Anda di halaman 1dari 108

ii

PENGARUH UPAH DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA


KARYAWAN DI UNIT PENGELOLA KEGIATAN (UPK) MADINAPURA
KECAMATAN MANDIANGIN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam

M. JAKA INSAN ILMIAH


NIM: EES160449

PEMBIMBING
Dr.HALIMAH DJA’FAR,M.Fil.I
KHAIRIYANI SE.M.S.AK

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020 M/1441
i
ii
iii
ii

MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi
untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan
daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya.Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi
Maha Terpuji”. Al-Baqarah (2) 267”

v
iii

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh Upah dan Gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Madinapura Kecamatan
Mandiangin. Skripsi ini menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan metode
analisis statistik regresi berganda secara parsial maupun secara simultan untuk
menghubungkan Upah (X1) dan Gaya kepemimpinan (X2) dengan Kinerja karyawan
(Y), penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai berikut: Secara
simultan (uji F) menunjukkan bahwa variabel independen Upah (X1) dan Gaya
kepemimpinan (X2) secarabersama-samaatausimultanberpengaruhterhadapKinerja
karyawan (Y) pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Madinapura Kecamatan
Mandiangin.Sedangkan, secara parsial dari dua variabel hanya satu yang memiliki
pengaruh yang signifikan yaitu Upah(X1) memiliki pengaruh terhadap Kinerja
karyawan (Y) sedangkan variabel Gaya kepemimpinan(X2) tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Kinerja karyawan (Y).

Kata Kunci: Upah, Gaya kepemimpinan dan Kinerja Karyawan

vi
iv

ABSTRACT

This thesis aims to reveal the influence of Wages and Leadership Style on employee
performance in the Activity Management Unit (UPK) Madinapura Mandiangin
District. This thesis uses a quantitative approach using partial regression statistical
analysis methods partially or simultaneously to connect Wages (X1) and Leadership
Style (X2) with employee Performance (Y), the research conducted obtained the
results and conclusions as follows: Simultaneously (F test ) shows that the
independent variable Wage (X1) and leadership style (X2) jointly or simultaneously
affect the employee's performance (Y) in the Madinapura Activity Management Unit
(UPK) Mandiangin District. Whereas, only two of the two variables partially had a
significant influence namely Wages (X1) had an influence on employee performance
(Y) while the leadership style variable (X2) did not have a significant effect on
employee performance (Y).

Keywords: Wages, Leadership style and Employee performance

vii
v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil ‘alamin

Puji sukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat kesehatan sehingga saya
dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh Strata satu (S1) Shalawat beserta
salam tidak lupa pula kukirimkan kepada junjunganku
NabiMuhammad Saw

“Pengetahunan yang benar tidak diukur dari sebanyakapa anda menghafal dan
seberapa banyak yang mampu anda jelaskan, melainkan pengetahuan yang benar
adalah ekspresi keshalehan (melindungi dari pada apa yang Allah SWT larangdan
bertindak atas apa yang Allah SWT amanatkan) R.A. AbuNa’iam”
Kuibaratkan karya kecilku ini bak setangkai mawar yang wanginya akan tetap
teringat sepanjang hayat, meski kelak raganya akan lekang oleh waktu, dan
kupersembahkan mawar ini untuk:
Ayahku terhebat Herwandi, ilmu yang kauberikan dan mendidikku dengan titik- titik
dan berubah menjadi kalimat sehingga kupergunakan untuk mencari ridho dijalan
Allah SWT
Ibuku tercinta Ermawati yang mengasuhku dan memberikan warna pelangi di dalam
hidupku hingga dapat menjelajahi dunia yang begitu luas
Untuk kedua Kakakku Era Islamia dan Nico Apri Stiawan serta kedua adikku Fatwa
Tri Nabila dan M. Haikal Rizky Ramadhan penghiburku dan pelepas kerinduanku
dalam mengarungi dunia

viii
vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat rahmat, hidayahnya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini
penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga tetap telimpah kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya kejalan
yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya dalam wujud Imam, Islam dan amal
nyata yang shalih likulli zaman wa makan.
Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Upahdan Gaya Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Karyawan Di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Madinapura Kecamatan
Mandiangin”.Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S.1) Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Oleh karena
itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak
yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada Yang
Terhormat:

1. Prof.Dr. Su‟aidi Asy‟ari, MA,P.hd selaku Rektor Universitas Islam Negeri


Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
2. Prof.Dr.A.A Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
3. Dr. Rafidah, S.E.,M.E.I selaku Wakil Dekan I, Dr. Novi Mubyarto, S.E.,M.E
selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Sucipto, S.Ag.,MA selaku Wakil Dekan III

ix
vii

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi,
4. Ambok Pangiuk, S.Ag.,M.Si dan M. Yunus, M.Si selaku ketua dan sekretaris
Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
5. Dr. Halimah Dja’far, M.Fil selaku Pembimbing I dan Khairiyani, SE.M.S.Ak
selaku Pembimbing II, terimakasih atas arahan dan bimbingannya semoga
Allah senantiasa membalas kebaikannya,
6. Bapak dan Ibu dosen serta Asisten Dosen yang telah memberikan materi
pendidikan yang berharga selama proses perkulihan di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
7. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah
memberikan pelayanan dalam masa perkuliahan sampai selesai,
8. Bapak dan Ibu narasumber atau informan yang telah bersedia memberikan
data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi ini, yang
mana sangat terbuka dan kooperatif mendukung penelitian hingga selesai,
9. Kedua orang tua yang telah memberikan dorongan semangat juang dan
limpahan dukungan kasih sayang sehingga skripsi ini diselesaikan dengan
baik, dan
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
kelancaran dalam menyusun skripsi ini.

Terimakasih sepenuhnya atas jasa yang telah kalian berikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan semoga amal kebajikan kalian
semua dinilai oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

Di samping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, apabila terdapat kesalahan, mohon dimaafkan.Sangat

x
viii

diharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bias menjadi catatan perbaikan
untuk kedepan yang lebih layak secara akademisi dan ilmiah.Semoga penelitian ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak dan penelitian selanjutnya.

Jambi, Maret 2020


Penulis,

M. Jaka Insan Ilmiah


EES. 160449

xi
ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR…………………………......ii

NOTA DINAS ................................................................ Error! Bookmark not defined.

PERSEMBAHAN…………………………………………………………………..iv

MOTTO ....................................................................................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................................. vi

ABSTRACT .............................................................................................................. ivii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ixi

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

C. Tujuan Penelitian............................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian............................................................................................. 8

E. Batasan Masalah ................................................................................................ 9

F. Kerangka Teori .................................................................................................. 9

xii
x

G. Tinjauan Pustaka ............................................................................................. 31

H. Kerangka Konseptual ...................................................................................... 33

I. Hipotesis .......................................................................................................... 39

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ..................................................................................... 41

B. Lokasi Objek Penelitian .................................................................................. 41

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................................... 41

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 42

E. Populasi dan Sampel ....................................................................................... 44

F. Operasional Variabel ....................................................................................... 45

G. Teknik dan Analisis Data ................................................................................ 46

1. Uji Instrumen ................................................................................................... 47

H. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 53

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Unit Pengelola Kegiatan (UPK) ......................................................... 54

B. Visi dan Misi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) ............................................... 59

C. Manfaat Unit Pengelola Kegiatan (UPK) ........................................................ 60

xiii
xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ................................................................................................. 63

B. Analisis Data ................................................................................................... 64

C. Pembahasan ..................................................................................................... 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................... 81

B. Saran-Saran ..................................................................................................... 81

LAMPIRAN

xiv
xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.2 Tinjauan Pustaka ................................................................................ 36

Tabel 2.1 Operasional Variabel .......................................................................... 45

Tabel 4.1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 63

Tabel 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ................................................. 64

Tabel 4.3 Hasil Uji Reabilitas Variabel Penelitian ............................................ 65

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian .............................................. 66

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 68

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................. 69

Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastitas ................................................................ 70

Tabel 4.8 Analisis Regresi Berganda ................................................................. 71

Tabel 4.9 Hasil Uji T ........................................................................................... 72

Tabel 4.10 Hasil Uji F .......................................................................................... 73

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 72

xv
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap organisasi memiliki sumber daya manusia yang merupakan aset paling

penting bagi perusahaan, dimana sumber daya tersebut memiliki kemampuan

berkembang dalam menentukan keberhasilan perusahaan untuk jangka

panjang.Sumber daya manusia di perusahaan perlu dikelola dengan tuntutan dan

kemampuan suatu organisasi.Perkembangan usaha dan organisasi sangatlah

bergantung pada produktivitas tenaga kerja yang ada di dalam

perusahaan.Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil dari suatu pekerjaan

karyawan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkannya.1

Produktivitas dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti kondisi

psikologis dari jabatan yang sesuai, lingkungan tempat kerja yang nyaman, rasa aman

dan perlindungan dalam melakukan pekerjaan, tuntutan tugas yang berlebihan dan

upah tugas yang layak.Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha menjamin agar

faktor-faktor yang berkaitan dengan produktivi-tas tenaga kerja dapat terpenuhi

secara maksimal agar kinerja karyawan dapat tercipta dengan baik.2

Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang

1
Mele Messakh,”Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Kasus di Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Ngada).”: (Tahun 2018)
2
Megawati,”Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Asia Marco di Kabupaten Karanganyar.”: (Tahun 2012)
1
2

diberikan kepadanya.Jadi, kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya meliputi kualitas dan

kuantitas output serta keandalan yang dimiliki dalam melaksanakan pekerjaan.Kinerja

dapat berjalan dengan baikapabila karyawan memiliki karateristik biografis yang

mendukung.Karakteristik biografis terbentuk karena adanya faktor-faktor yang

menyebabkan perusahaan bisa berjalan dengan baik.Oleh karena itu, dalam mencari

karyawan sebuah perusahaan harus bisa melakukan seleksi secara ketat terkait dengan

karakteristik biografis untuk mencapai kinerja yang ingin dicapai.3

Upah merupakan hal yang paling utama dalam ketenagakerjaan, karena

tujuan orang bekerja adalah untuk mendapatkan upah yang akan digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya.1 Pemberian upah yang adil dan setimpal akan

memicu motivasi kerja yang tinggi sehingga kinerja para karyawan akan menjadi

lebih baik dan tentunya akan berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan.

Persoalan upah menarik dan penting untuk dikaji karena berbagai pihak

mempunyai kepentingan yang berbeda.Bagi perusahaan, upah merupakan salah satu

unsur pokok dalam penghitungan biaya produksi.Bagi pekerja upah merupakan hal

yang sangat berarti bagi kelangsungan hidup mereka dalam pemenuhan kehidupan

sehari-hari.

Dalam Islam Upah didefinisikan sebagai balas jasa yang adil dan layak

diberikan kepada para pekerja dalam mencapai tujuan organisasi. Upah merupakan

3
Dewi Sandy Trang,”Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Pengaruhnya terhadap
Kinerja Karyawan BPKP Sulawesi Utara.” (Tahun 2013)
3

imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan atas perjanjian yang telah

disepakati, Islam memberikan solusi mengenai pemberian upah, didasarkan pada

keadilan dan kejujuran serta melindungi kepentinganmajikan maupun pekerja,

menurut Islam upah harus diberikan dengan cara yang layak dan patut dengan tetap

mengingat ajaran Islam. upah merupakan faktor penting yang mempengaruhi kinerja

karyawannya, apabila kinerja karyawan baik maka tujuan perusahaan bisa tercapai.

Kepemimpinan juga merupakan faktor yang menyebabkan tinggi

rendahnya kinerja seorang karyawan. Gaya kepemimpinan mempunyai dua kata

yaitu gayadan kepemimpinan. Gaya adalah kekuatan, kesanggupan berbuat, kuat,

sikap, ragam(cara,rupa,bentukdansebagainya),caramelakukangerakan,tingkah

laku. Dari kata itu munculah gaya yang dimaksud adalah ragam cara serta

kekuatan seseorang dalam mempengaruhi seseorang yanglain.1

Kepemimpinan dalam islam merupakan sunnatullah yang telah

dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW yang telah dijelaskan dalam Al-

Qur’an dan Hadits. Banyak sekali istilah yang telah disebutkan dalam Al-

Qur’anantaralain:Amir,khalifah,imamah,ra’indanlainsebagainya,halini berarti Al-

Qur’an telah memberikan pedoman kepada umat manusia dalam menjalankan

segala tindakan kepemimpinannya tidak terlepas pada hukum Syariat Islam jika

manusia melaksanakannya maka akan mendapatkan rahmat, kebahagiaan, dan

kesuksesan dalam memimpin di dunia maupun di akhirat.Alasan manusia diutus

ke muka bumi ini untuk menjadi khalifah atau pemimpin, Allah berfirman:
4

ٰۤ
‫ض َخ ِل ْيفَةً ۗ قَالُ ْْٓوا اَتَجْ عَ ُل فِ ْي َها َم ْن يُّ ْف ِسدُ فِ ْي َها‬ ِ ‫ي َجا ِع ٌل فِى ْاْلَ ْر‬ ْ ِ‫َواِ ْذ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َمل ِٕى َك ِة ِان‬
َ‫ي ا َ ْعلَ ُم َما َْل ت َ ْعلَ ُم ْون‬
ْْٓ ِ‫ِس لَكَ ۗ قَا َل اِن‬ َ ُ‫الد َم ٰۤا َۚ َء َونَحْ ُن ن‬
ُ ‫س ِب ُح ِب َح ْمدِكَ َونُقَد‬ ِ ُ‫س ِفك‬ ْ َ‫َوي‬
Artinya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikanEngkau?"
Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui." (Q.SAl-Baqarah:30)4

Pemimpin yang handal dan mempunyai kewibawaan yang baik akan

mempengaruhi kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian,

kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut akan meningkat sesuai yang diharapkan

oleh perusahaan.5

Faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah

upah dan gaya kepemimpinan. Faktor upah dan gaya kepemimpinan sangat

berhubungan langsung dengan berhasilnya kinerja karyawan dalam suatu perusahaan.

Salah satu faktor yang dapat menumbuhkan upah dan gaya kepemimpinan pada diri

karyawan adalah dengan memberikan kompensasi, pekerjaan yang berarti, dan

organisasi yang relevan.Pada hakekatnya, tingkah laku manusia senantiasa

berorientasi pada tujuan, baik bersifat materi maupun non materi.Tujuan yang ingin

dicapai merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi, sehingga seseorang memerlukan

upahdan gaya kepemimpinan untuk mencapainya. Pemberian upah dan

4
(Q.SAl-Baqarah:30)
5
Arionita,”Analisis Pengaruh Kompensasi dan Perilaku Pemimpin Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Superbtex Rancaekek Tahun 2014.”: jurnal Ilmiah Megister Managemen (Tahun 2014)
5

gayakepemimpinan dengan tepat akan dapat mendorong orang lebih bersemangat

dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga menghasilkansesuatu yang lebih baik

dan dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut.

