Anda di halaman 1dari 12

FARMAKOGNOSI

PRAKTIKUM I
“HERBARIUM BASAH”

DISUSUN OLEH :
IRSA SURIYATI (20.71.022362)

PROGRAM STUDI D-III FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2021/2022
BAB I
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan herbarium basah.
2. Untuk mengetahui manfaat atau khasiat dari tumbuhan yang digunakan
pada pembuatan herbarium basah.

B. DASAR TEORI
Pengobatan tradisional yang menggunakan bahan-bahan alam telah
sangat berkembang hingga saat ini, dan sangat menarik minat
masyarakat pada umunya untuk kembali menggunakan bahan-bahan
alam sebagai obat karena mempunyai beberapa kelebihan dengan obat-
obat sintesis. Manusia secara naluri mempunyai kecenderungan
menggunakan alam sebagai sarana untuk mencukupi kebutuhannya.
Selanjutnya, dengan budidaya dan ilmu, bahan tersebut dikembangkan.
Pada umumnya ilmu pengobatan tersebut berasal dari bangsa yang
memilki budaya tinggi serta memilki flora dan fauna yang melimpah
(Endarwati, 2005).
Herbarium mempunyai dua pengertian, pertama yaitu tempat untuk
penyimpanan specimen herbarium yang telah diproses dengan baik dan
benar, dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti perpustakaan,
peralatan dan ruang studi. Pengertian kedua herbarium yaitu sebagai
material adalah berupa koleksi tumbuhan yang telah dikeringkan dilabel
dan dimounting dan disimpan dengan baik di herbarium. Tujuan utama
dari pengoleksian dan pengawetan herbarium adalah untuk melestarikan
specimen dan catatan yang melekat padanya sehingga memiliki
informasi yang maksimum tentang tumbuhan yang dikoleksi (Antoni,
2015).
Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus” artinya kebun
botani yang dikeringkan. Herbarium juga merupakan salah satu sumber
pembelajaran yang penting dalam ilmu biologi tumbuhan. Herbarium
merupakan koleksi kering yang dibuat berdasarkan prosedur-prosedur
tertentu dan memilki kriteria-kriteria tersendiri (Widiyantini, dkk., 2014).
Kangkung (Ipomea reptans poir) termasuk dalam suku
Convolvulaceae (Keluarga kangkung kangkungan). kangkung
merupakan tanaman asli dari India utara. tanaman ini dapat ditemukan
disemua daerah dengan iklim tropis, tanaman ini dapat ditanam
sepanjang tahun.
Tanaman kangkung mempunyai daun daun yang panjang dengan
ujung yang runcing, bewarna hijau keputih-putihan l, bunganya
berwarna putih bersih, dan buah muda berwarna hijau keputih putihan
yang akan berubah menjadi coklat tua setelah dikeringkan. Tanaman
kangkung termasuk tanaman dikotil dan berakar tunggang, akarnya
menyebar kesegala arah dan dapat menembus tanah sampai kedalam 50
cm lebih (Swastini 2015).
Kangkung mengandung vitamin B dan omega 3 yang baik untuk
fungsi dan perkembangan otak. oleh karena itu, kangkung sangat baik di
kosumsi oleh anak anak dan orang dewasa yang aktif untuk tetap
menjaga kesehatan otak. Kangkung mengandung antioksidan yang baik
untuk menangkal radikal bebas pada tubuh.
BAB II

A. ALAT DAN BAHAN


No. Alat Bahan
1. Botol Tanaman Kangkung
2. Gunting Alcohol 70%

3. Plaster Etiket

B. CARA KERJA PRAKTIKUM

Disiapkan alat dan bahan

Dimasukkan spesimen ke dalam botol yang telah diberi alcohol 70%


sebanyak 200 ml

Ditutup rapat botol tersebut lalu diberikan plester pada tutup botol
agar tidak ada udara yang masuk kedalam botol tersebut

Kemudian diberi label yang berisi nama spesimen tersebut beserta


taksonominya

Diamkan selama 7 hari

Setelah itu d diamati


BAB III

A. HASIL PENGAMATAN
Kolektor Irsa Suriyati
Nomor -
Family Convolvulaceae
Genus Ipomoea L
Spesies Iphomea Reptans Poir
Vern name Kangkung (Iphomea Reptans poir)
Island Indonesia
Localty Jl. G.Obos IIX A, Palangka Raya
Habitat Dipinggir jalan
Frequenzy -
Particular -
Use Mencegah dan mengobati peradangan,
menurunkan resiko terkait penyakit kronis
seperti penyakit jantung, hal ini karena
terdapat antioksidan dan folat yang terdapat
di dalam kangkung, yang mana dapat
membunuh zat-zat bahaya bagi tubuh.
BAB IV

