(Putusan Mahkamah agung No. 109 PK/Pid/2007 dan No. 133 PK/Pid/2011)
Dalam Kasus Pembunuhan Berencana Munir Said Thalib Dan Penggunaan
Surat Palsu Oleh Terpidana Pollycarpus Budihari Priyanto
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
Oleh
MUHAMMAD ULIN NUHA
NIM: 11160480000042
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
Oleh
MUHAMMAD ULIN NUHA
NIM: 11160480000042
i
DISPARITAS PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
(Putusan Mahkamah agung No. 109 PK/Pid/2007 dan No. 133 PK/Pid/2011)
Dalam kasus pembunuhan berencana Munir Said Thalib dan penggunaan surat
palsu oleh terpidana Pollycarpus Budihari Priyanto
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
Oleh
MUHAMMAD ULIN NUHA
NIM: 11160480000028
Pembimbing I Pembimbing II
ii
iii
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 11160480000042
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Strata Satu (S-1) di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidyatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan dengan
ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatatullah Jakarta.
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat
dan karunia yang tidak terhinggga. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada
Baginda Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi Wassallam, beserta seluruh keluarga,
sahabat, dan para pengikut beliau sampai akhir zaman nanti. Dengan mengucap
Alhamdulillahi Robbil ‘alamin, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir pada
perkuliahan dalam bentuk skripsi dengan judul “Disparitas Putusan Peninjauan
Kembali (Putusan Mahkamah Agung No. 109 PK/Pid/2007 dan No. 133
PK/Pid/2011) Dalam kasus pembunuhan berencana Munir Said Thalib dan
penggunaan surat palsu oleh terpidana Pollycarpus Budihari Priyanto”.
Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini tidak dapat
peneliti selesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini berlangsung.
Peneliti ini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas para pihak
yang telah memberikan peranan secara langsung maupun tidak langsung atas
pencapaian yang telah dicapai oleh peneliti, yaitu antara lain kepada yang terhormat:
1. Dr. Ahmad Tholabi, S.H., M.H., M.A. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Muhammad Ali Hanafiah Selian, S.H., M.H. Ketua Program Studi Ilmu
Hukum dan Drs. Abu Tamrin, S.H., M.Hum. Sekretaris Program Studi Ilmu
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan arahan untuk menyelesaikan skripsi ini.
vi
3. Dr. Burhanudin, S.H., M.Hum. dan Mara Sutan Rambe, S.H.I., M.H. Pembimbing.
Indra Rahmatullah, S.H.I., M.H. Pembimbing Akademik yang telah memberikan
arahan, bimbingan, dan kesabaran dalam membimbing peneliti agar dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Kepala Pusat Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan fasilitas dan mengizinkan peneliti untuk mencari dan
meminjam buku-buku referensi dan sumber-sumber data lainnya yang diperlukan.
5. Kepada kedua orang tua saya Abi Muhammad Sarnu dan Umi Eni Rahmawati
yang selalu memberikan dukungan baik materi maupun imateriil berupa motivasi,
do’a, bahkan kepercayaan untuk dapat duduk dibangku kuliah hingga
menyelesaikan gelar sarjana ini.
6. Pihak-pihak lainnya yang telah memberi kontribusi kepada peneliti dalam
penyelesaian skripsi ini.
Demikian ucapan terima kasih ini, semoga Allah memberikan balasan yang
setara kepada para pihak yang telah berbaik hati terlibat dalam penyusunan skripsi ini
dan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah ............... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 7
D. Metode Penelitian................................................................... 8
E. Sistematika Pembahasan ....................................................... 11
BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI DISPARITAS PUTUSAN
PENINJAUAN KEMBALI
A. Kerangka Konseptual ............................................................. 14
1. Disparitas .......................................................................... 14
2. Putusan ............................................................................. 16
3. Peninjauan Kembali .......................................................... 16
4. Mahkamah Agung ............................................................. 21
5. Terpidana ........................................................................... 21
6. Pembunuhan Berencana .................................................... 21
7. Pemalsuan Surat ................................................................ 22
8. Judex Facti dan Judex Juris .............................................. 22
viii
B. Kerangka Teori....................................................................... 24
1. Teori Keadilan Substantif .................................................. 24
2. Teori Kekuasaan Kehakiman ............................................ 26
3. Teori Pembuktian Negatif Menurut Undang-Undang ....... 29
4. Keadilan Dalam Perspektif Islam ...................................... 30
C. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu..................................... 31
BAB III PUTUSAN HAKIM TERHADAP TERPIDANA POLLYCARPUS
BUDIHARI PRIYANTO
ix
C. Pertimbangan Hakim Dalam Memutus Perkara Terhadap Terpidana
Dalam Putusan Peninjauan Kembali No. 109 PK/Pid/2007 dan No. 133
PK/Pid/2011 ........................................................................... 57
A. Kesimpulan ............................................................................ 76
B. Rekomendasi .......................................................................... 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 82
x
BAB I
PENDAHULUAN
Dikenal adanya upaya hukum, dalam Pasal 1 ayat (12) Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana; “hak terpidana atau penuntut umum untuk
tidak menerima putusan pengadilan yang berupa perlawanan atau banding
atau kasasi atau hak terpidana untuk mengajukan permohonan peninjauan
kembali dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana.” Secara lebih lanjut upaya hukum dibedakan
menjadi dua. Yaitu upaya hukum biasa dan upaya hukum luar biasa. Upaya
hukum biasa merupakan upaya untuk tidak menerima putusan pengadilan
sebelum putusan tersebut berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde)
atau menangguhkan eksekusi.
1
Mujahid A. Latief, Kebijakan Reformasi Hukum: Suatu Rekomendasi Jilid II, (Jakarta:
Komisi Hukum Nasional RI, 2007), h., 283.
1
2
Upaya hukum biasa terdiri dari banding dan kasasi. Banding ajukan
pada pengadilan tinggi dan kasasi diajukan pada mahkamah agung. Upaya
hukum luar biasa terdiri dari kasasi demi kepentingan hukum dan
peninjauan kembali. Kasasi demi kepentingan hukum merupakan
kewenangan dari jaksa agung dan peninjauan kembali diajukan pada
mahkamah agung. Peninjauan kembali dapat diajukan terhadap putusan
kasasi mahkamah agung apabila pada putusan sebelumnya diketahui
terdapat kesalahan atau kekhilafan hakim dalam memutus perkara ataupun
terdapat bukti baru yang belum pernah diungkapkan dalam persidangan.
Terdapat prinsip umum terhadap pelaksanaan peninjauan kembali yaitu;
1
Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, (Bandung: Alumni, 1986), h., 74.
3
2
Ferdinan (2008). "MA: PK Tak Menangguhkan Eksekusi Amrozi Cs". news.okezone.com.
http://news.okezone.com/read/2008/11/03/1/160240/ma-pk-tak-menangguhkan-eksekusi-amrozi-cs
Diakses tanggal 04 Mei 2020. Pukul 23.18 WIB.
3
Ikhwanul Khabibi (2013). "Uji Materi Soal PK, Antasari Ajukan Saksi Ahli Utama Susno
Duadji". news.detik.com. http://news.detik.com/read/2013/04/25/183104/2230664/10/uji-materi-soal-
pk-antasari-ajukan-saksi-ahli-utama-susno-duadji Diakses tanggal 4 Mei 2020 pukul 23.19 WIB.
4
Andi Hamzah, KUHP & KUHAP Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h., 342.
4
5
Djoko Prakoso, Penyidik, Penuntut Umum, Hakim, Dalam Proses Hukum Acara Pidana,
(Jakarta: Radar Jaya Offset, 2002), h., 290.
6
Kembali (Putusan Mahkamah agung No. 109 PK/Pid/2007 dan No. 133
PK/Pid/2011) Dalam kasus pembunuhan berencana Munir Said Thalib dan
penggunaan surat palsu oleh terpidana Pollycarpus Budihari Priyanto”
a. Manfaat Teoritis
1) Memberikan manfaat dan sumbangan pemikiran yang dapat
digunakan bagi pengembangan ilmu hukum pada umumnya dan
hukum acara pidana pada khususnya.
2) Dapat sebagai bahan acuan bagi penelitian yang akan datang
sesuai dengan bidang penelitian.
b. Manfaat Praktis
1) Dapat memberikan informasi tentang pelaksanaan hukum acara
pidana khususnya upaya hukum peninjauan kembali.
2) Dapat menjadi sumbangsih dalam rangka pembinaan dan
penegakan hukum nasional.
D. Metode Penelitian
Agar penelitian terlaksana dengan maksimal maka peneliti
menggunakan metode sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Dalam skripsi ini, peneliti menggunakan jenis penelitian yuridis
normatif yaitu didasarkan pada relevansi data terhadap permasalahan.6
Analisis penelitian menggunakan acuan hukum, norma-norma, asas-
asas, prinsip-prinsip, doktrin-doktrin para ahli yang pandangan-
pandangannya berhubungan dengan disparitas putusan, juga
menganalisis permasalahan ini berdasarkan ketentuan yuridis dalam
bahan hukum primer sebagaimana telah disebutkan diatas.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi
ini adalah berdasarkan pendekaran peraturan Perundang-undangan
(statute approach), pendekatan kasus (case approach), dan pendekatan
6
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan Edisi
Pertama, (Jakarta: Kencana, 2014), h., 331-336.
9
7
Johny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang: Bayumedia
Publishing, 2008), h., 45-62, dan h., 390.
10
8
Suratman dan Philips Dillah, Metode Penelitian Hukum, (Bandung: Alfabeta, 2012), h., 15.
9
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan Edisi
Pertama, (Jakarta: Kencana, 2014), h., 391.
11
E. Sistematika Pembahasan
Peneliti merumuskan rancangan sistematika penelitian yang terdiri dari
lima bab. Adapun uratan dan tata letak masing-masing bab terdiri atas:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan dan rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan
sistematika pembahasan.
BAB II TINJAUAN UMUM DISPARITAS PUTUSAN
PENINJAUAN KEMBALI
Bab ini menyajikan kajian pustaka yang didahului
dengan konsep dasar dan kerangka teori serta kerangka
konseptual. Pada bab ini juga dibahas tinjauan kajian
terdahulu yang relevan dengan tema penelitian dengan
menganalisis persamaan dan perbedaan studi-studi
terdahulu.
12
A. Kerangka Konseptual
Pembahasan ini, diuraikan beberapa konsep-konsep terkait beberapa
istilah yang sering digunakan, peneliti mencoba untuk memberikan
gambaran kerangka konseptual dalam rangka menyederhanakan dan
memudahkan pembaca dalam memahami isi penelitian. Kerangka
konseptual dalam penelitian ini berupa:
1. Disparitas
13
14
2. Putusan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, putusan adalah hasil
memutuskan. Sementara maksud putusan disini adalah putusan
pengadilan atau putusan hakim. Putusan adalah tindakan akhir dari
hakim di dalam persidangan, yang menentukan apakah dinyatakan
bersalah atau tidaknya seseorang dalam suatu kasus atau perkara.
Putusan yang dihadirkan peneliti adalah terkait tentang putusan
mahkamah agung pada upaya hukum peninjauan kembali, yaitu putusan
No. 109 PK/Pid/2007 dan No. 133 PK/Pid/2011.
3. Peninjauan Kembali
Peninjauan kembali atau disingkat pk adalah upaya hukum yang
dapat ditempuh oleh terpidana dalam suatu kasus hukum terhadap suatu
putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dalam sistem
peradilan di Indonesia. Putusan pengadilan yang disebut mempunyai
kekuatan hukum tetap ialah putusan pengadilan negeri yang tidak
diajukan upaya banding, putusan pengadilan tinggi yang tidak diajukan
kasasi, atau putusan kasasi mahkamah agung. PK tidak dapat ditempuh
terhadap putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap
apabila putusan tersebut menyatakan bahwa terpidana bebas.1
Di dalam Pasal 1 ayat (12) Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana. Upaya hukum sejatinya muncul dikarenakan adanya hak
terpidana ataupun penuntut umum untuk tidak menerima putusan
pengadilan dalam hal ini keberatan yang berupa perlawanan atau
banding atau kasasi atau hak terpidana untuk mengajukan permohonan
1
Muhammad Yahya Harahap, Ruang Lingkup Peninjauan Kembali, Kekuasaan Mahkamah
Agung Pemeriksaan Kasasi dan Peninjauan Kembali Perkara Perdata, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008)
h., 607-644.
16
peninjauan kembali dalam hal serta cara yang diatur dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana.2
Upaya hukum terdiri dari upaya hukum biasa dan upaya hukum luar
biasa. Upaya hukum biasa terdiri dari banding dan kasasi. Sementara
upaya hukum luar biasa adalah kasasi dengan kepentingan hukum dan
peninjauan kembali. Upaya hukum adalah upaya pembuktian menurut
J.C.T. Simorangkir, pembuktian adalah usaha dari pihak yang
berwenang untuk mengemukakan kepada hakim sebanyak mungkin
terkait hal-hal yang berkaitan dengan suatu perkara, dengan tujuan agar
dapat digunakan oleh majelis hakim sebagai bahan untuk memberikan
atau menjatuhkan putusan dalam perkara tersebut. Tidak semua upaya
hukum dapat dilakukan terhadap semua pengadilan. Banding dilakukan
terhadap putusan pengadilan tingkat pertama dan tidak dilakukan
terhadap putusan bebas, lepas dan dalam acara cepat. Kasasi dilakukan
terhadap perkara pidana yang diberikan pada tingkat akhir oleh
pengadilan lain selain dari pada mahkamah agung. Namun tidak dapat
dilakukan terhadap putusan bebas.
Kasasi demi kepentingan hukum dapat dilakukan terhadap semua
putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dari pengadilan
lain selain dari mahkamah agung dan dapat diajukan satu kali
permohonan kasasi oleh jaksa agung. Peninjauan kembali dapat
dilakukan terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap. Dan tidak dapat dilakukan terhadap putusan
bebas dan putusan lepas.3
2
Andi Hamzah, KUHP & KUHAP Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h., 231.
3
Sovia Hasanah, “Upaya Hukum Terhadap Putusan Bebas dan Putusan
Lepas”HukumOnline.com, diakses dari
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5883597d41474/upaya-hukum-terhadap-putusan-
bebas-dan-putusan-lepas pada tanggal Rabu 29 April 2020 pukul 11.26 WIB.
17
4
Parman Suparman, Pengaturan Hak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali Dalam
Perkara Pidana Bagi Korban Kejahatan, (Bandung: Refika Aditama, 2014) h., 44-45.
18
5
Andi Hamzah, KUHP & KUHAP Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h., 340.
19
6
Muhammad Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP:
Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali, (Jakarta: Sinar Grafika, cet.
11, 2009), h., 639.
7
Wikipedia, “Terpidana” Wikipedia diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Terpidana, pada
tanggal Selasa 28 April 2020 pukul 10.11 WIB.
21
paling serius, dan pelakunya dapat dijatuhi hukuman mati atau penjara
seumur hidup.
7. Pemalsuan Surat
Pemalsuan surat atau disebut membuat surat palsu adalah
kejahatan yang betujuan untuk digunakan atau dipakai seolah-olah
isinya benar dan tidak dipalsukan. Pihak lain menjadi dirugikan akibat
surat palsu tersebut.
8. Judex Facti dan Judex Juris
Dalam hukum Indonesia, judex facti dan judex juris adalah dua
tingkatan peradilan di Indonesia. Peradilan Indonesia terdiri dari
pengadilan negeri, pengadilan tinggi dan mahkamah agung. Pengadilan
negeri dan pengadilan tinggi adalah judex facti, yang berwenang
memeriksa fakta dan bukti dari suatu perkara. Judex facti memeriksa
bukti-bukti dari suatu perkara dan menentukan fakta-fakta dari perkara
tersebut. Mahkamah agung adalah judex juris, hanya memeriksa
penerapan hukum dari suatu perkara, dan tidak memeriksa fakta dari
perkaranya.8 Kedua istilah ini berasal dari bahasa Latin. Judex facti
berarti hakim-hakim yang memeriksa fakta, sedangkan judex juris
berarti hakim-hakim yang memeriksa hukum.
Judex juris adalah kewenagan mahkamah agung pada sidang kasasi
memeriksa penerapan hukum dari putusan pengadilan negeri dan
pengadilan tinggi terhadap perkara tertentu dan tidak memeriksa fakta-
fakta bukti yang berhubungan dengan perkaranya.9
8
Muhammad Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP:
Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali, (Jakarta: Sinar Grafika,
cet. 11, 2009), h., 286.
9
Klinik Hukum ID, “Apa Perbedaan Judex Facti dan Judex Juris Dalam Sistem Peradilan
Indonesia?”, klinikhukum.id, diakses dari https://klinikhukum.id/perbedaan-judex-facti-dan-judex-juris/
pada tanggal Selasa 28 April 2020 pukul 10.34 WIB.
22
10
Wikipedia, “Judex Facti dan Judex Juris” Wikipedia diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Judex_facti_dan_judex_juris, pada tanggal Selasa 28 April 2020 pukul
10.11 WIB.
23
263 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana jo. Pasal 55 ayat (1)
ke-I Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dibabas dan
dipertimbangkan sebagai berikut;” Sementara dalam Judex Juris adalah
tentang hukum atau bagaimana hukum itu di terapkan oleh hakim.
Dimana hakim menilai penerapan hukum dalam putusan sebelumnya.
Seperti dalam perkara No. 109 PK/Pid/2007 contoh:
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
berpendapat: Mengenai alasan Ad.I.1: “Bahwa alasan ini tidak dapat
dibenarkan, karena kekeliruan dalam mengutip putusan Pengadilan
Tinggi tersebut, bukan merupakan suatu kekhilafan hakim atau suatu
kekeliruan yang nyata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263 ayat (2)
Huruf c Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana;”
Mengenai alasan Ad.I.2, Ad.I.3 “Bahwa alasan-alasan ini dapat
dibenarkan, yaitu adanya kekeliruan yang nyata, dalam hal ini kesalahan
penerapan hukum yang dilakukan oleh Majelis Hakim Kasasi,
berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:”
Jadi dapat disimpulkan berdasarkan konsep-konsep yang telah
dipaparkan diatas maka yang dimaksud dengan judul penelitian ini
adalah perbedaan putusan pada tingkatan peninjauan kembali yaitu No.
109 PK/Pid/2007 dan No. 133 PK/Pid/2011 dalam kasus kejahatan yang
dilakukan oleh Pollycarpus.
B. Kerangka Teori
Pembahasan ini, dipaparkan beberapa teori yang digunakan peneliti
untuk menganalisis permasalahan dalam tulisan ini. Diantaranya adalah:
1. Teori Keadilan Substantif
Keadilan secara umum diartikan sebagai perbuatan atau perlakuan
yang adil. Sementara adil adalah tidak berat sebelah, tidak memihak dan
berpihak kepada yang benar. Inti dari keadilan adalah pemikiran
mengenai kesamaan (gleichheit). Keadilan menurut kajian filsafat
24
11
Immanuel Christophel Liwe, Kewenangan Hakim Dalam Memeriksa Dan Memutus Perkara
Pidana Yang Diajukan Ke Pengadilan, (Jurnal Lex Crimen Vol.3 No.1, Maret 2014) Diakses pada
tanggal 6 Januari pukul 20.55 WIB.
25
12
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), h., 3.
13
Ade Kurniawan Muharram, Analisis Disparitas Putusan Hakim Dalam Perkara Kecelakaan
Lalu Lintas (Studi Putusan Nomor: No. 110/Pid/2015/PPN.Met dan Nomor: No.32/Pid.B/2013/PN.M),
(Lampung: Universitas Lampung, 2017), h., 11-15.
26
Hal ini berarti bahwa kedudukan para hakim harus dijamin oleh
Undang-Undang. Salah satu ciri dari Negara hukum adalah terdapat
suatu kemerdekaan hakim yang bebas, tidak memihak dan tidak
dipengaruhi oleh Kekuasaan Legislatif dan Eksekutif. Kebebasan hakim
tersebut tidak dapat diartikan bahwa hakim dapat melakukan tindakan
sewenang-wenang terhadap suatu perkara yang sedang ditanganinya,
akan tetapi hakim tetap terikat pada peraturan hukum yang ada. Fungsi
kekuasaan kehakiman diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 48
Tahun 2009 yang berbunyi: “Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan
negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila, demi
terselenggaranya negara Hukum Republik Indonesia.”
Dalam pelaksanaannya kekuasaan kehakiman selain dijalankan
oleh Mahkamah Konstitusi juga dijalankan oleh Mahkamah Agung dan
badan peradilan yang ada di bawahnya dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, dan
lingkungan peradilan tata usaha negara. Adalah kekuasaan untuk
memeriksa dan mengadili serta memberikan putusan atas perkara-
perkara yang diserahkan kepadanya untuk menegakkan hukum dan
keadilan berdasarkan perUndang-Undangan. Badan yang memegang
kekuasaan kehakiman dan peradilan ini harus dapat bekerja dengan baik
dalam tugas-tugasnya, agar dihasilkan putusan-putusan yang objektif
dan tidak memihak dengan senantiasa menjunjung tinggi hukum dan
keadilan. Karenanya badan ini harus bebas dari pengaruh kekuasaan
lain atau pengaruh kekuasaan pemerintahan. Fungsi kekuasaan
kehakiman pada pembagian kekuasaan dalam lingkup peradilan agar
terbentuknya kewenangan mengadili pada tingkatan-tingkatannya.
Dimana tingkatan tersebut memiliki kewenangan mengadili masing-
masing dan saling bersinergi tanpa saling bersinggungan. Landasan
27
14
Martiman Prodjohamidjojo, Sistem PembuktiandanAlat-alat Bukti, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1983), h., 19.
30
15
Amiril Mujahidin, Upaya Peninjauan Kembali (PK) Dalam Perkara Pidana Pembunuhan
Munir (Analisis Hukum Islam), (Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif HidAyatullah Jakarta, 2009)
Diakses pada tanggal 15 Desember 2019 pukul 20.20 WIB.
31
16
Aldillah Meydevera W, Analisis putusan Mahkamah Agung tentang upaya hukum
peninjauan kembali dalam putusan Mahkamah Agung No. 109/PK/PID/2007 Pollycarpus Budihari
Priyanto, (Skripsi Universitas Tarumanegara, 2017) Diakses pada tanggal 27 Maret 2020 pukul 11.32
WIB.
32
17
Fajar Herbudi Arifianto, Upaya Hukum Peninjauan Kembali Oleh Jaksa Penuntut Umum
Pada UU 8 Tahun 1981 (Studi Kasus Putusan MA No 109 PK/PID/2007, (Skripsi Universitas Inodnesia,
2008) Diakses pada tanggal 27 Maret 2020 pukul 11.32 WIB.
33
18
Manata Binsar Tua Samosir, Upaya Hukum Peninjauan Kembali Oleh Jaksa Ditinjau Dari
Hukum Acara Pidana (Studi Kasus: Pollycarpus Budihari Priyanto), (Skripsi Universitas Sumatera Utara
Medan, 2009) Diakses pada tanggal 27 Maret 2020 pada pukul 14.18 WIB.
BAB III
PUTUSAN HAKIM TERHADAP TERPIDANA POLLYCARPUS BUDIHARI
PRIYANTO
34
35
kedua Pasal 263 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana jo Pasal 55
ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Dengan tuntutan
hukuman seumur hidup. Menetapkan terdakwa Pollycarpus Budihari
Priyanto terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan
perbuatan pidana “turut melakukan pembunuhan berencana” dan “turut
melakukan pemalsuan surat”, menghukum terdakwa oleh karena perbuatan
tersebut dengan hukuman penjara selama 14 (empat belas) Tahun,
menetapkan lama masa tahanan terdakwa yang telah dijalani, dikurangkan
seluruhnya dari jumlah hukuman yang dijatuhkan, menetapkan terdakwa
tetap ditahan dan membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp.
5.000,- (lima ribu rupiah). Demikian diputus pada hari Selasa tanggal 20
Desember 2005 dalam rapat musyawarah majelis hakim.
B. Putusan Banding Pada Pengadilan Tinggi Jakarta
Pada pengadilan tinggi akte permintaan banding oleh terdakwa dan
jaksa penuntut umum masing-masing pada tanggal 27 Desember 2005 telah
diterima dan diberitahukan untuk mempelajari berkas perkara dengan
register Nomor W7.Dc.Hn.5923.XII.2005.03 dan Nomor
W7.Dc.Hn.5923.XII.2005.03. Majelis Hakim Tingkat Banding membaca
dan memperhatikan secara seksama berkas perkara, berita acara sidang,
keterangan saksi-saksi dibawah sumpah, surat-surat bukti, serta Putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 20 Desember 2005 Nomor
1361/Pid/B/2005/PN.Jkt.Pst, yang dimintakan banding tersebut Majelis
Hakim Tingkat Banding sependapat dengan alasan-alasan dan
pertimbangan hukum putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama karena
sudah tepat dan benar sehingga oleh karena itu Majelis Hakim Tingkat
Banding dipertahankan dan di kuatkan. Putusan pengadilan tinggi,
menerima permintaan banding dari jaksa penuntut umum dan terdakwa,
menguatkan putusan pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 20 Desember
2005 No. 1361/Pid/B/2005/PN.Jkt.Pst yang dimintakan banding,
36
Telah dijelaskan diatas bahwasanya mengingat Pasal 263 ayat (1) Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana menentukan yang berhak
mengajukan peninjauan kembali hanya terpidana atau ahli waris dan
putusan pengadilan yang dapat dimintakan peninjauan kembali tidak boleh
merupakan putusan bebas atau putusan dilepaskan dari segala tuntutan
hukum.
Menurut Andi Hamzah, dalam Pasal 263 ayat (3) Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana bahwa atas dasar alasan yang sama
sebagaimana tersebut pada ayat (2) terhadap suatu putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap dapat diajukan permintaan
peninjauan kembali apabila dalam putusan itu suatu perbuatan yang
didakwakan telah dinyatakan terbukti akan tetapi tidak diikuti oleh suatu
pemidanaan.Sementara permohonan peninjauan hukum yang diajukan oleh
jaksa penuntut umum tidaklah secara eksplisit disebutkan dalam Undang-
Undang lebih khusus Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
Sementara penulis melihat bahwasanya peninjauan kembali yang diajukan
oleh jaksa penuntut umum dalam hal ini pernah diterima oleh mahkamah
agung. Yakni pada yurisprudensi mahkamah agung tanggal 25 Oktober
1996 yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan merupakan
43
44
putusan bebas, yang telah diikuti oleh putusan mahkamah agung tanggal 2
Agustus 2001 No. 3 PK/Pid/2001.
1
Ahmad Rifai, Penemuan Hukum, (Jakarta: Sinar grafika, 2010), h., 96.
45
2
Muhammad Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP:
Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali, (Jakarta; Sinar Grafika,
cet. 11, 2009), h., 273.
48
3
Lilik Mulyadi, Kekuasaan Kehakiman, (Surabaya: Bina Ilmu, 2007), h., 136.
49
4
Andi Hamzah, KUHP & KUHAP Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h., 339.
51
5
Djisman Samosir, Hukum Acara Pidana dalam Perbandingan, (Bandung: Binacipta, 1985),
h.,80.
54
Dan dalam poin yang kedua yang diajukan oleh pemohon adalah
terdapat keadaan baru (novum) antara lain:
Keadilan Substantif, dengan kata lain bukan berarti hakim harus selalu
mengabaikan ketentuan Undang-Undang, melalui keadilan substantif
berarti hakim bisa mengabaikan Undang-Undang yang tidak memberi rasa
keadilan, tetapi tetap berpedoman pada formal-prosedural Undang-Undang
yang sudah memberi rasa keadilan sekaligus menjamin kepastian hukum.
Pada dasarnya permohonan peninjauan kembali yang di ajukan oleh jaksa
penuntut umum memang tidak diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana,6 tetapi karena terdapat kekhilafan dalam putusan hakim
sebelumnya maka hakim berkewajiban untuk memperbaikinya. Sementara
hak peninjauan kembali yang tertuang dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana adalah terhadap terpidana dan ahli warisnya.
6
Andi Hamzah, KUHP & KUHAP Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h., 339.
57
7
Ketua Mahkamah Agung, Himpunan Notulen Rapat Pleno Tahun 1990- Tahun 2000, (Jakarta:
Mahkamah Agung, 2002), h., 621&623.
8
Adam Chazawi, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, (Bandung: PT. ALUMNI, Edisi
Pertama, cet, ke-1, 2006), h., 85.
59
keterangan yang diberikan telah sesuai dengan Pasal 185 dan Pasal
186 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, yang merupakan
keadaan baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263 ayat (1)
Huruf a Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, yang dapat
menjadi bahan dalam membentuk alat bukti petunjuk yang telah
dibentuk oleh judex facti, yang menunjukkan bahwa benar telah
terjadi tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam dakwaan kesatu
dan pembuatnya adalah terpidana.
Bahwa mengenai lamanya pidana yang akan dijatuhkan terdapat
perbedaan pendapat, Hakim anggota I, Parman Soeparman, dan
Hakim anggota IV Harifin Tumpa, mengusulkan lamanya pidana
yang akan dijatuhkan adalah pidana penjara selama 14 (empat
belas) Tahun, sesuai dengan lamanya pidana penjara yang
dijatuhkan oleh pengadilan tinggi Jakarta tanggal 27 Maret 2006
No.16/PID/2006/PT.DKI jo putusan pengadilan negeri Jakarta
Pusat tanggal 20 Desember 2005
No.1361/PID.B/2005/PN.JKT.PST. Sedangkan Hakim Ketua
majelis, Hakim anggota II dan Hakim anggota III mengusulkan
lamanya pidana penjara yang dijatuhkan adalah 20 Tahun (dua
puluh Tahun).
d. Alasan dissenting opinion oleh Hakim anggota I Parman
Soeparman, dan Hakim anggota IV Harifin Tumpa.
1) Pasal 266 ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
menentukan bahwa “pidana yang dijatuhkan dalam putusan
peninjauan kembali tidak boleh melebihi pidana yang telah
dijatuhkan dalam putusan semula”, sehingga in casu ada batas
maksimum pidana yang boleh dijatuhkan oleh majelis hakim
peninjauan kembali, yaitu lamanya pidana yang telah
dijatuhkan dalam putusan semula, dalam hal ini lamanya
60
9
Dwidja Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia, (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2006), h., 25.
10
Jan Rumenelink, Hukum Pidana, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), h., 465.
11
Dwidja Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia, (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2006), h., 32.
61
12
H.A. Zainal Abidin Farid, Hukum Pidana I, (Depok: Sinar Grafika, 2007), h., 115.
13
Andi Hamzah, KUHP & KUHAP Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h., 134.
62
14
H.A. Zainal Abidin Farid, Hukum Pidana I, (Depok: Sinar Grafika, 2007), h., 137.
65
15
Marry Margaretha Saragi, S.H., LL.M. “Mengapa Peradilan di Indonesia Bertingkat-
tingkat?”, HukumOnline.com, diakses dari
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt513fe5cf81751/mengapa-peradilan-di-indonesia-
bertingkat-tingkat/ pada tanggal Rabu 29 April 2020 pukul 11.42 WIB.
16
Martiman Prodjohamidjojo, Sistem Pembuktian dan Alat-alat Bukti, (Bogor: Ghalia
Indonesia), h., 19.
70
yang telah dijatuhkan dalam putusan semula. Yaitu dalam rentang 2 Tahun
– 14 Tahun penjara dari vonis yang pernah terpidana terima.17
17
Muhammad Yasin, “Vonis Lebih Tinggi dari Tuntutan, Boleh Nggak Sih?” di
akses dari http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt577c88908b259/vonis-lebih-tinggi-dari-
tuntutan-- boleh-nggak-sih pada tanggal Rabu 6 Mei pukul 22.50 WIB.
18
Muhammad Yasin, “Batasan Ultra Petita dalam Putusan Perkara Pidana” diakses dari
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt59127a57206a8/batasan-iultra-petita-i-dalam-
putusan-perkara-pidana/ pada tanggal Rabu 29 April 2020 pukul 13.17 WIB.
19
E. Utrecht; disadur dan direvisi, Moch. Saleh Djindang, Pengantar Dalam Hukum Indonesia,
(Jakarta: Sinar Harapan, 1983), h., 204.
72
pidana penjara seumur hidup atau dalam waktu tertentu paling lama
(maksimal) 20 Tahun. Sementara apabila dijatuhkan putusan 14 Tahun
dinilai kurang sepadan dan lebih sesuai dengan tindak pidana
“pembunuhan” sesuai dengan Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana. Ditambah adanya hal-hal yang memberatkan pemidanaan yang
tidak dipertimbangkan oleh judex facti yaitu perbuatan yang dilakukan
terpidana sangat keji dimana terdapat kebencian terhadap korban yang
ingin mempersiapkan masa depan pendidikan. Sementara korban bukanlah
ancaman untuk bangsa dan negara. Kejadian tersebut mendapat reaksi yang
begitu luas baik nasional maupun internasional yang mencoreng nama baik
Indonesia. Serta terpidana dalam persidangan berusaha mempersulit,
mengaburkan dan meremehkan jalannya persidangan. Putusan No. 109
PK/Pid/2007, majelis hakim memutus pidana penjara selama 20 Tahun.
A. Kesimpulan
Berdasarkan perumusan masalah dan analisis kajian pustaka yang telah
peneliti uraikan sebelumnya, peneliti berkesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi Permohonan Peninjauan Kembali Yang Diajukan
Oleh Jaksa Penuntut Umum Maupun Terpidana
Telah diatur secara jelas dan limitatif bahwa dalam upaya
peninjauan kembali terhadap pihak yang dapat mengajukan berdasarkan
Pasal 1 ayat (12) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan
berapa kali peninjauan kembali dapat dilakukan berdasarkan Pasal 268
ayat (3) Kitab Hukum Acara Pidana. Tetapi hakim diharuskan mengejar
keadilan dikarenakan pada putusan kasasi terdapat kekhilafan hakim.
Hakim memiliki pertimbangan bahwa Pasal 1 ayat (12) dan Pasal 268
ayat (3) Kitab Hukum Acara Pidana dapat dikesampingkan beracuan
dari teori keadilan, yaitu keadilan substantif, karena untuk mengejar
kebenaran itu sendiri ditambah hakim menggunakan yurisprudensi
hakim sebelumnya dalam kasus yang sama. Sehingga permohonan
peninjauan kembali jaksa penuntut umum diperbolehkan mengajukan
peninjauan kembali karena dianggap sebagai pihak yang juga memilki
kepentingan sama halnya dengan terpidana. Dan agar keadilan dapat
dicapai.
2. Alasan Pemohon Dalam Mengajukan Permohonan Peninjauan
Kembali kepada Mahkamah Agung.
Pokok permohonan permohonan jaksa penuntut umum yang
diajukan adalah terdapat keadaan baru (novum) dimana belum diajukan
dalam persidang sebelumnya. Yaitu dengan diketahuinya bahwa korban
diracun bukan diatas pesawat seusai dengan dakwaan jaksa sebelumnya
75
76
B. Rekomendasi
Berdasarkan pada permasalahan yang telah peneliti paparkan di atas,
maka peneliti mencoba memberi beberapa rekomendasi berupa:
1. Mahkamah Agung sebagai lembaga pemeriksa peninjauan kembali
sepatutnya juga memberikan hak kepada pihak jaksa penuntut umum
untuk mengajukan peninjuan kembali. Hal ini menjadi penting agar
dapat memperbaiki hal-hal kekeliruan yang terjadi pada upaya hukum
biasa yang telah berkekuatan hukum tetap, serta menempatkan jaksa
penuntut umum dan terpidana memiliki kedudukan yang sama di depan
hukum.
2. Dalam upaya meminimalisir disparitas putusan, hakim harus haruslah
beracuan pada pedoman pemidanaan yaitu dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana. Dan apabila hal tersebut tidak diatur hakim
haruslah merujuk pada yurisprudensi hakim terdahulu.
3. Optimalisasi musyawarah hakim dalam pertimbangan hakim juga
difungsikan sebagai upaya menyelesaikan masalah disparitas yaitu
meminimalisir disparitas putusan agar tidak terlampau jauh besar
perbedaan putusan yang dikeluarkan, dan tidak terlampau jauh dari nilai
keadilan.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi dan Konstitusionalisme, Jakarta: Sinar Grafika,
2010.
Achjani Zulfa, Eva, dan Seno Adji, Indriyanto, Pergeseran Paradigma Pemidanaan,
Bandung: Lubuk Agung, 2011.
Hamzah, Andi, KUHP & KUHAP Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
______________, Hukum Acara Pidana Indonesia Edisi Kedua, Jakarta: Sinar Grafika,
2010.
Ketua Mahkamah Agung, Himpunan Notulen Rapat Pleno Tahun 1990- Tahun
2000, Jakarta: Mahkamah Agung, 2002.
M.P Pangaribuan, Luhut, Lay Judges dan Hakim Ad Hoc: Suatu Studi Teoritis
Mengenai Sistem Peradilan Pidana Indonesia, Jakarta: Program pasca
sarjana fakultas Hukum Universitas Indonesia, Cet.1, 2009.
78
79
Muladi dan Nawawi Arif, Barda, Teori-teori dan Kebijakan Pidana, Bandung:
Alumni, 1998.
Prakoso, Djoko, Penyidik, Penuntut Umum, Hakim, Dalam Proses Hukum Acara
Pidana, Jakarta: Radar Jaya Offset, 2002.
Rumenelink, Jan, Hukum Pidana, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.
Suratman dan Dillah, Philips, Metode Penelitian Hukum, Bandung: Alfabeta, 2012.
Utrecht, E.; disadur dan direvisi, Saleh Djindang, Moch, Pengantar Dalam Hukum
Indonesia, Jakarta: Sinar Harapan, 1983.
Zainal Abidin Farid, A., Hukum Pidana I, Depok: Sinar Grafika, 2007.
JURNAL
Christophel Liwe, Immanuel, Kewenangan Hakim Dalam Memeriksa Dan
Memutus Perkara Pidana Yang Diajukan Ke Pengadilan, Jurnal Lex
Crimen Vol.3 No.1, Maret 2014.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
INTERNET
https://id.wikipedia.org/wiki/Judex_facti_dan_judex_juris
https://id.wikipedia.org/wiki/Terpidana
https://id.wikipedia.org/wiki/Peninjauan_kembali#cite_ref
FOOTNOTEHarahap2000607-644_1-0
https://klinikhukum.id/perbedaan-judex-facti-dan-judex-juris/
http://news.detik.com/read/2013/04/25/183104/2230664/10/uji-materi-soal-pk-
antasari-ajukan-saksi-ahli-utama-susno-duadji
http://news.okezone.com/read/2008/11/03/1/160240/ma-pk-tak-menangguhkan-
eksekusi-amrozi-cs
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt524a2ce258cb5/disparitas-putusan-
dan-pemidanaan-yang-tidak-proporsional/
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt577c88908b259/vonis-lebih-tinggi-
dari-tuntutan-- boleh-nggak-sih/
81
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt4f4c5a4ea3527/bentuk-
bentuk-surat-dakwaan/
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt513fe5cf81751/mengapa-
peradilan-di-indonesia-bertingkat-tingkat/
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5883597d41474/upaya-
hukum-terhadap-putusan-bebas-dan-putusan-lepas
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt59127a57206a8/batasan-
iultra-petita-i-dalam-putusan-perkara-pidana/
http://www.pn-
lhoksukon.go.id/content/artikel/page/2/20170417150853209334910258f47
81588e77.html#tabs|Tabs_Group_name:tabLampiran,
82
LAMPIRAN - LAMPIRAN
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN
a
No. 133 PK/Pid/2011
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG
ne
ng
memeriksa perkara pidana dalam Peninjauan Kembali telah memutuskan
do
gu
sebagai berikut dalam perkara Terpidana :
Nama : POLLYCARPUS BUDIHARI
In
A
PRIYANTO;
Tempat lahir : Solo;
ah
lik
Umur/tanggal lahir : 44 tahun / 26 Januari 1961 ;
Jenis kelamin : Laki-laki;
am
ub
Kebangsaan : Indonesia ;
Tempat tinggal : Jalan Pamulang Permai I Blok B No.
1, RT.01/22, Pamulang Barat,
ep
k
Tangerang;
ah
Agama : Katolik;
R
si
Pekerjaan : Pilot Garuda;
Mahkamah Agung tersebut;
ne
ng
do
gu
KESATU :
Bahwa Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO baik bertindak
In
A
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Singapura yang berdasarkan Pasal 3 KUHP juncto Pasal 86 KUHAP, Pengadilan
a
Negeri Jakarta Pusat berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, telah
si
melakukan, menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan dengan
sengaja dan direncanakan terlebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain yaitu
ne
ng
jiwa korban MUNIR, S.H. yang dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai
berikut :
do
gu
Bahwa Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO yang sejak
tahun 1999 telah melakukan berbagai kegiatan dengan dalih untuk menegakkan
In
A
Negara Kesatuan Republik Indonesia melihat korban MUNIR, SH sebagai Ketua
Dewan Pengurus Kontras dan Direktur Eksekutif Imparsial, yang sering
ah
lik
mengidentifikasikan dirinya penggerak dan pelopor pembangunan demokrasi,
membela Hak Asasi Manusia dan tidak jarang bahkan terbiasa mengkritisi
program Pemerintah, melakukan kritik sosial, komentar, tanggapan yang
am
ub
bernada negatif serta kegiatan lainnya, yang dinilai oleh Terdakwa maupun pihak
tertentu telah sangat mengganggu dan menjadi halangan atau kendala bagi
ep
k
si
Berlatar belakang anggapan dan penilaian tersebut mendorong Terdakwa
merasa perlu harus menghentikan kegiatan korban MUNIR, SH. dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diterima oleh saksi SUCIWATI (istri MUNIR, SH,) dengan maksud menanyakan
a
kapan keberangkatan MUNIR, SH, ke Belanda yang dijawab oleh saksi
si
SUCIWATI bahwa MUNIR, SH., akan berangkat hari Senin tanggal 6 September
2004 ;
ne
ng
Setelah mengetahui kepastian tanggal keberangkatan MUNIR, SH., maka
Terdakwa lalu mencari peluang agar bisa berangkat bersama-sama dengan
do
gu
MUNIR, SH., pada tanggal 6 September 2004, dimana Terdakwa meminta
perubahan tugas penerbangan sebagai extra crew sedangkan sesuai jadwal
In
A
tugasnya Terdakwa pada tanggal 5 September 2004 sampai dengan 9
September 2004 seharusnyalah berangkat ke Peking China namun kemudian
ah
lik
dirubah pada tanggal 6 September 2004 menjadi ke Singapura. Perubahan
tersebut tertuang dalam Nota Perubahan Nomor : OFA/219/04 tanggal 6
September 2004 yang dibuat oleh ROHAINIL AINI dengan alasan yang
am
ub
dikemukakan Terdakwa saat itu adalah karena adanya tugas dari saksi
RAMELGIA ANWAR selaku Vice President Corporate Security PT. Garuda
ep
k
si
sebenarnyalah tidak pernah ada, namun karena alasan tersebut maka
diterbitkanlah General Declaration bagi keberangkatan Terdakwa ke Singapura
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Setelah melakukan check in, Terdakwa kemudian berjalan menuju
a
pesawat melalui koridor yang menghubungkan ruang tunggu dengan pintu
si
pesawat. Saat itu Terdakwa melihat MUNIR, SH. sedang berjalan menuju pintu
pesawat;
ne
ng
Terdakwa kemudian menghampiri MUNIR, SH. sambil menyapa dan
menanyakan tempat duduk yang oleh MUNIR, SH., ditunjukkan seat numbernya
do
gu
yakni nomor 40 G di kelas ekonomi ;
Seianjutnya MUNIR, SH. yang menanyakan di mana letak seat tersebut
In
A
dijawab oleh Terdakwa adanya di belakang. Namun saat itu Terdakwa
menawarkan tempat duduknya di Bisnis Class nomor 3 K kepada MUNIR, SH.,
ah
lik
hal mana dimaksudkan dan dengan tujuan untuk mempermudah Terdakwa
melaksanakan rencananya untuk menghilangkaan nyawa MUNIR, SH., karena
pada kelompok seat 3 K di kelas bisnis hanya terdapat 18 tempat duduk;
am
ub
Bahwa untuk menghilangkan kecurigaan orang lain, Terdakwa kemudian
memberitahukan kepada saksi BRAHMANIE HASTAWATI selaku Purser
ep
k
si
mendatangi MUNIR, SH. dan menyalaminya;
Setelah itu saksi BRAHMANIE HASTAWATI mempersilahkan Terdakwa
ne
ng
untuk duduk di Premium Class dan beberapa saat kemudian sebelum pesawat
tinggal landas, saksi OEDI IRIANTO sebagai pramugara pun melaksanakan
do
gu
Pantry dekat bar premium. Pada saat mana kiranya maksud Terdakwa untuk
memasukkan sesuatu ke dalam minuman orang juice yang akan dihidangkan
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
oleh dr. ROBBERT VISSER, dokter dan patolog bekerjasama dengan dr. B.
a
KUBAT dipastikan adalah racun arsen dalam jumlah yang mematikan ;
si
Bahwa Terdakwa memasukkan racun arsen ke dalam minuman orange
juice tersebut karena Terdakwa tahu MUNIR, SH. tidak minum alkohol,
ne
ng
sedangkan minuman yang disajikan sebagai welcome drink hanyalah orange
juice dan wine;
do
gu
Selanjutnya saksi YETI SUSMIARTI sebagai pramugari mengambil dua
gelas berisi wine dan dua gelas berisi orange juice dimana khusus dua gelas
In
A
orange juice telah dimasukkan racun arsen dan diatur dalam nampan secara
selang-seling masing-masing dua gelas di depan berisi wine dan orange juice
ah
lik
yang telah dimasukkan racun arsen tersebut serta dua gelas di belakang dengan
komposisi yang sama. Selanjutnya saksi YETI SUSMIARTI menuju ke empat
duduk 3 K kelas bisnis tempat MUNIR, SH., duduk untuk menyajikan minuman.
am
ub
Setelah berada di depan MUNIR, SH., saksi YETI SUSMIARTI menawarkan
minuman tersebut kepada saksi LIE KHIE NGIAN yang duduk di sebelah
ep
k
MUNIR, SH. lebih dahulu dan yang diambil adalah minuman wine;
ah
si
IRIANTO dan saksi YETI SUSMIARTI tahu dan dapat memastikan bahwa saksi
LIE KHIE NGIAN yang adalah warga Belanda akan memilih Wine;
ne
ng
do
gu
yang disajikan paling depan, dan minuman itulah yang telah dicampur dengan
racun arsen;
In
Pada saat yang sama apa yang dilakukan Terdakwa adalah mengawasi
A
lik
juice dalam gelas yang ada ditangannya, dan Terdakwa mondar-mandir di depan
pantry dekat bar Bisnis Class. Dan setelah Terdakwa meyakini bahwa MUNIR,
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
SH. telah meminum habis orange juice yang telah dimasukkan racun arsen
a
tersebut, Terdakwa barulah kemudian naik ke premium class upperdeck dan
si
sempat menuju ke ruang pilot untuk berbicara dengan saksi PANTUN
MATONDANG selaku pilot;
ne
ng
Setelah penerbangan selama kurang lebih 120 (seratus dua puluh) menit,
maka pada pukul 23.32 WIB pesawat Garuda Indonesia Airways Nomor
do
gu
Penerbangan GA-974 mendarat di Bandara Changi Singapura dan kemudian
seluruh crew pesawat termasuk Terdakwa pun turun untuk dilakukan
In
A
penggantian crew, dimana crew dari Jakarta yang baru turun selanjutnya
menginap di Novotel Hotel Singapura;
ah
lik
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Belanda di bandara Changi
MUNIR,SH. menunggu selama kurang lebih 1 jam 13 menit untuk transit.
Selanjutnya MUNIR, SH. yang kembali naik pesawat tersebut harus duduk pada
am
ub
seatnya sendiri nomor 40 G Economy Class dan pada pukul 00.45 WIB tanggal
7 September 2004 pesawat tinggal landas dari bandara Changi Singapura.
ep
k
Selang 15 menit setelah take off, MUNIR, SH. mulai merasa mules sebagai
ah
si
korban muntah-muntah hingga muntahnya mengenai kaos dan celana yang
dikenakan korban pada saat itu;
ne
ng
3 (tiga) jam kemudian setelah take off dari Singapura tersebut saksi
PANTUN MATONDANG selaku pilot mendapat laporan dari purser MADJIB
do
gu
NASUTION bahwa korban MUNIR, SH. sakit dan sudah ditangani oleh dokter
Tarmizi. Selanjutnya saksi PANTUN MATONDANG lalu memerintahkan purser
In
MADJIB R. NASUTION untuk memonitor perkembangannya. Saat itu korban
A
MUNiR, SH., diputuskan dibawa ke bisnis class untuk dibaringkan dan oleh saksi
Dr. TARMIZI diberikan 2 (dua) butir tablet New Diatabs ; 1 (satu) butir Zantac ; 1
ah
lik
(satu) butir Promag dan juga diberikan suntikan Primperam dan Diazepam
sehingga korban MUNIR, SH. terlihat menjadi tenang;
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Namun 2 (dua) jam sebelum mendarat, saksi PANTUN MATONDANG
a
kembali menerima laporan dari purser MADJIB NASUTION bahwa korban
si
MUNIR, SH. telah meninggal dunia, yang selanjutnya saksi PANTUN
MATONDANG selaku pilot segera mengundang dokter TARMIZI untuk mendapat
ne
ng
penjelasan bahwa saudara MUNIR, SH. menderita sakit perut dan muntaber
yang beberapa saat setelah mendapat laporan bahwa korban MUNIR, SH.
do
gu
meninggal dunia, lalu dibuatkan surat kematian;
Berdasarkan hasil visum et repertum yang dibuat pro justitia dari
In
A
Kementrian Kehakiman lembaga Forensik Belanda tanggal 13 Oktober 2004
yang ditandatangani oleh dr. ROBERT VISSER, dokter dan patolog bekerjasama
ah
lik
dengan dr. B. KUBAT, menerangkan tentang telah dilakukannya pemeriksaan
atau otopsi mayat atas nama MUNIR, SH. berlangsung dari tanggal 8 September
2004 sampai dengan tanggal 13 Oktober 2004 dengan kesimpulan bahwa pada
am
ub
MUNIR, usia 38 tahun, terjadinya kematian dapat dijelaskan disebabkan oleh
karena pada pemeriksaan toksikologi ditemukan "konsentrasi arsen sangat
ep
k
si
Selanjutnya pakaian korban MUNIR, SH. yang terkena muntahan pada
saat di atas pesawat, setelah dilakukan pemeriksaan di Pusat Laboratorium
ne
ng
do
gu
alm. MUNIR, S.H. dapat disimpulkan bahwa barang bukti berupa 1 (satu) potong
kaos lengan pendek warna abu-abu dan biru serta 1 (satu) potong celana
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Perbuatan Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO tersebut
a
diatur dan diancam pidana berdasarkan Pasal 340 KUH Pidana jo. Pasal 55 ayat
si
(1) ke-1 KUH Pidana ;
DAN
ne
ng
KEDUA
Bahwa Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO baik bertindak
do
gu
secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama dengan RAMELGIA ANWAR dan
DHANIL AINI (dalam berkas terpisah) pada hari Senin tangal 6 September 2004
In
A
bertempat di Kantor PT. Garuda Indonesia Airways Bandara Soekarno Hatta
Cengkareng yang berdasarkan Pasal 84 ayat 2 KUHAP Pengadilan Negeri
ah
lik
Jakarta Pusat berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, telah
melakukan, menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan dengan
sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah asli, dan
am
ub
pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian, perbuatan mana dilakukan
Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
ep
k
Bahwa Terdakwa pada tanggal 6 September 2004 sekira pukul 15.00 Wib
ah
sampai dengan 16.00 Wib atau setidak-tidaknya pada sore hari telah menelpon
R
si
saksi ROHANIL AINI, dimana saat itu Terdakwa menanyakan keberadaan
Capten, yang kemudian dijawab oleh saksi ROHANIL AINI "untuk apa ? ;
ne
ng
do
gu
SEMBIRING) selaku atasan dari Terdakwa dan dijawab oleh Terdakwa bahwa
saksi RAMELGIA ANWAR akan menelpon Pak KARMAL. Kemudian saksi
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pak RAMELGIA harus menghubungi Capt.KARMAL" dan dijawab oleh Terdakwa
a
"ya" ;
si
Berdasarkan hasil pembicaraan tersebut, saksi ROHANIL AINI menjadi
percaya dan yakin karena status Terdakwa sebagai pilot senior Garuda sehingga
ne
ng
akhirnya saksi ROHANIL AINI membuat Nota Perubahan Schedule Nomor :
OFA/219/04 saat itu juga yang ditandatangani sendiri oleh saksi ROHANIL AINI
do
gu
padahal saksi ROHANIL AINI tidak berwenang untuk itu. Nota perubahan
tersebut sebagai perubahan atas nota OFA/210/ 04 tanggal 31 Agustus 2004
In
A
yang berisikan pembatalan schedule pemberangkatan Terdakwa sebagai extra
crew ke Peking. Keyakinan saksi ROHANIL AINI juga didasarkan pada surat
ah
lik
Dirut Garuda Nomor : DZ/2270/04 tanggal 11 Agustus 2004 dimana dalam surat
tersebut Terdakwa ditugaskan sebagai staf perbantuan di Coorporate Security/IS
yang dipimpin oleh saksi M. RAMELGIA ANWAR;
am
ub
Berdasarkan Nota Perubahan schedule Nomor OFA/219/04 tertanggal 6
September 2004 yang ternyata palsu karena sesungguhnya sebelum Nota .
ep
k
perubahan tersebut dibuat, tidak pernah ada perintah dari saksi RAMELGIA
ah
si
berangkat ke Singapura seolah-olah sebagai extra crew untuk melaksanakan
tugas Aviation Securty Garuda dengan menggunakan pesawat Garuda Boeing
ne
ng
do
gu
lik
bagi Terdakwa yang kemudian saksi RAMELGIA ANWAR pun membuat dan
menandatangani surat penugasan Nomor : . IS/1177/04 tanggal 15 September
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2004 lalu menyerahkannya kepada Terdakwa. Adapun tujuan dari pembuatan
a
surat penugasan tersebut adalah agar supaya beban biaya yang harus
si
dikeluarkan untuk perjalanan Terdakwa menjadi tanggungjawab saksi
RAMELGIA ANWAR dan bukan tanggungjawab saksi Kapten KARMAL FAUZA
ne
ng
SEMBIRING ;
Mengingat Terdakwa yang melakukan perjalanannya ke Singapura pada
do
gu
tanggal 6 September 2004, dinyatakan sebagai surat extra crew maka untuk
melengkapi bahwa seolah-olah tugas itu benar dilakukannya Terdakwa kembali
In
A
meminta kepada saksi RAMELGIA ANWAR untuk membuat surat penugasan
tertanggal sebelum 6 September 2004, yang berdasarkan permintaan tersebut,
ah
lik
akhirnya saksi RAMELGIA ANWAR membuat pula surat penugasan dengan
nomor dan ,isi yang sama yaitu surat Nomor : IS/1177/04 tertanggal 4 September
2004;
am
ub
Selanjutnya dengan dasar surat palsu Nomor : IS/1177/04 tertanggal 4
September 2004 yang dibuat seakan-akan asli tersebut, akhirnya PT.Garuda
ep
k
si
pesawat Jakarta Singapura pulang pergi ditambah biaya akomodasi berupa
sewa hotel selama Terdakwa berada di Singapura ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dimaksud dalam Pasal 340 KUH.Pidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
a
dan Pasal 263 ayat (2) KUH.Pidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;
si
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI
PRIYANTO dengan pidana penjara selama seumur hidup, dengan
ne
ng
perintah agar Terdakwa tetap ditahan;
3. Menyatakan barang bukti berupa :
do
gu
1. 1 (satu) lembar asli Surat dengan Kop Garuda Indonesia Nomor :
GARUDA/DZ-2270/04 tanggal 11 Agustus 2004 perihal Surat
In
A
Penugasan yang ditujukan kepada Terdakwa POLLYCARPUS
BUDIHARI PRIYANTO/522659 Unit Flight Operation (JKTOFGA)
ah
lik
dan ditandatangani oleh INDRA SETIAWAN (Direktur Utama
PT.Garuda Indonesia) ;
2. 1 (satu) lembar asli Surat Interoffice Correspondence dengan Kop
am
ub
Garuda Indonesia, yang ditujukan kepada OFA No. Ref : IS/1177/04
tanggal 4 September 2004 Penugasan yang ditandatangani oleh M.
ep
k
si
Garuda Indonesia, yang ditujukan kepada OFA No. Ref. : IS/1177/04
tanggal 15 September 2004 perihal Penugasan yang ditandatangani
ne
ng
do
gu
Indonesia;
5. 2 (dua) lembar asli surat tanggal 8 September 2004 yang
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ditujukan kepada Manager Operasi Penerbangan PT. Garuda
a
Indonesia;
si
6. 1 (satu) bundel asli Surat tanggal 8 September 2004 yang ditujukan
kepada Bapak VP. Corporate Security PT. Garuda Indonesia yang
ne
ng
ditandatangani oleh Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI
PRIYANTO/522659 tentang Laporan Penugasan PDZ-2270104 ;
do
gu
7. 1 (satu) lembar asli Tax Invoice Novotel Apollo Singapore atas nama
Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO F/O Garuda GA
In
A
826 Room No. 1618 tiba tanggal 6 September 204 berangkat tanggal
7 September 2004 ;
ah
lik
8. Monthly Schedule Original atas nama Terdakwa POLLYCARPUS
BUDIHARI PRIYANTO tanggal 1 Agustus sampai dengan 26
September 2004;
am
ub
9. 1 (satu) buah ID Card asli atas nama POLLYCARPUS BUDIHARI
PRIYANTO No. 522659 Jabatan Aviation Security dikeluarkan pada
ep
k
si
10. 1 (satu) eksemplar asli General Declaration penerbangan Singapura
Amsterdam tanggal 7 September 2004 ;
ne
ng
11. 1 (satu) lembar foto cpy Surat dari Chief Pilot A. 330 yang
ditandatangani oleh ROHANIL AINI Nota OFA/210/04 tanggal 31
do
gu
12. 1 (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A. 330 yang
ditandatangani oleh ROHANIL AINI Nota OFA/219/04 tanggal 6
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penerbangan atas nama Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI
a
PRIYANTO;
si
13. 1 (satu) Bundel asli Kininklijke Merechaussee Distric Schiphol
Algemene Recherche, Dossieer Onderzoek Niet Batuurlijke Dood
ne
ng
Munir Gebaren : 08-12-1965 te Malang, Indonesia;
14. Copy surat "Verslag betreffende een niet natuurlijke dood", yang
do
gu dikeluarkan oleh HB. Dammen selaku "de Officer van Justitle in het
aroondissement Haarlem", 7 September 2004 ;
In
A
15. Surat "Voorlopige Bevindungen" yang dikeluarkan oleh dr. R.
VISSER selaku Patholoog dari Menisterie van Justitle-Nederlands
ah
lik
Forensich Instituut, di Rijkwijk 8 September 2004 ;
16. 16 (enam belas) halaman berisikan toto-toto jenasah MUNIR selama
Sectie tanggal 8 September 2004 ;
am
ub
17. Surat dari dr. R. VISSER dari NFI kepada Mr. E. VISSER pejabat
Arrondissementsparket Haarlem tanggal 13 Oktober 2004 ;
ep
k
si
Forensisch Intituut tanggal 13 Oktober 2004 ;
19. Surat "Deskundigenrapport, voorlopig rapport" yang dikeluarkan oleh
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
21. Copy Surat Tanda Penyerahan berkas yang sudah di legalisir dari
a
Ministerie van justitie kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia
si
tanggal 25 Nopember 2004 ;
22. 1 (satu) eksemplar foto cpy dilegalisir General Declaration
ne
ng
penerbangan Jakarta Singapura tanggal 6 September 2004 ;
23. 1 (satu) buah buku Memo Pad milik Terdakwa POLLYCARPUS
do
gu BUDIHARI PRIYANTO;
24. 1 (satu) buah Hand Phone merek NOKIA casing coklat hitam berikut
In
A
nomor kartu (Sim Card) nomor 081596690617 ;
25. Hand Phone Merek Nokia 9210. CE 168 type RAE.3N ;
ah
lik
26. Simcard Nomor Telkomsel No. 6210100013006566 ;
27. Pakaian yang dikenakan korban MUNIR, SH. pada penerbangan
Jakarta-Singapura-Amsterdam ;
am
ub
28. Note Book Merek Acer Travel Mate seri 4000 Model ZLI berikut
tasnya;
ep
k
si
4. Menetaplan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.2.500,-
(dua ribu Iima ratus rupiah) ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan ;
a
5. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (Iima
si
ribu rupiah) ;
6. Menetapkan barang bukti berupa :
ne
ng
1. 1 (satu) lembar Asli Surat dengan Kop Garuda Indonesia Nomor
GARUDAlDZ-2270104 tanggal 11 Agustus 2004 perihal Surat
do
gu Penugasan, yang ditujukan kepada POLLYCARPUS BUDIHARI
PRIYANTO/522659 Unit Flight Operation (JKTOFGA) dan
In
A
ditandatangani oleh INDRA SETIAWAN (Direktur Utama PT. Garuda
Indonesia) ;
ah
lik
2. 1 (satu) lembar foto copy Surat dan Chief Pilot A. 330 yang
ditandatangani oleh ROHANIL AINI Nota OFAl21 0104 tanggal 31
Agustus 2004 perihal Mohon perubahan atas perubahan Schedule
am
ub
Penerbangan atas nama Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI
PRIYANTO ;
ep
k
3. 1 (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A.330 yang
ah
si
September 2004 perihal mohon perubahan atas perubahan Schedule
Penerbangan atas nama Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI
ne
ng
PRIYANTO;
4. 1 (satu) lembar Surat asli Interoffice Correspondence dengan Kop
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
oleh RAMELGIA ANWAR (Vice Corporate Security) dengan No. seri
a
00781 ;
si
6. 3 (tiga) lembar surat asli tanqqal 8 September 2004 yang ditanda-
tangani oleh POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO BHP yang
ne
ng
ditujukan kepada Bapak VP Corporate Security PT. Garuda
Indonesia;
do
gu
7. 2 (dua) lembar surat asli tanggal 8 September 2004 yang ditanda-
tangani oleh POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO yang ditujukan
In
A
kepada Manager Operasi Penerbangan PT. Garuda Indonesia;
8. 1 (satu) Bundel Asli Surat tanggal 8 September 2004 yang ditujukan
ah
lik
kepada Bapak VP. CORPORATE SECURITY PT. GARUDA
INDONESIA yang ditandatangani oleh Terdakwa POLLYCARPUS
BUDIHARI PRIYANTO BHP/522659 tentang Laporan Penugasan
am
ub
PDZ-2270/04; .
