Anda di halaman 1dari 119

PENGARUH MOTIF RASIONAL DAN MOTIF EMOSIONAL

TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMILIH JASA


PERBANKAN SYARIAH
(Studi pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:
NISWAH MUTI’AH
NIM: 1111046100113

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH


PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2015 M
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Saya:


Nama : Niswah Muti‟ah
NIM : 1111046100113
TTL : Bekasi, 29 November 1993
Fakultas : Syariah dan Hukum
Program Studi : Muamalat (Ekonomi Islam) / Perbankan Syariah
Alamat : Kp. Buni RT. 013/005 Ds. Buni Bakti Kec. Babelan-Bekasi Utara
No. Hp : 0857-1117-7635
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Desember 2015

Niswah Muti‟ah

iv
ABSTRAK

Niswah Muti‟ah. 1111046100113. Pengaruh Motif Rasional dan Motif


Emosional terhadap Pengambilan Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah
(Studi pada Mahasiswa Prodi Muamalat FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan
Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1437 H/2015 M, xi +
91 + 17 lampiran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari motif
rasional dan motif emosional terhadap pengambilan keputusan mahasiswa dalam
memilih jasa perbankan syariah.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif.Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier
berganda.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menunjukkan persentase pengaruh
variabel motif rasional dan motif emosional terhadap pengambilan keputusan
mahasiswa sebesar 27,1%. Selanjutnya dari hasil uji F diperoleh bahwa nilai F hitung
> F tabel terbukti sebesar 24,189 > 3,07 dan nilai sig. 0,000 < 0,05, sehingga dapat
disimpulkan variabel motif rasional dan motif emosional secara simultan berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan mahasiswa. Sedangkan dari hasi uji t, variabel yang
paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mahasiswa adalah motif
emosional terbukti dari nilai t hitung > t tabel (5,158 > 1,978) dan nilai sig. 0,000 <
0,05, kemudian motif rasional terbukti dari nilai t hitung > t tabel (2,685 > 1,978) dan
nilai sig. 0,008 < 0,05

Kata Kunci : Motif Rasional, Motif Emosional, Pengambilan Keputusan,


Bank Syariah, dan Mahasiswa.
Pembimbing : Dr. H. Supriyadi Ahmad, M.A.
Daftar Pustaka : Tahun 1994 s.d 2015

v
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah


SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelasaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Syariah pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis.Meskipun demikian, penulis
telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-
baiknya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., Ketua Program Studi Muamalat, dan Bapak H.
Abdurrauf, M.A., Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. H. Supriyadi Ahmad, M.A., Dosen Pembimbing yang banyak berperan
dalam memberikan pengetahuan, bimbingan, saran, masukan, dukungan, dan
semangat dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd dan Bapak Maman Rahman Hakim, S.E.I.,
M.M., Dosen Penguji siding munaqasyah yang telah membantu kelulusan
peneliti.

vi
5. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmu kepada penulis selama
duduk di bangku perkuliahan.
6. Kedua orang tua tercinta, Umi Maskanah dan Ayah H. Amrullah Hafiz (Alm.)
yang tak henti-hentinya memberikan do‟a, cinta, kasih sayang, semangat,
dukungan baik moril maupun materiil, dan memberi ketegaran hati dengan tulus
ikhlas kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Beliau adalah anugerah
terindah yang Allah berikan kepada penulis.
7. Kakak-kakakku tercinta, Hadiyan, Faqihuddin, Zaenal Muttaqin, Ali Harakan,
Sholeh Waddan, Mawaddah dan Nurun Nadwah yang selalu memberikan
perhatian, motivasi dan semangat disaat penulis merasa penat.
8. Sahabat-sahabatku,Kakak Fadhlin Fathullaela, Shofwatun Nida, Siti Yuhanah,
Hanni Khairani, Ni‟matul Hidayah, Assy Shella, Nidaul Hasanah, Deasy Puspita
Rini, Maris Wahidatul „Ailah, Saskia RR dan lainnya yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu. Mereka yang selalu menemani dan menyemangati penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan kelas Perbankan Syariah C yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-persatu. Mereka yang selalu memberikan support dalam
penyelesaian skripsi ini.
10. Seluruh responden/Mahasiswa Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak bisa penulis sebutkan
namanya satu persatu atas bantuan dan kesediaannya mengisi kuisioner tryout
dankuisioner penelitian yang cukup banyak jumlahnya di sela-sela kesibukan
melaksanakan rutinitas perkuliahannya.
Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh
pihak yang memerlukannya untuk menjadi tambahan wawasan dan ilmu
pengetahuan.
Jakarta, Desember 2015

vii
Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv
ABSTRAK .............................................................................................................v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1


A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
B. Identifikasi Masalah .....................................................................................5
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................6
D. Perumusan Masalah .....................................................................................7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................7
F. Review Studi Terdahulu ...............................................................................8
G. Kerangka Pemikiran ...................................................................................12
H. Sistematika Penulisan ................................................................................14

BAB II TINJAUAN TEORETIK TENTANG MOTIVASI, PENGAMBILAN


KEPUTUSAN DAN BANK SYARIAH .............................................................16
A. Motivasi .....................................................................................................16
1. Pengertian ..............................................................................................16
2. Dalil Naqli tentang Motivasi .................................................................17
3. Proses Kemunculan Motif .....................................................................19
4. Motif Rasional .......................................................................................19

viii
5. Faktor-faktor Motif Rasional .................................................................21
6. Motif Emosional ....................................................................................22
7. Faktor-faktor Motif Emosional..............................................................24

B. Pengambilan Keputusan .............................................................................24


1. Pengertian Keputusan ............................................................................24
2. Model Keputusan Konsumen ................................................................25
3. Tahapan Pengambilan Keputusan .........................................................27
C. Bank Syariah ..............................................................................................31
1. Pengertian .............................................................................................31
2. Jenis-jenis .............................................................................................32
3. Produk dan Jasa .....................................................................................34

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................44


A. Jenis dan Pendekatan Penelitian.................................................................44
B. Populasi dan Sampel ..................................................................................45
C. Jenis dan Sumber Data ...............................................................................46
D. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................47
E. Variabel Penelitian .....................................................................................50
F. Metode Analisis Data .................................................................................52
G. Kerangka Alur Penelitian ...........................................................................61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................62


A. Hasil Penelitian .........................................................................................62
1. Karakteristik Responden .......................................................................62
2. Uji Validitas dan Reliabilitas.................................................................65
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................67
4. Analisis Regresi Linier Berganda ..........................................................72
5. Analisis Deskriptif ................................................................................77
B. Pembahasan ...............................................................................................83

BAB V PENUTUP ...............................................................................................87


A. Kesimpulan ................................................................................................87
B. Saran ...........................................................................................................88

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................89


LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................92

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1Variabel Penelitian .................................................................................50

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ..................................62

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..........................63

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...........................................63

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama .....................................64

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Bank Syariah ...........................64

Tabel 4.6 Uji Validitas ...........................................................................................66

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas ......................................................................................67

Tabel 4.8 Uji Normalitas Kolomogorov-Smirnov .................................................68


Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas ..............................................................................70

Tabel 4.10 Uji Autokorelasi ..................................................................................71

Tabel 4.11 Regresi Linier Berganda .....................................................................72

Tabel 4.12 Uji Koefisien Determinasi ..................................................................74

Tabel 4.13 Uji F hitung ..........................................................................................75

Tabel 4.14 Uji t hitung ...........................................................................................76

Tabel 4.15 Analisis Deskriptif Faktor Motif Rasional ..........................................77

Tabel 4.16 Analisis Deskriptif Faktor Motif Emosional .......................................80

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ..........................................................................12

Gambar 2.1 Tahapan Pengambilan Keputusan .....................................................28

Gambar 3.1 Kerangka Alur Penelitian ..................................................................61

Gambar 4.1 Uji Normalitas Data ..........................................................................69

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas ......................................................................70

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 jumlah muslim di Indonesia

mencapai 207.176.162 jiwa dari 237.641.326 jiwa. Dengan persentase yaitu 87,18

%.1Dengan pertumbuhan yang besar tersebut Indonesia memiliki potensi untuk

mengembangkan sistem perbankan syariah dengan lebih cepat. Dengan asumsi yang

sederhana Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim 207.176.162 jiwa dan jika

penduduk muslim Indonesia itu bersatu untuk menggunakan bank syariah, maka

percepatan pertumbuhan perbankan syariah dapat dilakukan.

Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini dapat dinilai sangat

pesat.Persaingan dalam dunia perbankan juga semakin ketat, dalam kondisi seperti ini

mengharuskan para pelaku pasar perbankan harus bekerja keras demi meningkatkan

atau mempertahankan daya saing perbankan.

Sampai dengan bulan Juni 2015, industri perbankan syariah telah mempunyai

jaringan sebanyak 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS),

dan 161 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), dengan jaringan kantor mencapai

2.881 yang tersebar di hampir seluruh penjuru nusantara.2

1
Akhsan Na‟im dan Hendry Syaputra, Hasil Sensus Penduduk 2010, (Jakarta: Badan Pusat
Statistik, 2011), h. 10.
2
Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah Juni 2015, (Jakarta: Otoritas Jasa
Keuangan, 2015), h. 1.

1
2

Besarnya jumlah penduduk muslim dan jaringan kantor bank syariah yang

tersebar di hampir semua kota di Indonesia seharusnya sejalan dengan banyaknya

jumlah masyarakat yang menggunakan bank syariah. Namun, pada kenyataannya,

perbankan syariah hanya memiliki 4,63% dari total pangsa pasar perbankan nasional.3

Hal tersebut terjadi antara lain karena masih terbatasnya pengetahuan dan

pemahaman masyarakat tentang produk dan sistem perbankan syariah di Indonesia.

Selain itu, karena masih kuatnya persepsi masyarakat yang sudah terbangun sejak

lama terhadap bank konvensional, sehingga tidak mudah untuk diarahkan kepada

hanya perbankan yang beroperasi secara syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor pada tahun 2001 di Jawa

Barat tentang pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah menunjukkan bahwa

pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah masih terbatas, sebagian besar

responden hanya mengetahui tentang sistem bagi hasil yaitu sebesar 45,1% dan

syariah agama sebesar 18,4%. Sisanya 17,9% tidak tahu, 3,7% kemitraan dan 5,5%

produk syariah.4

Selain itu, Survey yang dilakukan Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor

(IPB) pada tahun 2005 di Kalimantan Selatan tentang persepsi masyarakat terhadap

bank konvensional menunjukkan bahwa 94,5% responden setuju dengan peranan

bank konvensional dalam kehidupan sehari-hari dengan alasan utama menguntungkan

3
Pertumbuhan Bank Syariah Melambat Ditinggal Induk Usaha, Sindo News (Jakarta), 23 Mei
2015.
4
Anny, Ratnawati, dkk,Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di
Wilayah Jawa Barat, (Bogor: LP IPB, 2001), h. 10.
3

masyarakat dan permodalan, sedangkan yang 5,5% menyatakan tidak setuju terhadap

lembaga perbankan konvensional karena alasan bunga bank yang termasuk dalam

kategori riba sehingga dinilai haram.5

Upaya pengembangan bank syariah tidak cukup hanya berlandaskan kepada

aspek-aspek legal dan peraturan-peraturan perundang-undangan, tetapi juga harus

berorientasi kepada pasar atau masyarakat sebagai pengguna jasa (konsumen)

lembaga perbankan dalam rangka meningkatkan sosialisasi dan pemahaman

masyarakat tersebut.

Dengan melihat semakin ketatnya persaingan dunia bisnis jasa, maka bank

syariah harus benar-benar mengetahui strategi yang tepat untuk memenangkan

persaingan tersebut.Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kinerja

operasionalnya, bank syariah harus berusaha melayani kebutuhan masyarakat secara

luas dan memperhatikan perilaku nasabahnya yang mencerminkan mengapa seorang

pribadi melakukan pembelian jasa dan bagaimana pribadi tersebut memilih dan

membeli produk tersebut.

Informasi mengenai karakteristik dan perilaku masyarakat terhadap perbankan

syariah menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan sosialisasi dan penetapan

strategi pemasaran bagi bank-bank syariah yang akan beroperasi di suatu wilayah.

Sehingga dengan adanya sosialisasi produk bank syariah akan melahirkan

5
Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor, Potensi, Preferensi
dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Wilayah Kalimantan Selatan, (Jakarta: Bank
Indonesia, 2004), h. 5.
4

pemahaman masyarakat yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan mereka dalam

memilih bank syariah.

Kotler dan Keller mengemukakan bahwa perilaku pembelian konsumen

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.6Dalam

kaitannya dengan keputusan konsumen (nasabah) dalam memilih bank syariah, salah

satu faktor yang mempengaruhi adalah psikologis konsumen.Psikologis konsumen

didasari oleh adanya motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap yang

bisa membuat konsumen melakukan pembelian.

Motivasi yang dimiliki konsumen sangat berpengaruh terhadap keputusan yang

akan diambil. Bila dilihat dari hal itu maka motivasi yang dimiliki konsumen secara

garis besar dapat terbagi menjadi dua kelompok besar, antara lain motivasi yang

berdasarkan rasional dan motivasi yang berdasarkan emosional. 7 Motivasi yang

berdasarkan rasional, konsumen akan menentukan pilihan terhadap suatu produk

dengan memikirkan secara matang dengan mempertimbangkan terlebih dahulu untuk

membeli produk tersebut. Sedangkan motivasi yang berdasarkan pada emosional,

konsumen terkesan terburu-buru untuk membeli suatu produk dengan tidak

mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi untuk jangka panjang.8

Fillmore seperti yang dikutip oleh Anwar mendefinisikan motivasi sebagai suatu

kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu.Motivasi rasional


6
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa Benyamin Molan,
(Jakarta: PT. Indeks, 2009), Edisi 12 Jilid 1, h. 214.
7
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2008), Edisi 1 Cet. 3, h. 103.
8
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran,h. 104.
5

mengandung arti bahwa konsumen memilih sasaran produk berdasarkan kriteria

obyektif seperti ukuran, berat, dan harga.Sedangkan motivasi emosional mengandung

arti bahwa konsumen memilih sasaran produk berdasarkan kriteria subyektif seperti

kebanggaan atau status.9

Penelitian ini menggunakan faktor rasional dan faktoremosional untuk

menganalisis pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.

Penelitian ini mengidentifikasi lebih mendalam mengenai motif rasional dan motif

emosional yang menjadi pertimbangan mahasiswa sehingga dapat mempengaruhi

mereka untuk memutuskan memilih bank syariah dari pada bank konvensional dan

dapat berdampak positif pada perkembangan bank syariah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merasa penting untuk

melakukan penelitian tentang “Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional

terhadap Pengambilan Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Bagaimana pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap produk dan

sistem perbankan syariah?

2. Apakah upaya perkembangan perbankan syariah sudah berorientasi kepada

pasar?
9
Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h. 11.
6

3. Bagaimana perilaku konsumen terhadap keputusan memilih jasa bank

syariah?

4. Bagaimana pengaruh psikologis konsumen terhadap keputusan memilih jasa

bank syariah?

5. Bagaimana pengaruh motif rasional terhadap keputusan memilih jasa bank

syariah pada mahasiswa?