Oleh karena itu, upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan

merupakan tantangan yang paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan

dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya

manusia yang ada didalamnya.Kinerja karyawan yang tinggi sangat diharapkan oleh

perusahaan. Semakin banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka

produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan

akan dapat bertahan dalam persaingan global.

Unit Pengelola Kegiatan (UPK) merupakan suatu lembaga keuangan yang

mengelola kegiatan.Lembaga ini memiliki tujuan untuk meningkat-kan perekonomian

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam menjalankan

bisnisnya yang terdiri atas proses pengolahan data anggota, proses simpanan, proses

pinjaman dan proses angsuran.

Salah satu kegiatannya simpan pinjam untuk memenuhi tujuannya adalah

dengan cara memberikan kredit modal kerja pada masyarakat yang sebagian besar

merupakan pengusaha ekonomi golonganlemah. Pemberian kredit ini diprioritaskan

pada upaya untuk memperbaiki ekonomi rakyat dan menunjang pembangunan

nasional.
6

Gambar Grafik1.1

TingkatAbsensi Karyawan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Tahun 20196

100%
80%
60%
40%
20% Jumlah Absensi
0%

Berdasarkan gambar grafik 1.1, tingkat kehadiran karyawan Unit Pengelola

Kegiatan (UPK) dalam kurun satu tahun sangat fluktuatif tetapi cenderung

mengalami penurunan.Kehadiran para karyawan tidak pernah mencapai lebih dari

90% melainkan hanya di bulan Juni mencapai 80%. Akibat dari tingkat kehadiran

yang rendah maka kinerja karyawan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) juga mengalami

penurunan. Tingkat kehadiran karyawan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) yang rendah

sehingga karyawan merasa kurang nyaman dalam bekerja.

Maka dari itu, gaya kepemimpinan dan upah merupakan hal yang penting

dalam sebuah era modern dimana organisasi mengkehendaki adanya demokratis dan

Mengutamakan Musawarah dalam pelaksanaan kerja dan upah yang baik. Akibat

yang mungkin timbul dari adanya gaya kepemimpinan dan upah yang buruk adalah
6
Sumber Data: Observasi pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Madinapura Kec.
Mandiangin
7

penurunan kinerja karyawan yang akan membawa dampak pada penurunan kinerja

total perusahaan.

Selanjutnya, untuk meningkatkan semangat kerja karyawan maka ada

beberapa faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan seperti gaya kepemimpinan,

dan upah. Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas peneliti tertarik

melakukan penelitian di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dengan judul “Pengaruh

Upah dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan di Unit Pengelola

Kegiatan (UPK) Madinapura Kecamatan Mandiangin”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merumuskan beberapa

permasalahan, Yaitu sebagai berikut:

1. Apakah Upah dan Gaya Kepemimpinan barpengaruh terhadap kinerja karyawan

secara parsial?

2. Apakah Upah dan Gaya Kepemimpinan barpengaruh terhadap kinerja karyawan

secara siimultan?

C. Tujuan Penelitian

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk

1. Untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana pengaruh Upah dan Gaya

Kepemimpinansecara parsial terhadap kinerja karyawan di Unit Pengelola

Kegiatan (UPK) Madinapura.


8

2. Untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana pengaruh Upahdan Gaya

Kepemimpinan secara simultan terhadap kinerja karyawan di Unit Pengelola

Kegiatan (UPK) Madinapura.

D. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan diatas, manfaat yang diharapkan oleh penelitidari

pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pengaruh Upah dan

Gaya Kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Unit Pengelola Kegiatan

(UPK) Madinapura.

b. Sebagai tambahan bacaan bagi pembaca untuk perpustakaan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Disamping untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh gelarsarrjana

ekonomi, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambahpengetahuan tentang

masalah yang diteliti, selain sebagai wujud nyatapenerapan teori-teori yang

diterima dibangku kuliah, serta dapatmembandingkan antara teori dan praktek

yang terjadi di lapangan.

b. Bagi Dunia Ilmu Pengetahuan


9

Penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumbangan ilmu pengetahuanbagi

kalangan akademisi dan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yangakan

melakukan penelitian yang berhubungan denganUpah dan Gaya Kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Madinapura.

E. Batasan Masalah

Untuk mempermudah penelitian, penulis membatasi ruang lingkup penelitian

yaitu “pengaruh Upahdan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Unit

Pengelola Kegiatan (UPK) Madinapura.

F. Kerangka Teori

1. Pembahasan tentang sumber daya manusia (SDM)

a. Pegertian SDM

Semula SDM merupakan terjemahan dari “human resources”, namun ada ahli

yang menyamakan sumber daya manusia dengan “manpower” (tenaga kerja).

Bahkan sebagian orang meyetarakan sumber daya manusia dengan propesonal

(personalia, kepegawaian, dan sebagainya).

Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki

akal perasaan, keinginan, keterampilan, penegtahuan, dorongan, daya, dan karya

(rasio, rasa, dan karsa).Semua potensi SDM tersebut berpengaruh terhadap uapaya

organisasi dalam mencapai tujuan.Betapapun majunya teknologi, perkembangan


10

informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan, jika tanpa SDM sulit bagi

organisasi itu untuk mencapai tujuannya.7

Werther dan davis menyatakan bahwa sumber daya manusia adalah “pegawai

yang siap, mampu, dan siaga dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi”. Sebagai

mana dikemukakan bahwa dimensi pokok sisi sumber daya adalah kontribusinya

terhadap organisasi, sedangakan dimensi pokok manusia adalah perlakuan kontribusi

terhadapnya yang pada gilirannya akan menentukan kualitas dan kepabilitas

hidupnya.8

Bagi perusahan, ada tiga sumber daya strategis lain yang mutlak harus mereka

miliki untuk dapat menjadi sebuah perusahaan unggul. Tiga sumber daya kritis

tersebut menurut Ruki :

1) Financial resource, yaitu sumber daya berbenttuk dana/modal financial yang

dimiliki.

2) Human resource, yaitu sumber daya yang berbentuk dan berasal dari manusia

yang secara tepat dapat disebut sebagai modal insani.

3) Informational resource, yaitu sumber daya yang berasal dari berbagai

informasi yang diperlukan utnuk membuat keputusan setrategis ataupun

taktis.

7
Munfarida Dwi,“Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Karyawan di Koperasi Simpan Pinjam Malindo Arta Tulungagung”: (Tahun 2014)
8
Munfarida Dwi,“Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Karyawan di Koperasi Simpan Pinjam Malindo Arta Tulungagung”: (Tahun 2014)
11

Dari ketiga resource yang bersiafat strategis tersebut, hampir semua pepimpin

perusahaan besar dan modern sekarang mengakui bahwa paling sulit diperoleh dan

dikelola adalah human resource, yaitu “sumber daya manusia/ model insani” yang

mempunyai kualitas yang pas dengan yang dinginkan oleh perusahaan.

Persangian antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

sumber daya manusia (SDM) dituntut untuk terus-menerus mam-pu mengembangkan

diri secar proaktif.SDM harus menjadi manusia-manusia pembelajar, yaitu prbadi-

pribadi yang mampu belajar dan berkerja keras dengan penuh semangat, sehingga

potensi insaninya berkembang maksimal.

Oleh karena itu, SDM yang diperlukan pada saat ini adalah SDM yang

sanggup menguasai teknologi dengan cepat, adaptif, dan responsif terhadap

perubahan-perubahan teknologi.Dalam kondisi tersebut integritas pribadi semakin

penting untuk memenangkan persaingan.

b. Peran SDM9

Menurut Jeffrey Pfeffer, berargumentasi bahwa sumber daya manusia

merupakan sumber keunggulan daya saing yang mampu menghada-pi berbagai

tantangan. Ia membandingkan kedudukan istimewa sumber daya ini dengan sumber

daya keunggulan daya saing lain yang kini semakin berkurang keampuhannya, seperti

teknologi produk dan proses produksi.

Di lain pihak, sumber daya manusia dapat tetap bertahan karena mereka

memiliki kompetensi manajerial, yaitu kemampuan untuk merumuskan visi dan

9
Ibid Hlm.22
12

strategis perusahan serta kemampuan untuk memperoleh dan mengarahkan sumber

daya-sumber daya lain dalam rangka mewujudkan visi dan menerapkan strategi

perusahaan. Dalam rangka oprasional, kompetensi tersebut membuat sumber daya

manusia mampu menggali potensi sumber daya-sumber daya lain yang dimiliki

perusahaan, mampu mengefektifkan dan mengefisienkan proses produksi di dalam

perusahaan serta mampu menghasilkan produk yang memuaskan kebutuhan dan

keinginan konsumen. Kesemunya ini pada akhirnya memberikan nilai tambah bagi

perusahaan dalam bentuk keuntungan daya saing.

c. Perencanaan SDM10

Menurut Jackson & Schuler, perencanaan sumber daya manusia yang tepat

membutuhkan langkah-langkah tertentu berkaitan dengan aktivitas perencanaan

sumber daya manusia menurut organisasi moderen. Langkah-langkah tersebut

meliputi:

1) Pengumpulan dan analisis data untuk meramalkan perminta-an maupun

persediaan sumber daya manusia yang diekspek-tasikan bagi perencanaan

bisnis masa depan.

2) Menegmbangakn tujuan perencanaan sumber daya manusia.

3) Merancang dan mengimplementasikan progam-progam yang dapat

memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan sumber daya

manusia.

4) Mengawasi dan mengevaluasi progam-progam yang berjal-an.

10
Ibid Hlm.24
13

Perencanaan SDM perlu bagi suatu organisasi, supaya organisasi tidak

mengalami hambatan bidang SDM dalam mencapai tujuannya dalam rangka

menghadapi dampak perkembangan yang selalu berubah-ubah. Namun demikian,

perencanaan SDM dalam suatu organisasi tidaklah bersifat setatistis, karena arus

perkembangan ilmu, pengetahuan, teknologi, kebutuhan, lingkungan selalu berubah-

ubah, maka perencanaan SDM harus dapat mengkomodasi setiap gerak perubahan

tersebut, bila organisasi yang bersangkutan tidak mau ketinggalan. Oleh sebab itu,

perencanaan SDM harus mengikuti perkembangan dan tuntutan perusahaan yang

selalu berubah.

2. Pengertian Upah

Upah adalah balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada pekerja atas jasa

jasanya dalam mencapai tujuan organisasi.upah merupakan imbalan financial

langsung yang dibayarkan kepada tenaga kerja bedasarkan jam kerja, jumlah barang,

dan banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya

relatif tetap, besarnya upah dapat berubah-ubah.11

Upah secara Ekonomi adalah harga yang harus dibayarkan kepada buruh atas

jasanya dalam produksi kekayaan, seperti faktor produksi lainnya, tenaga kerja

diberikan imbalan atas jasanya. Dengan kata lain, upah adalah harga dari tenaga yang

dibayar atas jasanya dalam produksi.

11nanda dwi,“ Pengaruh Upah dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dalam
Perspektif Ekonomi Islam Pada CV.Natural Palembang”: (Tahun 2017)
14

a. Teori Upah

Teori upah dalam islam yaitu:

1) Adanya ketertarikan antara upah danmoral

2) Upah memiliki dua dimensi, yaitu dunia danakhirat

3) Upah diberikan dengan prinsipkeadilan

4) Upah diberikan bedasarkan prinsipkelayakan

Islam menawarkan suatu penyelesaian yang sangat baik dalam masalah upah

dan menyelamatkan kepentingan kedua belah pihak, buruh dan pengusaha tanpa

melanggar hak masing-masing.Dalam pandangan Afzalurrahman, upah tidak boleh

bersifat ekspolatif. Sedangkan dalam pandangan Eggi sudjana, upah harus diletakan

dalamkerangka kekhalifaan manusia, karena bekerja adalah bagian dari ibadah, maka

selayaknya upah harus diberikan secara adil dan sebagai penghormatan antar sesama

manusia

Penggolongan Upah Terdiri dari :13

a) Upahnominal

Upah nominal adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara tunai kepada

pekerja atau buruh yang berhak sebagai imbalan atas pengerahan jasa-jasa atau

pelayananya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalamperjanjian.

b) Upahnyata

Upah nyata adalah uang nyata, yang benar-benar harus diterima oleh seorang

pekerja/buruh yang berhak

c) Upahhidup
15

Upah hidup adalah upah yang diterima pekerja/buruh relatif cukup untuk

membiayai keperluan hidupnya secara luas, yang bukan hanya kebutuhan

pokoknya, melainkan juga kebutuhan sosial keluarganya seperti pendidikan,

asuransi, rekreasi dan lain- lain.

d) Upahminimum

Upah minimum adalah upah terendah yang akan dijadikan standar, oleh

pengusaha untuk menentukan upah yang sebenarnya dari pekerja/buruhyang

bekerjadiperusahaanya

e) Upahwajar

Upah wajar adalah upah yang secara relatif dinilai cukup wajar oleh

pengusaha dan pekerja/buruh sebagai imbalan atas jasa- jasanya pada perusahan.

b. Upah Dalam Ekonomi Islam12

Upah didefinisikan sebagai balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada

para pekerja dalam mencapai tujuan organisasi.Upah merupakan imbalan langsung

yang dibayarkan kepada karyawan atas perjanjian yang telah disepakati, selain itu

upah diberikan menurut jumlah yang telah dihasilkan atau banyaknya yang

diberikan.Gaji dan upah merupakan salah satu alasan karyawan untuk bekerja dengan

baik danberprestasi.

Ibnu taimiyah berpendapat bahwa konsep upah tidak lepas dari rasa adil dan

bersipat terbuka, dalam pembahasannya ia mengatakan bahwa harga yang adil dan

12Nanda dwi,“ Pengaruh Upah dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dalam
Perspektif Ekonomi Islam Pada CV.Natural Palembang”: (Tahun 2017)
16

upah yang adil harus terperinci, pemikirannya menghubungkan antara tingkat upah

yang setara sebagai prinsip dasar. Upah yang setara diatur menggunakan aturan yang

sama dengan harga yang setara, dapat disimpulkan bahwa penghasilan dari upah

dalam kondisi normal ditentukan oleh tawar menawar kedua belahpihak.

