SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E,Sy)
Oleh:
i
PERBAI\DINGAN ANTARA FTJNGSI HISBAH DAh[ LEMBAGA
PENGAWASAI\ PEREKONOMIAN MODERN
SKRIPSI
Olek
I I 10046100171
Di Bawah Binibingan:
. JAKARTA
201s M/ 1436 H
ll
n
PENGESAIIAN PANITIA UJIAN
Sekretaris Abdunauf.Lc.MA
NrP. 19?3 121 520050 1 1002
v,
Penguji
NrP. I 948 1 02019 66121001
u1
h
LEMBAR PERNYATAAN
1. Slaipsi ini merupakan hasil karya asfi saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
Semua sumber yang saya gunakan dalam penuli.san ini telah saya cantumkan sesuai
Hidayatullah iakarta.
3. Jka di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan
hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
Iv
ABSTRAK
Hisbah merupakan lembaga pengawas yang sudah ada semenjak zaman Rasulullah, dan
pengawasan yang dilakukan secara langsung ke tempat kejadian perkara, meminimalisirnya
kejahatan yang terjadi di pasar. Banyaknya pelanggaran yang terjadi dan dilakukan oleh para
pedagang dikarenakan kurangnya pengawasan yang ketat.
Lembaga pengawas Hisbah mempunyai fungsi utama pengawasan dan menyuruh dalam
berbuat kebaikan dan menjauhi kejahatan yang khususnya dalam sektor ekonomi yang sedikit
banyaknya terjadi di pasar.
Di Indonesia pun terdapat lembaga pengawasan ekonomi modern seperti, BPOM, LPPOM,
KPPU, dan terdapat DSN yang memang semuanya bergerak di bidang pengawasan, telah
lama mengawasi kegiatan ekonomi yang berada di Indonesia dan fokus masing-masing pada
bidangnya, namun skripsi ini memfokuskan pembahasannya pada fungsi Hisbah dan pasar
karena disitulah terjadinya transaksi ekonomi yang memang dari segi isi dagangannya sering
kali dicederai oleh para pedagang untuk mendapatkan untung yang lebih banyak.
Ditemukan perbedaan antara kedua lembaga yang mencolok ini, antara lain pada fungsi yang
dimiliki oleh kedua lembaga tersebut, karena Hisbah belum terlalu spesifik tidak seperti
lembaga pengawasan perekonomian sekarang yang sudah dibagi-bagi berdasarkan spesifikasi
masing-masing, seperti BPOM pada hal pangan dan persaingan usaha yang dalam skala
makro ada lembaga KPPU dan lain-lain.
Persamaannya tentu terletak pada tugas utama yang dipunyai oleh keduanya yaitu mengawasi
khususnya dalam sektor ekonomi dari 3 aspek yaitu, produksi, distribusi dan konsumsi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, menggunakan data primer dan
sekunder dari setiap lembaga yang telah disebutkan, yang diambil dari website resmi dan data
yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan.
Kata Kunci : Hisbah, Lembaga Pengawas, Pasar, BPOM, LPPOM, KPPU, DSN.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur sangat dipanjatkan penulis atas anugerah yang tiada
hingga dari Allah SWT yang memberikan berupa karunia, rahmat dan nikmat, sehingga
skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S1) pada
Program Sarjana Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh dukungan, motivasi dan
bantuan yang sangat berarti dari berbagai pihak oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA. selaku dekan Fakultas Syariah dan
2. Bapak Ah. Azharuddin Latif, M.Ag, M.H. selaku kepala Program Studi
3. Bapak Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. selaku dosen pembimbing penulisan
vi
5. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmu
6. Ayahanda tercinta (H. Uyok Abdullah) dan ibunda tercinta (Hj. Dede
maupun materil serta doa yang tiada henti yang sangat berarti, karena
beliau berdualah penulis bisa sampai titik ini, semoga sehat sejahtera
Tak lupa juga untuk adik laki-laki yang sekarang sudah kuliah dan telah
dalam penyelesaian proses tugas akhir skripsi ini dan kedua adik
relaksasi atas kepenatan yaitu Tasya Nurul Badriah Kultsum dan Nazwa
baik lagi, semoga ketiganya menjadi lebih berguna bagi agama, Nusa dan
Bangsa.
7. Adinda Pipit Nurpitamaya seorang wanita yang telah lama hilang dan
dalam penulisan skripsi ini serta selalu memberikan motivasi pada penulis.
sekaligus ayah yang menjadi sosok panutan karena dari beliau-lah penulis
vii
mengetahui semua indahnya horizon wawasan ilmu Hadis yang tiada tara
indahnya, semoga generasi setelahya baik dari kami ataupun dari yang lain
bisa mengikuti jejak beliau yang sangat berarti dan bisa meneruskan apa
yang telah banyak memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini dan juga
penulis berterima kasih tiada tara, juga Firdaus Syahid sebagai teman
yang lain yang tidak bisa disebutkan satu-satu, pokoknnya semua teman
10. Teman- teman seperjuangan PS.D Squad yang senantiasa mendukung dan
Aji Aison, Sebew Ibnu, Faqih, Harfi, Bagong Rizky, Kiting Hilmi, Uji
Uye, Monyok Ryan, Adib, Bidin Bluetooth, Yordan, Adit, Bapet Fatih,
Ari Norman, Tsamroh dan Lost Buchor juga Yasser yang menghilang dan
11. Semua pihak yang pernah singgah dan menjadi kawan baik yang baru
dan seluruhnya yang pernah mengenal dengan penulis Terima Kasih yang
sebesar-besarnya.
12. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
balasan pahala yang berlipat ganda dan kebaikan yang telah diberikan,
Aamiin …
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................................v
KATA PENGANTAR...................................................................................................vi
DAFTAR ISI...................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
x
1. Pendekatan Penelitian ............................................................... 12
a) Masa Rasulullah............................................................... 36
Hisbah ............................................................................................. 75
(LPPOM-MUI) ............................................................. 92
xii
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)............... 94
b) Tugas ............................................................................ 96
c) Wewenang .................................................................... 96
PASAR
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 117
B. Saran.............................................................................................. 118
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................119
DAFTAR GAMBAR
Tabel 1.1......................................................................................................................109
Tabel 1.2......................................................................................................................112
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
khusunya sebuah daerah, karena banyak yang terjadi dalam pasar khususnya
mengawasi pasar yang disebut Hisbah, dan lembaga ini tak boleh
sosial dan sipil. Melihat itu, maka kunci peranan Hisbah yang dikaji oleh
banyak pemikir Islam contohnya Ibnu Taimiyah ini yang mencurahkan penuh
dengan mana sejumlah besar kegiatan ekonomi bisa diawasi dan dikontrol.
1
A.A Islahi, Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah, Penerjemah H Anshari Thayib (Surabaya: PT
Bina Ilmu, 1997), h.236.
1
2
sebuah institusi lagi-lagi tak lepas dari sebuah peranan dan intervensi
sebuah institusi yang sama namun ada juga lembaga yang sama dan punya
modern yang bertugas dalam mengawasi kegiatan ekonomi yang kurang lebih
pedagang curang.
dikatakan dan tertulis dalam Surat ke-4 ayat ke-29 yaitu Surat An-Nisa :
ْﯾَﺎ أَ ﱡﯾﮭَﺎ اﻟﱠﺬِﯾﻦَ آ َﻣﻨُﻮا َﻻ ﺗَﺄْ ُﻛﻠُﻮا أَ ْﻣ َﻮاﻟَ ُﻜ ْﻢ ﺑَ ْﯿﻨَ ُﻜ ْﻢ ﺑِﺎ ْﻟﺒَﺎطِ ِﻞ إ ﱠِﻻ أَنْ ﺗَﻜُﻮنَ ﺗِ َﺠﺎ َرةً ﻋَﻦ
ﷲَ َﻛﺎنَ ﺑِ ُﻜ ْﻢ رَ ﺣِ ﯿﻤًﺎ ض ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ َو َﻻ ﺗَ ْﻘﺘُﻠُﻮا أَ ْﻧﻔُ َﺴ ُﻜ ْﻢ إِنﱠ ﱠ
ٍ ﺗَ َﺮا
Artinya: Wahai orang-orang beriman. Janganlah diantara kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan bathil (tidak benar), kecuali
diantara kalian melakukan perdagangan atas dasar suka sama suka dan
meridhoi satu sama lain. Dan janganlah saling membunuh diantara kamu.
Karena sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu. (QS :4 : 29)
3
ada dasar suka sama suka maka yang ada hanya sifat buruk yang muncul
maka disitu sudah kerugian yang hadir satu sama lain dan tidak ada keridhoan
disini berimplikasi cukup buruk yang jika dibiarkan maka akan menjadi gejala
yang buruk khususnya bagi keberlangsungan ekonomi dan kesehatan dan lain-
lain.
Pada zaman Rasulullah pun kita sudah bisa lihat bahwa Rasulullah
yang menginspeksi sendiri pasar yang menginspeksi para pedagang yang tidak
seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi di bawah ini:
َْﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ُﺣ َﻤ ْﯿ ُﺪ ﺑْﻦُ َﻣ ْﺴ َﻌ َﺪةَ ﺣَ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ا ْﻟ ُﻤ ْﻌﺘَ ِﻤ ُﺮ ﺑْﻦُ ُﺳﻠَ ْﯿﻤَﺎنَ ﻗَﺎل َﺳ ِﻤﻌْﺖُ ﻟَ ْﯿﺜًﺎ ﯾُ َﺤﺪﱢثُ ﻋَﻦ
ﷲ إِﻧﱢﻲ ا ْﺷﺘَﺮَ ﯾْﺖُ ﺧَ ْﻤ ًﺮا
ِﻲ ﱠ ﺲ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ طَ ْﻠ َﺤﺔَ أَﻧﱠﮫُ ﻗَﺎ َل ﯾَﺎ ﻧَﺒِ ﱠ ٍ َﯾَﺤْ ﯿَﻰ ْﺑ ِﻦ َﻋﺒﱠﺎ ٍد ﻋَﻦْ أَﻧ
( )رواه اﻟﺘﺮﻣﺬي. َﻷَ ْﯾﺘَﺎمٍ ﻓِﻲ ِﺣﺠْ ِﺮي ﻗَﺎ َل أَ ْھ ِﺮ ْق ا ْﻟ َﺨ ْﻤ َﺮ َوا ْﻛﺴِﺮْ اﻟ ﱢﺪﻧَﺎن
Artinya: “Diriwayatkan dari Humaid bin Mas`adah, dari al-Mu`tamir
bin Sulaiman berkata: Saya mendengar Laits berkata dari Yahya bin Abbad
2
Muhammad Quraisy Shihab, Tafsir Al-Mishbah (Jakarta : Lentera Hati, 2002), h.412.
3
Ibid,. h.413.
4
dari Anas dari◌ِAbū Thalhah Bahwa dia berkata: Wahai Nabi Allah! Saya
telah membeli khamr dari harta anak yatim yang beradai di bawah
lindunganku. Rasulullah saw. bersabda: Curahkanlah dan pecahkan
wadahnya. (HR. al-Tirmiźi)”4
Dari hadis di atas kita bisa dapati bahwa Rasulullah sendiri yang turun
Juga dari kasus yang terjadi di Negara kita, Hanya enam dari 169 pasar
4
Abû Isya Muhammad bin Isya bin Sawrah al-Tirmidzi [selanjutnya disebut: Tirmidzi], Al-
Jâmi’ al-Sahîh Sunan al-Tirmidzi (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2000),Cet. Ke-1, Jilid 2, h. 309.