9. 1 (satu) buah ID Card An. POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO
ep
k
si
ACHMAD ;
10. 1 (satu) lembar Asli Tax Invoice Novotel Apollo Singapore An.
ne
ng
do
gu
September 2004;
12. 1 (satu) Bundel asli Kininklijke Merechaussee Distric Schiphol
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
13. Copy surat "Verslag betreffende een niet natuurlijke dood", yang
a
dikeluarkan oleh HB Dammen selaku "de Officer van Justitie in het
si
Arrondissement Haarlem", 7 September 2004 ;
14. Surat "Voorlopige Bevindugen" yang dikeluarkan oleh dr. R. VISSER
ne
ng
selaku Patholoog dari Ministerie van Justitie-Nederlands Forensich
Instituut, di Rijkwijk 8 September 2004 ;
do
gu
15. 16 (enam belas) halaman berisikan foto-foto jenazah Mr. MUNIR
selama Sectie tanggal 8 September 2004 ;
In
A
16. Surat dari dr. R. VISSER dari NFI kepada Mr. E. VISSER pejabat
Arrondissementsparket Haarlem tanggal 13 Oktober 2004 ;
ah
lik
17. Surat hasil pemeriksaan postmortem Pro Justitia No. 04-419/R 102
dibuat oleh dr. R. VISSER dari Ministerie van Justitie - Nederlands
Forensich Instituut tanggal 13 Oktober 2004 ;
am
ub
18. Surat "Deskundigenrapport, voorlopig rapport" yang dikeluarkan oleh
dr. K.J. LUSTHOV, apotheker - toxicoloog dari Ministerie van Justitie-
ep
k
si
2004419, tanggal 1 Oktober 2004 ;
19. Surat "Deskundigenrapport, voorlopig rapport" yang dikeluarkan oleh
ne
ng
do
gu
lik
21. 1 (satu) buah Hand Phone merek NOKIA casino coklat hitam berikut
nomor kartu (Sim Card) nomor : 081596690617 ;
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
22. 1 (satu) eksemplar foto copy dilegalisir General Declaration
a
penerbangan Jakarta-Singapura tanggal 6 September 2004 ;
si
23. 1 (satu) eksemplar asli General Declaration penerbangan Singapura-
Amsterdam tanggal 7 September 2004 ;
ne
ng
24. 1 (satu) buah buku Memo Pad milik Terdakwa POLLYCARPUS ;
25. Note Book Merek Acer Travel Mate seri 4000 Model ZL I berikut
do
gu tasnya ;
26. Hand Phone Merek Nokia 9210, CE 168 type RAE-3N ;
In
A
27. Simcard Nomor Telkomsel No. 621010 0013006566;
28. Pakaian yang dikenakan korban MUNIR, SH pada penerbangan
ah
lik
Jakarta - Singapura - Amsterdam;
Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan barang bukti
dalarn perkara lain;
am
ub
Membaca putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 16/PID/2006/PT.DKI
tanggal 27 Maret 2006 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
ep
k
si
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 20
Desember 2005 No. 1361/Pid/B/2005/PN.Jkt.Pst, yang dimintakan
ne
ng
banding tersebut ;
- Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi II/Terdakwa :
a
POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO tersebut ;
si
Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 16/PID/2006/
PT.DKI, tanggal 27 Maret 2006 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri
ne
ng
Jakarta Pusat No. 1361/Pid.B/2005/PN.Jkt.Pst, tanggal 20 Desember 2005 ;
MENGADILI SENDIRI
do
gu
1. Menyatakan Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO tidak
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
In
A
sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Kesatu ;
2. Membebaskan Terdakwa dari dakwaan Kesatu tersebut ;
ah
lik
3. Menyatakan Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
"Menggunakan Surat Palsu" ;
am
ub
4. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa tersebut dengan
pidana penjara selama 2 (dua) tahun ;
ep
k
si
pidana penjara yang dijatuhkan ;
6. Menetapkan barang bukti dikembalikan kepada Jaksa/Penuntut Umum
ne
ng
do
gu
lik
2. 1 (satu) lembar foto copy Surat dan Chief Pilot A. 330 yang ditanda-
tangani oleh ROHANIL AINI Nota OFA/210/04 tanggal 31 Agustus
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2004 perihal Mohon perubahan atas perubahan Schedule
a
Penerbangan atas nama Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI
si
PRIYANTO ;
3. 1 (satu) lembar toto copy Surat dari Chief Pilot A. 330 yang ditanda-
ne
ng
tangani oleh ROHANIL AINI Nota OFA/219/04 tanggal 6 September
2004 perihal mohon perubahan atas perubahan Schedule
do
gu Penerbangan atas nama Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI
PRIYANTO ;
In
A
4. 1 (satu) lembar Surat asli Interoffice Correspondence dengan Kop
Garuda Indonesia, yang ditujukan kepada OFA No. Ref :
ah
lik
IS1/1177/04 tanggal 4 September 2004 Penugasan yang
ditandatangani oleh M. RAMELGIA ANWAR (Vice Corporate
Security) ;
am
ub
5. 1 (satu) lembar Surat asli Interoffice Correspondence dengan Kop
Garuda Indonesia, yang ditujukan kepada OFA No. Ref : IS/1177/04
ep
k
si
00781 ;
6. 3 (tiga) lembar surat asli tanggal 8 September 2004 yang ditanda-
ne
ng
do
gu
Indonesia;
7. 2 (dua) lembar surat asli tanggal 8 September 2004 yang ditanda-
In
tangani oleh POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO yang ditujukan
A
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
BUDIHARI PRIYANTO BHP/522659 tentang Laporan Penugasan
a
PDZ-2270/04 ;
si
9. 1 (satu) buah ID Card An. POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO
No. 522659 Jabatan Aviation Security dikeluarkan pada tanggal 16
ne
ng
Juni 2004 yang ditandatangani oleh VP. HR. MANAGEMENT DAAN
ACHMAD;
do
gu
10. 1 (satu) lembar Asli Tax Invoice Novotel Apollo Singapore An.
Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO F/O Garuda GA
In
A
826 Room No. 1618 tiba tanggal 6 September 2004 berangkat
tanggal 7 September 2004 ;
ah
lik
11. Monthly Schedule Original atas nama Terdakwa POLLYCARPUS
BUDIHARI PRIYANTO tanggal 1 Agustus sampai dengan 26
September 2004 ;
am
ub
12. 1 (satu) Bundel asli Kininklijke Merechaussee Distric Schiphol
Algemene Recherche, Dossier Onderzoek Niet Batuurlijke Dood
ep
k
13. Copy surat "Verslag betreffende een niet natuurlijke dood", yang
R
si
dikeluarkan oleh HB Dammen selaku "de Officer van Justitle in het
Arrondissement Haarlem", 7 September 2004 ;
ne
ng
do
gu
16. Surat dari dr. R. VISSER dari NFI kepada Mr. E. VISSER pejabat
Arrondissementsparket Haarlem tanggal 13 Oktober 2004 ;
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
17. Surat hasil pemeriksaan postmortem Pro Justitia No. 04-419/R 102
a
dibuat oleh dr. R. VISSER dari Ministerie van Justitie - Nederlands
si
Forensich Instituut tanggai 13 Oktober 2004 ;
18. Surat "Deskundigenrapport, voorlopig rapport" yang dikeluarkan oleh
ne
ng
dr. K.J. LUSTHOV, apotheker - toxicoloog dari Ministerie van Justitie
- Nederlands Forensicht Instituut, Zaaknummer 2004.09.08.036, Uw
do
gu kenmerk BPS/XPOL Nummer : PL278C/04-08133, Sectie Nummer :
2004419, tanggal 1 Oktober 2004 ;
In
A
19. Surat "Deskundigenrapport, voorlopig rapport" yang dikeluarkan oleh
dr. K.J. LUSTHOV, apotheker - toxicoloog dari Ministerie van Justitia-
ah
lik
Neederlands Forensisch Intituut, Zaaknurnrner 2004.09.08.036, Uw
Kenmerk BPS/XPOL Nummer PL278C/04-08133, Sectie Nummer:
2004419, tanggal4 Nopember 2004;
am
ub
20. Copy Surat Tanda Penyerahan berkas yang sudah dilegalisir dari
Ministerie van Justitie kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia
ep
k
21. 1 (satu) buah Hand Phone merek NOKIA casing coklat hitam berikut
R
si
nomor kartu (Sim Card) nomor : 081596690617 ;
22. 1 (satu) eksemplar foto copy dilegalisir General Declaration
ne
ng
do
gu
tasnya ;
26. Hand Phone Merek Nokia 9210, CE 168 type RAE-3N ;
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
28. Pakaian yang dikenakan korban MU,NIR, SH pada penerbangan
a
Jakarta- Singapura-Amsterdam ;
si
Membebankan Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara dalam
tingkat kasasi ini sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah)
ne
ng
Membaca putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI Nomor : 109
PK/Pid/2007 tanggal 25 Januari 2008 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
do
gu
Mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh
Pemohon Peninjauan Kembali : Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
In
A
Jakarta Pusat tersebut ;
Membatalkan putusan Mahkamah Agung RI tanggal 3 Oktober 2006,
ah
lik
Nomor : 1185 K/Pid/2006 yang telah membatalkan putusan Pengadilan Tinggi
Jakarta tanggal 27 Maret 2006, Nomor : 16/PID/2006/PT.DKI, yang telah
menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 20 Desember
am
ub
2005, Nomor : 1361/Pid.B/2005/PN.Jkt.Pst;
MENGADILI KEMBALI:
ep
k
di atas terbukti secara sah dan meyakinkan telah bersalah melakukan tindak
R
si
pidana :
1. Melakukan Pembunuhan Berencana;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Unit Flight Operation (JKTOFGA) dan ditandatangani oleh INDRA
a
SETIAWAN (Direktur Utama PT. Garuda Indonesia) ;
si
2. 1 (satu) lembar foto copy Surat dan Chief Pilot A. 330 yang ditanda-
tangani oleh ROHANIL AINI Nota OFA/210/04 tanggal 31 Agustus 2004
ne
ng
perihal Mohon perubahan atas perubahan Schedule Penerbangan atas
nama Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO ;
do
gu
3. 1 (satu) lembar toto copy Surat dari Chief Pilot A. 330 yang ditanda-
tangani oleh ROHANIL AINI Nota OFA/219/04 tanggal 6 September 2004
In
A
perihal mohon perubahan atas perubahan Schedule Penerbangan atas
nama Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO ;
ah
lik
4. 1 (satu) lembar Surat asli Interoffice Correspondence dengan Kop Garuda
Indonesia, yang ditujukan kepada OFA No. Ref : IS1/1177/04 tanggal 4
September 2004 Penugasan yang ditandatangani oleh M. RAMELGIA
am
ub
ANWAR (Vice Corporate Security) ;
5. 1 (satu) lembar Surat asli Interoffice Correspondence dengan Kop Garuda
ep
k
si
ANWAR (Vice Corporate Security) dengan No. seri 00781 ;
6. 3 (tiga) lembar surat asli tanggal 8 September 2004 yang ditanda-tangani
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
9. 1 (satu) buah ID Card An. POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO No.
a
522659 Jabatan Aviation Security dikeluarkan pada tanggal 16 Juni 2004
si
yang ditandatangani oleh VP. HR. MANAGEMENT DAAN ACHMAD;
10. 1 (satu) lembar Asli Tax Invoice Novotel Apollo Singapore An. Terdakwa
ne
ng
POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO F/O Garuda GA 826 Room No.
1618 tiba tanggal 6 September 2004 berangkat tanggal 7 September
do
gu
2004;
11. Monthly Schedule Original atas nama Terdakwa POLLYCARPUS
In
A
BUDIHARI PRIYANTO tanggal 1 Agustus s/d 26 September 2004 ;
12. 1 (satu) bundel asli Kininklijke Merechaussee Distric Schiphol Algemene
ah
lik
Recherche, Dossier Onderzoek Niet Batuurlijke Dood MUNIR Geboren :
08-12-1965 te Malang, Indonesia;
13. Copy surat "Verslag betreffende een niet natuurlijke dood", yang
am
ub
dikeluarkan oleh HB Dammen selaku "de Officer van Justitle in het
Arrondissement Haarlem", 7 September 2004 ;
ep
k
si
Instituut, di Rijkwijk 8 September 2004 ;
15. 16 (enam belas) halaman berisikan toto-toto jenazah Mr. MUNIR selama
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kenmerk BPS/XPOL Nummer : PL278C/04-08133, Sectie Nummer :
a
2004419, tanggal 1 Oktober 2004 ;
si
19. Surat "Deskundigenrapport, voorlopig rapport" yang dikeluarkan oleh dr.
K.J. LUSTHOV, apotheker - toxicoloog dari Ministerie van Justitia-
ne
ng
Neederlands Forensisch Intituut, Zaaknurnrner 2004.09.08.036, Uw
Kenmerk BPS/XPOL Nummer PL278C/04-08133, Sectie Nummer:
do
gu
2004419, tanggal4 Nopember 2004;
20. Copy Surat Tanda Penyerahan berkas yang sudah dilegalisir dari
In
A
Ministerie van Justitie kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia tanggal
25 Nopember 2004 ;
ah
lik
21. 1 (satu) buah Hand Phone merek NOKIA casing coklat hitam berikut
nomor kartu (Sim Card) nomor : 081596690617 ;
22. 1 (satu) eksemplar foto copy dilegalisir General Declaration penerbangan
am
ub
Jakarta-Singapura tanggal 6 September 2004 ;
23. 1 (satu) eksemplar asli General Declaration penerbangan Singapura-
ep
k
si
25. Note Book Merek Acer Travel Mate seri 4000 Model ZL I berikut tasnya;
26. Hand Phone Merek Nokia 9210, CE 168 type RAE-3N ;
ne
ng
do
gu
Singapura-Amsterdam ;
Dikembalikan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk digunakan dalam perkara
In
lain;
A
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Membaca akta Permohonan Peninjauan Kembali tertanggal 9 Mei 2011
a
yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menyatakan
si
bahwa Terpidana telah memohon agar putusan Mahkamah Agung tersebut
dapat ditinjau kembali;
ne
ng
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung
do
gu
tersebut telah diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal
25 Januari 2008 dengan demikian putusan tersebut telah mempunyai kekuatan
In
A
hukum yang tetap;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon
ah
lik
Peninjauan Kembali pada pokoknya adalah sebagai berikut :
DASAR HUKUM PENGAJUAN PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI
Dasar Hukum 1:
am
ub
Pemohon Peninjauan Kembali sebagai Terpidana Memiliki Hak Mengajukan
Upaya Hukum Peninjauan Kembali;
ep
k
pada tingkat Kasasi dalam perkara No. 1185 K/Pid/2006, tanggal 3 Oktober
R
si
2006, telah membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya
membebaskan Pemohon PK dari Dakwaan Kesatu (vrijspraak), oleh karenanya
ne
ng
do
gu
dirinya dari Dakwaan Kesatu (vrijspraak), dan telah berkekuatan hukum tetap (in
kracht van gewijsde), namun pihak Jaksa Penuntut Umum tanpa memperdulikan
In
fakta tersebut, telah mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali ke
A
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
KUHAP tidak secara tegas melarang Jaksa Penuntut Umum mengajukan upaya
a
hukum Peninjauan Kembali, sebab logikanya terpidana/ahli warisnya tidak akan
si
mengajukan Peninjauan Kembali atas putusan vrijspraak dan onslag van alle
vervolging. Dalam konteks ini, maka yang berkepentingan adalah Jaksa
ne
ng
Penuntut Umum atas dasar alasan dalam ketentuan pasal 263 ayat 2 KUHAP".
Bahwa hal ketidakjelasan mengenai larangan Jaksa Penuntut Umum
do
mengajukan
gu permohonan Peninjauan
Mahkamah Agung hanya merupakan penafsiran Mahkamah Agung terhadap
Kembali yang dimaksudkan oleh
In
A
ketentuan Pasal 263 ayat (1) KUHAP, karena Pasal 263 ayat (1) KUHAP
tersebut hanya menyebutkan: "Terhadap putusan pengadilan yang telah
ah
lik
memperoleh kekuatan hukum tetap, kecuali putusan bebas atau lepas dari
segala tuntutan hukum, terpidana atau ahli warisnya dapat mengajukan
permintaan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung", TANPA secara
am
ub
tegas melarang Jaksa Penuntut Umum mengajukan Upaya Hukum Peninjauan
Kembali.
ep
k
si
Nomor 5 Tahun 2004, dan terakhir telah dirubah dengan Undang-undang No. 3
Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985
ne
ng
do
gu
(satu) kali"
Bahwa sejalan dengan pemikiran Mahkamah Agung mengenai penafsiran
In
terhadap Pasal 263 ayat (1) KUHAP tersebut, ketentuan Pasal 66 ayat (1)
A
Undang-Undang Mahkamah Agung juga mengatur hal yang tidak jelas mengenai
terminologi: "Permohonan Peninjauan Kembali dapat dilakukan hanya 1 (satu)
ah
lik
kali.", karena Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Mahkamah Agung sama sekali
tidak menjelaskan apakah hal tersebut berarti : Jaksa Penuntut Umum dan
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Terpidana secara bersama-sama memiliki hak mengajukan Peninjauan Kembali
a
hanya 1 (satu) kali, yang mana bila salah satu pihak mengajukan Peninjauan
si
Kembali maka akan menghilangkan hak pihak yang lain mengajukan Peninjauan
Kembali, ATAUKAH;
ne
ng
Jaksa Penuntut Umum dan Terpidana masing-masing memiliki hak 1
(satu) kali mengajukan Peninjauan Kembali.
do
gu
Bahwa dalam praktek peradilan yang berlaku selama ini, dalam hal baik
Penggugat dan Tergugat dalam perkara perdata, maupun Jaksa Penuntut Umum
In
A
dan Terpidana dalam perkara pidana, tidak puas terhadap putusan Pengadilan
Negeri, maka baik Penggugat dan Tergugat maupun Jaksa Penuntut Umum dan
ah
lik
Terpidana yang tidak puas tersebut secara sendiri-sendiri dapat mengajukan
upaya hukum banding masing-masing sebanyak 1 (satu) kali.
Bahwa demikian juga dengan ketentuan Pasal 43 ayat (2) Undang-
am
ub
Undang Mahkamah Agung yang mengatur: "Permohonan Kasasi dapat diajukan
hanya 1 (satu) kali", yang dalam implementasinya maka Penggugat dan
ep
k
Tergugat, Jaksa Penuntut Umum maupun Terpidana yang tidak puas terhadap
ah
si
hukum Kasasi masing-masing sebanyak 1 (satu) kali.
Bahwa dengan demikian, jika mengacu pada praktek peradilan yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Undang-Undang Mahkamah Agung yang berbunyi: "Permohonan Peninjauan
a
Kembali dapat dilakukan hanya 1 (satu) kali."
si
Bahwa selanjutnya dalam Pasal 263 ayat (1) KUHAP ditentukan : "Terhadap
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, kecuali
ne
ng
putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, terpidana atau ahli
warisnya dapat mengajukan permintaan peninjauan kembali kepada Mahkamah
do
Agung."
gu
Bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Agung No. 109 PK/Pid/2007,
In
A
tanggal 25 Januari 2008 tersebut, status Pemohon PK saat ini adalah Terpidana,
sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 263 ayat (1) KUHAP, telah timbul hak
ah
lik
Pemohon PK untuk mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali.
Dasar Hukum 3:
Permintaan peninjauan kembali tidak dibatasi dengan suatu jangka waktu
am
ub
Bahwa ketentuan Pasal 76 Undang-Undang Mahkamah Agung menyatakan :
"Dalam pemeriksaan permohonan peninjauan kembali putusan perkara pidana
ep
k
si
"
Bahwa ketentuan Pasal 264 ayat (3) KUHAP menyatakan : "Permintaan
ne
ng
do
gu
Undang Mahkamah Agung tidak ada jangka waktu untuk pengajuan Peninjauan
kembali terhadap putusan pidana.
In
Bahwa dengan demikian, maka dapat disimpulkan, oleh karena : Hingga
A
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ini adalah Terpidana, dan Tidak ada jangka waktu untuk pengajuan Peninjauan
a
Kembali terhadap putusan pidana, maka berdasarkan ketentuan Pasal 263 ayat
si
(1) KUHAP, telah timbul hak Pemohon PK untuk mengajukan upaya hukum
Peninjauan Kembali, dan oleh karenanya sepatutnya permohonan Peninjauan
ne
ng
Kembali yang merupakan hak Pemohon PK selaku Terpidana diterima dan
dipertimbangkan dalam memutus Permohonan Peninjauan Kembali yang
do
gu
diajukan oleh Pemohon PK, karena bukankah para hakim selama ini berprinsip
"Lebih baik memutus bebas 10 orang yang bersalah daripada menghukum 1
In
A
orang rang tidak bersalah".
ALASAN-ALASAN PENGAJUAN PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI
ah
lik
Bahwa amar Putusan Mahkamah Agung No. 109 PENINJAUAN
KEMBALI/Pid/2007, tanggal 25 Januari 2008, menyatakan :
MENGADILI:
am
ub
Mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh
Pemohon Peninjauan Kembali : JAKSA PENUNTUT UMUM PADA KEJAKSAAN
ep
k
si
1185 K/Pid/2006 yang telah membatalkan putusan Putusan Pengadilan Tinggi
Jakarta tanggal 27 Maret 2006, Nomor: 16/Pid/2006/PT.DKI., yang telah
ne
ng
do
gu
MENGADILI KEMBALI:
Menyatakan Terpidana: POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO tersebut
In
diatas terbukti secara sah dan meyakinkan telah bersalah melakukan tindak
A
pidana:
1. MELAKUKAN PEMBUNUHAN BERENCANA;
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menghukum oleh karena itu terpidana dengan pidana penjara selama 20
a
(dua puluh) tahun.
si
Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terpidana dikurangkan
seluruhnya dari hukuman yang dijatuhkan;
ne
ng
Menetapkan barang-barang bukti (sebagaimana tercantum dalam Putusan);
Dikembalikan kepada Jaksa Penuntut digunakan dalam perkara lain;
do
gu
Membebankan biaya perkara dalam semua tingkat peradilan kepada
terpidana yang dalam pemeriksaan Peninjauan Kembali sebesar Rp. 2.500,-
In
A
(dua ribu lima ratus Rupiah);
Bahwa ketentuan Pasal 263 ayat (2) huruf c KUHAP menyatakan :
ah
lik
"Permintaan Peninjauan Kembali dilakukan atas dasar : c. apabila putusan itu
dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang
nyata."
am
ub
Bahwa dengan tanpa mengurangi rasa hormat Pemohon PENINJAUAN
KEMBALI terhadap Putusan Judex Juris atas PENINJAUAN KEMBALI JAKSA
ep
k
si
kekhilafan dan kekeliruan nyata yang merupakan dasar mengajukan
Permohonan Peninjauan Kembali sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal
ne
ng
263 ayat (2) huruf c KUHAP, karena tidak mempertimbangkan putusan secara
seksama sehingga Putusan melanggar ketentuan hukum yang berlaku dengan
do
gu
lik
Dalam KUHAP
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa Judex Juris dalam Putusannya atas Permohonan PENINJAUAN
a
KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM telah melakukan kekeliruan karena
si
menerima Permohonan PENINJAUAN KEMBALI yang diajukan JAKSA
PENUNTUT UMUM yang tidak berdasar ketentuan hukum yang berlaku didalam
ne
ng
KUHAP, sehingga sepatutnya Permohonan PENINJAUAN KEMBALI yang
diajukan Pemohon PENINJAUAN KEMBALI Terpidana ini diterima dan
do
gu
dikabulkan oleh Mahkamah Agung.
Bahwa Judex Juris dalam pertimbangan Putusan-nya atas PENINJAUAN
In
A
KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM halaman 25 alenia terakhir dan halaman
26 menyatakan :
ah
lik
"Menimbang, bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas dan oleh karena
permohonan Peninjauan Kembali tersebut beserta alasan-alasannya
telah diajukan dengan cara-cara yang ditentukan undang-undang maka
am
ub
permintaan Peninjauan Kembali dari Jaksa Penuntut Umum tersebut, secara
formal dapatlah diterima."
ep
k
Bahwa dalam amar Putusan-nya pada halaman 47, Judex Juris Dalam
ah
si
"Mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Pemohon
Peninjauan Kembali : JAKSA PENUNTUT UMUM PADA KEJAKSAAN NEGERI
ne
ng
do
gu
melakukan kekeliruan;
Bahwa pada dasarnya Judex Juris dalam Putusan atas PENINJAUAN
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pasal 263 ayat (1) KUHAP mengandung ketidakjelasan, yaitu tidak secara tegas
a
melarang Jaksa mengajukan Peninjauan Kembali, sehingga Judex Juris Dalam
si
PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM berkeinginan menciptakan
hukum acara pidana sendiri berdasarkan ketentuan Pasal 23 ayat (1) Undang-
ne
ng
Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman ("Undang-Undang
No.4/2004/Undang-Undang Kehakiman");
do
gu
Bahwa lengkapnya pertimbangan
PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM halaman 19 alenia terakhir
Putusan Judex Juris Dalam
In
A
dan halaman 20 adalah sebagai berikut :
"Menimbang, bahwa pendirian Mahkamah Agung tersebut selain untuk
ah
lik
memelihara keseragaman putusan, karena menurut pendapat Mahkamah
Agung, dalam putusan-putusan Mahkamah Agung tersebut, terkandung
"penemuan hukum" yang selaras dengan jiwa ketentuan perundang-undangan,
am
ub
doktrin dan asas-asas hukum, sebagaimana disimpulkan dari hal-hal sebagai
berikut:
ep
k
si
memperoleh kekuatan hukum tetap, pihak-pihak yang bersangkutan dapat
mengajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung, apabila terdapat hal
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan pihak-pihak yang berkepentingan yang dapat mengajukan Peninjauan
a
Kembali" dan terhadap ketidakjelasan tersebut, putusan Mahkamah Agung
si
tanggal 25 Oktober 1996 No. 55 PK/Pid/1996 dan putusan Mahkamah Agung
tanggal 2 Agustus 2001 No. 3 PK/Pid/2001 telah memberikan jawaban dengan
ne
ng
menggunakan penafsiran ekstensif, bahwa yang dimaksud "pihak-pihak yang
berkepentingan dalam perkara pidana" selain terpidana atau ahli warisnya
do
adalah Jaksa;
gu
Bahwa Pasal 263 KUHAP yang merupakan pelaksanaan dari Pasal 21
In
A
Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 mengandung hal yang tidak jelas, yaitu :
a. Pasal 263 ayat (1) KUHAP tidak secara tegas melarang Jaksa Penuntut
ah
lik
Umum mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali, sebab logikanya
terpidana/ahli warisnya tidak akan mengajukan Peninjauan Kembali atas
putusan vrijspraak dan onslag van alle vervolging. Dalam konteks ini, maka
am
ub
yang berkepentingan adalah Jaksa Penuntut Umum atas dasar alasan
dalam ketentuan Pasal 263 ayat (2) KUHAP;
ep
k
b. Bahwa konsekwensi logis dari aspek demikian maka Pasal 263 ayat (3)
ah
si
sebagaimana pada ayat (2) terhadap suatu putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap dapat diajukan permintaan Peninjauan
ne
ng
Kembali apabila dalam putusan itu suatu perbuatan yang didakwakan telah
dinyatakan terbukti tetapi tidak diikuti oleh suatu pemidanaan" tidak
do
gu
lik
putusan pengadilan yang berupa perlawanan atau banding atau kasasi atau hak
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
terpidana untuk mengajukan permohonan Peninjauan Kembali dalam hal serta
a
menurut cara yang diatur dalam undang-undang."
si
Bahwa ketentuan Pasal 76 Undang-Undang Mahkamah Agung
menyatakan : "Dalam pemeriksaan permohonan Peninjauan Kembali putusan
ne
ng
perkara pidana yang telah berkekuatan hukum tetap digunakan acara
Peninjauan Kembali sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum
do
Acara Pidana".
gu
Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 12 KUHAP tersebut, ada 2 (dua) jenis
In
A
Upaya Hukum, yaitu:
a. Perlawanan atau banding atau kasasi yang merupakan hak terdakwa ATAU
ah
lik
penuntut umum; dan
b. Peninjauan Kembali yang merupakan hak terpidana.
Dengan demikian, maka berdasarkan ketentuan Pasal 76 Undang-Undang
am
ub
Mahkamah Agung, prosedural Peninjauan Kembali tunduk kepada KUHAP,
dimana berdasarkan KUHAP Peninjauan Kembali adalah upaya hukum yang
ep
k
si
terdakwa dan penuntut umum.
Bahwa ketentuan Pasal 263 ayat (1), (2), dan (3) KUHAP berbunyi
ne
ng
sebagai berikut :
(1) Terhadap putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap, kecuali
do
gu
putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, terpidana atau ahli
warisnya dapat mengajukan permintaan Peninjauan Kembali kepada
In
Mahkamah Agung.
A
lik
kuat, bahwa jika keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang
berlangsung, hasilnya akan berupa putusan bebas atau putusan lepas
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dari segala tuntutan hukum atau tuntutan penuntut umum tidak dapat
a
diterima atau terhadap perkara itu diterapkan ketentuan pidana yang
si
lebih ringan.
b. apabila dalam berbagai putusan terdapat pernyataan bahwa sesuatu
ne
ng
telah terbukti, akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan
putusan yang dinyatakan telah terbukti itu, ternyata telah bertentangan
do
gusatu dengan yang lain.
c. apabila putusan itu dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan atau
In
A
suatu kekeliruan yang nyata.
(3) Atas dasar alasan yang sama sebagaimana tersebut pada ayat (2) terhadap
ah
lik
suatu putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dapat
diajukan permintaan Peninjauan Kembali apabila dalam putusan itu suatu
perbuatan yang didakwakan telah dinyatakan terbukti akan tetapi tidak
am
ub
diikuti dengan suatu pemidanaan.
Bahwa dalam kerangka Pasal 263 KUHAP secara keseluruhan, telah jelas
ep
k
si
Agung, kecuali untuk putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum tidak
dapat diajukan PENINJAUAN KEMBALI, sehingga jelas JAKSA PENUNTUT
ne
ng
do
gu
menyatakan :
"Terhadap putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap, pihak-pihak
In
yang bersangkutan dapat mengajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah
A
Agung, apabila terdapat hal atau keadaan yang ditentukan dalam Undang-
Undang."
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
meliputi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, peradilan agama,
a
peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara."
si
Bahwa ketentuan Pasal 76 Undang-Undang Mahkamah Agung
menyatakan : "Dalam pemeriksaan permohonan Peninjauan Kembali putusan
ne
ng
perkara pidana yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap digunakan acara
Peninjauan Kembali sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum
do
Acara Pidana."
gu
Bahwa ketentuan Pasal 77 Undang-Undang Mahkamah Agung
In
A
menyatakan :
(1) Dalam pemeriksaan Peninjauan Kembali perkara yang diputus oleh
ah
lik
Pengadilan di Lingkungan Peradilan Agama atau oleh Pengadilan di
Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, digunakan hukum acara
Peninjauan Kembali yang tercantum dalam Pasal 67 sampai dengan
am
ub
Pasal 75.
(2) Dalam pemeriksaan Peninjauan Kembali perkara yang diputus oleh
ep
k
si
Hukum Acara Pidana.
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang No.
ne
ng
do
gu
berlaku tidak hanya untuk perkara-perkara yang berasal dari peradilan umum,
namun juga untuk perkara-perkara yang berasal dari Peradilan Agama, Peradilan
In
Tata Usaha Negara, dan Peradilan Militer. Dalam perkembangan selanjutnya
A
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa aturan mengenai lembaga Peninjauan Kembali yang diatur dalam
a
Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang No. 4/2004 merupakan hukum yang umum
si
(lex generalis), sementara Undang-Undang Mahkamah Agung merupakan
hukum yang khusus (lex specialis) yang mengatur mengenai lembaga
ne
ng
Peninjauan Kembali, yaitu:
a. Untuk perkara perdata yang berasal dari peradilan umum, perkara yang
do
gu
berasal dari peradilan tata usaha negara, dan perkara yang berasal dari
pengadilan agama, menggunakan hukum acara Peninjauan Kembali yang
In
A
diatur dalam Undang-Undang Mahkamah Agung (vide Pasal 67 sampai
dengan 75 Jo. Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Mahkamah Agung).
ah
lik
b. Untuk perkara pidana yang berasal dari peradilan umum dan perkara yang
berasal dari peradilan militer menggunakan hukum acara yang diatur dalam
KUHAP (vide Pasal 76 Jo. Pasal 77 ayat (2) Undang-Undang Mahkamah
am
ub
Agung).
Dengan demikian telah jelas, KUHAP merupakan hukum yang lebih khusus
ep
k
lagi (lex specialis) terhadap lembaga Peninjauan Kembali perkara pidana yang
ah
si
Bahwa oleh karenanya telah jelas pengertian "pihak-pihak yang
bersangkutan" yang dapat mengajukan Peninjauan Kembali yang dimaksud
ne
ng
dalam Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang No. 4/2004 harus mengacu kepada
hukum yang khusus (lex specialis derogate lex generalis), dalam hal ini terutama
do
gu
lik
khusus dikuasakan untuk itu sebagaimana diatur dalam Pasal 68 ayat (1)
Undang-Undang Mahkamah Agung yang berbunyi : "Permohonan
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Peninjauan Kembali harus diajukan sendiri oleh para pihak yang
a
berperkara, atau ahli warisnya atau seorang wakilnya yang secara khusus
si
dikuasakan untuk itu."
b. "pihak-pihak yang bersangkutan" dalam perkara pidana adalah terpidana
ne
ng
dan atau ahli warisnya sebagaimana diatur juga dalam Pasal 263 ayat (1)
KUHAP yang berbunyi: "Terhadap putusan pengadilan yang te/ah
do
gu
memperoleh kekuatan hukum tetap, kecuali bebas atau lepas dari segala
tuntutan hukum, terpidana atau ahli warisnya dapat mengajukan permintaan
In
A
Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung."
Bahwa dengan demikian telah jelas, Jaksa Penuntut Umum (JAKSA
ah
lik
PENUNTUT UMUM) bukan merupakan "pihak-pihak yang bersangkutan" dalam
perkara pidana yang dapat mengajukan permohonan Peninjauan Kembali.Perihal
JAKSA PENUNTUT UMUM bukan merupakan pihak yang dimaksud dengan
am
ub
pihak-pihak yang bersangkutan, dipertegas dalam ketentuan Pasal 1 angka 12
KUHAP yang membatasi hak JAKSA PENUNTUT UMUM untuk melakukan
ep
k
upaya hukum hanya sampai tingkat kasasi saja. Sedangkan upaya hukum
ah
si
kepada Jaksa Penuntut Umum, sehingga merupakan suatu kekeliruan yang fatal
bagi Judex Juris dalam Putusan atas PENINJAUAN KEMBALI JAKSA
ne
ng
PENUNTUT UMUM pada halaman 20, 2 baris paling bawah, yang menyatakan:
" .... sehingga logis bila kepada Jaksa Penuntut Umum diberikan hak untuk
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa oleh karena Judex Juris telah melakukan kekeliruan karena
a
menerima permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh JAKSA
si
PENUNTUT UMUM, maka sudah sepatutnya berdasarkan Pasal 263 ayat (2)
huruf c KUHAP permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Pemohon
ne
ng
PENINJAUAN KEMBALI/Terpidana dikabulkan untuk seluruhnya.
Alasan Kedua:
do
gu
Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM Telah
Melakukan Kekeliruan Karena Menyatakan Permohonan Peninjauan Kembali
In
A
Yang Diajukan Jaksa Penuntut Umum (JAKSA PENUNTUT UMUM) Telah
Diajukan Dengan Cara-Cara Yang Ditentukan Undang-Undang
ah
lik
Bahwa Putusan Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA
PENUNTUT UMUM dalam pertimbangan hukumnya pada halaman 25 alenia
terakhir dan halaman 26 menyatakan :
am
ub
"Menimbang, bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas dan oleh karena
permohonan Peninjauan Kembali tersebut beserta alasan-alasannya telah
ep
k
Peninjauan Kembali dari Jaksa Penuntut Umum tersebut, secara formal dapatlah
R
si
diterima."
Bahwa sedangkan dalam pertimbangan Putusan-nya halaman 19 alenia
ne
ng
terakhir dan halaman 20, Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA
PENUNTUT UMUM menyatakan :
do
gu
lik
tentang "siapa saja yang dimaksud pihak-pihak yang bersangkutan yang dapat
mengajukan Peninjauan Kembali tersebut dst".
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa Pasal 263 KUHAP yang merupakan pelaksanaan dari Pasal 21
a
Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 mengandung hal yang tidak jelas, yaitu:
si
Pasal 263 ayat 1 KUHAP tidak secara tegas melarang Jaksa Penuntut
Umum mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali, sebab logikanya
ne
ng
terpidana/ahli warisnya tidak akan mengajukan Peninjauan Kembali atas putusan
vrijspraak dan onslag van alle vervolging. Dalam konteks ini, maka yang
do
gu
berkepentingan adalah Jaksa Penuntut Umum atas dasar alasan dalam
ketentuan Pasal 263 ayat 2 KUHAP;
In
A
Bahwa pertimbangan Judex Juris atas PENINJAUAN KEMBALI JAKSA
PENUNTUT UMUM dalam Putusannya tersebut merupakan hal yang saling
ah
lik
bertentangan satu sama lain (kontradiktif). Di satu sisi, Judex Juris Dalam
PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM menyatakan permohonan
Peninjauan Kembali yang diajukan oleh JAKSA PENUNTUT UMUM telah
am
ub
diajukan dengan cara-cara yang ditentukan undang-undang. Namun disisi
lainnya, Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM
ep
k
menyatakan Pasal 263 KUHAP mengandung hal yang tidak jelas karena tidak
ah
si
Peninjauan Kembali.
Bahwa bagaimana mungkin Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI
ne
ng
do
gu
lik
Dengan demikian, apa yang dimaksud oleh Judex Juris dalam Peninjauan
Kembali yang diajukan oleh JAKSA PENUNTUT UMUM dengan "permohonan
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Peninjauan Kembali tersebut beserta alasan-alasannya telah diajukan dengan
a
cara-cara yang ditentukan undang-undang" adalah kontradiktif karena justru
si
Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM
berpandangan KUHAP mengandung hal yang tidak jelas.
ne
ng
Bahwa dengan demikian, dalam perkara a quo Judex Juris Dalam
PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM telah melakukan kekeliruan
do
gu
karena membuat suatu pertimbangan yang bertentangan satu sama lain
(kontradiktif) sehingga sepatutnya permohonan Peninjauan Kembali yang
In
A
diajukan oleh Pemohon PENINJAUAN KEMBALI/Terpidana ini dikabulkan oleh
Mahkamah Agung.
ah
lik
Alasan Ketiga:
Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM Telah
Melakukan Kekeliruan Menerima Peninjauan Kembali Yang Diajukan JAKSA
am
ub
PENUNTUT UMUM Hanya Untuk Memelihara Keseragaman Putusan
Mahkamah Agung.
ep
k
si
menyatakan : "Menimbang, bahwa untuk memelihara keseragaman putusan
Mahkamah Agung (consistency in court decision), maka Mahkamah Agung
ne
ng
do
gu
Kembali;"
Bahwa Republik Indonesia yang sistem hukumnya mengacu pada sistem
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sistem hukum Anglo Saxon, yaitu para hakim harus mengikuti pendapat hakim
a
terdahulu dalam memutus perkara yang sejenis.
si
Bahwa Mahkamah Agung tidak selalu mengikuti pendapat para hakim
terdahulu dalam perkara yang sejenis dengan perkara a quo, yaitu perkara
ne
ng
Peninjauan Kembali yang diajukan oleh JAKSA PENUNTUT UMUM. Dalam
putusan Mahkamah Agung No. 84 PK/Pid/2006, tanggal 18 Juli 2007, Mahkamah
do
gu
Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali yang dilakukan oleh JAKSA
PENUNTUT UMUM. Pertimbangan Mahkamah Agung dalam perkara tersebut
In
A
adalah sebagai berikut :
"Bahwa Pasal 263 ayat (1) KUHAP telah menentukan bawah terhadap
ah
lik
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, kecuali
putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, Terpidana atau ahli
warisnya dapat mengajukan permintaan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah
am
ub
Agung;
Bahwa ketentuan tersebut telah mengatur secara tegas dan limitatif
ep
k
bahwa yang dapat mengajukan Peninjauan Kembali adalah terpidana atau ahli
ah
warisnya. Hal ini berarti bahwa yang bukan Terpidana atau ahli warisnya tidak
R
si
dapat mengajukan Peninjauan Kembali. Dengan adanya ketentuan yang tegas
dan limitatif tersebut, tidak diperlukan ketentuan khusus, yang mengatur bahwa
ne
ng
yang bukan terpidana atau ahli warisnya tidak dapat mengajukan Peninjauan
Kembali;
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Oleh karenanya apa yang dimohonkan oleh Kejaksaan merupakan
a
kesalahan dalam penerapan hukum acara, sehingga permohonan Peninjauan
si
Kembali yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum haruslah dinyatakan tidak
dapat diterima"
ne
ng
Bahwa putusan hakim adalah hukum. Dalam hal ada 2 (dua) hukum
setingkat mengenai hal yang sama yang saling bertentangan, maka berdasarkan
do
gu
asas penerobosan legalitas, ialah harus menggunakan hukum yang paling
menguntungkan terdakwa. Hal ini diatur dalam ketentuan Pasal 1 ayat (2) KUHP
In
A
yang berbunyi sebagai berikut : “Jika sesudah perbuatan dilakukan ada
perubahan dalam perundang-undangan, dipakai aturan yang
ah
lik
paling ringan bagi terdakwa"
Sesuai dengan asas penerobosan legalitas tersebut maka Putusan
Mahkamah Agung dalam perkara Mulyar bin Samsi No. 84 PK/Pid/2003 tanggal
am
ub
18 Juli 2007, dapat dijadikan dasar bagi Mahkamah Agung untuk menolak setiap
permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan JAKSA PENUNTUT UMUM.
ep
k
si
pendapat Mahkamah Agung dalam Putusannya tanggal 25 Oktober 1996 No. 55
PK/Pid/1996, dan Putusan Mahkamah Agung tanggal 2 Agustus 2001 No. 3 PK/
ne
ng
do
gu
tidak mengenal lembaga "precedent" seperti yang ada dalam sistem hukum
Anglo Saxon.
In
Bahwa lebih jauh, pendapat Mahkamah Agung dalam Putusannya tanggal
A
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kekeliruan terhadap hukum acara, karena seperti yang telah dikemukakan diatas,
a
yaitu :
si
Upaya hukum Peninjauan Kembali hanya diberikan kepada terpidana atau
ahli warisnya, sedangkan hak/wewenang JAKSA PENUNTUT UMUM melakukan
ne
ng
Upaya Hukum adalah hanya hingga tingkat Kasasi (vide Pasal 1 angka 12
KUHAP).
do
gu
JAKSA PENUNTUT UMUM bukan merupakan "pihak-pihak yang
bersangkutan" yang dapat mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali dalam
In
A
perkara pidana karena "pihak-pihak yang bersangkutan" dalam perkara pidana
adalah terpidana dan atau ahli warisnya (vide Pasal 263 ayat (1) KUHAP).
ah
lik
Bahwa dalam perkara a quo, Majelis Hakim dalam tingkat Peninjauan
Kembali yang diajukan oleh JAKSA PENUNTUT UMUM adalah sebagai berikut :
- Ketua : Prof. Bagir Manan, S.H., MH.
am
ub
- Anggota : Dr. H. Parman Soeparman, S.H., MH.
- Anggota : Djoko Sarwoko, S.H., M.H.
ep
k
si
Sedangkan dalam perkara No. 84/PENINJAUAN KEMBALI/Pid/2006 dimana
Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh
ne
ng
do
gu
Bahwa dalam kedua perkara yang sejenis tersebut yang putusannya saling
berbeda satu sama lain, Djoko Sarwoko, S.H., merupakan Hakim Agung yang
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
disimpulkan Djoko Sarwoko berpendapat Jaksa Penuntut Umum tidak dapat
a
mengajukan permohonan Peninjauan Kembali atas putusan pidana yang telah
si
berkekuatan hukum tetap.
Bahwa dengan demikian, apabila benar -quod non- Mahkamah Agung
ne
ng
berusaha menjaga keseragaman putusannya, maka seharusnya Djoko Sarwoko
sebagai Anggota Majelis dalam perkara a quo mengikuti pendapatnya terdahulu
do
gu
dalam putusan No. 84/PK/Pid/2006 guna menjaga keseragaman pendapatnya
dalam perkara yang sejenis (consistency in court decision), yaitu menolak
In
A
pengajuan Peninjauan Kembali oleh JAKSA PENUNTUT UMUM.
Bahwa oleh karena tidak ada keharusan hakim untuk mengikuti pendapat
ah
lik
para hakim terdahulu dalam perkara yang sejenis dan seharusnya Djoko
Sarwoko, S.H., M.H., sebagai Anggota Majelis perkara a quo yang sebelumnya
dalam perkara No.84 PK/Pid/2006 menolak pengajuan Peninjauan Kembali oleh
am
ub
JAKSA PENUNTUT UMUM dengan dasar JAKSA PENUNTUT UMUM tidak
dapat mengajukan Peninjauan Kembali atas putusan yang telah berkekuatan
ep
k
hukum tetap (Inkracht van gewijsde), maka dengan demikian dalam perkara a
ah
si
telah melakukan kekeliruan sehingga berdasarkan Pasal 263 ayat (2) huruf C
KUHAP, sepatutnya Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Pemohon
ne
ng
do
gu
Cesset In Claris
Bahwa Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
digunakan untuk mendapatkan kebenaran materiil dengan cara melakukan
a
penafsiran ekstensif terhadap ketentuan-ketentuannya, dan dalam hal ini
si
khususnya terhadap Pasal 263 KUHAP dengan memungkinkan Jaksa Penuntut
Umum dapat mengajukan permintaan peninjauan kembali terhadap putusan
ne
ng
yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap, yang merupakan putusan
bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum;"
do
gu
Bahwa pertimbangan Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA
PENUNTUT UMUM yang melakukan penafsiran secara ekstensif (extensive
In
A
interpretation) terhadap Pasal 263 KUHAP merupakan suatu kekeliruan yang
sangat fatal, padahal dalam kerangka Pasal 263 KUHAP secara keseluruhan,
ah
lik
telah jelas undang-undang hanya memberikan hak kepada terpidana atau ahli
warisnya untuk mengajukan mengajukan permohonan Peninjauan Kembali
kepada Mahkamah Agung, kecuali untuk putusan bebas atau lepas dari segala
am
ub
tuntutan hukum tidak dapat diajukan Peninjauan Kembali (vide Pasal 263 ayat
(1) KUHAP).
ep
k
novum, (ii) jika dalam pelbagai putusan terdapat sesuatu yang telah terbukti,
R
si
akan tetapi dasar dan alasan yang dinyatakan terbukti itu ternyata telah
bertentangan satu dengan lainnya, (iii) terdapat kekhilafan hakim atau kekeliruan
ne
ng
yang nyata (Pasal 263 ayat 2). Permintaan Peninjauan Kembali tetap dapat
diajukan apabila dalam suatu putusan yang didakwakan telah dinyatakan terbukti
do
gu
akan tetapi tidak diikuti dengan pemidanaan dengan alasan sebagaimana yang
diatur dalam ayat (2), yaitu (i) adanya novum, (ii) jika dalam pelbagai putusan
In
yang terdapat sesuatu telah terbukti, akan tetapi dasar dan alasan putusan yang
A
dinyatakan terbukti itu ternyata telah bertentangan satu dengan lainnya, (iii)
terdapat kekhilafan hakim atau kekeliruan yang nyata.
ah
lik
Dengan demikian, jelas Pasal 263 KUHAP ini memuat beberapa hal yang
bersifat limitatif, yaitu :
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. Pihak yang dapat mengajukan PENINJAUAN KEMBALI:
a
Hanya terbatas pada terpidana atau ahli warisnya.
si
b. Alasan pengajuan PENINJAUAN KEMBALI
(i) adanya novum,
ne
ng
(ii) jika dalam pelbagai putusan yang terdapat sesuatu telah terbukti,
akan tetapi dasar dan alasan putusan yang dinyatakan terbukti itu
do
gu ternyata telah bertentangan satu dengan lainnya,
(iii) terdapat kekhilafan hakim atau keliruan yang nyata.
In
A
c. Kondisi pengajuan PENINJAUAN KEMBALI
• Perbuatan yang didakwakan terbukti akan tetapi tidak diikuti dengan
ah
lik
suatu pemidanaan.
• Terhadap putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum tidak
dapat diajukan PENINJAUAN KEMBALI.
am
ub
Bahwa selain itu, dalam Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia Nomor: M.01.PW.07.03 TH. 1982 Tentang Pedoman Pelaksanaan
ep
k
KUHAP, Bidang Pengadilan Bab VII, Upaya Hukum Luar Biasa butir huruf B,
ah
si
"Hak permintaan untuk Peninjauan Kembali hanya diberikan kepada
terpidana atau ahli warisnya dan hanya terhadap putusan pengadilan yang telah
ne
ng
memperoleh kekuatan hukum tetap yang tidak memuat putusan bebas atau
lepas dari segala tuntutan hukum".
do
gu
"Jadi hak ini tidak diberikan kepada Jaksa Agung karena logis kalau yang
berkepentingan adalah terpidana atau ahli warisnya"
In
Dengan demikian, sejak awal setelah lahir KUHAP melalui Undang-Undang No.
A
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Berkaitan dengan hal tersebut, M. Yahya Harahap SH, dalam bukunya
a
"Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP", penerbit Pustaka Kartini,
si
1985 halaman 1200 mengatakan :
"Apa sebabnya undang-undang tidak memberi hak kepada penuntut
ne
ng
umum mengajukan permintaan Peninjauan Kembali ? Jawabnya; bukankah
upaya hukum Peninjauan Kembali bertujuan untuk melindungi kepentingan
do
terpidana
gu ? Untuk kepentingan
kemungkinan untuk meninjau kembali putusan yang telah memperoleh kekuatan
terpidanalah undang-undang membuka
In
A
hukum tetap. Karena itu sudah selayaknya hal itu hanya diberikan kepada
terpidana atau ahli warisnya"
ah
lik
Bahwa berdasarkan uraian diatas, dengan demikian jelas JAKSA
PENUNTUT UMUM tidak dapat mengajukan Peninjauan Kembali. Rumusan
Pasal 263 ayat (1) KUHAP telah jelas dan tegas mengatur siapa yang dimaksud
am
ub
dengan terpidana atau ahli warisnya, sehingga tidak dapat ditafsirkan lagi
(interpretation cessat in claris).
ep
k
si
(extensive interpretation) bahwa JAKSA PENUNTUT UMUM dapat mengajukan
Peninjauan Kembali karena Pasal 263 tidak secara tegas melarang JAKSA
ne
ng
do
gu
cessat in claris.
Bahwa oleh karena Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA
In
PENUNTUT UMUM telah melakukan kekeliruan, berdasarkan ketentuan Pasal
A
263 ayat (2) huruf c KUHAP maka sepatutnya permohonan Peninjauan Kembali
yang diajukan oleh Pemohon PENINJAUAN KEMBALI/Terpidana ini dikabulkan
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM Telah
a
Melakukan Kekeliruan Dengan Menyatakan Pasal 263 KUHAP Merupakan
si
Pelaksanaan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970.
Bahwa Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT
ne
ng
UMUM dalam pertimbangan Putusan-nya halaman 20 angka 2 menyatakan
sebagai berikut : "Bahwa Pasal 263 KUHAP yang merupakan pelaksanaan dari
do
gu
Pasal 21 Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 dst"
Bahwa pertimbangan Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA
In
A
PENUNTUT UMUM dalam perkara a quo yang menyatakan Pasal 263 KUHAP
merupakan pelaksanaan dari Pasal 21 Undang-Undang No. 14 Tahun 1970
ah
lik
adalah merupakan suatu kekeliruan.
Bahwa ketentuan Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004
Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ("Undang-Undang No.
am
ub
10/2004") menyatakan : "Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan
adalah sebagai berikut:
ep
k
si
c. Peraturan Pemerintah;
d. Peraturan Presiden;
ne
ng
e. Peraturan Daerah."
Bahwa ketentuan Pasal 7 ayat (5) Undang-Undang No. 10/2004
do
gu
lik
yang lebih rendah berlaku, bersumber dan berdasar pada norma yang lebih
tinggi. Norma yang lebih tinggi berlaku, bersumber dan berdasar pada norma
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang lebih tinggi lagi, demikian seterusnya sampai pada suatu norma yang tidak
a
dapat ditelusuri lebih lanjut dan bersifat hipotetis dan fiktif yaitu Norma Dasar
si
(Grundnorm).
Bahwa KUHAP yang diundangkan melalui Undang-Undang Nomor 8
ne
ng
tahun 1981 memiliki kedudukan yang setara dengan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1970, yaitu sama-sama di level Undang-Undang.
do
gu
Bahwa oleh karena KUHAP dan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1970
berada di level yang sama (Undang-Undang) maka berdasarkan teori hierarki
In
A
norma hukum (stufentheorie) maupun ketentuan Pasal 1 ayat (1) dan (5)
Undang-Undang No. 10/2004 adalah merupakan suatu kekeliruan menyatakan
ah
lik
Pasal 263 KUHAP merupakan PELAKSANAAN dari Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1970. Pertimbangan hukum Putusan Judex Facti Dalam PENINJAUAN
KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM yang menyatakan: "Pasal 263 KUHAP
am
ub
merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970",
merupakan suatu kekeliruan karena hal tersebut berarti telah mereduksi
ep
k
undang.
R
si
Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya diatas, KUHAP bukan
merupakan aturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970,
ne
ng
do
gu
No. 4/2004 merupakan hukum yang umum (lex generalis) sehingga pengaturan
mengenai hak untuk mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali diberikan
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
putusannya Perkara No. 16/PUU-VI/2008 tanggal 15 Agustus 2008 yang
a
berbunyi sebagai berikut : "[3.18].......tafsir terhadap Pasal 23 ayat (1) Undang-
si
Undang 4/2004 yang didalilkan bertentangan dengan UUD 1945 bukanlah
karena adanya masalah konstitusionalitas norma yang termuat dalam Pasal 23
ne
ng
ayat (1) Undang-Undang 4/2004 tersebut. Pasal tersebut merupakan ketentuan
dalam Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman, yang termuat dalam Bab II
do
gu
dibawah judul Badan Peradilan dan Asasnya, sehingga dapat dipahami
substansinya merupakan asas yang berlaku bagi penyelenggaraan kekuasaan
In
A
kehakiman oleh badan-badan peradilan dibawah Mahkamah Agung yang
meliputi Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan
ah
lik
Tata Usaha Negara, serta beberapa bentuk peradilan dengan kewenangan
khusus, yang merupakan peradilan yang berpuncak pada Mahkamah Agung.
Oleh karena itu, Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang a quo merupakan asas yang
am
ub
mengatur tentang adanya hak untuk mengajukan permohonan PENINJAUAN
KEMBALI terhadap putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap
ep
k
si
Undang-Undang a quo meletakkan prinsip dasar tentang PENINJAUAN
KEMBALI tersebut, dan mengamanatkan agar dalam undang-undang yang
ne
ng
menyangkut hukum acara yang berlaku dalam tiap peradilan yang berada
dibawah Mahkamah Agung yang menjalankan dan melaksanakan kekuasaan
do
gu
[3.19] Menimbang bahwa dalam memahami dan menilai hubungan Pasal 23 ayat
(1) Undang-Undang 4/2004 yang berisi asas yang berlaku dan mengikat badan-
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kehakiman dengan undang-undang yang diamanatkan untuk dibentuk yang
a
mengatur syarat-syarat dan keadaan yang harus dipenuhi bagi
si
diajukannya PENINJAUAN KEMBALI terhadap putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap, Menurut Mahkamah, terdapat tiga alternatif
ne
ng
penafsiran.
Pertama, Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang 4/2004 merupakan asas atau aturan
do
gu
umum, yang masih harus dirinci dalam undang-undang tentang hukum acara
baik pidana maupun perdata yang berlaku bagi masing-masing lingkungan
In
A
peradilan beserta peradilan khusus yang ada di bawah Mahkamah Agung. Pasal
23 ayat (1) Undang-Undang 4/2004 tersebut merupakan perubahan dari
ah
lik
rumusan Pasal 21 Undang-Undang 14/1970 Tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Kekuasaan Kehakiman yang berbunyi, "Apabila terdapat hal-hal atau
keadaan-keadaan yang ditentukan dengan undang-undang, terhadap putusan
am
ub
Pengadilan, yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dapat dimintakan
Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung, dalam perkara perdata dan
ep
k
si
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, pihak-pihak
yang bersangkutan dapat mengajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah
ne
ng
Agung, apabila terdapat suatu keadaan tertentu yang ditentukan oleh undang-
undang. "Siapa yang dimaksud dengan frasa "pihak-pihak yang bersangkutan
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
permohonan Peninjauan Kembali putusan perkara pidana yang telah
a
memperoleh kekuatan hukum tetap digunakan acara Peninjauan Kembali
si
sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana." In
casu, menyangkut perkara pidana, pihak yang berhak mengajukan
ne
ng
PENINJAUAN KEMBALI haruslah merujuk kepada Pasal 263 ayat (1) KUHAP,
yang telah menentukan keadaan atau syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
do
gu
mengajukan PENINJAUAN KEMBALI terhadap putusan pidana yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.....dst.
In
A
[3.20] Menimbang bahwa dari ketiga pilihan tafsir tersebut Mahkamah memilih
alternatif pertama, oleh karena menurut Mahkamah, sifat norma dalam Undang-
ah
lik
Undang a quo merupakan asas yang berlaku umum untuk setiap badan
peradilan yang berpuncak pada Mahkamah Agung. Dalam menentukan siapa
yang berhak dan syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk menyatakan
am
ub
bahwa permohonan PENINJAUAN KEMBALI yang diajukan oleh "pihak-pihak
yang bersangkutan dapat diterima (admissible), harus diukur dari ketentuan yang
ep
k
ayat (1), yang berlaku untuk bidang hukum dan/atau peradilan yang
R
si
bersangkutan. Terlebih lagi di dalam Pasal 76 Undang-Undang 5/2004
sebagaimana dikutip di atas menyatakan bahwa PENINJAUAN KEMBALI atas
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
JAKSA PENUNTUT UMUM kembali telah melakukan kekeliruan karena dalam
a
memeriksa dan memutus perkara a quo menyatakan Pasal 263 KUHAP
si
merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang yang telah tidak berlaku lagi, yaitu
Undang-Undang No. 14 Tahun 1970. Andaikatapun benar -quod non- Pasal 263
ne
ng
KUHAP merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Kehakiman, maka
Undang-Undang Kehakiman yang dipakai adalah yang terbaru, yaitu Undang-
do
gu
Undang Nomor 4 Tahun 2004, dan bukan Undang-Undang No. 14 Tahun 1970.
Bahwa oleh karena Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA
In
A
PENUNTUT UMUM telah melakukan kekeliruan, yaitu :
• Menyatakan Pasal 263 KUHAP merupakan pelaksanaan dari Undang-
ah
lik
Undang No. 14 Tahun 1970, padahal KUHAP merupakan hukum yang lebih
khusus (lex specialis) terhadap Undang-Undang Mahkamah Agung yang
merupakan hukum yang khusus (lex specialis) terhadap Undang-Undang
am
ub
No. 14 tahun 1970 karena kedudukan KUHAP dan Undang-Undang No. 14
Tahun 1970 adalah setingkat.
ep
k
Undang Kehakiman yang sudah tidak berlaku lagi pada saat perkara a quo
R
si
diputus, yaitu Undang-Undang No. 14 Tahun 1970.
