelang

Sumber: CV Arcon Magelang (2023)

4.1.4 Penjelasan Struktur Organisasi pada CV Arcon Magelang

1) Direktur

Tugas dan Tanggung Jawab:

a) Menyusun strategi untuk mengarahkan bisnis menjadi lebih

maju.

b) Mengorganisasi visi dan misi perusahaan secara keseluruhan.


33

c) Menunjuk orang untuk memimpin divisi tertentu dan

mengawasi pekerjaannya.

d) Menyampaikan laporan kepada pemegang sahan atas kinerja

perusahaan.

2) Wakil Direktur

Tugas dan Tanggung Jawab:

a) Membantu direktur dalam memimpin dan mengkoordinir

seluruh aktivitas pada perusahaan.

b) Mengawasi kelancaran kegiatan perseroan sesuai dengan

strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan.

3) HRD & GA

Tugas dan Tanggung Jawab:

a) Melakukan perencanaan.

b) Menyelenggarakan rekruitmen dan seleksi.

c) Memberikan training and development.

4) Audit Internal

Tugas dan Tanggung Jawab:

a) Melaksanakan pemeriksaan terhadap jalannya kegiatan

operasional sesuai prosedur yang berlaku.

b) Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan.


34

5) Bagian Akuntansi

Tugas dan Tanggung Jawab:

a) Menyusun laporan keuangan secara akurat.

b) Melakukan pencatatan dan dokumentasi.

c) Memeriksa dan melakukan verifikasi transaksi keuangan

perusahaan.

6) Bagian Perpajakan

Tugas dan Tanggung jawab:

a) Membayar dan melapor pajak tepat waktu.

b) Menghitung pajak yang harus dibayar perusahaan dalam

periode tertentu.

c) Membuat laporan keuangan fiscal dan komersial.

d) Membuat perencanaan pajak.

7) Bagian Keuangan

Tugas dan Tanggung Jawab:

a) Melakukan transaksi keuangan pada perusahaan.

b) Melakukan pembayaran kepada supplier.

c) Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait

dengan aktivitas keuangan perusahaan.

d) Melakukan pengaturan keuangan perusahaan.

e) Melakukan penginputan semua transaksi keuangan

perusahaaan.
35

8) Bagian Penagihan

Tugas dan Tanggung Jawab:

a) Meminimalkan kerugian atas piutang yang tidak lancar.

b) Melaksanakan hak perusahaan yang tercantum di perjanjan

pembayaran, termasuk penagihan pinalti.

Menjaga arus kas perusahaan.

Mengusahakan agar pembayaran dilakukan sesuai tanggal

jatuh tempo.

Bagian Penjualan

Tugas dan Tanggung Jawab:

Menjual produk kepada pembeli.

Menjelaskan spesifikasi produk yang dijual kepada

konsumen.

Menawarkan barang atau jasa produksi perusahaan kepada

konsumen.

Melakukan komunikasi dengan pelanggan.


36

4.2 Hasil dan Pembahasan

4.2.1 Hasil

4.2.1.1 Uji keabsahan data

Dalam penelitian ini penullis memeriksa data menggunakan

triangulasi teknik. Teknik triangulasi dilakukan dengan

menggabungkan beberapa teknik, yaitu wawancara, observasi dan

dokumentasi. Tujuan triangulasi teknik untuk menyatukan

perbedaan data agar ditarik kesimpulan yang tepat mengenai

pengelolaan kas kecil CV Arcon Magelang. Penulis melakukan

wawancara langsung dengan HRD dan bagian keuangan yang

hasilnya sesuai dengan dokumen yang ada. Penulis percaya data

yang didapat benar-benar sah. Berikut tabel 4.1 menunjukkan hasil

uji keabsahan data yang dilakukan penulis :


37

Tabel 4.1 Hasil uji keabsahan data

Jenis Informasi Sumber Informasi Keterangan


Bagian Keuangan HRD
Dokumen yang digunakan a) Bukti penerimaan kas kecil a) Bukti penerimaan kas kecil
untuk pengelolaan kas b) PPKK b) PPKK SAH
kecil c) BPKK c) BPKK
d) Slip/nota pembayaran d) Slip/nota pembayaran

Kendala yang dihadapi Dengan tidak adanya SOP Karena tidak ada SOP terdapat
dalam pengelolaan kas pengelolaan kas kecil mengakibatkan hambatan yang dihadapi. Tidak
kecil adanya kendala yang dihadapi adanya bukti yang terkait
pemegang dana kas kecil terkait menyebabkan ketidaksesuaian
SAH
dengan pengeluaran biaya antara transaksi dan dana yang
operasional, seperti pembelian dikeluarkan maka mengakibatkan
bensin yang terkadang tidak ada kerugian untuk jangka panjang.
buktinya.

