Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH POSISI STEK DAN KONSENTRASI IBA

TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA


( Hylocereus undatus) SUPER RED
DI KP. CUKURGONDANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Pertanian Universitas Panca Marga Probolinggo


Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian Program Studi Agroteknologi

Oleh:

MUHAMMAD ABDUL ROHIM


NIM : 16.141.0002

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PANCA MARGA PROBOLINGGO
2019
PENGARUH POSISI STEK DAN KONSENTRASI IBA
TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA
( Hylocereus undatus) SUPER RED
DI KP. CUKURGONDANG

Diajukan oleh:

MUHAMMAD ABDUL ROHIM


NIM : 16.141.0002

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Ir. MIMIK UMI ZUHROH, MM., MP RETNO SULISTYOWATI, SP.,MP


NIDN. 0715056401 NIDN. 0726047505

Mengetahui
Dekan

IDA SUGENG SUYANI, S.P., MP


NIDN. 0703017801
SKRIPSI

PENGARUH POSISI STEK DAN KONSENTRASI IBA


TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA
( Hylocereus undatus) SUPER RED
DI KP. CUKURGONDANG

Diajukan oleh:

MUHAMMAD ABDUL ROHIM


NIM : 16.141.0002

Telah dipertahankan, dihadapkan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi


Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi
Universitas Panca Marga Probolinggo
Pada tanggal,...................

Pembimbing, Tim Penguji


1. Pembimbing Utama, 1. Ketua,

Ir. MIMIK UMI ZUHROH, MM., MP .......................................................


NIDN. 0715056401 NIDN. ................................

2. Pembimbing Anggota, 2. Sekretaris,

RETNO SULISTYOWATI, SP.,MP NIDN. .................................


NIDN. 0726047505
3. Anggota

.......................................................
NIDN. ..................................

Mengetahui,
Dekan,

IDA SUGENG SUYANI,S.P.,M.P


NIDN. 0703017801
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang.

Buah Naga merupakan salah satu buah yang kemunculannya sempat trendi

dikalangan masyarakat Indonesia karena memiliki bentuk buah yang tidak

biasa ditambah dengan harganya yang cukup mahal, alasan tersebutlah yang

menjadikan buah ini menjadi populer. Pada awalnya tidak banyak orang tahu

bahwa buah naga merupakan tanaman buah dari jenis kaktus.

Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) adalah salah satu buah yang

banyak dinikmati daging buahnya oleh masyarakat luas, dimana kulit dari buah

naga merah sendiri berjumlah 30-35%  dari buahnya dan sering kali hanya

dibuang sebagai sampah,  padahal limbah kulit buah naga merah dapat

dimanfaatkan secara optimal karena kulit buah naga merah mengandung

senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yaitu antosianin.

Menurut Citramukti (2008) antosianin merupakan suatu zat warna yang

berperan sebagai pewarna alami dan senyawa yang memiliki aktivitas

antioksidan. Sedangkan menurut Wu (2006), aktivitas antioksidan yang

terdapat pada kulit buah naga merah lebih tinggi dari pada aktivitas antioksidan

yang terdapat pada daging buahnya. Warna merah yang ada  pada kulit buah

naga merah merupakan kontribusi dari pigmen yang dikenal dengan nama

betalain.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif ini banyak dilakukan dengan

berbagai cara yaitu cangkok, setek, okulasi, dan sambungan. Dari berbagai cara

diatas cara seteklah yang paling efektif dalam perbanyakan tanaman secara

vegetatif. Menurut Prastowo et al (2006:31), setek (cutting atau stuk) atau

potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga

menjadi tanaman baru. Keuntungan utama setek yaitu dapat menghasilkan

tanaman baru dengan mempunyai akar, batang, dan daun dalam waktu yang

relatif singkat. Selain itu, cara setek ini cukup mudah dilakukan karena tidak

menggunakan teknik-teknik khusus dibandingkan dengan perbanyakan

tanaman secara vegetatif yang lain.