Sehingga sepatutnya berdasarkan Pasal 263 ayat (2) huruf c KUHAP
ne
ng
do
gu
Alasan Keenam:
Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM Telah
In
Melakukan Kekeliruan Dengan Mereduksi Nilai Kepastian Hukum Sehingga
A
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mungkin saling mendesak dalam penerapan pada kejadian-kejadian nyata.
a
Dengan menyadari hal tersebut, maka dalam mempertimbangkan hukum yang
si
akan diterapkannya hakim sejauh mungkin mengutamakan keadilan diatas
kepastian hukum."
ne
ng
Bahwa Judex Juris Dalam Putusan-nya atas PENINJAUAN KEMBALI
JAKSA PENUNTUT UMUM dalam pertimbangannya halaman 24, angka 6
do
gu
menyatakan sebagai berikut : “.....maka KUHAP harus secara maksimal
digunakan untuk mendapatkan kebenaran materiil dengan cara melakukan
In
A
penafsiran ekstensif terhadap ketentuan-ketentuannya, dan dalam hal ini
khususnya terhadap Pasal 263 KUHAP dengan memungkinkan Jaksa Penuntut
ah
lik
Umum dapat mengajukan permintaan Peninjauan Kembali terhadap putusan
yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap, yang merupakan putusan
bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum."
am
ub
Bahwa pertimbangan Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA
PENUNTUT UMUM dalam perkara a quo merupakan suatu kekeliruan karena
ep
k
telah mereduksi nilai kepastian hukum yang bertentangan dengan hak asasi
ah
si
Dasar 1945 : "Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum"
ne
ng
do
gu
Peninjauan Kembali, karena termasuk proses mengadili tersangka. Hal ini diatur
dalam Penjelasan Umum KUHAP (Undang-Undang No. 8/1981) yang
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ini, dimana salah satu asas tersebut sebagaimana dicantumkan dalam huruf (d)
a
berbunyi : "Kepada seorang yang ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili
si
tanpa alasan yang berdasarkan undang- undang dan atau karena kekeliruan
mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan wajib diberi ganti kerugian dan
ne
ng
rehabiliatsi sejak tingkat penyidikan dan para pejabat penegak hukum yang
dengan sengaja atau karena kelalaiannya menyebabkan asas hukum tersebut
do
gu
dilanggar, dituntut, dipidana dan atau dikenakan hukuman administrasi. "
Keberadaan lembaga Peninjauan Kembali adalah dalam rangka perlindungan
In
A
Hak Asasi Manusia (HAM), yakni untuk melindungi hak asasi terpidana dari
proses peradilan yang keliru/tidak benar, sedangkan pelanggaran HAM hanya
ah
lik
terjadi dan dialami oleh manusia bukan institusi, karena itu tidak mungkin terjadi
pelanggaran HAM terhadap institusi Kejaksaan.
Bahwa KUHAP sebagai hukum acara pidana akan berdampak langsung
am
ub
kepada HAM dan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam KUHAP pada
hakikatnya merupakan ketentuan yang memberi dasar keabsahan perbuatan
ep
k
penyelidik, penyidik, dan penuntut umum bahkan hakim dalam proses peradilan.
ah
Perbuatan tersebut apabila dilakukan oleh bukan pejabat penegak hukum atau
R
si
dilakukan dalam keadaan yang biasa, merupakan perbuatan perampasan Hak
Asasi Manusia (HAM). Kepada pejabat penegak hukum, KUHAP memberikan
ne
ng
do
gu
lex scripta, yaitu ketentuan hukumnya harus tertulis, (ii) lex certa, yaitu ketentuan
hukumnya harus menjamin kepastian hukum, dan (iii) lex sctricta, yaitu ketentuan
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa Judex Juris dalam tingkat Kasasi telah membebaskan Pemohon
a
Kasasi dari Dakwaan Kesatu (vrijspraak) sehingga putusan tersebut telah
si
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde). Oleh karena itu, demi
kepastian hukum seharusnya Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI
ne
ng
JAKSA PENUNTUT UMUM menolak pengajuan Peninjauan Kembali oleh
JAKSA PENUNTUT UMUM tersebut, namun dalam perkara a quo, alih-alih
do
gu
menolak, Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT
UMUM malah mengabulkan Peninjauan Kembali oleh JAKSA PENUNTUT
In
A
UMUM.
Bahwa putusan pembebasan dan pelepasan dari tuntutan hukum yang
ah
lik
telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) tidak dapat dilawan lagi
dengan upaya hukum biasa maupun luar biasa oleh pihak manapun, termasuk
namun tidak terbatas oleh JAKSA PENUNTUT UMUM. Tidak dibenarkan lagi
am
ub
negara mempersoalkan tentang keadilan dalam putusan tersebut. Kepastian
hukum adalah konkrit, lebih terukur karena hal tersebut merupakan tujuan utama
ep
k
diukur, oleh karenanya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kepastian
R
si
hukum, bukan semata-mata menjadi tujuan satu-satunya yang lepas terlempar
dari kepastian hukum.
ne
ng
do
gu
peradilan berjalan pada saat itulah negara berhak mencari keadilan dengan
melalui norma-norma hukum, hingga proses itu berakhir, yaitu ketika putusan itu
In
telah berkekuatan hukum tetap. Sementara lembaga Peninjauan Kembali tidak
A
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
apalagi terhadap putusan bebas yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht
a
van gewijsde).
si
Bahwa ketentuan Pasal 69 Undang-Undang Mahkamah Agung
menyatakan: "Tenggang waktu pengajuan permohonan Peninjauan Kembali
ne
ng
yang didasarkan atas alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 adalah 180
(seratus delapan puluh hari) hari untuk :
do
gu
a. yang disebut pada huruf a sejak diketahui kebohongan atau tipu muslihat
atau sejak putusan Hakim pidana memperoleh kekeuatan hukum tetap, dan
In
A
telah diberitahukan kepada pihak yang berperkara;
b. yang disebut pada huruf b sejak ditemukannya surat-surat bukti, yang hari
ah
lik
serta tanggal ditemukannya harus dinyatakan di bawah sumpah dan
disahkan oleh pejabat yang berwenang;
c. yang disebut pada huruf c, d, dan f sejak putusan yang terakhir dan
am
ub
bertentangan itu memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah diberitahukan
kepada pihak yang berperkara;
ep
k
d. yang disebut pada huruf e sejak putusan yang terakhir dan bertentangan itu
ah
si
yang berperkara."
Bahwa ketentuan Pasal 264 ayat (3) KUHAP menyatakan : "Permintaan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bersangkutan. Ketidakpastian hukum dan ketidak-adilan yang dimaksud adalah
a
dalam perkara perdata, setelah lewat jangka waktu 180 hari untuk mengajukan
si
Peninjauan Kembali berdasarkan alasan yang diatur dalam Pasal 69 Undang-
Undang Mahkamah Agung, maka pihak yang dimenangkan akan merasa tenang
ne
ng
karena telah jelas kepastian hukum karena pihak lawan tidak dapat melakukan
upaya hukum apapun lagi.
do
gu
Sedangkan dalam perkara pidana, meskipun diputus bebas dari segala dakwaan
(vrijspraak) akan selalu ada perasaan ketakutan dan was-was seumur hidupnya
In
A
bahwa suatu saat dapat dituntut lagi melalui Peninjauan Kembali, mengingat
dalam perkara pidana tidak ada masa daluwarsa untuk mengajukan upaya
ah
lik
hukum Peninjauan Kembali, sehingga bisa saja 5, 10, bahkan 15 tahun
kemudian JAKSA PENUNTUT UMUM baru mengajukan Peninjauan Kembali.
Bahwa oleh karena Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA
am
ub
PENUNTUT UMUM telah melakukan kekeliruan karena mereduksi nilai
kepastian hukum sehingga melanggar HAM, yaitu jaminan kepastian hukum
ep
k
yang diatur dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 sehingga berdasarkan
ah
ketentuan UUD 1945 tersebut serta ketentuan Pasal 263 ayat (2) huruf c
R
si
KUHAP, sudah sepatutnya Permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh
Pemohon PENINJAUAN KEMBALI/Terpidana ini dikabulkan oleh Mahkamah
ne
ng
Agung.
Alasan Ketujuh:
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kekeliruan yang nyata, dalam hal ini kesalahan penerapan hukum yang dilakukan
a
oleh Majelis Hakim Kasasi, berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut :
si
Bahwa yang dimaksud kekeliruan yang nyata berdasarkan penjelasan
Pasal 23 ayat 1. Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 adalah termasuk kesalahan
ne
ng
penerapan hukum (lihat juga Ketua Mahkamah Agung, Himpunan Notulen Rapat
Pleno Tahun 2000, halaman. 621. & 623)".
do
gu
Bahwa pertimbangan hukum
berdasarkan penjelasan Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang No. 4 Tahun 2004
mengenai kekeliruan yang nyata
In
A
tersebut jelas-jelas terbukti salah, karena didalam penjelasan Pasal 23 ayat 1
Undang-Undang No. 4 Tahun 2004, sama sekali tidak menjelaskan perihal
ah
lik
kekeliruan yang nyata.
Bahwa isi Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 adalah
sebagai berikut :
am
ub
"(1). Terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap, pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengajukan Peninjauan Kembali
ep
k
kepada Mahkamah Agung, apabila terdapat hal atau keadaan tertentu yang
ah
si
Dalam Penjelasan-nya disebutkan :
"Yang dimaksud dengan "hal atau keadaan tertentu" dalam ketentuan ini antara
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM Telah
a
Melakukan Kekeliruan Dalam Mempertimbangkan Masalah Penilaian Hasil
si
Pembuktian
Bahwa Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM
ne
ng
dalam pertimbangan Putusan-nya halaman 42 angka 2 menyatakan :
"2. Bahwa suatu kesimpulan pembuktian dalil putusan judex facti tidak dapat
do
gu
masuk dalam kasasi, in casu Majelis Hakim Kasasi telah menilai kembali hasil
pembuktian dari judex facti, dengan menyatakan hasil pembuktian tersebut
In
A
merupakan hasil asumsi".
Bahwa pertimbangan Judex Juris tersebut jelas-jelas keliru karena Majelis
ah
lik
Hakim Kasasi sama sekali tidak menilai kembali hasil pembuktian dari judex facti.
Yang dinilai oleh Majelis Hakim Kasasi adalah pertimbangan hukum mengenai
penerapan hukum pembuktian oleh judex facti yang menurut Majelis Hakim
am
ub
Kasasi hanya didasarkan atas asumsi saja, dan tidak didasarkan oleh alat bukti
yang terungkap di Persidangan. Dimana hal tersebut membuktikan bahwa Judex
ep
k
Bahwa menurut Pasal 183 KUHAP disebutkan bahwa Hakim tidak boleh
R
si
menjatuhkan pidana kepada seseorang, kecuali apabila dengan sekurang-
kurangnya 2 (dua) alat bukti yang sah, hakim memperoleh keyakinan, bahwa
ne
ng
suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwa-Iah yang bersalah
melakukannya.
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keyakinan ini pun harus timbul sebagai akibat dari adanya pembuktian dari
a
sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti yang sah seperti telah disebut diatas,
si
BUKAN atas dasar asumsi, sebagaimana Majelis Hakim Kasasi menilai
penerapan hukum yang digunakan judex facti dalam membuat pertimbangan
ne
ng
hukumnya. Ketentuan ini adalah untuk menjamin tegaknya kebenaran, keadilan,
dan kepastian hukum bagi seseorang. (demikian penjelasan resmi dari Pasal 183
do
KUHAP).
gu
Bahwa atas dasar alasan hukum tersebut, maka pertimbangan hukum
In
A
Putusan Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM
pada halaman 42, angka 2 terbukti keliru dan tidak berdasar hukum sehingga
ah
lik
permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Pemohon PENINJAUAN
KEMBALI/Terpidana sepatutnya dikabulkan oleh Mahkamah Agung.
Alasan Kesembilan:
am
ub
Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM Telah
Melakukan Kekeliruan Dalam Menilai Pertimbangan Hukum Majelis Hakim
ep
k
si
UMUM dalam pertimbangan Putusan-nya halaman 42, angka 3 menyatakan: "3.
Bahwa Majelis Hakim Kasasi telah keliru dengan berpendapat bahwa alat bukti
ne
ng
do
gu
alat bukti petunjuk telah dapat dibentuk oleh hakim melalui dua alat bukti yang
disebutkan dalam Pasal 188 ayat (2), baik dalam jenis yang berbeda. Yang
In
penting alat bukti yang telah dipergunakan dalam sidang-sidang sebelumnya".
A
lik
dalam hal ini judex facti untuk membentuk alat bukti petunjuk telah menggunakan
alat bukti lebih dari dua keterangan saksi dan alat bukti surat"
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa pertimbangan Judex Juris tersebut diatas jelas-jelas keliru dan
a
tidak sesuai dengan aturan yang sudah dengan tegas digariskan didalam Pasal
si
188 ayat (2) KUHAP yang berbunyi : "(2) Petunjuk sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) hanya dapat diperoleh dari :
ne
ng
a. keterangan saksi;
b. surat;
do
gu
c. keterangan terdakwa".
Bahwa didalam Pasal 188 ayat (2) KUHAP tersebut secara tegas
In
A
disebutkan bahwa alat bukti petunjuk HANYA DAPAT DIEROLEH dari
keterangan saksi, surat, dan keterangan terdakwa, sehingga pertimbangan
ah
lik
hukum Majelis Hakim Kasasi yang menyatakan bahwa alat bukti petunjuk
semata-mata harus hasil kombinasi a. Keterangan saksi, b. Surat, c. Keterangan
terdakwa, SUDAH BENAR dan TIDAK keliru.
am
ub
Bahwa dengan demikian, maka pertimbangan hukum Judex Juris Dalam
PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM yang menyatakan: "Majelis
ep
k
Hakim Kasasi telah keliru dengan berpendapat bahwa alat bukti petunjuk
ah
si
terdakwa, padahal "Berdasarkan jiwa dari Pasal 183 KUHAP, maka alat bukti
petunjuk telah dapat dibentuk oleh hakim melalui dua alat bukti yang disebutkan
ne
ng
dalam Pasal 188 ayat (2), baik dalam jenis yang berbeda. Yang penting alat bukti
yang telah dipergunakan dalam sidang-sidang sebelumnya", jelas-jelas terbukti
do
gu
keliru dan tidak sesuai dengan aturan yang sudah dengan tegas digariskan
didalam Pasal 188 ayat (2) KUHAP.
In
Alasan Kesepuluh:
A
lik
Keadaan Baru
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM
a
dalam pertimbangan Putusan-nya halaman 42, mengenai alasan Ad.Il,
si
menyatakan :
"bahwa alasan ini dapat dibenarkan, keterangan saksi di bawah sumpah: 1.
ne
ng
Joseph Rerimase, 2. Asrini Utami Putri, 3. Raymond JJ Latuihamollo, 4. Raden
Mohammad Patma Anwar, 5. Ir. Indra Setiawan, MBA dan saksi ahli Dr. Rer. Nat.
do
gu
I Made Gelgel Wirasuta, Msi, Apt, adalah merupakan alat bukti yang sah, karena
keterangan yang diberikan telah sesuai dengan Pasal 185 dan Pasal 186
In
A
KUHAP, yang merupakan keadaan baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal
263 ayat 1 huruf a, KUHAP, yang dapat menjadi bahan dalam membentuk alat
ah
lik
bukti petunjuk yang teah dibentuk oleh judex facti, yang menunjukkan bahwa
benar telah terjadi tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam dakwaan kesatu
dan pembuatnya adalah terpidana".
am
ub
Bahwa "keadaan baru" yang dapat dijadikan landasan mendasari
permintaan Peninjauan Kembali menurut M. Yahya Harahap, S.H., dalam
ep
k
KUHAP, Sinar Grafika, Edisi Kedua, Tahun 2000, halaman 598, adalah:
R
si
"Keadaan baru yang dapat dijadikan landasan yang mendasari permintaan
adalah keadaan baru yang mempunyai sifat dan kualitas "menimbulkan dugaan
ne
ng
kuat":
1) jika seandainya keadaan baru itu diketahui atau ditemukan dan
do
gu
2) keadaan baru itu jika ditemukan dan diketahui pada waktu sidang
berlangsung, dapat menjadi alasan dan faktor untuk menjatuhkan putusan
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3) dapat dijadikan alasan dan faktor untuk menjatuhkan putusan dengan
a
menerapkan ketentuan pidana yang lebih ringan".
si
Bahwa keterangan saksi yang dinyatakan oleh 1. Joseph Rerimase, 2.
Asrini Utami Putri, 3. Raymond JJ Latuihamollo, 4. Raden Mohammad Patma
ne
ng
Anwar, 5. Ir. Indra Setiawan, MBA dan saksi ahli Dr. Rer. Nat. I Made Gelgel
Wirasuta, MSi, Apt, TIDAK TERMASUK kedalam kategori keadaan baru yang
do
gu
mempunyai sifat dan kualitas "menimbulkan dugaan kuat" sebagaimana
disebutkan oleh M. Yahya Harahap tersebut diatas, karena keterangan para
In
A
saksi dan seorang ahli tersebut hanya merupakan bahan dalam membentuk alat
bukti petunjuk, sebagaimana dinyatakan sendiri oleh Judex Juris Dalam
ah
lik
PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM dalam pertimbangan
Putusan-nya halaman 42, mengenai alasan Ad. Il, yang berbunyi: “............karena
keterangan yang diberikan telah sesuai dengan Pasal 185 dan Pasal 186
am
ub
KUHAP, yang merupakan keadaan baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal
263 ayat 1 huruf a, KUHAP, yang dapat menjadi bahan dalam membentuk alat
ep
k
bukti petunjuk yang telah dibentuk oleh judex facti, .....dst". Oleh karenanya
ah
si
oleh Pemohon PENINJAUAN KEMBALI/Terpidana sepatutnya dikabulkan oleh
Mahkamah Agung dengan membebaskan Pemohon PENINJAUAN KEMBALI
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I : Jaksa/Penuntut
a
Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat tersebut;
si
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi II/Terdakwa
POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO tersebut;
ne
ng
Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No.: 16/PID/2006/
PT.DKI., tanggal 27 Maret 2006 yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri
do
gu
Jakarta Pusat No: 1361/Pid.B/2005/PN.JKT.PST., tanggal 20 Desember 2005;
MENGADILI SENDIRI:
In
A
1. Menyatakan Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana
ah
lik
didakwakan dalam dakwaan Kesatu;
2. Membebaskan Terdakwa dari dakwaan Kesatu tersebut;
3. Menyatakan Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO telah terbukti
am
ub
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
"Menggunakan Surat Palsu";
ep
k
si
5. Menetapkan lamanya Terdakwa berada dalam tahanan sebelum putusan ini
mempunyai kekuatan hukum tetap, akan dikurangkan seluruhnya dari pidana
ne
ng
do
gu
tingkat kasasi ini sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
Bahwa dalam Putusan Kasasi tersebut, dengan JELAS Mahkamah Agung
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Membebaskan Terdakwa (Pemohon PENINJAUAN KEMBALI) dari
a
dakwaan Kesatui dan
si
- Menyatakan Terdakwa (Pemohon PENINJAUAN KEMBALI) telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
ne
ng
"Menggunakan Surat Palsu", dan oleh karenanya kepada Terdakwa
(Pemohon PENINJAUAN KEMBALI) dijatuhi dengan pidana penjara
do
gu
selama 2 (dua) tahun.
Bahwa didalam Pasal 266 ayat (3) KUHAP ditentukan : "Pidana yang
In
A
dijatuhkan dalam putusan Peninjauan Kembali tidak boleh melebihi pidana yang
telah dijatuhkan dalam putusan semula".
ah
lik
Didalam Penjelasan atas Pasal tersebut tertulis "cukup jelas".
Bahwa namun, Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA
PENUNTUT UMUM telah menjatuhkan Putusan MELEBIHI Putusan semula/
am
ub
Putusan Kasasi sebagai berikut:
MENGADILI:
ep
k
si
NEGERI JAKARTA PUSAT tersebut;
Membatalkan putusan Mahkamah Agung RI tanggal 3 Oktober 2006 No.
ne
ng
do
gu
lik
pidana:
1. MELAKUKAN PEMBUNUHAN BERENCANA;
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. MELAKUKAN PEMALSUAN SURAT;
a
Menghukum oleh karena itu terpidana dengan pidana penjara selama 20
si
(dua puluh) tahun.
Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terpidana dikurangkan
ne
ng
seluruhnya dari hukuman yang dijatuhkan;
Menetapkan barang-barang bukti berupa: (sebagaimana tercantum dalam
do
Putusan a quo);
gu
Dikembalikan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk digunakan dalam perkara
In
A
lain;
Membebankan biaya perkara dalam semua tingkat peradilan kepada
ah
lik
terpidana yang dalam pemeriksaan Peninjauan Kembali sebesar Rp. 2.500,-
(dua ribu lima ratus Rupiah);
Bahwa dengan demikian, maka terbukti Judex Juris Dalam PENINJAUAN
am
ub
KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM telah melakukan kekeliruan dan kekhilafan
yang nyata karena melanggar ketentuan Pasal 266 ayat (3) KUHAP, yaitu
ep
k
si
Alasan Kedua Belas:
Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM Telah
ne
ng
do
gu
"mengenai alasan Ad.II bahwa alasan ini dapat dibenarkan, keterangan saksi di
bawah sumpah : 1.. Joseph Rerimase, 2. Asrini Utami Putri, 3. Raymond JJ
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
alat bukti yang sah, karena keterangan yang diberikan telah sesuai dengan Pasal
a
185 dan Pasal 186 KUHAP, yang merupakan keadaan baru sebagaimana
si
dimaksud dalam Pasal 263 ayat 1 huruf a, KUHAP, yang dapat menjadi bahan
dalam membentuk alat bukti petunjuk yang telah dibentuk oleh judex facti, yang
ne
ng
menunjukkan bahwa benar telah terjadi tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam dakwaan kesatu dan pembuatnya adalah terpidana".
do
gu
Bahwa adapun alasan Ad.II yang menurut Judex Juris: "dapat menjadi bahan
dalam membentuk alat bukti petunjuk yang telah dibentuk oleh judex facti, yang
In
A
menunjukkan bahwa benar telah terjadi tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam dakwaan kesatu dan pembuatnya adalah terpidana", adalah :
ah
lik
• Kesaksian Saksi Asrini Utami Putri yang menerangkan : "Ketika di ruang
tunggu Bandara Changi Singapura (Room Gate D42) saksi melihat Munir
duduk di Coffe Bean menghadap ke arah Smoking Room/Money Changer,
am
ub
bersama-sama dengan Pollycarpus dan Ongen". (Putusan Judex Juris
Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM hal. 33, angka
ep
k
2.).
ah
si
masuk ke Cofee Bean, saksi melihat Pollycarpus baru dari counter
pemesanan minuman sambil membawa 2 gelas minuman, selanjutnya saksi
ne
ng
memesan minuman dan duduk. Di Cofee Bean tersebut saksi melihat Munir
sedang berbincang-bincang dengan Pollycarpus sambil minum, selanjutnya
do
gu
saksi duduk dalam meja tersendiri yang berjarak sekitar 2 meter dari Munir
dan Pollycarpus". (Putusan Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI
In
JAKSA PENUNTUT UMUM hal. 33, angka 3).
A
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
"12. Bahwa antara delapan hingga sembilan jam sebelum Munir meninggal
a
dunia, posisi Munir berada di Bandara Changi Singapura, sehingga
si
dapat dipastikan Munir diracun dengan menggunakan Arsen, ketika
sedang berada di Coffee Bean Bandara Changi Singapura;
ne
ng
13. Bahwa orang yang meracun Munir adalah Pollycarpus melalui
minuman, mengingat orang yang paling dekat dengan Munir pada
do
gu saat itu dan yang memberikan minuman kepada Munir adalah
Pollycarpus;"
In
A
Bahwa dengan demikian, maka Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI
JAKSA PENUNTUT UMUM telah memutuskan bahwa: "Munir meninggal dunia
ah
lik
karena diracun oleh Pollycarpus dengan cara memberi racun arsen melalui
minuman yang diberikan kepada Munir di Coffee Bean Bandara Changi
Singapura".
am
ub
Bahwa namun, di dalam Surat Dakwaan Kesatu (tercantum dalam Putusan
Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM
ep
k
si
orange juice, yang selengkapnya berbunyi: "Bahwa Terdakwa memasukkan
racun arsen ke dalam minuman orange juice tersebut karena Terdakwa tahu
ne
ng
MUNIR, SH., tidak minum alkohol, sedangkan minuman yang disajikan sebagai
welcome drink hanyalah orange juice dan wine".
do
gu
lik
Kartini, Cetakan Ketiga Tahun 1993, halaman 419 disebutkan: "Tujuan dan guna
surat dakwaan adalah sebagai dasar atau landasan pemeriksaan perkara di
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam sidang pengadilan. Hakim didalam memeriksa suatu perkara tidak boleh
a
menyimpang dari apa yang dirumuskan dalam surat dakwaan. Kalau begitu,
si
seorang terdakwa yang dihadapkan ke sidang pengadilan hanya dapat dijatuhi
hukuman karena telah terbukti melakukan tindak pidana seperti yang disebutkan
ne
ng
atau yang dinyatakan jaksa dalam surat dakwaan".
Bahwa dengan demikian, maka terbukti bahwa Judex Juris Dalam
do
PENINJAUAN
gu KEMBALI JAKSA
Kekeliruan dan Kekhilafan Yang Nyata karena dalam menjatuhkan Putusan tidak
PENUNTUT UMUM Telah Melakukan
In
A
didasarkan oleh Surat Dakwaan JAKSA PENUNTUT UMUM.
Selain alasan kekeliruan dan kekhilafan yang nyata sebagaimana tersebut
ah
lik
dalam Alasan Kesatu sampai dengan Alasan Keduabelas tersebut diatas,
diajukannya Permohonan PENINJAUAN KEMBALI ini juga didasarkan atas
adanya bukti baru (Novum) sebagaimana tersebut dalam ketentuan Pasal 263
am
ub
ayat (2) huruf a KUHAP yang menyatakan: "Permintaan Peninjauan Kembali
dilakukan atas dasar: a. apabila terdapat keadaan baru yang menimbulkan
ep
k
dugaan kuat, bahwa jika keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih
ah
berlangsung, hasilnya akan berupa putusan bebas atau putusan lepas dari
R
si
segala tuntutan hukum atau tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima atau
terhadap perkara itu diterapkan ketentuan pidana yang lebih ringan;"
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa alasan ini dapat dibenarkan, keterangan saksi di bawah sumpah :
a
1.Joseph Rerimase, 2. Asrini Utami Putri, 3. Raymond JJ Latuihamollo, 4. Raden
si
Mohammad Patma Anwar, 5. Ir. Indra Setiawan, MBA dan saksi ahli Dr. Rer. Nat.
I Made Gelgel Wirasuta, Msi, Apt, adalah merupakan alat bukti yang sah, karena
ne
ng
keterangan yang diberikan telah sesuai dengan Pasal 185 dan Pasal 186
KUHAP, yang merupakan keadaan baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal
do
gu
263 ayat 1 huruf a, KUHAP, yang dapat menjadi bahan dalam membentuk alat
bukti petunjuk yang telah dibentuk oleh judex facti, yang menunjukkan bahwa
In
A
benar telah terjadi tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam dakwaan kesatu
dan pembuatnya adalah terpidana".
ah
lik
Bahwa adapun alasan Ad.II yang menurut Judex Juris Dalam
PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM dapat menjadi bahan
dalam membentuk alat bukti petunjuk yang telah dibentuk oleh Judex Facti, yang
am
ub
menunjukkan bahwa benar telah terjadi tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam dakwaan kesatu dan pembuatnya adalah Terpidana/Pemohon
ep
k
si
"Ketika di ruang tunggu Bandara Changi Singapura (Room Gate D42) saksi
melihat Munir duduk di Coffe Bean menghadap ke arah Smoking Room/
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan Pollycarpus". (Putusan Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI
a
JAKSA PENUNTUT UMUM hal. 33, Butir 3).
si
• Kesimpulan JAKSA PENUNTUT UMUM yang dituangkan dalam Memori
PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM, angka 12 dan 13, yang
ne
ng
termuat dalam Putusan Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA
PENUNTUT UMUM hal. 40, yang berbunyi:
do
gu
“1.2. Bahwa antara delapan hingga sembilan jam sebelum Munir
meninggal dunia, posisi Munir berada di Bandara Changi Singapura,
In
A
sehingga dapat dipastikan Munir diracun dengan menggunakan
Arsen, ketika sedang berada di Coffee Bean Bandara Changi
ah
lik
Singapura;
1.3. Bahwa orang yang meracun Munir adalah Pollycarpus melalui
minuman, mengingat orang yang paling dekat dengan Munir pada
am
ub
saat itu dan yang memberikan minuman kepada Munir adalah
Pollycarpus;"
ep
k
si
sidang PENINJAUAN KEMBALI di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yaitu sidang
permohonan PENINJAUAN KEMBALI oleh JAKSA PENUNTUT UMUM pada hari
ne
ng
do
gu
lik
Coffe Bean, Bandara Changi, Singapura, maka Judex Juris hanya mendasarkan
pada adanya satu kesaksian yaitu saksi Asrini.
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa dengan mendasarkan pada Pasal 185 ayat 2 KUHAP, maka
a
keterangan seorang saksi saja tidak bisa dijadikan alat bukti "unus testis nullus
si
testis". Oleh karenanya sangat beralasan hukum jika permohonan Peninjauan
Kembali yang diajukan oleh Pemohon PENINJAUAN KEMBALI/Terpidana
ne
ng
sepatutnya dikabulkan oleh Mahkamah Agung dengan membebaskan Pemohon
PENINJAUAN KEMBALI dari segala dakwaan (vrijspraak) karena Keadaan Baru
do
tersebut.
gu Alasan Keempat Belas:
In
A
Ada Bukti Baru (Novum) Yang Membuktikan Bahwa Pemohon PENINJAUAN
KEMBALI Tidak Pernah Berhubungan Dengan Muchdi Purwopranjono (Muchdi
ah
lik
Pr)
Bahwa Judex Juris Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT
UMUM dalam pertimbangan Putusan-nya halaman 42, Ad.Il menyatakan :
am
ub
"mengenai alasan Ad.II
bahwa alasan ini dapat dibenarkan, keterangan saksi di bawah sumpah :
ep
k
Mohammad Patma Anwar, 5. Ir. Indra Setiawan, MBA dan saksi ahli Dr. Rer. Nat.
R
si
I Made Gelgel Wirasuta, Msi, Apt, adalah merupakan alat bukti yang sah, karena
keterangan yang diberikan telah sesuai dengan Pasal 185 dan Pasal 186
ne
ng
do
gu
bukti petunjuk yang telah dibentuk oleh judex facti, yang menunjukkan bahwa
benar telah terjadi tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam dakwaan kesatu
In
dan pembuatnya adalah terpidana".
A
Bahwa adapun salah satu dalil JAKSA PENUNTUT UMUM yang terdapat
dalam alasan Ad.II adalah: "Bahwa setelah Munir, SH meninggal dunia,
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Irianto dengan menyatakan untuk bertemu guna menyamakan persepsi bila
a
dimintai
si
keterangan oleh Polisi agar jawabannya bersesuaian". (Putusan Judex Juris
Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM, hal, 40, Butir 15).
ne
ng
Bahwa pada tanggal 31 Desember 2008, Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan dalam Perkara No.1488/Pid. B/2008/PN.Jkt.Sel., menjatuhkan Putusan
do
gu
sebagai berikut :
- "Menyatakan Terdakwa H. MUCHDI PURWOPRANJONO tidak terbukti
In
A
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana
yang didakwakan kepadanya;
ah
lik
- Membebaskan Terdakwa tersebut oleh karena itu dari semua dakwaan
tersebut;
- Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta
am
ub
martabatnya;
- Memerintahkan agar Terdakwa dibebaskan dari tahanan segera setelah
ep
k
si
a quo) tetap terlampir dalam berkas perkara;
- Membebankan biaya perkara ini kepada Negara;"
ne
ng
Bahwa Putusan tersebut diperkuat oleh Putusan Mahkamah Agung RI No.: 423
K/Pid/2009, yang berbunyi:
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hubungan antara Pemohon PENINJAUAN KEMBALI dengan Muchdi Pr, yang
a
berbunyi: "Bahwa setelah Munir, SH meninggal dunia, Pollycarpus menelepon
si
kepada Muchdi PR sebanyak 41 kali namun tidak diketahui apa isinya kemudian
Pollycarpus juga menelepon Yetty Susmiarti, Oedi Irianto dengan menyatakan
ne
ng
untuk bertemu guna menyamakan persepsi bila dimintai keterangan oleh Polisi
agar jawabannya bersesuaian". (Putusan Judex Juris Dalam PENINJAUAN
do
gu
KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM, hal, 40, Butir 15), menjadi tidak beralasan
hukum, dan tidak dapat dipergunakan lagi sebagai pertimbangan hukum dalam
In
A
memutus perkara a quo.
Alasan Kelima Belas:
ah
lik
Ada Bukti Baru Yang Membuktikan Bahwa MUNIR tidak mungkin diracun oleh
Pollycarpus karena Pollycarpus tidak berada didekat Munir ketika Peracunan
Terjadi
am
ub
Bahwa Judex Juris dalam Putusannya atas Permohonan PENINJAUAN
KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM di halaman 38, paragraf kedua,
ep
k
si
Bahwa waktu yang hanya merupakan perkiraan tersebut oleh Judex Juris
Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM dijadikan dasar
ne
ng
do
gu
keterangan waktu terbang (FLYING TIME) secara "actual" dan tepat (bukan
perkiraan). Bukti baru ini dapat ditemukan dalam Aircraft Flight Log (AFL) Nomor
In
165697: GA 974 tanggal 6 September, 2004, penerbangan dari Singapore
A
menuju Amsterdam. Menurut AFL, maka waktu terbang (FLYING TIME) antara
Singapore - Amsterdam tercatat secara aktual dan tepat yaitu: 12 (dua belas)
ah
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Block On Ams (tiba di Amsterdam) : 06. 18/GM T
a
Flying Time : 12 jam 25 menit
si
(Cara membaca: Berangkat dari Singapore tepat Jam 17.53 GMT tiba di
Amsterdam tepat jam 06.18 GMT)
ne
ng
(Cara menghitung:06.18 + 24 (karena sudah beda hari) = 30.18 - 17.53 = 12.25)
Bahwa Pemohon PENINJAUAN KEMBALI memohon kepada Yth. Majelis
do
gu
Hakim Pemeriksa PENINJAUAN KEMBALI ini untuk melihat kembali bukti-bukti
yang telah dijadikan dasar pertimbangan oleh Judex Facti dan Judex Juris dalam
In
A
Putusannya sebagai berikut :
A. Munir meninggal antara dua (2) hingga 3 (jam) sebelum pesawat mendarat/
ah
lik
landing di Bandara Schipol, Amsterdam Belanda (Putusan Judex Juris
Dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM Butir 9,
Halaman 37).
am
ub
B. Masuknya (Intake) Racun (Arsenik) ke tubuh Munir 8 (delapan) hingga 9
(sembilan) jam sebelum Munir dipastikan meninggal. Hasil pemeriksaan
ep
k
si
telah dijadikan bukti dalam berkas PENINJAUAN KEMBALI ini. (Putusan
Judex Juris dalam PENINJAUAN KEMBALI JAKSA PENUNTUT UMUM
ne
ng
do
gu
diatas, disertai dengan bukti baru (NOVUM) berupa FLYING TIME Singapore -
Amsterdam: 12 jam 25 menit maka dapat dipastikan bahwa PERACUNAN
In
terhadap MUNIR terjadi didalam PESAWAT GARUDA dalam penerbangan
A
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sudah tidak ada lagi Pollycarpus (Pemohon PENINJAUAN KEMBALI) di
a
dalamnya. Analisis-hipotesisnya adalah sebagai berikut :
si
a. Jika menggunakan dasar Munir meninggal 2 (dua) jam sebelum mendarat di
Bandara Schipol, Amsterdam, Belanda maka In-take Racun terjadi pada saat
ne
ng
Pesawat telah terbang selama 2 jam 25 menit (berarti tidak mungkin
Pemohon PENINJAUAN KEMBALI yang meracuninya karena Pemohon
do
gu
PENINJAUAN KEMBALI tidak berada di pesawat).
b. Jika menggunakan dasar Munir meninggal 3 (tiga) jam sebelum mendarat di
In
A
Bandara Schipol, Amsterdam, Belanda maka In-take Racun terjadi pada saat
Pesawat telah terbang selama 1 jam 25 menit (Juga TETAP tidak mungkin
ah
lik
Pemohon PENINJAUAN KEMBALI yang meracuninya karena Pemohon
PENINJAUAN KEMBALI tidak berada di pesawat).
c. Namun jika kita menggunakan bukti perkiraan bahwa peracunan (In-take)
am
ub
Arsen terjadi 9 (sembilan) Jam sebelum Munir dipastikan meninggal dunia,
maka Peracunan (In-take) terjadi paling mundur di jam ke 00.25 (menit)
ep
k
si
Bahwa berdasarkan keterangan Novum tersebut terbukti kalau peracunan terjadi
di dalam Pesawat Udara, BUKAN di Bandara Changi, sehingga membuktikan
ne
ng
do
gu
(vrijspraak).
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
ah
lik
berpendapat :
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa sesungguhnya permohonan Peninjauan Kembali hanya
a
disampaikan 1 (satu) kali saja oleh yang bersangkutan sesuai Pasal 268 ayat (3)
si
KUHAP akan tetapi dalam menterjemahkan Pasal 263 ayat (3) Majelis
menyetujui pendapat Majelis Peninjauan Kembali terdahulu bahwa perkara a quo
ne
ng
ditujukan kepada Jaksa Penuntut Umum sebagai pihak berkepentingan sehingga
putusan yang berisi pernyataan kesalahan Terpidana tetapi tidak diikuti
do
gu
pemidanaan dapat dirubah dengan diikuti pemidanaan terhadap Terpidana;
Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut tidak menutup hak bagi Terpidana
In
A
atau ahli warisnya untuk mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung
maka oleh karena itu Pasal 263 ayat (3) KUHAP yang menyatakan Peninjauan
ah
lik
Kembali hanya dapat dilakukan satu kali dapat diartikan masing-masing Pemohon
Peninjauan Kembali/Terpidana atau ahli warisnya atau Jaksa Penuntut Umum dapat
mengajukan Peninjauan Kembali satu kali oleh karena itu Peninjauan Kembali saat
am
ub
ini dapat diterima atas alasan terjadi kekeliruan/kekhilafan Hakim dalam putusan
Majelis Hakim Peninjauan Kembali sebelumnya yang memutus lebih tinggi dari
ep
putusan dilakukan Judex Juris/Judex Facti sebelumnya karena sesuai Pasal 266
k
ayat (3) KUHAP bahwa putusan Peninjauan Kembali tidak dapat melebihi pidana
ah
R
yang telah dijatuhkan dalam putusan semula dalam hal ini putusan Judex Facti 14
si
(empat belas) tahun;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
25 Januari 2008, oleh karena sudah diberikan pertimbangan secara tepat dan benar
a
terhadap hal-hal yang relevan secara yuridis yaitu :
si
Putusan Judex Juris tersebut sudah sesuai dengan Pasal 263 ayat (3)
Undang-Undang No.8 Tahun 1981 (KUHAP) yang ditafsirkan ditujukan kepada
ne
ng
Jaksa karena Jaksa Penuntut Umum adalah pihak yang berkepentingan agar
putusan Hakim dilakukan perubahan;
do
gu
Bahwa selain itu putusan Judex Juris tersebut sudah benar terbukti
Terpidana melakukan perbuatan melanggar Pasal 340 KUHPidana jo Pasal 55 ayat
(1) ke-1 KUHPidana dan Pasal 263 ayat (2) KUHPidana sesuai dakwaan kesatu dan
In
A
dakwaan kedua Jaksa Penuntut Umum;
Bahwa demikian pula seluruh bukti-bukti yang diajukan adalah bukan bukti
ah
lik
novum yang dikehendaki/ditentukan peraturan perundang-undangan karena tidak
terdapat relevansinya dengan perkara a quo;
am
ub
Alasan-alasan Hakim Agung Dr. Salman Luthan, SH., MH.
I. Formil : Permohonan peninjauan kembali pemohon peninjauan kembali/
ep
Terpidana dapat diterima karena secara formil upaya hukum untuk
k
(1) KUHAP adalah hak Terpidana atau ahli warisnya. Bila dalam praktik
R
si
peradilan ada diskresi yang dilakukan hakim yang memperkenankan
Penuntut Umum mengajukan peninjauan kembali, maka hak untuk
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
II : Bahwa permohonan peninjauan kembali yang diajukan pemohon peninjauan
a
kembali/Terpidana tidak dapat dikabulkan berdasarkan pertimbangan sebagai
si
berikut :
1. Bahwa walaupun dasar permohonan peninjauan kembali yang diajukan
ne
ng
permohonan peninjauan kembali dalam alasan pertama bahwa Judex Juris
dalam peninjauan kembali Jaksa Penuntut Umum telah melakukan kekeliruan
do
gu
karena menerima permohonan peninjauan kembali yang diajukan Jaksa
Penuntut Umum yang tidak sesuai dengan ketentuan KUHAP, alasan kedua
bahwa Judex Juris dalam peninjauan kembali Jaksa Penuntut Umum telah
In
A
melakukan kekeliruan karena menyatakan permohonan peninjauan kembali
yang diajukan Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dengan cara-cara yang
ah
lik
ditentukan Undang-Undang, alasan keempat bahwa Judex Juris dalam perkara
peninjauan kembali Jaksa Penuntut Umum telah melakukan kekeliruan dengan
am
ub
menafsirkan ketentuan Undang-Undang yang telah terang dan jelas sehingga
melanggar atas hukum yaitu interpratid cesset in claris, alasan keenam bahwa
ep
Judex Juris dalam peninjauan kembali Jaksa Penuntut Umum telah melakukan
k
asasi manusia dan alasan kesebelas bahwa Judex Juris dalam peninjauan
R
si
kembali Jaksa Penuntut Umum telah melakukan kekeliruan dan kekhilafan
yang nyata karena menjatuhkan putusan peninjauan kembali melebihi putusan
ne
ng
do
gu
kepastian hukum namun dalam arti formil itu tidak semata-mata dapat
mengabaikan ketentuan hukum tidak tertulis yang berintikan keadilan dan
In
kepatutan dalam pergaulan antar warga negara termasuk penghormatan
A
terhadap hak asasi seseorang. UUD 1945 mengakui keberadaan hukum tidak
tertulis disamping hukum tertulis (Undang-Undang), artinya UUD 1945
ah
lik
ub
yang melanggar hak asasi manusia karena itu, penerapan kedua asas itu
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
harus dilihat secara kontekstual dengan memperhatikan rasa keadilan
a
masyarakat yang berkembang pada saat itu. Dalam perkara a quo Judex Juris
si
yang mengabulkan peninjauan kembali Jaksa Penuntut Umum yang
berimplikasi Terpidana menerima pidana yang cukup berat, tetap mengacu
ne
ng
kepada ketentuan Undang-Undang yang ditafsirkan secara kontekstual sesuai
dengan tuntutan rasa keadilan masyarakat. Pertimbangan Judex Juris
do
gu
mengabulkan peninjauan kembali Jaksa Penuntut Umum walaupun dengan
melanggar ketentuan hukum tertulis dapat dibenarkan karena menafsirkan
Undang-Undang secara kontekstual dan untuk mengakomodasi tuntutan rasa
In
A
keadilan masyarakat yang berkembang pada saat itu. Dalam perkara a quo
demi untuk tegaknya keadilan sedikit kepastian hukum dikorbankan;
ah
lik
2. Bahwa pertimbangan peninjauan kembali pemohon peninjauan kembali/
Terpidana mengenai alasan ketiga bahwa Judex Juris dalam peninjauan
am
ub
kembali Jaksa Penuntut Umum telah melakukan kekeliruan menerima
peninjauan kembali Jaksa Penuntut Umum hanya untuk memelihara
ep
keseragaman putusan Mahkamah Agung, alasan peninjauan kembali keliru
k
si
kedua belas bahwa Judex Juris dalam perkara peninjauan kembali Jaksa
Penuntut Umum telah melakukan kekeliruan dan kekhilafan yang nyata karena
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.5 tahun 2004
a
dan perubahan Undang-Undang No. 3 tahun 2009, Majelis hakim setelah
si
bermusyawarah telah mengambil putusan berdasarkan suara terbanyak, yaitu
mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari POLLYCARPUS BUDIHARI
ne
ng
PRIYANTO ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka permohonan
do
gu
yang diajukan oleh Pemohon peninjauan kembali : POLLYCARPUS BUDIHARI
PRIYANTO tersebut harus dikabulkan dan oleh karenya biaya perkara dibebankan
kepada pemohon Peninjauan Kembali ;
In
A
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1981 dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana
ah
lik
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua
dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-
am
ub
undangan lain yangbersangkutan;
MENGADILI
ep
Mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Pemohon
k
si
Pid/2007 tanggal 25 Januari 2008, yang membatalkan putusan Mahkamah Agung
No.1185 K/Pid/2006 tanggal 3 Oktober 2006 yang telah membatalkan putusan
ne
ng
do
gu
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terpidana dikurangkan
a
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
si
4. Menetapkan barang bukti berupa :
1. 1 (satu) lembar Asli Surat dengan Kop Garuda Indonesia Nomor
ne
ng
GARUDAlDZ-2270104 tanggal 11 Agustus 2004 perihal Surat
Penugasan, yang ditujukan kepada POLLYCARPUS BUDIHARI
do
gu PRIYANTO/522659 Unit Flight
ditandatangani oleh INDRA SETIAWAN (Direktur Utama PT. Garuda
Operation (JKTOFGA) dan
In
Indonesia) ;
A
2. 1 (satu) lembar foto copy Surat dan Chief Pilot A. 330 yang
ah
lik
Agustus 2004 perihal Mohon perubahan atas perubahan Schedule
Penerbangan atas nama Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI
am
ub
PRIYANTO ;
3. 1 (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A. 330 yang
ep
k
si
Penerbangan atas nama Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI
PRIYANTO;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6. 3 (tiga) lembar surat asli tanggal 8 September 2004 yang ditanda-
a
tangani aleh POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO BHP yang
si
ditujukan kepada Bapak VP Corporate Security PT. Garuda
Indonesia;
ne
ng
7. 2 (dua) lembar surat asli tanggal 8 September 2004 yang ditanda-
do
gu kepada Manager Operasi Penerbangan PT. Garuda Indonesia;
8. 1 (satu) Bundel Asli Surat tanggal 8 September 2004 yang ditujukan
In
A
kepada Bapak VP. CORPORATE SECURITY PT. GARUDA
INDONESIA yang ditandatangani oleh Terdakwa POLLYCARPUS
ah
lik
BUDIHARI PRIYANTO BHP/522659 tentang Laporan Penugasan
PDZ-2270/04; .
9. 1 (satu) buah ID Card An. POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO
am
ub
No. 522659 Jabatan Aviation Security dikeluarkan pada tanggal 16
Juni 2004 yang ditandatangani oleh VP. HR. MANAGEMENT DAAN
ep
k
ACHMAD ;
ah
10. 1 (satu) lembar Asli Tax Invoice Novotel Apollo Singapore An.
R
si
Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO F/O Garuda GA
826 Room No. 1618 tiba tanggal 6 September 2004 berangkat
ne
ng
do
gu
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
13. Copy surat "Verslag betreffende een niet natuurlijke dood", yang
a
dikeluarkan oleh HB Dammen selaku "de Officer van Justitie in het
si
Arrondissement Haarlem", 7 September 2004 ;
14. Surat "Voorlopige Bevindugen" yang dikeluarkan oleh dr. R. VISSER
ne
ng
selaku Patholoog dari Ministerie van Justitie-Nederlands Forensich
Instituut, di Rijkwijk 8 September 2004 ;
do
gu
15. 16 (enam belas) halaman berisikan foto-foto jenazah Mr. MUNIR
selama Sectie tanggal 8 September 2004 ;
In
A
16. Surat dari dr. R. VISSER dari NFI kepada Mr. E. VISSER pejabat
Arrondissementsparket Haarlem tanggal 13 Oktober 2004 ;
ah
lik
17. Surat hasil pemeriksaan postmortem Pro Justitia No. 04-419/R 102
dibuat oleh dr. R. VISSER dari Ministerie van Justitie - Nederlands
Forensich Instituut tanggal 13 Oktober 2004 ;
am
ub
18. Surat "Deskundigenrapport, voorlopig rapport" yang dikeluarkan oleh
dr. K.J. LUSTHOV, apotheker - toxicoloog dari Ministerie van Justitie-
ep
k
si
2004419, tanggal 1 Oktober 2004 ;
19. Surat "Deskundigenrapport, voorlopig rapport" yang dikeluarkan oleh
ne
ng
do
gu
lik
21. 1 (satu) buah Hand Phone merek NOKIA casino coklat hitam berikut
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
22. 1 (satu) eksemplar foto copy dilegalisir General Declaration
a
penerbangan Jakarta-Singapura tanggal 6 September 2004 ;
si
23. 1 (satu) eksemplar asli General Declaration penerbangan Singapura-
Amsterdam tanggal 7 September 2004 ;
ne
ng
24. 1 (satu) buah buku Memo Pad milik Terdakwa POLLYCARPUS ;
25. Note Book Merek Acer Travel Mate seri 4000 Model ZL I berikut
do
gu tasnya ;
26. Hand Phone Merek Nokia 9210, CE 168 type RAE-3N ;
In
A
27. Simcard Nomor Telkomsel No. 621010 0013006566;
28. Pakaian yang dikenakan korban MUNIR, SH pada penerbangan
ah
lik
Jakarta - Singapura - Amsterdam;
Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan barang bukti
dalam perkara lain;
am
ub
Membebankan Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya
perkara dalam Peninjauan Kembali ini sebesar Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus
ep
k
rupiah);
ah
si
pada hari Rabu, tanggal 2 Oktober 2013 oleh Dr. H. M. Zaharuddin Utama, SH.,
MM., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
ne
ng
Majelis, Dr. Sofyan Sitompul, SH., MH., Dr. Drs. Dudu. D. Machmudin, SH.,
M.Hum., Sri Murwahyuni, SH., MH. Dan Dr. Salman Luthan, SH., MH. Hakim-
do
gu
Hakim Agung sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota
In
tersebut, dibantu oleh Amin Safrudin, SH., MH., selaku Panitera Pengganti
A
lik
ub
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ttd./ Dr. Drs. Dudu. D. Machmudin, SH., M.Hum.,
a
Ttd./ Sri Murwahyuni, SH., MH.
si
Ttd./ Dr. Salman Luthan, SH., MH.
ne
ng
Panitera Pengganti
do
gu Ttd./ Amin Safrudin, SH., MH.
In
A
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG R.I
ah
lik
a.n.Panitera
Panitera Muda Pidana
am
ub
ep
k
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
P U T U S AN
si
No. 109 PK/Pid/2007
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
do
gu sebagai berikut dalam perkara Terpidana :
In
A
Nama : POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO ;
Tempat lahir :Solo ;
ah
lik
Umur / tanggal lahir : 44 tahun / 26 Januari 1961 ;
Jenis kelamin : Laki-laki ;
Kebangsaan : Indonesia ;
am
ub
Tempat tinggal : Jl. Pamulang Permai I Blok B No. 1 RT.
01/22 Pamulang Barat, Tangerang ;
ep
Agama : Katolik ;
k
si
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
ne
ng
do
gu
lik
ub
jiwa orang lain yaitu jiwa korban MUNIR, S.H. yang dilakukan Terdakwa dengan
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ketua Dewan Pengurus Kontras dan Direktur Eksekutif Imparsial, yang
si
sering mengidentifikasikan dirinya penggerak dan pelopor pembangunan
demokrasi, membela Hak Asasi Manusia dan tidak jarang bahkan terbiasa
ne
ng
mengkritisi program Pemerintah, melakukan kritik sosial, komentar,
tanggapan yang bernada negatif serta kegiatan lainnya, yang dinilai oleh
Terdakwa maupun pihak tertentu telah sangat mengganggu dan menjadi
do
gu halangan atau kendala bagi terlaksananya program pemerintah,
mengakibatkan adanya pihak, termasuk Terdakwa sendiri yang tidak dapat
In
A
menerimanya ;
- Berlatarbelakang anggapan dan penilaian tersebut mendorong Terdakwa
ah
lik
merasa perlu harus menghentikan kegiatan korban MUNIR, S.H. dengan
merencanakan cara-cara yang sangat matang untuk menghilangkan jiwa
korban MUNIR, S.H. ;
am
ub
- Guna mewujudkan rencananya menghilangkan jiwa korban MUNIR, SH
mulailah Terdakwa memonitor kegiatan MUNIR, SH. Baik secara langsung
ep
maupun tidak langsung, hingga diketahuinya rencana korban MUNIR, SH.
k
si
SH. tersebut pada tanggal 4 September 2004 Terdakwa telah berusaha
menelpon MUNIR, S.H. melalui Handphone milik MUNIR, S.H., yang
ne
ng
ternyata diterima oleh saksi SUCIWATI (istri MUNIR, S.H.) dengan maksud
menanyakan kapan keberangkatan MUNIR, S.H. ke Belanda yang dijawab
do
gu
oleh saksi SUCIWATI bahwa MUNIR, S.H., akan berangkat hari Senin
tanggal 6 September 2004 ;
- Setelah mengetahui kepastian tanggal keberangkatan MUNIR, S.H., maka
In
A
lik
ub
tanggal 6 September 2004 yang dibuat oleh ROHAINIL AINI dengan alasan
ah
yang dikemukakan Terdakwa saat itu adalah karena adanya tugas dari saksi
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penugasan tersebut sebenarnyalah tidak pernah ada, namun karena alasan
si
tersebut maka diterbitkanlah General Declaration bagi keberangkatan
Terdakwa ke Singapura sebagai Extra Crew dinyatakan untuk melaksanakan
ne
ng
tugas Aviation Security sementara tugas Aviation Security tersebut bukanlah
merupakan spesialisasi tugas Terdakwa yang tugas pekerjaannya di
lingkungan PT. Garuda Indonesia adalah sebagai Pilot atau setidak-tidaknya
do
gu Terdakwa tidak mempunyai surat khusus sebagai Aviation Security ;
- Selanjutnya pada tanggal 6 September 2004 Terdakwa berangkat ke
In
A
Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk terbang ke Singapura dengan
menumpang pesawat Garuda Indonesia Airways dengan nomor
ah
lik
penerbangan GA-974, pesawat yang sama yang ditumpangi oleh MUNIR,
S.H. ;
- Setelah melakukan check in, Terdakwa kemudian berjalan menuju pesawat
am
ub
melalui koridor yang menghubungkan ruang tunggu dengan pintu pesawat.
Saat itu Terdakwa melihat MUNIR, S.H. sedang berjalan menuju pintu
ep
pesawat ;
k
si
numbernya yakni nomor 40 G di kelas ekonomi ;
- Selanjutnya MUNIR, S.H. yang menanyakan di mana letak seat tersebut
ne
ng
do
gu
tempat duduk ;
- Bahwa untuk menghilangkan kecurigaan orang lain, Terdakwa kemudian
ah
lik
ub
penumpang termasuk MUNIR, S.H. Bahwa pada saat saksi OEDI IRIANTO
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
duduknya berjalan menuju Pantry dekat bar premium. Pada saat mana
si
kiranya maksud Terdakwa untuk memasukkan sesuatu ke dalam minuman
orang juice yang akan dihidangkan kepada MUNIR, S.H. yang sesuai hasil
ne
ng
pemeriksaan laboratorium Kementerian Kehakiman Lembaga Forensik
Belanda tanggal 13 Oktober 2004, ditandatangani oleh dr. ROBBERT
VISSER, dokter dan patolog bekerjasama dengan dr. B. KUBAT dipastikan
do
gu adalah racun arsen dalam jumlah yang mematikan ;
- Bahwa Terdakwa memasukkan racun arsen ke dalam minuman orange juice
In
A
tersebut karena Terdakwa tahu MUNIR, S.H. tidak minum alkohol,
sedangkan minuman yang disajikan sebagai welcome drink hanyalah orange
ah
lik
juice dan wine ;
- Selanjutnya saksi YETI SUSMIARTI sebagai pramugari mengambil dua
gelas berisi wine dan dua gelas berisi orange juice dimana khusus dua gelas
am
ub
orange juice telah dimasukkan racun arsen dan diatur dalam nampan secara
selang-seling masing-masing dua gelas di depan berisi wine dan orange
ep
juice yang telah dimasukkan racun arsen tersebut serta dua gelas di
k
menuju ke tempat duduk 3 K kelas bisnis tempat MUNIR, S.H., duduk untuk
R
si
menyajikan minuman. Setelah berada di depan MUNIR, S.H., saksi YETI
SUSMIARTI menawarkan minuman tersebut kepada saksi LIE KHIE NGIAN
ne
ng
yang duduk di sebelah MUNIR, S.H. lebih dahulu dan yang diambil adalah
minuman wine ;
do
gu
lik
disajikan paling depan, dan minuman itulah yang telah dicampur dengan
racun arsen ;
m
ub
- Pada saat yang sama apa yang dilakukan Terdakwa adalah mengawasi
kegiatan saksi YETY SUSMIARTI ketika menyajikan minuman kepada
ka
meminum orange juice dalam gelas yang ada ditangannya, dan Terdakwa
ah
Terdakwa meyakini bahwa MUNIR, S.H. telah meminum habis orange juice
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
naik ke premium class upperdeck dan sempat menuju ke ruang pilot untuk
si
berbicara dengan saksi PANTUN MATONDANG selaku pilot ;
- Setelah penerbangan selama kurang lebih 120 (seratus dua puluh) menit,
ne
ng
maka pada pukul 23.32 WIB pesawat Garuda Indonesia Airways nomor
Penerbangan GA-974 mendarat di Bandara Changi Singapura dan
kemudian seluruh crew pesawat termasuk Terdakwa pun turun untuk
do
gu dilakukan penggantian crew, dimana crew dari Jakarta yang baru turun
selanjutnya menginap di Novotel Hotel Singapura ;
In
A
- Sebelum melanjutkan perjalanan ke Belanda di bandara Changi MUNIR,
S.H. menunggu selama kurang lebih 1 jam 13 menit untuk transit.
ah
lik
Selanjutnya MUNIR, S.H. yang kembali naik pesawat tersebut harus duduk
pada seatnya sendiri nomor 40 G Economy Class dan pada pukul 00.45 WIB
tanggal 7 September 2004 pesawat tinggal landas dari bandara Changi
am
ub
Singapura. Selang 15 menit setelah take off, MUNIR, S.H. mulai merasa
mules sebagai akibat mulai bereaksinya racun arsen di dalam tubuhnya
ep
disusul selanjutnya korban muntah-muntah hingga muntahnya mengenai
k
- 3 (tiga) jam kemudian setelah take off dari Singapura tersebut saksi
R
si
PANTUN MATONDANG selaku pilot mendapat laporan dari purser MADJIB
R. NASUTION bahwa korban MUNIR, S.H. sakit dan sudah ditangani oleh
ne
ng
do
gu
Saat itu korban MUNIR, S.H., diputuskan dibawa ke bisnis class untuk
dibaringkan dan oleh saksi Dr. TARMIZI diberikan 2 (dua) butir tablet New
Diatabs ; 1 (satu) butir Zantac ; 1 (satu) butir Promag dan juga diberikan
In
A
lik
ub
dan muntaber yang beberapa saat setelah mendapat laporan bahwa korban
ah
- Berdasarkan hasil visum et repertum yang dibuat pro justitia dari Kementrian
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan dr. B. KUBAT, menerangkan tentang telah dilakukannya pemeriksa-
si
an atau otopsi mayat atas nama MUNIR, S.H. berlangsung dari tanggal 8
September 2004 sampai dengan tanggal 13 Oktober 2004 dengan
ne
ng
kesimpulan bahwa pada MUNIR, usia 38 tahun, terjadinya kematian dapat
dijelaskan disebabkan oleh karena pada pemeriksaan toksikologi ditemukan
“konsentrasi arsen sangat meningkat” di dalam darah konsentrasi arsen
do
gu “meningkat” di dalam urin dan konsentrasi arsen “sangat meningkat” di
dalam isi lambung ;
In
A
- Selanjutnya pakaian korban MUNIR, S.H. yang terkena muntahan pada saat
di atas pesawat, setelah dilakukan pemeriksaan di Pusat Laboratorium
ah
lik
Forensik Badan Reserse Kriminal Polri, berdasarkan Berita Acara
Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Pusat Laboratorium Forensik Badan
Reserse Kriminal Polri Nomor LAB : 3952/KTF/2002 tanggal 14 Juli 2005,
am
ub
pemeriksaan terhadap barang bukti ; kaos lengan pendek warna abu-abu
dan biru, celana panjang jeans warna hitam, kaos kaki warna biru dan
ep
celana dalam warna coklat milik alm. MUNIR, S.H. dapat disimpulkan bahwa
k
barang bukti berupa 1 (satu) potong kaos lengan pendek warna abu-abu dan
ah
biru serta 1 (satu) potong celana panjang jeans warna hitam positif
R
si
mengandung arsen ;
Perbuatan Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO tersebut
ne
ng
diatur dan diancam pidana berdasarkan Pasal 340 KUH Pidana jo. Pasal 55
ayat (1) ke-1 KUH Pidana ;
do
gu
DAN
KEDUA :
Bahwa Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO baik bertindak
In
A
lik
ub
sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah asli, dan
ep
- Bahwa Terdakwa pada tanggal 6 September 2004 sekira pukul 15.00 Wib
es
sampai dengan 16.00 Wib atau setidak-tidaknya pada sore hari telah
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keberadaan Capten, yang kemudian dijawab oleh saksi ROHANIL AINI
si
“untuk apa ? ;
- Selanjutnya Terdakwa mengatakan bahwa Terdakwa ditugaskan oleh saksi
ne
ng
RAMELGIA ANWAR untuk ke Singapura dan akan on board dengan GA-
974, padahal Terdakwa tahu bahwa saksi RAMELGIA ANWAR sedang
berada di luar kota. Mendengar permintaan itu saksi ROHANIL AINI
do
gu kemudian menanyakan bagaimana dengan pak KARMAL (saksi Capt.
