Anda di halaman 1dari 92

PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PEMBAYARAN

UANG SEWA TEMPAT PADA UPT SPORT CENTER GELORA SANDEN KOTA
MAGELANG

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Diploma
Pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh:
YENI NUR JANNAH
NPM.2010102060

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TIDAR
2023
ii
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :

“Jika harimu lelah dalam hal baik, itu pertanda bahwa ada kebaikan yang sedang
kamu perjuangkan, bersyukurlah” – Injo.id

“lihat sisi terang di ruang segelap apapun” – Marchella FP

“The darkness can also be friend” - Alice – Mobile Legend

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, dengan segala kerendahan

hati, Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk:

1. Alm. Ibu dan Abah yang telah membesarkan, mendidik, dan senantiasa

mendoakan saya selama ini.

2. Pak Nuwun dan Bu Diah selaku pembimbing yang telah membimbing

dalam Pengerjaan Tugas Akhir.

3. UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang yang telah bersedia

menjadi objek penelitian.

4. Sahabat, semua temanku yang selalu memotivasi, memberi masukan,

nasihat, serta menjadi tempat keluh kesah penulis selama penulis menyusun

Tugas Akhir ini.

5. Kepada para pembaca tersayang yang membutuhkan tugas akhir ini sebagai

bahan referensi.

v
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah Swt. Atas limpahan
nikmat rahmat, ridha, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir sesuai dengan prosedur yang diterapkan oleh Universitas Tidar
Magelang Fakultas Ekonomi D3 Akuntansi. Shalawat serta salam tidak lupa
diaturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan bagi umat Islam.

Tugas Akhir dengan judul “PENYUSUNAN STANDARD OPERATING


PROCEDURE (SOP) PEMBAYARAN UANG SEWA TEMPAT PADA UPT
SPORT CENTER GELORA SANDEN KOTA MAGELANG” ini ditunjukkan
untuk memenuhi sebagian persyaratan kelulusan program Studi Diploma III pada
Jurusan Akuntansi di Universitas Tidar Magelang. Penulis menyadari bahwa tanpa
bimbingan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak, Tugas Akhir ini tidak akan dapat
diselesaikan tepat waktu. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yaitu
kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hadi Sasana, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Tidar, Magelang.
2. Bapak Dr. Muhammad Wahyudi, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar, Magelang.
3. Nuwun Priyono, S.E., M. Ak., Akt. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
berkenan memberikan waktu untuk bimbingan dan pengarahan dalam
penyusunan Tugas Akhir.
4. Diah Agustina Prihastiwi, S.E., M.Acc. selaku Dosen Pembimbing II yang
telah berkenan memberikan waktu untuk bimbingan dan pengarahan dalam
penyusunan Tugas Akhir.
5. Bayu Saputro, S.H, M.Si. selaku Pimpinan di UPT Sport Center Gelora
Sanden Kota Magelang
6. Andika Putra Adhi selaku Bendahara Penerimaan.

vi
7. Mbak Katriona dan Mas Bayu Oktaviano selaku staf kantor yang telah
memberikan informasi tentang luaran/output yang digunakan dalam
penyusunan Tugas Akhir.
8. Alm. Ibu dan Abah tersayang, yang senantiasa membesarkan, mendidik, dan
senantiasa mendoakan saya.
9. Sherina Devi yang selalu siap sedia membantu walaupun jauh, namun tetap
menyemangati dan memotivasi.
10. Mahasiswa dengan NPM 1610503067 yang selalu menemani, membantu,
memotivasi, dan mendengarkan keluh kesah saya dalam penyusunan Tugas
Akhir.
11. Heni, Mega, Divania, Dilah, Elisna, Marcha, Karina, Adiva, Mutia dan
Tariska yang selalu menemani dan membantu saya dari awal semester
hingga pengerjaan tugas akhir ini.
12. Spotify dan Youtube yang selalu memutar lagu untuk menemani dalam
penyusunan Tugas Akhir.
13. Teman- teman Program Diploma III angkatan 2020 Fakultas Ekonomi
Universitas Tidar, Magelang.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan Tugas Akhir.
15. Kepada para pembaca tersayang yang membutuhkan Tugas Akhir ini
sebagai bahan referensi.
16. Last but not least. I wanna thank me for believing in me, I wanna thank me
for doing all this hard work, I wanna thank me for having no days off, I
wanna thank me for never quitting, I wanna thank me for always been a
giver and I trying to give more when I receive, I wanna thank me trying to
do more right than wrong, I wanna thank me for just being me et all time.

vii
ABSTRAK

Penelitian ini berfokus pada perancangan Standard Operating Procedure


(SOP) untuk pembayaran sewa tempat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengatasi masalah yang terkait dengan tidak teraturnya proses pembayaran sewa
tempat dan menyediakan SOP yang jelas dan terstruktur untuk menyederhanakan
prosedur pembayaran. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan triangulasi,
yang menggabungkan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk
mengumpulkan data yang komprehensif dan akurat. Proses pengumpulan data
mengungkapkan bahwa prosedur pembayaran sewa tempat yang ada di UPT Sport
Center Gelora Sanden kurang teratur, yang mengakibatkan kerugian finansial,
pemborosan waktu, dan penurunan kinerja secara keseluruhan. Untuk mengatasi
masalah tersebut, peneliti merancang SOP yang terdefinisi dengan baik untuk
pembayaran sewa tempat. SOP ini mencakup langkah-langkah yang diperlukan
dalam proses pembayaran, termasuk penerimaan faktur, pemrosesan pembayaran,
pencatatan pembayaran, dan penyimpanan dokumen. Selain itu, dibuat pula
flowchart dan buku panduan untuk memvisualisasikan SOP dan memberikan
instruksi terperinci bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pembayaran sewa
tempat. Implementasi SOP ini diharapkan memberikan manfaat signifikan, seperti
peningkatan efisiensi, peningkatan akurasi pencatatan, pengurangan kerugian
finansial, dan peningkatan kinerja secara keseluruhan di UPT Sport Center Gelora
Sanden. Temuan dari penelitian ini berkontribusi pada pengembangan prosedur
standar dan praktik terbaik dalam proses pembayaran sewa tempat.

Kata kunci: Standard Operating Procedure (SOP), pembayaran sewa, tempat,


struktur, efisiensi, kinerja.

viii
ABSTRACT

This research focuses on the design of a Standard Operating Procedure


(SOP) for rental payment of premises. The aim of this study is to address problems
related to the irregularity of the rent payment process and provide a clear and
structured SOP to simplify the payment procedure. The research methodology
employed a triangulation approach, combining interviews, observations, and
documentation to gather comprehensive and accurate data. The data collection
process revealed that the existing rent payment procedure at UPT Sport Center
Gelora Sanden is disorganized, resulting in financial losses, wasted time, and
decreased overall performance. To address these issues, the researcher designed a
well-defined SOP for rental payment. The SOP encompasses the necessary steps
involved in the payment process, including invoice reception, payment processing,
recording of payments, and document storage. Additionally, a flowchart and a
comprehensive guidebook were developed to visually represent the SOP and
provide detailed instructions for all parties involved in the rental payment process.
The implementation of the SOP is expected to bring significant benefits, such as
improved efficiency, increased accuracy in record-keeping, reduction in financial
losses, and enhanced overall performance of UPT Sport Center Gelora Sanden.
The findings of this research contribute to the development of standardized
procedures and best practices in rental payment processes.

Keywords: Standard Operating Procedure (SOP), rental payment, premises,


structure, efficiency, performance.

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.4 Tujuan Penyusunan Dokumen Pendukung Tata Kelola (SOP) ......... 5
1.5 Manfaat Hasil Dokumen Pendukung Tata Kelola .............................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 7
2.1 Akuntansi Keuangan Daerah ................................................................ 7
2.2 Sport Center ............................................................................................. 8
2.3 Standard Operating Procedure (SOP) .................................................... 9
2.4 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 21
2.5 Kerangka Berpikir ............................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 26
3.1 Data dan Sumber Data Penelitian ...................................................... 26
3.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 27
3.3 Teknik Keabsahan Data ...................................................................... 30
3.4 Teknik Penyusunan Standard Operational Procedure (SOP) ........... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 37
4.1 Gambaran Umum................................................................................. 37
4.2 Hasil Dan Pembahasan ........................................................................ 44
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 59

x
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 59
5.2 Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 60
5.3 Saran ...................................................................................................... 60
LAMPIRAN ......................................................................................................... 64

xi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Data Pengeluaran Bensin Pribadi ........................................................... 2
Tabel 1.2 Perbandingan Waktu .............................................................................. 2
Tabel 2.1 Simbol-simbol bagan alir atau flowchart ............................................. 17
Tabel 2.2 Simbol-simbol bagan alir atau flowchart ............................................. 19
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 21
Tabel 4.1 Uji Keabsahan Data ............................................................................. 45
Tabel 4.2 Penetapan Besaran Sewa Lapangan Tenis Moncer Serius Kota
Magelang ............................................................................................................... 53
Tabel 4.3 Penetapan Besaran Sewa Stadion dr.H.Moch. Soebroto Kota Magelang
............................................................................................................................... 54
Tabel 4.4 Penetapan Besaran Sewa Gedung Olahraga Samapta Kota Magelang 56

xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 25
Gambar 4.1 Struktur Organisasi UPT Sport Center Gelora Sanden ..................... 40
Gambar 4.2 Flowchart SOP Pembayaran Uang Sewa Tempat ............................. 51

xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Permohonan Ijin Magang ................................................................. 65
Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketersediaan Mitra Menggunakan Luaran ........... 66
Lampiran 3. Daftar Pertanyaan wawancara .......................................................... 67
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian .................................................................... 68
Lampiran 5. SOP Pembayaran Uang Sewa Tempat Pada UPT Sport Center Gelora
Sanden Kota Magelang ......................................................................................... 69
Lampiran 6. Kartu Pembimbing Dosen I .............................................................. 74
Lampiran 7. Kartu Pembimbing Tugas Akhir Dosen II........................................ 76
Lampiran 8. Brosur Pembayaran Uang Sewa Tempat UPT Sport Center Gelora
Sanden Kota Magelang ......................................................................................... 78
Lampiran 9. Buku Panduan………………………………………………………75

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Olahraga adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup

manusia, selain bertujuan membentuk gaya hidup sehat, juga bermanfaat bagi

tubuh, salah satunya adalah agar sistem tubuh manusia dapat berjalan dengan

lancar (Saputra dan Agus, 2021). Salah satu tempat olahraga yang biasa

digunakan orang-orang adalah sport center. Sport Center adalah bangunan

dimana orang bisa datang dan bermain beberapa olahraga berbeda, indoor

maupun outdoor. Dalam hal ini fasilitas olahraga yang ditawarkan di Sport

Center ini lebih banyak. Secara umum pengertian dari Sport Center adalah

suatu tempat berupa gedung yang menjadi pusat kegiatan olahraga yang

dilengkapi dengan fasilitas penunjang lainnya (Budi Elya Barrung,2019).

UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang yang merupakan

salah satu tempat olahraga yang dikelola oleh Pemerintah Kota Magelang. UPT

Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang menyediakan berbagai fasilitas

olahraga seperti gedung olahraga, kolam renang, lapangan basket, lapangan

tenis, dan lapangan stadion. Salah satu kegiatan yang menjadi fokus utama

pada UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang adalah penyewaan

tempat olahraga. Hal ini karena penyewaan tempat olahraga menjadi salah satu

sumber pendapatan bagi UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang.

Namun, dalam melakukan penyewaan tempat olahraga, terdapat

beberapa kendala yang dihadapi seperti kerugian uang. Dalam melaksanakan

1
2

proses peminjaman tempat, penyewa melakukan pembayaran tunai pada staf

sehingga staf harus menyetorkan sendiri ke bank. Saat penyetoran ke bank, staf

menggunakan kendaraan pribadi sehingga bensin yang digunakan juga milik

pribadi. Staf juga harus mengeluarkan uang parkir jika pergi ke Bank untuk

menyetorkan pembayaran uang sewa tempat. Berdasarkan tabel 1.1 terlihat

angka total pengeluaran uang pribadi yang dilakukan oleh staf untuk

memproses pembayaran uang sewa tempat.

Tabel 1.1 Data Pengeluaran Bensin Pribadi

Jumlah Jumlah
Surat
No Bulan pengeluaran pengeluaran Jumlah
masuk
bensin uang parkir
1 Januari 28 Rp.28.000 Rp.56.000 Rp.84.000
2 Februari 29 Rp.29.000 Rp.58.000 Rp.87.000

Sumber : Diolah oleh penulis.

Kendala lain yang dihadapi juga tidak efisiennya waktu, staf harus

menyetorkan uang sewa sendiri ke bank sehingga akan meninggalkan

pekerjaan yang ada di kantor. Hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja UPT

Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang secara keseluruhan. Hal ini

menyebabkan waktu pemrosesan sewa tempat menjadi lebih lama. Seperti

yang terlihat pada tabel 1.2 menunjukkan bahwa waktu pemrosesan di Sport

Center Kota Magelang adalah 4 hari, sementara di kota lain hanya 2 hari.

Tabel 1.2 Perbandingan Waktu

Nama Tempat Waktu Proses Sewa


SC Kota Magelang 4 Hari
SC Kabupaten Pamekasan 2 Hari
Disbudpar Kota Salatiga 2 Hari

Sumber : Diolah oleh penulis


3

Oleh karena itu, dibutuhkan adanya penyusunan Standard Operating

Procedure (SOP) Pembayaran Uang Sewa Tempat yang jelas dan terstruktur

untuk mengatasi kendala tersebut. Untuk meningkatkan kualitas

penyelenggaraan pelayanan publik oleh aparatur pemerintah perlu disusun

suatu pedoman yang telah diatur dalam Keputusan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81/1993 tentang Pedoman

Tatalaksana Pelayanan Umum, perlu disesuaikan dengan perkembangan yang

ada, sehingga perlu disempurnakan dan ditetapkan Pedoman Umum

Penyelenggaraan Pelayanan Publik (Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara No : 63 Tahun 2003). SOP ini akan memudahkan pihak

pengelola dalam melakukan pembayaran uang sewa tempat secara sistematis

dan teratur sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja UPT

Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang secara keseluruhan. Sesuai

penelitian oleh Wiwien Setiawati (2015) dimana penelitianya menunjukkan

bahwa dengan adanya SOP dapat membantu agar setiap proses yang dilakukan

dalam perusahaan menjadi lebih cepat baik dalam hal pembayaran, pencatatan

uang, penagihan klien, dan sebagainya.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dalam bentuk luaran yaitu Standard Operating

Procedure (SOP) dengan judul “Penyusunan Standard Operating Procedure

(SOP) Pembayaran Uang Sewa Tempat untuk Meningkatkan Efisiensi

dan Efektivitas Kinerja UPT Sport Center Gelora Sanden Kota

Magelang”.
4

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang diperoleh dapat diidentifikasikan beberapa

masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya panduan dan pedoman yang jelas dalam melakukan

pembayaran uang sewa tempat di UPT Sport Center Gelora Sanden Kota

Magelang sehingga adanya kerugian uang dan tidak efisiennya waktu.

2. Belum terdapat Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pembayaran

uang sewa tempat pada UPT Sport Center Gelora Sanden, Kota Magelang.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan

masalahnya, yaitu :

1. Bagaimana prosedur pembayaran uang sewa tempat yang selama ini

dilakukan oleh UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang?

2. Bagaimana solusi yang akan digunakan untuk masalah yang terjadi pada

prosedur pembayaran uang sewa tempat di UPT Sport Center Gelora

Sanden Kota Magelang?

3. Bagaimana cara menyusun SOP pembayaran uang sewa tempat yang jelas

dan terstruktur untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja UPT

Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang?

4. Bagaimana dampak yang akan terjadi setelah disusunnya SOP

pembayaran uang sewa tempat di UPT Sport Center Gelora Sanden Kota

Magelang?
5

1.4 Tujuan Penyusunan Dokumen Pendukung Tata Kelola (SOP)

1. Mengetahui prosedur pembayaran uang sewa tempat yang selama ini

dilakukan oleh UPT Sport Center Gelora Sanden Kota magelang.

2. Mengetahui solusi yang akan digunakan untuk mengatasi masalah yang

terjadi pada prosedur pembayaran uang sewa tempat di UPT Sport Center

Gelora Sanden Kota magelang.

3. Mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) pembayaran uang sewa

tempat yang jelas dan terstruktur untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas kinerja UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang.

4. Mengetahui dampak yang akan terjadi setelah disusunnya SOP

pembayaran uang sewa tempat di UPT Sport Center Gelora Sanden Kota

Magelang.

1.5 Manfaat Hasil Dokumen Pendukung Tata Kelola

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran

pembayaran uang sewa tempat pada UPT Sport Center Gelora Sanden

yang ditujukan bagi staf UPT dan untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas kinerja UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang.

2. Manfaat praktis

a. Bagi staf UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang.

Staf dapat mengetahui Standard Operating Procedure (SOP) yang

diterapkan agar pelaksanaan dan hasil akhirnya sesuai dengan tujuan

yang sudah ditentukan.


6

b. Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara peminjaman tempat

agar pelaksanaan dan hasil akhirnya sesuai dengan tujuan yang sudah

ditentukan.

c. Bagi mahasiswa

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pengetahuan sebagai

pengaplikasian teori yang di dapat selama diperkuliahan.

d. Bagi universitas

Diharapkan dapat menjadi reverensi untuk mahasiswa yang

melakukan penelitian tentang penyusunan Standar Operasional

Prosedur (SOP)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Akuntansi Keuangan Daerah

2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Daerah

Menurut Halim dan Kusufi (2014) akuntansi adalah sebuah

kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif,

terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang

dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi

dalam membuat pilihan-pilihan yang nalar diantara berbagai alternatif

arah tindakan. Akuntansi meliputi beberapa cabang antara lain

akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, dan akuntansi pemerintah.

Menurut Adam (2015) akuntansi adalah suatu disiplin yang

menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya

pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efisien. Atau

akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan, mengukur

dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya

penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang

menggunakan informasi tersebut.

Dari pengertian diatas, akuntansi mempunyai beberapa cabang,

salah satunya yaitu akuntansi pemerintahan. Akuntansi pemerintah ini

berkaitan dengan organisasi pemerintahan atau lembaga nonprofit atau

7
8

dikenal dengan akuntansi sektor publik. Pemerintah daerah merupakan

suatu organisasi yang non profit maka dapat dipahami akan adanya

akuntansi untuk pemerintah daerah dan akan termasuk dalam kelompok

akuntansi sektor publik.

Menurut Fitriyana (2018) akuntansi keuangan daerah

merupakan salah satu bidang akuntansi sektor publik yang mendapat

perhatian yang besar dari berbagai pihak semenjak reformasi. Hal

tersebut disebabkan oleh adanya kebijakan baru dari Pemerintah

Republik Indonesia yang mereformasi pengelolaan keuangan daerah

sejak saat itu

2.2 Sport Center

2.2.1 Pengertian Sport Center

Sport Center adalah suatu tempat yang mewadahi berbagai

olahraga didalam ruangan tertutup maupun terbuka. Sport Center dapat

mewadahi kegiatan olahraga yang baik untuk latihan, rekreasi maupun

kompetitif dalam olahraga, terdapat beberapa kategori yang sering

dilakukan dan beberapa fungsi dalam Sport Center yang mendukung

kegiatan dalam berolahraga.

1. Kompetisi / prestasi, yang digunakan untuk pertandingan atau

perlombaan, dan Sport Center ini memiliki standar dan

ukuran yang sudah ditetapkan dan memiliki kapasitas jumlah

penonton.
9

2. Rekreasi, yaitu area olahraga yang digunakan untuk

bersenang-senang atau menghibur bagi masyarakat. Area

olahraga ini bersifat lebih santai dan tidak memiliki standar

dan biasanya tidak memiliki tribun untuk penonton juga tidak

diwajibkan memiliki menggunakan standar dan ketentuan

(Putra G. A, 2020).

2.3 Standard Operating Procedure (SOP)

2.3.1 Definisi Standard Operating Procedure (SOP)

Standard Operating Procedure (SOP) adalah pedoman/acuan bagi

instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah

provinsi/kabupaten/kota untuk menyusun Standar Operasional Prosedur

Administrasi Pemerintahan (selanjutnya disebut SOP AP) di lingkungan

instansi masing-masing dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

SOP AP yang telah disusun di instansi pemerintah pusat dan pemerintah

daerah provinsi/kabupaten/kota, secara bertahap menyesuaikan dengan

Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi

Pemerintahan ini. (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35, Tahun 2012).