Indole butyric acid disingkat IBA merupakan jenis golongan auksin terbukti

aktif dan dapat digunakan sebagai ZPT untuk memacu pertumbuhan akar.

IBA dapat merangsang aktifitas perakaran dikarenakan kandungan kimianya

stabil dan daya kerjanya lebih lama dibandingkan ZPT yang lain seperti IAA

(indole acetic acid) dan NAA ( Naphthalene acetic acid ) serta mempunyai

aktivitas auksin yang lemah, tetapi bila konsentrasi tinggi IBA dapat

menyebabkan kematian sel. Pengaruh ZPT pada perakaran juga tergantung

konsentrasi dan cara pemberian. Cara pemberian ZPT yang biasa dilakukan

adalah perendaman, penyemprotan, dan pengolesan pasta.

B. Rumusan masalah

1. Adakah pengaruh posisi stek terhadap keberhasilan pertumbuhan bibit buah

naga ( Hylocereus undatus) super red.


2. Berapakah konsentrasi (Indole butyric acid) IBA optimal untuk keberhasilan

pertumbuhan bibit buah naga ( Hylocereus undatus) super red.

3. Adakah interaksi antara pengaruh posisi stek dan konsentrasi (Indole butyric

acid) IBA terhadap keberhasilan pertumbuhan bibit buah naga ( Hylocereus

undatus) super red.

C. Tujuan

1. Mengetahui pengaruh posisi stek terhadap keberhasilan pertumbuhan bibit

buah naga ( Hylocereus undatus) super red.

2. Mengetahui konsentrasi (Indole butyric acid) IBA optimal untuk

keberhasilan pertumbuhan bibit buah naga ( Hylocereus undatus) super red.

3. Mengetahui interaksi antara pengaruh posisi stek dan konsentrasi (Indole

butyric acid) IBA terhadap keberhasilan pertumbuhan bibit buah naga

( Hylocereus undatus) super red.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Buah Naga (Hylocereus undatus).

Buah naga dihasilkan tanaman sejenis kaktus sehingga termasuk kedalam

(Cactaceae) yang memiliki rasa manis dan sedikit masam, buahnya dapat

dikonsumsi sebagai buah segar, maunpun diolah sebagai selai buah naga,

kripik buah naga. Kandungan nutrisi buah naga adalah: Air 90, 20%,

Karbohidrat 11, 50%, Protein 0,50%, Lemak 0, 40%, Serat 0, 70%, Calcium 6

-10 mg/ 100 g, Vitamin C9, 40%. Untuk jenis buah naga yang berwarna

merah mengandung beta carotene yang berfungsi sebagai antioksidan, warna

merah berasal dari pigmen yang dikenal sebagai hylocerenin dan

isohylocerenin.

B. Sejarah Buah Naga (Hylocereus undatus).

Buah naga berasal dari Amerika. Namun, tanaman ini lebih dikenal

sebagai tanaman dari Asia. Ini disebabkan buah naga dikembangkan secara

besar-besaran di Asia seperti Vietnam dan Thailand. Sebenarnya buah naga

masuk kedaratan Asia, yaitu Vietnam oleh orang Prancis sekitar tahun 1870

yang dibawa dari Guyana, Amerika Selatan. Masuknya tanaman ini ke

Vietnam sebenarnya ditujukan sebagai tanaman hias.

Dimanfaatkan sebagai tanaman hias karena batangnya berbentuk segi tiga

dan berduri sangat pendek sehingga tampak seperti tanpa duri. Keunikan

batang itulah yang membuatnya dapat menjadi hiasan karena umumnya batang

tanaman berbentuk bulat ataupun segi empat.


