Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
Oleh:
Budi Firmana
NIM: 1113048000062
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
Oleh:
Budi Firmana
NIM: 1113048000062
i
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR
AKIBAT PRAKTIK MANIPULASI TRANSAKSI DI
PASAR MODAL
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
Oleh:
Budi Firmana
NIM: 1113048000062
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. M. Ali Hanafiah Selian, S.H., M.H. Nisrina Mutiara Dewi, S.E.Sy., M.H.
NIP: 19670203 201411 1 001 NUPN: 9920112862
ii
LEMBAR PANITIA UJIAN SKRIPSI
iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memeroleh gelar Strata Satu (S-1) di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika ditemukan kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya
asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
بسم ه
ٌللا الرحمن الرحيم
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT. yang
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam peneliti panjatkan kepada
Nabi besar Muhammad Saw. kepada keluarga, sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’n
yang senantiasa berkorban menyebarkan dakwah islam kepada seluruh umat
manusia yang ada di muka bumi ini.
Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memeroleh gelar Strata
Satu (S-1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Membahas dan
menyusun skripsi ini bukan hal yang mudah dibutuhkan semangat dan kerja keras
serta keikhlasan dalam menjalaninya.
1. Dr. Ahmad Tholabi, M.A. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dr. Muhammad Ali Hanafiah Selian, S.H., M.H. Ketua Program Studi Ilmu
Hukum, dan Drs. Abu Tamrin, S.H., M.Hum. Sekretaris Program Studi Ilmu
Hukum
3. Dr. Muhammad Ali Hanafiah Selian, S.H., M.H. dan Nisrina Mutiara Dewi,
S.E.Sy., M.H. Dosen pembimbing skripsi yang senantiasa bersabar dan
meluangkan waktunya kepada peneliti untuk memberikan arahan juga
bimbingan serta koreksi yang sangat berarti dan memberi masukan hingga
motivasi agar peneliti tidak menyerah dalam menyelesaikan skripsi ini sampai
selesai.
4. Para dosen Fakultas Syariah dan Hukum khususnya Dosen Program Studi Ilmu
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak
vi
memberikan ilmunya kepada peneliti. Semoga apa yang sudah disampaikan
baik di kelas ataupun di luar dapat bermanfaat khususnya bagi pribadi peneliti
dalam mengarungi lautan kehidupan.
5. Kakanda Omar Alghiffary dan Kakanda Jojo yang selalu bersedia menjadi
penasehat baik dari segi moral maupun spiritual, serta selalu memberikan
arahan dalam menyelesaikan skripsi ini dan motivasi dalam menjalani hidup.
6. Peneliti haturkan banyak terimakasih yang paling istimewa kepada Orang Tua
peneliti tercinta Ibu Firmaniwati dan Bapak Alwi Darmus yang selalu
menasehati, mendidik dan membimbing peneliti dari kecil sampai masuk
perguruan tinggi dan sampai sekarang yang jasanya tidak akan terbalas sampai
kapanpun.
7. Teruntuk kakak peneliti Desi Musliati yang tersayang yang terus menanyakan
kabar tentang kapan wisuda dan kapan sidang karna saking lamanya peneliti
menyelesaikan jenjang Sarjana yang ahkirnya sebentar lagi akan segera selesai.
8. Teman-teman Ilmu Hukum Audit Bahagia angkatan 2013 yang menjadi kawan
seperjuangan terutama Rahmat Ivan, Alvan Ridwan, S.H., Mochamad
Hanafi,S.H, Sofwan Arafat, M. Luthfi Mayang, Hafizh Maulana, Ahmad
Maruf, Naufal Akbar dan masih banyak lagi yang lainya yang tidak bisa peneliti
sebutkan satu persatu
9. Barisan Zala Group Corporation, Babul Umrah Mandiri Wisata, peneliti
banyak haturkan terimakasih. Terkhusus untuk teman rasa saudara Nur
Muhammad Afif, Ridho Hakim, Franda Sadewa Vhazreal, Acep Sabiq Abdul
Ajiz, S.Ag. yang telah banyak mensuport dan membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Guru spiritual, Om Hendrik Maranti, Om Bayu
Winoto.