6. Bagaimana pengaruh motif emosional terhadap keputusan memilih jasa bank

syariah pada mahasiswa?

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Motif rasional dibatasi pada pertimbangan mahasiswa dalam memilih bank

syariah berdasarkan faktor harga, kemudahan, keuntungan dan kehandalan.

2. Motif emosional dibatasi pada pertimbangan mahasiswa dalam memilih bank

syariah berdasarkan faktor status sosial, kebanggaan, kenyamanan dan

keamanan.

3. Perbankan syariah dibatasi pada bank-bank yang dipilih oleh mahasiswa S-1

Prodi Muamalat yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah,

BNI Syariah, Bank Mega Syariah, BCA Syariah dan Bank DKI Syariah.
7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh motif rasional terhadap keputusan mahasiswa dalam

memilih jasa bank syariah?

2. Bagaimana pengaruh motif emosional terhadap keputusan mahasiswa dalam

memilih jasa bank syariah?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam

memilih jasa bank syariah?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk:

1. Menjelaskan signifikansi motif rasional yang mempengaruhi keputusan

mahasiswa dalam memilih jasa bank syariah.

2. Menjelaskan signifikansi motif emosional yang mempengaruhi keputusan

mahasiswa dalam memilih jasa bank syariah.

3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa

dalam memilih jasa bank syariah.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi/masukan bagi

penelitian-penelitian selanjutnya.
8

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan atau

pengetahuan kepada masyarakat umum, baik mengenai perilaku konsumen

maupun perbankan syariah secara khusus.

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk

pengembangan operasional bank syariah dengan melihat karakteristik perilaku

nasabah.

F. Review Studi Terdahulu

1. Ika Yaunita dan Nurhayati, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah di Kota

Padang, Jurnal Ekonomi STIE Haji Agus Salim, Vol. XIV, No. 2, Th. 2013.

Jurnal ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

nasabah bank-bank syariah yang ada di Kota Padang.Variabel dalam

penelitian ini yaitu variabel independen meliputi faktor budaya, sosial, pribadi

dan psikologis.Sedangkan variabel dependennya adalah keputusan

nasabah.Metode analisis data dalam jurnal ini menggunakan statistik

deskriptif dan analisis Cross-Tab (Chi-Square).Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa preferensi konsumen dalam memilih jasa bank syariah

lebih disebabkan karena alasan prinsip syariah, reputasi bank, bagi hasil yang

tinggi, prosedur cepat dan mudah serta lokasi yang dekat.Faktor budaya,

sosial, pribadi dan psikologis mempengaruhi konsumen dalam memilih jasa


9

bank syariah dan faktor budaya masih menjadi faktor penentu utama bagi

konsumen dalam memilih jasa bank syariah di Kota Padang.

2. Ghozali Maski, Analisis Keputusan Nasaabah Menabung: Pendekatan

Komponen dan Model Logistik, Studi pada Bank Syariah di Malang, Jurnal of

Indonesian Applied Economic, Universitas Brawijaya, Vol. 4, No. 1, Th.

2010.

Jurnal ini menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

nasabah menabung di bank syariah yang berada di Kota Malang. Variabel

yang digunakan yaitu variabel independen meliputi karakteristik bank,

pelayanan dan kepercayaan pada bank, pengetahuan serta obyek fisik

bank.Variabel dependen yaitu keputusan nasabah menabung di bank syariah

(BNI Syariah) dan keputusan nasabah menabung di bank konvensional

(BNI).Metode analisis data yang digunakan adalah logistic regression.Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa berdasarkan koefisien regresi logistik,

variabel pelayanan dan kepercayaan pada bank memiliki koefisien beta yang

paling besar yang menunjukkan bahwa variabel tersebut memiliki pengaruh

yang dominan terhadap keputusan nasabah dalam menabung.

3. Wiwek Rabiatul Adawiyah, Pertimbangan, Pengetahuan dan Sikap

Konsumen Individu terhadap Bank Syariah, Jurnal Ekonomi Pembangunan,

Universitas Jenderal Soedirman, Vol. 11, No. 2, Th. 2010.

Jurnal ini menjelaskan tentang pertimbangan-pertimbangan konsumen

individu dalam memilih bank syariah, pengetahuan konsumen terhadap


10

produk perbankan syariah dan sikap konsumen terhadap bank syariah.

Variabel yang digunakan yaitu pertimbangan konsumen yang meliputi 24

faktor, pengetahuan konsumen yang mencakup 6 indikator yaitu riba, syariah,

ijarah, mudharabah, musyarakah dan murabahah, dan sikap konsumen yang

mencakup 6 indikator sikap individu tersebut. Metode analisis yang

digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis faktor. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan yang dipertimbangkan

konsumen dalam memilih bank syariah adalah faktor persepsi yaitu reputasi

bank, kredibilitas bank, kredibilitas manajemen bank dan luasnya jangkauan

pelayanan. Pengetahuan konsumen terhadap bank syariah masih terbatas,

sebagian besar responden hanya mengetahui tentang riba dan syariah,

sedangkan istilah lainnya masih belum diketahui.Sikap konsumen dalam

memilih menabung di bank syariah didasari karena alasan agama dan alasan

keuntungan.

4. Lutfi Efendi, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan

Keputusan Nasabah pada Bank Muamalat Malang, Skripsi Jurusan

Manajemen, Fakultas Ekonomi UIN Malang, 2009.

Skripsi ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan

keputusan nasabah pada Bank Muamalat di Kota Malang. Variabel yang

digunakan yaitu variabel independen meliputi usia, tingkat pendidikan,

tanggungan keluarga, pendapatan perbulan, pelayanan yang baik dan faktor

syariah. Sedangakan variabel dependennya adalah keputusan nasabah.Metode


11

analisis yang digunakan adalah regresi berganda.Hasil penelitiannya

menujukkan bahwa secara simultan semua variabel independen berpengaruh

terhadap pengambilan keputusan nasabah. Sedangkan secara parsial variabel

usia dan pendapatan perbulan tidak berpengaruh signifikan. Variabel tingkat

pendidikan, tanggungan keluarga, pelayanan yang baik dan faktor syariah

berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan nasabah.

Dari penelitian-penelian tersebut yang saya gunakan sebagai acuan pokok

bahasannya masih terlalu umum, sehingga penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap perilaku konsumen secara lebih spesifik dengan

menganalisis faktor psikologisnya yaitu motif rasional dan emosional yang

mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan memilih bank syariah.


12

G. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran

Perilaku
Konsumen

Faktor Faktor Faktor Faktor


Sosial Budaya Pribadi Psikologis

Motivasi Persepsi Pembelajaran Kepercayaan Sikap

Motif Motif
Rasional Emosional

Pengambilan
Keputusan

Perilaku konsumen merupakan suatu bagian dari perilaku manusia dan karena itu

tidak dapat dipisahkan dari bagiannya.Dalam bidang pemasaran studi tentang

perilaku konsumen bertujuan untuk mengetahui dan memahami selera konsumen

yang selalu dinamis dan untuk menetapkan strategi dalam rangka memengaruhi

konsumen agar bersedia untuk membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka

butuhkan.
13

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu,

kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan

dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat

dipengaruhi lingkungan.10

Proses pengambilan keputusan tersebut merupakan proses pemecahan masalah

dalam rangka memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen. Keputusan pembelian

konsumen diawali dengan rangsangan yang kemudian dipengaruhi oleh faktor-faktor

lingkungan seperti faktor sosial, budaya, pribadi dan psikologis, dan memengaruhi

konsumen dalam pemilihan produk tertentu.11

Faktor psikologis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengambilan

keputusan konsumen termasuk di dalamnya motivasi konsumen.Motivasi konsumen

perlu dipelajari dan penting diteliti agar dapat diketahui alasan orang melakukan

pembelian, sehingga dapat dilakukan kegiatan untuk menarik pembeli agar bersedia

membeli produk yang ditawarkan.

Sejalan dengan pendapat di atas, bank syariah harus menyusun strategi pemasaran

yang dapat mengimbangi perilaku nasabah yang selalu berubah dan bergerak

sepanjang waktu. Untuk melaksanakan strategi yang efektif bank syariah perlu

memahami apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka

lakukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan transaksi keuangannya di bank

syariah.

10
Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, h. 4.
11
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen, Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2013), h. 333.
14

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah membaca dan mengikuti serta mendapatkan gambaran

umum dari penulisan skripsi ini, maka akan diuraikan secara sistematis mengenai

cakupan bab per babnya yang terdiri dari:

1. BAB 1 Pendahluan

Bab ini merupakan suatu pengenalan atau pengantar dan gambaran umum

yang menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review

studi terdahulu, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan.

2. BAB 2 Tinjauan Teoretik tentang Motivasi, Pengambilan Keputusan dan

Bank Syariah

Bab ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian yaitu pengertian

motivasi, dalil naqli tentang motivasi, proses kemunculan motif, motif rasional,

faktor-faktor motif rasional, motif emosional, faktor-faktor motif emosional,

keputusan, model keputusan konsumen, tahapan pengambilan keputusan,

pengertian bank syariah, jenis-jenis bank syariah serta produk dan jasa bank

syariah.

3. BAB 3 Metode Penelitian

Bab ini terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel, jenis

dan sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, metode analisis

data dan kerangka alur penelitian.


15

4. BAB 4 Hasil dan Pembahasan

Bab ini merupakan inti dari penelitian yang berisi analisis data dan interpretasi

hasil penelitian yang meliputi hasil analisis deskriptif karakteristik responden,

hasil pengujian instrumen penelitian, hasil uji hipotesis dan pembahasan yang

memaparkan mengenai jawaban dari hipotesis awal.

5. BAB 5 Penutup

Bab ini merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan pada bab-bab

sebelumnya disertai saran.Bab ini dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-

lampiran yang diperlukan.


BAB II

TINJAUAN TEORETIK TENTANG MOTIVASI, PENGAMBILAN

KEPUTUSAN DAN BANK SYARIAH

A. Motivasi

1. Pengertian

Teori Freud mengemukakan motivasi adalah kekuatan yang mampu

membentuk perilaku biologis, psikologis dan moral.Teori ini dikembangkan

sebagai motivational positioning (penempatan persepsi produk) pada tingkat

tertentu (biologis, psikologis dan moral) untuk membangkitkan sekumpulan motif

yang unik dalam diri konsumen.Sedangkan Teori Maslow mengemukakan

motivasi didasari adanya kebutuhan manusia yang tersusun dari yang paling

mendesak sampai yang kurang mendesak.Kebutuhan tersebut terdiri atas

kebutuhan fisik, rasa aman, sosialisasi, penghargaan dan aktualisasi diri.1

Menurut Akyas, motif adalah dorongan atau daya kekuatan dari dalam diri

seseorang yang mendorong yang bersangkutan untuk berbuat atau bertingkah laku

dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motivasi adalah suatu daya

yang menjadi pendorong seseorang untuk bertindak, di mana rumusan motivasi

menjadi sebuah kebutuhan nyata dan merupakan muara dari sebuah tindakan.2

Menurut Anwar, motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri

konsumen yang perlu dipenuhi agar konsumen dapat menyesuaikan diri terhadap

1
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, (Bogor, Ghalia Indonesia, 2010), h. 54.
2
Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Teraju Mizan, 2004), h. 65.

16
17

lingkungannya. Sedangkan motivasi adalah kondisi yang menggerakkan

konsumen agar mampu mencapai tujuan motifnya.3

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa motif merupakan

dorongan dari dalam individu yang menyebabkan individu bertingkah laku guna

mencapai suatu tujuan yang diarahkan pada kepuasan, sedangkan motivasi

perwujudan dari motif berupa tingkah laku yang mengarah pada tujuan tertentu.

Motif dan motivasi yang dimiliki konsumen sangat berpengaruh terhadap

keputusan yang akan diambil. Secara garis besar motif yang dimiliki konsumen

dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu motif yang rasional dan motif yang

irasional.Motif rasional yaitu suatu dorongan untuk bertindak menurut pikiran

yang sehat, patut dan layak.Sementara motif irasional atau emosional adalah

motif yang dipengaruhi oleh perasaan.4

2. Dalil Naqli tentang Motivasi

Dalam Al-Qur‟an maupun Hadits, ditemukan beberapa dalil yang berkaitan

dengan bentuk dorongan yang mempengaruhi manusia dalam bertingkah laku, di

antaranya:

3
Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), h. 11.
4
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2013), h. 162.
18

a. QS. At-Taubah (9) : 105


             

    

Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-


Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu
akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.

b. QS. An-Nahl (16) : 93

                

 

Artinya: Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu


satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya
dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan
Sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.

c. Hadits

)‫ان هللا يحب اذا عمل احدكم العمل ان يتقنو (رواه الطبراني‬

Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai apabila seseorang di antara


kalian melakukan suatu pekerjaan lalu dia menyelesaikannya dengan
baik. (HR. Thabrani).5

5
Muhammad Alfis Chaniago, Indeks Hadits dan Syarah, (Bekasi: CV. Alfonso Pratama, 2008),
h. 289.
19

3. Proses Kemunculan Motif

Kebutuhan yang menimbulkan motif atau kekuatan pendorong terjadinya

perilaku tertentu, pada umumnya tersembunyi atau tidak tampak. Kemunculan

seperangkat kebutuhan pada saat tertentu bisa disebabkan oleh stimulus internal

yang terdapat dalam kondisi psikologis individu dalam proses emosional ataupun

kognitif, atau oleh stimulus eksternal di lingkungan sekitarnya.6

Kemunculan motif karena proses emosional, misalnya setelah menonton iklan

bank syariah, seseorang merasa terdorong untuk menabung di bank syariah karena

dirinya beragama Islam atau karena bank syariah sesuai dengan ajaran Islam.

Kemunculan motif karena proses kognitif, misalnya infromasi tentang keunggulan

suatu produk yang diuraikan secara rasional akan mendorong seseorang untuk

membeli. Kemunculan motif karena stimulus dari lingkungan, misalnya ajakan

dari seorang teman/kerabat atau sosialisasi dan promosi yang dilakukan pihak

bank syariah.

4. Motif Rasional

Sebelum membahas tentang motif rasional, akan dijelaskan terlebih dahulu

pengertian dari rasional. Rasional adalah menurut pikiran dan pertimbangan yang

logis, menurut pikiran yang sehat dan cocok dengan akal.7Rasional adalah berfikir

6
Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: ANDI, 2009), h.
39.
7
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1999), Edisi Kedua, Cet. 10, h. 821.
20

menggunakan nalar atas dasar data yang ada untuk mencari kebenaran faktual,

kegunaan dan derajat kepentingannya.8Jadi, dapat dipahami bahwa rasional

adalah cara berfikir seseorang dalam memutuskan sesuatu dengan pertimbangan

akal sehat. Manusia berperilaku rasional pada waktu mereka mempertimbangkan

alternatif-alternatif dan memilih alternatif yang memiliki paling banyak kegunaan.

Menurut Schiffman dan Kanuk, dalam konteks pemasaran istilah rasionalitas

menyatakan bahwa para konsumen memilih sasaran didasarkan pada kriteria yang

betul-betul obyektif, seperti ukuran, berat, harga dan sebagainya.9

Menurut Nugroho J. Setiadi, motif yang berdasarkan rasional akan

menentukan pilihan terhadap suatu produk dengan memikirkan secara matang

serta dipertimbangkan terlebih dahulu untuk membeli produk tersebut.

