SKRIPSI
OLEH :
AJI FIRMANSYAH
NIM. 1110046100014
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Hidayatullah Jakarta.
Aji Firmansyah
73
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya untuk Allah S.W.T., Rabbul Izzati, Tuhan Pemilik Alam
Semesta yang telah memberikan anugerah dan karunia-Nya kepada umat manusia,
khususnya bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir dengan penuh
teladan umat berserta keluarga dan para sahabatnya yang telah menunjukkan
manusia dari zaman Jahiliyah hingga menuju zaman penuh dengan ilmu seperti
saat ini.
dengan baik. Penulisan karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S-1) guna memperoleh
bimbingan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak yang telah ikut andil dalam
ii
1. Bapak Asep Saepudin Jahar, M.A, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan
2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., selaku Ketua Program Studi Muamalat dan
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Aini Masruroh, S.E.I, M.M., selaku Dosen Pembimbing yang tidak pernah
skripsi.
4. Bapak Abdul Wahid Andriansyah selaku Manager Operasional Pusat PT. TIP
segenap staff PT. TIP TOP Supermarket yang telah membantu penulis dalam
6. Keluarga tercinta, Ayahanda Dumadi dan Ibunda Milarsih, serta kakak dan
adik yang penulis sayangi, Eko Agung Gumilar S.Psi., dan Yusuf Wijaya yang
iii
7. Keponakan pertama yang paling gemesin, Nhayla Najwa Ufairach yang telah
tahun kita kuliah, semua kenangan baik suka maupun duka sudah kita lewati
yang telah membina karakter penulis berjiwa leadership, disiplin dan bertaqwa.
10. Lingkar Studi Ekonomi Syariah (LiSenSi) dari angkatan 2009-2015, kalian
semua merupakan generasi ekonomi syariah saat ini dan masa depan.
11. Karang Taruna Rukun Warga 11 (KTRW 11) yang telah berbagi kesempatan
12. Pengajian rutin anak-anak “Al-Muhajirin” dan klub sepak bola junior @andarfc
candaan adik-adik ini penulis jadi semakin semangat untuk lulus cepat. Terima
kasih juga untuk Mas Asmi, partner setia penulis yang sudah membantu
iv
13. Teman-teman Kelompok Kerja Nyata (KKN) PELUKIS 2013, senangnya bisa
berbagi bersama dengan warga di Desa Sukaluyu, Bogor selama satu bulan.
Adanya kegiatan KKN ini membuat penulis semakin mensyukuri nikmat yang
14. Kak Anwar, Kak Zaeni, Kak Ridha, Kak Yaman, rifki, erwin dan tio. Sahabat
terdekat penulis selama kuliah di kampus yang sudah berbagi cerita dan
inspirasi. Terima kasih sudah berbagi tawa dan sedih kepada penulis. Semoga
ikatan pertemanan kita akan terus berjalan ya meskipun kita sudah jarang
15. Fadel dan Daus. Teman seperjuangan skripsi yang selalu setia mengingatkan
16. Serta seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat memberikan manfaat luas bagi
penulis dan para pembaca lainnya. Semoga Allah S.W.T., membalas semua
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ i
vi
C. Manajemen Pemasaran ...................................................................... 38
vii
5. Konsep Marketing Mix dalam Islam .......................................... 61
Konsumen ............................................................................ 86
viii
b. Tinjauan Terhadap Upaya Perusahaan Untuk Tidak Melakukan
D. Analisa ................................................................................................ 95
ix
BAB V KESIMPULAN .................................................................................... 102
x
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
xi
BAB I
PENDAHULUAN
maupun atas. Hal ini didorong oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
bank maupun industri bisnis lainnya dalam skala mikro maupun makro.
pada bulan Maret 2014 terdapat 11 bank umum syariah, 23 unit usaha
1
“Mengembangkan Ekonomi Syariah di Indonesia, artikel diakses pada 26 Juli 2015 dari
http://www.beastudiindonesia.net/id/pena-negarawa/525-mengembangkan-ekonomi-syariah-di-
indonesia
1
2
syariah, dan 163 bank pembiayaan rakyat syariah.2 Begitupun juga dengan
syariah baik untuk tingkat Diploma maupun Strata. Setidaknya ada lebih
dari 100 program studi yang mengupas perbankan dan ekonomi syariah di
efect) bagi pasar bisnis lainnya. Beberapa pelaku bisnis tidak hanya
bisnis retail. Para pelaku bisnis retail masih enggan menerapkan nilai-nilai
2
Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Indonesia (Jakarta: Otoritas Jasa
Keuangan, 2014), h. 2.
3
“Standar Kurikulum Perbankan Syariah Jadi Program Kerja Roadmap Perbankan
Syariah”, artikel diakses pada 26 Juli 2015 dari http://keuangansyariah.mysharing.co/standar-
kurikulum-perbankan-syariah-jadi-program-kerja-roadmap-perbankan-syariah/.
3
Secara umum format bisnis ritel yang saat ini berkembang pesat di
pasar tradisional, sehingga kemudian ritel modern ini sering diberi istilah
Industri retail dapat tumbuh dua digit, pada kisaran 10 - 15 % per tahun.
semakin ketat. Pelaku bisnis retail harus melakukan inovasi untuk menarik
4
“Perkembangan Bisnis Retail Modern”, artikel diakses pada 17 Juli 2015 dari
http://www.datacon.co.id/Ritel-2011ProfilIndustri.html.
