Anda di halaman 1dari 98

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S-1 EKSTENSI
MEDAN

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TEH BOTOL


SOSRO TERHADAP LOYALITAS PEMBELIAN
PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Oleh :

M. NOVRI HENDRI SELIAN


070521030
MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Medan
2009
M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
2

ABSTRAK

M. Novri Hendri S (2009) “Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro
Terhadap Loyalitas Pembelian Pada Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.” Pembimbing: Prof. Dr. Amrin Fauzi. Ketua
Departemen Manajemen: Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi . Penguji
1: Drs. Liasta Ginting, MSi. Penguji 2: Dr. Yeni Absah, SE, MSi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brand Equity Teh
Botol Sosro yang terdiri dari Brand Awareness (kesadaran merek), Perceived
Quality (persepsi kualitas), Brand Association (asosiasi merek) dan Brand Loyalty
(loyalitas merek) terhadap loyalitas pembelian pada Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, reliabilitas,
metode deskriptif dan metode kuantitatif yang terdiri dari uji regresi linear
berganda dan pengujian hipotesis yaitu uji-t, uji-F, dan koefisien determinan (R2).
Pengerjaan metode regresi linier berganda dan uji validitas dan reliabilitas dengan
menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Data yang digunakan adalah data
primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 88 responden sebagai sampel
penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, analisis data dengan metode
analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa elemen Brand Equity Teh
Botol Sosro yang terdiri dari Brand Awareness (kesadaran merek), Perceived
Quality (persepsi kualitas), Brand Association (asosiasi merek) dan Brand Loyalty
(loyalitas merek), berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pembelian
pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Hal ini dapat
dilihat dari metode analisis regresi linier berganda secara simultan (uji-f) dimana
Fhitung (21,797) > Ftabel (2,480) pada α = 5% dan tingkat signifikannya 0,000 <
0,05. Berdasarkan uji signifikan individual (uji-t) bahwa dari kempat variabel
bebas yang paling dominan mempengaruhi loyalitas pembelian pada adalah
variabel loyalitas merek (X4) dengan nilai thitung (6,881). Analisis koefisien
determinasi didapat nilai Adjusted R² sebesar 51,2% yang berarti variabel terikat
yaitu loyalitas pembelian dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel bebas
yaitu Brand Awareness (kesadaran merek), Perceived Quality (persepsi kualitas),
Brand Association (asosiasi merek) dan Brand Loyalty (loyalitas merek) dan
sisanya 48,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini.

Kata kunci : brand equity dan loyalitas pembelian.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
3

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa, Dzat yang hanya kepada-Nya kita
beribadah. Saya memuji-Nya dan bersyukur kepada-Nya dengan pujian yang
paling tinggi dan tiada habisnya, sebaik-baik pujian yang harus dipujikan
hanyalah untuk-Nya. Saya bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu baginya. Shalawat dan salam semoga
Allah limpahkan kepada junjungan kita yang mulia, Rasulullah Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasallam, juga kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya dan
orang-orang yang mengikutinya dengan baik sampai hari kiamat.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana dari program Strata-1 (S-1), Departemen Manajemen konsentrasi
Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun
judul skripsi ini adalah Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro
Terhadap Loyalitas Pembelian Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menerina bantuan, baik berupa
dorongan semangat maupun sumbangan pikiran dari berbagai pihak
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan
bantuan terutama kepada:
1. Penghargaan istimewa yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada
ayahanda Hamidin Selian, BA dan ibunda Rozanna, yang telah banyak
memberi bantuan moril maupun materil kepada penulis selama ini. Sungguh
teramat besar kasih sayang kalian kepada ananda. Sungguh besarnya
kecintaan kalian kepada ananda. Semoga Allah mengampuni dosa kalian,
semoga Allah memberikan limpahan rahmat dan hidayah kepada kalian,
semoga Allah mengumpulkan kita di Surga-Nya kelak, dan semoga Allah
selalu menjadikan ananda anak yang terus berbakti kepada kalian dengan
baik hingga ajal menjemput, karena ridho Allah tergantung pada ridhonya
kalian.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
4

2. Kepada Adikku tercinta Ilma Novia Destri, jadilah kelak engkau sebagai
seorang akhwat yang sholeha.

3. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Prof. Dr. Amrin Fauzi selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan waktu luang, tenaga, dan pikiran dalam membantu penulisan
skripsi ini. Semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan, rahmat dan
karunia yang berlimpah kepada beliau dan keluarga.

6. Bapak Drs. Liasta Ginting, MSi, selaku Penguji I yang telah membantu
penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi
ini.

7. Bapak Dr. Yeni Absah, SE, MSi, selaku penguji II yang telah membantu
penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi
ini.

8. Seluruh Staf Dosen dan karyawan pada Fakultas Ekonomi Universitas


Sumatera Utara yang telah membimbing dan mendidik penulis selama di
bangku perkuliahan.

9. Kepada para guru-guruku yang mulia yakni Ustadz Muhammad Faishol,


Ustadz Ali Nur Lc, Ustadz Abu Ihsan Lc, Ustadz Abdul Fattah, Ustadz
Nurdin Al Bukhori, Ustadz Adil, Ustadz Husnel Anwar Matondang M.A,
Ustadz Amzad Syihab M.A, Ustadz Yunus S,Ag, Ustadz Permana, Ustadz
Wahyudi, Ustadz Sa’id serta para asatidz Ahlussunnah lainnya di Kota
Medan yang telah banyak berjasa kepada penulis (jazakumullah khairan
kastiran atas bimbingan ilmu syar’i yang diberikan yang menuntun ana ke
jalan manhaj Salaf Ahlusunnah Wal Jama’ah).

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
5

10. Kepada seluruh ikhwah fillah Akhi Habib At Tibinjy, Akhi Rusdi, Akhi
Septian, Akhi Rahmadi, Akhi Halim, Akhi Suheri, Akhi Robi, Akhi Dedek,
Akhi Mirza, Akhi Andika, Akhi Tyas, Akhi Rizky, Akhi Aji, Akhi Jaka,
Akhi Iqbal, Akhi Fahlul serta seluruh ikhwan Salafiyyin lainnya yang tidak
dapat penulis sebutkan semuanya satu persatu di sini. Tetaplah istiqomah
dalam menuntut ilmu, ber’amal dan berdakwah di jalan Allah. Barakallahu
fiikum.

11. Kepada adik-adikku tholibul ‘ilmi syar’i yakni Akhi Rinto, Akhi Baginda,
Akhi Yuspan, Akhi Indra, Akhi Heriansyah, Akhi Yuda, Akhi Ranto, dan
yang lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Teruslah kalian
istiqomah dalam menuntut ilmu, ber’amal dan berdakwah. Bersabarlah
kalian terhadap setiap fitnah dan ujian yang melanda, karena dibalik
kesabaran ada limpahan rahmat dan kasih sayang yang sangat besar dari
Allah ‘Azza Wa Jalla. Ingatlah wahai saudaraku, jadilah kalian anak-anak
akhirat dan jangan jadikan diri kalian sebagai anak-anak dunia. Karena
dunia ini hanya sejenak saja dan di akhirat kelak kalian akan kekal
selamanya. Maka persiapkanlah bekal kalian untuk menghadap Allah ‘Azza
Wa Jalla di Yaumul Akhir nanti...!!!

12. Kepada seluruh Keluarga Besar BP2M Baiturrahmah FE USU yang telah
bergitu banyak memberikan support yang besar kepada penulis. Penulis
do’akan semoga Allah mengistiqomahkan kalian dalam berdakwah di Jalan
Allah dan semoga hidayah Sunnah dan da’wah Tauhid tercurah dan
mengalir kepada kalian suatu saat nanti.

13. Kepada teman seperjuangan di bangku perkuliahan yakni, Firman, Bima,


Faishal, Dito, Ihsan, Dewi, Erna, Ikke, dan yang lainya. Semoga Allah
memberikan kebahagiaan kepada kalian selalu.

14. Dan semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
6

Dalam berbagai bentuk dan sisi penulis menyadari bahwa skripsi yang
dibuat ini pastinya belum sempurna, hal ini karena masih kurangnya pengalaman
dan terbatasnya ilmu pengetahuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dalam pencapaian kesempurnaan skripsi ini
pada masa yang akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang
tidak terkira dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Medan, Desember 2009


Penulis

M. Novri Hendri S

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
7

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK.......................................................................................... i

KATA PENGANTAR....................................................................... ii

DAFTAR ISI……………………………………………………….. vi

DAFTAR TABEL………………………………………………….. x

DAFTAR GAMBAR………………………………………………. xii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………….. 1

A. Latar Belakang……………………………………………. 1

B. Perumusan Masalah……………………………………….. 6

C. Kerangka Konseptual……………………………………... 6

D. Hipotesis…………………………………………………... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………. 8

1. Tujuan Penelitian……………………………………….. 8

2. Manfaat Penelitian……………………………………… 8

F. Metodologi Penelitian…………………………………….. 8

1. Batasan Operasional Variabel………………………….. 8

2. Definisi Operasional Variabel…………………………. 9

3. Operasional Variabel…………………………………… 10

4. Pengukuran Variabel…………………………………… 11

5. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………… 11

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
8

6. Populasi dan Sampel……………………………………. 12

7. Jenis Data……………………………………………….. 13

8. Tehnik Pengambilan Data………………………………. 14

9. Metode Analisis Data…………………………………… 14

BAB II URAIAN TEORETIS……………………………………… 19

A. Penelitian Terdahulu………………………………………. 19

B. Merek……………………………………………………… 20

1. Tujuan Merek…………………………………………… 20

2. Makna dan Tipe Merek…………………………………. 21

C. Brand Equity………………………………………………. 25

1. Dimensi Brand Equity…………………………………... 26

2. Pengukuran Brand Equity……………………………….. 27

3. Manfaat Brand Equity…………………………………… 28

D. Loyalitas Pembelian………………………………………... 29

1. Definisi Loyalitas Pembelian......………………………... 29

2. Loyalitas dan Siklus Pembelian…………………………. 30

3. Jenis Loyalitas…………………………………………… 31

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN........................... 33

A. Sejarah Singkat Perusahaan.................................................... 33

B. Filosofi Sosro.......................................................................... 35

C. Visi dan Misi.......................................................................... 35

D. Produk Sosro......................................................................... 36

E. Perkembangan Usaha Sosro................................................... 38

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
9

1. Bahan Baku...................................................................... 38

2. Perkebunan....................................................................... 38

3. Pabrik Sosro...................................................................... 39

4. Kemasan Produk Sosro dan Peta Distribusi

Nasional – Internasional.................................................. 39

5. Sertifikasi Produk............................................................ 40

F. Distribusi Teh Botol Sosro dan Fruit Tea Sosro Untuk

Wilayah Nasional dan Internasional..................................... 40

G. Proses Produksi Teh Botol Sosro........................................ 42

1. Deskripsi......................................................................... 42

2. Bahan Baku.................................................................... 42

H. Data Primer Penelitian......................................................... 45

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI......................................... 48

A. Analisis Deskriptif.............................................................. 48

1. Gambaran Umum Responden........................................ 48

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan.......... 50

3. Variabel Brand Equity dan Loyalitas Pembelian........... 51

B. Analisis Statistik.................................................................. 59

1. Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner.......................... 59

a. Uji Validitas............................................................. 59

b. Uji Reliabilitas.......................................................... 61

2. Regresi Linier Berganda................................................. 62

3. Pembuktian Hipotesis..................................................... 64

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
10

a. Uji Signifikan Parsial (Uji t)..................................... 64

b. Uji Signifikan Simultan (Uji F)................................ 66

c. Variabel Dominan..................................................... 68

4. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)............................. 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................... 71

A. Kesimpulan........................................................................... 71

B. Saran..................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 74

LAMPIRAN

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
11

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Penjualan Nasional Minuman Teh Siap Minum.............. 5

Tabel 1.2 : Penjualan Rata-rata Teh Botol Sosro di Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara…………………………….. 5

Tabel 1.3 : Operasionalisasi Variabel………………………………. 10

Tabel 1.4 : Instrumen Skala Likert…………………………………. 11

Tabel 1.5 : Populasi...........…………………………………………. 13

Tabel 1.6 : Sampel.............................................................................. 13

Tabel 3.1 : Distribusi Teh Botol Sosro dan Fruit Tea Sosro Untuk

Wilayah Nasional.............................................................. 41

Tabel 3.2 : Distribusi Teh Botol Sosro dan Fruit Tea Sosro Untuk

Wilayah Internasional........................................................ 41

Tabel 3.3 : Populasi.............................................................................. 45

Tabel 3.4 : Sampel................................................................................ 46

Tabel 3.5 : Gambaran Umum Responden............................................ 46

Tabel 3.6 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap

Variabel X dan Y............................................................... 47

Tabel 4.1 : Gambaran Umum Responden............................................ 49

Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan.............. 50

Tabel 4.3 : Frekuensi Responden Dalam Mengkonsumsi

Teh Botol Sosro.................................................................. 51

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
12

Tabel 4.4 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel

Brand Awareness Teh Botol Sosro..................................... 52

Tabel 4.5 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel

Perceived Quality Teh Botol Sosro.................................... 53

Tabel 4.6 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel

Brand Association Teh Botol Sosro................................... 55

Tabel 4.7 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel

Brand Loyalty Teh Botol Sosro.......................................... 56

Tabel 4.8 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel

Loyalitas Pembelian Teh Botol Sosro.................................. 58

Tabel 4.9 : Validitas Tiap Pertanyaan Awal........................................... 60

Tabel 4.10 : Validitas Tiap Pertanyaan Akhir.......................................... 61

Tabel 4.11 : Reliabilitas Kuesioner.......................................................... 62

Tabel 4.12 : Regresi Linier Berganda Coefficients (a)............................. 62

Tabel 4.13 : Perbandingan Nilai thitung dengan ttabel................................. 65

Tabel 4.14 : Hasil Uji Fhitung ANOVA (b)................................................ 68

Tabel 4.15 : Hasil Uji Fhitung Reliability Statistics...................................... 68

Tabel 4.16 : Pengujian Koefisien Determinan Model Summary (b)......... 70

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
13

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual………………………………. 7

Gambar 3.2 : Filosofi Sosro.............................................................. 33

Gambar 3.3 : Proses Produksi Teh Botol Sosro............................... 43

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Output Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner (Awal)
Lampiran 3 Output Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner (Awal)
Lampiran 4 Output Metode Regresi Linier Berganda
Lampiran 5 Data Primer Jawaban Kuesioner Seluruh Responden

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang

banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan. Terciptanya

kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan

antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik

bagi pembelian ulang, membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang

menguntungkan perusahaan dan terciptanya loyalitas pelanggan (Ariastuti dan

Antara, 2005).

Loyalitas pembelian menurut Chaudhuri dan Holbrook adalah perilaku

untuk membeli secara berulang-ulang pada suatu merek serta meliputi tingkat

komitmen akan nilai unik yang di asosiasikan terhadap merek (Irawan, 2005).

Perusahaan agar memiliki pelanggan yang loyal adalah dengan

keberadaan merek dimana mampu menarik konsumen untuk memakai produksi

tersebut. Bahkan, merek dalam suatu produk dianggap pilar bisnis yang

menunjang keberhasilan bisnis itu sendiri.

