Nim : P01031217050
Kelas : DIV/VB
Kata pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya lah sehingga penyusunan Laporan ini dapat terlaksana
dengan baik dan benar dalam waktu yang tepat. Meskipun laporan ini banyak
kekurangan, saya juga berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Demikian kata pengantar dari saya, segala kritikan dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Demikian
dan kepada para pembaca saya ucapkan banyak terima kasih.
Salah satu produsen mi instan terbesar di dunia, Divisi Mi Instan Indofood
senantiasa berada di posisi terdepan dalam industri mi instan Indonesia, dikenal
atas produknya yang berkualitas dan memiliki cita rasa yang tinggi dengan harga
terjangkau. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit
Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen
berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT
Panganjaya Intikusuma. Pada tahun 1994 - Berganti nama menjadi PT Indofood
Sukses Makmur.Pada tahun 1995 - Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum yaitu
Bogasari.Setelah Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari pada tahun
1997 - Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan,
agribisnis serta distribusi.2005 - Membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé,
mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.Pada tahun 2006 -
Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd.Kemudian pada
tahun 2007 - Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan
menempatkan saham baru.Pada tahun2008 - Mengakuisisi 100% saham Drayton
Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah
perusahaan dairy terkemuka.Kemudian pada tahun 2009 - Memulai proses
restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan PT Indofood CBP Sukses
Makmur (ICBP) dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti
dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk Konsumen
Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam
ICBP.Pada tahun2010 - Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui
pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah
kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana
yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 7 Oktober 2010.
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood)
telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan,
mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di rak para pedagang eceran.
1.2 Tujuan
Untuk memahami proses pengawasan makanan dalam pembuatan produk
pangan
Untuk memperluas pengetahuan mengenai teknologi pangan pada
pengolahan bahan pangan setengah jadi
Untuk mengetahui proses pengolahan, pengemasan dan distribusi produk
setengah jadi mie instan
1.3 Manfaat
Mahasiswa mengetahui proses pengawasan makanan dalam pembuatan
produk pangan
Mahasiswa memperluas pengetahuan mengenai teknologi pangan [ada
pengolahan bahan pangan setengah jadi
Mahasiswa mengetahui proses pengolahan, pengemasan dan distribusi
produk setengah jai mie instan
BAB 2
PEMBAHASAN
Kegiatan PBL ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengawasan
makanan, memperluas pengetahuan mengenai teknologi pangan, distribusi produk
setengah jai mie instan
1. Lokasi PBL : PT. INDOFOOD Sukses Makmur tbk di jl. Raya Medan
Tanjung Morawa, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Serdang Provinsi.
2. Tanggal PBL : 25 November 2019
3. Kelompok : DIV Gizi
4. Semester :5
1. Profil Perusahaan
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (INDF) adalah perusahaan yang bergerak di
bidang produsen mie dan penggilingan tepung. INDF tercatat pada bursa saham
Indonesia pada 4 Juli 1994. INDF didirikan pada 14 Agustus 1990 dengan nama asli
PT Panganjaya Intikusuma dan mulai beroperasi pada tahun 1990. Pada tahun
1994, PT. Panganjaya Intikusuma mengubah namanya menjadi PT. Indofood
Sukses Makmur. Aktivitas INDF terdiri dari produsen mie, penggilingan tepung,
pengemasan, layanan manajemen, dan penelitian dan pengembangan. Kantor pusat
INDF berlokasi di Jakarta, sedangkan pabriknya terletak di berbagai lokasi di Jawa,
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Malaysia. Selama beberapa dekade INDF
berubah menjadi Total Food Solution dengan kegiatan operasional mencakup
seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan
bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak pedagang eceran.
INDF memiliki beberapa operasi dalam melaksanakan aktivitasnya termasuk produk
konsumer bermerek, Bogasari, agribisnis dan distribusi. Untuk produk konsumen
bermerek terdiri dari mie, produk susu, bumbu makanan, makanan ringan, nutrisi
dan makan khusus. Juga pada agro bisnis yaitu perkebunan, minyak goreng dan
lemak.
b. Misi
Menjadi perusahaan internasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang
industry makanan.
