SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
NISWAH MUTI’AH
NIM: 1111046100113
Niswah Muti‟ah
iv
ABSTRAK
v
بسم هللا الرحمن الرحيم
KATA PENGANTAR
vi
5. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmu kepada penulis selama
duduk di bangku perkuliahan.
6. Kedua orang tua tercinta, Umi Maskanah dan Ayah H. Amrullah Hafiz (Alm.)
yang tak henti-hentinya memberikan do‟a, cinta, kasih sayang, semangat,
dukungan baik moril maupun materiil, dan memberi ketegaran hati dengan tulus
ikhlas kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Beliau adalah anugerah
terindah yang Allah berikan kepada penulis.
7. Kakak-kakakku tercinta, Hadiyan, Faqihuddin, Zaenal Muttaqin, Ali Harakan,
Sholeh Waddan, Mawaddah dan Nurun Nadwah yang selalu memberikan
perhatian, motivasi dan semangat disaat penulis merasa penat.
8. Sahabat-sahabatku,Kakak Fadhlin Fathullaela, Shofwatun Nida, Siti Yuhanah,
Hanni Khairani, Ni‟matul Hidayah, Assy Shella, Nidaul Hasanah, Deasy Puspita
Rini, Maris Wahidatul „Ailah, Saskia RR dan lainnya yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu. Mereka yang selalu menemani dan menyemangati penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan kelas Perbankan Syariah C yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-persatu. Mereka yang selalu memberikan support dalam
penyelesaian skripsi ini.
10. Seluruh responden/Mahasiswa Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak bisa penulis sebutkan
namanya satu persatu atas bantuan dan kesediaannya mengisi kuisioner tryout
dankuisioner penelitian yang cukup banyak jumlahnya di sela-sela kesibukan
melaksanakan rutinitas perkuliahannya.
Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh
pihak yang memerlukannya untuk menjadi tambahan wawasan dan ilmu
pengetahuan.
Jakarta, Desember 2015
vii
Penulis
DAFTAR ISI
viii
5. Faktor-faktor Motif Rasional .................................................................21
6. Motif Emosional ....................................................................................22
7. Faktor-faktor Motif Emosional..............................................................24
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 jumlah muslim di Indonesia
mencapai 207.176.162 jiwa dari 237.641.326 jiwa. Dengan persentase yaitu 87,18
mengembangkan sistem perbankan syariah dengan lebih cepat. Dengan asumsi yang
sederhana Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim 207.176.162 jiwa dan jika
penduduk muslim Indonesia itu bersatu untuk menggunakan bank syariah, maka
pesat.Persaingan dalam dunia perbankan juga semakin ketat, dalam kondisi seperti ini
mengharuskan para pelaku pasar perbankan harus bekerja keras demi meningkatkan
Sampai dengan bulan Juni 2015, industri perbankan syariah telah mempunyai
jaringan sebanyak 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS),
dan 161 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), dengan jaringan kantor mencapai
1
Akhsan Na‟im dan Hendry Syaputra, Hasil Sensus Penduduk 2010, (Jakarta: Badan Pusat
Statistik, 2011), h. 10.
2
Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah Juni 2015, (Jakarta: Otoritas Jasa
Keuangan, 2015), h. 1.
1
2
Besarnya jumlah penduduk muslim dan jaringan kantor bank syariah yang
perbankan syariah hanya memiliki 4,63% dari total pangsa pasar perbankan nasional.3
Hal tersebut terjadi antara lain karena masih terbatasnya pengetahuan dan
Selain itu, karena masih kuatnya persepsi masyarakat yang sudah terbangun sejak
lama terhadap bank konvensional, sehingga tidak mudah untuk diarahkan kepada
Penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor pada tahun 2001 di Jawa
responden hanya mengetahui tentang sistem bagi hasil yaitu sebesar 45,1% dan
syariah agama sebesar 18,4%. Sisanya 17,9% tidak tahu, 3,7% kemitraan dan 5,5%
produk syariah.4
Selain itu, Survey yang dilakukan Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor
(IPB) pada tahun 2005 di Kalimantan Selatan tentang persepsi masyarakat terhadap
3
Pertumbuhan Bank Syariah Melambat Ditinggal Induk Usaha, Sindo News (Jakarta), 23 Mei
2015.
4
Anny, Ratnawati, dkk,Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di
Wilayah Jawa Barat, (Bogor: LP IPB, 2001), h. 10.
3
masyarakat dan permodalan, sedangkan yang 5,5% menyatakan tidak setuju terhadap
lembaga perbankan konvensional karena alasan bunga bank yang termasuk dalam
masyarakat tersebut.
Dengan melihat semakin ketatnya persaingan dunia bisnis jasa, maka bank
pribadi melakukan pembelian jasa dan bagaimana pribadi tersebut memilih dan
syariah menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan sosialisasi dan penetapan
strategi pemasaran bagi bank-bank syariah yang akan beroperasi di suatu wilayah.
5
Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor, Potensi, Preferensi
dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Wilayah Kalimantan Selatan, (Jakarta: Bank
Indonesia, 2004), h. 5.
4
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.6Dalam
kaitannya dengan keputusan konsumen (nasabah) dalam memilih bank syariah, salah
didasari oleh adanya motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap yang
akan diambil. Bila dilihat dari hal itu maka motivasi yang dimiliki konsumen secara
garis besar dapat terbagi menjadi dua kelompok besar, antara lain motivasi yang
Fillmore seperti yang dikutip oleh Anwar mendefinisikan motivasi sebagai suatu
arti bahwa konsumen memilih sasaran produk berdasarkan kriteria subyektif seperti
Penelitian ini mengidentifikasi lebih mendalam mengenai motif rasional dan motif
mereka untuk memutuskan memilih bank syariah dari pada bank konvensional dan
B. Identifikasi Masalah
pasar?