5
“Aprindo Proyeksikan Pertumbuhan 15%”, artikel diakses pada 19 Juli 2015 dari
http://www.koran-sindo.com/read/982843/150/aprindo-proyeksikan-pertumbuhan-15-1427682930.
4
Misalnya Dairy Farm International Giant Retail dari negara Malaysia yang
oleh CT Corp melalui PT Trans Retail senilai US$ 750 Juta atau Rp 7,2
industri retail di Indonesia. Seperti PT. Lion Super Indo yang berasal dari
negara Belgia, PT. Lotte Shopping Indonesia dari negara Korea Selatan,
Corporation).
6
“Kuasai Carrefour 100%, CT Catatkan Akuisisi Terbesar Sektor Konsumer”, artikel
diakses pada 19 Juli2015 dari http://finance.detik.com/read/2012/11/20/143508/2095805/4/kuasai-
carrefour-100-ct-catatkan-akuisisi-terbesar-sektor-konsumer.
5
Promotion, Place).7
jarang para pelaku bisnis melakukan segala macam cara agar dapat
bisnisnya.
Salah satu aspek yang sering dilupakan oleh para pelaku bisnis adalah
aspek etika dalam berbisnis. Bisnis yang beretika adalah bisnis yang
7
Kotler dan Amstrong, Prinsip – Prinsip Pemasaran, edisi VIII (Jakarta: Erlangga,
2001), h.71 - 72.
6
haram.9
Supermarket TIP TOP. Supermarket TIP TOP berdiri pada tahun 1979
minimarket dengan nama TIP TOP Plaza, namun untuk memperluas jenis
8
Yusuf Qordhowi, Norma dan Etika Ekonomi Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 1993),
h. 31.
9
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam, Implementasi Etika Islami Untuk Dunia
Usaha (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 212.
10
“Profil Tip Top”, artikel diakses pada 20 Juli 2015 dari
http://www.tiptop.co.id/profil.php.
7
stok - stok barang ludes terbakar. Tak hanya itu, pemilik Tip Top, Bapak
Rusman Maamoer harus selektif men supply barang dari supllier agar
hanya barang yang halal dan thoyyib saja yang dijual. Misalnya daging
sapi atau ayam, akan dilihat tempat pemotongan hewannya dan jika
harganya terlalu murah serta tidak jelas asal usulnya maka akan ditolak.
Selain itu, tawaran dari supplier untuk menjual minuman keras dengan
11
“Kisah Sukses Tip Top Swalayan”, artikel diakses pada 21 Juli 2015 dari
http://pengusahamuslim.com/kisah-sukses-tip-top-swalayan/.
8
B. Identifikasi Masalah
12
Muhammad Rifki, “Implementasi Nilai - Nilai Islami Pada Manajemen Operasional
Supermarket Tip Top Cabang Ciputat,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 80.
9
dimana konsep etika bisnis Islam menjadi bagian yang tidak dapat
terpisahkan.
TIP TOP. Dengan dimikian, perumusan masalah pada skripsi ini adalah :
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
Indonesia.
11
E. Kerangka Konseptual
Analisis
Kesimpulan
12
TIP TOP.
marketing mix dengan konsep etika bisnis Islam. Secara umum, konsep
tidak menjual barang yang dilarang oleh syar’i, tidak melakukan tadlis
tinjauan umum pada setiap variabel, mulai dari Product (Produk), Price
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
TOP, hasil analisis strategi marketing mix pada Supermarket TIP TOP
serta tinjauan umum etika bisnis Islam dalam Product (Produk), Price
BAB V PENUTUP
TINJAUAN TEORITIS
membahas tentang Strategi marketing mix dan etika bisnis Islam, yakni :
PT. Alia Indah Wisata. pemasaran pada PT. meneliti di PT. Alia Indah
14
15
elektronik, media
kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian
adalah Koperasi
Trunojoyo telah
16
berhasil
meningkatkan
pendapatan setiap
tahunnya dengan
menerapkan strategi
marketing mix.
Etika Bisnis Islam di Hotel nilai etika bisnis peneliti sebelumnya lebih
terpenuhi misalnya
fasilitas kebugaran,
ruang SPA.
kualitatif dengan
analisis deskripstif.
18
adalah secara
keseluruhan
Supermarket TIP
TOP telah
menerapkan nilai-
manajemen
operasionalnya,
produk, kontrol
gudang, kontrol
persediaan barang,
pelayanan konsumen
serta faktor
pendukung lainnya
mayoritas karyawan
beragama Islam
19
DIY Ditinjau Dari Etika DIY dari perspektif sementara penulis meneliti
Al-Ghazali. penelitiannya.
20
membedakan yang baik dari yang buruk. Etika adalah bidang ilmu yang
atau tidak dilakukan oleh seorang individu.1 Etika adalah bagian dari
filsafat yang membahas secara rasional dan kritis tentang nilai, norma atau
moralitas.2
Etika sering juga disebut sebagai ihsan (berasal dari kata Arab
hasan, yang berarti baik). Definisi ihsan dinyatakan oleh nabi dalam hadist
merasa bahwa dirinya dilihat oleh Allah. Karena Allah mengetahui sekecil
tempat tersembunyi.3
1
Muhammad, Etika Bisnis Islam (Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN,
2004), h. 34.