3. Proses Produksi
Tahap- tahap proses produksi mie instant di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
divisi Noodle Cabang Medan terdiri atas :
A. Pengadaan bahan makanan (bahan baku dan bahan tambahan )
- Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuatan mie. Tepung terigu diperoleh
dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling. Tepung terigu berfungsi membentuk
struktur mie, sumber protein dan karbohidrat. Kandungan protein utama tepung
terigu yang berperan dalam pembuatan mie adalah gluten. Gluten dapat dibentuk
dari gliadin (prolamin dalam gandum) dan glutenin. Protein dalam tepung terigu
untuk pembuatan mie harus dalam jumlah yang cukup tinggi supaya mie menjadi
elastis dan tahan terhadap penarikan sewaktu proses produksinya. Suppliernya
adalah salah satu divisi perusahaan dibawah naungan PT.INDOFOOD yakni
Bogasari Flour Mills
- Air berfungsi sebagai media reaksi antara gluten dan karbohidrat, melarutkan
garam, dan membentuk sifat kenyal gluten. Pati dan gluten akan mengembang
dengan adanya air. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH antara 6 – 9, hal ini
disebabkan absorpsi air makin meningkat dengan naiknya pH. Makin banyak air
yang diserap, mie menjadi tidak mudah patah. Jumlah air yang optimum membentuk
pasta yang baik.
- Garam berperan dalam memberi rasa, memperkuat tekstur mie, meningkatkan
fleksibilitas dan elastisitas mieserta mengikat air. Garam dapat menghambat
aktivitas enzim protease dan amilase sehingga pasta tidak bersifat lengket dan tidak
mengembang secara berlebihan.
- Pengembang berfungsi untuk membantu agar adonan mengembang sehingga
akan lebih mudah di bentuk di proses selanjutnya
- Pewarna berfungsi untuk menambah daya tarik mie agar lebih menarik, pewarna
makanan yang digunakan adalah pewarna makanan yang sudah diizinkan dengan
ambang penggunaan terbatas.
Ada tiga tahap penting dalam pengolahan mie instan sampai siap dipasarkan. Tahap
yang pertama yaitu tahap pendahuluan, tahap pembuatan, dan tahap terakhir adalah
penyimpanan.
- Tahap pendahuluan yaitu melakukan quality control yaitu dengan menyeleksi
bahan-bahan yang sesuai standar yang diinginkan oleh produsen contohnya
terigu. Tujuan dari proses ini adalah agar produk yang dihasilkan berkualitas dan
tahan lama. Bahan yang tidak memenuhi standar dikembalikan pada pihak
produsen bahan.
- Tahap kedua Tahap kedua dalam proses produksi adalah pembuatan mie.
Tahapan ini terbagi menjadi enam peoses, yaitu:
a. Mixing yaitu mencampur bahan baku dengan cairan formula yang diaduk
menggunakan mesin pengaduk (mixer) hingga adonan tercampur rata
dengan tingkat kekenyalan yang sesuai untuk dibentuk. Dalam proses mixing
PT. Indofood Sukses Makmur TBK Medan menggunakan sistem Silo , yaitu
Suatu proses penyupplian tepung terigu yang dilakukan secara otomatis.
Tepung terigu yang berasal dari gudang bahan baku dimasukkan ke tangki
penampungan (buffer) sebelum penimbangan berlangsung. Kemudian tepung
yang sudah disesuaikan jumlahnya/sudah diprogram (sesuai dengan jenis
mie yang akan diproduksi) secara otomatis masuk ke dalam mixer.
b. Penggilingan/Pembentukan lembar adonan yaitu membentuk adonan
menjadi tipis. Penipisan adonan mie terdapat dalam tiga ukuran dengan
ketebalan yang berbeda. Penipisan pertama adonan digiling dengan cukup
tebal, penipisan kedua ukurannya sudah lebih tipis dari yang pertama, dan
yang terakhir penggilingan adonan dengan ukuran yang tipis dengan
ketebalan sekitar 2 milimeter.
c. Slicing (pengirisan), penyisiran dan penggelombangan yaitu adonan mie
yang sudah digiling tipis, diiris menjadi 8 bagian sesuai ukuran kemudian
adonen mie masuk kemesin yang didalamnya terdapat alat seperti sisir yang
membelah adonan menjadia bagian-bagian yang panjang dan bergelombang.
