)
DI P4S (PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN SWADAYA)
TRANGGULASI GETASAN KABUPATEN SEMARANG
Disusun oleh :
M Najibbudin Dhuha
NIM : 18104011099
FAKULTAS PERTANIAN
SEMARANG
2020
i
TEKNIK BUDIDAYA WORTEL (Daucus carota L.) ORGANIK DI P4S
(PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN SWADAYA)
TRANGGULASI GETASAN KABUPATEN SEMARANG
Oleh :
M Najibbudin Dhuha
NIM : 18104011099
Mengetahui
NPP.06.02.1.0074 NPP.06.16.2.0407
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.3Tujuan ........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
2.6 Pemasaran..................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Devisio : Spermatophyta
3
Sub divisio: Angiospermae
Kelas : Dicotyledon
Ordo : Umbelliferales
Family : Umbelliferae
Genus : Daucus
2.3.1 Daun
Daun wortel bersifat majemuk menyirip ganda dua atau tiga, anak-
anak daun berbentuk lanset (garis-garis). Setiap tanaman memiliki 5-7
tangkai daun yang berukuran agak panjang. Tangkai daun kaku dan tebal
dengan permukaan yang halus, sedangkan helaian daun lemas dan tipis..
2.3.2 Batang
Batang tanaman wortel sangat pendek sehingga hampir tidak
nampak, batang bulat, tidak berkayu, agak keras, dan berdiameter kecil
(sekitar 1-1,5 cm). Pada umumnya batang berwarna hijau tua. Batang
tanaman tidak bercabang, namun di tumbuhi oleh tangkai daun yang
berukuran panjang, sehingga kelihatan seperti bercabang.
4
2.3.3 Bunga
Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung tanaman, berbentuk
payung berganda, dan berwarna putih atau merah jambu agak pucat.
Bunga memiliki tangkai yang pendek dan tebal. Kuntum-kuntum bunga
terletak pada bidang yang sama. Bunga wortel yang telah mengalami
penyerbukan akan menghasilkan buah dan biji-biji yang berukuran kecil
dan berbulu (Cahyono, 2002)
2.3.4 Akar
Tanaman wortel memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut.
Dalam pertumbuhannya akar tunggang akan mengalami perubahan bentuk
dan fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan. Bentuk akar
akan berubah menjadi besar dan bulat memanjang, hingga mencapai
diameter 6 cm dan panjang sampai 30 cm, tergantung varietasnya. Akar
tunggang yang telah berubah bentuk dan fungsi inilah yang sering di sebut
atau di kenal sebagai “Umbi Wortel”.
2.4 Syarat Tumbuh
2.4.1 Keadaan Iklim
Tanaman wortel pada permulaan tumbuhnya menghendaki cuaca
agak dingin dan lembab. Di negara yang beriklim sedang (sub tropis).
Perkecambahan benih wortel membutuhkan suhu minimum 90C dan
maksimum 200C. Namun untuk pertumbuhan dan produksi umbi yang
optimal membutuhkan suhu udara antara 15,6-21,10C untuk negara tropis
tanaman wortel bisa ditanam di sepanjang tahun baik musim kemarau
maupun musim penghujan.( Rismunandar. 1999)
Wortel merupakan tanaman sub tropis yang memerlukan suhu
dingin lembab dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti itu
biasanya terdapat di daerah dengan ketinggian antara 1.200-1.500 m di
atas permukaan laut. Tetapi sekarang wortel sudah dapat ditanam pada
ketinggian 600 m dpl.( Rismunandar.1999)
5
Suhu udara yang tinggi (panas) seringkali menyebabkan umbi
tumbuh kecil-kecil (abnormal) dan warnanya pucat atau kusam, sebaliknya
bila suhu udara terlalu rendah maka umbi yang terbentuk menjadi panjang
dan kecil.( Rismunandar. 1999)
Tanaman wortel termasuk sayuran yang tahan terhadap hujan dan
dapat ditanam sepanjang tahun selain itu juga angin tidak mengganggu
pertumbuhan tanaman wortel, karena tanaman wortel batangnya rendah
(hampir tidak ada) sehingga tiupan angin tidak akan mempengaruhi umbi
yang berada di dalam tanah.( Rismunandar. 1999)
2.4.2 Keadaan Tanah
Tanaman wortel akan tumbuh baik dan bagus pada tanah
berstruktur remah, dalam dan subur. Tanah yang gembur sangat membantu
perkembangan akar wortel merubah bentuknya menjadi umbi sedangkan
tanah yang subur (banyak mengandung humus) diperlukan untuk
memenuhi zat-zat makanan yang dibutuhkan wortel bagi tanah yang
kurang subur sebaiknya diberi pupuk. Derajat keasaman tanah (pH)antara
6,1-7,0. Jenis tanah yang paling baik adalah andosol dan umumnya
terdapat di daerah dataran tinggi (pegunungan).( Warsito.1990)
Pada tanah yang asam (pH-nya rendah, kurang dari 5,0) tanaman
wortel sulit membentuk umbi demikian pula tanah yang mudah becek
ataupun mendapat perlakuan pupuk kandang yang berlebihan sering
menyebabkan umbi wortel berserat, bercabang dan berambut. ( Warsito.