5
berat barang merupakan salah satu penyebab kenaikan harga barang," ujar dia.
menambah berat barang yang sebenarnya lebih ringan. “DIY masih butuh
ukur di kawasannya. Menurut dia, baru ada tujuh kota di Indonesia yang
daerah ialah listrik, gas, air, dan pasar, serta perdagangan komoditas penting
semacam minyak sawit. Dia berpendapat, penertiban alat ukur di pasar layak
Bahkan dalam pertemuan ini dibahas soal pengukuran nilai pulsa yang
pengukur pulsa belum ada, jadi metrologi bukan hanya bahas isu soal
tidak terarah karena belum ada tindak tegas dari pemerintah. Campur
Pasar yang merupakan tempat pusat bertransaksi pada masa dewasa ini
sudah mulai tergerus dengan zaman yang banyak didatangi oleh system
internetisasi dan semua transaksi yang bersifat online. Kemajuan dalam segala
tinggal dalam genggaman, dunia pun bak sebuah dusun global (global
Hisbah atau semacam lebaga pengawas pasar yang tugasnya memang hanya
5
Addi Mawahibun Idhom “Hanya Enam Pasar di Yogyakarta Punya Timbangan Jujur”
Berita diakses 7 November 2013 dari http://www.tempo.co/read/news/2013/11/07/058527907/Hanya-
Enam-Pasar-di-Yogyakarta-Punya-Timbangan-Jujur.
6
Gregorious Chandra, dkk, Pemasaran Global : Internasionalisasi dan Internetiasi
(Yogyakarta: ANDI, 2004), h.1.
7
yang terkait.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka akan dibahas secara detail dan
B. Pokok Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
yang muncul pun tidak hanya berbatas pada satu batasan yang membahas
kasus yang terjadi pada masa awal Islam dan seterusnya, namun,
bagaimanapun permasalahan ini harus kita lebih kerucutkan agar terfokus dan
lebih terarah dalam penelitian ini. Banyak sekali kasus yang terjadi dalam hal
kecurangan dan ketidak jujuran yang terjadi di pasar khususnya, karena dalam
pasar adalah suatu tempat yang memang bertukarnya uang dan barang yang
yang menyebabkan pasar minim pembeli. Kecurangan ini akan berakibat fatal
dan jika dibiarkan akan berimplikasi terhadap runtuhnya sistem ekonomi yang
telah berjalan, oleh karena itu pembahasan yang luas ini agak sedikit penulis
beri batasan dalam masalah pengawasan yang berjalan pada masa-masa awal
2. Perumusan Masalah
rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini ialah bagaimana
persamaan dan perbedan fungsi Hisbah dalam sejarah Islam dan lembaga-
dan DSN?
c. Apa saja persamaan dan perbedaan fungsi antara kedua lembaga tersebut
3. Pembatasan Masalah
akan dibahas, dirasa perlu adanya pembatasan masalah yang sesuai dengan
a. Pasar, pasar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tentang ruang atau
yang telah berlangsung dalam sejarah Islam sampai kurang lebih sekitar
perekonomian Islam.
Manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Untuk Penulis
2. Untuk Akademisi
10
3. Untuk Masyarakat
Islam, pada tahun 2009, kesimpulan dari penelitian ini adalah tentang
pengawasan persaingan usaha yang dilakukan oleh KPPU, usaha KPPU yang
sanksi bagi siapa saja dalam melakukan usahanya yang melanggar UU No.5
tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Usaha Tidak Sehat yang
mana sangat relevan dengan hukum Islam. Perbedaan dan persamaan apa yang
dia teliti dengan penelitian dalam skripsi ini sama-sama membahas tentang
lembaga pengawasan perekonomian hanya saja Mas Ungki ini berfokus pada
1999.
Penelitian yang kedua dari saudara Zulfaqar bin Mamat, dengan judul
pada tahun 2010. Penelitian ini bersifat eksklusif dalam pembahasan lembaga
pengawasan Islam yaitu Hisbah, dan hanya terfokus pada Negara islam, dan
dikhususkan pada Negara Islam dan tugasnya saja yang dibahas, karena
yaitu yang dikhususkan tentang Hisbah dan secara singkat dalam pembahasannya
karena dalam bentuk jurnal yang intinya lembaga Hisbah yang tidak bisa
Negara Islam dan yang kedua sudah ada lembaga yang mewakili tugasnya
seperti, BPOM dan lain-lain. Persamaan hanya terletak pada objek penelitian
yaitu Hisbah itu sendiri dan perbedaannya dalam letak kedetailannya dan juga
pertama dalam bentuk skripsi hanya saja lembaganya yang berbeda, jika dalam
penelitian yang dilakukan oleh saudara Ungki adalah tentang KPPU, jika
penelitian ini adalah tentang BPOM. Penelitian yang dilakukan oleh saudara
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Produk Kopi, pada tahun 2013.
Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana peranan tangan panjang BPOM yaitu
BBPOM atau Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan yang berada di setiap
12
memang menjadi tempat peneliti mengkaji kode izin edar Produk Industri Rumah
Tangga (PIRT) yang memang telah terdaftar di Dinas Kesehatan dalam Peraturan
penelitian ini adalah tentang kode izin produk yang berasal dari masyarakat yang
izin yang mana yang palsu atau tidak. Perbedaan penelitian ini dengan apa yang
penulis teliti seperti apa yang tercantum dalam perbandingan studi terdahulu
yang di penelitian yang pertama yaitu dalam spesifikasi lembaga dan tempat
Ada jurnal dan juga skripsi lain yang menjadi studi terdahulu untuk
penulis bisa menentukan bagaimana batas dan juga perumusan masalah yang bisa
ditentukan untuk penelitian ke depannya aga bisa melengkapi satu sama lain.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang
melanggar aturan dalam hal ini adalah aturan hukum. Dan sifat penelitian ini
dengan interpretasi yang tepat dan juga analisisnya dengan terukur, terarah
a. Data Primer
b. Data Sekunder
berbagai literatur.
cara untuk mendapatkan data yang objektif, yaitu data yang diperoleh
8
Ibid., h.172.
9
Ibid., h. 186.
15
dan survey.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007),
h. 137.
11
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Jogjakarta: Gadjahmada Universiti
Press, 1982), h. 117.
16
5. Objek Penelitian
lembaga pengawasan yang ada pada zaman dahulu baik itu Hisbah
F. Pedoman Penulisan
Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2012”.
G. Sistematika Penulisan
terhadap pasar, asal-usul, sejarah Hisbah dan juga landasan hukum secara Al-
Qur’an dan Sunnah, kemudian lembaga lainnya yang ada seperti Wilâyat lainnya,
terkait.
perekonomian Islam.
Bab V, Pembahasan Inti. Pada bagian bab ini berisi tentang jawaban dari
rumusan masalah yang telah disusun dengan paparan yang akan dibahas secara
Bab VI, Penutup. Dan dalam bagian terakhir ini ditutup dengan
MEKANISME PASAR
kita jumpai dalam ilmu ekonomi. Aktivitas permintaan dan penawaran, dan di
dalam tempat ini pula inti dari ilmu ekonomi dipraktikkan, yaitu produksi,
dipaparkan bahwa yang dimaksud pasar dalam penelitian ini adalah ruang/tempat
dikonsumsi.
aktivitas ini maka sumberdaya yang telah ada dapat dimanfaatkan oleh setiap
manusia melalui wujud barang dan jasa melalui aktivitas atau mekanisme pasar.
dan keadilan baik untuk para pelaku pasar, maupun siapa saja yang
18
19
ilmu ekonomi baru muncul di abad 18, melalui buku adam Smith yang berjudul
“An Inquiry into the Nature and Causes of the wealth of Nations (1776)” yang
kemudian kita kenal sebagai The Wealth of Nation (1776). Itulah sebabnya Adam
Smith dikenal dan dihormati sebagai Bapak Ilmu Ekonomi Modern. Namun
bukan berarti sebelum masa itu tidak adanya pemikir yang tertarik dengan ilmu
ekonomi atau pada masalah ekonomi. Plato, filsuf Yunani abad 4 SM dan
Thomas Aquinas Rohaniawan abad 13 Masehi, adalah dua dari beberapa pemikir
yang mendahului Adam Smith. Tetapi mengapa ilmu ekonomi belum muncul
sampai pada masa Adam Smith? Jawabannya adalah baik Plato maupun Thomas
dahulu gejala kemiskinan yang menimpa suatu kaum atau pada perseorangan
dianggap sebagai sebuah takdir. Tetapi pada zaman modern yang disini sudah
dan masalah akan pulih jika keseimbangannya pun dipulihkan, kekuatan itu
disebut dengan sistem ekonomi Invisible Hand atau tangan gaib. Analisis-analisis
20
setelahnya seperti Jean Baptiste Say, Thomas Maltinus, dan David Richardo,
interaktif, bukan fisik. Mekanisme pasar adalah proses penentuan tingkat harga
dipelopori oleh Adam Smith (tokoh klasik). Konsep invisble hand ini kemudian
1
Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Indonesia, 2008) h. 23-24.
21
teori dalam bukunya General Theory ofemployment, Interest, and Money yang
mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia
ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak jenis pemikiran dari keduanya seperti:
new classical, neo klasik, neo keynesian, monetarist, aliran sisi penawaran,
dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan
kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional. Sehingga
disini kita dapat mengambil sebuah kesimpulam bahwa yang ingin dicapai oleh
setiap individu adalah keadilan dan kesejahteraan, atau bisa dikatakan bahwa
inilah tujuan akhir dari individu tersebut dalam sebuah kegiatan perekonomian.
Namun apabila kita coba lihat kembali pada kenyataannya untuk mencapai
tujuan akhir tersebut bisa dibilang sangat sulit untuk dicapai, bisa tercapai namun
sebaliknya?.
2
http://www.academia.edu/9762939/pelaksanaan_intervensi_pemerintah_dalam_perekonomia
n diakses pada tanggal 7-April-2015 pukul 10.00 WIB.
22
dalam perekonomian adalah Keynes. Munculnya teori ini bermula dari kritikan
Keynes terhadap mekanisme pasar yang tidak memberikan dampak yang cukup
besar terhadap perekonomian pada saat itu, hal ini dikemukakan oleh kaum
klasik. Memang mekanisme pasar adalah suatu sistem yang cukup efisien
Kita juga tidak bisa menafikan bahwa mekanisme pasar adalah sistem
berbeda.
Dalam sisi lain ia juga melihat beberapa kelemahan dari mekanisme pasar
diantaranya :
23
yang berkuasa.
merugikan.
terbaik.
hal ini adalah suatu hal yang salah, Keynes berpendapat bahwa dalam
dari pendapatan yang diterima oleh masyarakat akan ditabung, dan tidak
biasanya lebih kecil daripada total produksi. Sehingga banyak kekurangan yang
24
akan turun dan akhirnya jumlah permintaan akan lebih kecil daripada
melihat bahwa daya beli masyarakat yang terbatas. Akibatnya banyak barang
mulai dari mengurangi jumlah produksi dan mengurangi jumlah pekerja, ketika
pun semakin turun, karena pendapatan juga turun. Dan puncaknya adalah
kemerosotan ekonomi yang terjadi pada tahun 1930-an, dan biasanya disebut
sederhananya yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan saja, tapi
memang benar logika dari Keynes ini pada tingkat perekonomian seperti ini
kalau kita lihat mengenai masalah pengangguran yang terjadi, pemerintah akan
(kebijakan fiskal) dan pengeluaran itu dialokasikan kepada program padat karya
sehingga dari program ini akan banyak menyerap tenaga kerja, dan juga
‘Program Inpres Desa Tertinggal’ atau IDT, pemberian kredit untuk para petani
dan pengasuh kecil berupa ‘Kredit Usaha Kecil’ atau KUK, Kredit Modal Kerja
Orang Tua Asuh (GN-OTA), Raskin, Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta
program-program lainnya.
berkembang. Ciri lain dari negara sedang berkembang adalah rendahnya tingkat
seperti Balai Latihan Kerja (BLK). Selain itu, melakukan pertukaran tenaga
ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja yang tersedia. Hal ini terjadi
dari negara agraris menjadi negara industri. Untuk mengatasi masalah tersebut
kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian yang sesuai dengan lapangan
lapangan pekerjaan.