2
Veithzal Rivai, dkk, “Islamic Business and Economic Ethics, Mengacu pada Al-qur’an
dan Mengikuti Jejak Rasulullah SAW dalam Bisnis, Keuangan, dan Ekonomi (Jakarta: Bumi
Aksara, 2012), h. 32.
3
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2013), h. 13.
4
Buchari Alma, Pengantar Bisnis (Bandung: CV. Alfabeta, 1997), h. 16.
21
dan/atau jasa, (2) mencari profit, dan (3) mencoba memuaskan keinginan
bisnis.7 Sedangkan menurut Prof. Dr. Amin Suma, yang dimaksud dengan
perdagangan dari sudut pandang baik dan buruk serta benar dan salah
milenium ketiga ini adalah etika bisnis. Terdapat dikotomi moral dan
5
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, menggagas
bisnis Islami, cet.II (Jakarta: Gema Insani Press, 2003), h.15 - 16.
6
Ibid., h. 18.
7
Faisal Badroen, dkk, Etika Bisnis dalam Islam (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 61-
62.
8
Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan
Islam, cet.I (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 293.
22
depan mata kita yang terlihat dalam media massa maupun media
elektronik.9
pula pakar ekonomi abad ini telah menyadari makin tipisnya kesadaran
sehingga menjelang millenium ketiga dan memasuki abad 21, konsep etika
9
Veithzal Rivai, dkk, “Islamic Business and Economic Ethics, Mengacu pada Al-qur’an
dan Mengikuti Jejak Rasulullah SAW dalam Bisnis, Keuangan, dan Ekonomi, h. 33.
10
Ibid.,h.34.
23
citra diri yang sadar lingkungan, bukan saja lingkungan fisik tetapi juga
telah mulai berkembang tren baru bagi dunia bisnis, yaitu keniscayaan
mungkin dan lebih dapat subur di negeri kita yang dikenal sangat agamis
ini. Dari uraian diatas, dapat dikatakan, bahwa eksistensi etika dalam
terbantahkan.12
dari 14 abad yang lalu telah menyerukan urgensi etika bagi aktivitas
bisnis. Islam sebagai sumber nilai dan etika Islam merupakan sumber nilai
kekayaan, masalah upah, barang dan jasa, kualifikasi dalam bisnis, sampai
sosial.13
11
Ibid.,h.35.
12
Ibid.,h.36.
13
Ibid.,h.36.
24
sebagai entitas. Oleh karena itu, suatu paradigma bisnis dibangun dan
a. Kesatuan (Unity).
Islam.16
b. Keseimbangan (keadilan).
14
Muhammad dan R. Lukman Fauroni, Visi Al-Qur’an Tentang Etika dan Bisnis (Jakarta:
Salemba Diniyah, 2002), h. 10.
15
Ibid., h. 11.
16
Ibid., h. 11.
25
terkecuali pada pihak yang tidak disukai.18 Hal ini sesuai dengan
kerjakan”.
17
Ibid., h. 12.
18
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam, Implementasi Etika Islami Untuk Dunia
Usaha (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 46.
26
dilakukannya.20
19
Ibid., h. 46.
20
Ibid., h. 46.
27
untuk orang yang beriman dan muslim saja) untuk mengambil segala
sesuatu yang halal dan baik (thoyib). Selain itu, Allah juga memerintahkan
tidak halal dan tidak baik).22 Sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S.
Artinya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
bagimu.”
21
Ibid., h. 46
22
Veithzal Rivai, dkk, “Islamic Business and Economic Ethics, Mengacu pada Al-qur’an
dan Mengikuti Jejak Rasulullah SAW dalam Bisnis, Keuangan, dan Ekonomi, h.23.
28
melalui jalan perdagangan ini, pintu - pintu rezeki akan dapat dibuka
adalah uraiannya: 25
23
Ibid.,h.31.
24
Ibid.,h.37.
25
Ibid.,h.39.
26
Ibid.,h.39.
29
27
Ibid.,h.39.
28
Ibid.,h.40.
29
Ibid.,h.40
30
Ibid.,h.40
30
Muttafaq „alaih).
raya akan meningkat. Oleh karena itu, jauh hari sebelum hari raya,
Mutaffifiin (83) : 1 – 3
31
Ibid.,h.40
32
Ibid.,h.40
33
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah (Jakarta: Kencana, 2012), h. 12.
31
tunda.36
34
Veithzal Rivai, dkk, “Islamic Business and Economic Ethics, Mengacu pada Al-qur’an
dan Mengikuti Jejak Rasulullah SAW dalam Bisnis, Keuangan, dan Ekonomi, h. 41.
35
Ibid. h.42.
36
Ibid.,h.42.
32
hak milik sosial seperti air, udara, beserta tanah dan kandungan
37
Ibid.,h.42.
38
Adiwarman A. Karim, BANK ISLAM; Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 31.
39
Ibid.,h.31.
33
adalah seorang peternak yang menjual anak sapi yang masih dalam
hal kualitas objek transaksi, karena tidak ada jaminan bahwa anak
sapi tersebut akan lahir dengan sehat tanpa cacat, dan dengan
40
Ibid.,h.32.