2.3.2 Tujuan Standard Operating Procedure (SOP)

Adapun tujuan Standar Standard Operating Procedure (SOP)

menurut Tambunan (2013) antara lain sebagai berikut:


10

a. Menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan organisasi sesuai

dengan kebijakan dan ketentuan organisasi secara efektif dan

efisien.

b. Menjamin kendala pemrosesan dan produksi laporan

yang dibutuhkan organisasi.

c. Menjamin kelancaran proses pengambilan keputusan

organisasi secara efektif dan efisien.

d. Menjamin terlaksananya aspek kontrol kegiatan yang dapat

mencegah terjadinya penyelewengan maupun penggelapan

oleh anggota organisasi maupun pihak-pihak lain.

2.3.3 Manfaat Standard Operating Procedure (SOP)

Menurut Puji (2015) manfaat dari SOP adalah sebagai berikut:

a. Melancarkan dan menjelaskan tugas karyawan atau tim/unit kerja.

b. Bila terjadi penyimpangan dapat dijadikan sebagai barang bukti.

c. Mengetahui hambatan-hambatan dalam suatu perusahaan dan

dapat dikendalikan dengan baik

d. Mengerahkan karyawan/pegawai agar disiplin dan konsisten dalam

bekerja.

e. Sebagai suatu acuan dalam melaksanakan pekerjaan yang

bersifat rutin.

2.3.4 Prinsip Standard Operating Procedure (SOP)

Menurut Rifka (2017) suatu SOP yang tersusun harus memenuhi

prinsip-prinsip di bawah:
11

a. Mudah dipahami dan jelas, artinya prosedur-prosedur yang

distandarkan harus dapat dengan mudah dimengerti dan

diterapkan oleh semua pegawai, bahkan bisa dipahami dan

mudah dimengerti oleh seseorang yang sama sekali baru dalam

pelaksanaan tugasnya;

b. Efisien dan efektif, artinya prosedur-prosedur yang

distandarkan harus merupakan prosedur yang paling efisien dan

efektif dalam proses pelaksanaan tugas;

c. Selaras, artinya prosedur-prosedur yang distandarkan harus

selaras dengan prosedur-prosedur standar lain yang terkait;

d. Terukur, artinya output dari prosedur-prosedur yang

distandarkan memuat standar kualitas/mutu baku tertentu yang

dapat diukur pencapaian keberhasilannya;

e. Dinamis, prosedur-prosedur yang distandarkan harus dengan

cepat dapat disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan kualitas

pelayanan yang berkembang dalam penyelenggaraan administrasi

pemerintahan;

f. Berorientasi pada pengguna (pihak yang dilayani), artinya

prosedur-prosedur yang distandarkan harus mempertimbangkan

kebutuhan pengguna, sehingga dapat memberikan kepuasan

kepada pengguna;
12

g. Patuh hukum, artinya prosedur-prosedur yang distandarkan harus

memenuhi ketentuan dan peraturan-peraturan pemerintah yang

berlaku;

h. Kepastian hukum, artinya prosedur-prosedur yang

distandarkan harus ditetapkan oleh pimpinan sebagai sebuah

produk hukum yang ditaati, dilaksanakan dan menjadi instrumen

untuk melindungi pegawai atau pelaksana dari kemungkinan

tuntutan hukum.

Menurut Rifka (2017) setelah SOP tersusun, maka harus

dipatuhi beberapa prinsip dalam melaksanakan SOP, yaitu:

a. Konsisten, artinya SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari

waktu ke waktu, oleh siapa pun, dan dalam kondisi apapun

oleh seluruh jajaran organisasi pemerintahan;

b. Komitmen, artinya SOP harus dilaksanakan dengan komitmen

penuh dari seluruh jajaran organisasi, dari tingkatan yang

paling rendah dan tertinggi;

c. Perbaikan berkelanjutan, artinya pelaksanaan SOP harus

terbuka terhadap penyempurnaan-penyempurnaan untuk

memperoleh prosedur yang benar-benar efisien dan efektif;

d. Mengikat, artinya SOP harus mengikat pelaksana dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur standar yang

telah ditetapkan;
13

e. Seluruh unsur memiliki peran penting, artinya seluruh

pegawai melaksanakan peran-peran tertentu dalam setiap

prosedur yang distandarkan. Jika pegawai tertentu tidak

melaksanakan perannya dengan baik, maka akan mengganggu

keseluruhan proses, yang akhirnya juga berdampak pada

terganggunya proses penyelenggaraan pemerintahan;

f. Terdokumentasi dengan baik, artinya seluruh prosedur yang

telah distandarkan harus didokumentasikan dengan baik,

sehingga dapat selalu dijadikan acuan atau referensi bagi setiap

pihak-pihak yang memerlukan.

Siklus Penyusunan SOP Penyusunan SOP meliputi siklus sebagai

berikut:

a. Perencanaan

b. Persiapan

c. Pengamatan

d. Verifikasi

e. Perumusan

f. Konfirmasi

g. Komunikasi

h. Sosialisasi

2.3.5 Tahapan penyusunan Standard Operating Procedure (SOP)

Menurut Sailendra (2015) tahapan-tahapan dalam penyusunan

Standard Operating Procedure (SOP) yaitu:


14

1. Dapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai proses kerja. Hal ini

bisa dilakukan dengan cara berdiskusi dan melakukan wawancara

kepada kepala bagian kearsipan.

2. Catat efisiensi waktu, biaya, dan hal penting lainnya untuk

kemungkinan siste yang akan digunakan.

3. Lakukan brainstormingterlebih dahulu untuk menerima pendapat dan

masukan.

4. Buat draftbaku untuk melakukan pembahasan dengan tim

5. Uji coba instrument yang ada dengan draftStandar Operasional

Proedur yang telah menjalani proses pembahasan

6. Jika Standar Operasional Prosedur dirasa sudah cukup efektif dan

efisien, minta persetujuan pimpinan, setelah sebelumnya dibuat

draft revisi final atas Standar Operasional Prosedur tersebut.

7. Gunakan bahasa yang mudah dibaca, dipahami, dan dilaksananakan.

8. Tuliskan langkah-langkah secara bertahap.

9. Gunakan kata kerja dalam kalimat aktif karena diharapkan

pembaca melakukan sesuatu

10. Gunakan kalimat positif dan hindari kata tidak atau jangan.

11. Buat bagan alir(flowchart)

12. Buat penjelasan yang di butuhkan

13. Buat dan cantumkan dokumen pendukung Standar Operasional

Prosedur

14. Cantumkan tanggal dan pembuatan serta tanggal revisi


15

15. Cantumkan petugas pembuat Standar Operasional Prosedur dan siapa

yang mengesahkan

16. Cantumkan tanggal waktu pelaksanaan

2.3.6 Faktor Standard Operating Procedure (SOP)

Format umum penyusunan SOP menurut Sailendra (2015) yaitu;

a. Langkah sederhana (simple steps)

Format ini digunakan jika prosedur yang akan disusun hanya

memuat sedikit kegiatan dan memerlukan sedikit keputusan yang

bersifat sederhana dengan proses yang pendek. Pada umumnya

terdapat kurang dari sepuluh langkah penyusunan SOP.

b. Tahapan berurutan (hierarchical steps)

Format ini digunakan ketika prosedur yang disusun panjang

atau lebih dari 10 langkah dan membutuhkan informasi lebih detail,

tetapi hanya memerlukan sedikit pengambilan keputusan. Langkah-

langkah dalam tahapan berurutan ini diidentifikasi dalam sub-sub

secara terperinci.

c. Grafik

Format ini digunakan jika prosedur yang disusun

menghendaki kegiatan yang panjang dan spesifik. Proses panjang

dalam format grafik ini dijabarkan ke dalam sub-sub proses yang

lebih pendek yang berisi beberapa langkah. Format ini juga bisa
16

digunakan jika dalam menggambarkan prosedur diperlukan adanya

suatu foto atau diagram.

d. Diagram alir (flowchart)

Format yang digunakan jika dalam prosedur diperlukan

pengambilan keputusan banyak dan membutuhkan opsi jawaban

seperti "ya" Atau "tidak", " Lengkap " Atau "tidak", "benar" Atau

"salah", dan sebagainya yang akan mempengaruhi langkah-langkah

berikutnya.

Manfaat diagram alir (flowchart) menurut Sailendra (2015) yaitu ;

1. Menggambarkan rangkaian aktivitas dalam prosedur dengan lebih

ringkas, jelas dan konsisten melalui simbol-simbolnya,

2. Memiliki tampilan yang lebih praktis sehingga lebih mudah untuk

dipahami dan digunakan.

Diagram alir prosedur menjelaskan uraian kegiatan, urutan waktu

aktivitas-aktivitas yang dilakukan, serta siapa penanggung jawab dari

masing-masing aktivitas yang ditampilkan secara ringkas


17

Tabel 2.1 Simbol-simbol bagan alir atau flowchart

Simbol Nama Keterangan


Dokumen atau laporan;
dokumen tersebut dapat
dipersiapkan dengan
Dokumen
tulisan tangan atau
dicetak dengan
komputer.

Digambarkan dengan
cara menumpuk simbol
Beberapa salinan dari dokumen dan mencetak
satu dokumen nomor dokumen di
bagian depan, di sudut
kanan atas.

Fungsi input/output
apapun di dalam sebuah
bagan alir (flowchart).
Simbol ini juga
Input/ output/ jurnal/
digunakan untuk
buku besar
merepresentasikan
jurnal dan buku besar
dalam bagan atau
dokumen.
18

Fungsi pemrosesan
yang dilakukan dengan
Pemrosesan dengan komputer; biasanya
komputer menghasilkan
perubahan atas data
atau informasi.

Kegiatan pemrosesan
Proses manual yang dilakukan secara
manual.

Fungsi pemrosesan
Proses pendukung yang dilakukan oleh
(auxiliary operation) peralatan komputer.

Proses yang
Proses pengetikan menggunakan peralatan
offline pengetikan secara
offline.

Data disimpan secara


permanen di dalam disk
magnetic, dipergunakan
Disk Magnetik
untuk dokumen utama
(master file) dan basis
data (data base).
19

Dokumen secara
manual disiapkan dan
ditarik Kembali, huruf
N Dokumen yang ditulis didalam
simbol menunjukkan
urutan pengaturan
dokumen.

