Anda di halaman 1dari 160

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN


DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR
MEREK HONDA
Studi kasus pada konsumen berdomisili di desa Pulutan, Wonosari,
Gunungkidul, DIY

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh :

Dominicus Betti Hermawan

NIM : 04 2214 073

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
SKRIPSI

ii
iii
MOTTO

KAU MEMPEROLEH KEKUATAN, KEBERANIAN, DAN RASA PERCAYA


DIRI DARI SETIAP PENGALAMAN YANG MEMBUATMU BERHENTI
SEJENAK UNTUK MENGHADAPI TAKUTMU.

KAU DAPAT BERKATA PADA DIRIMU SENDIRI, ‘AKU TELAH TABAH


MENGHADAPI KENGERIAN INI, AKU PASTI MAMPU MENGHADAPI HAL
BERIKUTNYA’.

-Eleanor Roosevelt-

SERAHKANLAH SEGALA KEKUATIRANMU KEPADA-NYA,


SEBAB IA YANG MEMELIHARA KAMU. (1 PETRUS 5: 7)

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi

nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan

permohonan dengan ucapan syukur. (Filipi 4:6)

“ Segala perkara dapat Ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan


kepadaku “
(Filipus 4 :13)

JIKA KAMU BERPIKIR BISA,


MAKA KAMU AKAN BISA MELAKUKANNYA.

iv
PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan Kepada:

My Lord “Tuhan Yesus Kristus”

My Parents “L. Heru Hendaryanto & V. Marsini”

My Brother “P. Ari Kurniawan”

My Inspiration “Maria”

v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 April 2009


Penulis,

Dominicus Betti Hermawan

vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

: Nama : Dominicus Betti Hermawan

Nomor Mahasiswa : 04 2214 073

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK HONDA :
studi kasus pada konsumen berdomisili di desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul,
DIY.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan

sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 30 April 2009

Yang menyatakan,

Dominicus Betti Hermawan

vii
ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR
MEREK HONDA

Studi kasus pada konsumen berdomisili di desa Pulutan, Wonosari,


Gunungkidul, DIY

Dominicus Betti Hermawan


Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi
Universitas Sanata DharmaYogyakarta
2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebudayaan, kelas


sosial, kelompok referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan
kepercayaan, serta konsep diri terhadap perilaku konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Honda.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember sampai Januari 2009.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
responden. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli
sepeda motor merek Honda di desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY.
Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan
adalah Purposive Sampling. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi
Pearson’s Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s
Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Regresi Linier Berganda.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) kelas sosial dan konsep diri secara
parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek
Honda, 2) kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, pengalaman,
kepribadian, sikap dan kepercayaan, serta konsep diri secara simultan
mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda, 3)
faktor kelas sosial menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.

Kata kunci : kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,


pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan, konsep diri, perilaku konsumen.

viii
ABSTRACT

THE ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCE CONSUMERS’ BEHAVIOR


IN BUYING HONDA MOTORCYCLE

A Case Study on Consumers in Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY

Dominicus Betti Hermawan


Management Study Program of Economic Faculty
Sanata Dharma University Yogyakarta
2009

This study aims to find out the influence of culture, social class, referential
group, family, experiences, personality, attitude and belief, self-conception on
consumers’ behavior in buying Honda motorcycle.
The research was conducted from December to January 2009. The data
obtained were then analyzed by distributing questionnaires to the respondents.
The population of this study was consumers who have bought Honda motorcycle
in Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. The sample of this research
were 100 respondents. The sampling method was purposive sampling. Pearson’s
Product Moment Correlation technique was used in the validity test and
Cronbach’s Alpha formula was used for the reliability test. The data analysis
techniques were multiple linear regression analysis.
The result of the study indicated that: 1) social class and self-conception
partially influence the consumers’ behavior in buying Honda motorcycle, 2)
culture, social class, referential group, family, experiences, personality, attitude
and belief, and self-conception simultaneously influence consumers’ behavior in
buying Honda motorcycle, 3) social class factor is the most influential factor
toward the consumers’ behavior in buying Honda motorcycle.

Keywords: culture, social class, referential group, family, experiences,


personality, attitude and belief, self-conception, consumers’ behavior

ix
KATA PENGANTAR

Segala hormat, puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang

Maha Esa atas segala berkat, kasih serta anugerah-Nya yang senantiasa penulis

rasakan dari awal sampai akhir penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN

DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK HONDA”, studi kasus

pada konsumen berdomisili di desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY.

Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan dan bantuan

dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh sebab

itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Romo Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Dr. Ir. P. Wiryono

Priyotamtama, S.J.

2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu Dra. Diah Utari BR. M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak

memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

x
5. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku pembimbing II yang telah

berkenan mencurahkan perhatian, waktu, tenaga, pikiran dan semangat kepada

penulis untuk menyusun skripsi ini dari awal hingga selesai.

6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu

yang sangat berguna bagi penulis selama proses perkuliahan.

7. Kedua orang tuaku L. Heru Hendaryanto dan Valentina Marsini, yang telah

melahirkanku dan tak henti-hentinya memberikan kasih sayang, dukungan

serta doa hingga akhirnya penulisan skripsi ini terselesaikan.

8. Kakakku Paulus Ari Kurniawan yang telah memberi pengalaman, dukungan,

serta doa selama ini.

9. Simbah Putri ( Mbok Uwo ) yang selalu siap dirumah untuk mencurahkan

kasih sayangnya melalui masakannya dan tak lupa selalu memberikan doa

selama ini.

10. Pakde Romo yang selalu ada setiap saat untuk membantu, mendukung dan

memberikan doanya guna kelancaran kuliah dan skripsi ini.

11. Keluarga besar di Pulutan terima kasih telah memberikan doa dan

dukungannya. Pakde Harjo, Pakde Darto, De Tini & Irup, Om Wawang, Om

Hendro, Mas Kris, Andar, Paidun, Gembus, Iplik, Lilik, dll.

12. Kedua sepupuku Devi dan Susie di Sadhar makasih buat perhatian, dukungan

dan doanya selama ini, kalian adalah tangan kanan & kiriku.

13. Teman-temanku di Wonosari (Simul, Gombloh, Kang Restu, Mbak Tri, Widi,

Gurandong, Setyo, Kelik, dll).

xi
14. Teman-temanku sekelompok KKP (Ka Yuli, Siska dan Arda).

15. Teman-temanku Manajemen USD angkatan 2004 (Reo, Edo, Robin, Wing,

Wisnu, Arie, Restu, Bunglon, Hari, Itenk, Oscar, Pongki, Ronald, Hima,

Catur, Veri, Tyas, Fika, Foni, Dian, Dewi, Murti, Evan, dll).

16. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

buat dukungan, doa dan kerjasamanya selama ini.

Penulis percaya bahwa kasih dan kemurahan Tuhan selalu menyertai dan

memberkati semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungannya

dalam skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu

saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang

hati. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan menfaat bagi setiap orang

yang membacanya.

Yogyakarta, 30 April 2009

Penulis

Dominicus Betti Hermawan

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................................................vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................................vii

ABSTRAK....................................................................................................viii

ABSTRACT...................................................................................................ix

KATA PENGANTAR...................................................................................x

DAFTAR ISI.................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL.........................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR...................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................3

C. Batasan Masalah........................................................................3

D. Tujuan Penelitian.......................................................................4

E. Manfaat Penelitian.....................................................................5

F. Sistematika Penulisan................................................................5

xiii
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................7

A. Pemasaran..................................................................................7

B. Manajemen Pemasaran..............................................................7

C. Konsep Pemasaran.....................................................................8

D. Pengertian Segmentasi Pasar.....................................................9

E. Perilaku Konsumen dan Perilaku Pembelian...........................11

F. Keputusan Pembelian...............................................................15

G. Struktur Keputusan Membeli....................................................23

H. Tahap-tahap Dalam Proses Pembelian.....................................23

I. Produk dan Atribut Produk.......................................................24

J. Merek (Brand)..........................................................................25

K. Kerangka Pemikiran Teoritis....................................................28

L. Hipotesis Penelitian..................................................................30

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................31

A. Jenis Penelitian.........................................................................31

B. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................31

C. Subyek dan Obyek Penelitian...................................................31

D. Variabel Penelitian....................................................................32

E. Jenis dan Sumber Data..............................................................40

F. Teknik Pengumpulan Data.......................................................40

G. Teknik Pengukuran Data..........................................................41

H. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.................42

I. Uji Instrumen Penelitian...........................................................44

xiv
J. Teknik Analisis Data................................................................46

K. Uji Asumsi Klasik.....................................................................47

L. Pengujian Hipotesis..................................................................51

BAB IV GAMBARAN UMUM...................................................................54

A. Gambaran Umum Sepeda Motor Honda...................................54

B. Gambaran Umum Desa Pulutan................................................56

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...................................65

A. Pengujian Instrumen..................................................................65

B. Karakteristik Responden............................................................70

C. Pengujian Asumsi Klasik...........................................................78

D. Pengujian Hipotesis...................................................................81

E. Pembahasan...............................................................................90

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

PENELITIAN...............................................................................101

A. Kesimpulan...............................................................................101

B. Saran.........................................................................................102

C. Keterbatasan Penelitian............................................................103

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................105

LAMPIRAN

xv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian...................................68

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian................................70

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur............................71

Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...............72

Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan......................72

Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan 73

Tabel V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir . 74

Tabel V.8 Tipe dan Tahun Produksi Sepeda Motor...................................76

Tabel V.9 Kondisi Sepeda Motor Saat Pembelian......................................77

Tabel V.10 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas................................78

xvi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Model Perilaku Pembeli............................................................14

Gambar II.2 Model Perilaku Pembeli Yang Disederhanakan........................28

Gambar II.3 Kerangka Pemikiran..................................................................29

Gambar V.1 Scatterplot.................................................................................79

Gambar V.2 Histogram..................................................................................80

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa

banyak kemajuan dibidang ekonomi. Teknologi baru yang muncul

mendukung berbagai inovasi produk di banyak perusahaan. Hal ini

berdampak terhadap pesatnya perkembangan industri-industri, sehingga

keinginan pemenuhan kebutuhan dirasa semakin berkembang juga.