10. Kawan-kawan UKM Musik KMM Riak, Kiyai Imam Zamakhsari, S.Ag, Jafar
Sodik, Ahsan Nauli, Rizki Pratama, Ahmad Daud Darmawan, Habiburrahman,
Sa’du Persetan, Sadam Muhammad, dan masih banyak yang lainya, yang tidak
bisa peneliti sebutkan satu persatu.
vii
Demikianlah ucapan terimakasih yang peneliti haturkan atas semua bantuan
baik moril maupun materil. Sehgingga peneliti dapat tuntas menyelesaikan
penelitian skripsi ini. Mudah-mudahan Allah swt. yang dapat membalas semua
kebaikan yang telah diberikan.
Budi Firmana
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN..................................................................................iv
ABSTRAK ..............................................................................................................v
BAB I: PENDAHULUAN
A. Kerangka Konseptual.................................................................10
MODAL INDONESIA
ix
BAB IV: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR
MODAL DI INDONESIA
Pasar Modal..............................................................................49
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................56
B. Rekomendasi ..............................................................................57
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................58
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Jusuf Anwar. Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi, (Bandung: PT.
Alumni, 2005), h. 5.
1
2
2
Jusuf Anwar. Seri Pasar Modal 2, Penegakan Hukum Dan Pengawasan Pasar Modal
Indonesia. (Bandung: PT. Alumni, 2008), h. 27.
3
Rr. Diyah Arrayani, Penegakan Hukum Pasar Modal Terhadap Manipulasi Saham Di
Bursa (Studi Kasus Transaksi Saham TMPI Di BEJ Tahun 2007). Tesis S2 Magister Hukum UGM.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2011. h. 3.
3
Pihak-pihak yang terlibat atas kasus manipulasi pasar ini harus bertanggung
jawab oleh karena perbuatan dan tindakannya tersebut telah melanggar
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dibidang pasar modal.
Manipulasi transaksi saham dapat berdampak luas bagi kepercayaan dan
penegakan hukum di Pasar Modal Indonesia, sehingga perlu antisipasi yang
(Anwar, Seri Pasar Modal 2, Penegakan Hukum dan Pengawasan Pasar Modal
Indonesia, 2008) komprehensif agar pelanggaran serupa tidak terulang.
Diantara kasus-kasus pasar modal terbaru yang mencuat ke publik ada
beberapa yang pernah terjadi seperti kasus PT Sarijaya Permana Sekuritas
(SPS), Perusahaan ini terindikasi melakukan penggelapan dana nasabah. PT
Antaboga Delta Sekuritas yang mana perusahhan ini tidak mendapat izin dari
OJK, dan kasus Reliance Magnus Capital.
Masalah kejahatan manipulasi pasar ini tentunya harus menjadi konsen
pemerintah khususnya aparat penegak hukum. Karena efek dari kejahatan ini
tentunya berdampak terhadap terganggunya perekonomian nasional akibat dari
menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap pasar modal indonesia serta
merugikan para investor di pasar modal. Adanya Undang Undang Pasar Modal
pasal 90, 91, 92, dan 93 tentunya menjadi payung hukum untuk menindak
kejahatan manipulasi pasar modal. Namun, seperti apa mekanisme
perlindungan hukum bagi investor pasar modal akibat tindak kejahatan
manipulasi pasar masih menjadi tanda tanya. Sehingga, peneliti tertarik
mengajukan penelitian berjudul PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP
INVESTOR AKIBAT PRAKTIK MANIPULASI TRANSAKSI DI
PASAR MODAL
terhadap para pelaku yang berinvestasi di pasar modal yang biasa disebut
investor. Sedangkan secara khususnya:
a. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap investor terkait
dengan praktik manipulasi transaksi di pasar modal
b. Untuk mengetahui pengaturan tentang larangan praktik manipulasi
transaksi di pasar modal
c. Untuk mengetahui ketentuan-ketentuan hukum praktik manipulasi
transaksi di pasar modal
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian karya tulis ini adalah
sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
1) Melatih kemampuan untuk melakukan penelitian secara ilmiah dan
menuangkan hasil-hasil penulisan tersebut dalam tulisan;
2) Menerapkan teori-teori yang telah diperoleh dari bangku kuliah
untuk diaplikasikan dalam praktik di lapangan;
3) Untuk memperoleh manfaat di bidang hukum pada umumnya,
maupun dalam bidang hukum pasar modal khususnya yakni dengan
mempelajari literatur yang ada serta perkembangan hukum yang
timbul dalam masyarakat.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis tulisan ini bertujuan menggali lebih dalam dan
sebagai bahan rujukan di masa yang akan datang tentang perlindungan
hukum terhadap investor terkait dengan praktik manipulasi transaksi di
pasar modal.