3. Pembahasan tentang Kepemimpinan dalam Islam13

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan

mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada

mereka. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para

anggota dalam hal sebgai aktivitas yang harus dilakukan. Lebih jauh lagi, membagi

pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebgai proses, dan sebagai

atribut.14 Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh

para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin mengunakan pengaruhnya untuk

menjelaskan tujuan organisasi bagi karyawan, bawahan, atau yang dipimpinnya,

memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, setara membantu menciptakan

suatu budaya produktif dalam organisasi. Adapun dari sisi artibut, kepemimpinan

adalah kumpulan karakteristik yang harusdimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh

karena itun, pemimpin dapat didefinisikan sebagai seoarang yang memiliki

kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan,

13
Thoha,“Pengaruh Kepemimpinan Islam, Motivasi Dan Budaya Organisasi Dalam
Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada Baitul Mall Wat Tamwil (BMT) Tumang”: (Tahun 2017)
14
Mele Messakh,”Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Kasus di Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Ngada).”: (Tahun 2018)
17

sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak

memimpin mereka.15

Definisi tentang kepemimpinan berfariasi sebanyak orang yang mencoba

mendefisinikan kosep kepemimpinan. Definisi kepemimpinan secra luas meliputi

proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku

pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan

budayanya. Selain itu juga mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa

para pengikutnya, pengorganisasi dan aktifitas-aktifitas untuk mencapi sasaran,

memelihara hubungan kerja sama dari orang-orang diluar elompok atau organisasi.

Menurut Anton Athoillah dalam bukunya “Dasar-Dasar Manajemen”

menyebutkan pemimpin ideal adalah pemimpin yang memiliki sifat-sifat sebagai

berikut:

a. Adil, yaitu yang meletakkan segala sesuatu secara proporsional, tertib, dan

disiplin. Pemimpin yang tidak berat sebelah, tidak pili-pilih bulu, dan

bijaksana dalam mengambil keputusan.

b. Amanah, artinya jujur, bertanggung jawab, dan mempertanggung jawabkan

seluruh titipan aspirasi masyarakat atau karywannya. Tidak melakukan

pengkhianatan kepada rakyatnya ataukaryawannya.

c. Fathonah, memilikikecerdasan.

d. Tabliq, artinya menyampaikan segala hal dengan benar, tidak ada yang

15
Puji Haryanto,”Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Pengalaman Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Karyawan pada PT.Top and Top Apparel di Wonogiri).”: (Tahun 2017)
18

ditutup-tutupi, terbuka, dan menerima saran atau kritik dari

bawahannya/karyawnnya.

e. Shiddiq, artinya benar, sebagai ciri dari perilaku pemimpin yang adil, apa

yang dikatakan sama dengan apa yangdilakuka.

f. Qona’ah, Artinya menerima apa adanya, tidak serakah, dan pandai berterima

kasih kepada Tuhan. Pemimpin yang qana’ah adalah pemimpin yang tidak

akan melakukan korupsi dan merugikan uang negara, mengambinghitamkan

masyarakat dan anakbuahnya.

g. Siasah, adalah pemimpin yang pandai mengatur strategi guna memperoleh

kemaslahatan bagi masyarakat atau anakbuahnya/karywannya.

h. Sabar, artinya pandai mengendalikan hawa nafsu dan menyalurkan seluruh

tenaga serta pikiran dengan kecerdasan emosional yangoptimal.

a. Kepemimpinan dalam Islam16

Di dalam islam kepemimpinan identik dengan istilah khalifah yang berarti

wakil. Pemakian kata khalifah setelah Rasulullah Saw.Wafat menyetuh juga maksud

yang terkandung di dalam perkataan amir (yang jamaknya umara) atau pengusa.Oleh

karena itu, kedua istilah ini dalam Bahasa Indonesia disebut pemimpin formal.

Namun, jika merujuk pada firman Allah Swt dalam QS.Al-Baqarah (2) ayat 30:
ٰۤ
ِ ‫َواِذْ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َمل ِٕى َك ِة ِانِ ْي َجا ِع ٌل فِى ْاْلَ ْر‬
ۗ ً‫ض َخ ِل ْيفَة‬

Artinya:

Munfarida Dwi,“Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja


16

Karyawan di Koperasi Simpan Pinjam Malindo Arta Tulungagung”: (Tahun 2014)


19

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: Sesungguhnya


Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”(QS:Al-Baqarah ayat
30)17

Maka kedudukan non formal dari seseorang khalifah juga tidak bisa

dipisahkan lagi. Perkataan khalifah dalam ayat tersebut tidak hanya ditunjukan

kepada para khalifah sesudah nabi, tetapi adalah penciptaan Nabi Adam a.s yang

disebut sebagai manusia dengan tugas untuk memakmurkan bumi yang meliputi tugas

menyeru orang lain berbuat amar ma’ruf dan mencegah dari perbuatan munkar.

Selain kata khalifah disebutkan juga kata Ulil Amri yang satu akar dengan

kata amir sebagai mana disebutkan di atas. Kata ulil amri berarti pemimpin tertinggi

dalam masyarakat islam, sebagai mana firman Allah Swt dalam QS:Al-nisa’ (4) ayat

59:18

‫س ْو َل َواُو ِلى ْاْلَ ْم ِر ِم ْن ُك َۚ ْم‬ ‫ْٓياَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ا َمنُ ْْٓوا اَ ِط ْيعُوا ه‬
َّ ‫ّٰللاَ َوا َ ِط ْيعُوا‬
ُ ‫الر‬

Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu.”(QS:Al-Nisa’ ayat 59)19

Nyata sekali ulil amri yang tertera dalam kedua ayat tersebut bukan penguasa

atau pemerintah kafir yang menjajah masyarakat islam, juga bukan pemimpin

musyrik atau munafik.

17
QS:Al-Baqarah ayat 30
18
Thoha,“Pengaruh Kepemimpinan Islam, Motivasi Dan Budaya Organisasi Dalam
Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada Baitul Mall Wat Tamwil (BMT) Tumang”: (Tahun 2017)
19
QS:Al-Nisa’ ayat 59
20

Dalam alquran ada pula istilah auliya yang berarti pemimpin yang sifatnya

resmi atau tidak resmi. Sesuai dalam firman Allah Swt dalam QS: Al-Maidah (5) ayat

55:

‫الزكوة َ َو ُه ْم‬ َّ ‫س ْولُهٗ َوالَّ ِذيْنَ ا َمنُوا الَّ ِذيْنَ يُ ِق ْي ُم ْونَ ال‬
َّ َ‫صلوة َ َويُؤْ ت ُ ْون‬ ‫اِنَّ َما َو ِليُّ ُك ُم ه‬
ُ ‫ّٰللاُ َو َر‬

َ‫َرا ِكعُ ْون‬

Artinya:
“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang
yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka
tunduk (kepada Allah).”(QS:Al-Maidah ayat 55)20

Dalam hadis rasulullah Saw., istilah pemimpin dijumpai dalam kata ra’in atau

amir, seperti yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari Muslim:

‫ فَاإل َما ُم َراعٍ َوه َُو َم ْسئُو ٌل‬.ٌ‫ُكلُّ ُك ْم َراعٍ َو ُكلُّ ُك ْم َم ْسئُول‬

Artinya:
“Setiap orang diantara kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin
bertangung jawab atas kepemimpinannya.”(Bukhari Muslim)

Bedasarkan ayat Al-Quran dan hadis Rasulullah Saw: tersbut dapat

disimpulkan bahwa, pemimpinan Islam itu adalah kegiatan menuntun, membimbing,

memandu dan menunjukkan jalan yang diridhai Allah Swt.21

Bedasarkan uraian-uraian di atas dapat diidentifikasikan beberapa komponen

dalam kepemimpinan yaitu:

1) Adanya pemimpin dan orang lain yang dipimpin atau pengikutnya.

20
QS:Al-Maidah ayat 55
Munfarida Dwi,“Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
21

Karyawan di Koperasi Simpan Pinjam Malindo Arta Tulungagung”: (Tahun 2014)


21

2) Adanya upaya atau proses mempengaruhi dari pemimpin kepada orang lain

melalui berbagai kekuatan.

3) Adanya tujuan akhir yang ingin dicapai bersama dengan adanya

kepemimpinan itu.

4) Kepemimpinan bisa timbul dalam suatu organisasi atau tanpa adanya

organisasi tertentu.

5) Pemimpin dapat diangkat secara formal atau dipilih oleh pengikutnya.

6) Kepemimpinan berbeda dalam situasi tertentu baik situasi pengikut maupun

lingkungan ekternal.

7) Kepemimpinan islam merupakan kegiatan menuntun, membimbing, memandu

dan menunjukkan jalan yang diridhai Allah Swt.

b. Tipe Kepemimpinan22

1) Tipe kemepimpinan otoriter

Kepemimpinan bertipe otoriter dari sudut pandangan ajaran Islam tidak

semua bisa diterima, karena yang berhak mewujudkan kepemimpinan ini secara

murni hanyalah Allah SWT.Oleh karena itu jika dilakukan oleh manusia sebagai

pemimpin, yang semata-mata untuk merealisasikan kepemimpinan Allah SWT,

maka kepemimpinan tipe ini menjadi benar dan tidak bisa ditolak.

Salah satu contoh betapa buruknya pemimpin tipe ini, telah difirmankan

berupa riwayat fir’aun. Kepemimpin otoriter Fir’aun telah membawanya pada

kedurhakaan yang tidak akan berampun, karena telah menyatakan dirinya sebagai

22
Ibid Hlm. 55-58
22

tuhan. Kepemimpinannya yang lazim terlihat di dalam firman Alllah SWT

QS:Yunus ayat 83:

َ‫ض َواِنَّهٗ لَ ِمنَ ْال ُمس ِْر ِفيْن‬


َۚ ِ ‫َوا َِّن ِف ْر َع ْونَ لَ َعا ٍل ِفى ْاْلَ ْر‬

Artinya:
“Sesungguhnya Fir´aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dan
sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas”( QS:Yunus
ayat 83)23

Jelas bahwa kepemimpinan otoriter tidak dibenerkan menurut ajaran

Islam, bilamana dengan kekuasaan dan kewengannya seorang pemimpin

memerintahkan untuk berbuat membelakangi Allah SWT dan Rasul-Nya

Muhammmad SAW.Kepemimpinan otoriter dapat diterima dan dibenarkan

bilamana manifestasinya berupa pemakaian kekuasaan dan kewenangan untuk

memerintahkan patuh dan taat dalalm melaksanakan dalam melaksanakan

perintah Allah dan Menjauhi larangan-Nya.

2) Tipe Kepemimpinan Demokratis

Konsep yang dipaparkan diatas sejalan dengan ajaran Islam yang sangat

mengutamakan perilaku yang mempu membedakan antara haq dan yang batil.

Sehubungan dengan iru berfirman Allah SWT di dalam QS:Al-Baqarah ayat 42

sebgai mana berikut:

َ‫اط ِل َوت َ ْكت ُ ُموا ْال َح َّق َوا َ ْنت ُ ْم تَ ْعلَ ُم ْون‬
ِ َ‫سوا ْال َح َّق بِ ْالب‬
ُ ِ‫َو َْل ت َْلب‬

Artinya:

23
QS:Yunus ayat 83
23

“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan
janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.”
(QS:Al-Baqarah ayat 42)24

Dari firman Allah SWT itu jelas bahwa kepemimpinan demokratis dapat

ditrima di dalam kepemimpinan Islam yang sangat mementingkan sesuatu yang

benar dan baik dari orang-orang yang dipimpin.Keterbukaan itu mengandung

makna bahwa seorang pemimpin mungkin saja berbuat kekeliruan dan Allah

SWT membenarkan orang-orang yang dipimpin-Nya membantah, terutama

pemimpin mengajak berbuat sesuatu yang bertentangan dengan perintah atau

sebaliknya mempertaruhkan larangan-Nya.

Untuk itu berfirman Allah SWT di dalam QS: An-Nissa’ ayat 63:

ْ ‫ض َع ْن ُه ْم َو ِع‬ ٰۤ
‫ظ ُه ْم َوقُ ْل لَّ ُه ْم فِ ْْٓي ا َ ْنفُ ِس ِه ْم قَ ْو ًْل ۢ بَ ِل ْيغًا‬ ‫اُولىِٕكَ الَّ ِذيْنَ يَ ْعلَ ُم ه‬
ْ ‫ّٰللاُ َما فِ ْي قُلُ ْو ِب ِه ْم فَاَع ِْر‬

Artinya:
“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam
hati mereka.Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka
pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada
jiwa mereka.”25

Pegangan utama dan yang terpenting dalam pertemuan gagasan, pendapat

dan lain-lain antara pemimpin dan anggota organisasi menurut ajaran Islam, harus

diukur dari kebenaran dan keadilan di dalam Al-Qur’an, Hadits dan fatwa-fatwa

ulama mujatahid.

24
QS:Al-Baqarah ayat 42
25
QS: An-Nissa’ ayat 63
24

Sehubungan dengan itu Allah SWT memberikan gambaran bahwa dari

Rasulullah SAW selalu dapat diperoleh petunjuk dalam menetapkan keputusan

dari berbagai pendapat, agar ditemukan kebenaran dan keadilan yang diridhai

Allah SWT.

Dengan demikian jelas bahwa kepemimpinan demokratis sangat

mementingkan komunikasi dua arah, yang dalam pelaksanaannya di dalam Islam

kepada para naggota organisasi diberikan hak untuk menilai keputusan dan

perintah pimpinannya.Selanjutnya berhak pula menolak melaksanakannya,

bilamana keputusan dan perintah itu berisi dan bersifat menyesatkan, karena

memperturutkan kehendak seta. Dengan kata lain kepemimpinan dalam islam

harus terbuka terhadap kritik, saran, pendapat dan buah pemikiran, demi

terwujudnya kegiatan-kegiatan yang efektif dan diridhai Allah SWT dalam

mencapai tujuan organisasinya.