Persaingan antara perusahaan-perusahaan yang ada dalam dunia bisnis

terlihat pula semakin meningkat, baik perusahaan swasta maupun

perusahaan milik negara. Tuntutan kompetisi yang semakin ketat, memacu

masing-masing perusahaan berusaha menjadi pemimpin pasar dengan

mengoptimalkan pasar sasaran. Pihak perusahaan juga dituntut lebih

efektif dan efisien dalam menjalankan operasinya agar dapat mengikuti

perkembangan dan perubahan yang ada sehingga dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya.

Salah satu industri yang saat ini mengalami perkembangan cukup

pesat yaitu industri otomotif, dimana masing-masing industri berusaha

menonjolkan bentuk, ukuran, merek dan warna yang menarik pada setiap

produknya. Munculnya bermacam-macam produk dengan fungsi sama

yang beredar di pasar membuat perusahaan harus memulai kegiatannya

dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar secara lebih

memuaskan. Demikian pula yang dilakukan oleh perusahaan Honda yang

1
2

berusaha memberikan kualitas produk yang baik dan pelayanan yang

memuaskan bagi konsumen.

Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam memasarkan produk

tergantung pada faktor-faktor yang dapat dikuasai oleh perusahaan seperti

penentuan harga produk bersaing, promosi, tempat dan saluran distribusi

yang tepat dan mutu produk yang baik. Selain itu perusahaan perlu

mendapatkan informasi mengenai perilaku konsumen, dimana informasi

ini dapat dijadikan dasar dalam usaha untuk mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen terhadap produk yang dihasilkan perusahaan.

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam

pengambilan keputusan, faktor tersebut seperti faktor kebudayaan, kelas

sosial, kelompok referensi kecil, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap

dan kepercayaan, serta konsep diri. Selain itu, atribut produk seperti

merek, kualitas, harga dan pelayanan juga dapat menjadi acuan keputusan

pembelian. Prioritas pemilihan atribut produk oleh tiap-tiap konsumen

berbeda, tergantung pada perilaku konsumen dalam pembelian dan sikap

dalam mengambil keputusan untuk membeli. Berdasarkan latar belakang

masalah diatas maka penulis memilih judul: “ANALISIS FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN

DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK HONDA”, studi

kasus pada konsumen berdomisili di desa Pulutan, Wonosari,

Gunungkidul, DIY.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis

merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,

pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan, serta konsep diri

secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli

sepeda motor merek Honda?

2. Apakah faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,

pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan, serta konsep diri

secara simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli

sepeda motor merek Honda?

3. Faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Honda?

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari persepsi yang berbeda-beda, maka perlu

dijelaskan mengenai batasan-batasan masalah. Penelitian ini hanya

membatasi dalam :

1. Penelitian dilakukan hanya kepada konsumen yang berdomisili di desa

Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY yang telah membeli sepeda

motor merek Honda.


2. Karakteristik konsumen yang diteliti adalah nama, umur, jenis

kelamin, status pekerjaan, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, tipe

sepeda motor, tahun produksi sepeda motor serta kondisi sepeda motor

saat pembelian.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang

digunakan dalam penelitian adalah kebudayaan, kelas sosial, kelompok

referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan,

serta konsep diri.

4. Perilaku konsumen saat pembelian berdasarkan keputusaan tentang

jenis produk berdasarkan kerumitan teknologi, bentuk produk dan cara

membayar.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok

referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan,

serta konsep diri secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Honda.

2. Untuk mengetahui apakah faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok

referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan,

serta konsep diri secara simultan mempengaruhi perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Honda.


3. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.

E. Manfaat
Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam menentukan kebijakan pemasaran yang lebih tepat dimasa

mendatang setelah mengetahui faktor-faktor yang sangat berpengaruh

terhadap perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek

Honda.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan Universitas

Sanata Dharma, khususnya dibidang pemasaran.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kepribadian penulis

dalam melakukan pengambilan keputusan dan juga sebagai alat untuk

menerapkan teori yang telah diperoleh selama kuliah dalam kehidupan.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI


Bab ini meliputi uraian berbagai teori-teoti dan pengertian-

pengertian dibidang manajemen pemasaran yang menjadi pendukung dan

acuan yang mendasari penelitian ini.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang jenis penelitian; waktu dan tempat

penelitian; subyek dan obyek penelitian; variabel penelitian; jenis dan

sumber data; teknik pengumpulan data; teknik pengukuran data; populasi,

sampel dan teknik pengambilan sampel; uji instrumen penelitian; teknik

analisis data; ujin asumsi klasik; pengujian hipotesis.

BAB IV : GAMBARAN UMUM

Bab ini berisikan tentang gambaran umum mengenai perusahaan

Honda di Indonesia serta produk-produknya dan gambaran umum

mengenai desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY.

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat deskripsi data, penganalisisan data dan

pembahasan data.

BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

PENELITIAN

Bab ini memuat kesimpulan hasil analisis data, saran dan

keterbatasan penelitian yang diusulkan penulis kepada perusahaan

berkaitan dengan objek penelitian dan keterbatasan penelitian.


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu faktor penting yang harus

diperhatikan oleh setiap produsen, pemasaran juga mencakup distribusi

yaitu penyaluran produk kepada pihak konsumen. Pemasaran merupakan

cara untuk dapat memperoleh penjualan yang maksimal sehingga produsen

dapat mencapai laba yang maksimal pula.

Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler (2003 : 10) adalah

proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

bernilai dari pihak lain.

Definisi pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan

kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran

dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran

(Harper, 2000 : 4).

B. Manajemen Pemasaran

Untuk memperoleh hasil maksimal dari pemasaran suatu produk

maka diperlukan suatu sistem yang mengatur pemasaran yang disebut

manajemen pemasaran.

7
8

Menurut Philip Kotler (2003 : 11) manajemen pemasaran adalah

sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan,

mempertahankan dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan,

penyampaian dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul.

Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan,

mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program yang mencakup

pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa

dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara

pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai

tujuan perusahaan (Harper, 2000 : 18).

Berdasarkan definisi diatas, tujuan pemasaran melibatkan dua

pihak produsen dan konsumen, produsen berusaha untuk mencapai laba

maksimum sedangkan konsumen akan mencari kepuasan maksimum

dengan mengkonsumsi suatu produk. Pihak pemasar tidak dapat begitu

saja melempar produknya ke pasar tetapi harus terlebih dahulu melakukan

riset pasar dan segmentasi pasar. Riset pasar dilakukan untuk meneliti

pasar potensial yang akan dijadikan pasar efektif bagi perusahaan. Dalam

mencari pasar sasaran dan mempertahankan pasar yang sudah didapat

maka perusahaan perlu memiliki manajemen perusahaan yang baik.

C. Konsep Pemasaran

Dalam merencanakan suatu rencana pemasaran maka perlu dibuat

konsep pemasaran yang jelas sehingga dapat mencapai pasar sasaran


secara optimal yang dapat membantu dalam pencapaian penjualan

maksimal. Menurut Philip Kotler (2003 : 22) konsep pemasaran

menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah

perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam

menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan

kepada pasar sasaran yang terpilih.

Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan

terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan

dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan

untuk memenuhi tujuan tersebut. Kegiatan ini meliputi kegiatan pada

semua bagian yang ada, seperti kegiatan personalia, produksi, keuangan,

riset dan pengembangan, serta fungsi-fungsi lainnya. Meskipun orientasi

pembeli ini dibatasi oleh tujuan laba dan pertumbuhan, tetapi konsep

tersebut perlu dilaksanakan. Hal ini disebabkan karena dapat

meningkatkan penjualan dengan (Swastha dan Irawan, 2005 : 7) :

- membuat barang yang mudah penggunaannya

- mudah pembeliannya

- mudah pemeliharaannya.

D. Pengertian Segmentasi Pasar

Produk yang ada di pasaran sangat beragam baik jenis maupun

merek, keanekaragaman ini disebabkan oleh berbagai hal misal perbedaan

daya beli, motif pembelian, sikap, persepsi konsumen, maupun cara


mengkonsumsi barang. Untuk itu dalam memasarkan produknya

perusahaan dalam hal ini bidang pemasaran perlu untuk melakukan

segmentasi pasar yang akan dijadikan target pemasaran. Menurut Basu

Swastha dan Irawan (2005 : 89) segmentasi pasar adalah kegiatan

membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produsen ke dalam

satuan-satuan pasar (segmentasi pasar) yang bersifat homogen.

Manajemen pemasaran mencoba menentukan hal-hal berikut dalam

usaha mendefinisikan pasar yang ditargetkan (Harper, 1997 : 10) :

1. Kebutuhan dan keinginan pelanggan mana yang saat ini tidak

dipuaskan dengan baik yang ditawarkan pesaing.

2. Bagaimana kriteria manfaat dan pilihan yang diinginkan berbeda-beda

diantara pelanggan potensial dan bagaimana mengenal segmen-segmen

yang disebabkan oleh variasi-variasi demografi seperti usia, jenis

kelamin, gaya hidup, atau beberapa karakteristik yang lain.

3. Segmen mana yang menjadi target dengan tawaran produk serta

program pemasaran mana yang menarik sebagian besar pelanggan

dalam segmen-segmen itu.

4. Bagaimana memposisikan produk untuk membedakan dari tawaran

pesaing dan memberikan keunggulan komparatif yang dapat diterima

perusahaan.

Usaha menargetkan pasar sasaran diatas merupakan suatu upaya

untuk mencapai penjualan yang maksimal yang tentunya akan

meningkatkan laba perusahaan dan akan mendukung kelangsungan


perusahaan itu sendiri. Penargetan pasar itu juga harus didukung oleh riset

pasar terlebih dahulu sehingga nantinya akan memperoleh pasar sasaran

yang ingin dicapai atau bahkan dapat memperoleh pasar baru sehingga

mampu meningkatkan volume penjualan.

E. Perilaku Konsumen dan Perilaku Pembelian

Perilaku konsumen merupakan salah satu faktor yang penting

untuk dipelajari oleh perusahaan khususnya bagian pemasaran karena

konsumen dengan perilakunya akan sangat mempengaruhi terhadap

perolehan keuntungan bagi perusahaan baik jangka pendek maupun jangka

panjang. Bagi para pemasar, perubahan dapat merupakan tantangan baru

yang memerlukan tanggapan dan cara penyelesaian yang baru pula, oleh

karena itu pemasar dituntut untuk selalu melakukan studi tentang perilaku

konsumennya, mengapa konsumen membeli suatu produk atau jasa

tertentu, dan berapa banyak yang akan dibelanjakan oleh konsumen untuk

berbagai jenis barang dan jasa tersebut (Tjiptono, 1997 : 223).

