BANK
MANDIRI (PERSERO) Tbk CABANG MAKASSAR
SAM RATULANGI
PATIMA
105720402012
PATIMA
10572 04020 12
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul skripsi : Analisi Tingkat Resiko Kredit Pada PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk Cabang Makassar Sam Ratulangi
Nama : Patima
Stambuk : 105720402012
Jurusan : Manajemen
Makassar, 2016
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
ii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat kesehatan, nikmat
berakal nikmat lain yang tak terhitung banyaknya. Sehingga proses tahapan
penyusunan Skripsi yang berjudul “Analisis Tingkat Resiko Kredit Pada PT.
Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Makassar Sam Ratulangi”. Dapat berjalan
sebagaimana yang di harapkan, dan tak lupa pula Salawat dan Salam selalu di
kesulitan namun berkat adanya arahan, dorongan, bantuan baik moril maupun
materil serta bimbingan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimah kasih yang sebesar
besarnya kepada:
1. Ayahanda Ronta dan Ibunda Mari. Untuk kedua orang tua tercinta yang selalu
memberi limpahan kasih sayang, dukungan moril maupun materi dan doa
Makassar.
3. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, SE, MA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
iv
4. Bapak Moh Aris pasigai, SE, MM, selaku Ketua Prodi Manajemen
penulis.
6. Bapak Koid Mashudi, selaku selaku HC & GA Officer pada Bank Mandiri
Erna, Riskah, Fitri, ayha’, Renshe, Didin, Narti Dan yang tidak sempat
Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermamfaat bagi kita
semua, penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini jauh dari
kasih.
Wassalam...
Makassar, 2016
Penulis
v
ABSTRAK
PATIMA, 2016 Analisis Tingkat Resiko Kredit Pada PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk Cabang Makassar Sam Ratulangi Dibimbing oleh
Sultan Sarda dan Faidhul Adziem.
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar belakang............................................................................. 1
B. Rumusan masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. manfaat penelitian....................................................................... 4
vii
D. Definisi Operasional ................................................................... 32
E. Populasi dan sampel.................................................................... 33
F. Metode analisis ........................................................................... 33
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Nomor
x
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
oleh lembaga keuangan dalam hal ini pihak perbankan ke masyarakat dalam
1
2
waktu dan imbalan bunga yang telah disepakati kedua belah pihak karena hal
tingginya jumlah kredit macet karena kurangnya perhatian bank secara serius
setelah kredit tersebut berjalan. Faktor lain yang cukup penting adalah sangat
minimnya analisis yang dilakukan bank pada saat terjadi perubahan siklus
tindakan yang tepat, tertib dan teratur terutama bagi kredit yang dikategorikan
bermasalah, karena itu setiap bank harus ekstra hati-hati dan bekerja optimal
Di satu sisi, kredit merupakan bisnis utama bank, namun di sisi lain
berupa bunga yang diterima dari debitur. Dengan adanya kegiatan pemberian
atau penilaian kredit terhadap kredit bermasalah atau Non Performing Loan
B. Rumusan Masalah
yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah "Bagaimana tingkat
resiko kredit ditinjau dari Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri
C. Tujuan Penelitian
ditinjau dari Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
D. Manfaat Penelitian
1. Pihak bank, sebagai bahan masukan dan informasi akan pentingnya risiko
3. Para pembaca atau peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Bank
juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau
rakyat banyak.
alat pembayaran sendiri dengan uang yang diperolehnya dari orang lain
5
6
peredaran uang.
BANK
Spead
Positif/Negatif
2. Jenis-Jenis Bank
a. Bank Umum
secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga fungsi utama yaitu:
diperbolehkan.
pada bank lain. Dari aktivitas penyaluran dana ini BPR memperoleh
1. Pengertian Kredit
kredit yang lebih jelas bahwa: " Kredit adalah semua jenis pinjaman yang
mempunyai nilai ekonomis pada saat sekarang ini atas dasar kepercayaan,
berarti bahwa pihak kesatu memberikan prestasi baik berupa barang, uang
atau jasa kepada pihak lain, sedangkan kontra prestasi akan diterima
a. Kepercayaan
b. Kesepakatan
c. Jangka waktu
d. Resiko
e. Balas Jasa
yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga
2. Jenis-jenis Kredit
kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain. (Kasmir 2014:90)
1) Kredit investasi
operasionalnya.
12
1) Kredit produktif
2) Kredit konsumtif
kredit ini tidak ada tidak ada pertambahan barang dan jasa yang
3) Kredit perdagangan
modal kerja.
1) Kredit pertanian
2) Kredit peternakan
Dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan
3) Kredit industri
4) Kredit pertambangan
5) Kredit pendidikan
mahasiswa.