KARMAL FAUZA SEMBIRING) selaku atasan dari Terdakwa dan dijawab
In
A
oleh Terdakwa bahwa saksi RAMELGIA ANWAR akan menelpon pak
KARMAL. Kemudian saksi ROHANIL AINI sebelum menutup telepon sempat
ah
lik
mengatakan “Saudara janji pak RAMELGIA harus menghubungi Capt.
KARMAL” dan dijawab oleh Terdakwa “ya” ;
- Berdasarkan hasil pembicaraan tersebut, saksi ROHANIL AINI menjadi
am
ub
percaya dan yakin karena status Terdakwa sebagai pilot senior Garuda
sehingga akhirnya saksi ROHANIL AINI membuat Nota Perubahan Schedule
ep
nomor : OFA/219/04 saat itu juga yang ditandatangani sendiri oleh saksi
k
ROHANIL AINI padahal saksi ROHANIL AINI tidak berwenang untuk itu.
ah
si
31 Agustus 2004 yang berisikan pembatalan schedule pemberangkatan
Terdakwa sebagai extra crew ke Peking. Keyakinan saksi ROHANIL AINI
ne
ng
do
gu
lik
ub
antara lain untuk biaya transportasi dan akomodasi. Oleh karena itu saksi
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
membuat surat penugasan bagi Terdakwa yang kemudian saksi RAMELGIA
si
ANWAR pun membuat dan menandatangani surat penugasan Nomor :
IS/1177/04 tanggal 15 September 2004 lalu menyerahkannya kepada
ne
ng
Terdakwa. Adapun tujuan dari pembuatan surat penugasan tersebut adalah
agar supaya beban biaya yang harus dikeluarkan untuk perjalanan
Terdakwa menjadi tanggungjawab saksi RAMELGIA ANWAR dan bukan
do
gu tanggungjawab saksi Kapten KARMAL FAUZA SEMBIRING ;
- Mengingat Terdakwa yang melakukan perjalanannya ke Singapura pada
In
A
tanggal 6 September 2004, dinyatakan sebagai surat extra crew maka untuk
melengkapi bahwa seolah-olah tugas itu benar dilakukannya Terdakwa
ah
lik
kembali meminta kepada saksi RAMELGIA ANWAR untuk membuat surat
penugasan tertanggal sebelum 6 September 2004, yang berdasarkan
permintaan tersebut, akhirnya saksi RAMELGIA ANWAR membuat pula
am
ub
surat penugasan dengan nomor dan isi yang sama yaitu surat Nomor :
IS/1177/04 tertanggal 4 September 2004 ;
ep
- Selanjutnya dengan dasar surat palsu Nomor : IS/1177/04 tertanggal 4
k
si
Terdakwa sehngga PT. Garuda Indonesia menjadi rugi setidak-tidaknya
sebesar ongkos pesawat Jakarta Singapura pulang pergi ditambah biaya
ne
ng
do
gu
ayat (2) K.U.H. Pidana jo. Pasal 55 (1) ke-1 K.U.H. Pidana ;
lik
ub
dimaksud dalam Pasal 340 K.U.H. Pidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
dan Pasal 263 ayat (2) K.U.H.Pidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP ;
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang ditujukan kepada Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI
si
PRIYANTO/522659 Unit Flight Operation (JKTOFGA) dan ditandatangani
oleh INDRA SETIAWAN (Direktur Utama PT. Garuda Indonesia) ;
ne
ng
2. 1 (satu) lembar asli Surat Interoffice Correspondence dengan Kop
Garuda Indonesia, yang ditujukan kepada OFA No. Ref : IS/1177/04
tanggal 4 September 2004 Penugasan yang ditandatangani oleh M.
do
gu RAMELGIA ANWAR (Vide Corporate Security) ;
3. 1 (satu) asli lembar Surat Interoffice Correspondence dengan Kop
In
A
Garuda Indonesia, yang ditujukan kepada OFA No. Ref. : IS/ 1177/04
tanggal 15 September 2004 perihal Penugasan yang ditandatangani oleh
ah
lik
M. RAMELGIA ANWAR (Vice Corporate Security) dengan No. seri
00781;
4. 3 (tiga) lembar asli surat tanggal 8 September 2000 yang ditandatangani
am
ub
oleh POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO BHP yang ditujukan kepada
Bapak VP Corporate Security PT. Garuda Indonesia ;
ep
5. 2 (dua) lembar asli surat tanggal 8 September 2004 yang ditandatangani
k
si
6. 1 (satu) bundel asli Surat tanggal 8 September 2004 yang ditujukan
kepada Bapak VP. Corporate Security PT. Garuda Indonesia yang
ne
ng
do
gu
7. 1 (satu) lembar asli Tax Invoice Novotel Apollo Singapore atas nama
Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO F/O Garuda GA 826
Room No. 1618 tiba tanggal 6 September 204 berangkat tanggal 7
In
A
September 2004 ;
8. Monthly Schedule Original atas nama Terdakwa POLLY-CARPUS
ah
lik
ub
11. 1 (satu) lembar foto cpy Surat dari Chief Pilot A. 330 yang
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penerbangan atas nama Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI
si
PRIYANTO ;
12. 1 (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A. 330 yang
ne
ng
ditandatangani oleh ROHANIL AINI Nota OFA/219/04 tanggal 6
September 2004 perihal Mohon perubahan atas perubahan Schedule
Penerbangan atas nama Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI
do
gu PRIYANTO ;
13. 1 (satu) Bundel asli Kininklijke Merechaussee Distric Schiphol
In
A
Algemene Recherche, Dossieer Onderzoek Niet Batuurlijke Dood Munir
Gebaren : 08-12-1965 te Malang, Indonesia ;
ah
lik
14. Copy surat “Verslag betreffende een niet natuurlijke dood”, yang
dikeluarkan oleh HB. Dammen selaku “de Officer van Justitle in het
aroondissement Haarlem”, 7 September 2004 ;
am
ub
15. Surat “Voorlopige Bevindungen” yang dikeluarkan oleh dr. R. VISSER
selaku Patholoog dari Menisterie van Justitle-Nederlands Forensich
ep
Instituut, di Rijkwijk 8 September 2004 ;
k
si
17. Surat dari dr. R. VISSER dari NFI kepada Mr. E. VISSER pejabat
Arrondissementsparket Haarlem tanggal 13 Oktober 2004 ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
21. Copy Surat Tanda Penyerahan berkas yang sudah di legalisir dari
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
23. Satu buah buku Memo Pad milik Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI
si
PRIYANTO ;
24. 1 (satu) buah Hand Phone merek NOKIA casing coklat hitam berikut
ne
ng
nomor kart (Sim Card) nomor 081596690617 ;
25. Hand Phone Merek Nokia 9210. CE 168 type RAE.3N ;
26. Simcard Nomor Telkomsel No. 6210100013006566 ;
do
gu 27. Pakaian yang dikenakan korban MUNIR, SH. pada penerbangan
Jakarta-Singapura-Amsterdam ;
In
A
28. Note Book Merek Acer Travel Mate seri 4000 Model ZL I berikut tasnya;
Dikembalikan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat untuk dijadikan barang
ah
lik
bukti dalam perkara lain ;
4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500,-
(dua ribu lima ratus rupiah) ;
am
ub
Membaca putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 20
ep
Desember 2005 No. 1361/Pid.B/2005/PN.Jkt.Pst, yang amar lengkapnya
k
sebagai berikut :
ah
si
meyakinkan bersalah melakukan perbuatan pidana “Turut melakukan
pembunuhan berencana” dan “Turut melakukan pemalsuan surat” ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
2. 1 (satu) lembar foto copy Surat dan Chief Pilot A. 330 yang
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. 1 (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A. 330 yang
si
ditandatangani oleh ROHANIL AINI Nota OFA/219/04 tanggal 6
September 2004 perihal mohon perubahan atas perubahan Schedule
ne
ng
Penerbangan atas nama Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI
PRIYANTO ;
4. 1 (satu) lembar Surat asli Interoffice Correspondence dengan Kop
do
gu Garuda Indonesia, yang ditujukan kepada OFA No. Ref : ISI/1177/04
tanggal 4 September 2004 Penugasan yang ditandatangani oleh M.
In
A
RAMELGIA ANWAR (Vice Corporate Security) ;
5. 1 (satu) lembar Surat asli Interoffice Correspondence dengan Kop
ah
lik
Garuda Indonesia, yang ditujukan kepada OFA No. Ref : IS/1177/04
tanggal 15 September 2004 perihal Penugasan yang ditandatangani oleh
RAMELGIA ANWAR (Vice Corporate Security) dengan No. seri 00781 ;
am
ub
6. 3 (tiga) lembar surat asli tanggal 8 September 2004 yang ditanda-
tangani oleh POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO BHP yang ditujukan
ep
kepada Bapak VP Corporate Security PT. Garuda Indonesia;
k
si
kepada Manager Operasi Penerbangan PT. Garuda Indonesia ;
8. 1 (satu) Bundel Asli Surat tanggal 8 September 2004 yang ditujukan
ne
ng
do
gu
lik
ub
2004 ;
11. Monthly Schedule Original atas nama Terdakwa POLLYCARPUS
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
13. Copy surat “Verslag betreffende een niet natuurlijke dood”, yang
si
dikeluarkan oleh HB Dammen selaku “de Officer van Justitie in het
Arrondissement Haarlem”, 7 September 2004 ;
ne
ng
14. Surat “Voorlopige Bevindugen” yang dikeluarkan oleh dr. R. VISSER
selaku Patholoog dari Ministerie van Justitie-Nederlands Forensich
Instituut, di Rijkwijk 8 September 2004 ;
do
gu 15. 16 (enam belas) halaman berisikan foto-foto jenazah Mr. MUNIR selama
Sectie tanggal 8 September 2004 ;
In
A
16. Surat dari dr. R. VISSER dari NFI kepada Mr. E. VISSER pejabat
Arrondissementsparket Haarlem tanggal 13 Oktober 2004 ;
ah
lik
17. Surat hasil pemeriksaan postmortem Pro Justitia No. 04-419/R102 dibuat
oleh dr. R. VISSER dari Ministerie van Justitie – Nederlands Forensich
Instituut tanggal 13 Oktober 2004 ;
am
ub
18. Surat “Deskundigenrapport, voorlopig rapport” yang dikeluarkan oleh dr.
K.J. LUSTHOV, apotheker – toxicoloog dari Ministerie van Justitie –
ep
Nederlands Forensicht Instituut, Zaaknummer 2004.09.08.036, Uw
k
si
19. Surat “Deskundigenrapport, voorlopig rapport” yang dikeluarkan oleh dr.
K.J. LUSTHOV, apotheker – toxicoloog dari Ministerie van Justitie -
ne
ng
do
gu
lik
ub
25. Note Book Merek Acer Travel Mate seri 4000 Model ZL I berikut tasnya ;
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
28. Pakaian yang dikenakan korban MUNIR, SH pada penerbangan Jakarta
si
– Singapura – Amsterdam ;
Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan barang bukti dalam
ne
ng
perkara lain ;
do
gu 16/PID/2006/ PT.DKI, yang amar lengkapnya sebagai berikut :
- Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa ;
In
A
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 20 Desember
2005 No. 1361/Pid/B/2005/PN.Jkt.Pst, yang dimintakan banding tersebut ;
ah
lik
- Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
- Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa pada kedua tingkat
peradilan yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 5.000,- (lima
am
ub
ribu rupiah) ;
ep
Membaca putusan Mahkamah Agung RI tanggal 3 Oktober 2006
k
si
Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat tersebut;
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi II/Terdakwa :
ne
ng
do
gu
MENGADILI SENDIRI :
ah
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Menetapkan lamanya Terdakwa berada dalam tahanan sebelum putusan ini
si
mempunyai kekuatan hukum tetap, akan dikurangkan seluruhnya dari
pidana penjara yang dijatuhkan ;
ne
ng
6. Menetapkan barang bukti dikembalikan kepada Jaksa/Penuntut Umum
untuk dijadikan barang bukti dalam perkara lain, berupa :
1. 1 (satu) lembar Asli Surat dengan Kop Garuda Indonesia Nomor
do
gu GARUDA/DZ-2270/04 tanggal 11 Agustus 2004 perihal Surat Penugas-
an, yang ditujukan kepada POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO/
In
A
522659 Unit Flight Operation (JKTOFGA) dan ditandatangani oleh
INDRA SETIAWAN (Direktur Utama PT. Garuda Indonesia) ;
ah
lik
2. 1 (satu) lembar foto copy Surat dan Chief Pilot A. 330 yang ditanda-
tangani oleh ROHANIL AINI Nota OFA/210/04 tanggal 31 Agustus 2004
perihal Mohon perubahan atas perubahan Schedule Penerbangan atas
am
ub
nama Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO ;
3. 1 (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A. 330 yang ditanda-
ep
tangani oleh ROHANIL AINI Nota OFA/219/04 tanggal 6 September 2004
k
si
4. 1 (satu) lembar Surat asli Interoffice Correspondence dengan Kop
Garuda Indonesia, yang ditujukan kepada OFA No. Ref : ISI/1177/04
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
9. 1 (satu) buah ID Card An. POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO No.
si
522659 Jabatan Aviation Security dikeluarkan pada tanggal 16 Juni 2004
yang ditandatangani oleh VP. HR. MANAGEMENT DAAN ACHMAD ;
ne
ng
10. 1 (satu) lembar Asli Tax Invoice Novotel Apollo Singapore An. Terdakwa
POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO F/O Garuda GA 826 Room No.
1618 tiba tanggal 6 September 2004 berangkat tanggal 7 September
do
gu 2004 ;
11. Monthly Schedule Original atas nama Terdakwa POLLYCARPUS
In
A
BUDIHARI PRIYANTO tanggal 1 Agustus s/d 26 September 2004 ;
12. 1 (satu) Bundel asli Kininklijke Merechaussee Distric Schiphol Algemene
ah
lik
Recherche, Dossier Onderzoek Niet Batuurlijke Dood MUNIR Geboren :
08-12-1965 te Malang, Indonesia ;
13. Copy surat “Verslag betreffende een niet natuurlijke dood”, yang
am
ub
dikeluarkan oleh HB Dammen selaku “de Officer van Justitle in het
Arrondissement Haarlem”, 7 September 2004 ;
ep
14. Surat “Voorlopige Bevindugen” yang dikeluarkan oleh dr. R. VISSER
k
si
15. 16 (enam belas) halaman berisikan foto-foto jenazah Mr. MUNIR selama
Sectie tanggal 8 September 2004 ;
ne
ng
16. Surat dari dr. R. VISSER dari NFI kepada Mr. E. VISSER pejabat
Arrondissementsparket Haarlem tanggal 13 Oktober 2004 ;
do
gu
17. Surat hasil pemeriksaan postmortem Pro Justitia No. 04-419/R102 dibuat
oleh dr. R. VISSER dari Ministerie van Justitie – Nederlands Forensich
Instituut tanggal 13 Oktober 2004 ;
In
A
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
20. Copy Surat Tanda Penyerahan berkas yang sudah dilegalisir dari
si
Ministerie van Justitie kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia
tanggal 25 Nopember 2004 ;
ne
ng
21. 1 (satu) buah Hand Phone merek NOKIA casing coklat hitam berikut
nomor kartu (Sim Card) nomor : 081596690617 ;
22. 1 (satu) eksemplar foto copy dilegalisir General Declaration pener-
do
gu bangan Jakarta-Singapura tanggal 6 September 2004 ;
23. 1 (satu) eksemplar asli General Declaration penerbangan Singapura-
In
A
Amsterdam tanggal 7 September 2004 ;
24. Satu buah buku Memo Pad milik Terdakwa POLLYCARPUS ;
ah
lik
25. Note Book Merek Acer Travel Mate seri 4000 Model ZL I berikut tasnya ;
26. Hand Phone Merek Nokia 9210, CE 168 type RAE-3N ;
27. Simcard Nomor Telkomsel No. 621010 0013006566 ;
am
ub
28. Pakaian yang dikenakan korban MUNIR, SH pada penerbangan Jakarta-
Singapura-Amsterdam ;
ep
Membebankan Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara
k
dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ;
ah
si
Membaca surat permohonan peninjauan kembali bertanggal 26 Juli 2007
yang diterima di kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal
ne
ng
26 Juli 2007 dari Jaksa Penuntut Umum, yang memohon agar putusan
Mahkamah Agung RI tersebut dapat ditinjau kembali ;
do
gu
lik
ub
formal dapat diterima, mengingat pasal 263 ayat 1 KUHAP menentukan yang
ep
berhak mengajukan peninjauan kembali hanya terpidana atau ahli warisnya dan
ah
merupakan putusan bebas atau putusan dilepaskan dari segala tuntutan hukum;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
No.55 PK/Pid/1996, yang secara formal telah menerima permintaan peninjauan
si
kembali yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap putusan
Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang merupakan
ne
ng
putusan bebas, yang telah diikuti oleh putusan Mahkamah Agung tanggal 2
Agustus 2001 No. 3 PK/Pid/2001, berdasarkan pertimbangan –pertimbangan
yang pada pokoknya sebagai berikut :
do
gu Dalam menghadapi problema yuridis hukum acara pidana ini dimana
tidak diatur secara tegas pada KUHAP maka Mahkamah Agung
In
A
melalui putusan dalam perkara ini berkeinginan menciptakan hukum
acara pidana sendiri, guna menampung kekurangan pengaturan
ah
lik
mengenai hak atau wewenang Jaksa Penuntut Umum untuk
mengajukan permohonan pemeriksaan Peninjauan Kembali (PK)
dalam perkara pidana;
am
ub
Dalam menyelesaikan problema yuridis hukum acara tersebut maka
Mahkamah Agung meneliti dan menafsirkan beberapa peraturan
ep
Undang-undang sebagai dasar pertimbangan yuridisnya, yaitu :
k
si
Pasal 244 KUHAP telah diciptakan aturan hukum baru berupa
putusan bebas murni tidak dapat dimintakan kasasi, putusan
ne
ng
bebas tidak murni dapat dimintakan kasasi dan penafsiran ini lalu
menjadi yurisprudensi tetap Mahkamah Agung;
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Berdasarkan asas Legalitas serta penerapan asas keseimbangan
si
Hak Asasi antara kepentingan perseorangan (Termohon PK)
dengan kepentingan umum, Bangsa dan Negara dilain pihak
ne
ng
disamping perseorangan (terdakwa) juga kepentingan umum yang
diwakili kejaksaan tersebut dapat pula juga melakukan Peninjauan
kembali (PK);
do
gu 5. Mahkamah Agung sebagai badan peradilan tertinggi di Negara
Republik Indonesia bertugas untuk membina dan menjaga agar
In
A
semua hukum dan undang-undang diterapkan secara tepat, adil,
karena itu Mahkamah Agung akan mengisi kekosongan dalam
ah
lik
hukum acara pidana tentang masalah peninjauan kembali putusan
kasasi perkara pidana yang ternyata ada hal-hal yang belum diatur
oleh KUHAP dengan cara menciptakan hukum acara sendiri
am
ub
(yurisprudensi) demi untuk adanya kepastian hukum;
6. Berdasarkan argumentasi yuridis sebagaimana disebutkan di atas
ep
maka Mahkamah Agung berpendirian bahwa secara formal
k
si
29 September 1995 dapat diterima oleh Mahkamah Agung RI
sehingga dapat diperiksa kembali;
ne
ng
do
gu
lik
ub
sebagai berikut :
R
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
telah memperoleh kekuatan hukum tetap, pihak-pihak yang bersangkutan
si
dapat mengajukan peninjauan kembalii kepada Mahkamah Agung, apabila
terdapat hal atau keadaan tertentu yang ditentukan dalam undang-undang”
ne
ng
tidak menjelaskan tentang “siapa saja yang dimaksud pihak-pihak yang
bersangkutan yang dapat mengajukan peninjauan kembali” tersebut .
Demikian juga Pasal 21 Undang-undang No.14 Tahun 1970 yang berbunyi :
do
gu ”Apabila terdapat hal-hal atau keadaan-keadaan yang ditentukan dengan
Undang-undang, terhadap putusan Pengadilan, yang telah memperoleh
In
A
kekuatan hukum yang tetap dapat dimintakan peninjauan kembali kepada
Mahkamah Agung, dalam perkara perdata dan pidana oleh pihak-pihak yang
ah
lik
berkepentingan”, tidak menjelaskan “tentang siapa-siapa yang dimaksud
dengan pihak-pihak yang berkepentingan yang dapat mengajukan
peninjauan kembali” dan terhadap ketidak jelasan tersebut, putusan
am
ub
Mahkamah Agung tanggal 25 Oktober 1996 No.55 PK/Pid/1996 dan putusan
Mahkamah Agung tanggal 2 Agustus 2001 No. 3 PK/Pid/2001 telah
ep
memberikan jawaban dengan menggunakan penafsiran ekstensif, bahwa
k
si
2. Bahwa Pasal 263 KUHAP yang merupakan pelaksanaan dari Pasal 21
Undang-Undang No.14 Tahun 1970 mengandung hal yang tidak jelas, yaitu:
ne
ng
a. Pasal 263 ayat 1 KUHAP tidak secara tegas melarang Jaksa Penuntut
Umum mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali, sebab logikanya
do
gu
lik
ub
sehingga logis bila kepada Jaksa Penuntut Umum diberikan hak untuk
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Bahwa sehubungan dengan adanya ketidak jelasan dalam Pasal 263
si
KUHAP tersebut, perlu dikemukakan pendapat-pendapat sebagai berikut :
a. Bahwa penganut Doktrin “Sens-clair (la doctrine du sensclair)
ne
ng
berpendapat bahwa “penemuan hukum oleh hakim” hanya dibutuhkan
jika :
Peraturannya belum ada untuk suatu kasus in konkreto, atau
do
gu Peraturannya sudah ada tetapi belum jelas;
b. Bahwa LIE OEN HOCK berpendapat : “ Dan apabila kita
In
A
memperhatikan Undang-undang, ternjata bagi kita, bahwa undang-
undang tidak sadja menundjukkan banjak kekurangan-kekurangan, tapi
ah
lik
seringkali djuga tidak djelas. Walaupun demikian hakim harus
melakukan peradilan. Teranglah, bahwa dalam hal sedemikian undang-
undang memberi kuasa kepada Hakim untuk menetapkan sendiri
am
ub
maknanja kententuan undang-undang itu atau artinja suatu kata jang
tidak djelas dalam suatu ketentuan undang-undang. Dan hakim boleh
ep
menafsir suatu ketentuan undang-undang setjara gramatikal atau
k
si
Pengresmian Pemangkuan Djabatan Guru Besar Luar Biasa dalam Ilmu
Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia pada Fakultas
ne
ng
do
gu
lik
tuntutan rasa keadilan yang lebih hakiki serta manusiawi atau disebut
according to the principle of justice; Bahkan berkembang pendapat
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
satu bukti nyata yang tidak dapat dipungkiri dalam sejarah perjalanan
si
KUHAP, kasus Natalegawa dalam perkara No.275 K/Pid/1983 (10
Desember 1993). Dalam perkara ini Mahkamah Agung telah
ne
ng
mewujudkan case law yang telah menjadi stare decisis melalui
“extensive interpretation”. Dalam kasus ini, walaupun pasal 244 KUHAP
“tidak memberikan hak” kepada penuntut umum mengajukan kasasi
do
gu terhadap “putusan bebas” ( terdakwa atau penuntut umum dapat
mengajukan permintaan pemeriksaan kasasi kepada Mahkamah Agung
In
A
kecuali terhadap putusan bebas); Akan tetapi, ternyata dalam kasus
Natalegawa sifat imperative yang melekat pada ketentuan ini
ah
lik
“dilenturkan”, bahkan disingkirkan (overruled) dengan syarat apabila
putusan bebas yang dijatuhkan bukan pembebasan murni. Sejak saat
itu, kasasi yang diajukan penuntut umum terhadap putusan bebas pada
am
ub
prinsipnya dibenarkan oleh Mahkamah Agung, berarti penerimaan
kasasi yang diajukan penuntut umum terhadap putusan bebas,
ep
merupakan bentuk penafsiran luas yang jelas-jelas bersifat contra legem
k
si
tertuang dalam putusan perkara ini diperas, intisari atau esensinya : to
improve the quality of justice and reduce in justice yang terkandung
ne
ng
do
gu
lik
ub
kebenaran dan keadilan hakiki yang lebih maksimal, harus diberi hak
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
umum membuktikan bahwa pembebasan yang dijatuhkan pengadilan
si
“tidak adil” (in justice) karena didasarkan ada alasan “non yuridis” (lihat
M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan
ne
ng
KUHAP, Penerbit Sinar Grafika, Edisi Kedua hlm.642-643);
do
gu dalam menemukan hukum apa yang menjadi hukum berdasarkan pasal 16
ayat 1 Undang-Undang No.4 Tahun 2004 tentang Kekuasaah Kehakiman
In
A
yang menentukan “bahwa pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa
dan mengadili suatu perkara yang diajukan dengan dalil bahwa hukum tidak
ah
lik
atau kurang jelas melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya”.
Ketentuan pasal ini mengisyaratkan kepada Hakim bahwa apabila terjadi
suatu peraturan perundang-undangan belum jelas atau belum
am
ub
mengaturnya, Hakim harus bertindak berdasarkan inisiatifnya sendiri untuk
menyelesaikan perkara tersebut.
ep
Dalam hal ini Hakim harus berperan untuk menentukan apa yang
k
si
hukum ini isi ketentuan Pasal 16 ayat 1 tersebut harus dihubungkan dengan
ketentuan Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang No.4 Tahun 2004 yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
tertumpu pada konsep “daad – dader- strafrecht “ yang oleh Muladi disebut
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepentingan pelaku tindak pidana dan kepentingan korban kejahatan
si
(Muladi, Kapita Selekta Hukum Pidana, Universitas Diponegoro, Semarang,
1995, hlm.5) dan selaras pula dengan tujuan hukum dari filsafat hukum
ne
ng
Pancasila, yaitu pengayoman dimana hukum harus mengayomi semua
orang, baik yang menjadi tersangka, terdakwa atau terpidana, maupun
korban tindak pidana;
do
gu 5. Bahwa selain itu pertimbangan hukum tersebut adalah sejalan dengan
ajaran “prioritas baku” tentang tujuan hukum dari Gustav Radbruch, dimana
In
A
“keadilan” selalu diprioritaskan. Ketika Hakim harus memilih antara keadilan
dan kemanfaatan, maka pilihan harus pada keadilan, demikian juga ketika
ah
lik
harus memilih antara kemanfaatan atau dan kepastian hukum, maka pilihan
harus pada kemanfaatan. Ajaran “prioritas baku” tersebut dianut pula oleh
Pasal 18 RUU KUHP yang disusun oleh Panitia Penyusunan RUU KUHP
am
ub
1991/1992 yang berbunyi “Keadilan dan kepastian sebagai tujuan hukum
mungkin saling mendesak dalam penerapan pada kejadian-kejadian nyata.
ep
Dengan menyadari hal tersebut, maka dalam mempertimbangkan hukum
k
si
6. Bahwa karena berdasarkan Pedoman Pelaksanaan KUHAP yang
dikeluarkan Menteri Kehakiman hukum, “Tujuan dari hukum acara pidana
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan peninjauan kembali
si
yang dapat diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut, perlu dikemukakan
sebagai bahan perbandingan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
ne
ng
1. Pasal 248 ayat 3 Undang-undang No.31 Tahun 1997, menentukan “Atas
dasar alasan yang sama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terhadap
suatu putusan pengadilan yang sudah memperoleh kekuatan hukum yang
do
gu tetap, Oditur dapat mengajukan permintaan peninjauan kembali apabila
dalam putusan itu suatu perbuatan yang didakwakan sudah dinyatakan
In
A
terbukti tetapi tidak diikuti oleh suatu pemidanaan”;
2. Article 84 Statute of International Criminal Court pada pokoknya menentukan
ah
lik
“1. The convicted person or, after death, spouses, children, parents, or one
person alive at the time of the accused”s death who has been given express
written instructions from the accused to bring such a claim or the prosecutor
am
ub
on the person’s behalf, may apply to the Chamber to revise the final
judgment of conviction or sentence on the grounds that………….”;
ep
3. Artikel 357 Reglement of de Straf Vondering (SV) (S.1847-40) menentukan
k
door het indienen van een vordering door den procureur-generaal of door
R
si
het indienen van een vorzoekschrift door een veroordeelde te wiens
aanzien het arrest of vonnis in kracht van gewijsde is gegaan, door een
ne
ng
do
gu
dat de bemoeeienis, bedoeld bij het tweede lid van dat art, aan den president
van het Hooggerechtshof is opgedragen. (Sv.3563, 358v.);
4. Pasal 4 ayat 1 PERMA No.1 Tahun 1969 menentukan “Permohonan
In
A
lik
Jaksa Agung”;
5. Pasal 10 ayat 1 PERMA No. 1 Tahun 1980 menentukan “Permohonan
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
permintaan peninjauan kembali dari Jaksa Penuntut Umum tersebut, secara
si
formal dapatlah diterima;
ne
ng
Peninjauan Kembali/Jaksa Penuntut Umum pada pokoknya adalah sebagai
berikut :
do
gu I. Bahwa kekhilafan atau kekeliruan yang nyata terlihat pada pertimbangan-
pertimbangan yang menjadi dasar amar putusan sebagai berikut:
1. Mahkamah Agung dalam pertimbangannya halaman 15 menyatakan
In
A
“bahwa Pengadilan Tinggi Jakarta dengan putusan Nomor :
16/Pid/2006/PT.DKI tanggal 27 Maret 2006 telah membatalkan putusan
ah
lik
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.1361/Pid.B/2005/PN.Jkt.Pst dan
dengan mengadili sendiri :
am
ub
Menyatakan terdakwa Pollycarpus Budihari Priyanto tersebut tidak
terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dalam
dakwaan kesatu;
ep
k
si
sah dan meyakinkan, bersalah melakukan tindak pidana memper-
gunakan surat palsu sebagaimana didakwakan dalam dakwaan
ne
ng
kedua;
Menjatuhkan pidana penjara selama 4 (empat) tahun;
do
Dan seterusnya;
gu
lik
ub
banding tersebut;
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bukan dakwaan tidak terbukti (asal kata kasasi adalah Caseren yaitu
si
membatalkan, lihat kamus hukum Belanda Indonesia Mariane
Termorsituizen);
ne
ng
Atas dasar pembatalan tersebut, maka sesuai ketentuan pasal 50 ayat
(2) Undang-Undang No.14 tahun 1985 yang telah diubah dengan
Undang-Undang No.5 tahun 2004 Tentang Mahkamah Agung, akan
do
gu mengadili sendiri dengan memakai hukum pembuktian yang berlaku bagi
Pengadilan Tingkat Pertama. Jelas disini bahwa Majelis Hakim Kasasi
In
A
telah khilaf dan keliru dengan langsung menyimpulkan pada butir 8
tersebut di atas bahwa (halaman 39 putusan) Mahkamah Agung
ah
lik
berpendapat bahwa unsur-unsur dari Dakwaan Kesatu tidak terpenuhi,
sehingga Dakwaan Kesatu tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.
Oleh karena itu terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan tersebut;
am
ub
Pertimbangan tersebut butir 5 sampai dengan 7 adalah pertimbangan
tentang judex facti telah salah menerapkan hukum pembuktian bukanlah
ep
perimbangan tentang unsur-unsur delik yang didakwakan;
k
si
Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman yang berbunyi “Segala
putusan Pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar putusan
ne
ng
do
gu
untuk mengadili;
Ketentuan pasal tersebut sesuai pula dengan ketentuan pasal 197 ayat
(1) butir d yang berbunyi pertimbangan yang disusun secara ringkas
In
A
lik
ub
halaman 37 angka 5;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dalam pertimbangan Judex Jurist tersebut terdapat kekeliruan yang
si
nyata mengenai hukum pembuktian dan fakta kejadian, antara lain
sebagai berikut :
ne
ng
Majelis Hakim Kasasi, sama sekali tidak mempertimbangkan hal-hal yang
menyangkut penggunaan surat palsu, dimana karena pembunuhan
terhadap korban Munir, SH, tidak terlepas dari penggunaan surat palsu
do
gu oleh terpidana Pollycarpus Budihari Priyanto;
Bilamana mempergunakan surat palsu tersebut terbukti, seharusnya
In
A
pembunuhan yang didakwakan terhadap Pollycarpus Budihari Priyanto
harus juga terbukti;
ah
lik
Hal ini diperkuat dengan apa yang termuat dalam putusan kasasi
halaman 35 yang berbunyi : “Bahwa adalah tidak masuk akal seorang
pilot senior seperti terpidana Pollycarpus Budihari Priyanto, melakukan
am
ub
tindak pidana menggunakan surat palsu hanya untuk dapat menikmati
pergi ke Singapura dan tidur di Hotel mengingat hal tersebut adalah
ep
pekerjaan terpidana Pollycarpus Budihari Priyanto sehari-hari. Dengan
k
si
bisa berangkat ke Singapura?;
Inilay seharusnya yang digali dalam pemeriksaan kasasi, sejauhmana
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dapat menjelaskan apa motivasinya mempergunakan surat palsu
si
tersebut;
Dengan demikian mempergunakan surat palsu tersebut, terpidana
ne
ng
Pollycarpus Budihari Priyanto dapat berkomunikasi langsung
dengan korban Munir, SH. di dalam pesawat;
Apa maksud terpidana memberikan tempat duduk kepada korban
do
gu Munir, SH. sehingga berpindah tempat duduka ke nomor 3 K
bisnis sambil memberitahukan kepada Purser Brahmanie
In
A
Astawati, bahwa Munir adalah teman dekatnya dan akan duduk
dikursi terpidana Pollycarpus Budihari Priyanto, sedangkan
ah
lik
terpidana Pollycarpus Budihari Priyanto sendiri tidak duduk di
tempat duduk Munir, tetapi mondar-mandir di sekitar Pantry dan
bertemu serta menyapa Oedi Irianto, Pramugara yang saat itu
am
ub
menyiapkan well come drink dan juga dengan Pramugari Yetti
Susmiarti;
ep
Dari uraian tersebut di atas, jelas bahwa surat palsu tersebut bukan
k
hanya alat bukti surat dalam Pasal 263 ayat 92) KUHAP (dakwaan
ah
si
terhdap korban Munir, SH. (dakwaan kesatu). Karena dengan
mempergunakan surat palsu tersebut, merupakan sarana atau modus
ne
ng
do
gu
lik
ub
judex facti tidak menerapkan Pasal 183 KUHAP karena judex facti dalam
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
putusan telah mempertimbangkan lebih dari dua alat bukti yang sah dan
si
valid. Bukti petunjuk yang sah timbul di persidangan;
Hakim kasasi dalam putusannya halaman 37 point 6, menyatakan
ne
ng
sebagai berikut :
“Bahwa judex facti menyimpulkan saat masuknya (in take) racun arsen
adalah dalam penerbangan Jakarta-Singapura, yaitu pada saat
do
gu penyajian makanan (putusan Pengadilan Negeri hal. 99), kesimpulan
judex facti ini salah, sebab:
In
A
a. Menurut para ahli dalam persidangan, tenggang waktu antara
masuknya arsen ketubuh manusia dan terlihatnya gejala awal adalah:
ah
lik
1) Ket. Addy Quresman ST : 30 menit sampai 4 jam;
2) Ket. Dr. Boedi Sampoerna : 10 menit sampai 110 menit;
3) Ket. Dr. Ridla Bakri : 30 menit sampai 90 menit;
am
ub
Berdasarkan keterangan-keterangan tersebut, tenggang waktu rata-
ratanya adalah antara 10 menit sampai 4 jam;
ep
b. Berdasarkan fakta-fakta dalam persidangan, terlihat gejala awal pada
k
si
10-15 menit sebelum take off dan sebelum penyajian makanan, 30-40
menit setelah take off, korban (Munir) tidak mau makan dan
ne
ng
mengatakan kalau perutnya sedang tidak enak (Ket saksi Tia Dewi
Ambari, pramugari, dalam putusan PN hal. 40);
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam persidangan perkara ini, tidak satupun alat bukti yang dapat
si
dipakai sebagai dasar untuk menentukannya;
Hakim kasasi menimbang dan berpendapat judex facti salah
ne
ng
menerapkan hukum pembuktian. Hal ini menurut pemohon peninjauan
kembali adalah suatu pendapat yang berakibat putusan memperlihatkan
suatu kekhilafan atau kekeliruan pertimbangan hukum, karena Hakim
do
gu Kasasi dalam putusannya pada halaman 35 dan 36 point 1 s/d 5
tersebut, melakukan penilaian terhadap fakta hukum yang diterangkan
In
A
oleh judex facti dan seharusnya tidak dapat dipertimbangkan dalam
putusan kasasi sebagaimana jurisprudensi Mahkamah Agung : 14
ah
lik
PK/Pid/1997, yang menegaskan antara lain :
“Keberatan pemohon kasasi tidak dapat dibenarkan, karena merupakan
pengulangan fakta dari yang telah diterangkan dalam persidangan tingkat
am
ub
Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi berupa penilaian hasil
pembuktian yang bersifat penghargaann tentang suatu kenyataan yang
ep
tidak dapat dipertimbangkan dalam tingkat kasasi, dan pemeriksaan
k
si
buktiannya;
Hakim kasasi bukan judex facti dalam kasasi Mahkamah Agung bukan
ne
ng
do
gu
lihatkan kekeliruan yang nyata dari judex juris yang melakukan penilaian
pembuktian sehingga judex juris berkesimpulan menyebut istilah
terdapat tiga kemungkinan saat masuknya (intake time) racun arsen ke
In
A
lik
ub
dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan oleh karena itu
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
peninjauan kembali pertimbangan Hakim Kasasi (Judex Jurist) adalah
si
keliru, hal ini nyata dari kesimpulannya pada point 8 hal.37 putusan
kasasi, kekeliruan mana dapat pemohon ajukan antara lain:
ne
ng
“Bilamana ingin mengetahui secara jelas dan lengkap bahwa dakwaan
kesatu melalui unsur-unsurnya terbukti atau tidak terbukti, seharusnya
ada suatu penilaian secara obyektif dari masing-masing unsur dari
do
gu dakwaan yang terdapat dalam Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;
Hal ini sudah pemohon tuangkan di dalam tuntutan Jaksa Penuntut
In
A
Umum melalui pembahasan juridis mulai dari hal 63 s/d hal 73, namun
hal inipun sama sekalit tidak dipertimbangkan oleh judex juris dalam
ah
lik
putusannya, sehingga dalam menentukan alasan dan pendapatnya judex
juris dalam putusannya menjadi keliru;
Sebab seandainya judex juris memperlihatkan dan juga mempertim-
am
ub
bangkan dengan teliti, cermat dan obyektif terhadap semua berkas
termasuk berkas dalam pembahasan juridis yang dibuat Jaksa Penuntut
ep
Umum yang telah memuat semua unsur-unsur dalam dakwaan kesatu,
k
terbukti;
R
si
II. Diketemukannya keadaan baru (Novum)
ne
ng
Sesuai dengan ketentuan Pasal 263 ayat (2) huruf a KUHAP, salah satu
alasan diajukannya peninjauan kembali adalah apabila terdapat keadaan
do
gu
baru yang menimbulkan dugaan kuat, bahwa jika keadaan itu sudah
diketahui pada waktu sidang masih berlangsung, maka hasilnya akan
menjadi putusan menjadi berbeda;
In
A
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ketika kecil dan Asrini Utami Putri, selanjutnya saksi mengenalkan
si
Asrini Putri kepada Ongen Latuihamallo;
2. Saksi Asrini Utami Putri menerangkan sebagai berikut :
ne
ng
Saksi adalah penumpang Garuda GA 974 yang berangkat dari
Jakarta menuju Belanda tanggal 6 September 2004, yang duduk
dikursi 2 J bersebelahan dengan tempat duduk Joseps Ririmase.
do
gu Didalam pesawat tersebut saksi berkenalan dengan Joseph
Ririmase;
In
A
Ketika pesawat transit di Bandara Changi Singapura, saksi ikut turun
menuju ke ruang tunggu transit di Bandar Chani dan bertemu dengan
ah
lik
Joseph Ririmase, selanjutnya Joseph memperkenalkan Ongen
Latuihamallo alias Ongen kepada saksi;
Ketika di ruang tunggu Bandara Changi Singapura (Room Gate D42
am
ub
saksi melihat Munir duduk di Coffe Bean menghadap kea rah
Smoking Room/Money Changer, bersama-sama dengan Pollycarpus
ep
dan Ongen;
k
sebagai berikut :
R
si
Saksi adalah penumpang pesawat Garuda GA 974 berangkaat
ne
tanggal 6 September 2004, dari Jakarta menuju Amsterdam dengan
ng
do
gu
Putri);
Saat saksi masuk ke Cofee Bean, saksi melihat Pollycarpus baru dari
ah
lik
ub
ep
Saksi adalah Agen BIN sejak tahun 2000, dengan pangkat Agen
R
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Saksi kenal dengan Munir sejak tanggal 27 Juli 1996, karena saksi
si
sering mengikuti diskusi di kantor Kontras, membahas masalah
dwifungsi ABRI dan Rezim Orde Baru;
ne
ng
Pada tanggal 8 atau 9 Juli 2004, saksi didatangi oleh Sentot yang
mengatakan kalau saksi dan Sentot dapat tugas dari Bapak E
do
(Deputi II BIN/Drs. Manunggal Maladi) untuk membunuh Munir
gu sebelum Pemilihan Presiden;
Saksi juga diperintah untuk membuat proposal pengajuan biaya
In
A
untuk operasi membunuh Munir, rencana yang akan dijalankan, car
kerja dan biaya yang dibutuhkan, namun saksi tidak mau membuat
ah
lik
proposal tersebut;
Saksi juga pernah mencoba untuk menyantet Munir, melalui Ki
Dharma di Ratujaya Depok, namun tidak jadi dilakukan, karena saksi
am
ub
tidak yakni dengan Ki Dharma;
Saksi bersama-sama Sentot dan Wahyu Saronto (Deputy IV BIN)
ep
k
R
Pamungkas;
si
Pada kesempatan lain, Sentot berhasil menemui Ki Gendeng
ne
ng
do
gu
lik
dilakukan;
Bahwa saksi pernah meminta cairan yang akan digunakan untuk
m
ub
ep
dengan cairan tersebut, dan cairan tersebut saat ini sudah disita oleh
Polisi;
ah
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dibonceng oleh Sentot dan saksi sempat bertanya kepada Sentot
si
yang dijawab oleh Sentot kalau ia (Pollycarpus) adalah orang Garuda
yang ingin bertemu dengan bos-bos saja;
ne
ng
Bahwa sistem operasi BIN menggunakan sistem Sel atau sistem
jaringan putus, yaitu antara pimpinan/pemberi perintah sampai
pelaksana operasi terputus dan tidak saling kenal atau mengetahui
do
gu tugas yang diberikan;
Saksi mengetahui Munir meninggal pada tanggal 7 September 2004
In
A
sekitar pukul 15.00 WIB setelah ditelepon oleh Sdr. Ramlan dari front
Nasional Buruh Indonesia (FNBI Pimpinan Dita Indah Sari);
ah
lik
September 2004, saksi bertanya ke Sentot melalui HP, yang dijawab
oleh Sentot : itu bukan urusan kita, itu urusan bapak-bapak yang di
am
ub
atas;
Sekitar tanggal 13 Juni 2005, saksi di sms oleh Sentot yang isinya :
ep
Pak sorry aku mau nanya tentang rencana kita terhadap Munir, ada
k
orang lain yang tahu tidak selain kita ? namun sms tersebut tidak
ah
R
sempat saksi jawab;
si
Bahwa HP milik saksi telah disita oleh Direskrimum Polda Metro
ne
ng
Jaya;
5. Tersangka Ir. Indra Setiawan, MBA menerangkan sebagai berikut :
Tersangka adalah Direktur Utama Garuda Indonesia yang mener-
do
gu
lik
tertulis dari Sdr. As’ad, Wakil Kepala Badan Intelijen Negara, sekitar
bulan Juni/Juli 2004, namun surat tersebut hilang bersama-sama
m
ub
dengan tas saksi ketika mobil saksi diparkir di Hotel Sahid pada
tanggal 31 Desember 2004;
ka
ep
6. Ahli Dr. Rer.Nat I Made Agung Gelgel Wirasuta, Msi, Apt. menerangkan
sebagai berikut :
ah
terserap.
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Konsentrasi As (III) yang relative tinggi di dalam tubuh korban dapat
si
menyebabkan inhibasi reaksi detoksifikasi;
Terjadi penekanan ekskresi Arsen melalui ginjal akibat pengaruh
ne
ng
keracunan akut Arsen;
Analisa ratio konsentrasi As (III) dan As (V) di darah korban dan
do
berdasarkan atas simulasi farmakokinetik konstrasi Arsen di darah,
gu dapat diperkirakan waktu “intake “ Arsen terjadi sekitar delapan
hingga Sembilan jam sebelum meninggal;
In
A
Bahwa selain adanya keadaan baru tersebut di atas, di dalam pertimbangan
judex facti telah diperoleh fakta hukum sebagai berikut :
ah
lik
1. Pollycarpus Budihari Priyanto pada tanggal 11 Agustus 2004 mem-
peroleh surat penegasan sebagai Aviation Sequrity dari Dirut Garuda
Indra Setiawan yang sesuai kebiasaan tidak pernah terjadi seorang pilot
am
ub
ditugaskan menjadi Aviation Security;
2. Bahwa pada tanggal 31 Agustus 2004, Rohainil Aini selaku Flight
ep
Operation Support Officer type Air Bus PT. Garuda Indonesia, atas
k
si
Pollycarpus terbang ke Peking dirubah menjadi tanggal 5 dan 6
ne
September 2004 dihapus, tanggal 7 September 2004 ada rapat, dan
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Bahwa pada tanggal 6 September 2004, terdakwa Pollycarpus Budihari
si
Priyanto berangkat dengan pesawat terbang Garuda Indonesia GA 974
jam 22.23 WIB dengan tujuan Singapura bertemu Munir, SH.
ne
ng
6. Bahwa setelah di atas pesawat Pollycarpus Budihari Priyanto duduk di
kelas bisnis nomor 3K dan Munir, SH. duduk di kelas ekonomi nomor 40
G namun tempat duduk tersebut oleh Pollycarpus diberikan kepada
do
gu Munir, SH. tanpa minta persetujuan Brahmani Hastawati selaku Pusher
kemudian Pollycarpus duduk di Premium Class;
In
A
7. Bahwa Pollycarpus tidak pernah melakukan tugas Aviation Security
terbukti laporannya tertanggal 8 September 2004 tidak memenuhi syarat
ah
lik
laporan Aviation Security (isinya bukan hasil dari tugas-tugas sebagai
Aviation Security);
8. Bahwa Pollycarpus setelah sampai di Singapura chek in sendiri di hotel
am
ub
Novotel;
9. Bahwa Munir, SH. jam 00.30 WIB melanjutkan perjanalan ke Belanda
ep
dengan pesawat yang sama dan sekitar 10-15 menit di dalam pesawat
k
Munir, SH. merasa mual dan dengan minta obat maag kepada Tia
ah
si
dunia 2-3 jam sebelum pesawat landing di bandara Schiphol, Belanda;
10. Bahwa setelah Munir, SH. meninggal dunia, selanjutnya Pollycarpus
ne
ng
do
gu
lik
ub
mendarat;
ah
And Consulting, LLC, 953 Industry Drive Tukwila, WA 98188, Seatle USA,
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Arsen yang terdapat ditubuh korban Munir adalah jenis As III 83 % dan As V
si
17 %;
Dan berdasarkan keterangan ahli Dr. Rer.Nat. I Made Agus Gelgel Wirsuta,
ne
ng
Msi, Apt, kematian korban Munir diperkirakan delapan sampai Sembilan jam
setelah keracunan;
Sesuai fakta persidangan Munir meninggal dunia sekita tiga jam sebelum
do
gu pesawat sampai/mendarat di Bandara Schipol Belanda. Bahwa jarak
tempuh/waktu penerbangan dari Bandara Changi Singapura ke Bandara
In
A
Schipol Belanda sekitar 12 jam. Berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa korban Munir mengkonsumsi Arsen ketika
ah
lik
masih berada di Bandara Changi Singapura;
Bahwa berdasarkan keterangan saksi Joseps Ririmase dan Asrini Utami
Putri, mereka berkenalan di pesawat dalam penerbangan Jakarta
am
ub
Singapura dan ketika pesawat transit di Bandara Changi, Josep Ririmase
memperkenalkan Asrini Utami Putri dengan Raymond J Latuihamalo alias
ep
Ongen di ruang tunggu Bandara Changi;
k
Di ruang tunggu Bandara Changi Room Gate D42, Asrini Utami Putri
ah
si
atau Money Changer bersama-sama dengan Pollycarpus dan Ongen;
Saksi Raymond J Latuihamalo alias Ongen, menerangkan bahwa saksi
ne
ng
do
gu
lik
sebagai berikut :
ub
dengan Agen BIN Sentot pernah mendapat tugas dari Deputi II BIN (Drs.
ka
Gendeng Pamungkas;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Sekitar minggu pertama bulan Agustus 2004, Raden Mohamad Patma
si
Anwar ditelpon oleh Sentot yang mengatakan kalau ia punya cairan
yang bisa digunakan untuk membunuh Munir. Dan cairan tersebut telah
ne
ng
dicoba oleh Sentot dengan cara ikan asin yang dikasih cairan tersebut
diberikan ke kucing dan kucing tersebut mati, namun pembunuhan
terhadap Munir tidak jadi dilakukan oleh Raden Mohamad Patma Anwar
do
gu dan Sentot;
In
4. Raden Mohamad Patma Anwar pernah melihat Pollycarpus sebelum
A
kematian Munir, di parkiran BIN, dengan menggunakan sedan Volvo
warna hitam, ketika sedang dibonceng oleh Sentot dan sempat bertanya
ah
lik
kepada Sentot yang dijawab oleh Sentot kalau ia (Pollycarpus) adalah
orang Garuda yang ingin bertemu dengan bos-bos saja ;
am
ub
5. Sekitar bulan Juni/Juli 2004, Ir. Indra Setiawan, MBA selaku Direktur
Utama Garuda Indonesia berdasarkan permintaan tertulis dari As’ad
ep
selaku Wakil Kepala Badan Intelijen Negara telah menerbitkan dan
k
R
2004 perihal Surat Penugasan Pollycarpus sebagai Staf Perbantuan
si
(Aviation Security) di Unit Corporate Security;
ne
ng
do
gu
Amsterdam;
dengan Munir;
m
ub
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
minuman masing-masing untuk Munir dan Pollycarpus, selanjutnya
si
Pollycarpus duduk bersama-sama dengan Munir di Coffee Bean;
10. Ketika pesawat take off menuju Amsterdam sekitar 10 s/d 15 menit,
ne
ng
Munir terlihat sakit dan meminta promag, dan sekitar 2/3 jam sebelum
mendarat di Bandara Schippol, Munir meninggal dunia;
do
gu 11. Berdasarkan hasil lab dari Tukwila Seatle USA, ahli menyimpulkan
waktu in take arsen terjadi sekitar delapan hingga sembilan jam sebelum
In
A
Munir meninggal dunia;
12. Bahwa antara delapan hingga Sembilan jam sebelum Munir meninggal
ah
lik
dunia, posisi Munir berada di Bandara Changi Singapura, sehingga
dapat dipastikan Munir diracun dengan menggunakan Arsen, ketika
am
ub
sedang berada di Coffee Bean Bandara Changi Singapura;
13. Bahwa orang yang meracun Munir adalah Pollycarpus melalui minuman,
ep
k
mengingat orang yang paling dekat dengan Munir pada saat itu dan
ah
si
14. Sesudah Munir diketahui meninggal, Raden Mohamad Patma Anwar
sekitar tanggal 13 atau 14 September 2004, menanyakan kepada Sentot
ne
ng
melalui HP, yang dijawab oleh Sentot : itu bukan urusan kita, itu urusan
bapak-bapak yang di atas;
do
gu
lik
ub
17. Bahwa dengan dapat dipastikan intake racun terjadi di Bandara Changi
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
18. Bahwa walaupun perbuatan member racun terjadi di Bandara Changi
si
Singapura (perbuatan materiilnya/mattriele gedraging), namun akibat
konstitutifnya terjadi di atas pesawat Garuda yang berbendera
ne
ng
Indonesia;
19. Bahwa menurut Van Bemmelen dalam bukunya Ons Strafrecht
Algemeen deel het matriele strafrecht hal 84 : Pada Umumnya diterima
do
gu bahwa tempat dan waktu dari delict adalah tempat dan waktu perbuatan
materiil dilakukan (over het algemeen worden de tijd en de plaats, van
In
A
de matriele gedraging als tijd en plaats van het delicht beschowed),
namun dalam Azewijnse Paard Arrest HR 8 Juni 1936 NJ 36 No.954
ah
lik
diputus bahwa tempat/locus dimana alat bekerja berlaku juga sebagai
tempat dari feit (lihat juga Hazewinkel Suringa Inleideng tot de studie
van de Nederlands Strafrecht hal. 308-309;
am
ub
20. Bahwa selain itu Mahkamah Internasional dalam kasus Lotus Boskourt
juga membenarkan kapal Lotus diadili oleh Pengadilan Turki dengan
ep
menggunakan Hukum Pidana Turki, karena tabrakan kapal Lotus
k
si
Court of Justice) berpendapat karena akibat dari tabrakan adalah di
atas kapal Turki, maka itu berarti perbuatan terjadi di wilayah Turki;
ne
ng
do
gu
lik
ub
nyata, dalam hal ini kesalahan penerapan hukum yang dilakukan oleh Majelis
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Bahwa yang dimaksud kekeliruan yang nyata berdasarkan penjelasan Pasal
si
23 ayat 1 Undang-Undang No.4 Tahun 2004 adalah termasuk kesalahan
penerapan hukum (lihat juga Ketua Mahkamah Agung, Himpunan Notulen
ne
ng
Rapat Pleno Tahun 1990- Tahun 2000, hlm.621& 623);
2. Bahwa suatu kesimpulan pembuktian dalil putusan judex facti tidak dapat
do
gu masuk dalam kasasi, in casu Majelis Hakim Kasasi telah menilai kembali
hasil pembuktian dari judex facti, dengan menyatakan hasil pembuktian
In
tersebut merupakan hasil assumsi;
A
3. Bahwa Majelis Hakim Kasasi telah keliru dengan berpendapat bahwa alat
ah
lik
bukti petunjuk semata-mata harus hasil kombinasi a. keterangan saksi, b.
surat, c. keterangan terdakwa, padahal “Berdasarkan jiwa dari Pasal 183
KUHAP, maka alat bukti petunjuk telah dapat dibentuk oleh hakim melalui
am
ub
dua alat bukti yang disebutkan dalam Pasal 188 ayat (2), baik dalam jenis
yang berbeda. Yang penting alat bukti yang telah dipergunakan dalam
ep
siding-sidang sebelumnya” (bandingkan Adam Chazawi, Hukum Pembuktian
k
Tindak Pidana Korupsi, Penerbit PT. ALUMNI, Edisi Pertama, cet, ke-1,
ah
R
Tahun 2006, hlm.85); dalam hal ini judex facti untuk membentuk alat bukti
si
petunjuk telah menggunakan alat bukti lebih dari dua keterangan saksi dan
ne
alat bukti surat;
ng
do
gu
ahli Dr. Rer.Nat. I Made Gelgel Wirasuta, MSi, Apt, adalah merupakan
alat bukti yang sah, karena keterangan yang diberikan telah sesuai
ah
lik
dengan Pasal 185 dan Pasal 186 KUHAP, yang merupakan keadaan
baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263 ayat 1 huruf a, KUHAP,
m
ub
yang dapat menjadi bahan dalam membentuk alat bukti petunjuk yang
telah dibentuk oleh judex facti, yang menunjukkan bahwa benar telah
ka
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Jakarta Pusat dan membatalkan putusan Mahkamah Agung tanggal 3 Oktober
si
2006 No: 1185 K/Pid/2006 serta Mahkamah Agung akan mengadili kembali
perkara ini dengan mengambil alih pertimbangan/pendapat putusan Pengadilan
ne
ng
Tinggi Jakarta tanggal 27 Maret 2006, Nomor: 16/PID/2006/PT.DKI yang telah
menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 20 Desember
2005 Nomor: 1361/Pid.B/2005/PN.Jkt.Pst, yang memang sudah tepat dan
do
gu benar, kecuali mengenai lamanya pidana penjara yang dijatuhkan;
In
Menimbang, bahwa mengenai lamanya pidana yang akan dijatuhkan
A
terdapat perbedaan pendapat, Hakim Anggota I DR. H. PARMAN
SOEPARMAN, SH.MH dan Hakim Anggota IV DR.HARIFIN TUMPA, SH.MH.
ah
lik
mengusulkan lamanya pidana yang akan dijatuhkan adalah pidana penjara
selama 14 ( empat belas ) tahun, sesuai dengan lamanya pidana penjara yang
am
ub
dijatuhkan oleh Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 27 Maret 2006
No.16/PID/2006/PT.DKI jo putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 20
Desember 2005 No.1361/PID.B/2005/PN.JKT.PST. sedangkan Hakim Ketua
ep
k
Majelis, Hakim Anggota II dan Hakim Anggota III mengusulkan lamanya pidana
ah
si
Menimbang, bahwa yang menjadi alasan Hakim Anggota I Dr. Parman
ne
Soeparman, SH.MH dan Hakim Anggota IV. Dr. H. Harifin Tumpa, SH.
ng
do
gu
lik
dalam hal ini lamanya pidana yang telah dijatuhkan oleh Mahkamah Agung
dalam pemeriksaan tingkat kasasi, oleh Pengadilan Tinggi dalam
m
ub
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia, PT. Refika
si
Aditama, Cetakan Pertama : Juni 2006, hlm.25)”;
b. bahwa dengan alasan apapun juga tidak diperkenankan menjatuhkan
ne
ng
pidana penjara lebih dari apa yang diterapkan ketentuan pasal 10 (a) (Jan
Rumenelink ), Hukum Pidana, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
2003, hlm.465;
do
gu c. menurut Beccaria, “bahwa doktrin hukum pidana harus sesuai dengan
keyakinan sedangkan filsafat kebebasan kehendak, yang didasarkan atas
In
A
kedonisme sebagai konsekwensinya, maka hukum pidana harus
dirumuskan dengan jelas dan tidak memberikan kemungkinan bagi hakim
ah
lik
untuk melakukan penafsiran hanya badan perundang-undangan yang
dapat menetapkan pidana, yang juga harus dirumuskan secara tertulis
dan tertutup bagi penafsiran oleh hakim “ (Dwiga Priyatno op.cit, hlm.32);
am
ub
d. bahwa arrest Hoge Raad tanggal 21 Desember 1929, N.J 1929 : 29,
pada pokoknya berpendapat “jikalau kata-kata atau rumus undang-
ep
undang itu cukup jelas, maka hakim tidak boleh menyimpang dari kata-
k
berlainan dengan arti kata tersebut (H.A. Zainal Abidin Farid, Hukum
R
si
Pidana I, Sinar Grafika, cetak kedua, Juli 2007, hlm.115), dan in casu
kata-kata atau rumusan Pasal 266 ayat 3 KUHAP sudah cukup jelas,
ne
ng
do
gu
terhadap terpidana dalam perkara peninjauan kembali ini tidak boleh melampui
batas maksimum yang secara jelas ditentukan oleh Pasal 266 ayat 3 KUHAP,
ah
lik
yaitu “lamanya pidana yang telah dijatuhkan dalam putusan semula” dan in
casu lamanya pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa oleh Mahkamah Agung
m
ub
dalam tingkat kasasi adalah pidana penjara selam 2 tahun, lamanya pidana
penjara yang dijatuhkan oleh Pengadilan Tinggi yang menguatkan putusan
ka
Pengadilan Negeri adalah selama 14 tahun. Sehingga karena itu kedua Hakim
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Harifin Tumpa, SH. mengusulkan agar kepada terpidana yang dinyatakan
si
terbukti secara sah dan meyakinkan telah bersalah melakukan tindak pidana
yang didakwakan tersebut dapat dijatuhkan pidana penjara selama 14 (empat
ne
ng
belas) tahun dengan dikurangi masa penahanan yang telah dijalani oleh
terpidana tersebut menyimpang dari ketentuan Pasal 266 ayat 3 KUHAP;
Menimbang, bahwa yang menjadi alasan Ketua Majelis Bagir Manan,
do
gu Hakim Anggota II Djoko Sarwoko, SH.MH, Hakim Anggota III Prof.Dr. Paulus E.