Pihak yang terlibat 1) HRD 1) HRD SAH


2) Bagian keuangan 2) Bagian keuangan
3) Pemakai dana kas kecil 3) Pemakai dana kas kecil

Sumber: diolah oleh penulis


38

4.2.1.2 Alur pengelolaan kas kecil yang selama ini dilakukan oleh

CV Arcon Magelang

Metode yang digunakan CV Arcon Magelang dalam

pengelolaan dana kas kecil adalah metode fluktuatif, metode ini

berubah-ubah sesuai dengan nilai uang yang diisikan kembali ke

dalam kas kecil. Dana kas kecil pada CV Arcon Magelang

didapatkan dari 2 pihak yaitu, pihak internal (pihak yang

bertanggung jawab untuk mengelola dan menjalankan

manajemen perusahaan) dan pihak eksternal (pihak yang tidak

memiliki keterlibatan langsung dengan operasional perusahaan

namun ikut terpengaruh oleh aktivitas dan keputusan yang

dibuat).

Dana kas kecil didapatkan dari 2 pihak, pihak internal dari

dropping kas besar dan pihak eksternal dari pendapatan lain-lain

(contoh, bonus dari pelanggan). Pengelolaan kas kecil yang

selama ini dilakukan oleh CV Arcon Magelang yaitu:

1. Dana yang diterima oleh kas kecil dari dropping kas besar dan

pendapatan lain-lain.

2. Adanya bukti pengeluaran kas besar dan bukti masuk kas

kecil.

3. Terkadang untuk pengeluaran tidak adanya bukti tetapi

dengan kepercayaan pemakai kas kecil. Contohnya,


39

pembelian bensin untuk mobil angkut genteng yang tidak

adanya bukti.

4. Pemakai kas kecil kasbon terlebih dahulu untuk pengeluaran

kas kecil setelah itu memberikan bukti bayar yang akan

diklasifikasikan untuk dibukukan.

5. Bukti-bukti bayar yang diterima oleh pemegang kas kecil

diperiksa, disetujui dengan tanda tangan dan dibukukan

menggunakan kode nomor bukti. Setelah itu dipindahkan ke

dalam sistem menghasilkan sebuah laporan mingguan kaskecil

hingga rekapitulasi kas setelah itu diprint.

Sebelum pengumpulan data, penulis melakukan wawancara

dengan bagian keuangan CV Arcon Magelang. Adanya kendala

pada bagian keuangan tepatnya pada pengelolaan kas kecil yang

menunjukkan bahwa belum mempunyai SOP pengelolaan kas kecil.

Hal ini mengakibatkan bagian keuangan bingung dalam pemrosesan

data kas kecil hingga pengelolaannnya. Dengan tidak adanya

pedoman SOP pengelolaan kas kecil mengakibatkan proses

pengelolaan kas kecil tidak berjalan dengan baik.

4.2.1.3 Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) CV Arcon

Magelang

Penyusunan SOP Pengelolaan Kas Kecil CV Arcon

Magelang berisi No. Dokumen, Tanggal Revisi, Tanggal Terbit, dan

Halaman SOP. Bagian isi berisi tentang Pengertian, Tujuan,


40

Sasaran, Kebijakan, Pihak yang terlibat, Dokumen yang terkait, Hal

yang perlu diperhatikan, Peralatan, dan Prosedur/Langkah-langkah.