Menurut Basu Swastha dan T. Hani Handoko (1997 : 10) perilaku

konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat

dalam mendapatkan barang dan jasa termasuk didalamnya proses

pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan

tersebut.

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai sejumlah tindakan-

tindakan nyata individu (konsumen) yang dipengaruhi oleh faktor


kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya (eksternal) yang

mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang-barang

yang diinginkannya (Amirullah, 2002 : 3).

Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai perilaku yang

ditunjukan oleh konsumen dalam mencari, membeli, mempergunakan,

mengevaluasi dan menolak produk dan jasa yang diharapkan dapat

memuaskan kebutuhan mereka. Ada dua hal penting dalam pengertian

perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik,

yang melibatkan individu secara keseluruhan dalam menilai, mendapatkan

dan menggunakan barang dan jasa.

Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa

akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing.

Peran masing-masing tersebut adalah :

1. Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang

tertentu.

2. Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan

dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak.

3. Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak,

apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya.

4. Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian

sesungguhnya.
5. User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang

dibeli.

Perilaku konsumen mendapat perhatian lebih dari perusahaan

karena konsumen sangat menentukan dalam kemajuan perusahaan,

perusahaan harus mengetahui dan mengidentifikasi konsumen untuk dapat

dijadikan pasar sasarannya.

Pertumbuhan perusahaan dan pasar telah menjauhkan banyak

pemasaran dari kontak langsung dengan pelanggan. Semakin lama manajer

semakin harus mengandalkan kerangka 7 O dalam melakukan riset

konsumen guna menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci tentang pasar

sebagai berikut (Kotler, 1997 : 152) :

1. Siapa yang membentuk pasar ? (Occupants / penghuni)

2. Apa yang dibeli pasar ? (Objects / objek)

3. Mengapa pasar membeli ? (Objectives / tujuan)

4. Siapa yang berpartisipasi dalam pembelian ? (Organizations /

organisasi)

5. Bagaimana pasar membeli ? (Operations / operasi)

6. Kapan pasar membeli ? (Occasions / peristiwa)

7. Di mana pasar membeli ? (Outlets / kios)

Titik tolak untuk memahami perilaku pembeli adalah model

rangsangan-tanggapan yang diperlihatkan dalam model perilaku

pembelian. Rangsangan pemasaran dan lingkungan memasuki kesadaran

pembeli. Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusan


menimbulkan keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah

memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli mulai dari

kedatangan rangsangan dari luar dan keputusan pembelian pembeli.

Gambar II.1

Model Perilaku Pembeli


(Kotler, 1997 : 153)

Rangsangan Rangsangan Karakteristik Proses keputusan


pemasaran lain pembeli pembeli

Produk Ekonomi Budaya Pengenalan


masalah
Harga Teknologi Sosial
Pencarian
Tempat Politik Pribadi informasi

Promosi Budaya Psikologis Evaluasi

Keputusan

Perilaku pasca
pembelian

Keputusan pembelian

Pilihan Produk Pilihan Merek Pilihan Penyalur Waktu pembelian


Jumlah pembelian
F. Keputusan Pembelian

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli adalah

berbeda-beda untuk masing-masing pembeli, disamping produk yang

dibeli dan pada saat pembeliannya berbeda (Swasta dan Irawan, 2005 :

105). Faktor-faktor tersebut adalah :

1. Kebudayaan

Kebudayaan, menurut ilmu anthropologi adalah keseluruhan sistem

gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan

masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal ini

berarti bahwa hampir seluruh perilaku manusia harus dibiasakan

dengan belajar (learned behavior). Kebudayaan ini sifatnya sangat

luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan

adalah kompleks, yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,

kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-

kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia

sebagai anggota masyarakat. Dengan lain perkataan, kebudayaan

mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia

sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu

yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, yaitu mencakup

segala cara-cara atau pola-pola berpikir, merasakan dan bertindak.

Definisi lain dari kebudayaan dikemukakan oleh Stanton sebagai

berikut: Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang komplek, yang

diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi

sebagai
penentu dan pengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang ada.

Simbol tersebut dapat bersifat tidak kentara (seperti: sikap, pendapat,

kepercayaan, nilai, bahasa, agama) atau dapat pula bersifat kentara

(seperti: alat-alat, perumahan, produk, karya seni dan sebagainya)

(Swasta dan Handoko, 2000 : 59-60).

2. Kelas sosial

Pengertian kelas sosial dalam hal ini adalah sama dengan istilah

lapisan sosial, tanpa membedakan apakah dasar pembagian kelas itu

uang, tanah, kekuasaan atau dasar lainnya. Ukuran atau kriteria yang

biasanya dipakai untuk menggolong-golongkan anggota-anggota

masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu adalah sebagai berikut: (1)

kekayaan, (2) kekuasaan, (3) kehormatan dan (4) ilmu pengetahuan.

Ukuran tersebut bukannya bersifat terbatas, karena masih ada ukuran-

ukuran lain yang dapat digunakan. Akan tetapi ukuran-ukuran tersebut

diatas yang sering menonjol sebagai dasar timbulnya kelas-kelas sosial

didalam masyarakat.

Pada pokoknya, masyarakat kita dikelompokkan ke dalam tiga

golongan yaitu :

a. Golongan atas, yang termasuk dalam kelas ini antara lain

pengusaha-pengusaha kaya, pejabat-pejabat tinggi.

b. Golongan menengah, yang termasuk dalam kelas ini antara lain

karyawan instansi pemerintahan, pengusaha menengah.


c. Golongan rendah, yang termasuk dalam kelas ini antara lain buruh-

buruh pabrik, pegawai rendah, tukang becak dan pedagang kecil.

Pembagian masyarakat kedalam tiga golongan diatas bersifat relatif

karena sulit untuk dikuantifikasikan secara pasti. Dasar yang dipakai

dalam penggolangan ini adalah: tingkat pendapatan, macam

perumahan, dan lokasi tempat tinggal. Dalam kenyataannya, masing-

masing kelas mempunyai tingkat kebahagiaan sendiri-sendiri. Oleh

karena itu manajemen tidak dapat selalu menganggap bahwa kelas atas

lebih bahagia atau lebih superior daripada kelas menengah atau kelas

rendah.

Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam

masyarakat, yaitu (1) kedudukan (status) dan (2) peranan (role).

Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam masyarakatnya

sehubungan dengan orang-orang lain dalam arti lingkungan

pergaulannya, prestise dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.

Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha

yang sengaja (achieved status), maupun diperoleh karena kelahiran

(ascribed status), misalnya anak bangsawan. Kadang-kadang ada satu

macam kedudukan lagi, yaitu kedudukan yang diberikan (assigned

status). Peranan merupakan aspek yang paling dinamis dari

kedudukan. Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban-

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan

suatu peranan. Manajemen pemasaran penting untuk mengetahui


perilaku konsumen dari masyarakat yang mempunyai kedudukan sosial

yang tinggi dan memainkan peranannya, karena didalam masyarakat

kita perilaku konsumen tersebut akan mudah ditiru oleh mereka yang

dibawahnya, atau dengan kata lain terjadi dengan apa yang disebut

“demonstration effect” (Swasta dan Handoko, 2000 : 63-65).

3. Kelompok referensi

Kelompok referensi (reference group) adalah kelompok sosial yang

menjadi ukuran seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk

membentuk kepribadian dan perilakunya. Dengan perkataan lain,

merupakan kelompok dalam mana orang ingin menjadi anggota, atau

dengan mana orang mengidentifikasikan dirinya. Yang termasuk

kelompok referensi kecil ini antara lain serikat buruh, tim atletik,

perkumpulan agama, kesenian, lingkungan tetangga dan sebagainya.

Jika ditinjau lebih jauh, biasanya masing-masing kelompok

mempunyai pelopor opini (opinion leader) yang dapat mempengaruhi

anggota-anggotanya dalam membeli sesuatu. Interaksi mereka sering

dilakukan secara individual (misalnya dengan bertatap muka),

sehingga seseorang akan mudah terpengaruh oleh orang lain untuk

membeli sesuatu. Yang termasuk kelompok referensi kecil ini antara

lain serikat buruh, tim atletik, perkumpulan agama, lingkungan

tetangga dan sebagainya (Swasta dan Handoko, 2000 : 68-69).


4. Keluarga

Istilah keluarga (family) dipergunakan untuk menggambarkan berbagai

macam bentuk rumah tangga. Macam-macam bentuk keluarga tersebut

adalah :

a. Keluarga inti (nuclear family), menunjukkan lingkup keluarga

yang meliputi ayah, ibu dan anak-anak yang hidup bersama.

b. Keluarga besar (extended family), yaitu keluarga inti ditambah

dengan orang-orang yang mempunyai ikatan saudara dengan

keluarga tersebut, seperti kakek, nenek, paman, bibi dan menantu.

Selain kedua pengertian keluarga tersebut di atas, keluarga dapat pula

diartikan sebagai individu yang membentuk keluarga baru, atau

membentuk suatu rumah tangga baru (family of orientitation). Dan

setelah anak-anaknya tumbuh menjadi besar serta membentuk keluarga

lain, maka keluarga tersebut kembali hanya terdiri dari pasangan suami

istri. Keluarga ini selalu dibangun melalui suatu perkawinan (family of

procreation).

Dalam keluarga, masing-masing anggota dapat berbuat hal yang

berbeda untuk membeli sesuatu. Oleh karena itu, manajer pemasaran

perlu mengetahui sebenarnya :

a. Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.

b. Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.

c. Siapa yang melakukan pembelian.

d. Siapa pemakai produknya.


Wewenang memutuskan pembelian antara suami dan istri tergantung

dari tipe keluarga, yang pada umumnya dapat dibedakan dalam empat

tipe keluarga, yaitu :

a. Otonomi (autonomic); dimana jumlah keputusan yang diambil oleh

suami dan istri masing-masing sama banyaknya.

b. Dominasi suami (husband dominant); sebagian besar dari

pembelian untuk rumah tangga diputuskan oleh suami. Hai ini

dapat dibedakan lagi dalam mana suami benar-benar berkuasa

penuh, dan istri tergantung dari suami (ibsenion), serta suami

seakan-akan berkuasa tetapi sebenarnya tergantung dari istri

(majikan-pelayan), di sini istri bersikap mengabdi tetapi

sebenarnya dialah yang menjadi soko guru rumah tangga.

c. Dominasi istri (wife dominant); sebagian besar pembelian untuk

rumah tangga diputuskan oleh istri. Hal ini dibedakan pula dalam

dua hal, yaitu dimana suami ditekan oleh istri berkuasa, sedang

suami tergantung pada istri (ibu-anak).

d. Syncratic; sebagian besar keputusan untuk membeli dilakukan

bersama-sama (Swasta dan Handoko, 2000 : 71-72).