Persaingan perusahaan menarik konsumen untuk mengkonsumsi produk

yang di produksi tidak lagi hanya terbatas pada fungsi awal produk tersebut bagi

konsumen, tetapi sudah dikaitkan dengan merek yang dapat memberikan citra

khusus bagi konsumen. Kekuatan merek suatu produk yang dimiliki suatu

perusahaan merupakan hasil dari penerapan strategi yang baik dalam

pembentukan merek. Produk yang berkualitas akan memberikan nilai kepuasan

yang tinggi bagi konsumen. Apabila suatu produk telah memiliki nilai di mata

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
16

konsumen, maka salah satu yang paling diingat oleh konsumen adalah merek dari

suatu produk tersebut.

Merek adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi suatu produk

barang ataupun jasa, karena merek dapat menjadi keunggulan bersaingan bagi

perusahaan. Merek yang baik adalah merek yang dapat membedakan dirinya

dengan merek dari perusahaan yang lain.

Merek sangat penting bagi keberhasilan produk. Bahkan Hermawan

Kartajaya berani mengatakan bahwa merek lebih penting dari produk itu sendiri.

Ia mengatakan bahwa pada saat membeli produk, orang cenderung membeli

mereknya. Contohnya, saat membeli mobil Kijang, yang terdapat dalam fikiran

pembeli adalah nama Kijangnya, bukan sosok produknya secara fisik (Simamora,

2001:150).

Berbicara tentang produk teh dalam kemasan botol, selama hampir satu

dekade ada satu nama yang diingat dan melekat kuat dibenak konsumen, yaitu

Sosro. Bisa dipercaya ataupun tidak, jika untuk produsen teh seperti PT Duta

Serpack Inti (DSI) kontribusi terbesar bagi perusahaan berasal dari produk teh

bubuk dan sebagaian kecil dari teh celup. Namun pada Sosro, justru konstribusi

terbesar datang dari penjualan teh botolnya. Sulit untuk mendapatkan statistik

yang pasti, namun dengan fakta nyata di lapangan dimana hampir setiap toko,

cafe, kantin, warung pinggir jalan, semuanya menjual teh botol, diperkirakan lebih

dari 90 % pemasukan Sosro adalah dari teh botol (Manurung, 2007).

Merek teh Botol Sosro merupakan sebuah merek yang telah dikenal oleh

banyak konsumen dan sudah bertahan puluhan tahun. Seiringnya waktu, merek-

merek minuman botol yang lain bermunculan. Persaingan yang ketat terlihat dari

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
17

banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di pasaran. Terdapat enam

merek teh pesaing Teh Botol Sosro dalam kemasan botol yang beredar yaitu,

Fruit Tea, TEBS, S-Tee, Frestea, Tekita, dan Indo Teh. Selain merek dalam

bentuk minuman teh, ada dua merek terbesar yang juga menjadi pesaing Teh

Botol Sosro yaitu Coca-Coca dan Pepsi. Adanya fenomena tersebut menyebabkan

pelanggan dihadapkan pada berbagai pilihan produk yang pada akhirnya bisa

memungkinkan pelanggan untuk beralih ke merek lain, terlebih lagi jika merek

tersebut membuat suatu perubahan yang menawarkan karakteristik produk yang

lebih unggul dari berbagai sudut atributnya (Ariastuti dan Antara, 2005).

PT. Sinar Sosro telah banyak mendapatkan penghargaan-penghargaan

diantaranya adalah : Indonesia Best Brand Award 2005 – Indonesia Golden Brand

2005 untuk “Teh Botol Sosro For Its Sustained and Continued Achievement Of

IBBA For 3 Years (2003-2005) In Non – Carbonated Drink Category” dari SWA

– MARS, Indonesian Costumer Loyalty Award 2006 To PT. SINAR SOSRO

Category: Non – Carbonated, Brand: SOSRO, Indonesia Best Brand Award 2007

untuk “Teh Botol Sosro For Sustained Success Abd Continued Achievment Of

IBBA For 5 Years (2003-2007) dari SWA-MARS, Indonesian Best Brand Award

for 3 Consecutive Years (2006-2008) untuk “Teh Botol Sosro”, Product Category

Packaged Ready Drink dari SWA-MARS, Top Brand Award 2009 untuk “Teh

Botol Sosro For Ready To Drink Tea-Non Bottle (Tetrapack) dari Majalah

Marketing dan Frontier Consulting (www.sosro.com)

Pesaing Sosro kini bukan hanya terbatas pada kategori minuman teh

dalam kemasan saja, melainkan melebar ke industri minuman secara umum.

Pembagian pasar untuk kategori besar industri minuman, yaitu air mineral (40%),

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
18

teh (30%), minuman ringan berkanbonisasi (20%), dan minuman lainnya seperti

jus (10%). Pasar di ketiga kategori besar industri minuman ini ternyata dikuasai

oleh para perusahaan besar, dimana pada kategori air mineral, Aqua menguasai

pasar sekitar 50%; pada kategori teh, Teh Botol Sosro menguasai pasar sekitar

90%; dan untuk kategori minuman ringan berkarbonisasi, Coca-Cola menguasai

pasar sekitar 90%. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi volume penjualan, Teh

Botol Sosro yang mendistribusikan produknya tahun 1969 telah mampu

melampaui multinasional Coca-Cola yang sudah terlebih dahulu mendistribusikan

produknya di Indonesia, yaitu sejak tahun 1930 (Djatmiko, 2005:31).

Hasil survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga riset antara lain AC

Nielsen, MARS dan SWA, sejak tahun 1999 hingga kini menunjukkan bahwa

tingkat penetrasi pasar untuk teh mencapai lebih dari 95%. Itu artinya, minuman

teh nyaris telah atau pernah dikonsumsi oleh setiap anggota masyarakat.

Menyadari akan hal itu, PT. Sinar Sosro menjangkau konsumen teh botolnya

untuk segala umur dengan cita rasa teh wangi melatinya (www.sinarharapan.co.id,

7 Oktober 2003).

PT. Sinar Sosro, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak pada

produk minuman teh telah menjadi pemimpin dalam penjualan secara nasional di

Indonesia yakni sebesar 77,7 % dari produk minuman teh lainnya (Suryadi,

2009:46). Untuk lebih memperjelas pernyataan diatas maka dapat dilihat di Tabel

1.1 berikut ini :

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
19

Tabel 1.1
Penjualan Nasional Minuman Teh Siap Minum
(dalam persentase {%})

Perusahaan Merek Minuman Teh Jumlah Penjualan

Sinar Sosro Sosro 77,7

Coca-Cola Botting Indonesia Frestea 5,1

Sinar Sosro Friut Tea 2,5

Pepsi-Cola Indobeverages TeKita 1,7

Sumber : Suryadi (2009:46)

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara merupakan salah

satu pangsa pasar yang sangat potensial dalam mengkonsumsi minuman teh dan

minuman ringan (soft drink). Ternyata mahasiswa Fakultas Hukum lebih dominan

untuk mengkonsumsi minuman Teh Botol Sosro dibandingkan minuman botol

dan minuman kotak lainnya. Hal ini dibuktikan dari hasil pra survey yang

dilakukan oleh penulis, dimana hasil pra survey menunjukkan bahwa mahasiswa

Fakultas Hukum merupakan salah satu konsumen Teh Botol Sosro dengan tingkat

konsumsi yang cukup tinggi dari minuman ringan yang lainnya. Hasil pra survey

yang menunjukkan bahwa besarnya tingkat konsumsi Teh Botol Sosro di Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara dapat dilihat di dalam Tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2
Penjualan Rata-rata Teh Botol Sosro di Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara Medan
LAMA JUMLAH PENJUALAN
PENJUALAN SOSRO COCA-COLA MEREK LAINNYA
HARIAN 2 krat 1 krat 0,5 krat
MINGGUAN 12 krat 7 krat 5 krat
BULANAN 48 krat 28 krat 20 krat
Sumber : Dari hasil wawancara dengan pengelola kantin Fakultas Hukum USU, Maret 2009

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
20

Tingkat konsumsi mahasiswa terhadap Teh Botol Sosro cukup tinggi

yang diasumsikan dari jumlah penjualan Teh Botol Sosro di Fakultas Hukum pada

tabel diatas menjadi latar belakang penulis dalam menetapkan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara sebagai tempat penelitian. Dengan judul Skripsi

penelitian : “Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap

Loyalitas Pembelian Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

perumusan masalah penelitian ini adalah : “apakah brand equity teh botol sosro

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pembelian pada

mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ?”.

C. Kerangka Konseptual

Menurut Davis, dalam Simamora (2003:50) mencatat bahwa merek yang

kuat dapat menciptakan loyalitas yang memungkinkan terjadinya transaksi

berulang. Semakin kuat merek, dimana loyalitas semakin tinggi, maka konsumen

akan lebih toleran terhadap produk atau perusahaan.

Brand equity dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam

pengambilan keputusan pembelian (Simamora, 2003:48). Apabila pembeli merasa

puas, maka akan ada kemungkinan ia akan melakukan pembelian kembali.

Komitmen untuk membeli kembali merupakan sikap yang paling penting bagi

loyalitas.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
21

Model Aaker, dalam Tjiptono (2005:40) menyatakan bahwa Brand

equity diformulasikan dari sudut pandang manajerial dan strategi korporat,

meskipun landasan utamanya adalah perilaku konsumen. Aaker menjabarkan aset

merek yang berkontribusi pada penciptaan brand equity dalam empat dimensi,

yaitu : brand awereness (kesadaran merek), perceived quality (persepsi kualitas),

brand association (asosiasi merek), dan brand loyalty (loyalitas merek).

Berdasarkan pemaparan diatas, maka kerangka pemikiran dari penelitian

ini adalah sebagai berikut :

Brand awereness (X1)

Perceived quality (X2)


Loyalitas Pembelian (Y)
Brand association (X3)

Brand loyality (X4)


Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Tjiptono (2005:40)

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah peneliti kemukakan diatas,

maka hipotesis penelitian ini adalah : “Brand equity teh botol sosro

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara”.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
22

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

Brand Equity teh botol sosro terhadap loyalitas pembelian pada mahasiswa

fakultas hukum universitas sumatera utara.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam melakukan ini adalah :

a. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini menjadi sarana aplikasi

untuk menerapkan teori pemasaran khususnya mengenai merek,

ekuitas merek, dan loyalitas pelanggan, serta lebih memahami dan

dapat mempraktekkan metode penelitian yang sistematis.

b. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola

dan mempertahankan merek tetap menjadi pilihan pelanggan

mengingat persaingan antar merek yang semakin meningkat.

c. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan, referensi, dan

perbandingan dalam penelitian merek terutama mengenai brand

equity dan loyalitas pembelian.

F. Metodologi Penelitian

1. Batasan Operasional Variabel

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis

permasalahan dalam penelitian ini, dibuat suatu batasan operasional antara lain :

a. Yang menjadi variabel dependent (X) adalah Brand Awareness (X1),

Perceived Quality (X2), Brand Association (X3), Brand Loyalty (X4).

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
23

b. Variabel dependen (Y) yaitu Loyalitas Pembelian.

2. Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah :

a. Variabel X

1. Kesadaran Merek (X1)

Menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk membeli

atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari

kategori produk tertentu.

2. Assosiasi Merek (X2)

Mencerminkan pencitraan suatu gaya hidup, manfaat, atribut

produk, geografis, harga, pesaing, selebritis dan lain-lain.

3. Persepsi Kualitas (X3)

Mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas /

keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan

maksud yang diharapkan.

4. Loyalitas Merek (X4)

Mencerminkan tingkat ketertarikan konsumen dengan suatu merek

produk dan menganggap merek tersebut penting baginya.

b. Variabel Y

5. Loyalitas Pembelian (Purchasing Loyalty)

Perilaku untuk membeli secara berulang-ulang pada suatu merek

serta meliputi tingkat komitmen akan nilai unik yang di asosiasikan

terhadap merek.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
24

3. Operasional Variabel

Tabel 1.3
Operasionalisasi Variabel
Skala
Variabel Defenisi Variabel Indikator
Pengukuran
Kesadaran Menunjukkan a. Ingatan merek Likert
merek kesanggupan seorang b. Pengenalan merek
(Brand calon pembeli untuk
Awareness) membeli atau mengingat
kembali bahwa suatu
merek merupakan bagian
dari kategori produk
tertentu.

Persepsi Mencerminkan pencitraan a. Kinerja produk Likert


kualitas suatu gaya hidup, b. Kualitas roduk
(Perceived manfaat, atribut produk,
Quality) geografis, harga, pesaing,
selebtritis dan lain-lain.

Asosiasi Mencerminkan persepsi a. Manfaat produk Likert


Merek pelanggan terhadap b. Kesesuaian harga
(Brand keseluruhan kualitas / c. Pencitraan gaya
Association) keunggulan suatu produk hidup
atau jasa layanan d. Kemampuan
berkenaan dengan maksud bersaing
yang diharapkan.

Loyalitas Mencerminkan tingkat a. Kepuasan konsumen Likert


Merek ketertarikan konsumen b. Komitmen
(Brand dengan suatu merek
Loyalty) produk dan menganggap
merek tersebut penting
baginya.

Loyalitas Perilaku untuk membeli a. Pembelian berulang Likert


Pembelian suatu produk secara secara teratur
(Purchase berulang-ulang dan b. Merekomendasikan
Loyalty) konsisten serta kepada orang lain
menunjukkan kepekaan c. Menunjukkan
terhadap berbagai hal yang kekebalan terhadap
dapat merubah perilaku pesaing
pembelian.

Sumber : Durianto, et. al, (2001)

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
25

4. Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2007:86).

Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut:

Tabel 1.4
Instrumen Skala Likert
No Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono, 2007

5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara yang berlokasi di Jalan Universitas No.4 Kampus USU Padang Bulan

Medan. Waktu penelitian ini dilakukan selama 7 (tujuh) bulan, sejak bulan

Maret sampai bulan September 2009.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
26

6. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara Program S1 Reguler angkatan 2006 sampai

dengan 2008 yang berjumlah 747 orang mahasiswa.

b. Sampel

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana

sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007:78). Kriteria

pelanggan yang dipakai untuk dijadiakan sampel dalam penelitian ini

adalah pelanggan yang pernah membeli teh botol sosro minimal 1 kali

pembelian. Rumus yang dipakai adalah dengan menggunakan rumus

Slovin (Ginting dan Situmorang, 2008:132), yaitu :

n = N
( 1 + Ne2)

Dimana : n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Taraf kesalahan = 10%

Maka jumlah sampel yang diperoleh adalah :

N = 747 = 88,19
(1 + (747 (0,1)2)

Melalui perhitungan rumus Slovin maka didapatkan jumlah sebesar 88,19,

maka angka tersebut dibulatkan sehingga diperoleh jumlah sampel

sebanyak 88 orang mahasiswa. Untuk lebih jelasnya mengenai populasi

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
27

dan sampel dalam penelitian ini, dapat dilihat pada Tabel 1.5 dan Tabel 1.6

berikut ini :

Tabel 1.5
Populasi
Tahun Jumlah Mahasiswa

2006 261 orang

2007 243 orang

2008 243 orang

Total 747 orang

Sumber : Bagian Administrasi Fakultas Hukum USU, 2009

Tabel 1.6
Sampel
Tahun Jumlah Mahasiswa

2006 30 orang

2007 29 orang

2008 29 orang

Total 88 orang

Sumber : Bagian Administrasi Fakultas Hukum USU, 2009

7. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden

terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan

memberikan daftar pertanyaan (questionare) kepada Mahasiswa

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara angkatan 2006 sampai

dengan 2008.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
28

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini

diperoleh melalui studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal,

majalah, dan internet yang dapat menjadi referensi bagi penelitian ini.

8. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan

menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data, antara lain :

a. Daftar Pertanyaan (Questionare)

Peneliti menyediakan daftar pertanyaan yang akan diisi oleh

responden yang menjadi sampel penelitian.

b. Wawancara (Interview)

Peneliti melakukan wawancara langsung dengan mahasiswa Fakultas

Hukum USU yang menjadi sampel penelitian.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data melalui buku, jurnal,

majalah, internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi

peneliti.

9. Metode Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif

Merupakan metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah,

dan menyajikan data sehingga diperoleh gambaran yang jelas

mengenai masalah yang diteliti.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
29

b. Metode Analisis Statistik

Untuk melihat hubungan pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat penulis menggunakan analisis :

1. Regresi Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi

linier berganda.

Persamaan yang digunakan adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Keterangan :

Y : Loyalitas Pembelian

a : Konstanta

b1,b2,b3,b4 : Koefisien regresi berganda

X1 : Kesadaran Merek (Brand Awereness)

X2 : Persepsi Kualitas (Perceived Quality)

X3 : Asosiasi Merek (Brand Asssociation)

X4 : Loyalitas Merek (Brand Loyalty)

e : Standar error

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah

didapat setelah penelitan merupakan data yang valid dan alat ukurr

yang digunakan (kuesioner) (Sugiono, 2007:109). Uji Reliabilitas

dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

(kuesioner) menujukkan konsitensi dalam mengukur gejala yang

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
30

sama (Sugiono, 2007:110). Uji validitas dan reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan bantuan program software SPSS

(Statistic and Service Solution) 16.0 for windows.

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah

sebagai berikut :

a. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid.

b. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Kriteria dalam menentukan reliabilitas suatu kuesioner adalah

sebagai berikut :

a. Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan

dinyatakan reliabel.

b. Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan

dinyatakan tidak reliabel.

3. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh brand equity terhadap loyalitas

pembelian maka dilakukan dengan menggunakan yaitu :

a. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara parsial (individual) terhadap

variasi variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah :

Ho : b1 = 0 Artinya brand equity sebagai variabel bebas tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pembelian.

Ha : b1 ≠ 0 Artinya brand equity sebagai variabel bebas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pembelian.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
31

Kriteria pengambilan keputusannya adalah :

H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 %

Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5 %

b. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah :

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah :

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika

koefisien determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu)

menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y,

dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati

nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
32

adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang

digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh varibel bebas

yang diteliti terhadap variabel terikat.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
33

BAB II

URAIAN TEORETIS

A. Penelitian Terdahulu

Yuandari (2006) dengan judul “Pengaruh Brand Equity Air Mineral Aqua

Terhadap Keputusan Pembelian Warga Kompleks Johor Indah Permai Medan”

dengan sampel 88 rumah tangga. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa Brand

Equity yang terdiri dari Brand Awareness, Perceived Association, Perceived

Quality, dan Brand Loyalty berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian air mineral aqua kemasan galon oleh konsumen dengan nilai R sebesar

0,637 dan R square 0,406.

Yuni (2007) dengan judul “Pengaruh Brand Equity Pasta gigi Pepsodent

Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus Pada Asrama Putri USU Medan)”

dengan sampel 68 orang mahasiswa. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa

Brand Awareness (kesadaran merek), Perceived Quality (persepsi kualitas), dan

Brand Loyalty (loyalitas merek) berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

pasta gigi pepsodent di asrama Putri USU Medan. Sementara Brand Association

(asosiasi merek) berpengaruh negatif. Dari hasil perhitungan data diperoleh nilai

variabel Brand Awareness (X1) sebesar 0,289, nilai variabel Perceived Quality

(X2) sebesar 0,505, nilai variabel Brand Association (X3) sebesar -9,191, dan nilai

variabel Brand Loyalty (X4) sebesar 1,251. Sementara nilai konstanta (a) sebesar -

5,839, sehingga diperoleh persamaan regresi linier berganda : Y = -5,839 + 0,289

X1 + 0,505 X2 – 0,191 X3 + 1,251 X4.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
34

B. Merek

Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah

“tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan

warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan

digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”. Definisi ini memiliki

kesamaan dengan definisi versi American Marketing Association yang

menekankan peranan merek sebagai identifier dan differentiator. Kedua definisi

tersebut menjelaskan secara teknis apabila seorang pemasar membuat nama, logo

atau simbol baru untuk sebuah produk baru, maka ia telah menciptakan sebuah

merek. (Tjiptono, 2005:2).

Menurut Keller , merek adalah produk yang mampu memberikan dimensi

tambahan yang secara unik membedakannya dengan produk-produk lain yang

dirancang untuk memuaskan kebutuhan serupa. Merek mencerminkan

kesuluruhan persepsi dan perasaan konsumen mengenai atribut dan kinerja

produk, nama merek dan maknanya, dan perusahaan yang diasosiasikan dengan

merek yang bersangkutan (Tjiptono, 2005:19).

1. Tujuan Merek

Tjiptono dan Diana (2000:39) menyatakan bahwa penggunaan merek

memiliki berbagai macam tujuan, yaitu :

a. Sebagai identitas perusahaan yang membedakannya dengan produk

pesaing, sehingga pelanggan mudah mengenali dan melakukan pembelian

ulang.

b. Sebagai alat promosi yang menonjolkan daya tarik produk (misalnya

dengan bentuk desain dan warna-warni yang menarik).

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
35

c. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan

kualitas, serta citra prestise tertentu kepada konsumen.

d. Untuk mengendalikan dan mendominasi pasar. Artinya, dengan

membangun merek yang terkenal, bercitra baik, dan dilindungi hak

eksklusif berdasarkan hak cipta / paten, maka perusahaan dapat meraih dan

mempertahankan loyalitas konsumen.

2. Makna dan Tipe Merek

Tjiptono dan Diana (2000:40) menjelaskan dalam suatu merek terkandung

6 (enam) macam makna, yaitu :

a. Atribut

Merek menyampaikan atribut-atribut tertentu, misalnya Mercedes

mengisyaratkan tahan lama (awet), mahal, desain berkualitas, nilai jual

kembali yang tinggi, cepat dan sebagainya.

b. Manfaat

Merek bukanlah sekedar sekumpulan atribut, sebab yang dibeli oleh

konsumen adalah manfaat, bukanya atribut.

c. Nilai-nilai

Merek juga menyatakan nilai-nilai yang dianut produsennya. Contohnya

Mercedes mencerminkan kinerja tinggi, keamaan dan prestise.

d. Budaya

Dalam merek terkandung pula budaya tertentu.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
36

e. Kepribadian

Merek bisa pula meproyeksikan kepribadian tertentu. Apabila suatu merek

divisualisasikan dengan orang, binatang, atau suatu proyek, apa yang akan

terbayangkan.

f. Pemakai

Merek juga mengisyaratkan tipe konsumen yang membeli atau

menggunakan produknya.

Menurut Tjiptono dan Diana (2000:42) agar suatu merek dapat

mencerminkan makna-makna yang ingin disampaikan, maka ada beberapa

persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu :

- Merek harus khas atau unik

- Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan

pemakaiannya

- Merek harus menggambarkan kualitas produk

- Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat

- Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di Negara dan dalam

bahasa lain

- Merek harus dapat menyesuaikan diri dengan produk-produk baru yang

mungkin ditambahkan ke dalam lini produk

Whitwell, dalam Tjiptono (2005:22) menerangkan bahwa pemahaman

mengenai peran merek tidak bisa dipisahkan dari tipe-tipe utama merek, karena

masing-masing tipe memiliki citra merek yang berbeda. Ketiga tipe tersebut

meliputi :

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
37

1. Attribute brands

Yakni merek-merek yang memiliki citra yang mampu

mengkomunikasikan keyakinan / kepercayaan terhadap atribut fungsional

produk. Kerapkali sangat sukar bagi konsumen untuk menilai kualitas dan

fitur secara obyektif atas begitu banyak tipe produk, sehingga mereka

cenderung memiliki merek-merek yang dipersepsikan sesuai dengan

kualitasnya.

2. Aspirational brands

Yaitu merek-merek yang menyampaikan citra tentang tipe orang yang

membeli merek yang bersangkutan. Citra tersebut tidak banyak

mengandung produknya, tetapi justru lebih banyak berkaitan dengan gaya

hidup yang didambakan. Keyakinan yang dipegang konsumen adalah

bahwa dengan memiliki merek semacam ini, akan tercipta asosiasi yang

kuat antara dirinya dengan kelompok aspirasi tertentu. Dalam hal ini,

status, pengakuan sosial, dan identitas jauh lebih penting daripada sekedar

nilai fungsional produk.

3. Experience brands

Mencerminkan merek-merek yang menyampaikan citra asosiasi dan emosi

bersama (shared associations and emotionals). Tipe ini memiliki citra

melebihi sekedar aspirasi dan lebih berkenaan dengan kesamaan filosofi

antara merek dan konsumen individual. Kesuksesan sebuah experience

brands ditentukan oleh kemampuan merek bersangkutan dalam

mengekspresikan individualitas dan pertumbuhan personal.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
38

Berdasarkan hasil riset dan konsultasi yang dilakukan selama beberapa

tahun, Aaker, dalam Tjiptono dan Diana (2000:47) mengemukakan sepuluh

pedoman untuk membangun merek yang unggul. Pedoman tersebut meliputi :

1. Brand identity

Sebagaimana halnya manusia, merek pun perlu memiliki identitas.

Identitas ini akan memberikan arah, tujuan, dan makna bagi merek yang

bersangkutan. Berdasarkan definisinya, identitas merek merupakan

serangkaikan asosiasi merek yang unik yang ingin diciptakan dan

dipertahankan oleh perancang merek yang bersangkutan.

2. Value proposition

Proposisi nilai suatu merek adalah pernyataan mengenai manfaat

fungsional, emosional, dan ekspresi diri tersebut yang dapat memberikan

nilai kepada pelanggan.

3. Brand position

Bagi setiap merek, perusahaan wajib menciptakan posisi merek yang bisa

memberikan pedoman yang jelas bagi mereka yang mengimplementasikan

program komunikasi pemasaran.

4. Execution

Perusahaan harus melaksanakan program komunikasi pemasaran yang

telah disusun agar program tersebut tidak sekedar menjadi sasaran yang

tidak ada artinya, melainkan bisa sukses gemilang dan bertahan lama.

5. Concistency over time

Identitas merek, posisi merek, dan pelaksanaannya secara konsisten

sepanjang waktu patut dijadikan sebagai tujuan.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
39

6. Brand system

Bila suatu perusahaan memiliki beberapa merek, maka di antara portofolio

merek tersebut harus ada konsistensi dan sinergi.

7. Brand leverege

Perusahaan hendaknya hanya melakukan perluasan merek dan penyusunan

permohonan program co-branding jika identitas merek dapat digunakan

dan diperkuat.

8. Tracking brand equity

Ekuitas merek harus dipantau sepanjang waktu, termasuk awareness,

perceived quality, loyalitas merek, dan terlebih-lebih asosiasi merek.

9. Brand responsibility

Setiap perusahaan perlu menugaskan seorang manajer merek yang dapat

menciptakan identitas dan posisi merek tersebut, serta mengkoordinasikan

pelaksanaannya diantara berbagai unit organisasi, media, dan pasar.

10. Invest in brand

Setiap perusahaan wajib melakukan investasi dalam merek-mereknya

secara berkesinambungan, bahkan dalam situasi sasaran finansialnya

belum tercapai.

C. Brand Equity

Brand equity adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan

dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai

yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para

pelanggan perusahaan (Aaker, 1997:22).

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
40

1. Dimensi Brand Equity

Aaker, dalam Tjiptono dan Diana (2000:43) mengelompokkan brand

equity dalam lima dimensi, yaitu :

a. Brand Awareness (Kesadaran Merek)

Kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat bahwa sebuah

merek merupakan anggota dari kategori produk tertentu.

b. Perceived Quality (Persepsi Kualitas)

Merupakan penilaian konsumen terhadap keunggulan atau superioritas

produk secara keseluruhan. Oleh sebab itu, perceived quality didasarkan

pada evaluasi subyektif konsumen (bukan manajer atau pakar) terhadap

kualitas produk.

c. Brand Association (Asosiasi Merek)

Yakni segala sesuatu yang terkait dengan memori terhadap sebuah merek.

Asosiasi itu bisa berupa atribut produk, jurubicara seseorang, atau simbol

tertentu. Asosiasi merek dikendalikan oleh identitas merek. Asosiasi

merek yang kuat dapat membantu pelanggan memproses dan menerima

informasi, menjadi alasan untuk membeli, serta menciptakan sikap atau

perasaan positif terhadap merek yang bersangkutan.

d. Brand Loyalty (Loyalitas Merek)

Merupakan dimensi inti dari ekuitas merek. Pelanggan yang loyal akan

menjadi hambatan masuk bagi para pesaing, memungkinkan ditetapkannya

harga, tersedianya waktu untuk menanggapi inovasi dari pesaing, dan bisa

menjadi benteng pelindung dari kemungkinan kompetisi harga.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
41

2. Pengukuran Brand Equity

Pengukuran brand equity sangat tergantung pada konseptualisasinya.

Feldwick, dalam Tjiptono (2005:47) mengelompokkan berbagai makna brand

equity ke dalam tiga kategori berikut :

a. Brand value

Yaitu nilai total sebuah merek sebagai aset terpisah. Kebutuhan akan

penilaian merek dalam konteks ini biasanya dipicu oleh dua sistem utama:

(1) Penentuan harga saat sebuah merek dijual.

(2) Penentuan nilai merek sebagai aset intangible dalam laporan neraca

perusahaan.

b. Brand strength

Yaitu ukuran menyangkut seberapa kuat konsumen “terikat” dengan

merek tertentu. Ukuran ini sekaligus merefleksikan permintaan relatif

konsumen terhadap sebuah merek. Fokus utamanya lebih pada

kemampuan merek kuat untuk membebankan harga lebih mahal (harga

premium) dan mewujudkan sensitivitas lebih rendah terhadap kenaikan

harga dibandingkan pesaing.

c. Brand Image

Yakni deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek

tertentu dan bagaimana konsumen memandang merek dengan sangat

positif.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
42

Menurut Feldwick, dalam Tjiptono (2005:49), brand value lebih

mencerminkan situasi transaksi bisnis aktual atau dugaan / rekaan, sementara

brand strength berfokus pada konsumen. Dalam praktik, brand strength dan

brand image kerapkali disebut pula costumer brand equity.

Srivastava dan Shocker, dalam Tjiptono (2005:49) berpendapat bahwa

konsep brand equity mencakup dua konstruk multi-dimensional yang saling

terkait: brand strength dan brand value. Dalam hal ini, brand value merupakan

ukuran finansial yang tergantung pada kekuatan saat ini dan prospek merek di

masa datang, serta kesesuaian merek (sinerji atau joint effidiency) dengan

portofolio produk dan tujuan perusahaan.

