berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan kemudian menyebar
sampai ke Indonesia (Yusuf et al., 2017). Daya adaptasi buah naga yang tinggi
Buah naga memiliki beberapa jenis yaitu buah naga berdaging merah, berdaging
super merah, berdaging putih, dan buah naga berdaging putih dengan kulit luar
kuning, salah satu yang banyak digemari oleh masyarakat yaitu buah naga merah.
Buah naga merah memiliki warna yang lebih mencolok dan memiliki rasa manis.
Budidaya buah naga merupakan salah satu peluang usaha yang menguntungkan
Tanaman buah naga memiliki bentuk yang hampir sama dengan kaktus. Hal
ini disebabkan karena buah naga tergolong ke dalam famili cactaceae. Walaupun
bentuk tanaman seperti kaktus, namun tanaman ini dapat menghasilkan buah yang
berukuran relatif besar dan memiliki banyak jenis. Buah naga juga memiliki
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
KOMISI STUDI AKHIR PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Jl. Dr. SuparnoKarangwangkalTelp./Fax. (0281) 638791 Purwokerto 53123
banyak manfaat yang berguna untuk kesehatan tubuh. Manfaat buah naga menurut
antioksidan yang tinggi untuk menangkal radikal bebas dan mencegah kanker.
akan buah naga semakin tinggi. Namun, buah naga belum banyak dibudidayakan
buah naga dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan
relatif cepat sampai didapatkan bibit yang siap untuk ditanam. Menurut Suprapto
(2004) dalam Febrianto et al. (2009), perbanyakan melalui stek memiliki banyak
relatif cepat. Berdasarkan penuturan dari Kristanto (2009), tanaman buah naga
memerlukan media tanam yang porus, kebutuhan air cukup, dan pH tidak terlalu
masam. Keberhasilan tanaman buah naga yang diperbanyak secara vegetatif selain
ditentukan oleh pemilihan media tanam yang baik juga dapat ditentukan oleh
penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) untuk memicu pertumbuhan akar pada
stek batang.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
KOMISI STUDI AKHIR PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Jl. Dr. SuparnoKarangwangkalTelp./Fax. (0281) 638791 Purwokerto 53123
jumlah yang sedikit sehingga perlu adanya penambahan ZPT dari luar.
Penambahan ZPT diharapkan dapat meningkatkan mutu bibit tanaman dan bibit
dapat dibedakan menjadi ZPT alami dan sintetik. Beberapa jenis tanaman dapat
digunakan sebagai ZPT alami diantaranya, yaitu air kelapa, dan bawang merah.
Kandungan auksin pada ZPT alami dapat memacu dan mempercepat pertumbuhan
akar. Auksin sintetik merupakan salah satu ZPT yang digunakan untuk memicu
Zat pengatur tumbuh alami yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu
air kelapa dan bawang merah. Menurut Bahtiar (1995) dalam Sartika (2003), Air
mengandung auksin yang bermanfaat untuk tanaman. Zat pengatur tumbuh alami
hasil tanaman buah naga. Pemberian zat pengatur tumbuh alami yang beragam
mendukung pertumbuhan dan hasil tanaman buah naga merah. Berdasarkan latar
jenis zat pengatur tumbuh alami dengan lama perendaman yang berbeda
terhadap pertumbuhan stek batang buah naga merah (Hylocereus polyrhizus L.).
3. Perumusan Masalah
a. Bagaimana pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh alami terhadap
merah?.
C. INFORMASI PENDUKUNG
PNA 4642
e. Praktik Kerja Lapangan / PNU 3615 (Nilai: A)
f. Metodologi Penelitian / PNA 4624 (Nilai: B)
g. Fisiologi Tanaman / PNA 3310 (Nilai: B)
3415
3519
3. JUMLAH SKS YANG TELAH LULUS: 137 IPK: 3,22
D. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. TUJUAN
b. Mengetahui lama perendaman yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil stek
perendaman terhadap pertumbuhan dan hasil stek tanaman buah naga merah.
2. MANFAAT
macam zat pengatur tumbuh alami terbaik terhadap pertumbuhan stek tanaman
tahun 2020.
2. MATERI PENELITIAN
a. Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah batang tanaman buah naga
ukuran panjang 30 cm, air, air kelapa, bawang merah, tanah top soil, arang
sekam, pupuk kandang kambing, polybag ukuran 25x25 cm, plastik putih,
b. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gergaji, cangkul, gunting
digital, pH meter, termohigrometer, gelas kimia 1000 ml, gelas ukur 100 ml,
Z0= Kontrol
P0= Kontrol
4. VARIABEL PENGAMATAN
d. Jumlah akar
e. Jumlah tunas
5. ANALISIS DATA
dilanjutkan Uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf 5% untuk
DAFTAR PUSTAKA
Febrianto, A., Hermansyah, & F. Barchia. 2019. Respon pertumbuhan stek batang
tanaman buah naga merah (Hylocereus costaricensis) terhadap konsentrasi
dan lama perendaman air kelapa muda. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Indonesia. 21(1) : 22-26.
Kristanto, D. 2009. Buah Naga : Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Lutfia, U., Rugayah, K. Hendarto, & T.D. Andalsari. 2017. Respons Pertumbuhan
setek batang buah naga merah (Hylocereus costaricensis) terhadap pemberian
air kelapa. Jurnal Penelitian Pertanian Terpadu. 17(3) : 149-156.
Yusuf, R., S. Laeude, Hawalina & N. M. Setyaningsih. 2017. Pertumbuhan
tanaman buah naga (Hylocereus undantus L.) yang mmeberikan berbagai
konsentrasi NAA (Napthalen Acetic Acid) secara in vitro. J. Agroland.
24(2) : 113-118.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
KOMISI STUDI AKHIR PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Jl. Dr. SuparnoKarangwangkalTelp./Fax. (0281) 638791 Purwokerto 53123
F. PEMBIMBING
G. PERTIMBANGAN PEMBIMBING
Pembimbing I:
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..
Pembimbing II:
………………………………………………………………..…...
…………………………………………………………………………………
Purwokerto, ……………………..