5. Pengalaman

Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam

bertingkah laku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua perbuatannya

dimasa lalu atau dapat pula dipelajari, sebab dengan belajar seseorang

dapat memperoleh pengalaman.


6. Kepribadian

Kepribadian adalah organisasi dari faktor-faktor biologis, psikologis

dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Kepribadian

mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan lain-lain, ciri-ciri sifat atau

watak yang khas yang menentukan perbedaan perilaku dari tiap-tiap

individu, dan yang berkembang apabila orang tadi berhubungan

dengan orang lain. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan

menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi,

ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan

beradaptasi.

Ada 3 unsur pokok dalam kepribadian individu, yaitu :

a. Pengetahuan, yaitu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa

seorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung dalam

otaknya. Hal ini akan menimbulkan suatu gambaran, pengamatan

(persepsi), apersepsi, konsep dan fantasi terhadap segala hal yang

diterima dari lingkungan melalui pancainderanya.

b. Perasaan, yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang

karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif

dan negatif.

c. Dorongan naluri, yaitu kemajuan yang sudah merupakan naluri

pada tiap makhluk manusia, yang disebut “drive” (Swasta dan

Handoko, 2000 : 89).


7. Sikap dan kepercayaan

Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi

terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun kurang

baik secara konsisten. Sikap itu sendiri mempengaruhi kepercayaan,

dan kepercayaan juga mempengaruhi sikap.

8. Konsep diri

Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya

sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri

orang lain. Konsep diri dikenal untuk menggambarkan hubungan

antara konsep diri (sering disebut image diri) konsumen dengan image

merek, image penjual, atau tujuan pengiklanan. Konsep diri

didefinisikan oleh Theodore M. New Combe dalam bukunya “Social

Psychology”, sebagai individu yang diterima oleh individu itu sendiri

dalam kerangka kehidupannya dalam suatu masyarakat yang

menentukan. Konsep diri ini tidak dibatasi oleh keinginan fisik, tetapi

termasuk juga hal-hal seperti kekuatan, kejujuran, rasa humor,

keadilan, kejahatan dan sebagainya.

Pada pokoknya konsep diri dapat dibedakan kedalam dua macam,

yaitu: (1) konsep diri yang nyata, dan (2) konsep diri yang ideal (cara

yang dicita-citakan untuk melihat dirinya sendiri). Tetapi beberapa

psikolog lain membedakannya kedalam empat macam, yaitu: (1)

konsep diri yang nyata, (2) konsep diri lain, (3) konsep diri ideal, (4)

konsep diri lain ideal (Basu Swasta, T. Hani Handoko, 2000 : 90-91).
G. Struktur Keputusan Membeli

Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu

sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Sikap

keputusan membeli mempunyai struktur sebanyak tujuh komponen

(Swasta dan Irawan, 2005 : 118). Komponen-komponen tersebut seperti :

1. Keputusan tentang jenis produk.

2. Keputusan tentang bentuk produk.

3. Keputusan tentang merek.

4. Keputusan tentang penjualannya.

5. Keputusan tentang jumlah produk.

6. Keputusan tentang waktu pembelian.

7. Keputusan tentang cara membayar.

H. Tahap-tahap Dalam Proses Pembelian

Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan

keputusan dalam pembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah

pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas enam tahap yaitu

(Swasta dan Irawan, 2005 : 120) :

1. Menganalisa keinginan dan kebutuhan.

2. Menilai beberapa sumber yang ada.

3. Menetapkan tujuan pembelian.

4. Mengidentifikasikan alternatif pembelian.

5. Mengambil keputusan untuk membeli.


6. Perilaku sesudah pembelian.

I. Produk dan Atribut produk

Produk adalah barang atau jasa yang mampu dihasilkan oleh

perusahaan sebagai produsen untuk memenuhi kebutuhan konsumen,

dalam hal ini kepuasan konsumen merupakan kunci utama.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat

memuaskan keinginan dan kebutuhan (Kotler dan Armstrong, 2001 : 346).

Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dapat dipandang

penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan

pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi),

pelayanan dan sebagainya (Tjiptono, 1997 : 103).

Menurut Basu Swastha dan Irawan (2005 : 94), yang termasuk

atribut produk :

1. Kualitas.

2. Harga.

3. Stail.

4. Servis.

5. Dan sebagainya.

Dari atribut-atribut itu konsumen dapat memilih mana yang

dianggap penting dalam suatu pembelian.


Atribut-atribut produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Merek : adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau

kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasi produk atau jasa dari penjual dan untuk

membedakannya dari produk pesaing (Kotler 2003 : 82).

2. Kualitas produk : adalah kemampuan suatu produk untuk

melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan,

kemudahan pengoperasian dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya

(Tjiptono, 1997 : 103).

3. Harga : adalah nilai yang menyertai suatu produk yang dapat diukur

dengan uang, nilai ini dijadikan salah satu dalam mempengaruhi

keputusan pembelian produk (Tjiptono, 1997 : 103).

4. Pelayanan : pelayanan bertujuan menarik minat konsumen agar

menggunakan produk tersebut.

J. Merek (Brand)

1. Pengertian Merek

Suatu produk dapat dibedakan dari produk lainnya dari segi

merek (brand). Merek tersebut dapat dipakai sebagai alat untuk

menciptakan pandangan tertentu dari para pembeli, baik melalui

periklanan maupun kegiatan promosi yang lain.


Istilah merek atau brand mempunyai pengertian yang luas dan

dapat didefinisikan sebagai berikut :

- Brand adalah suatu nama, istilah, simbol, atau desain (rancangan)

atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk memberi tanda

pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok

penjual dan untuk membedakannya dari barang yang dihasilkan

oleh pesaing (Swastha, 1997 : 199).

- Menurut AMA (American Marketing Association) mendefinisikan

merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau

kombinasi dari hal-hal tersebut dimaksudkan untuk

mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang atau kelompok

penjual dan membedakannya dari produk pesaing (Kotler dan

Susanto, 2001 : 575). Nama merek (brand name) diperlukan untuk

membedakan dalam memasarkan produk hasil suatu pabrik yang

satu dengan yang lainnya. Dalam perkembangan bisnis yang sangat

pesat ini, nama merek semakin menduduki peranan yang besar.

Seringkali nama merek tertentu digunakan sebagai penilai kualitas

produk perusahaan oleh banyak pembeli.

2. Kebaikan Penggunaan Merek

Penggunaan merek pada barang dapat memberikan keuntungan

atau manfaat bagi kedua belah pihak, baik bagi para pembeli ataupun

penjual. Dalam hal ini kita akan memisahkan antara keuntungan-


keuntungan yang dinikmati oleh pembeli dengan keuntungan-

keuntungan yang dinikmati oleh penjual (Hermawan, 2003 : 11-13).

a. Keuntungan penggunaan merek bagi pembeli :

- Mempermudah pembeli dalam mengenal barang yang

diinginkan.

- Pembeli dapat mengandalkan keseragaman kualitas barang-

barang yang bermerek.

- Melindungi konsumen, karena dari merek barang dapat

diketahui perusahaan yang membuatnya.

- Barang-barang yang bermerek cenderung untuk ditingkatkan

kualitasnya, karena perusahaan yang memiliki merek tersebut

akan berusaha mempertahankan dan meningkatkan nama baik

mereknya.

b. Keuntungan merek bagi penjual :

- Membantu program periklanan dan peragaan perusahaan.

- Membantu meningkatkan pengawasan terhadap barang yang

dijual.

- Membantu dalam perluasan market share.

- Membantu dalam stabilitas harga.

- Mengurangi perbandingan harga.

- Mempermudah perluasan product mix.


K. Kerangka Pemikiran Teoritis

Gambar II.2

MODEL PERILAKU PEMBELI YANG DISEDERHANAKAN


(Swasta dan Irawan, 2005 : 120)

Meneta pkanMengid entifika sikan


tujuan pembeli an Menga
alternat
mbil
if pembeli an Perilak
keputu san u sesudali h pembel ian
untuk membe
Mengana lisa keingina nMenilai
dan kebutuh
beberap a sumber
an

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGALAMAN, KEPRIBADIAN, KEBUDAYAAN, KELAS SOSIAL,

SIKAP & KEPERCAYAAN, KELOMPOK REFERENSI KECIL,

KONSEP DIRI KELUARGA

PENGAMATAN BELAJAR SIKAP

PENGOLAHAN INFORMASI
KERANGKA PEMIKIRAN

Untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca, maka penulis

menyusun kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini sebagai berikut :

Gambar II.3

Kerangka Pemikiran

kebudayaan

kelas sosial

kelompok referensi

keluarga perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda

pengalaman

kepribadian

sikap dan kepercayaan

konsep diri

Dimana :

: Pengaruh secara parsial.

: Pengaruh secara simultan.

Kerangka pemikiran teoritis penelitian di atas menjelaskan bahwa

variabel kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,

pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan, serta konsep diri secara


parsial dan simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli

sepeda motor merek Honda.

L. Hipotesis Penelitian

1. Faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,

pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan, serta konsep diri

secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli

sepeda motor merek Honda.

2. Faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,

pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan, serta konsep diri

secara simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli

sepeda motor merek Honda.

3. Faktor keluarga menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Penelitian studi

kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu

selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeruluh

termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya (Umar, 2005 : 30).

Penelitian ini hanya dilakukan pada obyek tertentu dan kesimpulan yang

ditarik hanya berlaku pada obyek yang diteliti.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai Januari tahun 2009.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada konsumen yang berdomisili di desa Pulutan,

Wonosari, Gunungkidul, DIY.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli sepeda

motor merek Honda yang berdomisili di desa Pulutan, Wonosari,

Gunungkidul, DIY.

31
32

2. Obyek
Penelitian

Obyek penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.

D. Variabel
Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent Variable).

Variabel bebas adalah variabel yang tidak tergantung pada

variabel lain. Variabel bebas (X) penelitian ini adalah faktor-faktor

yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor

merek Honda, yaitu :

a. Kebudayaan (variabel X1).