Sumber : (Iswanaji, 2021)

Tabel 2.2 Simbol-simbol bagan alir atau flowchart

Simbol Nama Keterangan


Arah pemrosesan atau
Arus dokumen atau arus dokumen, arus yang
proses normal berada di bawah
dan mengarah ke kanan

Pengiriman data dari satu


Jaringan komunikasi
lokasi lainnya melalui
(communication link)
jaringan komunikasi

Suatu penanda masuk


dari atau keluar halaman
Off-page connector
lain
20

Arah arus data/informasi,


sering dipergunakan
untuk memperlihatkan
…………. Arus data/informasi
data yang disalin dari
satu dokumen ke
dokumen lainnya

Menghubungkan arus
pemrosesan di suatu
halaman yang sama,
On-page connector penggunaan konektor ini
akan menghindari garis-
garis yang saling silang
didalam suatu halaman

Komentar deskriptif
tambahan atau catatan
Anotasi penjelasan untuk
……… klarifikasi

Sumber : (Iswanaji, 2021)


21

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini didasari dari beberapa penelitian terdahulu sebagai acuan

sehingga penulis dapat memperkaya teoriyang digunakan dalam mengkaji

penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan

penelitian dengan judul yang sama seperti judul penulis. Namun penulis

mengangkat beberapapenelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan

kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa

beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
dan Tahun
SOP yang dilakukan oleh
masyarakat dalam
permohonan pada Kantor
Kecamatan Sambutan. SOP
yang ditetapkan sudah benar
Standard Operating dan jelas, sehingga
Procedures (SOP) masyarakat melaksanakan
Administrasi prosedur pelayanan yang
Sulistiani, A. S. Kependudukan tidak berbelit- belit dan
1
(2016) Dalam Meningkatkan mudah dipahami dan
Efektivitas Pelayanan masyarakat tidak bertanya-
Publik Di Kecamatan tanya lagi kepada pihak
Sambutan Kecamatan dikarenakan
masyarakat merasa mudah
dalam mengurus
kepentingannya masing-
masing.

Penyusunan Standard Penyusunan dokumen SOP


Operating Dinas Pendidikan Kabupaten
Sanoto, H.
2 Procedures (SOP) Bengkayang. Hasil dari
(2020)
Pada Dinas penelitian tersebut yaitu
Pendidikan Dokumen Standard
22

Kabupaten Operating Procedures (SOP)


Bengkayang Dalam Berbasis Teknologi
Rangka Peningkatan Informasi di Dinas
Mutu Manajemen Pendidikan Daerah
Organisasi Kabupaten Bengkayang,
disusun berdasarkan pada
kondisi nyata di lapangan.

Penyusunan SOP yang


digunakan PT Sketsa Cipta
Graha di Surabaya. Hasil dari
penelitian tersebut yaitu
pedoman SOP baru untuk
perusahaan. Tujuan
penyusunan SOP untuk dapat
membantu agar setiap proses
Penyusunan Standard
yang dilakukan dalam
Operating
Wiwien perusahaan menjadi lebih
3. Procedures (SOP)
Setiawati (2015) cepat, baik dalam hal
Pada PT Sketsa Cipta
pembayaran, pencatatan
Graha Di Surabaya
uang, penagihan klien, dan
sebagainya. Dengan adanya
SOP dapat memudahkan
karyawan dalam melakukan
pencatatan uang menjadi
lebih cepat tanpa
menggunakan sistem manual
seperti sebelumnya.

Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Standard Operating

Procedures (SOP) itu penting bagi instansi sendiri maupun masyarakat. Jika

sudah terdapat SOP di dalam setiap kegiatan yang dikerjakan oleh karyawan

maka hasil akhirnya pasti akan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.

Walaupun kegiatan yang dikerjakan oleh karyawan menggunakan sistem

aplikasi tetap harus menyusun SOP. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwien

Setiawati (2015) dengan judul “Penyusunan Standard Operating Procedures


23

(SOP) Pada PT Sketsa Cipta Graha Di Surabaya” menjadi referensi kuat

penulis dalam menyusun penelitian ini. Dijelaskan pada penelitian tersebut

yaitu menyusun SOP pada perusahaan yang mana kegiatan yang dilakukan

oleh perusahaan yaitu menggunakan sistem cost and fee dan borongan. Penulis

juga akan melakukan penelitian yang serupa, yaitu menyusun SOP uang sewa

tempat pada instansi UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja.

2.5 Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini penulis uraikan mengenai penyusunan Standard

Operating Procedure (SOP) untuk pembayaran uang sewa tempat di UPT

Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang. Penggunaan prosedur yang ada

di UPT Sport Center Gelora Sanden selama ini masih belum terorganisir

dengan baik, dan kurangnya panduan serta pedoman yang terstruktur dalam

pembayaran uang sewa tempat.

Penelitian ini memberikan penjelasan mengenai penyusunan Standard

Operating Procedure (SOP) untuk pembayaran uang sewa tempat di UPT

Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang. Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang

diperoleh akan diorganisir menjadi dokumen SOP yang menggambarkan alur

yang jelas. Dokumen SOP ini akan disajikan dalam bentuk buku panduan dan

pamflet simple yang mudah dipahami oleh para pelaksana.

Dalam penyusunan SOP ini, penelitian ini mengikuti kerangka berpikir

yang didasarkan pada sumber data dan informasi berikut:


24

1. Penulis melakukan analisis keadaan yang menghasilkan masalah yang

terjadi yaitu kurangnya panduan dan pedoman yang jelas dalam melakukan

pembayaran uang sewa tempat. Kerugian uang dan waktu yang dialami staf

dalam pemrosesan pembayaran peminjaman tempat.

2. Kemudian penulis melakukan analisis prosedur yang sedang dijalankan lalu

mencari solusi untuk masalah yang terjadi yaitu menyusun penyusunan

Standard Operating Procedure (SOP) untuk pembayaran uang sewa tempat

di UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang

3. Setelah itu penulis melakukan pengumpulan dqata dengan wawancara

observasi dan pengumpulan studi pustaka menegnai pembayaran uang sewa

tempat pada UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang

4. Setelah data terkumpul penulis menyusun penyusunan Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pembayaran uang sewa tempat di UPT Sport Center

Gelora Sanden Kota Magelang.

5. Setelah SOP tersusun penulis mengimplementasikan Standard Operating

Procedure (SOP) untuk pembayaran uang sewa tempat di UPT Sport Center

Gelora Sanden Kota Magelang.

6. Kemudian mensosialisasikan Standard Operating Procedure (SOP) untuk

pembayaran uang sewa tempat di UPT Sport Center Gelora Sanden Kota

Magelang kepada staf kantor.


25

Sumber : Diolah oleh penulis, 2023


Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif

yang bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan membuat SOP pembayaran

uang sewa tempat pada UPT Sport Center Gelora Sanden. Metode penelitian

kualitatif merupakan metode untuk menyelidiki suatu objek yang tidak dapat diukur

dengan angka. Metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan objek apa

adanya. Maka dari itu, metode deskriptif kualitatif ini menggambarkan kegiatan dan

pengelolaan objek apa adanya secara menyeluruh (Chairul dan Fitri, 2019).

3.1 Data dan Sumber Data Penelitian

Data adalah suatu hal yang bisa dijadikan sebagai keterangan atau bukti

mengenai fakta yang masih asli dalam kata lain yaitu masih mentah, berdiri sendiri,

belum diorganisasikan,dan belum diolah (Suprihadi, 2013). Data dapat diperoleh

dari suatu pengamatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder.

3.1.1 Data primer

Menurut Wiratna Sujarweni (2014) data primer adalah data yang

diperoleh dari responden melalui kuesioner. Kelompok fokus, dan panel

atau juga data wawancara peneliti dengan narasumber. Data yang diperoleh

data primer ini harus diolah lagi. sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpulan data. Data primer yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penulis melakukan wawancara langsung kepada

26
27

narasumber yaitu Kepala UPT dan staf kantor mengenai pembayaran uang

sewa tempat pada UPT Sport Center Gelora Sanden.

3.1.2 Data Sekunder

Menurut Fitri (2019), Data sekunder adalah data yang bukan

diusahakan sendirioleh peneliti. Data sekunder ini meliputi dokumen-

dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan,

buku harian, jurnal dan lainnya. Kedua sumber tersebut selanjutnya data

akan dilakukan pengecekan keabsahan data yaitu dengan uji credibility,

transferability, dependability, confirmability. Data sekunder dalam

penelitian ini adalah data yang penulis dapatkan dari staf administrasi

berupa dokumen surat permohonan sewa, surat disposisi, SKRD (Surat

Ketetapan Retribusi Daerah), surat perjanjian sewa dan bukti pembayaran.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013) terdapat dua hal utama yang mempengaruhi

kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas

pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas

dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan

cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat

dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Dari

segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat

dilakukan dengan wawancara, observasi (pengamatan), dan gabungan

ketiganya.
28

a. Wawancara

Wawancara menurut Moloeng (2017) adalah percakapan

dengan tujuan tertentu antara dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Menurut Sugiyono (2013) wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila

penulis ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam

dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan

secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan

melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan

telepon.

Penulis melakukan wawancara tak terstruktur terkait dengan

pembayaran uang sewa tempat dengan Kepala UPT dan staf

administrasi di UPT Sport Center Gelora Sanden pada bulan Februari

2023. Isi wawancara mencakup proses implementasi pembayaran uang

sewa, persyaratan yang harus dipenuhi, metode pembayaran yang biasa

digunakan oleh penyewa, serta kendala yang dihadapi oleh staf.

b. Observasi (pengamatan)

Observasi menurut Sujarweni (2016), merupakan pengujian

dengan tujuan tertentu untuk mengetahui sesuatu, yang khususnya


29

untuk tujuan menggumpulkan fakta, data, skor atau nilai satu

verbalisasi atau disebut dengan pengungkapan kata-kata dengan

segala sesuatu yang telahditeliti atau diamati.Penelitianyang

dilakukan dengan menggunakan observasi yakni melakukan

pengamatan suatu fenomena yang dapat digunakan untuk menarik

sebuah kesimpulan.

Menurut Sugiyono (2013) observasi sebagai teknik pengumpulan

data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik

yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan

kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak

terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. terpenting

adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan

data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan

perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden

yang diamati tidak terlalu besar. Dari segi proses pelaksanaan

pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant

observation (observasi berperan serta) dan non participant observation,

selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi

dapat dibedakan menjad i observasi terstruktur dan tidak terstruktur.