9
Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h. 11.
6
syariah?
bank syariah?
C. Pembatasan Masalah
keamanan.
3. Perbankan syariah dibatasi pada bank-bank yang dipilih oleh mahasiswa S-1
Prodi Muamalat yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah,
BNI Syariah, Bank Mega Syariah, BCA Syariah dan Bank DKI Syariah.
7
D. Perumusan Masalah
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:
penelitian-penelitian selanjutnya.
8
nasabah.
Padang, Jurnal Ekonomi STIE Haji Agus Salim, Vol. XIV, No. 2, Th. 2013.
penelitian ini yaitu variabel independen meliputi faktor budaya, sosial, pribadi
lebih disebabkan karena alasan prinsip syariah, reputasi bank, bagi hasil yang
tinggi, prosedur cepat dan mudah serta lokasi yang dekat.Faktor budaya,
bank syariah dan faktor budaya masih menjadi faktor penentu utama bagi
Komponen dan Model Logistik, Studi pada Bank Syariah di Malang, Jurnal of
2010.
variabel pelayanan dan kepercayaan pada bank memiliki koefisien beta yang
konsumen dalam memilih bank syariah adalah faktor persepsi yaitu reputasi
memilih menabung di bank syariah didasari karena alasan agama dan alasan
keuntungan.
G. Kerangka Pemikiran
Perilaku
Konsumen
Motif Motif
Rasional Emosional
Pengambilan
Keputusan
Perilaku konsumen merupakan suatu bagian dari perilaku manusia dan karena itu
yang selalu dinamis dan untuk menetapkan strategi dalam rangka memengaruhi
konsumen agar bersedia untuk membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka
butuhkan.
13
dipengaruhi lingkungan.10
lingkungan seperti faktor sosial, budaya, pribadi dan psikologis, dan memengaruhi
perlu dipelajari dan penting diteliti agar dapat diketahui alasan orang melakukan
pembelian, sehingga dapat dilakukan kegiatan untuk menarik pembeli agar bersedia
Sejalan dengan pendapat di atas, bank syariah harus menyusun strategi pemasaran
yang dapat mengimbangi perilaku nasabah yang selalu berubah dan bergerak
sepanjang waktu. Untuk melaksanakan strategi yang efektif bank syariah perlu
memahami apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka
syariah.
10
Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, h. 4.
11
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen, Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2013), h. 333.
14
H. Sistematika Penulisan
umum dari penulisan skripsi ini, maka akan diuraikan secara sistematis mengenai
1. BAB 1 Pendahluan
Bab ini merupakan suatu pengenalan atau pengantar dan gambaran umum
Bank Syariah
motivasi, dalil naqli tentang motivasi, proses kemunculan motif, motif rasional,
pengertian bank syariah, jenis-jenis bank syariah serta produk dan jasa bank
syariah.
Bab ini terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel, jenis
dan sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, metode analisis
Bab ini merupakan inti dari penelitian yang berisi analisis data dan interpretasi
hasil pengujian instrumen penelitian, hasil uji hipotesis dan pembahasan yang
5. BAB 5 Penutup
Bab ini merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan pada bab-bab
sebelumnya disertai saran.Bab ini dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-
A. Motivasi
1. Pengertian
motivasi didasari adanya kebutuhan manusia yang tersusun dari yang paling
Menurut Akyas, motif adalah dorongan atau daya kekuatan dari dalam diri
seseorang yang mendorong yang bersangkutan untuk berbuat atau bertingkah laku
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motivasi adalah suatu daya
menjadi sebuah kebutuhan nyata dan merupakan muara dari sebuah tindakan.2
konsumen yang perlu dipenuhi agar konsumen dapat menyesuaikan diri terhadap
1
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, (Bogor, Ghalia Indonesia, 2010), h. 54.
2
Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Teraju Mizan, 2004), h. 65.
16
17
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa motif merupakan
dorongan dari dalam individu yang menyebabkan individu bertingkah laku guna
perwujudan dari motif berupa tingkah laku yang mengarah pada tujuan tertentu.
keputusan yang akan diambil. Secara garis besar motif yang dimiliki konsumen
dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu motif yang rasional dan motif yang
yang sehat, patut dan layak.Sementara motif irasional atau emosional adalah
antaranya:
3
Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), h. 11.
4
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2013), h. 162.
18
c. Hadits
)ان هللا يحب اذا عمل احدكم العمل ان يتقنو (رواه الطبراني
5
Muhammad Alfis Chaniago, Indeks Hadits dan Syarah, (Bekasi: CV. Alfonso Pratama, 2008),
h. 289.
19
seperangkat kebutuhan pada saat tertentu bisa disebabkan oleh stimulus internal
yang terdapat dalam kondisi psikologis individu dalam proses emosional ataupun
bank syariah, seseorang merasa terdorong untuk menabung di bank syariah karena
dirinya beragama Islam atau karena bank syariah sesuai dengan ajaran Islam.
suatu produk yang diuraikan secara rasional akan mendorong seseorang untuk
dari seorang teman/kerabat atau sosialisasi dan promosi yang dilakukan pihak
bank syariah.
4. Motif Rasional
pengertian dari rasional. Rasional adalah menurut pikiran dan pertimbangan yang
logis, menurut pikiran yang sehat dan cocok dengan akal.7Rasional adalah berfikir
6
Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: ANDI, 2009), h.
39.
7
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1999), Edisi Kedua, Cet. 10, h. 821.
