TUGAS AKHIR
Disusun oleh:
Penelitian ini membahas tentang Prosedur Pemberian Kredit Multi Guna (KMG)
pada PT. Bank Sumut KC Medan Iskandar Muda. Tujuannya untuk menganalisis
penerapan prosedur yang ditetapkan dalam pemberian Kredit Multi Guna oleh PT.
Bank Sumut KC Medan Iskandar Muda. Data prosedur pemberian Kredit Multi
Guna diolah menggunakan Metode Analisis Deskriptif yang mendeskripsikan dan
menggambarkan data yang diperoleh dari hasil dokumentasi dan hasil wawancara
dari karyawan PT. Bank Sumut KC Medan Iskandar Muda sesuai fakta yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan prosedur pemberian Kredit
Multi Guna pada PT. Bank Sumut KC Medan Iskandar Muda terdiri dari beberapa
tahapan antara lain: mencakup tahap persiapan dan permohonan kredit, analisis
kredit, pengambilan keputusan, pengikat jaminan, realisasi kredit/akad kredit, dan
penerimaan pembayaran angsuran. Penerapan prosedur pemberian Kredit Multi
Guna sudah sesuai dengan standarisasi yang ada dan dari teori Thamrin meskipun
ada beberapa tahapan yang tidak dilakukan seperti tahap On the Spot.
Puji dan syukur penulis ucapkan kepadaTuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
karunia yang dilimpahkan kepada umat-nya. Terlebih atas kesempatan dan hikmat
yang diberikan sehingga tugas akhir ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tugas
Akhir yang berjudul Analisis Penerapan Prosedur Pemberian Kredit Multi Guna
pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Medan Iskandar Muda, adalah salah satu
syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Politeknik Negeri
Medan.
Dalam penulisan laporan ini, penulis telah mendapat berbagai bantuan. Dengan
segala keikhlasan dan kerendahan hati penulis ucapkan terimakasih kepada:
i
saran dan nasehat. Serta adik-adik tercinta yang telah memberikan
semangat dan mendukung saat menyelesaikan Tugas Akhir.
12. Iman Situmeang, Teman dekat yang selalu memberikan doa,
semangat dan dukungan
13. Novriti, lastri, Betania, Odoria, Lilis, Relina, Mira, Debora, Anry,
cristian sahabat yang turut membantu dan memberikan semangat.
14. Teman-teman Bk-6G dan teman-teman seperjuangan semester 6,
terimakasih atas dukungan dan semangatnya.
15. Adik-adik kelas khususnya untuk Iren, Barto, Boy, Tarida, Dina
Sianturi yang memberikan dukungan dan semangat.
Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian
materi mau pun bahasa penyampaian. Hal ini disebabkan karena kemampuan,
pengalaman ilmu yang dimiliki masih terbatas. Oleh karena itu penulis menerima
setiap saran dan kritik dari pembaca dan diharapkan Tugas Akhir ini bermanfaat
bagi seluruh pembaca dan khususnya bagima hasiswa Politeknik Negeri Medan
Jurusan Akuntansi Program Studi Perbankan dan Keuangan.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ..... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
DAFTAR TABLE ..................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 4
1.5 Batasan Penelitian............................................................................................... 5
iii
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................. 19
3.1.1 Lokasi Penelitian .......................................................................................... 19
3.1.2 Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan ..................................................... 19
3.2 Jenis Data .............................................................................................................. 21
3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 21
3.4 Teknik Pengolahan Data ....................................................................................... 22
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu kegiatan usaha yang sangat berkepentingan dengan penerapan prosedur
pemberian kredit yang baik adalah usaha dibidang pemberian jasa perkreditan.