Pada penelitian ini penulis melakukan participant observation

mengamati dan membantu alur proses pembayaran uang sewa tempat.

Observasi ini dilakukan dengan tidak terstruktur bersama staf


30

administrasi di UPT Sport Center Gelora Sanden pada Bulan Januari

hingga Bulan Maret 2023.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan

memahami serta mempelajari teori dari berbagai literatur yang

berkaitan dengan penelitian (Fadil, 2013).

Menurut Sugiyono (2013) dalam teknik pengumpulan data, studi

pustaka diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber

data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan

studi pustaka, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang

sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data

dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Penulis mengumpulkan data seperti jurnal ilmiah, buku teks,

artikel dari media massa, laporan riset, dan situs web resmi pada Google

Scholars di internet pada Bulan Maret hingga Mei 2023. Setelah data

dari sumber-sumber pustaka terkumpul, penulis melakukan analisis

dengan cara membandingkan, memperkontras, dan mengaitkannya

dengan konteks penelitian.

3.3 Teknik Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, keabsahan data memiliki peranan yang

sangat penting karena dengan memastikan keabsahan data, penelitian tersebut

dapat dianggap sebagai penelitian ilmiah dan hasilnya dapat


31

dipertanggungjawabkan (Moleong, 2017). Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan teknik triangulasi data yang bertujuan untuk memverifikasi

kebenaran jawaban subjek dengan menggunakan data empiris (berdasarkan

pengalaman) yang tersedia.

Wibowo (2013) mengemukakan beberapa jenis triangulasi, termasuk

triangulasi sumber, triangulasi waktu, triangulasi teori, triangulasi peneliti, dan

triangulasi metode. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber untuk

menguji kredibilitas data. Triangulasi sumber dilakukan dengan

membandingkan atau memeriksa kembali kepercayaan informasi yang

diperoleh dari berbagai sumber, seperti membandingkan hasil observasi

dengan wawancara sumber lain (Wibowo, 2013). Keabsahan data dalam

penelitian ini terletak pada penggunaan berbagai sumber yang dipilih

berdasarkan kredibilitasnya, termasuk buku teks, jurnal penelitian, website

resmi, dan artikel dari media massa.

3.4 Teknik Penyusunan Standard Operational Procedure (SOP)

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif

yang bertujuan untuk menentukan jawaban atas masalah yang dirumuskan pada

bab pendahuluan. Eko Sugiarto (2015) menyatakan penelitian kualitatif adalah

jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperboleh melalui prosedur

statistik atau bentuk hitungan lainnya dan bertujuan mengungkapkan gejala

secara holistik-konstektual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan

memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif

bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan


32

induktif. Proses dan makna berdasarkan perspektif subyek lebih ditonjolkan

dalam peneitian kualitatif.

Menurut Abdul Manab (2015) penelitian kualitatif merupakan aktivitas

ilmiah untuk mengumpulkan data secara sistematik, mengurutkannya sesuai

kategori tertentu, mendeskripsikan dan menginterpelasikan data yang

diperoleh dari wawancara atau percakapan biasa, observasi dan dokumentasi.

Datanya bisa berupa kata, gambar, foto, catatan-catatan rapat, dan sebagainya.

Proses penyusunan Standard Operational Procedure (SOP) Menurut

Sugiyono (2013):

1. Analisis situasi

Pelaksanaan analisis situasi dilakukan dengan tujuan utama untuk

mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi

atau yang telah terjadi. Masalah-masalah ini dapat menjadi hambatan

yang menghalangi perkembangan dan kemajuan perusahaan dalam

mencapai visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

mencapai hal tersebut, beberapa langkah-langkah kunci yang

digunakan dalam analisis situasi meliputi:

a. Mengidentifikasi masalah

b. Pemecahan masalah

c. Kesimpulan

2. Analisis pengumpulan data

Pengumpulan data di lapangan tentu berkaitan dengan teknik

penggalian data, dan ia berkaitan pula dengan sumber dan jenis data,
33

setidaknya sumber data dalam penelitian kualitatif berupa: kata-kata

dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen atau

sumber data tertulis, foto, dan statistik. Kata-kata dan tindakan orang-

orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama.

Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui rekaman

video/audio tapes, pengambilan foto, atau film. Sedangkan sumber data

tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber

buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan

dokumen resmi. Setelah penulis mendapatkan data yang valid, maka

akan dikumpulkan menjadi satu data.

Data yang diperoleh yaitu:

a. Wawancara, meliputi

a) Format SOP,

b) Simbol-simbol Flowchart,

c) Ruang lingkup pembayaran uang sewa tempat,

b. Observasi, meliputi pedoman pembayaran uang sewa tempat.

c. Dokumentasi, meliputi

a) Surat Permohonan Sewa

b) Surat Disposisi

c) Surat Izin Balasan

d) E-Billing / SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah)

e) Surat Perjanjian Sewa

f) Bukti Pembayaran
34

d. Studi Pustaka, meliputi

a) Penelitian terdahulu

b) Artikel/jurnal

c) Buku AKD, Langkah Praktis Membuat SOP, Metode

Penelitian Kualitatif

3. Memahami analisis data

Upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi,

wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti

tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi

orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut

analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna.

Penulis mendapatkan data untuk penyusunan Standard Operational

Procedure (SOP) dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi, dan

triangulasi/gabungan. Berikut adalah langkah-langkah yang penulis

lakukan untuk memperoleh data dalam penelitian ini :

a. Penulis mewawancarai beberapa staf UPT untuk mendapatkan

informasi terkait Prosedur pembayaran uang sewa yang selama

ini diterapkan.

b. Penulis melakukan observasi yaitu dengan mengamati staf

bagaimana menerapkan prosedur pembayaran uang sewa.

c. Penulis juga melakukan dokumentasi terkait data-data yang akan

digunakan dalam penyusunan SOP pembayaran uang sewa.


35

d. Terakhir penulis melakukan triangulasi/gabungan yaitu dengan

membaca dan memahami penelitian terdahulu yang bertujuan

untuk memperoleh pemahaman yang kuat dan lebih mendalam.

4. Reduksi data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung

terus menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data

benar-benar terkumpul sebagaimana terlihat dari kerangka konseptual

penelitian, permasalahan studi, dan pendekatan pengumpulan data yang

dipilih peneliti. Penulis merangkum dan memilih data-data pokok yang

telah didapat selama pengumpulan data, tujuannya penulis akan lebih

memfokuskan pada data-data yang penting dan terkait dalam

penyusunan SOP pembayaran uang sewa.

5. Penyajian Data dan kesimpulan

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi

disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif

dapat berupa teks naratif berbentuk catatan lapangan, matriks, grafik,

jaringan, dan bagan. Bentuk-bentuk ini menggabungkan informasi yang

tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih, sehingga

memudahkan untuk melihat apa yang sedang terjadi, apakah

kesimpulan sudah tepat atau sebaliknya melakukan analisis kembali.


36

Dalam penelitian ini penulis menyajikan data teks naratif berbentuk

bagan alir terkait SOP pembayaran uang sewa tempat UPT Sport Center

Gelora Sanden Kota Magelang.

Hasil akhir dari penelitian kualitatif, bukan hanya sekedar

menghasilkan data atau informasi yang sulit dicari, tetapi juga mampu

menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan hipotesis

atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi

masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia. Penelitian ini akan

menghasilkan SOP, buku panduan, dan brosur ringkas proses

pembayaran uang sewa tempat yang akan memberikan kemudahan bagi

staf dalam mengelola proses pembayaran uang sewa tempat dan

mempermudah masyarakat untuk mengetahui bagaimana proses

pembayaran uang sewa tempat.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Sejarah Singkat Instansi


UPT Pengelolaan Sport Center Gelora Sanden terbentuk

berdasarkan Peraturan Walikota Magelang Nomor 27 Tahun 2019 tentang

Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sport Center pada Dinas

Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Magelang. Pembentukan UPT

Pengelolaan Sport Center ini dilatarbelakangi oleh pandangan suatu

kawasan sport yang merupakan kawasan terpadu dan sudah harus

melaksanakan kewenangannya secara mandiri. Serta dalam rangka

melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis

penunjang tertentu pada Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata.

Dilatarbelakangi oleh hal diatas maka dibentuklah UPT Sport

Center ini yang bertugas sebagai unit pengelola Sport Center Gelora Sanden

Kota Magelang. UPT Pengelola Sport Center berada dibawah naungan

Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang,

sehingga tugas dan fungsi dari penyelenggaraan olahraga disesuaikan

dengan tugas dan fungsi Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata

(Disporapar). Unit ini mengelola empat venue utama yang berada di Gelora

Sanden yaitu:

37
38

1. GOR Samapta

GOR Samapta diresmikan pada tahun 1984. Kemudian,

diresmikan tahun 1986 oleh Gubernur Jawa Tengah pada saat itu, Rudy

Sukarno. GOR Samapta memiliki fungsi utama sebagai sarana

berolahraga, selain itu juga sering digunakan sebagai venue

penyelenggaraan event besar, di antaranya seperti apel besar, upacara,

konser dan lain sebagainya.

2. Stadion Moch. Soebroto

Stadion Moch. Soebroto dibangun mulai tahun 2008,

pembangunan dilakukan secara bertahap dan stadion sudah mulai bisa

digunakan untuk kegiatan olahraga sejak tahun 2011. Nama Stadion dr.

H. Moch. Soebroto baru saja diresmikan pada tanggal 24 Februari 2015

oleh Walikota Magelang, Sigit Widyonindito. Nama dr. H. Moch.

Soebroto dipilih sebagai bentuk penghormatan bagi Walikota

Magelang periode 1971-1981. Sebelumnya stadion ini dikenal dengan

nama Stadion Madya Magelang. Fasilitas yang sudah ada di dalam

Stadion Moch. Soebroto adalah lapangan sepak bola, lintasan lari,

tribun stadion, dan lampu penerangan stadion.

3. Aquatic Stadium

Di dalam aquatic stadium terdapat kolam renang, lompat indah,

dan kolam selam. Aquatic stadium memiliki fasilitas pendukung yang

lengkap, mulai dari lobi, toilet, ruang ganti, ruang wasit, ruang rapat,

ruang tiket, dan ruang VIP.Lapangan Tenis Moncer Serius


39

4. Lapangan Tenis Moncer Serius

Lapangan tenis ini dibagun untuk melengkapi fasilitas yang ada

di sport center. Terdiri dari dua lapangan tenis indoor dan empat

lapangan tenis outdoor.