Ditinjau dari bunganya pun tanaman ini sangat unik sehingga menambah

keindahan sebagai pajangan. Bunga berbentuk corong mulai mekar saat senja

dan akan mekar seluruhnya saat tengah malam. Tidak heran kalau tanaman ini

pun dijuluki night blomming cerus, dan baunya sangat harum. Nama dragon

fruit di Asia disebabkan oleh fungsi buahnya. Oleh masyarakat cina kuno

sering meletakkan buah tanaman ini diantara dua ekor patung naga berwarna

hijau  diatas meja altar. Tradisi religius ini sangat dipercaya oleh masyarakat

cina kuno akan membawa berkah. Warna merh menyala dari buah naga

tersebut sangat mencolok dia antara patung naga hijau sehingga memunculkan

nilai estetika. Mungkin tradisi religius inilah yang mendasari julukan thang loy,

dragon fruit, atau buah naga ( Kristanto, D. 2008.)

C. Klasifikasi Buah Naga (Hylocereus undatus).

Kingdom : Plantae

Subkingdom: Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Hamamelidae

Ordo : Caryophyllales

Famili : Cactaceae

Genus : Hylocereus

Spesies : Hylocereus undatus (Haw.)Britt.Et R


D. Morfologi Buah Naga (Hylocereus undatus).

1. Akar

Perakaran tanaman epifit, yaitu merambat dan menempel pada batang

tanaman lain, namun dalam pembudidayaan, media untuk merambatkan

batang tanaman busah naga ini digantikan dengan tiang penompang atau

kawat.

2. Batang

Batang tanaman buah naga mengandung air dalam bentuk lender dan

berlapis lilin jika sudah dewasa warnanya hijau kebiru-biruan. Batang

tersebut berukuran panjang dan bentuk siku atau segitiga, dan batang,

cabang tumbuh duru-duri keras sekitar 4-5 buah ( Kristanto, 2008).

3. Daun

Secara morfologis, tanaman buah naga termasuk tanaman tidak lengkap

karena tidak memiliki daun.

4. Bunga

Bunga buah naga berukuran besar dengan panjang sekitar 27, 5 cm,

tergantung spesies dan mekar pada saat malam hari. Kelopak keluar bunga

buah naga super merah berwarna kuning dan mengeluarkan wangi yang

kuat, serta kelopak bagian dalam bunga berwarna putih bersih dengan

panjang bunga sekitar 29 cm.

5. Buah

Buah naga memiliki diameter 10-15 cm dengn berat 250-600 gram.

Bentuk buah bulat telur ditutupi dengan kulit bersisik yang bervariasi dalam
ukuran, tekstur daging buah menyenangkan dan memiliki banyak biji yang

berwarna hitam yang dapat dikonsumsi ( La Bellc dkk., 2006)

E. Syarat Tumbuh Buah Naga (Hylocereus undatus).

Syarat tumbuh buah naga merupakan kondisi lingkungan udara dan tanah

yang sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan buah

naga agar mendapatkan hasil yang maksimal adapun syarat tumbuh buah naga

sebagai berikut:o

1. Kondisi iklim

Tanaman buah naga dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki

curah hujan berkisar 2000 mm/tahun, namun buah naga juga dapat tumbuh

di daerah yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi sekitar 1000-1300

mm/tahun, namun hasil panennya tidak optimal. Tanaman buah naga lebih

menyukai kondisi lingkungan yang kering dari pada yang lembab (basah),

selama pertumbuhan dan perkembangannya, buah naga membutuhkan

penyinaran matahari langsung dengan intentitas 80%, sedangkan suhu udara

yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan buah naga berkisar

26-36 ºC.