6) Kredit profesi
7) Kredit perumahan
3. Analisis Kredit
permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur kredit sehingga dapat
khususnya pasal 1 ayat (11), pasal 8, dan pasal 29 ayat (3). Dengan adanya
15
a. Character (Watak)
Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan
diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar
yang bersifat pribadi seperti: cara hidup atau gaya hidup yang
b. Capacity (Kemampuan)
d. Colleteral(Jaminan)
e. Condition (Kondisi)
Dalam penilaian kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik
sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta
1) Personality
2) Party
3) Perpose
4) Prospect
prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas
kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang
5) Payment
yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk
6) Profitabilitas
7) Protection
1) Returns
2) Repayment capacity
3) Risk-Bearing Ability
1. Pengertian Resiko
dapat timbul karena kinerja satu atau lebih debitur yang buruk. Kinerja
debitur yang buruk ini dapat berupa ketidak mampuan debitur untuk
19
memenuhi sebagian atau seluruh isi perjanjian kredit yang telah disepakati
kewajibannya.
a. Resiko kredit
b. Resiko pasar
bunga dan nilai tukar) dari portopolio dimiliki oleh bank, yang berbalik
c. Resiko operasional
tepat waktu.
21
d. Resiko likuiditas
Resiko likuiditas adalah resiko yang timbul antara lain karena bank
yang tidak mampu memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Hal ini
e. Resiko kepatuhan
Resiko kepatuhan yang muncul karena bank yang tidak mematuhi atau
f. Resiko hukum
g. Resiko srategik
eksternal.
22
debitur.
b) Risiko Geografis
c) Risiko Politik.
karena itu sudah menjadi syarat mutlak bagi terhindari kegagalan kredit.
d) Risiko Persaingan.
Risiko ini bisa berupa persaingan antar bank, antar bank dengan
dibiayai oleh bank. Semakin tinggi daya saingnya berarti semakin kecil
risiko kredit dari faktor ini, dan sebaliknya bila semakin lemah dalam
Istilah kredit bermasalah sering juga dipakai untuk kredit macet yang
selanjutnya dipakai istilah yang lebih teknis yaitu Non Performing Loan
1. Lancar(pas)
c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai (cash collateral).
3. Kurang lancar(subsstandard)
hari.
25
4. Diragukan(doubtful)
pengikatan jaminan.
5. Macet(loss)
c. Dari segi hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada
(2009: 264) kredit yang termasuk dalam kategori lancar dan dalam perhatian
khusus dinilai sebagai kredit yang Performing Loan, sedangkan kredit yang
termasuk kategori kurang lancar, diragukan dan macet dinilai sebagai kredit
26
Non Performing Loan. Untuk menetukan suatu kualitas kredit masuk lancar,
dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet, dapat dinilai
a. Prospek usaha.
c. Kemampuan membayar.
bank untuk penyelamatan terhadap kredit NPL (Ismail 2010: 128) antara lain:
1. Rescheduling
dapat dilakukan kepada debitur yang mempunyai itikad baik akan tetapi
2. Recondition
pokok pinjaman.
3. Restructuring
pemberian kredit.
4. Kombinasi
jumlah kredit. Hal ini dilakukan karena bank melihat bahwa debitur
usaha nasabah.
e. Eksekusi
E. Tinjauan Empiris
Herman (2011) Analisis tingkat resiko kredit pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sinjai selama empat tahun (2007 -2010)
mengalami penurunan tiap tahunnya. Hal ini terlihat dari besarnya rata-rata
persentase tingkat risiko PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang
Sinjai yang ditetapkan oleh Bank Indonesia di bawah persentase untuk kredit
kategori rendah Artinya Non - Performing Loans (NPL) PT. Bank Rakyat
rendah.
F. Kerangka Pikir
kredit yang sistematis mulai dari akurasi data atau informasi sampai dengan
dari pemberian kredit. PT. Bank Sulselbar Cabang Ratulangi Makassar telah
30
Untuk dapat menganalisa berbagai pos dan laporan keuangan yang berkaitan
adanya analisis ratio tersebut diharapkan dapat diketahui apakah tingkat risiko
kredit bank tersebut rendah atau tidak berdasarkan ketetapan bank indonesia.
Kolektibilitas Kredit
Analisis resiko
kredit
Hasil rasio
kredit
BAB III
METODE PENELITIAN
pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Makassar Sam Ratulangi, yang
bersumber dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Makassar sam
Ratulangi
31
32
1. Jenis Data
a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari PT. Bank Mandiri
2. Sumber Data
D. Definisi Operasional
berikut:
atau default debitur yang tidak dapat diperkirakan atau karena debitur tidak
1. Populasi
kolektibilitas kredit dari 2013-2015 pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
2. Sampel
F. Metode Analisis
Indonesi (PBI) menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah (NPL) adalah 5%.