Masalah kekurangan modal adalah salah satu ciri penting bagi setiap
dalam masalah kekurangan modal seperti bank, koperasi, BUMN seperti PLN
dan lain-lain.
tidak jauh terpojok. Artinya untuk menghindari dari adanya batas antara yang
kaya dan yang miskin. Jadi supaya yang kaya semakin kaya yang miskin
semakin miskin. Dari sekian banyak masalah yang dihadapi oleh suatu Negara
intervensi pemerintah itu memang sangat bagus keberadaannya, jika kita hanya
melihat dari satu sisi saja lita akan berpikiran negative saja terhadap kebijakan
kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah, tapi kalau kita tau apa tujuan
dan ikut serta dalam menyukseskan pelaksanaan kebijakan tersebut jadi, pada
merugikan banyak pihak. Adapun bentuk dari peran pemerintah yakni dengan
sekarang, jika mekanisme pasar atau semuanya diserahkan kepada pasar maka
sehingga ketika hal ini terjadi ada pihak yang menjadi penengah antara
pemerintah bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi kita sebagai
baik tanpa kerja sama masyarakatnya. Untuk itu, masyarakat semestinya sudah
dilakukan pemerintah tersebut berjalan dengan baik dengan cara tidak menjadi
3
http://www.academia.edu/9762939/pelaksanaan_intervensi_pemerintah_dalam_perekonomia
n diakses pada tanggal 7-April-2015 pukul 10.00 WIB.
29
bahwa mengatur segala urusan masyarakat itu, merupakan salah satu hal
atas dasar itu, dan tak bisa dibangun tanpa adanya hal tersebut. Seluruh manusia
yang berada di muka bumi ini adalah cucu Adam yang tak bisa disempurnakan
Ada dua alasan yang Ibnu Taimiyah paparkan dalam menetapkan Negara
orang, sungguh untk mengatur dan memimpin dalam skala lebih besar sangat
diperlukan.
kewajiban bagi setiap muslim untuk mengajak berbuat baik dan mencegah
perbuatan jahat, dan tugas itu tidak dapat diwujudkan pelaksanaannya tanpa
Sama halnya dalam regulasi pasar Ibnu Tainiyah satu pendapat dengan
pengangguran dan hal-hal lain yang menyangkut ekonomi regulasi pasar beliau
menyukai keadaan pasar dalam normal, dan jika ini terjadi akan menimbulkan
hal yang negative dan dampaknya kembali kepada masyarakat yang juga akan
menarik diri dari pasar karena tidak sesuainya harga distribusi dengan produksi
Sejak penyebaran awal Islam datang pasar menjadi tempat sentral dan
mikro, dan Rasulullah yang memang bagian dari pelaku usaha tersebut, karena
Demand. Seiring perkembangan pasar tersebut, bukan hal baru bila tempat itu
banyak dijadikan tempat kecurangan dan keinginan para pedagang yang ingin
mendapatkan keuntungan lebih dengan cara yang tidak adil dan tidak sehat
yang bahkan merugikan si pembeli dan ada yang bisa membahayakan yang
Dengan adanya banyak kejadian di atas maka harus ada intervensi dari
31
32
pembentukannya bukan hanya aktifitas ekonomi saja yang diawasi juga yang
akan ditindak lanjuti apabila tidak sesuai dengan apa yang seharusnya, bahkan
lembaga ini sudah merambah ke ranah individual dari segi ibadah dan hal-hal
lain yang nanti akan dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini bagaimana
kinerjanya.
beragama Islam sudah barang tentu harus menerapkan apa yang telah
diperintahkan oleh Allah SWT dan juga apa yang telah disyariatkan oleh Nabi
menggugah keinginan si penulis umtuk meneliti lebih lanjut apakah hal ini
tidak adanya tindak lanjut dari pemerintah?, oleh karenanya penulis ingin
meneliti dari segi kelembagaan yang memang akan ditinjau dari segi tugasnya
yang telah dijalankan oleh Nabi Muhammad Shallalahu Alaihi wa Salaam dan
juga para pemimpin Islam setelahnya yang dalam hal ini penulis
33
bertugas sebagai pengawas pasar yang lebih dahulu telah memakmurkan pasar
Hisbah pada masa awal islam, di sini penulis ingin memberi penjelasan lebih
adanya agama ini sendiri, Wilâyat Hisbah sudah ada semenjak zaman
agama ini seperti apa yang telah dikemukakan tadi oleh penulis.
singkat kata pada masa awal perkembangan Islam, salah satu aktifitas
pasar yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan dan diatur dalam intervensi
barang dan jasa yang alamiah dan kegiatan ini memang telah dilakukan
seiring perkembangan peradaban manusia itu sendiri dan pasar ini tidak lepas
tempat ini yang khususnya dalam pertukaran barang atau jual beli, dan jual
beli ini pun merupakan sendi yang penting dalam Islam bahkan dapat kita
lihat dan telaah sendiri bagaimana Islam menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba yang telah tertuang dalam Surat Al-Baqarah ayat: 275
اﻟﱠﺬِﯾﻦَ ﯾَﺄْ ُﻛﻠُﻮنَ اﻟ ﱢﺮﺑَﺎ َﻻ ﯾَﻘُﻮﻣُﻮنَ إ ﱠِﻻ َﻛﻤَﺎ ﯾَﻘُﻮ ُم اﻟﱠﺬِي ﯾَﺘَﺨَ ﺒﱠﻄُﮫُ اﻟ ﱠﺸ ْﯿﻄَﺎنُ ﻣِﻦَ ا ْﻟﻤَﺲﱢ
ُﷲُ ا ْﻟﺒَ ْﯿ َﻊ وَ َﺣ ﱠﺮ َم اﻟ ﱢﺮﺑَﺎ ﻓَﻤَﻦْ ﺟَ ﺎ َءه
ﻚ ﺑِﺄَﻧﱠﮭُ ْﻢ ﻗَﺎﻟُﻮا إِﻧﱠﻤَﺎ ا ْﻟﺒَ ْﯿ ُﻊ ِﻣ ْﺜ ُﻞ اﻟ ﱢﺮﺑَﺎ َوأَﺣَ ﱠﻞ ﱠ
َ َِذﻟ
ُﻚ أَﺻْ َﺤﺎب َ ِﷲِ وَ ﻣَﻦْ ﻋَﺎ َد ﻓَﺄ ُوﻟَﺌ ﻣَﻮْ ﻋِ ﻈَﺔٌ ﻣِﻦْ َرﺑﱢ ِﮫ ﻓَﺎ ْﻧﺘَﮭَﻰ ﻓَﻠَﮫُ ﻣَﺎ َﺳﻠَﻒَ َوأَ ْﻣ ُﺮهُ إِﻟَﻰ ﱠ
(275:2/ )اﻟﺒﻘﺮة. َاﻟﻨﱠﺎ ِر ھُ ْﻢ ﻓِﯿﮭَﺎ َﺧﺎﻟِﺪُون
Artinya: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukkan syaithan
lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berpendapat bahwa sesungguhnya jual beli itu sama
seperti riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba, orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari tuhannya, lalu
terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datangnya larangan) dan urusannya terserah
kepada Allah. Orang yang mengambil riba, maka orang itu adalah penghuni
neraka, mereka kekal di dalamnya. (Surat Al-baqarah:275)
wadah aktifitas tempat jual beli yang tidak hanya dilihat fungsinya secara
fisik, namun aturan dan norma dan yang terkait masalah pasar yang memang
harus ditinjau kembali. Aturan yang memang telah dikatakan bahwa yang
35
dilarang adalah Riba dan yang diperbolehkan adalah Jual Beli tidak hanya
keseluruhan, namun ada bagian-bagian dan tipe-tipe jual beli yang dilarang
karena melanggar hak pembeli, begitu juga dengan penjual, pelanggaran ini
jika dibiarkan dan terus dilakukan tanpa adanya pengawasan akan terus
banyak merugikan, dan pasar adalah salah satu tempat banyak kecurangan itu
Lembaga ini sudah dibentuk pada zaman Rasulullah yang biasa kita
kenal dengan “Wilâyat Hisbah”, lembaga ini sudah ada semenjak zaman
khalifah al-Rāsyidīn (Abu Bakar al-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin
Affan, dan Ali bin Abi Talib). Keberadaan Wilâyat Hisbah yang selanjutnya
disebut dengan Hisbah, tetap berlanjut sampai pada masa Bani Umayyah dan
Bani Abbasiyah. Mereka menjaga agar amar ma`rûf dan nahy munkar tetap
baik dari aspek aqidah, sosial, politik, maupun ekonomi. Mungkin istilah yang
kita kenal sekarang adalah dengan Polisi namun bisa dikatakan dengan Polisi
Rasulullah saw. Hal ini terlihat pada saat Rasulullah saw. berjalan-jalan di
1
Ahmad bin Abdul Halim bin Taimiyah, al-Hisbah fî al-Islam aw Wazî fah al-Hukûmah al-
Islâmiyah [selanjutnya disebut: al-Hisbah] (T.th Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah), h. 16.
37
berasal dari harta anak yatim. Akan tetapi Rasulullah saw. tetap
tersebut berbunyi:
َُﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ُﺣ َﻤ ْﯿ ُﺪ ﺑْﻦُ َﻣ ْﺴ َﻌ َﺪةَ َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ا ْﻟ ُﻤ ْﻌﺘَ ِﻤ ُﺮ ﺑْﻦُ ُﺳﻠَ ْﯿﻤَﺎنَ ﻗَﺎل َﺳ ِﻤﻌْﺖُ ﻟَ ْﯿﺜًﺎ ﯾُ َﺤﺪﱢث
ُﷲ إِﻧﱢﻲ ا ْﺷﺘَﺮَ ﯾْﺖ
ِﻲ ﱠ ﺲ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ طَ ْﻠ َﺤﺔَ أَﻧﱠﮫُ ﻗَﺎ َل ﯾَﺎ ﻧَﺒِ ﱠ
ٍ َﻋَﻦْ ﯾَﺤْ ﯿَﻰ ﺑْﻦِ َﻋﺒﱠﺎ ٍد ﻋَﻦْ أَﻧ
( )رواه اﻟﺘﺮﻣﺬي. ََﺧ ْﻤﺮًا ﻷَ ْﯾﺘَﺎمٍ ﻓِﻲ ﺣِ ﺠْ ﺮِي ﻗَﺎ َل أَ ْھ ِﺮ ْق اﻟْﺨَ ْﻤ َﺮ َوا ْﻛﺴِﺮْ اﻟ ﱢﺪﻧَﺎن
Artinya: “Diriwayatkan dari Humaid bin Mas`adah, dari al-Mu`tamir
bin Sulaiman berkata: Saya mendengar Laits berkata dari Yahya bin
Abbad dari Anas dari◌ِ Abū Thalhah Bahwa dia berkata: Wahai Nabi
Allah! Saya telah membeli khamr dari harta anak yatim yang beradai di
2
ِ◌Abû Ubaid al-Qasim bin Salam, Kitab al-Amwâl (T.th., Mesir: Dar al-Fikr), h. 133.
38
Said bin Ash. Selain pengawasan terhadap pasar tersebut, Rasulullah juga
Hisbah pada masa Rasulullah saw. ini masih dipegang langsung oleh
Pada awal pemerintahan khalifah, yaitu pada masa Abû Bakar al-
Bakar). Bentuk pelaksanaan Hisbah yang dilakukan oleh Abū Bakar al-
3
Abû Isya Muhammad bin Isya bin Sawrah al-Tirmidzi [selanjutnya disebut: Tirmidzi], Al-
Jâmi’ al-Sahîh Sunan al-Tirmidzi (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2000),Cet. Ke-1, Jilid 2, h. 309.
4
Muhammad Abd al-Rahman al-Bakr, Al-Sultah Al-qadhâ`iyah wa al-Syakhsiyah al-Qâdhi
(Kairo: Al-Zukhra’ li A`lām al-Arabī, 1998), Cet. Ke-1, h. 49.
39
langsung oleh khalifah. Hal ini bisa dilihat ketika Umar bin al-Khattab
yang sangat buruk terhadap kudanya tersebut langsung ditegur oleh Umar
baju sutra yang dipakai oleh Ibnu Zubair.8 Selanjutnya sikap tegas Umar
5
Jalāluddin al-Sayūti, Tārikh Khulafâ’ al-Rasyidin (T.th., Beirut: Dar al-Fikr), h. 67 – 71.
6
Hasan Ibrahim Hasan, Al-Nuzmu al-Islâmiyah (Kairo: Mathba’ah Lajnah al-Ta’lif wa al-
Tarjamah wa al-Nasyr, 1953), h. 73, lihat juga Muhammad Abd al-Rahman al-Bakr, Al-Sultah al-
qadhâ’iyah wa al-Syakhsiyah al-Qâdhi., h. 540.