41
Ibid.,h.32.
34
terjadi karena harga yang disepakati tidak jelas, apakah 20% atau
sama tidak tahu kapankah barang yang hilang itu dapat ditemukan
kembali.42
yang suci dan halal, bukan barang yang haram, seperti babi, anjing,
antara kamu.”
42
Ibid.,h.33.
43
Veithzal Rivai, dkk, “Islamic Business and Economic Ethics, Mengacu pada Al-qur’an
dan Mengikuti Jejak Rasulullah SAW dalam Bisnis, Keuangan, dan Ekonomi, h. 43.
44
Ibid.,h.43.
35
(HR. Hakim).45
nauangan – Nya pada hari yang tak ada naungan kecuali naungan
Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu
45
Ibid.,h.43.
46
Ibid.,h.43
47
Ibid.,h.43
36
Diantaranya Firman Allah swt dalam Q.S. Al- Baqarah (2): 188
yang lain diantara kamu dengan jalan yang batil dan janganlah
kamu membawa urusan harta itu kepada hakim supaya kamu dapat
memakan sebagian dari harta benda orang lain itu dengan jalan
Tabel 3.1
48
Adiwarman A. Karim, BANK ISLAM; Analisis Fiqih dan Keuangan, h.45.
49
Veithzal Rivai, dkk, “Islamic Business and Economic Ethics, Mengacu pada Al-qur’an
dan Mengikuti Jejak Rasulullah SAW dalam Bisnis, Keuangan, dan Ekonomi, h. 93-94.
37
maslahah
kewajiban kemanusiaan
hajiyat, tahsiniyat)
kondisional
asnaf
keadilan ekonomi
change
baitul mal
pemerataan, keadilan
C. Manajemen Pemasaran
dari harga, promosi dan distribusi barang, pelayanan, serta beberapa ide
tersebut adalah : 53
50
Paul Peter & James Donnelly, Marketing Management : knowledge and skills (New
York: The McGraw-Hill Companies, 2009), h. 15.
51
Ernie tisnawati sule dan kurniawan saefullah, Pengantar manajemen, edisi I (Jakarta:
Prenada Media,2005), h. 14.
52
Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Rajawali Pers,
2012), h. 22.
53
Bashu Swastha, Azas - Azas Marketing, Cet.V (Yogyakarta: Liberty Offset
Yogyakarta, 2002), h. 23 - 27.
40
masyarakatnya.
pemasaran meliputi : 54
a. Konsep Produksi
b. Konsep Produk
54
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa - Prinsip, Penerapan dan Penelitaian (Yogyakarta:
ANDI OFFSET, 2014), h. 4 - 5.
43
c. Konsep Penjualan
d. Konsep Pemasaran
pesaing.
Marketing Mix merupakan tool atau alat bagi marketer yang terdiri
55
Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, edisi VIII (Jakarta: Erlangga, 2001)
h. 71 - 72.
45
1. Product (Produk)
56
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa (Jakarta: PT. Salemba Emban Patria,
2001), h.58.
57
Sadono Sukirno, dkk, Pengantar Bisnis (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 209.
58
Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, Kamus Istilah Manajemen, h. 30.
59
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran - Dasar, Konsep dan Strategi, cet.VII, (Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada,2004), h. 200.
46
b. Klasifikasi Produk
lain.
lain-lain.
60
Ibid., h. 200.
61
Djaslim Saladin, Intisari Pemasaran dan Unsur -Unsur Pemasaran, cet.III, (Bandung:
CV Linda Karya, 2003), h. 72 - 76.
47
dan lain-lain
(a) Barang dan suku cadang (material and parts), yaitu barang-
d. Acuan/Bauran Produk
product mix itu sendiri. Product item adalah jenis produk tertentu,
62
Sadono Sukirno, dkk, Pengantar Bisnis, h.239 - 240.
49
dari gas Oksigen (O2), gas Nitrogen (N2), gas Karbon Dioksida
63
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran -Dasar, Konsep dan Strategi, h. 215.
64
Ibid.,h.215.
50
2. Price (Harga)
(2) Target share of the market, yaitu market share yang ditargetkan
oleh perusahaan.
65
Ibid.,h.216.
66
Bashu Swastha, Azas - Azas Marketing, h. 147.
67
Djaslim Saladin, Intisari Pemasaran dan Unsur - Unsur Pemasaran, h. 98.
51
68
Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran ; jelajahi dan rasakan, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2005), h. 167-170.
52
sederhana, yaitu : 70
69
Ibid., h.170 - 172.
70
Bashu Swastha, Azas - Azas Marketing, h.154 - 164.
55
mark-up tersebut.
sempurna.
3. Promotion (Promosi)
71
Sadono Sukirno, dkk, Pengantar Bisnis, h. 240.
72
Djaslim Saladin, Intisari Pemasaran dan Unsur -Unsur Pemasaran, h. 123.
73
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, h. 63.
58
(4) Publisitas. Ini dilakukan oleh surat kabar, majalah, dan televisi.
dipromosikan.
74
Sadono Sukirno, dkk, Pengantar Bisnis, h. 241.
59
atau kontinyu.
75
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran - Dasar, Konsep dan Strategi, h. 268 - 269.
