Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Fieldtrip merupakan kegiatan kunjungan lapang dengan mengunjungi
perusahaan perusahaan besar dan di selingi kegiatan darmawisata ke
beberapa tempat yang berada di daerah kunjungan. Fieldtrip ini berguna
untuk mengetahui keadaan atau situasi pekerjaan di lapangan yang
sesuai dengan program studi Tata Air Pertanian.
Fieldtrip kali ini diikuti oleh semua Mahasiswa semester V program
studi Tata Air Pertanian, di dampingi oleh 3 orang dosen dan 1 orang
teknisi lapang, tempat yang akan dikunjungi adalah PT. Indofood,
Balai Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS), PDAM Tirtanadi.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan pelopor produsen mie
instan di Indonesia. Perusahaan dikenal telah mendominasi pasar makanan
di Indonesia dengan jenis produk berupa biskuit, saos, snack, margarin,
minyak goreng, tepung terigu, mie instan, minuman, makanan bayi,
bumbu siap saji, dan lain sebagainya. Divisi mie instan merupakan salah
satu penyumbang keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki banyak cabang divisi
pabrik mie instan yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia salah satunya
yaitu di Jakarta. Era globalisasi saat ini perkembangan industri
danperekonomian harus diimbangi oleh kinerja karyawan yang baik
sehingga dapat tercipta dan tercapainya tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Salah satu persoalan penting dalam pengelolaan sumber daya manusia
(pegawai) dalam organisasi adalah mengukur kinerja pegawai.
Pengukuran kinerja dikatakan penting mengingat melalui
pengukuran kinerja dapat diketahui seberapa tepat pegawai telah
menjalankan fungsinya. Ketepatan pegawai dalam menjalankan
fungsinya akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja

1
organisasi secara keseluruhan. Selain itu, hasil pengukuran kinerja
pegawai akan memberikan informasi penting dalam proses pengembangan
pegawai.
Bendungan irigasi sungai ular adalah sebuah bendungan irigasi yang
memiliki fungsi utama sebagai pengendalian banjir dan irigasi dari Sungai
Ular. Karenanya, keberadaan bendungan ini sangat strategis untuk
menghindarkan warga maupun lahan pertanian dari bahaya banjir,
termasuk untuk sarana ketersediaan air bagi pertanian masyarakat.
Bendungan ini terletak di Desa Pulau Tagor, Kecamatan Serba Jadi,
Kabupaten Serdang Bedagai. Bisa ditempuh dari arah Galang menuju
Tebing Tinggi, dan setelah melewati jembatan Sei Ular, belok kiri dan
ikuti jalan di tepi sungai tersebut hingga sampai di jalan setapak
menuju bendungan.
Meskipun hanya sebuah bendungan, sebuah bangunan beton, tetapi
Bendungan Sungai Ular adalah tempat yang indah untuk dikunjungi dan
merupakan tempat yang nyaman untuk refreshing dan menenangkan diri.
Ini karena Bendungan Sei Ular jauh dari keramaian. Selain itu perpaduan
air yang mengalir, cahaya matahari senja yang membias dan bengunan
beton nan kokoh memberikan kesan indah dari sudut yang berbeda dan
sekaligus menenangkan.
PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit
usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi
masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan
kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM merupakan perusahaan daerah
sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh
aparataparat eksekutif maupun legislatif daerah.
Latar Belakang Masalah Salah satu sumber energi yang terpenting di
dunia ini adalah air. Ketersediaan air yang cukup secara kuantitas,
kualitas, dan kontinuitas sangat penting untuk kelangsungan hidup
manusia. Untuk itu diperlukan suatu instalasi pengolahan air (IPA) guna

2
menunjang kelancaran distribusi air kepada masyarakat. Pengolahan air
merupakan cara untuk mendapatkan air bersih dan sehat sesuai dengan
standar mutu air untuk kesehatan.