3. Manfaat Brand Equity

Bagi perusahaan, ekuitas merek memiliki potensi untuk menambah nilai

dengan lima cara (Simamora, 2003:48), yaitu :

a. Ekuitas merek dapat memperkuat program memikat para konsumen baru,

atau merangkul kembali konsumen lama.

b. Empat dimensi ekuitas merek dapat menguatkan loyalitas merek dan nama

yang terkenal dapat memberikan alasan untuk membeli dan dapat

mempengaruhi kepuasan pelanggan.

c. Ekuitas merek memungkinkan margin yang lebih tinggi dengan menjual

produk pada harga optimun (premium pricing) dan mengurangi

ketergantungan pada promosi.

d. Ekuitas merek dapat memberikan dorongan bagi keseluruhan distribusi.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
43

D. Loyalitas Pembelian

1. Definisi Loyalitas Pembelian

Oliver, dalam Suryandari (2008) mendefenisikan “loyalitas adalah

komitmen pelanggan yang tinggi untuk berlangganan kembali atau melakukan

pembelian ulang produk / jasa yang disukai secara konsisten di masa yang akan

datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai

potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku”.

Menurut Tjiptono, perilaku pembelian berulang seringkali dihubungkan

dengan loyalitas merek (brand loyalty). Akan tetapi ada perbedaan diantara

keduanya. Bila loyalitas merek mencerminkan komitmen psikologis terhadap

merek tertentu, maka perilaku pembelian berulang semata-mata menyangkut

pembelian merek tertentu yang sama secara berulang kali. Dengan kata lain,

perilaku pembelian ulang tidak merefleksikan loyalitas merek. Karena bisa jadi

seorang konsumen sangat menyukai suatu merek namun ia tidak loyal terhadap

merek tersebut.

Chaudhuri dan Holbrook, dalam Irawan (2005) mendefenisikan loyalitas

pembelian adalah perilaku untuk membeli secara berulang-ulang pada suatu

merek serta meliputi tingkat komitmen akan nilai unik yang di asosiasikan

terhadap merek.

Griffin (2003:31) memberikan definisi bahwa pelanggan yang

digolongkan loyal adalah :

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
44

a. Melakukan pembelian berulang secara teratur

b. Membeli antarlini produk dan jasa

c. Mereferensikan kepada orang lain

d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing

2. Loyalitas dan Siklus Pembelian

Setiap kali pelanggan membeli, ia bergerak melalui siklus pembelian.

Langkah-langkah yang dilewati pelanggan tersebut (Griffin, 2003:18) adalah :

a. Kesadaran

Pada tahap ini pelanggan mulai membentuk “pangsa pikiran” yang

dibutuhkan untuk memposisikan produk sebagai produk yang lebih unggul

dari pesaing. Timbulnya kesadaran bisa melalui iklan konvensional (raido,

TV,surat kabar), iklan di website, komunikasi word of mouth dan lain-lain.

b. Pembelian Awal

Pembelian pertama kali merupakan pembelian percobaan, disini

perusahaan dapat menanamkan kesan positif maupun negatif kepada

pelanggan.

c. Evaluasi pasca pembelian

Setelah pembelian dilakukan, pelanggan secara sadar atau tidak sadar akan

mengevaluasi transaksi. Bila merasa puas atau tidak begitu kecewa dengan

produk yang dibelinya, maka keputusan untuk membeli kembali mungkin

terjadi.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
45

d. Keputusan untuk membeli kembali

Komitmen untuk membeli kembali merupakan sikap yang paling penting

bagi loyalitas. Ini muncul bila pelanggan telah memiliki ikatan emosional

yang kuat dengan produk.

e. Pembelian kembali

Pelanggan yang benar-benar loyal menolak pesaing dan membeli kembali

produk yang sama kapan saja dibutuhkan.

3. Jenis Loyalitas

Griffin (2003:22) menyatakan jenis loyalitas yang berbeda muncul bila

ketertarikan rendah dan tinggi diklasifikasikan silang dengan pola pembelian

ulang yang rendah dan tinggi.

a. Tanpa loyalitas

Secara umum, perusahaan harus menghindari membidik para pembeli jenis

ini karena mereka tidak akan pernah menjadi pelanggan yang loyal.

b. Loyalitas yang lemah

Ketertarikan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang

tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty). Pelanggan ini

membeli karena kebiasaan, faktor nonsikap dan faktor situasi merupakan

alasan utama membeli.

c. Loyalitas tersembunyi

Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat pembelian

berulang yang rendah menunjukkan loyalitas tersembunyi (latent loyaltty).

Disini pengaruh situasi yang akan menentukan pembelian berulang.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
46

d. Loyalitas premium

Jenis loyalitas ini paling dapat ditingkatkan. Terjadi bila ada tingkat

ketertarikan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang juga tinggi.

Pada tingkat preferensi paling tinggi tersebut, orang bangga karena

menemukan dan menggunakan produk dan senang membagi pengetahuan

mereka dengan rekan dan keluarga.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
47

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan.

Sosro yang sudah dikenal di masyarakat, sebenarnya merupakan singkatan

dari nama keluarga yaitu Sosrodjojo yang mulai merintis usaha Teh Wangi Melati

pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Siawi. Teh Wangi

Melati yang diperkenalkan pertama sekali itu bermerek Cap Botol. Pada tahun

1965, Teh Wangi Melati merek Cap Botol yang sudah terkenal di daerah Jawa

mulai diperkenalkan di Jakarta. Pada waktu itu, teknik mempromosikan Teh

Wangi Melati merek Cap Botol di Jakarta dinamakan strategi Promosi Cicip Rasa

dimana secara rutin beberapa staf yang dikoordinir oleh Bapak Soetjipto

Sosrodjojo mendatangi tempat-tempat keramaian dengan menggunakan mobil dan

alat-alat propaganda seperti memutar lagu-lagu untuk menarik perhatian dan

mengumpulkan penonton. Setelah berhasil mengumpulkan penonton yang cukup

banyak, penonton yang ada tersebut dibagikan secara Cuma-Cuma contoh Teh

Wangi Melati merek Cap Botol (sekarang disebut teknik Sampling). Setelah itu,

staf yang ada juga mendemokan cara menyeduh Teh Wangi Melati merek Cap

Botol untuk kemudian dibagikan agar dapat dicicipi langsung oleh penonton

sehingga mereka yakin bahwa ramuan Teh Wangi Melati merek Cap Botol adalah

teh yang memiliki mutu dan kualitas yang baik. Teknik merebus teh langsung di

tempat keramaian itu ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga

menimbulkan kendala. Penonton yang sudah berkumpul menjadi tidak sabar dan

banyak yang meninggalkan arema demo sebelum sempat mencicipi seduhan teh

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
48

tersebut. Untuk menanggulangi kendala tersebut maka sebelum dibawa ke tempat

keramaian Teh Wangi Melati merek Cap Botol diseduh terlebih dahulu di kantor

dan dimasukkan ke dalam panic untuk kemudian dibawa dengan kendaraan

menuju tempat-tempat keramaian untuk dipromosikan.

Teknik yang kedua ini juga masih mengalami kendala, yaitu air teh yang

dibawa dalam panic banyak yang tertumpah sewaktu dalam perjalanan karena

kondisi kendaraan dan jalan-jalan di Jakarta pada saat itu belum sebaik sekarang.

Akhirnya ditempuh cara lain, yaitu air teh yang telah diseduh dikantor kemudian

diletakkan didalam botol-botol bekas limun/kecap yang telah dibersihkan terlebih

dahulu untuk selanjutnya dibawa ke lokasi kegiatan promosi Cicip Rasa

berlangsung. Ternyata cara yang ketiga ini berjalan dengan baik dan terus dipakai

selama bertahun-tahun.

Akhirnya pada tahun 1969 muncul gagasan menjual air teh siap minum

dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol Sosro. Merek tersebut dipakai

untuk mendompleng merek teh seduh Cap Botol yang sudah lebih dahulu popular

dan mengambil bagian dari nama belakang keluarga Sosrodjojo. Untuk

kemunculan desain botol pertama, adalah pada tahun 1970 dan desain botol tidak

berubah, lebih dari 2 tahun. Untuk desain botol kedua yaitu pada tahun 1972 juga

bertahan sampai dengan 2 tahun. Dan pada tahun 1974, dengan didirikannya PT.

Sinar Sosro di kawasan Ujung Menteng (waktu itu masuk wilayah Bekasi, tetapi

sekarang masuk wilayah Jakarta), maka desain botol Teh Botol Sosro berubah dan

bertahan sampai sekarang. Pabrik tersebut, merupakan pabrik teh siap minum

dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan pertama di dunia.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
49

B. Filosofi Sosro

Sejak Generasi – I, Keluarga Sosro memiliki satu filosofi yang mulia dan

selalu diterapkan pada setiap aktivitas bisnisnya. Filosofi tersebut adalah “NIAT

BAIK”. NIAT BAIK ini kemudian dijabarkan kepada produk-produk yang

dihasilkan (yang pada saat itu Teh Botol Sosro), yaitu bahwa produk-produk

Sosro tidak membahayakan kesehatan. Tidak membayakan kesehatan dapat

dijabarkan kembali bahwa produk Sosro tidak menggunakan bahan pengawet,

tidak menggunakan pemanis buatan dak tidak menggunakan zat pewarna. NIAT

BAIK ini juga diterapkan pada proses produksi Sosro sehingga proses produksi

yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk Sosro

dapat dikonsumsi segala usia sepanjang hari.

Gambar 3.1 Filosofi Sorso


Sumber : www.sosro.com

C. Visi dan Misi

Teh Botol Sosro ada dan menjadi besar karena Visi – Misi yang jelas,

intuisi bisnis yang brilian, keuletan dan strategi Marketing yang handal serta

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
50

didukung dengan jalur distribusi yang luar biasa. Dimana yang menjadi Visi dan

Misi Perusahaan Sorso yaitu :

Visi Teh Botol Sosro ialah : “Menjadi perusahaan minuman yang dapat

melepaskan rasa dahaga konsumen, kapan saja, di mana saja, serta memberikan

nilai tambah kepada semua pihak yang terkait”.

Misi Teh Botol Sosro ialah :

1. Melahirkan merek dan produk minuman baru, baik yang berbasis teh,

maupun non teh, dan menjadikannya pemimpin pasar dalam kategori

masing-masing.

2. Membangun dan pemimpin jaringan distribusi.

3. Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap pertumbuhan jangka

panjang, baik dalam volume penjualan maupun penciptaan pelanggan.

4. Membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin yang sesuai

dengan nilai-nilai utama perusahaan.

5. Memberikan kepuasan kepada para pelanggan.

6. Menyumbang devisa ke Negara.

D. Produk Sosro

Perusahaan Sosro dalam menjalankan penjualannya, memproduksi banyak

produk minuman baik dalam kemasan botol, tetra, kaleng, maupun dalam

kemasan. Semua produk yang dihasilkan memiliki masing-masing cita rasa yang

khas. Beberapa produk itu antara lain :

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
51

Tipe Kemasan : Botol


Volume (Netto) : 220 ml/ botol
Jenis Produk : Teh Wangi Melati
Ketahanan Produk : 1 Tahun
Target Segmen : Semua Umur
Kemasan Luar : Krat Plastik
1 krat = 24 botol

Kemasan : Botol
Volume (Netto) : 235 ml/ botol
Jenis Produk :- Rasa Apel, Lemon dan
Aneka Rasa Buah
Ketahanan Produk : 1 Tahun
Target Segmen : Remaja
Kemasan Luar : Krat Plastik
1 krat = 24 botol

Tipe Kemasan : Kemasan Tetra Slim


Volume (Netto) : 200 ml/ kemasan dan
250 ml/ kemasan
Jenis Produk : Teh Wangi Melati
Ketahanan Produk : 1 Tahun
Target Segmen : Semua Umur
Kemasan Luar : Karton berombak lapis dua
1 karton = 24 kemasan
Maks. 10 susun

Kemasan Tetra Genggam


Volume (Netto) : 200 ml/ kemasan
Jenis Produk : Rasa Apel, Lemon, Aneka Buah,
Orange, Strawberry dan Jambu Klutuk
Ketahanan Produk : 1 Tahun
Target Segmen : Remaja
Kemasan Luar : Karton berombak lapis dua
1 karton = 24 kemasan @ 200 ml
Maks. 7 susun

Tipe Kemasan : Kaleng


Volume (Netto) : 318 ml/ kaleng
Jenis Produk : Rasa Apel, Lemon, Aneka Buah,
Orange, Strawberry dan Jambu Klutuk
Ketahanan Produk : 2 Tahun
Target Segmen : Remaja
Kemasan Luar : Karton berombak lapis dua
1 karton = 24 kemasan @ 318 ml
Maks. 10 susun

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
52

Disamping itu, PT. Sosro juga memproduksi Teh Celup Sosro yang non

envelope dan yang evelope. Teh Celup Sosro non evelope terdiri dari Kemasan Isi

5 Tea bags, Kemasan Isi 10 Tea bags, Kemasan Isi 15 Tea bags, Kemasan Isi 30

Tea bags, dan Kemasan Isi 50 Tea bags. Sedangkan Teh Celup Sosro enveloped

terdiri dari Green Tea, Black Tea, dan Jasmine Tea.

E. Perkembangan Usaha Sosro

Perkembangan usaha perusahaan ini diawali dengan :

1. Bahan Baku

Bahan baku Teh Sosro dipilih hanya dari pucuk daun Teh terpilih dan

terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri. Untuk produk Teh Botol

Sosro misalnya, bahan baku yang digunakan adalah daun Teh Hijau terbaik

kualitas Peko yang dicampur dengan bunga melati (atau lebih dikenal dengan

Jasmine Tea), dan campuran gula pasir terbaik yang memiliki standard warna,

rasa dan ukuran yang dikontrol ketat. Adapun pengolahannya, dengan

menggunakan mesin paling modern dari Jerman yang dilakukan untuk

menghasilkan produk terbaik dengan kualitas terjaga.

2. Perkebunan

Untuk mendapatkan bahan baku terbaik dengan kualitas unggul, maka

Sosro memiliki perkebunan Teh affiliasi yang tersebar dibeberapa wilayah di jawa

Barat yaitu :

a. Di Garut dengan luas 455 hektar dengan ketinggian 1.ooo sampai

dengan 1.250 meter diatas permukaan laut.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
53

b. Di Tasikmalaya dengan luas 732 hektar dengan ketinggian 800 sampai

dengan ketinggian 800 sampai dengan 950 meter diatas permukaan laut.

c. Di Cianjur dengan luas 400 hektar dengan ketinggian 1.000 sampai

dengan 1.250 meter diatas permukaan laut.

3. Pabrik Sosro

Sosro memiliki beberapa pihak yang tersebar dipulau Jawa dan Sumatera,

yaitu :

1. Pabrik Produk Teh Botol Sosro, berada di Jakarta (Cakung), Pandeglang –

Jawa Barat, Ungaran – Jawa Tengah, Surabaya – Jawa Timur dan Medan

Sumatera Utara.