1990)
2.5 Teknik Budidaya
2.5.1 Benih
Gunakan bibit berkualitas, penggunaan bibit berkualitas dapat
membuat hasil panen menjadi maksimal. Untuk mendapatkan bibit yang
maksimal anda dapat memperolehnya dengan dua cara.
Cara pertama membeli langsung dari toko pertanian, dan cara
kedua buatan sendiri dari indukan yang unggul.
6
2.5.2 Persiapan Lahan
Persiapan tanah diperlukan untuk mendapatkan tanah yang subur
dan gembur (kelembaban tanah yang cukup dan aerasi yang baik). Selain
itu juga untuk menghilangkan gulma dan sisa pertanaman sebelumnya
agar tidak mengganggu pertumbuhan perakaran wortel dan tanaman dapat
tumbuh dengan baik.
Tanah dibajak dengan kedalaman 40-50 cm. Persiapan lahan sebaiknya
dilakukan beberapa minggu sebelum tanam untuk memberikan
kesempatan bagi bahan organik dapat terdekomposisi dengan baik.
Pembuatan bedengan disesuaikan dengan ukuran dan kondisi
lahan. Pembuatan bedengan perlu dilakukan agar drainase dan aerasi dapat
berlangsung baik serta dapat mempermudah pemeliharaan. Persiapan
tanah dapat juga dilakukan dengan tanpa olah tanah atau dengan minimum
tillage. Cara ini dapat mengurangi biaya, tenaga dan mengurangi
kerusakan tanah.
2.5.3 Penanaman
Untuk pertanaman wortel, sebaiknya biji langsung ditanam dengan
cara disebar di lahan pertanaman, hal ini dianjurkan karena bila
menggunakan persemaian, biasanya saat pemindahan semaian ke lahan
tanam banyak terjadi kerusakan perakaran sehingga pertumbuhan
tanaman tidak baik. Ukuran biji wortel sangat kecil, sehingga untuk
mempermudah penanaman biji dicampur dengan lempung sehingga
terbentuk butiran yang lebih besar dan mudah ditabur. Seed treatment
(perlakuan benih) perlu dilakukan baik dengan fungisida maupun dengan
perendaman biji dalam air panas untuk mencegah perkembangan patogen
tular benih.
Biji wortel ditanam dengan kedalaman tanam kurang lebih 3-5 cm,
atau bahkan ditanam di permukaan tanah tanpa ditutup kembali.
Kecepatan angin yang tinggi dapat merusak bibit yang baru tumbuh,
sehingga disarankan untuk menanam tanaman barrier misalnya turnip
sepanjang baris tanaman dan kemudian memanennya saat tanaman wortel
7
sudah tumbuh dengan baik. Kerapatan tanaman yang dianjurkan berbeda-
beda tergantung tujuan penanaman wortel. Bila ditanam untuk dijual
dalam bentuk produk segar wortel ditanam dengan kerapatan 175
tanaman/m2, bila menghendaki produk berukuran kecil kerapatan
tanamnya 250 tanaman/m2, dan bila menghendaki produk berukuran besar,
tanaman ditanam dengan kerapatan tanam 100 tanaman/m2.
