Skor Kimia
Ketersediaan/Bioavailabilitas AA (metode lisin
tersedia)
Daya Cerna suatu protein (daya cerna protein in
vitro, metode enzimatis)
Nilai Protein Efficiency Ratio/PER (nilai cerna dan
komposisi AA suatu protein (PER-hitung, Computed
Protein Efficiency Ratio/C-PER)
Penilaian Mutu Gizi
Gizi, Inderawi/organoleptik, kimia
non-gizi, dan mikrobiologi
(toksitas dll).
Penilaian Mutu Gizi : Zat Gizi dan
Pemanfaatannya oleh Tubuh.
Penilaian mutu gizi dalam arti
pemanfaatannya oleh tubuh
dapat didekati/dihampiri dengan
pemanfaatan protein (Penilaian
Mutu Protein/Evaluasi Nilai Gizi
Protein)
Beberapa Pertimbangan terhadap Evaluasi
Nilai Gizi Protein
1. Protein sebagai salah satu zat gizi makro yang
berasal dari beragam pangan mempunyai daya
manfaat yang beragam bagi tubuh. Daya manfaat
protein nabati lebih rendah dibanding protein
hewani. Hal ini tidak terjadi pada energi.
2. Pangan hewani mengandung berbagai mineral yang
dibutuhkan tubuh dan tersedia dalam keadaan yang
mudah diserap dan dimanfaatkan tubuh.
3. BP sumber protein juga sumber lemak yang relatif
tinggi dan terasa gurih (enak), sehingga mempunyai
nilai organoleptik/inderawi yang baik.
Metode Evaluasi Nilai Gizi Protein
• SAA : 97.9
• Limiting Amino Acid : Treonin
Mutu Cerna Teoritis
Protein Digestibility – Corrected Amino Acid Score (FAO/WHO, 1991)
Rumus Penentuan :
SAA (TAKE Terendah) X Mutu Cerna Sejati
Atau :
Dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Cara Penentuan Mutu Cerna (MC)