Kecenderungan yang akan dirasakan oleh konsumen terhadap produk tersebut

sangat puas.10

Sementara itu, Nessim dan Richard mengemukakan bahwa “Rational motives

are aroused through appeals to reason and logic. They stress objective, utilitarian

goals such as economy, durability, quality and dependability”.11

Artinya: motif rasional ditimbulkan karena pertimbangan alasan dan


logika. Hal itu ditekankan pada kriteria yang bersifat objektif, tujuan yang

8
Djohansjah Marzoeki, ”Berfikir Rasional di Ranah Publik”, artikel diakses pada 16 Juni 2015
dari http://www.djohansjahmarzoeki-rationalthinking.com/
9
Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen, Alih Bahasa Zoelkifli Kasip,
(Jakarta: PT. Indeks, 2004), Ed. 7, h. 78.
10
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2008), ed. 1, cet. 3, h. 103.
11
Nessim Hanna dan Richard Wozniak, Consumen Behavior An Applied Approach, (New Jersey:
Prentice Hall, 2001), h. 217.
21

bermanfaat seperti faktor ekonomi, daya tahan, kualitas dan dapat


dipertanggungjawabkan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa motif rasional adalah

dorongan dari dalam diri seseorang untuk memutuskan sesuatu dalam hal ini

melakukan pembelian suatu produk berdasarkan pada pertimbangan-

pertimbangan yang matang dan objektif.Biasanya dalam memutuskan membeli

suatu produk konsumen cenderung mempertimbangkan manfaat terbesar bagi

dirinya.

5. Faktor-faktor Motif Rasional

Menurut Sofjan Assauri, faktor-faktor dari motif pembelian rasional terdiri

dari:12

a. Kemudahan dan efisiensi dalam penggunaan (handiness and efficiency


in operation use)
b. Tahan lama (durability)
c. Dapat membantu bertambahnya pendapatan (enhancement of
earnings)
d. Hemat dalam pemakaian (economy in use)
e. Murah harga pembeliannya (economy in purchase)

Menurut Ali Hasan, faktor-faktor dari motif rasional adalah:13

a. Kesempatan investasi (Opportunity for more investment)


b. Efisiensi dalam penggunaan (Efficiency in operation)
c. Kehandalan dalam kualitas dan penggunaan (Dependability in quality
and use)
d. Peningkatan laba (Enhancement of earnings)
e. Kebersihan (Cleanliness)

12
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta: Rajawali Pers,
2013), ed. 1, cet. 12, h. 128.
13
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 55.
22

f. Murah dalam pembelian (Economy in purchese)


g. Perlindungan dan keamanan (Protection and Safety)
h. Nilai tambah ekonomi (Added value for economic)

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai landasan teoritis skala motif

rasional adalah gabungan dari pendapat Sofjan Assauri dan Ali Hasan, karena

menurut pemahaman peneliti kedua pendapat di atas memiliki beberapa faktor

yang sama di antaranya harga, kemudahan, keuntungan (pendapatan) dan

kehandalan.

6. Motif Emosional

Sebelum membahas tentang motif emosional, akan dijelaskan terlebih dahulu

pengertian emosional. Emosi (emotion) adalah perasaan atau afeksi yang dapat

melibatkan rangsangan fisiologis (seperti denyut jantung yang cepat), pengalaman

sadar (seperti memikirkan keadaan jatuh cinta) dan ekspresi perilaku (seperti

senyuman atau raut muka cemberut).14Sedangkan emosional adalah suatu

perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan

serangkaian kecenderungan untuk bertindak.15Jadi, dapat dipahami bahwa

emosional adalah suatu perasaan dari dalam diri individu dan reaksi terhadap

stimulus dari luar yang mendorong seseorang untuk bertindak.

14
Laura A. King, Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif, (Jakarta: Salemba Humanika,
2010), h. 98.
15
Daniel Goleman, Kecerdasan Emosional, Alih Bahasa T. Hermaya, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2007), cet. 17, h. 411.
23

Menurut Schiffman dan Kanuk, motif emosional mengandung arti bahwa

pemilihan sasaran menurut kriteria pribadi atau subyektif, seperti kebanggaan,

ketakutan, perasaan atau status.16 Menurut Nugroho J. Setiadi, motif yang

berdasarkan pada emosional, konsumen terkesan terburu-buru untuk membeli

produk tersebut dengan tidak mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi

untuk jangka panjang.17

Lebih lanjut lagi, Nessim dan Richard mengemukakan bahwa:

Emotional motives, on the other hand, entail goal selection that relies
on subjective criteria. Emotional motives have their origin in human
feelings and impulsive or unreasoned promptings to action. In other
words, emotional purchases are often whimsical rather than based on
information and prepurchase deliberation.18

Artinya: motif emosional merupakan pilihan tujuan atau sasaran yang


disandarkan pada kriteria subjektif. Motif emosional bersumber dari
perasaan dan kata hati yang mendorong seseorang melakukan tindakan.
Dengan kata lain, pembelian secara emosional sering kali tidak karuan
dibandingkan yang didasarkan pada informasi dan pertimbangan sebelum
melakukan pembelian.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motif

emosional adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk memutuskan sesuatu

dalam hal ini melakukan pembelian terhadap suatu produk berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan subyektif seperti perasaan, kebanggaan, status, harga

diri dan sebagainya.

16
Schiffman dan Kanuk, Perilaku Konsumen, h. 78.
17
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran, h. 104.
18
Hanna dan Wozniak, Consumen Behavior An Applied Approach, h. 217.
24

7. Faktor-faktor Motif Emosional

Menurut Sofjan Assauri, faktor-faktor dari motif pembelian emosional terdiri

dari:19

a. Pembeli ingin tampak berbeda dari yang lain (distinctiveness)


b. Kebanggaan karena penampilan pribadinya (pride of personal
apperance)
c. Pencapaian status sosial (social achievement)
d. Untuk terhindar dari keadaan bahaya (security from danger)

Menurut Ali Hasan, faktor-faktor dari motif emosional adalah:20

a. Kesenangan, kesederhanaan dan aktivitas (Pleasure, simplicity and


activity)
b. Kebanggaan penampilan pribadi (Pride of personal appearance)
c. Kebanggaan kepemilikan (Pride of possession)
d. Kerjasama dan empati (Cooperation and empathy)
e. Keamanan dan kesehatan (Security and health)
f. Kenyamanan pribadi (Personal comfort)

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai landasan teoritis skala motif

emosional adalah gabungan dari pendapat Sofjan Assauri dan Ali Hasan, karena

menurut pemahaman peneliti kedua pendapat di atas memiliki beberapa faktor

yang sama di antaranya status sosial, kebanggaan, kenyamanan dan keamanan.

B. Pengambilan Keputusan

1. Pengertian Keputusan

Keputusan adalah pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan

alternatif, seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus

19
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, h. 127.
20
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, h. 55.
25

memiliki pilihan alternatif.21 Keputusan adalah suatu pengakhiran dari proses

pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa

yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan

pilihan pada suatu alternatif.22

Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang

mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau

lebih, dan memilih salah satu di antaranya.23Orang yang mengambil keputusan

harus mempunyai satu pilihan dari beberapa pilihan yang ada.Bila seseorang

dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli atau tidak membeli, kemudian dia

memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputusan.

Berbagai macam keputusan mengenai aktivitas kehidupan sering kali harus

dilakukan oleh setiap konsumen pada setiap hari.Konsumen melakukan keputusan

setiap hari atau setiap periode tanpa menyadari bahwa mereka telah mengambil

keputusan.

2. Model Keputusan Konsumen

Schiffman dan Kanuk mengemukakan empat macam pandangan atau

perspektif dari model konsumen yaitu pandangan ekonomi, pandangan pasif,

pandangan kognitif dan pandangan emosional.Model konsumen ini


21
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2011), h. 357.
22
Ghozali Maski, ”Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Komponen dan Model
Logistik Studi pada Bank Syariah di Malang”, Journal of Indonesia Applied Economics, Vol. 4, No. 1,
(Mei 2010), h. 46.
23
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis, h. 121.
26

menggambarkan bagaimana dan mengapa para individu berperilaku seperti yang

mereka lakukan.24

Ujang dengan mengutip pendapat Schiffman dan Kanuk juga mengemukakan

empat macam perspektif dari model konsumen dengan istilah model manusia

(model of man). Model manusia yang dimaksud di sini adalah suatu model

tingkah laku keputusan dari seorang individu berdasarkan empat perspektif,

yaitu:25

a. Manusia Ekonomi (Economic Man)

Konsep manusia ekonomi berasal dari disiplin ekonomi.Manusia

dipandang seorang individu yang melakukan keputusan secara rasional. Agar

seorang individu berpikir rasional, maka ia harus menyadari berbagai

alternatif produk yang tersedia. Dia juga harus mampu merangking berbagai

alternatif tersebut berdasarkan kebaikan dan keburukan produk alternatif

tersebut, dan mampu memilih yang terbaik dari alternatif yang

tersedia.Manusia ekonomi berusaha mengambil keputusan yang memberikan

kepuasan maksimum.Keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

ekonomi, seperti harga, jumlah barang, utilitas marjinal, dan kurva indifferent.

b. Manusia Pasif (Passive Man)

Model ini menggambarkan manusia sebagai individu yang mementingkan

diri sendiri dan menerima berbagai macam promosi yang ditawarkan

24
Schiffman dan Kanuk, Perilaku Konsumen, h. 488.
25
Ujang Sumarwan, Perilaku konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, h. 358.
27

pemasar.Konsumen digambarkan sebagai pembeli yang irrasional dan

implusif, yang siap menyerah kepada usaha dan tujuan pemasar.Model

tersebut bertolak belakang dengan model manusia ekonomi.

c. Manusia Kognitif (Cognitive Man)

Model manusia kognitif menggambarkan konsumen sebagai individu yang

berpikir untuk memecahkan masalah. Konsumen seringkali bisa pasif dalam

menerima produk dan jasa apa adanya, tetapi sering kali sangat aktif dalam

mencari alternatif produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasannya.

d. Manusia Emosional (Emotional Man)

Model ini menggambarkan konsumen sebagai individu yang memiliki

perasaan mendalam dan emosi yang mempengaruhi pembelian.Konsumen

yang melakukan keputusan pembelian emosional, sedikit sekali usaha yang

dilakukannya untuk mencari informasi sebelum membeli.Sebaliknya lebih

banyak perhatian diberikan kepada suara hati dan perasaan yang timbul ketika

itu, ini tidak berarti keputusan yang emosional tidak rasional.

3. Tahapan Pengambilan Keputusan

Perspektif pemecahan masalah mencakup semua jenis perilaku pemenuhan

kebutuhan dan jajaran luas dari faktor yang memotivasi dan


28

mempengaruhi.Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, pengambilan keputusan

konsumen mempunyai langkah-langkah berikut ini:26

Gambar 2.1. Tahapan Pengambilan Keputusan

Pengenalan Pencarian Evaluasi


Kebutuhan Informasi Alternatif

Perilaku Pasca Keputusan


Pembelian Pembelian

a. Pengenalan kebutuhan: konsumen mempersepsikan perbedaan antara

keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk

membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan.

b. Pencarian informasi: konsumen mencari informasi yang disimpan di

dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang

relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal).

c. Evaluasi alternatif: konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan

manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif

yang dipilih.

d. Keputusan pembelian: konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau

pengganti yang dapat diterima bila perlu.

e. Perilaku pasca pembelian: konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang

diipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.

26
James F. Engel, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen, Alih Bahasa
F.X. Budiyanto, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1994), h. 31.
29

Lebih jelas lagi, Schiffman dan Kanuk yang dikutip oleh Prasetijo dan

Ihalauw menjelaskan proses pengambilan keputusan konsumen meliputi input,

proses dan output seperti berikut:27

a. Input

Komponen input merupakan pengaruh-pengaruh eksternal sebagai sumber

informasi tentang produk tertentu dan memengaruhi nilai yang berhubungan

dengan produk, sikap dan perilaku konsumen. Input yang utama adalah

kegiatan-kegiatan bauran pemasaran dan pengaruh-pengaruh sosial budaya.

1) Input Pemasaran

Aktivitas-aktivitas pemasaran merupakan usaha-usaha langsung untuk

menjangkau, menginformasikan, dan membujuk konsumen agar membeli

dan menggunakan produk tertentu.Usaha-usaha tersebut meliputi empat

„P‟ atau bauran pemasaran, yaitu product, price, place dan promotion.

2) Pengaruh Sosial Budaya

Lingkungan sosial budaya yang dimaksud antara lain: keluarga,

sumber informal, sumber non komersial, kelas sosial, budaya dan

subbudaya.

b. Proses

Komponen proses memperhatikan bagaimana konsumen membuat

keputusan-keputusan. Untuk dapat mengerti proses, harus dipahami beberapa

konsep psikologi terkait. Area psikologis adalah pengaruh-pengaruh internal


27
Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, h. 232.
30

yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen. Pengaruh-

pengaruh internal tersebut adalah motivasi, persepsi, pembelajaran,

kepribadian dan sikap. Proses pengambilan keputusan oleh seorang konsumen

terdiri dari tiga tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian pra beli, serta

evaluasi terhadap alternatif.

1) Sadar akan kebutuhan: konsumen menyadari akan adanya

kebutuhannya ketika menghadapi suatu masalah.

2) Pencarian pra beli: konsumen berada pada tingkatan ini jika ia merasa

memerlukan informasi yang akan digunakan sebagai dasar

menentukan pilihan produk. Banyak keputusan konsumen yang

didasarkan pada kombinasi antara pengalaman masa lalu (sumber

internal) dengan informasi pemasaran serta informasi non komersial

(sumber eksternal).

3) Evaluasi terhadap alternatif: ketika mengevaluasi alternatif-alternatif

yang potensial, konsumen cenderung mempergunakan dua tipe

informasi, yaitu:

a) Senarai merek yang mereka rencanakan untuk digunakan dalam

memilih (evoked set).

b) Kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi tiap-tiap merek.

c. Output

Komponen output menunjuk kepada dua macam kegiatan pasca keputusan

yang saling berhubungan erat, yaitu:


31

1) Perilaku beli: konsumen membuat dua tipe pembelian yaitu pembelian

coba dan pembelian ulang.

2) Evaluasi pasca beli: analisis pasca beli yang dilakukan oleh konsumen

mungkin tergantung pada kepentingan dari keputusan tentang produk

dan pengalaman yang diperoleh dalam menggunakan produk yang

bersangkutan. Bila produk itu sesuai dengan harapan, ada

kemungkinan mereka akan membeli lagi. Jika produk itu

mengecewakan atau tidak bisa memenuhi harapan, konsumen akan

mencari alternatif lain yang lebih sesuai.