Kredit Bermasalah
NPL = ———————— X 100%
Total Kredit
BAB IV
Indonesia. Pada bulan Juli 1999, tiga bank pemerintah : 1) Bank Bumi
Daya 2) Bank Dagang Negara, 3) Bank Exim and Bapindo dilebur menjadi
Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih
perekonomian Indonesia.
dari 140 tahun yang lalu.Keempat bank nasional tersebut telah turut
Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah bank milik Inggris)
35
36
juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada
tahun 1965, Bank Umum Negara Indonesia dan berganti nama menjadi
perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965
Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Indonesia unit II dipecah
menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II
Industri Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun
Tahap 1 ( 2006-2007)
depan nantinya.
Tahap 2 (2008-2009)
Outperform the Market :dalam priode ini , Bank Mandii lebih menekankan
segmen dan mencapai level profit yang mampu melampaui rataa – rata
pasar.
Tahap 3 ( 2010)
Shaping the End Game :di tahap ini, Bank Mandiri menargetkan diri untuk
diantaranya :
tahun 2010.
b. Laba bersih Bank Mandiri juga tumbuh sangat signifikan dari 0,6
itu, Bank Mandiri juga mendaptkan Apresiasi dari berbagai pihak dalam
signifikan dari posisi terendah Rp. 1.110 per lembar saham pada 16
39
2011, atau meningkat 33,6% per tahun, nilai kapitalisasi pasar Bank
Mandiri meningkat sekitar 7 kali lipat, dari Rp. 21,8 Triliun menjadi Rp.
146, 9 Triliun.
yaitu di atas rp. 225 Triliun dengan pangsa pasar pendapatan mendekati
16% RAO mencapai kisaran 2,5% dan ROE mendekati 25%, namun tetap
menjaga kualitas asset yang direflesikan dari rasio NPL gross di bawah
4%. Bank Mandiri juga berambisi untuk masuk dalam jajaran top 5
masuk dalam jajaran Top 3 bank di ASEAN dalam hal nilai kapitalisasi
a. Wholesale transaction
Indonesia.
c. Retail Financing
didukung oleh Sumber Daya Manusia yang handal, teknologi yang selalu
1. Visi
progresif
41
2. Misi
1. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Sumber Data : PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Makassar Sam Ratulangi
42
2. Description
kredit debitur usaha micro yang dilakukan pada lokasi debitur usaha
d. Teller :merupakan seorang ptugas dari pihak bank yang berfungsi untuk
semua nasabahnya.
BAB V
bermasalah baik disengaja atau tidak. Pengembalian ini sering disebut Non
dari kurang lancar, diragukan dan macet. Setiap Pemberian kredit diawali
kerja/usaha.
angsurannya.
43
44
Dokumen – dokumen standar yang diminta oleh bank seperti yang tampak
dibawah ini:
Nasabah
memiliki resiko yang tinggi. Pihak bank hanya dapat memperkecil resiko
Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Makassar yaitu dengan cara Reschedulling
kredit yang di tentukan mengalami penambahan dari 6 bulan menjadi satu tahun
pokok pinjamannya tetap harus dibayar seperti biasa. Sedangkan Kredit Agunan
diajukan oleh debitur senilai dengan jumlah kredit yang diterima debitur,
sehingga apabila debitur tidak mampu untuk membayar angsuran pokok dan
bunga maka pihak bank berhak menerima jaminan tersebut sesuai dengan
jenis resiko yang biasa diterima oleh bank yaitu resiko kredit, jenis resiko
46
melakukan penyaluran kredit. Resiko pasar, resiko pasar timbul akibat Risiko
harga (price risk) resiko kerugian dari pergerakan atau volalitas suku bunga,
nilai tukar, harga ekuitas, dan harga komoditas dan akibat terhadap
pelanggaran control (proses review produk baru, berkaitan dengan desain dan
timbul akibat bank yang tidak mampu memenuhi kewajiban pada saat jatuh
tempo. Hal ini disebabkan karena risiko likuiditas dapat melekat pada
macet) PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Makassar selama Tiga tahun
Tabel 5.1
Diragukan 97.804.059
Macet 178.320.000
1,92 %
48
Tabel 5.2
Diragukan 125.445.600
Macet 153.658.664
Sumber :PT. Bank Mandiri(Persero) Tbk Cabang Makassar Diolah Dari Data
kredit pada kriteria kurang lancar dan macet menurun jika dibandingkan pada
Tabel 5.3
Diragukan 245.241.200
Macet 97.699.655
diragukan meningkat dan macet menurun jika dibandingkan pada tahun 2014
C. Pembahasan
agar kelangsungan perusahaan tetap berjalan dengan baik. Salah satu bank
dananya untuk Non Earning Asset yaitu dalam bentuk uang tunai di kas dan
penanaman dana dalam bentuk aktiva serta inventaris. Sedangkan dana untuk
Earning Asset terdiri atas giro pada bank lain, penempatan pada Bank
sebagai berikut:
mengalami penurunan pada tahun 2013 adalah 1,92% menurun menjadi 1,19 % pada
tahun 2014 dan kembali mengalami menurunpada tahun 2015 adalah 1,05 %. Maka
4,16 %
Jadi rata rataNPL =
3
= 1,39%
Dimana rata - rata Non Performing Loan (NPL) PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk Cabang Makassaryaitu sebesar 1,39 %. Artinya tingkat resiko kredit PT.
Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Makassar berada pada kategori rendah.
neraca PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Makassar maka akan
Kredit Bermasalah
NPL= X 100%
Total Kredit
1) Kredit Bermasalah
a) Kuranglancar = 132.027.600
b) Diragukan = 97.804.059
c) Macet = 178.320.000
408.151.659
Non Performing Loantahun 2013 = ——————— x 100%
21.298.780.345
= 1,92%
52
Diketahui tingkat resiko pada tahun 2013 yang ada sebesar 408.151.659 atau
bawah resiko kredit yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) dengan persentase
= 5%-1,92%
=3,08%
1) Kredit Bermasalah
b) Diragukan = 125.445.600
c) Macet = 153.658.664
352.990.964
Non Performing Loan Tahun 2014 = ———————— x 100 %
29.442.755.914
= 1,19%
Diketahui tingkat resikokredit pada tahun 2014 yang ada sebesar 352.990.964
atau sebesar 1,19 %.ini menunjukkan bahwa resiko kredit tersebut berada di
bawah resiko kredit yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) dengan persentase
= 5% - 1,19%
= 3,81%
1) Kredit Bermasalah
b) Diragukan = 245.241.200
c) Macet = 97.699.655
452.789.729
Non Performing LoanTahun 2015 = ———————— X 100 %
43.324.328.486
= 1,05 %
Diketahui tingkat resiko kredit pada tahun 2015 yang ada sebesar
tersebut berada di bawah resiko kredit yang ditetapkan Bank Indonesia (BI)
= 5%-1,05%
= 3,95%
Tabel 5.4
Rata-rata 1,39%
1,39% atau tidak lebih dari 2% dilihat dari tolak ukur tingkat kesehatan Bank,
Maka tingkat resiko kredit PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Makassar
diragukan dan macet) PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Makassar
1.000.000.000
900.000.000
800.000.000
700.000.000
408.151.659 452.789.729
600.000.000 Total Loan
500.000.000 352.990.964
macet
400.000.000
97.699.655 diragukan
300.000.000 178.320.000
153.658.664 kurang lancar
200.000.000 97.804.059 245.241.200
100.000.000 125.445.600
132.027.600
0 73.886.700109.848.874
2013
2014
2015
Berdasarkan grafik diatas jumlah kolektibilitas kredit pada tahun 2013 Rp.
408.151.659,- pada tahun 2014 menurun menjadi Rp. 352.990.964,- dan jumlah
kolektibilitas yang diberikan pada tahun 2015 adalah Rp. 452.789.729,- dari tahun
2013 – 2015 terjadi fluktuasi. Sedangkan kategori kurang lancar pada tahun 2013
adalah Rp. 132.027.600,- pada tahun 2014 menurun menjadi Rp. 73.886.700,-
kemudian pada tahun 2015 kembali meningkat menjadi Rp. 109.848.874,- hal ini
peningkatan pada tahun 2013 adalah Rp. 97.804.059,- pada tahun meningkat
menjadi Rp. 125.445.600,- dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2015
56
adalah Rp. 245.241.200,- hal ini disebabkan usaha yang dijalankan debitur belum
Pada kategori macet mengalami penurunan dari tahun ke tahun pada tahun
2013 adalah Rp. 178.320.000,- Dan menurun pada tahun 2014 menjadi Rp.
153.658.664,- pada tahun 2015 adalah Rp. 97.699.655,- hal ini disebabkan kegiatan
penunggakan.
57
BAB VI
A. Kesimpulan
Kredit Non Performing Loan (NPL) pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pada tahun 2013 sebesar 1,92% dibandingkan pada tahun 2014 sebesar
resiko PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Makassar yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia (BI) di bawah persentase untuk kredit kategori rendah
Artinya Non Performing Loan (NPL) PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
B. Saran-saran
kategori lancar agar tetap lancar dengan melakukan monitoring yang ketat
56
58
2. Untuk mengatasi tingkat resiko kredit PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
DAFTAR PUSTAKA
Herman. 2011. Analisis Tingkat Resiko Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Cabang Sinjai. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Hasanuddin Makassar.
-----,2014. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
58
60
SD Negeri 149 Sepang pada Tahun 2000 sampai 2006, kemudian melanjutkan
Sekolah Menengah Pertama (SMP), di SMP Negeri 3 Lembang pada Tahun 2006