Kebudayaan, menurut ilmu anthropologi adalah keseluruhan sistem

gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka

kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan

belajar.

Hal ini berarti bahwa hampir seluruh perilaku manusia harus

dibiasakan dengan belajar (learned behavior). Kebudayaan ini

sifatnya sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan

manusia. Kebudayaan adalah kompleks, yang mencakup

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat

dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang

didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan lain

perkataan, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan


atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-

pola perilaku yang normatif, yaitu mencakup segala cara-cara atau

pola-pola berpikir, merasakan dan bertindak.

Indikator dari variabel budaya yang akan dianalisis yaitu :

- Masyarakat modern yang mengikuti perkembangan jaman.

- Kebiasaan hidup yang instan/tak mau susah-susah.

- Kejar gengsi.

b. Kelas sosial (variabel X2).

Pengertian kelas sosial dalam hal ini adalah sama dengan istilah

lapisan sosial, tanpa membedakan apakah dasar pembagian kelas

itu uang, tanah, kekuasaan atau dasar lainnya. Ukuran atau kriteria

yang biasanya dipakai untuk menggolong-golongkan anggota-

anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu adalah sebagai

berikut: (1) kekayaan, (2) kekuasaan, (3) kehormatan dan (4) ilmu

pengetahuan. Ukuran tersebut bukannya bersifat terbatas, karena

masih ada ukuran-ukuran lain yang dapat digunakan. Akan tetapi

ukuran-ukuran tersebut diatas yang sering menonjol sebagai dasar

timbulnya kelas-kelas sosial didalam masyarakat.

Pada pokoknya, masyarakat kita dikelompokkan ke dalam tiga

golongan yaitu :

1) Golongan atas, yang termasuk dalam kelas ini antara lain

pengusaha-pengusaha kaya, pejabat-pejabat tinggi.


2) Golongan menengah, yang termasuk dalam kelas ini antara lain

karyawan instansi pemerintahan, pengusaha menengah.

3) Golongan rendah, yang termasuk dalam kelas ini antara lain

buruh-buruh pabrik, pegawai rendah, tukang becak dan

pedagang kecil.

Indikator dari variabel kelas sosial yang akan dianalisis yaitu :

- Kekayaan.

- Kehormatan/kedudukan keluarga didalam masyarakat.

c. Kelompok referensi (variabel X3).

Kelompok referensi (reference group) adalah kelompok sosial

yang menjadi ukuran seseorang (bukan anggota kelompok

tersebut) untuk membentuk kepribadian dan perilakunya. Dengan

perkataan lain, merupakan kelompok dalam mana orang ingin

menjadi anggota, atau dengan mana orang mengidentifikasikan

dirinya. Yang termasuk kelompok referensi kecil ini antara lain

serikat buruh, tim atletik, perkumpulan agama, kesenian,

lingkungan tetangga dan sebagainya. Jika ditinjau lebih jauh,

biasanya masing-masing kelompok mempunyai pelopor opini

(opinion leader) yang dapat mempengaruhi anggota-anggotanya

dalam membeli sesuatu. Interaksi mereka sering dilakukan secara

individual (misalnya dengan bertatap muka), sehingga seseorang

akan mudah terpengaruh oleh orang lain untuk membeli sesuatu.


Indikator dari variabel kelompok referensi yang akan dianalisis

yaitu :

- Informasi/referensi baik dari teman, pimpinan, tetangga dan

sebagainya.

- Keinginan untuk masuk menjadi anggota

kelompok/mengidentifikasikan diri dengan kelompok tertentu.

- Adanya pelopor opini (opinion leader).

d. Keluarga (variabel X4).

Istilah keluarga (family) dipergunakan untuk menggambarkan

berbagai macam bentuk rumah tangga. Macam-macam bentuk

keluarga tersebut adalah :

1) Keluarga inti (nuclear family), menunjukkan lingkup keluarga

yang meliputi ayah, ibu dan anak-anak yang hidup bersama.

2) Keluarga besar (extended family), yaitu keluarga inti ditambah

dengan orang-orang yang mempunyai ikatan saudara dengan

keluarga tersebut, seperti kakek, nenek, paman, bibi dan

menantu.

Selain kedua pengertian keluarga tersebut di atas, keluarga dapat

pula diartikan sebagai individu yang membentuk keluarga baru,

atau membentuk suatu rumah tangga baru (family of orientitation).

Dan setelah anak-anaknya tumbuh menjadi besar serta membentuk

keluarga lain, maka keluarga tersebut kembali hanya terdiri dari


pasangan suami istri. Keluarga ini selalu dibangun melalui suatu

perkawinan (family of procreation).

Dalam keluarga, masing-masing anggota dapat berbuat hal yang

berbeda untuk membeli sesuatu. Oleh karena itu, manajer

pemasaran perlu mengetahui sebenarnya :

1) Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.

2) Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.

3) Siapa yang melakukan pembelian.

4) Siapa pemakai produknya.

Wewenang memutuskan pembelian antara suami dan istri

tergantung dari tipe keluarga, yang pada umumnya dapat

dibedakan dalam empat tipe keluarga, yaitu :

1) Otonomi (autonomic); dimana jumlah keputusan yang diambil

oleh suami dan istri masing-masing sama banyaknya.

2) Dominasi suami (husband dominant); sebagian besar dari

pembelian untuk rumah tangga diputuskan oleh suami. Hai ini

dapat dibedakan lagi dalam mana suami benar-benar berkuasa

penuh, dan istri tergantung dari suami (ibsenion), serta suami

seakan-akan berkuasa tetapi sebenarnya tergantung dari istri

(majikan-pelayan), di sini istri bersikap mengabdi tetapi

sebenarnya dialah yang menjadi soko guru rumah tangga.

3) Dominasi istri (wife dominant); sebagian besar pembelian

untuk rumah tangga diputuskan oleh istri. Hal ini dibedakan


pula dalam dua hal, yaitu dimana suami ditekan oleh istri

berkuasa, sedang suami tergantung pada istri (ibu-anak).

4) Syncratic; sebagian besar keputusan untuk membeli dilakukan

bersama-sama.

Indikator dari variabel keluarga yang akan dianalisis yaitu :

- Tipe keluarga otonomi.

- Tipe keluarga dengan dominasi suami.

- Tipe keluarga dengan dominasi istri.

- Tipe keluarga syncratic.

e. Pengalaman (variabel X5).

Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam

bertingkah laku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua

perbuatannya dimasa lalu atau dapat pula dipelajari, sebab dengan

belajar seseorang dapat memperoleh pengalaman.

Indikator dari variabel pengalaman yang akan dianalisis yaitu :

- Keseringan menggunakan produk.

- Banyaknya tipe produk yang pernah digunakan.

f. Kepribadian (variabel X6).

Kepribadian adalah organisasi dari faktor-faktor biologis,

psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu.

Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan lain-lain,

ciri-ciri sifat atau watak yang khas yang menentukan perbedaan

perilaku dari tiap-tiap individu dan yang berkembang apabila orang


tadi berhubungan dengan orang lain. Kepribadian biasanya

dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri,

dominasi, otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya

tahan dan kemampuan beradaptasi.

Ada 3 unsur pokok dalam kepribadian individu, yaitu :

1) Pengetahuan, yaitu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam

jiwa seorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung

dalam otaknya. Hal ini akan menimbulkan suatu gambaran,

pengamatan (persepsi), apersepsi, konsep dan fantasi terhadap

segala hal yang diterima dari lingkungan melalui panca

inderanya.

2) Perasaan, yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang

karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan

positif dan negatif.

3) Dorongan naluri, yaitu kemajuan yang sudah merupakan naluri

pada tiap makhluk manusia, yang disebut “drive”.

Indikator dari variabel kepribadian yang akan dianalisis yaitu :

- Kepercayaan diri.

- Kemampuan bersosialisasi.

- Otonomi yang tinggi.

g. Sikap dan kepercayaan (variabel X7).

Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi

terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun


kurang baik secara konsisten. Sikap itu sendiri mempengaruhi

kepercayaan, dan kepercayaan juga mempengaruhi sikap.

Indikator dari variabel sikap dan kepercayaan yang akan dianalisis

yaitu :

- Sikap dan kepercayaan positif akan merek.

- Mutu/kualitas produk.

h. Konsep diri (variabel X8).

Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya

sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang

diri orang lain. Konsep diri dikenal untuk menggambarkan

hubungan antara konsep diri (sering disebut image diri) konsumen

dengan image merek, image penjual, atau tujuan pengiklanan.

Konsep diri didefinisikan oleh Theodore M. New Combe dalam

bukunya “Social Psychology”, sebagai individu yang diterima oleh

individu itu sendiri dalam kerangka kehidupannya dalam suatu

masyarakat yang menentukan. Konsep diri ini tidak dibatasi oleh

keinginan fisik, tetapi termasuk juga hal-hal seperti kekuatan,

kejujuran, rasa humor, keadilan, kejahatan dan sebagainya.

Pada pokoknya konsep diri dapat dibedakan kedalam dua macam,

yaitu: (1) konsep diri yang nyata, dan (2) konsep diri yang ideal

(cara yang dicita-citakan untuk melihat dirinya sendiri). Tetapi

beberapa psikolog lain membedakannya kedalam empat macam,


yaitu: (1) konsep diri yang nyata, (2) konsep diri lain, (3) konsep

diri ideal, (4) konsep diri lain ideal.

Indikator dari variabel konsep diri yang akan dianalisis yaitu :

- Ingin menunjukkan/menggambarkan image diri sendiri.

- Pemenuhan konsep diri/image diri akan image produk yang

terbentuk.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable).

Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel lain.

Dalam penelitian ini, variabel dependen (Y) adalah perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Honda. Untuk keputusan

pembelian sepeda motor didasarkan pada pilihan jenis produk

berdasarkan kerumitan teknologi, bentuk produk dan cara pembayaran.

E. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari obyek

penelitian, yaitu meliputi hasil dari kuesioner dan observasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner
Teknik pengumpulan data melalui pengajuan pertanyaan secara tertulis

kepada responden, yaitu konsumen yang membeli sepeda motor merek

Honda yang berdomisili di desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY

tentang karakteristik konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi

pembelian yang meliputi faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok

referensi kecil, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan

kepercayaan, serta konsep diri dan perilaku konsumen dalam

pembelian.

2. Observasi

Teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung pada

obyek yang diteliti berupa data produk sepeda motor yang dibeli,

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor

merek Honda sehingga memperoleh gambaran nyata mengenai

masalah yang diteliti.