20
menggunakan nalar atas dasar data yang ada untuk mencari kebenaran faktual,
menyatakan bahwa para konsumen memilih sasaran didasarkan pada kriteria yang
sangat puas.10
are aroused through appeals to reason and logic. They stress objective, utilitarian
8
Djohansjah Marzoeki, ”Berfikir Rasional di Ranah Publik”, artikel diakses pada 16 Juni 2015
dari http://www.djohansjahmarzoeki-rationalthinking.com/
9
Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen, Alih Bahasa Zoelkifli Kasip,
(Jakarta: PT. Indeks, 2004), Ed. 7, h. 78.
10
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2008), ed. 1, cet. 3, h. 103.
11
Nessim Hanna dan Richard Wozniak, Consumen Behavior An Applied Approach, (New Jersey:
Prentice Hall, 2001), h. 217.
21
Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa motif rasional adalah
dorongan dari dalam diri seseorang untuk memutuskan sesuatu dalam hal ini
dirinya.
dari:12
12
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta: Rajawali Pers,
2013), ed. 1, cet. 12, h. 128.
13
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 55.
22
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai landasan teoritis skala motif
rasional adalah gabungan dari pendapat Sofjan Assauri dan Ali Hasan, karena
kehandalan.
6. Motif Emosional
pengertian emosional. Emosi (emotion) adalah perasaan atau afeksi yang dapat
sadar (seperti memikirkan keadaan jatuh cinta) dan ekspresi perilaku (seperti
perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan
emosional adalah suatu perasaan dari dalam diri individu dan reaksi terhadap
14
Laura A. King, Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif, (Jakarta: Salemba Humanika,
2010), h. 98.
15
Daniel Goleman, Kecerdasan Emosional, Alih Bahasa T. Hermaya, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2007), cet. 17, h. 411.
23
Emotional motives, on the other hand, entail goal selection that relies
on subjective criteria. Emotional motives have their origin in human
feelings and impulsive or unreasoned promptings to action. In other
words, emotional purchases are often whimsical rather than based on
information and prepurchase deliberation.18
emosional adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk memutuskan sesuatu
16
Schiffman dan Kanuk, Perilaku Konsumen, h. 78.
17
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran, h. 104.
18
Hanna dan Wozniak, Consumen Behavior An Applied Approach, h. 217.
24
dari:19
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai landasan teoritis skala motif
emosional adalah gabungan dari pendapat Sofjan Assauri dan Ali Hasan, karena
B. Pengambilan Keputusan
1. Pengertian Keputusan
Keputusan adalah pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
19
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, h. 127.
20
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, h. 55.
25
pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa
harus mempunyai satu pilihan dari beberapa pilihan yang ada.Bila seseorang
dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli atau tidak membeli, kemudian dia
setiap hari atau setiap periode tanpa menyadari bahwa mereka telah mengambil
keputusan.
mereka lakukan.24
empat macam perspektif dari model konsumen dengan istilah model manusia
(model of man). Model manusia yang dimaksud di sini adalah suatu model
yaitu:25
alternatif produk yang tersedia. Dia juga harus mampu merangking berbagai
ekonomi, seperti harga, jumlah barang, utilitas marjinal, dan kurva indifferent.
24
Schiffman dan Kanuk, Perilaku Konsumen, h. 488.
25
Ujang Sumarwan, Perilaku konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, h. 358.
27
menerima produk dan jasa apa adanya, tetapi sering kali sangat aktif dalam
banyak perhatian diberikan kepada suara hati dan perasaan yang timbul ketika
yang dipilih.
26
James F. Engel, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen, Alih Bahasa
F.X. Budiyanto, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1994), h. 31.
29
Lebih jelas lagi, Schiffman dan Kanuk yang dikutip oleh Prasetijo dan
a. Input
dengan produk, sikap dan perilaku konsumen. Input yang utama adalah
1) Input Pemasaran
„P‟ atau bauran pemasaran, yaitu product, price, place dan promotion.
subbudaya.
b. Proses
terdiri dari tiga tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian pra beli, serta
2) Pencarian pra beli: konsumen berada pada tingkatan ini jika ia merasa
(sumber eksternal).
informasi, yaitu:
c. Output
2) Evaluasi pasca beli: analisis pasca beli yang dilakukan oleh konsumen
C. Bank Syariah
1. Pengertian
dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.28
syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit
usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
28
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 30.
29
Ismail, Perbankan Syariah, h. 33.
32
hukum Islam dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak
maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian
Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank syariah adalah bank yang
terdiri dari:31
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS dapat berusaha sebagai
bank devisa dan bank nondevisa. Bank devisa adalah bank yang dapat
uang asing secara keseluruhan seperti transfer ke luar negeri, inkaso ke luar
30
Ismail, Perbankan Syariah, h. 32.
31
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 61.
33
Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari kantor pusat bank umum
konvensional yang berfungsi sebagi kantor induk dari kantor atau unit yang
kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang
kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/ atau unit syariah.
dapat melaksanakan transaksi lalu lintas pembayaran atau transaksi dalam lalu
lintas giral. Fungsi BPRS pada umumnya terbatas pada hanya penghimpunan
dana dan penyaluran dana.32 Bentuk hukum BPRS perseroan terbatas, BPRS
hanya boleh dimiliki oleh WNI dan/ atau badan hukum Indonesia, pemerintah
daerah, atau kemitraan antara WNI atau badan hukum Indonesia dengan
pemerintah daerah.33
32
Ismail, Perbankan Syariah, h. 54.
33
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 62.
34
Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat dibagi
menjadi tiga bagian besar, yaitu produk penghimpunan dana, produk penyaluran
1) Prinsip wadi’ah
tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sementara itu, dalam hal
tersebut.35
2) Prinsip Mudharabah
34
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,
2011), ed. 4, cet. 8, h. 97.
35
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 107.
35
diperkirakan menguntungkan.
36
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 109.
36
37
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 110.
38
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 111.