4.1.2 Tugas dan Fungsi Instansi


UPT Pengelolaan Sport Center sebagaimana dimaksud dalam Pasal

2 Peraturan Walikota (PERWAL) nomor 27 tahun 2019 tentang

Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sport Center pada Dinas

Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata Kota Magelang, mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis

penunjang di bidang pengelolaan sport center serta melaksanakan tugas

kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

UPT Pengelolaan Sport Center dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud pada ayat 1 PERWAL (no 27, 2019)

menyelenggarakan fungsi:

a. perencanaan penyusunan program dan kegiatan UPI' Pengelolaan

Sport Center,

b. pengoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan UPI'

Pengelolaan Sport Center,

c. pelaksanaan program dan kegiatan UPI' Pengelolaan Sport Center,


40

d. monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan UPI'

Pengelolaan Sport Center,

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait

dengan tugas dan fungsinya.

4.1.3 Struktur Instansi


UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang memiliki bagan

struktural divisi dalam menjalankan operasionalnya, yakni ada Kepala

UPT dan Kelompok Jabatan Fungsional dibawahnya sebagai berikut:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi UPT Sport Center Gelora Sanden


Sumber : Peraturan Walikota (PERWAL) nomor 27 tahun 2019
41

Berikut adalah pembagian tugas setiap divisi di UPT Sport Center Gelora

Sanden Kota Magelang:

a) Kepala UPT

a. Tugas Kepala UPT

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan

pelayanan, pengoordinasian, pembinaan, pengawasan, pengendalian,

dan pengembangan di bidang pengelolaan sport center berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

b. Fungsi Kepala UPT

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,

Kepala UPT mempunyai fungsi:

1. Pelaksanaan penyusunan rencana program dan kegiatan UPT

Pengelolaan Sport Center.

2. Pengoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan UPT

Pengelolaan Sport Center.

3. Pelaksanaan kegiatan UPT Pengelolaan Sport Center.

c. Uraian Tugas:

1. Menyusun rencana program dan kegiatan UPT Pengelolaan Sport

Center meliputi teknis operasional dan teknis penunjang tertentu.

2. Menyusun anggaran operasional dan pemeliharaan untuk kegiatan

pengelolaan tahunan UPT Pengelolaan Sport Center.


42

3. Melaksanakan kegiatan operasional UPT Pengelolaan Sport Center

berpedoman pada rencana kegiatan operasional sesuai dengan

sasaran yang telah ditetapkan.

4. Melaksanakan promosi dalam rangka mengoptimalkan sport center

sebagai sarana pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga dan

daya apresiasi olahraga terhadap masyarakat, sehingga tercipta iklim

yang baik bagi kehidupan berolahraga.

5. Melaksanakan pengembangan pelayanan UPT Pengelolaan Sport

Center sebagai sarana dan fasilitas kehidupan berolahraga bagi

masyarakat.

6. Melaksanakan pemungutan retribusi daerah dan pemungutan atas

pemanfaatan barang milik daerah serta menyetorkan ke kas umum

daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

7. Melaksanakan pengelolaan barang milik daerah pada UPT

Pengelolaan Sport Center.

8. Melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian, ketatausahaan,

dan pengelolaan keuangan UPT Pengelolaan Sport Center.

9. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan operasional UPT

Pengelolaan Sport Center secara berkala.

10. Memberi petunjuk, menyelia, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

bawahan.
43

11. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan

masukan.

12. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan

pelaksanaan tugas/ kegiatan UPT Pengelolaan Sport Center.

13. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan atasan.

b) Kelompok Jabatan fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang

menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai

Negeri Sipil dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya

didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat

mandiri.

Adapun Tugas Kelompok Jabatan Fungsional yaitu:

1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan

kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-masing

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada

Susunan Organisasi, terdiri atas sejumlah tenaga fungsional yang

terbagi dalam kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang

keahliannya dan dipimpin oleh seorang Sub Koordinator yang

berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas

atau Kepala Bidang pada masing-masing pengelompokan uraian

fungsi.
44

3. Sub-koordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

melaksanakan tugas membantu Sekretaris Dinas atau Kepala Bidang

dalam penyusunan rencana, pelaksanaan dan pengendalian,

pemantauan dan evaluasi serta pelaporan pada satu kelompok

jabatan fungsional pada masing-masing pengelompokan uraian

fungsi.

4. Sub-koordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)

ditetapkan oleh pejabat pembina kepegawaian atas usulan pejabat

yang berwenang.

4.2 Hasil Dan Pembahasan

4.2.1 Keabsahan Data


Penulis menggunakan metode triangulasi teknik dalam penelitian

ini. Triangulasi teknik menggabungkan beberapa metode, termasuk

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tujuan dari penggunaan

triangulasi teknik adalah untuk menguji keandalan data dan mendapatkan

pemahaman yang komprehensif mengenai proses pembayaran uang sewa

tempat di UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang. Penulis

melakukan wawancara dengan staf UPT Sport Center Gelora Sanden Kota

Magelang, dan hasil wawancara tersebut sesuai dengan dokumen yang

tersedia. Dengan demikian, penulis yakin bahwa data yang diperoleh

merupakan data yang valid dan dapat diandalkan.


45

Tabel 4.1 Uji Keabsahan Data

Sumber Informasi
Jenis Informasi Keterangan
Staf Kepala UPT
1. Kerugian 1. Kerugian
Masalah pada
uang uang
prosedur sewa Sah
2. Kerugian 2. Kerugian
tempat
waktu waktu
1. Surat 1. Surat
Permohonan Permohonan
Sewa Sewa
2. Surat 2. Surat
Disposisi Disposisi
3. Surat Izin 3. Surat Izin
Balasan Balasan
4. E-Billing / 4. E-Billing /
Dokumen yang
SKRD SKRD
digunakan pada
(Surat (Surat Sah
prosedur sewa
Ketetapan Ketetapan
tempat
Retribusi Retribusi
Daerah) Daerah)
5. Surat 5. Surat
Perjanjian Perjanjian
Sewa Sewa
6. Bukti 6. Bukti
Pembayaran Pembayaran

1. Upt Sport 1. Upt Sport


Center Center
Gelora Gelora
Sanden Sanden
2. Disporapar 2. Disporapar
Pihak yang
(Dinas (Dinas Sah
terkait
Kepemudaan, Kepemudaan,
Olahraga dan Olahraga dan
Pariwisata) Pariwisata)
3. Masyarakat 3. Masyarakat
penyewa penyewa
Sumber : Diolah penulis
46

4.2.2 Analisis Prosedur Pembayaran Uang Sewa Tempat Pada UPT Sport

Center Gelora Sanden

Pada UPT Sport Center Gelora Sanden menerapkan prosedur sewa

tempat sebagai berikut:

1. Penyewa mengajukan jadwal melalui surat permohonan sewa.

2. Staf melakukan pengecekan jadwal yang tersedia dan mengajukan

surat disposisi ke pimpinan.

3. Setelah surat diposisi lanjutan masuk, staf menginformasikan ke

penyewa lalu mengadakan rapat koordinasi dan simulasi protokol

kesehatan kegiatan.

4. Penyewa membayar uang sewa tempat pada staf sesuai dengan tarif

yang ada.

5. Staf menyerahkan uang ke Bendahara penerimaan dan menyiapkan

surat perjanjian sewa.

6. Bendahara penerimaan menyetorkan uang ke Bank Jateng.

7. Bendahara menginput ke SIMDA (Sistem Informasi Manajemen

Daerah).

8. Staf melaporkan ke petugas lapangan untuk menyiapkan tempat

yang akan disewa.

9. Penyewa menggunakan tempat.

10. Petugas lapangan melakukan pengecekan lapangan pasca

penggunaan tempat.

11. Mengarsipkan dokumen penggunaan aset.


47

4.2.3 Solusi Atas Masalah yang Terjadi Pada Prosedur Pembayaran UPT Sport

Center Gelora Sanden.

Sebelum pengumpulan data dilakukan, penulis menemukan

beberapa kendala yang terkait dengan UPT Sport Center Gelora Sanden.

Dalam hal ini, terdapat ketidakterstrukturan dalam prosedur sewa tempat.

Dampak dari ketidakterstrukturan ini adalah adanya kerugian finansial,

di mana dalam proses peminjaman tempat, penyewa melakukan

pembayaran tunai kepada staf, yang kemudian harus menyetorkan uang

tersebut ke bank secara mandiri. Selama proses penyetoran ke bank, staf

menggunakan kendaraan pribadi dan harus mengeluarkan biaya bensin

dan parkir pribadi. Situasi ini juga mengakibatkan pemborosan waktu,

karena staf harus meninggalkan tugas di kantor untuk menyetorkan uang

sewa ke bank, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja

keseluruhan UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang.

Oleh karena itu, dibutuhkan adanya penyusunan Standard

Operating Procedure (SOP) Pembayaran Uang Sewa Tempat yang jelas

dan terstruktur. Dalam rangka mengatasi masalah tersebut, penulis

memberikan solusi melalui penyusunan Standard Operating Procedure

(SOP) Pembayaran Uang Sewa Tempat. Penulis berharap bahwa adanya

Standard Operating Procedure (SOP) Pembayaran Uang Sewa Tempat

akan memberikan bantuan kepada staf dalam menjalankan tugas mereka

dengan lebih efisien.


48

4.2.4 Hasil Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) Pembayaran

Uang Sewa Tempat Pada UPT Sport Center Gelora Sanden

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Pembentukan Standar

Operasional Prosedur di Lingkungan Instansi Pemerintah, menjadi dasar

dalam penyusunan SOP Pembayaran Uang Sewa Tempat pada UPT

Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang.

Keputusan tersebut memberikan pedoman dan panduan umum

bagi instansi pemerintah dalam pembentukan SOP yang jelas, terstruktur,

dan teratur. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas kinerja instansi pemerintah serta memastikan bahwa setiap

tugas dan fungsi instansi pemerintah dilaksanakan secara konsisten dan

terukur.

Dalam hal ini, UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang

sebagai salah satu instansi pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi

menyediakan fasilitas olahraga dan lapangan yang dapat disewakan oleh

masyarakat, perlu memiliki SOP yang jelas dan terstruktur dalam

melakukan pembayaran uang sewa tempat dan retribusi daerah.