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian hukum yuridis normatif, digunakan untuk
4
penyusunan skripsi ini. Bahan-bahan hukum yang digunaan untuk
4
Hamidi. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. (Malang: Universitas
Muhammadiyah, 2007), h. 16.
6
5
I Made Diantha, Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Jakarta: Kencana, 2017), h.
156.
7
4. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini berdasarkan sumber
hukum primer, sumber data sekunder dan sumber data tersier yang di
peroleh berdasarkan bahan-bahan pustaka.
a. Sumber data primer yaitu adalah sumber hukum atau ketentuan yang
mempunyai kekuatan mengikat secara umum dalam hal ini perundang-
undangan yang telah disahkan dan berlaku di negara Indonesia.
b. Sumber data sekunder yaitu adalah sumber data yang diperoleh secara
tidak langsung yang telah mendapatkan proses pengkajian terlebih
dahulu seperti: Jurnal ilmiah, skripsi, buku, kesimpulan diskusi serta
tulisan-tulisan yang berhubungan dengan penelitian ini.
c. Sumber data tersier yaitu sumber data yang melanjutkan penjelasan dari
data primer dan sekunder seperti kamus,ensiklopedia,website dan portal
berita.
5. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan
ialah studi kepustakaan dan peneliti mengumpulkan data-data yang berasal
dari Undang-Undang, Putusan hakim, dan buku-buku yang berkaitan.
6. Metode Pengolahan Data
Pada penelitian ini, metode yang digunakan ialah dengan cara
deskripstif kualitatif dengan mengupulkan bahan-bahan hukum baik
primer,sekunder maupun tersier serta data data yang ada dan berkaitan
dengan penelitian ini melalui penyederhanaan ke dalam bagian-bagian yang
diperlukan, setelahnya peneliti menarik kesimpulan atas
penyederhanaanyang berasal dari bahan-bahan hukum ataupun data-data
hukum tersebut.
7. Metode Analisis Data
Bahan Hukum Primer, Hukum Sekunder, dan non hukum serta data
Primer, Sekunder, serta Tersier dielaborasi dalam penulisan secara
sistematis demi menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan.
8
E. Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti akan menyusun alur penelitian secara
sistematis. Dalam melakukan hal tersebut, peneliti akan membagi alur penulisan
ke dalam beberapa bab sebagai langkah untuk menyusun alur penelitian secara
sistematis. Tidak lupa dalam beberapa bab tersebut, terdiri pula beberapa sub-
bab demi mendukung satu pembahasan ke pembahasan yang lain. Lebih
jelasnya akan peneliti uraikan sebagai berikut:
A. Kerangka Konseptual
1. Pasar Modal adalah suatu tempat atau sistem bagaimana caranya
dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dana untuk capital suatu perusahaann,
merupakan pasar tempat orang membeli dan menjual surat efek yang baru
dikeluarkan.