G. Teknik Pengukuran Data

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan metode

Skala Likert. Metode Skala Likert ini menjelaskan bahwa responden

diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju atas berbagai

pertanyaan yang berhubungan dengan atribut obyek yang diteliti.

Responden memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang

tersedia kemudian masing-masing jawaban diberi skor.


Sangat setuju (SS) =4

Setuju (S) =3

Tidak setuju (TS) =

2 Sangat tidak setuju (STS) =

Untuk jawaban yang lain, pemberian skor dimulai dari jawaban

paling atas dengan skor 4. Jawaban dibawahnya dengan skor 3,

dibawahnya lagi dengan skor 2 dan paling bawah dengan nilai skor 1.

H. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi atau Universe adalah jumlah dari keseluruhan obyek

(satuan-satuan atau individu-individu) yang karakteristiknya hendak

diduga (Djarwanto dan Subagyo, 1996 : 107).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen

yang telah membeli sepeda motor merek Honda di desa Pulutan,

Wonosari, Gunungkidul, DIY.

2. Sampel

Menurut Djarwanto dan Subagyo (1996 : 108) sampel adalah

sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan

dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit

dari pada jumlah populasinya).

Penentuan jumlah sampel dilakukan berdasarkan pada rumus

(Umar, 2003 : 150)


n > p.q (Zα/2 /e)²

Keterangan :

n = Ukuran sampel.

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih bisa ditolelir atau

diinginkan yaitu sebesar 10%.

q = (1 - p), proporsi populasi yang tidak diinginkan mempunyai

karakteristik tertentu.

Zα/2 = Nilai uji t dengan tingkat keyakinan 95% (Zα/2 = 1,96).

p.q = Jika p dan q tidak diketahui, maka dapat diganti dengan

0,25.

Jumlah sampel harus lebih besar dari 96 maka dibulatkan

menjadi 100 sampel responden, diharapkan sampel tersebut dapat

mewakili populasi yang ada.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik Non Random Sampling yaitu dengan metode purposive

sampling yang artinya pengambilan sampel hanya untuk konsumen

yang telah membeli sepeda motor merek Honda. Metode purposive

sampling yang digunakan peneliti ditentukan dengan kriteria sebagai

berikut :

a. Responden yang membeli sepeda motor dari tahun 2000

sampai 2008.
b. Responden adalah konsumen yang berdomisili di desa

Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY.

I. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner mampu mengukur

data yang ingin diukur. Rumus yang digunakan adalah Korelasi

Product Moment :

N ∑ XY – ( ∑ X ∑ Y )
rXY =
√ [ N ∑ x² - ( ∑ X )² ] [ N ∑ Y² - ( ∑ Y )² ]

Dimana :

rXY : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)

X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari

Responden

Y : Total butir dari jawaban responden

∑X : Jumlah skor butir

∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y

N : Banyaknya sampel uji coba

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka

ketentuannya adalah sebagai berikut :


a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka

instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka

instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan

yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar, 2005 : 57).

Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai

dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama.

Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus

Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk

mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya

kuesioner atau soal bentuk uraian.

Rumus Cronbach’s Alpha:


Keterangan :

r 11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: Jumlah varian butir

: Varian total
Untuk menentukan apakah instrumen itu reliabel atau tidak

digunakan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel, dengan taraf keyakinan 95 % maka

instrumen dikatakan reliabel.

b. Jika r hitung < r tabel, dengan taraf keyakinan 95 % maka

instrumen dikatakan tidak reliabel.

J. Teknik Analisis Data

Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji rumusan

masalah pertama dan kedua adalah teknik analisis regresi linier berganda.

Dari analisis ini akan diketahui variabel mana yang berpengaruh terhadap

keputusan pembelian sepeda motor.

Bentuk persamaannya secara matematis sebagai berikut :

Regresi Linear Sederhana : Y = a + bX

Regresi Linear Berganda : Y = a + b1X1 + b2X2 +…….+b8X8


Dimana :

Y = Perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor

merek Honda.

a = Konstanta.

b1–b8 = Koefisien regresi faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor

merek Honda.

X1–X8 = Variabel yang mempengaruhi pembelian sepeda

motor.

K. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas (Sunyoto, 2007 : 89 - 90)

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi

berganda yang terdiri dari atas dua atau lebih variabel bebas

(independent variabel) (X1, X2, X3, X4,…Xn), dimana akan di ukur

tingkat asosiasi (keeratan) hubungan atau pengaruh antar variabel

bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi

multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas (X 1 dan

X2, X2 dan X3, X3 dan X4, dan seterusnya) lebih besar dari 0,60

(pendapat lain : 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi

multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil

atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60).


Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat

digunakan cara lain yaitu dengan :

a. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan

secara statistik (α).

b. Nilai variance inflation faktor (VIF) adalah faktor inflasi

penyimpangan baku kuadrat.

Nilai tolerance dan nilai variance inflation faktor (VIF) dapat

dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut :

1) Besar nilai tolerance (α) :

α = 1 / VIF

2) Besar nilai variance inflation faktor

(VIF) : VIF = 1 / α

Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika : α hitung < α dan

VIF hitung > VIF.

Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika : α hitung > α

dan VIF hitung < VIF

2. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas (Sunyoto, 2007 : 93 - 94)

Dalam persamaan regresi linier berganda perlu juga diuji

mengenai sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu

dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians sama

disebut terjadi homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau

berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang

baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Misalkan :


a. Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas A yaitu 70, 69, 71, 73, 70

cenderung lebih seragam atau tidak bervariasi karena selisihnya

kecil, kejadian ini disebut homoskedastisitas.

b. Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas B yaitu 30, 90, 60, 80, 40

cenderung tidak seragam atau sangat bervariasi karena selisihnya

besar, kejadian ini disebut heteroskedastisitas.

Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS

melaui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang

mempunyai variabel bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai

residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y

prediksi – Y riil).

Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil

pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar dibawah

maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak

mempunyai pola teratur.

Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya

mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun

bergelombang-gelombang.

3. Uji Asumsi Klasik Normalitas (Sunyoto, 2007 : 95 - 102)

Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan

heteroskedastisitas, uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas,

dimana akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat
(Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau

berdistribusi tidak normal.

Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel

bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau

normal sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu :

a. Cara Statistik

Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat

berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai

kemiringan kurva (skewness = α3) atau nilai keruncingan kurva

(kurtosis = α4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel.

1) Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) :

Z skewness = Skewness / √ 6 / N atau Zα3 = α3 / √ 6

2) Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis):

Z kurtosis = Kurtosis / √ 24 / N atau Zα4 = α4 / √ 24 / N

Dimana N = banyak data.

Ketentuan analisis :

1) Variabel (bebas atau terikat) berdistribusi normal jika Z hitung

(Zα3 atau Z α4) < Z tabel. Misal diketahui Z 5% = 1,96 (Z

tabel) lebih besar dari Z hitung atau dengan kata lain Z hitung

lebih kecil dari Z tabel (1,96), dapat dituliskan Z hitung < 1,96.

2) Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Zα3 atau Z

α4) > Z tabel. Misal nomor (a), dapat ditulis Z hitung > 1,96.
b. Cara Grafik Histogram dan Normal Probality Plots

Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data

berdistribusi normal atau tidak, cukup membandingkan antara data

riil atau nyata dengan garis kurva yang terbentuk, apakah

mendekati normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil

membentuk garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean

(U), maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak normal dan

sebaliknya. Cara grafik histogram lebih sesuai untuk data yang

relatif banyak, dan tidak cocok untuk banyak data yang sedikit,

karena interpretasinya dapat menyesatkan.

Cara normal probality plots lebih handal daripada cara

grafik histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan

data distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif.

Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil

mengikuti garis diagonal.

L. Pengujian Hipotesis

1. Statistik Uji t

Untuk menguji variabel X1 – X8 satu persatu secara statistik

apakah signifikan atau tidak dalam mempengaruhi variabel Y, maka

digunakan statistik uji t dengan rumus (Supranto, 2000 : 146) :


bj
tj =
sj

Dengan taraf nyata a = 5% dan derajat kebebasan dk = (n-k-1), maka

tabel adalah (α, n-k-1).

tj = t hitung koefisien ke j

bj = koefisien regresi dari variabel ke j

sj = standart error dari

bj Menentukan keputusan

Nilai t-hitung ≥ t-tabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p-value ≤ 0,05

maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Nilai t-hitung < t-tabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p-value > 0,05

maka H0 diterima dan Ha ditolak.

2. Statistik uji F

Untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebasnya X1, X2,

X3,...Xn terhadap variabel Y secara simultan digunakan statistik uji F

dengan rumus (Supranto, 2000 : 149) :

R² / k
F =
(1 - R²) / (n-k-1)

Dengan taraf nyata sebesar α = 5%, derajat kebebasan pembilang

adalah k serta penyebut = (n-k-1) maka ttabel (α,k,n-k-1), dimana :

k = banyak variabel bebas


n = banyak sampel

R = koefisien korelasi linear berganda

Memutuskan hipotesis

Nilai F-hitung ≥ F-tabel pada α 0,05 atau F-hitung pada p-value ≤ 0,05

maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Nilai F-hitung < F-tabel pada α 0,05 atau F-hitung pada p-value > 0,05

maka H0 diterima dan Ha ditolak.


BAB IV

GAMBARAN

UMUM

A. Gambaran Umum Sepeda Motor Honda

Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di

tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek

pendatang baru, sepeda motor Honda yang sudah lama berada di

Indonesia, dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan

sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis.

Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan

sepeda motor Honda di Indonesia terus memperkuat diri.

PT Astra Honda Motor merupakan sinergi keunggulan teknologi dan

jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara

Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra International Tbk,

Indonesia.

Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan

telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di

lintasan balap. Honda pun mengembangkan teknologi yang mampu

menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin "bandel" dan irit bahan bakar,

sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang

ekonomis. Tidak heran, jika harga jual kembali sepeda motor Honda tetap

tinggi.
54
55

Astra International memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang

kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia, berkat jaringan

pemasaran dan pengalamannya yang luas. Astra juga mampu

memfasilitasi pembelian dan memberikan pelayanan purna jual

sedemikian rupa sehingga brand Honda semakin unggul.