Lotulung, SH. untuk menjatuhkan pidana yaitu pidana penjara selama 20
In
A
tahun, melampaui lamanya pidana yang telah dijatuhkan oleh Mahkamah
Agung dalam pemeriksaan tingkat kasasi, yaitu selama 2 tahun , dan lamanya
ah
lik
pidana yang dijatuhkan oleh Pengadilan Tinggi yang menguatkan putusan
Pengadilan Negeri dalam pemeriksaan tingkat banding adalah pidana penjara
14 tahun, berdasarkan alasan-alasan yang pada pokoknya sebagai berikut :
am
ub
1. bahwa tindak pidana yang dinyatakan terbukti antara lain adalah
“Pembunuhan Berencana” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340 KUHP
ep
dengan ancaman pidana hukuman pidana penjara seumur hidup atau
k
si
sepadan dengan tindak pidana yang terbukti tersebut, dan lamanya pidana
tersebut lebih sesuai kalau dijatuhkan terhadap pelaku tindak pidana
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
e. Terpidana baik dalam persidangan maupun di luar persidangan berusaha
si
mengaburkan perbuatannya dengan membuat pernyataan-pernyataan
yang mempersulit bahkan meremehkan upaya menjalankan peradilan
ne
ng
secara layak;
Menimbang, bahwa selain itu hal-hal lain yang dapat menjadi alasan
do
gu penjatuhan pidana yang lamanya melampaui pidana maksimum sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 266 ayat 3 KUHAP tersebut menurut pendapat Hakim
In
Ketua Majelis, Hakim Anggota II dan Hakim Anggota III tersebut adalah :
A
1. Bahwa sesuai dengan teori retributive yang murni (the pure retributivist)
ah
lik
“pidana harus cocok dan sepadan dengan kesalahan si pembuat”, dan in
casu pidana penjara yang lamanya 14 tahun tidak sepadan dengan
kesalahan yang dilakukan oleh terpidana yaitu “Melakukan pembunuhan
am
ub
berencana dan membuat surat palsu”;
2. Bahwa selain harus cocok dan sepadan dengan kesalahan sipembuat (cq
ep
k
si
selalu diprioritaskan, oleh karena itu manakala hakim harus memilih antara
keadilan dan kemanfaatan maka pilihan harus pada keadilan, demikian juga
ne
ng
ketika harus memilih antara kemanfaatan atau dan kepastian hukum, maka
pilihan harus pada kemanfaatan. Ajaran “prioritas baku” ini dianut pula oleh
do
gu
Pasal 18 RUU KUHP yang disusun oleh Panitia Penyusunan RUU KUHP
1991/1992 yang berbunyi “keadilan dan kepastian sebagai tujuan hukum
mungkin saling mendesak dalam penerapan pada kejadian-kejadian nyata.
In
A
lik
ub
dari ketentuan Pasal 266 ayat 3 KUHAP atas dasar keadilan dan
kemanfaatan dalam perkara ini lebih diutamakan dari kepastian hukum,
ka
mengingat jenis tindak pidana yang terbukti adalah sangat berat disertai
ep
kembali ;
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kemanfaatan boleh disingkirkan. Keadilan dan kemanfaatan tidak boleh
si
ditujukan kepada sebagian besar rakyat, sebagai dikemukakan oleh
penganut-penganut utilitarisme, juga tidak terhadap massa, yaitu suatu
ne
ng
jumlah tertentu orang-orang sebagai diajarkan oleh demokrasi liberal, dan
bukan terhadap golongan tertentu, yakni kaum proletar, seperti
diperjuangkan oleh kaum komunis, tetapi untuk masyarakat seluruhnya
do
gu (H. Zainal Abidin Farid, op.cit, hlm. 137) ;
In
Menimbang, bahwa oleh karena terjadi perbedaan pendapat dari Majelis
A
Hakim mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan dan walaupun telah
diusahakan dengan sungguh-sungguh tetapi tidak tercapai permufakatan maka
ah
lik
sesuai dengan Pasal 182 ayat 6 KUHAP jis Pasal 19 Undang-undang No.4
Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Pasal 30 Undang-undang No.5
am
ub
Tahun 2004 jo. Undang-Undang No.14 Tahun 1985, Majelis setelah
bermusyawarah telah mengambil putusan berdasarkan suara terbanyak (cq
Hakim Ketua Majelis Bagir Manan, Hakim Anggota II Djoko Sarwoko, SH.MH.
ep
k
dan Hakim Anggota III Prof. Dr. E. Paulus Lotulung, SH. ) yaitu kepada
ah
si
(dua puluh) tahun;
ne
Menimbang, bahwa karena terpidana tetap dinyatakan bersalah dan
ng
harus dihukum, maka biaya perkara ini dalam semua tingkatan peradilan harus
dibebankan kepada terpidana tersebut;
do
gu
lik
MENGADILI
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 20 Desember
si
2005, Nomor:1361/Pid.B/2005/PN.Jkt.Pst;
MENGADILI KEMBALI :
ne
ng
Menyatakan Terpidana : POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO
tersebut di atas terbukti secara sah dan meyakinkan telah bersalah melakukan
do
gu tindak pidana :
In
A
2. MELAKUKAN PEMALSUAN SURAT;
ah
lik
Menghukum oleh karena itu terpidana dengan pidana penjara selama :
20 (dua puluh) tahun;
Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terpidana dikurangkan
am
ub
seluruhnya dari hukuman yang dijatuhkan;
Menetapkan barang-barang bukti berupa :
ep
1. 1 (satu) lembar Asli Surat dengan Kop Garuda Indonesia Nomor
k
R
an, yang ditujukan kepada POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO/
si
522659 Unit Flight Operation (JKTOFGA) dan ditandatangani oleh
ne
INDRA SETIAWAN (Direktur Utama PT. Garuda Indonesia) ;
ng
3. 1 (satu) lembar foto copy Surat dan Chief Pilot A. 330 yang ditanda-
tangani oleh ROHANIL AINI Nota OFA/210/04 tanggal 31 Agustus 2004
do
gu
lik
ub
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7. 3 (tiga) lembar surat asli tanggal 8 September 2004 yang ditanda-tangani
si
oleh POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO BHP yang ditujukan kepada
Bapak VP Corporate Security PT. Garuda Indonesia;
ne
ng
8. 2 (dua) lembar surat asli tanggal 8 September 2004 yang ditanda-tangani
oleh POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO yang ditujukan kepada
Manager Operasi Penerbangan PT. Garuda Indonesia ;
do
gu 9. 1 (satu) Bundel Asli Surat tanggal 8 September 2004 yang ditujukan kepada
Bapak VP. CORPORATE SECURITY PT. GARUDA INDO-NESIA yang
In
A
ditandatangani oleh Terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO
BHP/522659 tentang Laporan Penugasan PDZ-2270/04 ;
ah
lik
10. 1 (satu) buah ID Card An. POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO No.
522659 Jabatan Aviation Security dikeluarkan pada tanggal 16 Juni 2004
yang ditandatangani oleh VP. HR. MANAGEMENT DAAN ACHMAD ;
am
ub
11. 1 (satu) lembar Asli Tax Invoice Novotel Apollo Singapore An. Terdakwa
POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO F/O Garuda GA 826 Room No.
ep
1618 tiba tanggal 6 September 2004 berangkat tanggal 7 September 2004 ;
k
si
13. 1 (satu) Bundel asli Kininklijke Merechaussee Distric Schiphol Algemene
Recherche, Dossier Onderzoek Niet Batuurlijke Dood MUNIR Geboren : 08-
ne
ng
do
gu
lik
16. 16 (enam belas) halaman berisikan foto-foto jenazah Mr. MUNIR selama
Sectie tanggal 8 September 2004 ;
m
ub
17. Surat dari dr. R. VISSER dari NFI kepada Mr. E. VISSER pejabat
Arrondissementsparket Haarlem tanggal 13 Oktober 2004 ;
ka
18. Surat hasil pemeriksaan postmortem Pro Justitia No. 04-419/R102 dibuat
ep
19. Surat “Deskundigenrapport, voorlopig rapport” yang dikeluarkan oleh dr. K.J.
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Nummer : PL278C/04-08133, Sectie Nummer : 2004419, tanggal 1 Oktober
si
2004 ;
20. Surat “Deskundigenrapport, voorlopig rapport” yang dikeluarkan oleh dr. K.J.
ne
ng
LUSTHOV, apotheker – toxicoloog dari Ministerie van Justitie- Neederlands
Forensisch Intituut, Zaaknummer 2004.09.08.036, Uw Kenmerk BPS/XPOL
Nummer PL278C/04-08133, Sectie Nummer : 2004419, tanggal 4 Nopember
do
gu 2004 ;
21. Copy Surat Tanda Penyerahan berkas yang sudah dilegalisir dari Ministerie
In
A
van Justitie kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia tanggal 25
Nopember 2004 ;
ah
lik
22. 1 (satu) buah Hand Phone merek NOKIA casing coklat hitam berikut nomor
kartu (Sim Card) nomor : 081596690617 ;
23. 1 (satu) eksemplar foto copy dilegalisir General Declaration pener-bangan
am
ub
Jakarta-Singapura tanggal 6 September 2004 ;
24. 1 (satu) eksemplar asli General Declaration penerbangan Singapura-
ep
Amsterdam tanggal 7 September 2004 ;
k
26. Note Book Merek Acer Travel Mate seri 4000 Model ZL I berikut tasnya ;
R
si
27. Hand Phone Merek Nokia 9210, CE 168 type RAE-3N ;
28. Simcard Nomor Telkomsel No. 621010 0013006566 ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
dan DR. HARIFIN TUMPA, SH.MH. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota dan
R
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
peninjauan kembali /Jaksa Penuntut Umum, dan Termohon peninjauan
si
kembali/Terpidana.
ne
ng
Anggota-Anggota Ketua
do
gu
In
A
ah
lik
Panitera Pengganti
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
P U T U S A N
M A H K A M A H A G U N G
b e r i k u t d a l a m perkara T erdakwa :
Tempat l a h i r :Solo ;
U m u r I t a n g g a l l a h i r : 44 t a h u n I 26 J a n u a r i 1 9 6 1 ;
Kebangsaan : Indonesia ;
0 1 / 2 2 P a m u l a n g Barat, Tangerang ;
Agama : Khatolik;
Pekerjaan : Pilot G a r u d a ;
Terdakwa berada d a l a m d i t a h a n :
2005;
Agustus 2005 ;
t a n g g a l 27 Agustus 2005 ;
Oktober 2005 s a m p a i d e n g a n t a n g g a l 2 5 N o p e m b e r 2 0 0 5 ;
N o p e m b e r 2005 s a m p a i d e n g a n t a n g g a l 2 5 D e s e m b e r 2005 ;
d e n g a n t a n g g a l 1 9 J a n u a r i 2006 ; v
J a n u a r i 2 0 0 6 s a m p a i d e n g a n t a n g g a l 20 Maret 2006 ;
t e r h i t u n g sejak t a n g g a l 8 J u n i 2006 ;
sejak t a n g g a l 7 A g u s t u s 2006 ;
t e r h i t u n g sejak t a n g g a l 6 S e p t e m b e r 2 0 0 6 ;
didakwa:
KESATU :
OEDI IRIANTO (dalam berkas terpisah) pda hari Senin tanggal 6 September
pada suatu waktu tertentu dalam bulan September 2004 bertempat di dalam
cara-cara s e b a g a i berikut :
kegiatan lainnya, yang dinilai oleh Terdakwa maupun pihak tertentu telah
s a n g a t m e n g g a n g g u d a n m e n j a d i h a l a n g a n atau k e n d a l a b a g i terlaksananya
s e n d i r i yang t i d a k dapat m e n e r i m a n y a ;
. -�--� korban M U N I R , S . H . ;
ti!; � /'{,: I c·,J maupun tidak langsung, hingga diketahuinya rencana korban MUNIR, SH.
· / ' Ii
� ' i yang akan berangkat ke B e l a n d a u n t u k m e l a n j u t k a n study ;
f
oleh saksi SUCIWATI bahwa MUNIR, S.H., akan berangkat hari Senin
t a n g g a l 6 S e p t e m b e r 2004 ;
S . H . ;
r.
;;,4
� \il
«: Saat itu Terdakwa melihat MUNIR, S.H. sedang berjalan menuju pintu
J� O·,
\ ::a ,& - ( rerdakwa kemudian menghampiri MUNIR, S.H. sambil menyapa dan
\ -&1 a
it ' · � m e n a n y a k a n tempat duduk yang oleh MUNIR, S.H., ditunjukkan seat
,, l
,>/ n u m b e r n y a y a k n i n o m o r 40 G d i kelas e k o n o m i ;
Terdakwa m e l a k s a n a k a n r e n c a n a n y a u n t u k m e n g h i l a n g k a a n nyawa M U N I R ,
tempat d u d u k ;
HASTAWATI m e n d a t a n g i M U N I R , S . H . d a n m e n y a l a m i n y a ;
a d a l a h r a c u n arsen d a l a m j u m l a h yang m e m a t i k a n ;
s e d a n g k a n m i n u m a n yang d i s a j i k a n s e b a g a i welcome d r i n k h a n y a l a h o r a n g e
juice d a n wine ;
�
/ �
AH 1 ,o r a n g e
fl·��. j u i c e telah d i m a s u k l < a n racun arsen dan d i a t u r d a l a m n a m p a n secara
f,�., (.\\,selang-seling masing-masing dua gelas di depan berisi wine dan orange
I
\ ;·{ G . 'juice yang telah dimasukkan racun arsen terse but serta dua gelas di
m i n u m a n wine ;
IRIANTO dan saksi YETI SUSMIARTI tahu dan dapat memastikan bahwa
disajikan paling depan, dan minuman itulah yang telah dicampur dengan
racun arsen ;
Pada saat yang sama apa yang dilakukan Terdakwa adalah mengawasi
berbicara d e n g a n saksi P A N T U N M A T O N D A N G s e l a k u p i l o t ;
Setelah penerbangan selama kurang lebih 120 (seratus dua puluh) menit,
maka pada pukul 23.32 WIB pesawat Garuda Indonesia Airways nomor
f�J:Ji�.,� Singapura. Selang 15 menit setelah take off, MUNIR, S.H. mulai merasa
1
�
/
��"\!-;\ ' mules sebagai akibat mulai bereaksinya racun arsen di dalam tubuhnya
,y,...,
. ) � ·
� 'ef
f �; -, }aos d a n c e l a n a yang d i k e n a k a n korban pada saat itu ;
·· -�;;,�·- /3 (tiga) jam kemudian setelah take off dari Singapura tersebut saksi
· /
Saat itu korban MUNIR, S.H., diputuskan dibawa ke bisnis class untuk
dibaringkan dan oleh saksi Dr. TARMIZI diberikan 2 (dua) b u t i r tablet New
menjadi tenang ;
M U N I R , S . H . m e n i n g g a l d u n i a , l a l u d i b u a t k a n surat k e m a t i a n ;
an atau otopsi mayat atas nama MUNIR, S.H. berlangsung dari tanggal 8
d a l a m isi l a m b u n g ;
l
. �i> . p e m e r '. k s a a n ""?" "?" bukti ; "" lengan pend�k warna "":"
�:f( \��:\ d a n biru, celana panjanq Je-�ns warna h i t a rn , kaos kak'. �arna biru dan
: ,
· ...
... t /,
� 1 t! - ct
\ ) (�. ·;,�ffJJ \ ./ b a r a n g bukt r beru p a 1 ( satu ) po t o n g ka os Je n ga n p en d e k warna a b u a b u - an
-
� ( ,_
-;..
;:.
� 45�· )' biru se rt a 1 ( satu ) p oton g c elana pan ang j j eans warna hitam p ositi f
- '
�/ m e n g a n d u n g arsen ;
a y at ( 1 ) ke 1 - K U H Pidana ;
D A N
K E D U A
secara s e n d i r i s e n d i r i a t a u p u n b e r s a m a s a m a d e n g a n R A M
- - E L G IA A NW AR d a n
sengaja memakai surat palsu atau y ang dipalsukan seolah olah - asli, dan
pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian, perbuatan mana dilak u kan
H a l . 7 da ri 46 h a l . P ut . N o. 1 1 8 5 K/ P i d / 2006
keberadaan Capten, yang kemudian dijawab oleh saksi ROHANIL AINI
"untuk apa ? ;
percaya dan yakin karena status Terdakwa sebagai pilot senior Garuda
�[;
9,A_� Jf r'f s e h i n g g a a k h i r n y a s a k s i R O H A N I L A I N I m e m b u a t Nata P e r u b a h a n S c h e d u l e
l..t: r.�·'·.nomor : O F A/ 2 1 9 / 0 4 saat itu juga yang ditandatangani sendiri oleh saksi
r
i ;1 .\ J , \;i. ROHANIL AINI padahal saksi ROHAN I L AINI tidak berwenang untuk itu.
·�.;;;:"'"'' Terdakwa sebagai extra cte« ke Peking. Keyakinan saksi ROHANIL AINI
R A M E L G I A ANWAR ;
antara lain untuk biaya t r a n s p o rt a s i dan akomodasi. Oleh karena itu saksi
�G
x ;' \�> surat penugasan dengan nomor dan isi yang sama yaitu surat Nomor :
. � 1 , d .
· ��. �v. - -
""� September 2004 yang dibuat seakan-akan asli tersebut, akhirnya PT.
� - -
�ii!- Garuda Indonesia menanggung segala biaya yang t i m b u l akibat p e r j a l a n a n
M a h k a m a h A g u n g tersebut ;
Garuda Indonesia) ;
Security) ;
Security) d e n g a n N o . seri 0 0 7 8 1 ;
Indonesia;
Indonesia;
2270/04;
8. M o n t h l y S c h e d u l e O r i g i n a l atas n a m a Terdakwa P O L L Y - C A R P U S
V P . H R . M A N A G E M E N T DAAN A C H M A D ;
1 1 . 1 (satu) lembar foto cpy Surat dari Chief Pilot A. 330 yang
B U D I H A R I PRIYANTO ;
12. 1 (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A. 330 yang
BUDIHARI PRIYANTO;
Dood M u n i r G e b a r e n : 0 8 - 1 2 - 1 9 6 5 te M a l a n g , I n d o n e s i a ;
14. Copy surat "Verslag betreffende een niet natuurlijke d o o d " , yang
Justitie k e n m e r k B P S / X P O L N u m m e r : P L 2 7 8 C / 0 4 - 0 8 1 3 3 , Sectie
N u m m e r : 2 0 0 4 4 1 9 , t a n g g a l 4 N o p e m b e r 2004 ;
I n d o n e s i a t a n g g a l 25 N o p e m b e r 2004 ;
p e n e r b a n g a n J a k a rt a - S i n g a p u r a t a n g g a l 6 September 2004 ;
BUDIHARI PRIYANTO;
24. 1 (satu) buah Hand Phone merek NOKIA casing coklat hitam
berikut n o m o r kart ( S i m C a r d ) n o m o r 0 8 1 5 9 6 6 9 0 6 1 7 ;
Jakarta-Singapura-Amsterdam ;
28. Note Book Merek Acer Travel Mate seri 4000 Model ZL I berikut
tasnya;
b a r a n g bukti d a l a m perkara l a i n ;
2 . 5 0 0 , - ( d u a ribu l i m a ratus r u p i a h ) ;
1 3 6 1 / P i d . B / 2 0 0 5 / P N . J k t . P s t , t a n g g a l 20 Desember 2 0 0 5 yang a m a r l e n g k a p n y a
s e b a g a i berikut :
p e m a l s u a n surat" ;
h u k u m a n penjara s e l a m a 1 4 (empat b e l a s ) t a h u n ;
( l i m a ribu r u p i a h ) ; ,
Garuda Indonesia) ;
2. 1 (satu) lembar foto copy Surat dan Chief Pilot A. 330 yang
PRIYANTO;
3. 1 (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A. 330 yang
BUDIHARI PRIYANTO;
,_.
Security);
Security) d e n g a n N o . seri 0 0 7 8 1 ;
Indonesia;
Indonesia;
L a p o r a n P e n u g a s a n PDZ-2270/04 ;
DAAN A C H M A D ;
10. 1 (satu) lembar Asli Tax Invoice Novotel Apollo Singapore An.
t a n g g a l 7 September 2004 ;
_Ai:11",,,
'>it;;".
��; :1,r .'
t .
Algemene Recherche, Dossier Onderzoek Niet Batuurlijke Dood
.....; ,. M U N I R G e b o r e n : 0 8 - 1 2 - 1 9 6 5 te M a l a n g , I n d o n e s i a ;
&�
I
'"('
::E ;, �
. /ti
\
) ·· 1 3 . Copy s u r a t "Verslag betreffende een niet natuurlijke dood", yang
�-- !· . :: , > i
t;:����t � :· d i k e l u a r k a n o l e h H B D a m m e n s e l a k u "de Officer van Justitie in het
,,
.,.,_!
1.,,, 1,,.
/ Arrondissement H a a r l e m " , 7 September 2 0 0 4 ;
·
� ;?1!�·
� �/r
0 8 1 3 3 , Sectie N u m m e r : 2 0 0 4 4 1 9 , t a n g g a l 1 Oktober 2 0 0 4 ;
0 8 1 3 3 , Sectie N u m m e r : 2 0 0 4 4 1 9 , t a n g g a l 4 N o p e m b e r 2 0 0 4 ;
21. 1 (satu) buah Hand Phone merek NOKIA casing coklat hitam
b e r i k u t n o m o r k a rt u ( S i m C a r d ) n o m o r : 0 8 1 5 9 6 6 9 0 6 1 7 ;
b a n g a n J a k a rt a - S i n g a p u r a t a n g g a l 6 S e p t e m b e r 2004 ;
S i n g a p u r a - A m s t e r d a m t a n g g a l 7 S e p t e m b e r 2004 ;
2 4 . Satu b u a h b u k u M e m o P a d m i l i k Terdakwa P O L L Y C A R P U S
tasnya ;
2 6 . H a n d P h o n e M e r e k N o k i a 9 2 1 0 , C E 1 6 8 type R A E - 3 N ;
J a k a rt a - S i n g a p u r a - A m s t e r d a m ;
d a l a m perkara l a i n ;
M e n i m b a n g , bahwa p u t u s a n P e n g a d i l a n T i n g g i J a k a rt a N o . 16/PID/2006/
P T . O K I , t a n g g a l 27 M a r e t 2 0 0 6 y a n g a m a r l e n g k a p n y a s e b a g a i b e r i k u t :
Terdakwa;
MENGADILI SENDIRI :
d a k w a a n Kesatu ;
M e m b a b a s k a n ia o l e h k a r e n a n y a d a r i d a k w a a n Kesatu t e r s e b u t ;
Kedua;
M e n e t a p k a n Terdakwa tetap b e r a d a d a l a m t a h a n a n ;
Terdakwa y a n g c a l a m t i n g k a t b a n d i n g d i t e t a p k a n s e b e s a r R p . 5.000,
( l i m a ribu r u p i a h ) ;
U m u m u n t u k d i j a d i k a n b a r a n g b u k t i d a l a rn p e r k a r a l a i n ;
'
.ov-:
� -1 , Terdakwa m e n g a j u k a n p e r m o h o n a n k a s a s i t e r h a d a p p u t u s a n P e n g a d i l a n T i n g g i
1
1 "" §;a_, A,, terseb:�mperhatikan memori kasasi tanggal 2 M e i . 2006 d.ari Jaksa/Penuntut
�-=,-.:,.-� Memperhatikan pula memori kasasi tanggal 8 Mei 2006 dari Kuasa
•-r
Hukum Terdakwa berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 19 April 2006
J a k a rt a P u s a t p a d a t a n g g a l 8 Mei 2006 ;
M e n i m b a n g , bahwa p u t u s a n P e n g a d i l a n T i n g g i t e r s e b u t t e l a h diberitahu
k a n k e p a d a J a k s a / P e n u n t u t U m u m d a n Terdakwa m a s i n g - m a s i n g p a d a t a n g g a l
1 2 A p r i l 2 0 0 6 d a n 1 7 A p r i l 2 0 0 6 k e m u d i a n J a k s a / P e n u n t u t U m u m d a n Terdakwa
alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut
P e rn o h o n K a s a s i I d a n P e m o h o n n K a s a s i I I t e r s e b u t f o r m a l d a p a t d i t e r i m a ;
sebagai berikut :
B a h w a P e n g a d i l a n T i n g g i J a k a rt a t i d a k m e m u a t / m e m p e rt i m b a n g k a n keada-
Penuntut Umum dalam tuntutan, oleh karenanya judex facti telah salah
menerapkan hukum yaitu tidak menerapkan Pasal 197 ayat (1) huruf (f)
KUHAP;
P e m o h o n K a s a s i l l ff e r d a k w a :
mestinya.
Hal ini dikuatkan pula oleh Sdr. JPU pada halaman 60 surat
tuntutannya ;
s u r a t t u n t u t a n J a k s a P e n u n t u t U m u m itu t e r b u k t i a t a u k a h t i d a k , a k a n
m e n g h i l a n g k a n jiwa M u n i r
p r o v i d e r c o m p a n y t e l e k o m u n i k a s i n y a ? A p a materi p e m b i c a r a a n n y a
o u t t e r s e b u t sifatnva t i d a k p a s t i d a n m u d a h b e r u b a h serta d i r a g u k a n
k a r e n a faktor t e k n o l o g i rn a u p u n n o n t e k n o l o g i , s e h i n g g a m e n y e b a b
motivasi m e m b u n u h C ?
'I
ayat (1) KU HAP karena print out telepon tidak ditetapkan sebagai
perolehan adanya bukti petunjuk. lebih dari itu, Print out tersebut
telepon yang tidak pernah diuji kebenarannya itu. Hal ini semakin
b e r d a s a r k a n h a s i l p e m b u k t i a n d i p e r s i d a n g a n . O l e h k a r e n a itu p u t u s
D i d a l a m p e rt i m b a n g a n h u k u m M a j e l i s H a k i m T i n g k a t P e rt a m a p a d a
bahwa m a s u k n y a ( i n take) r a c u n a r s e n a d a l a h s e l a m a p e n e r b a n g a n
t e n t a n g g e j a l a awal atas a r s e n u m u m n y a t e r j a d i 1 0 m e n it - 60 m e n it
s e j a k i n - t a k e , a r s e n d i t a m b a h d e n g a n d e v i a s i k u r a n g l e b i h 30 m e n i t ,
P e rt i m b a n g a n h u k u m J u d e x F a c t i e y a n g m e n d a s a r k a n p e n d a p a t n y a
m e n g e n a i p e n i l a i a n k e t e r a n g a n s a k s i a h l i secara b e r i m b a n g ;
M e m o r i B a n d i n g Y a n g D i a j u k a n O l e h P e m a h o n K a s a s i ff e r d a k w a .
d i a b a i l < a n o l e h J u d e x Factie ;
,,
Dengan berdasarkan surat dakwaan itu, persidangan telah
berikut:
69 S u r a t t u n t u t a n ) ;
d i b u k t i k a n a r s e n tersebut m a s u k m e l a l u i m u l u t m e l a l u i p e r a n t a r a
t e l a h d a p a t d i b u k t i k a n " ( h a l a m a n 72 s u r a t t u n t u t a n ) . ;
N a m u n a n e h n y a , J u d e x Factie k e m u d i a n t i d a k m e m u t u s p e r k a r a ini
H a l . 20 d a r i 46 h a l . P u t . No. 1 1 8 5 K/Pid/2006
Jaksa Penuntut Umum itu benar dan menyatakan Pemohon Kasasi
M a j e l i s H a k i m t i n g k a t p e rt a m a d a l a m p e rt i m b a n g a n h u k u m n y a p a d a
d i b e r i k e s e m p a t a n m e n y u s u n nota p e m b e l a a n , k a r e n a h a k i m d a l a m
kan o l e h J u d e x Factie ;
d a n b e rt e n t a n g a n p u l a d e n g a n a s a s - a s a s d a n p r i n s i p - p r i n s i p h u k u m
p i d a n a d a n h u k u m acara p i d a n a s e b a g a i b e r i k u t :
s e l a i n d a r i p a d a h a l - h a l y a n g t e l a h d i d a k w a k a n atau d i t u n t u t .
m e l a k u k a n p e m b u n u h a n b e r e n c a n a t e r h a d a p M u n i r d e n g a n cara
Hal. 21 d a r i 46 h a l . P u t . N o . 1 1 8 5 K/Pid/2006
halaman 69 alinea keempat). Dengan demikian, seharusnya
K a rt i n i , C e t a k a n Ketiga T a h u n 1 9 9 3 , h a l a m a n 4 1 9 d i s e b u t k a n :
k a n t i n d a k p ' d a n a s e p e rt i y a n g d i s e b u t k a n atau y a n g d i n y a t a k a n
b. B e rt e n t a n g a n d e n g a n k e t e n t u a n P a s a l 1 9 7 ayat ( 1 ) KU H A P .
ialah segala apa yang ada dan apa yang diketemukan di sidang
saksi A h l i Toxicology ;
Kedokteran K e h a k i m a n B e l a n d a s e b a g a i m a n a t e rt u a n g d i d a l a m
v i s u m et r e p e rt u m , t i d a k d a p a t d i k e t a h u i m e l a l u i m e d i a m a k a n a n
atau m i n u m a n a p a k a h r a c u n a r s e n t e r s e b u t m a s u k . H a l tersebut
hukum ;
p u t u s a n n y a " , patut u n t u k d i n y a t a k a n b a t a l d e m i h u k u m ;
butir 1 . 1 d i atas ;
1.5. J u d e x Factie m e n e r i m a d a n m e n g g u n a k a n a l a t b u k t i y a n g t i d a k s a h .
P e m e r i n t a h R . I . y a n g m e n y a n g k u t o t o p s i atas j e n a z a h M u n i r k e p a d a
H a l . 23 dari 46 h a l . P u t . N o . 1 1 8 5 K/Pid/2006
V i s u m et r e p e rt u m d i p e r i k s a d a n d i a j u k a n s e b a g a i b u k t i , s e d e m i k i a n
otopsi itu batal demi hukum karena dalam perkara pidana yang
tersebut ;
m a k a a d a l a h wajar a p a b i l a p e r k a r a y a n g m e n e m p a t k a n Pollycarpus
s e b a g a i Terdakwa i n i t i d a k d a p a t d i t e r i m a ;
(onvoldoende gemotiveerd).
t e r u s m e n g u a t k a n P u t u s a n P e n g a d i l a n N e g e r i b e g i t u saja ;
B a h w a m e n u r u t Y u r i s p r u d e n s i MA R I T e rt a n g g a l 1 6 Desember 1 9 7 0
N o . 492 K/ S i p / 1 9 7 0 d i n y a t a k a n :
B a h w a d e n g a n d e m i k i a n t e r b u k t i , o l e h k a re n a d i d a l a m m e m u t u s k a n
4 9 2 K/Sip/ 1 9 7 0 , P u t u s a n P e n g a d i l a n T i n g g i h a r u s d i b a t a l k a n ;
1.7. J u d e x factie t i d a k m e n e r a p k a n k e t e n t u a n P a s a l 1 8 3 K U H A P .
H a l . 24 dari 46 h a l . P u t . N o . 1 1 8 5 K/Pid/2006
menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan
ini pun harus timbul sebagai akibat dari adanya pembuktian dari
s e k u r a n g - k u r a n g n y a 2 ( d u a ) a l a t b u k t i y a n g s a h s e p e rt i t e l a h d i s e b u t
d i atas.
t a n p a m e n d a s a r k a n atas a d a n y a 2 ( d u a ) a l a l b u k t i y a n g s a h , Judex
F a c t i e t e l a h m e m v o n i s Terdakwa b e r s a l a h m e l a k u k a n t i n d a k p i d a n a
a p a b i l a p u t u s a n J u d e x Factie b a t a l d e m i h u k u m
Keberatan P e m o h o n K a s a s i tersebut s e s u a i p u l a d e n g a n D i s s e n t i n g
h a l a m a n 26 ;
ketentuan.
t i d a k pasti d a n b e r u b a h - u b a h .
H a l . 25 dari 46 h a l . P u t . N o . 1 1 8 5 K/Pid/2006
makanan, yaitu mie goreng dan pasta dengan bekerjasama
h u k u m M a i e l i s H a k i m T i n g k a t P e rt a m a p a d a h a l a m a n 94) ;
Pollycarcus B u d i h a r i Priyanto ;
membunuh M u n i r ;
melakukan pembunuhan ;
Terdakwa u n t u k d i a d i l i s e c a r a a d i l , j u j u r , d a n f a i r ;
H a l . 26 da ri 46 h a l . P u t . N o . 1 1 8 5 K/Pid/2006
Bahwa peristiwa tentang Terdakwa menaburkan racun arsen ke
M a j e l i s H a k i m T i n g k a t P e rt a m a p a d a h a l a m a n 9 3 y a n g t e l a h d i a m b i l
a. F a k t a b a h w a T e r d a k w a d a l a m p e n e r b a n g a n J a k a rt a - S i n g a p u r a
H a s t a w a t i , O e d i l r i a n t o , d a n Yeti S u s m i a rt i , d a n
c. Fakta b a h w a k e m u d i a n mereka s a l i n g m e n g e n a l
b u k t i p e t u n j u k atas a d a n y a p e r s i a p a n Terdakwa u n t u k b e r b i c a r a d a n
Banding);
sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 188 ayat (2) KUHAP yang
j e l a s - j e l a s b e rt e n t a n g a n d e n g a n k e t e r a n g a n s a k s i d i b a w a h s u m p a h
P u t u s a n M a j e l i s H a k i m T i n g k a t P e rt a m a p a d a h a l a m a n 68 a l e n i a ke-
d a n 29 ;
2.3. Judex Factie telah mengadili tidak sesuai dengan surat dakwaan
91 d a n h a l a m a n 9 7 , y a n g m a n a p e rt i m b a n g a n h u k u m t e r s e b u t t e l a h
karena itu, maka adalah patut dan wajar apabila putusan Judex
Factie d i n y a t a k a n batal m e n u r u t h u k u m
2.4. J u d e x facti m e n g a b a i k a n r e k o n s t r u k s i .
berikut :
- Bahwa p e l a k s a n a a n R e k o n s t r u k s i t e r s e b u t d i l a k u k a n b e r d a s a r - k a n
satu saksi pun yang menolak adegan yang di foto saat rekon
struksi t e r s e b u t ;
H a l . 28 d a r i 4G h a ! . Put. No. 1 1 8 5 K/ P i d / 2 0 0 6
..
II No. 26 b e s e rt a foto R e k o n s t r u k s i t e r s e b u t d i m a n a s a a t a d e g a n
kelas B i s n i s ;
m a u p u n m a k a n a n d a r i k u r s i y a n g p a l i n g d e p a n k e m u d i a n urut ke
yang menolak) ;
a d a l a h wajar d a n a d i l a p a b i l a P u t u s a n J u d e x F a c t i e d i b a t a l k a n
3. J u d e x Factie t e l a h m e l a m p a u i k e w e n a n g a n n y a .
sesuai dengan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum dan (b). Judex
H a l . 29 d a r i 46 h a l . P u t . N o . 1 1 8 5 K/Pid/2006
..
wajar d a n a d i l a p a b i l a M a h k a m a h A g u n g R I m e m b a t a l k a n P u t u s a n J u d e x
F a c t i e tersebut ;
1 . P u t u s a n j u d e x factie t i d a k m e n e r p a k a n h u k u m s e b a g a i m a n a m e s t i n y a .
1 . 1 . J u d e x Factie s a l a h m e n e r a p k a n h u k u m d a l a m m e n j a t u h k a n p u t u s a n
A q u o atas surat d a k w a a n k u m u l a t i f J a k s a P e n u n t u t U m u m .
J a k s a P e n u n t u t U m u m m e n j e l a s k a n s e g a l a t i n d a k a n Terdakwa y a n g
Adalah sesuatu yang janggal, aneh dan tidak masuk akal apabila
practice d a l a m d u n i a p e n e r b a n g a n y a n g d i g e l u t i n y a ?
H a l. 30 d a ri 46 h a l . P ut . No . 1185 K/ P i d / 2 0 0 6
dituduhkan Jaksa Penuntut Umum sebagai salah satu cara agar
terbukti ?
untuk ditolak ;
a l e n i a ke-2 d a n p e rt i m b a n g a n h u k u m t e r s e b u t t e ! a h d i a m b i l a l i h o l e h
m e l a k u k a n perbuatan p i d a n a tersebut t i d a k m e l a k u k a n s e m u a u n s u r
K U H P i d a n a s e b a g a i m a n a yang d i d a k w a k a n tersebut ;
s a l a h k a n Terdakwa t e l a h b e r s a l a h m e l a k u k a n t i n d a k p i d a n a T U R U T
M E M P E R G U N A KA N S U R A T P A L S U , s e b a g a i m a n a t e r s e b u t dalam
Pasal 263 (2) KUHPidana (yang ada dalam Surat Dakwaan dan
Surat Tuntutan) ;
J u d e x Factie t e r s e b u t d i n y a t a k a n b a t a l d e m i h u k u m ;
(ONVOELDOEN E GEMOTIVEERD).
B a h w a d a l a m m e m u t u s k a n perkara a q u o M a j e l i s H a k i m P e n g a d i l a n
N e g e r i b e g i t u saja ;
B a h w a m e n u r u t Y u r i s p r u d e n s i MA R I T e rt a n g g a l 1 6 D e s e m b e r 1 9 7 0
N o . 492 K/ S i p / 1 9 7 0 d i n y a t a k a n :
p u t u s a n p e n g a d i l a n n e g e r i b e g i t u saja" ;
harus dibatalkan ;
H a l . 32 dari 46 h a l . P u t . N o . 1 1 8 5 K/ P i d / 2 0 0 6
2. P u t u s a n j u d e x facti m e n g a d i l i d e n g a n cara t i d a k m e m p e rt i m b a n g k a n nota
P e m o h o n K a s a s i !T e r d a k w a .
.
- '!;,.,
..; · � j
.,,\
V'\
a d a n y a p e rt i m b a n g a ri h u k u m atas Nata P e m b e l a a n d a n Memori Banding
\;I �·· . 1; � '. dilakukan dengan ��;a m;e:ga:il�::�g �d:: seascu: d:::�� :�:s-:s:s
1
,,
,�i�t�"" Ill. Tentang Dissenting O p i n i o n D u a H a k i m Tingkat B a n d i n g .
Banding yaitu H. Basoel.i, S.H., dan Sri Handoyo, S . H , dengan ini Pemohon
Kasasi m e n y a m p a i k a n h a l - h a l s e b a g a i berikut :
"common law". Prinsip ini mengajarkan bahwa jika ada sedikit saja
P u t u s a n a q u o t i d a k d i d a s a r k a n k e y a k i n a n y a n g bu lat/pen u h ( 1 0 0 % ) , d a n
P e m o h o n K a s a s i s e p e n d a p a t b a h w a M a j e l i s H a k i m T i n g k a t P e rt a m a
dinyatakan batal d e m i h u k u m ;
m e n y a t a k a n D a k w a a n Kesatu t i d a k t e r b u k t i a k a n tetapi D a k w a a n
r:
Pemohon Kasasi melakukan tindak kejahatan menggunakan
AH t/ Q . s u r a t p a l s u h a n y a u n t u k d a p a t m e n i k m a t i p e r g i ke S i n g a p u r a d a n
. .;/ (:\
.( \:1,;)!;�11 }
\
Menimbanq, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
ringannya pidana dalam perkara ini merupakan wewenang judex factie yang
j a t u h k a n h u k u m a n d e n g a n t i d a k m e m b e r i k a n p e rt i m b a n g a n y a n g c u k u p ;
M e n i m b a n g , b a h w a b e r d a s a r k a n p e rt i m b a n g a n d i a t a s , l a g i p u l a t e r n y a t a ,
P e m o h o n Kasasi I : J a k s a / P e n u n t u t U m u m tersebut h a r u s d i t o l a k ;
T e r h a d a p P e m o h o n K a s a s i 1 1 /T e r d a k w a
Tentang d a k w a a n Kesatu :
B a h w a t e r l e p a s d a r i a l a s a n - a l a s a n k a s a s i t e r s e b u t , j u d e x facti t e l a h s a l a h
m e n e r a p k a n h u k u m p e m b u k t i a n d e n g a n p e rt i m b a n g a n s e b a g a i b e r i k u t :
alat bukti sebagaimana antara lain diuraikan pada hal. 85, 87, 88, 93, 97
3. B a h w a b e r d a s a r k a n P a s a l 1 8 8 (2) KU H A P , p e t u n j u k s e b a g a i a l a t b u k t i h a r u s
4. Bahwa d a l a m p e rt i m b a n g a n n y a , j u d e x facti b e r p e n d a p a t s e b a g a i m a n a y a n g
dari bentuk dan j umlahnya y ang sangat mudah untuk dibungkus dan
baga imana c ara memasukkan racun arsen ke dalam makanan (me al)
( P u t u s a n P e n g a d i l a n Negeri h a l . 93) ;
penyajian makan malam dengan lancar dengan cara saksi Oedi lrianto
dalam dua paket makanan pilihan yang diserahkan mie goreng dan
Negeri h a l . 93) ;
94);
P e n g a d i l a n N e g e r i h a l . 94) ;
selalu diawasi oleh saksi Oedi lrianto karena tugasnya d a n diawasi juga
s e b a g a i m a n a d i m a k s u d d a l a m P a s a l 1 8 8 ( 1 ) d a n ( 2 ) KU HAP ;
6. Bahwa judex facti menyimpulkan saat masuknya (in - take) racun arsen
makanan (Putusan Pengadilan Negeri hal. 99) kesimpulan yudex facti ini
s a l a h , sebab :
a r s e n ke t u b u h m a n u s i a d a n t e r l i h a t n y a g e j a l a a w a l , a d a l a h :
1 ). K e t e r a n g a n Addy Q u r e s m a n ST : 30 m e n it s a m p a i 4 j a m ;
H a l . 37 d a r i 46 h a l . P u t . N o . 1 1 8 5 K/Pid/2006
2). Keterangan Dr. Boedi Sampoerno 1 0 m e n it s a m p a i 1 1 0 m e n i t ;
ratanya a d a l a h a n t a r a : 1 0 m e n i t s a m p a i 4 j a m ;
b. B e r d a s a r k a n fakta-fakta d a l a m p e r s i d a n g a n , t e r l i h a t n y a g e j a l a awal p a d a
-15 sebelum take off dan sebelum penyajian makanan korban (Munir)
p e r g i ke t o i l e t . P a d a saat p e n y a j i a n m a k a n a n , 30 - 40 m e n i t s e t e l a h take
off, korban (Munir) tidak mau makan dan mengatakan kalau perutnya
P u t u s a n P e n g a d i l a n Neqeri h a l a m a n 40) ;
1 ). P e n e r b a n g a n pesawat J a k a rt a - S i n g a p u r a : 98 m e n i t ;
2 ) . Transit di Bandara C h a n g i : 60 m e n i t ;
3 ) . T i m b u l n y a g e j a l a awal k o r b a n ( M u n i r ) d a l a m p e s a w a t
untuk penerbanganSingapura-Amsterdam : 1 0 - 1 5 m e n it ;
tiga kemungkinan saat masuknya (in take) racun arsen ke dalam tubuh
k o r b a n ( M u n i r ) yaitu :
1 ). S e b e l u m p e n e r b a n g a n J a k a rt a - S i n g a p u r a ;
2). D a l a m p e n e r b a n g a n J a k a rt a - S i n g a p u r a ;
3). S e s u d a h p e n e r b a n g a n J a k a rt a - S i n g a p u r a ( d i B a n d a r a C h a n g i ) ;
t u b u h k o r b a n ( M u n i r ) t i d a k d a p a t d i p a s t i k a n , s e b a b d a r i fakta-fakta d a l a m
persidangan perkara i n i tidak ada satupun alat bukti yang dapat dipakai
7. B a h w a b e r d a s a r k a n h a l - h a l t e r s e b u t d i atas d a p a t d i s i m p u l k a n b a h w a :
b. T i d a k d a p a t d i b u k t i k a n bahwa T e r d a k w a l a h y a n g m e n y e b a b k a n k e m a t i a n
atau m i e g o r e n g y a n g d i m a k a n atau d i m i n u m k o r b a n ;
H a l . 38 dari 46 h a l . P u t . N o . 1 1 8 5 K/Pid/2006
yang disajikan kepada korban (Munir) dalam penerbangan pesawat
J a k a rt a - S i n g a p u r a ;
Kesatu t i d a k terbukti secara sah dan meyakinkan, oleh karena itu Terdakwa
m e n q e n a i a l a s a n ke I I b u t i r 1 d a n 2 :
Bahwa alasan-alasan ini juga tidak dapat dibenarkan, sebab judex facti
sudah tepat yaitu tidak salah salah menerapkan, lagi pula alasan-alasan
kasasi hanya berkenaan dengan tidak diterapkan suatu peraturan hukum atau
No. 8 Tahun 1 9 8 1 ) ;
dakwaan Kedua adalah dakwaan yang berdiri sendiri (Pasal 65 (1) KUHP).
menggunakan surat palsu (Pasal 263 (2) KUHP), bukan melakukan pemalsuan
surat ( P a s a l 263 ( 1 ) K U H P ) ;
pendapat y a n g b e r b e d a , yaitu :
P e n d a p a t H a k i m A n q q o t a A rt i d j o A l k o s t a r , S.H.,.LLM.,
M e n g a b u l k a n p e r m o h o n a n k a s a s i P e n u n t u t U m u m d e n g a n p e rt i m b a n g a n
hukum:
h a l - h a l y a n g m e r i n g a n k a n secara b e n a r d a l a m m e n j a t u h k a n p i d a n a ;
KUHP dan pemalsuan surat Pasal 263 ayat (2) KUHP sehingga
dalam Pasal 340 K U H P jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Pasal
p e rt i m b a n g a n h u k u m :
,,
k a r e n a t e l a h m e m p e rt i m b a n g k a n h a l - h a l y a n g r e l e v a n s e c a r a y u r i d i s ;
d e n g a n P a s a l 1 8 8 ayat ( 1 ) d a n ( 2 ) K U H P ;
Dalam filsafat l o g i k a d i k e n a l a d a n y a 3 h u b u n g a n k a u s a l i t a s , y a i t u :
1 ). d a r i s e b a b ke a k i b a t ;
2). d a r i a k i b a t ke s e b a b ;
3 ) . d a r i a k i b a t ke a k i b a t ( l i h a t d a l a m b u k u L o g i k a S c i e n t i f i k a , k a r a n g a n
D r . W. P o e s p o p r o d j o , S . H . , S S , B P h , L P h , 1 9 9 9 : 245) ;
beberapa orang l a i n ;
3. T i d a k t e r n y a t a J u d e x Facti t i d a k b e r i m b a n g d a l a m m e n i l a i k e t e r a n g a n
saksi ahli, karena baik keterangan saksi ahli Ridla Bakri dan Boedi
oleh Judex Facti baik hal-hal yang diajukan oleh Jaksa Penuntut
U m u m m a u p u n d a r i Terdakwa d a n / a t a u P e n a s e h a t H u k u m n y a ;
5. J u d e x F a c t i t i d a k ternyata m e m u t u s p e r k a r a t i d a k s e s u a i d e n g a n s u r a t
d a k w a a n d a n surat tuntutan J a k s a P e n u n t u t U m u m ;
s e b a b b e r u p a r a c u n y a n g m a s u k ke d a l a m t u b u h n y a ;
m i n u m a n atau m a k a n a n ;
Facti y a n g m a s u k ke d a l a m t u b u h M u n i r m e l a l u i m a k a n a n ;
perkara m e m p e r g u n a k a n h a l - h a l y a n g m u n c u l d i p e r s i d a n g a n ;
validitas, yaitu :
1 ) . V a l i d i t a s tam p a n g atau v a l i d i t a s l a h i r ( F a c e V a l i f i d y ) ;
k o n s t r u k s i ( C o n s t r u k c t V a l i d i t y ) a t a u V a l i d i t y of D e f i n i t i o n ;
3 ) . V a l i d i t a s faktor ( F a c t o r i a l V a l i d i t y ) ;
M e t o d o l o g i Riset S o s i a l , k a r a n g a n K a rt i n i K a rt o n o , 1980 : 1 0 1 ) ;
l o g i s atau L o g i c a l V a l i d i t y ;
se c ara y u r i d i s ;
H a l. 4 1 d a ri 4 6 h a l. Pu t . No . 1 1 8 5 K/ P i d / 2 0 0 6
8. Judex Facti telah m e m p e rt i m b a n g k a n dengan benar secara runtut
dari 2 alat bukti y a n g sah dan valid. Bukti petunjuk yang sah muncul
dipersidangan ;
h a s i l p e m b u k t i a n ( P H P ) y a n g m e n j a d i k e w e n a n g a n d a r i J u d e x Facti ;
d a l a m U n d a n g - U n d a n g N o . 4 T a h u n 2004 ;
M e n i m b a n g , b a h w a b e r d a s a r k a n p e rt i m b a n g a n d i atas M a h k a m a h A g u n g
a k a n m e n g a d i l i s e n d i r i p e r k a r a t e r s e b u t s e p e rt i tertera d i b a w a h i n i :
terbukti melakukan tindak pidana dalam dakwaan Kesatu dan terbukti melaku
kan tindak pidana dalam dakwaan Kedua, maka sebelum menjatuhkan pidana
memberatkan :
H a l - h a l yang meringankan :
Terdakwa b e r s i k a p s o p a n d a n m e n g h o r m a t i p e r s i d a n g a n ;
Terdakwa b e l u m p e r n a h d i h u k u m ;
Terdakwa m e m p u y a i t a n g g u n g a n k e l u a r g a ;
H a l - h a l yang memberatkan :
P e r b u a t a n Terdakwa t e l a h m e n c o r e n g n a m a b a i k a w a k p e s a w a t G a r u d a ;
u n d a n g - u n d a n g s e rt a p e r a t u r a n l a i n y a n g b e r s a n g k u t a n ;
M E N G A D I L I :
U m u m p a d a Kejaksaan N e g e r i J a k a rt a P u s a t tersebut;
P O L L Y C A R P U S B U D I H A R I P R I Y A N T O tersebut ;
J a k a rt a P u s a t N o . 1 3 6 1 / P i d . B / 2 0 0 5 / P N . J k t . P s t , t a n g g a l 20 D e s e m b e r 2 0 0 5 ;
MENGADILI SENDIRI :
s e b a g a i m a n a d i d a k w a k a n d a l a m d a k w a a n Kesatu ;
2. M e m b e b a s k a n Terdakwa d a r i d a k w a a n Kesatu t e r s e b u t ;
5. M e n e t a p k a n l a m a n y a Terdakwa b e r a d a d a l a m t a h a n a n s e b e l u m p u t u s a n i n i
! N O R A S E T I A W A N ( D i r e k t u r U t a m a PT. G a r u d a I n d o n e s i a ) ;
H a l . 43 dari 46 h a l . P u t . N o . 1 1 8 5 K/Pid/2006
l
n a m a Terdakwa P O L L Y C A R P U S B U D I H A R I PRIYANTO;
3. 1 (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A. 330 yang ditanda
')
o l e h P O L LY C A R P U S B U D I H A R I PRIYANTO B H P yang ditujukan kepada
B a p a k VP Corporate S e c u r i t y PT. G a r u d a I n d o n e s i a ;
·,
7. 2 ( d u a ) l e m b a r s u r a t a s l i t a n g g a l 8 S e p t e m b e r 2004 y a n g d i t a n d a - t a n g a n i
M a n a g e r O p e r a s i P e n e r b a n g a n PT. G a r u d a I n d o n e s i a ;
P R I Y A N T O B H P / 5 2 2 6 5 9 tentang L a p o r a n P e n u g a s a n P D Z - 2 2 7 0 / 0 4 ;
2004;
B U D I H A R I P R I Y A N T O t a n g g a l 1 A g u s t u s s/d 26 S e p t e m b e r 2 0 0 4 ;
0 8 - 1 2 - 1 9 6 5 te M a l a n g , I n d o n e s i a ;
H a l . 44 d a r i 46 h a l . Put. No. 1 1 8 5 K/ P i d / 2 0 0 6
r
l n s t i t u u t , d i Rijkwijk 8 S e p t e m b e r 2004 ;
Sectie t a n g g a l 8 S e p t e m b e r 2 0 0 4 ;
1 6 . Surat dari dr. R. VISSER dari NFI kepada Mr. E. VISSER pejabat
A r r o n d i s s e m e n t s p a r k e t H a a r l e m t a n g g a l 1 3 O k t o b e r 2004 ;
2 0 0 4 4 1 9 , tanggal 4 N o p e m b e r 2004 ;
t a n g g a l 2 5 N o p e m b e r 2004 ;
21. 1 (satu) buah Hand Phone merek NOKIA casing coklat hitam berikut
n o m o r k a rt u ( S i m C a r d ) n o m o r : 0 8 1 5 9 6 6 9 0 6 1 7 ;
b a n g a n J a k a rt a - S i n g a p u r a t a n g g a l 6 S e p t e m b e r 2004 ;
Amsterdam t a n g g a l 7 S e p t e m b e r 2 0 0 4 ;
2 4 . Satu b u a h b u k u M e m o P a d m i l i k T e r d a k w a P O L L Y C A R P U S ;
H a l . 45 d a r i 46 h a l . P u t . N o . 1 1 8 5 K/ P i d / 2 0 0 6
26. H a n d P h o n e M e r e k N o k i a 9 2 1 0 , C E 1 6 8 type R A E - 3 N ;
2 7 . S i m card N o m o r T e l k o m s e l N o . 6 2 1 0 1 0 0 0 1 3 0 0 6 5 6 6 ;
2 8 . P a k a i a n yang d i k e n a k a n korban M U N I R , SH p a d a p e n e r b a n g a n J a k a rt a
Singapura-Amsterdam ;
d a l a m t i n g k a t k a s a s i i n i s e b e s a r R p . 2 . 5 0 0 , - ( d u a r i b u l i m a ratus r u p i a h ) ;
Agung pada hari Selasa, tanggal 3 Oktober 2006 oleh lskandar Kami!, S.H.
Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
oleh Mien Trisnawaty, S.H.,M.H. Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh
P e m o h o n K a s a s i I : J a k s a / P e n u n t u t U m u m d a n P e m o h o n K a s a s i I I / Terdakwa ;
H a k i m - H a k i m Anggota K e t u a
ttd . / . - ttd . / . -
H . Atja S o n d j a y a , S . H . I s k a nd a r K a m i ! , S . H .
ttd . / . -
Artid j o A l k o s t a r , S . H .
Panitera Pengganti ;
ttd . / . -
M i e n Trisnawaty, S . H . , M . H .
U ntuk Salinan
M a h k a m a h A g u n g RI
.�-.. a . n . Panitera
"....-Tl'�a,Muda Perkara P i d a n a )1
Hum.
P e n g a d i l a n T i n g g i J a k a rt a m e m e r i k s a d a n m e n g a d i l i p e r k a r a - p e r k a r a
'J
s e b a g a i m a n a tersebut d i b a w a h i n i d a l a m p e r k a r a terdakwa :
T empat l a h i r : Solo.
Umur/tgl l a h i r : 44 t a h u n / 26 J a n u a r i 1 9 6 1 .
J e n i s kelamin : Laki - l a k i .
Kebangsaan : Indonesia.
P a m u l a n q Barat, T a n g e r a n g .
A g a m a : Khatolik
sarnpai d e n g a n t a n g g a l 1 7 M e i 2 0 0 5 .
Mei 2 0 0 5 s a m p a i d e n g a n t a n g g a l 1 6 J u n i 2 0 0 5 .
1 7 J u n i 2005 s a m p a i d e n g a n t a n g g a l 1 6 J u l i 2 0 0 5 .
t a n g g a l 03 Agustus 2 0 0 5 .
2005
7 . Perpanjangan .
I
2005.
Nopember 2 0 0 5 .
Desember 2 0 0 5 .
Januari 2006.
April 2006.
o
a. Surat Dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum, pada Kejaksaan Negeri
Jakarta Pusat, y a n g b e r b u n y i s e b a g a i b e r i k u t :
DAKWAAN
KESA TU
dan Oedi lrianto (dalam berkas terpisah) pada hari Senin tanggal 6
Setidak .
setidak - tidaknya p a d a suat J wal<tu tertentu d a l a m b u l a n S e p t e m b e r 2 0 0 4
berikut:
tf'f =r, ;?,:);,r\\"<'it�rik social I komentar I t a n g g a p a n yang bernada negatif serta kegiat an
('.� { .t:_J!'.}{:(') 1
1�j�nya, yang dinilai oleh terdakwa maupun p i h a k tertentu telah sangat
1
'<t! \ _.-::\;;;':_:_',,,. (m'ingganggu dan menjadi halangan atau kendala bagi terlaksananya
\../[;) � !• f...JI . . .
,..� If� �"'�,,/ pyogram pemenntah , menqakibatkan adanya p i h a k , termasuk terdakwa
11,
�' ;�. - -< �,:::,y
· ;� sendiri yang tidak dapat m e n e r i m a n y a ;
jiwa korban M U N I R . S H ;
MUNIR .
4
-��:,,-.� itu adalah adanya tugas dari saksi RAMELGIA ANWAR selaku Vice
/',:;:.,; �"·,;- '·. .
((.{t 1';�� .,lam pelaksanaannya akan menghubungi Chief Pilot KARMAL FAUZA
MUNIR.SH;
- Selanjutnya .
5
numbernya y a k n i n o m o r 40 G di k e l a s ekonomi ;
�yl#
-,
: ;::� ...
/.
,
, / . ..
...
.
'\
.....
Iii·-� ...
�
'
,...
I/ � ' ,,,•.,
J, ...,.•• / ·� \ ..... \'
.
f /t?( r i'iE\ \,�;!,;wa untuk m e n g h i l a n g k a n kecurigaan orang l a i n , terdakwa k e m u d i a n
\() '\. ··� . ,;} � .iJ.wat tersebut perihal perubahan fasilitas tempat duduk .terdakwa di
'·< ,,.;:: ,.�nis Class yang diberikan kepada M U N I R . S H yang selanjutnya Saks,
hasil .
6
mematikan;
c..1
orange juice d a n w i n e ;
gelas orange juice telah dimasukkan racun arsen dan diatur dalam
,\f(J
_
, ,_,
I
: kN •
'.
/ ,
U
, ,.
{!
t,
\ -�
I .. ,
NIR,SH saksi YETI SUSMIARTI menawarkan minuman tersebut
\ � 1 'r ;;�...- ,;,.I
t•/ t, --� jJJ p a d a saksi LIE �HE _NGIAN ya�g d u d u k . di sebelah MUNIR.SH lebih
,���.._':: :.:i;;;J
Wine;
juice yang disajikan paling depan dan minuman itulah yang telah
Kepada .
7
terdakwa mondar mandir di depan pantry dekat bar Bisnis class. Dan
selaku pilot ;
/;:.;� , . '�,. UNIR,SH menunggu selama kurang lebih 1 jam 13 menit untuk
I '·• t ,·. :--- ., ,. . •-t. \
\\'<::)
' • h
\·,". (-_
·. l
+:
� 1 :,i
itu;
..,
3 (tiga) jam kemudian setelah take off dari Singapura tersebut saksi
diberikan .
8
( I
kematian;
i ,.. I ;·.:
1
.. -;_; 1\��-· r':,·\\
;* \ , '. i�-'.·\/Y P!)flog bekerja sama de gan dr.B.KUBAT, m e n e r a n g k a n tentang telah
I{t' • <, ,� }.Jb,akukannya pemeriksaan atau otopsi mayat atas nama MUNIR.SH
1
\/ � \� fj (J Ir
meningkat" di d a l a m isi l a m b u n g ;
bukti :kaos lengan pendek warna abu - abu dan biru, celana panjang
jeans warna hitam,kaos kaki warna biru d a n celana dalam warna coklat
milik .
milik aim.MUNIR.SH "dapat disimpulkan bahwa ;barang bukti 1 (satu)
potong kaos lengan p e n d e k warna abu - abu dan biru serta 1 (satu)
dan diancam pidana berdasarkan pasal 340 KUHPidana jo, Pasal 55(1)
KUHPidana;
D A N
KEDUA:
�·-
1}tc· '- · /t-t�rtentu dalam bulan September 2004 bertempat di kantor PT.Garuda
f{�r !