2. Pabrik Peracikan Teh Wangi Melati, berada di Slawi – Jawa Tengah.

3. Pabrik kemasan Tetra, Kaleng, dan Air Mineral berada di Tambun –

Bekasi. Sedangkan pabrik yang masih dalam tahap perencanaan dan

pembangunan berada di Cibitung – Jawa Barat dan Gianyar – Bali.

4. Kemasan Produk Sosro dan Peta Distribusi Nasional – Internasional

Sosro saat ini sudah memiliki beberapa aneka jenis produk dan kemasan

dari Teh Seduh, Teh Celup, Teh Siap Minum sampai Teh Siap Minum Bercitarasa

Buah. Karena mendapatkan dukungan dari sistem distribusi yang canggih, maka

produk-produk Sosro berhasil menjangkau konsumen diseluruh pelosok provinsi

di Indonesia. Menghadapi era globalisasi, Sosro sudah siap bereksperiman ke

pasar internasional karena produk-produknya memenuhi kualitas internasional.

Dan dengan mempersiapkan jaringan Internasional seperti negara-negara ASEAN,

Australia dan Wilayah Timur Tengah sebagai tujuan ekspor produk Sosro.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
54

5. Sertifikasi Produk

Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam mendapatkan

produk terbaik dengan mutu tetap terjaga, maka Sosro melakukan langkah

sertifikasi produk. Saatini, setiap produk Sosro dijamin HALAL oleh Departemen

Agama RI dengan dengan standar higienis yang dijamin oleh Departemen

Kesehatan. Adapun kualitas pengolahan dan produknya terjaga melalui sertifikasi

ISO 9002. Sosro juga menyadari bahwa kualitas setiap produknya bisa terjaga

apabila dihasilkan dari lingkungan yang baik. Tanggung jawab

Sosro terhadap lingkungan, dilakukan dengan melalui Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL) yang selalu dilakukan pada saat membangun pabrik baru

atau menambah kapasitas yang ada. Sistem “Waste Water Treatment” yang

canggih juga dibangun, sehingga air yang dibuang aman untum lingkungan.

F. Distribusi Teh Botol Sosro dan Fruit Tea Sosro Untuk Wilayah Nasional

dan Internasional

Produk Teh Botol Sosro dan Fruit Tea Sosro memiliki tingkat distribusi

wilayah yang cukup luas di seluruh wilayah mulai dari Aceh sampai wilayah Nusa

Tenggara. Jalur distribusi yang dimiliki perusahaan ini semakin kuat ditandai

dengan distribusi yang mencatatkan produk PT. SINAR SOSRO tidak hanya

untuk konsumsi dalam negeri tetapi juga Luar Negeri. Seperti dicantumkan dalam

Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 berikut ini :

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
55

Tabel 3.1
Distribusi Teh Botol Sosro dan Friut Tea Sosro
Untuk Wilayah Nasional
WILAYAH DISTRIBUSI ALAMAT
Wilayah Jakarta dan Sekitarnya Jl. Raya Bekasi km 30 Kel. Medan Satria Bekasi 17132
Wilayah Jawa Barat I Jl. Soekarno Hatta 325 Bandung 40235
Wilayah Jawa Barat II Jl. Merdeka km 2 no.125 Cimon Tanggerang 15114
Wilayah Jawa Tengah Jl. Siliwangi no.642 Semarang 50148
Wilayah Jawa Timur Jl. Letjen Sutoyo no.49-51 Waru – Sidoarjo 61256
Wilayah Bali – Nusa Tenggara Jl. Raya Puputan no.106 Kuta – Bali
Wilayah Sumatera – Batam Jl. Kol. Yos Sudarso km 6,9 Tanjung Mulia – Medan
Wilayah Kalimantan Timur Jl. H. Adam Malik no.11 RT 20/RW 07 Karang Asem
Wilayah Kalimantan Barat Jl. Gusti Hamzah 37 (d/h Pancasila) Pontianak
Wilayah Sulawesi Selatan Jl. Bulu Saraung 6 no.16 Ujung Pandang 90115
Wilayah Sulawesi Utara Jl. BW Lapian V no.91 Manado
Sumber : www.sosro.com

Tabel 3.2
Distribusi Teh Botol Sosro dan Friut Tea Sosro
Untuk Wilayah Internasional
WILAYAH DISTRIBUSI ALAMAT
State Queensland, State of New South PONTIAC TRADING CO PTY Unit 3 and 4,2
Wales, State of Victoria, State of Burrows Rd South St. Peters, NSW 2004 Sydney
South Australia, State of Tasmania – Australia
State of Western Australia, State of CITYMART ORIENTAL MERCHANT 133
Nortern Teritory, State of Chrismas Murray Street Perth, Western Australia 6000
and Cocos Island
Vietnam Ben Thanh Inc. (Sunimex) 71-79 Dong Khoist,
1st Dist. Hochiminh City Vietnam
Brunei Darussalam KINGSTON BEVERAGE CREAMERY SDN
BHD Lot no.3-6, Beribi Industrial Complex
Jalan Gadong BE 1118 Negara Brunei
Darussalam
State of California, USA EMPIRE INTERNATIONAL 1351 E. Chief
Privado Ontario, CALIFORNIA 91761
Sumber : www.sosro.com

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
56

G. Proses Produksi Teh Botol Sosro

Teh Botol Sosro yang kita kenal sekarang memiliki aroma dan cita rasa

yang khas disbanding jenis minuman botol lainnya. Cara pembuatannya sederhana

dengan bahan baku utamanya hanya menggunakan teh wangi (jasmine tea), gula

pasir dan air.

1. Deskripsi

Produk Teh Botol Sosro, terbuat dari seduhan Teh Wangi Melati, difilter

dan dicampur dengan sirup gula cair yang diperoleh dengan melarutkaan gula

pasir putih.

2. Bahan Baku

Bahan baku produk Teh Botol Sosro hanya terdiri dari :

- Teh Wangi Melati (Jasmine Tea)

- Gula Pasir, dan

- Air

Bahan bauk Teh Botol Sosro hanya dari pucuk daun Teh terpilih dan

terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri. Untuk Produk Teh Botol

Sosro misalnya, bahan baku yang digunakan adalah daun Teh Hijau terbaik

kualitas Peko yang dicampur dengan bunga melati (atau lebih dikenal dengan

Jasmine Tea), dan campuran gula pasir terbaik yang memiliki standard warna,

rasa dan ukuran yang dikontrol ketat. Proses pembuatnya terdiri dari lima tahapan

sepeti pada gambar berikut :

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
57

Gambar 3.2 Proses Produksi Teh Botol Sosro


Sumber : www.sosro.com

Tahap I : Penyeduhan TEH

Teh Wangi Melati, diseduh di dalam tangki ekstraksi dengan air mendidih yang

sudah melalui proses filtrasi dan pemanasan. Setelah proses penyeduhan The

selesai, maka Teh Cair Pahit ( TCP ) hasil seduhan tersebut dilewatkan ke filter

cosmos dan ditampung di tangki pencampuran ( Mixing Tank ).

TAHAP II : Pelarutan Gula

Gula pasir putih, dilarutkan dengan air panas di tangki pelarutan gula sampai

menjadi sirup gula. Sirup Gula ini kemudian difilter dan dipompa kedalam tangki

penampungan.

TAHAP III : Pencampuran

Dari tangki penampungan, sirup gula dipompa ke tangki pencampuran hingga

kadar gula untuk Teh Cair Manis ( TCM ) mencapai standar yang telah

ditentukan.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
58

TAHAP IV : Pemanasan Teh Cair Manis

Teh Cair Manis ( TCM ) adalah hasil pencampuran Teh Cair Pahit ( TCP ) dengan

sirup gula yang kemudian dipompa ke unit pasteurisasi ( Proses Pemanasan ).

Pada proses ini TCM dipanaskan dengan Heat Exchanger (Pemanas Tidak

Langsung) hingga mencapai temperatur diatas 90° C.

TAHAP V : Pengisian Dalam Botol

Dari unit pasteurisasi ini TCM dipompa ke mesin pengisi botol. Di stasiun ini,

TCM dengan temperatur diatas 90° C diisi kedalam botol panas yang sudah dicuci

dan steril, sehingga bebas dari kuman. Dalam keadaan panas, botol langsung

ditutup, diangkut dan dibiarkan dingin dengan sendirinya. Oleh karena itu, TBS

(Teh Botol Sosro) tetap segar dan tahan lama walaupun tanpa penambahan bahan

pengawet selama kerapatan botol terjamin.

Berdasarkan hasil pengolahan seperti yang telah dipaparkan diatas, jadilah

Teh Botol Sosro sebagai Teh Botol siap saji yang kita kenal sekarang. Dengan

pengolahan dan pembuatan yang serba canggih dan dengan lima tahapan

pembuatan teh botol menjadi teh botol yang bias diandalkan untuk semua segmen

sebagai minuman teh yang memiliki rasa dan aman untuk dikonsumsi. Walaupun

Teh Botol Sosro hanya memiliki waktu ekspired selama 1 tahun, sampai sekarang

Teh Botol Sosro masih bisa bertahan dengan minuman yang sejenis yang

memiliki masa expired lebih lama dan bahkan tidak memiliki masa expired.

Akhirnya Teh Botol Sosro yang bersaing ketat dengan banyak minuman teh yang

sejenis ini dan meluas sampai kemana-maan, Teh Botol Sosro tetap dengan

slogannya “Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya”.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
59

H. Data Primer Penelitian

Data adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan

keputusan. Data ini perlu disusun dan disimpan dengan menggunakan metode

tertentu, sehingga jika sewaktu-waktu diperlukan segera dapat dicari kembali

dengan mudah dan cepat. Dalam penelitian ini, sumber data primer berasal dari

mahasiswa Fakultas Hukum USU Medan yang mengkonsumsi Teh Botol Sosro

yang di data dengan menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Data primer

dalam penelitian ini terbagi atas :

1. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara Medan Program S1 reguler angkatan 2006 sampai

dengan 2008 yang masih aktif, yang berjumlah 391 orang mahasiswa. Seperti

terlihat pada Tabel 3.3 dan Tabel 3.4 berikut ini :

Tabel 3.3
Populasi
Tahun Jumlah Mahasiswa

2006 261 orang

2007 243 orang

2008 243 orang

Total 747 orang

Sumber : Bagian Administrasi Fakultas Hukum USU, 2009

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
60

Tabel 3.4
Sampel
Tahun Jumlah Mahasiswa

2006 30 orang

2007 29 orang

2008 29 orang

Total 88 orang

Sumber : Bagian Administrasi Fakultas Hukum USU, 2009

2. Gambaran Umum Responden

Berdasarkan data-data kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti

kepada 88 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran umum reponden

penelitian.

Tabel 3.5
Gambaran Umum Responden
Karakteristik Jumlah Responden
Jenis Kelamin Laki-laki 40
Perempuan 48
Umur ≤ 19 tahun 26
20 tahun 34
21 tahun 24
≥ 22 tahun 4
Sumber : Data primer diolah penulis, 2009

3. Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel X dan Y

Tanggapan responden terhadap brand equity Teh Botol Sosro yang

mencakup Brand Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Brand Assosiation

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
61

(X3), Brand Loyalty (X4) dan Variabel loyalitas Pembelian (Y) dapat dilihat pada

Tabel 3.6 berikut ini :

Tabel 3.6
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel X dan Y
Frekuensi Total
Pertanyaan Frekuensi
SS S KS TS STS
1 45 39 4 0 0 88
2 6 26 36 10 10 88
3 23 57 3 3 2 88
4 40 40 5 1 2 88
5 17 50 14 4 3 88
6 14 56 11 4 3 88
7 4 38 31 7 8 88
8 5 63 14 4 2 88
9 9 57 16 3 3 88
10 11 53 17 3 4 88
11 3 23 37 12 13 88
12 19 56 7 3 3 88
13 5 24 29 17 13 88
14 9 34 28 11 6 88
15 4 14 35 22 13 88
16 3 26 30 16 13 88
17 3 16 34 22 10 88
18 4 10 38 19 17 88
Sumber : Data primer diolah penulis, 2009

Pada Tabel 3.6 diatas diperoleh gambaan mengenai distribusi pendapat

dari para responden yang dikumpulkan dengan menyebarkan 18 butir pertanyaan

dalam bentuk kuesioner. Hasil distribusi diatas diperoleh dan diolah dari data

primer yang telah dikumpulkan sebelumnya berupa kumpulan jawaban responden

dari tiap butir pertanyaan variable X dan variable Y (Lihat dalam Lampiran).

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
62

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

Analisis dan evalasi data menggunakan analisis deskriptif dan analisis

statistik. Metode analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau

penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi

oleh sejumlah responden penelitian.

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas

dan reabilitas dan analisis regresi linier berganda. Uji validitas dan uji reabilitas

kuesioner dilakukan untuk menguji apakah data yang diperoleh layak digunakan

sebagai instrument penelitian. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner

dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh hasilnya

konsisten bila digunakan oleh peneliti lain.

Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

variable bebas (X) yaitu brand equity Teh Botol Sosro yang mencakup Brand

Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Brand Association (X3), Brand Loyalty

(X4) terhadap keputusan pembelian (Y) mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara Medan. Uji validitas dan reabilitas dan Analisis Regresi Linier

Berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 16.0.

A. Analisis Deskriptif

1. Gambaran Umum Responden

Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oeh peneliti

kepada 88 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran umum responden

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
63

penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden dapat dilihat pada

Tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1
Gambaran Umum Responden
Karakteristik Jumlah Responden % Total (%)
Jenis Laki-laki 40 45,45 %
100 %
Kelamin Perempuan 48 54,55 %
Umur ≤ 19 tahun 26 29,55 %
20 tahun 34 38,64 %
100 %
21 tahun 24 27,27 %
≥ 22 tahun 4 4,55 %
Sumber : Data Primer diolah penulis, 2009

Pada Tabel 4.1 diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini jumlah

responden perempuan lebih banyak yakni 48 orang atau 54,55 %, jika

dibadindingkan dengan responden laki-laki yakni sebanyak 40 oranng atau 45,45

%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa yang mengkonsumsi Teh

Botol Sosro di Fakultas Hukum USU Medan adalah perempuan. Dan umur

responden ≤ 19 tahun adalah sebanyak 26 responden (29,55 %), 20 tahun

sebanyak 34 responden (38.64 %), 21 tahun sebanyak 24 responden ( 27,27 %),≥

22 tahun sebanyak 4 responden (4,55 %). Dari segi umur, umur 20 tahun

merupakan paling banyak yakni 34 orang (38,64 %). Hal ini menunjukkan bahwa

Tah Botol Sosro lebih banyak d konsumsi oleh mahasiswa umur 20 tahun yang

notabene merupakan umur rata-rata responden dalam penelitian ini yakni

responden angkatan 2007 sebanyak 29 orang.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
64

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan

Pad penelitian ini, peneliti menentukan jumlah responden berdasarkan

angkatan yaknis sebesar 10 % dari jumlah populasi angkatan 2006 sampai dengan

2008 atau sebanyak 88 orang. Data jumlah responden yang telah diolah adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan
Angkatan Jumlah Mahasiswa Persentase

2006 30 orang 34,09 %

2007 29 orang 32,95 %

2008 29 orang 32,95 %

Total Responden 88 orang 100 %

Sumber : Data Primer diolah peneliti, 2009

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa responden angkatan 2006

merupakan responden dengan jumlah terbanyak yakni sebanyak 30 orang

responden atau 34,09 % dari total responden. Untuk responden angkatan 2007

sebanyak 29 orang responden atau 32,95 % dan yang terakhir adalah responden

dari angkatan 2008 sebanyak 29 orang responden atau 32,95 %. Hal ini

menunjukkan bahwa responden angkatan 2006 merupakan responden terbanyak

dalam penelitian ini yakni sebanyak 30 orang responden atau 34,09 %.