4. Pembahsan tentang Kinerja

a. Pengertian kinerja

Whitmore secara sederhana mengemukakan, kinerja adalah pelaksnaan

fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang.26Pengertian yang menurut Whitmore

merupakan pengertian yang menuntut kebutuhan paling minim untuk berhasil.Oleh

karena itu Whitmore mengemukakan pengertian kinerja yang dianggapnya

representative, maka tergambarnya tanggung jawab yang besar dari pekerjaan

Munfarida Dwi,“Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja


26

Karyawan di Koperasi Simpan Pinjam Malindo Arta Tulungagung”: (Tahun 2014)


25

seseorang. Berdasarkan pengertian tersebut, kinerja yang nyata jauh melampaui apa

yang diharapkan adalah kinerja yang menetapkan standar-standar tertinggi orang itu

sendiri, selalu standar-standar yang melampaui apa yang dimintaa tau diharapkan

orang lain. Dengan demikian, menurut Whitmore kinerja adalah sesuatu perbuatan,

suatu prestasi, atau apa yang diperlihatkan seseorang melalui keterampilan yang

nyata.

Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam

kinerja terdiri dari27 :

1) Hasil-hasil fungsi pekerjaan.

Fungsi kerjar pegawai didefinisikan sebagai hasil dari kemampuan pegawai

dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu,

sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai

dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk itu diperlukan

penentuan kriteria yang jelas dan terukur serta ditetapkan secara bersamasama

yang dijadikan sebagai acuan

2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi karyawan /pegawai seperti:

Kualitas Pekerjaan (Quality of Work) Merupakan tingkat baik atau buruknya

sesuatu pekerjaan yang diterima bagi seorang pegawai yang dapat dilihat dari

segi ketelitian dan kerapihan kerja, keterampilan dan kecakapan, seberapa

besarnya beban kerja atau sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan oleh

Munfarida Dwi,“Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja


27

Karyawan di Koperasi Simpan Pinjam Malindo Arta Tulungagung”: (Tahun 2014)


26

seorang pegawai. Diukur dari kemampuan secara kuantitatif didalam

mencapai target atau hasil kerja atas pekerjaan-pekerjaan baru.

3) Pencapaian kerja organisasi.

Pengetahuan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang

dimiliki oleh setiap individu.kualitas dalam memberikan dorongan, semangat,

arahan, dan dukungan yang diberikan pimpinan atau team

leader.kualitasdukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan satu tim,

kepercayaan terhadap sesama anggota tim, keserataan dan kekompakan

anggota tim. sistem kerja, fasilitas kerja, atau infrastruktur yang diberikan

organisasi, proses organisasi dan kultur kerja dalam organisasi.

4) Periode waktu tertentu.

Energi, yaitu sumber kekuatan dari dalam diri seseorang.Dengan adanya

energi, seseorang mampu merespon dan bereaksi terhadap apapun yang

dibutuhkan, tanpa berpikir panjang atau perhatian secara sadar sehingga

ketajaman mental serta konsentrasi dalam mengelola pekerjaan menjadi lebih

tinggi.

Kinerja menuntut adanya pengekspresian potensi seseorang, dan tanggung

jawab atau kepemilikan yang menyeluruh. Jika tidak, maka hal ini tidak akan menjadi

potensi seseorang, tetapi sebaian akan menjadi milik orang lain. Oleh karena itu,

pengarahan dari pimpinan suatu organisasi akan menjadi penting dalam rangka

mengoptimalkan potensi seseorang. Pengarhan pimpinan misalnya dalam bentuk

memerintah, menuntut, memberikan instruksi, membujuk dengana ncamanancaman


27

yang jelasatau tersembunyi, tidak bisa menghasilkan kinerja optimum yang tahan

lama, walaupun mungkin bawahan bisa menjalankan pekerjaan itu.28

Kinerja merupakan hasil-hasil fungsi pekerjan atau kegiatan seseorang atau

kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk

mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.29Fngsi pekerjaan/kegiatan

yang dimaksudkan adalah pelaksanaan hasil pekerjaan/kegiatan seseorang atau

kelompok yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya dalam suatu

organisasi.Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil

pekerjaan/kegiatan kerja seseorang atau kelompok terdiri dari faktor intern dan faktor

ekstern.

Faktor internal yang mempengaruhi kinerja karyawan/kelompok terdiri dari

kecerdasan, keterampilan, kestabilan emosi, motivasi, persepsi peran, kondisi

keluarga, kondisi fisik seseorang, karakteristik kelompok kerja, dan sebagainya.

Sedangkan pengaruh eksternal antara lain berupa peraturan ketenagakerjaan,

keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat buruh, kondisi ekonomi,

perubahan lokasi kerja, dan kondisi pasar. Pelaksanaan hasil pekerjaan/prestasi kerja

tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi dalam jangka waktu

tertentu.Dengan demikian, kinerja karyawan adalah fungsi hasil-hasil

pekerjaan/kegiatan secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh karyawan.

29
Ibid Hlm. 75-77
28

Penilaian prestasi kerja merupakan proses yang dilakukan organisasi-

organisasi untuk mengevaluasi atau menilai kerja karyawan. Kegiatan ini dapat

memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan baik kepada

karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.

b. Kinerja dalam Islam

Dalam Sinn dikemukakan bahwa kinerja merupakan persoalan krusial dalam

hubungan antara atsan dan bawahan pada satu organisasi tertentu.Allah SWT

memberikan dorongan untuk memberikan insentif bagi orang yang mampu

menunjukkan kinerja optimal (baik).Alllah SWT berfirman dalam QS. Al-Nahl ayat

97:30
َۚ َ ً ‫م ْن عم َل صالحا م ْن ذَكَر اَو ا ُ ْنثى وهُو مؤْ م ٌن فَلَنُ يينَّهٗ حيوة‬
َ ْ‫ط ِيبَةً َولَنَجْ ِزيَنَّ ُه ْم اَجْ َر ُه ْم بِاَح‬
٩٧ - َ‫س ِن َما كَانُ ْوا يَ ْع َملُ ْون‬ َ َ ِ ْ‫ح‬ ِ ُ َ َ ْ ٍ ِ ً ِ َ َِ َ

Artinya:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.”(QS. Al-Nahl ayat 97)

Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman QS. Al-Kahfi ayat 30:31

َۚ ً ‫سنَ َع َم‬
‫ًل‬ َ ْ‫ض ْي ُع اَجْ َر َم ْن اَح‬
ِ ُ‫ت اِنَّا َْل ن‬ ‫ا َِّن الَّ ِذيْنَ ا َمنُ ْوا َو َع ِملُوا ال ه‬
ِ ‫ص ِلح‬

Artinya:
“Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak
akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya)
dengan yang baik.”(QS. Al-Kahfi ayat 30)

30
QS. Al-Nahl ayat 97
31
QS. Al-Kahfi ayat 30
29

Islam mendorong umatnya untuk memberikan semangat dan motivasi bagai

pegawai dalam menjalankan tugas mereka.Kinerja dan upaya mereka harus diakui,

dan mereka harus dimuliakan jika memang berkerja dengan baik.Pegawai yang

menunjukkan kinerja yang baik, bisa diberi bonus atau insentif guna menghargai dan

memuliakan prestasi yang telah dicapainya.

5. Koperasi

a. Pengertian koprerasi

Koperasi mengandung makna “kerja sama”. Koperasi (cooperative)

bersumber dari kata co-operation yang artinya “kerjasama”. Ada juga yang

mengartikan koperasi dalam makna lain. Enriquesmemberikan pengertian koperasi

yaitu menolong satu sama lain (to help one another) atu saling bergandengan tangan

(hand to hand).32

Definisi tersebut sebelumnya agak berbeda dengan apa yang dikemukakan

Moh. Hatta.“Bapak Koperasi Indonesia” ini mendefinisikan koperasi lebih sederhana

tetapi jelas, padat, danada suatu visi dan misi yang dikandung koperasi.Dia

mengatakan, koperasi adalah usaha bersama untuk penghidupan ekonomi berdasarkan

tolong menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan

memberi jasa kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan semua buat

seorang”

b. Fungsi dan Tujuan Koperasi

Munfarida Dwi,“Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja


32

Karyawan di Koperasi Simpan Pinjam Malindo Arta Tulungagung”: (Tahun 2014)


30

Koperasi berkenaan dengan manusia sebagai individu dan dengan

kehidupnnya dalam masyrakat. Manusia tidak dapat melakukan kerja sama sebagai

satu unit, dia memerlukan orang lain dalam suatu kerangka kerja social (socil

framework). Karakter koperasi berdimensi ganda (ekonomi dan sosial). Sehingga

untuk menjelaskan fenomena kerja sama dalam koperasi, kita terlebih dahulu harus

memahami pengetahuan dasar dari kondisi social, ekonomi, politik, dan etika. Dalam

hal ini koperasi berkaitan dengn fungsi-fungsi sebagai berikut.

1) Fungsi sosial, yaitu cara manusia hidup, bekerja , dan bermain dalam

masyarakat.

2) Fungsi ekonomi, yaitu cara manusia membiayai kelangsungan hidupnya

dengan bekerja dalam masyarakat.

3) Fungsi politik,yaitu cara manusia memerintah dan mengatur diri mereka

sendiri melalui berbagai hukum dan peraturan.

4) Fungsi etika, yaitu cara manusia berperilaku dan menyakini kepercayaan

mereka, falsafah hidup mereka, dan cara berhubungan dengan Tuhan mereka.

Tujuan koperasi tersebut masih bersifat umum.Karena itu, setiap koperasi

perlu menjabarkannya ke dalam bentuk tujuan yang lebih operasional bagi koperasi

sebagai badan usaha. Tujuan yang jelas dan dapat dioperasikan akan memudahkan

pihak manajemen dalam mengelola koperasi.

Dalam tujuan tersebut dikatakan bahwa, koperasi memajukan kesejahteraan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.Peryataan ini mengandung

arti bahwa, meningkatkan kesejahteraan anggota adalah menjadi progam


31

utamakoperasi melalui pelayanan usaha.Jadi, pelayanan anggota merupakan prioritas

utama dibandingkan masyarakat umum.33

G. Tinjauan Pustaka

Tabel 1.2 Tinjauan Pustaka

N Peneliti Judul Penelitian Alat Hasil


O Analisis
1 Nanda Dwi Analisis Upah berpengaruh
(2017) Pengaruh Upah Regresi signifikan terhadap kinerja
dan Lingkungan Linier karyawan. Ini dapat dilihat
Kerja Terhadap Berganda dari hasil uji t upah (X1)
Kinerja Karyawan memiliki angka thitung
Dalam Perspektif sebesar 4,243279 dengan
Ekonomi Islam signifikansi 0,0001.
Pada CV.Natural Perbandingannya dengan
Palembang nilai ttabel, didapatkan hasil
4,243279 >0,67840 atau
thitung> ttabel dan signifikan
0,0001
2 Sri Estuti Analisis Dari variabel pengaruh upah
(2012) Pengaruh Upah dan Regresi diperoleh bahwa dari hasil
Tingkat Linier analisis korelasi
Pendapatan Berganda partial(r)0,210dan
Terhadap Kinerja
t ୦୧୲୳୬୥1.409
Karyawan
dengansig=0,000,
Koperasi Mekar
karenasig0,000<
Sari Indah Ayem
0,05makadapatdikatakansig
Purworejo
nifikan
3 Dewi Sandi Gaya Analisis Hasil penelitian
Trang Kepemimpinan dan Regresi menunjukkan gaya
(2013) Budaya Organisasi Linier kepemimpinan memiliki

Munfarida Dwi,“Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja


33

Karyawan di Koperasi Simpan Pinjam Malindo Arta Tulungagung”: (Tahun 2014)


32

Pengaruhnya Berganda tingkat signifikansi sebesar


Terhadap Kinerja 0,447 yang artinya gaya
Karyawan BPKP34 kepemimpinan berpengaruh
Sulawesi Utara terhadap kinerja karyawan
namun tidak signifikan.
4 Bryan Pengaruh Gaya Menggunak Hasil penelitian secara
Yohanes Kepemimpinan dan an analisis simultan dengan
Tampi Motivasi Terhadap Regresi menggunakan uji F,
(2014) Kinerja Karyawan linear menunjukkan bahwa semua
PT. Bank Negara berganda. variabel bebas berpengaruh
Indonesia.35 secara signifikan terhadap
kinerja karyawan. Nilai R
Square sebesar 0,637 yang
dapat diartikan bahwa
pengaruh variabel X (gaya
kepemimpinan dan
motivasi) terhadap variabel
Y (kinerja karyawan) adalah
sebesar 63,7% sedangkan
sisanya 36,3% dipengaruhi
variabel lain
5 Munfarida Pengaruh Motivasi Menggunak Ada pengaruh motivasi dan
Dwi (2018) Kerja dan Gaya an analisis gaya kepemimpinan
Kepemimpinan Regresi terhadap kinerja karyawan
Terhadap Kinerja linear di koperasi simpan pinjam
Karyawan di berganda. Malindo Arta Tulungagung
Koperasi Simpan sesuai dengan hasil
Pinjam Malindo penelitian diketahui ada
Arta pengaruh signifikan antara
Tulungagung36 motivasi karyawan,
kepemimpinan, terhadap
kinerja karyawan di

3
Dewi Sandy Trang,”Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Pengaruhnya terhadap
Kinerja Karyawan BPKP Sulawesi Utara.” (Tahun 2013)
4
Bryan Johannes Tampi,”Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia.”: Jurnal acta dunia volume III (Tahun 2014)
5
Munfarida Dwi,“Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Karyawan di Koperasi Simpan Pinjam Malindo Arta Tulungagung”: (Tahun 2014)
33

Koperasi Malindo
Arta.variabel motivasi
karyawan merupakan
variabel yang memberikan
pengaruh lebih besar
dibandingkan variabel gaya
kepemimpinan.

Dari beberapa contoh hasil penelitian di atas, maka dapat digambarkan

beberapa persamaan dan perbedaanya.Persamaan skripsi ini dengan hasil-hasil

penelitian sebelumnya adalah pada beberapa variabel yang digunakan dalam

membahas pokok permasalahan, yaitu variabel Upah dan Gaya

Kepemimpinan.Sedangkan, perbedaan antara skripsi ini dengan hasil-hasil penelitian

sebelumnya adalah pada kaitan pembahasan peneliti lebih memfokuskan pada Kinerja

Karyawan di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Madinapura Kecamatan Mandiangin.

H. Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptualmenggambarkan hubungan variabel independen dan

dependen.37Berdasarkan landasan teori, maka dapat disusun suatu model

penelitian.Hal ini dimaksudkan agar dalam pembahasan tersebut mempunyai arah

yang pasti dalam penyelesainya.Dalam penelitian ini, diketahui ada dua variabel

indipenden dan satu dependen. Dua variabel independen adalah motivasi kerja dan

gaya kepemimpinan. Sedangkan variabel dependen adalah kinerja karyawan.