B. TUJUAN
 Memenuhi SKS dari mata kuliah KAPITA SELEKTA
 Menambah ilmu pengetahuan dengan kunjungan lapang ke
perusahaan tersebut
 Melihat kondisi kerja di daerah perusahaan yang dikunjungi
 Memperlihatkan kepada mahasiswa peluang kerja yang ada di
perusahaan

C. LOKASI KUNJUNGAN LAPANGAN


1. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Alamat kantor : Jl. Medan - Lubuk Pakam KM. 18.5, Tanjung Morawa
B, Tanjung Morawa, Tj. Morawa A, Tj. Morawa, Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara
2. BWSS II ( Balai Wilayah Sungai Sumatera II)
Alamat kantor : Jl. Jend. A. Nasution No. 30, Pangkalan Masyhur,
Kec. Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara
3. PDAM Tirtanadi
Jl. Sunggal Pekan No.1A, Sunggal, Medan, Kota Medan, Sumatera
Utara 20135

3
BAB II
KUNJUNGAN LAPANGAN
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk

A. SEJARAH PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk


PT.Indofood Sukses Makmur Tanjung Morawa merupakan salah satu
perusahaan makanan terbesar di Indonesia, yang terdiri dari beberapa
portofolio produk yang mencakup mie instant, tepung terigu, minyak goreng,
margarine dan lemak nabati pasta, makanan ringan serta makanan bayi,
Indofood bertujuan menjadi penyedia total food solutions.
PT. Indofood Sukses Makmur Tanjung Morawa adalah pabrik mie instant
ke2 (dua) tertua yang di miliki oleh Indofood group dari 14 pabrik mie instant
yang di miliki PT. Indofood group di Indonesia. Pada tahun 1979 PT. Jangkar
Jati memiliki kapasitas produk sebesar 67200 pack per hari atau sekitar 1680
yang di hasilkan dari 4 lines.
Pada tahun 1984 berubah menjadi PT. Sanmaru Food Manufacturing Ltd,
dengan 7 lines produksi dan memproduksi miue instant dengan brand Indomie
dan Sarimi. Pada tahun 1988 PT. Supermi Lambang Insan Makmur bergabung
dengan PT. Sanmarui food Manufacturing Ltd dan menggunakan nama PT.
Sanmarui food Manufacturing Ltd. Dengan merek ini mie instant yang
diproduksi Indomie, Sarimi dan Supermie.
Pada tahun 1994 terjadi merger unit-unit bisnis dibawah Indofood Group
(termasuk PT. Sanmarufood Manufacturing Lltd), bergabung selanjutnya
menjadi PT. Indofood Sukses Makmur menjadi beberapa divisi diantaranya:
1. Noodle Division (Tepung Terigu)
2. Flour Division (Minyak Goreng dan Margaring)
3. Plantation Division (Penyedia total food solution)
4. Food Seasoning Division (Saus dan Kecap)
Selanjutnya divisi-divisi yang berada di bawahnya adalah:
1. Snacks Food Division (Makanan Ringan)