Peneliti dalam penelitian ini uga menggambarkan frekuensi para

responden dalam membeli dan mengkonsumsi Teh Botol Sosro dalam sehari. Dan

hasilnya tampak dalam Tabel 4.3 berikut ini :

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
65

Tabel 4.3
Frekuensi Responden Dalam Mengkonsumsi Teh Botol Sosro
Dalam Sehari
Frekuensi Responden Persentase

< 1 Botol 50 orang 56,82 %

1 Botol 15 orang 17,05 %

> 1 Botol 23 orang 26,14 %

Total Responden 88 orang 100 %

Sumber : Data primer diolah peneliti, 2009

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat digambarkan bahwa responden yang

paling dominan mengkonsumsi Teh Botol Sosro adalah dengan frekuensi kurang

dari 1 botol Teh Sosro dengan 50 orang responden atau 56,82 %. Frekuensi 1

botol Teh Sosro dengan 15 orang responden atau 17,05 %. Frekuensi lebih dari 1

botol Teh Sosro dengan 23 orang responden atau 26,14 %. Hal ini

menggambarkan bahwa frekuensi rata-rata mahasiswa Fakultas Hukum USU

Medan mengkonsumsi kurang dari 1 botol Teh Sosro dalam sehari.

3. Variabel Brand Equity dan Loyalitas Pembelian

Variabel brand equity yaitu seperangkat asset dan liabilities merek Teh

Botol Sosro yang terkait dengan merek, nama, symbol, yang mampu menambah

nilai yang diberikan oleh Mahasiswa Fakultas Hukum USU Medan pada Teh

Botol Sosro. Tanggapan responden terhadap brand equity Teh Botol Sosro yang

mencakup Brand Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Brand Association

(X3), Brand Loyalty (X4) masing-masing dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
66

Tabel 4.4
Distribusi Pendapat Responden Terhadap
Variabel Brand Awareness Teh Botol Sosro
Indikator Frekuensi Total Persentase Total
Penelitian 5 4 3 2 1 Frekuensi 5 4 3 2 1 Persen
1 45 39 4 0 0 88 51,14 44,32 4,55 0 0 100
2 6 26 36 10 10 88 6,82 29,55 40,91 11,36 11,36 100
3 23 57 3 3 2 88 26,14 64,77 3,41 3,41 2,27 100
4 40 40 5 1 2 88 45,45 45,45 5,68 1,14 4,44 100
Sumber : Data primer diolah peneliti, 2009

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa :

a. Pada pertanyaan yang pertama, dari 88 responden, 45 responden (51,14 %)

menyatakan sangat setuju bahwa merek Teh Botol Sosro sudah dikenal

dikalangan umum, 39 responden (44,32 %) menyatakan setuju, 4

responden (4,55 %) menyatakan kurang setuju, 0 responden (0 %)

menyatakan tidak setuju, 0 responden (0 %) menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa 45 orang responden sudah mengenal

merek Teh Botol Sosro.

b. Pada pertanyaan yang kedua, dari 88 responden, 6 responden (6,82 %)

menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro merupakan teh botol

yang menjadi pendamping makanan, 26 responden (29,82 %) menyatakan

setuju, 36 responden (40,91 %) menyatakan kurang setuju, 10 responden

(11,36 %) menyatakan tidak setuju, 10 responden (11,36 %) menyatakan

sangat tidak setuju. Ternyata dari 88 orang responden, 36 orang

menyatakan kurang setuju kalau Teh Botol Sosro adalah pendamping

makanan responden.

c. Pada pertanyaan yang ketiga, dari 88 responden, 23 responden (26,14 %)

menyatakan sangat setuju bahwa responden mengenal merek teh botol lain

selain Teh Botol Sosro, 57 responden (64,77 %) menyatakan setuju, 3

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
67

responden (3,41 %) menyatakan kurang setuju, 3 responden (3,41 %)

menyatakan tidak setuju, 2 responden (2,27 %) menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa dari sekian banyak responden, 57

orang (64,77 %) mengatakan bahwa responden mengenal merek teh botol

lain selain merek Teh Botol Sosro.

d. Pada pertanyaan keempat, dari 88 responden, 40 responden (45,45 %)

menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro mudah didapat dimana

saja, 40 responden (45,45 %) menyatakan setuju, 5 responden (5,68 %)

menyatakan kurang setuju, 1 responden (1,14 %) menyatakan tidak setuju,

2 responden (4,45 %) menyatakan sangat tidak setuju.

Pada Tabel 4.5 berikut ini akan ditampilkan distribusi pendapat responden

terhadap variabel perceived quality (X2) dengan indikator yaitu keunikan produk,

keamaan dalam mengkonsumsi produk, desain produk, dan lama ketahanan

produk untuk dikonsumsi.

Tabel 4.5
Distribusi Pendapat Responden Terhadap
Variabel Perceived Quality Teh Botol Sosro
Indikator Frekuensi Total Persentase Total
Penelitian 5 4 3 2 1 Frekuensi 5 4 3 2 1 Persen
5 17 50 14 4 3 88 19,32 56,82 15,91 4,55 3,41 100
6 14 56 11 4 3 88 15,91 63,64 12,50 4,55 3,41 100
7 4 38 31 7 8 88 4,55 43,18 35,23 7,95 9,09 100
8 5 63 14 4 2 88 5,68 71,59 15,91 4,55 2,27 100
Sumber : Data primer diolah peneliti, 2009

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa :

a. Pada pertanyaan pertama, dari 88 responden, 17 responden (19,32 %)

menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro memiliki cita rasa yang

khas, 50 responden (56,82 %) menyatakan setuju, 14 responden (15,91 %)

menyatakan kurang setuju, 4 responden (4,55 %) menyatakan tidak setuju,

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
68

3 responden (3,41 %) menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan hampir sebagian dari total responden yakni 50 responden

(56,82 %) mengatakan bahwa Teh Botol Sosro memiliki cita rasa yang

khas.

b. Pada pertanyaan yang kedua, dari 88 responden, 14 responden (15,91 %)

menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro aman untum

dikonsumsi, 56 responden (63,64 %) menyatakan setuju, 11 responden

(12,50 %) menyatakan kurang setuju, 4 responden (4,55 %) menyatakan

tidak setuju, 3 responden (3,41 %) menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa Teh Botol Sosro aman untuk dikonsumsi, dan 56

responden (63,64 %) menyetujui pendapat ini.

c. Pada pertanyaan ketiga, dari 88 responden, 4 responden (4,55) menyatakan

sangat setuju bahwa desain Teh Botol Sosro adalah menarik, 38 responden

(43,18 %) menyatakan setuju, 31 responden (35,23 %) menyatakan kurang

setuju, 7 responden (7,95 %) menyatakan tidak setuju, 8 responden (9,09

%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa desain

Teh Botol Sosro adalah menarik, 37 responden (43,18 ) menyetujui

pendapat ini.

d. Pada pertanyaan keempat, dari 88 responden, 5 responden (5,68 %)

menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro tahan lama, 63

responden (71,59 %) menyatakan setuju, 14 responden (15,91 %)

menyatakan kurang setuju, 4 responden (4,55 %) menyatakan tidak setuju,

2 responden (2,27 %) menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
69

menunjukkan bahwa Teh Botol Sosro memiliki masa expired yang lama,

dan 63 responden (71,59 %) menyetujui pendapat ini.

Pada Tabel 4.6 berikut ini akan ditampilkan distribusi pendapat responden

terhadap variabel brand association (X3) dengan indikator manfaat produk,

kesesuaian harga, pencitraan gaya hidup dan kemampuan bersaing.

Tabel 4.6
Distribusi Pendapat Responden Terhadap
Variabel Brand Association Teh Botol Sosro
Indikator Frekuensi Total Persentase Total
Penelitian 5 4 3 2 1 Frekuensi 5 4 3 2 1 Persen
9 9 57 16 3 3 88 10,23 64,77 18,18 3,41 3,41 100
10 11 53 17 3 4 88 12,50 60,23 19,32 3,41 4,55 100
11 3 23 37 12 13 88 3,41 26,14 42,05 13,64 14,77 100
12 19 56 7 3 3 88 21,59 63,64 7,95 3,41 3,41 100
Sumber : Data primer diolah peneliti, 2009

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa :

a. Pada pertanyaan yang pertama, dari 88 responden, 9 responden (10,23 %)

menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro adalah teh botol yang

higienis dan sehat, 57 responden (64,77 %) menyatakan setuju, 16

responden (18,18 %) menyatakan kurang setuju, 3 responden (3,41 %)

menyatakan tidak setuju, 3 responden (3,41 %) menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan 57 responden (64,77 %) berpendapat bahwa

Teh Botol Sosro adalah higienis dan sehat.

b. Pada pertanyaan yang kedua, dari 88 responden, 11 responden (12,50 %)

menyertakan sangat setuju bahwa kualitas yang dimiliki Teh Botol Sosro

sudah sesuai dengan harga yang ditawarkan, 53 responden (60,23 %)

menyatakan setuju, 17 responden (19,32 %) menyatakan kurang setuju, 3

responden (3,41 %) menyatakan tidak setuju, 4 responden (4,55 %)

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas yang

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
70

dimiliki Teh Botol Sosro sudah sepadan dengan harga yang ditawarkan.

Pendapat ini di setujui 53 responden (60,23 %).

c. Pada pertanyaan yang ketiga, dari 88 responden, 3 responden (3,41 %)

menyatakan sangat setuju bahwa Teh Botol Sosro mencerminkan gaya

hidup yang ekslusif, 23 responden (26,16 %) menyatakan setuju, 37

responden (42,05 %) menyatakan kurang setuju, 12 responden (13,64 %)

menyatakan tidak setuju, 13 responden (14,77 %) menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa 37 responden (42,05 %) berpendapat

kurang setuju merek Teh Botol Sosro mencerminkan gaya hidup ekslusif.

d. Pada pertanyaan yang keempat, dari 88 responden, 19 responden (21,59

%), 56 responden (63,64 %) menyatakan setuju, 7 responden (7,95 %)

menyatakan kurang setuju, 3 responden (3,41 %) menyatakan tidak setuju,

3 responden (3,41 %) menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa merek Teh Botol Sosro sudah dapat bersaing dengan

merek teh botol lainnya, 56 responden (63,64 %) setuju dengan pendapat

ini.

Pada Tabel 4.7 berikut ini akan ditampilkan distribusi pendapat ersponden

terhadap variabel brand loyalty (X4) dengan indikator kebiasaan dalam

mengkonsumsi produk, kesukaan terhadap produk dan promosi kepada orang lain.

Tabel 4.7
Distribusi Pendapat Responden Terhadap
Variabel Brand Loyalty Teh Botol Sosro
Indikator Frekuensi Total Persentase Total
Penelitian 5 4 3 2 1 Frekuensi 5 4 3 2 1 Persen
13 5 24 29 17 13 88 5,68 27,27 32,95 19,32 14,77 100
14 9 34 28 11 6 88 10,23 38,64 31,82 12,50 6,82 100
15 4 14 35 22 13 88 4,55 11,36 43,18 25,00 14,77 100
Sumber : Data primer diolah peneliti, 2009

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
71

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa :

a. Pada pertanyaan pertama, dari 88 responden, 5 responden (5,68 %)

menyatakan sangat setuju bahwa responden mengkonsumsi Teh Botol

Sosro karena kebiasaan, 24 responden (27,27 %) menyatakan setuju, 29

responden (32,95 %) menyatakan kurang setuju, 17 responden (19,32 %)

menyatakan tidak setuju, 13 responden (14,77 %) menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden mengkonsumsi Teh Botol

Sosro bukan karena kebiasaan, 29 responden (32,95 %) dari total

responden menyatakan tidak setuju kepada pendapat ini.

b. Pada pertanyaan kedua, dari 88 responden, 9 responden (10,23 %)

menyatakan sangat setuju bahwa respoden menyukai merek Teh Botol

Sosro, 34 responden (38,64 %) menyatakan setuju, 28 responden (31,82

%) menyatakan kurang setuju, 11 responden (12,50 %) menyatakan tidak

setuju, 6 responden (6,82 %) menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa responden menyukai merek Teh Botol Sosro, 34

responden (38,64 %) menyatakan setuju kepada pendapat ini.

c. Pada pertanyaan ketiga, dari 88 responden, 4 reponden (4,55 %)

menyatakan sangat setuju bahwa responden mempromosikan kebanyak

orang untuk membeli Teh Botol Sosro, 14 responden (19,91 %)

menyatakan setuju, 35 responden (39,77 %) menyatakan kurang setuju, 22

responden (25,00 %) menyatakan tidak setuju, 13 responden (14,77 %)

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responen

kurang setuju dalam mempromosikan Teh Botol Sosro kepada orang lain,

35 responden (39,77 %) menyatakan tidak setuju.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
72

Pada Tabel 4.8 berikut ini akan menggambarkan distribusi pendapat responden

terhadap loyalitas pembelian (Y) dengan indikator pembelian berulang secara

teratur, merekomendasikan kepada orang lain dan menunjukkan kekebalan

terhadap pesaing.

Tabel 4.8
Distribusi Pendapat Responden Terhadap
Variabel Loyalitas Pembelian Teh Botol Sosro
Indikator Frekuensi Total Persentase Total
Penelitian 5 4 3 2 1 Frekuensi 5 4 3 2 1 Persen
16 3 26 30 16 13 88 3,41 29,55 34,09 18,18 14,77 100
17 3 16 34 22 10 88 3,41 18,18 38,64 25,00 11,36 100
18 4 10 38 19 17 88 4,55 11,36 43,18 21,59 19,32 100
Sumber : Data primer diolah peneliti, 2009

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa :

a. Pada pertanyaan pertama, dari 88 responden, 3 responden (3,41 %)

menyatakan sangat setuju bahwa responden melakukan pembelian ulang

terhadap Teh Botol Sosro, 26 responden (29,55 %) menyatakan setuju, 30

responden (34,09 %) menyatakan kurang setuju, 16 responden (18,18 %)

menyatakan tidak setuju, 13 responden (14,77 %) menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang kurang

setuju untuk melakukan pembelian ulang terhadap Teh Botol Sosro, 30

responden (34,09 %) menyatakan ketidak setujuannya terhadap pernyataan

ini.

b. Pada pertanyaan kedua, dari 88 responden, 3 responden (3,41 %)

menyatakan sangat setuju bahwa responden mempromosikan kebanyak

orang untuk membeli Teh Botol Sosro, 16 responden (18,18 %)

menyatakan setuju, 34 responden (38,64 %) menyatakan kurang setuju, 22

responden (25,00 %) menyatakan tidak setuju, 11 responden (11,36 %)

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responen

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
73

kurang setuju dalam mempromosikan Teh Botol Sosro kepada orang lain,

34 responden (38,64 %) menyatakan tidak setuju.

c. Pada pertanyaan ketiga, dari 88 responden, 4 responden (5,55 %)

menyatakan sangat setuju bahwa responden tidak pernah membeli teh

botol selain Teh Botol Sosro, 10 responden (11,36 %) menyatakan setuju,

38 responden (43,18 %) menyatakan kurang setuju, 19 responden (21,59

%) menyatakan tidak setuju, 17 responden (19,32 %) menyatakan sangat

tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responen kurang setuju untuk

tidak membeli teh botol selain Teh Botol Sosro, 38 responden (43,18 %)

menyatakan tidak setuju.