7
Taimiyah, Al-Hisbah, h. 22.
8
Ahmad bin Abd al-Halim bin Taimiyah [selanjutnya disebut: Taimiyah, Majmu`ah al-
Fatâwâ [selanjutnya disebut: al-Fatâwâ] (T.t., Dar al-Wafa’, 2001), Jilid, 28, h. 67.
40
Sikap tegas ini beliau lakukan sebagai sebuah tindakan preventif agar
secara tegas dalam syari’at Islam. Di samping itu, Umar juga pernah
umum tersebut.
Khattab juga pernah menegur Hatib bin Balta`ah yang menjual anggur di
berikut ini:
َﺐ أَنﱠ ُﻋ َﻤ َﺮ ﺑْﻦِ َﺣ ﱠﺪﺛَﻨِﻲ ﻋَﻦْ ﻣَﺎﻟِﻚ ﻋَﻦْ ﯾُﻮﻧُﺲَ ْﺑ ِﻦ ﯾُﻮﺳُﻒَ ﻋَﻦْ َﺳﻌِﯿ ِﺪ ْﺑ ِﻦ ا ْﻟ ُﻤ َﺴﯿﱠ
ق ﻓَﻘَﺎ َل ﻟَﮫُ ُﻋ َﻤ ُﺮ
ِ ﺐ ﺑْﻦِ أَﺑِﻲ ﺑَ ْﻠﺘَ َﻌﺔَ َوھُﻮَ ﯾَﺒِﯿ ُﻊ َزﺑِﯿﺒًﺎ ﻟَﮫُ ﺑِﺎﻟﺴﱡﻮ
ِ ب َﻣ ﱠﺮ ﺑِ َﺤﺎ ِط
ِ ا ْﻟ َﺨﻄﱠﺎ
9
( )رواه ﻣﺎﻟﻚ.ب إِﻣﱠﺎ أَنْ ﺗَﺰِﯾ َﺪ ﻓِﻲ اﻟ ﱢﺴ ْﻌ ِﺮ َوإِﻣﱠﺎ أَنْ ﺗُﺮْ ﻓَ َﻊ ﻣِﻦْ ﺳُﻮﻗِﻨَﺎ ِ ﺑْﻦُ ا ْﻟ َﺨﻄﱠﺎ
Artinya: “Diriwayatkan dari Malik dari Yunus bin Yusuf dari Said
al-Musayyab: “Bahwa Umar bin al-Khattab melewati Hatib bin Balta’ah
ketika ia sedang menjual buah anggur kering (kismis) miliknya di pasar.
Lalu Umar bin al-Khattab mengatakan kepadanya: “Kamu pilih untuk
menaikkan harga atau kamu menariknya dari pasar kami. (HR. Malik)
Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. dan Abû Bakar
9
Imam Malik bin Anas [selanjutnya disebut: Malik], Al-Muwaţţa` (T.t., Beirut: Al-Maktabah
al-Taufiqiyah), Juz 1, h. 127.
41
Hisbah kepada beberapa orang sahabatnya, antara lain: Said bin Yazid,
Abdullah bin Utbah, dan termasuk seorang wanita yang bernama Umm
Madinah.
Berbeda dengan yang dilakukan oleh Umar bin Khattab, Utsman tidak
menugaskan seseorang laki-laki dari Bani Lais yang bernama al-Hāris Ibn
milik Imam.11
10
Muhammad Salam Mażkur, Al-qadhâ` fi al-Islām (T.t., Kairo: Dar al-Nadwah al-
Arabiyah), h. 148.
11
Taimiyah, Al-Fatâwâ, h. 65.
42
pada masa awal Bani Umayyah. Keberadaan Hisbah pada masa Ali bin
Abi Thalib ini bisa dilihat dari perbuatan Ali bin Abi Thalib yang
pelaksanaannya saja. Sebagaimana yang dilakukan oleh Umar bin Abd al-
kepentingan masyarakat.13
dan petunjuk teknis Hisbah diuraikan dan dirinci dengan baik, hingga
12
Ibn Hasan Aqi ibn al-walid al-Syaiban ibn Katsīr, Al-Kâmil fi al-Târikh (T.th., Beirut: Dar-
al-Shadan), Juz 4, h. 11.
13
Hasan Ibrahim Hasan, Tārikh al-Islam; al-Siyâsy wa al-Dîny wa al-Saqafy wa al-Ijtihâdy
(T.th., Kairo: al-Nadwah al-Hashriyah), Jilid 1, h. 489.
44
Ijma’ dan Qiyas serta wilāyah Hisbah yang sebagian dari peraturan-
bagian dari peradilan yang diberi nama Agoronomos dan dalam bahasa
Tesis Joeseph Schacht tersebut ada benarnya dari satu sisi dan
tidak sepenuhnya benar pada sisi yang lain. Dari aspek kelembagaan,
Hisbah itu sendiri tidak tepat dikatakan kalau Wilâyât al-Hisbah diadopsi
market” tetapi tidak sama dengan Wilâyat Hisbah dalam sistem peradilan
Islam. Hal tersebut akan terlihat secara jelas bila menelusuri kewenangan
dengan tuntunan syari’at. Di samping itu, dari segi sejarah berdirinya pun,
Islam. Karena pada masa Rasulullah saw. gambaran tentang tugas ini
sebagaimana diungkapkan oleh Muhammad Jalal Syarif dan Ali Abd al-
dalam pasar, dan lain sebagainya. Bahkan, antara Wilāyat al-Hisbah dan
sudah menjadi lembaga khusus dari lembaga peradilan yang ada. Akan
16
Muhammad Jalal Syarif dan Ali Abd al-Mu’thy Muhammad, Al-Fikr al-Siyâsy fi al-Islam;
Syakhsiyah wa Madzâhib (Iskandariyah: Dar al-Jami’ah al-Mishriyah, 1978), h. 158.
46
Byzantium.
jual beli. Keberadaan Hisbah sangat urgen sekali, karena selain berfungsi
sambil membawa timbangan dan takaran yang sah agar mereka dapat
juga takaran para penjual akan dibandingkan dengan takaran yang mereka
oleh para qâdhi dengan ketentuan bahwa orang tersebut mempunyai sifat
iffah, jujur, dan terpercaya. Antara qâdhi dan Muhtasib saling bekerja
dipahami bahwa Wilâyat Hisbah pada masa Bani Abbasiyah ini, sudah
17
Ali Muhammad Radly, Asr al-Islam al-Dzahabi al-Ma’mun (T.th., Mesir: Dar al-Fikr), h.
143.
48
perbuatan yang dilarang oleh syara’, baik yang terkait dengan jual beli,
pasar.
sekitar awal abad 18. Selama periode Dinasti Mamluk, lembaga ini
mempunyai peranan yang sangat penting, hal ini dibuktikan dengan hasil
positif yang telah dicapai selama periode ini, yaitu sedikitnya perkara
yang sampai ke meja hakim karena sudah bisa di tanggulangi oleh al-
masih ditemukan sampai awal abad ke-20. Di Romawi Timur, yang telah
perdagangan saja, ada dari segi industry pun menjadi salah satu fokusnya
18
A. A. Islahi, Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah h. 238.
49
2. Pengertian Hisbah
19
A. A. Islahi, Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah h. 236.
20
AW. Munawir, Kamus al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap (Yogyakarta: al-
Munawwir, 1984), h. 919.
21
Muhammad Fuad Abd al-Bâqy, Al-Mu`jam al-Mufahras li Alfâz al-Qur’an (Kairo: Dar al-
Hadis, 1987), h. 200-2001. Dalam al-Qur’an, kata-kata ﺣﺴﺐdalam bentuk masdar muncul sebanyak 11
kali, yaitu dalam surat al-Taubah: 60, 69, dan 130, al-Zumar: 38, al-Anfal: 63 dan 64, al-Thalaq: 3, al-
Baqarah: 206, Ali Imran: 173, al-Maidah: 107, dan al-Mujadalah: 8. Sedangkan dalam bentuk fiil
madhi muncul sebanyak 13 kali baik dalam bentuk mufrad maupun jama’ yaitu dalam surat al-Kahfi: 9
dan 30, al-Ankabut: 2 dan 4, al-Jasiyah: 20, Muhammad: 29, al-Maidah: 74, al-Baqarah: 214, Ali
Imran: 142, al-Taubah: 17, al-Mu’minun: 116, al-Naml: 44, dan al-Dahr: 19. Sedangkan dalam bentuk
fiil mudhari` muncul sebanyak 31 kali yang mengandung makna mengira dan menyangka, yaitu dalam
surat al-Humazah: 3, al-Qiyamah: 3 dan 36, al-Balad: 5 dan 7, Ali Imran: 78, 169, 178, 180, dan 188,
al-Anfal: 60, al-Furqan: 44, Ibrahim: 42 dan 47, al-Nur: 11, 15, 39 dan 57, al-A’raf: 29, al-Zukhruf: 37
dan 80, al-Kahfi: 18 dan 105, al-Mu’minun: 56, al-Ahzab: 20, al-Mujadalah: 18, al-Munafiqun: 4, al-
50
dikemukakan oleh para ulama’ sebagaimana yang akan diuraikan berikut ini:
a. Imam al-Mawardi22
23
. وﻧﮭﻲ ﻋﻦ اﻟﻤﻨﻜﺮ إذا ظﮭﺮ ﻓﻌﻠﮫ، إذا ظﮭﺮ ﺗﺮﻛﮫ،اﻟﺤﺴﺒﺔ ھﻲ أﻣﺮ ﺑﺎﻟﻤﻌﺮوف
“Hisbah merupakan wewenang untuk menjalankan amar ma`rūf
ketika yang ma`rūf itu sudah jelas-jelas ditinggalkan orang dan mencegah
yang mungkar ketika sudah terang-terang dikerjakan orang”.
Sultâniyah.25
Baqarah: 273, al-Naml: 88, al-Hasyr: 14. Sedangkan kata-kata yang muncul dalam bentuk lain yang
berawalan dan berakhiran dari akar kata-kata ﺣﺴﺐsecara keseluruah muncul sebanyak 106 kali.
22
Al-Mawardi dilahirkan di Bashra tahun 356 H/975 M dan meninggal dunia di Baghdad
tahun 450 H/1058 M). Nama lengkapnya adalah ِ◌ Abû Hasan Ali bin Muhammad bin Habib al-
Mawardi. Ia seorang pejabat besar yang berpengaruh besar dalam pemerintahan Abbasiyah. Ia
mempertahankan sistem politik Islam di tengah semakin menurunnya supremasi politik Dinasti
Abbasiyah. Sebelumnya sejak abad ke-8 hingga ke-10, Dinasti Abbasiyah memiliki supremasi politik
yang tinggi, Lihat Abdul Aziz Dahlan (ed),Ensiklopedi Hukum Islam (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1997), Jilid 4, h. 1161.
23
Al-Mawardi, Al-Ahkâm al-Sultâniyah wa al-Wilâyât al-Dîniyyah (T.th., Beirut: Dar al-
Kutub al-Ilmiyyah), h. 299.
24
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin al-Husain bin Muhammad bin Khalaf bin Ahmad
bin al-Faraa` Abû Ya`la. Dia adalah seorang ulama yang terkemuka pada zamannya. Ia dilahirkan pada
tanggal 29 atau tanggal 28 pada dini hari bulan Muharram pada tahun 380 H dan minggal dunia pada
malam Senin bertepatan dengan tanggal 19 Ramadhan tahun 458 H. Lihat Abû Ya’lâ Muhammad bin
al-Husain al-Fara`[selanjutnya disebut: Ya`la], Al-Ahkâm al-Sultâniyah (Beirut: Dar al-Fikr, 1994), h.
14 dan 19.
25
Al-Mawardi, Al-Ahkam al-Sultâniyah wa al-Wilâyât al-Dîniyyah, h.320.