2. Hukum Pasar Modal adalah sebuah produk hukum yang mengatur,
mengawas, serta mengontrol segala kegiatan pasar modal mencakup
ketentuan mengenai persyaratan perusahaan yang menawarkan saham atau
obligasi kepada masyarakat, ketentuan mengenai pedagang perantara,
profesi penunjang, lembaga penunjang, perlindungan investor serta aturan
main di pasar modal.
3. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK adalah lembaga independent bentukan
negara yang diperuntukan untuk mengawasi serta membuat semua
peraturan untuk semua lembaga keuangan yang ada di Indonesia.
4. Investor adalah pihak yang memiliki modal untuk dipinjamkan atau di
investasikan di dalam pasar modal.
5. Emiten adalah perusahaan-perusahaan yang memperoleh dana melalui
pasar modal dengan menerbitkan saham atau obligasi dan menjualnya
secara umum kepada masyarakat.
6. Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem
dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek kepada
pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
Secara singkat bursa efek dikatakan sebagai penyedia prasarana, fasilitas
dan sistem pasar modal sehingga berlangsung pasar modal yang efisien,
likuid, transparan dan sehat sehingga terciptanya lingkungan pasar modal
yang berbasis keadilan sesuai regulasi yang ditentukan oleh pemerintah.
10
11
B. Kerangka Teori
1. Teori Perlindungan Hukum
Kata perlindungan dalam bahasa Inggris adalah protection, yang
berarti sebagai: (1) protecting or being protected; (2) system protecting; (3)
person or thing that protect. Bentuk kata kerjanya, protect (vt), artinya: (1)
keep safe; (2) guard . Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), perlindungan diartikan (1) tempat berlindung; (2) perbuatan atau
hal dan sebagainya memperlindungi. Dari kedua pengertian diatas dapat
ditarik kesimpulan secara kebahasaan terdapat kemiripan unsur-unsur dari
makna perlindungan, yaitu adanya tindakan melindungi, pihak-pihak yang
melindungi dan cara melindungi.
Menurut Satjipto Raharjo perlindungan hukum adalah memberikan
pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan
perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat dengan tujuan agar
mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum.
Hukum dapat difungsikan untuk mewujudkan perlindungan yang sifatnya
tidak sekadar adaptif dan fleksibel melainkan prediktif dan antisipatif.
Hukum dibutuhkan untuk mereka yang lemah dan belum kuat secara sosial,
ekonomi dan politik untuk memperoleh keadilan sosial.1
Maria Theresia Geme mengartikan perlindungan hukum adalah
berkaitan dengan tindakan negara untuk melakukan sesuatu
(memberlakukan hukum negara secara eksklusif) dengan tujuan untuk
memberikan jaminan kepastian hak-hak seseorang atau kelompok orang.2
Menurut Fitzgerald, dia menjelaskan teori perlindungan hukum
Salmond bertujuan mengintegrasikan berbagai kepentingan dalam
masyarakat karena dalam suatu lalu lintas kepentingan, perlindungan
terhadap kepentingan tertentu hanya dapat dilakukan dengan cara
1
Satjipto Rahardjo. Ilmu Hukum. (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006) h. 54.
2
Maria Theresia Geme, Maria. Perlindungan Hukum terhadap Masyarakat Hukum Adat
dalam Pengelolaan Cagar Alam Watu Ata Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
(Malang: Disertasi Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang,
2012) h. 99.
12
3
Satjipto Rahardjo. Ilmu Hukum. (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000) h. 53.
4 E.A. Koentin, Analisis Pasar Modal, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993) h. 16.
13
5
Modul Hukum dan Etika, Kejahatan di Bidang Pasar Modal, (Jakarta: Sinar Grafika,
2016). h. 4.
16
6
The Indonesia Capital Market Institute, Kejahatan di bidang Pasar Modal (Penipuan,
Manipulasi Pasar, dan Perdagangan Orang Dalam), (Jakarta: OJK-IDX-KPEI-KSEI, 2016) h. 3.
18
7
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN, 2003), h. 4-5.
8
Munir Fuady, Pasar Modal Modern; Tinjauan Hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
2001), h. 10.