4
2. Children’s Food & Confecting Division (Makanan Bayi)
3. Internasional Export Operasional Division (Ekspor)
4. Distributions Division (Distribusi)
5. Packaging Division (Pembungkusan)
Pada tahun1996 PT. Indofood Sukses Makmur melakukan Go Public
dengan menjual saham melalui bursa saham dan menjadi perusahaan terbuka
dan PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. Dengan system kepemilikan saham
untuk karyawan (Employee Share Ownership Program). Divisi mie instant
Cabang Medan menambah 1 lines mesin sehingga produksi menjadi 8 line
pada tahun 1996. PT.Indofood Sukses Makmur Tbk, cabang Medan saat ini
telah memiliki 10 lines mesin produksi dengan memprodiksi mie instant
dengan brand mie instan.
B. Jenis Usaha/ Kegiatan
Adapun jenis usaha atau kegiatan pada PT. Indofood Sukses Makmur
Tanjung Morawa adalah usaha yang bergerak dibidang makanan dan Indofood
secara progresif telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food
Solutions dengan kegiatan operasi yang mencakup seluruh tahapan proses
produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Sebagai
perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, Indofood
didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya
dikenal di seluruh penjuru Nusantara.Terdiri dari empat Kelompok Usaha
Strategis (Grup) yang saling melengkapi:
1. Produk Konsumen Bermerek (CBP), memproduksi berbagai macam
produk makanan dalam kemasan yang tercakup dalam Divisi Mie
Instan, Penyedap Makanan, Makanan Ringan serta Nutrisi & Makanan
Khusus. Dengan diakuisisinya PT Indolakto (Indolakto) pada tahun
2008, Divisi Dairy merupakan segmen baru di Grup CBP, yang akan
memperkuat posisi grup ini di pasar yang memiliki pertumbuhan
pesat. Kegiatan Grup CBP didukung oleh Divisi Bumbu dan Kemasan.

5
2. Bogasari, memiliki kegiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta
dan biskuit. Kegiatan grup ini didukung oleh unit perkapalan.
3. Agribisnis, kegiatan utama grup ini meliputi penelitian dan
pengembangan, pembibitan kelapa sawit, pemuliaan, termasuk juga
penyulingan, branding, serta pemasaran minyak goreng, margarin dan
shortening. Disamping itu, kegiatan usaha grup ini juga mencakup
pemuliaan dan pengolahan karet, tebu, kakao dan teh.
4. Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di
Indonesia.Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen
Indofood danproduk-produk pihak ketiga.
Warisan Indofood terbesar saat ini adalah kekuatan merek-merek yang
dimilikinya, bahkan banyak di antara merek tersebut melekat di hati
masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun. Ini termasuk beberapa merek mi
instan (Indomie, Supermi dan Sarimi), tepung terigu (Segitiga Biru, Kunci
Biru dan Cakra Kembar), minyak goreng (Bimoli), margarin (Simas Palmia).
Meskipun menghadapi kompetisi ketat, merek-merek ini tetap merupakan
pemimpin pasar di masing-masing segmennya , dikenal atas produknya yang
berkualitas dengan harga terjangkau.
C. VISI DAN MISI
Visi
“Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan
produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin
di industri makanan”.
Misi
“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia
di bidang industri makanan”
D. Hasil kunjungan lapang ke PT Indofood Medan
1. Nama Narasumber Yang Di Wawancarai : Oki Susanti
2. Nama Perusahaan / instansi yang d kunjungi : PT Indofood Medan
3. Jenis usaha : Industry

6
4. Alamat kantor : Jl. Medan - Lubuk Pakam KM. 18.5, Tanjung
Morawa B, Tanjung Morawa, Tj. Morawa A,
Tj. Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera
Utara
5. Kapasitas produksi : 75000 karton
6. Bahan baku : tepung terigu, tepung tapioca
7. Sumber bahan baku : dari cakra kembar, segitiga biru, dan segitiga
hijau
8. Bahan pembantu : air, dan minyak goreng
9. Sumber bahan pembantu : Berasal dari Mesin Genset, dan PLN
10. Sumber Energi : Listrik
Tahap-tahap Produksi Mie Instan ada 9 yaitu :
1. Discro ( di saring )
2. Maxing ( Pengadonan/ Pencampuran )
3. Pressing ( Pengepresan )
4. Slitting (pembentukan untaian )
5. Steaming ( Pengukusan )
6. Cutting ( Pemotongan )
7. Frying ( Penggorengan )
8. Cooling ( Pendinginan )
9. Packing ( Pengemasan )
Limbah yang di hasilkan :
1. Limbah Padat : Limbah dari karton ginseng
2. Limbah Cair : Limbah dari tepung, air dan minyak goreng
3. Limbah B3 : Tinta bullpoint
IPAL : ada
1. Kapasitas IPAL : 50 M3/ 6jam