37
dengan prinsip jual beli, prinsip sewa, prinsip bagi hasil dan dengan akad
pelengkap.
a) Pembiayaan Murabahah
pembayaran cicilan (bi tsaman ajil atau muajjal). Dalam transaksi ini
b) Pembiayaan Salam
tunai atau cicilan.Sekilas transaksi ini mirip jual beli ijon, namun
c) Pembiyaan Istishna’
40
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 99.
41
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 100.
39
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui
dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli. Namun
b) Pada akhir masa sewa bank dapat saja menjual barang yang
c) Harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian antara
a) Musyarakah
Musyarakah adalah kerja sama antara kedua pihak atau lebih untuk
b) Mudharabah
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak
panduan kontribusi 100% modal kas dari shahib al-maal dan keahlian
dari mudharib.44
4) Akad Pelengkap
43
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 74.
44
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 103.
45
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 105.
41
yang berutang.47
b) Rahn (Gadai)
46
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 78.
47
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 105.
48
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 79.
49
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 106.
42
c) Qardh
d) Wakalah (Perwakilan)
pertama kepada orang lain sebagai pihak kedua dalam hal-hal yang
uang.52
50
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 81.
51
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 106.
52
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 107.
43
pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) dengan pihak yang kelebihan
dana (surplus unit), bank syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan
jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapat imbalan berupa sewa atau
Pada prinsipnya jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf.Jual
beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahan harus dilakukan pada
waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta
asing.
2) Ijarah (Sewa)
53
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 107.
54
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 112.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
adalah penelitian yang lebih mendasarkan pada data yang dapat dihitung untuk
2. Pendekatan Penelitian
1
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV.
ANDI OFFSET, 2013), h. 288.
2
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Gramata
Publishing, 2013), h. 79.
3
Etta Mamang S. dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, h. 302.
44
45
1. Populasi
S-1 Program Studi Muamalatangkatan 2013, 2014 dan 2015 yang berjumlah 443
orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil berdasarkan
adalah suatu prosedur atau cara untuk memilih sampel dari sebagian unit yang ada
penelitian.7
4
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, h. 114.
5
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam,h.113.
6
Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis, (Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2009), h. 63.
7
Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis,h. 66.
46
penelitian ini diperoleh dari (jumlah populasi x 30%). Menurut Muhammad Idrus,
jika jumlah populasi besar (lebih dari 100) angka 30% dapat dianggap cukup
untuk menentukan jumlah sampel yang ingin diambil.8 Maka, jumlah sampel
dalam penelitian ini dapat dihitung dari (443 x 30% = 132,9 dibulatkan menjadi
133).
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi
Menurut sumber atau cara memperolehnya, data terbagi menjadi dua yaitu:
1. Data Primer
Data Primer adalah data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari
data primer diperoleh langsung dari hasil penyebaran kuisioner kepada responden
8
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), h. 94.
9
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2003), cet. 2, h.
5.
10
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Kencana, 2013),h. 16.
47
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua (bukan orang
penelitian ini adalah buku-buku terkait dengan teori yang relevan, artikel, surat
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
teknik pengumpulan untuk memperoleh data dan informasi yang relevan dan terkait
1. Observasi
secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut.12 Dalam hal ini peneliti
11
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, h. 86.
12
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif,h. 19.
48
2. Dokumentasi
seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil atau hukum, dan
peneliti memperoleh data jumlah mahasiswa yang diambil dari arsip data
3. Kuisioner
orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan
atau oleh sistem yang sudah ada.14 Informasi ini diperoleh dengan cara menyusun
suatu daftar pertanyaan atau pernyataan yang akan diajukan kepada responden
(objek penelitian).
oleh Rensis Linkert dan biasanya memiliki kategori 5 sampai dengan 7 dari
13
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006),
h. 191.
14
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 21.
15
Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis,h. 78.
49
Setuju (S) =4
Netral (N) =3
4. Studi Pustaka
16
Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), h.
74.
50
E. Variabel Penelitian
No.
No. Variabel Unsur Indikator
Item
1. Harga - Biaya 1
pembukaan
rekening yang
murah
- Biaya 2
administrasi
yang murah
Kemudahan - Lokasi yang
3
strategis
- Prosedur dan
4
persyaratan yang
mudah
Variabel
- Fasilitas yang
5
memadai
Independen (Motif
Keuntungan - Bagi hasil yang 6
kompetitif
Rasioanl) (X1)
- Bonus tabungan 7
Kehandalan - Pegawai yang 8
terpercaya dan
profesional
- Pelayanan cepat 9
dan tepat
- Informasi yang 10
jelas
- Produk yang 11
variatif
- Adanya 12-13
sosialisasi dan
promosi
2. Status Sosial - Dorongan agama 14
Variabel
- Dorongan 15
keluarga
Independen (Motif
- Dorongan 16
kerabat
51
Keputusan - Mengambil 34
keputusan
Memilih
memilih produk
Sumber: Sofjan Assauri (2013), Ali Hasan (2010) dan James f. Engel, dkk (1994)
a. Uji Validitas
mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data
sejauh mana kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan yang sebenarnya atau
valid atau sahih berarti memiliki validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen
17
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2002), h. 58.
53
sampel.
3) Nilai Sig. ≤ α.
Rumus yang bisa digunanakan untuk uji validitas dengan teknik korelasi
Di mana:
n = jumlah responden
b. Uji Reliabilitas
18
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 47.
19
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 48.
54
kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. 20Suatu kuisioner
apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak, bila jawaban yang
diberikan responden berbentuk skala seperti 1-3, 1-5 dan 1-7 atau jawaban
r11> 0,6).21
Di mana:
20
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, h. 63.
21
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 57.