2.5.4 Pemupukan
Tanah yang baik untuk budidaya wortel adalah tanah yang kaya
bahan organik, dengan salinitas rendah dan tidak mengandung senyawa
toksik. Pupuk kandang digunakan sebagai pupuk dasar sebanyak 1,5
kg/m2. Pupuk buatan berupa Urea 100 kg/ha, TSP 100 kg/ha dan KCl 30
kg/ha.
2.5.5 Pemeliharaan
pengairan dilakukan sesuai dengan kondisi tanah sampai kondisi
kapasitas lapang. Jika udara sangat panas, penyiraman dilakukan 1-2 kali
sehari. Penyiraman juga bisa ddilakukan dengan menggenangi parit.
Penyiangan gulma dilakukan dengan hati-hati menggunakan tangan. Hal
ini dilakukan karena dengan kondisi kerapatan tanaman yang tinggi,
pencabutan gulma yang kurang hati-hati dapat merusak perakaran
tanaman.
Penyiangan gulma dapat dilakukan bersamaan dengan penjarangan
tanaman. Penjarangan dilakukan dengan mencabut tanaman yang lemah
dan meninggalkan tanaman yang sehat dan kokoh. Penjarangan dilakukan
untuk memberi jarak dan tercukupinya sinar matahari. Pembumbunan
perlu dilakukan untuk menutupi umbi akar agar tidak muncul warna hijau
pada umbi.
2.5.6 Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
Hama yang sering menyerang tanaman wortel yaitu Semiaphis
danci menyebabkan tanaman wortel menjadi kerdil, daun-daun menjadi
keriting dan menyerang pada tanaman muda. Pemberantasan yaitu dengan
menyemprot polydol 20 gram.dicampur dengan air 100 liter atau dengan
8
menggunakan Metasytox 50 gram dicampur dengan air 100 liter.
(Sunarjono, H. 1994)
Sedangkan hama psilliarosae dapat menyebabkan tanaman wortel
berlubang-lubang dan membusuk akibat gigitannya. Pengendaliannya
yaitu dengan mencabut tanaman yang telah terserang atau menggunakan
polydol dengan dosis yang sama dengan di atas.
Penyakit yang biasa menyerang tanaman wortel adalah busuk
hitam dan bercak daun Ceroospora. Penyakit bercak daun ditandai dengan
bercak-bercak bulat yang memanjang yang terletak di pinggir sehingga
daun mengeriting. Pengendaliannya yaitu dengan mencabut tanaman yang
rusak dan kemudian dibakar atau dibuang. Untuk tanaman wortel yang
terserang penyakit busuk hitam ditandai dengan bercak-bercak kecil
berwarna hitam pada tepi daun. penyakit ini disebabkan oleh alternaria
dauci. Pengendaliannya sama dengan pengendalian penyakit busuk hitam.
(Sunarjono, H. 1994)
2.6 Pemasaran
9
Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang
menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa, dan komoditi dari
produsen ke konsumen akhir serta mempunyai hubungan dengan badan
usaha atau individu lainnya. Lembaga-lembaga pemasaran dalam
menyampaikan komoditi pertanian dari produsen berhubungan satu sama
lain yang membentuk jaringan tataniaga (Sudiyono, 2004).
Pemasaran adalah semua kegiatan sebelum dan sesudahnya yang
bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke
konsumen secara efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan
efektif (Nitisemito, 1991).
Pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia
usaha, pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan
kegiatan, yang bertujuan untuk merencanakan dan menentukan harga
sehingga mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan pembeli baik yang actual maupun potensial
(Soedarsono, 1992).
Istilah tataniaga di negara kita diartikan sama dengan pemasaran
atau distribusi yaitu kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau
menyampaikan barang dari produsen ke konsumen, disebut tataniaga
karena sesuatu yang menyangkut aturan permainan dalam hal perdagangan
barang sedangkan disebut pemasaran karena sering terjadi transaksi di
pasar (Mubyarto, 1994)
10
4.