C. Bank Syariah

1. Pengertian

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud

dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit

dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.28

Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008, perbankan

syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit

usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses

dalam melaksanakan kegiatan usahanya.29

28
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 30.
29
Ismail, Perbankan Syariah, h. 33.
32

Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan

prinsip syariah.Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada

hukum Islam dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak

membayar bunga kepada nasabah.Imbalan yang diterima oleh bank syariah

maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian

antara nasabah dan bank.30

2. Jenis-jenis Bank Syariah

Di Indonesia, regulasi mengenai bank syariah tertuang dalam UU No. 21

Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank syariah adalah bank yang

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya

terdiri dari:31

a. Bank Umum Syariah (BUS)

Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS dapat berusaha sebagai

bank devisa dan bank nondevisa. Bank devisa adalah bank yang dapat

melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata

uang asing secara keseluruhan seperti transfer ke luar negeri, inkaso ke luar

negeri, pembukaan letter of credit, dan sebagainya.

30
Ismail, Perbankan Syariah, h. 32.
31
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 61.
33

b. Unit Usaha Syariah (UUS)

Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari kantor pusat bank umum

konvensional yang berfungsi sebagi kantor induk dari kantor atau unit yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di

kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai

kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/ atau unit syariah.

c. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.BPRS tidak

dapat melaksanakan transaksi lalu lintas pembayaran atau transaksi dalam lalu

lintas giral. Fungsi BPRS pada umumnya terbatas pada hanya penghimpunan

dana dan penyaluran dana.32 Bentuk hukum BPRS perseroan terbatas, BPRS

hanya boleh dimiliki oleh WNI dan/ atau badan hukum Indonesia, pemerintah

daerah, atau kemitraan antara WNI atau badan hukum Indonesia dengan

pemerintah daerah.33

32
Ismail, Perbankan Syariah, h. 54.
33
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 62.
34

3. Produk dan Jasa Bank Syariah

Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat dibagi

menjadi tiga bagian besar, yaitu produk penghimpunan dana, produk penyaluran

dana dan produk pelayanan jasa.34

a. Produk Penghimpunan Dana (funding)

Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan

deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan

dana masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah.

1) Prinsip wadi’ah

Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhmanah yang

diterapkan pada produk rekening giro.Wadi’ah dhamanah berbeda dengan

wadi’ah amanah.Dalam wadi’ah amanah, pada prinsipnya harta titipan

tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sementara itu, dalam hal

wadi’ah dhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas

keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan

tersebut.35

2) Prinsip Mudharabah

Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan

bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai

mudharib (pengelola).Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan

34
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,
2011), ed. 4, cet. 8, h. 97.
35
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 107.
35

murabahah, ijarah dan mudharabah kedua. Hasil usaha ini akan

dibagihasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati. Dalam hal bank

menggunakannya untuk melakukan mudharabah kedua, maka bank

bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi.

Prinsip mudharabah ini diaplikasikan pada produk tabungan berjangka

dan deposito berjangka. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh

pihak penyimpan dana, prinsip mudharabah terbagi dua yaitu

mudharabah mutlaqah atau URIA (Unrestricted Investment Account) dan

mudharabah muqayyadah atau RIA (Restricted Investment Account).36

a) Mudharabah Mutlaqah (URIA)

Dalam mudharabah mutlaqah, tidak ada pembatasan bagi bank

dalam menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah tidak memberikan

persyaratan apapun kepada bank. Bank memiliki kebebasan penuh

untuk menyalurkan dana URIA ini ke bisnis manapun yang

diperkirakan menguntungkan.

Dalam penerapan mudharbah mutlaqah ini dikembangkan produk

tabungan dan deposito, sehingga terdapat dua jenis penghimpunan

dana, yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.

36
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 109.
36

b) Mudharabah Muqayyadah (RIA)

Mudharabah Muqayyadah (RIA) ini terbagi menjadi dua

yaituMudharabah Muqayyadah on Balance Sheet dan Mudharabah

Muqayyadah of Balance Sheet.37

(1) Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet

Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (restricted

investment) di mana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat

tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya disyaratkan

digunakan untuk bisnis tertentu, disyaratkan digunakan dengan

akad tertentu, atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu.

(2) Mudharabah Muqayyadah of Balance Sheet

Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran danamudharabah

langsung kepada pelaksana usahanya, di mana bank bertindak

sebagai perantara (arranger) yang mempertemukan antara pemilik

dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan

syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari

bisnis (pelaksana usaha).38

b. Produk Penyaluran Dana (financing);

Dalam menyalurkan dananya kepada nasabah, secara garis besar produk

pembiayaan bank syariah terbagi ke dalam empat kategori, yaitu pembiayaan

37
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 110.
38
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 111.
37

dengan prinsip jual beli, prinsip sewa, prinsip bagi hasil dan dengan akad

pelengkap.

1) Prinsip Jual Beli (Ba’i)

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan

kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat

keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas

barang yang dijual.

Transaksi jual beli ini dapat dibedakan berdasarkan bentuk

pembayaran dan waktu penyerahan barang, yakni sebagai berikut:

a) Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah transaksi jual beli di mana bank menyebut

jumlah keuntungan.Bank bertindak sebagai penjual, sementara

nasabah sebagai pembeli.Harga jual adalah harga beli bank dari

pemasok ditambah keuntungan (marjin).

Dalam perbankan, murabahahselalu dilakukan dengan cara

pembayaran cicilan (bi tsaman ajil atau muajjal). Dalam transaksi ini

barang diserahkan segera setelah akad, sementara pembayaran

dilakukan secara tangguh/cicilan.39

b) Pembiayaan Salam

Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang

diperjualbelikan belum ada.Oleh karena itu, barang diserahkan secara


39
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 98.
38

tangguh sementara pembayaran dilakukan secara tunai.Bank bertindak

sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli.

Umumnya transaksi ini diterapkan dalam pembiayaan barang

komoditi pertanian oleh bank untuk kemudian dijual kembali secara

tunai atau cicilan.Sekilas transaksi ini mirip jual beli ijon, namun

dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan

barang harus ditentukan secara pasti.40

c) Pembiyaan Istishna’

Produk istishna’ menyerupai produk salam, tapi dalam istishna’

pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali

(termin) pembayaran. Produk pembiayaan istishna’ ini biasanya

dipergunakan di bidang manufaktur.

Ketentuan umum pembiayaan istishna’ adalah spesifikasi barang

pesanan harus jelas seperti jenis, macam, ukuran, mutu dan

jumlahnya.Harga jual yang telah disepakati dalam akad tidak boleh

berubah selama akad berlaku.Jika terjadi perubahan pada kriteria

pesanan dan terjadi perubahan harga setelah akad ditandatangani,

seluruh biaya tambahan tetap ditanggung nasabah.41

40
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 99.
41
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 100.
39

2) Prinsip Sewa (Ijarah)

Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui

pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan

(ownership / milkiyah) atas barang itu sendiri.Dalam konteks perbankan

syariah, ijarah adalah lease contract di mana bank menyewakan peralatan

kepada salah satu nasabahnya berdasarkan pembebanan biaya yang sudah

ditentukan secara pasti sebelumnya (fixed charge).42

Teknis ijarah dalam perbankan di antaranya:

a) Transaksi ijarah ditandai adanya pemindahan manfaat. Jadi, pada

dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli. Namun

perbedaan terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli

objeknya adalah barang, maka pada ijarah objeknya adalah jasa.

b) Pada akhir masa sewa bank dapat saja menjual barang yang

disewakan kepada nasabah. Karena itu dalam perbankan syariah

dikenal al-ijarah al-muntahiya bit-tamlik (sewa yang diikuti

dengan perpindahan kepemilikan).

c) Harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian antara

bank dengan nasabah.

3) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

Produk pembiayaan bank syariah yang didasarkan atas prinsip bagi

hasil terdiri dari musyarakah dan mudharabah.


42
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2008), h. 73.
40

a) Musyarakah

Musyarakah adalah kerja sama antara kedua pihak atau lebih untuk

suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana dengan keuntungan dan risiko akan ditanggung

bersama sesuai dengan kesepakatan.43

b) Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak

di mana pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan sejumlah

modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian

pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam

panduan kontribusi 100% modal kas dari shahib al-maal dan keahlian

dari mudharib.44

4) Akad Pelengkap

Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi

ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan.Meskipun tidak

ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi dalam akad ini dibolehkan

untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

melaksanakan akad ini.Besarnya pengganti biaya ini sekedar untuk

menutupi baiya yang benar-benar timbul.45

43
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 74.
44
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 103.
45
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 105.
41

a) Hiwalah (Alih Utang Piutang)

Hiwalah adalah memindahkan hutang dari tanggungan orang yang

berhutang (muhil) menjadi tanggungan orang yang berkewajiban

membayar hutang (muhal alaih).46

Tujuan fasilitas hiwalah adalah untuk membantu supplier

mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya.Bank

mendapat ganti biaya atas jasa pemindahan piutang. Untuk

mengantisipasi risiko kerugian yang akan timbul, bank perlu

melakukan penelitian atas kemampuan pihak yang berutang dan

kebenaran transakasi antara yang memindahkan piutang dengan orang

yang berutang.47

b) Rahn (Gadai)

Rahn secara teknisnya adalah menahan salah satu harta milik si

peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.Barang

yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis.Dengan demikian,

pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil

kembali seluruh atau sebagian piutangnya.48Tujuan akad rahn ini

adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank

dalam memberikan pembiayaan.49

46
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 78.
47
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 105.
48
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 79.
49
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 106.
42

c) Qardh

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat

ditagih atau diminta kembali dengan kata lain meminjamkan tanpa

mengharap imbalan.50 Aplikasi qardh dalam perbankan biasanya

dalam empat hal, yaitu sebagai pinjaman talangan haji, sebagai

pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah,

sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil dan sebagai pinjaman

kepada pengurus bank.51

d) Wakalah (Perwakilan)

Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seorang sebagai pihak

pertama kepada orang lain sebagai pihak kedua dalam hal-hal yang

diwakilkan. Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah

memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan

pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso dan transfer

uang.52

e) Kafalah (Garansi Bank)

Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin

pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Bank dapat mensyaratkan

nasabah untuk menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai

rahn. Bank dapat pula menerima dana tersebut dengan prinsip

50
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 81.
51
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 106.
52
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 107.
43

wadi’ah. Untuk jasa-jasa ini, bank mendapatkan pengganti biaya atas

jasa yang diberikan.53

c. Produk Pelayanan Jasa (service)

Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries (penghubung) antara

pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) dengan pihak yang kelebihan

dana (surplus unit), bank syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan

jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapat imbalan berupa sewa atau

keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain berupa:54

1) Sharf (Jual Beli Valuta Asing)

Pada prinsipnya jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf.Jual

beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahan harus dilakukan pada

waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta

asing.

2) Ijarah (Sewa)

Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan (safe

deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian).

Bank mendapat imbalan sewa dari jasa tersebut.

53
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 107.
54
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 112.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.Penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang lebih mendasarkan pada data yang dapat dihitung untuk

menghasilkan suatu penafsiran.1

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survei.

Menurut Hendri dan Abrista, penelitian survei merupakan suatu teknik

pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan (mengukur)

data dengan beberapa instrumen yaitu kuesioner dan wawancara.2

Menurut Etta dan Sopiah, metode survei merupakan metode pengumpulan

data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.Metode ini

memerlukan kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek (responden)

penelitian agar diperoleh data yang diperlukan.3

1
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV.
ANDI OFFSET, 2013), h. 288.
2
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Gramata
Publishing, 2013), h. 79.
3
Etta Mamang S. dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, h. 302.

44
45

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok yang menjadi sasaran.Populasi adalah

sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam

suatu penelitian (pengamatan).4Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa

S-1 Program Studi Muamalatangkatan 2013, 2014 dan 2015 yang berjumlah 443

orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil berdasarkan

teknik tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.5 Sedangkan sampling

adalah suatu prosedur atau cara untuk memilih sampel dari sebagian unit yang ada

dalam populasi.6Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu yang umumnya disesuaikan dengan tujuan dan masalah

penelitian.7

Adapun pertimbangan/kriteria yang ditetapkan dalam penentuan sampel

adalah Mahasiswa S-1 Program Studi Muamalat yang memiliki rekening

(tabungan) di bank syariah.Alasan yang mendasari pemilihan sampel adalah

responden diasumsikan telah mempelajari mata kuliah Dasar-dasar Ekonomi

4
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, h. 114.
5
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam,h.113.
6
Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis, (Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2009), h. 63.
7
Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis,h. 66.
46

Islam dan Produk-produk Bank Syariah, sehingga responden mengetahui tentang

bank syariah dan prinsip-prinsip syariah.Jumlah sampel yang diambil dalam

penelitian ini diperoleh dari (jumlah populasi x 30%). Menurut Muhammad Idrus,

jika jumlah populasi besar (lebih dari 100) angka 30% dapat dianggap cukup

untuk menentukan jumlah sampel yang ingin diambil.8 Maka, jumlah sampel

dalam penelitian ini dapat dihitung dari (443 x 30% = 132,9 dibulatkan menjadi

133).

C. Jenis dan Sumber Data

Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi

atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta.9

Menurut sumber atau cara memperolehnya, data terbagi menjadi dua yaitu:

1. Data Primer

Data Primer adalah data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari

sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.10Dalam penelitian ini

data primer diperoleh langsung dari hasil penyebaran kuisioner kepada responden

tentang beberapa variabel yang diteliti.

8
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), h. 94.
9
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2003), cet. 2, h.
5.
10
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Kencana, 2013),h. 16.
47

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua (bukan orang

pertama) yang memiliki informasi atau data tersebut.11Data sekunder pada

penelitian ini adalah buku-buku terkait dengan teori yang relevan, artikel, surat

kabar, laporan-laporan dan penelitian-penelitian terdahulu.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa

teknik pengumpulan untuk memperoleh data dan informasi yang relevan dan terkait

dengan permasalahan yang diteliti. Adapun metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data

dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek

penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran

secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut.12 Dalam hal ini peneliti

melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi mahasiswa S-1 program studi

muamalat yang memiliki rekening (tabungan) di bank syariah.

11
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, h. 86.
12
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif,h. 19.
48

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis,

seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil atau hukum, dan

lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.13Dalam penelitian ini,

peneliti memperoleh data jumlah mahasiswa yang diambil dari arsip data

mahasiswa fakultas syariah dan hukum.

3. Kuisioner

Kuisioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan

peneliti mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa

orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan

atau oleh sistem yang sudah ada.14 Informasi ini diperoleh dengan cara menyusun

suatu daftar pertanyaan atau pernyataan yang akan diajukan kepada responden

(objek penelitian).

Kuisioner pada penelitian ini menggunakan Skala Likert.Skala ini meminta

responden untuk menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya

terhadap serangkaian pernyataan tentang sautu objek. Skala ini dikembangkan

oleh Rensis Linkert dan biasanya memiliki kategori 5 sampai dengan 7 dari

sangat setuju sampai sangat tidak setuju.15

13
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006),
h. 191.
14
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 21.
15
Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis,h. 78.
49

Kuisioner ini memiliki skala ordinal karena jawabannya berjenjang

(dikuantifikasikan ke dalam angka). Jawaban dari kuisioner yang diajukan kepada

responden terdiri dari lima jawaban, yaitu:

Sangat Setuju (SS) =5

Setuju (S) =4

Netral (N) =3

Tidak Setuju (TS) =2

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

4. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan sumber

perpustakaan untuk memperoleh data penelitian.Dalam studi pustaka peneliti

perlu mengumpulkan seluruh atau sebanyak mungkin bahan-bahan pustaka yang

relevan dengan masalah yang diteliti.16Dalam penelitian ini penulis memperoleh

teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian melalui bahan-bahan pustaka

(buku-buku) yang terdapat di perpustakaan.