Berikut draf penyusunan SOP Pengelolaan Kas Kecil:

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGELOLAAN DANA KAS KECIL
No. Dokumen : Tanggal. Revisi : - Halaman : 1/3
S Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
:
O

Ahmad Darmawansyah
P HRD& GA

CV ARCON MAGELANG
Pengertian
Tujuan
Sasaran
Kebijakan
Pihak Yang Terlibat
Dokumen Yang
Terkait
Hal yang Perlu
Diperhatikan
Peralatan
Prosedur

Gambar 4.2 draf Standar Operasional Prosedur (SOP) CV Arcon Magelang


Sumber: Data diolah penulis
41

Berdasarkan gambar 4.2 berikut penjelasan isi draf SOP adalah

sebagai berikut :

a. Pengertian merupakan menjelaskan dari pengelolaan kas kecil.

b. Tujuan merupakan hasil yang dicapai dengan penyusunan SOP.

c. Sasaran merupakan orang yang dituju dalam pembuatan SOP.

d. Kebijakan yaitu aturan yang diterapkan dalam pengelolaan kas kecil.

e. Pihak yang terlibat merupakan pihak yang secara langsung terlibat

dalam proses pengelolaan kas kecil.

f. Dokumen yang terkait merupakan dokumen yang digunakan dalam

penyusuan SOP.

g. Hal yang perlu diperhatikan merupakan tindakan yang harus

diperhatikan dalam melakukan kegiatan.

h. Peralatan merupakan alat yang digunakan dalam pembuatan SOP.

i. Prosedur merupakan urutan proses kerja dari awal hingga akhir.

4.2.1.4 Flowchart Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Prosedur yang benar dalam pengelolaan kas kecil di CV

Arcon Magelang masih kurang maksimal dan bisa dikatakan tidak

ada. Tahapan yang biasa digunakan dalam pengelolaan kas kecil

masih kurang efektif karena ada beberapa tahapan yang pemakai

dana lewati salah satumya untuk bukti pengeluaran kas kecil. Oleh

karena itu, peneliti membantu bagian keuangan untuk memperbaiki

prosedur dalam pengelolaan kas kecil agar bisa dilaksanakan dengan

maksimal. Tahapan atau prosedur pengelolaan kas kecil disajikan


42

dengan bentuk flowchart dengan tujuan agar mudah dipahami dan

dilaksanakan oleh bagian keuangan CV Arcon Magelang.

Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), adanya

flowchart yang berisi prosedur lengkap. Berikut bentuk flowchart:

Gambar 4.3 Flowchart pengelolaan kas kecil


Sumber: diolah penulis
43

Keterangan:
PPKK : Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
BPKK : Bukti Pengeluaran Kas Kecil
KK : Kas Kecil
LAPKK : Laporan Kas Kecil
Pemegang Dana Kas Kecil : Bagian Keuangan
Pemakai Dana Kas Kecil : Karyawan
Berdasarkan gambar 4.3 menunjukkan flowchart pengelolaan

kas kecil, berikut penjelasan mengenai flowchart diatas adalah:

a. Pemegang dana kas kecil menerima dana dari 2 pihak. Pihak Intern

(Dropping Kas Besar) dan Pihak Ekstern (Pendapatan Lain-lain).

b. Mulai.

c. Pemakai dana kas kecil mengajukan permintaan pengeluaran kas

kecil ke pemegang dana kas kecil untuk pencairan dana sebagai

pembayaran yang akan dikeluarkan.

d. PPKK diserahkan ke pemegang dana kas kecil untuk pertimbangan

pengeluaran dana.

e. Jika tidak, maka selesai. Jika disetujui, maka pemegang dana kas

kecil membuatkan bukti atas pengeluaran kas kecil.

f. Pemegang dana kas kecil menyetujui permintaan pengeluaran kas

kecil. Maka membuatkan dua BPKK yaitu, BPKK 1 untuk pemakai

dana kas kecil lalu diarsipkan dan BPKK 2 untuk pemegang dana

kas kecil.

g. Pemegang dana kas kecil menyerahkan dana yang diterima oleh

pemakai dana kas kecil.