55
Tujuan dari uji asumsi klasik regresi linier berganda adalah melihat asumsi
tertentu tentang pola perilaku variabel yang dikenal dengan nama asumsi dasar
autokorelasi. Bila uji asumsi terpenuhi, maka analisis regresi linier berganda
a. Uji Normalitas
normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang
Pada uji normal P-Plot jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah
b. Uji Multikolinieritas
22
Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 156.
23
Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, h. 157.
56
independen sebaiknya kecil. Korelasi antar-IV (r < 0,8), lebih baik lagi jika (r
< 0,5). Semakin kecil korelasi antar-IV semakin baik untuk model regresi
yang dipergunakan.24
Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas
dari multikolinearitas. Dengan kata lain, apabila nilai VIF > 10 dan
multikolinearitas.
24
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), h.
92.
25
Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, h. 157.
57
c. Uji Heteroskedastisitas
(group) mempunyai variansi yang sama di antara data (group) tersebut. Data
yang diharapkan adalah yang memiliki variansi yang sama, dan disebut
heteroskedastisitas.26
garafik Plots antara nilai prediksi variabel terikat (dependen), yaitu ZPRED
(sumbu X) dengan residualnya SRESID (sumbu Y). Jika ada pola tertentu,
terjadi heteroskedastisitas.Jika tidak ada pola yang jelas atau tertatur, serta
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.27
d. Uji Autokorelasi
26
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, h. 92.
27
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, h. 92.
58
Salah satu metode yang sering digunakan untuk menguji ada tidaknya
antara du dan 4-du(du< d < 4-du), maka model regresi tidak terdapat
permasalah autokorelasi.29
(kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
28
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, h. 92.
29
Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, h. 158.
30
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. ALFABETA, 2007), h. 275.
59
X1 = Motif rasional
X2 = Motif emosional
e = Standard error
besarnya variasi yang ditimbulkan oleh variabel bebas yang dinyatakan oleh
Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0
c. Uji Hipotesis
ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. hasil F-test
terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom Sig.) lebih kecil dari
31
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010), h.
130.
60
besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n-k, k
output SPSS dapat dilihat pada tabel coefficienta. Nilai dari uji t-test dapat
independen, jika p-value lebih kecil lebih kecil dari level of significant
yang ditentukan, atau t-hitung (pada kolom t) lebih besar dari t-tabel.33
32
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, h. 149.
33
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, h. 149.
61
Analisis Data
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
(Hukum Ekonomi Syariah) FSH UIN Jakarta dengan jumlah responden yang
responden:
a. Angkatan
No Angkatan Frekuensi %
1 2013 52 39,1
2 2014 42 31,6
3 2015 39 29,3
Total 133 100,0
62
63
dari angkatan 2014 sebanyak 42 orang (31,6%) dan jumlah responden dari
b. Jenis Kelamin
Jenis
No Kelamin Frekuensi %
1 Laki-laki 64 48,1
2 Perempuan 69 51,9
Total 133 100,0
Sumber: Hasil Output SPSS
c. Usia
No Usia Frekuensi %
1 < 18 Tahun 12 9,0
2 18 - 20 Tahun 79 59,4
3 21 - 25 Tahun 42 31,6
Total 133 100,0
Sumber: Hasil Output SPSS
ini didominasi oleh usia remaja akhir yaitu berkisar antara usia 18 – 20 tahun
dengan jumlah 79 orang (59,4%). Sisanya yaitu responden usia remaja awal yaitu
64
< 18 tahun sebanyak 12 orang (9,0%) dan usia dewasa awal berkisar antara 21 –
d. Agama
No Agama Frekuensi %
1 Islam 133 100,0
2 Non Islam 0 0
Total 133 100,0
Sumber: Hasil Output SPSS
sebanyak 133 orang (100%) beragama Islam, hal ini dikarenakan responden
beragama Islam.
(tabungan) yang paling banyak digunakan oleh responden adalah Bank Syariah
Mandiri dengan jumlah 36 orang (27,1%), urutan kedua yaitu BNI Syariah
sebanyak 31 orang (23,3%), urutan ketiga adalah BRI Syariah dengan jumlah 27
(18,8%), urutan kelima yaitu Bank Mega Syariah sebanyak 6 orang (4,5%),
urutan keenam BCA Syariah sebanyak 5 orang (3,8%) dan urutan ketujuh adalah
a. Uji Validitas
Nilai r tabel dapat diperoleh dari jumlah N atau nilai df (n-2), di mana n
adalah jumlah sampel atau responden. Pada penelitian ini jumlah sampel (n) =
133, maka df (133-2) = 131. Dengan tingkat signifikansi 0,05, maka didapat nilai
r tabel = 0,176.