16
Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), h.
74.
50

E. Variabel Penelitian

Tabel 3.1. Variabel Penelitian

No.
No. Variabel Unsur Indikator
Item

1. Harga - Biaya 1
pembukaan
rekening yang
murah
- Biaya 2
administrasi
yang murah
Kemudahan - Lokasi yang
3
strategis
- Prosedur dan
4
persyaratan yang
mudah
Variabel
- Fasilitas yang
5
memadai
Independen (Motif
Keuntungan - Bagi hasil yang 6
kompetitif
Rasioanl) (X1)
- Bonus tabungan 7
Kehandalan - Pegawai yang 8
terpercaya dan
profesional
- Pelayanan cepat 9
dan tepat
- Informasi yang 10
jelas
- Produk yang 11
variatif
- Adanya 12-13
sosialisasi dan
promosi
2. Status Sosial - Dorongan agama 14
Variabel
- Dorongan 15
keluarga
Independen (Motif
- Dorongan 16
kerabat
51

Emosional) (X2) Kebanggaan - Nuansa islami 17


- Produk sesuai 18
prinsip syariah
- Sistem transaksi 19
sesuai ajaran
Islam
Kenyamanan - Busana pegawai 20
sesuai syariah
- Keramahan 21
pegawai
- Keindahan dan 22
kebersihan
kantor
- Ruang tunggu 23
yang nyaman
Keamanan - Merasa aman 24
bertransaksi di
bank syariah
- Membelanjakan 25
harta sesuai
dengan ajaran
Al-Qur‟an
- Bebas dari riba 26
3. - Mengetahui akan 27
kebutuhan
Pengenalan
produk
Kebutuhan - Dorongan untuk 28
Variabel
memenuhi
kebutuhan
Dependen
- Pencarian 29
informasi dari
(Pengambilan
sumber pribadi
- Pencarian 30
Keputusan
Pencarian informasi dari
sumber
Mahasiswa) (Y) Informasi
komersial
- Pencarian 31
informasi sumber
non komersial
(umum)
52

Evaluasi - Mencari solusi 32-33


atau alternatif
Alternatif
atas kebutuhan

Keputusan - Mengambil 34
keputusan
Memilih
memilih produk

Perilaku Pasca - Sangat puas 35


- Tidak puas 36
Pembelian

Sumber: Sofjan Assauri (2013), Ali Hasan (2010) dan James f. Engel, dkk (1994)

F. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data

yang tepat dari variabel yang diteliti.17Validitas penelitian berbicara mengenai

sejauh mana kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan yang sebenarnya atau

sejauh mana hasil penelitian mencerminkan keadaan.Suatu instrumen yang

valid atau sahih berarti memiliki validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen

kurang valid atau sahih mempunyai validitas rendah.

17
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2002), h. 58.
53

Metode yang sering digunakan untuk menguji tingkat validitas instrumen

adalah korelasi produk momen (product moment correlation). Ada beberapa

kriteria yang dapat digunakan untuk mengetahui kuisioner yang digunakan

sudah tepat untuk mengukur apa yang diukur, yaitu:18

1) Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3.

2) Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (α ; n-2) n = jumlah

sampel.

3) Nilai Sig. ≤ α.

Rumus yang bisa digunanakan untuk uji validitas dengan teknik korelasi

product moment, yaitu:19

Di mana:

n = jumlah responden

x = skor variabel (jawaban responden)

y = skor total dari variabel (jawaban responden)

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuisioner. Kuisioner yang reliabel

adalah kuisioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada

18
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 47.
19
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 48.
54

kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. 20Suatu kuisioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten dari waktu ke waktu.

Metode yang digunakan untuk reliabilitas instrumen adalah teknik

Cronbanch’s Alpha. Teknik atau rumus ini digunakan untuk menentukan

apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak, bila jawaban yang

diberikan responden berbentuk skala seperti 1-3, 1-5 dan 1-7 atau jawaban

responden yang menginterpratasikan penilaian sikap. Suatu instrumen

penelitian dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha melebihi 0,6 (

r11> 0,6).21

Rumus yang bisa digunakan untuk mengukur reabilitas dengan teknik

Cronbach’s Alpha adalah:

Di mana:

r11 = Reliabilitas instrumen σt2 = Varian total

k = Banyaknya item pertanyaan atau pernyataan

∑σn2=Jumlah varian butir

20
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, h. 63.
21
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 57.
55

2. Uji Asumsi Klasik

Tujuan dari uji asumsi klasik regresi linier berganda adalah melihat asumsi

tertentu tentang pola perilaku variabel yang dikenal dengan nama asumsi dasar

model regresi yaitu normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan

autokorelasi. Bila uji asumsi terpenuhi, maka analisis regresi linier berganda

dapat digunakan sebagai hasil akhir uji hipotesis penelitian.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi

normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang

terdistribusi normal.Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji

normal P-Plot, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolomogorov-Smirnov.22

Pada uji normal P-Plot jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.Pada

uji Kolomogorov-Smirnov dilihat dari nilai residual.Dikatakan normal bila

nilai residual yang dihasilkan di atas nilai signifikansi yang ditetapkan.23

b. Uji Multikolinieritas

22
Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 156.
23
Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, h. 157.
56

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi

antarvariabel independen (IV) pada model regresi.Korelasi antar variabel

independen sebaiknya kecil. Korelasi antar-IV (r < 0,8), lebih baik lagi jika (r

< 0,5). Semakin kecil korelasi antar-IV semakin baik untuk model regresi

yang dipergunakan.24

Beberapa kriteria untuk mendeteksi multikolinearitas pada suatu model

adalah sebagai berikut:25

1) Jika nilai Variance Inflation Factor(VIF) tidak lebih dari 10 nilai

Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas

dari multikolinearitas. Dengan kata lain, apabila nilai VIF > 10 dan

nilai Tolerance < 0,1 maka terjadi multikolinearitas.

2) Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen

kurang dari 0,70, maka model dapat dikatakan terbebas dari

multikolinearitas. Jika lebih dari 0,70 maka diasumsikan terjadi

korelasi (interaksi hubungan) yang sangat kuat antar variabel

independen sehingga terjadi multikolinearitas.

3) Jika nilai koefisien determinasi, baik nilai R2 maupun Adjusted R2 di

atas 0,60, namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh

terhadap variabel dependen, maka diasumsikan model terkena

multikolinearitas.

24
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), h.
92.
25
Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, h. 157.
57

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data

(group) mempunyai variansi yang sama di antara data (group) tersebut. Data

yang diharapkan adalah yang memiliki variansi yang sama, dan disebut

homoskedastisitas. Sedangkan jika varian tidak sama, disebut

heteroskedastisitas.26

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan cara melihat

garafik Plots antara nilai prediksi variabel terikat (dependen), yaitu ZPRED

(sumbu X) dengan residualnya SRESID (sumbu Y). Jika ada pola tertentu,

seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah

terjadi heteroskedastisitas.Jika tidak ada pola yang jelas atau tertatur, serta

titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.27

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t

sebelumnya pada model regresi linier yang dipergunakan.Jika terjadi

26
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, h. 92.
27
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, h. 92.
58

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.Dalam model regresi

yang baik adalah tidak terjadi autokorelasi.28

Salah satu metode yang sering digunakan untuk menguji ada tidaknya

autokorelasi adalah uji Durbin-Watson.Jika nilai Durbin Watson terletak di

antara du dan 4-du(du< d < 4-du), maka model regresi tidak terdapat

permasalah autokorelasi.29

3. Analisis Regresi Linier Berganda

a. Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen

(kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor

dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya).30 Dengan kata lain, analisis ini

digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh setiap variabel bebas

(independen) terhadap variabel terikat (dependen).

Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana: Y = Pengambilan keputusan

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

28
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, h. 92.
29
Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, h. 158.
30
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. ALFABETA, 2007), h. 275.
59

X1 = Motif rasional

X2 = Motif emosional

e = Standard error

b. Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien determinasi adalah sebuah koefisien yang memperlihatkan

besarnya variasi yang ditimbulkan oleh variabel bebas yang dinyatakan oleh

prosentase.Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai R

Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0

sampai 1. Jika nilai R mendekati 1, maka pengaruh variabel X terhadap

variabel Y sangat besar.Sebaliknya, jika nilai R menjauhi angka 1 maka

pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah sangat kecil.31

c. Uji Hipotesis

1) Uji Simultan dengan F-Test

Uji F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama

(simultan) variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-test

ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. hasil F-test

menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom Sig.) lebih kecil dari

level of significant yang ditentukan, atau F hitung (pada kolom F) lebih

31
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010), h.
130.
60

besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n-k, k

adalah jumlah variabel dependen dan independen.32

Hipotesis dalam uji F ini adalah:

 H0: Motif rasional dan motif emosional secara simultan (bersama-

sama) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa

dalam memilih bank syariah.

 H1: Motif rasional dan motif emosional secara simultan (bersama-

sama) berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam

memilih bank syariah.

2) Uji Parsial dengan t-Test

Uji t-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Pada

output SPSS dapat dilihat pada tabel coefficienta. Nilai dari uji t-test dapat

dilihat dari p-value (pada kolom Sig.) pada masing-masing variabel

independen, jika p-value lebih kecil lebih kecil dari level of significant

yang ditentukan, atau t-hitung (pada kolom t) lebih besar dari t-tabel.33

Hipotesis dalam uji t ini adalah:

 H0: Motif rasional secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.

32
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, h. 149.
33
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, h. 149.
61

 H1: Motif rasional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.

 H0: Motif emosional secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.

 H2: Motif emosional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.

G. Kerangka Alur Penelitian

Gambar 3.1. Kerangka Alur Penelitian

Pengumpulan Data Pengolahan Data

Analisis Data

Uji Validitas dan


Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik

Uji Regresi Linier Uji Hipotesis Kesimpulan


Berganda
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa S-1 Prodi Muamalat

(Hukum Ekonomi Syariah) FSH UIN Jakarta dengan jumlah responden yang

jadikan sampel sebanyak 133 orang.Setelah kuisioner disebarkan kepada 133

responden, maka dilakukan identifikasi karakteristik responden. Berikut ini

adalah hasil distribusi frekuensi yang dilihat dari beberapa karakteristik

responden:

a. Angkatan

Tabel 4.1 Angkatan

No Angkatan Frekuensi %

1 2013 52 39,1
2 2014 42 31,6
3 2015 39 29,3
Total 133 100,0

Sumber: Hasil Output SPSS

Berdasarkan data pada tabel 4.1 di atas, diketahui bahwa jumlah

responden dari angkatan 2013 sebanyak 52 orang (39,1%), jumlah responden

62
63

dari angkatan 2014 sebanyak 42 orang (31,6%) dan jumlah responden dari

angkatan 2015 sebanyak 39 orang (29,3%).

b. Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Jenis Kelamin

Jenis
No Kelamin Frekuensi %
1 Laki-laki 64 48,1
2 Perempuan 69 51,9
Total 133 100,0
Sumber: Hasil Output SPSS

Berdasarkan data pada tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa jumlah

responden laki-laki sebanyak 64 orang (48,1%) dan jumlah responden

perempuan sebanyak 69 orang (51,9%).

c. Usia

Tabel 4.3 Usia

No Usia Frekuensi %
1 < 18 Tahun 12 9,0
2 18 - 20 Tahun 79 59,4
3 21 - 25 Tahun 42 31,6
Total 133 100,0
Sumber: Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa responden pada penelitian

ini didominasi oleh usia remaja akhir yaitu berkisar antara usia 18 – 20 tahun

dengan jumlah 79 orang (59,4%). Sisanya yaitu responden usia remaja awal yaitu
64

< 18 tahun sebanyak 12 orang (9,0%) dan usia dewasa awal berkisar antara 21 –

25 tahun sebanyak 42 orang (31,6%).

d. Agama

Tabel 4.4 Agama

No Agama Frekuensi %
1 Islam 133 100,0
2 Non Islam 0 0
Total 133 100,0
Sumber: Hasil Output SPSS

Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa seluruh responden

sebanyak 133 orang (100%) beragama Islam, hal ini dikarenakan responden

merupakan mahasiswa Perguruan Tinggi Islam, sehinggan semua mahasiswa

beragama Islam.

e. Rekening Bank Syariah yang Dimiliki

Tabel 4.5 Rekening Bank Syariah yang Dimiliki

Rekening Bank Syariah yang


No Frekuensi %
Dimiliki
1 Bank Muamalat 25 18,8
2 Bank Syariah Mandiri 36 27,1
3 BRI Syariah 27 20,3
4 BNI Syariah 31 23,3
5 Bank Mega Syariah 6 4,5
6 BCA Syariah 5 3,8
7 Bank DKI Syariah 3 2,3
Total 133 100,0
65

Sumber: Hasil Output SPSS

Berdasarkan data pada tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa rekening

(tabungan) yang paling banyak digunakan oleh responden adalah Bank Syariah

Mandiri dengan jumlah 36 orang (27,1%), urutan kedua yaitu BNI Syariah

sebanyak 31 orang (23,3%), urutan ketiga adalah BRI Syariah dengan jumlah 27

orang (20,3%), urutan keempat yaitu Bank Muamalat sebanyak 25 orang

(18,8%), urutan kelima yaitu Bank Mega Syariah sebanyak 6 orang (4,5%),

urutan keenam BCA Syariah sebanyak 5 orang (3,8%) dan urutan ketujuh adalah

Bank DKI Syariah sebanyak 3 orang (2,3%).

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (Corrected

Item-Total Correlation) dengan r tabel, dengan kriteria sebagai berikut:

 Jika nilai r hitung> nilai r tabel maka item valid

 Jika nilai r hitung< nilai r tabel maka item tidak valid

Nilai r tabel dapat diperoleh dari jumlah N atau nilai df (n-2), di mana n

adalah jumlah sampel atau responden. Pada penelitian ini jumlah sampel (n) =

133, maka df (133-2) = 131. Dengan tingkat signifikansi 0,05, maka didapat nilai

r tabel = 0,176.
66

Tabel 4.6 Uji Validitas

Corrected Corrected
No Item Item-Total Keterangan No Item Item-Total Keterangan
Correlation Correlation
Item 1 0.351 Valid Item 19 0.600 Valid
Item 2 0.558 Valid Item 20 0.515 Valid
Item 3 0.453 Valid Item 21 0.640 Valid
Item 4 0.055 Tidak Valid Item 22 0.308 Valid
Item 5 0.252 Valid Item 23 0.297 Valid
Item 6 0.178 Valid Item 24 0.624 Valid
Item 7 0.511 Valid Item 25 0.599 Valid
Item 8 0.529 Valid Item 26 0.336 Valid
Item 9 0.516 Valid Item 27 0.254 Valid
Item 10 0.539 Valid Item 28 0.374 Valid
Item 11 0.479 Valid Item 29 0.219 Valid
Item 12 0.267 Valid Item 30 0.477 Valid
Item 13 0.666 Valid Item 31 0.391 Valid
Item 14 0.464 Valid Item 32 0.341 Valid
Item 15 0.055 Tidak Valid Item 33 0.403 Valid
Item 16 -0.023 Tidak Valid Item 34 0.324 Valid
Item 17 0.372 Valid Item 35 0.262 Valid
Item 18 0.684 Valid Item 36 -0.128 Tidak Valid

Sumber: Hasil Output SPSS

Berdasarkan uji validitas di atas dapat dilihat bahwa tidak semua item

pernyataan dinyatakan valid. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai corrected item-

total correlation pada setiap item pernyataan. Berdasarkan tabel di atas terdapat

4 item pernyataan yang dinyatakan tidak valid yaitu item 4, item 15, item 16 dan
67

item 36, karena nilai r hitung (corrected item-total correlation) lebih kecil dari

nilai r tabel. Maka item-item pernyataan yang tidak valid tersebut akan dihapus

dan tidak digunakan untuk perhitungan selanjutnya.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan konsistensi alat ukur yang

digunakan atau sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Suatu

instrument dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha melebihi 0,6 (r11>

0,6).1 Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas

Cronbach's
Alpha Jumlah Item
0,860 36
Sumber: Hasil Output SPSS

Berdasarkan uji reliabilitas di atas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s

Alpha sebesar 0,860. Hal itu berarti instrument penelitian ini dapat dikatakan

reliabel karena nilai yang dihasilkan lebih dari 0,6 .