44

h. Pemakai dana kas kecil menyerahkan slip/nota pembayaran ke

pemegang dana kas kecil.

i. Adanya beberapa bukti seperti: slip/nota pembayaran, PPKK, dan

BPKK untuk pemeriksaan dana kas kecil.

j. Kemudian dokumen-dokumen mengenai BPKK, PPKK dan

slip/nota pembayaran diklasifikasikan dan ditanda tangani dengan

kode nomor bukti.

k. Semua transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas kecil

dimasukkan kedalam sistem basis microsoft windows yang akan

menghasilkan laporan mingguan kas kecil hingga rekapitulasi kas.

Selesai.

4.2.2 Pembahasan

4.2.2.1 Alur pengelolaan kas kecil pada CV Arcon Magelang setelah

adanya SOP

Agar tidak terjadi pembayaran yang tidak ekonomis dan

kurang efisien atas pengeluaran yang relatif kecil, maka diperlukan

prosedur dalam pengelolaan kas kecil. Dengan adanya SOP

pengelolaan kas kecil diharapkan mengurangi kebingungan bagian

keuangan dalam pemrosesan data kas kecil hingga pengelolaannya.

Adanya pedoman SOP pengelolaan kas kecil agar proses

pengelolaan kas kecil berjalan dengan baik. Berikut alur pengelolaan

kas kecil CV Arcon Magelang setelah adanya SOP :


45

1. Pemegang dana kas kecil menerima dana

Sebelum pengelolaan kas kecil dimulai, pemegang

dana kas kecil menerima bukti penerimaan kas kecil dari 2

pihak yaitu, pihak internal dari dropping kas besar dan pihak

eksternal dari pendapatan lain-lain (Contohnya, dari

kelebihan muatan mobil angkut yang seharusnya membawa

maksimal 1500 genteng menjadi 1650 genteng).

2. Pengajuan ppkk ke pemegang dana kas kecil

Pada tahap ini, pemakai dana kas kecil mengajukan

PPKK ke pemegang dana kas kecil yang digunakan untuk

meminta sejumlah uang yang akan dikeluarkan. Sementara

itu, bagi pemegang dana kas kecil berfungsi sebagai bukti

atas pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemakai dana kas

kecil. PPKK diserahkan ke pemegang dana kas kecil untuk

pertimbangan pengeluaran dana.

3. Pemegang dana kas kecil membuatkan BPKK

Jika tidak disetujui, maka selesai. Jika disetujui,

pemegang dana kas kecil membuatkan bukti ataspengeluaran

kas kecil. Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil

untuk mempertanggungjawabkan pemakaian danaa kas kecil.

Pemegang dana kas kecil membuatkan dua BPKK yaitu,

BPKK 1 untuk pemakai dana kas kecil lalu diarsipkan dan

BPKK 2 untuk pemegang dana kas kecil.


46

Kemudian Pemegang dana kas kecil menyerahkan dana oleh

pemakai dana kas kecil untuk pengeluaran yang berhubungan

dengan keperluan kantor.

4. Pemakai dana kas kecil menyerahkan slip/nota pembayaran

Setelah pemakaian dana kas kecil, pemakai dana kas

kecil menyerahkan slip/nota pembayaran ke pemegang dana

kas kecil untuk mengecek pemakaian dana kas kecil.

Kemudian, adanya beberapa bukti seperti slip/nota

pembayaran, PPKK, dan BPKK untuk pemeriksaan dana kas

kecil. Dokumen-dokumen mengenai BPKK, PPKK dan

slip/nota pembayaran diklasifikasikan dan ditanda tangani

dengan kode nomor bukti.

5. Penginputan semua transaksi ke dalam sistem Microsoft

windows

Setelah semua bukti-bukti diklasifikasikan dan di

tanda tangani oleh bagian keuangan. Bukti-bukti tersebut

diserahkan ke HRD untuk ditanda tangani sebagai bukti

pengeluaran kas kecil yang sah. Kemudian, semua transaksi

yang berkaitan dengan pengeluaran kas kecil di input ke

dalam sistem yang menghasilkan LAPKK mingguan hingga

rekapitulasi kas. Selesai.


47

4.2.2.2 Pengimplementasian Standard Operating Procedure (SOP)

Implementasi Standard Operating Procedure (SOP)

digunakan untuk mengetahui manfaat dan dampak yang diperoleh

dimasa yang akan datang. Standard Operating Procedure (SOP)

pengelolaan kas kecil yang disusun bertujuan untuk membantu

proses pengelolaan kas kecil yang dilakukan oleh bagian keuangan.