' /J.c.::?/}L'lpb� 84 ayat 2 KU HAP Pengadilan Negeri Jakarta Pusat b e rw e n a n g
f\ I·,.,,,_� r ..,,. :1
<, :�:--�lsu atau yang dipalsukan seolah - olah asli dan pemakaian surat itu
�I
W I S sampai dengan 1 6 . 0 0 0 W I B atau setidak - tidaknya pada sore hari
ROHAN I L A I N l " u n t u k a p a ;
ANWAR .
1 0
\i
ANWAR akan menelpon pak KAR.MAL . Kemudian saksi ROHANIL
terdakwa "ya";
percaya dan yakin karena status terdakwa sebagai pilot senior Garuda
�----� eyakinan saksi ROHANIL AINI juga didasarkan pada surat Dirut
,
'1• . , , \
1�ff / �.r,:?��,. ��, ruda Nomor : DZ/2270/04 tanaggal 11 agustus 2004 dimana d a l a m
I, f
."J \I,\\ ·:> ' /
.! �g. :\ . . .
\�/ t .. \i.:$}} ��f1lorporate Security/IS yang dipimpin oleh saksi RAMELGIA ANWAR ;-
�. <'c�,_e�·/.
'-�
penerbangan GA-97 4 ;
itu .
1 1
,- / ., \ ��
f�.�- · .,, ang berdasar kan perm intaan ter s e b u t, ak hirnya s aksi RA M E L G I A
t' "� ,1 ). "
1 �-
; \
\/ � ·6, b $S'jj
\ � '•;>· ,
.dfJ 8 z..
:-- ��-, _, �Selanjutnya dengan dasar s urat palsu nomor :IS/1177/04 t e rt a n g gal 4
. ;..:._
. - ..
per jalanan terdakwa sehinqqa PT.Garuda Indo nesia men jadi rug i
berada di Singapura ;
1 . Menyatakan .
1 2
Security).
Garuda Indonesia.
5 . 2 (dua) .
1 3
Garuda Indonesia;
Laporan P e n u g a s a n PDZ-2270/04
P O L LY C A R P U S B U D I H A R I P R I Y A N T O t a n g g a l 1 Agustus s/d
26 September 2004
o l e h V P . H R . M A N A G E M E N T DAAN A C H M A D .
1 1 . 1 (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A 330 yang
,:,
B U D I H A R I PRIYANTO.
12. ·t (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A 330 yang
schedule .
14
•-
BUDIHARI PRIYANTO.
Dood MUNIR G e b o r e n : 0 8 - 1 2 - 1 9 6 5 te M a l a n g , I n d o n e s i a .
2004.
2004.
tanqqal 1 Oktober 2 0 0 4 .
Nummer .
l s
•. I
t a n g g a l 4 Nopernber 2 0 0 4 .
I n d o n e s i a t a n g a l 25 N o p e m b e r 2 0 0 4 .
penerbangan J a k a rt a - S i n g a p u r a t a n g g a l 6 September 2 0 0 4 .
23. Satu buah buku Memo Pad milik terdakwa POLL YCARPUS
BUDIHARI PRIYANTO.
Simcard N o m o r Telkomsel N o . 6 2 1 0 1 0 0 0 1 3 0 0 6 5 6 6
p e n e r b a n g a n J a k a rt a - S i n g a p u r a - A m s t e r d a m .
berikut tasnya.
berbunyisebagai berikut:
M E N G A D I L I
perbuatan .
1 6
SURAT";
h u k u m a n penjara s e l a rn a 1 4 ( empat b e l a s ) t a h u n ;
\_\
dijatuhkan ;
3. 1 (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A 330 yang
POLLYCARPUS B U D I H A R I P R I Y A N T O ;
4.1 (satu) .
1 7
sl
Corporate Security) ;
Indonesia;
V P . H R . M A N A G E M E N T DAAN A C H M A D ;
F/0 .
1 8
•.
s/d 26 S e p t e m b e r 2 0 0 4 .
Indonesia;
�,;::=;�
· ":__;" 1 4 . Surat "Voorlopige B e v i n d u n g e n " yang d i k e l u a r k a n oleh d r R .
)'t6: ll-� c c:
.
r..�;
.· (
• \
s ,�:.�:\
.,.,.,."- . . . , .. ·
i··i.?\
,<YI!
Nederlands Forensich lnstituut , di Ri j k wij k 8 Sept e mber
\�·<��;� .:.:,;!�'/ 15. 16 (enam belas) halaman berisikan foto-foto jenasah Mr.
2004;
2004;
Nummer .
19
t a n g g a l 1 Oktober 2004 ;
t a n g g a l 4 Nopember 2004 ;
t��)�-\
{��
"'•0
.,.
. 'l.
:P ··'"")
/;;.(:.: !/\:'1
,·�r\
)\
·�·1
1
�·� i v- · -�:-"" �"':}
, penerbangan J a k a rt a - S i n g a p u r a tanggal 6 S eptember
\/t ,·\ {'/,, I
�---�.... �- ��.,...,."'
CARPUS;
berikut tasn y a ;
2 6 . H a n d P h o n e M e r ek N o k i a 9 2 1 0 , C E 1 6 8 type RAE - 3N ;
2 7 . S i m c a r d Nomor Telkomsel N o . 6 2 1 0 1 0 0 0 1 3 0 0 6 5 6 6 ;
p e n e r b a n g a n Jaka rt a - S i n g a p u r a - A m s t e r d a m ;
dikembalikan .
20
dalam perkara l a i n ;
(
// � ;.:-;\,.�·\ J'���rta Pusat_ pada �anggal 30 januari 20�6 "" tanggal 07 Pe�ruari
(/1
\�) '-:�·� :��� �eiuntut U m u m d a n kuasa Terdakwa masing-masing pada tanggal 01
j'
>:'.i ':,.., t T
, _,.f!_
,,,j
"Yf,t,.1<- »:
·----·-
Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum tersebut telah diajukan dalam tenggang
Menimbang, .
21
i
1 3 6 1 / P i d / B / 2 0 0 5 / P N . J k t . P s t , y a n n d i m i n t a k a n b a n d i n g tersebut M a j e l i s H a k i m
putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama karena sudah tepat dan benar
sehingga oleh karena itu Majelis Hakim Tingkat Banding beralasan untuk
o l e h Kuasa H u k u m Terdakwa s e b a g a i b e r i k u t :
----'::.......,,
� �.'!,��
t(�(( it:.EJl.Js\·1\��elah masuk kedalam lambung Munir. SH, yang karena racun arsen
\\Jr:,
�· ·
' ,,
' ',.,..
· - /.<·
s1� .•. ,/)
�'\ t'1, .., ..\ L\.,·· ..,.4
'
'·,
-t-
,. e),.., • • .
y-"
�{! if .
SH, melalui minuman orange juice sebagai yang disebutkan Jaksa Penuntut
d i s e b u t k a n Majelis H a k i m T i n g k a t Pertama d a l a m p u t u s a n n y a .
tersebut d i p e rt a h a n k a n d a n di kuatkan ;
Hakim .
22
[ I
' '
tahanan;
M E N G A D I L I
Terdakwa ;
dimintakan b a n d i n g tersebut ;
R p 5 . 0 0 0 , - ( lima ribu r u p i a h ) ;
(.
T E N T A N G DAKWAAN K E S A T U :
racun .
23
d i d a l a m mie g o r e n g .
s u r a t d a k w a a n h a r u s m e r i n c i se c ara j e l a s :
__,..��- .
1
/·�:i ( ll ;/'tt � masukan racun arsen ke mie goreng, merupakan cara melakukan
., J , JJ "
' \ fl r)j
\:\ \�· �i>,rfl ang merupakan s y arat ateriil surat dakwaan. D e n g an memasukan
·,.' '-:..,.1,;:,�:../.h a lt erna t i f lain dala m da k waa n sebagaimana te rc ant um dalam put us an
m a l a m ( m e al ) .
yang .
24
I.
bahwa Munir akan memilih orange Juice sesuai posisi gelas yang
disodorkan.
1\'.)
''({�'.": �fil) ,a selanjutnya Majelis Hakim Tingkat Pertama berpendapat bahwa
1
·,,� -·
� '
: "!..
� � e lc ome d r ink ) beru p a o range j ui c e y ang d i s o dorkan se b elu m take o ff,
II II
Terdakwa .
25
Terdakwa d a l a m p e n e r b a n g a n Jakarta - S i n g a p u r a t i d a k p e r n a h
Premium.
O e d i l r i a n t o d a n Yetti S u s m i a rt i .
Mereka s a t i n g k e n a l .
bukti petunjuk :
m e n g h i l a n g k a n jiwa M u n i r .
- Bahwa apa yang dikatakan sebagai " petunjuk " tersebut bertentangan
-�� dengan keteranqan saksi dibawah sumpah, dari Oedi lrianto dan Yetti
/:-�,.,:.,,,'] :;;;:�
fjfr,'-/· ...... .,,:.:?..� s m i a rt i dan keterangan Terdakwa ( putusan halaman 68 alinea ke 3,
Jt:/f·�r.�."'\) ��.i'iman 70 a l i n e a ke 6 , h a l a m 34 a l i n e a 5 d a n h a l a m a n 38 a l i n e a 9 ) .
//1.� \ t�,(\ J;:;11•·,y ,V''•
1\:
\\ff ·· t!i- B�B; a menu rut pasal 188 ayat 2 KU HAP bukti petunjuk hanya dapat
b. Surat.
c. Keterangan Terdakwa.
D a n karenanya m e n u r u t hemat s a y a , a p a y a n g d i s e b u t s e b a g a i p e t u n j u k
p e t u n j u k s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a s a l 1 8 8 ayat I K U H A P .
dimaksud oleh pasal 188 ayat I KUHAP, maka apa yang dinyatakan
sebagai petunjuk dalam putusan aquo, bukanlah alat bukti yang sah
m e n u r u t p a s a l 1 8 4 ayat 1 KUHAP.
- Bahwa 2 ( d u a ) o r a n g a h l i yaitu :
DR .
26
...
( e m p a t ) jam.
intake.
1�
\:., ) \· <.:;;--- d�_/}bilamana h an y a men gikut i p e n d a p a t a h l i y a ng be rp enda p a t dari saa t
\ \ / ·� b "; ../J
\ ,..,:t,., �,,;0�Jj 'ke sam p ai timbul gej ala paling lama 90 me nit , kemungkinan besar
d i bandara C h a n g i .
TENTANG .
27
..I J: N T A N G D A K W A A N K E D U A ;
KUHP.
II II
ffi r
1
4: ii{t/-'Si�ng m e n y u r u h m e l a k u k a n atau yang turut serta melakukan perbuatan.
':{
1(
:, �t�., �fp HP
� -��·:/, .
menggunakan surat palsu tersebut sendiri, atau ada orang lain yang
ternyata d i d a k w a k a n a d a n y a o r a n g l a i n s e b a g a i m a n a d i m a k s u d d i a t a s .
surat palsu, dan yakin akan atas kesalahannya, dan sudah selayaknya
dibatalkan.
- Bahwa .
28
berpendapat:
M E N G A D I LI
Penasihat H u k u m Terdakwa.
20 D e s e rn b e r 2 0 0 5 N o . 1361/Pid.B/2005/PN.Jkt.Pst.
MENGADILI SENDIRI
II
II
dakwaan k e d u a .
d i j a l a n i , d i k u r a n g k a n s e l u r u h n y a d a r i p i d a n a yang d i j a t u h k a n .
P e n u n t u t U m u m u n t u k d i j a d i k a n b a r a n g bukti d a l a m perkara l a i n ;
o p i n i o n sebagai b e r i k u t :
Bahwa .
29
II
II
(/J{;�
1
· /"1 \ \I \
I ,.-,, ! ,l;11
'<>'\ t
· . . . ,
/ J J . d i b e n a r k a n karena d i d a l a m dakwaan kesatu jaksa Penuntut U m u m
sangat m e r u g i k a n Terdakwa.
adanya fakta asal usul arsen tersebut siapa yang membawa, siapa
ditumpangi M u n i r tersebut.
Bandara .
30
M u n i r tersebut.
di persidangan.
II 11
II
pada hal pemalsuan surat adalah tindak pidana yang diatur dan
mempersalahkan .
3 1
:� ( ·· t · · · ' ; ' .' ! / � idana penjara selama 3 ( tiga ) tahun 6 ( enam ) b u l a n dikurangi
(/ . l � .. ,.J··· ...-� Y··ll
\. ·\;, t ,..,_J/l Ai' 0' asa selama Terdakwa berada dalam tahanan dan dibebani
U m u m untuk d i p e r g u n a k a n d a l a m perkara l a i n ;
putusan i n i .
MARET 2006, oleh kami : H. BASOEKI, SH, Hakim Tinggi pada Pengadilan
Tinggi Pengadilan Tinggi Jakarta selaku Hakim Anggota yang telah ditunjuk
untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam Peradilan Tingkat Banding
Pada hari itu juga, didampingi oleh para Hakim Anggota dan
N y . YETII .
32
H A K I M A N G G O T A, HAKIM KETUA,
l ,t . t . d . ]
.d.]
I SH. P A N I T E R A P E N G G ,A N T I ,
,.
"
P U T U S A N
No: 1361/Pid.B/2005/PN.Jkt.Pst
----- Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang ff erneriksa dan mengadili perkara-perkara
pidana pada tingkat pertama dengan acara biasa, telah menjatuhkan putusan sebagaimana
----- Terdakwa ditahan sejak tanggal 1 9 Maret 2005 sampai dengan sekarang: -------------
2005 I PN. Jkt. Pst . tertanggal 29 Ju l i 200 5 Tentang Penunjuan Majelis hakim ; --- - -------- -
- - --- Telah mendengarkan dan memperhatikan segala alat bukti yang diajukan Penuntut
P id.B I 2 005 I PN. Jkt ,Pst. Tanggal 30 Agustus 2005 tentang eksepsi Tim Penasihat
- --- - Telah Mendengar dan mem perhat ika n tuntutan hukum Penuntut Urn u my ang pada
r-
' 2
340 K U.H.Pidana jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. dan Pasal 263 ayat (2)
PRIY ANTO dengan pidana penjara selama Seumur hidup, dengan perintah agar
3. Menyatakan barang bukti terdiri dari nomor 1 berupa 1 (satu) lembar asli Surat
PR1Y ANTO/ 522659 Unit Flight Operation (JKTOFGA) dan ditanda tangani oleh
nomor 28 berupa Note Book Merek Acer Travel Mate seri 4000 Model ZL I
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500,-(dua ribu
----- Telah mendengar dan mempehatikan pernbelaan hukum Terdakwa melalui Tim
Penasihat Hukumnya yang pada pokoknya mohon supaya Majelis Hakim memberikan
putusan: ------------------------------------------------------------------------------------------------
A Terdakwa tidak terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana
KESATU:
3
----- Bahwa terdakwa POLL YCARPUS BUDIHARI PRlY ANTO baik bertindak secara
(dalam berkas terpisah) pada hari Senin tanggal 6 September 2004 sampai dengan Selasa
tanggal 7 September 2004 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan
Penerbangan GA-974 tujuan Jakarta Singapura yang berdasarkan pasal 3 KUHP juncto
pasal 86 KU:HAP, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang merneriksa dan mengadili
dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain yaitu
jiwa korban MUNIR SH, yang dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai b e ri k u t : ---
----- Bahwa terdakwa POLL YCARPUS BUDIHARI PRIY ANTO yang sejak tahun 1 9 9 9
telah melakukan berbagai kegiatan dengan dalih untuk menegakkan Negara Kesatuan
Republik Indonesia melihat korban MUNIR, SH sebagai aktifis LSM dan Ketua Kontras
demokrasi, m e m bela Hak A sas i Manusia dan tidak jarang bahkan terbiasa mengkritisi
serta kegiatan lainnya, yang dinilai oleh terdakwa maupun pihak tertentu telah sangat
mengganggu dan menjadi halangan atau kendala bagi terlaksananya program pemer i ntah ,
mengakibatkan adanya pihak, termasuk terdakwa sendiri yang tidak dapat menerimanya; -
----- Berlatar belakang anggapan dan penilaian tersebut mendorong terdakwa merasa
yan g sangat m a t an g untuk men gh ilan g kan j iwa korban MUNIR, S H ; -------------------------
h ing ga diketahuinya rencana korban MUNIR, SH yang akan berangkat ke Belanda untuk
t ers ebut pada tanggal 4 September 2 004 terdakwa telah berusaha m enel p on MUNIR, SH
m e lal u i Handphone milik MUNIR, SH yang ternyata diterima oleh saksi SUCIWATI
Belanda yang dijawab oleh saksi SUCIW ATI bahwa MUNIR, SH akan berangkat hari
lalu mencari peluang agar bisa berangkat bersama-sarna dengan MUNIR, SH pada
4
sebagai extra crew sedangkan sesuai jadwal tugasnya terdakwa pada tanggal 5 September
2004 sampai dengan 9 September 2004 seharusnyalah berangkat ke Peking China namun
yang dibuat oleh ROHAINJL AINI dengan alasan yang dikemukakan terdakwa saat itu
adalah karena adanya tugas dari Saksi RAMELGIA ANWAR selaku Vice President
Corporate Security PT. Garuda Indonesia yang untuk selanjutnya dalam pelaksanaannya
tersebut sebenamyalah tidak pemah ada, namun karena alasan tersebut maka
Extra Crew dinyatakan untuk melaksanakan tugas Aviation Security sementara tugas
A via ti on Security tersebut bukanlah merupakan spesialisasi tugas terdakwa yang tugas
pekerjaannya di lingkungan PT. Garuda Indonesia adalah sebagai Pilot atau setidak-
----- Selanj utnya pada tanggal 6 September 2004 terdakwa berangkat ke Bandara
Garuda Indonesia Airways dengan nomor penerbangan GA-974, pesawat yang sama
----- etelah melakukan check in, terdakwa kemudian berjalan menuju pesawat melalui
koridor yang menghubungkan ruang tunggu dengan pintu pesawat. Saat itu terdakwa
tempat duduk yang oleh MUNIR, SH ditunjukkan seat numbemya yakni nomor 40 G di
ke 1 as ek on omi; ----------------------------------------------------------------------------------------
----- Selanjutnya MUNTR, SH yang menanyakan di mana letak seat tersebut dijawab oleh
terdakwa adanya di belakang. Namun saat itu terdakwa menawarkan tempat duduknya di
B i s n i s Class nomor 3 K kepada MUNIR, SH hal mana dimaksudkan dan dengan tujuan
MUNIR, SH karena pada kelompok seat 3 K di kelas bisnis hanya terdapat 1 8 tempat
duduk; ---------------------------------------------------------------------------------------------------
tersebut perihal perubahan fasilitas tempat duduk terdakwa di Bisnis Class kepada
5
duduk di Premium Class dan beberapa saat k mudian sebelum pesawat tinggal landas,
Welcome drink kepada para penumpang termasuk MUNIR, SH. Bahwa pada saat Saksi
OED1 IRIANTO menyiapkan Welcome drink tersebut, terdakwa segera beranjak dari
tempat duduknya berjalan menuju Pantry dekat bar premium. Pada saat mana kiranya
maksud terdakwa untuk memasukkan sesuatu kedalam minuman orange juice yang akan
ditandatangani oleh dr. ROBBERT VISSER, dokter dan patolog bekerja sama dengan dr.
B. KUBAT dipastikan adalah racun arsen dalam jumlah yang mematikan; -------------------
----- Bahwa terdakwa memasukkan racun arsen ke dalam minuman orange juice tersebut
karena terdakwa tahu MUNIR, SH tidak minum alkobol, sedangkan minuman yang
disajikan sebagai welcome drink hanyalah orange juice dan wine; ----------------------------
----- Selanjutnya saksi YETI SUSMIARTI sebagai pramugari mengambil dua gelas berisi
wine dan dua gelas berisi orange juice dimana khusus dua gelas orange juice telah
dimasukkan racun arsen dan diatur dalam nampan secara selang-seling masing-masing
dua gelas di depan berisi wine dan orange juice yang telah dimasukkan racun arsen
tersebut serta dua gelas di belakang dengan komposisi yang sama. Selanjutnya saksi
YETI SUSMlARTI menuju ke tempat duduk 3 K kelas bisnis tempat MUNIR, SH duduk
SUSMIARTI menawarkan minuman tersebut kepada saksi LIE KHIE NGIAN yang
duduk di sebelah MUNIR, SH lebih dahulu dan yang diambil adalah minuman wine; -----
----- Bahwa saat menawarkan minuman tersebut, baik terdakwa, saksi OEDI IRIANTO
dan saksi YETI SUSMIAR TI tahu dan dapat memastikan bahwa saksi LIE KHIE
----- Setelah itu saksi YETI SUSMIARTI menyajikan minuman kepada MUNIR, SH
yang nampaknya tanpa rasa curiga lalu mengambil orange juice yang disajikan paling
depan, dan minuman itulah yang telah dicampur dengan racun arsen ; -----------------------
----- Pada saat yang sama apa yang dilakukan terdakwa adalah mengawasi kegiatan saksi
MUNIR, SH yang duduk ditempatnya, saat meminum orange juice dalam gelas yang ada
ditangannya, dan terdakwa mondar-mandir di depan pantry dekat bar Bisnis class. Dan
setelah terdakwa menyakini bahwa MUNIR, SH telah merninum habis orange juice yang
telah dimasukkan racun arsen tersebut, terdakwa barulah kemudian naik ke premium
class upperdeck dan sempat menuju ke ruang pilot untuk berbicara dengan saksi
----- Setelah penerbangan selama kurang lebih 1 2 0 (seratus dua puluh) menit, maka pada
pukul 23.32 WTB pesawat Garuda Indonesia Airways nomor Penerbangan GA-974
mendarat di bandara Changi Singapura dan kemudian seluruh crew pesawat termasuk
terdakwa pun turun untuk dilakukan penggantian crew, dimana crew dari Jakarta yang
menunggu selama kurang lebih 1 jam 1 3 menit untuk transit. Selanjutnya MUNIR, SH
yang kembali naik pesawat tersebut hams duduk pada seatnya sendiri nomor 40 G
Economy Class dan pada pukul 00.45 WIB tanggal 7 September 2004 pesawat tinggal
landas dari bandara Changi Singapura. Selang 15 Menit setelah take off, MUNIR, SH
mulai merasa mules sebagai akibat mulai bereaksinya racun arsen didalam tubuhnya
----- 3 (tiga) jam kenudian setelah take off dari Singapura tersebut saksi P ANTUN
bahwa Korban MUNIR,SH sakit dan sudah ditangani oleh dokter Tarmizi. Selanjutnya
bisnis class untuk dibaringkan dan oleh Saksi Dr. TARMIZI diberikan 2 (dua) butir tablet
New Diatabs ; 1 (satu) butir Zantac ; 1 (satu) butir Promag dan juga diberikan suntikan
Primperam dan Diazepam sehingga Korban MUNIR, SH terlihat menjadi tenang; ---------
----- Namun 2 (dua) jam sebelurn mendarat, saksi PANTUN MATONDANG kembali
menerima laporan dari purser MADJIB NASUTION bahwa Korban MUNIR, SH telah
meninggal dunia, yang selanjutnya saksi PANTUN MATONDANG selaku pilot segera
menderita sakit perut dan muntaber yang beberapa saat setelah mendapat laporan bahwa
----- Berdasarkan basil visum et repertum yang dibuat pro justitia dari Kementerian
oleh dr. ROBBERT VISSER, dokter dan patolog bekerja sama dengan dr. B. KUBAT,
menerangkan tentang telah dilakukannya pe'neriksaan atau otopsi mayat atas nama
Oktober 2004 dengan kesimpulan bahwa pada MUNIR, usia 38 tahun, terjadinya
"meningkat" di dalam urin dan konsentrasi arsen "sangat meningkat" di dalam isi
lai11bung; ------------------------------------------------------------------------------------------------
----- Selanjutnya pakain korban MUNJR, SH yang terkena muntahan pada saat diatas
tanggal 14 Juli 2005, pemeriksaan terhadap barang bukti ; kaos Jengan pendek wama
abu-abu dan biru, celana panjang jeans wama hitam, kaos kaki wama biru dan celana
dalam warna coklat milik a i m . MUNJR, SH "dapat disimpulkan bahwa; barang bukti
berupa l (satu) potong kaos lengan pendek warna abu-abu dan biru serta 1 (satu) potong
dan diancam pidana berdasarkan pasal 340 K.U.H.Pidana jo pasal 55 (1) ke-I
K. U.H.Pidana ---------------------------------------------------------------------
D A N
KEDUA:
-------Bahwa terdakwa POLL Y C ARP U S BUDIHARJ PRIY ANTO baik bertindak secara
AINI (dalam berkas terpisah) pada hari Senin tanggal 6 September 2004 atau setidak
tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan September 2004 bertempat di Kantor
pasal 84 ayat 2 KUHAP Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang memeriksa dan
perbuatan dengan sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah asli,
dan pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian, perbuatan mana dilakukan
----- Bahwa terdakwa pada tanggal 6 September 2004 sekira pukul 15.00 Wib sarnpai
dengan 1 6 . 0 0 Wib atau setidak-tidaknya pada sore hari telah menelpon saksi ROHANIL
AIN1, dimana saat itu terdakwa menanyakan keberadaan Capten, yang kemudian dijawab
RAMELGIA ANWAR untuk ke Singapura dan akan on board dengan GA-974, padahal
terdakwa tahu bahwa saksi RAMELGJA ANWAR sedang berada di luar kota.
dengan pak KARMAL (saksi Capt. KARMAL F AUZA SEMBIRING) selaku atasan dari
terdakwa dan dijawab oleh terdakwa bahwa sak i RAMELGIA ANWAR akan menelpon
pak KARMAL. Kemudian saksi ROHANIL AINI sebelurn rnenutup telepon sernpat
mengatakan "Saudara janji pak RAMELGIA harus menghubungi Capt. KARMAL" dan
----- Berdasarkan basil pembicaraan tersebut, saksi ROHANIL AIN1 menjadi percaya
dan yakin karena status terdakwa sebagai pilot senior Garuda sehingga akhirnya saksi
ROHANIL AINI membuat Nota Perubahan Schedule nomor : OF A/219/04 saat itu juga
yang ditandatangani sendiri oleh saksi ROHANIL AIN1 padahal saksi ROHANJL AINI
tidak berwenang untuk itu. Nota perubahan tersebut sebagai perubahan atas nota
AINI juga didasarkan pada surat Dirut Garud Nomor : DZ/2270/04 tanggal 11 Agustus
2004 dimana dalam surat tersebut terdakwa ditugaskan sebagai staf perbantuan di
2004 yang ternyata palsu karena sesungguhnya sebelum Nota perubahan tersebut dibuat,
tidak pernah ada perintah dari saksi RAMELGIA ANWAR yang menugaskan terdakwa
extra crew untuk melaksanakan tugas Aviation Security Garuda dengan menggunakan
perjalanan ke Singapura tersebut telah rnenimbulkan beban biaya antara lain untuk biaya
transportasi dan akomodasi. Oleh karena itu saksi Capt. KARMAL F AUZA
ANWAR untuk membuat surat penugasan bagi terdakwa yang kemudian saksi
r,
' 9
tujuan dari pembuatan surat penugasan tersebut adalah agar supaya beban biaya yang
September 2004, dinyatakan sebagai extra crew maka untuk melengkapi bahwa seolah
olah tugas itu benar dilakukannya terdakwa kembali meminta kepada saksi RAMELGIA
ANWAR untuk membuat surat penugasan tertanggal sebelum 6 September 2004, yang
surat penugasan dengan nomor dan isi yang sama yaitu surat Nomor : IS/1177/04
2004 yang dibuat seakan akan asli tersebut, akhimya PT. Garuda Indonesia menanggung
segala biaya yang timbul akibat perjalanan terdakwa sehingga PT. Garuda Indonesia
menjadi rugi setidak-tidaknya sebesar ongkos pesawat Jakarta Singapura pulang pergi
ditambah biaya akomodasi berupa sewa hotel selama terdakwa berada di Singapura; ------
------ Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana berdasarkan pasal 263 ayat (2)
----- Menimbang, bahwa di persidangan telah diaj ukan barang bukti berupa : ---------------
1. 1 (satu) lembar Ash Surat dengan Kop Garuda Indonesia Nomor GARUDA/DZ-
2270/04 tanggal 1 1 Agustus 2004 perihal Surat Penugasan, yang ditujukan kepada
ditanda tangani oleh INDRA SETIA WAN (Direktur Utama PT. Garuda
2. 1 (satu) Jembar foto copy Surat dari Chief Pilot A 330 yang ditanda tangani oleh
3. l (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A 330 yang ditanda tangani oleh
6. 3 (tiga) lembar surat asli tanggal 8 September 2004 yang ditanda tangani oleh
POLL YCARPUS BUDIHARI PRIY ANTO BHP yang ditujukan kepada Bapak
7. 2 (dua) lembar surat asli tanggal 8 September 2004 yang ditanda tangani oleh
POLL YCARPUS BHP yang ditujukan kepada Manager Operasi Penerbangan PT.
8. 1 (satu) Bundel Asli Surat tanggal 8 September 2004 yang ditujukan kepada
Aviation Security dikeluarkan pada tanggal 16 Juni 2004 yang ditanda tangani
10. 1 (satu) lembar Asli Tax Invoice Novotel Apollo Singapore An. TERDAKW A
1 3 . Copy surat "Verslag betreffende een niet natuurlijke dood", yang dikeluarkan
oleh HB Dammen selaku "de Officer van Justitie in het arrondissement Haarlem",
1 5 . 1 6 (enam belas) halaman berisikan foto-foto jenasah Mr. MUNIR selama Sectie
2 004. -------------------------------------------------------------------------------------------
2004. -------------------------------------------------------------------------------------------
20. Copy Surat Tanda Penyerahan berkas yang sudah di legalisir dari Ministerie van
J ustitie kepada Keduataan Besar Repulbik Indonesia tangal 25 Nopember 2004. ---
21. l (satu) buah Hand Phone merek NOKIA casing coklat hitam berikut nomor kartu
24. Satu buah buku Memo Pad milik Terdakwa POLLY CARPUS. ----------------------
2 5 . Note Book Merek Acer Travel Mate seri 4000 Model ZL I berikut tasnya. ----------
Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa, tidak mempunyai hubungan keluarga ; ------
Bahwa saksi adalah isteri almarhum MUNIR dan saksi mengetahui Munir adalah
salah seorang aktivis yang di antaranya menentang adanya RUU TNI dan
Bahwa kegiatan MUNJR selama hidupnya banyak menerima tantangan baik teror
born, surat ancaman oleh pihak Militer, Prernan yang dilakukan baik di rumah
Bahwa MUNIR pemah di rawat di Rumah Sakit selama 7 hari pada tahun 2003
Bahwa pada tahun 2004 korban MUNIR pernah Medical Cek Up dan dinyatakan
Bahwa tiket pesawat untuk korban MUN1R dibelikan oleh IRMA NURJANAH
Bahwa MUNIR pada saat terbang Jakarta ke Belanda tidak membawa pil antimo. -
Bahwa Saksi kenal dan bertemu dengan Terdakwa pada tanggal 8 Nopember
Bahwa saksi pada tanggal 2 September 2005 mengangkat Handphone Munir dari
seseorang yang mengaku bemama Poli dari Garuda, yang menanyakan apakah
hari Senin tanggal 6 September 2004 dengan naik Pesawat Garuda. ------------------
Bahwa atas jawaban saksi, orang yang mengaku bemama Poli tersebut
Bahwa saksi kemudian menyampaikan isi telepon tersebut kepada MUNIR, dan
menanyakan apakah kenal dengan Poli dari Garuda, kemudian dijawab oleh
suami aksi bahwa itu orang aneh dan orang tersebut sok kenal ;-----------------------
Bahwa pada tanggal 6 September 2004 sekitar jam 1 9 . 0 0 WIB , saksi bersama
korban min um susu coklat tetapi tidak habis dan saksi yang menghabiskannya ; --
keberangkatannya, kira-kira jam 21.00 Munir masih sempat kirim sms yang
saJa; -------------------------------------------------------------------------------------------
2004 melalui berita telepon dari Usman Hamid sehabis Adzan Maghrib ; -----------
Garuda, namun belurn mendapat kepastian, kemudian saksi menelepon Ibu LILI
14
yang mempunyai tempat yang akan ditinggali Munir di Belanda, dan Thu Lili
Belanda dan sampai di Belanda tanggal 9 September 2004 bertemu dengan Polisi
Bahwa saksi melihat jenazah suami saksi tersebut di Martorium Schipol dalam
keadaan telah meninggal dunia dan me. genakan berpakaian baju panjang wama
putih dengan yang terlihat muka, tangan, rambut dan kaki dan pada saat saksi
menunggu telah mendapat penjelasan dari Polisi Belanda bahwa korban MUNIR
mengucapkan terimkasih, dan terlaksana pada bulan Oktober 2004 pertemuan ke-
Lubis dan bertemu dengan pihak Garuda yang diantaranya lndra Setiawan selaku
Dirut Garuda dan menanyakan apakah ada nama Poli dari Garuda, dan dijawab
Bahwa ketika saksi menanyakan lagi kepada saksi Indra Setiawan apakah
ditugaskan ke Belanda dan dijawab Indra Setiawan "Pilot pesawat Airbus, bukan
rnasih dalarn bulan Oktober 2004 yang rnembicarakan makanan yang dimakan
mengatakan bahwa korban Munir selama terbang Jakarta Singapure makan mie
hadir terdakwa, dimana saksi menanyakan kepada terdakwa, apakah kenal dengan
15
korban Munir dan Terdakwa menjawab ingatan suami ibu itu bagus sekali karena
Pada saat saksi berada di ruang tunggu saksi menanyakan kembali kepada
terdakwa kenapa memberikan tempat duduknya dan dijawab karena Munir orang
terkenal dan terdakwa ingin memberikan kenyamanan dan juga terdakwa telah
Bahwa pada tanggal 9 Oktober 2004 saksi menerima surat yang isinya selarnat
atas mateknya Munir, semoga tidak dipukuli oleh arwah para pahlawan bangsa; --
Bahwa pada tanggal 1 2 Nopember 2004 saksi menerima informasi hasil otopsi
atas Munir dari Penyidik yang pada kesimpulannya di lambung korban ditemukan
Bahwa sakasi pada bulan Nopember 2004 saksi mendapat kiriman kardus yang
berisikan kepala ayam, kaki sapi dan tulisan yang isinya "awas jangan tuntut
Bahwa saksi rnasih jelas mengingat suara yang didengar oleh saksi pada tanggal 2
keberangkatan Munir adalah sama dengan suara pada saat saksi bertemu muka
Bahwa barang bukti berupa kemeja dan celana yang dipertunjukkan dalam sidang
benar milik korban Munir yang dipakai pada saat berangkat dari Jakarta -
Singapura; -------------------------------------------------------------------------------------
perbuatannya dan mohon pula dalang atau pelaku yang sebenamya segera diadili
sesuai ketentuan yang ada, dan saksi mohon diijinkan membaca pernyataannya
---- Atas kesempatan yang diberikan, Terdakwa menanggapi bahwa benar pertemuan
serta Terdakwa merasa tidak pemah menitipkan surat atau apapun kepada Munir
untuk diposkan di Swiss mapun di suatu tempat manapun, benar Terdakwa pemah
melihat Munir di bundaran Hiketika acara pembagian bunga oleh Munir dan
Bahwa saksi kenal terdakwa sebagai bawahan saksi, tetapi tidak ada hubungan
keluarga; ---------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa saksi tidak pemah memberikan tugas kepada Pollycarpus ke Singapura ;---
Bahwa pada tanggal 6 September 2005 saksi tidak pernah mengeluarkan surat
saksi tetapi bukan bawahan langsung yang menjadi bawahan saksi adalah para
l)irektur; --------------------------------------------------------------------------------------
surat pengawasan perbantuan kepada suatu unit kerja tanggal 11 Agustus 2004
mengikuti prosedur yang ada didalam unit kerja sebagai perbantuan sementara
yang bersangkutan masih tetap profesinya sebagai penerbang, jadi tugas yang
Bahwa dengan adanya surat tersebut Terdakwa dapat melakukan pekerjaan tanpa
seijin dari saksi lagi tapi harus melalui prosedur yaitu atasannya Ramelgia ; -----
bulan Oktober 2004 dari Ramelgia Anwar pada pokoknya saksi Ramelgia memita
Corporate Security ada beberapa pertimbangan: pertama saksi kenal dengan dia
sejak tahun 2003 sebagai seorang pilot dia rajin dan pada tahun 2003 tersebut ada
17
saksi ; yang kedua dalam corporate security ditempatkan Ramelgia Anwar yang
hanya bisa dilakukan oleh seorang penerbang, dan Pollycarpus sudah menjadi
Bahwa saksi tidak tahu apakah tugas perbantuan kepada Pollycarpus bisa
Bahwa surat tanggal 1 1 Agustus 2004 telah dikeluarkan sebanyak dua kali yang
pertama ditanda tangani pada tanggal 11 Agustus 2004 dan yang kedua setelah
tanggal tersebut pada waktu polisi minta aslinya yaitu tanggal 1 7 Pebruari 2005; --
Surat tugas tidak sama dengan ID Cardnya disina tertulis bulan J uni tapi surat
pembuatan ID Card tersebut karena format yang lama bulan Juni kemudian tidak
dirubah sehingga padawaktu pembuatan Agustus tetap saja tertulis Juni ; -----------
Bahwa saksi mendapatkan laporan dari Ramelgia telah terjadi Dumping fuel di
surat yang diberikan Pollycarpus tertanggal 8 September 2004 baru saksi melihat
belangsungkawa; -----------------------------------------------------------------------------
18
Atas keterangan saksi tersebut terdakwa memberikan tanggapan sebagai berikut: -----
Bahwa benar terdakwa membuat laporan tanggal 8 September 2004 dan baru
Direktur Operasi ,Manager Operasi dan tembusan kepada Direktur Utama karena
behau sibuk walctu itu maka saksi titipkan pada Pak Ramelgia; ----------------------
Bahwa saksi kenal Terdakwa akan tetapi tidak mempunyai hubungan keluarga;----
Bahwa saksi pernah melakukan perjalanan dinas pada tanggal 2-4 September
Bahwa pada tanggal 16 September 200 5 saksi menerima surat laporan dari
dengan maksud untuk menjelaskan tindak lanjut dari Surat Direlctur Utama ; -------
t a npa surat tugas dan tidak mau menanggung beban biaya keberangkatan
terdakwa, dan hal i n i atas inis i ati f saksi bukan Laporan dari Kapten karma] ; -----
Bahwa setiap tugas harus se iz in atasan dan h arus j e l as perintahnya, da l am hal ini
harus mendapat izin dari Kapten Karma] baik tertulis ataupun lisan dan schedule
19
terjadi maka menjadi tanggung jawab yang bersangkutan pelaksana tugas ; --------
Bahwa terdakwa Pak Karmel meminta koreksi surat tertanggal 1 5 . Bahwa pada
Bahwa saksi yang membuat surat tugas interoffice untuk Terdakwa pergi ke
buat tanggak 1 5 juga, akan tetapi ditolak saksi Karma] Fauzan Sembiring dengan
2004, sehingga saksi membuat lagi surat tertanggal 4 September 2004 yang saksi
Bahwa surat-surat tersebut yang saksi koreksi surat interoffice saksi kepada Chif
Bahwa surat tanggal 1 5 saya buat tanggal 1 5 September 2004, dan untuk yang
file; ---------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa Saksi pemah berbicara dengan T erdakwa setelah turunya Surat Tugas dari
Direktur Utama, akan tetapi saksi tidak pemah menugaskan Terdakwa untuk
Bahwa laporan Terdakwa tanggal 1 6 September 2004 tentang dumping fuel, dan
setahu saksi Terdakwa tidak ada mengklarifikasi dumping fuel kepada seseorang
di Singapura ; ---------------------------------------------------------------------------------
20
Bahwa masalah Dumping Fuel bukan rnerupan bagian tugas dari Aviation
Sect1rity; --------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa ro card Terdakwa salah tanggalnya, dan setelah ID Card salah tersebut
tersebut; ---------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa pada waktu saksi mengeluarkan Surat memang tidak berkordinasi dengan
pak Ramelgia, tetapi pad.a waktu 2-3 minggu sebelumnya saya ada bicara dengan
Bahwa selama saksi kenal dan bertugas bersama dengan terdakwa ,tidak pernah
Bahwa tidak pernah meminta untuk memusnahkan salah satu surat dan saksi
Bahwa dari ketiga surat tersebut ditanda tangani semuanya oleh saksi sendiri ; ----
Bahwa yang berinisiatif rnelakukan per ubahan surat - surat tersebut saksi dengan
Bahwa ID card untuk Crew ID Card berwarna merah dan untuk pegawai darat
- Bahwa Atas keterangan saksi Terdakwa keberatan beberapa hal : mengenai 12m
terbang bisa kami dapat dengan tertulis, Ji an dan sms ;keberangkatan ke Singapura
terdakwa telah meminta izin ;yang memotifasi kami adalah kesempatan yang
Bahwa saksi kenal dengan terdakwa tetapi tidak ada hubungan keluarga dengan
terdakwa; -------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa saksi tahu Munir tetapi tidak mengenal orangnya dan mengetahui Munir
- Bahwa tugas saksi sebagai Flight Operation Support Officer menyusun jadwal
penerbangan ; ---------------------------------------------------------------------------------
Sebelumnya ada jadwal tanggal 30 itu ke Peking , saya diminta kapten karmel
di hap us ; ---------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa atasan saksi kapten Karmel dan Kapten memerintahkan untuk merubah
jadwal pada tanggal 30 Agustus 2005 secara lisan pada saat itu posisi saksi ada
OF A 2 1 0 04 ; ---------------------------------------------------------------------------------
Bahwa terdakwa menghubungi saksi melalui telpon kantor sekitar jam 6 sore, dan
terdakwa menanyakan kapten Karmel "apakah ada di Kantor? " dan saksi
menjawab tidak ada .Dan dia memberitahukan dia ada tugas dari IF pak Ramelgia
dan Pak Ramelgia akan menghubingi Kapten Kannel untuk terdakwa ada tugas
ke Singapura ; --------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa saksi membuat Nota perubahan dan dikirimkan kebagian tracking untuk
karena dia mengatakan ada tugas dari pak Ramelgia dan Pak Ramelgia akan
- Bahwa saksi percaya dan tidak berani rnembantah Terdakwa, karena Terdakwa
Bahwa saksi tidak pemah dihubungi kapten Ramelgia atau Kapten Karmal ; -------
- Bahwa saksi men gel uarkan surat terse but berdasarkan surat pak Indra Seti awan
yang isinya saya lupa yang saat itu ada di meja saksi ;-----------------------------------
- Bahwa apabila tidak ada Chief PILOT saksi bisa membuat ini dengan persetujuan
atasan; -----------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa saksi membuat perubahan scdulle ini dengan tidak persetujuan kapten
Kan11el; -----------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa saksi pernah ditegur atasan dan saya rnengatakan karena yang
Kannel ; ---------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa Surat yang di sebutkan di BAP dibenarkan oleh Saksi yaitu Surat
s ak s i ; ------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa nota perubahan yang dibuat berkenaan dengan terdakwa dibuat dua, yang
pertarna tertanggal 31 Agustus 2004 atas perrnintaan Kapten Karma} dan yang
sebagai Extra Crew ke Singapura dengan pesawat flight No. GA 974; ---------------
- Bahwa saksi untuk merubah scdule secara kebiasaan ada wewenang untuk pilot
- Bahwa perubahan scedhule bisa melalui fax, telepon , atau dia langsung datang ,
Bahwa tidak benar mengenai GA 974 , yang saya katakan apabila ada flight
Bahwa saksi kenal dengan terdakwa , dan terdakwa adalah bawahannya sebgai
co-pilot airbus Garuda Indonesia dan tidak ada hubungan keluarga dengan
'Terdakwa;--------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa saksi pemah diperiksa sebanyak 3 kali dipenyidikan dan dibuatkan BAP
Bahwa saksi tahu saudara Munir karena saudara Munir cukup terkenal dan saya
tahu kernatian saudara Munir dari Mass Media cetak dan elektronik sekitar
Ronggo ; ---------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa saksi tidak tahu dan tidak pemah dihubungi terdakwa dan tidak pernah
diberitahu tujuan terdakwa dalam tugasnya sebagai extra crew ke Singapura pada
Bahwa saksi tidak pernah dihubungi saudara Ramelgia tentang tugas terdakwa ke
Singapura. Hingga saksi memanggil dan enegur Rohainil Aini tentang kepergian
Bahwa saksi tidak pemah memberikan tugas maupun ijin apapun kepada
T erda k wa ; ------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa apabila Terdakwa akan melakuk n tugas tidak terbang hams ijin melalui
Bahwa tidak boleh Rohainil Aini meluarkan surat tanpa pengetahuan dan
persetujuan saya dan protap ini berlaku secara umum. Didalam kasus terdakwa
Bahwa tidak boleh Rohainil Aini merubah scedhule tanpa seijin saksi sebagai
Bahwa secara normative untuk perubahan scedhule apabila ada perubahan terbang
,extra crew hams melalui saksi selaku chief pilot dan apabila karena sakit atau
lainnya bisa m e l a l u i Rohainil. Untuk kasus terdakwa yang melakukan tugas dari
unit lain bukan tugas terbang harus mendapat izin dari saksi ; ------------------------
Beijing, karena tanggal 7 terdakwa ada perintah dari IS untuk menghadiri Acara
asosiasi Pilot Garuda (APG) yang diselenggarakan di Hotel Ambara . Dan atas
perintah saksi Rohaini Aini untuk merubah scedhule terdakwa tersebut ; ----------
Bahwa untuk perubahan scedhule terdakwa pad.a tanggal 5-6 September 2004
saksi tidak memerintahkan perubahan tersebut dan apabila hal ini dilakukan
7 4 7 di Si ngapura ; ----------------------------------------------------------------------------
Bahwa sekitar tangga] 15 .8.2004 saksi dipanggil atasan saksi Kapten Ranggo
sebagai vice presiden operation, dia rnengingatkan kepada saksi bahwa Dirut
Babwa saksi tidak pemab menerima surat tertanggal 1 1 Agustus 2004 dari Indra
Bahwa saksi menerima dua surat yang diatandatangani Ramelgia Anwar pertama
tertanggal 15 September 2004 yang melalui fax yang diterima saudara Rohainil
Bahwa saksi membaca ke dua surat tersebut dan tidak ada perbedaan, isinya
sama, hanya tanggalnya yang berbeda satu tertanggal 1 5 September dan yang satu
Bahwa isi surat tersebut untuk penugasan saudara terdakwa untuk melakukan
extra crew ke Singapura, Denpasar, Surabaya dan biayanya ditanggung oleh IS; ---
scedhule tanggal 7 ,terdakwa tidak boleh terbang pada tanggal 7 terdakwa harus
Bahwa seorang pilot bisa melakukan tugas lain dan laporannya kepada atasan
Bahwa saksi mempunyai 2(dua) ID Card biru untuk didarat dan merah untuk
Bahwa sejak menjabat sebagai chief Pilot selama 5 t a h un , dan sebelum kejadian
ini belum pemah terjadi kelupaan komunikasi antara pak Ramelgia kepada saksi; -
Mengenai Pilot Air bus tidak hanya bisa menerbangkan aibus tapi juga pesawat
Bahwa saksi tidak kenal terdakwa tetapi tahu nama terdakwa , scdulle, alamat
dan posisi jabatan terdakwa .Karena data tersebut ada di komputer Garuda . Dan
Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik 2 kali dan atas keterangan terangan
Bahwa saksi tabu jabatan terdakwa adalah sebagai pilot Garuda, posismya
Bahwa saksi pemah mendengar nama Munir melalui mas media elektronik TV,
Bahwa saksi tahu bentuknya General Deceration (Gendec) tetapi prosesnya saya
2004 dari Jakarta - Singapura pesawat Boing Garuda 974 saat saya diperiksa
Bahwa isi Gandee itu masing- masing individu scdulle penerbangan, cuti, libur
lalu ada stand bay. Dan berisi nama - nama crew ; -------------------------------------
Bahwa saksi tidak pemah melihat jadwal dan perubahan scedhule penerbangan
tanggal 6 September 2004 yang ada nama terdakwa dan tidak menandatangai
jadwal pada tanggal tersebut, karena penjadwalan crew sekarang itu lewat SMS
dan dibuat hardcopy-nya, lebaran - lebaran begitu dan tidak ditanda tangani.; ----
Bahwa saksi mengetahui kegiatan terdakwa yang dalam kegiatan selaku pilot /co
pilot tanggal 5-8 september 2004 ada kegiatan kePeking sesuai scedhule ; --------
Bahwa perubahan scedhule tanggal 31 Agustus 2004 lewat surat dan yang
Bahwa kegiatan terdakwa yang berubah dari scdhule terbang ke Peking tanggal
5 ke Peking lalu tanggal 5,6 dihapus tanggal 7 ada rapat tanggal 8 standby; --------
perusahaan ; ----------------------------------------------------------------------------------
Bahwa ketentuannya harus sama antara Scedhule dan Gandee, dan baru pada
Bahwa saksi menerima surat dari Rohainil Aini melalui office boy tentang
ditangani oleh staf saksi dan saksi baru membacanya setelah diperiksa polisi dan
setelah kejadian kita adakan pengecekan dan tenyata memang ada perubahan ; ----
Bahwa apabila ada perubahan Gandek karena tidak sama dengan scdhule
patem/PID itu dalam hari mencapai 60- 70 PID dan itu PID terdiri atas terbang 1
hari, 2 hari dan sebagainya dan melalui program kita proses dengan mesin
Bahwa pada posisi Pollycarpus sebagai extra Crew tanggal 6 september 2004 Jak
Si ng kemudian dari Sing- Jak pada tanggal 7 september 2004 statusnya sebagai
Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menanggapi keteranagan saksi tersebut: -----
Bahwa saksi tidak kenal terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga ; -----
Bahwa saksi pemah diperiksa di penyidikan dan tetap pada keteran gannya dalam
B f\P ; ------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa setiap crew penerbangan mereka harus didasari surat penugasan dalarn
melakukan penerbangan dalam disceduling. Dan apabila ada tugas lain selain
tugas terbang j uga harus ada surat perjalanan untuk dinas terbang ; -----------------
Bahwa SPPD dikeluarkan oleh bagian yang menugaskan ; Bahwa bila seorang
pegawai yang hendak melakukan perjalanan dinas harus diikuti dengan SPPD dari
SPPD itu untuk dibayarkan biaya SPPDnya dan yang dikeluarkan tiket untuk
;
28
keberangkatannya itu aturannya .jadi kalau ada pegawai tidak ada SPPD nya
Bahwa saksi mengetahui kasus Terdakwa dari mas media massa dan elektronik ; -
Bahwa saksi pernah diperiksa sebanyak 4 kali oleh Peyidik dibuatkan berita-acara
Babwa saksi kenal dengan terdakwa karena nama terdakwa terdapat didata bes
Bahwa pada tanggal 6 September 2004 saksi menerima surat dari lembaga Chief
Bahwa ada perubahan schedule yang dilakukan oleh staf bemama Charles
Tambunan, saksi melihat dilayar monitor computer saksi yaitu perubahan tentang
Bahwa saksi pemah mengetahui kemanan Munir ketika ada laporan berupa telex
dari pesawat bahwa salah satu penumpang meninggal dunia dalam penerbangan
sudah sesuai dengan mekanisme yang berlaku yaitu setiap ada open fly, kami
Bahwa apabi1a seorang pilot saat stand by schedulenya dapat dirubah pada hari itu
j uga ; ------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa minimal 6 j am sebelurn terbang seorang awak pesawat harus siap dijemput
di rum ah ; --------------------------------------------------------------------------------------
selanjutnya pembahan timbul Crew Card On Order untuk penjemputan dan tugas
Bahwa Perubahan schedule yang diterima interval waktunya bisa satu hari
dilakukan pada hari yang sama Senin tanggal 6 September 2004 ; --------------------
Bahwa saksi pemah diperiksa oleh Penyidik dan semua keterangan yang
Bahwa saksi bekerja sebagai karyawan Garuda lndoensia clan sampai sekarang
Bahwa pada tanggal 6 September 2004 saksi sebagai kapten pilot dalam
Bahwa saksi tidak bertemu dengan terdakwa dalam penerbangan tersebut, namun
bertemu didarat karena satu Bus pada waktu menuju Hotel ; --------------------------
Bahwa waktu penerbangan tersebut terdakwa sebagai Extra Crew ; --- - -------- -- --- -
30
Bahwa saksi tidak tahu terdakwa selama dalam penerbangan didalam pesawat
Bahwa saksi tidak tahu Almarhum Munir yang seharusnya duduk dibelakang dan
Bahwa saksi tidak tahu se]ama penerbagan terdakwa pergi ke cokpit ; --------------
Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik dibuatkan berita-acara dan saksi
Bahwa aksi kenal dengan terdakwa sarna-sama karyawan Garuda Indonesia clan
Bahwa kalau perjalanan keluar Negeri SPPD ditanda tangani oleh Direktur
Corporate; -------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa saksi kenal dengan terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga
dengannya ; ------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa saksi pemah diperiksa di penyidik dan masih ingat dan tetap pada
Bahwa saksi ikut serta dalam penerbangan Garuda GA 974 dari JKT ke
Bahwa diantara crew aktif dan extra crew ada terdakwa sebagai extra crew dan
Bahwa extra crew adalah awak pesawat yang terbang untuk bertugas pada tugas
berikutnya dan untuk terdakwa saksi tidak tahu tugas selanjutnya dari terdakwa
Bahwa extra crew 974 ada satu set dari yang akan aktif ditambah satu set
Bahwa saksi tahu Terdakwa turun di Singapura dan satu bus saat menuju hotel
Bahwa saksi tahu ada penurnpang yang meninggal dunia dalam penerbangan
Bahwa saksi tahu Munir dan sempat berjabat tangan saat boarding di no tempat
Bahwa crew naik ke pesawat lebih dahulu sebelum penunpang naik pesawat ; -----
Bahwa secara umum crew dan extra crew seatnya tergantung peringkatnya, untuk
Bahwa saksi melihat terdakwa duduk di premiun class seat 1 1 B karena bertukar
tempat dengan teman terdakwa yang diketahui saksi sebagai Munir dan saat saksi
Bahwa saks i tahu seat Munir di c l ass ekonomi no. 40G dan terdakwa saat minta
Bahwa sa k si rnenunjukan kepada terdakwa untuk dud uk: di premium class karena
Bahwa saksi se b elu m take of saya me l ihat Pak P olly duduk di situ s a j a , dan saat
itu pak P o l l y berpakaian baju seragam pilot putih tanpa pangkat ; --------------------
Bahwa saat we l come drink yang b e rt ugas di c l ass pre mi um Evaa dan di kelas
Bisnis Yetti dan dilakukan saat pesawat belum pesawat take off ;--------------------
32
Bahwa saksi tidak melihat pada waktu disajikan welcome drink ke saudara
l\11unir; -----------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa di dalam Gendec status terdakwa sebagai extra crew, dengan tujuan
Bahwa penyajian rnakanan yang bertugas , untuk bisnis class disajikan oleh Yetti
yang menyiapkan Oedi dan premium class Eva bersama Tri ;-------------------------
Bahwa waktu pelayanan ke penumpang bisnis class saksi tidak mengetahui saat
Kelas Bisnis berjalan di dekat bar premium mondar-mandir dan berdiri di depan
toilet kelas bisnis, dan pada saat itu saksi berjarak kira-kira 1 s/d 1 Y2 m dengan
Bahwa saksi melihat terdakwa ke tangga menuju upper deck sebelum kain
Pada saat Eva melayani penumpang di prerniun termasuk saksi tidak melihat
Bahwa setelah Munir meninggal saksi ada kontak langsung dengan terdakwa
974 Jakarta - Singapura yang ada penumpang bernarna pak Munir meninggal
Bahwa terdakwa menghubungi saksi lewat telepon ke rurnah beberapa kali dan
mencari pengacara apabila kita dipanggil untuk diperiksa, akan tetapi saksi
menolak dan mengatakan sudah Pak Polly tidak usah takut, yang penting kita
Bahwa selain terdakwa yang menelpon saksi juga Yetty yang mengatakan bahwa
Bahwa saksi melihat Terdakwa pergi menuju ke cockpit, tetapi saksi tidak tahu
Bahwa saat welcome drink yang disajikan terdiri ari orange juice dan sampanye
dan saat penyajian makanan disajikan pilihan mie goreng dan pasta serta
minuman pilihan orange juice, apple juice, tomato juice, beer, dan lain-lain; -------
Bahwa Gendec ialah dokumen yang harus dibawa oleh satu penerbangan
rutenya dan didapat dari pegawai darat. Sesampainya di Singapur, Gendec itu
Bahwa terdakwa bertukar tempat dengan Munir ketika pesawat masih di darat,
kewenangan untuk upgrade ada di KSU, jadi di luar kewenangan saksi; ------------
Bahwa saksi melihat Munir turun di pesawat saat tiba di Singapur ; ----------------
Bahwa dari bar premium selama penyajian makanan tidak bisa melihat bisn i s
Bahwa dalam penerbangan 974 tersebut purser yang aktif 2 yang extra crew 2 .
B ahwa extra crew p a da penerbangan tersebut tidur semua ke cuali Terdakwa yang
Bahwa ketika terdakwa menelpon saksi dan akan mencari pengacaranya, seingat
saksi wa k t u itu sebelum saksi dan Terdakwa diperiksa o1eh polisi ; ------------------
pemberitaan di media yang men yu dutkan terdakwa dan terdakwa tidak b oleh
Bahwa saksi kenal dengan terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga
Bahwa saksi pernah diperiksa di penyidikan sebagai saksi dan sebagai terdakwa
dan dalam perkara terdakwa saksi tetap pada keterangannya di BAP ; --------------
Singapura sebagai pramugara areal kerjanya meliputi kabin klas bisnis dan pantry.