9
Suad Husnan, Dasar-dasar Portofolio dan Analisis Sekuritas, (Yogyakarta: Unit Perbit
dan Percetakan AMP YKP, 2003), h. 27-28.
10
Algifari, dkk., Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Yogyakarta: STIE YKPN, 2002),
h. 184.
20
yaitu pasar atau tempat perdagangan komoditas seperti kopra, karet, kedelai,
dan sebagainya.
Ketiga pasar itulah yang sering disebut sebagai bursa, di mana pasar
modal untuk memperdagangkan efek (jangka panjang), pasar uang untuk
memperdagangkan uang atau dana jangka pendek, dan pasar komoditas
untuk memperdagangkan barang-barang komoditas.11
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pasar modal ialah
sebagaimana pasar lainnya, yaitu tempat berkumpulnya orang-orang untuk
melakukan/membantu melakukan perdagangan, misalnya dengan
melakukan jual beli. Yang membedakannya hanyalah objek yang
diperdagangkan, yaitu efek (dana jangka panjang).
11
Munir Fuady, Pasar Modal Modern; Tinjauan Hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, 2001), h. 11.
21
d. Efek derivatif yaitu beberapa jenis efek yang ditawarkan kepada publik,
sebenarnya melanjutkan efek yang telah dahulu dipasarkan, seperti buku
right, warram, option.12
12
Munir Fuady, Pasar Modal Modern; Tinjauan Hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, 2001), h. 7-8.
13
Suad Husnan, Dasar-dasar Portofolio dan Analisis Sekuritas, (Yogyakarta: Unit Perbit
dan Percetakan AMP YKP, 2003), h. 9.
22
14
Grandnaldo Yohanes Tindangen, Jurnal Lex Administraetum, (Vol. IV/No. 2/Feb/2016),
h. 17-24.
15
Eddy Martino Putralie, Yusrizal Adi Syahputra, dan Muaz Zul, Jurnal Mercatoria, (Vol
4 No 1 Tahun 2011), h. 12-22.
25
16
Fadilah Haidar, Jurnal Citra Hukum, (Vol. 3No1 Juni 2015), h. 133-152.
BAB III
PRAKTEK MANIPULASI TRANSAKSI DALAM
PASAR MODAL INDONESIA
1
Modul Hukum dan Etika, Kejahatan di Bidang Pasar Modal, (Bandung: PT Citra Aditya
Bakti, 2016). h. 4.
24
25
2
The Indonesia Capital Market Institute, Kejahatan di bidang Pasar Modal (Penipuan,
Manipulasi Pasar, dan Perdagangan Orang Dalam), (Jakarta: OJK-IDX-KPEI-KSEI, 2010), h. 33.
28
T+3, maka yang bersangkutan harus membeli efek tersebut dipasar tunai
yang biasanya lebih mahal dari pada pasar regular.
5. Pools (Pump-pump Manipulation) merupakan perhimpunan dana dalam
jumlah besar oleh sekelompok investor dimana dana tersebut dikelola
oleh broker atau seseorang yang memahami kondisi pasar. Manager dari
pools tersebut membeli saham suatu perusahaan dan menjualnya kepada
anggota kelompok investor tersebut untuk mendorong frekuensi jual
beli efek sehingga dapat meningkatkan harga efek tersebut.
6. Wash Sales order beli dan order jual antara anggota asosiasi dilakukan
pada saat yang sama dimana tidak terjadi perubahan kepemilikian
manfaat atas efek. Manipulasi tersebut dilakukan dengan maksud bahwa
mereka membuat gambaran dari aktivitas pasar dimana tidak terjadi
penjualan atau pembelian yang sesungguhnya. Transaksi ini merupakan
transaksi semu, yaitu sutau transaksi saham yang tidak mengakibatkan
terjadinya peralihan saham secara riil.
7. Matching Order memadukan 2 perintah investor yang serupa dan saling
melengkapi untuk jumlah dan efek yang sama dan pada saat yang
bersamaan (dilakukan pada waktu yang bersamaan).