Menurut Kasmir (2014:100) Prosedur pemberian kredit adalah tahap-tahap yang
harus dilalui sebelum suatu kredit diputuskan untuk dikucurkan. Prosedur
pemberian kredit bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam proses
pengajuan kredit bagi nasabah, serta memberi pedoman yang jelas atas syarat-
syarat pengajuan kredit bagi nasabah. Dalam hal ini diperlukan sistem pemberian
kredit yang baik agar nasabah dapat dengan mudah mengerti dan memahami
prosedur dan syarat-syarat mengajukan kredit.Pemberian kredit yang tidak
dikelolah dengan baik akan menyebabkan kinerja operasional bank mejadi buruk
sehingga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup usaha dikemudian hari, oleh
karena itu perlu ditetapkan pengawasan kredit yang baik sehingga prosedur pada
tahap pengajuan kredit sampai dengan pelunasan menjadi jelas dan kemungkinan
tidak ada timbul kesalahan-kesalahan dalam masalah pemberian kredit.
Bank Sumut sebagai bank pemerintah juga memiliki beberapa kredit yang dapat
disalurkan kepada masyarakat yaitu Kredit Multi Guna, Kredit Rekening Koran,
Kredit Proyek (SPK) Kredit Angsuran Lainnya, Kredit Peduli Usaha Mikro
1
2
PT. Bank SUMUT telah menetapkan prosedur dalam pemberian Kredit Multi
Guna melalui Surat Edaran No. 037/DRt-Kons/SE/2018 tentang fasilitas Kredit
Multi Guna. Mengingat Kredit Multi Guna merupakan jenis kredit yang
pembayaran pokok dan angsuran bunga langsung dipotong dari penghasilan
pegawai, mungkin saja dalam pelaksanaan pemberian kredit pihak bank sebagai
kreditur melakukan pencairan kredit dengan cepat dan tidak melaksankan
prosedur yang telah ditetapkan pelaksanaan pemberian kredit yang tidak sesuai
dengan prosedur dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya resiko kredit macet.
Untuk menghindari kredit macet maka perlu menganalisis pemberian kredit
terlebih dahulu. Metode analisis pemberian kredit salah satunya yakni metode 5C
yaitu character, capacity, capital, condition, collaterall (Kasmir, 2012: 95-96).
Metode ini akan memberikan gambaran bagaimana kinerja calon debitur yang
akan mengajukan kreditnya dan menilai suatu aspek yang berhubungan dengan
pengajuan kredit tersebut. Berdasarkan hal diatas maka kita dapat mengetahui
bahwa menganalisis aspek-aspek pemberian kredit sebelum memberikan kredit
tersebut sangatlah penting.
3
6
7
a. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan pemberian kredit bahwa kredit
yang diberikan (berupa uang, barang dan jasa) akan benar-benar diterima
8
kembali di masa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, di
mana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah
baik secara intern maupun ektern. Penelitian dan penyelidikan tentang
kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit.
b. Kesepakatan
Kesepakatan ini meliputi kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si
penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana
masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya.
c. Jangka waktu
Jangka waktu setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu,
jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah,
atau jangka panjang.
d. Risiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu
risiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu
kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi
tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai,
maupun oleh risiko yang tidak sengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau
bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.
e. Balas Jasa
Balas jasa bagi bank merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit
atau fase tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam
bentuk bunga dan administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank.
a. Mencari keuntungan
Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan, hasil
keuntungan diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima Bank sebagai
balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
c. Tujuan lain
Tujuan lainnya adalah membantu pemerintah dalam berbagai bidang, bagi
pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan, maka semakin baik
mengingat semakin banyak kredit adanya kucuran dana dalam rangka
peningkatan pembangunan diberbagai sektor terutama sektor rill.
2. Capacity
Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang
dihubungkannya dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur
dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan
pemerintah. Begitu pula dengan kemampuannya dalam menjalankan
usahanya selama ini. Pada akhirnya akan terlihat “kemampuannya” dalam
mengembalikan kredit yang disalurkan.
3. Capital
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat dari laporan
keuangan (neraca dan laporan laba rugi) dengan melakukan pengukuran
seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya.
Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang.
4. Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik
maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang
diberikan. Jaminan ini harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi
suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan
secepat mungkin.
5. Conditional
Dalam menilai kredit hedaknya juga menilai kondisi ekonomi dan politik
sekarang dan masa yang akan datang sesuai dengan sektor masing-masing,
serta prospek usaha dari sektor yang ia jalankan. Penilaian prospek bidang
usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik
sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.
15
Pada dasarnya penerapan prosedur pemberian kredit KMG (Kredit Multi Guna)
sama dengan penerapan prosedur pemberian kredit pada umumnya. Prosedur
pemberian dan penilaian kredit oleh perbankan pada umumnya tidak jauh berbeda.
Perbedaannya terletak pada persyaratan yang ditetapkan dan pertimbangan
masing-masing.
17
c. Wawancara
Menyiapkan penyelidikan yang dilakukan pihak perbankan untuk
meyakinkan berkas-berkas yang dikirim sudah lengkap dan sesuai dengan
yang diajukan pihak perbankan.
d. On The Spot
Kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang
akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian dicocokkan dengan hasil
wawancara. Pada saat akan melakukan on the spot nasabah sebaiknya
jangan diberitahu, sehingga apa yang ada dilapangan sesuai dengan kondisi
yang sebenarnya.
e. Keputuan Kredit
Keputusan Kredit adalah menentukan apakah kredit akan diberikan atau
ditolak, jika diterima akan dipersiapkan administrasinya dalam keputusan
18
kredit ini biasanya akan mencakup jumlah uang yang akan diterima jangka
waktu kredit dan biaya-biaya yang harus dibayar.
g. Realisasi Kredit
Realisasi kredit ini diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang
diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang
bersangkutan.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Tabel 3.1
Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir
Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir
April Mei Juni Juli Agustus
No Kegiatan
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan Judul
1
Tugas Akhir
Penyusunan Proposal
2
Tugas Akhir
Konsultasi dan
3
Pembimbingan
Menyusun Konsep
4
Laporan Tugas Akhir
Konsultasi pada
5
Pembimbing
6 Sidang Tugas Akhir
Revisi Laporan Tugas
7
Akhir
Penggandaan Laporan
8
Tugas Akhir
Sumber : Buku Pedoman Tugas Akhir Jurusan Akuntansi 2019
19
20
Keterangan Tabel:
1. Pengajuan Judul Tugas Akhir
Pada tahap ini Jurusan pada awal semester genap (semester VI), menugaskan
mahasiswa untuk mencari judul tugas akhir dan menyerahkan judul ke Jurusan
yang nantinya akan diproses oleh pihak jurusan kemudian disetujui untuk judul
tugas akhir.
2. Penyusunan Proposal Tugas Akhir
Pada tahap ini, mahasiswa melakukan penyusuna proposal tugas akhir dan
menentukan teknik pengolahan data yang akan dipakai dalam penelitiannya
nanti sesuai judul yang telah disetujui oleh Kepala Program Studi.
3. Konsultasi dan pembimbingan
Mahasiswa melanjutkan proses pembimbingan TA kepada pembimbingan
Utama dan Pembimbingan pendamping sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan. Mekanisme pelaksanaan bimbingan langsung dikomunikasikan pada
pembimbing mengikuti jadwal proses belajar mengajar di kampus.
Pembimbingan hanya dapat dilakukan didalam Kampus Politeknik Negeri
Medan.
4. Menyusun konsep laporan
Setelah data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisa, kemudian akan disusun
konsep laporan tugas akhir berdasarkan data yang dianalisa tadi. Menyusun
konsep laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan pedoman tugas akhir dari
jurusan akuntansi.
5. Konsultasi pada pembimbing
Mahasiswa melanjutkan proses pembimbingan TA kepada pembimbingan
Utama dan Pembimbingan pendamping sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan. Mekanisme pelaksanaan bimbingan langsung dikomunikasikan pada
pembimbing mengikuti jadwal proses belajar mengajar di kampus.