Bahwa saksi rnengetahui di dalam pesawat ada Terdakwa karena pernah ketemu
Bahwa saksi tahu. ada Munir di Pesawat waktu melihat list penumpang dan
pemah lihat di mass media. Saksi tidak tahu nomer dudukya Munir berapa tapi
Bahwa saksi membuat welcome drink dengan mengambi] aqua dan softdrink,
buahvita dan kemudian dituangkan ke gelas yang ada dinampan. Dan dinampan
ada 3 sampanye, 3 apple juice dan 3 orange juice dan saksi menyiapkan sekitar
16, untuk bisnis class tidak menyerahkan akan tetapi saudar Yety yang
mengambil sendiri nampan tersebut dan penumpang dapat memilih sendiri sesuai
- Bahwa saat penyajian meal service saksi tidak tahu makanan apa yang diminta dan
Bahwa sebelum welcome drink dan sesudah take off saat pemasangan safety belt
Bahwa saksi nengetahui Munir meninggal setelah pulang dari Singapura, yaitu
ketika kapten pilot rnemberi briefing tanggal 8 September 2004 yang diikuti satu
set crew;--------------------------------------------------------------------------------------
hancumya nama baik dia di media, saksi juga pemah ditelpon istri Terdakwa dan
yang ketiga tentang pemeriksaan , y ang k edua rasa tidak nyaman, ket i ga tentang
Bahwa saks i tidak tahu akan diterbangkan dan bertugas b ersama - sama dengan
Yeti dan j u ga Terdakwa, karena tahu terbang bersama - sama saudara Yety dan
1
Terdakwa saat 1 h jam saat ceck in sesampai dijemput ; -----------------------------
Atas keterangan saksi terdakwa menyatakan tidak ada keberatan dengan keterangan
pesawat Garuda GA 747 yang tujuan akhir Amsterdam akan tetapi saksi bertugas
- Bahwa saksi rnelihat Policarpus sebanyak tiga kali pada saat pengontrolan yaitu
dua kali berdiri didekat Bar Premium,kernudian satu kali berdiri didepan
- Bahwa pada saat wellcome drink saksi punya tugas kontrol dan pelayanan
penumpang dipintu 1 2 sambil saya menerima document yang lain dan pada saat
- Bahwa selama didalam pesawat saksi pernah berbicara dengan Policarpus hanya
sepintas saja saya hanya menanyakan apa khabar Mas Polly dijawab baik,
Bahwa pada saat saksi melihat terdakwa ia sedang berdiri di Bar Tender dan tidak
Bahwa jarak antara tempat duduk terdakwa kelas bisnis dengan Bar lebih kurang
Bahwa saksi tidak mengetahui kegiatan pramugara Odi dan pramugari Yetti ; -----
- Bahwa saksi tidak tahu terdakwa ke singapura dalam rangka apa ; -------------------
Tidak benar jarak dari bisnis ke bar 3 atau 4 langkab , yang benar kira-kira 1 0
Meter. Dari tempat duduk saksi 2 atau 3 langkah itu betul, tolilet cukup jauh; -----
Saya berada d i cokpit 1 5 Menit sejak pesawat ditarik sampai dengan takeoff
- Bahwa saksi pemah diperiksa oleh Penyidik dan semua keterangan yang pemah
- Bahwa saksi pada tanggal 6 September 2004 bertugas sebagai pramugari dalam
- Bahwa saksi tidak rnelihat terdakwa naik pesawat akan tetapi saksi berternu di
Bahwa dalam perternuan tersebut saksi terdakwa hanya menyapa saksi dengan
- Bahwa saat itu terdakwa bilang mail tukaran tempat duduk No.3 K sudah ijin
purser;------------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa saksi melihat Munir duduk di kelas bisnis deck bawah No.3 K ; -------------
Bahwa saksi yang menyajikan welcome drink semua dipersiapkan oleh Odi; ------
- Bahwa benar pada waktu menyajikan minuman welcome drink kepada Munir ,
- Bahwa pada saat take off saksi melihat terdakwa di premium class dan berdiri di
- Bahwa selain minuman saksi juga rnelayani makanan pilihan yaitu mie goreng
- Bahwa pada waktu landing di singapuran saksi melihat Munir dan kondisinya
Bahwa saksi mengetahui Munir meninggal dunia pada tanggal 8 September 2004
di Bandara Changi Singapura masih diruang boarding gate Kapten Taufik Subur
- Bahwa saksi pernah dihubungi oleh terdakwa lebih dari sepuluh kali pada waktu
telepon pertama dia mengeluh rasa tidak tenang, karena adanya pemberitaan
Bahwa benar saksi yang melayani makanan maupun welcome drink mulai dari
Bahwa pada saat welcome drink saksi bawa 16 gelas minurnan dan sampai
- Bahwa Minuman yang disajikan dalam welcome drink Apple Juice, Orange Juice
- Bahwa Pa.da saat saksi menyajikan welcome drink kepada Munir dengan
- Bahwa benar pada saat itu ada dua pilihan makanan yaitu Mie goreng dan pasta
kemudian saksi menawarkan kepada Munir, Pak kita punya dua pilihan makanan
ada M i e goreng atau pasta, Pak Munir langsung memilih Mie Goreng ;------------
Bahwa pada waktu saksi menyajikan Sampange dan orange juise, saksi tidak
dapat rnemastikan bahwa orang yang duduk disebalah M uni r akan mengambil
- Bahwa pada waktu serving kedua orang yang duduk disebalah Munir minta Wine
- Bahwa saksi tidak pernah memasukkan sesuatu kedalam minurnan pada waktu
- Bahwa benar kalau ada minuman yang tersisa sernua dibuang oleh Oedi ;------------
- Bahwa saksi tahu orang yang duduk disamping terdakwa orang cina warga negar
Belanda, dibelakang extra crew dua orang didepan penwnpang dua orang. ---------
- Bahwa pada saat menyiap dan menyajikan makanan saksi tidak melihat terdakwa;
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik dua kali sebagai saksi, kemudian
Bahwa minuman dan makanan yang saksi sajikan kepada Munir semuanya
tanggal 23 Juni 2005, segala sesuatu yang diterangkan dan diperagakan adalah
benar ; ----------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik sebanyak dua kali dan semua
- Bahwa pada penerbangan tanggal 6 September 2004 saksi sebagai extra crew dan
Bahwa saksi mengetahui kematian Munir kira-kira tiga jam sebelum landing di
, Bahwa saksi mendapat berita dari Najib Nasution, bahwa ada penurnpang sakit
bernama Munir, ]alu saksi perintahkan tolong carikan dokter dan minta bantuan; -
, Bahwa sesuai laporan saksi Najib, ada dokter yang menolong dan juga Munir sudah
dipindahkan, saya minta supaya dimonitor kalau ada perubahan yang signifikan
bagaimana khabamya dijawab agak tenang dan sudah ditangani oleh dokter ; -----
- Bahwa kira-kira 3 jam saksi Najib rnelapor bahwa Munir meninggal dunia ; ---------
- Bahwa pada waktu dibelanda ada petugas kepolisian belanda yang datang ; --------
Bahwa selama saksi menjadi penerbang sudah dua kali penumpang yang
- Bahwa kalau ada penumpang yang meninggal diatas pesawat Pilot hams membuat
Bahwa saksi kenal dengan terdakwa, tetapi tidak mempunyai hubungan keluarga
Bahwa saksi pemah diperiksa di penyidikan dan dibuat BAP dan saksi tetap pada
Bahwa saksi tidak kenal Muni r tetapi tahu Munir dan mengetahu.i saudara Munir
Bahwa saya tahu ada keributan saat penerbangan Singapura -Amsterdam ada
termasuk. Dan Munir rnenyapa saksi te rl e bih dahulu s e b e lum take of dan
almarhum meminta obat Promag sekitar 10-15 menit sebelum take of meminta
tidak m au makan dan dikatakan oleh almarhum kalau perutnya sedang tidak enak
Bahwa sa k si m e l ihat pak Mun ir ke toilet sebelum penyajian makanan, dan saat itu
saksi sedang melayani penumpang Jain .S aksi melihat pak Munir saat melintas
Bahwa saksi mengetabui Pak Munir sakit saat sedang istirahat dan saksi tahu
karena ada ke s i buk a n dan saksi rnendengar dari purser Majib kalau ada
Bahwa saksi tidak tahu kegiatan Terdakwa dipesawat terbang saat penerbangan
Jkt-Sing saksi duduk di ekonorni dan saksi pergunakan untuk beristirahat. Dan
Atas keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan tidak ada keberatan ; ------------
Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa tetapi tidak ada hubungan keluarga dengan
berangkat dari Jakarta sebagai extra crew dan saksi tidak pemah melihat
Terdakwa karena dalam penerbangan itu saya tidur dan duduk di seat 4K .Saksi
Amsterdam ; ---------------------------------------------------------------------------------
Bahwa sebagai purser dokumen yang saksi pegang untuk penerbangan itu
Gendec yang berisi nama - nama c r e w . ang aktif dan extra c r e w , dengan tujuan
komputerisasi dan ada nama terdakwa yang dicoret dan yang mecoret dari darat
dan yang mempunyai wewenang orang dari Station Manager dan hal tersebut
tidak dilaporkan kepada saksi hanya saksi bertanya "ini orang kemana T" dan
Bahwa waktu take off dari Singapura - Amsterdam, saksi belum melihat saudara
Munir. Dan tahu Munir ada dipesawat kurang lebih 2 jam setelah take off dari
Singapur, rekan saksi Bondan melapor bahwa Munir sakit buang-buang air enam
kali ke toilet. Dikasih kartu nama Dr. Tarmizi, kawan beliau, purser diminta
tolong mencarikan beJiau duduk dimana lalu saya dengan Bondan mencari di
Manifest dia duduk di 1J lalu tidak erapa lama Pak Munir datang ke Purser
mendatangi ke tempat dokter itu, saksi coba bangunkan tapi cukup lama. Begitu
hendak bangun Pak Munir datang di sekitar kursi 4D, saksi bilang kalau dokter
Munir bercerita tentang keluhannya, tapi karena ada 3 atau 4 penumpang, saksi
bilang supaya pindah saja ke 4D. Lalu di situ Dokter memeriksa, kata Dokter,
"coba berikan air garam", Salah satu temen saksi membuatkan. Tapi setiap
dikasih dia menolak terus akhirnya Dokter menyuntik meminta dokter seep.
Dokter pada saat itu meminta infos tapi tidak ada, yang tersedia hanya untuk
pertolongan pertama. Akhirnya diberi Diatab, Munir cukup tenang tapi tetap saja
mengaduh lagi. Setelah itu Munir ke toilet lagi diantar oleh Asep dan Bondan.
Habis balik dari sana Dokter mengecek lagi, tapi Munir terus meraung-raung,
saksi minta Munir untuk beristigfar. Sampai dia bisa tertidur; -----------------------
Bahwa saat selesai disuntik Munir sempat tertidur di lantai pesawat Foot rest-nya
digunakan buat bantal oleh dia, lalu saksi minta Bondan untuk mengambilkan
selimut karena dia mau tidur di bawah, sampai kita bergantian menjaga beliau.
Sampai pagi hari ketika kita persiapan serving, saksi tanya, "Dokter, Pak Munir
tidak kenapa-kenapa belum makan s jak dari Singapur?" "Oh, tidak apa-apa.
Nanti kalau dia bangun dia merinding lagi karena tidak tega". Kami semua
memang tidak tega kalau mengingat Pak Munir kesakitan. Kita hanya membantu
dokter apa yang diperlukan. Selesai kita service, dokter tidur lagi. Saksi
mematikan lampu lalu saksi lihat dan saksi pegang tangannya Pak Munir, saksi
merasa tangannya sudah agak dingin, saksi ambil battery, kok tangannya
membiru, . Saksi langsung panggil dokter, begitu dokter datang ke tempat Pak
diteriaki. "Meninggal, Purser, seharsunya kalau manusia biasa diare bisa tahan 2-
3 hari lagi, pasti ini ada apa-apanya. Saksi minta otopsi saja sesudah di Belanda"
kata Dokter Tirmizi. Saksi langsung lapor Kapten kalau Pak Munir meninggal.
Kapten meminta supaya Dokter membuat berita acara kematian itu di cock-pit ; ---
Bahwa saat landing, begitu buka pintu pesawat ,polisi Belanda langsung
kita perlu ambulance. Dan kami termasuk dokter Tannizi diintrogasi Polisi
Belanda ; --------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa setelah kematian Munir saksi membuat trip report yang dikirim ke Jakarta
Bahwa dokter yang mengatakan bahwa dia kenal saat ada diruang tunggu dan
Bahwa ada daftar obat - obat yang ada dikotak obat tersebut dan setahu saya
rekan saya di Belanda yang bemama Yan mengatakan dokter kitnya diambil
Bahwa saksi tidak tahu apa yang disuntikan doktet Tarmizi kepada Munir , hanya
Bahwa saksi ingat Mr Lie duduk di 3.T ciri fisik orang chaines dan tidak pernah
berkominikasi .Hanya pada saat pemberian suntikan yang kedua melihat dia
berbincang dengan dokter Tarmizi karena dia m engaku s ebagai A poteker dan
s akasi tahu pe numpans 3j Mr. L ie ini Ap oteker dari istrinya dan benar
B ahwa sebelum dil akukan penyuntikan y ang k e dua dilakukan dialog baru
d il a ku kan suntikan , dan s u nt i kan pertama di lengan kiri dan kedua di kanan
.An tara suntikan perta ma dan k edua selan.g an tara 1- 3 j a m. Da n Munir telah
B ahwa durasi penerbangannya a ntara Sing -Amsterdam b erapa lam a kurang l ebi h
Atas keterangan saksi terdakwa tidak ada keberatan; ----- - ------------------------- - ------
B ahwa p ada p enerbangan pada tanggal 6.9.2004 saksi terbang dari JKT-S ing
of .D an s aksi mel ihat l angsung keluhan Mu nir tersebut saat saksi ada dipintu 2.2
l a lu Mu nir m enghampiri sak si dan berkata " bisakah saya me n emui tem an saya
didepan dan me nunjukan kartu nama " lal u saksi menghubungi Majib untuk
44
rnencari dr.Tarmizi .Saat saksi ketemu Najib pak Munir menanyakan kamar kecil
lalu saksi tunjukan kamar kecil pada pintu l. l . Dan sementara saksi
Bahwa saksi melihat Munir muntah saat ada di bisnis class yaitu di lavatory ; ----
Bahwa saksi tahu pak Munir meningga1 saat selesai penyajian makan pagi saksi
sedang heres - heres dipanggil pak Majib , lalu saksi melihat pak Munir dalam
posisi memeluk bantal dan Majib mengatakan Pak Munir telah meninggal lalu
Bahwa saksi melihat sesudah landing petugas dari kepolisian Belanda masuk ke
Bahwa saksi yang mengetahui pertama kali Munir sakit dan lapor ke Majib ; ------
Bahwa saksi tidak tahu terdakwa sebagai extra crew dalam pemerbangan Jakarta
Bahwa saksi menihat saat pak Munir boarding pas masuk melalui pintu 1 2 ; -------
Atas keterangan saksi dan dijawab oleh terdakwa bahwa Terdakwa tidak ada
tanggapan ; ----------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa saksi pemah diperiksa oleh Penyidik dan semua keterangan yang pemah
Bahwa dalam penerbangan ke Amsterdam naik dari Jakarta sebagai Extra Crew
Bahwa Ketika dari Jakarta ke Singapure duduk kursi Nomor No.40 C. --------------
Bahwa saksi dengan almarhum Munir melalui televise dan dia adalah seorang
Bahwa pada malam peristiwa 6 September 2004 saksi melihat Munir pergi ke
1' o l i e t ; -----------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa yang melayani makan Munir adalah rekan saksi bemama T i a ; -------------
Bahwa saksi pernah melihat Munir muntah didalam pesawat dan bahkan
Bahwa saksi tidak melihat Munir Meninggal, namun saksi ikuit menggotong
J\lmarhu111; -----------------------------------------------------------------------------------
Bahwa dalam penerbangan dari Singapura - Amsterdam saksi melihat masih ada
Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan semua keterangan yang pemah
Singapura sebagai extra crew, dan dari Singapura ke Amsterdam seabagai active
Bahwa dalam penerbangan dari Jakarta ke Singapura saksi tidak melihat terdakwa
Bahwa saksi mengetahui Munir meninggal dunia tapi tidak berani melihatnmya
Bahwa pada waktu transit di Singapura penumpang boleh turun dan boleh tinggal
Bahwa makan yang diberikan berasal dari catering dan semuanya masih
terbungkus/disegel; ------·-------------------------------------------------------------------
Bahwa atas permintaan Dokter saksi pernah mengambilkan air dari gali dan juga
Bahwa yang menyediakan dokter kit adalah saksi dan obat yang disuntikan
Bahwa saksi kenal dengan terdakwa karena pemah terbang bersama ; --------------
Bahwa saksi sebagai pramugari pada tanggal 6 September 2004 terbang dari
Bahwa saksi pemah melihat Gendec, isinya saksi tidak tahu karena tidak baca dan
Bahwa saksi melihat Munir pada waktu penerbangan Singapura Amsterdam ; -----
Bahwa sebelum munir meninggal dunia ia mengeluh kesakitan dan tidur dibawah;
Bahwa saksi melihat Munir muntah-muntah dan bahkan mengenai badan saksi ; - -
Bahwa ketika diperlihatkan barang bukti kepada saksi berupa pakaian Munir dan
Bahwa pada waktu welcome dring yang disajikan adalah Orange Juice dan
Bahwa Pak Lie ( Penumpang No.3 J) bilang kepada saksi bahwa tadi yang
dimakan sama Mbak dengan saksi, kemudian saksi tanyakan tadi yang dirnakan
Bahwa transit di Canggi kurang lebih selama 1 Jam dan penumpang tidak
kepada saksi yaitu berupa pakaian dan ditanyakan pakah saksi mengetahui
Bahwa saksi melihat jenazah Almarhum Munir dan pada waktu itu ada yang
Atas keterangan saksi tersebut terdakw tidak keberatan dan juga tidak ada
tanggapan; -----------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik di dalam kasus terdakwa Policarpus
sebanyak dua kali dan saksi tanda tangani berita-acara tersebut; ----------------------
Bahwa saksi sebagai Direktur Rumah sakit Jantung Harpan Kita Jakarta; ---------
Bahwa saksi pernah bertemu dengan namanya Munir waktu mau naik pesawat
papasan di Singapura dan saksi memberikan kartu nama pada Munir. ---------------
Bahwa saksi mengetahui Munir menderita sakit dipesawat pada waktu itu saksi
sedang tidur dibangunkan dan saksi merawat Munir sukarela terpaksa ; ------------
Bahwa pada waktu itu Munir sakit perut berat dan sudah enam kali buang air
besar dan muntah-muntah kemudian saksi suruh duduk dan diberikan obat-obat
professional dan darurat dengan memberikan obat tablet tiga kali yaitu Neo
diatap 2 tablet dan santak satu tablet dan promag satu tablet dan ditambah dengan
injeksi Pr:impran selanjutnya dia mengeluh pingin tidur dan gelisah, kemudian
Bah w a sebelum Munir meninggal saksi sempat bertanya anda makan apa
sebelum ini dijawab tidak ada apa-apa biasa-biasa saja tapi pramugari b il an g pak
Munir salah minum dok dia sakit mag m i n u m air jeruk, saksi katakan ini bukan
air j e ru k kalau j e ruk tidak akan muntah berak pasti ada yang salah makan yang
lain ;--------- - --- ------- - --- --- - -- - -- ---- - - - - -- ----------- -- -- ---- ----- --- - - - ---- - -- - ---- --- -- -- -
Bahwa saksi tidak menyaksikan M un ir meninggal karena ketiduran ; --- - - --- - ---- --
48
Bahwa saksi diber:itahu oleh Najib Nasution untuk dapat melihat Munir karena dia
diam saja lalu saksi lihat ternyata dia sudah meninggal dengan tanda-tandanya
denyut nadinya tidak ada mukanya pucat. Denyut jantung sudah berhenti; ----------
Bahwa saksi pernah diperiksa di Bandara oleh petugas /dokter Airport dan juga
Polisi Belanda, sehingga tertahan dan tidak jadi operasi pada hari itu; --------------
Bahwa ketika ditunjukkan kepada saksi barang bukti berupa pakaian Munir saksi
tidak dapat mengenalnya lagi karena sudah lama sekali sehingga saksi lupa; -------
Bahwa saksi berdampingan duduk dengan Munir kurang lebih 1 , 5 s/d 2 ; ---------
Bahwa saksi beriringan dengan Munir keadaan Munir pada waktu itu tidak ada
hal-hal yang luar biasa dari Munir, tidak ada keluhan sakit perut dan sebagainya
namanya saksi lupa dan pernah berbincang-bicang dia mengatakan bahwa dia
Bahwa dari Jakarta ke Singapure saksi tidak pernah meninggalkan tempat duduk
Bahwa saksi mengenal terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga; -------
Bahwa saksi mengetahui kematian Munir dari Direktur saksi dan ikut dalam
Bahwa saksi mengetahui saudara Munir mengalami pencekalan dari pak Hendro
Priyono dari Badan Tntelejen Nasional (BIN) beberapa kali saat akan pergi ke
diketahui orang lain diluar lingkungan Munir dan mbak Suci menerima telpon
Bahwa setelah kejadian Munir meninggal saksi mendengar dari Suci bahwa yang
menelpon mengaku bernama Pollycarus dan saat ada pertemuan di Garuda Suci
Bahwa sebelum meninggal Munir telah mendapat undangan dari BIN dan
Bahwa saksi tahu dari Bedja Subiyakto Terdakwa kenal dengan Andhika menantu
Bahwa saya mengetahui dari Usman Hamid bahwa ada hubungan telpon antara
hubungan telpon antara saksi Muchdi dan terdakwa sebanyak 35 kali ; --------------
Bahwa semasa hidupnya Munir sering mendapatkan teror telpon dan diikuti orang
tak dikenal , hal ini berkaitan dengan kegiatan Munir semasa hidupnya ; -----------
Bahwa terdakwa tidak kenal dengan pak Hendro dan pak Muhdi dan pak
Andhika; ---------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa saksi tidak kenal dengan terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga
Bahwa saksi Mantan Deputi V Badan Intelejen Nasional (BIN) dan sekarang
keterangannya ; -------------------------------------------------------------------------------
Bahwa saksi tidak kenal dengan M uni r , tetapi kenal nama dan setahu saya Munir
Babwa saksi mengetahui Munir meninggal dunia dari mass media; -----------------
Bahwa selama saksi di BIN tidak ada tugas untuk menelusuri orang - orang yang
vokal dan saksi mengatakan pada seseorang akan menghubungi senior - senior
Munir untuk mengingatkannya dan senior - senior yang dimaksud ada banyak
acara saya sampaikan jadi tidak langsung khusus dan kepada Ad.nan Buyung
pemah clan waktu ,tempat saya tidak ingat . Dan saya samapaikan "Tolong
Bahwa menurut saya Munir termasuk yang vokal . Vokal dimaksud mengkritisi
( B ll\I ) ; ----------------------------------------------------------------------------------------
tahun 1995 tetapi bukan atas nama saksi tetapi atas nama suatu perusahaan .Dan
Handphone tersebut tidak sela1u berada pada saksi dan tidak hanya saksi yang
Bahwa saksi sendiri tidak mengadakan kontak dengan Terdakwa, mungkin orang
Bahwa saksi tidak dominan menggunakannya , karena saksi ada satu nomor lagi
saksi . Sejak setahun yang lalu saya serahkan kepada anak saksi ; -------------------
Bahwa saksi tidak melakukan kontak tetapi saksi mengakui ada hubungan antara
- Bahwa hasil print out yang ditunjukkan di persidangan, saksi membenarkan, akan
tetapi saksi tidak merasa menghubungi Munir lewat hand phone 0 8 1 1 9 0 0 9 7 8 ; ----
Bahwa saksi tidak pernah melihat dan mendengar nama terdakwa juga nama
Munir di lingkungan BIN. Dan tidak pernah mendengar terdakwa mendapat tugas
Bahwa saksi tidak pernah melibat diinstansi BIN ada daftar nama - nama orang
- Bahwa saksi tidak ingat handpone saksi dititipkan kepada siapa saat itu karena siapa
Bahwa saksi tidak pemah mendengar ,pihak BIN memanggil saudara Munir; ------
Babwa saksi dan BIN tidak mengikuti dan mencermati kegiatan rencana Munir ke
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa tetapi tidak ada hubungan keluarga dengan
terdakwa ;--------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa saksi pernah diperiksa dalam perkara in:i di tingkat penyidikan dalam
- Bahwa saksi bersedia diperiksa sebagai saksi dalam perkara ini ; Bahwa saksi
- Bahwa yang masuk lebih dahulu ke pesawat adalah crew sebelum penumpang; ---
- Bahwa saksi melihat saudara Pollycarpus didalam pesawat sedang duduk di kursi
- Bahwa saat bertugas di penerbangan tersebut saksi bertugas di class premium dan
saat m layani welcome drink sebelum pesawat take of pada terdak:wa saat itu
terdakwa mengambil orange juice . Setelah welcome drink saya tidak melihat
Pollycarpus lagi ada ditempat du dukn y a , saat saksi mengambil barang- barang
kotor hanya melihat gelas terdakwa, kursi Terdakwa dalam keadaan kosong dan
terdakwa tidak ada di seatnya . Dari surving welcome drink ke pengambilan gelas
- Babwa saksi tidak melihat Pollycarus saat pesawat telah take of dan saat landing
- Bahwa saksi mengetahui Munir meninggal saat akan kembali ke Jakarta dari
- Bahwa saat saksi melayani meal kepada penumpang premium class tidak
melayan:i meal kepada terdakwa karena terdakwa tidak ada ditempat; -------------
pit sebelum take of dan tidak melihat saksi melayani Welcome drink;-------------------
Bahwa saksi tidak kenal dengan terdakwa hanya kenal namanya saja; -------------
53
Bahwa saksi mendengar kematian Munir dan pernah melihat basil otopsinya di
satu tim antara lain Kombes Anton Sari ian, Prof.A.marsing dari USU medan, Andi
bastian dari DEPLU ,dr.Agung dan bertemu ahli Toxicologi di Belanda ; ----------
Bahwa saksi dan team melakukan diskusi dengan ahli Toxicologi yang berkaitan
Munir .Dan dikatakan oleh mereka bahwa kadar Arsen yang lebih menonjol dari
yang lainnya . Dan telah dilakukan uji ulang dan temyata kadar Diskusi tersebut
tersebut. Mereka ada ± 5 orang dalam satu tim dengan conversation dilakukan
Bahwa dari basil pemeriksaan terakhir dijelaskan oleh Tim dari Belanda terdapat
460 mg/Liter Arsen didalam larnbung maksudnya sisa cairan didalarn larnbung
yang tertinggal Konsentrasi Arsen 460 mg/Liter . Bila disetarakan cairan Arsen
itu ada 1 8 0 ml artinya dari sini cairan arsen tersebut ada 82,8 mg Arsen dan ini
mendekati nilai fatal .bagi seseorang dewasa bilamana ada ditubuh. Karena ada
Literatur yang mengatakan Arsen Trioksida 120-200mg berakibat fatal bila ada
masuk lewat mulut karena dilarnbung tinggi dapat lewat rnakanan/minuman ; -----
Bahwa bentuk arsen yang masuk: ketubuh Munir saksi dan team tidak dapat
tentukan wujud karena tidak melakukan pemeriksaan langsung. Dan dari basil
diskusi Tim Belanda juga tidak dapat mendefinisikan bentuknya dan senyawa apa
Bahwa Arsen dapat melarut , karena orange jus yang bersifat asam dan tidak
merubah warna dan dapat lebih cepat larut dengan faktor panas dan dengan asam
Bahwa sesuai Referensi yang ada yaitu gejala yang terlibat dengan masuknya
arsen ke tubuh manusia yang tercepat adalah antara Yi jam sampai 60 menit, dan
54
paling lama 3-4 jam .Dan ha] tersebut tergantung daya tahan tubuh seseorang
tersebut, ---------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa gejala keracunan arsenik , dalam kasus ini nyeri di lambung terns pusing,
muntah bisa juga diare atau lemah dan suJit bergerak ada rasa terbakar di
kerongkongan daya ingat lemah kemudian dapat berakhir dengan kematian ; ------
Bahwa dalam kasus ini awa1nya ada kernatian yang diduga tidak wajar, lalu
dianalisis dan ditemukan ada hal - hal yang lebih menonjol seperti adanya
ARSEN yang tinggi. Dan diambilnya sample secara um.um untuk pemeriksaan
Bahwa jumlah Arsen yang ada arsen teroksida dalam jumlah 1 - 2 , 5 mg/ kg berat
badan 55 x 2,5 = 1 2 5 mg yang ada ditubuh korban 82,8 mg bisa mematikan bisa
tidak; ------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa racun arsen apabila bercampur air dingin agak susah larut, tetapi kalau
Bahw a Racun arsen adalah sejenis racun serangga, biasanya untuk meracun.i
tikus, dan dapat dibeli dengan bebas di toko-toko yang menjualnya ; -----------
Bahwa sesuai pengamatan saksi dan basil diskusi dengan para ahli Belanda,
Atas keterangan saksi tersebut ,terdakwa tidak ada tanggapan karena tidak mengerti; -
Bahwa saksi pernah diperiksa di penyidikan dan tetap pada keterangannya ; -------
Bahwa Tim tidak melakukan pemeriksaan pada tubuh korban Munir langsung
tetapi melakukan diskusi dengan Tim Belanda ; ----- - -------- - -------------- - ---- - -----
55
Bahwa k dapatan Arsen dala:m kadar tinggi di dalam cairan lambung dan urine
korban Munir ,didapatkan itu sekitar 83 miligram arsen ,kadar itu cukup
:mett1atikan.; ------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa bentuknya Arsen pada tubuh Munir tidak jelas karena sudah berada dalam
larutan lam bung dan di dalam darah juga ada itu kadarnya 3 , 1 di dalam urine itu
Bahwa kelarutan Arsen cukup besar kira-kira 2 1 gram per liter. Kemungkinan
Bahwa arsen itu tidak berbau namun setelah bereaksi akan berbau seperti bawang
Bahwa kematian Munir disebabkan oleh akibat arsen yang masuk ke dalam tubuh
dengan kadar yang tinggi yang akan bereaksi dalam waktu 30 sampai 60 menit
Bahwa kemungkinan Arsen dimasukan pada saat ada di dalam pesawat Jakarta -
Bahwa arsen bila dimasukan kedalam orange juice tidak akan menimbulkan bau
dan arsen dimasukan kedalam juice dingin sulit larut ; ------------------------ - -------
- Bahwa racun arsen kalau di campurkan dengan minuman atau makanan panas lebih
- Bahwa racun arsen mudah didapat di Indonesia dan biasa dipakai oleh petani untuk
Atas keterangan saksi ini terdakwa menyatakan tidak ada tanggapan ; --------- - -- - - - -- - -
- Bahwa saksi pernah diperiksa di tingkat penyidikan dan d:ibuatkan Berita Acara
Pemeriksaan, saksi juga tetap pada keterangannya sesuai dengan Berita Acara
Pemeriksaan ; ---------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa Tim tidak melakukan pemeriksaan pada tubuh korban langsung tetapi
- Bahwa ditemukan arsen didalam tubuh Munir didalam dalam darah 3 , 1 dan urine
4,8 , dalam lambung 0,46 gram/ mililiter dalam 1 8 0 mililiter isi lambung berarti
tubuh paling cepat 10 menit. Dan gejala yang timbul itu sakit perut dan
tenggorokan kering. Itu yang paling kelihatan. Paling cepat 1 0 menit dan paling
S ingapura ; -- ----------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa basil penelitian tiem Belanda arsen dilarutkan dalaM orange juice dingin
sulit larut dan cenderung seperti larutan obat batuk , tetapi kalau dimasukkan di
- Bahwa racun arsen adalah disebut juga warangan biasanya untuk mencuci keris dan
- Bahwa saksi dan team Indonesia tidak melakukan second opinion tetapi hanya
membuat laporan dalam bentuk berita Acara dan analisa tersebut sifatnya sama
Bahwa saksi kenal terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga dengan terdakwa; --
penyidikan ; ----------------------------------------------------------------------------------
Bahwa Pilot bisa dikatakan incoment dan co-pilot itu dapat dikatakan secand
incoment orang nomoer dua dipesawat .Pilot dan Co-Pilot bisa d:ikatakan crew;-
57
Bahwa menurut saksi pilot diberikan dan menjalankan tugas penerbangan akan
tetapi bila di company ada kebijakan khusus saksi tidak tahu; -----------------------
Bahwa Pilot yang akan aktif melakukan tugas penerbangan disebut extra crew,
extra crew penumpang itu bukan penun.pang umum, tetapi petugas yang duduk di
Bahwa untuk extra crew tidak aktif harus dilengkapi surat tugas dari scedhule,
karena biasanya dokumen telah dikirim ke tempat tujuan jadi telah tahu pilot
Bahwa saksi membawa dan membaca scedhule saat akan melakukan tugas
surat resmi biasanya atas perintah Chief pilot atau manager operasi . Dan diterima
Bahwa untuk pemindahan tempat duduk dipesawat dari class Bisnis ke class
company.Biasanya sebelum tutup pintu staf darat dan bila tutup pintu pramugari
Bahwa saksi tidak kenal dengan terdakwa dan bertemu di Kepolisian tidak ada
Bahwa saksi pernah diperiksa dipenyidikan dan tetap pada keterangan saksi ; -----
Bahwa saksi mengetahui kematian saudara Munir dari mass media , dan tidak
Bahwa extra crew ada]ah crew yang menjadi penumpang yang akan melanjutkan
tugas terbang berikutnya. Bahwa saksi belum menemukan extra crew yang tidak
terbang pada penerbangan berikutnya akan tetapi bisa juga menjadi kebijakan
58
company Policy dan mereka dibekali dengan surat tugas untuk menjalankan
tugas; ------------------------------------------------------------------------------------------
mendapatkan tugas terbang melalui bagian scedhuler dan tugas ini didapat dari
chiep pilot .chief pilot mengacu pada perintah Manager Operation atau bagian
operasi pada company tersebut ,scedhule itu dikeluarkan ada yang mingguan ada
yang dua mingguan ada yang sesuai dengan kebutuhan dan yang bisa merubah
scedhule, kemudian ke chief pilot untuk atas tugas terbang dan Direktur operasi
terbang bila saksit hams ada surat sakit dari dokter.Baru hal ini dapat dilakukan
perubahan oleh bagian scedhule atas izin dari chief pilot .Dan Izin tersebut dapat
Bahwa untuk crew melakukan tugas terbang hams dan akan melakukan tugas
terbang diikutkan dengan Gandee apabila ke luar negeri tetapi bila dalam negeri
akan dibuatkan berita acara didalam scedhule untuk dicatat didalamnya ; ----------
Bahwa bila penerbangan antara dua negara lalu transit disuatu negara maka
dari station berikutnya yang mewa ili perusahaan tersebut dalam hal ini
bia anya bagian operasi di station pem erhentian berikutnya .Dalam ha! terjadi
perubahan yang melapor crew terutama yang melapor yang bertanggung jawab
Bahwa untuk perubahan Gandee yang bertanggung jawab pertama adalah kapten
kapten Pilot atau otorie agent dan biasanya pencoretan dilakukan oleh pihak
imigrasi , tetapi pelaporan dilakukan agen perusahaan setempat dan Kapten Pilot;-
Babwa seseorang crew sebagai pilot atau co-pilot ,lazim diberikan tugas sebagai
avition security , saksi kurang mengenal istilah tersebut karena saksi belum
pemah melihat seseorang pilot melakukan tugas demikian dan menerima tugas
bertanggung jawab hams selalu secur /aman untuk mengawali tugas terbangnya
59
yang berkaitan dengan tugas terbangnya dengan sifat selalu menjaga keamanan
Bahwa bila seorang pilot ditugaskan sebagai extra crew dan melakukan tugas
keahliannya yang harus dimengerti oleh pilot tersebut apalagi bila tugas tersebut
harus mempunyai keterampilan khusus dan hams tahu benar , dan tugas khusus
tersebut biasanya ada jangka waktu dan setelah selesai harus memberikan laporan
Bahwa Quality insurance adalah bagian dari tehnik dimana seorang tehnik
kejadian yang berkaitan dengan masalah tehnik .Dumping Fuel termasuk quality
insurance ;Biasanya Pilot ,co-Pilot tidak melakukan tugas tersebut Mungkin Pilot,
dahulu demikian pula dengan tugas terbang dari seorang penerbang dilengakapi
Bahwa Simulator bagian tugas terbang yaitu training dan keberangkatan saksi bisa
Bahwa Gandee dikeluarkan per flight dan untuk 974 Extra crew ditulis didalam
Company Policy , untuk scedhuling bukan chif pilot tetapi bagian lain di Garuda;
Bahwa saksi tidak kenal dengan terdakwa dan juga tidak mempunyai hubungan
Bahwa benar saksi pemah diperiksa oleh Penyidik di dalam kasus terdakwa
Po 11 ycarpus ; ----------------------------------------------------------------------------------
Bahwa pada saat diperiksa oleh penyidik saksi pernah ditunjukkan surat Nomor:
pengertian surat palsu, kalau ada dua surat yang sama dengan tanggal yang
berbeda bisakan dipastikan salah satu yang sifatnya sah untuk dipakai dalam
sistim birokrasi dijawab saksi bisa, yang dibuat sesuai ketentuan yang berlaku. ---
Bahwa j ika surat jika salah satu surat menerangkan suatu kejadian yang sudah
kalau dilihat dari cara pembuatannya sudah memenuhi pasal 263 ( 1 ) KUHP yang
dibuat ecara tidak benar, dalam pasal '263 ( 1 ) disebut ada dua cara sehingga
surat dapat dikatakan surat palsu pertama . dengan cara memalsu ,kedua dibuat
dengan cara tidak benar yang kemudian bisa menimbulkan hak dari seseorang
dan itu menunjukkan juga ada surat yang sama sebenarnya ada indikasi bahwa
Bahwa surat yang dibuat tidak sesuai tanggalnya atau tidak sesuai sinya dengan
Bahwa Surat yang dibuat oleh Pejabat yang tidak berwenang untuk itu juga dapat
Bahwa jika didalam surat itu disebutkan "adapun biaya akomodasi dibebankan
kepada JKTISGA, kalau ada orang yang menggunakan surat tersebut dapat
dituangkan dalam perkataan yang ditulis atau dicetak melalui alat tulis , kedua :
dalam KUHP diberi batasan yang pertama dengan cara memalsu kedua dengan
Menimbang, bahwa atas pernyataan penuntut Umum bahwa sudah tidak sanggup
lagi menghadapkan saksi-saksinya meskipun telah dipanggil berulang kali secara patut
pemeriksaan Pendahuluan terlampir dalam berkas perkara ini ; ----- - ---------- - ---- - --------
terdakwa mengaj ukan keberatan sedangkan terdakwa menolak menyatakan tidak benar
keterangan tersebut; - - ---- - -------------------- - --- -- -- ---- - --- - --------- - - - - ------------------ - ------
Bahwa saksi kenal dengan terdakwa tetapi tidak mempunyai hubungan keluarga
Bahwa saksi menerbangkan pesawat boing 747 400.S aksi sering menerbangk:an
pesawat boing 747 Jakarta - Singapura -Amsterdam ,dan jam terbang saya sudah
1 7 . 0 0 0 j am untuk Rute itu sudah tahun 1 992 sampai sekarang dan sudah 4 kali
Bahwa saksi tahu terdakwa sebagai rekan seprofesi , kenal baik dengan terdakwa;
62
Bahwa saksi mendengar kematian Munir dari berita ;Bahwa selama menjadi
terdakwa; --------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa Saksi tidak mengetahui terdakwa sebagai agen BIN atau orang lain di
saudaraM.un.ir; --------------------------------------------------------------------------------
Bahwa saksi tahu terdakwa punya pen · dikan Avsec karena dia Pilot ; ------------
Atas keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan tidak ada tanggapan; ------------
Bahwa saksi kenal terdakwa tetapi tidak mempunyai hubungan keluarga dengan
terdak\Va; --------------------------------------------------------------------------------------
Amsterdam dengan jumlah yang tidak pernah saya hitung dan rata - rata waktu
Bahwa crew aktif biasanya yang lebih dahulu masuk ke pesawat setelah crew
tidak aktif /extra crew ; --- - ---- - --- - - - -- -- --------- - -------- - -- - ---- - - -- ---- -- - - ------------ -
Bahwa saksi pemah melihat AFL ini dalam setiap penerbangan , blok of adalah
saat ganjalan pesawat dicabut dari pesawat dan menurut AFL tersebut dari
dengan isi gelas ± 60 cc ;Welcome drink disiapkan di galey /dapur dengan tiga
Orange jus disiapkan dalam keadaan dingin, dari catreing disiapkan dalam keadan
tersegel dengan alat khusus. Untuk penyajian bisnis dan premiun classs sama
Bahwa biasanya perubahan jadwal dirivisi melalui media elektronik yang kita
milik.i; -----------------------------------------------------------------------------------------
membacanya, bila terjadi perubahan saksi akan melapor ke Remdispater bila ada
perubahan di Gandee dan yang termuat didalam Gandee adalah daftar crew aktif
Bahwa untuk extra crew memilki boarding pass bisa pula tidak memiliki boarding
pass; -------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa dida]arn suatu penerbangan menjadi suatu kewajiban untuk crew yang
aktif dengan crew yang tidak aktif untuk saling bertegur sapa dan biasa co-pilot
penerbang atau awak kabin untuk melakukan tugas diluar tugas pokoknya saksi
pemah mengalami tahun 1997 sebagai customer fair dan infaice se rv ise dan
Bahwa bisa melihat cabin langsung dari pintu 2 1 ; -- - -- -- ---- - --- -- - - ---------- - -------
lain dan saya pernah melihat kejadian tersebut ; --- -- --- - --- - - - - - -- - --- - --- - ---- - -------
Babwa dari jarak dari ganjal dicopot di Cengkareng sampai ganjal dicopot di
Singapur total 2 jam 5 1 menit ; ---- - ----- - - - ------------ - - - ----------- - -- - - - --- - - ----- - --- -
Bahwa di minibar ada majalah dan koran juga saya pemah melihat ada orang
yang duduk disana membaca majalah atau koran ; -- - - --- -------- - -- -- - -- - -------- - -- - --
Bahwa bisa dilakukan tukar tempat duduk in flight yang dilaporkan ke purser lalu
bisa dil akuk an dengan menukar bordingpass.Setelab pintu ditutup harus lapor ke
Kapten Pilot ; ---- --- - - - --- - -------- - ----------- - ----- -- ----- - - - - - -- -- --- - ----------------------
64
Bahwa krey ditutup setelah take of , sewaktu akan dilakukan aktifitas cabin
crew; -------------------------------------------------------------------------------------------
makanan dan minuman lain yang sesuai permintaan penumpang di bisnis class,
Bahwa tidak dibenarkan seorang extra crew mondar mandir didalam pesawat
Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa secara umum tidak ada tanggapan ; ---------
Bahwa terdakwa berkeluarga dengan 1 orang istri dan 3 orang anak ; ---------------
Bahwa sebagai co-pilot maupun pilot adalah penerbang, tugas penerbang adalab
Bahwa terdakwa ada dibawah Direktur operational penerbangan, waktu itu Rudi
perusahaan; ----------------------------------------------------------------------------------
Bahwa perintah - perintah diterima terdakwa secara lisan atau tertulis dan
spontan; ----------------------------------------------------------------------------------------
65
Bahwa tugas utama terdakwa adalah penerbang dan bila ada tugas lain ,ada skala
Bahwa tugas selaku penerbang diatur dalam scedhule, , bisa revese, bisa antar
tanggal 30 dan 15 secara bervariasi bisa lebih cepat bisa lebih lambat, yang
secedhule terse but mengikat terdakwa karena tertulis secara jelas; ------------------
Bahwa surat dari Direktur yang saudara terima 1 1 Agustus 2004 yang ditanda
tangani Direktur Utama Indra Setiawan , tugas yang diberikan adalah tugas
perbantuan ; -----------------------------------------------------------------------------------
Bahwa bila tidak terbang tugas perbantuan wajib dilaksanakan karena itu perintah
Bahwa tanggal 5-9 scedhule terdakwa ke Peking tugas pokok terdakwa tidak
terdakwa lakukan karena semua pilot bila ada deviasi bisa berubah, apabila ada
tugas - tugas lain kebijaksanaan dari chief pilot, bisa merubah scedhule itu,
bahkan chief pilot mengalami deviasi .Waktu itu ada agenda , agenda itu
mengikuti acara sarasehan pilot itu juga sangat penting , mengingat bila ada
sarasehan Pilot berkumpul diundang oleh asosiasi pilot itu , masa depan
perusahaan mengingat banyak pilot yang akan k e l u ar . Pilot itu asset perusahaan
bagaimana kita mengatasi situasi seperti itu. Perintah tertulis dari ibu Rohainil
Bahwa terdakwa ikut acara sarasehan tertanggal 7 , dan suratnya dari asosiasi,.
Surat tugas tidak ada akan tetapi scedhule saya sudab dirubah ; --------------------
Bahwa terdakwa terima perubahan scedhule dari official , kantor dan Scedhule
pertama terdakwa tersebut tidak ditanda tangani tetapi itu sah ; -----------------------
Dan perubahan scedhule pertama dan kedua tidak sama .berbeda; -------------------
Bahwa tanggal 6 September 2004 itu bukan penerbangan ke tempat lain .tetapi
brifing baik dari manager operasi I direktur operasi mengenai tugas perbantuan
Bahwa di surat Direktur tidak secara kongkrit disebutkan itu fleksibel .general
kapan saja bisa, juga saat tugas terbang dan tanpa surat perintah bisa dilaksanakan
tu g a s ; ------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa pada tanggal 6 September 2004 saya menghubungi Rohainil Aini saat itu
bersama Pak Budi , menjenguk pak Sitorus terdakwa menanyakan pak Karmel ,
dan menyatakan terdakwa ada tugas dari pak Ramel yang mana pak Ramel akan
minta izin kepada pak Karmel , Pak Ramel akan minta izin kepada pak Karmel
Bahwa terdakwa tidak pernah menghubungi No. Handpone almarhum Munir dan
Bahwa ketentuan dari crew yang aktif menjadi extra crew dilakukan di
perusahaan itu crew /cokpit atau awak Cabin yang menjadi penumpang biasa
yang berada dalam pesawat itu setelah itu bila ada terbang, atau ada sekolah. Jadi
waktu terdakwa sekolah di Paris juga seperti itu terdakwa extra crew dengan
garuda lalu inter1and dengan pesawat yang lain lalu kembali extra crew ,kegiatan
saudara dari crew yang aktif menjadi extra crew terdakwa turun dari Pesawat
dijemput o1eh staf Garuda lalu disebutkan terdakwa ada tugas dari kantor pusat di
bahan bakar yang di1akukan agar pesawat dapat naik , lalu penginapan di Hotel
yang ditanggung dengan j umlah penumpang 400 orang kemudian pesawat yang
Operasi ; ------------------------------------··--------------------------------------------------
September kepada Direktur Operasi ,Manager Operasi dan pak Ramelgia Anwar
dan secara mekanisme kepada yang memberi tugas, yaitu aviance security ,Pak
Ramelgia Anwar dan sesuai brefing dari manager operasi terdakwa ; ----------------
Bahwa terdakwa mengenal Munir dari mass media dan berbicara dengan Munir
saat di Pesawat saat di erobridge pada saat menuju pesawat pemah bertemu
Munir sebelumnya saat di Bunderan HJ waktu jalanan macet dan disana dibagi -
bagi bunga dan selebaran Dan waktu terdakwa mengajak berbicara dengan Munir
seatnya dan terdakwa melihat hording pasnya ekonomi class. Lalu saat terdakwa
memasukan tas .lalu bertanya kepada Brahmani sekaligus rninta izin dan pada
saat terdakwa melihat ke seat terdakwa pak Munir sudah duduk disana . Lalu
Brahmani menyalami pak Munir dan memberikan terdakwa seat di Premium ; ----
Bahwa dari tempat terdakwa duduk di Premium tidak bisa melihat ke 3K. Dan di
Bahwa selama penerbangan terdakwa Jebih banyak membaca majalah tetapi saat
take of dan landing saya duduk ,lebih banyak berdiri meninggalkan tempat duduk.
Bahwa terdakwa sudab tahu tanggal 7 September barns ada di Jakarta dapat
Bahwa terdakwa saat kembali ke Jakarta tidak membeli tiket karena telah diatur
oleh pe r u s ah aa n ; ----------------------------------------------------------------------------
Bahwa terdakwa bertemu Odi dan Yeti , saat terdakwa dari pantry hendak ke
belakang melalui sekat toilet, mas Odi rnelihat lal u mengucapkan Hello tanpa ada
kata - kata lainnya. Dan untuk berte u Yeti terdakwa bertemu di koridor
Bahwa saat menerbangkan pesawat juga sering berdiri dengan meminta izin rekan
Bahwa terdakwa berdiri - berdiri di dekat mini bar premium tidak merasa
Bahwa sebelum take off saya ke cock-pit menemui Kapten Subur lalu mendekati
take off terdakwa ucapkan "Capt saya ikut" lalu terdakwa kembali ke tempat
duduk lalu setelah take off terdakwa kembali berdiri ke toilet dan terdakwa ke
tanggal 8 September 2004 saat pagi hari sewaktu saat berbelanja.Terdakwa tahu
Munir orang yang terkenal, ha] itu terdakwa lakukan sebagaimana service untuk
penumpang lain antara lain dengan Amien Rais saat penerbangan Jakarta-
69
Denpasar, terdakwa extra crew saat itu dan Amien Rais duduk di kelas ekonomi
lewat ajudan Amin Rais bertukar tempat duduk, lalu berfoto dengan Amin Rais; -
Bahwa reaksi terdakwa saat mendengar meninggalnya Munir dengan rasa tidak
percaya saat itu terdakwa sedang berbelanja dengan isteri terdakwa dan
setelah Lebaran terdakwa ada saat itu di sana dan bertemu isteri korban; ------------
Bahwa ketika welcome drink disajikan Terdakwa tidak melihat pada saat saksi
Bahwa Terdakwa tidak melihat kegiatan saudara Odi Irianto, tetapi Terdakwa
tahu Odi kegiatannya sebagai chip di pentry. Dan terdakwa bertemu Odi antara
pantry ke toilet;--------------------------------------------------------------------------------
Bahwa Terdakwa tugas ke Singapur untuk pekerjaan berkaitan tentang aspek dan
Bahwa Terdakwa tidak ingat nama mekanik, karena saya tidak perlu tahu
mekanik karena biasanya seorang mekanik membawa air clock book, memeriksa
trabe1 berikutnya, dan melihat ada ]aporannya. Sebelum itu terdakwa pemah
bertemu orang tersebut.Dan menurut terdakwa itu cara yang terbaik, kerena on the
spot (di lapangan) akan mendapat data yang baik bukan ke kantor bahwa data
akurat dapat didapat hanya lewat wawancara dengan mekanik karena kejadian
Bahwa Terdakwa tidak menikmati meal service dan tidak mengetahui Eva
Bahwa Terdakwa tidak menyuruh dan mengamati Yeti dan Odi menyajikan dan
Bahwa ada dua laporan isinya berbeda karena sesuai dengan arahan-arahan dari
atasan terdakwa , laporan untuk segera dibuat agar dapat langsung ditindak
Bahwa terdakwa tidak tahu bahwa di dalam penerbangan itu nanti akan bertemu
Bahwa untuk menanyakan daftar nama-nama yang akan berangkat dalam suatu
Bahwa maksud untuk kalimat 'agar dapat terbang dalam kesempatan pertama
adalah apabila ada penerbangan yang lebih awal dari beberapa penerbangan dapat
diberikan;---------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa terdakwa tidak pemah meminta kepada saudara Odi dan Yeti untuk
Bahwa terdakwa tidak pemah rneminta saudara Odi dan Yeti memasukkan arsen
Bahwa surat internal office Garuda jelas di sana diatur fungsi Aviasen security
Bahwa terdakwa tidak tahu apa sudah ada bentuk laporan yang baku, terdakwa
hanya membuat laporan sesuai dengan apa yang didapat dan lebih terurai dan
Bahwa terdakwa menghadap Dirut karena adanya kejadian ini, apabila tidak ada
saya cukup dengan menghadap Pak Rarnel dan Pak Ponggo saja. Dan tanggapan
kroscek dan setelah ditelusuri mengenai ada kerugian besar. Dan ada ucapan
terima kasih dari Pak Ramel, Manager Operasi, Ruddy AA, Dirut Operasi; ······--·
71
Bahwa terdakwa dijanjikan akan disel olahkan ke Singapura untuk Avsec yang
menjanjikan Ramelgia secara lisan saat ..tu ada Pak Daan Direktur Personalia; -----
Bahwa dalam prakteknya tidak sela]u penugasan didahului dengan surat tugas ; ---
Bahwa terdakwa tidak pemah mengikuti kegiatan Munir dan tidak tertarik; -------
terdakwa juga pernah melakukan hubungan komunikasi ke saudara Yeti dan Odi
beberapa kali Karenba setelah kematian Munir di Expos terus dan merasa
mereka; ---------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa keadaan Munir saat masuk pesawat gembira dan sehat ; ---------------------
Bahwa kronologis pembuatan invoice yaitu selesai dari Singapura tanggal 8 kami
membuat laporan , biasanya bila t:idak ada kejadian tidak masalah akan tetapi
karena adanya kematian Munir terdakwa dipanggil. Waktu itu pak Ramelgia baru
biaya ke Singapur atas biaya s a n a . lalu terdakwa berikan surat tertanggal 1 5 .09.
04 lalu atas permintaan pak Karma} untuk pak Ramelgia merubah menjadi tanggal
Bahwa No.telpon terdakwa 7407459 atas nama Otong b. Sarman karena rumah
tersebut baru terdakwa beli , no.HP: 08159690617 dan no. 08158202485 dari
Bahwa pada tanggal 6 september 2004 terdakwa dijemput oleh crew transport
dan diatur oleh crew transport Garuda terdakwa t:idak tahu siapa yang
Bahwa yang menugaskan terdakwa adalah perusahaan dan tidak ada instansi
Bahwa terdakwa tidak pemah mempunyai nomor - nomor yang tertera didalam
selama pemeriksaan persidangan berlangsung, demi singkatnya isi putusan ini cukuplah
ditunjuk hal-hal yang tertera secara lengkap di dalam berita acara persidangan yang
kesemuanya telah dianggap tercakup semuanya dan ikut dipertimbangkan di dalam isi
----- Menimbang, bahwa berdasarkan segala alat bukti yang diajukan di persidangan
dalam rangkaian dan hubungannya satu dengan yang lainnya, pengadilan telah
mendapatkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan dan tidak dapat lagi
PT.Garuda Indonesia dengan jabatan Pilot Pesawat Jenis Air Bus 3 3 0 ; ----------
2. Bahwa benar atasan langsung Terdakwa adalah saksi Carmel Fauza Sembiring
selaku Chief Pilot yang membawahi semua penerbang pesawat Air Bus ; --------
4. Bahwa benar Munir adalah pimpinan Kontras salah satu Lembaga Swadaya
khususnya TNI dan Badan Intelejen di bidang Hak Asasi Manusia (HAM) dan
5. Bahwa benar Munir dikenal di kalangan Badan Intelejen Nasional sebagai orang
yang vokal dan sering mengkritik pemerintah, sehingga pemah diingatkan untuk
vokal ; ---------------------------------------------------------------------------------------
7. Bahwa benar Terdakwa telah menghi ibungi saksi Rohainil Aini lewat telepon
selaku ekstra crew melakukan tugas tidak terbang pada tangga1 6 September
2004; �--------------------------------------------------------------------------------------
8. Bahwa benar atas permintaan Terdakwa, saksi Rohainil Aini membuat dan
Flight GA 974 pada hari itu juga 6 September 2004 dengan mengatasnamakan
9. Bahwa benar Keberangkatan, jenis tugas dan kedatangan Terdakwa ke dan dari
Singapura sampai di Jakarta kembali, tidak diketahui oleh saksi Chief Pilot
1 0 . Bahwa benar saksi Indra Setiawan selaku Direktur Utama PT.Garuda Indonesia
I 2. Bahwa benar saksi Ramelgia Anwar selaku Vice President Corporate Security
telah membuat 2 (dua) pucuk surat yang mempunyai 2 (dua) tanggal yang
berbeda untuk jenis tugas yang sama yaitu Surat Penugasan Interoffice
Terdakwa Pollycarpus melakukan tugas terbang non aktif crew pada sektor
l(satu) surat penugasan tertanggal 1 5 September 2004 yang dibuat pada tanggal
1 5 September; dan l(satu) surat tertanggal 4 September 2004 yang dibuat pada
1 3 . Bahwa benar 2 (dua) pucuk surat yang dibuat saksi Ramelgia Anwar pada
surat tugas yang telah dilakukan oleh Terdakwa sebelumnya yaitu berangkat ke
1 4 . Bahwa benar selain 2 (dua) surat tugas yang mempunyai tanggal pembuatan
September 2004, 2 (dua) surat tugas tersebut belum dibuat oleh saksi Rarnelgia
/\rtwar;--------------------------------------------------------------------------------------
1 8 . Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Munir dan berada di dalarn satu pesawat
1 9 . Bahwa benar Terdakwa telah menav arkan tempat duduknya di kelas bisnis
Nomor 3 K kepada Munir yang sebe arnya mempunyai boarding Pass Nomor
Munir duduk di nomor kursi 3 K, sedang Terdakwa atas saran saksi Purser
di Nomor 1 1 B ; ----------------------------------------------------------------------------
20. Bahwa benar selama di dalam pesawat Terdakwa bertemu dan bertegur sapa
(welcome drink) dan makanan (meal), serta saksi Yeti Susrniarti yang bertugas
2 1 . Bahwa benar penyajian minuman (welcome drink) dilakukan pada saat sebelum
dilakukan pada saat pesawat sudah take off dan mencapai ketinggian seimbang
(stable) dengan ditandai tanda memasang sabuk pengaman (fasten seat belt)
di padamkan ; -------------------------------------------------------------------------------
75
22. Bahwa benar cara penyajian di dalar kelas bisnis untuk minuman (welcome
(meal), pen umpang hanya bisa mentilih atau memesan berdasarkan tawaran
23. Bahwa benar saksi Yeti Susmiarti yang bertugas menyodorkan pilihan
rninuman (welcome drink) kepada Munir sebelum take off, dan Munir memilih
minuman orange juice dengan cara mengambil sendiri dari nampan yang
h a b i s ; ----------------------------------------------------------------------------------------
24. Bahwa benar saksi Yeti Susmiarti juga yang bertugas menyajikan dan
disusun di rak makanan setelah take off, dan Munir memilih atau memesan
makanan mie goreng, kemudian saksi Yeti Sumiarti mengambil mie goreng
yang telah disiapkan di rak makanan dan diberikan kepada Munir, selanjutnya
2 5 . Bahwa benar saksi Oedi Irianto selalu siap dan mengawasi semua kegiatan saksi
kursinya nomor 11 B ketika take off dan landing saja, selebihnya Terdakwa
tidak berada di tempat duduknya, tidak mau makan makanan yang disajikan dan
27. Bahwa benar semua ekstra crew dalam perjalanan tersebut duduk beristirahat
dan kebanyakan tidur ditempat duduknya, kecuali Terdakwa yang tidak berada
2 8 . Bahwa benar masa atau walctu perjalan Jakarta-Singapura dari block off to block
29. Bahwa benar ketika pesawat dengan Flight No. GA 974 transit di Singapura
kurang lebih selama 1 jam, semua penumpang turun dan rnenuju ruang tunggu
masuk kembali untuk melanjutkan perjalanan lagi dengan pergantian crew yang
30. Bahwa benar di dalam maupun di sekitar ruang tunggu transit tidak terdapat
melak:ukan chek in sendiri, setelah beristirahat tidur, pagi harinya pada tanggal 7
September 2004 jam 7.30 waktu Singapura Terdakwa kembali ke Jakarta ; -----
ada seorangpun petugas resmi di bandara changi yang ditemui Terdakwa dalam
bermasalah (melakukan dumping fuel) pada minggu ke-4 bulan Agustus 2004;--
3 3 . Bahwa benar setelah transit selama I (satu) jam di Bandara Changi Singapura,
Amsterdam pada j am 01.00 lewat take off dari bandara Changi dengan
34. Bahwa benar sesaat setelah selesai pelayanan welcome drink, Munir merasa
perutnya pedih dan minta obat promaag kepada saksi Tia Dewi Ambari yang
sedang melewati tempat duduk 40 G, akan tetapi obat promaag yang diminta
tidak diperoleh karena di dalam pesawat tidak tersedia obat promaag ; ------------
3 5 . Bahwa benar kira-kira 15 menit setelah take off, semua petugas mulai
dilayani untuk makan malam menolak untuk makan dan hanya minta teh hangat
dengan gula, selanjutnya Munir merasa mual dan pergi ketoilet bolak-balik
36. Bahwa benar setelah kurang lebih 2 jam penerbangan, Munir menemui saksi
sakit dan beberapakali muntah-muntah, serta ingin bertemu dan minta dirawat
b i snis dengan perlengkapan obat yang tersedia dalam pesawat ; - - ----- - --- ---- --- r- -
37. Bahwa benar selama pe rawatan oleh saksi D r Tarmizi, Munir dipindahkan
tempat duduknya di keJas b i snis nomor 4 yang kebetulan kosong, M unir merasa
sakit perut yang hiJang timbul, selalu pe rgi ke toilet, muntah-muntah dan dalam
77
keadaan mengerang kesakitan Munir ninta untuk tiduran dilantai sehingga oleh
3 8 . Bahwa benar kurang lebih 3 (tiga) jam sebelum mendarat di Amsterdam, Munir
39. Bahwa benar jenasah Munir telah dilakukan otopsi yang hasilnya disimpulkan
oleh petugas yang berwenang bahwa Munir meninggal karena racun arsen yang
40. Bahwa racun arsen yang masuk ke dalam tubub Munir melalui mulutnya, bisa
4 1 . Bahwa benar jenasah Munir dijemput dan dibawa saksi Suciwati ke Indonesia
42. Bahwa benar Terdakwa mendengar berita melalui media massa bahwa Munir
2004 ; ----------------------------------------------------------------------------------------
43. Bahwa benar Terdakwa telab membuat 2 (dua) pucuk surat ketikan manual
GA, dan tertanggal Jakarta, 8 September 2004 yang ditujukan kepada Manager
GA., dan surat-surat tersebut baru diserahkan kepada saksi Ramelgia Anwar
44. Bahwa benar Terdakwa telah menghubungi beberapa orang dan berbicara
Irianto dan saksi Yeti Susmiarti tentang berita kematian Munir di dalam pesawat
4 5 . Bahwa benar telah terjadi hubungan komunikasi melalui telepon antara nomor
7407459 pada tanggal 25 Agustus 2004 sebanyak l(satu) kali; pada tanggal 3
78
sebanyak l(satu) kali dan pada tanggal 7 September 2004 sebanyak 2(dua) kali ;
46. Bahwa benar telah terjadi hubungan komunikasi melalui telepon antara nomor
47. Bahwa benar telah terjadi hubungan komunikasi melalui telepon antara nomor
48. Bahwa benar nomor 0 8 1 1 9 0 0 9 7 8 adalah nomor simcard dari telepon genggam
49. Bahwa benar racun arsen adalah jenis racun tikus yang mudah didapat dan
50. Bahwa benar racun arsen pada umumnya bersifat padat dan dapat berupa serbuk
yang mudah larut di dalam air dan tidak akan merubah wama maupun rasa
5 1 . Bahwa benar racun arsen apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mulai
mempunyai reaksi paling cepat 30 menit sampai dengan 60 menit, clan paling
lama 3 atau 4 jam kemudian, manusia akan mulai mual sakit pedih perutnya,
kepengin muntah merasa panas lebernya dan berakibat meningal dunia ; ---------
52. Bahwa benar larutnya serbuk racun arsen di dalam minurnan atau makanan yang
----- Bahwa fakta-fakta selebihnya akan ditentukan bersamaan dengan pembahasan atau
Pengadilan hendak membahas dan membuktikan dakwaan Penuntut Umum yang telah
----- Menimbang, bahwa dakwaan Penuntut Umum berbentuk kumulatif terdiri dari
K. U.H.Pidana , dan dakwaan kedua menyangkut Pasal 263 ayat 2 K U.H.Pidana jo.
Pasal 55 ayat 1 ke-I KU.H.Pidana, dibabas dan dipertimbangkan sebagai berikut ; ------
----- Menimbang, bahwa Pasal 340 KUH Pidana bunyi lengkapnya sebagai berikut : ------
dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara
----- Menimbang, bahwa dakwaan tersebut mengandung unsur-unsur sebagai berikut: ----
"d. . , , .
b• U11sur engan sengaJa , ---------------------------------------------------------------
Bahwa "barang slapa" adalah untuk mengetahui siapa atau siapa saja orangnya
Bahwa dengan sengaja dalam unsur ini mempunyai arti adanya niat atau maksud
yang timbul dari pelaku yang dalam keadaan sadar untuk melakukan suatu
Bahwa niat atau maksud tersebut dapat diketahui dari adanya perbuatan persiapan
Bahwa kesengajaan yang dimaksud dapat diketahui dari adanya pelaku yang sadar
apabila perbuatan tersebut dilakukan akan berakibat orang lain meninggal dunia,
dan dengan kesadaran dan pengetahuan yang demikian si pelaku kemudian tidak
benar jenasah Munir telah dilakukan otopsi yang hasilnya disimpulkan oleh
petugas yang berwenang bahwa Munir meninggal karena racun arsen yang
racun arsen yang masuk ke dalam tubuh Terdakwa melalui mulutnya, bisa
bahwa benar racun arsen apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mulai
mempunyai reaksi paling cepat 30 menit sampai dengan 60 menit, dan paling
lama 3 atau 4 jam kemudian, manusia akan mulai mual sakit pedih perutnya,
kepengin munrah merasa panas lehernya dan berakibat meningal dunia ; ---------
dengan Terdakwa dan Tim Penasehat hukumnya pada awal pembelaannya telah dengan
tegas mengajukan pertanyaan yang harus dijawab yang pada pokoknya apakah seorang
81
membunuh seorang Munir?, Apakah benar dalam dlrl seorang pilot Garuda bernama
terdapat motivasi atau alasan pada diri Terdakwa untuk menghilangkan jiwa Munir?;]--
--- Menimbang bahwa untuk menjawab pertanyaan tersebut pengadilan membahas clan
Bahwa saksi H Muchdi Purwo Pranjono sebagai Mantan Deputy V pada Badan
satu anggota LSM, Ketua dewan Kontras yang vokal dan sering melakukan kritik
Bahwa sikap vokal Munir ini pernah diingatkan oleh saksi Muchdi agar berubah
tidak vokal, akan tetapi nyatanya setelah diperingatkan masih tetap vokal
dicekal ; ------------------------------------··-------------------------------------------------
Dewan Kontras yang sering memberikan kritik kepada pemerintah dan berjuang
dalam bidang penegakkan Hak Asasi Manusia, pernab di cekal oleh Hendro
---- Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang tidak disangkal oleh
tidak senang terhadap sikap vokal dan tindakan Munir yang sering melakukan kritik
----- Menimbang, bahwa sikap tidak senang tersebut ada]ah berupa sikap yang tidak
menginginkan Munir terus melakukan aksinya yang vokal dan selalu mengkritik
pemerintah, yang dengan kata lain sikap tidak senang tersebut diwujudkan dengan
munculnya daya bathin (motivation) atau motivasi yang menghendaki menghentikan aksi
Munir dengan cara berusaha menghilangkan Munir dari dunia ini yang berarti Munir
---- Menimbang, bahwa fakta di persidangan angka 39 yang pada pokoknya menyatakan
Munir telah meninggal dunia karena di dalam tubuhnya terdapat kandungan racun arsen
----- Menimbang, bahwa oleh karena tak ada satu alat buktipun yang dapat menunjukkan
bahwa Munir telah melakukan bunuh diri ataupun keracunan yang tak disengaja, maka
Terdakwa bahwa Munir meninggal karena dibunuh o]eh seseorang atau beberapa orang
----- Menimbang, berhubung yang diajukan ebagai Terdakwa di dalam perkara ini
adalah satu orang yang bernama PolJicarpus, maka sekali lagi diulang pertanyaan yang
harus dijawab adalah: Apakah pada dirt Terdakwa mempunyai motivasi untuk
membunuh orang lain yang diwujudkan di dalam niatnya dengan maksud dan dengan
----- Menimbang, bahwa sebeJum menjawab pertanyaan di atas, perlu dikemukakan hal-
----- Bahwa Pengadilan tidak sependapat dengan Penuntut Umum yang menentukan
keberadaan motivasi Terdakwa untuk menghilangkan jiwa Murur dengan cara bertumpu
pada kebenaran keterangan saksi Rian Tan alias Eni yang keterangannya di dalam
----- Bahwa sebaliknya Pengadilan sependapat dengan Tim Penasihat Hukum Terdakwa
yang menolak keberadan suatu fakta hukum dari Penuntut Umum yang menyatakan
Terdakwa adalah seorang Nasionalis berdasarkan keterangan saksi Hian tan alias Eni
----- Menimbang, bahwa Pengadilan berpendapat bahwa terhadap keterangan saksi yang
tidak pernah hadir meskipun telah dipanggil secara patut kemudian keterangannya
saksi tersebut diakui secara tegas atau dibenarkan oleh Terdakwa serta mempunyai
----- Menimbang, bahwa oleh karena orang yang bemama Hian Tan alias Eni temyata
tidak pernah hadir di dalam sidang dan tidak pemah disumpah sebelumnya serta
disangkal keterangannya oleh Terdakwa, maka keterangan tersebut bukan merupakan alat
ada atau tidaknya motivasi Terdakwa untuk menghilangkan jiwa Munir dengan
Bahwa fakta angka 45, 46, 47 dan 48 pada pokoknya menunjukkan adanya
milik Terdakwa ; yang kemuanya sebanyak tidak kurang dari 41 kali kontak
bicara ; ---------------------------------------------------------------------------------------
dan menyangkal pula berhubungan lewat telepon dengan Terdakwa, namun saksi
menerangkan benar bahwa Hand phone dengan nomor 0 8 1 1900978 terse but
berada di dalam penguasaanya dan membenarkan pula kebenaran hasil print out
Bahwa keterangan saksi yang membenarkan atas penguasaan hand phone yang
nota bene merupakan barang bergerak tersebut, cukuplah bagi pengadilan untuk
mendapatkan petunjuk bahwa hand phone tersebut adalah milik saksi Muchdi
Deputi V tidaklah begitu mudah membiarkan Hand phone miliknya sampai dapat
melainkan dibayar oleh orang lain yaitu PT Barito Pasific Tower yang di handle
Bahwa bukankah keberadaan jenis telepon genggam dewasa ini bagi perniliknya
adalah merupakan alat komunikas i modem yang dianggap paling praktis dan
sangat cocok untuk tujuan pembicaraan yang sifatnya lebih pribadi (privacy) dan
mengetahui adanya kontak komunikasi antara nomor telepon yang satu dengan
yang lain, maka tak ada lagi yang bisa mengetahui isi pembicaraan kecuali
orang lain atau siapa saja yang ingin menggunakan tanpa dapat menyebutkan
satupun siapa orangnya, adalah sangat tidak masuk diakal, karena bagi saksi yang
hand phonenya menjadi alat komunikasi bagi siapa saja yang mau memakai,
sementara itu saksi pasti menyadari meskipun bukan saksi yang membayar,
namun tagihan untuk nomor tersebut harus tetap dibayar dan dilunasi tepat waktu;
tanpa alasan yang masuk akal, menurut hemat pengadilan Terdakwa telah
Bahwa berdasarkan fakta hukum yang menunjukkan adanya kontak telepon antara
kurang dari 4 1 (empat puluh satu) kali, maka pengadilan menemukan fakta lebih
lanjut tentang waktu-waktu tepatnya kapan dan bagaimana keadaan Terdakwa dan
Munir pada saat itu di antaranya sebagai berikut : mulai dari tanggal 25 Agustus
2004 atau waktu sebelum Munir berangkat belajar ke Amsterdam, kemudian pad.a
Amsterdam, tanggal 7 September 2007 jam 10.00 dan jam 11 Wib. waktu
Terdakwa pulang dari Singapura dan sudah berada di Jakarta dan Munir masih
jam 16 :49 Wib. (jam 10:49 Waktu Amsterdam) sampai dengan jam 2 1 : 0 5 Wib.