11
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada
tanggal 12-27 Desember 2020. Bertempat di P4S (Pusat Pelatihan Petanian
Pedesan Swadaya) Tranggulasi Getasan Kabupaten Semarang.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan saat pengumpulan data sebagaiberikut:
3.2.1 Observasi
Observasi secara langsung dilakukan dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap kondisi di lokasi Praktek Kerja
Lapangan selama kegiatan praktek dilakukan, antara lain mengenai
permasalahan yang dihadapi, solusi dalam pemecahan masalah
tersebut dan hal-hal yang relevan dengan tujuan pelaksanaan kegiatan
praktek.
3.2.2 Wawancara
Wawancara yaitu proses memperoleh dan mengumpulkan data
yang dilakukan kepada narasumber melalui pertanyaan yang berkaitan
dengan aspek yang dikaji.
3.2.3 Tindakan
Tindakan yaitu mahasiswa secara aktif mengikuti langsung
kegiatan yang ada di P4S (Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan
Swadaya) Tranggulasi Getasan Kabupaten Semarang. Mahasiswa
mengikuti semua aktifitas untuk mengetahui, memahami dan
mempraktekkan secara detail seluruh proses manajemen mutu dan
pengaruh jarak tanam terhadap produksi buncis perancis.
3.2.4 Pencatatan
Mahasiswa melakukan pencatatan data yang berupa informasi yang
berasal dari sumber-sumber relevan dan dapat dipercaya.
12
3.2.5 Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan pengambilan gambar terhadap
kegiatan yang dilakukan di P4S (Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan
Swadaya) Tranggulasi Getasan Kabupaten Semarang.
3.2.6 Kajian Pustaka
Mahasiswa mengumpulkan data-data sumber pustaka atau
penelitian terdahulu dengan tujuan untuk menguatkan data yang
diperoleh dalam Praktek Kerja Lapangan.
13
BAB IV
14
4.1.1 Visi dan Misi
Potensi yang ada serta jangkauan ke depan kelompok tani Tranggulasi
mempunyai cita-cita yang ingin dicapai melalui visi dan misinya sebagai
berikut:
VISI: Menjadikan desa batur sebagai Agrowisata Sayuran Organik
Agribisnis yang mampu meningkatkan ekonomi petani.
MISI:
1. Memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk
meningkatkan pendapatan petani
2. Menjadikan pertanian berkelanjutan bagi petani yang ramah
lingkungan
3. Membangun hubungan kerjasama kemitraan untuk pemasaran hasil
sayuran organik
4. Menumbuh kembangkan sains petani.
4.1.2 Stuktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
KETUA
1. Pitoyo Ngatimin
2. Slamet Harto
SEKRETARIS BENDAHARA
1. Abdul Wahab 1. Jumari
2. Supar 2. Saefrudin
SEKSI - SEKSI
USAHA SAPRODI
HUMAS
1. Jumarno 1. Supardi
2. Ngatemin 2. Parman 1. Rebo
2. Sumadi
15
PETERNAKAN PEMBERDAYAAN
1. Poyo 1. Siti Jumiati
2. Mujar 2. Siti Imronah
a) Ketua
Ketua memiliki tugas untuk mengawasi kinerja para anggota
dikelompok tani. Ketua dalam hal ini juga memberikan motivasi,
masukan, kritikan kepada anggotanya karena akan berpengaruh langsung
dalam kerja para anggota. Ketua juga wajib mengambil suatu keputusan
atau kebijakan dan juga memimpin dalam rapat bersama kelompok tani.
b) Wakil ketua
Wakil ketua memiliki tugas yaitu membantu ketua dalam
menyelesaikan semua kendala maupun urusan-urusan yang berkaitan
dengan kinerja para anggota. Wakil ketua dapat menggantikan ketua
dalam pengambilan keputusan apabila ketua tidak dapat hadir.
c) Sekretaris
Sekretaris memiliki tugas untuk menulis seluruh agenda kegiatan
kelompok tani, mengurus administrasi pembukuan kelompok tani,
menyiapkan kebutuhan-kebutuhan yang diminta oleh ketua
berhubungan dengan kelompok tani, dan juga menjadi notulen saat
rapat kelompok tani.