Pembimbingan hanya dapat dilakukan didalam Kampus Politeknik Negeri
Medan.
6. Sidang tugas akhir
Sidang dilaksanakan kepada mahasiswa sesuai dengan jadwal dan telah
memenuhi syarat untuk melakukan ujian sidang tugas akhir.
21
Dosen penguji memberikan masukan kepada mahasiswa pada saat sidang agar
draft laporan TA menjadi lebih baik dengan menggunakan form revisi. Jika ada
perbaikan dari dosen penguji, maka mahasiswa memperbaiki laporan TA dan
meminta persetujuan dosen penguji dengan menggunakan form bebas revisi.
dan objek yang diteliti. Informasi dalam tugas akhir ini adalah buku pedoman
perusahaan PT Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda, internet
serta tugas akhir mahasiswa Politeknik Negeri Medan Jurusan Akuntansi Program
Studi Perbankan dan Keuangan.
b. Wawancara
Menurut Sanusi, Anwar (2014:105) Wawancara merupakan teknik pengumpulan
data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Pada
saat mengajukan pertanyaan, peneliti dapat berbicara langsung dengan responden
atau bila hal itu tidak mungkin dilakukan, juga bisa melalui alat komunikasi,
misalnya pesawat telpon.
Teknik wawancara ini dilakukan secara formal dan insentif sehingga akan mampu
memperoleh informasi sebanyak mungkin secara jujur dan detail. Wawancara
dalam penelitian ini ditujukan kepada pihak Bank Sumut KC Medan Iskandar
Muda bagian kredit dan bagian legal untuk mengetahui prosedur pemberian kredit
serta sistem pengawasan yang dilakukan.
23
24
Gambar 4.1
Gedung Pusat PT Bank SUMUT
Visi PT Bank Sumut adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan
mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala
26
bidang sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat.
PT Bank SUMUT mempunyai misi yang telah menjadi pedoman untuk setiap
gerak organisasi, dimana misi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan
kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan
ekonomi masyarakat.
2. Memberikan pelayanan prima kepada Nasabah melalui jaringan kerja yang
tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional yang
didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.
3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Budaya Kerja perusahaan atau yang sering dikenal dengan nama motto dari PT
Bank SUMUT adalah memberikan pelayanan terbaik. Adapun penjabaran dari
kata terbaik adalah sebagai berikut:
Berusaha untuk selalu Terpercaya
Energik di dalam melakukan setiap kegiatan
Senantiasa bersikap Ramah
Membina hubungan secara Bersahabat
Menciptakan suasana yang Aman dan nyaman
Memiliki Integritas Tinggi
Komitmen penuh untuk memberikan yang terbaik.
SUMUT dengan masyarakat Sumatera Utara, sebagaimana yang tertera pada visi
PT Bank SUMUT.
Warna orange sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan
dengan energik yang dipandu dengan warna biru yang sportif dan profesional
sebagaimana misi PT Bank SUMUT yaitu mengelola dana pemerintah dan
masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.
Warna putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana
statement PT Bank SUMUT memberikan pelayanan terbaik.
Jenis huruf palatino bold sederhana dan mudah dibaca. Penulisan bank dengan
huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan
Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun
dan membesarkan Sumatera Utara.
Gambar 4.2
Logo PT Bank SUMUT
Sumber: http://www.banksumut.com
Gambar 4.3
Struktur Organisasi PT Bank Sumut Medan
berupa rumah tinggal, apartemen, Rumah Toko (Ruko) maupun Rumah Kantor
(Rukan) yang dijual melalui pengembang atau bukan pengembang di lokasi-
lokasi yang telah ditentukan bank.
3. Surat pernyataan dan Kuasa yang ditandatangani oleh pemohon dan suami /
istri pemohon yang diketahui oleh Kepala Dinas / Instansi / Lembaga/ BUMN /
BHMN / BUMD / Koperasi Pegawai / Perusahaan.