Jenis Produk yang di produksi tahun 2008 :

Sepeda Motor :

- Honda Fit S

- Honda Fit X

- Honda Revo

- Honda Supra X 125

- Honda Supra X 125 DD

- Honda Supra X 125 PGM-FI

- Honda City Sport 1

- Honda Tiger

- Honda Mega

Pro Skuter Matic :

- Honda Vario

- Honda Beat

Jumlah Produksi :

- 2000 : 488.888 unit

- 2001 : 940.000 unit

- 2002 : 1.460.000 unit


- 2003 : 1.570.000 unit

- 2004 : 2.037.000 unit

- 2005 : 2.652.000 unit

- 2006 : 2.350.000 unit

- 2007 : 2.138.000 unit

- 2008 : 2.874.576 unit

Visi : Kami senantiasa berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam

industri sepeda motor di Indonesia, untuk memberi manfaat bagi

masyarakat luas, dalam menyediakan alat transportasi yang

berkualitas tinggi, sesuai kebutuhan konsumen, dengan harga yang

terjangkau, serta didukung oleh fasilitas manufaktur terpadu,

teknologi mutakhir, jaringan pemeliharaan, suku cadang dan

manajemen kelas dunia.

Misi : Kami bertekad untuk menyediakan sepeda motor yang berkualitas

tinggi dan handal sebagai sarana transportasi bagi masyarakat yang

sesuai kebutuhan konsumen, pada tingkat harga yang terjangkau.

B. Gambaran Umum Desa Pulutan (Menurut Data Monografi Desa)

1. Umum

Desa Pulutan merupakan desa yang termasuk di dalam wilayah

Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Desa Pulutan terdiri dari 9 Padukuhan, yaitu


Glodogan, Semenrejo, Pulutan, Praon, Karangasem, Temu, Butuh,

Ngaliyan dan Walikan.

a. Luas dan Batas Wilayah

1) Luas Desa/Kelurahan 520.296 Ha

2) Batas Wilayah

- Sebelah Utara : Logandeng

- Sebelah Selatan : Wareng, Pampang

- Sebelah Barat : Plembutan

- Sebelah Timur : Siraman

b. Kondisi Geografis

1) Ketinggian Tanah dari air laut 350 m

2) Banyaknya Curah Hujan 898 mm/thn

3) Topografi (dataran rendah, tinggi, pantai)

4) Suhu Udara (rata-rata) 32

c. Orbitan (jarak dari pusat Pemerintahan desa)

1) Jarak Dari Pusat Pemerintahan Desa 4 Km

2) Jarak Dari Ibukota Kabupaten 4 Km

3) Jarak Dari Ibukota Propinsi 43 Km

2. Pertanahan

a. Penggunaan

1) Perkantoran 1,5 Ha

2) Pasar Desa 0,06 Ha

3) Tanah Wakaf 0,61 Ha


4) Tanah Sawah

a) Irigasi Tehnis 40 Ha

b) Tanah Hujan/rendengan 80.500 Ha

5) Tanah Kering

a) Pekarangan/Bangunan 209.500 Ha

b) Tegalan/Kebun 220.212,28 Ha

6) Tanah Untuk Fasilitas Umum

a) Lapangan Olahraga 1 Ha

b) Pemakaman 9 Ha

7) Tanah Untuk Fasilitas Sosial

a) Masjid/Mushola 0,7 Ha

b) Gereja 1 Ha

c) Sarana Pendidikan 0,8 Ha

d) Sarana Kesehatan 0,05 Ha

8) Lain-lain (jalan, sungai, dll) 29 Ha

3. Kependudukan

a. Jumlah Penduduk Menurut :

1) Jenis Kelamin : a)Laki-laki 1.953 Orang

b)Perempuan 2.201 Orang

Jumlah 4.154 Orang

2) Kepala Keluarga 1.138 KK

b. Jumlah Penduduk menurut Agama/Penghayat Kepercayaan

1) Islam 3151 Orang


2) Kristen 3 Orang

3) Katholik 997 Orang

4) Penganut Kepercayaan terhadap TYME 3 Orang

c. Jumlah Penduduk Menurut Usia

1) Kelompok Pendidikan

a) 00 – 03 Tahun 229 Orang

b) 04 – 06 Tahun 121 Orang

c) 07 – 12 Tahun 249 Orang

d) 13 – 15 Tahun 162 Orang

e) 16 – 18 Tahun 186 Orang

f) 18 Tahun keatas 398 Orang

2) Kelompok Tenaga Kerja

a) 10 – 14 Tahun 5 Orang

b) 15 – 19 Tahun 69 Orang

c) 20 – 26 Tahun 188 Orang

d) 27 – 40 Tahun 803 Orang

e) 41 – 56 Tahun 720 Orang

f) 57 Tahun keatas 337 Orang

d. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

1) Lulusan Pendidikan Umum

a) Taman Kanak-Kanak 59 Orang

b) SD 404 Orang

c) SMP/SLTP 359 Orang


d) SMA/SLTA 330 Orang

e) Akademi (D1 – D3) 33 Orang

f) Sarjana (S1) 41 Orang

2) Lulusan Pendidikan Khusus

a) Madrasah 22 Orang

b) SLB 2 Orang

c) Kursus Ketrampilan 15 Orang

e. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

1) Petani

a) Petani Pemilik Tanah 788 Orang

b) Petani Penggarap Tanah 394 Orang

c) Buruh Tani 272 Orang

2) Pengrajin Industri Kecil 55 Orang

3) Buruh Industri 36 Orang

4) Buruh Bangunan 101 Orang

5) Buruh Pertambangan 6 Orang

6) Pedagang 49 Orang

7) Pengangkutan 12 Orang

8) PNS 77 Orang

9) TNI/POLRI 6 Orang

10) Pensiunan (TNI/POLRI/PNS) 35 Orang

11) Peternak

a) Sapi Biasa 583 Orang


b) Kambing 120 Orang

c) Ayam 795 Orang

d) Peternak Lainnya 17 Orang

4. Kelembagaan Desa

a. Pemerintah Desa :

1) Pemerintah Desa

a) Kepala Desa 1 Orang

b) Sekertaris Desa 1 Orang

c) Kepala Bagian 3 Orang

d) Kepala Urusan 3 Orang

e) Staff 4 Orang

f) Dukuh 9 Orang

g) Jumlah Padukuhan 9 Padukuhan

2) Badan Permusyawaratan Desa (BPD) 11 Orang

a) Jumlah Anggota BPD 11 Orang

b) Tgl/Bulan/Tahun Pelantikan 2007

b. Lembaga Kemasyarakatan Desa

1) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa

a) Jumlah Pengurus LPMD 27 Orang

b) Tgl/Bulan/Tahun Pelantikan 2008

2) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa

a) Jumlah LPMP 9 LPMP

b) Jumlah Pengurus LPMP 74 Orang


c) Tgl/Bulan/Tahun Pelantikan 2008

3) Rukun Warga (RW)

a) Jumlah RW 9 RW

b) Jumlah PengurusRW 76 Orang

c) Tgl/Bulan/Tahun Pelantikan 2008

4) Rukun Tangga (RT)

a) Jumlah RT 47 RT

b) Jumlah Pengurus RT 227 Orang

c) Tgl/Bulan/Tahun Pelantikan 2008

5) Lembaga Kemsyarakatan Desa Lainnya :

a) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

1)) Jumlah Tim Penggerak PKK 16 Orang

2)) Tgl/Bulan/Tahun Pelantikan 2008

3)) Jumlah Kader PKK 133 Orang

b) Karang Taruna

1)) Jumlah Pengurus 36 Orang

2)) Tgl/Bulan/Tahun Pelantikan 2005

5. Pembangunan

a. Sarana Peribadatan

1) Jumlah Masjid 12 Buah

2) Jumlah Mushola 9 Buah

3) Jumlah Gereja 1 Buah

b. Sarana Kesehatan
1) Puskesmas Pembantu 1 Buah

c. Sarana Pendidikan

1) TK 4 Buah

2) SD 2 Buah

3) Madrasah 1 Buah

d. Sarana Olahraga

1) Lapangan sepak Bola 1 Buah

2) Lapangan Voli 8 Buah

3) Lapangan Bulutangkis 6 Buah

4) Lapangan Tenis Meja 7 Buah

e. Sarana Jalan dan Jembatan

1) Jalan

a) Jalan Pedukuhan 103 Km

b) Jalan Desa 16,5 Km

c) Jalan Kabupaten/Kota 2 Km

2) Jembatan Beton 5 Buah 0,1 Km

f. Prasarana Pengairan

1) Dam/Embung 1 Buah

2) Pompa Air 2 Buah

3) Sungai 1 Buah

g. Prasarana Transportasi dan Komunikasi

1) Alat Transportasi

a) Sepeda 325 Buah


b) Becak 2 Buah

c) Sepeda Motor 686 Buah

d) Mobil 38 Buah

e) Truk 1 Buah

2) Alat Komunikasi

a) Kantor POSTEL/WARTEL 2 Buah

b) Pemilik Pesawat Telepon 306 Buah

c) Pemilik Pesawat TV 951 Buah

d) Pemilik Pesawat Radio 649 Buah

h. Industri, Perdagangan dan Jasa

1) Industri

a) Sedang 2 Buah

b) Kecil 11 Buah

c) Rumah Tangga 8 Buah

2) Perdagangan

a) Pasar Umum 1 Buah

b) Warung 31 Buah

c) Kaki Lima 25 Buah


65

BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan deskripsi tentang karakteristik responden dan

analisis kuantitatif data penelitian. Karakteristik responden yang dibahas meliputi

umur, jenis kelamin, status pekerjaan, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan,

tipe sepeda motor, tahun produksi sepeda motor serta kondisi sepeda motor saat

pembelian. Analisis kuantitatif terdiri atas uji instrumen (Validitas dan Reliabilitas

instrumen), uji Asumsi Klasik, analisis Regresi Linier Berganda, uji F, dan uji t.

Penelitian ini menguji pengaruh variabel bebas yang meliputi kebudayaan (X 1),

kelas sosial (X2), kelompok referensi (X3), keluarga (X4), pengalaman (X5),

kepribadian (X6), sikap dan kepercayaan (X7), serta konsep diri (X8) dengan

variabel terikat yaitu perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek

Honda (Y). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak

(software) SPSS (Statistical Product and Service Solution) 14.0 for Windows

(Evaluation Version) dan Microsoft Office Excel ‘2007.

A. Pengujian Instrumen

Sebelum penelitian dilakukan lebih lanjut, terlebih dahulu perlu

dilakukan pengujian terhadap instrumen penelitian dalam kuesioner. Pengujian

dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang dipakai sebagai instrumen

layak atau tidak untuk digunakan.