8. Free Riding pembelian pada saat IPO berharap dapat menjualnya
kembali dengan harga yang mahal dan akan membatalkan pembelian
begitu suasana menjelang alokasi saham kelihatannya kurang
menguntungkan
9. Special Allotments kejahatan ini dilakukan oleh pihak underwriter pada
saat IPO dengan sengaja mengalokasikan suatu sekuritas kepada para
partner, atau kerabat dekat sehingga kelihatan efek tersebut
oversubscribed sehingga harga efek, menjadi mahal
10. Churning dalam hal ini diberikan discretionary account dapat terjadi
bahwa pihak broker melakukan transaksi yang secara berlebih-lebihan
sehingga mendapat fee yang lebih banyak.
yang material atau tidak mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan
yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat
pernyataan yang dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau
menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau Pihak lain dengan tujuan
mempengaruhi Pihak lain untuk membeli atau menjual efek.
Dalam kasus PT DSFI ini yang terjadi adalah tidak adanya pergantian
efek setelah dilakukannya penjualan efek oleh anggota bursa, oleh karena itu
sangat tepat jika kasus ini ditetapkan sebagai pelanggaran terhadap Pasal 91 dan
92 Undang-Undang Pasar Modal.Dilihat dari kasus Manipulasi saham PT.DSFI,
pihak yang kemungkinan besar melakukan kegiatan transaksi semu yaitu
PT.Jasabanda dan PT.Ficor Securities Indonesia.
Kegiatan ilegal yang dilakukan adalah adanya jual beli saham yang tidak
mengakibatkan perubahan kepemilikan sehingga terciptanya
gambaran/keadaan semu yang tujuannya untuk mempengaruhi harga saham PT.
DSFI di pasar dalam hal ini Bursa Efek yang dibuktikan dengan adanya
kenaikan saham melebihi 100% dalam kurun waktu di bawah 3 bulan .
Kenaikan harga saham ini merupakan tujuan awal dari para pelaku transaksi
semu yaitu untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga saham yang naik
dengan harga saham sebelum naik. Dan yang terakhir adalah untuk menghindari
adanya kerugian terhadap diri sendiri, harga pasar dinaikan sedemikian rupa
untuk mendapatkan keuntungan.Oleh karena unsur-unsur dalam manipulasi
pasar menurut Undang-Undang Pasar Modal terpenuhi dapat ditarik kesimpulan
bahwa yang terjadi adalah kasus manipulasi pasar dan bukan Penipuan.
Sanksi atas kejahatan dan pelanggaran dalam Pasar Modal juga
dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor. 45 tahun 1995 berisi sanksi
administratif, dan KUH Perdata Pasal 1365 dan UU Perseroan Terbatas.
Penyelesaian kasus kejahatan dan pelanggaran pasar modal oleh BAPEPAM-
LK.Sehubungan dengan pelanggaran-pelanggaran tersebut di atas BAPEPAM,
telah memberikan sanksi administratif berupa:
Denda sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga miliar rupiah) secara bersama-
sama kepada Sdr. Yulianus Indrayana, Sdr. AG. Marfiyatmo, PT Jaya Makmur
33
Sejahtera, Sdr. Hendri Aristo Sirait, Sdr. Afrizal, Sdr. Irfan Riyadi, Sdr. Akub
Sudarsa, Sdr. Haryadi, Sdr. Meiske Herlina Tengker, Sdr. Mochammad Permana,
Sdr. Agustian Harahap. Kemudian, Denda kepada Perusahaan Efek, masing-
masing: Sebesar Rp. 500.000.000,- kepada: PT Jasabanda Garta, PT Ficor
Sekuritas Indonesia. Sebesar Rp. 150.000.000,- kepada: PT BNI
Securities.Sebesar Rp. 125.000.000,- kepada: PT Kuo Capital Raharja dan PT
Mitra Investdana. Sebesar Rp. 100.000.000,- kepada: PT Evergreen Capital, PT
Megakarya Securities, PT Intra Asia Sekuritas. Sebesar Rp. 75.000.000,-
kepada: PT Arab Malaysian Securities, PT Samuel Sekuritas, PT Danawitta
Securities, PT Global Inter Capital, PT Jalur Wahana, PT Panin Sekuritas.