7
BAB III
KUNJUNGAN LAPANGAN
BWSS (Balai Wilayah Sungai Sumatera II)

A. Sejarah BWSS II
Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS II) berada dibawah
pembinaan dan tanggung jawab kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air
melalui Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I.I. Satuan Kerja Balai
Wilayah Sungai Sunagi Sumatera II berkedudukan di Jalan Jenderal Besar
DR. A.H Nasution No.30 Pkl. Mansyur Medan.
Dalam menjalankan kegiatan BWSS II mempunyai tujuan dan tugas pokok
yang telah ditetapkan sesuai dengan keputusan Kepala Balai Wilayah Sungai
Sumatera II tentang “ Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Pejabat int dan
Pembantu Pejabat Inti satuan Kerja Balai Wilayah Sunagi Sumatera II” pada
tahun anggaran 2013 yang terttulis pada pasal 2 tentang Tujuan dan Tugas
Pokok yaitu:
1. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Air serta untuk meningkatkan
persediaan air guna memenuhi kebutuhan Sumber Daya Air secara efektif
dan efisien.
2. Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas Sumber Daya Air.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pengoperasian dan pemeliharaan prasarana Sumber Daya Air.
Struktur Organisasi
Adanya struktur organisasi yang menggambarkan tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing pegawai serta dukungan perlengkapan yang
dikelola dengan baik akan menghasilka produktivitas yang akan
meningkatkan kinerja pegawai. Melalui struktur organisasi yang baik,
pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan ,sehingga efisiensi dan efektivitas
kinerja pegawai dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang
baik sehingga apa yang menjadi tujuan BWSS II dapat tercapai.

8
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera II telah memutuskan serta
menetapkan struktur organisasi Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera
II guna untuk melaksanakan tujuan dan tugas pokok yang telah ditetapkan.
Bagan struktur organisasi Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai sumatera II
(BWSS II) dapat dilihat dalam gambar 2.1.
Struktur Organisasi Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera II adalah
sebagai berikut :
1. Kepala Satuan Kerja/ Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa pengguna
Barang Balai Wilayah Sungai Sumatera II
2. Pejabat Inti Satuan kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera II terdiri dari:
a. Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran.
c. Bendahara Pengeluaran
3. Dalam melaksanakan kegiatan para Pejabat Inti Satuan Kerja Balai
Wilayah Sungai Sumatera II dibantu oleh:
a. Perencana Teknik KTTL, Perencanaan dan Program dan O&P
SDA.
b. Perencana Teknik Bidang Program dan Pelaporan.
c. Pelaksanaan Administrasi
d. Petugas Akuntansi UAKPA
e. Pelaksana Administrasi UAKPB
f. Bendahara Pembantu
g. Pelaksana

B. Hasil BWSS II
Nama Narasumber Yang Di Wawancarai :
1. Pak Anton Sebagai Staff Teknik Irigasi I
2. Pak Demak Siahaan Sebagai Pelaksana Teknik
3. Pak Irfan ritonga sebagai Petugas Pintu Bendung
4. Pak Riki sebagai Petugas Pintu Bendung

9
Nama Perusahaan/instansi yang di kunjungi :
Balai Wilayah Sungai Sumatera II
Jenis usaha : Irigasi
Alamat kantor : Jl. Jend. A. Nasution No. 30, Pangkalan
Masyhur, Kec. Medan Johor, Kota Medan,
Sumatera Utara
Tanggal wawancara : 15 Oktober 2019
Kapasitas produksi :
Bahan baku : Air
Sumber bahan baku : Bendungan Sungai Ular
Bahan pembantu : Pompa dan Listrik
Sumber bahan pembantu : Berasal dari Mesin Genset, dan PLN
Sumber Energi : Listrik
Luas daerah pengaliran : 18.500 Ha
Panjang saluran utama : 44 km
Panjang saluran sekunder dan tersier : 60 km
Jumlah pintu intake :8
Jumlah pintu pembilas :3
Panjang mercu : 98 meter
Debit nya : 39 M3/ detik
Debit terendah : 29 M3/ detik
pengurasan kantong lumpur : 2 minggu sekali atau 1 minggu sekali