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data hasil penelitian ini dapat menggunakan uji

Kolomogorov-Smirnov dan Grafik Normal P-P Plot seperti di bawah ini:


1
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 57.
68

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Motif Rasional Motif Emosional

N 133 133

Mean 45.33 45.84


a,b
Normal Parameters
Std. Deviation 5.200 5.093

Absolute .083 .126

Most Extreme Differences Positive .083 .059

Negative -.072 -.126

Kolmogorov-Smirnov Z .960 1.450

Asymp. Sig. (2-tailed) .315 .030

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Data dikatakan normal apabila nilai sig (p) > 0,05 dan dikatakan tidak

normal apabila nilai sig (p) < 0,05. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa

nilai sig (p) dari variabel motif rasional sebesar 0,315, ini berarti bahwa variabel

motif rasional dikatakan normal karena nilai sig (0,315) > 0,05. Nilai sig (p) dari

variabel motif emosional sebesar 0,030, ini juga berarti bahwa variabel motif

emosional dikatakan normal karena nilai sig (0,030) > 0,05.


69

Gambar 4.1 Uji Normalitas Data

Berdasarkan gambar grafik di atas, dapat dilihat hasil Normal P-P Plot

menunjukkan bahwa penyebaran titik-titik berada di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal.Itu artinya, data yang digunakan baik karena data

yang baik adalah data yang berdistribusi normal.Sehingga dapat disimpulkan

bahwa nilai residual tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Adanya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF). Batas nilai tolerance adalah 0,1 dan batas nilai

VIF adalah 10. Apabila nilai tolerance< 0,1 dan nilai VIF > 10 maka terjadi

multikolinieritas. Apabila nilai tolerance> 0,1 dan nilai VIF < 10 maka tidak

terjadi multikolinieritas.
70

Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas


a
Coefficients

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Motif Rasional .889 1.124


1
Motif Emosional .889 1.124

a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari kedua variabel

motif rasional dan motif emosional adalah 0,889 > 0,1 dan nilai VIF kedua

variabel tersebut 1,124 < 10. Berdasarkan hasil nilai tolerance dan VIF tersebut,

dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi multikolinieritas, karena

hasil dari nilai tolerance yang dihasilkan masing-masing variabel lebih dari 0,1

dan nilai VIF yang dihasilkan masing-masing variabel kurang dari 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas


71

Dari gambar scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik data menyebar

secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angkan 0 pada sumbu Y

dan tidak membentuk suatu pola yang jelas.Maka dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi ini.

d. Uji Autokorelasi

Tabel 4.10 Uji Autokorelasi


b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson


Estimate
a
1 .521 .271 .260 3.473 1.985

a. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional

b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan

Dari tabel di atas diketahui nilai durbin watson hitung sebesar 1,985.

Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai durbin watson tabel. Dengan

menggunakan tingkat signifikansi 0,05, n = 133 dan k = 3, maka diperoleh d L

(batas bawah durbin watson) sebesar 1,61 dan dU (batas atas durbin watson)

sebesar 1,74. Model regresi dikatakan tidak terdapat masalah autokorelasi apabila

dU< dw < 4-dU. Berdasarkan nilai tersebut diperoleh dU(1,74) < dw (1,985) < 4-

dU(2,26). Maka, dapat disimpulkan pada model regresi ini tidak terdapat masalah

autokorelasi.
72

4. Analisis Regresi Linier Berganda

a. Regresi Linier Berganda

Pada output ini, dikemukakan nilai koefisien dari persamaan regresi.

Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:

a. Y = α + b1X1 + b2X2 + e

Y = Nilai prediksi variabel dependen (Pengambilan keputusan)

α = Konstanta, yaitu nilai Y jika X1 dan X2 = 0

b1,b2 = Koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan

variabel Y yang didasarkan variabel X1 dan X2

X1 = Variabel independen (Motif rasional)

X2 = Variabel independen (Motif emosional)

e = Standard error

Tabel 4.11 Regresi Linier Berganda


a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 13.517 3.295 4.102 .000

1 Motif Rasional .166 .062 .213 2.685 .008

Motif Emosional .325 .063 .410 5.158 .000

a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan

Dari output tersebut didapatkan model persamaan regresi, yaitu:

Y = 13,517 + 0,166X1 + 0,325X2


73

Dari model regresi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Nilai konstanta sebesar 13,517 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai

motif rasional (X1) dan motif emosional (X2) atau sama dengan nol,

maka besarnya pengambilan keputusan (Y) sebesar 13,517%.

2) Nilai koefisien regresi X1 (motif rasional) sebesar 0,166 menyatakan

bahwa setiap penambahan 1% (karena bernilai positif) dari motif

rasional, maka nilai Y (pengambilan keputusan) akan bertambah

sebesar 16,6%.

3) Nilai koefisien regresi X2(motif emosional) sebesar 0,325 menyatakan

bahwa setiap penambahan 1% (karena bernilai positif) dari motif

emosional, maka nilai Y (pengambilan keputusan) akan bertambah

sebesar 32,5%.

Berdasarkan nilai koefisien regresi pada setiap variabel, jika variabel

bebas diurutkan dari pengaruh terbesar ke pengaruh terkecil, maka dapat

disimpulkan bahwa nilai koefisien regresi variabel yang paling berpengaruh

terhadap pengambilan keputusan mahasiswa adalah variabel motif emosional

(X2).
74

b. Koefisien Determinasi

Tabel 4.12 Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 .521 .271 .260 3.473

a. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen (motif rasional dan motif emosional)

menjelaskan variabel dependen (pengambilan keputusan).

Dari tabel di atas didapat nilai R Square sebesar 0,271 (27,1%), ini

menunjukkan bahwa variabel independen yaitu motif rasional (X1) dan motif

emosional (X2) memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan sebesar

27,1%. Sedangkan sisanya 72,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

termasuk dalam model regresi ini.


75

c. Uji Hipotesis

1) Uji Simultan (F-Test)

Tabel 4.13 Uji F


a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression 583.575 2 291.788 24.189 .000

1 Residual 1568.154 130 12.063

Total 2151.729 132

a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan

b. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional

Berdasarkan pada tabel analisis varian (ANOVA) ditampilkan hasil uji F

yang dipergunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen

(motif rasional dan motif emosional) terhadap variabel dependen (pengambilan

keputusan) secara simultan (secara bersama-sama).Dari tabel di atas didapat nilai

F hitung sebesar 24,189. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05, df1 = 2

dan df2 = 130, diperoleh nilai F tabel sebesar 3,07. Karena nilai F hitung > F

tabel (24,189 > 3,07) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat

disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima dengan kata lain motif rasional dan motif

emosional secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap

keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.


76

2) Uji Parsial (t-Test)

Tabel 4.14 Uji t


a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 13.517 3.295 4.102 .000

1 Motif Rasional .166 .062 .213 2.685 .008

Motif Emosional .325 .063 .410 5.158 .000

a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan

Berdasarkan pada tabel coefficients ditampilkan hasil uji t yang digunakan

untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen secara individual

(parsial) terhadap variabel dependen.Dari tabel di atas didapat nilai t hitung untuk

variabel motif rasional sebesar 2,685 dan nilai t hitung untuk variabel motif

emosional sebesar 5,158. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,025 dan df =

130, diperoleh nilai t tabel sebesar 1,978. Pada variabel motif rasional (X1), karena

nilai t hitung > nilai t tabel (2,685 > 1,978) dan signifikansi < 0,05 (0,008 < 0,05),

maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1diterima dengan kata lain motif rasional

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih

bank syariah. Pada variabel motif emosional (X2), karena nilai t hitung > nilai t tabel

(5,158 > 1,978) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan H0

ditolak dan H2 diterima dengan kata lain motif emosional secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.


77

5. Analisis Deskriptif Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan

Keputusan Mahasiswa

a. Motif Rasional

Tabel 4.15 Analisis Deskriptif Faktor Motif Rasional

Sangat
Sangat Tidak
No Faktor Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
Biaya Pembukaan
1 30,1% 66,9% 3,0% -
Rekening yang Murah
Biaya Administrasi yang
2 23,3% 63,2% 12,8% 0,8%
Murah
3 Lokasi yang Strategis 17,3% 48,1% 29,3% 5,3%
4 Fasilitas yang Memadai 4,5% 64,7% 30,1% 0,8%
Bagi Hasil yang
5 14,3% 62,4% 23,3% -
Kompetitif
Bonus yang Selalu
6 5,3% 47,4% 45,1% 2,3%
Diberikan Bank Syariah
Pegawai yang Terpercaya
7 21,1% 68,4% 9,8% 0,8%
dan Profesional
Pelayanan yang Cepat dan
8 22,6% 71,4% 6,0% -
Tepat
Informasi yang Diberikan
9 22,6% 61,7% 15,8% -
Jelas
10 Produk yang Variatif 24,1% 69,9% 6,0% -
Adanya Sosialisasi Bank
11 28,6% 54,9% 15,8% 0,8%
Syariah
Adanya Promosi Bank
12 12,0% 54,9% 32,3% 0,8%
Syariah

Sumber: Hasil Output SPSS


78

Dari data di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pada faktor biaya pembukaan rekening yang mudah, sikap tertinggi yang

ditunjukkan oleh jawaban responden adalah setuju dengan persentase

66,9% ( 89 orang), kemudian sikap sangat setuju 30,1% ( 40 orang), dan

sikap terendah adalah tidak setuju yaitu 3,0% (4 orang).

2) Pada faktor biaya administrasi yang murah, jawaban responden yang

paling banyak adalah setuju dengan persentase 63,2% (84 orang),

kemudian sangat setuju 23,3% (31 orang). Jawaban paling sedikit adalah

tidak setuju 12,8% (17 orang) dan sangat tidak setuju 0,8% (1 orang).

3) Pada faktor lokasi yang strategis, sikap tertinggi yang ditunjukkan

responden adalah setuju dengan persentase 48,1% (64 orang), kemudian

tidak setuju 29,3% (39orang), selanjutnya sangat setuju 17,3% (23 orang).

Dan jawaban terendah adalah sangat tidak setuju yaitu 5,3% (7 orang).

4) Pada faktor fasilitas yang memadai, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh

responden adalah setuju dengan persentase 64,7% (86 orang), kemudian

tidak setuju 30,1% (40 orang). Dan sikap terendah adalah sangat setuju

4,5% (6 orang), kemudian sangat tidak setuju 0,8% (1 orang).

5) Pada faktor bagi hasil yang kompetitif, jawaban tertinggi ditunjukkan

oleh sikap responden yang menyatakan setuju yaitu 62,4% (83 orang),

kemudian tidak setuju 23,3% (31 orang), dan terakhir sangat setuju 14,3%

(19 orang).
79

6) Pada faktor bonus yang selalu diberikan bank syariah, jawaban yang

paling banyak ditunjukkan oleh responden adalah setuju dengan

persentase 47,4% (63 orang), kemudian tidak setuju sebesar 45,1% (60

orang). Dan jawaban yang paling sedikit adalah sangat setuju sebesar

5,3% (7 orang), kemudian sangat tidak setuju sebesar 2,3% (3 orang).

7) Pada faktor pegawai yang terpercaya dan professional, sikap tertinggi

yang ditunjukkan oleh jawaban responden adalah setuju dengan

persentase 68,4% (91 orang), kemudian sangat setuju sebesar 21,1% (28

orang). Sikap terendah adalah tidak setuju sebesar 9,8% (13 orang) dan

sangat tidak setuju sebesar 0,8% (1 orang).

8) Pada faktor pelayanan yang cepat dan tepat, jawaban tertinggi

ditunjukkan oleh responden yang menyatakan setuju dengan persentase

71,4% (95 orang), kemudian sangat setuju sebesar 22,6% (30 orang) dan

terakhir tidak setuju sebesar 6,0% (8 orang).

9) Pada faktor informasi yang diberikan jelas, jawaban yang paling banyak

adalah sikap setuju dengan persentase 61,7% (82 orang), kemudian sangat

setuju sebesar 22,6% (30 orang), dan jawaban paling sedikit adalah tidak

setuju sebesar 15,8% (21 orang).

10) Pada faktor produk yang variatif, sikap tertinggi responden ditunjukkan

oleh jawaban setuju sebesar 69,9% (93 orang), selanjutnya sangat setuju

sebesar 24,1% (32 orang), dan terakhir tidak setuju sebesar 6,0% (8

orang).
80

11) Pada faktor adanya sosialisasi bank syariah, jawaban tertinggi yang

diberikan responden adalah setuju dengan persentase 54,9% (73 orang),

kemudian sangat setuju sebesar 28,6% (38 orang), selanjutnya tidak

setuju sebesar 15,8% (21 orang), dan jawaban terendah adalah sangat

tidak setuju sebesar 0,8% (1 orang).

12) Pada faktor adanya promosi bank syariah, sikap tertinggi ditunjukkan

oleh responden yang menyatakan setuju dengan persentase 54,9% (73

orang), kemudian tidak setuju sebesar 32,3% (43 orang), dan sikap

terendah ditunjukkan oleh sangat setuju sebesar 12,0% (16 orang),

kemudian sangat tidak setuju sebesar 0,8% (1 orang).

b. Motif Emosional

Tabel 4.16 Analisis Deskriptif Faktor Motif Emosional

Sangat
Sangat Tidak
No Faktor Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
1 Dorongan Agama 49,6% 36,8% 11,3% 2,3%
2 Nuansa Islami 33,1% 62,4% 4,5% -
Produk Sesuai Prinsip
3 25,6% 66,2% 7,5% 0,8%
Syariat Islam
Sistem Transaksi Sesuai
4 21,1% 68,4% 8,3% 2,3%
Ajaran Islam
Busana Pegawai Sesuai
5 39,8% 60,2% - -
Syariah
6 Keramahan Pegawai 37,6% 61,7% 0,8% -
81

Kebersihan dan Keindahan


7 28,6% 67,7% 3,8% -
Kantor
Ruang Tunggu yang
8 20,3% 74,4% 5,3% -
Nyaman
Merasa Aman Bertransaksi
9 25,6% 72,9% 1,5% -
di Bank Syariah
Membelanjakan Harta
10 34,6% 54,1% 11,3% -
Sesuai Ajaran Al-Qur'an
11 Bebas dari Unsur Riba 33,1% 47,4% 18,0% 1,5%
Sumber: Hasil Output SPSS

Dari data di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pada faktor dorongan agama, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh

responden adalah sangat setuju dengan persentase 49,6% (66 orang),

kemudian sikap setuju sebesar 36,8% (49 orang), selanjutnya tidak setuju

sebesar 11,3% (15 orang), dan sikap terendah adalah sangat tidak setuju

sebesar 2,3% (3 orang).