60
produsen ke konsumen.77
Konsumen
Pengecer Konsumen
76
Djaslim Saladin, Intisari Pemasaran dan Unsur - Unsur Pemasaran, h. 107
77
Indo Yama Nasaruddin dan Hemmy Fauzan, Pengantar Bisnis dan Manajemen
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 110.
78
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran - Dasar, Konsep dan Strategi, h. 234.
61
agen penjual. 79
yang dijanjikan.81
79
Sadono Sukirno, dkk, Pengantar Bisnis, h. 240.
80
Ibid.,h.241.
81
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, menggagas
bisnis Islami, h. 170.
62
(access).82
kebohongan. 83
kejujuran. 84
kenyamanan distribusi/pengiriman.
(a) Strategi Harga Cost – Plus, yakni harga dihitung dari biaya
dari biaya).
100.000/(4-2)).
dan efektivitasnya.
elemen berikut.
harga promosi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata - kata dan bahasa, pada suatu
alamiah.1
B. Data Penelitian
1. Data Primer
1
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, cet.XXIV (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 6.
2
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, cet.II
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004), h. 104.
67
TOP.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak
1. Observasi
3
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 36.
4
Ibid., h. 91.
5
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian:Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, h. 69.
6
Ibid.,h.51.
68
2. Wawancara
atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang
yang dibutuhkan.
3. Studi Dokumentasi
1. Subjek Penelitian
2. Objek Penelitian
marketing mix serta penerapannya pada Supermarket TIP TOP, setelah itu
dokumentasi.
10
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika,
2010), h. 48.
70
kesimpulan.
F. Teknik Penulisan
Potensi bisnis yang ada didalam dirinya mulai tampak pada saat
tahun di BPD. Jalan bisnis jadi pilihannya. Pilihan itu tak semulus
1
“Rusman Maamoer”, artikel diakses pada 08 Agustus 2015 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Rusman_Maamoer.
2
“Swalayan TIP TOP, Kisah Sukses Minimarket Islami”, artikel diakses pada 08 Agustus
2015 dari http://www.dream.co.id/dinar/swalayan-tiptop-kisah-sukses-minimarket-islami-i-
1502187.html.
3
Wawancara Pribadi dengan Abdul Wahid Andriansyah. Jakarta, 24 Agustus 2015.
71
72
akan dijalaninya.4
meter persegi jadi pijakan pertamanya. Nama TIP TOP dipilih untuk
pada tahun 1985, TIP TOP Plaza memperluas jenis usaha dan konsep
4
“Swalayan TIP TOP, Kisah Sukses Minimarket Islami (I)”, artikel diakses pada 08
Agustus 2015 dari http://www.dream.co.id/dinar/swalayan-tiptop-kisah-sukses-minimarket-islami-
i-1502187.html.
5
Ibid.,
73
dilengkapi dengan mainan anak anak.6 Juni 1991, swalayan TIP TOP
terbakar. Tak ada yang tersisa. Tak hanya Rusman, musibah ini
para pegawainya.7
Tak butuh waktu lama, TIP TOP kembali berdiri. Di areal lama
selang dua pekan, TIP TOP beroperasi. Namun cobaan belum berhenti,
stok barang milik para pemasok. Sampai akhirnya pada 1992, semua
daerah Cimone, Tangerang pada tahun 1999. Pada tahun 2001 dan
Jakarta Timur dan Depok, Jawa Barat. Dan outlet keenam serta ketujuh
6
“Profil TIP TOP”, artikel diakses pada tanggal 08 Agustus 2015 dari
http://www.tiptop.co.id/profil.php.
7
“Swalayan TIP TOP, Kisah Sukses Minimarket Islami (II)”, artikel diakses pada 08
Agustus 2015 dari http://www.dream.co.id/dinar/swalayan-tiptop-kisah-sukses-minimarket-islami-
i-1502187.html.
8
Ibid.,
9
“Profil TIP TOP”, artikel diakses pada tanggal 08 Agustus 2015 dari
http://www.tiptop.co.id/profil.php
74
a. Visi
b. Misi
terbaik di bidangnya.
tinggi.
10
Ibid.,
75
a. Ragam Produk
dan furnitur.
bermain.
b. Layanan Pembayaran
Debit: Visa, Master Card, Sodexo Gift Pass, Debit BCA, BCA
11
Ibid.,
76
1. Product (Produk)
produk kaleng tidak boleh penyok dan karatan, produk kemasan plastik
tidak boleh sobek, produk susu tidak boleh kembung dan masa
barang tersebut disusun dengan baik, dalam arti semua produk tidak
Level. Konsep First In First Out merupakan produk yang datang atau
pertama yang kita lihat adalah produk yang sejajar dengan mata kita,
77
First In First Out dan Eye Level, juga membuat konsep Floor Display.
produk tersebut.
dahulu kita hanya mengenal popok hanya untuk bayi dengan tipe tape
2. Price (Harga)
dikirim ke setiap cabang. Data tersebut akan diterima oleh staff bagian
79
mengalami kadaluarsa.