37
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Fakultas Syari’ah dan
Syari;ah Press, 2012), hlm. 34.
39

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

H1

Motivasi Islam
(X1)
H2
Kinerja Karyawan

(Y)
Gaya
Kepemimpinan
(X2) H3

Keterangan:

= Secara Simultan
= Secara Parsial
X1 = Motivasi Islam
X2 = Gaya Kepemimpinan
Y = Kinerja Karyawan

I. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau salah.Hipotesis

ditolak apabila faktanya menyangkal dan diterima apabila faktanya

Membenarkan.Jadi hipotesis adalah dugaan sementara yang perlu dibuktikan

kebenarannya.38

38
Supian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: DilengkapiPerhitungan Manual & SPSS,
(Jakarta: Frenadamedia Group,2013)
40

H1 : Diduga upah dangaya kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap kinerja

Karyawan.

H2 : Diduga upah memiliki pengaruh terhadap kinerja Karyawan.

H3 : Diduga gaya kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap kinerja Karyawan.


41

BAB II
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Penelitian kuantitatif

menekankan pada fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara

kuantitatif.Pemilihan pendekatan kuantitatif ini di dasarkan pada data-data yang

diperoleh dari perusahaan, baik dari kuesioner, observasi dan dokumen-dokumen

sebagai sumber pendukung untuk menganalisis data.39

B. Lokasi Objek Penelitian

Penelitian Ini dilakukan di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Madinapura

Kecamatan Mandiangin.Objek penelitian pada karyawan Unit Pengelola Kegiatan

(UPK).

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data

sekunder.

1. Data primer

Data primer merupakan data langsung yang diperoleh dari responden

penelitian dengan menggunakan alat pengukuran berupa kuesioner. Kuesioner

39
Supian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: DilengkapiPerhitungan Manual & SPSS,
(Jakarta: Frenadamedia Group,2013)
42

merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau peryataan tertulis kepada responden untuk memberikan

respon sesuai dengan permintaan pengguna. Dalam penelitian ini, jelas data yang

digunakan peneliti adalah data primer.Data primer dari penelitian ini diperoleh

langsung dari penyebaran pertanyaan kepada karyawan Unit Pngelola Kegiatan

(UPK) Madinapura Kecamatan Mandiangin.40

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam

bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder pada penelitian ini berupa

sumber-sumber literature seperti buku, skripsi, jurnal, dan literatur yang berkaitan

dengan penelitian yakni sumber yang dapat dipercaya.

D. Teknik Pengumpulan Data41

Penelitian tidak terlepas dari metode pengumpulan data. Metode

pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data

penelitian, seperti kuisioner, observasi. Sedangkan instrumen penelitian adalah alat

yang digunakan peneliti agar pekerjaan lebih mudah dan hasil lebih baik.

1. Angket (Kuesioner)

40
Supian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: DilengkapiPerhitungan Manual & SPSS,
(Jakarta: Frenadamedia Group,2013)
41
Sugiono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2018)
43

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau peryataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan

kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.Adapun

skala yang digunakan adalah skalaLikert untuk mengatur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.Jawaban tentang

item yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi yang sangat positive

sampai negative, dan untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat

diberi skor diantaranya.42

STS : Sangat Tidak Setuju (1)

TS : Tidak Setuju (2)

KS : Kurang Setuju (3)

S : Setuju (4)

SS : Sangat Setuju (5)

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan data

sekunder yang telah tersedia dalam perpustakaan, dari instansi yang diteliti atau dari

tempat lain berupa dokumen-dokumen resmi seperti grafik dan arsip. Sementara data

yang diperoleh dari sumber pustaka berupa bahan-bahan referensi, buku-buku,

artikel, dan sebagainya yang sesuai dengan masalah yang dikaji.

42
Ibid Hlm. 35-36
44

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik

kualitatif maupun kuantitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok

objek yang lengkap dan jelas.43Tujuan diadakan populasi ialah agar kita dapat

menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan

membatasi berlakunya daerah generasinya.Dalam populasi, terdapat unit-unit

populasi ataupun jumlah bagian populasi.

Populasi adalah seluruh unsur atau elemen yang menjadi anggota dalam suatu

kesatuan yang akan diteliti. Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah karyawan

yang bekerja di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Madinapura Kecamatan Mandiangin

sebanyak 35 karyawan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi, menggunakan misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.44

Adapun teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Probability

Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsure anggota populasi untuk dipilih menjadi

43
Sugiono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2018)
44
Ibid
45

anggota sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total

Sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah jumlah

populasi dijadikan sampel. Jadi sampel yang diambil sebanyak 35 orang karyawan.

F. Operasional Variabel

Tabel 2.1 Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala


Motivasi Upah adalah balas jasa a. Keadilan Interval
Kerja yang adil dan layak b. Terbuka
(X1) diberikan kepada
pekerja atas jasa jasanya
dalam mencapaitujuan
organisasi.
Upahmerupakanimbalan
financial langsung yang
dibayarkankepada
tenaga kerja bedasarkan
jam kerja, jumlah
barang,
danbanyaknyapelayanan
yang diberikan. Jadi
tidak seperti gaji yang
jumlahnya relatif
tetap,besarnya upah
dapat berubah-ubah45
Gaya Kepemimpinan adalah a. Adil Interval
kepemimpinan proses dalam b. Amanah
(X2) mengarahkan dan c. Fathonah
mempengaruhi para d. Tabliq
anggota dalam hal e. Shidiq

45
nanda dwi,“ Pengaruh Upah dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dalam
Perspektif Ekonomi Islam Pada CV.Natural Palembang”: (Tahun 2017)
46

sebgai aktivitas yang f. Qana’ah


harus dilakukan46 g. Siasah
h. Sabar

Kinerja Kinerja merupakan a. Hasil fungsi Interval


Karyawan hasil-hasil fungsi pekerjaan.
(Y) pekerjan/kegi-atan b. Faktor yang
seseorang atau mempengaruhi
kelompok dalam suatu prestasi
organisasi yang c. Pencapaian kerja
dipengaruhi oleh organisasi
berbagai faktor untuk d. Priode waktu
mencapai tujuan tertentu
organisasi dalam
periode waktu
tertentu47

G. Teknik dan Analisis Data48

Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

berganda.Analisis regresi linier adalah teknik statistika untuk membuat model dan

menyelidiki pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas (variabel independen)

terhadap satu variabel respon (variabel dependen).Untuk membuat analisis pengaruh

berbagai macam faktor independenterhadap variabel dependen bisa menggunakan

analisis regresi berganda.49Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari :

46
Munfarida Dwi,“Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Karyawan di Koperasi Simpan Pinjam Malindo Arta Tulungagung”: (Tahun 2014)
47
Jandhika Hendrianto,”Pengaruh Motivasi Kerja dan Konpensasi Terhadap Kinerja
Karyawan PT. X.”: Vol. 3, No. 2, (Tahun 2015)
48
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers,
2014), hlm 42
49
Basuki dan Prawoto, Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis,(Jakarta:
Rajawali Pers, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,2016) hlm.27
47

1. Uji Instrumen

a. UjiValiditas

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsinya. Alat ukur yang valid berarti alat

ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tinggi

rendahnya validitas ditentukan oleh satu angka yang disebut dengan koefisien

validitas. Validitas dilakukan dengan cara membandingkan r-hitung dan r-tabel

dengan ketentuan:

1) Jika r-hitung > r-tabel, maka datavalid;

2) Jika r-hitung < r-tabel, maka data tidakvalid.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan nilai Crobanch Alpha

melalui program komputer yaitu SPSS 22 for windows.

b. UjiReliabilitas

Uji reliabilitas data adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk.Suatu

kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang dalam kuesioner

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau

handal jika memberikan nilai Cronbach Alpha di atas 0,6.38 Pengujian alpha akan

dilakuakan pada tiap bagian variabel independen dan variabel dependen. Pengujian

ini dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS 22 for windows.


48

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi asumsi regresi linear berganda yang

digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Uji asumsi

klasik dalam penelitian ini meliputi: uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji

heteroskedastisitas. Adapun uji autokorelasi tidak dilakukan dalam penelitian ini,

karena data yang akan diikumpulkan dan diolah merupakan data cross section (data

lintas individu) bukan data time series (data lintas waktu).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual

yang dihasilkan dari regresi berdistribusi secara normal atau tidak.Model regresi yang

baik adalah yang memiliki nilai residual yang berdistribusi secara normal.Beberapa

metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal

pada grafik NormalProbabilityPlotof Regression standarlized residual atau Skewness

& Kurtosis.Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan grafik NormalProbabilityPlotof Regression standarlized residual.

Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting data residual

akan dibandingkan dengan garis diagonalnya.50 Menurut Ghozali bahwa dasar

pengambilan keputusan untuk uji normalitas dengan ProbabilityPlot yaitu sebagai

berikut:

50
Sugiono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2018)
49

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal atau

grafik histrogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah diagonal

atau grafik histrogramnya tidak menunjukkan distribusi normal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Jika ditemukan korelasi

antarvariabel independen, maka adanya masalah multikolinearitas.Model regresi yang

baik seharusnya tidak menimbulkan masalah multikolinearitas.Metode pengujian

yang paling sering digunakan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF) pada model regresi.51

Menurut Ghozali bahwa dasar pengambilan keputusan untuk uji

multikolinearitas adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Tolerance variabel lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil

dari 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.

2) Jika nilai Tolerance variabel lebih kecil dari 0,10 dan nilai VIF lebih besar

dari 10, maka terjadi multikolinearitas.

51
Sugiono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2018)
50

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Menurut

Ghozali bahwa jika varian data residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dengan cara melihat grafik Scatter Plot. Adapun dasar pengambilan keputusan yaitu

sebagai berikut:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Berganda

a. Persamaan Regresi

Penelitian ini menggunakan analisis liner berganda dengan persamaan:

Y = a + b1X1+ b2X2+e

Keterangan:

Y = Kinerja karyawan
51

a =Konstanta

X1 = Upah

X2 = Gaya kepemimpinan

E = Residual/Error

b. Koefisien Determinasi52

Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen, jika R2 = 100% berarti variabel independen berpengaruh

sempurna terhadap variabel dependen, demikian sebaliknya jika R2 = 0 berarti

variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai R2 yang

semakin tinggi menjelaskan bahwa semakin cocok variabel independen menjelaskan

variabel dependen.Semakin kecil nilai R2 berarti semakin sedikit kemampuan

variabel-variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen. Hal-hal yang

perlu diperhatikan mengenai koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

 Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1 ( 0 < R2< 1)

 Bila R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel independen

menjelaskan variabel dependen.

 Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel independen

terhadap variable dependen.

Oleh karena dalam analisis regresi berganda menggunakan lebih dari satu variabel

independen, maka nilai yang diambil adalah nilai Adjusted R-Square.


52
Sugiono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2018)
52

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini untuk menentukan apakah hipotesis

diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan melalui :

a. Uji F (Uji Simultan)

Uji F (uji simultan) Uji F dalam analisis regresi linier berganda bertujuan untuk

mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara

simultan, yang ditunjukkan dalam tabel anova. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka

keputusannya adalah terima H0 atau variabel independen secara simultan tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai

signifikansi < 0,05 maka keputusannya adalah tolak H0 atau variabel independen

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.53

b. Uji t (Uji Parsial)54

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen, ditunjukkan oleh tabel

coefficients. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka keputusannya adalah terima H0 atau

variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Sebaliknya, jika nilai signifikansi < 0,05 maka keputusannya adalah tolak

H0 atau variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabeldependen.

53
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Fakultas Syari’ah dan
Syari;ah Press, 2012)
54
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Fakultas Syari’ah dan
Syari;ah Press, 2012)
53

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun sedemikian rupa secara sistematis yang terdiri dari lima

bab, dimana masing-masing bab terdiri dari karakteristik yang berbeda namun masih

dalam satu pembahasan.

BAB I :Pendahuluan. Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan

Masalah, Kerangka Teori, Model Penelitian, Tinjauan Pustaka dan

Hipotesis.

BAB II :Metodologi Penelitian. Dalam bab ini berisi tentang pendekatan

penelitian, Jenis dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data,

Populasi dan Sampel, Uji Coba Statistik dan Teknik Analisis Data.

BAB III :Gambaran Umum Tempat Penelitian. Dalam bab ini akan membahas

tentang Sejarah Singkat Unit Pengelola Kegiatan, Visi-Misi dan

Organisasi nya.

BAB IV :Hasil dan Pembahasan Penelitian

BAB V :Penutup. Dalam bab ini berisi tentang uraian atau Kesimpulan serta

saran dari pembahasan diatas.


54

BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Unit Pengelola Kegiatan (UPK)55

PNPM Mandiri adalah sebuah akronim (singkatan) dari Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat. Bicara soal PNPM Mandiri, masyarakat tentu akan

dibingungkan dengan banyaknya istilah PNPM Mandiri yang dilengkapi dengan

akronim sektoral, yaitu : PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Generasi, PNPM

Mandiri RESPEK, PNPM Mandiri Pasca Bencana, PNPM Mandiri R2PN, PNPM

Mandiri Perkotaan dan PNPM Mandiri Pariwisata.

Kesemua program tersebut merupakan program-program yang mendukung dan

bernaung di bawah koordinasi PNPM Mandiri.

Ditinjau dari aspek historis, PNPM Mandiri diluncurkan oleh Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono pada tanggal 30 April 2007 di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Dan program ini merupakan scaling up (pengembangan yang lebih luas) dari

program-program penanggulangan kemiskinan pada era-era sebelumnya. PNPM

Mandiri digagas untuk menjadi payung (koordinasi) dari puluhan program

penanggulangan kemiskinan dari berbagai departemen yang ada pada saat itu,

khususnya yang menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat (community

development)sebagai pendekatan operasionalnya.

55
Profil KPP Pratama Jambi, di kantor KPP Pratama Jambi pada 06 Agustus 2018, Dokumtasi
Catatan Lapangan

54
55

Lahirnya PNPM Mandiri tidak secara spontan. Setelah Presiden mendapat laporan

dari berbagai pihak, mengirim utusan ke berbagai daerah, wawancara langsung

dengan pelaku program, bahkan sudah lebih dari 30 negara mengirimkan dutanya

untuk belajar tentang pemberdayaan masyarakat di Indonesia, maka mulai awal

tahun 2006 gagasan PNPM sudah menjadi wacana di Istana Negara. Tepatnya pada

bulan Agustus 2006, presiden memutuskan bahwa pemberdayaan masyarakat harus

menjadi program nasional.Kemudian lahirlah pada tahun itu kebijakan tentang

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. Dua program yang menjadi pilar

utama PNPM Mandiri sebelum program-program lain bergabung, adalah : PPK

(Program Pengembangan Kecamatan) dan P2KP (Program Penanggulangan

Kemiskinan di Perkotaan). Kemudian mulai bergabung pada tahun-tahun berikutnya

ke dalam PNPM Mandiri adalah P2DTK, PPIP, PUAP, PISEW dan Pariwisata.