Sampai pada tahap ini beluma ada limbah yang dihasilkan.
d. Pengukusan. Adonan mie yang telah bebrntuk panjang dan bergelombang
digiring ke dalam mesinsteambox(pengukusan). Pada tahap ini dihasilkan
limbah berupa uap panas dan sedikit air yang terkadang menetes dari dalam
mesin.
e. Cutting (pemotongan) dan pelipatan yaitu mie yang telah dikukus tadi
dipotong dengan ukuran panjang yang telah diatur kemudian mie dilipat dua
sehingga berbentuk persegi panjang berlapis.
f. Friying (penggorengan) mie ditransport ke dalam mesin yang berisi minyak
goreng. Mesin penggorengan ini bentuknya tertutup. Proses ini
menghasiulkan limbah berupa sisa minyak.Pengolahn sisa minyak adalah
dengan menggunakannya kembali dengan cara penambahan dengan minyak
baru dan bahan kimia berupa TBH untuk menjaga kadar asam basa dan
lemak minyak serta tidak menimbulkan ketengikan. Proses penggunaan
kembali minyak oleh pihak produsen disebut sirkulasi minyak sehingga tidak
terdapat limbah sisa minyak yang dibuang.
g. Cooling (pendinginan) yaitu proses dimana mie yang telah digoreng dengan
suhu tinggi didinginkan menggunakan mesin pendingin agar mie tidak perlu
waktu yang lama untuk didiamkan sebelum dibungkus karena suhunya telah
disesuiakan dengan mesin ini. Limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah
cair hasil pendinginan.
h. Wrapping Dan Packing setelah dilakukan proses cooling, mie akan di
wrapping dan packing.Wrapping merupakan pembungkusan mie dengan
kemasan yang sesuai dengan mie yang telah dibuat. Kemudian mie yang
telah dikemas diberi kode produksi dan tanggal kadarluarsa mie.Pada
packing mie yang telah terkemas dan diberi kode produksi, kemudian
ditumpuk pada karton kemasan sejumlah yang telah ditentukan, kemudian
mie diberi lakban. Tujuan dari pemberian kemasan adalah untuk melindungi
produk dari kotoran, debu dan penggangu lainnya yang dapat menurunkan
kualitas mie.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan adalah kode
produksi, mutu karton, kondisi pengeleman, berat rata-rata dan
cemaran. Adapun limbah yang dihasilkan berupa sisa kardus dan juga
dihasilkan mie yang hancur rusak (HP).
C. Hasil Produksi
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Produksi mie instant di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dilakukan berdasarkan
permintaan dari pasar, baik pasar dalam negeri ataupun luar negeri. Proses produksi
mie instant dimulai dari proses pencampuran, kemudian proses pembentukan
lembaran adonan, pemotongan lembaran, pengukusan, pemotongan dan pelipatan,
penggorengan, pendinginan dan terakhir pembungkusan. Dimana setiap bagian
proses ini saling berkaitan satu sama lain yang juga akan berpengaruh terhadap
mutu produk yang dihasilkan. Oleh karena itu pengendalian mutu pada setiap bagian
proses perlu diperhatikan agar diperoleh mutu produk yang sesuai dengan
persyaratan. Sistem jaminan mutu yang diterapkan oleh PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk merupakan implementasi dari sistem mutu ISO 9000. Sistem
dokumentasi terkendali yang menjadi dasar pengendalian mutu terpadu telah
dilakukan oleh pihak perusahaan dengan menyusun standarstandar operasi sebagai
pedoman untuk melakukan pengendalian mutu. Mutu produk yang dihasilkan oleh
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Medan sudah mencapai
visi dan misi yang telah ditetapkan. PT. Indofood Sukses Makmur selalu menjadikan
mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh
perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan
oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah.
Saran
Agar setiap industri makanan yang ada di Indonesia memperhatikan dan
menerapkan HACCP secara optimal dan menyadari pentingnya dalam
meningkatkan gizi bangsa. Agar lebih banyak penelitian mengenai penerapan
HACCP di berbagai industri makanan yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2008.KonsepMutu.http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?
submit.x=0&submit.y=0&submit=prev&page=1&qual=high&submitval=prev&fname=
%2Fjiunkpe%2Fs1%2Ftmi%2F2008%2Fjiunkpe-ns-s1-2008-25403141-9774-
pt_berkat-chapter2.pdf. Diakses tanggal 12 Desember 2019.
(DOC) Laporan Kunjungan Industri PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk | Dadi
Hamzah - Academia.edu
http://shasha-sharing.blogspot.com/2017/06/laporan-kunjungan-industri-di-
indofood.html
LAMPIRAN :