66
Corrected Corrected
No Item Item-Total Keterangan No Item Item-Total Keterangan
Correlation Correlation
Item 1 0.351 Valid Item 19 0.600 Valid
Item 2 0.558 Valid Item 20 0.515 Valid
Item 3 0.453 Valid Item 21 0.640 Valid
Item 4 0.055 Tidak Valid Item 22 0.308 Valid
Item 5 0.252 Valid Item 23 0.297 Valid
Item 6 0.178 Valid Item 24 0.624 Valid
Item 7 0.511 Valid Item 25 0.599 Valid
Item 8 0.529 Valid Item 26 0.336 Valid
Item 9 0.516 Valid Item 27 0.254 Valid
Item 10 0.539 Valid Item 28 0.374 Valid
Item 11 0.479 Valid Item 29 0.219 Valid
Item 12 0.267 Valid Item 30 0.477 Valid
Item 13 0.666 Valid Item 31 0.391 Valid
Item 14 0.464 Valid Item 32 0.341 Valid
Item 15 0.055 Tidak Valid Item 33 0.403 Valid
Item 16 -0.023 Tidak Valid Item 34 0.324 Valid
Item 17 0.372 Valid Item 35 0.262 Valid
Item 18 0.684 Valid Item 36 -0.128 Tidak Valid
Berdasarkan uji validitas di atas dapat dilihat bahwa tidak semua item
pernyataan dinyatakan valid. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai corrected item-
total correlation pada setiap item pernyataan. Berdasarkan tabel di atas terdapat
4 item pernyataan yang dinyatakan tidak valid yaitu item 4, item 15, item 16 dan
67
item 36, karena nilai r hitung (corrected item-total correlation) lebih kecil dari
nilai r tabel. Maka item-item pernyataan yang tidak valid tersebut akan dihapus
b. Uji Reliabilitas
digunakan atau sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Suatu
instrument dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha melebihi 0,6 (r11>
Cronbach's
Alpha Jumlah Item
0,860 36
Sumber: Hasil Output SPSS
Alpha sebesar 0,860. Hal itu berarti instrument penelitian ini dapat dikatakan
a. Uji Normalitas
N 133 133
Data dikatakan normal apabila nilai sig (p) > 0,05 dan dikatakan tidak
normal apabila nilai sig (p) < 0,05. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa
nilai sig (p) dari variabel motif rasional sebesar 0,315, ini berarti bahwa variabel
motif rasional dikatakan normal karena nilai sig (0,315) > 0,05. Nilai sig (p) dari
variabel motif emosional sebesar 0,030, ini juga berarti bahwa variabel motif
Berdasarkan gambar grafik di atas, dapat dilihat hasil Normal P-P Plot
mengikuti arah garis diagonal.Itu artinya, data yang digunakan baik karena data
b. Uji Multikolinieritas
Adanya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Batas nilai tolerance adalah 0,1 dan batas nilai
VIF adalah 10. Apabila nilai tolerance< 0,1 dan nilai VIF > 10 maka terjadi
multikolinieritas. Apabila nilai tolerance> 0,1 dan nilai VIF < 10 maka tidak
terjadi multikolinieritas.
70
Tolerance VIF
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari kedua variabel
motif rasional dan motif emosional adalah 0,889 > 0,1 dan nilai VIF kedua
variabel tersebut 1,124 < 10. Berdasarkan hasil nilai tolerance dan VIF tersebut,
dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi multikolinieritas, karena
hasil dari nilai tolerance yang dihasilkan masing-masing variabel lebih dari 0,1
dan nilai VIF yang dihasilkan masing-masing variabel kurang dari 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angkan 0 pada sumbu Y
dan tidak membentuk suatu pola yang jelas.Maka dapat disimpulkan tidak terjadi
d. Uji Autokorelasi
Dari tabel di atas diketahui nilai durbin watson hitung sebesar 1,985.
Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai durbin watson tabel. Dengan
(batas bawah durbin watson) sebesar 1,61 dan dU (batas atas durbin watson)
sebesar 1,74. Model regresi dikatakan tidak terdapat masalah autokorelasi apabila
dU< dw < 4-dU. Berdasarkan nilai tersebut diperoleh dU(1,74) < dw (1,985) < 4-
dU(2,26). Maka, dapat disimpulkan pada model regresi ini tidak terdapat masalah
autokorelasi.
72
a. Y = α + b1X1 + b2X2 + e
e = Standard error
1) Nilai konstanta sebesar 13,517 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai
motif rasional (X1) dan motif emosional (X2) atau sama dengan nol,
sebesar 16,6%.
sebesar 32,5%.
(X2).
74
b. Koefisien Determinasi
Model Summary
Dari tabel di atas didapat nilai R Square sebesar 0,271 (27,1%), ini
menunjukkan bahwa variabel independen yaitu motif rasional (X1) dan motif
27,1%. Sedangkan sisanya 72,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
c. Uji Hipotesis
dan df2 = 130, diperoleh nilai F tabel sebesar 3,07. Karena nilai F hitung > F
tabel (24,189 > 3,07) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat
disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima dengan kata lain motif rasional dan motif
(parsial) terhadap variabel dependen.Dari tabel di atas didapat nilai t hitung untuk
variabel motif rasional sebesar 2,685 dan nilai t hitung untuk variabel motif
130, diperoleh nilai t tabel sebesar 1,978. Pada variabel motif rasional (X1), karena
nilai t hitung > nilai t tabel (2,685 > 1,978) dan signifikansi < 0,05 (0,008 < 0,05),
maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1diterima dengan kata lain motif rasional
bank syariah. Pada variabel motif emosional (X2), karena nilai t hitung > nilai t tabel
(5,158 > 1,978) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan H0
ditolak dan H2 diterima dengan kata lain motif emosional secara parsial berpengaruh
Keputusan Mahasiswa
a. Motif Rasional
Sangat
Sangat Tidak
No Faktor Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
Biaya Pembukaan
1 30,1% 66,9% 3,0% -
Rekening yang Murah
Biaya Administrasi yang
2 23,3% 63,2% 12,8% 0,8%
Murah
3 Lokasi yang Strategis 17,3% 48,1% 29,3% 5,3%
4 Fasilitas yang Memadai 4,5% 64,7% 30,1% 0,8%
Bagi Hasil yang
5 14,3% 62,4% 23,3% -
Kompetitif
Bonus yang Selalu
6 5,3% 47,4% 45,1% 2,3%
Diberikan Bank Syariah
Pegawai yang Terpercaya
7 21,1% 68,4% 9,8% 0,8%
dan Profesional
Pelayanan yang Cepat dan
8 22,6% 71,4% 6,0% -
Tepat
Informasi yang Diberikan
9 22,6% 61,7% 15,8% -
Jelas
10 Produk yang Variatif 24,1% 69,9% 6,0% -
Adanya Sosialisasi Bank
11 28,6% 54,9% 15,8% 0,8%
Syariah
Adanya Promosi Bank
12 12,0% 54,9% 32,3% 0,8%
Syariah
1) Pada faktor biaya pembukaan rekening yang mudah, sikap tertinggi yang
kemudian sangat setuju 23,3% (31 orang). Jawaban paling sedikit adalah
tidak setuju 12,8% (17 orang) dan sangat tidak setuju 0,8% (1 orang).
tidak setuju 29,3% (39orang), selanjutnya sangat setuju 17,3% (23 orang).