10
BAB IV
KUNJUNGAN LAPANGAN
PDAM Tirtanadi
A. SEJARAH PDAM TIRTANADI
PDAM Tirtanadi dibangun oleh Pemerintahan Kolonial Belanda pada
tanggal 8 September 1905 yang diberi nama NV Waterleiding Maatschappij
Ajer Beresih. Pembangunan ini dilakukan oleh Hendrik Cornelius Van Den
Honert selaku Direktur Deli Maatschappij, Pieter Kolff selaku Direktur Deli
Steenkolen Maatschappij dan Charles Marie Hernkenrath selaku Direktur Deli
Spoorweg Maatschappij. Kantor Pusat dari perusahaan air bersih ini berada di
Amsterdam Belanda.
Pada saat itu air yang diambil dari sumber utama mata air Rumah Sumbul
di Sibolangit dengan kapasitas 3000 m3/hari. Air tersebut ditransmisikan ke
Reservoir Menara yang memiliki kapasitas 1200 m3 yang terletak di Jl.
Kapitan (sekarang kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara).
Reservoir ini memiliki ketinggian 42 m dari permukaan tanah. Reservoir ini
dibuat dari besi dengan diameter 14 m. Setelah kemerdekaan Indonesia,
perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
melalui Pemerintah Indonesia.Berdasarkan Perda Sumatera Utara No 11 tahun
1979, status perusahaan diubah menjadi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera
Utara. Sejak tahun 1991 PDAM Tirtanadi ditunjuk sebagai operator sistem
pengelolaan air limbah Kota Medan
Dalam rangka pengembangan cakupan pelayanan air minum bagi
masyarakat Sumatera Utara, PDAM Tirtanadi melaksanakan kerjasama
operasi dengan 9 (Sembilan) PDAM di beberapa Kabupaten di Sumatera
Utara, yaitu Kabupaten Simalungun, Kabupten Deli Serdang, kabupaten Toba
Samosir, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah,
Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan dan
Kabupaten Samosir. Pada Pebruari 2009, PDAM Tirtanadi Cabang Nias
dikembalikan ke Pemerintah Kabupaten Nias, dengan pertimbangan bahwa

11
pihak Pemkab Nias dan PDAM Tirta Umbu telah memiliki kemampuan di
dalam pengelolaan PDAM di Gunung Sitoli.
Pada tanggal 10 September 2009, telah ditandatangani Peraturan Daerah
Provinsi Sumatera Utara No 10 Tentang Perusahaan Daerah Air Minum
Tirtanadi yang menyatakan bahwa tujuan pokok PDAM Tirtanadi adalah
untuk mengelola dan menyelenggarakan pelayanan air minum yang
memenuhi persyaratan kesehatan dan untuk mengembangkan perekonomian
daerah, meningkatkan pendapatan daerah, serta meningkatkan kualitas
lingkungan dengan memberikan pelayanan pengumpulan dan penyaluran air
limbah melalui sistem perpipaan dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat pada umumnya.
B. Visi Dan Misi
Visi
PDAM Tirtanadi menjadi perusahaan pengelola air minum dan air limbah
yang terdepan di Indonesia, sehat dan memberikan pelayanan prima kepada
pelanggan.
Misi
1. Memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat yang memenuhi azas
kualitas, kuantitas, dan kontinuitas serta keterjangkauan masyarakat
dengan menerapkan Good Corporate Govermance yang didukung oleh
SDM yang berintegritasi, berkemampuan dan profesional.
2. Menunjang peningkatan kualitas lingkungan dengan mengembangkan
pelayanan air limbah.
3. Memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan asli daerah dan
membantu mengembangkan daerah.
C. BANGUNAN UTAMA INSTALANSI
1. Bendungan
Bendungan merupakan bangunan yang digunakan untuk mengatur
elevasi air disungai atau dengan memperlebar pengambilan didasar sungai.
Sumber air baku berasal dari air permukaan sungai Belawan yang berhulu