Penyusunan SOP Pembayaran Uang Sewa Tempat pada UPT

Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang yang mengacu pada

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003 akan memastikan bahwa SOP tersebut dibuat


49

dengan memenuhi standar dan pedoman yang telah ditetapkan. Dengan

demikian, SOP ini akan membantu meningkatkan efisiensi dan

efektivitas kinerja UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang serta

memudahkan pengguna dan pegawai terkait dalam melakukan proses

pembayaran uang sewa tempat

Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis

sebelumnya, dengan cara triangulasi yaitu gabungan dari wawancara,

observasi dan dokumentasi menghasilkan SOP Pembayaran Uang Sewa

Tempat. Berikut adalah isi dari SOP tersebut:

1. Tujuan Prosedur Pelaksanaan Pembayaran Uang Sewa Tempat.

SOP ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

kinerja pembayaran uang sewa tempat pada UPT Sport Center

Gelora Sanden Kota Magelang. serta memudahkan pengguna dan

pegawai terkait dalam melakukan proses pembayaran uang sewa

tempat

2. Ruang Lingkup Pembayaran Uang Sewa Tempat.

Berlaku untuk pelaksanaan pembayaran uang sewa tempat yang

dikelola oleh UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang.

Beberapa ruang lingkup yang dapat menjadi bagian dari pembayaran

uang sewa tempat antara lain:

a. Tarif sewa tempat: Menentukan tarif atau harga sewa yang

berlaku untuk berbagai jenis tempat yang disediakan oleh UPT

Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang.


50

b. Metode pembayaran: Menyusun panduan mengenai metode

pembayaran yang dapat digunakan oleh penyewa, seperti

pembayaran tunai, transfer bank, atau metode pembayaran

elektronik lainnya.

c. Prosedur pembayaran: Menjelaskan langkah-langkah yang

harus diikuti oleh penyewa dalam proses pembayaran uang sewa

tempat, termasuk pengumpulan dokumen yang diperlukan,

pengisian formulir, dan pengiriman bukti pembayaran.

d. Pelaporan dan pencatatan: Menyusun panduan mengenai

pencatatan pembayaran uang sewa tempat secara akurat dan

sistematis, serta melaporkan informasi keuangan terkait kepada

pihak yang berwenang.

3. Definisi Istilah

a. Pembayaran uang sewa adalah pembayaran uang untuk sewa,

biasanya dalam jumlah yang ditetapkan oleh kontrak, dilakukan

oleh penyewa pada interval tertentu sebagai imbalan atas hak

untuk menempati atau menggunakan properti orang lain.

Dengan kata lain, ini adalah biaya yang dibayarkan kepada

pemilik.

b. Subjek Pembayaran uang sewa adalah orang pribadi atau

organisasi yang menggunakan tempat yang disewakan.


51

4. Pihak yang menjalankan Standard Operating Procedure (SOP)

Pembayaran Uang Sewa Tempat.

a. UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang

b. Disporapar (Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata) Kota

Magelang

c. Masyarakat/Penyewa

5. Bagan Alir Prosedur Penyelenggaraan pencatatan Retribusi Daerah

Sumber : diolah oleh penulis, 2023


Gambar 4.2 Flowchart SOP Pembayaran Uang Sewa Tempat
Dibawah ini adalah penjelasan mengenai isi dari diagram alir

(flowchart) yang disajikan di atas:

a. Mulai.

b. Penyewa mengajukan jadwal melalui surat permohonan sewa.


52

c. Staf melakukan pengecekan jadwal yang tersedia dan

mengajukan surat disposisi ke pimpinan.

d. Setelah surat diposisi lanjutan masuk, staf membuat surat izin

balasan surat permohonan dengan jumlah tarif yang diberikan

kemudian diajukan ke Disporapar.

e. Setelah surat izin ditanda tangani Kepala Disporapar, staf

menginformasikan ke penyewa lalu mengadakan rapat

koordinasi.

f. Staf menyiapkan surat perjanjian sewa dan membuatkan E billing

di SIRETRO (Sistem Retribusi Daerah Online) lalu diserahkan

kepada penyewa untuk membayar.

g. Penyewa membayar ke Bank Jateng bisa melalui :

1. Teller Bank Jateng

2. ATM

3. I Banking/ M Banking

h. Penyewa memberikan bukti bayar ke staff.

i. Staf melaporkan kepada bendahara penerimaan terkait uang

masuk sewa.

j. Bendahara penerimaan menginput ke SIMDA (Sistem Informasi

Manajemen Daerah).

k. Staf menginformasikan ke petugas lapangan untuk menyiapkan

tempat yang akan disewa.

l. Penyewa menggunakan tempat.


53

m. Petugas lapangan melakukan pengecekan lapangan pasca

penggunaan.

n. Mengarsipkan dokumen penggunaan aset.

o. Selesai.

6. Tarif Sewa Tempat

Tabel 4.2 Penetapan Besaran Sewa Lapangan Tenis Moncer Serius Kota
Magelang

No. Pemakaian Tarif Sewa (Rp) Keterangan


I. Lapangan Tenis Indoor
1. Latihan Insidentil (non Per Jam/Ban
50.000
berlangganan)
2. Latihan Berlangganan Per bulan (4 minggu 1x
200.000
main/Ban)
3. Kegiatan Event / a. Per hari (jam 06.45-
Pertandingan Tenis 17.59)
b. 2ban
1.000.000
c. Lengkap dengan
fasilitas lapangan dan
tempat parkir
II. Lapangan Tenis Outdoor
1. Latihan Insidentil (non Per Jam/Ban
25.000
berlangganan)
2. Latihan Berlangganan Per bulan (4 minggu 1x
100.000
main/Ban)
3. Kegiatan Event / a. Per hari (jam 06.45-
Pertandingan Tenis 17.59)
b. 2ban
1.000.000
c. Lengkap dengan
fasilitas lapangan dan
tempat parkir
III. Tarir sewa untuk penyelenggaraan Event yang diselenggarakan Pemerintah
Kota Magelang (dibiayai APBD Kota Magelang sebesar Rp.0,-
Sumber : Surat Keputusan Wali Kota Magelang No 030/41/112 (2015)
54

Tabel 4.3 Penetapan Besaran Sewa Stadion dr.H.Moch. Soebroto Kota Magelang

Tarif Sewa
No Jenis Kegiatan Keterangan
(Rp)
I. Untuk Kompetisi Liga
1 Kompetisi Liga Nasional Tingkat Tertinggi
a. Tim Utama
Malam hari 17.000.000
Siang hari 15.200.000
b. Tim Kelompok Umur
Malam hari 3.500.000
Siang hari 2.200.000
2. Kompetisi Liga Nasional Tingkat 2
a. Tim Utama
Malam hari 13.100.000
Siang hari 12.600.000
b. Tim Kelompok Umur
Malam hari 2.800.000
Siang hari 2.500.000
3. Kompetisi Liga Nasional Tingkat 3 a. Tarif Sewa per 12
a. Tim Utama Jam
Malam hari 9.500.000 b. Pemakaian meliputi
Siang hari 8.900.000 lapangan, ruang-
b. Tim Kelompok Umur ruang dalam stadion,
Malam hari 2.600.000 toilet, halaman parkir,
Siang hari 2.500.000 papan skor, dan sound
4. Kompetisi Liga Nasional Tingkat dibawahnya sistem
a. Tim Utama c. Tidak termasuk
Malam hari 7.000.000 lampu sorot lapangan
Siang hari 6.300.000 dan kios
b. Tim Kelompok Umur
Malam hari 2.500.000
Siang hari 2.200.000
5. Kompetisi Liga Klub Lokal Kota Magelang
a. Tim Utama
Malam hari 3.800.000
Siang hari 3.200.000
b. Tim Kelompok Umur
Malam hari 1.300.000
Siang hari 1.200.000
6. Kompetisi Liga Amatir antar Perkumpulan,
sekolah dan/atau instansi di Kota Magelang
a. Tim Utama
Malam hari 1.300.000
Siang hari 1.200.000
55

II. Pertandingan Turnamen a. Tarif Sewa per


1. Turnamen Internasional Antar Negara 12 Jam
a. Tim Utama b. Pemakaian
Malam hari 25.200.000 meliputi
Siang hari 24.000.000 lapangan, ruang-
b. Tim Kelompok Umur ruang dalam
Malam hari 5.200.000 stadion, toilet,
Siang hari 5.000.000 halaman parkir,
2. Turnamen Interasional Antar Klub papan skor, dan
a. Tim Utama sound sistem
Malam hari 24.000.000 c. Tidak termasuk
Siang hari 22.700.000
lampu sorot
b. Tim Kelompok Umur
lapangan dan
Malam hari 5.000.000
kios
Siang hari 4.700.000
3. Turnamen Nasional Antar Klub
a. Tim Utama
Malam hari 17.000.000
Siang hari 15.200.000
b. Tim Kelompok Umur
Malam hari 3.500.000
Siang hari 3.200.000
4. Turnamen Regional Antar Klub
a. Tim Utama
Malam hari 9.100.000
Siang hari 8.900.000
b. Tim Kelompok Umur
Malam hari 2.200.000
Siang hari 2.000.000
5. Turnamen Klub Lokal Kota Magelang
a. Tim Utama
Malam hari 3.800.000
Siang hari 3.200.000
b. Tim Kelompok Umur
Malam hari 1.300.000
Siang hari 1.200.000
6. Turnamen Liga Amatir antar Perkumpulan,
Sekolah dan/atau Instansi di Kota Magelang
a. Tim Utama
Malam hari 1.300.000
Siang hari 1.200.000
b. Tim Kelompok Umur
Malam hari 2.200.000
Siang hari 2.000.000
56

III.Latihan
1. Latiahn Tim Nasional Negara
Malam hari 1.300.000
Siang hari 1.200.000
2. Latiahn Klub Luar Negeri
Malam hari 1.200.000
Siang hari 1.100.000
3. Latiahn Klub Liga Tertinggi
a. Tarif sewa per 2 jam
Malam hari 1.100.000
b. Pemakaian
Siang hari 1.000.000
hanya meliputi
4. Latiahn dibawahnya
lapangan
Malam hari 1.000.000
Siang hari 900.000
5. Latiahn Klub Lokal Kota Magelang
Malam hari 900.000
Siang hari 800.000
6. Latiahn Tim Amatir, Antar Perkumpulan,
Sekolah dan/atau Instansi
Malam hari 900.000
Siang hari 800.000
Sumber : Surat Keputusan Wali Kota Magelang No 032/157/112 (2015)