B. Analisis Statistik

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen

dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya konsisten atau stabil. Agar

data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji reliability.

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0

dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka pernyataan dinyatakan valid.

2) Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan

tidak valid.

3) rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
74

Berdasarkan survei, kuesioner berisikan 18 butir pertanyaan yang

menyangkut variabel bebas, yaitu Brand Awareness (X1), Perceived Quality (X2),

Brand Association (X3), Brand Loyalty (X4) dan variabel terikat yaitu Loyalitas

Pembelian (Y) pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Tabel 4.9
Validitas Tiap Pertanyaan Awal
Butir corrected item- rtabel Validitas
total correlation
(rhitung)
Butir 1 0.794 0.3169 Valid
Butir 2 0.448 0.3169 Valid
Butir 3 0.716 0.3169 Valid
Butir 4 0.804 0.3169 Valid
Butir 5 0.844 0.3169 Valid
Butir 6 0.830 0.3169 Valid
Butir 7 0.375 0.3169 Valid
Butir 8 0.702 0.3169 Valid
Butir 9 0.883 0.3169 Valid
Butir 10 0.757 0.3169 Valid
Butir 11 0.427 0.3169 Valid
Butir 12 0.881 0.3169 Valid
Butir 13 0.765 0.3169 Valid
Butir 14 0.817 0.3169 Valid
Butir 15 0.659 0.3169 Valid
Butir 16 0.393 0.3169 Valid
Butir 17 0.446 0.3169 Valid
Butir 18 -0.134 0.3169 Tidak Valid

Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS versi 16.0, 2009

Kolom corrected item-total correlation menunjukkan kolerasi antara skor

item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas

instrumen. Pada signifikansi 5% dengan derajat bebas (df) = 16 (jumlah kasus –

2), (18 – 2), maka r (0,05:16) pada uji satu arah = 0,3169.

Berdasarkan Tabel 4.9 tersebut dapat dilihat bahwa dari 18 butir

pernyataan yang dibuat dalam kuesioner, ternyata pernyataan 18 tidak valid,

karena rhitung < rtabel sehingga pernyataan yang tidak valid itu perlu dibuang. Tahap

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
75

selanjutnya akan diuji lagi ke-17 pernyataan valid dengan prosedur yang sama

(dengan terlebih dahulu membuang pernyataan ke-18), maka akan didapatkan

hasil pada tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.10
Validitas Tiap Pernyataan Akhir
Butir corrected item- rtabel Validitas
total correlation
(rhitung)
Butir 1 0.799 0,3271 Valid
Butir 2 0.438 0,3271 Valid
Butir 3 0.744 0,3271 Valid
Butir 4 0.804 0,3271 Valid
Butir 5 0.858 0,3271 Valid
Butir 6 0.828 0,3271 Valid
Butir 7 0.371 0,3271 Valid
Butir 8 0.701 0,3271 Valid
Butir 9 0.894 0,3271 Valid
Butir 10 0.745 0,3271 Valid
Butir 11 0.422 0,3271 Valid
Butir 12 0.896 0,3271 Valid
Butir 13 0.773 0,3271 Valid
Butir 14 0.817 0,3271 Valid
Butir 15 0.685 0,3271 Valid
Butir 16 0.400 0,3271 Valid
Butir 17 0.469 0,3271 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS versi 16.0, 2009

Pernyataan ke-18 telah dikeluarkan, maka rtabel dapat dilihat pada derajat

bebas (df) = 15, r (0,05:15) pada uji satu arah = 0,3271. Pada hasil Tabel 4.10

diatas dapat dilihat bahwa nilai corrected item-total correlation (r hitung) semuanya

lebih besar dari rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ke-17 pernyataan tersebut

valid.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. butir

pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
76

1) Jika ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka reliabel.

2) Jika ralpha negatif atau ralpha < rtable maka tidak reliabel.

Tabel 4.11
Reliabilitas Kuesioner
Cronbach's Alpha rtabel
(ralpha)
0,941 0,3271
Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS versi 16.0, 2009

Pada 17 butir pernyataan dengan tingkat signifikansi 5%, ralpha = 0,941.

Hal ini berarti ralpha > rtabel yaitu 0,3271, sehingga dapat dinyatakan bahwa

kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden sebagai

instrumen penelitian ini.

2. Regresi Linier Berganda

Hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan

program SPSS versi 16.0 memakai metode enter akan dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.12
Regresi Linier Berganda
Coefficients a

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.187 1.058 -.177 .860
BrandAwarenes s .083 .071 .109 1.163 .248
PerceivedQuality -.063 .084 -.082 -.748 .457
BrandAssociation .073 .095 .094 .773 .442
Brandloyality .494 .072 .653 6.881 .000
a. Dependent Variable: LoyalitasPembelian

Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS versi 16.0, 2009

Berdasarkan data hasil regresi berganda yag ditunjukkan dalam tabel 4.12

di atas, maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda yaitu sebagai

berikut :

Y = - 0,187 + 0,083X1 + -0, 063X2 + 0,073X3 + 0,494X4

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
77

Berdasarkan persamaan berikut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = - 0,187, menunjukkan harga konstan, di mana jika nilai

variabel X1, X2, X3, dan X4 = 0, maka keputusan pembelian (Y) = - 0,187.

b. Koefisien X1 (b1) = 0,083, menunjukkan bahwa variabel brand awareness (X1)

berpengaruh positif terhadap loyalitas pembelian. Dengan kata lain, jika brand

awareness Teh Botol Sosro lebih ditingkatkan sebesar 1 satuan maka

keputusan pembelian terhadap Teh Botol Sosro akan bertambah sebesar 0,083.

c. Koefisien X2 (b2) = 0,063, menunjukkan bahwa variabel perceived quality

(X2) berpengaruh positif terhadap loyalitas pembelian teh Botol Sosro. Dengan

kata lain, jika perceived quality lebih diperhatikan dan ditingkatkan oleh

produsen teh Botol Sosro sebesar 1 satuan, maka loyalitas pembelian terhadap

teh Botol Sosro akan bertambah sebesar 0,063.

d. Koefisien X3 (b3) = 0,073, menunjukkan bahwa variabel brand association

(X3) berpengaruh positif terhadap loyalitas pembelian mahasiswa. Dengan kata

lain, jika brand association atau asosiasi merek teh Botol Sosro lebih

ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka loyalitas pembelian terhadap teh Botol

Sosro akan bertambah sebesar 0,073.

e. Koefisien X4 (b4) = 494, menunjukkan bahwa variabel brand loyalty

berpengaruh positif terhadap loyalitas pembelian teh Botol Sosro. Dengan kata

lain, jika brand loyalty atau loyalitas merek lebih ditingkatkan sebesar 1

satuan, maka keputusan pembelian terhadap teh Botol Sosro akan bertambah

sebesar 0,494.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
78

3. Pembuktian Hipotesis

a. Uji signifikan Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah faktor-faktor yang

mempengaruhi brand equity seperti Brand Awareness (X1), Perceived Quality

(X2), Brand Association (X3), Brand Loyalty (X4) secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap loyalitas pembelian pada mahasiswa Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai

berikut :

1. Menentukan model hipotesis untuk Ho dan Ha.

2. Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan

menentukan derjat kebebasan.

3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.

4. Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 16.0.

5. Kesimpulan.

Hasil Pengujian:

1. H0 : b1 = 0

Artinya variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4) berupa Brand Awareness (X1),

Perceived Quality (X2), Brand Association (X3), Brand Loyalty (X4) secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pembelian pada

mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (Y).

Ha : b1 ≠ 0

Artinya bebas yaitu (X1, X2, X3, X4) berupa Brand Awareness (X1), Perceived

Quality (X2), Brand Association (X3), Brand Loyalty (X4) secara parsial

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
79

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pembelian pada mahasiswa Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara (Y).

2. T tabel diperoleh dengan derjat bebas (fd)= n – k

n = jumlah sampel, yaitu 88

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 5

derjat bebas (df) = n – k = 88 – 5 = 83

Uji – t yang dilakukan adalah uji dua arah maka t tabel 0,025 (83) adalah 1,988.

3. Kriteria pengambilan keputusan

H0 diterima jka –ttabel < thitung < ttabel pada α = 5%

Ha diterima jika thitung < -t abel atau thitung > ttabel pada α = 5%

Tabel 4.13
Perbandingan Nilai thitung dengan ttabel
Variabel t hitung t tabel
Brand Awareness (X1) 1.163 1.988
Perceived Quality (X2) - 0.748 1.988
Brand Association (X3) 0.773 1.988
Brand Loyalty (X4) 6.881 1.988
Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS versi 16.0, 2009

Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa :

a) Variabel Brand Awareness (X1)

Nilai thitung adalah 1.163 dengan tingkat signifikansi 0,248, maka Ho diterima

karena thitung < ttabel (1,163 < 1,988). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

brand awareness secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap loyalitas pembelian mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
80

b) Variabel Perceived Quality (X2)

Nilai thitung adalah - 0,748 dengan tingkat signifikansi 0,457, maka Ho diterima

karena thitung < ttabel (-0,748 < 1,988). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

perceived quality secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap loyalitas pembelian mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara.

c) Variabel Association (X3)

Nilai thitung adalah 0,773 dengan tingkat signifikansi 0,442, maka Ho diterima

karena thitung < ttabel (0,773 < 1,988). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

association secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

loyalitas pembelian mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

d) Variabel Brand Loyalty (X4)

Nilai thitung adalah 6,881 dengan tingkat signifikansi 0,000, maka Ha diterima

karena thitung > t abel (6,881 < 1,988). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

brand loyalty secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas pembelian mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

b. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F (uji serentak) dapat menunjukkan apakah semua variabel bebas yaitu

Brand Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Brand Association (X3), Brand

Loyalty (X4) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat.

Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
81

1) Menentukan model hipotesis untuk Ho dan Ha.

2) Mencari nilai Ftabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan

menentukan derajat kebebasan.

3) Menentukan kriteria pengambilan keputusan.

4) Mencari nilai Fhitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 16.0.

5) Kesimpulan.

Hasil pengujian:

1. Model hipotesis yang dipergunakan dalam uji F adalah:

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0

Artinya variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4) berupa Brand Awareness (X1),

Perceived Quality (X2), Brand Association (X3), Brand Loyalty (X4) secara

bersamaan tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pembelian pada

mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (Y).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0

Artinya variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4) berupa Brand Awareness (X1),

Perceived Quality (X2), Brand Association (X3), Brand Loyalty (X4) secara

bersamaan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pembelian pada

mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (Y).

2. Ftabel dapat dilihat pada α = 0,05

Dengan derajat (df) pembilang = k – 1 = 5 – 1 = 4

Derajat (df) penyebut = n – k = 88 – 4 = 84

Ftabel 0,05 (4,84) = 2,480

3. Mencari nilai F hitung dengan menggunakan tabel ANOVA sebagai hasil

pengolahan data SPSS versi 16.0.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
82

Tabel 4.14
Hasil Uji Fhitung
ANOVA b

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regres sion 156.062 4 39.016 21.797 .000a
Residual 148.563 83 1.790
Total 304.625 87
a. Predictors: (Constant), Brandloyality, BrandAwareness, PerceivedQuality,
BrandAssociation
b. Dependent Variable: Loyalitas Pembelian

Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS versi 16.0, 2009

4. Kriteria pengambilan keputusan

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5 %

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5 %

5. Dari tabel ANOVA diperoleh F hitung sebesar 21,797

Tabel 4.15
Hasil Uji Fhitung
Reliability Statistics
Fhitung Ftabel
21,797 2,480
Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS versi 16.0, 2009

Berdasarkan tabel 4.15, maka Ha diterima, karena Fhitung > Ftabel pada α = 5%.

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas yaitu berupa Brand Awareness (X1), Perceived Quality

(X2), Brand Association (X3), Brand Loyalty (X4) terhadap loyalitas

pembelian pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (Y).

c. Variabel Dominan

Penentuan variabel dominan dilakukan dengan menggunakan tabel print

out coefficient dari data dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistican

Product and Service Solution) versi 16.0 dengan mamakai metode enter yang

digunakan untuk melihat faktor mana yang paling dominan terhadap loyalitas

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
83

pembelian pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Dengan

asumsi: apabila nilai standarized coefficient variabel bebas memiliki nilai

tertinggi (tingkat probabilitas yang paling signifikan), dan juga nilai signifikansi

terkecil diantara variabel bebas lainnya. Kesimpulannya adalah variabel bebas

tersebut yang dominan berpengaruh terhadap variabel terikat.

Berdasarkan tabel 4.12, dapat diperoleh nilai standarized coefficient variabel

brand loyalty (X4) sebesar 0,653 yang merupakan variabel bebas dengan nilai

standarized coefficient tertinggi dan memiliki nilai signifikansi terkecil sebesar

0,000 diantara variabel-variabel bebas lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel brand loyalty (X4) merupakan variabel atau faktor yang dominan

terhadap loyalitas pembelian pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara. Dengan demikian, hipotesis kedua diterima.

4. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Determinasi (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar perngaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Determinan (R2) mendekati satu berarti

pengaruh variabel bebas yaitu variabel Brand Awareness (X1), Perceived Quality

(X2), Brand Association (X3), Brand Loyalty (X4) terhadap variabel terikatnya

yaitu loyalitas pembelian pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara (Y) adalah besar. R-square atau determinan (R2) mendekati nol berarti

pengaruh variabel bebas yaitu variabel Brand Awareness (X1), Perceived Quality

(X2), Brand Association (X3), Brand Loyalty (X4) terhadap variabel terikatnya

yaitu loyalitas pembelian pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara (Y) adalah kecil.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
84

Tabel 4.16
Pengujian Koefisien Determinan
b
Mo del Su mm ary

Adjust ed St d. E rror of
Model R R Square R Square the Es timate
1 .716a .512 .489 1.338
a. Predic tors: (Constant), Brandloyalit y, B randAwareness,
Percei vedQual ity, B randAs soci ation
b. Dependent Variable: Loyali tasP embelian

Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS versi 16.0, 2009

Tabel 4.16 menunjukkan angka R-square atau determinan (R2) sebesar

0.512 berarti variabel bebas yaitu variabel Brand Awareness (X1), Perceived

Quality (X2), Brand Association (X3), Brand Loyalty (X4) menjelaskan terhadap

variabel terikatnya yaitu loyalitas pembelian pada mahasiswa Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara (Y) sebesar 51,2% dan sisanya sebesar 48,8%

dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran yang dapat dirumuskan penulis dalam skripsi yang

berjudul “Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap

Loyalitas Pembelian Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara” adalah :

A. Kesimpulan

1. Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda

menunjukkan bahwa elemen Brand Equity Teh Botol Sosro yang terdiri dari

Brand Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Brand Association (X3),

Brand Loyalty (X4), berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas

Pembelian Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Hal ini dapat dilihat dari metode analisis regresi linier berganda secara

simultan (uji-f) dimana Fhitung (21,797) > Ftabel (2.480) pada α = 5% dan

tingkat signifikannya 0,000 < 0,05, Artinya bahwa variabel bebas (X1, X2,

X3, X4) yaitu Brand Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Brand

Association (X3), Brand Loyalty (X4), secara bersama-sama memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu

loyalitas pembelian.