51
terangan, seperti orang yang makan dan minum pada bulan Ramadan di
tempat umum serta orang yang meminum minuman keras ditempat umum.
b. Ibnu Taimiyah27
adalah:
ْﻲ ﻋَﻦْ ا ْﻟ ُﻤ ْﻨ َﻜ ِﺮ ِﻣﻤَﺎ ﻟَﯿْﺲَ ﻣِﻦ ُ ﻓَﻠﮫَ ُ اﻷَ ْﻣ ُﺮ ﺑِﺎ ْﻟ َﻤ ْﻌﺮُوفِ َواﻟﻨﱠ ْﮭ:َوأَﻣﱠﺎ اﻟْﻤﺤﺘِﺴْﺐ
28
.ْ َوأَ ْھ ِﻞ اﻟﺪﱢﯾ َﻮا ِن وَ ﻧَﺤْ ِﻮ ِھﻢ، ﻀﺎ ِة
َ ُﺺ ا ْﻟﻮُﻻ ِة َوا ْﻟﻘ
ِ ِﺼﺎﺋ
َ َﺧ
“Adapun yang dimaksud dengan Muhtasib adalah yang diberi
wewenang untuk menjalankan amar ma`rûf dan mencegah yang mungkar,
tidak termasuk wewenang peradilan, pejabat administrasi dan sejenisnya”.
26
Wilâyât Al-qadhâ` ialah lembaga peradilan dengan kekuasaan menyelesaikan berbagai
kasus, disebut juga dengan peradilan biasa. Lihat Muhammad Abd al-Rahman al-Bakr, Al-Sulţāh Al-
qadhâ`iyah wa al-Syakhsiyah al-Qâdhi (Kairo: Al-Zukhra’ li A`lām al-Arabī, 1998), Cet. Ke-1, h. 49.
27
Ibnu Taimiyah adalah seorang ulama yang ahli tafsir, hadis, dan fikih. Nama lengkapnya
Taqiyuddin ِ◌ Abû Abbas Ahmad bin Abd al-Salam bin Taimiyah. Lahir di Harran, Turki, pada tanggal
10 Rabi’u al-awal 661 H/ 22 Januari 1263 dan meninggal dunia di Damaskus pada tanggal 20 Dzul
Qai’dah tahun 728 H/26 September 1328. Ia hidup ketika di dunia Islam tengah terjadi pergolakan
sosial, politi, serta mengalami kemunduran, baik karena perpecahan intern sesama dinasti Islam
sendiri, maupun karena permusuhannya dengan bangsa Barat (Kristen) dan karena serbuan tentara
Tartar (Mongol). Lihat Abdul Aziz Dahlan (ed), Jilid-2, h. 623. Lihat juga A.A. Islahi, Konsepsi
Ekonomi Ibnu Taimiyah, Penerjemah: Anshari Thayib, judul asli “Economic Concept of Ibn
Taimiyah” (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1997), Cet. Ke-1, h. 15.
28
Ibnu Taimiyah, al-Hisbah, h. 16.
52
dimaksud oleh Ibnu Taimiyah adalah sebuah institusi yaitu Wilâyât al-
c. Ibnu Khaldun29
أﻣﺎ اﻟﺤﺴﺒﺔ ﻓﮭﻲ وظﯿﻔﺔ دﯾﻨﯿﺔ ﻣﻦ ﺑﺎب اﻷﻣﺮ ﺑﺎﻟﻤﻌﺮوف واﻟﻨﮭﻲ ﻋﻦ اﻟﻤﻨﻜﺮ
، ﯾﻌﯿﻦ ﻟﺬﻟﻚ ﻣﻦ ﯾﺮاه أھﻼ ﻟﮫ،اﻟﺬي ھﻮ ﻓﺮض ﻋﻠﻰ اﻟﻘﺎﺋﻢ ﺑﺄﻣﻮر اﻟﻤﺴﻠﻤﯿﻦ
، وﯾﺒﺤﺚ ﻋﻦ اﻟﻤﻨﻜﺮات، وﯾﺘﺨﺬ اﻷﻋﻮان ﻋﻠﻰ ذﻟﻚ،ﻓﯿﺘﻌﯿﻦ ﻓﺮﺿﮫ ﻋﻠﯿﮫ
وﯾﺤﻤﻞ اﻟﻨﺎس ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺼﺎﻟﺢ اﻟﻌﺎﻣﺔ ﻓﻲ،وﯾﻌﺰر وﯾﺆدب ﻋﻠﻰ ﻗﺪرھﺎ
30
.اﻟﻤﺪﯾﻨﺔ
“Hisbah ialah kewajiban keagamaan yang berkaitan dengan
menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat munkar yang merupakan
kewajiban pemerintah untuk menentukan (mengangkat) orang yang
melaksanakan tugas tersebut. Batas-batas kewenangannya ditentukan oleh
pemerintah demikian juga pembantunya untuk melaksanakan tugas
tersebut. Ia menyelidiki kemungkaran, menta’zir dan mendidik orang yang
melakukan kemungkaran tersebut dan membimbing masyarakat untuk
memelihara kemaslahatan umum di perkotaan”.
29
Ibnu Khaldun memiliki nama asli, yaitu ِ◌ Abû Zaid Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn
Khaldun Wali al-Din al-Tunisi al-Hadrami. Ia lahir di Tunisia pada tanggal 1 Ramadhan (732 H (7 Mei
1332 M). Dia meninggal dunia pada tanggal 26 Ramadhan 808 H (16 Maret 1406 M).Ibnu Khaldun
dididik oleh keluarga yang terkemuka dalam ilmu pengetahuan maupun politik. Para kakeknya, Banu
Khaldun, yang tertua Khaldun bin al-Khattab, pindah ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-18, dengan
demikian dia menyaksikan pertumbuhan dan kemunduran kekuasaan Islam di Spanyol. Lihat Fuad
Baali dan Ali Wardi, Ibnu Khaldun dan Pola Pemikiran Islam (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1989), Cet.
Ke-1, h. 9-13.
30
Abd al-Rahman bin Khaldun, Muqaddimah Ibnu Khaldun (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah,
1993), Cet. Ke-1, h. 176.
53
munkar.
yang melaksanakan amar ma`ruf dan nahy munkar yang dikenal dengan
dengan jelas bahwa yang dimaksud dengan Hisbah olehnya adalah sebuah
31
Al-Mutaţawwi’ adalah orang yang melaksanakan al-amru bi al-ma`rûf wa nahy an al-
munkar yang tidak mendapatkan ketetapan tugas tersebut dari penguasa. Ia tidak terikat dengan aturan-
aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Jika ia melalui tugas ini, ia tidak mendapat tindakan dari
pemerintah. Ia tidak berhak menerima pengaduan. Ia juga tidak berhak menyelidiki kemungkaran yang
terjadi. Ia tidak memiliki pembantu dalam tugasnya. Ia tdak boleh memberikan ta’zir. Ia juga tidak
menadapatkan gaji tetap dari pemerintah. Lihat Al-Mawardi, h. 240.
32
Lihat A.A. Islahi, h. 236.
54
mengawasi pasar.
keluarganya).33
nama Hisbah tidak dikenal secara resmi. Umpamanya, bagi mereka yang
33
Wilâyah al-Mazâlim adalah lembaga peradilan yang menangani kasus kelaliman para
penguasa dan keluarganya terhadap hak-hak rakyat. Lihat Al-Mawardi, h. 242.
55
menamainya dengan Hisbah, tetapi terdapat juga nama lain yang digunakan
sebagaimana nama-nama yang telah penulis sebutkan di atas. Biar apa pun
nama yang diberikan, Wilâyât al-Hisbah ini tetap eksis dalam pemerintahan
Islam karena ia adalah salah satu sendi utama pemerintahan Islam yang
3. Dasar Hukum
tersebut ada suatu badan yang secara khusus menanggulanginya. Dalam Islam
hukum dibentuknya lembaga tersebut sangat banyak sekali terdapat dalam al-
Qur’an dan Sunnah, di antaranya firman Allah swt. dalam surat Ali Imran ayat
َو ْﻟﺘَﻜُﻦْ ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ أُ ﱠﻣﺔٌ ﯾَ ْﺪﻋُﻮنَ إِﻟَﻰ ا ْﻟ َﺨ ْﯿ ِﺮ َوﯾَﺄْ ُﻣﺮُونَ ﺑِﺎ ْﻟ َﻤ ْﻌﺮُوفِ وَ ﯾَ ْﻨﮭَﻮْ نَ َﻋ ِﻦ ا ْﻟ ُﻤ ْﻨ َﻜ ِﺮ
(104:3/ )ال ﻋﻤﺮان.ﻚ ھُ ُﻢ ا ْﻟ ُﻤ ْﻔﻠِﺤُﻮن َ َِوأُوﻟَﺌ
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104)”
hakikat perintah itu adalah mengacu kepada kewajiban, tetapi perintah di sini
kifayah. Dengan demikian jika telah dilakukan oleh seseorang maka gugurlah
sebagian kamu tanpa menutup kewajiban setiap muslim untuk saling ingat
dengan ayat lain pada surat al-Asr yang menilai semua manusia dalam
kerugian, kecuali mereka yang beriman dan beramal shaleh serta saling
dengan ()اﻟﻤﻨﻜﺮ. Kata ( )اﻟﺨﯿﺮadalah nilai universal yang diajarkan oleh al-
dikutip oleh Ibnu Kaśir adalah mengikuti al-Qur’an dan Sunnahku.36 Sedang
34
Abd al-Rahman bin Khaldun, h. 225-226.
35
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an (Jakarta:
Lentera Hati, 2005), Cet. Ke-3, Jilid 2, h. 172-175.
36
ﻗﺮأ رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ "وﻟﺘﻜﻦ ﻣﻨﻜﻢ أﻣﺔ ﯾﺪﻋﻮن إﻟﻲ اﻟﺨﯿﺮ" ﺛﻢ ﻗﺎل "اﻟﺨﯿﺮ اﺗﺒﺎع اﻟﻘﺮآن وﺳﻨﺘﻲ" )رواه اﺑﻦ
)ﻣﺮدوﯾﮫ. Lihat Abû al-Fadâ’ al-Hâfiz Ibnu Katsir al-Damsyîqî, Tafsir Al-Qur’an al-Azîm (Beirut: Dar
al-Kutub al-Ilmiyah, 1999), Cet. Ke-1, Jilid 1, h. 372.
57
Ilahi.37 Jadi urutan yang mesti dilakukan adalah mengajak kepada kebajikan,
kemungkaran.
Demikian juga halnya firman Allah swt. dalam surat al-A’rāf ayat 157
yang berbunyi:
ﻲ اﻟﱠﺬِي ﯾَ ِﺠﺪُوﻧَﮫُ َﻣ ْﻜﺘُﻮﺑًﺎ ﻋِ ْﻨ َﺪھُ ْﻢ ﻓِﻲ اﻟﺘﱠﻮْ َرا ِة ﻲ ْاﻷُ ﱢﻣ ﱠ اﻟﱠﺬِﯾﻦَ ﯾَﺘﱠﺒِﻌُﻮنَ اﻟ ﱠﺮﺳُﻮ َل اﻟﻨﱠﺒِ ﱠ
ت وَ ﯾُ َﺤ ﱢﺮ ُم ِ اﻹﻧْﺠِ ﯿ ِﻞ ﯾَﺄْ ُﻣ ُﺮھُ ْﻢ ﺑِﺎ ْﻟ َﻤ ْﻌﺮُوفِ َوﯾَ ْﻨﮭَﺎھُ ْﻢ َﻋ ِﻦ ا ْﻟ ُﻤ ْﻨ َﻜ ِﺮ َوﯾُﺤِ ﻞﱡ ﻟَﮭُ ُﻢ اﻟﻄﱠﯿﱢﺒَﺎ
ِ ْ َو
ﻀ ُﻊ َﻋ ْﻨﮭُ ْﻢ إِﺻْ َﺮھُ ْﻢ َو ْاﻷَﻏ َْﻼلَ اﻟﱠﺘِﻲ ﻛَﺎﻧَﺖْ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮭ ْﻢ ﻓَﺎﻟﱠﺬِﯾﻦَ آ َﻣﻨُﻮا َ ََﻋﻠَ ْﯿ ِﮭ ُﻢ اﻟْﺨَ ﺒَﺎﺋِﺚَ وَ ﯾ
ﻚ ھُ ُﻢ َ ِﺼﺮُوهُ َواﺗﱠﺒَﻌُﻮا اﻟﻨﱡﻮ َر اﻟﱠﺬِي أُ ْﻧ ِﺰ َل َﻣ َﻌﮫُ أُوﻟَﺌ َ َﺑِ ِﮫ وَ َﻋ ﱠﺰرُوهُ وَ ﻧ
(157:7/ )اﻷﻋﺮاف. َا ْﻟ ُﻤ ْﻔﻠِﺤُﻮن
Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi
yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di
sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma`ruf dan melarang
mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan
membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada
mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya
(Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-A’raf: 157)”
beruntung.