3. Place (Tempat/Distribusi)
distribusi barang baik dari dalam kota maupun luar kota. Selain itu,
a. Kantor Pusat
Rawamangun
b. Kantor Cabang
Ciputat
Pondok Bambu
Depok
Cimone
Pondok Gede
Tambun
Depok dan Cimone. Setiap wilayah hanya terdapat satu gudang buffer.
adalah :
82
a. Tempat Ibadah
c. Foodcourt
Tempat parkir yang luas juga salah satu fasilitas yang disediakan
ini membuat rasa aman dan nyaman bagi customer yang akan
4. Promotion (Promosi)
“Kenapa TIP TOP tidak masuk iklan sih ya? Karena buat kita
orang daerah yang mau berbelanja di TIP TOP? Makanya kita tidak
kita bermain dengan low cost high impact lah artinya dengan biaya
12
Wawancara Pribadi dengan Abdul Wahid Andriansyah. Jakarta, 24 Agustus 2015.
84
adalah :
http://www.tiptop.co.id/
https://id-id.facebook.com/TipTop.Supermarket
https://twitter.com/tiptop_id
https://instagram.com/tiptop_id/
Brooaster Chicken
McDonal’s
KiddyCuts
JungLe Fest
The JungLe
JungLe Land
Water Kingdom
Water Boom
SaDiva (Salon&Spa)
Bank Muamalat
Bank Bukopin
86
1. Product (Produk)
produk olahan segar seperti sayuran, daging, ikan dan buah mutlak
halal.
tinggi dari pada stok yang ada sehingga harga daging sapi
murah namun kualitas daging sapi yang dijual tidak sama dengan
tinggal ½ kg. Hal ini disebabkan daging sapi tersebut telah banyak
barang
berisi 6 pcs.
langkah berikut.
produk tersebut sudah tidak layak jual dan tidak layak konsumsi
bisa dimakan meskipun sudah tidak layak jual dan tidak layak
konsumsi. Padahal produk yang sudah tidak layak jual dan tidak
2. Price (Harga)
sebuah harga
TOP : 13
kebijakan jika harga yang tertera pada produk yaitu di rak dan
komputer itu berbeda, kita punya kebijakan, kita ambil harga yang
pelanggan...”
13
Wawancara Pribadi dengan Abdul Wahid Andriansyah. Jakarta, 07 September 2015.
92
memberikan diskon
3. Place (Tempat/Distribusi)
tempat ibadah
4. Promotion (Promosi)
sosial.
D. Analisa
Tabel 4.1
mengharamkan riba....”
96
mendapatkan keuntungan
yang besar
97
sesudah Allah
5. Produk daging dan buah
memperbaikinya.....”
ditimbang menggunakan
apabila mereka
hutang”
permusuhan”
Tabel 4.2
Produk yang dijual halal Produk yang dijual halal dan haram
Produk yang sudah tidak layak jual dan Produk yang sudah tidak layak jual dan tidak
tidak layak konsumsi akan dimusnahkan layak konsumsi dibuang ke tempat sampah
konsep First In First Out (FIFO) First In First Out (FIFO) dan Last In First Out
(LIFO)
Produk yang didiskon merupakan harga Tak jarang, produk yang didiskon sudah
Promo produk sama dengan kualitas Terkadang, promo produk tidak sama dengan
produk baik fisik maupun periode kualitas produk baik fisik maupun periode
Tempat ibadah bersih, nyaman,ber-AC Beberapa ada yang tidak mengutamakan tempat
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
strategi marketing mix pada Supermarket TIP TOP ditinjau dari perspektif
sebagai berikut :
(MUI).
Produk yang tidak layak jual dan tidak layak konsumsi, tidak
outlet.
.
105
mengharamkan riba....”
Produk yang tidak layak jual dan tidak layak konsumsi, tidak
mereka mengurangi”.
Bisnis dilakukan secara adil dan suka sama suka. Didalam Q.S
kegiatan bisnis.
108
(H.R Muslim)
B. Saran
strategi marketing mix yang sudah selaras dengan prinsip etika bisnis
Faisal Badroen, dkk. Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: UIN Jakarta Press,
2005.
109
Muhammad dan R. Lukman Fauroni. Visi Al-Qur’an Tentang Etika dan
Bisnis. Jakarta: Salemba Diniyah, 2002.
Qordhowi, Yusuf. Norma dan Etika Ekonomi Islam. Jakarta: Gema Insani
Press, 1993.
Referensi Pendukung
“Profil Tip Top”. Artikel diakses pada tanggal 08 Agustus 2015 dari
http://www.tiptop.co.id/profil.php
111
“Swalayan Tip Top, Kisah Sukses Minimarket Islami (I)”. Artikel diakses
pada 08 Agustus 2015 dari
http://www.dream.co.id/dinar/swalayan-tiptop-kisah-sukses-
minimarket-islami-i-1502187.html
“Swalayan Tip Top, Kisah Sukses Minimarket Islami (II)”, artikel diakses
pada 08 Agustus 2015 dari
http://www.dream.co.id/dinar/swalayan-tiptop-kisah-sukses-
minimarket-islami-i-1502187.html
112
HASIL WAWANCARA DENGAN PIHAK MANAJEMEN
SUPERMARKET
Manajer Operasional : Ehm... untuk produk segar yang tidak habis dijual, itu...