2) pada faktor nuansa Islami, jawaban yang paling banyak diberikan oleh

responden adalah setuju dengan persentase 62,4% (83 orang), kemudian

sangat setuju sebesar 33,1% (44 orang), dan tidak setuju memberikan

porsi yang paling sedikit sebesar 4,5% (6 orang).

3) Pada faktor produk sesuai prinsip syariat Islam, jawaban terbanyak yang

diberikan responden yaitu sikap setuju dengan persentase 66,2% (88

orang), kemudian sangat setuju sebesar 25,6% (34 orang), dan jawaban

paling sedikit adalah tidak setuju sebesar 7,5% (10 orang), kemudian

sangat tidak setuju sebesar 0,8% (1 orang).


82

4) Pada faktor sistem transaksi sesuai ajaran Islam, sikap tertinggi

ditunjukkan oleh respoden yang menyatakan setuju dengan persentase

68,4% (91 orang), kemudian sangat setuju sebesar 21,1% (28 orang), dan

sikap terendah ditunjukkan oleh responden yang menyatakan tidak setuju

sebesar 8,3% (11 orang), kemudian sangat tidak setuju sebesar 2,3% (3

orang).

5) Pada faktor busana pegawai sesuai syariah, jawaban terbanyak yang

diberikan responden adalah sikap setuju dengan persentase 60,2% (80

orang), kemudian sangat setuju sebesar 39,8% (53 orang).

6) pada faktor keramahan pegawai, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh

responden adalah setuju sebesar 61,7% (82 orang), kemudian sangat

setuju sebesar 37,6% (50 orang), dan terakhir tidak setuju sebesar 0,8% (1

orang).

7) Pada faktor kebersihan dan keindahan kantor, jawaban terbanyak yang

diberikan responden adalah setuju dengan persentase 67,7% (90 orang),

kemudian sangat setuju sebesar 28,6% (38 orang), dan jawaban paling

sedikit adalah tidak setuju sebesar 3,8% (5 orang).

8) Pada faktor ruang tunggu yang nyaman, jawaban terbanyak yang

diberikan responden adalah setuju dengan persentase 74,4% (99 orang),

kemudian sangat setuju sebesar 20,3% (27 orang), dan jawaban yang

paling sedikit adalah tidak setuju sebesar 5,3% (7 orang).


83

9) Pada faktor merasa aman bertransaksi di bank syariah, sikap tertinggi

yang diitunjukkan responden adalah setuju dengan persentase 72,9% (97

orang), kemudian sangat setuju sebesar 25,6% (34 orang), dan sikap

terendah adalah tidak setuju sebesar 1,5% (2 orang).

10) Pada faktor membelanjakan harta sesuai ajaran Al-Qur‟an, jawaban

terbanyak yang diberikan responden adalah setuju dengan persentase

54,1% (72 orang), kemudian sangat setuju sebesar 34,6% (46 orang), dan

terakhir tidak setuju sebesar 11,3% (15 orang).

11) Pada faktor bebas dari unsur riba, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh

responden adalah setuju dengan persentase 47,4% (63 orang), kemudian

sangat setuju sebesar 33,1% (44 orang), dan sikap terendah adalah tidak

setuju sebesar 18,0% (24 orang), kemudian sangat tidak setuju sebesar

1,5% (2 orang).

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, dapat diketahui bahwa di antara 2

(dua) variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel motif

rasional dan motif emosional, yang paling berpengaruh signifikan terhadap

pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih jasa perbankan syariah adalah

motif emosional, kemudian motif rasional.

Berdasarkan variabel motif emosional, dapat diketahui bahwa faktor-faktor

yang mendorong seseorang dalam memilih jasa perbankan syariah di antaranya


84

adalah dorongan agama, hal ini menunjukkan bahwa agama merupakan salah satu

faktor yang sangat kuat bagi responden dalam memutuskan memilih bank syariah.

Selain itu adalah nuansa Islami, hal ini bisa disebabkan karena responden bangga

dengan pegawai bank syariah yang selalu mengucapkan salam, pegawai wanita yang

memakai jilbab, dan nama-nama produk bank syariah sesuai dengan akad-akad dalam

fiqih muamalat. Kemudian, produk sesuai prinsip syariat Islam, Hal ini karena nama-

nama dalam produk bank syariah memang sesuai dengan akad-akad dalam fiqih

muamalat, seperti tabungan wadi’ah, tabungan mudharabah, giro wadi’ah,

pembiayaan murabahah, musyarakah, mudharabah, ijarah, dan lain-lain. Selain itu

adalah sistem transaksi sesuai ajaran Islam, hal ini menunjukkan bank syariah

menerapkan sistem bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya baik itu produk

penghimpunan dana maupun pembiayaan. Kemudian, busana pegawai sesuai syariah,

hal ini menunjukkan bahwa memang pegawai bank syariah memakai busana yang

sesuai syariah, yaitu pegawai wanita memakai jilbab yang menutup aurat. Selanjutnya

adalah keramahan pegawai, hal ini bisa disebabkan karena pegawai bank syariah

selalu mengucapkan salam dan memberikan senyum kepada nasabahnya. Selain itu

adalah keindahan dan kebersihan kantor serta ruang tunggu yang nyaman, hal ini

menunjukkan bahwa ruang kantor bank syariah didisain dengan suasana yang indah,

bersih dan memberikan rasa nyaman. Kemudian, merasa aman bertransaksi di bank

syariah, hal ini menunjukkan bahwa responden percaya dan yakin bank syariah dapat

menjaga uangnya dengan baik. Selanjutnya, membelanjakan harta sesuai ajaran Al-

Qur‟an, hal ini menunjukkan bahwa responden yakin dengan menabung di bank
85

syariah berarti sudah membelanjakan harta sesuai ajaran Al-Qur‟an karena di dalam

bank syariah yang tidak menerapkan sistem bunga sejalan dengan larangan dalam Al-

Qur‟an untuk meninggalkan riba. Dan terakhir yaitu bebas dari unsur riba, hal ini

menunjukkan bahwa responden yakin bank syariah terbebas dari unsur riba.

Berdasarkan variabel motif rasional, dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang

mendorong seseorang dalam memilih jasa perbankan syariah di antaranya adalah

biaya pembukaan rekening yang murah, hal ini menunjukkan bahwa semakin

murahnya biaya pembukaan rekening di bank syariah semakin mendorong seseorang

untuk menabung di bank syariah.Selain itu biaya administrasi yang murah, hal ini

menunjukkan bahwa dengan adanya biaya adminsitrasi yang murah mendorong

seseorang untuk menabung di bank syariah.Kemudian, lokasi yang strategis yaitu

lokasi bank syariah yang dekat dengan tempat tinggal nasabah, hal ini menunjukkan

bahwa dengan lokasi yang strategis tersebut memudahkan nasabah untuk

berhubungan dengan bank syariah.Selanjutnya, fasilitas yang memadai, dengan

adanya perkembangan teknologi yang ada di bank syariah seperti ATM (Auto Teller

Machine), Phone Banking dan Internet Banking menunjukkan bahwa nasabah mudah

bertransaksi dengan bank syariah secara lebih hemat, efisein dan cepat.Kemudian,

bagi hasil yang kompetitif menunjukkan bahwa bank syariah memberikan bagi hasil

yang sesuai dengan porsi nisbah nasabah dan mampu bersaing dengan bank

lain.Selain itu adalah bonus yang selalu diberikan bank syariah, dengan adanya bonus

yang diberikan bank syariah mendorong nasabah untuk meningkatkan simpanannya

(tabungan) di bank syariah.Selanjutnya, pegawai yang terperaya dan professional,


86

pelayanan yang cepat dan tepat serta informasi yang diberikan jelas, hal ini

menunjukkan bahwa pegawai bank syariah piawai dalam melayani nasabah sehingga

menimbulkan kepuasan nasabah dalam bertransaksi di bank syariah. Selain itu adalah

produk yang variatif, dengan adanya berbagai produk yang beragam menunjukkan

bahwa bank syariah mempunyai inovasi dan nasabah mempunyai berbagai macam

pilihan produk yang akan digunakannya. Selanjutnya adalah adanya sosialisasi bank

syariah, hal ini menunjukkan bahwa berbagai kalangan seperti pihak bank syariah itu

sendiri, akademisi maupun praktisi memberikan harapan yang besar bagi masyarakat

untuk ikut mengembangkan bank syariah dengan cara menabung di bank syariah.

Dan terakhir yaitu adanya promosi bank syariah, hal ini menunjukkan bahwa promosi

yang dilakukan bank syariah dapat menimbulkan daya tarik nasabah untuk menabung

di bank syariah.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh motif

rasional dan motif emosional terhadap pengambilan keputusan memilih jasa

perbankan syariah, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji secara simultan F hitung > F tabel (24,189 > 3,07) dan

signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel

motif rasional (X1) dan variabel motif emosional (X2) berhubungan positif

dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,271 atau (27,1%) terhadap

pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih jasa perbankan syariah.

Artinya semakin baik motif rasional dan motif emosional maka keputusan

mahasiswa dalam memilih jasa perbankan syariah akan semakin meningkat.

2. Berdasarkan hasil uji secara parsial, maka dapat diketahui variabel yang

paling mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih jasa

perbankan syariah adalah variabel motif emosional (X2) kemudian variabel

motif rasional (X1). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung > t tabel pada

variabel motif emosional (X2) yaitu (5,158 > 1,978) dan signifikansi < 0,05

yaitu (0,000 < 0,05) dan variabel motif rasional (X1) t hitung > t tabel yaitu

(2,685 > 1,978) dan signifikansi < 0,05 yaitu (0,008 < 0,05).

3. Berdasarkan variabel motif emosional, di antara sekian faktor, yang paling

dominan dalam mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa adalah

87
88

faktor ruang tunggu yang nyaman karena mayoritas responden memberikan

jawaban setuju sebesar 74,4% (99 orang). Berdasarkan variabel motif rasional,

di antara sekian faktor, yang paling dominan adalah faktor pelayanan yang

cepat dan tepat karena mayoritas responden memberikan jawaban setuju

sebesar 71,4% (95 orang).

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan pada bab sebelumnya yang

diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Hendaknya upaya perkembangan perbankan syariah tidak hanya diterapkan

dalam bentuk regulasi kebijakan-kebijakan tetapi juga lebih kepada orientasi

pasar (konsumen/nasabah) demi terciptanya keputusan memilih, kepuasan

dan loyalitas nasabah terhadap bank syariah.

2. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambah variabel

independen lainnya atau mengkaji faktor psikologis lainnya misalnya motif

spiritual. Sehingga memungkinkan dapat mempengaruhi variabel

pengambilan keputusan nasabah agar lebih melengkapi penelitian ini dan

memberikan hasil yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan.Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta:


Rajawali Pers, 2013.

Azhari, Akyas.Psikologi Umum dan Perkembangan.Jakarta: Teraju Mizan, 2004.

Chaniago, Muhammad Alfis. Indeks Hadits dan Syarah.Bekasi: CV. Alfonso


Pratama, 2008.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:


Balai Pustaka, 1999.

Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor.Potensi,


Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Wilayah
Kalimantan Selatan. Jakarta: Bank Indonesia, 2004.

Engel, James F., Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard.Perilaku Konsumen.Alih


Bahasa F.X. Budiyanto. Jakarta: Binarupa Aksara, 1994.

Goleman, Daniel.Kecerdasan Emosional. Alih Bahasa T. Hermaya. Jakarta: PT.


Gramedia Pustaka Utama, 2007.

Hanna, Nessim dan Richard Wozniak.Consumen Behavior An Applied Approach.


New Jersey: Prentice Hall, 2001.

Hasan, Ali.Marketing Bank Syariah.Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial.Yogyakarta: Erlangga, 2009.

Ismail.Perbankan Syariah.Jakarta: Kencana, 2011.

Kadir.Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial.Jakarta: Rosemata Sampurna,


2010.

Karim, Adiwarman A. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan.Jakarta: Rajawali


Pers, 2011.

King, Laura A. Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salemba


Humanika, 2010.

89
90

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Benyamin
Molan. Jakarta: PT. Indeks, 2009.

Kurniawan, Albert. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis.Bandung: Alfabeta,


2014.

Mangkunegara, Anwar Prabu.Perilaku Konsumen.Bandung: PT. Refika Aditama,


2009.

Marzoeki, Djohansjah. “Berfikir Rasional di Ranah Publik”.Artikel diakses pada 16


Juni 2015 dari http://www.djohansjahmarzoeki-rationalthinking.com/.

Maski, Ghozali. “Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Komponen


dan Model Logistik Studi pada Bank Syariah di Malang”.Journal of Indonesian
Applied Economics.Vol. 4.No. 1. (Mei 2010).

Na‟im, Akhsan dan Hendry Syaputra.Hasil Sensus Penduduk 2010.Jakarta: Badan


Pusat Statistik, 2011.

Nisfiannoor, Muhammad. Pendekatan Statistik Modern.Jakarta: Salemba Humanika,


2009.

Otoritas Jasa Keuangan.Statistik Perbankan Syariah Juni 2015. Jakarta: Otoritas Jasa
Keuangan, 2015.

Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw.Perilaku Konsumen.Yogyakarta: ANDI,


2009.

Ratnawati, Anny, dkk. Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank
Syariah di Wilayah Jawa Barat.Bogor: LP IPB, 2001.

Riduwan.Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2003.

Rochaety, Ety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief. Metodologi Penelitian
Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009.

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah.Perilaku KonsumenPendekatan Praktis.


Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2013.

Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk.Perilaku Konsumen.Alih Bahasa


Zoelkifli Kasip. Jakarta: PT. Indeks, 2004.
91

Setiadi, Nugroho J.Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2008.

Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia


Pustaka Utama, 2002.

Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana, 2013.

Soemitra, Andri.Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.Jakarta: Kencana, 2009.

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.Yogyakarta: Ekonisia, 2008.

Sugiyono.Statistika untuk Penelitian.Bandung: CV. ALFABETA, 2007.

Sumarsono, Sonny. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2004.

Sumarwan, Ujang.Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam


Pemasaran.Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Tanjung, Hendri dan Abrista Devi.Metodologi Penelitian Ekonomi Islam.Jakarta:


Gramata Publishing, 2013.

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2006.