12
di Kecamatan Pancur Batu dan melintasi Kecamatan Sunggal. Untuk
menampung air tersebut, dibuatlah bendungan dengan panjang 25 m
(sesuai dengan lebar sungai) dan tinggi ± 4 m. Pada sisi kanan bendungan
dibuat sekat (channel) berupa saluran penyerap yang lebarnya 2 m dan
dilengkapi dengan pintu pengatur ketinggian air (pintu dump) yang akan
masuk ke intake.
2. Intake
Intake berfungsi untuk pengambilan/penyadap air baku. Bangunan ini
merupakan saluran bercabang dua yang dilengkapi dengan bar screen
(saringan kasar) yang berfungsi untuk mencegah masuknya sampah-
sampah berukuran besar dan fine screen (saringan halus) yang berfungsi
untuk mencegah masuknya kotoran–kotoran maupun sampah berukuran
kecil yang terbawa arus sungai.
3. Bak Air Baku (Raw Water Tank)
Bangunan ini berada setelah bangunan intake, yaitu bak air baku (Raw
Water Tank/RWT). Air baku yang berasal dari intake dialirkan dengan
cara gravitasi ke bak prasedimentasi. RWT terdiri dari 2 unit (4 sel) yang
berfungsi sebagai tempat pengendapan partikel-partikel kasar dan lumpur
yang terbawa dari sungai dengan sistem sedimentasi (pengendapan
alamiah).
4. Pompa Air Baku (Raw Water Pump)
Pompa air baku (Raw Water Pump) berfungsi untuk memompakan air
dari RWT ke clearator (clarifier). RWP ini terdiri dari 16 unit pompa air
baku. Kapasitas setiap pompa air baku 110L/detik dengan rata-rata head 18
m memakai motor AC nominal daya 75 Kw.
Raw Water Pump ini terdiri dari beberapa unit pompa yang berfungsi
untuk memompakan air menuju ke Clearator yang berbeda-beda, adapun
unit-unit pompa tersebut :
 RWP I memiliki 3 unit pompa yang memompakan air menuju
Clearator I yang memiliki kapasitas 160 liter/dtk.

13
 RWP II memiliki 3 unit pompa yang memompakan air menuju
Clearator II yang memiliki kapasitas 200 liter/ dtk.
 RWP III memiliki 4 unit pompa yang memompakan air menuju
Clearator III yang memiliki kapasitas 160 liter/ dtk.
 RWP IV memiliki 3 unit pompa yang memompakan air menuju
Clearator IV yang memiliki kapasitas 150 liter/ dtk.
 RWP V memiliki 3 unit pompa yang memompakan air menuju
Clearator V yang memiliki kapasitas 90 liter/ dtk.
5. Clearator (Clarifier)
Bangunan clearator dilengkapi dengan agitator sebagai pengaduk
lambat dan selanjutnya dialirkan ke filter. Clearator berfungsi sebagai
tempat pemisahan antara flok yang bersifat sedimen dengan air bersih
sebagai effluent. Endapan flok-flok tersebut kemudian dibuang sesuai
dengan tingkat ketebalannya secara otomatis.
D. Hasil PDAM TIRTANADI IPA SUNGGAL
Narasumber : Bapak Supratman
Nama sungai : Sungai belawan
Sumber baku :
- Air sungai
- Mata air
Debit yang keluar : 2.400 liter/ detik
Daya PLN : 2.400 KPA
Bahan kimia penjernih air : PAC