A. PEMBAHASAN
Herbarium dapat dibagi menjadi dua macam , yaitu herbarium
basah dan herbarium kering. Herbarium basah merupakan awetan dari
suatu hasil eksplorasi yang sudah diidentifikasi dan ditanam bukan lagi
dihabitat aslinya. Specimen tumbuhan yang telah diawetkan disimpan
dalam suatu larutan yang dibuat dari komponen macam zat dengan
komposisi yang berbeda-beda.
Cara pembuatan herbarium basah dimulai dari menyiapkan alat dan
bahan, sebelum itu jangan lupa bersihkan tumbuhan yang akan kita
gunakan dengan air mengalir agar kotoran yang menempel pada tumbuhan
tersebut hilang. Larutan yang digunakan bisa berupa formalin dan juga
alcohol. Kali ini yang saya gunakan ialah alcohol 70%, masukkan
specimen kedalam botol atau wdah yang sudah diberi larutan alcohol lalu
ditutup rapat dan diberi plester agar tidak ada udara yang masuk kedalam
botol tersebut. Herbarium didiamkan selama satu minggu lalu diamati
apakah terjadi perubahan atau tidak.
Pada praktikum kali ini saya menggunakan tumbuhan kangkung
sebagai spesimennya. Setelah saya cek bagian batang dan daun dari
tumbuhan kangkung yang telah diherbariumkan tetap telihat segar, hanya
saja pada bagian daun terlihat perubahan warna dari hijau yang cukup
cerah menjadi pudar.
Kangkung (Ipomoea aquatica) adalah tumbuhan yang termasuk
jenis sayur sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak
dijual dipasar-pasar , Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan
merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir dimana-mana terutama
dikawasan berair.
Klasifikasi tumbuhan kangkung adalah sebagai berikut :

Nama Daerah : Kangkung


Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Genus : Ipomoea L
Famili : Convolvulaceae
Spesies : Ipomea Reptans Poir
Kangkung adalah tanaman dengan akar tunggang, daun kangkung
merupakan daun tunggal berbentuk panjang mirip jantung hati, namun
dengan ujung yang tumpul, dan memiliki bunga berbentuk seperti
terompet berwarna putih keunguan. kandungan gizi kangkung dalam 100
gram kangkung, terkandung protein, lemak, karbohidrat dan serat. Vitamin
juga benyak terkandung dalam sayur hijau satu ini, mengandung vitamin
A 6.300 SI, vitamin B1 0,07 miligram (mg), dan vitamin C 32 mg.
sedangkan, kandungan mineral dalam kangkung antara lain kalsium
sebesar 73 mg, fosfor 50 mg, dan zat besi sebesar 2,5 mg.

B. KESIMPULAN
1. Cara pembuatan herbarium basah dimulai dari menyiapkan alat dan
bahan, sebelum itu jangan lupa bersihkan tumbuhan yang akan kita
gunakan dengan air mengalir agar kotoran yang menempel pada
tumbuhan tersebut hilang. Larutan yang digunakan bisa berupa
formalin dan juga alcohol. Lalu specimen dimasukkan kedalam larutan
formalin atau alcohol, diamkan selama 7 hari dan amati apakah terjadi
perubahan atau tidak.
2. kangkung mengandung protein, lemak, vitamin, karbohidrat dan serat.
memiliki banyak manfaat bagi tubuh yaitu mencegah anemia, baik
untuk kesehatan mata, baik untuk perkembangan otak, menjaga
kesehata jantung, menurunkan kolestrol dan mencegah diabetes.
DAFTAR PUSTAKA

Balai Diklat Kehutanan Makassar. 2011. Herbarium Sebagai


Acuan Penanaman Pohon. http://www.badikhut.com. .
(Diakses 11 /10/2020, 11.00 WIB)

Matnawi, H. 1989. Perlindungan Tanaman jilid 1. Kasinus :


Yogyakatra Nuraenina Sama, Surya. 2009. Pengaweatan Tanaman
dan Pengawetan Hewan. UPI : Bandung

Jayani, Yulia,. 2007. Morfologi, Anatoni dan Fisiologi Mimosa pudica, Tanaman Obat
Indonesia, http://toiusd.bmultiply.com/journal/item/279/Morfologi Anatomi dan Fisiologi
Mimosa pudica Linn. diakses tanggal . (Diakses 10/10/2020, 12.00 WIB)

Alpian, Arham. 2013. Ciri-Ciri Tanaman Kangkung.


http://100budidayatanaman.blogspot.com/2013/09/ciri-ciri-tanaman- kangkung.html.
Diakses pada tanggal 26 Agustus 2018.
LAMPIRAN :

Gambar Keterangan

Hari pertama tumbuhan kangkung (Ipomoea Reptans


Poir) di masukkan ke dalam botol kosong kemudian di
tambahkan alcohol 70%

Setelah 3 hari, terjadi perubahan warna dalam botol


yang berisi tumbuhan kangkung (Ipomoea Reptans
Poir), perubahan warna terjadi pada specimen
tumbuhan, dimana warna pada daun mulai memudar,
sehingga warna pada cariran alcohol juga berubah
menjadi warna hijau

POST TEST

Anda mungkin juga menyukai