Nabi Muhammad saw. yang beranggapan bahwa mereka termasuk yang akan
37
M. Quraish Shihab, h. 175.
58
memperoleh janji Allah sebagaimana yang disebutkan pada ayat sebelum ini
“rahmat Allah itu meliputi segala sesuatu”). Untuk meluruskan kekeliruan itu
ayat ini menegaskan bahwa, bukan kalian yang akan mendapat rahmat itu,
tetapi yang akan meraihnya adalah orang-orang yang terus menerus dan tekun
mengikuti Nabi Muhammad saw, yang merupakan Rasulullah saw. Nabi yang
ummi.38
menyatakan:
ﻚ
َ َﺻﺎﺑ
َ َﯾَﺎ ﺑُﻨَ ﱠﻲ أَﻗِﻢِ اﻟﺼ َﱠﻼةَ َو ْأﻣُﺮْ ﺑِﺎ ْﻟ َﻤ ْﻌﺮُوفِ َوا ْﻧﮫَ َﻋ ِﻦ ا ْﻟ ُﻤ ْﻨ َﻜ ِﺮ َواﺻْ ﺒِﺮْ َﻋﻠَﻰ ﻣَﺎ أ
(17:31/ )ﻟﻘﻤﺎن.ﻚ ﻣِﻦْ ﻋَﺰْ مِ ْاﻷُﻣُﻮ ِر َ ِإِنﱠ َذﻟ
Artinya: “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)
mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar
dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman:
17)”
38
M. Quraish Shihab, h. 268-269.
59
menghadapi banyak tantangan dan rintangan, karena itu ayat ini juga
umum, juga menjadi landasan bagi kewajiban suatu badan yang khusus dalam
tugas tersebut. Selain dari tiga ayat di atas masih terdapat ayat-ayat lain yang
menjadi dasar dari Wilâyat al-Hisbah ini, seperti surat Ali Imran ayat 110
yang mengungkapkan bahwa ada sebagian kecil dari Ahli Kitab yang beriman
dan melaksanakan amar ma`rūf dan nahy munkar, surat al-Maidah ayat 78 –
Bani Isrâ’il dan orang kafir karena mereka membiarkan berlakunya perbuatan
swt. karena mereka melaksanakan amar ma`rûf dan nahy munkar, serta surat
hati bagi orang yang melaksanakan amar ma`rûf dan nahy munkar.
َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ أَﺑُﻮ ﺑَ ْﻜ ِﺮ ﺑْﻦُ أَﺑِﻲ َﺷ ْﯿﺒَﺔَ َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ وَ ﻛِﯿ ٌﻊ ﻋَﻦْ ُﺳ ْﻔﯿَﺎنَ و َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ﻣُﺤَ ﱠﻤ ُﺪ ﺑْﻦُ ا ْﻟ ُﻤﺜَﻨﱠﻰ
ِق ﺑْﻦِ ﺲ ْﺑ ِﻦ ُﻣ ْﺴﻠِﻢٍ ﻋَﻦْ طَﺎ ِر ِ َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ﻣُﺤَ ﱠﻤ ُﺪ ﺑْﻦُ ﺟَ ْﻌﻔَ ٍﺮ ﺣَ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ُﺷ ْﻌﺒَﺔُ ﻛ َِﻼھُﻤَﺎ ﻋَﻦْ ﻗَ ْﯿ
39
M. Quraish Shihab, h.136-137.
60
ﻄﺒَ ِﺔ ﯾَﻮْ َم ا ْﻟﻌِﯿ ِﺪ ﻗَ ْﺒ َﻞ اﻟﺼ َﱠﻼ ِة ْ ب َوھَﺬَا َﺣﺪِﯾﺚُ أَﺑِﻲ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ ﻗَﺎ َل أَ ﱠو ُل ﻣَﻦْ ﺑَ َﺪأَ ﺑِﺎ ْﻟ ُﺨ ٍ ِﺷﮭَﺎ
ﻚ ﻓَﻘَﺎ َل أَﺑُﻮ َ ِك ﻣَﺎ ھُﻨَﺎﻟ َ ﻄﺒَ ِﺔ ﻓَﻘَﺎ َل ﻗَ ْﺪ ﺗُ ِﺮْ ﻣَﺮْ َوانُ ﻓَﻘَﺎ َم إِﻟَ ْﯿ ِﮫ َر ُﺟ ٌﻞ ﻓَﻘَﺎ َل اﻟﺼﱠﻼةُ ﻗَ ْﺒ َﻞ ا ْﻟ ُﺨ
ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﯾَﻘُﻮ ُل
ﺻﻠﱠﻰ ﱠ َ ِﷲ َﺳﻌِﯿ ٍﺪ أَﻣﱠﺎ ھَﺬَا ﻓَﻘَ ْﺪ ﻗَﻀَﻰ ﻣَﺎ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َﺳ ِﻤﻌْﺖُ َرﺳُﻮلَ ﱠ
ﻣَﻦْ َرأَى ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ُﻣ ْﻨ َﻜﺮًا ﻓَ ْﻠﯿُﻐَﻲ ﱢرْ هُ ﺑِﯿَ ِﺪ ِه ﻓَﺈِنْ ﻟَ ْﻢ ﯾَ ْﺴﺘَ ِﻄ ْﻊ ﻓَﺒِﻠِﺴَﺎﻧِ ِﮫ ﻓَﺈِنْ ﻟَ ْﻢ ﯾَ ْﺴﺘَ ِﻄ ْﻊ
40
( )رواه ﻣﺴﻠﻢ.ِاﻹﯾﻤَﺎن ِ ْ ُﻚ أَﺿْ ﻌَﻒ َ ِﻓَﺒِﻘَ ْﻠﺒِ ِﮫ َو َذﻟ
Artinya: “Dari Abū Bakar bin Abi Syaibah Waki’ menceritakan
kepada kami dari Abû Sufyan, Muhammad bin al-Matsani juga menceritakan
kepada kami,◌ِAbû Bakar bercerita kepada kami dari Muhammad bin Ja’far
dari Syu’bah, kedua-duanya berkata hadis ini dari Qais bin Muslim dari
Thariq bin Syihab, ini adalah hadis dari ◌ِ Abû Bakar berkata, ia berkata:
Orang yang pertama kali melakukan khutbah `ied sebelum shalat adalah
Marwan, lalu seseorang berdiri dan berkata: Shalat `ied itu sebelum khutbah,
lalu ia berkata: telah ditinggalkan apa yang telah ditetapkan. Maka Abû Said
berkata: Adapun hal ini telah ditetapkan, saya mendengar Rasulullah saw.
bersabda: Barang siapa di antara kamu yang melihat suatu kemungkaran,
maka hendaklah ia mencegahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu
mencegahnya dengan tangannya, maka dengan perkataannya, jika ia tidak
mampu mencegahnya dengan perkataannya, maka hendaklah ia mencegahnya
dengan hatinya. Dan itulah yang selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim)”
tersebut menjadi dalil yang kuat untuk menetapkan adanya kewajiban setiap
lafaz umum. Para ulama ushul berpendapat bahwa lafaz umum ini mencakup
setiap orang Islam yang melihat kemungkaran. Karena Rasulullah saw. tidak
demikian kewajiban nahy munkar itu ada pada setiap orang. Meskipun
40
Imam ِ◌ Abû al-Husain Muslim bin al-Hujjâj al-Qusyairî al-Naisâbūrî, h. 69.
41
Yusuf al-Qaradhawi, Min Fiqh al-Daulah fi al-Islam (Kairo: Dar al-Syuruq, 1997), h. 19.
61
kewajiban nahy munkar ada pada setiap orang namun kewenangan khusus dan
َْﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ُﺪ ﺑْﻦُ َﻋﺒﱠﺎ ٍد ا ْﻟ َﻤﻜﱢﻲﱡ َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ُﺳ ْﻔﯿَﺎنُ ﻗَﺎ َل ﻗُﻠْﺖُ ﻟِ ُﺴﮭَ ْﯿ ٍﻞ إِنﱠ َﻋ ْﻤﺮًا َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ﻋَﻦ
ﻚ ﻗَﺎ َل َورَ ﺟَﻮْ تُ أَنْ ﯾُ ْﺴﻘِﻂَ َﻋﻨﱢﻲ رَ ﺟُﻼ ﻗَﺎ َل ﻓَﻘَﺎ َل َﺳ ِﻤ ْﻌﺘُﮫُ ﻣِﻦْ اﻟﱠﺬِي َ ع ﻋَﻦْ أَﺑِﯿ ِ ا ْﻟﻘَ ْﻌﻘَﺎ
ِﺻﺪِﯾﻘًﺎ ﻟَﮫُ ﺑِﺎﻟﺸﱠﺎمِ ﺛُ ﱠﻢ َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ُﺳ ْﻔﯿَﺎنُ ﻋَﻦْ ُﺳﮭَ ْﯿ ٍﻞ ﻋَﻦْ َﻋﻄَﺎ ِء ﺑْﻦ َ ََﺳ ِﻤ َﻌﮫُ ِﻣ ْﻨﮫُ أَﺑِﻲ ﻛَﺎن
ْﺼﯿ َﺤﺔُ ﻗُ ْﻠﻨَﺎ ﻟِﻤَﻦ
ِ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻗَﺎ َل اﻟﺪﱢﯾﻦُ اﻟﻨﱠ
ﺻﻠﱠﻰ ﱠ
َ ﻲ ي أَنﱠ اﻟﻨﱠﺒِ ﱠ
ﯾَﺰِﯾ َﺪ ﻋَﻦْ ﺗَﻤِﯿﻢٍ اﻟﺪﱠا ِر ﱢ
42
akherat. Cara yang dilakukan adalah menyuruh mereka berbuat baik dan
42
Imam Abû al-Husain Muslim bin al-Hujjâj al-Qusyairî al-Naisâbûrî, h.74.
62
demikian jika salah seorang dari umat Islam telah melaksanakannya, maka
gugurlah kewajiban tersebut bagi umat Islam lainnya. Meski demikian, jika
ternyata tak ada seorang pun yang mampu menunaikannya, maka perintah
tersebut menjadi fardhu ‘ain bagi pihak yang mampu melakukannya dan pihak
yang paling mampu untuk itu adalah pemegang kekuasaan dan kekuatan, yaitu
pemerintah.
Kegiatan ekonomi yang bersifat transaksional dan dalam hal ini kita
pembeli yang dipertemukan di pasar. Sorotan utama penulis disini adalah hal-
hal yang tidak seharusnya terjadi dalam pasar yang kemudian menjadi
kecurangan, dan dampak kerugian akan dirasakan oleh para pembeli. Ibnu
43
Yusuf al-Qaradhawi, h. 169 – 176.
63
Taimmiyah dala hal ini beliau mengatakan bahwa seluruh kantor publik dalam
keburukan, Hisbah melindungi para konsumen dari para pedagang yang hanya
kelayakan yang memang ini seharusnya yang ada pada semua pedagang, yang
kontrak yang jujur. Seperti hadis yang telah dikutip di atas bahwa Rasullah
curang dan bersabda bahwa barang siapa yang melakukan dengan kecurangan
adanya seiring dengan munculnya agama Islam ini sendiri, yang telah kita
ketahui bahwa tujuan lembaga ini diadakan adalah apa yang telah
sering disebut sebagai kebaikan (al-ma’rûf) dan mencegah apa yang kita
urusan umum khusus lainnya, yang mana urusan ini tidak sembarang yang
44
A.A Islahi, h.237.
64
hanya saja dilakukan oleh para pemimpin pemerintah atau ditunjuk seseorang
yang memang kompatibel dalam penugasan dalam bidang ini. Barulah pada
yang dilakukan oleh Umar bin Abd al-Aziz, ia telah membuat aturan takaran
meliputi seluruh pelanggaran terhadap prinsip amar ma`rūf dan nahy munkar
kepada hal-hal tertentu saja, untuk mencegah terjadinya tumpang tindih antara
45
A.A Islahi h.238.