Sebagaimana kita ketahui, sebelum diluncurkannya PNPM Mandiri pada

tahun 2007, telah banyak program-program penanggulangan kemiskinan di Indonesia

yang menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat (community development)

sebagai pendekatan operasionalnya.Dimulai dari program yang paling terkenal di

masa Pemerintahan Orde Baru, adalah program IDT (Inpres Desa Tertinggal) yang

dimulai pada tahun 1993/1994, awal Repelita VI.Program ini merupakan manivestari

dari Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1993 tentang Peningkatan Penanggulangan

Kemiskinan. Program IDT dilaksanakan dengan memberikan bantuan modal usaha

berupa dana bergulir kepada lebih 20 ribu desa tertinggal dengan dana sebesar Rp. 20

juta setiap tahun. Bantuan dana bergulir ini diberikan selama 3 tahun anggaran.
56

Sejalan dengan bantuan dana bergulir tersebut pemerintah juga memberikan bantuan

teknis pendampingan yang memberikan bantuan teknis kepada masyarakat desa

dalam rangka pemanfaatan dana bergulir tersebut.

Belajar dari keberhasilan dan kegagalan IDT, kemudian lahir generasi

kedua program-program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat

lainnya adalah : PPK (Program Pengembangan Kecamatan) yang dilaksanakan

Departemen Dalam Negeri – 1998, P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di

Perkotaan) yang dilaksanakan Departemen Pekerjaan Umum – 1999, PEMP

(Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir) yang dilaksanakan Departemen

Kelautan dan Perikanan, KUBE (Kelompok Usaha Bersama) yang dilaksanakan

Departemen Sosial, dan lain-lain. Program-program tersebut berjalan sendiri-sendiri

menurut kebijakan Departemen yang bersangkutan, tidak terintegrasi, parsial dan

sektoral.56

Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi

semua pihak secara bersama dan terkoordinasi.Namun penanganannya selama ini

cenderung parsial dan tidak berkelanjutan.Peran dunia usaha dan masyarakat pada

umumnya juga belum optimal.Kerelawanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang

dapat menjadi sumber penting pemberdayaan dan pemecahan akar permasalahan

kemiskinan juga mulai luntur.Untuk itu diperlukan perubahan yang bersifat sistemik

dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

56
Ibid
57

Untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan

lapangan kerja, pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun 2007.Melaui PNPM Mandiri dirumuskan

kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur

masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan

evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian

masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat dapatditumbuhkembangkan sehingga

mereka bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan

kemiskinan.

Pelaksanaan PNPM Mandiri tahun 2007 dimulai dengan Program

Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai dasar pengembangan pemberdayaan

masyarakat di perdesaan beserta program pendukungnya seperti PNPM Generasi;

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) sebagai dasar bagi

pengembangan pemberdayaan masyarakat di perkotaan; dan Percepatan

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) untuk pengembangan daerah

tertinggal, pasca bencana, dan konflik. Mulai tahun 2008 PNPM Mandiri diperluas

dengan melibatkan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah

(PISEW) untuk mengintegrasikan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan daerah

sekitarnya.PNPM Mandiri diperkuat dengan berbagai program pemberdayaan

masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai departemen/sektor dan pemerintah

daerah.
58

Pelaksanaan PNPM Mandiri 2008 juga akan diprioritaskan pada desa-desa

tertinggal. Dengan pengintegrasian berbagai programpemberdayaan masyarakat ke

dalam kerangka kebijakan PNPM Mandiri, cakupan pembangunan diharapkan dapat

diperluas hingga ke daerah-daerah terpencil dan terisolir.Efektivitas dan efisiensi dari

kegiatan yang selama ini sering berduplikasi antar proyek diharapkan juga dapat

diwujudkan. Mengingat proses pemberdayaan pada umumnya membutuhkan waktu

5-6 tahun, maka PNPM Mandiri akan dilaksanakan sekurang-kurangnya hingga tahun

2015. Hal ini sejalan dengan target waktu pencapaian tujuan pembangunan milenium

atau Millennium Development Goals (MDGs). Pelaksanaan PNPM Mandiri yang

berdasar pada indikator-indikator keberhasilan yang terukur akan membantu

Indonesia mewujudkan pencapaian target-target MDGs tersebut.

Bertepatan pada tanggal 3 Nopember 2014 dan melalui Surat Edaran Direktorat

Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Dalam Negeri Republik

Inonesia Nomor : 402/2128/PNPM-MP/11/2014 tanggal 3 Nopember 2014 perihal

Penegasan Tugas dan kewajiban Fasilitator, dan tidak dimasukannya pembiayaan

PNPM-MP dalam APBN 2015, secara programatik PNPM–MP telah berakhir.

Berakhirnya PNPM-MP secara programatik bertepatan pula dengan berakhirnya masa

kekuasaan pemerintah pengagas PNPM–MP.

Berakhirnya PNPM-MP kemudian berlanjut dengan proses evolusi ke dalam

Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Proses dan perencanaan yang

diatur dalam UU Desa sebagian besar mengadopsi model perencanaan partisipatif

yang dikembangkan oleh PNPM Mandiri Perdesaan. Evolusi PNPM–MP dimaksud


59

berubahnya pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan kemisikinan dari

sebatas Program menuju pada kejelasan status hukum dalam Perundang-undangan.

Pokok permasalahan dalam evolusi PNPM–MP ke dalam UU tentang Desa

yaitu status hukum yang menjelaskan tentang status kepemilikan, keterwakilan, dan

batas kewenangan serta satuan kerja pembangunan Desa. Beberapa pokok masalah

itulah yang harus dicarikan pemecahannya dan terus dikembangkan dalam rangka

Penataan Kelembagaan Badan Kerjasama Antar Desa sebagai wadah lembaga

Kerjasama Antar Desa dalam kesatuan Wilayah Kecamatan.Yang mana BKAD ini

telah berpayung hukum dan mempunyai AD/ART sendiri. Penataan kelembagaan

BKAD, salah satunya adalah melestarikan dan mengembangkan aset masyarakat

berupa modal dana bergulir PPK/PNPM Mandiri Perdesaan. Pentingnya melestarikan

dan mengembangkan aset masyarakat berupa modal dana bergulir karena saat ini

terdapat aset dana bergulir Unit Pengelola Kegiatan (UPK).

B. Visi dan Misi Unit Pengelola Kegiatan (UPK)57

Visi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) adalah tercapainya kesejahteraan dan

kemandirian masyarakat miskin perdesaan.Kesejahteraan berarti terpenuhinya

kebutuhan dasar masyarakat.Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk

memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber

daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi

masalah kemiskinan.

57
Ibid
60

Misi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) adalah:

(1) Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya;

(2) Pelembagaan sistem pembangunan partisipatif;

(3) Pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal;

(4) Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi

masyarakat;

(5) Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.

C. Manfaat Unit Pengelola Kegiatan (UPK).58

a. Penguatan Modal Usaha

Kecamatan Mandiangin merupakan kecamatan di dalam Kabupaten Sarolangun

dengan jumlah desa terbanyak yaitu Dua Puluh Delapan (28) desa, dimana sebagian

besar mata pencarian masyarakat Mandiangin yaitu dari petani karet, pedagang kecil,

buruh karyawan PT Batu bara, dan sebagian kecil pegawai negeri. Program SPP

sangat bermamfaat bagi masyarakat Kecamatan Mandiangin yang terus menerus

mengakses dan memamfaatkan dana tersebut untuk penguatan modal usaha yang

mereka jalani.

b. Wadah Organisasi Perempuan di Kecamatan Mandiangin

Didalam kelompok Simpan Pinjam,perempuanterdapat struktur

organisasikepengurusan yang terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, dan anggota.

Struktur organisasi tersebut terbentuk melalui kelompok-kelompok yasinan ataupun

58
Ibid
61

melalui kelompok-kelompok arisan dengan legalitas kepengurusan melalui berita

acara yang di keluarkan oleh UPK Mandinanpura Kecamatan Mandiangin.

Di dalam struktu kepengurusan organisasi kewenangan dilakukan secara bersama-

sama atas dasar musyawarah dan mupakat. Secara umum dapat penulis gambarkan

kewenangan dan tanggung jawab bersama di dalam struktur organisasi kepengurusan

kelompok SPP di UPK Mandinapura Kecamatan Mandiangin:

1. Jika terjadi tunggakan pada anggota kelompok yang meminjam dana SPP ini,

pengurus kelompok bertanggung jawab untuk menyelesaikannya ditingkat

kelompok, tanpa membebankan pengurus UPK atau Pihak Kecamatan.

2. Pengurus kelompok membuat pernyataan bahwa nama-nama anggota yang

terdaftar pada daftar calon penerima manfaat (peminjam) adalah benar adanya

dan tidak ada manipulasi/rekayasa/mengatasnamakan nama orang lain, jika ini

terjadi maka seluruh resiko yang diakibatkan oleh tindakan tersebut diatas

menjadi tanggung jawab pengurus sepenuhnya dan bersedia kelompok tidak

diikutkan lagi pada perguliran UPK Kecamatan Mandiangin.

3. Jika pengurus kelompok melakukan penyalahgunaan uang angsuran pinjaman

anggota yang telah disetor kepada pengurus kelompok, maka pengurus

kelompok bersedia dituntut melalui jalur hukum yang berlaku.

4. Pengurus kelompok tidak akan melakukan pemotongan uang pinjaman anggota

tanpa alasan/ kegunaan yang jelas dan tanpa persetujuan seluruh anggota

kelompok
62

5. Bersedia menyetor angsuran pinjaman kelompok (pokok+Jasa) ke UPK setiap

bulan pada tanggal yang telah disepakati pada Surat Perjanjian Pemberian

Pinjaman (SP2K) sampai lunas.

6. Jika terjadi permasalahan atau perselisihan dikelompok, maka pengurus

kelompok bersedia menyelesaikannya melalui musyawarah kelompok.

Dengan struktur organisasi beserta kewenangan di dalam kelompok-kelompok

ibu-ibu penggunan program SPP, sangan memungkinkan sekali bahwa kelompok SPP

ini menjadi wadah organisasi perempuan di Kecamtan Mandiangin yang terus

berkembaang sehingga pada akhirya memberikan ketrampilan berorganisasi kepada

kelompok-kelompok perempuan yang ada di Kecamatan Mandiangin.


63

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.Untuk itu perlu

dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Adapun karakteristik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin dan usia. Berikut ini hasil

pengelompokan responden berdasarkan kuesioner yang telahdisebar.

1. JenisKelamin

Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-

laki dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat

dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Keterangan Frekuensi Persentase


Laki-laki 16 46%
Perempuan 19 54%
Jumlah 35 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan data di atas dapat diketahui persentase perempuan sebesar 54%

dan persentasi laki-laki sebesar 46% hal ini membuktikan bahwa perempuan lebih

dominan/lebih banyak dari pada laki-laki.

63
64

2. Usia

Adapun data mengenai usia responden dalam penelitin ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan Usia

Keterangan Frekuensi Persentase


25-34 tahun 9 26%
>34 tahun 26 74%
Jumlah 35 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

dalam penelitian ini adalah yang berusia 25-34 tahun dengan persentase sebesar 26%.

Pada usia 34 tahun lebih banyak dengan persentase sebesar 74% dengan keseluruhan

responden berjumlah 35 orang.

B. Analisis Data

1. Uji Instrumen

a. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi variabel

penelitian.Untuk mengukur uji reliabilias dilakukan dengan menggunakan uji

statistik Cronbach Alpha (a). Nilai koefisien a reliabel jika nilainya > 0,60.

Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.3

sebagaiberikut:
65

Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabititas Variabel Penelitian

No Kode Variabel Cronbach's Nilai Ket


Alpha Kritik
1 UpahX1 0,802 > 0,60 Reliabel
2 Gaya kepemimpinanX2 0,760 >0,60 Reliabel
3 Kinerja karyawan Y 0,821 > 0,60 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2020

Hasil pengujian pada tabel di atas menjukkan bahwa nilai koefisien

Alpha dari variabel-variabel yang diteliti menunjukkan hasil yang beragam.

Akan tetapi, semua item pertanyaan variabel independen(X) dan variabel

dependen (Y) tersebut memiliki nilai koefisien Alpha lebih besar dari pada

0,60. Sehingga dapat disimulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini adalah reliabel.

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji masing-masing variabel yang

digunakan dalam penelitian ini, di mana keseluruhan variabel penelitian

memuat 18 pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Pengujian untuk

menentukan signifikansi atau tidak signifikansi dengan membandingkan nilai

r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom = n-1 dan dua daerah

pengujian dengan a : 5% (0,05). Jika r hitung untuk tiap butir pertanyaan

bernilai positif dan lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut

dikatakan valid.59 Dalam hal ini 35-1 atau df = 34 dan r tabel yang diperoleh

59
Sugiono, Opcit.,hlm. 104
66

adalah 0.344.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka hasil validitas dapat

ditunjukkan pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian

No Kode Variabel r hitung r tabel Ket


1 UpahX1 P.1 0,834 0,344 Valid
2 P.2 0.864 0,344 Valid
3 P.3 0,814 0,344 Valid
4 P.4 0,806 0,344 Valid
5 P.5 0,828 0,344 Valid
6 P.6 0,809 0,344 Valid

7 Gaya kepemimpinanX2 P.1 0,607 0,344 Valid


8 P.2 0,817 0,344 Valid
9 P.3 0,588 0,344 Valid
10 P.4 0,758 0,344 Valid
11 P.5 0,620 0,344 Valid
12 P.6 0,534 0,344 Valid

13 Kinerja karyawan Y P.1 0,681 0,344 Valid


14 P.2 0,843 0,344 Valid
15 P.3 0,871 0,344 Valid
16 P.4 0,868 0,344 Valid
17 P.5 0,828 0,344 Valid
18 P.6 0,829 0,344 Valid

Sumber : Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel di atas , dapat diketahui bahwa nilai r hitung

keseluruhan pertanyaan yang diujikan bernilai positif dan lebih besar daripada

nilai r tabel. Maka dapat diambil kesimpulan, bahwa keseluruhan butir

pertanyaan yang digunakakan dalam penelitian ini lolos dalam uji validitas
67

dan dinyatakan valid.