4. Fotocopy daftar gaji pegawai yang dilegalisir (bulan terakhir) dari Dinas /
Intansi / Lembaga / BUMN / BHMN / BUMD / Koperasi Pegawai /
Perusahaan tempat permohon bekerja.
8. Fotocopy identitas diri pemohon dan suami/istri yang masih berlaku (KTP,
SIM, PASPOR atau yang dipersamakan dengan itu.
9. Fotocopy Kartu Keluarga dan Fotocopy Buku Nikah (bila sudah menikah).
10.Pasfoto berwarna terbaru dari pemohon dan suami / istri (bila sudah menikah).
12.Surat pernyataan jika terdapat perbedaan data pada dokumen yang satu dengan
yang lain (KTP / KK / Buku Nikah / SK) yang ditandatangani oleh suami/istri
(bila sudah menikah) di atas materai 6000.
13.Khusus pegawai swasta telah memiliki masa kerja minimal 2 (dua) tahun
setelah diangkat menjadi pegawai tetap sesuai dengan SK Jangka Waktu
Perjanjian Pengangkatan sebagai Pegawai Tetap.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan CPNS yang pembayaran gajinya melalui
rekening tabungan Martabe KPE (Kartu PNS Elektronik), pemberian KMG-KPE
(Kartu PNS Elektronik) langsung kepada PNS/ CPNS tersebut tanpa persetujuan
Dinas/ Intansi tempat PNS/ CPNS yang bersangkutan bekerja dan tanpa harus ada
perjanjian kerjasama dengan Dinas/ Instansinya dengan melengkapi dan
menyerahkan persyaratan:
Untuk tujuan penggunaan modal kerja dan investasi, selain melengkapi dan
menyerahkan persyaratan sebagai berikut:
Sedangkan pembayaran gaji tidak melalui PT. Bank Sumut, maka jangka waktu
kredit sebagai berikut:
3. Non Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai BUMN/ BHMN/ BUMD
maksimal 40% (empat puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan
menurut daftar gaji dikali dengan jangka waktu Kredit Multi Guna atau
maksimum kredit sebesar Rp. 100.000.000,-(Seratus Juta Rupiah).
37
3. Non Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai BUMN/ BHMN/ BUMD
maksimun 50% (lima puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan
menurut daftar gaji dikali dengan jangka waktu Kredit Multi Guna atau
maksimum kredit sebesar Rp. 150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta
Rupiah).
1. Pihak Bank terlebih dahulu melakukan perjanjian dengan pihak Dinas / Instansi
/ Koperasi Pegawai / Lembaga / Perusahaan tempat calon debitur bekerja, serta
dibuat Speciment tanda tangan kepala dinas dan bendahara yang dilengkapi
dengan pas foto dari keduanya. Prosedur ini hanya dilakukan satu kali pada
saat debitur perdana melakukan pinjaman.
2. Nasabah atau calon debitur meminta informasi mengenai persyaratan
kelengkapan berkas, seperti fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
suami/istri, fotocopy surat agunan, fotocopy Kartu Keluarga (KK), Fotocopy
38
Untuk melihat kelayakan nasabah untuk memperoleh kredit Multi Guna pada PT
Bank Sumut KC Medan Iskandar Muda berdasarkan :
a. character ( watak)
1. Analisis yang dilakukan pihak bank untuk mengetahui langsung disetujui
atau tidaknya dari pihak Kepala Sekolah dan Bendahara. Sedangkan kalau
untuk kecamatan, harus ada juga tandatangan Camat yang disetujui dalam
proses kelayakan yang akan diberikan pihak bank.
2. Hanya diketahui melalui system MOU ( Memorandum of understanding)
pada proses penyertaan gaji para nasabah debitur.
b. Capacity ( kapasitas)
Analisis yang dilakukan dengan menilai kemampuan nasabah debitur untuk
membayar. Setiap angsuran pokok dan bunga dilibatkan dari slip gaji
penghasilan.
c. Capital (modal)
Analisis ini bank perlu mengetahui jumlah dana atau modal sendiri yang
dimiliki oleh calon debitur pada saat pengajuan kredit dan alasan
penggunaannya.