Adapun keunggulan SOP yang dibuat peneliti, yaitu prosedurnya

disusun dengan baik sehingga lebih efektif dan efisien dalam

pengelolaan kas kecil. SOP yang dibuat peneliti dapat

meminimalisir kerugian yang dapat terjadi pada perusahaan dalam

jangka panjang.

Standard Operating Procedure (SOP) Pengelolaan Kas

Kecil pada CV Arcon Magelang berisi tentang pengertian, tujuan,

sasaran, kebijakan, pihak yang terlibat, dokumen yang terkait, hal

yang perlu diperhatikan, peralatan dan prosedur/langkah-langkah.

Berikut implementasi SOP Pengelolaan Kas Kecil pada CV

Arcon Magelang adalah :

1. Pengertian

Pengertian dari pengelolaan kas kecil merupakan kegiatan

pemanfaatan atas semua dana kas kecil yang diperlukan untuk

mengkoordinasikan transaksi kas kecil dan mempermudah

mendapatkan informasi tentang yang terjadi diperusahaan.


52

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Alur pengelolaan kas kecil yang selama ini dilakukan oleh CV Arcon

Magelang masih kurang efektif, yaitu dana yang diterima oleh kas kecil

dari dropping kas besar dan pendapatan lain-lain. Adanya bukti

pengeluaran kas besar dan bukti masuk kas kecil, terkadang untuk

pengeluaran tidak adanya bukti tetapi dengan kepercayaan pemakai kas

kecil. Contohnya: pembelian bensin untuk mobil angkut genteng yang

tidak adanya bukti. Pemakai dana kas kecil biasanya kasbon terlebih

dahulu untuk pengeluaran kas kecil setelah itu memberikan bukti bayar

yang akan diklasifikasikan. Bukti-bukti bayar yang diterima oleh

pemegang kas kecil diperiksa, disetujui dengan tanda tangan dan

dibukukan menggunakan kode nomor bukti. Kemudian transaksi-

transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran kas kecil dipindahkan ke

dalam sistem yang menghasilkan sebuah laporan mingguan hingga

rekapitulasi kas.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti, adanya kendala

dengan tidak adanya SOP. Maka telah disusun SOP sesuai kebutuhan

agar membantu bagian keuangan pada CV Arcon Magelang guna

menerapkan prosedur yng telah dibuat. Penulis juga membuat flowchart

52
53

alur atau proses kerja pengelolan kas kecil yang akan digunakan, agar

pengelolaan kas kecil berjalan dengan lancar. Tujuan adanya penyusunan

SOP untuk mempermudah dan melancarkan proses pengelolaan kas kecil

dan meminimalisir adanya kesalahan pencatatan.

5.2 Saran

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan sebelumnya di CV Arcon

Magelang, penulis dapat mengemukakan saran yang mungkin berguna untuk

kelancaran atas prosedur pengelolaan kas kecil. Adapun saran yang diberikan

diantaranya:

a. Pihak CV Arcon Magelang terutama pada bagian keuangan hendaknya

melakukan crosscheck setiap minggu terkait pengelolaan kas kecil.

b. Saran dari penulis agar SOP pengelolaan kas kecil diperbaiki sesuai

kebutuhan agar berjalan dengan baik.

53
48

Setiap transaksi yang terjadi akan dicatat ke dalam jurnal dan

dibukukan.

2. Tujuan

Tujuan disusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP)

Pengelolaan Kas Kecil yaitu:

a. Meminimalkan risiko terjadinya kerugian dalam jangka

panjang.

b. Menangani masalah pembiayaan yang relatif kecil dan rutin

di dalam perusahaan.

c. Mempercepat aktivitas perusahaan yang menggunakan dana

secara mendadak atau tidak terencana.

d. Agar tidak terjadi kekeliruan dari setiap data kas kecil.

e. Agar seluruh transaksi kas kecil dapat dilaporkan dengan

baik dan benar.

3. Sasaran

Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Kas

Kecil sasaran yang ditujukan yaitu pemakai dana kas

kecil/karyawan CV Arcon Magelang.