Dan jawaban terendah adalah sangat tidak setuju yaitu 5,3% (7 orang).
4) Pada faktor fasilitas yang memadai, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh
tidak setuju 30,1% (40 orang). Dan sikap terendah adalah sangat setuju
oleh sikap responden yang menyatakan setuju yaitu 62,4% (83 orang),
kemudian tidak setuju 23,3% (31 orang), dan terakhir sangat setuju 14,3%
(19 orang).
79
6) Pada faktor bonus yang selalu diberikan bank syariah, jawaban yang
persentase 47,4% (63 orang), kemudian tidak setuju sebesar 45,1% (60
orang). Dan jawaban yang paling sedikit adalah sangat setuju sebesar
persentase 68,4% (91 orang), kemudian sangat setuju sebesar 21,1% (28
orang). Sikap terendah adalah tidak setuju sebesar 9,8% (13 orang) dan
71,4% (95 orang), kemudian sangat setuju sebesar 22,6% (30 orang) dan
9) Pada faktor informasi yang diberikan jelas, jawaban yang paling banyak
adalah sikap setuju dengan persentase 61,7% (82 orang), kemudian sangat
setuju sebesar 22,6% (30 orang), dan jawaban paling sedikit adalah tidak
10) Pada faktor produk yang variatif, sikap tertinggi responden ditunjukkan
oleh jawaban setuju sebesar 69,9% (93 orang), selanjutnya sangat setuju
sebesar 24,1% (32 orang), dan terakhir tidak setuju sebesar 6,0% (8
orang).
80
11) Pada faktor adanya sosialisasi bank syariah, jawaban tertinggi yang
setuju sebesar 15,8% (21 orang), dan jawaban terendah adalah sangat
12) Pada faktor adanya promosi bank syariah, sikap tertinggi ditunjukkan
orang), kemudian tidak setuju sebesar 32,3% (43 orang), dan sikap
b. Motif Emosional
Sangat
Sangat Tidak
No Faktor Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
1 Dorongan Agama 49,6% 36,8% 11,3% 2,3%
2 Nuansa Islami 33,1% 62,4% 4,5% -
Produk Sesuai Prinsip
3 25,6% 66,2% 7,5% 0,8%
Syariat Islam
Sistem Transaksi Sesuai
4 21,1% 68,4% 8,3% 2,3%
Ajaran Islam
Busana Pegawai Sesuai
5 39,8% 60,2% - -
Syariah
6 Keramahan Pegawai 37,6% 61,7% 0,8% -
81
kemudian sikap setuju sebesar 36,8% (49 orang), selanjutnya tidak setuju
sebesar 11,3% (15 orang), dan sikap terendah adalah sangat tidak setuju
2) pada faktor nuansa Islami, jawaban yang paling banyak diberikan oleh
sangat setuju sebesar 33,1% (44 orang), dan tidak setuju memberikan
3) Pada faktor produk sesuai prinsip syariat Islam, jawaban terbanyak yang
orang), kemudian sangat setuju sebesar 25,6% (34 orang), dan jawaban
paling sedikit adalah tidak setuju sebesar 7,5% (10 orang), kemudian
68,4% (91 orang), kemudian sangat setuju sebesar 21,1% (28 orang), dan
sebesar 8,3% (11 orang), kemudian sangat tidak setuju sebesar 2,3% (3
orang).
setuju sebesar 37,6% (50 orang), dan terakhir tidak setuju sebesar 0,8% (1
orang).
kemudian sangat setuju sebesar 28,6% (38 orang), dan jawaban paling
kemudian sangat setuju sebesar 20,3% (27 orang), dan jawaban yang
orang), kemudian sangat setuju sebesar 25,6% (34 orang), dan sikap
54,1% (72 orang), kemudian sangat setuju sebesar 34,6% (46 orang), dan
11) Pada faktor bebas dari unsur riba, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh
sangat setuju sebesar 33,1% (44 orang), dan sikap terendah adalah tidak
setuju sebesar 18,0% (24 orang), kemudian sangat tidak setuju sebesar
1,5% (2 orang).
B. Pembahasan
(dua) variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel motif
adalah dorongan agama, hal ini menunjukkan bahwa agama merupakan salah satu
faktor yang sangat kuat bagi responden dalam memutuskan memilih bank syariah.
Selain itu adalah nuansa Islami, hal ini bisa disebabkan karena responden bangga
dengan pegawai bank syariah yang selalu mengucapkan salam, pegawai wanita yang
memakai jilbab, dan nama-nama produk bank syariah sesuai dengan akad-akad dalam
fiqih muamalat. Kemudian, produk sesuai prinsip syariat Islam, Hal ini karena nama-
nama dalam produk bank syariah memang sesuai dengan akad-akad dalam fiqih
adalah sistem transaksi sesuai ajaran Islam, hal ini menunjukkan bank syariah
menerapkan sistem bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya baik itu produk
hal ini menunjukkan bahwa memang pegawai bank syariah memakai busana yang
sesuai syariah, yaitu pegawai wanita memakai jilbab yang menutup aurat. Selanjutnya
adalah keramahan pegawai, hal ini bisa disebabkan karena pegawai bank syariah
selalu mengucapkan salam dan memberikan senyum kepada nasabahnya. Selain itu
adalah keindahan dan kebersihan kantor serta ruang tunggu yang nyaman, hal ini
menunjukkan bahwa ruang kantor bank syariah didisain dengan suasana yang indah,
bersih dan memberikan rasa nyaman. Kemudian, merasa aman bertransaksi di bank
syariah, hal ini menunjukkan bahwa responden percaya dan yakin bank syariah dapat
menjaga uangnya dengan baik. Selanjutnya, membelanjakan harta sesuai ajaran Al-
Qur‟an, hal ini menunjukkan bahwa responden yakin dengan menabung di bank
85
syariah berarti sudah membelanjakan harta sesuai ajaran Al-Qur‟an karena di dalam
bank syariah yang tidak menerapkan sistem bunga sejalan dengan larangan dalam Al-
Qur‟an untuk meninggalkan riba. Dan terakhir yaitu bebas dari unsur riba, hal ini
menunjukkan bahwa responden yakin bank syariah terbebas dari unsur riba.