Tabel 4.4 Penetapan Besaran Sewa Gedung Olahraga Samapta Kota Magelang

Tarif Sewa
No Jenis Kegiatan Keterangan
(Rp)
I. Kegiatan event pertandingan olahraga a. Tarif sewa per 12 jam
a. Pertandingan tingkat nasional 4.440.000 b. Pemakaian meliputi
b. Pertandingan tingkat Regional, 3.330.000 ruang gedung utama,
antar Daerah, antar Klub Daerah gedung olahraga dan
c. Pertandingan tingkat kota 1.660.000 fasilitas parkir sekirat
d. Pertandingan yang 1.110.000 gedung olahraga
diselenggarakan antar klub Kota c. Tidak termasuk
Magelang pemakaian ruang-
ruang pendukung
II. Kegiatan latihan rutin
a. Sewa lapangan voli/ basket a. Pemakaian lapangan
Jam 06.00-17.00 WIB 40.000 bisa untuk cabang
Jam 17.01-00.00 WIB 50.000 beladiri dan senam
b. Tarif sewa per jam
untuk 1 area lapangan
b Sewa lapangan badminton Tarif sewa untuk perjam/
Jam 06.00-17.00 WIB 20.000 perline
Jam 17.01-00.00 WIB 25.000
II. Untuk kegiatan non olahraga
57

1. Sewa gedung olahraga dan tempat parkir


a. Kegiatan bisnis 6.800.000 a. Tarif sewa per 12 jam
b. Kegiatan non bisnis 3.400.000 b. Sudah termasuk
c. Kegiatan sosial 1.100.000 pemakaian listrik
c. Tidak termasuk
pemakaian ruang-
ruang pendukung
Sumber : Surat Keputusan Wali Kota Magelang No 030/98/112 (2018)

4.2.5 Dampak adanya Standard Operating Procedure (SOP) Pada UPT Sport
Center Gelora Sanden

Adanya Standard Operating Procedure (SOP) Pembayaran Uang

Sewa Tempat pada UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang akan

memberikan berbagai dampak positif, antara lain:

1. Meningkatkan efisiensi.

Dengan adanya SOP yang terstruktur, pegawai akan

memiliki panduan yang jelas tentang langkah-langkah yang harus

diikuti dalam proses pembayaran uang sewa tempat. Hal ini akan

meningkatkan efisiensi dalam pemrosesan pembayaran dan

mengurangi waktu yang dibutuhkan.

2. Meminimalkan kesalahan.

SOP yang telah ditetapkan akan membantu menghindari

kesalahan atau kekeliruan dalam melakukan pembayaran. Petunjuk

yang jelas dan langkah-langkah yang terdefinisi dengan baik akan

meminimalkan risiko kesalahan dalam menghitung jumlah

pembayaran, mengidentifikasi transaksi yang dilakukan, dan

melaksanakan proses pembayaran secara benar.


58

3. Meningkatkan kepuasan pengguna.

Dengan SOP yang jelas, pengguna UPT Sport Center Gelora

Sanden Kota Magelang akan mendapatkan pengalaman yang lebih

baik dalam melakukan pembayaran uang sewa tempat. Proses

pembayaran yang lancar, terstruktur, dan akurat akan meningkatkan

kepuasan pengguna dan memperkuat hubungan antara UPT Sport

Center Gelora Sanden Kota Magelang dengan pengguna.


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam analisis situasi tentang pembayaran

uang sewa tempat pada UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang dan

Standard Operating Procedure (SOP) dapat diambil kesimpulan bahwa,

1. UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang tahun 2023 menghadapi

masalah dalam penggunaan prosedur sewa tempat yang tidak terstruktur. Hal

tersebut mengakibatkan kerugian finansial dan ketidakefisienan waktu. UPT

Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang juga belum menerapkan SOP pada

pembayaran uang sewa tempat.

2. Penulis memberikan solusi dengan merancang Standard Operating Procedure

(SOP) yang jelas dan terstruktur. Penulis menyusun flowchart dan buku

panduan yang menggambarkan secara detail tentang SOP pembayaran uang

sewa tempat. Penulis juga menjelaskan bagaimana prosedur yang akan

dilakukan oleh setiap pihak yang terlibat pada pembayaran uang sewa. Dengan

adanya SOP ini penulis berharap akan memberikan bantuan kepada staf dalam

menjalankan tugas mereka dengan lebih efisien.

3. Standard Operating Procedure (SOP) pembayaran uang sewa tempat memiliki

dampak positif bagi UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang. SOP ini

akan membantu meningkatkan efisiensi, meminimalkan kesalahan, dan

kepuasan pengguna dalam proses pembayaran uang sewa tempat.

59
60

5.2 Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan atau kelemahan yang ada dalam penelitian mengenai

pembayaran uang sewa tempat pada UPT Sport Center Gelora Sanden Kota

Magelang, sebagai berikut:

1. Keterbatasan sumber data.

Penelitian ini tergantung pada ketersediaan data yang relevan dari

UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang. Jika data yang

dibutuhkan tidak lengkap atau terbatas, hal ini mempengaruhi validitas dan

keakuratan temuan penelitian.

2. Keterbatasan waktu.

Penelitian ini memiliki batasan waktu tertentu yang tidak

memungkinkan untuk mengumpulkan data secara menyeluruh atau

melakukan observasi dalam jangka waktu yang lebih panjang. Hal ini

mempengaruhi representativitas temuan penelitian.

3. Keterbatasan akses.

Akses terhadap informasi atau pihak-pihak yang terlibat dalam

proses pembayaran uang sewa tempat terbatas. Hal ini membatasi

kelengkapan data yang diperoleh dan juga mempengaruhi analisis dan

interpretasi hasil penelitian.

5.3 Saran

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di UPT Sport Center

Gelora Sanden Kota Magelang, dalam prosedur pembayaran uang sewa tempat

penulis menyarankan sebagai berikut :


61

1. Pihak UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang hendaknya

melakukan sosialisasi kepada pihak yang terlibat serta melakukan

pelatihan, demikian dilakukan dengan tujuan pembayaran uang sewa

tempat menjadi lebih terkoordinir dan efisien.

2. Penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi prosedur pembayaran uang

sewa tempat pada UPT Sport Center Gelora Sanden Kota Magelang, serta

dapat memberikan masukan yang berharga dalam upaya meningkatkan

efisiensi pembayaran uang sewa.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, M. S. (2014). Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan


Daaerah. Jakarta: Salemba Empat.
Adam, H. (2015). Accounting Principle melalui Pendekatan Sistem Informasi.
Bandung: Fakultas Ilmu Komputer dan Sistem Informasi.
Desya Fitri, C. A. (2019). Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan Melalui
Konsep Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di MA
AL-HIKMAH Bandar Lampung.
Fitri, A. A. (2019). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Promosi Penjualan Melalui
Game Goyang Shopee. Jurnal Hukum dan HAM Wara Sains, 14.
Fitriyana. (2018). Analisis Prosedur Akuntansi Keuangan Daerah Dalam
Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Menurut Perspektif
Syari'ah Pada Pemerintah Kabupaten Bengkalis. 106-141.
Gede Yogi Saputra, R. M. (2021). Minat Siswa Kelas VII dan VIII Dalam
Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMP
Negeri 15 Mesuji. 18.
H, F. (2013). Penerapan Data Mining Untuk meningkatkan penjualan pada PT. XL
AXIATA, Tbk Palembang.
Indonesia, K. P. (2012). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Tentang Pedoamn Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Administrasi Pertahanan. Jakarta:
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia.
Iswanaji, C. (2021). Sistem Akuntansi. Magelang: Anom Pustaka.
Manab, A. (2015). Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif. Yogyakarta:
KALIMEDIA.
Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Negara, M. P. (2003). Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No :
63/KEP/M.PAN/7/2003 TENTANG PEDOMAN UMUM
PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK. Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Republik Indonesia.
Puji, I. (2014). Buku Pintar Membuat SOP (Standar Operasional Prosedur).
Jakarta: Buku Kita.

62
63

Putra, G. A. (2020). Malang Sport Center Tema: Arsitektur Kontemporer. 161-174.


R.N., R. (2017). Step by Step Lancar Membuat SOP. Yogyakarta: HUTA Publisher.
Sailendra, A. (2015). Langkah-langkah praktis membuat SOP (standard operating
procedures). Yogyakarta: Idea Publishing.
Sanoto, H. (2020). Penyusunan Standard Operating Procedures (SOP) Pada Dinas
Pendidikan Kabupaten Bengkayang Dalam Rangka Peningkatan Mutu
Manajemen Organisasi.
Setiawati, W. (2015). Penyusunan Standard Operating Procedures (SOP) PadavPT
Sketsa Cipta Graha di Surabaya.
Sugiarto, E. (2015). Menyusun proposal penelitian kualitatif skripsi dan tesis.
Yogyakarta: Suaka Media.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sujarweni, V. W. (2014). Metodologi penelitian : lengkap, praktis, dan mudah
dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sujarweni, V. W. (2016). Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press .
Sulistiani, A. S. (2016). Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Kependudukan Dalam Meningkatkan Evektivitas Pelayanan Publik di
Kecamatan Sambutan.
Suprihadi. (2013). ancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis We
bMenggunakan Metode Model View Controller.
Tambunan, R. M. (2013). Pedoman penyusunan : Standard Operating Procedures.
Jakarta: Maiestas.
Wibowo, I. S. (2013). Semiotika Komunikasi - Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan
Skripsi Komunikasi. Jakarta : Mitra Wacana Media.
64

LAMPIRAN
65

Lampiran 1. Permohonan Ijin Magang


66

Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketersediaan Mitra Menggunakan Luaran


67

Lampiran 3. Daftar Pertanyaan wawancara


68

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian


69

Lampiran 5. SOP Pembayaran Uang Sewa Tempat Pada UPT Sport Center Gelora
Sanden Kota Magelang
70
71
72
73
74

Lampiran 6. Kartu Pembimbing Dosen I


75
76

Lampiran 7. Kartu Pembimbing Tugas Akhir Dosen II


77
78

Lampiran 8. Brosur Pembayaran Uang Sewa Tempat UPT Sport Center Gelora
Sanden Kota Magelang

Anda mungkin juga menyukai