1. Kredit yang digunakan untuk membiayai keperluan yang bersifat
konsumtif disebut Kredit Multi Guna atau disingkat KMG-K. Dimana
keperluan konsumtif ini dapat dinilai pada pihak Bank Sumut setelah
penghasilan tiap bulannya dikurangi dengan angsuran. Jadi sisanya cukup
untuk hidup atau keperluan keluarga debitur sehari-hari.
2. Kredit yang digunakan membiayai penyediaan modal kerja seperti
pembelian barang dagangan, pembelian bahan baku, piutang dan lalin lain
dalam rangka pengembangan usaha berskala mikro dan kecil untuk
meningkatkan kesejahteraan dan paraf hidupnya ini disebut dengan Kredit
Multi Guna Bank Sumut Modal Kerja atau disingkat dengan KMG-MK.
Keperluan Kredit Modal Kerja ini pihak bank menilai bahwa
penghasilannya setelah dikurangi angsuran masih cukup untuk biaya
operasinal usahanya.
40
d. Collateral (jaminan)
Analisis yang merupakan jaminan yang diserahkan oleh debitur sebagai
jaminan atas kredit yang diterimanya. Kepada pihak bank berupa :
1. Fotokopi SK Pengangkatan PNS (Legalisir)
2. Fotokopi Kartu Pegawai (Karpeg)
3. Fotokopi SK Golongan Terakhir (Legalisir)
4. Adanya MOU (memorandum of understanding)
5. Daftar gaji pegawai bulan terakhir (Legalisir)
Metode ini akan memberikan gambaran bagaimana kinerja calon debitur yang
akan mengajukan kreditnya dan menilai suatu aspek yang berhubungan dengan
pengajuan kredit tersebut. Berdasarkan hal diatas maka kita dapat mengetahui
bahwa menganalisis aspek-aspek pemberian kredit sebelum memberikan kredit
tersebut sangatlah penting.
41
4.3 Pembahasan
seperti yang telah dibahas pada hasil pengumpulan data bahwa Kredit Multi Guna
merupakan kredit yang aman dan tidak ada resiko macet karena pembayaran
angsuran pokok dan angsuran bunga langsung dipotong dari penghasilan pegawai.
Fasilitas KreditMulti Guna diberikan kepada pegawai dinas/ instansi/ lembaga
pemerintah, BUMN, BUMD dan Swasta nasional yang gajinya dibayarkan
melalui Bank Sumut atau telah memili kerja sama dengan Bank Sumut yang
bertujuan untuk membantu masyarakat yang berpenghasilan tetap dalam
memenuhi kebutuhan yang bersifat konsumtif, modal kerja dan investasi.
Dibawah ini tabel jumlah nasabah KMG pada PT. Bank Sumut KC Medan
Iskandar Muda Tahun 2017- 2018.
Tabel 4.1
Jumlah Nasabah KMG Tahun 2017-2018
No Keterangan Nasabah Jangka Waktu 2017 2018
1 KMG Konsumtif (KMG-K) Jangka Pendek 1 1
2 KMG Konsumtif (KMG-K) Jangka Menengah 47 60
3 KMG Konsumtif (KMG-K) Jangka Panjang 234 172
4 KMG Investasi (KMG-I) Jangka Panjang 2 2
5 KMG Modal Kerja (KMG-MK) Jangka Panjang 6 43
Jumlah Nasabah KMG 290 278
pembayaran gaji dan tanda tangan debitur beserta tandatangan suami/istri calon
debitur.