“Pertumbuhan Bank Syariah Melambat Ditinggal Induk Usaha”.Sindo News.23 Mei


2015.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

KUISIONER
Kepada Yth. Responden
Di Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.
Saya Mahasiswi Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang
mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar sarjana (Strata satu/S-1) dengan judul skripsi saya
yaitu “Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional terhadap Pengambilan
Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah (Studi pada Mahasiswa Prodi Muamalat
FSH UIN Jakarta)”. Maka, dalam rangka pengumpulan data, saya memohon dengan
hormat kepada Saudara/saudari agar bisa meluangkan sedikit waktunya untuk
mengisi lembar kuisioner ini. Semua data-data yang Saudara/saudari berikan akan
saya jaga kerahasiaannya.
Atas perhatian dan kesediannya, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Jakarta, Oktober 2015


Hormat Saya,

Niswah Muti‟ah

A. Daftar Pertanyaan (Profil Responden)


Petunjuk Pengisian :
 Tulislah identitas Sdr/I pada titik-titik yang telah tersedia
 Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang sesuai dengan indentitas anda
yang sebenarnya.

1. Apakah Anda nasabah bank syariah?


a. Ya (teruskan mengisi kuisioner) b. Bukan (berhenti mengisi kuisioner)
2. Nama : ………………….. (boleh dikosongkan)
3. Angkatan tahun : …………………..
4. No. Hp : ………………….. (boleh dikosongkan)
5. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
6. Agama : a. Islam b. Non Islam
7. Usia :
a. < 18 tahun b. 18 – 20 tahun c. 21 – 25 tahun d. Lainnya, …
tahun

92
93

8. Rekening (tabungan) bank syariah apa yang Anda miliki?


a. Bank Mumalat c. BRI Syariah e. Lainnya, ………..
b. Bank Syariah Mandiri d. BNI Syariah

B. Daftar Pernyataan (Variabel Independen dan Variabel Dependen)


Petunjuk Pengisian :
Pernyataan ini bertujuan untuk mengetahui penilaian keputusan Anda dalam
memilih jasa perbankan syariah.
Jawablah dengan memberikan tanda silang ( X ) pada kotak yang tersedia dengan
alternatif pilihan:
SS = Sangat Setuju N = Netral STS = Sangat Tidak Setuju
S = Setuju TS = Tidak Setuju

1. Motif Rasional (Variabel Independen)


Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS S N TS STS
a. Faktor Harga
1) Biaya pembukaan rekening di bank syariah murah.
2) Biaya administrasi di bank syariah murah.
b. Faktor Kemudahan
Saya menabung di bank syariah karena lokasinya dekat
3)
dengan tempat tinggal.
Prosedur dan persyaratan pembukaan rekening di bank
4)
syariah mudah.
5) Fasilitas yang tersedia di bank syariah memadai.
c. Faktor Keuntungan
6) Bagi hasil yang diberikan bank syariah kompetitif.
7) Bank syariah selalu memberikan bonus kepada nasabah.
d. Faktor Kehandalan
Pegawai bank syariah terdiri atas orang-orang yang
8)
terpercaya dan profesional.
9) Pegawai bank syariah melayani nasabah dengan cepat dan
94

tepat.
10) Informasi yang diberikan sangat jelas.
11) Produk yang ditawarkan bank syariah bervariasi.
Adanya sosialisasi bank syariah oleh beberapa kalangan
12)
umat Islam (akademisi, praktisi dan lainnya).
13) Adanya promosi yang dilakukan pihak bank syariah.

2. Motif Emosional (Variabel Independen)


Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS S N TS STS
a. Faktor Status Sosial
14) Saya memilih bank syariah karena saya beragama Islam.
15) Saya memilih bank syariah karena mengikuti keluarga.
16) Saya memilih bank syariah karena saran dari teman.
b. Faktor Kebanggaan
17) Bank syariah adalah bank yang bernuansa Islami.
18) Produk bank syariah sesuai dengan prinsip syariat Islam.
19) Sistem transaksi bank syariah sesuai dengan ajaran Islam.
c. Faktor Kenyamanan
20) Karyawati bank syariah berbusana muslimah.
21) Pegawai bank syariah ramah.
Kantor bank syariah memiliki tata ruang yang bersih dan
22)
indah.
23) Ruang tunggu yang disediakan memberikan rasa nyaman.
d. Faktor Keamanan
24) Saya merasa aman bertransaksi di bank syariah.
Saya merasa membelanjakan harta sesuai ajaran Al-
25)
Qur‟an.
95

26) Saya merasa terbebas dari unsur riba.

3. Pengambilan Keputusan (Variabel Dependen)


Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS S N TS STS
27) Saya merasa harus menyimpan uang di bank syariah.
28) Saya terdorong untuk memenuhi kebutuhan menabung di
bank syariah.
29) Saya mencari informasi agar kebutuhan akan keamanan
uang saya terjamin.
30) Saya mencari informasi melalui sumber komersial agar
kebutuhan akan keamanan uang saya tepat sasaran.
31) Saya mencari informasi melalui sumber umum agar
kebutuhan akan keamanan uang saya tepat sasaran.
32) Saya mengevaluasi produk yang ditawarkan bank syariah.
33) Saya mendapatkan solusi dan alternatif atas kebutuhan
keamanan uang saya melalui produk bank syariah.
34) Saya memutuskan memilih produk tabungan bank syariah
karena manfaat yang sesuai dengan kebutuhan saya.
35) Saya merasa sangat puas atas pelayanan yang diberikan
oleh bank syariah.
36) Saya merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan
oleh bank syariah.
96

OUTPUT SPSS V. 20

1. Karakteristik Responden

Angkatan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent

2013 52 39.1 39.1 39.1

2014 42 31.6 31.6 70.7


Valid
2015 39 29.3 29.3 100.0

Total 133 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent

Laki-laki 64 48.1 48.1 48.1

Valid Perempuan 69 51.9 51.9 100.0

Total 133 100.0 100.0

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent

< 18 Tahun 12 9.0 9.0 9.0

18 - 20 Tahun 79 59.4 59.4 68.4


Valid
21 - 25 Tahun 42 31.6 31.6 100.0

Total 133 100.0 100.0

Agama

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent

Valid Islam 133 100.0 100.0 100.0


97

Rekening Bank Syariah yang Dimiliki

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Bank Muamalat 25 18.8 18.8 18.8

Bank Syariah Mandiri 36 27.1 27.1 45.9

BRI Syariah 27 20.3 20.3 66.2

BNI Syariah 31 23.3 23.3 89.5


Valid
Bank Mega Syariah 6 4.5 4.5 94.0

BCA Syariah 5 3.8 3.8 97.7

Bank DKI Syariah 3 2.3 2.3 100.0

Total 133 100.0 100.0

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

Item1 135.10 129.817 .351 .857

Item2 135.43 123.978 .558 .850

Item3 135.23 126.875 .453 .854

Item4 134.43 139.151 .055 .862

Item5 135.07 133.582 .252 .860

Item6 134.60 135.766 .178 .861

Item7 135.40 125.766 .511 .852

Item8 134.43 130.254 .529 .852

Item9 134.37 133.895 .516 .854

Item10 134.37 129.551 .539 .852

Item11 134.33 134.023 .479 .855

Item12 134.20 134.028 .267 .859

Item13 134.80 123.476 .666 .847


98

Item14 134.10 134.990 .464 .856

Item15 136.17 137.937 .055 .866

Item16 134.70 140.010 -.023 .867

Item17 134.17 136.282 .372 .857

Item18 134.20 133.407 .684 .853

Item19 134.27 134.961 .600 .855

Item20 134.10 134.438 .515 .855

Item21 134.17 130.626 .640 .851

Item22 134.27 135.789 .308 .858

Item23 134.33 136.299 .297 .858

Item24 134.23 131.289 .624 .852

Item25 134.20 131.407 .599 .852

Item26 134.33 133.126 .336 .857

Item27 134.23 136.392 .254 .858

Item28 134.23 136.668 .374 .857

Item29 134.40 136.524 .219 .859

Item30 134.77 127.426 .477 .853

Item31 134.50 131.845 .391 .856

Item32 134.60 132.386 .341 .857

Item33 134.37 133.482 .403 .856

Item34 134.47 132.947 .324 .857

Item35 134.13 135.982 .262 .858

Item36 136.47 141.982 -.128 .866

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

.860 36
99

3. Uji Asumsi Klasik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Motif Rasional Motif Emosional

N 133 133

Mean 45.33 45.84


a,b
Normal Parameters
Std. Deviation 5.200 5.093

Absolute .083 .126

Most Extreme Differences Positive .083 .059

Negative -.072 -.126

Kolmogorov-Smirnov Z .960 1.450

Asymp. Sig. (2-tailed) .315 .030

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

a
Coefficients

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Motif Rasional .889 1.124


1
Motif Emosional .889 1.124
100

a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson


Estimate
a
1 .521 .271 .260 3.473 1.985

a. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional

b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan

4. Analisis Regresi Linier Berganda


a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 13.517 3.295 4.102 .000

1 Motif Rasional .166 .062 .213 2.685 .008

Motif Emosional .325 .063 .410 5.158 .000

a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan


101

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

a
1 .521 .271 .260 3.473

a. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

b
Regression 583.575 2 291.788 24.189 .000

1 Residual 1568.154 130 12.063

Total 2151.729 132

a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan

b. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional

5. Analisis Deskriptif Motif Rasional dan Motif Emosional

Biaya Pembukaan Rekening yang Murah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Setuju 4 3.0 3.0 3.0

Setuju 89 66.9 66.9 69.9


Valid
Sangat Setuju 40 30.1 30.1 100.0

Total 133 100.0 100.0


102

Biaya Administrasi yang Murah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Sangat Tidak Setuju 1 .8 .8 .8

Tidak Setuju 17 12.8 12.8 13.5

Valid Setuju 84 63.2 63.2 76.7

Sangat Setuju 31 23.3 23.3 100.0

Total 133 100.0 100.0

Lokasi yang Strategis

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Sangat Tidak Setuju 7 5.3 5.3 5.3

Tidak Setuju 39 29.3 29.3 34.6

Valid Setuju 64 48.1 48.1 82.7

Sangat Setuju 23 17.3 17.3 100.0

Total 133 100.0 100.0

Fasilitas yang Memadai

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Sangat Tidak Setuju 1 .8 .8 .8

Tidak Setuju 40 30.1 30.1 30.8

Valid Setuju 86 64.7 64.7 95.5

Sangat Setuju 6 4.5 4.5 100.0

Total 133 100.0 100.0


103

Bagi Hasil yang Kompetitif

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Setuju 31 23.3 23.3 23.3

Setuju 83 62.4 62.4 85.7


Valid
Sangat Setuju 19 14.3 14.3 100.0

Total 133 100.0 100.0

Bonus yang Selalu Diberikan Bank Syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Sangat Tidak Setuju 3 2.3 2.3 2.3

Tidak Setuju 60 45.1 45.1 47.4

Valid Setuju 63 47.4 47.4 94.7

Sangat Setuju 7 5.3 5.3 100.0

Total 133 100.0 100.0

Pegawai yang Terpercaya dan Profesional

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Sangat Tidak Setuju 1 .8 .8 .8

Tidak Setuju 13 9.8 9.8 10.5

Valid Setuju 91 68.4 68.4 78.9

Sangat Setuju 28 21.1 21.1 100.0

Total 133 100.0 100.0


104

Pelayanan yang Cepat dan Tepat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Setuju 8 6.0 6.0 6.0

Setuju 95 71.4 71.4 77.4


Valid
Sangat Setuju 30 22.6 22.6 100.0

Total 133 100.0 100.0

Informasi yang Diberikan Jelas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Setuju 21 15.8 15.8 15.8

Setuju 82 61.7 61.7 77.4


Valid
Sangat Setuju 30 22.6 22.6 100.0

Total 133 100.0 100.0

Produk yang Variatif

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Setuju 8 6.0 6.0 6.0

Setuju 93 69.9 69.9 75.9


Valid
Sangat Setuju 32 24.1 24.1 100.0

Total 133 100.0 100.0


105

Adanya Sosialisasi Bank Syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Sangat Tidak Setuju 1 .8 .8 .8

Tidak Setuju 21 15.8 15.8 16.5

Valid Setuju 73 54.9 54.9 71.4

Sangat Setuju 38 28.6 28.6 100.0

Total 133 100.0 100.0

Adanya Promosi Bank Syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Sangat Tidak Setuju 1 .8 .8 .8

Tidak Setuju 43 32.3 32.3 33.1

Valid Setuju 73 54.9 54.9 88.0

Sangat Setuju 16 12.0 12.0 100.0

Total 133 100.0 100.0

Dorongan Agama

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Sangat Tidak Setuju 3 2.3 2.3 2.3

Tidak Setuju 15 11.3 11.3 13.5

Valid Setuju 49 36.8 36.8 50.4

Sangat Setuju 66 49.6 49.6 100.0

Total 133 100.0 100.0


106

Nuansa Islami

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Setuju 6 4.5 4.5 4.5

Setuju 83 62.4 62.4 66.9


Valid
Sangat Setuju 44 33.1 33.1 100.0

Total 133 100.0 100.0

Produk Sesuai Prinsip Syariat Islam

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Sangat Tidak Setuju 1 .8 .8 .8

Tidak Setuju 10 7.5 7.5 8.3

Valid Setuju 88 66.2 66.2 74.4

Sangat Setuju 34 25.6 25.6 100.0

Total 133 100.0 100.0

Sistem Transaksi Sesuai Ajaran Islam

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Sangat Tidak Setuju 3 2.3 2.3 2.3

Tidak Setuju 11 8.3 8.3 10.5

Valid Setuju 91 68.4 68.4 78.9

Sangat Setuju 28 21.1 21.1 100.0

Total 133 100.0 100.0


107

Busana Pegawai Sesuai Syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Setuju 80 60.2 60.2 60.2

Valid Sangat Setuju 53 39.8 39.8 100.0

Total 133 100.0 100.0

Keramahan Pegawai

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Setuju 1 .8 .8 .8

Setuju 82 61.7 61.7 62.4


Valid
Sangat Setuju 50 37.6 37.6 100.0

Total 133 100.0 100.0

Kebersihan dan Keindahan Kantor

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Setuju 5 3.8 3.8 3.8

Setuju 90 67.7 67.7 71.4


Valid
Sangat Setuju 38 28.6 28.6 100.0

Total 133 100.0 100.0

Ruang Tunggu yang Nyaman

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Setuju 7 5.3 5.3 5.3

Setuju 99 74.4 74.4 79.7


Valid
Sangat Setuju 27 20.3 20.3 100.0

Total 133 100.0 100.0


108

Merasa Aman Bertransaksi di Bank Syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Setuju 2 1.5 1.5 1.5

Setuju 97 72.9 72.9 74.4


Valid
Sangat Setuju 34 25.6 25.6 100.0

Total 133 100.0 100.0

Membelanjakan Harta Sesuai Ajaran Al-Qur'an

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Setuju 15 11.3 11.3 11.3

Setuju 72 54.1 54.1 65.4


Valid
Sangat Setuju 46 34.6 34.6 100.0

Total 133 100.0 100.0

Bebas dari Unsur Riba

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Sangat Tidak Setuju 2 1.5 1.5 1.5

Tidak Setuju 24 18.0 18.0 19.5

Valid Setuju 63 47.4 47.4 66.9

Sangat Setuju 44 33.1 33.1 100.0

Total 133 100.0 100.0

Anda mungkin juga menyukai