d) Bendahara
Bendahara memiliki tugas untuk mengelola keuangan dalam
kelompok tani, mengumpulkan sumber dana untuk segala kegiatan
kelompok tani, dan membuat laporan keuangan setiap periode yang
sudah ditentukan.
e) Seksi produksi
Seksi produksi memiliki tugas yaitu bertanggung jawab terhadap
penyiapan serta pengadaan saprodi dan juga penataan usaha tani.
f) Seksi pemberdayaan
Seksi pemberdayaan memiliki tugas membuat dan menyebarkan
informasi secara teknologi menggunakan metode yang sesuai dengan
kebutuhan dan kesesuaian lingkungan, melaksanakan proses
16
pembelajaran model usaha tani dengan cara langsung member contoh
cara mengembangkan bagi anggota kelompok tani.
g) Seksi humas
h) Seksi usaha
Seksi usaha memiliki tugas menyiapkan tempat untuk jalannya
rapat atau kegiatan kelompok tani. Seksi usaha bertugas juga dalam
mempublikasikan undangan untuk rapat kepada para anggota. Tugas
lainnya yaitu menyiapkan saprodi dalam proses budidaya tanaman,
mengatur pola tanam, mengkoordinir mutu barang yang akan
dipasarkan serta menjalin kemitraan dengan pembeli.
i) Seksi peternakan
Seksi peternakan memiliki tugas dalam hal yang berkaitan dengan
ternak menghasilkan kotoran yang mana bisa digunakan untuk
kebutuhan budidaya tanman secara organik.
b. Pelatihan PRA
17
i. Study Banding di STA Malang
18
4.2 Budidaya Tanaman Wortel
19
4.2.3 Penanaman
1) Pemupukan
20
dimaksudkan agar dapat mematikan gulma dan gulma tidak dapat melakukan
fotosintesis. Biasanya untuk pengendalian secara mekanik dilakukan di
sekitar bedengan yang telah ditumbuhi dengan gulma. Selain itu,
pengendalian gulma secara mekanik dilakukan secara hatihati karena
dikhawatirkan dapat merusak mulsa.
Gulma yang biasanya tumbuh liar biasanya ialah bayam, krokot
dan rumput, gulma di singkirkan dari tanaman wortel karena dapat
menggangu tumbuh kembang tanaman karena menyerap unsur hara yang di
butuhkan tanaman wortel sehingga membuat tanaman tumbuh kurang
maksimal.
5) Pembumbunan
Pembubunan dilakkan untuk menutupi umbi akar dengan tanah
agar tidak terlihat hijau pada umbi, pembubunan sangat penting pada tanaman
karena mencegah terkena langsung umbi dengan sinar matahari karena bisa
membuat umbi berwarna hijau dan terdapat solani atau beracun.
6) Pengendalian Hama
Pengendalian hama dilakukan dengan cara mengambilnya secara
manual maupun secara kimia, Berikut contoh hama dan cara pengendalianya.
a) Lalat atau Magot: membuat tanaman berlubang dan di dalamnya
membusuk
cara pengendaliannya ialah membuat perangkap untuk membunuhnya,
sedangkan dengan cara lainya menyemporotkan insektisida decis
1) Panen
21
2) Pasca Panen
DAFTAR PUSTAKA
Desti Furi Purnama H. 2009. Strategi Pemasaran Produk Olahan Wortel. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis .Institut Pertanian Bogor: Bogor
Finka Erika Dongi, Noortje M. Benu, dan Grace Adonia Josefina R. 2019.
Analisis Marger Pemaaran Wortel Di Desa Sinilir Kecamatan Modoiding.
Jurnal Agri-Sosio Ekonomi Universitas Sam Ratulangi, 2
Sigit Suseno. 2012. Budidaya Tanaman Wortel Lokal Tawangmangu Secara Intensif dan
Nilai Ekonomisnya di Kebun Benih Hortikultura. Tugas Akhir. Fakultas
Pertanian. Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
22