(jam 15:05 waktu Amsterdam) saat itu dapat dipastikan Munir telah meninggal
dunia, terjadi tidak kurang dari 5 (lima ) kali kontak pembicaraan ; dan
seterusnya pada tanggal 1 3 Nopember 2004 sebanyak 4 (empat) kali serta dari
(duapuluh tujuh) kali saat sudah mulai banyak pembicaraan di media massa
keterangan saksi Muchdi Purwopranjono yang membenarkan hasil print out yang
Bahwa antara Terdakwa yang pekerjaannya secara resmi sebagai Pilot Pesawat
Indonesia, Terdakwa juga memunyai kegiatan yang sama dan setujuan dengan
membiarkan sifat dan perbuatan Munir yang vokal dan selalu mengkritik
kebijaksaaan Pemerintah terutama TNI dan Badan Intelejen Nas ional ; -------------
siapa atau siapa saja orangnya y ang menggunakan telepon genggamnya bernomor
Bahwa meskipun dalam perkara ini tidal dinyatakan secara tegas siapa atau siapa
mempunyai hubungan yang sangat erat dan telah dikenal dengan baik oleh saksi
tidak tahu siapa yang menggunakan telepon genggamnya ; - --------- - -- - ------ - ---- - - -
mempunyai daya bathln atau motivasl untuk menghilangkan jiwa Munir ?, Apakah
menyatakan dirinya pemah mengingatkan melalui seniornya Munir agar Munir jangan
vokal mengkritik pemerintah, akan tetapi temyata Munir tetap vokal, pengadilan
mendapatkan petunjuk bahwa orang yang berbicara dengan Terdakwa lewat telepon
genggam 0811900978 adalah pihak yang juga tidak menghendaki Munir vokaJ
86
mengkritik Pemerintah, dan karena Munir tidak berubah dan tetap vokal mengkritik
Pemerintah, maka pihak pembicara itulah yang merupakan orang atau pihak yang mula
mula mempunyai daya bathin atau motivasi (motivation) untuk menghentikan aksi vokal
sebagai Pilot Garuda Indonesia, juga mempunyai kegiatan yang sama dengan
Bahwa meskipun tidak ada satu saksipun yang mengetahui, mendengar atau
mereka itulah yang mempunyai keinginan, daya bathin atau motivasi untuk
Terdakwa di samping sebagai pilot Gamela juga mempunyai kegiatan sampingan yang
Terdakwa clan Tim Penasihat hukumnya sepanjang ada I tidaknya motivasi untuk
melenyapkan Munir dapat dijawab ialah bahwa Terdakwa Pollycarpus juga menghendaki
agar Munir tidak vokal mengkritik Pemerintah, sehingga pengadilan berpendapat babwa
Terdakwa mempunyai daya bathin atau motivasi atau alasan untuk menghllangkan
jlwa Munir dengan kata lain pada dif'i Terdakwa terdapat motivasl untuk
berpendapat babwa yang mempunyai keinginan menghilangkan jiwa Munir adalah bukan
hanya Terdakwa secara sendirian, melainkan masih ada pihak lain yang hams ditemukan
87
melalui penyelidikan yang lebih akurat oleh aparat penegak hukum yang berwenang
untuk i t u ; -----------------------------------------------------------------------------------------------
----- Menimbang, bahwa rnotivasi Terdakwa untuk menghilangkan jiwa munir tersebut
sernakin nyata dapat disimpulkan dari fakta hukurn angka 7 sampai dengan angka 12
yang pada pokoknya menyatakan tidak ada seorangpun atasan Terdakwa yang telah
memberikan tugas dinas untuk berangkat ke Singapura baik dalam bentuk lisan maupun
tertLtlis; -------------------------------------------------------------------------------------------------
surat perintah tugas resmi, tanpa ijin sa si Kannal Fauzan Sembiring selaku atas
Bahwa sesuai keterangan saksi Suciwati bahwa pada tanggal 2 September 2004
seseorang yang mengaku bemama Poli telah menghubungi hand phone Munir dan
hasil print out telepon yang menunjukkan adanya hubungan antara hand phone
Munir dengan hand phone Terdakwa, maka diperoleh petunjuk bahwa Terdakwa
dan mempersiapkan diri dengan berbagai cara untuk bisa berangkat terbang
Bahwa keterangan terdakwa yang menyatakan diperintah secara lisan oleh saksi
Ramelgia Anwar dengan kata-kata "Pak Polly tolong dicek yang di Singapura"
adalah merupakan alasan yang mengada-ada, karena bentuk dan bunyi kalimat
"tolong" lebih condong mengandung arti permohonan yang lebih bersifat pribadi
Bahwa lain halnya dengan perintah harus dinyatakan secara tegas dalam
sangs1; ----------------------------------------------�----���-��---------�-------�---
Bahwa apabla kernudian Terdakwa berlindung pada Surat Tugas yang dibuat oleh
saksi Jndra Setiawan tertanggal 11 Agustus 2004, maka surat tersebut bukan
menyatakan untuk suatu tugas dinas harus ada Surat Perintah Perjalanan Dinas
yang berakibat Terdakwa ketika di Singapura juga tidak mampu berbuat sesuatu
yang dapat meyakinkan atasannya bahwa ia sedang tugas, kecali hanya mengada
mekanik pesawat di atas pesawat garuda dalam perjalanan ke Jakarta pada tanggal
Bahwa dapat dipastikan Terdakwa tidak mungkin melakukan chek on the sport di
Bandara Changi meskipun dan bagaimanapun juga ia kenal dengan para petugas
pasti Terdakwa akan di tanya dan di minta untuk menunjukan surat tugas resmi
tentang untuk maksud apa Terdakwa ke Bandara tersebut, dan hal ini pasti tidak
dapat dijawab oleh Terdakwa karena n.emang Terdakwa tidak mempunyai surat
Bahwa untuk menutup ketidak lengkapan surat tugas Terdakwa dan untuk usaha
bekerja sama dengan saksi Ramelgia Anwar telah membuat 2 ( dua) pucuk surat
yang tidak benar dan tidak sesuai dengan keadaan yang selanjutnya; ----------------
----- Menimbang, bahwa alasan-alasan yang tidak masuk akal dan penuh ketidak benaran
yang dilakukan oleh Terdakwa dengan cara berangkat ke Singapura tanpa perintah, tanpa
surat tugas dan tanpa ijin atasan langsung tersebut telah menjadikan petunjuk bahwa
tidak ada tujuan ataupun motivasi lain selain Terdakwa berkeinginan untuk
menghilangkan jiwa Munir yang sudah dibicarakan dengan pembicara melalui telpon
----- Menimbang, bahwa selanjutnya pengadilan hendak menjawab pertanyaan awal yang
- 2. Apakab Terdakwa mengetahui akibat yang akan dialami atau diderita Munir
Bahwa Terdakwa telah temyata mempunyai daya bathin atau motivasi atau alasan
dengan jumlah kadar yang mematikan, yang masuk melalui mulutnya bisa
----- Menimbang, bahwa berhubungan dengan fakta di atas, maka telah terdapat 2(dua)
pilihan yang hams dibahas pengadiJan yaitu : 1.Apakah benar masuknya racun arsen ke
(welcome drink)? Atau 2. Apakah bersama-ama dalam penyajian makanan (meal)?: ---
----- Menimbang, bahwa meskipun di dalam uraian dakwaan sampai dengan tuntutannya
Penuntut Umurn telah mendalilkan bahwa masuknya racun arsen ke dalam tubuh Munir
adalah bersamaan dengan minuman jus jeruk (orange juice) yang disajikan Saksi Yeti
Susmiarti sebagai welcome drink, namun Pengadilan juga harus memperhatikan adanya
kemungkinan lain sesuai fak:ta hukum yang menyatakan bahwa masuknya racun ke dalam
tubuh Munir melalui mulut yang bercampur dengan makanan (meal) berupa mie goreng;-
----- Menimbang, bahwa tindakan pengadilan dengan cara membahas adanya pilihan atau
kemungkinan lain selain yang di dakwakan dan dituntut oleh Penuntut Umum ini di
dalam perkara ini adalah dengan cara mernbahas dan membuk:tikan semua
altematif yang muncul berdasarkan fakta hukum, petunjuk maupun alat buk:ti
lainnya sepanjang masih masuk di dalam uraian dan pembahasan rurnpun unsur
unsur pasal yang didakwakan oleh Penuntut Umum terhadap Terdakwa ; -----------
' .
unsur yang merup akan sa tu rumpun "d .
engan sengaja "
---------------------------------
90
Umum sepanjang tidak ke luar dari unsur atau rumpun unsur dengan sengaja
dengan yang di dakwakan maupun yang dituntut oleh Penuntut Umum ; ----------
----- Menimbang, bahwa selanjutnya akan dibahas tentang bagaimana racun arsen masuk
ke dalam tub uh Munir, apakah bercampur dengan minuman jus jeruk: (orange juice)? : ---
bahwa Terdakwa telah memasukkan racun ke dalam gelas yang ada minumanjus
Bahwa di samping Penuntut Umum tidak dapat memberikan analisa yuridis yang
dapat meyakinkan pengadilan, juga keadaan atau saat penyajian welcome drink
antara deretan tempat duduk: atau gang-gang (aisles) dapat dipastikan masih
k-UJ·sinya; --------------------�--�-------------------------------------------------------------
Bahwa demikian pula bagi Terdakwa maupun sak:si Oedi Irianto dan saksi Yeti
Susmiarti masih sulit untuk mencari kesempatan memasukkan serbuk racun arsen
kedalam gelas yang berisi jus jeruk: (orange juice) tanpa dilihat penumpang,
mencari tempat duduk sesuai nomor kursinya, juga saat itu menjelang take off
keadaan antar ruangan masih terbuka tembus pandang dan belum dibatasi dengan
Bahwa kain gordian pembatas ruang kelas bisnis dan ruang kelas premium barn
akan di pasang menutupi ruangan keJas bisnis setelah masa take off diawali
dengan lampu tanda memasang sabuk pengaman (fasten sealt belt) dipadamkan ; -
menyatakan bahwa tak: ada seorang saksipun yang mengetahui Terdakwa masuk
ke bagian pantry untuk memasukkan racun arsen ke dalam minuman orange juice;
Bahwa Penuntut Umum tidak dapat menunjukkan alat bukti apapun yang dapat
mengetahui dengan pasti bahwa Terdakwa akan memilih orange juice sesuai
Bahwa apakah Terdakwa, saksi Yeti Susmiarti dan saksi Oedi Irianto tidak
memikirkan risiko yang akan menimpa penumpang lain seandainya minuman jus
jeruk (orange juice) ternyata dipilih oleh penumpang lain selain Munir? ; ---------
masuknya racun arsen ke dalam tubuh Munir adalah buk:an bercampur dengan Jus jeruk:
(orange juice). melainkan masih ada kemungkinan atau alternatif lain yang akan dibahas
------ Menimbang, bahwa berhubung masih ada alternatif Jain di samping jus jeruk:
(orange juice), yang d.idakwakan oleh Penuntut Umum yaitu melalui makanan (meal),
berdasarkan alasan di atas, yaitu apakah benar masuknya racun arsen ke dalam tubuh
Munir melalui mulut bersamaan dengan rnakanan yang di sajikan Yeti Susrniarti berupa
ketika take off dan landing saja, selebihnya Terdakwa tidak berada di tempat
duduknya, tidak mau makan makanan yang disajikan dan berjalan mondar
mandir di sekitar ruangan kelas bisni , berdiri di bar premium dan di depan
antaranya saksi Brahmanie Hastawati se/aku Purser, saksi Oedi lrianto yang
(meal), serta saksi Yeti Susmiarti yang bertugas sebagai pramugari yang
dengan saksi Brahmanie Hastawati, saksi Oedi Jrianto dan saksi Yeti Susmiarti
Susmiarti dan saksi Oedi Irianto sudah saling mengenal sesama pegawai atau
senantiasa berada di sekitar bisnis kelas, mondar-mandir dan berdiri di sekitar bar
premium kelas deck bawah dan sempat ke kockpit pilot akan tetapi tidak tahu apa
mengajak ngobrol, akan tetapi saksi Brahmanie menolak karena sibuk dengan
dan penyajian makan ma/am (meal) dilakukan pada saat pesawat sudah take o
f f
Bahwa sudah merupakan suatu keadaan yang telah diketahui oleh para
sabuk pengaman demi kesalamatan, serta memberitahukan pula bahwa sesaat lagi
para petugas awak cabin akan menghidangkan makan malam dengan pilihan
Bahwa berhubung sesaat kemudian akan disajikan layanan makan malam, maka
dapat dipastikan para penumpang sebagaian besar atau hampir semuanya masih
tetap duduk: di tempat, dan biasanya mereka baru akan mulai berdiri atau berjalan
bahwa keberadaan atau mobilitas para penumpang selama persiapan sampai saat
penyajian makan malam (meal) lebih sepi dari pada ketika disajikan minuman
(r11elcome drink);-----------------------------------------------------------------------------
mondar-mandir dan berdiri di bar premium serta mengajak mengobrol tetapi saksi
menolak karena sibuk, dan saksi Try Wiryasmadi yang melayani makan malam
Terdakwa telah menerangkan bahwa Terdakwa tidak makan dan tidak minum
bahkan hanya monar-mandir di dekat bar premium bertemu saki 2 (dua) kali dan
b gitu lampu tanda memasang sabuk pengaman (fasten seat belt) dipadamkan,
maka saat itu pula Terdakwa segera meninggalkan ternpat duduknya, berjalan
menuju ruang pantry dengan maksud menemui saksi Yeti Susmiarti dan saksi
Oedi Irianto yang telah berada di pantry tempat makanan berada dan dipersiapkan
untuk berbicara dan mengatur bagairnana cara memasukkan racun arsen ke dalam
makanan (meal);------------------------------------------------------------------------------
Bahwa Terdakwa bersama-sama saksi Oedi lrianto dan saksi Yeti Susmiarti yang
makan malam dengan lancar dengan cara saksi Oedi membuk:a seal kertas timah
atau tutup apapun yang berada di atas dan menutupi makanan kemudian
Terdakwa menaburkan racun arsen ke dalam 2(dua) paket makanan pilihan yang
disediakan yaitu mie goreng dan pasta yang merupakan menu pilihan di kelas
bisnis untuk makan malam, kemudian menutupnya kembali dalam keadaan rapi ; -
mendapatkan racun arsen?, namun berdasarkan keterangan Ahli Ridla Bakri, Ahli
bahwa untuk mendapatkan racun arsen dalam bentuk serbuk: adalah sangat mudah
bagi Terdakwa dengan cara membeli di toko yang menjual racun arsen, karena di
samping banyak dijual bebas oleh para pedagang, juga dilihat dari bentuk dan
jumlahnya yang sangat mudab untuk dibungkus dan disimpan kemudian dibawa
Bahwa terdapat waktu yang cukup untuk melakukan perbuatan persiapan tersebut
sejak saat tanda mengenakan sabuk pengaman dipadamkan sampai dengan saat
Bahwa adanya pembatas dan tempat yang eksklusif kelas bisnis yang selalu
ditutup partisi atau kain gordian yang ada, akan menambah sepi keadaan pantry
;
94
kelas bisnis tersebut sehingga Terdakwa bersama saksi Oedi Irianto dan Yety
Terdakwa segera dengan cepat keluar dari pantry menuju ke bar premium yang
pelaksanaan penyajian meal oleh saksi Yeti susmiarti yang telah dipersiapkan
oleh saksi Oedi Irianto dengan cara mondar-mandir dan senantiasa di sekitar kelas
bisnis, berdiri di depan toilet kelas bisnis, kemudian berdiri di bar premium dan
Bahwa sementara itu saksi Oedi Irianto dan saksi Yeti Susmiarti segera
meyiapkan dan menempatkan 2( dua) paket pilihan makanan (meal) mana yang
sudah ditaburi racun arsen oleh Terdakwa disendirikan untuk ditawarkan kepada
Munir, dan yang tidak beracun dapat dipastikan dibagikan kepada penurnpang
lain;--------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa berhubung korban Munir hanya dapat memilih dengan memesan apa yang
berupa mie goreng, barulah saksi Yeti Susrniarti memberikan makanan mie
goreng beracun tersebut kepada korban Munir yang tidak pemah menyangka atau
mematikan ; -----------------------------------------------------------------------------------
makanan (meal) mie goreng hingga di makan habis oleh Munir tersebut selalu
diawasi oleh saksi Oedi karena tugasnya, dan diawasi juga oleh Terdakwa dari
jarak yang tembus pandang atau dapat dilihat dengan cara Terdakwa mondar
mandir di sekitar kelas bisnis, berdiri di toilet serta di bar premium sambil
yakin bahwa makanan yang disajikan saksi Yeti Susmiarti kepada Munir benar-
Bahwa dengan tindakan Terdakwa menaburkan racun pada makanan yang akan
dimakan oleh orang lain yaitu Munir, pengadilan berpendapat bahwa Terdakwa
telah mengetahui dengan kesadaran penuh bahwa orang makan racun arsen akan
pen um pang lain kecuali saksi Yeti Sumiarti dan saksi Oedi lrianto ketika
kegiatan apa Terdakwa berada di dalam ruangan pantry yang pada saat dan
selama masa penyajian meal di kelas bisnis dalam keadaan tertutup dibatasi
----- Menimbang, bahwa baik keterangan Terdakwa maupun pendapat Tim Penasehat
Hukumnya yang menyatakan tidak ada seorang saksipun yang dapat menerangkan di
persidangan bahwa Terdakwa telah masuk ke dalam ruangan pantry yang berlokasi di
balik dinding saling bertolak belakang dengan bar premium, Pengadilan membahas
keterangan saksi, masih ada alat bukti lain yang dapat menghasilkan petunjuk
Bahwa benar tidak ada penumpang yang memperhatikan atau mencurigai hal
tersebut, oleh karenya tak satupun saksi dari penumpang yang berani
balik melewati bar premium, ruangan bisnis dan ruangan depan toilet tidak seperti
ekstra crew yang lain yang semestinya duduk manis dan sebagian besar tidur dan
tidak sibuk sendiri seperti Terdakwa yang hanya akan menggangu crew aktif
Bahwa keterangan saksi Oedi Irianto dan saksi yeti Susmiarti sepanjang ketidak
di bar premium membaca majalah berbahasa Belanda, berdiri di depan toilet kelas
bisnis tidak dapat dijadikan dasar atau lasan untuk menyatakan Terdakwa tidak
mernasuki ruangan pantry; bukankah saksi-saksi tersebut selalu ada dan siap sedia
Bahwa saksi Oedi Irianto dan saksi Yeti Susmiarti yangjuga menerangkan bahwa
mereka juga dijadikan Tersangka peri stiwa kematian Munir di dalam nomor
dengan 2 (dua) orang saksi Iainnya yang bukan tersangka yaitu saksi Brahmanie
Hastawati selaku Purser, dan saksi Try Wiryasmadi yang melayani meal di kursi
saksi Try Wiry asma di, sebaliknya terhadap keterangan saksi Yeti Susmiarti dan
saksi Oedi Irianto yang lebih condong untuk menyernbunyikan apa yang diketahui
dan dialami sebenarnya, olehnya itu keterangan saksi Yeti Susmiarti dan saksi
Oedi Irianto yang sebenarnya diharapkan dapat menjadi petunjuk untuk membuka
tabir misteri kematian Munir tersebut menjadi sia-sia dan harus dikesampingkan ;-
Bahwa derni.kian pula dari keterangan Terdakwa jika dihubungkan dengan sak:si
saksi yang diajukan di persidangan, keterangan ahli maupun bukti surat berupa
bahwa terdapat sikap yang sangat emosional pada diri Terdakwa untuk tidak
Bahwa dari semua yang ada di dalam pesawat GA 974 tujuan Jakarta-Singapura
bertukar tempat duduk dengan alasan Munir adalah orang terkenal di masyarak:at
(public figure), sehingga dari sikap dan pengak:uan Terdak:wa yang senantiasa
Terdakwa dengan tegar bersedia dan berani mengatakan apa yang sesungguhnya
ia ketahui tentang kejadian yang menimpa Munir yang menurut Terdakwa adalah
Bahwa sikap Terdakwa yang demikian adalah merupakan sikap yang dapat
suatu kejujuraan dan masuk diakal sehat, maka keterangan Terdakwa yang
saksi yang ada bahwa ia tidak pernah duduk di kursinya kecuali saat take off dan
bahwa orang yang lebih mengetahui kejadian apa yang telah menimpa Munir
selama penyaj ian minuman (welcome drink) dan makanan (meal) selain petugas
(crew) aktif adalah hanya Terdakwa, sehingga apabila dia menyangkal, tentunya
Terdakwa bisa memberikan keterangan yang dapat menjadikan jelas siapa atau
petunjuk bahwa antara saksi Oedi Irianto, saksi Yeti Susmiarti dan Terdakwa telah
niat Terdakwa untuk menghilangkan jiwa Munir dengan racun arsen di dalam ruangan
pantry yang sulit dilihat orang lain kecuali mereka bertiga ; ------------------------------------
masuknya racun arsen ke dalam tubuh Munir bukan meJalui minuman (welcome drink)
berupa jus jeruk (orange juice) yang disodorkan sebelum take off, melainkan adalah
melalui penyajian makan malam (meal) berupa mie goreng yang telah dipersiapkan
saksi Oedi Irianto untuk ditaburi racun arsen oleh Terdakwa diketahui oleh saksi Yeti
Susmiarti, kernudian saksi Yeti Susmiarti langsung menyajikan kepada para penumpang
untuk makanan yang bebas racun, sedang untuk Munir sudah dipersiapkan tersendiri di
rak makanan, apapun pilihannya apakab mie goreng atau pasta, maka 2( dua) jenis paket
---- Menimbang, bahwa berhubung Terdakwa dalam keadaan sadar telah mengetahui
bahwa apabila seseorang dimasukkan racun ke dalam tubuhnya maka ia akan meninggal
dunia, dan dengan pengetahuan tersebut ternyata Terdakwa tidak pemah temyata atau
malahan sebaliknya Terdakwa tetap melakukannya, maka pertanyaan yang muncul pada
98
awal pembahasan ini dapat dijawab yaitu J. Terdakwa telab melakukan perbuatan
persiapan untuk memasukkan racun arsen ke dalam tubub Munir; dan ; 2. Terdakwa
dengan kesadaran penuh telah mengetahul akibat yang akan dialami Munir apabila di
----- Menimbang, bahwa seJajutnya Pengadilan hendak membahas kapan masuknya racun
arsen ke dalam tubuh Munir dibahas dan dipertimbangkan sebagai berikut: ----------------
Bahwa untuk menentukan kapan masuknya racun ke da]am tubuh Munir tersebut
pengadilan cukup berpegang pada fakta hukum di persidangan basil pendapat para
ahli pada angka 51 yang menyebutkan bahwa benar racun arsen apabila masuk
(in-take) ke dalam tubuh manusia akan mulai mempunyai reaksi paling cepat 30
menit sampai dengan 60 menit setelah masuk (in-take), dan paling lama 3 atau 4
Jam kemudian setelah (in-take), manusia akan mulai mual sakit pedih perutnya,
kepengin muntah merasa panas lehernya dan berakibat meningal dunia ; ---------
Bahwa fakta ini bertentangan dengan teori yang diajukan Tim Penasihat Hukum
Terdakwa yang mengatakan 'Menurut ahli Ridla Bakri dan Addy Quresman
Bahwa fakta angka 51 di atas ada]ah diperoleh dari keterangan ahli Addy
(dua) orang ahli masing-rnasing bemama Ridla Bakri dan Boedi Sampuma cLi
maksimum adalah 90 menit sebelum gejala awal, namun Tim Penasehat Hukum
Terdakwa tidak lagi memperhatikan kesimpulan yang diberikan oleh 2 (dua) ahli
adalah 90 menit sebelum gejala awal, atau berarti selama penerbangan Jakarta
�!iingapura''; -------------------------------------------------------------------------------
Bahwa sesuai fakta hukum angka 34 dan angka 35 yang pada pokoknya
menyebutkan bahwa sesaat setelah pelayanan welcome drink, Munir merasa mual
99
membutuhkan obat promaag, dan 15 (l.imabelas) rnenit setelah take off saat
Bahwa fakta yang menyebutkan Munir mulai mual dan membutuhkan promaag
adalah merupakan saat rancun yang ada di dalam tubuh Munir mulai bereaksi
yang apabila diperhitungkan dengan waktu tiba di Singapura jam 00.30 ditambah
waktu transit selama 1 jam 1 3 menit dan saat boarding hingga take off 1 5 menit
kemudian, maka saat racun arsen bereaksi di dalam tubuh Munir adalah tidak
Bahwa untuk menghitung mundur dari saat gejala atau reaksi pertama bekerjanya
racun arsen dengan perhitungan sesuai fakta hukum angka 51 di atas, maka
(jam 0 1 . 0 0 wib) dikurangi jam pemberangkatan pada jam 2 1 . 4 0 wib (jam 22.40
yaitu pada jam 22.00 Wib Garn 2 3 . 0 0 waktu Singapura), maka terdapat durasi
waktu selama tidak lebih dari 3 jam yang berarti belumlah lewat waktu
maksimum 3 atau 4 jam yang disebutkan di dalam fakta hukum tersebut, sehingga
pengadilan berpendapat sesuai dengan apa yang disimpulkan oleh ahli Ridla Bakri
dan Boedi Sampurna bahwa saat masuknya (in-take) racun arsen adalah selama
----- Menimbang, bahwa berdasarkan pembahasan di atas, teori masuknya racun arsen ke
dalam tubuh Munir yang diuraikan Tim Penasehat Hukum Terdakwa tidak beralasan dan
Bahwa unsur ini merupakan kepanjangan dari adanya unsur dengan sengaja yang
Bahwa di dalam aturan hukum formal tidak dijelaskan tentang apa yang dirnaksud
batasan menurut doktrin hukum pidana yang telah dikenal di kalangan penegak
apabila antara saat timbulnya niat atau maksud melakukan perbuatan dengan saat
Babwa ukuran cukup waktu adalah cukup untuk memikirkan apakah ia atau
Bahwa berdasarkan uraian dan hasil pembahasan tentang unsur "dengan sengaja"
yang telah ditemukan adanya niat Terdakwa untuk menghilangkan jiwa Munir,
Pengadilan berpendapat bahwa saat atau waktu timbulnya niat Terdakwa tersebut
adalah sesaat setelah Munir atas tawaran Terdakwa bersedia duduk di kursi nomor
T rdakwa untuk menghilangkan jiwa Munir adalah sesuai dengan petunjuk yang
ditemukan di dalam _pembahasan unsur dengan sengaja di atas, yaitu sesaat setelah
pesawat take off menuju Singapura dan mencapai ketinggian yang seimbang
(stable) dan saat itu lampu tanda memasang sabuk pengaman (fasten sealt belt)
menuju ruang pantry dengan maksud menemui saksi Yeti Susmiarti dan saksi
Oedi Irianto yang telah berada di pantry tempat makanan berada dan dipersiapkan
untuk: berbicara dan mengatur bagaimana cara memasukkan racun arsen ke dalam
----- Menimbang, bahwa lamanya (duration) waktu antara korban Munir mulai duduk di
kel as bisnis nomor kursi 3 K sampai dengan sesaat setelah lampu tanda memasang sabuk
pengaman (fasten seat belt) dipadamkan adalah merupakan tenggang waktu yang cukup
bagi Terdakwa untuk mernikir dan menimbang dengan tenang apakah ia akan
----- Menimbang, bahwa berdasarkan pembahasan di atas, temyata antara timbulnya niat
dengan perbuatan pelaksanaan terdapat tenggang waktu yang cukup bagi Terdakwa untuk:
----- Menimbang, bahwa unsur ini merupakan akibat yang timbul atas perbuatan yang
telah dilakukan dengan sengaja dan direncanakan lebih dulu oleh Terdakwa, dengan kata
lain menjawab pertanyaan : apakah perbuatan Terdakwa yang telah memenuhl unsur
101
perbuatan pidana dengan dengan sengaja dan direncanakan lebih dulu tersebut telah
perlu untuk menunjuk dapa hasil pembahasan unsur dengan sengaja dan direncanakan
]ebih dahulu yang dinyatakan telah terpenuhi, yaitu sebagai berikut : ------------------------
mondar-mandir dan berdiri di bar premium serta mengajak mengobrol tetapi saksi
menolak karena sibuk, dan saksi Try Wiryasmadi yang melayani makan malam
Terdakwa telah menerangkan bahwa Terdakwa tidak makan dan tidak minum
bahkan hanya monar-mandir di dekat bar premium bertemu saki 2 (dua) kali dan
begitu lampu tanda memasang sabuk pengaman (fasten seat belt) dipadamkan,
maka saat itu pula Terdakwa segera meninggalkan tempat duduknya, berjalan
menuju ruang pantry dengan maksud menemui saksi Yeti Susmiarti dan saksi
Oedi Irianto yang telah berada di pantry tempat makanan berada dan dipersiapkan
untuk berbicara dan mengatur bagaima a cara memasukkan racun arsen ke dalarn
Bahwa Terdakwa bersama-sama saksi Oedi Irianto dan saksi Yeti Susmiarti yang
rnakan malam dengan lancar dengan cara saksi Oedi membuka seal kertas timah
atau tutup apapun yang berada di atas dan menutupi makanan kemudian
Terdakwa menaburkan racun arsen ke dalam 2(dua) paket makanan pilihan yang
disediakan yaitu mie goreng dan pasta yang merupakan menu pilihan di kelas
bisnis untuk makan rnalam, kemudian menutupnya kembali dalam keadaan rapi ; -
mendapatkan racun arsen?, namun berd sarkan keterangan Ahli Ridla Bakri, Ahli
bahwa untuk mendapatkan racun arsen dalam bentuk serbuk adalah sangat mudah
bagi Terdakwa dengan cara rnembeli di toko yang menjual racun arsen, karena di
samping banyak dijual bebas oleh para pedagang, juga dilihat dari bentuk dan
jumlahnya yang sangat mudah untuk dibungkus dan disimpan kemudian dibawa
102
Terdakwa segera dengan cepat keluar dari pantry menuju ke bar premium yang
pelaksanaan penyajian meal oleh saksi Yeti susmiarti yang telah dipersiapkan
oleh saksi Oedi Irianto dengan cara mondar-mandir dan senantiasa di sekitar kelas
bisnis, berdiri di depan toilet kelas bisnis, kemudian berdiri di bar premium dan
Bahwa sementara itu saksi Oedi Irianto dan saksi Yeti Susmiarti segera
meyiapkan dan menempatkan 2( dua) paket pilihan makanan (meal) mana yang
sudah ditaburi racun arsen oleh Terdakwa disendirikan untuk ditawarkan kepada
Munir, dan yang tidak beracun dapat dipastikan dibagikan kepada penumpang
Bahwa berhubung korban Munir hanya dapat memilih dengan memesan apa yang
goreng yang sudah ditaburi racun arsen oleh Terdakwa tersebut kepada korban
Munir yang tidak pernah menyangka atau menyadari akan menelan makanan
makanan (meal) mie goreng hingga di makan habis oleh Munir tersebut selalu
diawasi oleh saksi Oedi karena tugasnya, dan diawasi juga oleh Terdakwa dari
jarak yang tembus pandang atau dapat dilihat dengan cara Terdakwa mondar
mandir di sekitar kelas bis ni s , berdiri di toilet serta di bar premium sambil
yakin bahwa makanan yang disajikan saksi Yeti Susmiarti kepada Munir benar-
----- Menimbang bahwa dengan menunjuk basil pembahasan pada unsur dengan sengaja
dan direncanakan le b ih dahulu yang telah dinyatakan terpenuhi di atas, maka selanjutnya
dibahas tentang akibat yang timbul dari perbuatan Terdakwa sebagai berikut : -------------
(kronologis) tentang akibat yang timbul dari perbuatan Terdakwa yang dilakukan
dengan sengaja dan direncanakan lebih <lulu yang pada pokoknya sesaat setelah
korban Munir muJai mual mengeluh minta obat promaag, kemudian muntah dan
bolak-balik ke toilet buang air besar, dan kurang lebih 2 (dua) jam setelah take
off, Munir menemui saksi Bondan m i n i tolong agar dipertemukan dengan saksi
Dr. Tarmizi Hakim yang kemudian Munir dirawat oleh saksi Dr. Tarmizi Hakim
namun jiwanya tidak tertolong lagi, yaitu pada kira-kira 3 (tiga) jam sebelum
keberadaan alat bukti surat berupa visum hasil pemeriksaan mayat Munir yang
dibenarkan oleh para ahli masing-masing Ahli Ridla Bakri, Ahli Budi sampu:ma
perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan sengaja dan direncanakan lebih dahulu
telah mengakibatkan seorang yang bemama Munir menjadi hilang jiwanya atau telah
meninggal dunia, sehingga harus dinyatakan "unsur menghilangkan jiwa orang lain "
----- Menimbang, bahwa berhubung semua unsur Pasal 340 KUHPidana telah terpenuhi,
maka dakwaan sepanjang menyangkut Pasal 340 KUH Pidana harus dinyatakan telah
Pasal 55 ayat 1 ke-I KUH Pidana yang bunyi lengkapnya sebagai berikut: ------------------
itu";
104
----- Menimbang, bahwa Pasal 55 ayat 1 ke l KUH Pidana tersebut adalah merupakan
dakwaan tambahan atau dak:waan pelengkap yang diterapkan pada dakwaan pokok Pasal
dakwaan Penuntut Umum bagian Kesatu tersebut, adalah untuk mengetahui peranan
apakah yang telah dilakukan Terdakwa Pollycarpus di dalam perbuatan yang telah
terbukti dalam dakwaan pokok menyangkut Pasal 340 KUH Pidana, apabila terjadi
perbuatan pidana penyertaan atau yang dilakukan oleh 2(dua) orang atau lebih; ------------
----- Menimbang, bahwa sesuai bunyi Pasal di atas, terdapat 3 (tiga) sebutan pelaku yang
secara altematif dapat berupa 1. orang yang melakukan perbuatan ; 2. orang yang
menyuruh melakukan perbuatan atau 3 . orang yang turut melakukan perbuatan ; ----------
----- Menimbang, bahwa terhadap 3 (tiga) sebutan atau peranan pelaku tersebut dibahas
secara sendirian tanpa kawan telah melakukan semua unsur dari perbuatan pidana
Bahwa Terdakwa tidak dapat disebut sebagai orang yang melakukan, karena
racun arsen yang ditaburkan Terdakwa ke dalam makanan mie goreng baru bisa
dimakan habis oleh Munir karena adanya peranan orang lain yaitu saksi Oedi
apabila ada orang lain sebagai orang yang disuruh melakukan, sehingga dalam
me] akukan perbuatan secara keseluruhan terdapat 2( dua) orang atau 1 ebib ; -------
Bahwa orang yang berperan sebagai yang disuruh melakukan dalam hal ini
hanyalah sebagai alat atau instrumen bagi yang menyuruh melakukan, dan yang
Bahwa sesuai keterangan saksi Yeti Susmiarti dan saksi Oedi Irianto yang
menyatakan mereka adalah crew aktif pada penerbangan GA 974 tujuan Jakarta
Bahwa seseorang disebut sebagai orang yang turut melakukan perbuatan apabila
terdapat 2( dua) orang pelaku atau lebih yang melakukan perbuatan secara
antara mereka untuk melakukan perbuaian pidana, dan disadari pul.a bahwa tanpa
peranan salah satu orang yang disebut turut melakukan, maka perbuatan pidana
jiwa Munir tidak sendirian, di samping Terdakwa yang ikut merencanakan dan
makanan mie goreng dan Pasta sebagai pilihan makanan di kelas bisnis, masih
ada lagi 2 ( dua) orang yaitu saksi Oedi Irianto dan saksi Yeti Susmiarti yang
Bahwa dapat dipastikan apabila tidak ada kerja sama yang disadari dengan saksi
Yeti Susrniarti dan saksi Odie Irianto, maka niat dari Terdakwa untuk
----- Menimbang, bahwa sesuai basil pembahasan di atas, maka Pengadilan berpendapat
babwa penerapan Pasal 55 ayat ( 1 ) ke 1 KUH Pidana tersebut telah beralasan dan
terpenubi untuk selanjutnya sebutan peranan yang tepat untuk Terdakwa Pollycarpus
adalah sebagai orang yang turut melakukan perbuatan menghilangkan jiwa Munir
----- Menimbang, bahwa berhubung semua unsur Pasal 340 KUH Pidana dan Pasal 55
ayat (]) ke 1 KUH Pidana telah terpenuhi, maka terhadap dakwaan kesatu Penuntut
Umum harus dinyatakan terbukti scara sab dan m eya ki nkan ; -----------------------------
----- Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap d akw an kedua yang menyangkut Pasal
263 ayat (2) KUH Pidana jo. Pasal 55 ayat (I) ke-l KUH Pidana dibahas dan
----- Menimbang, bahwa Pasal 263 ayat (2) bunyi lengkapnya sebagai beri ku t : - ---- - - -- - - -
"Barang siapa menggunakan surat palsu atau yang dlpalsukan yang seolah-olab surat
itu asli dan tidak dipalsukan, kalau mempergunakan dapat mendatangkan suatu
106
kerugian, maka dihukum karena pemalsuan surat dengan hukuman penjara selama-
---- Men:imbang, bahwa pasal di atas mengandung unsur sebagai berikut : ------------------
c. Unsur "<menggunakan surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah surat itu
asli"; ------------------------------------------------------------------------------------------
----- Menimbang, bahwa secara berurutan unsur-unsur pasal di atas dibahas dan
cukuplah menunjuk pada basil pembahasan di dalam dakwaan kesatu sepanjang unsur
yang sama yaitu tidak ada orang lain yang diajukan dan didakwa oleh Penuntut Umum di
----- Menimbang, bahwa unsur "dengan sengaja" di dalam bunyi Pasal 263 ayat (2)
KUH Pidana adalah dalam rangkan menggunakan surat palsu atau yang dipalsukan
----- Menimbang, bahwa di dalam perbuatan tersebut harus dapat diketahui adanya n:iat
dari pelaku yang disadari untuk melakukan perbuatannya dan mengetahui akibatnya akan
mendatangkan kerugian, akan tetapi pelaku tidak pernah berusaha mengurungkan n:iatnya
----- Menimbang, babwa unsur tersebut dibahas dan dipertimbangkan sebagai berikut: --
Bahwa fakta hukum yang terungkap dipersidangan pada angka 7 sampai dengan
angka 9 secara singkat menyatakan bahwa pada tanggal 6 September 2004 saksi
Rohainil Aini atas permintaan Terdakwa Iewat telepon telah membuat dan
107
Pesawat Boeing 747-400 Flight GA 974 pada hari itu juga tanggal 6 September
2004, tanpa sepengetahuan saksi Chief Pilot Kannal Fauzan Sembiring selaku
Bahwa fakta hukum angka 11 menyatakan bahwa benar untuk melakukan tugas
Sesuai berita acara konfrontasi antarai Terdakwa dengan saksi Ramelgia Anwar
telah di dapat keterangan dari bukti surat tersebut yang menyatakan saksi
----- Menimbang, bahwa berdasarkan fak-fakta hukum dalam rangkaiannya dengan bukti
Terdakwa Policarpus dengan keinginannya sendiri tanpa surat tugas, tanpa surat perintah
Singapura pada tanggal 6 September 2004 malam hari dan pulang kembali ke Jakarta
----- Menimbang, bahwa fakta hukum angka 12 dan angka 13 pada pokoknya
menyatakan bahwa untuk kepentingan surat tugas Terdakwa yang telah dijalankan lebih
dahulu, saksi Ramelgia Anwar selaku Vice President Corporate Security telah membuat 2
(dua) pucuk surat yang mempunyai 2 (dua) tanggal yang berbeda untuk jenis tugas yang
sama yaitu Surat Penugasan Interoffice Correspondence yang ditujukan kepada Chief
Pilot A330 agar mengijinkan Terdakwa Pollycarpus melakukan tugas terbang non aktif
adalah l(satu) surat penugasan tertanggal 15 September 2004 yang dibuat pada tanggal
15 September; dan l(satu) surat tertanggal 4 September 2004 yang dibuat pada tanggal
----- Menimbang, bahwa fakta hukum angka 13 dan angka 14 pada pokoknya
menyatakan bahwa 2 (dua) pucu.k surat tugas yang dipergunakan untuk kepentingan
Terdakwa tersebut dibuat saksi Ramelgia Anwar beberapa hari sesudah Pollycarpus
berpendapat bahwa 2 (dua) pucuk surat yang dibuat oleh saksi Ramelgia Anwar dengan
cara menulis isi menuruti apa yang telah dilakukan Terdakwa di Singapura dan dibubuhi
tanggal surat yang tidak: sesuai dengan tanggal pembuatannya, adalah merupak:an surat
yang tidak benar isinya dan tidak dapat dipakai sebagai surat tugas untuk mendukung
Bahwa keterangan saksi Ramelgia Anwar yang menyatak:an dibuatnya surat tugas
yang tidak benar tersebut bertujuan untuk menghindari kerugian biaya akomodasi
atau tanpa surat perintah perjalanan dinas?, lantas mengapa unit Corporste
Security harus menangung biayanya dengan cara membenarkan surat yang tidak
adanya alasan kedinasan, baik surat tugas, surat perintah perjalanan maupun ijin
adalah yang melakukan perjalanan itu sendiri yaitu Terdakwa Po l1 ycarp u s ; - ------
- Bahwa sebaliknya apabila surat-surat tugas yang tidak benar tersebut berhasil
Bahwa bukankah surat tersebut telah disadari baik Terdakwa yang menggunakan
maupun saksi Ram el gi a Anwar yang membuat ? bahwa tanggal dan isinya tidak
surat yang isinya dibuat dengan cara tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya, maka surat tersebut termasuk kategori surat palsu ; --- -- ----------------
----- Menimbang, bahwa keterangan saksi Ramelgia Anwar sepanjang mengenai tujuan
dibuatnya surat yang tidak benar atau palsu untuk membebankan biaya akomodasi
penggunaan surat palsu tersebut akan membebani biaya kepada Corporate Security yang
berarti merupakan kerugian PT. Garuda yang diakibatkan oleh perbuatan Terdakwa; -----
----- Menimbang, bahwa telah temyata Terdakwa dengan secara sadar telah
menggunakan surat yang tidak benar atau surat palsu yang dapat menguntungkan dirinya
dan sebaliknya akan merugikan PT. Garuda, namun Terdakwa tidak mengurungkan
niatnya melainkan terus melakukannya sampai diketahui bahwa surat tersebut tidak benar
----- Menimbang, bahwa berdasarkan uraian dan pembahasan di atas, maka Pengadilan
berpendapat unsur "dengan sengaja" unsur yang terdapat di dalam Pasal 263 KUH
c. Unsur "menggunakan surat palsu atau yang dipalsukan, seolah-olab surat itu
asli"; ��------------------------------------------------------------------------------------------
----- Menimbang, bahwa di dalam pembabasan unsur ini, Pengadilan cukup menunjuk
kepada hasil pembahasan unsur dengan sengaja yang telah dinyatakan terpenuhi di atas; -
----- Menimbang, bahwa telah temyata bahwa oibuatnya surat yang tidak benar atau surat
palsu tersebut adalah untuk kepentingan Terdakwa yang berangkat ke Singapura tanpa
surat tugas, tanpa perintah dan tanpa ijin atas J an g s ungny a ; -----------------------------------
----- Menimbang, bahwa berdasarkan uraian dan pembahasan sebagaimana terurai pada
unsur dengan sengaja di atas, Pengadilan mendapatkan petunjuk bahwa baik Terdakwa
maupun saksi Ramelgia Anwar mempunyai anggapan surat-surat yang tidak benar itu
akan dijadikan seolah-olah surat itu as h, unsur "menggunakan surat palsu atau yang
----- Menimbang, bahwa unsur tersebut mengandung arti bahwa dengan penggunaan
surat palsu tersebut akan mengakibatkan kerugian pada orang lain atau pihak lain selain
----- Menimbang, bahwa sebagaimana basil pembahasan pada unsur dengan sengaja di
atas, telah temyata bahwa sesuai dengan keterangan saksi ramelgia Anwar yang
dibenarkan oleh Terdakwa bahwa dengan dibuatnya surat-surat yang palsu tersebut
perjalanan Terdakwa yang tanpa surat tugas dan tanpa perintah tersebut kepada keuangan
----- Menimbang, bahwa apabila benar sampai surat palsu itu lolos dipergunakan, maka
Unit Corporate Security yang sebenarnya tidak tahu menahu tentang kepergian Terdakwa
ke Singapura tersebut akan dibebani biaya akomodasi secara tidak adil yang berarti akan
----- Menimbang, bahwa berhubung semua unsur pada Pasal 263 ayat (2) KUH Pidana
telah terpenuhi, maka dakwaan kedua menyangkut Pasal 263 ayat (2) tersebut harus
Pasal 55 ayat 1 ke-I KUH Pidana yang bunyi Jengkapnya sebagai berikut: ------------------
.
per b ua tan itu "; -----------------------------------------------------------------------------
----- Menimbang, bahwa Pasal 55 ayat 1 kel KUH Pidana tersebut adalah merupakan
dakwaan tambahan atau dakwaan pelengkap yang diterapkan pada dakwaan pokok Pasal
----- Menimbang, bahwa diterapkannya Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUH Pidana cli dalam
dakwaan Penuntut Umum bagian Kedua tersebut, adalah untuk mengetahui peranan
apakah yang telab dilakukan Terdakwa Pollycarpus di dalam perbuatan yang telah
terbukti dalarn dakwaan pokok menyangkut Pasal 263 ayat (2) KUH Pidana, apabila
terjadi perbuatan pidana penyertaan atau yang dilakukan oleh 2(dua) orang atau lebih; ----
unsur Pasal 55 ayat ( 1 ) ke-I KUH Pidana tersebut, Pengadilan cukup menunjuk pada
hasil pembahasan pasal yang sama di dalam dakwaan kesatu yang dinyatakan telah
----- Menimbang, bahwa fakta hukum angka 12, 1 3 dan 14 dihubungkan dengan hasil
pembahasan Pasal 55 ayat ( 1 ) KUHP tersebut, pada pokoknya menyatakan bahwa yang
111
September 2004 tersebut dalah saksi Ramelgia Anwar dan yang menggunakan adalah
Terdak\Va; -----------------------------------------·--------------------------------------------------
----- Menimbang, bahwa dapat dipastikan bahwa Terdakwa menyadari sepenuhnya akan
kerja sama dengan saksi Ramelgia Anwar, karena tanpa peran saksi Ramelgia Anwar
dengan cara membuat surat palsu tersebut, Terdakwa tidak akan dapat menggunakan
surat palsu dan perbuatan pidana pemalsuan surat tidak akan terwujud ; ---------------------
pidana tersebut tidak melakukan semua unsur yang ada, melainkan masih membutuhkan
peranan orang lain yaitu saksi Ramelgia Anwar, maka Pengadilan berpendapat bahwa
peranan Terdakwa Pollycarpus di dalam Pasal 55 Ayat l ke-1 KUH Pidana tersebut
adalah sebagai orang yang turut melakukan perbuatan pemalsuan surat ; ----------------
bahwa penerapan Pasal 55 ayat 1 ( 1 ) ke-1 KUH Pidana teJah beralasan dan terbukti
secara s ah ; ---------------------------------------------------------------------------------------------
----- Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur pasal yang ada pada dakwaan kedua
yakni Pasal 263 ayat (2) KUH Pidana dan Pasal 55 ayat ( 1 ) ke-I KUH Pidana telah
terpenuhi, maka dakwaan kedua harus dinyatakan teJah terbukti secara sah dan
m ey a kin ka n ; -----------------------------------------------------------------------------------------
----- Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan kesatu dan dakwaan kedua dinyatakan
terbukti secara sah dan meyakinkan, maka Terdakwa harus dinyatakan bersalah telah
----- Menimbang, bahwa berhubung pada diri Terdakwa tidak terdapat hal-hal ataupun
alasan pembenar akan perbuatan yang telah dilakukannya, maka atas kesalahanya,
----- Menimbang, bahwa tuntutan hukurnan Penuntut Umum jika dibandingkan dengan
perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa yang terbukti tidak sendirian dan masih harus
diselidiki lagi siapa dan siapa saja yang turut serta berperan di dalam peristiwa hilangnya
jiwa korban Munir, menurut hemat Pengadilan tutntutan hukuman tersebut dirasa terlalu
berat dan berlebihan, oleh karenanya sepatutnya dikurangi sebagaimana tertera pada amar
----- Me:nimbang, bahwa hal-hal yang meringankan penjatuhan hukuman atas diri
Terdakwa antara lain Terdakwa bersikap sopan dan menghormati persidangan, belum
pemah dihukum dan mempunyai tanggungan keluarga isteri dan anak-anak ; ---------------
----- Menimbang, bahwa hal-hal yang memberatkan atas penjatuhan hukwnan atas diri
Terdakwa adalah bentuk perbuatan pidana yang dilakukan secara berkawan atau
berkomplot (conspiracy) yang berakibat hilangnya jiwa orang lain, memberikan alasan
perbuatannya yang kurang masuk akal dan · Terdakwa menunjukkan sikap yang tidak
terns terang, memberikan keterangan dengan berbelit dan tidak benar, meskipun
----- Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi hukuman, maka lamanya masa
tahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari jumlah hukuman yang
dijatuhkan; ---------------------------------------------------------------------------------------------
----- Menimbang, bahwa berdasarkan segala pembahasan dan pertimbangan di atas, pada
akhimya Pengadilan berkesimpulan bahwa apa yang tertera pada amar di bawah nanti
dianggap sudah tetap dan adil serta tidak melampaui kewenangan ; ---------------------------
berlaku, di antaranya Pa al 340 KUH Pidana, Pasal 263 ayat (2) KUH Piadana, Pasal 55
ayat ( 1 ) ke -1 KUH Pidana, Ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, serta
M E N G A D I L I
II. Menghukum Terdakwa oleh karena perbuatan tersebut dengan hukuman penjara
III. Menetapkan lamanya masa tahanan Terdakwa yang telah dijalani, dikurangkan
V. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5 000,- ( lima ribu
rupiah), -----------------------------------------------------------------------------------------
2. 1 (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A 3 3 0 yang ditanda tangani
3. 1 (satu) lembar foto copy Surat dari Chief Pilot A 330 yang ditanda tangani
6. 3 (tiga) lembar surat asli tanggal 8 September 2004 yang ditanda tangani oleh
7. 2 (dua) lembar surat asli tanggal 8 September 2004 yang ditanda tangani oleh
8. l(satu) Bunde} Asli Surat tanggal 8 September 2004 yang ditujukan kepada
...
.
114
9. 1 (satu) buah ID Card An. POL. BUDIHARI PRIY ANTO No.522659 Jabatan
Aviation Security dikeluarkan pada tanggal 1 6 Juni 2004 yang ditanda tangani
10. I (satu) lembar Asli Tax Invoice Novotel Apollo Singapore An.
13. Copy surat "Verslag betreffende een niet natuurlijke dood", yang dikeluarkan
15. 16 (enam belas) halaman berisikan foto-foto jenasah Mr. MUNlR selama
16. Surat dari dr R. VISSER dari NFI kepada Mr. E.VISSER pejabat
17. Surat basil pemeriksaan postmortem Pro Justitia No.04-419/R102 dibuat oleb
-
18. Surat "Deskundigenrapport, voorlopig rapport" yang dikeluarkan oleh dr.
;
1 1 5
20. Copy Surat Tanda Penyerahan berkas yang sudah di legalisir dari Ministerie
2004. - - - -- - --- - - -- - ------- -- ------ --- - - - ------------- - --- --- ---- - --------------- -- - -- -----
21. 1 (satu) buah Hand Phone merek NOKIA c a s in g coklat hitam berikut nomor
Arnsterdam tanggal 7 Se pt e m ber 2004. --- --- ----- - --- - ---- --- ------ -- - -- --- ------- - -
24. Satu buah buku M e m o Pad m i l i k Terdakwa POLLY CARP US. --- -- ----- - -----
25. Note Book Merek Acer Travel Mate seri 4000 Model ZL I berikut tasnya . . ----
26. Ha n d Phone Merek N oki a 9 2 1 0 , CE 1 6 8 type RAE- 3 N . - - ---- - -- - ---- - -- --- -- --- --
S i n gap ura-Am s terdam. - --- - - ---- - - - - - ----- -- - ------ - --- - ---- - ------ -- - - -- ---- - - - ---- ---
Di kembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan barang bukti dalam perkara
Penetapan Ketua Pengadilan Negeri, Niaga/HAM dan Tipkor Jakarta Pusat Nomor 1 3 6 1 /
persidangan terbuka untuk umum pada hari itu j u g a Selasa tanggal 20 Desember 2005
tersebut, dengan dihadiri Oleh Domu P Sihite,SH,MH. Jaksa selaku Penuntut Umum
Sugito,SH Ml I u m . C i c u t Sutiarso,SH,MHum.
Agi1,�ubroto.SH.Mhum.
Ridwan Mansyum�I-f�l.1 J
, Lilil· Mu)yadi,SH,l\t1tnlro
I
�itcra Pcngganti
Yil:nwitra.S H.Mll. ·