biaya pembukaan rekening yang murah, hal ini menunjukkan bahwa semakin
untuk menabung di bank syariah.Selain itu biaya administrasi yang murah, hal ini
lokasi bank syariah yang dekat dengan tempat tinggal nasabah, hal ini menunjukkan
adanya perkembangan teknologi yang ada di bank syariah seperti ATM (Auto Teller
Machine), Phone Banking dan Internet Banking menunjukkan bahwa nasabah mudah
bertransaksi dengan bank syariah secara lebih hemat, efisein dan cepat.Kemudian,
bagi hasil yang kompetitif menunjukkan bahwa bank syariah memberikan bagi hasil
yang sesuai dengan porsi nisbah nasabah dan mampu bersaing dengan bank
lain.Selain itu adalah bonus yang selalu diberikan bank syariah, dengan adanya bonus
pelayanan yang cepat dan tepat serta informasi yang diberikan jelas, hal ini
menunjukkan bahwa pegawai bank syariah piawai dalam melayani nasabah sehingga
menimbulkan kepuasan nasabah dalam bertransaksi di bank syariah. Selain itu adalah
produk yang variatif, dengan adanya berbagai produk yang beragam menunjukkan
bahwa bank syariah mempunyai inovasi dan nasabah mempunyai berbagai macam
pilihan produk yang akan digunakannya. Selanjutnya adalah adanya sosialisasi bank
syariah, hal ini menunjukkan bahwa berbagai kalangan seperti pihak bank syariah itu
sendiri, akademisi maupun praktisi memberikan harapan yang besar bagi masyarakat
untuk ikut mengembangkan bank syariah dengan cara menabung di bank syariah.
Dan terakhir yaitu adanya promosi bank syariah, hal ini menunjukkan bahwa promosi
yang dilakukan bank syariah dapat menimbulkan daya tarik nasabah untuk menabung
di bank syariah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil uji secara simultan F hitung > F tabel (24,189 > 3,07) dan
signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel
motif rasional (X1) dan variabel motif emosional (X2) berhubungan positif
dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,271 atau (27,1%) terhadap
Artinya semakin baik motif rasional dan motif emosional maka keputusan
2. Berdasarkan hasil uji secara parsial, maka dapat diketahui variabel yang
motif rasional (X1). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung > t tabel pada
variabel motif emosional (X2) yaitu (5,158 > 1,978) dan signifikansi < 0,05
yaitu (0,000 < 0,05) dan variabel motif rasional (X1) t hitung > t tabel yaitu
(2,685 > 1,978) dan signifikansi < 0,05 yaitu (0,008 < 0,05).
87
88
jawaban setuju sebesar 74,4% (99 orang). Berdasarkan variabel motif rasional,
di antara sekian faktor, yang paling dominan adalah faktor pelayanan yang
B. Saran
diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
89
90
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Benyamin
Molan. Jakarta: PT. Indeks, 2009.
Otoritas Jasa Keuangan.Statistik Perbankan Syariah Juni 2015. Jakarta: Otoritas Jasa
Keuangan, 2015.
Ratnawati, Anny, dkk. Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank
Syariah di Wilayah Jawa Barat.Bogor: LP IPB, 2001.
Rochaety, Ety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief. Metodologi Penelitian
Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009.
Setiadi, Nugroho J.Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2008.
Sumarsono, Sonny. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2004.
Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2006.
KUISIONER
Kepada Yth. Responden
Di Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Saya Mahasiswi Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang
mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar sarjana (Strata satu/S-1) dengan judul skripsi saya
yaitu “Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional terhadap Pengambilan
Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah (Studi pada Mahasiswa Prodi Muamalat
FSH UIN Jakarta)”. Maka, dalam rangka pengumpulan data, saya memohon dengan
hormat kepada Saudara/saudari agar bisa meluangkan sedikit waktunya untuk
mengisi lembar kuisioner ini. Semua data-data yang Saudara/saudari berikan akan
saya jaga kerahasiaannya.
Atas perhatian dan kesediannya, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Niswah Muti‟ah
92
93
tepat.
10) Informasi yang diberikan sangat jelas.
11) Produk yang ditawarkan bank syariah bervariasi.
Adanya sosialisasi bank syariah oleh beberapa kalangan
12)
umat Islam (akademisi, praktisi dan lainnya).
13) Adanya promosi yang dilakukan pihak bank syariah.
OUTPUT SPSS V. 20
1. Karakteristik Responden
Angkatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Agama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Item-Total Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.860 36
99
N 133 133
a
Coefficients
Tolerance VIF
b
Model Summary
Model Summary
a
1 .521 .271 .260 3.473
a
ANOVA
b
Regression 583.575 2 291.788 24.189 .000
Dorongan Agama
Nuansa Islami
Keramahan Pegawai
Tidak Setuju 1 .8 .8 .8