c. Surat pengantar dari Kepala Dinas / Instansi/ Koperasi Pegawai/ Lembaga /
Perusahaan dibuat atas nama 1 orang dibitur.Surat tersebut berisikan nama
debitur, jumlah plafond kredit yang diajukan, jangka waktu dan angsuran per
bulannya dengan melampirkan :
1. Formulir Permohonan Kredit ditandatangani oleh suami/istri debitur dengan
tujuan bahwa suami/istri telah mengetahui adanya pinjaman yang dilakukan
oleh debitur dan memperjelas bahwa debitur telah menyetujui dan memberi
kuasa kepada suami/istri untuk menandatangani perjanjian Kredit Multi Guna
dan dokumen-dokumen yang diperlukan. Apabila debitur belum menikah atau
sudah menikah tetapi status debitur adalah janda/duda maka formulir
permohonan Kredit Multi Guna ditandatanagani debitur saja.
2. Surat Pernyataan dan Kuasa dari peminjam diketahui suami/istri dan Kepala
Dinas / Instans / Koperasi Pegawai / Lembaga/ Perusahaan Bersangkutan diatas
materai. Surat Pernyataan dan Kuasa berisikan pemberian kuasa kepada
bendahara Dinas/ Instans / Koperasi Pegawai / Lembaga/ Perusahaan
Bersangkutan untuk memotong gaji guna pembayaran angsuran Kredit Multi
Guna di PT. Bank Sumut KC Medan Iskandar Muda.
3. Fotocopy Surat Keterangan Kenaikan Pangkat Terakhir yang telah dilegalisir
agar memperjelas kebenaran dan keabsahan bahwa surat keterangan tersebut
benar milik debitur. Apabila Surat Keterangan Pangkat Terakhir belum
dilegalisir maka petugas bank akan memberitahukan kepada bendahara Dinas /
Instans / Koperasi Pegawai / Lembaga / Perusahaan Bersangkutan agar
fotocopy Surat Keterangan Terakhir tersebut dilegalisir.
4. Fotocopy rekapitulasi gaji seluruh pegawai yang telah dilegalisir.
5. Fotocopy Kartu Identitas diri pemohon suami/istri yang masi berlaku ( KTP,
SIM, PASPOR, atau yang dipersamakan dengan itu)
6. Pas foto 3 x 4 suami/istri.
7. Fotocopy Kartu Keluarga dan Buku nikah bila debitur sudah menikah.
8. Fotocopy NPWP pribadi jika pinjaman di atas Rp. 100.000.000,-
43
Dari keseluruhan tahapan-tahapan atau prosedur yang dilakukan PT. Bank Sumut
dalam pemberian Kredit Multi Guna dapat dinyatakan bahwa pemberian kredit
yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan pemberian kredit secara umum dan
teori yang ada.
46
Tabel 4.2
Perbandingan Prosedur Pemberian Kredit Multi Guna
No Prosedur Pemberian Kredit Multi Prosedur Pemberian Kredit Multi Guna
Guna pada PT. Bank Sumut Menurut Teori Thamrin
( 2012 )
1 Persiapan dan Permohonan Kredit Pengajuan Berkas-Berkas
Pada tahap ini pihak Bank membuat Tahap ini dilakukan pihak perbankan untuk
analisis lebih lanjut yang dilaporkan meyakinkan berkas-berkas yang dikirim
dalam bentuk Laporan Penilaian sudah lengkap dan sesuai dengan yang
Pemberian Kredit (LPPK) untuk diajukan pihak perbankan.
pengambilan keputusan yang berisikan
kepurusan yang disetujui atau ditolaknya
permohonan kredit yang diajukan oleh
calon debitur.
47
7 Realisasi Kredit
Realisasi kredit diberikan setelah
penandatanganan surat-surat yang
diperlukan dengan membuka rekening giro
atau tabungan di bank yang bersangkutan.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan dari hasil dan pembahasan yang telah penulis uraikan pada Tugas
Akhir ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Dalam penerapan prosedur pemberian Kredit Multi Guna pada PT. Bank
Sumut KC Medan Iskandar Muda terdiri dari beberapa tahap yaitu: tahap
permohonan kredit, tahap Verifikasi, tahap analisis kredit, tahap
pengambilan keputusan, pengikatan Jaminan, realisasi kredit / akad kredit,
dan penerimaan pembayaran angsuran.