2. Uji AsumsiKlasik

Uji asumsi klasik dilakukan terhadap data yang digunakan untuk

analisis regresi berganda.Uji asumsi klasik terdiri dari Normalitas

Multikolinieritas dan Heteroskedastitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk menguji variabel dependen, independen atau

keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.Model regresi

yang baik hendaknya berdistribusikan normal atau mendekati

normal.Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat

diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik.Jika

data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonalnya,

model regresi memenuhi asumsi normalitas.Analisi grafik dilakukan dengan

melihat histogram dan normal probability plot.60 Hasil pengujian normalitas

dengan analisis SPSS for Windows versi 22 dapat dilihat pada gambar 4.5

adalah sebagaiberikut:

60
Ibid.,hlm. 157
68

Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 35
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
3.46651897
Deviation
Most Extreme Absolute .108
Differences Positive .091
Negative -.108
Test Statistic .308
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: SPSS versi 18 diolah, 2020

Berdasarkan Kolomogrov smirnov Test pada residual yang telah

dihitung menggunakan program pengolah data dab diperoleh nilai

Kolomogrov smirnov Z sabesar 0,308 dan nilai signifikasi residual sebesar

0,200. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwasemua variabel penelitian

menunjukkan nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05)

b. Uji Multikolinieritas

Uji ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri dari dua

atau lebih variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya


69

tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinieritas dengan melihat nilai tolerance dan VIF.Deteksi

tidak terjadinya multikolinieritas dilihat pada collinearity statistic, dengan

ketentuan apabila nilai tolerance value masing-masing variabel independen

berada di atas 0,1 (10%) dan variance inflation factor (VIF) masing-masing

variabel independen berada di bawah 10, maka tidak terjadi

multikolinieritas.49 Hasil uji multikolinieritas pada penelitian ini dapat dilihat

hasilnya pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Upah .942 1.061
Gaya .942 1.061
kepemimpinan
a. Dependent Variable: Kinerja karyawan
Sumber : Data primer diolah, 2020

Mengetahui hasil dari tabel 4.6 diatas, nilai VIF adalah 1,061 lebih

kecil dari 10, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolenier pada

seluruh variabel yangdiujikan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji model regresi ada atau tidak terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain.


70

Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut

homoskedastisitas, sementara itu untuk varians yang berbeda disebut

heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedestisitas. Cara

untuk mendeteksi dengan cara melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi

variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika tidak ada pola yang

jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada

gambar 4.2 sebagaiberikut:

Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data primer diolah, 2020

Berdasarkan gambar grafik Scatterplots memperlihatkan bahwa titik-

titik pada grafik tidak bisa membentuk pola tertentu yang jelas, di mana titik-

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga grafik

tersebut tidak bisa dibaca dengan jelas. Hasil ini memperlihatkan bahwa tidak
71

terjadi heteroskedastisitas, jadi model regresi dapat dipakai untuk

memprediksi kinerja karyawan berdasarkan masukan variabel independen

upah dan gaya kepemimpinan.

3. Analisis Regresi LinierBerganda

a. Persamaan Regresi

Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti

bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor

prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

Dengan menggunakan program SPSS versi 18 diperoleh hasil seperti

tertera dalam tabel 4.7 sebagaiberikut:

Tabel 4.7
Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.429 .811 1.622 .115
Upah .543 .171 .481 3.178 .003
Gaya .266 .220 .184 1.212 .234
kepemimpinan
a. Dependent Variable: Kinerja karyawan
Sumber: SPSS versi 18 diolah, 2020.

Berdasarkan pada hasil yang telah dilakukan, maka persamaan regresi

yang terbentuk adalah sebagai berikut:


72

Y = a + b1X1+ b2X2

Y = 1,429 + 0,543 X1 + 0,266 X2

b. Uji t (t test)

Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu

variabel bebas (Upah dan Gaya kepemimpinan) dalam menjelaskan variasi

variabel terikat (kinerja karyawan) secara terpisah ataupun bersama-

sama.Kriteria yang digunakan sebagai berikut:

1) Bila sig. <a (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima.

2) Bila sig. >a (0,05), maka Ho diterima Ha ditolak.

Berdasarkan hasil pengolahan dengan program SPSS versi 22 maka

didapat hasil uji t, yang hasilnya dirangkum pada tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8
UJI T
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1.429 .881 1.622 .115
Upah .543 .171 .481 3.178 .003
Gaya .266 .220 .184 1.212 .234
kepemimpinan
a. Dependent Variable: Kinerja karyawan
Sumber : Data primer diolah, 2020

Hasil analisis uji t sebagai berikut:

a) Variabel Upah (X1) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.003.


73

Signifikansi 0.003 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka

variabel Upah memiliki pengaruh terhadap Kinerja karyawan secara

parsial.

b) Variabel Gaya kepemimpinan(X2) dengan tingkat signifikansi sebesar

0,234. Signifikansi 0,234> 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Maka

variabel Gaya kepemimpinantidak memiliki pengaruh terhadap Kinerja

Karyawan secaraparsial.

c. Uji F

Uji F ini digunakan untuk membuktikan adaa pengaruh signifikan antara

Upah dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan secara

simultan.Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9
Uji F
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 6.714 2 33.57 7.117 .003a
Residual 15.095 32 .472
Total 21.810 34
a. Predictors: (Constant), Upahdan Gaya kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja karyawan

Sumber : Data primer diolah, 2020

Dapat diketahui nilai signifikan (0.003) <a (0.05), disimpulkan Ho

ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa Upahdan Gaya kepemimpinan secara

bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap Kinerja karyawan.


74

d. Uji Koefisien Determinasi(R2)

Koefisien determinasi pada intinya untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikatnya.Nilai

koefisien determinasi yang kecil mengindikasikan kemampuan variabel-

variabel independent dalam menjelaskan variabel dependen amat

terbatas.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai koefisien

determinasi yang mendekati satu berarti kemampuan variabel-variabel

independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen.

Hasil pengujian keofisien determinasi dapat dilihat dari nilai Adjusted

R square pada analisis regresi berganda sebagai berikut:

Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Determisani

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .555a .308 .265 .68683
a. Predictors: (Constant), Upah dan Gaya kepemimpinan

b. Dependent Variable: Kinerja karyawan

Sumber: SPSS versi 18 diolah, 2020

Berdasarkan tabel, koefisien determinasi memiliki Adjusted R square

sebesar 0.265. Hal ini berarti 26,5% Kinerja karyawan (Y) yang dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel independen yaitu Upah, dan Gaya


75

kepemimpinan. Sedanngkan sisanya (100% - 26,5% = 73,5%) dijelaskan oleh

variabel- variabel lain di luar variabel yang dijelaskan dalam penelitian ini.

C. Pembahasan

Berdasarkan data primer (angket/kuesioner) yang telah dioleh dengan bantuan

SPSS versi 22, maka dapat diketahui bahwa hasil uji validitas menunjukakan bahwa

semua nilai r hitung keseluruhan pertanyaan yang diujikan bernilai positif dan lebih

besar daripada nilai r tabel (0,344).Maka dapat diambil kesimpulan, bahwa

keseluruhan butir pertanyaan yang digunakakan dalam penelitian ini lolos dalam uji

validitas dan dinyatakan valid.

Uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai koefisien Alpha dari variabel-

variabel yang diteliti menunjukkan hasil yang beragam.Akan tetapi, semua item

pertanyaan variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) tersebut memiliki

nilai koefisien Alpha lebih besar dari pada 0.60.Sehingga dapat disimulkan bahwa

alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari tiga variabel hanya dua yang

memiliki pengaruh yang signifikan yaitu Upah (X1), sedangkan variabel Gaya

kepemimpinan(X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja

karyawan (Y). Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t bahwa hanya satu variabel yang

digunakan dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

Kinerja karyawan dikarenakan nilai signifikansi kurang dari 0,05 dan nilai t hitung
76

lebih dari nilai t tabel (2,034).

Sedangkan Uji simultan (uji F) menunjukkan bahawa variabel independen

secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara

signifikan, hai ini dikarenakan F hitung (7,117) > F tabel (4,14) dan nilai signifikan

(0.003) <a (0.05), disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa Upah(X1)

dan Gaya kepemimpinan(X2) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh

terhadap Kinerja karyawan di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Madinapura

Kecamatan Mandiangin.

1. Pengaruh Upah (X1) Terhadap Kinerja karyawan

Pengujian hipotesis menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pada variabel

Upah (X1) terhadap Kinerja karyawan. Dengan nilai t hitung pada variabel Upah(X1)

adalah sebesar 3,178 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.003.Karena nilai t hitung

lebih besar dari t tabel yaitu (3,178> 2.034) dan nilai signifikansi 0.003 < 0.05 maka

Ho ditolak dan Ha diterima .Maka variabel Upah(X1) secara parsial memiliki

pengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan di Unit Pengelola Kegiatan (UPK)

Madinapura Kecamatan Mandiangin.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Nanda Dwi (2017)61 yang

berjudul “Pengaruh Upah dan Lingkungan Terhadap Kinerja Karyawan Dalam

Perspektif Ekonomi Islam Pada CV. Natural Palembang”.Yang menyatakan bahwa

61Nanda dwi,“ Pengaruh Upah dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dalam
Perspektif Ekonomi Islam Pada CV.Natural Palembang”: (Tahun 2017)
77

hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa upah berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan. Ini dapat dilihat dari hasil uji t upah (X1)

memiliki angka thitung sebesar 4,243279 dengan signifikansi 0,0001. Perbandingannya

dengan nilai ttabel, didapatkan hasil 4,243279 >0,67840 atau thitung> ttabel dan

signifikan 0,0001. Dan,

Sri Estuti (2012)62 yang berjudul “Pengaruh Upah Dan Tingkat Pendapatan

Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Mekar Sari Indah Ayem

Purworejo”Menyatakan bahwa pengaruh upah diperoleh bahwa dari hasil analisis

korelasi parsial (r) 0,210 dan t 1.409 dengan sig = 0,000, karena sig 0,000 <0,05

maka dapat dikatakan signifikan, sedangkan kofisien determinasi (rଶ)0,044, maka

hipotesis pertama diterima yang berbunyi adanya pengaruh yangpositif dan signifikan

antara pengaruh upah terhadap kinerja Koperasi MekarSari Indah Ayem Purworejo

sebesar 4,40%. Dengan kata lain 4,40% kinerjaditentukan oleh pengaruh upah.

2. Pengaruh Gaya kepemimpinan(X2) Terhadap Kinerja karyawan

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan

pada variabel Gaya kepemimpinan(X2) terhadap Kinerja karyawan.Dengan nilai t

hitung pada variabel Gaya kepemimpinan(X2) adalah sebesar 1,212 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0.234. Karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu (1,212<

2.034) dan nilai signifikansi 0,234> 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Maka

variabel Gaya kepemimpinan(X2) secara parsial tidak mempunyai pengaruh

Sri Estuti (2012),”Pengaruh Upah dan Tingkat Pendapatan Terhadap Kinerja Karyawan
62

Koperasi Mekar Sari Indah Ayem Purworejo”( Tahun 2012)


78

signifikan terhadap Kinerja karyawan di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Madinapura

Kecamatan Mandiangin.Dikarenakan Gaya kepemimpinandirasa belum mampu

meningkatkan kinerja karyawan dalam melaksanakan kewajibannya, selain itu juga

belum mendorong kejujuran dalam pekerjaan dan kegiatan.

Meskipun Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan tetapi hal

ini harus diperhatikan oleh pimpinan untuk mengarahkan sumber daya manusia

dalam hal ini mendorong pegawai untuk dapat lebih meningkatkan kinerja dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab.Karena seorang pemimpin itu harus mampu

menjadi panutan bagi para bawahan sehingga dengan benar dapat menjalankan

sebuah organisasi atau lembaga Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Madinapura

Kecamatan Mandiangin sehingga visi dan misi untuk melayani masyarakat bisa

terpenuhi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dwi Haryanto63 (Tahun 2015)

yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Konpensasi dan Komitmen

Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan CV. Indyferyto Group Yogyakarta”. Yang

menyatakan hasil penelitian menunjukan bahwa variabel gaya kepemimpinan tidak

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan karena hasil

statistik uji t untuk variabel gaya kepemimpinan diperoleh nilai t sebesar -1,693

dengan nilai signifikansi sebesar 0,095 > 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai

negatif sebesar -0,210. Gaya kepemimpinan yang diterapkan di CV. Indiferyto tidak

63
Dwi Haryanto,” Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Konpensasi dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan CV. Indyferyto Group Yogyakarta”: (Tahun 2015)
79

mempengaruhi kinerja karyawan dikarenakan kinerja karyawan tidak terlalu

memperhatikan gaya kepemimpinan tetapi lebih melihat variabel lain diluar gaya

kepemimpinan. Variabel lain diluar gaya kepemimpinan adalah budaya organisasi,

lingkungan kerja, motivasi, kompetensi.

Di dalam penelitian yang dilakukan oleh Ratna Sari64 (Tahun 2016) yang

berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan PT. XYZ” menyatakan bahwa Berdasarkan penelitian, gaya

kepemimpinan pada PT XYZ dinyatakan tidak signifikan dan tidak mempunyai

pengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini disebabkan karena pimpinan kurang

mengapresiasi pendapat dari para karyawan dan mengambil keputusan tanpa

mempertimbangkan pendapat karyawan. Dengan demikian hipotesis pertama

penelitian yaitu gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

ditolak.

Serta hasil penelitian ini jugasejalan dengan penelitian Lucky Dotulong

(Tahun 2018)65yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Pengawasan, Dan

Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Kabupaten

Minahasa Tenggara” yang menyatakan Hasil pengujian hipotesis (H2) menunjukan

bahwa Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai

pada Dinas Perhubungan Kabupaten Minahasa Tenggara.Meskipun Gaya

64
Ratna Sari,”Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT. XYZ”: (Tahun 2016)
65
Lucky Dotulong,”Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Pengawasan, Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Kabupaten Minahasa Tenggara”:(Tahun 2018)
80

Kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan tetapi hal ini harus diperhatikan

oleh pimpinan untuk mengarahkan sumber daya manusia dalam hal ini mendorong

pegawai untuk dapat lebih meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawab.Karena seorang pemimpin itu harus mampu menjadi panutan bagi

para bawahan sehingga dengan benar dapat menjalankan sebuah organisasi dalam hal

ini instansi pemerintahan sehingga visi dan misi untuk melayani masyarakat bisa

terpenuhi. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Sariadi (2013) pada

pegawai di Bagian Sekretariat TNI AL LANTAMAL VIII DI MANADO yang

menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh postif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai dan penelitian Koleangan, Tewal dan Trang (2017) di Rektorat

Universitas Sam Ratulangi Manado (Studi Pada Biro Akademik Dan

Kemahasiswaan) yang menunjukan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif

terhadap kinerja pegawai.