IPA SUNGGAL :
1. Bendung
Fungsi : mengatur ketinggian air masuk saluran RWT
Dimensi : 25 m x 4 m
Pintu DAM :2m
awal pembangunan : 1969

14
2. saringan
fungsi : mencegah masuknya sampah kedalam IPAL
Dimensi : saringan kasar
3. saluran inlet (tank) RWT
Fungsi : mengendapkan partikel
4. klarifier
Fungsi : memisahkan air bersih dengan lumpur dan
kotoran
Dimensi : 25 m x 4 m
Jumlah : 6 unit
5. mixer (agitator)
daya : 7,5 KW
6. Filter
Dungsi : menangkap flok/ kotoran yang lepas
Clarifier
Dimensi : 4 x 0,25 (6 lapisan)
Tebal : 115 cm
Jumlah : 38 unit
7. reservoar
R1 = 50 x 40 m x 4 m
R2 = 50 x 40 m x 4 m

IPAL SUNGGAL :
 pengolahan limbah cair ( logoon)
fungsi : mengolah limbah cair dari IPA
Dimensi : 40 x 80 m
kedalaman : 3 m
jumlah : 1 unit

15
 energi Ladangan ( generator set )
fungsi : memberikan cadangan apabila PLN mati
kapasitas : 4.500 KVA
jumlah : 3 unit

16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melakukan field trip ini kita dapat melihat bagaimana situasi
dan keadaan diperusahaan yang telah dikunjungi yang perusahaannya yaitu
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR tbk Medan, PDAM Tirtanadi
Medan dan BWSS Sumatera Utara II.
Di PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR tbk Medan kita
mendapatkan informasi jenis-jenis barang apa saja yang diproduksi disana,
cara / proses pembuatan mie dan tentang limbah yang dihasilkannya ada
limbah cair, limbah padat dan limbah B3 dan kita juga dapat mengetahui
bagaimana cara pengolahan limbah perusahaan tersebut.
Di BWSS II kita melihat langsung kelapangan proses- proses dari
bendungan tersebut untuk memberikan irigari kepada masyarakat sekitar.
Disana ada 8 pintu intake dan 3 pintu pembilas terdapat juga mercu dengan
tinggi 98 meter. Di BWSS tersebut dilakukan pengurasan kantong lumpur
dilakukan 2 minggu sekali atau 1 minggu sekali.
Di PDAM Tirtanadi IPA Sunggal kita dapat melihat langsung
bangunan utama maupun bangunan pembantu pengolahan air minum dan
juga dapat mengetahui airnya yang berasal dari sumber mata air dan air
sungai Belawan dan juga pengolahan limbah cairnya maupun pengujian
dilaboratoriumnya.

B. Saran
Waktu kunjungannya sangat singkat sehingga informasi yang
diperoleh kurang banyak Jadi sarannya disini agar waktu kunjungan lebih
diperpanjang sehingga narasumber bisa lebih luluasa menjelaskan tentang
perusahaan meraka walaupun tidak semua informasi yang bisa mereka
berikan dan kita yang mendengarkannya bisa semakin tertarik untuk
magang disana.

17
LAMPIRAN

1. Pt.Indofood Tbk. Medan

Foto bersama didepan gedung Gedung perusahaan

Visi dan misi Kebijakan mutu

18
2. BWSS II (Balai Wilayah Sungai Sumatera II) Bendung Sei Ular

19
3. PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal Medan

Bagan Alir IPA Sunggal

Bendungan IPA Sunggal Bangunan Intake

Bak Air baku Pompa Air Baku Clarifier

filtrasi Reservoir Finish Water Pum

20
DAFTAR PUSTAKA

Salim,Sudono.1990.Indofood : Pt Indofood Sukses Makmur Tbk.Jakarta.


Deli,Maatschappij.1905.”Sejarah Pdam Tirtanandi”.Medan.

21

Anda mungkin juga menyukai