Peringatan Tertulis dan Denda kepada: Sdr. Rochani Mansyur Rp. 50.000.000,-;
Sdr. Andwihardi Rp. 50.000.000,-; Sdr. Hoksan Sinaga Rp. 50.000.000,-; Sdr.
Zaki Mubarak Rp. 50.000.000,-; dan Sdr. Panungkunan Manullang Rp.
25.000.000
BAB IV
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DALAM KASUS
PRAKTEK MANIPULASI TRANSAKSI PASAR MODAL DI INDONESIA
1
CST. Kansil, Christine S. T. Kansil, Pokok-Pokok Hukum Pasar Modal, (Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 1997), h. 41-42.
2
CST. Kansil, Christine S. T. Kansil, Pokok-Pokok Hukum Pasar Modal, ... h. 42.
34
35
3
Irsan Nasaruddin, dkk, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, cet. 7, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2011), h. 117.
39
4
Jimly Asshiddiqie, Perihal Undang-Undang, cet. II, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,
2011), h. 133-135.
43
5
Hatta, “OJK Atur Perlindungan Konsumen”, artikel dari
http://wartaekonomi.co.id/berita8602/ojk-atur-perlindungan-konsumen.html Diakses pada tanggal
1 Juli 2020 pukul 21.43 WIB.
44
6
Artikel dengan judul “kepatuhan anggota bursa meningkat” IDX News oktober 2010 urip
budhi prasetyo direktur pengawas transaksi dan kepatuhan PT Bursa Efek Indonesia diakses 5 mei
2020 pukul 12.22 WIB.
45
a. Marking the close, yaitu suatu bentuk kegiatan untuk merekayasa harga
permintaan atau penawaran suatu efek pada saat atau mendekati
penutupan perdagangan yangbertujuan membentuk harga efek atau
harga pembukaan yang lebih tinggi pada hari perdagangan berikutnya.
b. Painting the tape, dimana jual-beli antara rekening efek yang
sebenarnya berada masih dalam penguasaan pihak yang sama atau
mempunyai keterkaitan sedemikian rupa sehingga terciptalah bentuk
perdagangan semu di pasar.
47
7
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, (Surabaya: Bina Ilmu,
1987), h. 1.
49
8
Munir Fuady, Pasar Modal Modern; Tinjauan Hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
2001), h. 147.
9
C.S.T. Cansil dan Christine S.T. Kansil, Pokok-Pokok Hukum Pasar Modal; Undang-
undang No. 8 Tahun 1995, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), h. 167.
50
berlaku bagi hukum pidana umum berdasarkan KUH Pidana.10 Untuk itu, di
antara unsur-unsur tindak pidana penipuan menurut KUH Pidana adalah
sebagai; memakaian nama palsu, memakai martabat palsu, dengan tipu
muslihat, dan rangkaian kebohongan.
Kedua, turut serta menipu atau mengelabui pihak lain. Apakah
tindak pidana pemalsuan saham di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1993
yangmenghebohkan waktu itu dapat dikategorikan sebagai tindakan
penipuan versi Undang-undang Pasar Modal? Di sini, jika tindakan
pemalsuan saham tersebut digolongkan ke dalam tindakan penipuan ini
terlalu dipaksakan.Karenanya, adalah lebih tepat jika tindakan tersebut tetap
merupakan tindak pidana pemalsuan saham versi Pasal 264 KUH Pidana,
yang diancam dengan hukuman penjara maksimal 8 tahun.11
Sebagai konsekuensi yuridis, dan ini sangat disayangkan, bahwa
Undang-undang Pasar Modal memberikan wewenang kepada BAPEPAM
sebagai polisi hukum untuk memeriksa dan menyidik hanya terhadap para
pelanggar Undang-undang Pasar Modal atau peraturan pelaksananya.