2. Penerapan prosedur pemberian Kredit Multi Guna telah memenuhi
standarisasi dari teori-teori yang ada dan dilakukan melalui beberapa
tahapan-tahapan meskipun ada beberapa perbedaan pada penilaian agunan,
dan tidak melakukan tahap melihat langsung kelapangan untuk calon debitur
pegawai perusahaan swasta.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat penulis berikan yang
dapat dijadikan bahan evaluasi oleh PT. Bank Sumut KC Medan Iskandar Muda.
Prosedur pemberian Kredit Multi Guna sebaiknya tidak mempersulit pemohon
dengan proses dan persyaratan yang sangat banyak. Tujuan tersebut agar para
pemohon lebih mudah untuk mengikuti program dan tidak mengalami kesulitan
dalam melengkapi prosedur dan persyaratan yang ada. Kemudian dalam
penerapan prosedur pemberian kredit sebaiknya dilakukan tahap melihat langsung
kelapangan untuk perusahan swasta agar meneliti kontinuitas tempat permohon
bekerja walaupun tidak terlalu berpengaruh terhadap kelangsungan kredit,
mengingat kredit berjangka panjang dan sumber pengembalian utama kredit
berasal dari penghasilan yang diterima pemohon.
48
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Bank Sumut. 2019. Sejarah Bank Sumut. http / www.banksumut.com.
Ismail. 2010. Manajemen Perbankan. Jakarta: Prenada Media Group.
Jurusan Akuntansi. 2016. Pedoman Tugas Akhir Jurusan Akuntansi Program
Studi Perbankan dan Keuangan Politeknik Negeri Medan Tahun 2019.
Medan: Politeknik Negeri Medan.
Kasmir. 2010. Pemasaran Bank. Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media Group.
. 2011. Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
. 2012. Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
. 2015. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Nana. 2017. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sanusi, Anwar. 2014. Metodologi Penelitan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan.
Sawitri, Ratu. 2018. Analisis Prosedur Pemberian Kredit Multi Guna pada
PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Sei Sikambing. Medan:
Universitas Sumatera Utara.
Lampiran 1
14 Hal-hal apa saja yang dijadikan acuan oleh PT. Bank Sumut KC
Medan Iskandar Muda dalam memberikan keputusan pertujuan atau
penolakan atas permohonan KMG yang diajukan oleh calon Debitur?
Lampiran 2
Lampiran 3
1. Nama Lengkap/Panggilan : Sertina Dame Rohana Siahaan
2. NIM : 1605072055
3. Tempat/Tgl Lahir : Siborong-Borong/ 11 Mei 1999
4. Agama : Kristen Protestan
5. Asal SMA/Jurusan : SMK N 1 Sarudik/ Teknik Komputer dan jaringan
6. Alamat : Jl. Pembangunan Gang Pendidikan No.20
7. No. HP : 085276008975
8. E-mail/FB/Twitter : Sertinasiahaan1105@gmail.com
9. Alamat Blog :-
10. Hobby : membaca dan bermain voli
11. Keahlian/Keterampilan : Mengaplikasikan Ms.Word, Ms.Excel
12. Prestasi : Juara 1 voli, Juara 2 Lomba Kreatifitas Tingkat Smk
13. Nama Orang Tua : Ayah : Elisa Siahaan
Ibu : Tiroin Pakpahan
14. Alamat Orang Tua : Padang Mahondang, Kec.Pulau Rakyat, Kab.Asahan
15. Pekerjaan : Ayah : Petani
Ibu : Ibu Rumah Tangga
Demikianlah biodata ini saya buat dengan sebenarnya dengan penuh tanggung jawab
untuk dapat dipergunakan sesuai keperluan.