4. Kebijakan

Kebijakan adalah rangkaian konsep yang menjadi pedoman

dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Kebijakan dalam Standar

Operasional Prosedur (SOP) sebagai berikut :


49

a. Tentukan jumlah yang wajar, usahakan dana yang

disiapkan tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar

nominalnya.

b. Tetapkan pengeluaran yang diperbolehkan.

c. Adanya bukti transaksi yang jelas.

d. Simpan semua bukti transaksi.

e. Peminta dana kas kecil yaitu, karyawan CV Arcon

5. Pihak yang terlibat

Pihak yang terlibat merupakan pihak yang secara langsung

terlibat dalam pengelolaan kas kecil adalah sebagai berikut :

a. HRD & GA

b. Pemegang Dana Kas Kecil / Bagian Keuangan

c. Pemakai Dana Kas Kecil / Karyawan CV Arcon Magelang

6. Dokumen yang terkait

Unit yang terkait dalam SOP pengelolaan kas kecil terdapat 4,

yaitu :

a. Bukti penerimaan dana kas kecil

b. Permintaan pengeluaran kas kecil (PPKK)

c. Bukti pengeluaran kas kecil (BPKK)

d. Slip/nota pembayaran

7. Hal yang perlu diperhatikan

Hal yang harus diperhatikan seandainya prosedur dilaksanakan

tidak sesuai dengan SOP yang ada, kemungkinan terjadi


50

kesalahan dalam pelaksanaan prosedur dan akan

mengakibatkan proses bisnis tidak berjalan dengan yang

direncanakan serta bisa memperburuk kondisi perusahaan dari

segi finansial pada jangka panjang.

8. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam Standar Operasional Prosedur

pengelolaan kas kecil yaitu komputer.

9. Prosedur/Langkah-langkah

Prosedur atau Langkah-langkah merupakan proses kerja dari

awalhingga akhir. Prosedur pengelolaan kas kecil sebagai

berikut :

1. Pemakai dana kas kecil mengajukan permintaan

pengeluaran kas kecil ke pemegang dana kas kecil

untuk pencairan dana sebagai pembayaran yang akan

dikeluarkan.

2. PPKK diserahkan ke pemegang dana kas kecil untuk

pertimbangan pengeluaran dana.

3. Jika tidak, maka selesai. Jika disetujui, maka

pemegang dana kas kecil membuatkan bukti atas

pengeluaran kas kecil.

4. Pemegang dana kas kecil menyetujui permintaan

pengeluaran kas kecil. Maka membuatkan dua BPKK

yaitu, BPKK 1 untuk pemakai dana kas kecil lalu


51

diarsipkan dan BPKK 2 untuk pemegang dana kas

kecil.

5. Pemegang dana kas kecil menyerahkan dana yang

diterima oleh pemakai dana kas kecil.

6. Pemakai dana kas kecil menyerahkan slip/nota

pembayaran ke pemegang dana kas kecil.

7. Adanya beberapa bukti seperti: slip/nota pembayaran,

PPKK, dan BPKK untuk pemeriksaan dana kas kecil.

8. Kemudian dokumen-dokumen mengenai BPKK,

PPKK dan slip/nota pembayaran diklasifikasikan dan

ditanda tangani dengan kode nomor bukti.

9. Semua transaksi yang berhubungan dengan

pengeluaran kas kecil dimasukkan kedalam sistem

basis microsoft windows yang akan menghasilkan

laporan mingguan kas kecil hingga rekapitulasi kas.

Selesai.
26

penyusunan SOP (Standar Operasional Prosedur) dengan cara wawancara,

observasi dan dokumentasi.

a. Penulis mewawancarai bagian keuangan CV Arcon Magelang untuk

mendapatkan informasi terkait prosedur pengelolaan kas kecil.

b. Penulis melakukan observasi dengan mengamati bagian keuangan

bagaimana prosedur dalam pengelolaan dana kas kecil.

c. Penulis juga melakukan dokumentasi terkait data-data yang akan

digunakan dalam penyusunan SOP pengelolaan dana kas kecil.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah,

sumber data primer dan teknik pengumpulan data pada observasi,

wawancara mendalam dan dokumentasi (Sugiyono, 2018). Data yang

diperoleh penulis, yaitu:

a. Wawancara, yaitu ruang lingkup pengelolaan kas kecil.

b. Observasi, yaitu pedoman pengelolaan kas kecil.

c. Dokumentasi, yaitu bukti-bukti berupa nota manual dan laporan

mingguan kas kecil hingga rekapitulasi kas.

3. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung terus

menerus selama penelitian berlangsung. Reduksi data meliputi: meringkas

data, mengkode, menelusur tema, dan membuat gugus-gugus (Rijali, 2019).


27

Penulis melakukan reduksi data dengan mengumpulkan data yang

diperoleh dan memilih data-data pokok yang telah didapat selama

pengumpulan data terkait dalam penyusunan SOP. Penulis mengolah data

hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian mengumpulkan

data berdasarkan sumber yang diperoleh secara langsung maupun tidak

langsung.

4. Penyajian Data

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi

disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif

dapat berupa teks naratif berbentuk catatan lapangan, matriks, grafik,

jaringan dan bagan. Bentuk-bentuk ini menggabungkan informasi yang

tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih (Rijali, 2019).

Data yang diperoleh dari penelitian berupa data pengelolaan dana kas kecil

di CV Arcon Magelang yang kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk

SOP.

Pada proses pengelolaan kas kecil sebelumnya masih kurang teratur,

karena belum adanya prosedur yang mengatur alur dari permintaan

pengeluaran kas kecil dan bukti pengeluaran kas kecil. Adanya

permasalahan tersebut penu2wlis memutuskan untuk membuatkan SOP

pengelolaan kas kecil agar membantu melancarkan bagian keuangan dalam

menjalankan pekerjaannya sehingga dapat meminimalisir masalah yang

terjadi.
28

5. Penarikan Kesimpulan

Menurut Sugiyono (2018), penarikan kesimpulan dilakukan peneliti

secara terus menerus selama berada dilapangan. Penarikan kesimpulan

dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan sejak awal, mungkin juga tidak. Telah dikemukakan bahwa

masalah dan perumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat

sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada.

Kesimpulan dalam penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah

yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, dengan adanya prosedur

pengelolaan kas kecil diharapkan dapat membantu perusahaan dalam

menangani masalah yang berkaitan dengan pengeluaran kas yang

jumlahnya relatif kecil dan mendadak.


DAFTAR PUSTAKA

Aryanto, U. (2018). Bab III - Metode Penelitian Metode Penelitian. Metode

Penelitian, 32–41.

Eny, E. (2020). Evaluasi pengenadalian internal dalam pengelolaan sistem

penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Central Prima Sukses.

Febrianti, M. (2021). Analisis pelaksanaan pencatatan petty cash (Kas Kecil) pada

PT Advantage Tegal.

Hulu, N. H. (2018). Analisis pengelolaan dan pencatatan kas kecil pada PT Supra

Matra Abadi Teluk Panji.

Indira, P. (2018). analisis sistem pengendalian internal kas kecil pada perusahaan

daerah air minum (PDAM).

Karlina, E., Ariandi, F., Humaeroh, S. D., & Martiwi, R. (2019). Analisis

Pelaksanaan Pencatatan Petty Cash (Kas Kecil) Pada PT MNI Entertainment

Jakarta Pusat. Widya Cipta: Jurnal Sekretari Dan Manajemen, 3(2), 233–

240. https://doi.org/10.31294/widyacipta.v3i2.6369

Kemenpan RI. (2008). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi tentang Pedoman Penyusunan Standar Operational

Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan. Pedoman Penyusunan Standar

Opreasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemeintahan, 6(11), 951–952.

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/123797/PERMENPAN

NOMOR 21 TAHUN 2008.pdf

54
55

Mario caesar piet sumurung, Ventje ilat, & Stanley kho walandouw. (2015).

Analisis pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Manado

media grafika. Jurnal EMBA, 3(4), 259–268.

Maulida. (2020). Teknik pengumpulan data dalam metodologi penelitian. 21.