biasanya begini... katakan misalnya, daging atau buah dan
sayur. Kalau daging itu, kita kan memang jual beku, kita
mendisplay sama seperti supermarket lain, itu di tempat
dengan suhu tertentu, misalnya daging tadi. Itu... untuk
menjaga kualitas produk untuk selalu dalam keadaan layak
jual, artinya levelnya itu diatas layak konsumsi. Kalau
layak jual kan tampilannya harus bagus, harus segar,
ketika layak konsumsi misalnya... kalau kita makan pisang
yang sudah agak menua artinya matangnya lebih matang
kan lebih enak, nah seperti itu. Jadi, produk yang kita
display adalah produk yang memang secara kualitas ehm...
kita jaga betul. Apabila tidak habis dijual, pertama apakah
masih layak (layak konsumsi dan layak jual). Kalau masih
layak, kita kan punya gudang khusus fresh yang dinamakan
cold storage, jadi gudang khusus produk yang dingin tadi,
areanya dengan temperatur suhu yang sudah memenuhi
standar untuk menyimpan produk, itu yang tidak habis.
Kalau dalam hal ini yang dimaksud adalah produk segar
yang secara kualitas semakin menurun, artinya memang
kita ada mekanisme yang namanya Gudang CN. Gudang
CN itu adalah produk yang tidak layak jual dan tidak layak
konsumsi yang kita musnahkan. Mubadzir dong pak ?
Karena kita memikirkan keamanan pangan. Misalnya
begini, mungkin beberapa dari sebagian orang sayur yang
sudah layu atau memang keadaannya sebenarnya masih 30
sampai 20% itu masih layak konsumsi, tapi apakah aman?
Dalam Islam kan diajarkan bahwa kita kan harus menjaga
kesehatan, harus menjaga lingkungan, bukan kita
menghambur-hamburkan makanan sebetulnya, tapi lebih
kepada menjaga kesehatan tadi. Kita musnahkan supaya
tidak bisa dimanfaatkan lagi, artinya begini, katakan saya
punya melon yang sudah tidak layak jual, nah ketika busuk
itu kan tidak langsung semuanya busuk, per bagian, kalau
kita buang misalnya dalam keadaan utuh, begitu dibuang
dalam keadaan utuh ditemukan oleh (maaf) katakan
pemulung, dia belah, yang bagian tidak layak makannya
dia buang pakai pisau. Tapi ada yang layak makan itu dia
makan, kemudian terjadi artinya dia sakit, misalnya. Apa
yang terjadi? Dia pasti akan ditanya, makan apa ? oh...
tadi makan semangka. Semangka dari mana? Dari tempat
sampah TIP TOP, nah itu maksudnya. Kita tidak pernah
tahu apa yang terjadi kemudian. Nah bagaimana
pencegahannya? Itu.... bukan kita menghambur-
hamburkan, kita mencegah, bukan kita istilahnya pelit,
kalaupun memang kita mau menyumbang artinya sebaiknya
yang layak, yang memang sudah dalam keadaan
(mengangkat telepon.....). Jadi seperti itu, artinya bukan
menghambur-hamburkan, bukan memubadzirkan makanan,
tapi kita menjaga. Kalaupun kita ingin membantu sesama
yaa... sebaiknya dengan makanan yang layak, bukan
dengan seperti itu, artinya memang sudah tidak kayak
konsumsi, karena tadi membahayakan kesehatan, ya...
sebaiknya kita musnahkan. Jadi perlakuan terhadap produk
segar memang, kita dari sisi display itu.. artinya produk
selalu terjaga kualitasnya. Jika tidak habis memang ada
beberapa hal yang kita tindak lanjuti, pertama produk
tersebut masih layak jual, misalnya daging beku, ya... kita
kembalikan lagi, batas waktu kita 3 hari, kalau 3 hari
produk tersebut tidak laku dijual kita musnahkan,
begitupun dengan buah, itu sich.
Aji : Bagaimanakah Supermarket TIP TOP memanajemen
penyetokkan barang di gudang?
Manajer Operasional : Ehm.. jadi gini, TIP TOP tidak menganggarkan CSR
(Corperate Social Responbility), kita lebih kepada
bagaimana TIP TOP ini bermanfaat bagi warga sekitar.
Apa yang kita lakukan? Pertama, kita memperkerjakan
warga sekitar. Jika warga tidak tertampung untuk kerja
di TIP TOP dengan berbagai alasan misalnya, tingkat
pendidikan, kita kan ketika menerima karyawan ada
kualifikasi, kemudian tidak masuk kedalam kriteria kita
bagaimana? Padahal mereka ingin berkerja juga. Yang
kita lakukan tetap merangkul lagi hanya saja pindah
bagian misalnya mengelola parkir. Parkir TIP TOP itu
dikelola oleh warga sekitar, artinya perkumpulan warga
dibawah organ RT dan RW itu membentuk suatu
paguyuban untuk mengelola parkir, jadi mereka yang
mengelola parkir, TIP TOP tidak. Customer yang
belanja kan bayar, maka sebetulnya bayar parkir itu
bukan buat TIP TOP. Kita memberdayakan warga
sekitar, artinya kita tidak memberikan ikannya tetapi
memberikan umpannya supaya mereka bisa cari ikannya
sendiri. Di luar itu biasanya kita mengadakan misalnya
pengobatan gratis, itu bukan CSR yang kita budget kan
khusus, tapi lebih kepada kebutuhan. Misalnya warga
sekitar butuh pengobatan gratis, khitanan massal,
santunan, kita adakan. Misalnya lagi, oh ternyata
pengangkutan sampah nah itu kita bantu. Misalnya di
Ciputat kita kasih 1 buah kendaraan untuk narik sampah
di lingkungan sekitar, artinya hal-hal yang seperti itu
sich. Di Depok, jalan lingkungan di belakang TIP TOP
kita cor supaya tidak becek ketika hujan. Di Pondok
Gede, lapangan bulu tangkis kita bantu renovasi, jadi
kita rehab... jadi bisa beraktivitas. Hal-hal seperti itu,
jadi membantu warga, jadi mereka bisa melakukan
kegiatan sehari-hari, jadi manfaat TIP TOP terhadap
warga sekitar, jadi tidak mengkhususkan..