Karenanya, terhadap kegiatan pemalsuan saham misalnya, pihak
BAPEPAM sebagai polisi khusus tersebut tidak berwenang sama sekali. Ini
merupakan suatu harga mati atau loophole yang dibuat oleh Undang-undang
Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995 tersebut. Misalnya kewenangan
pemeriksaan dan penyelidikan dari BAPEPAM tersebut bukan terhadap
“pelanggaran Undang- undang Pasar Modal” melainkan terhadap “setiap
kejahatan dan pelanggaran di bidang pasar modal”, sehingga karena itu
BAPEPAM mestinya juga berwenang walaupun si pelaku kejahatan itu
melakukan perbuatan yang bersangkutan dengan pasar modal, tetapi
larangannya tidak terdapat dalam Undang-undang Pasar Modal tetapi
terdapat misalnya dalam KUH Pidana.12
10
Munir Fuady, Pasar Modal Modern; Tinjauan Hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
2001), h. 149.
11
C.S.T. Cansil dan Christine S.T. Kansil, Pokok-Pokok Hukum Pasar Modal; Undang-
undang No. 8 Tahun 1995, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), h. 167.
12
Munir Fuady, Pasar Modal Modern, ... h. 149-150.
51
13
Munir Fuady, Pasar Modal Modern; Tinjauan Hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
2001), h. 149-150.
14
Imam Sjahputra Tunggal, Aspek Hukum Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta:
Harvariondo, 2000), h. 110-111.
52
15
E.A. Koentin, Analisis Pasar Modal, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993), h. 148.
16
Munir Fuady, Pasar Modal Modern; Tinjauan Hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
2001), h. 151.
17
Munir Fuady, Pasar Modal Modern; Tinjauan Hukum, … h. 152.
53
18
Munir Fuady, Pasar Modal Modern; Tinjauan Hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
2001), h. 153.
54
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut: Isi kesimpulan adalah menjawab
rumusan masalah:
55
56
B. Saran
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, peneliti ingin sekali
menyertakan beberapa saran untuk kasus ini. Diantaranya:
1. Berdasarkan hasil penelitian skripsi ini, maka penulis
merekomendasikan beberapa hal yaitu: Kepada OJK selaku lembaga
yang mengwasi kegiatan dipasar modal, untuk membuat peraturan yang
lebih jelas mengenai perlindungan pemodal dalam kegiatan transaksi
efek di pasar modal terutama mengenai hak-hak pemodal yang
sebelumnya belum dijelaskan secara rinci didalam UUPM
2. Kepada OJK dan BEI untuk meningkatkan pengawasan terhadap
transaksi efek di bursa efek sehingga dikemudian hari tidak lagi terjadi
pelanggaran-pelanggaran dibidang pasar modal.
3. Di harapkan supaya Undang-Undang Pasar Modal di lakukan revisi
atau peninjauan kembali karena masih banyak pelanggaran yang terjadi
di bidang Pasar Modal.
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku :
Anwar, Jusuf. Pasar Modal Sebagai Sarana Investasi, Bandung: PT. Alumni,
2005.
Fuady, M. (2001). Pasar Modal Modern; Tinjauan Hukum. Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti.
Hariyadi, Iswi dan Serfianto. Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal.
Jakarta: Visi Media, 2010.
Irsan Nasarudin, M., et all. Aspek Hukum Pasar modal Indonesia. Jakarta:
Kencana Prenada Media Gorup, 2010, Cetakan 6.
57
58
Jurnal Ilmiah
“Perlindungan Hukum Terhadap Investor Menurut Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal” Karya Grandnaldo Yohanes
Tindangen, Jurnal Lex Administractum, Vol.IV/No.2/Feb/2016, h. 17-24.
Internet
59
Hatta. (2020, Juli). OJK Atur Perlindungan Konsumen. Diambil kembali dari
Warta Ekonomi: http://wartaekonomi.co.id/berita8602/ojk-atur-
perlindungan-konsumen.html