46
Hasan Ibrahim Hasan, Târikh al-Islâm; al-Siyâsy wa al-Dîny wa al-Tsaqafy wa al-Ijtihâdy
(Kairo: al-Nadwah al-Hashriyah, [t.th]), Jilid 1, h. 489.
65
nyata dan terbuka serta adanya tuntunan yang jelas. Bagi kejahatan yang
atau pengaduan, sangat berbeda sekali dengan wilāyah Al-qadhâ` yang hanya
syari`at Islam. Kekuasaan dan hukuman secara langsung yang dilakukan oleh
kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan kecil dan ini tidak berlaku bagi
yang melakukan kesalahan yang berat atau besar. Lebih jelasnya al-Ghazali
47
al-Mawardi, h. 301 – 302.
66
Muhtasib:48
kesalahannya,
e. Menyuruh atau melarang sesuatu dengan tangan, jika pihak yang bersalah
48
Imam ِ◌ Abû Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Gazali, Ihyâ` Ulûm al-Dîn (Beirut:
Dar al-Fikr, 1991), Jilid 2, h. 357 – 360.
67
segan pada orang banyak. Tindakan ini baru boleh dilakukan apabila
perlu dilakukan jika orang yang melanggar undang-undang itu orang yang
kekerasan.
dilakukan.
juga diberikan beberapa peranan yang khusus menangani wilayah dan sektor-
menjaga pasar dan pusat perniagaan (umana` al-sûq) dan Muhtasib yang
strategis dari segi ekonomi dan keamanan seperti pelabuhan, kawasan perairan
dan sepanjang pantai. Terdapat juga anggota Hisbah yang dikenal sebagai
yaitu:
a) Al-Amru bi al-ma`rûf
ibadah seperti shalat wajib lima waktu secara berjamaah, shalat Jum’at,
69
b) Al-Nahy an al-Munkar
munkar) seperti:
pakaian dan tempat sembahyang, orang yang berbuka puasa pada siang
hari bulan Ramadhan tanpa ada uzur syar`i, orang yang tidak
membayar zakat, orang yang mengajar dan memberi fatwa tanpa ada
49
al-Mawardi, h. 303.
50
Abdu al-Qadir Zaidan, Uşul al-Aqidah (Beirut: Dar al-Babair, 1998), Cet. Ke-3, h. 193.
70
menimbulkan fitnah
transaksi yang mungkar dari sudut syara’ seperti jual beli yang tidak
sah dan segala urusan jual beli yang dilarang oleh syara’ walaupun di
dan sukatan.
a. Al-Amru bi al-ma`rûf
b. Al-Nahy an al-Munkar
pengobatan yang dilakukan oleh para medis atau dokter, karena jika
terjadi kecerobohan dalam tugasnya bisa berakibat fatal bagi pasien. (2)
dikerjakannya.
a. Al-Amru bi al-ma`rûf
2) Mewajibkan para wanita mematuhi iddah mereka baik itu iddah wafat
b. Al-Nahy an al-Munkar
memanjangkan bacaan dalam shalat dan mencegah para hakim yang tidak
pengangkutan dari membawa lebih dari ketentuan angkutan dan lain lain.
dengan cara memaksa para pengemis yang masih mampu bekerja untuk
53
Yusuf al-Qaradhawi, h. 173.
73
mematuhi perintahnya.54
Jika dia melihat ketidak senonohan dalam tingkah mereka, maka Muhtasib
dipenuhi dan diperlakukan dengan cara yang adil oleh tuannya, dan tidak
integritas moral yang tinggi dan kompeten dalam masalah hukum pasar dan
54
Ahmad Mustaq, Etika Bisnis dalam Islam, Penerjemah: Samson Rahman, Judul Asli
“Business Ethics in Islam” (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2001), Cet. Ke-1, h. 166.
74
Ketika abad pertengahan dimulai para ulama yang hidup pada masa
tersebut seperti diantaranya, Ibn Taimiyah, Ibn Qayyim al-Jauziyah, dan juga
Ibnu Khaldun, telah melakukan kajian yang mendalam dan mendetail dalam
bahasan praktik monopoli yang perbuatan curang ini memang erat kaitannya
dengan pengawasan. Ibn Taimiyah misalnya dalam buku beliau Hisbah yang
menyatakan bahwa islam tidak melarang apapun transaksi ekonomi yang terjadi
selama itu tidak bertentangan dengan norma dan hukum-hukum yang berlaku
Ketika ada transaksi yang bertentangan, maka Negara lah yang punya
pengawas seperti Hisbah dan lain-lain yang akan dibahas dalam lanjutan bab ini.
Lembaga pengawas tadi sebagai organ Negara yang memang mempunyai tugas
dalamnya. Dan ketika terjadi hal yang tidak seharusnya maka dari situlah
pengawas ini mengambil tindakan. Rasulullah pun dalam hal ini memang sering
turun untuk menginspeksi pasar jika tidak sesuai dengan syariah Islam dengan
Bahkan tidak hanya itu Rasulullah pun memperkerjakan Sa’id bin Sa’id bin ‘Ash
1. Wilayat al-qadhâ`
masalah keluarga dan juga menyelesaikan masalah dalam perkara tindak pidana.
Sejarah Islam mencatat bahwa lembaga ini pernah ditugasi untuk menikahi
wanita yang tidak mempunyai wali sebagai tugas tambahan. Selain diberikan
kewilayahan.57
55
Yusuf Qaradhawi, Peran Nilai dan Moral, hal. 462.
56
A. Rahmat Rosyadi dan Ngatino, Arbitrase Dalam Perspektif Islam dan Hukum Positif
(Bandung, PT Citra Adiya Bakti, 2002), h.30.
57
Ibid, h.33.
76
3. Beragama Islam
2. Wilâyat al-Mazâlîm
kesewenangan pihak lain. Seperti, bisa saja kesewenangan ini datang dari
zakat dan harta kekayaan Negara, seperti di Negara kita ini orang-
58
Ibid, h. 34.
59
Ibid, h. 31.
77
atas tiga perkara yang telah disebutkan di atas maka harus segera
dahulu.
mereka dikurangi tanpa alasan yang masuk akal dan dilakukan secara
sepihak
3. Wilâyât al-Hisbah
Untuk peranan dan juga fungsi sekaligus tugas lembaga ini sudah
tugasnya yang mana jika Hisbah hanya mengawasi dan memeriksa dan juga
78
memiliki struktur organisasi yang lebih responsif atas permasalahan baik itu yang
naungan pemerintah dan ada juga yang bersifat independent. Setelah penulis
memaparkan apa yang dibahas dalam bab II, yang mana dalam bab ini
Hisbah dari mulai sejarahnya dan juga perkembangan lembaga Hisbah itu sendiri
dari masa ke masa ketika awal perkembangan Islam lahir, dan juga gambaran
1
Jimly as-Shiddiqie, “Struktur ketatanegaraan Indonesia setelah perubahan keempat UUD
tahun 1945”, Makalah disampaikan pada seminar pembangunan hukum Nasional VIII di Denpasar 14-
18 Juli 2003, hal, 40.
80
81
fungsi lembaga Hisbah itu sendiri, bagaimana tugasnya dan peranannya dalam
mengawasi kegiatan yang mencakup tentang amar ma’ruf dan nahi munkar, dan
yang penulis khususkan disini tentang bagaimana pengaruhnya dari tugas Hisbah
itu sendiri.
Di awal penulis sudah menjelaskan bahwa dalam bab III ini akan
menjadi bahan perbandingan dengan Hisbah pada zaman Rasulullah dan awal
perkembangan Islam, dan penulis menawarkan solusi berupa kritik dan saran
ekonomi Indonesia.
Lembaga pengawas yang akan dipaparkan profilnya dalam bab III ini ada
perekonomian, yaitu: BPOM, LPPOM, KPPU, dan yang terakhir DPS yang di
bawah DSN.
paparan dan penelitian dalam skripsi ini? selain karena lembaga-lembaga tersebut
berkutat dalam bidang pengawasan dan juga berorientasi ekonomi, juga keempat
lembaga tersebut mempunyai korelasi dan keterkaitan dalam skripsi yang sedang
kebersihan makanannya saja namun juga dari segi kehalalan dan kelaikan untuk
82
ketiga KPPU, adalah lembaga pengawas juga yang mana sudah disinggung oleh
penulis bahwa Hisbah pun tidak hanya berkutat dalam pengawasan pasar saja,
juga ada pengawasan yang skala lebih besar yaitu di pengawasan industry yang
mana disebut dengan urafâ` al-hirâi wa al-sinâ’at dan dipengawasan pasar dan
pusat perniagaan disebut dengan umanâ’ al-sûq. Dan yang terakhir adalah DPS
atau Dewan Pengawas Syariah yang disini adalah lembaga pengawas yang
fokusnya lembaga ini adalah pada bank-bank syariah, DPS ini di bawah naungan
DSN (Dewan Syariah Nasional) dan lembaga ini sedikit disinggung karena
lembaga pengawasan ini yang memfokuskan pada Bank Syariah dan itu adalah
Dalam bab III, penulis akan memberikan profil singkat lembaga yang
sudah penulis sebutkan dengan memaparkan sejarah, fungsi dan peran lembaga
perubahan yang cepat dan signifikan pada industri farmasi, obat asli
luar negeri dapat tersebar cepat secara luas dan menjangkau seluruh strata
menggunakan produk secara tepat, benar dan aman. Di lain pihak iklan dan
Apabila terjadi produk sub standar, rusak atau terkontaminasi oleh bahan
berbahaya maka risiko yang terjadi akan berskala besar dan luas serta
berlangsung secara amat cepat. Untuk itu Indonesia harus memiliki Sistem
Pengawasan Obat dan Makanan (SisPOM) yang efektif dan efisien yang
baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk itu telah dibentuk Badan
Makanan.
Makanan, yaitu:
2
http://pom.go.id/profile/latar_belakang.asp. diakses pada 22 Januari 2015, Pukul. 15.05
WIB.
3
http://pom.go.id/profile/fungsi_badan_POM.asp.
diakses pada 22 Januari 2015, Pukul. 15.05 WIB.
85
industri farmasi.
Gizi Pangan Pasal 41 ayat (4), yaitu menteri bertanggung jawab di bidang
Pemerintah tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan juga mengatur yaitu,
dalam rangka pengawasan keamanan, mutu dan gizi pangan, setiap pangan
pelanggaran yakni tidak sesuai dengan syarat standar mutu pangan atau
Tahun 2001 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di
4
Badan adalah badan yang bertanggung jawab di bidang pengawasan obat dan
makanan. Pasal 1 angka (27) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan.
87
tugas:
menyelenggarakan fungsi:
berbahaya.
konsumen.
atau makanan.
negeri.
Rumah Tangga.
dalam meredakan kasus lemak babi di Indonesia pada tahun 1988. LPPOM
Keputusan Menteri Agama (KMA) 518 Tahun 2001 dan KMA 519 Tahun
5
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090420070830AALY0QB. Diakses
Tanggal 24 Januari 2015. Pukul 14.35 WIB.
93
Indonesia dan dunia untuk memberikan ketenteraman bagi umat Islam serta
6
http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/go_to_section/2/31/page/1
diakses: 22 Januari 2015 16.45 WIB.
94
menjadi pusat halal dunia yang memberikan informasi, solusi dan standar
standar halal dan standar audit halal, melakukan sertifikasi produk pangan,
7
http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/go_to_section/3/32/page/1 diakses:
tersebut.
Salah satu lembaga yang dibentuk itu pada era reformasi adalah
tadi, yang selanjutnya disebut dengan komisi yang berarti suatu lembaga
b. Tugas
usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal
persaingan usaha tidak sehat, menyusun pedoman dan atau publikasi yang
atas hasil kerja Komisi kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.
c. Wewenang
masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang dugaan terjadinya praktek
tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha
97
persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh
tentang ada atau tidak adanya praktek monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat, memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan
atau setiap orang sebagaimana dimaksud huruf e dan huruf f, yang tidak
mendapatkan, meneliti, dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti
menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku usaha lain
Visi dan misi yang dimiliki oleh KPPU adalah sebagai lembaga
pimpinan DSN-MUI secara ex-officio dijabat oleh Ketua Umum MUI, Dr.
selaku ketua dan Sekretaris Jenderal MUI, Drs.H.M. Ichwan Sam selaku
Pengawas Syariah.
pada suatu lembaga keuangan dan bisnis syariah, mengundang para ahli
diindahkan.8
http://www.dsnmui.or.id/index.php?page=fatwa.