MARKETING MIX
Manajer Operasional : Oke.. mengenai logo halal, produk yang kita jual tidak
seluruhnya terdapat logo halal, kenapa? Setelah kita
telusuri ternyata untuk mendapatkan logo halal tersebut,
kami mendapat informasi dari pemasok kami/supplier
kami bahwa sangat sulit untuk mendapatkan logo
tersebut, tetapi kami mensyaratkan untuk produk yang
akan masuk dan dijual di TIP TOP harus memenuhi
beberapa kriteria. Pertama, terdapat sertifikasi produk
menyangkut keamanan pangan, artinya produk yang
dikonsumsi itu aman sesuai dengan peraturan
pemerintah. Yang kedua, kemudian halal. Kita hanya
menjual produk halal. Terkait dengan logo ini ada
beberapa produk yang membawa sertifikasi bahwa
produk tersebut halal. Contohnya daging, proses
pemotongannya itu halal, sesuai dengan syariat Islam,
kemudian sayur dan buah. Halalnya dimana ?
ketelusuran produk dapat diketahui, artinya dari
pertanian, peternakan sampai di supermarket,
ketelusurannya bisa jelas terlihat. Dari proses, misalnya
daging dari proses pemotongan, pengepakan sampai
dibawa ke kami itu ketelusurannya jelas disertai tentu
saja sertifikasi halal MUI tadi. Kemudian untuk produk-
produk kemasan, misalnya produk biskuit khonguan atau
produk-produk lainnya, beberapa produk tersebut tidak
terdapat logo halalnya akan tetapi memiliki sertifikasi
halal. Oleh karena itu, kita menerima dan menjualnya di
TIP TOP supermarket.
Manajer Operasional : Oke.. Sebuah harga pada produk. Yang dilakukan oleh
kami biasanya secara sistem atau teknisnya, harga pada
produk itu menyangkut pada beberapa hal. Yang
pertama, kita tetapkan dulu harga pembelian pada
pemasok kami kemudian harga pembelian itu apakah
sudah termasuk pajak atau belum. Jika belum, kami
menetapkan dulu pajaknya kemudian baru kita tetapkan
harga rata-rata produk tersebut selama kurun waktu
misalnya setahun. Ternyata, harganya setelah
ditambahkan pajak karena tadi diawalnya belum ada
pajak, harga rata-rata setahun itu lebih dari 2%, kita
ambil rata-rata 2%, itulah yang tertera pada harga.
Jadinya harga beli, terus keuntungan atau margin plus
pajak itu harga jualnya. Nah jika barang tersebut sudah
ada pajaknya ya berarti tadi, harga beli kita termasuk
pajak plus margin atau keuntungannya, itu yang kita jual
kepada customer. Keuntungannya pun kami tidak
mengambil keuntungan besar karena pertimbangannya
agar, pertama kita sesuai dengan visi misi kita
membantu masyarakat sekitar untuk memenuhi
kebutuhan sehari-harinya. Kedua strategi marketing kita
bagaimana kita bisa menjual lebih banyak karena
dengan harga murah orang pasti akan banyak beli,
dengan begitu perputaran barang kita lebih cepat dan
efeknya bisa mengurangi lebih cepat produk yang
mengalami kadaluarsa di toko kami karena kaitannya
fast moving dan slow moving, jadi satu strategi bisa
mengcover semua.
Aji : Dalam bauran pemasaran terdapat variabel harga,
bagaimanakah target penetapan harga dikala situasi
ekonomi sedang tidak stabil?
Aji : Tadi yang bapak maksud dengan gudang buffer itu apa
ya pak?
daging. Tingkat presisinya hingga tiga digit dibelakang koma (0,000) sehingga
Gambar produk sayuran, buah-buahan dan daging. Semua produk segar dijamin
Didalam Islam, kebersihan merupakan sebagian dari Iman dan Allah S.W.T
Gambar keragaman produk yang dijual oleh Supermarket TIP TOP, salah satunya
Supermarket TIP TOP dengan membuat sebuah piramida atau bangunan lain
TOP. Semua outlet Supermarket TIP TOP menyediakan tempat makan atau
foodcourt.
Gambar ATM, tempat parkir dan arena bermain anak. Setiap outlet di
Supermarket TIP TOP terdapat fasilitas tambahan seperti tempat permainan anak,
TOP menyediakan tempat ibadah yang bersih, harum dan ber-AC. Disamping itu,
pada saat bulan Ramadhan Supermarket TIP TOP mengadakan kegiatan sosial