2. Berdasarkan uji signifikan individual (uji-t) disimpulkan bahwa dari

keempat variabel bebas yang terdiri dari Brand Awareness (X1), Perceived

Quality (X2), Brand Association (X3), Brand Loyalty (X4) yang paling

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
86

dominan mempengaruhi Loyalitas Pembelian Pada Mahasiswa Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara adalah variabel Brand Loyalty (X4)

dengan nilai thitung (6,881) > ttabel (1,988) dengan nilai signifikan 0,000 <

0,05. Variabel yang berpengaruh positif dan tidak signifikan adalah variabel

Brand Awareness (X1) dengan nilai thitung (1,163) < ttabel (1,988) dengan nilai

signifikan 0,248 > 0,05, kemudian variabel Brand Association (X3) dengan

nilai thitung (0,773) < ttabel (1,988) dengan nilai signifikan 0,422 > 0,05.

Sedangkan variabel yang berpengaruh negatif dan tidak signifikan adalah

variabel Perceived Quality (X2) dengan nilai thitung (-0,748) < ttabel (1,988)

dengan nilai signifikan 0,457 < 0,05.

3. Pada hasil analisis koefisien determinasi didapat nilai Adjusted R² sebesar

0,512, nilai tersebut berarti bahwa sebesar 51,2% variabel terikat yaitu

loyalitas pembelian dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel bebas

yaitu Brand Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Brand Association

(X3), Brand Loyalty (X4) dan sisanya 48,8% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

B. Saran

Dalam penelitian ini, peneliti juga memberikan saran kepada pihak-pihak

yang berkepentingan terhadap penelitian ini antara lain :

1. Mengingat salah satu variabel bebas dari Brand Equity berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Loyalitas Pembelian maka PT. Sinar Sosro sebagai produsen

perlu lebih meningkatkan nilai Brand Equity (Brand Awareness, Perceived

Quality, Brand Association, Brand Loyalty). Oleh karena Brand Equity memiliki

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
87

kontribusi pengaruh yang positif terhadap loyalitas pembelian, ini berarti masih

terdapat pengaruh dari sebab-sebab lain maka manajemen PT. Sinar Sosro perlu

memperhatikan sebab-sebab lain tersebut untuk pencapaian penjualan yang

maksimal. Hal ini bukan hanya merek saja yang diperhatikan oleh para konsumen

maupun calon konsumen, namun masih banyak hal lain yang perlu diperhatikan

oleh mereka dalam mengambil keputusan untuk membeli Teh Botol Sosro.

2. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel Brand Loyalty (X4) lebih dominan

mempengaruhi Loyalitas Pembelian Pada Mahasiswa Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara, maka produsen PT. Sinar Sosro agar terus

memperhatikan tingkat loyalitas pembelian konsumen maupun pelanggan

terutama dalam memproduksi produk yang lebih kreatif dan inovatif dan juga

mengambil suatu kebijakan yang berhubungan dengan loyalitas pembelian

konsumen terhadap produk Teh Botol Sosro.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat terus mengembangkan

penelitian ini. Penelitian ini masih meneliti Brand Equity secara umum, sehingga

belum terfokus pada objek-objek Brand Equity secara lebih mendalam, sehingga

bagi peneliti lain selanjutnya agar dapat meneliti lebih menjurus pada satu atau

beberapa dimensi Brand Equity saja demi menciptakan temuan baru di bidang

Brand Equity.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
88

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai Dari


Suatu Merek. (alih bahasa Aris Ananda). Jakarta: Spektrum Mitra
Utama.

Ariastuti, Ni Gusti Agung Ayu dan Made Antara. 2005. Faktor-faktor Yang
Menentukan Loyalitas Pelanggan Terhadap Merek Teh Botol Sosro
di Kota Denpasar. Universitas Udayana.

Djatmiko, Hermanto Edy. 2005. Pada Mulanya Adalah Botol. Majalah


Swasembada. No. 10/XXI/12 - 15 Mei 2005, hal: 31.

Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Toni Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan


Pasar : Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Griffin, Jill. 2003. Costumer Loyalty: Menumbukan dan Mempertahankan


Kesetiaan Pelanggan. (alih bahasa Dr. Dwi Kartini Yahya). Jakarta:
Erlangga.

Ginting, Paham, dan Syafizal Helmi Situmorang. 2008. Filsafat Ilmu dan
Metode Riset. Medan: USU Press.

Irawan, Lisa Verawati. 2005. Pengaruh Brand Truts dan Brand Affect
Terhadap Brand Loyalty Produk Pasta Gigi Pepsodent di Surabaya.
Skripsi Ekonomi Uneversitas Kristen Petra.

Kotler, philip, dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. (alih


bahasa Damos Sihombing). Jakarta: Erlangga.

Manurung, Benny Frengki. 2007. Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro
Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Skripsi Ekonomi
USU.

Sari, Yuni. 2007. Pengaruh Brand Equity Pasta Gigi Pepsodent Terhadap
Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus Pada Asrama Putri USU Medan.
Skripsi Ekonomi USU.

Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar: Dengan Pemasaran Efektif


dan Profitabel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

________. 2003. Aura Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
89

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

Suryadi, Dede. 2009. Minuman Isotonik : Berguguran di Tengah Jalan.


Majalah Swasembada. No. 04/XXV/19 Februari - 4 Maret 2009, hal: 48.

Suryandari, Riana Iswari Retno Tanding. 2008. Analisis Pengaruh Citra


Supermarket Terhadap Loyalitas konsumen Pada Matahari
Supermarket Singosaren. Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2000. Prinsip dan Dinamika Pemasaran.
Yogyakarta: J & J Learning.

_______. 2005. Brand Management & Strategy. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Yuandari, Diana. 2006. Pengaruh Brand Equity Air Mineral Aqua Terhadap
Keputusan Pembelian Warga Komplek Johor Indah Permai Medan.
Skripsi Ekonomi USU.

www.sinarharapan.co.id Bisnis Teh dalam Botol: Dua Produsen Bersaing


Ketat Merebut Pasar. Diakses tanggal 8 September 2009 pukul 16.30 WIB oleh
M. Novri Hendri Selian

www.sosro.com. Diakses tanggal 10 September 2009 pukul 20.00 WIB oleh M.


Novri Hendri Selian

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
90

DAFTAR KUESIONER

A. Umum
Dengan rasa hormat, Penulis memohon kesediaannya untuk mengisi daftar
kuesioner yang diberikan kepada anda. Jawaban yang anda berikan adalah
informasi bagi Penulis sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi
dengan judul “Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas
Pembelian Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara”,
pada program Sarjana Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Dan
Penulis mengharapkan kesediaan anda untuk menjawabnya dengan baik. Terima
kasih atas kerjasamanya.

B. Identitas Responden
Nama :
Jurusan :
NIM :
Umur :
Frekuensi anda membeli dan mengkonsumsi Teh Botol Sosro dalam sehari
:
a. < 1 Teh Botol Sosro b. 1 Teh Botol Sosro c. > 1 Teh Botol
Sosro

C. Keterangan
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
KS = Kurang Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
91

Isilah Kuesioner ini dengan memberi tanda√)( pada kolom jawaban yang

tersedia

No. A. Variabel Brand Awareness (Kesadaran Merek) STS TS KS S SS

1 Merek teh botol sosro sudah dikenal dikalangan


umum.
2 Teh botol sosro merupakan teh botol yang menjadi
pendamping makanan anda.
3 Anda mengenal merek teh botol selain Teh Botol
Sosro.
4 Teh botol sosro mudah didapat dimana saja.

No. B. Variabel Perceived Quality (Persepsi Kualitas) STS TS KS S SS

1 Teh botol sosro memiliki citra rasa yang khas.

2 Teh botol sosro aman untuk dikonsumsi.

3 Desain botol teh botol sosro bagus dan menarik.

4 Teh botol sosro memiliki ketahanan (expired) yang


cukup lama.

No. C. Variabel Brand Association (Asosiasi Merek) STS TS KS S SS

1 Teh botol sosro adalah teh botol yang higienis

2 Kualitas yang dimiliki teh botol sosro sudah sesuai


dengan harganya.
3 Teh botol sosro adalah teh botol yang
mencerminkan gaya hidup yang eksklusif.
4 Merek Teh Botol Sosro sudah dapat bersaing
dengan merek teh botol lain.

No. D. Variabel Brand Loyality (Loyalitas Merek) STS TS KS S SS

1 Anda mengkonsumsi teh botol Sosro karena


kebiasaaan.
2 Anda sangat menyukai merek teh botol sosro.

3 Anda mempromokasikan ke banyak orang untuk


membeli teh botol sosro.

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
92

No. E. Variabel Loyalitas Pembelian STS TS KS S SS

1 Anda melakukan pembelian ulang terhadap teh


botol sosro.
2 Anda mengajak orang lain untuk mengkonsumsi
teh botol sosro.
3 Anda tidak pernah menukar teh botol sosro
dengan teh botol yang lain.

Terima Kasih Atas Perhatian dan Partisipasi Anda

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
93

Output Uji Validitas dan Reliabilitas (Awal)

Ca se P rocessing Sum ma ry

N %
Cases Valid 20 100.0
Ex cludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Lis twis e deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.928 18

Ite m S tatistics

Mean St d. Deviat ion N


BrandA warenes s1 4.30 1.218 20
BrandA warenes s2 3.45 1.191 20
BrandA warenes s3 3.95 .945 20
BrandA warenes s4 4.40 .995 20
PerceivedQuality1 3.90 1.210 20
PerceivedQuality2 3.75 1.164 20
PerceivedQuality3 3.20 1.152 20
PerceivedQuality4 3.45 1.050 20
BrandA ssociation1 3.85 .933 20
BrandA ssociation2 3.85 .988 20
BrandA ssociation3 3.25 1.118 20
BrandA ssociation4 3.85 .988 20
BrandLoyality1 3.45 .999 20
BrandLoyality2 3.70 1.081 20
BrandLoyality3 3.50 1.147 20
Loyalit asPembelian1 3.40 1.046 20
Loyalit asPembalian2 2.80 1.152 20
Loyalit asPembelian3 2.70 1.174 20

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
94

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
BrandAwarenes s1 60.45 147.524 .794 .919
BrandAwarenes s2 61.30 157.695 .448 .928
BrandAwarenes s3 60.80 154.800 .716 .922
BrandAwarenes s4 60.35 151.818 .804 .920
PerceivedQuality1 60.85 146.345 .844 .918
PerceivedQuality2 61.00 147.684 .830 .918
PerceivedQuality3 61.55 160.261 .375 .930
PerceivedQuality4 61.30 153.168 .702 .922
BrandAssociation1 60.90 151.358 .883 .918
BrandAssociation2 60.90 153.042 .757 .921
BrandAssociation3 61.50 159.211 .427 .928
BrandAssociation4 60.90 150.200 .881 .918
BrandLoyality1 61.30 152.642 .765 .921
BrandLoyality2 61.05 149.734 .817 .919
BrandLoyality3 61.25 151.566 .695 .922
LoyalitasPembelian1 61.35 160.976 .393 .929
LoyalitasPembalian2 61.95 158.261 .446 .928
LoyalitasPembelian3 62.05 175.313 -.134 .941

Scale Sta tisti cs

Mean Variance St d. Deviation N of Items


64.75 172.513 13.134 18

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
95

Output Uji Validitas dan Reliabilitas (Akhir)

Ca se P rocessing Sum ma ry

N %
Cases Valid 20 100.0
Ex cludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Lis twis e deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.941 17

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


BrandAwarenes s1 4.30 1.218 20
BrandAwarenes s2 3.45 1.191 20
BrandAwarenes s3 3.95 .945 20
BrandAwarenes s4 4.40 .995 20
PerceivedQuality1 3.90 1.210 20
PerceivedQuality2 3.75 1.164 20
PerceivedQuality3 3.20 1.152 20
PerceivedQuality4 3.45 1.050 20
BrandAssociation1 3.85 .933 20
BrandAssociation2 3.85 .988 20
BrandAssociation3 3.25 1.118 20
BrandAssociation4 3.85 .988 20
BrandLoyality1 3.45 .999 20
BrandLoyality2 3.70 1.081 20
BrandLoyality3 3.50 1.147 20
LoyalitasPembelian1 3.40 1.046 20
LoyalitasPembalian2 2.80 1.152 20

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
96

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
BrandAwarenes s1 57.75 149.987 .799 .935
BrandAwarenes s2 58.60 160.674 .438 .943
BrandAwarenes s3 58.10 156.832 .744 .937
BrandAwarenes s4 57.65 154.450 .804 .935
PerceivedQuality1 58.15 148.555 .858 .934
PerceivedQuality2 58.30 150.326 .828 .934
PerceivedQuality3 58.85 163.082 .371 .944
PerceivedQuality4 58.60 155.832 .701 .937
BrandAssociation1 58.20 153.747 .894 .934
BrandAssociation2 58.20 155.958 .745 .937
BrandAssociation3 58.80 162.063 .422 .943
BrandAssociation4 58.20 152.484 .896 .934
BrandLoyality1 58.60 155.095 .773 .936
BrandLoyality2 58.35 152.345 .817 .935
BrandLoyality3 58.55 154.471 .685 .938
LoyalitasPembelian1 58.65 163.503 .400 .943
LoyalitasPembalian2 59.25 160.303 .469 .942

Scale Sta tisti cs

Mean Variance St d. Deviation N of Items


62.05 175.313 13.241 17

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
97

Output Metode Regresi Linier Berganda

b
Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Brandloyali
ty,
Brand
Awarenes
s,
. Enter
Perceived
Quality,
Brand
Asa sociatio
n
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: LoyalitasPembelian

b
Model Summ ary

Adjust ed St d. E rror of
Model R R Square R Square the Es timate
1 .716a .512 .489 1.338
a. Predic tors: (Constant), Brandloyalit y, B randAwareness,
PerceivedQuality, B randAs sociation
b. Dependent Variable: LoyalitasP embelian

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.
98

Coefficients a

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.187 1.058 -.177 .860
BrandAwarenes s .083 .071 .109 1.163 .248
PerceivedQuality -.063 .084 -.082 -.748 .457
BrandAssociation .073 .095 .094 .773 .442
Brandloyality .494 .072 .653 6.881 .000
a. Dependent Variable: LoyalitasPembelian

ANOVA b

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regres sion 156.062 4 39.016 21.797 .000a
Residual 148.563 83 1.790
Total 304.625 87
a. Predictors: (Constant), Brandloyality, BrandAwareness, PerceivedQuality,
BrandAssociation
b. Dependent Variable: Loyalitas Pembelian

M. Novri Hendri Selian : Analisis Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Loyalitas Pembelian Pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.

Anda mungkin juga menyukai