2. Kondisi Tanah.

Tanaman buah naga dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah yang

relativ kurang subur , tanah yang berbatu, tanah yang relative asam, tanah

yang mengandung garam tinggi, dan kekurangan air. Buah naga masih bisa

bertahan hidup pada kondisi air tanah yang mendekati titk layu.
Ketinggian tempat untuk budidaya buah naga merah dan putih yaitu

dataran rendah sampai medium yang berkisar 0 -500 m dpl, yang ideal adalah

˂ 400 m dpl. Pada daerah ketinggian 500 m dpl, buah naga merah dan putih

dapat tumbuh dengan baik dan berbuah namun buahnya tidak lebat, rasa

manisnya berkurang, sedangkan untuk buah naga kuning ketinggian tempat

yang cocok untuk pertumbuhan dan produksinya ± 800 m dpl ( Cahyono,

2009).

F. Pengertian Stek

Stek adalah perbanyakan tanaman secara vegetative dengan memisahkan

organ vegetaif tanaman ( akar, batang, daun) dari pohon induknya, alasan

penyetakan banyak dilakukan peneliti atau penjual bibit tanaman di karenakan

praktis dan ekonomis tanpa membutuhkan lahan yang luas, penyedian tanaman

lebih cepat, umumnya tanaman yang berasal dari perbanyakan stek lebih

maturity ( dewasa), sehingga tanaman lekas berbunga dan kemudian berbuah.

Beberapa jenis tanaman holtikultura sulit diperbanyakan dengan menggunakan

dengan menggunakan tehnik pembiakan vegetatif lainnya seperti cangkok,

sambung dan tempelan, namun dapat diperbanyak dengan tehnik penyetekan.

Dari berbagai stek dapat dibekan menjadi beberapa sebagai berikut:

1. Stek akar

Disebut stek akar karena bahan stek berasal dari organ akar, potongan

akar dipisahkan dari indukannya dan kemudian di tumbuhkan pada media

tanam, stek akar membentuk batang dari tunas-tunas adventif.


2. Stek batang

Stek batang adalah macam stek yang bahannya berupa potongan batang

ataupun jaringan batang yang telah mengalami modifikasi (perubahan)

dalam bentuk dan fungsi. Potongan batang ini akan membentuk akar

adventif pada dasar potongan batang (stek) dan sekaligus tunas-tunas dari

mata tunas yang biasanya masih mengalami masa dormansi, stek batang

dibedakan menjadi 2 bagiana yaitu:

a) Stek batang yang sudah mengalami modifikasi seperti rhizome atau

tuber merupakan penyetekan bagain tanaman berupa batang

termodifikasi yang tumbuh dan berkembang pada permukaan tanah

seperti jahe, kunyit dan lainnya.

b) Stek batang yang berupa batang lunak, setengah lunak, dan batang

keras, yang berasal dari batang sebenarnya dari suatu tanaman, seperti

tebu, rumput odot dan lainnya.

c) Stek dan dapat diartikan seabagai bahan perbanyakan tanaman berupa

daun tanpa kelengkapan organ penyusunnya seperti tangkai daun

seperti cocor bebek, dan samia.

G. Keuntungan Stek
Yuowno setyo sudarmmito http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/06/buah-

naga-merah-hylocereus-polyrhizus/

https://janahpurnamasari.wordpress.com/2014/08/22/perbanyakan-tanaman-

secara-vegetatif-dengan-cara-setek/ (makalah unej).

PENGARUH KONSENTRASI DAN CARA PEMBERIAN INDOLE-3BUTYRIC ACID (IBA)

TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN SEEDLING MANGGIS (Garcinia

mangostana L.)

(Skripsi) M. HAFIZIE ROMLY 2018.

https://meitanteiamiterasu.wordpress.com/2011/11/09/sejarah-penyebaran-buah-

naga/

By Mas AdPosted on August 14, 2016https://www.faunadanflora.com/klasifikaisi-buah-

naga/

https://bukuteori.com/2017/05/25/klasifikasi-dan-morfologi-buah-naga/

https://bukuteori.com/2017/06/18/syarat-tumbuh-buah-naga/

November 2018Elvina Herdiani, MP[/LINK] http://www.bbpp-

lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/1369-budidaya-buah-naga

Anda mungkin juga menyukai