Muhaling, A. R., Palandeng, I. D., & Sumarauw, J. S. B. (2021). Implementasi

Standar Operasional Prosedur (Sop) Layanan Pada Pt. Taspen (Pesero)

Cabang Manado. Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis

Dan Akuntansi, 9(4), 572–581.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/36411

Purwaningsih, N., Iswanaji, C., & Bharata, R. W. (2022). Pendapatan , dan

Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Orang

Pribadi di Kabupaten Magelang. 10(3).

https://doi.org/10.37641/jiakes.v10i3.1425

Ridha Hidayat, H. H. (2019). Pengaruh Pelaksanaan SOP Perawat Pelaksana

Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Di Rawat Inap RSUD Bangking. Ners,

3(2), 1–23.

Rijali, A. (2019). Analisis Data Kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah,

17(33), 81. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374

Setyadi, S., & Putri, R. T. (2017). Pada Sektor Industri Manufaktur Terhadap

Pengangguran Terdidik Di Provinsi Banten. Jurnal Ekonomi-Qu, 7(1), 65–

74.

Sugiyono. (2018). Educational Research Methods Quantitative, Qualitative, and

R&D Approaches. Alfa Beta, 114, 6–46.


56

Suranti, D. (2016). 240993-Perlakuan-Akuntansi-Kas-Kecil-Cd7B3267. 1(1), 21–

24.

Wijanarko, T. A. (2019). evaluasi sistem pengendalian internal atas pengelolaan

kas pada Paroki Santa Maria Bunda Penasihat Baik Wates. 7, 3.

Yuslikha, A. A. (2020). Penerapan Akuntansi Kas Kecil Pada SMP Tanwir di

Surabaya. Universitas Muhammadyah Surabaya, 6–29. http://repository.um-

surabaya.ac.id/4030/

Zeky Ricardo, Sutarno, & Dewi Anggraini. (2022). Analisis Kualitas Produk di

PT. Adi Kuasa Gasindo Medan. Sosmantora: Jurnal Ilmu Sosial Dan

Humaniora, 1(2), 224–232. https://doi.org/10.55123/sosmaniora.v1i2.588

Zuldafrial. (2021). Mengungkap Dampak Coivd-19 Pada Pelaku UMKM Kuliner

(Studi Kasus: UMKM Kuliner Di Wilayah Rawamangun). 20–30.

http://repository.stei.ac.id/id/eprint/4853
57
Lampiran 1 Permohonan Izin Penelitian

58
Lampiran 2 Surat Balasan Penelitian

59
Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Wawancara CV Arcon Magelang

Narasumber: HRD

Daftar Pertanyaan :

1) Bagaimana sejarah singkat terbentuknya CV Arcon Magelang?

2) CV Arcon bergerak di bidang apa?

3) Bagaimana struktur organisasi CV Arcon Magelang?

4) Berapa karyawan yang bekerja di CV Arcon Magelang?

5) Berapa omset yang diperoleh setiap tahun dari penjualan genteng beton?

6) Apa saja visi dan misi CV Arcon Magelang?

7) Sistem apa yang digunakan dalam pencatatan keuangan?

8) Bagaimana jika konsumen ingin memesan produk genteng di perusahaan

ini?

Narasumber: Bagian Keuangan

Daftar Pertanyaan:

1) Apakah ada kesulitan atau permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan

kas kecil?

2) Apa dalam pengelolaan kas kecil sudah ada prosedurnya?

3) Bagaimana alur dalam pengelolaan kas kecil yang selama ini dilakukan?

4) Dokumen apa saja yang digunakan dalam pengelolaan kas kecil?

5) Siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan kas kecil?

60
Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian

61
Lampiran 5 Surat Kesediaan Mitra dan Persetujuan SOP

62
Lampiran 6 SOP Pengelolaan Kas Kecil

63
64
65
Lampiran 7 Pedoman SOP

66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
Lampiran 8 Bukti Pengeluaran Kas Kecil dan Slip/nota Pembayaran

79
Lampiran 9 Laporan Kas Kecil Mingguan

80
Lampiran 10 Rekapitulasi Kas

81
Lampiran 82 Kartu Pembimbing Tugas Akhir Dosen 1

82
Lampiran 12 Kartu Pembimbing Tugas Akhir Dosen 2

83

Anda mungkin juga menyukai