81

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh motivasi kerja

dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Unit Pengelola Kegiatan

(UPK) Madinapura Kecamatan Mandiangin dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Secara parsial variabel independen Upah(X1) berpengaruh terhadap Kinerja

karyawan (Y), sedangkan variabel Gaya kepemimpinan (X2) tidak berpengaruh

terhadap Kinerja karyawan (Y).

2. Secara simultan (uji F) menunjukkan bahawa variabel independen Upah (X1) dan

Gaya kepemimpinan(X2) secara bersama- sama atau simultan berpengaruh

terhadap Kinerja karyawan (Y) pada Kantor Unit Pengelola Kegiatan (UPK)

Madinapura Kecamatan Mandiangin.

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dan simpulan yang diperoleh,

dapat dikembangkan beberapa saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

penelitian ini. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pembangan

pengetahuan tentang pengaruh motivasi kerja, gaya kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Madinapura Kecamatan Mandiangin.

Berikut adalah saran yang diajukan dalam penelitian ini:

78
82

1. Bagi Akademik. Hasil penelitian dapat dijadikan perbendaharaan perpustakaan

dalam kajian ilmu manajemen.

2. Bagi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Madinapura Kecamatan Mandiangin. Hasil

penelitian diharapkan dapat berguna bagi Unit Pengelola Kegiatan (UPK)

Madinapura Kecamatan Mandiangin untuk mengetahui hubungan Upah dan gaya

kepemimpinan sehingga karyawan mengetahui lankah-langkah meningkatkan

kinerja.

3. Bagi Peneliti Lanjutan. Hasil penelitan ini diharapkan dapat digunakan sebagai

rujukan atau referensi untuk penelitian selanjutnya.


83

Daftar Pustaka

A. Literatur Buku

Agama RI, Departemen. Al-Quran & Terjemahannya, Bandung:Diponegoro, 2018.

Fndy Tjiptono. pemasaran: Berbasis Esensi dan Aplikasi. Yogyakarta: CV. ANDI
OFFSET, 2016.

Husein Umar. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali
Pers, 2014.

Supian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif: DilengkapiPerhitungan Manual &


SPSS. Jakarta: Frenada media Group,2013.

Sugiono. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, 2018.

Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi). Jambi: Fakultas Syari’ah
dan Syari;ah Press, 2012.

B. Jurnal

Arionita,”Analisis Pengaruh Kompensasi dan Perilaku Pemimpin Terhadap Kinerja


Karyawan PT. Superbtex Rancaekek Tahun 2014.” jurnal Ilmiah Megister
Managemen, 2014.

Bryan Johannes Tampi.”Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap


Kinerja Karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia.” Jurnal acta dunia
volume III,2014.

Dewi Sandy Trang.”Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Pengaruhnya


terhadap Kinerja Karyawan BPKP Sulawesi Utara.”,2013.

Dwi Haryanto.”Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Konpensasi dan Komitmen


Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan CV. Indyferyto Group
Yogyakarta”:2015.
84

El Ayyubi, Salahudin.”Peran Etika Bisnis Islam Terhadapa Kinerja Usaha, Kecil,dan


Menengah (UMKM) Pangan di Kota Bogor.” Vol. 6 No. 2, ISSN2088-7841,
(Tahun 2017)

Eni Sulastri.”Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap


Kinerja Karyawan pada KPP Pratama Sukoharjo.”: (Tahun 2015)

Imeldi Maria,”Analisa Pengaruh Motivasi Kerja, Pelatihan, Kepemimpinan,


Komunikas Dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Para Suster Dina
ST.Yoseph Di Indonesia.”: Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.4,
2014:90-102 (Tahun 2014)

Jandhika Hendrianto,”Pengaruh Motivasi Kerja dan Konpensasi Terhadap Kinerja


Karyawan PT. X.”: Vol. 3, No. 2, (Tahun 2015)

Lucky Wulan Analisa,“Analisis Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja


terhadap Kinerja Karyawan Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota
Semarang.” (Tahun 2011)

Lucky Dotulong,”Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Pengawasan, Dan Disiplin Kerja


Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Kabupaten Minahasa
Tenggara”:(Tahun 2018)

Munfarida Dwi,“Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap


Kinerja Karyawan di Koperasi Simpan Pinjam Malindo Arta Tulungagung”:
(Tahun 2014)

Megawati,”Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi


Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Asia Marco di Kabupaten
Karanganyar.”: (Tahun 2012)

Mele Messakh,”Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja


Karyawan (Studi Kasus di Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ngada).”: (Tahun
2018)
85

Nanda dwi,“Pengaruh Upah dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan


Dalam Perspektif Ekonomi Islam Pada CV.Natural Palembang”: (Tahun
2017)

Puji Haryanto,”Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Pengalaman Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Karyawan pada PT.Top and Top Apparel
di Wonogiri).”: (Tahun 2017)

Ragil Permansari,”Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja PT.


Augrah Raharjo Semarang.”: (Tahun2013)

Ratna Sari,”Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan PT. XYZ”: (Tahun 2016)

Regna Aditya Reza, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Displin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa.”: (Tahun 2010)

Sri Estuti (2012),”Pengaruh Upah dan Tingkat Pendapatan Terhadap Kinerja


Karyawan Koperasi Mekar Sari Indah Ayem Purworejo”( Tahun 2012)

Tanto Wijaya,”Pengaruh Motivasi dan Konpensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada


PT. Sinar Jaya Abadi Bersama.”: Vol. 3, No. 2, (Tahun 2015)

Thoha,“Pengaruh Kepemimpinan Islam, Motivasi Dan Budaya Organisasi Dalam


Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada Baitul Mall Wat Tamwil (BMT)
Tumang”: (Tahun 2017)
38

LAMPIRAN
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

Lampiran :

Perihal :

Kepada Yth

Bapak / Ibu Owner, Karyawan

Di

Kantor Unit Pengelola Kegiatan (UPK)

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan maksud untuk menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh

Upah dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan di Unit Pengelola

Kegiatan (UPK) Madinapura Kecamatan Mandiangin”, maka diperluhkan data

penelitian sesuai dengan judul tersebut.

Identitas penelitian:

Nama/Nim : M. Jaka Insan Ilmiah

Program Studi/Fakultas : S1 Ekonomi syariah/ FEBI

Penelitian menyadari sepenuhnya, kuesioner ini sedikit meminta waktu

aktivitas Bapak/Ibu yang sangat padat. Namun demikian dengan segala kerendahan
39

hati peneliti memohon kiranya Bapak/Ibu berkenan meluangkan waktu untuk mengisi

kuesioner ini. Kerahasian jawaban Bapak/Ibu sepenuhnya dijamin dan jawaban

tersebut semata-mata hanya diperluhkan untuk kepentingan penelitian dalam rangka

penyusunan skripsi ini.

Atas perhatian serta kerjasama Bapak/Ibu, Peneliti ucapakan Terima Kasih.

Hormat Saya,

(M. Jaka Insan Ilmiah)


40

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Pengisian kuesioner dilakukan oleh karyawan rempeyek ilham kota jambi.

2. Sebelum menjawab kuesioner, mohon lengkapi identitas responden dengan

mengisikan nama, jenis kelamin, usia, masa kerja, dan pendidikan terakhir.

3. Untuk menjawab kuisioner, beritanda checklist (√) pada kolom SS, S, N, TS,

STS yang tersedia, dengan keterangan sebagai berikut :

Simbol Kategori Nilai/bobot


STS Sangat Tidak Setuju 1
TS Tidak Setuju 2
N Netral 3
S Setuju 4
SS Sangat Setuju 5

4. Pilih jawaban yang paling sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, setiap

peryataan hanya boleh diisikan satu jawaban.

5. Tidak ada jawaban yang salah. Mohon usahakan agar menjawab setiap

pernyataan dengan keyakinan tinggi sehingga tidak mengosongkan satu pun

jawaban.
41

Identitas Responden

Isilah Pertanyaan berikut ini

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

1. Upah (X1)

No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Saya mendapatkan upah sesuai dengan standar
yang ditentukan
2 Sistem pengupahan yang digunakan oleh
perusahaan terbuka
3 Perusahaan menggunakan prosedur pembayaran
upah yang baik
4 Saya mendapatkan upah dari perusahaan sesuai
kinerja yang telah saya berikan
5 Upah yang diberikan perusahaan dapat
meningkatkan semangat kerja
6 Tingkat pembayaran upat tepat pada waktunya
2. Gaya Kepemimpinan

No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Pemimoin selalu kreatif, inisiatif dan
mempunyai rasa semangat pengabdian untuk
memajukan perusahaan
2 Pemimpin ditempat saya bekerja menumbuhkan
kesadaran tentang pentingnya patuh terhadap
peraturan yang berlaku
3 Pemimpin bias bersikap tegas dalam
melaksanakan aturan perusahaan
4 Pemimpin ditempat saya bekerja mendorong
bawahannya untuk menyelesaikan tugas tepat
waktu
5 Pemimpin menunjukan kepercayaan diri dalam
menyelesaikan masalah yang ada dalam
perusahaan
6 Pemimpin ditempat saya mengkoordinasikan
42

kegiatan berkerja serta pembuatan jadwal tugas


pekerjaan untuk satu tahun

3. Kinerja Karyawan (Y)

No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Saya selalu melaksanakan pekerjaan dengan
tepat waktu
2 Saya memahami tugas yang diberikan
perusahaan
3 Saya mampu mencapai target yang telah
ditetapkan oleh perusahaan
4 Saya mampu untuk bekerja secara efektif dan
efisien
5 Saya mampu menyelesaikan tugas yang
diberikan
6 Saya selalu melaksanakan pekerjaan dengan
tepat waktu
43

LAMPIRAN
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .555a .308 .265 .68683
a. Predictors: (Constant), Gaya_Kepemimpinan, Upah

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 6.714 2 3.357 7.117 .003b
Residual 15.095 32 .472
Total 21.810 34
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
b. Predictors: (Constant), Gaya_Kepemimpinan, Upah

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Upah .942 1.061
Gaya_Kepemimpinan .942 1.061
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.429 .881 1.622 .115
Upah .543 .171 .481 3.178 .003
Gaya_Kepemimpinan .266 .220 .184 1.212 .234
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
44

VALID Upah X1

Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 TOTAL
P Pearson
1 .695** .621** .532** .699** .650** .834**
1 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
P Pearson
.695** 1 .620** .694** .610** .679** .864**
2 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
P Pearson
.621** .620** 1 .581** .594** .506** .814**
3 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .002 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
P Pearson
.532** .694** .581** 1 .584** .565** .806**
4 Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
P Pearson
.699** .610** .594** .584** 1 .664** .828**
5 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
P Pearson
.650** .679** .506** .565** .664** 1 .809**
6 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
T Pearson
.834** .864** .814** .806** .828** .809** 1
O Correlation
TSig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
A N
35 35 35 35 35 35 35
L
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
45

REABEL X1 Upah

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.802 7

VALID X2 GAYA KEPEMPINAN

Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 TOTAL
P Pearson
1 .620** .115 .204 .280 .109 .607**
1 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .509 .240 .103 .533 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
P Pearson
.620** 1 .471** .518** .319 .306 .817**
2 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .004 .001 .062 .074 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
P Pearson
.115 .471** 1 .377* .199 .148 .588**
3 Correlation
Sig. (2-tailed) .509 .004 .025 .253 .397 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
P Pearson
.204 .518** .377* 1 .383* .497** .758**
4 Correlation
Sig. (2-tailed) .240 .001 .025 .023 .002 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
P Pearson
.280 .319 .199 .383* 1 .177 .620**
5 Correlation
Sig. (2-tailed) .103 .062 .253 .023 .310 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
P Pearson
.109 .306 .148 .497** .177 1 .534**
6 Correlation
Sig. (2-tailed) .533 .074 .397 .002 .310 .001
N 35 35 35 35 35 35 35
T Pearson
.607** .817** .588** .758** .620** .534** 1
O Correlation
T Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001
A N
L 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
46

REABEL X2 GAYA KEPEMPINAN

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.760 7

VALID Y KINERJA KARYAWAN

Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 TOTAL
PPearson Correlation 1 .751** .580** .591** .421* .623** .681**
1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .012 .000 .000
N 35 35 35 34 35 35 35
PPearson Correlation .751** 1 .770** .729** .564** .626** .843**
2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 34 35 35 35
PPearson Correlation .580** .770** 1 .758** .691** .741** .871**
3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 34 35 35 35
PPearson Correlation .591** .729** .758** 1 .735** .730** .868**
4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 34 34 34 34 34 34 34
PPearson Correlation .421* .564 **
.691** .735** 1 .752** .828**
5 Sig. (2-tailed) .012 .000 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 34 35 35 35
PPearson Correlation .623** .626** .741** .730** .752** 1 .829**
6 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 34 35 35 35
TPearson Correlation .681** .843** .871** .868** .828** .829** 1
O Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
T N
A 35 35 35 34 35 35 35
L
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

REABEL Y KINERJA KARYAWAN

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.821 7
47
48

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.46651897
Most Extreme Differences Absolute .108
Positive .091
Negative -.108
Test Statistic .308
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
49
50

DAFTAR RIWAYAT
(CURRUCULUM VITAE)

Nama Lengkap : M. Jaka Insan Ilmiah


Tempat/Tanggal/Lahir : Mandiangin Tuo, 23 April 1997
Email/Surel : insanijaka23@gmail.com

No. Telepon/Hp : 082175914804


Alamat : Jl.Surya Darma Komplek Perumahan Monaco

Pendidikan Formal
a. SDN 32/VII Mandiangin Tahun 2004-2010
b. Madrasah Darul Ulum Tahun 2005-2010
c. SMPN 9 Sarolangun Tahun 2010-2013
d. SMAN 4 Sarolangun Tahun 2013-2016
e. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun 2016-2020

Jambi, Maret 2020

M. Jaka Insan Ilmiah


EES.160449

Anda mungkin juga menyukai