No.3: Deposito.
8
http://www.dsnmui.or.id/index.php?page=sekilas Diakses 22-Januari-2015 pukul 15.45
WIB.
102
Musytarakah.
Fatwa tentang Salam dan Istishna': Fatwa No. 5: Jual Beli Salam,
Fatwa No. 6: Jual Beli Istishna', Fatwa No. 22: Jual Beli Istishna' Paralel.
Fatwa tentang Hutang dan Piutang: Fatwa No. 19: Qardh, Fatwa
No. 17: Sanksi atas Nasabah Mampu yang Menunda Pembayaran, Fatwa
No. 31: Pengalihan Hutang, Fatwa No. 67: Anjak Piutang Syariah, Fatwa
Fatwa tentang Hawalah: Fatwa No. 12: Hawalah, Fatwa No. 58:
Fatwa tentang Rahn (Gadai): Fatwa No. 25: Rahn, Fatwa No. 26:
Rahn Emas, Fatwa No. 68: Rahn Tasjiliy, Fatwa No. 92: Pembiayaan
Wadiah Bank Indonesia (SWBI), Fatwa No. 63: Sertifikat Bank Indonesia
Fatwa tentang Pasar Uang: Fatwa No. 28: Jual Beli Mata Uang
Syariah, Fatwa No. 78: Mekanisme dan Instrumen Pasar Uang Antarbank
Asuransi Syariah, Fatwa No. 39: Asuransi Haji, Fatwa No. 51: Akad
Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah, Fatwa
No. 53: Akad Tabarru' pada Asuransi Syariah, Fatwa No. 81:
Modal, Fatwa No. 65: Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
Syariah, Fatwa No. 66: Waran Syariah, Fatwa No. 80: Penerapan Prinsip
Fatwa No. 33: Obligasi Syariah Mudharabah, Fatwa No. 41: Obligasi
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Fatwa No. 72: Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) Ijarah Sale and Lease Back, Fatwa No. 76: Surat
95: Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Wakalah, Fatwa No. 94:
Credit (L/C) Impor Syariah, Fatwa No. 35: Letter of Credit (L/C) Ekspor
Syariah, Fatwa No. 57: Letter of Credit (L/C) dengan Akad Kafalah bil
Ujrah, Fatwa No. 60: Penyelesaiann Piutang dalam Ekspor, Fatwa No. 61:
(LKS): Fatwa No. 14: Sistem Distribusi Hasil Usaha dalam LKS, Fatwa
Syariah, Fatwa No. 44: Pembiayaan Multijasa, Fatwa No. 45: Line
Fatwa tentang Penjaminan: Fatwa No. 11: Kafalah, Fatwa No. 74:
Penjaminan Syariah.
Fatwa Lain: Fatwa No. 10: Wakalah, Fatwa No. 18: Pencadangan
Penghapusan Aktiva Produktif dalam LKS, Fatwa No. 24: Safe Deposit
Box, Fatwa No. 43: Ganti Rugi (Ta'widh), Fatwa No. 62: Akad Ju'alah,
Fatwa No. 71: Sale and Lease Back, Fatwa No. 77: Jual Beli Emas secara
Syariah di Bursa Komoditi, Fatwa No. 85: Janji (Wa'ad) dalam Transaksi
pembaca, apa fungsi fatwa itu sendiri. Jika ingin lebih jelas dan mendetail
syariah Islam.
9
http://alminist.blogspot.com/2010/08/fatwa-dsn-mui.html Diakses tanggal 9-Februari-2015
pukul 18.45 WIB.
107
meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru Bank
penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank, meminta data dan informasi
terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka
pelaksanaan tugasnya.
untuk tugas dan wewenang yang dimiliki sama hanya saja orang atau
Ketua
Anggota MBA.
Anggota
10
http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/organisasi/pimpinan/dewan-
pengawas-syariah/ Diakses pada tanggal 22-Januari-2015 pukul 15.45 WIB.
BAB V
Modern
yaitu tentang bagaimana lembaga ini mengawasi sesuatu dengan cara mereka
yang dimiliki oleh Islam sepanjang sejarahnya. Fungsi pengawasan ini tidak
lepas dari gambaran tugas dan wewenangnya yang telah dipaparkan oleh penulis
di bab III.
Sebagaimana kita telah ketahui bahwa dalam bagian ilmu ekonomi ini
ada tiga aspek pengawasan yang berkaitan dengan produksi, distribusi dan
konsumsi.
108
109
Perekonomian Modern.
Perekonomian Modern
apabila mendapati salah satu dari apabila mendapati salah satu dari
lanjut dalam bentuk laporan, nanti lanjut dalam bentuk laporan, nanti
ada pihak yang berwajib dalam ada pihak yang berwajib dalam
sama dalam bentuk preventif atau sama dalam bentuk preventif atau
ini hanya mengawasi, aka nada ini hanya mengawasi, aka nada
menghukumnya. menghukumnya.
pada ketika itu, juga di samping itu dari masyarakat pada ketika itu, juga
bersifat prefentif tadi, fungsi ini agar menghukum yang bersifat prefentif
tidak terjadinya tumpeng tindih tadi, fungsi ini agar tidak terjadinya
yang lainnya.
maka perkara itu diserahkan kepada Wilâyat Al-qadhâ` dan kejaksaan yang
Modern
modern yang sudah dipaparkan ada 4 lembaga antara lain: BPOM, LPPOM,
Perekonomian Modern
Perekonomian Modern
konsumsinya.
Negara menyejahterakan
masing-masing lembaga.
Perbedaan yang umum kita ketahui tentu dalamtugas dan fungsi masing-
masing lembaga yang dijalankan, namun terlepas dari segala perbedaanya fungsi
dan tugas lembaga yang sekarang sudah berjalan maka harus dimaksimalkan agar
bisa mewujudkan ekonomi sejatera dan berkeadilan sesuai dengan apa yang telah
A. Kesimpulan
Fungsi yang dimiliki Hisbah fokus pada distribusi yang dilakukan oleh
yang bergerak dalam aspek distribusi dalam hal dagangan di pasar. Wewenang
dan tugas yang dimiliki oleh Hisbah adalah wewenang yang berada di luar
tugas Hisbah pun meliputi seperti mendengar tuduhan, mendengar dakwaan juga
menasihati dan menghukum. Dua fungsi terakhir ini dilaksanakan setelah adanya
pengawasan tersebut.
lembaga antara lain: BPOM, LPPOM, KPPU dan DPS. Lembaga pertama adalah
lembaga BPOM, lembaga pemerintah non departemen atau LPND yang memang
bertanggung jawab atas pengawasan dari aspek produksi dan distribusinya juga.
LPPOM lembaga pengawasan yang fokus pada produksi baik pra maupun paska.
KPPU hanya fokus pada distribusi yang dilakukan pada perjanjian dari para
distributornya dan produsen, dan yang terakhir DPS yang sama-sama mengawasi
117
118
perekonomian modern diantaranya, dalam aspek tugas utama yaitu, pengawasan, hanya
bersifat menindak lanjuti tidak untuk menghukum, tindakan lanjutan sama-sama hanya
bersifat preventif dan bertindak dengan atau tanpa adanya laporan dari masyarakat.
B. Saran-saran
1. Dalam kasus ini dan tugas lembaga kepengawasan tidak akan terwujud secara
sempurna tanpa adanya partisipasidari masyarakat yang harus peka dan lebih
teliti dan diupayakan dari lembaga itu sendiri harus bisa mengupayakannya
2. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan salah
satunya yaitu di penindak lanjutan yang akan terus harus diawasi dan
kasus-kasus yang terjadi dan diteliti kuantitatif atau pada sistem online yang
DAFTAR PUSTAKA
Al-Damsyîqî, Abû al-Fadâ` al-Hafiz Ibnu Katsir. Tafsir Al-Qur’an al-Azîm. Beirut:
Al-Gazali, Imam ِ◌ Abū Hamid Muhammad bin Muhammad. Ihyâ` Ulum al-Dîn.
al-Harits, Jaribah Bin Ahmad. Fikih Ekonomi Umar Bin Al-Khathab. Saudi Arabia:
Dahlan, [t.th].
Al-Qaradhawi, Yusuf. Min Fiqh al-Daulah fi al-Islam. Kairo: Dar al-Syuruq, 1997.
Al-Qasim bin Salam, Abû Ubaid. Kitab al-Amwâl. Mesir: Dar al-Fikr, [t.th].
Amalia, Euis. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Depok: Gramata Publishing, 2010.
Anas, Imam Malik. [selanjutnya disebut: Malik], Al-Muwatta’. ([t.t]: Al-Maktabah al-
Taufiqiyah, [t.th].
Baali, Fuad dan Ali Wardi. Ibnu Khaldun dan Pola Pemikiran Islam, Jakarta: Pustaka
Firdaus, 1989.
Dahlan, Abdul Aziz. (ed),Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1997.
Halim bin Taimiyah, Ahmad bin Abdul. Hisbah fî al-Islam aw Wazîfah al-Hukûmah
[t.th].
Katsir, Ibn Hasan Aqi ibn al-walid al-Syaiban. Al-Kâmil fi al-Târikh. Beirut: Dar-al-
Shadan, [t.th].
Khaldun, Abd al-Rahman. Muqaddimah Ibnu Khaldun. Beirut: Dar al-Kutub al-
Ilmiyah, 1993.
Arabiyah, [t.th].
Munawwir, 1984.
Mustaq, Ahmad. Etika Bisnis dalam Islam, Penerjemah: Samson Rahman, Judul Asli
Radly, Ali Muhammad. Asr al-Islam al-Dzahabi al-Ma’mun. Mesir: Dar al-Fikr,
[t.th].
Rosyadi, A. Rahmat dan Ngatino. Arbitrase Dalam Perspektif Islam dan Hukum
Salim, Abd al-Aziz. Târikh Daulah al-Arabiyah. Iskandariyah: Muassasah Sabab al-
Jami’ah, 1997.
Sawrah al-Tirmidzi, Abû Isya Muhammad bin Isya. [selanjutnya disebut: Tirmidzi].
2007.
Suyanto, Bagong dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: kencana, 2011.
Syarif, Muhammad Jalal dan Ali Abd al-Mu’thy Muhammad. Al-Fikr al-Siyâsy fî al-
1978.
Taimiyah, Ahmad bin Abd al-Halim. [selanjutnya disebut: Taimiyah], Majmu`ah al-
Internet:
“Latar Belakang BPOM”. diakses pada 22 Januari 2015, Pukul. 15.05 WIB dari
http://pom.go.id/profile/latar_belakang.asp.
“Fungsi BPOM” diakses pada 22 Januari 2015, Pukul. 15.05 WIB dari
http://pom.go.id/profile/fungsi_badan_POM.asp.
“Kode Pengawasain Makanan BPOM” diakses pada 22 Januari 2015, Pukul. 15.05
WIB dari
123
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090420070830AALY0Q
B.
“Tentang DSN-MUI” diakses pada 22 Januari 2015, Pukul. 15.05 WIB dari
http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/go_to_section/2/31/page/1
http://www.dsnmui.or.id/index.php?page=sekilas
http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-
perusahaan/organisasi/pimpinan/dewan-pengawas-syariah/
www.kbbi-online.com/arti-relevansi
Addi Mawahibun Idhom “Hanya Enam Pasar di Yogyakarta Punya Timbangan Jujur”
http://www.tempo.co/read/news/2013/11/07/058527907/Hanya-Enam-Pasar-
di-Yogyakarta-Punya-Timbangan-Jujur
“Tentang fatwa-fatwa DSN” Diakses 9 Februari 2015 pukul 18.45 WIB dari
http://alminist.blogspot.com/2010/08/fatwa-dsn-mui.html
http://www.dsnmui.or.id/index.php?page=fatwa