65
66

Dalam penelitian ini, pengujian instrumen dilakukan terhadap 100

orang responden yang telah membeli sepeda motor merek Honda. Kuesioner

dikumpulkan dari penelitian yang telah peneliti lakukan pada bulan Desember

sampai Januari tahun 2009, di desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY.

Dalam membagikan kuesioner, jika seseorang memiliki lebih dari satu sepeda

motor maka sepeda motor yang terakhir dibeli dijadikan sumber data dan jika

dalam satu keluarga terdapat lebih dari satu sepeda motor maka semua dapat

dijadikan sumber data, untuk respondennya adalah yang menjadi prioritas

pemakai. Untuk memilih 100 responden, peneliti memprioritaskan responden

yang sudah dikenal terlebih dahulu dengan anggapan data yang diperoleh lebih

terjamin kebenarannya dan untuk yang belum dikenal peneliti mengajak teman

yang lebih mengenal responden tersebut. Data yang diperolah dari 100 orang

responden yang telah ditentukan dari awal digunakan semua dalam penelitian

dan analisis data.

Dari jumlah sampel sebanyak 100 orang responden, pada tahap awal

40 orang responden diambil untuk uji coba kuesioner. Kemudian dilakukan uji

validitas dan uji reliabilitas. Setelah hasil kedua uji tersebut dinyatakan valid

dan reliabel untuk semua butir pertanyaan dalam kuesioner, selanjutnya baru

ditambahkan 60 orang responden. Jadi, secara keseluruhan jumlah responden

sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang responden, yang

merupakan sampel sesungguhnya yaitu para konsumen yang telah membeli

sepeda motor merek Honda.


1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antar skor

masing-masing butir pertanyaan dengan skor total. Skor total adalah

penjumlahan dari keseluruhan item. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment, dengan bantuan

program komputer SPSS versi 14.0. Kriteria yang digunakan adalah bila

nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai r , maka item
tabel

yang bersangkutan dapat dinyatakan valid.

Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat

bebas (df) sebesar N – 2 (100 – 2 = 98). Untuk df = 98 dan nilai alpha 5%

(satu sisi), diperoleh nilai r tabel sebesar 0,165 dan untuk nilai alpha 1%

(satu sisi), diperoleh nilai r tabel sebesar 0,232. Nilai r tabel ini selanjutnya

digunakan untuk kriteria validitas item-item kuesioner. Untuk dapat

dinyatakan valid, koefisien korelasi item total harus lebih besar dari 0,165

(alpha 5%) atau harus lebih besar dari 0,232 (alpha 1%).
Tabel V.1

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel r item-total r tabel Status


Kebudayaan (X1)
X1.a 0,751** 0,232 Valid
X1.b 0,408** 0,232 Valid
X1.c 0,804** 0,232 Valid
Kelas Sosial (X2)
X2.a 0,690** 0,232 Valid
X2.b 0,740** 0,232 Valid
X2.c 0,703** 0,232 Valid
Kelompok Referensi (X3)
X3.a 0,625** 0,232 Valid
X3.b 0,707** 0,232 Valid
X3.c 0,662** 0,232 Valid
Keluarga (X4)
X4 1,000** 0,232 Valid
Pengalaman (X5)
X5.a 0,678** 0,232 Valid
X5.b 0,738** 0,232 Valid
X5.c 0,705** 0,232 Valid
Kepribadian (X6)
X6.a 0,586** 0,232 Valid
X6.b 0,667** 0,232 Valid
X6.c 0,593** 0,232 Valid
Sikap dan Kepercayaan (X7)
X7.a 0,892** 0,232 Valid
X7.b 0,913** 0,232 Valid
X7.c 0,817** 0,232 Valid
Konsep Diri (X8)
X8.a 0,897** 0,232 Valid
X8.b 0,916** 0,232 Valid
Perilaku Konsumen (Y)
Y1 0,751** 0,232 Valid
Y2 0,408** 0,232 Valid
Y3 0,804** 0,232 Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua item-item

instrumen penelitian dinyatakan valid karena semua item memiliki nilai r


item-total yang lebih besar dari r tabel, baik dengan taraf alpha 5% (*) maupun

1% (**).

2. Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan

teknik Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf

signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai

Alpha lebih besar dari r kritis product moment. Atau bisa menggunakan

batasan tertentu seperti 0,60. Menurut Sekaran (Priyatno, 2008 : 26),

reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat

diterima dan di atas 0,8 adalah baik.

Setelah diuji validitasnya maka item-item yang valid dimasukkan

ke dalam uji reliabilitas dan yang tidak valid dihilangkan atau tidak diuji.

Karena semua item dinyatakan valid maka selanjutnya dapat diuji ke

dalam uji reliabilitas.

Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria

Cronbach’s Alpha disajikan dalam Tabel V.2 berikut ini :


Tabel V.2
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Koefisien Alpha Status


Perilaku Konsumen (Y) 0,718 Reliabel
Kebudayaan (X1) 0,756 Reliabel
Kelas Sosial (X2) 0,780 Reliabel
Kelompok Referensi (X3) 0,754 Reliabel
Keluarga (X4) 1,000 Reliabel
Pengalaman (X5) 0,774 Reliabel
Kepribadian (X6) 0,699 Reliabel
Sikap dan Kepercayaan (X7) 0,854 Reliabel
Konsep Diri (X8) 0,899 Reliabel

Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Dari hasil analisis di atas didapat nilai Alpha dari semua variabel

yaitu perilaku konsumen (Y) sebesar 0,718, kebudayaan (X1) sebesar

0,756, kelas sosial (X2) sebesar 0,780, kelompok referensi (X 3) sebesar

0,754, keluarga (X4) sebesar 1,000, pengalaman (X5) sebesar 0,774,

kepribadian (X6) sebesar 0,699, sikap dan kepercayaan (X7) sebesar 0,854

serta konsep diri (X8) sebesar 0,899. Ini menunjukkan bahwa tiap

instrumen memiliki nilai realibilitas yang memenuhi syarat dan dinyatakan

reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha berada di atas 0,165.

B. Karakteristik Responden

Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik responden yang

diteliti, dilakukan pengolahan terhadap data melalui perhitungan statistik

deskriptif. Analisis data responden ini diklasifikasikan berdasarkan :


1. Umur Responden

Umur responden dikelompokkan ke dalam empat tingkatan umur,

yaitu di bawah 20 tahun, 20 sampai 30 tahun, 31 sampai 40 tahun dan di

atas 40 tahun.

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Persentase


< 20 tahun 4 4%
20 – 30 tahun 34 34%
31 – 40 tahun 33 33%
> 40 tahun 29 29%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan Tabel V.3 di atas dapat dilihat bahwa responden

didominasi oleh kelompok umur 20 – 30 tahun, yaitu 34 (34%) responden,

kemudian disusul oleh kelompok umur 31 – 40 tahun, yaitu 33 (33%)

responden, diatas 40 tahun yaitu 29 (29%) responden dan dibawah 20 tahun

yaitu 4 (4%). Jika dilihat dari tingkat usia produktif (bekerja), maka

persentase terbesar pada umur 20 – 40 tahun yaitu sebesar 67 % sehingga

dapat disimpulkan konsumen pemakai sepeda motor merek Honda rata-rata

pada usia 20 – 40 tahun, dimana sepeda motor tersebut digunakan untuk

membantu dalam pekerjaannya.

2. Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini

dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan. Hasil analisis data berdasarkan

jenis kelamin dapat ditunjukkan pada tabel V.4 berikut :


Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 81 81%
Perempuan 19 19%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan Tabel V.4 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 81 responden atau

sebesar 81% dan sisanya sebesar 19 responden atau sebesar 19% adalah

perempuan. Sepeda motor Honda ini kebanyakan digunakan oleh laki-laki

karena biasanya laki-laki yang mencari penghidupan/bekerja dan sering

beraktivitas.

3. Pekerjaan Responden

Dalam penelitian ini pekerjaan responden dikelompokkan menjadi

delapan jenis pekerjaan, seperti yang tercantum pada Tabel V.5 berikut ini :

Tabel V.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase


PNS 12 12%
TNI / POLRI 1 1%
Guru 14 14%
Wiraswasta 17 17%
Karyawan Swasta 16 16%
Buruh 17 17%
Petani 19 19%
Lain-lain 4 4%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan Tabel V.5 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan

pekerjaan, responden didominasi oleh kelompok yang bekerja sebagai


petani yaitu 19 (19%) responden, disusul kelompok yang bekerja sebagai

wiraswasta dan buruh yaitu masing-masing 17 (17%) responden, disusul

kelompok yang bekerja sebagai karyawan swasta yaitu 16 (16%)

responden, disusul kelompok yang bekerja sebagai PNS yaitu 12 (12%)

responden, disusul responden bukan dari kelompok kerja di data/lain-lain

yaitu 4 (4%) responden dan disusul kelompok yang bekerja sebagai

TNI/POLRI 1 (1%) responden. Persentase untuk masing-masing pekerjaan

dalam data rata-rata hampir sama (selain TNI/POLRI karena responden

terbatas), yaitu dikisaran 12% - 19%, hal ini mengindikasikan bahwa

sepeda motor memang dibutuhkan untuk berbagai macam pekerjaan.

4. Tingkat Penghasilan Perbulan

Berdasarkan besar penghasilan rata-rata perbulan, responden dapat

dikelompokkan menjadi lima kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel

V.6 berikut ini :

Tabel V.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan Responden

Penghasilan Rata-Rata Perbulan Jumlah Persentase


< Rp. 500.000,- 23 23%
Rp.500.000,00 s/d Rp.1.000.000,00 47 47%
Rp.1.000.001,00 s/d Rp.1.500.000,00 11 11%
Rp.1.500.001,00 s/d Rp.2.000.000,00 10 10%
> Rp.2.000.000,00 9 9%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan Tabel V.6 di atas dapat dilihat bahwa responden

didominasi oleh kelompok penghasilan rata-rata perbulan sebesar

Rp.500.000,00 s/d Rp.1.000.000,00 yaitu 47 (47%) responden, disusul oleh


kelompok penghasilan rata-rata perbulan kurang dari Rp.500.000,00 yaitu

23 (23%) responden, disusul oleh kelompok penghasilan rata-rata perbulan

sebesar Rp.1.000.001,00 s/d Rp.1.500.000,00 yaitu 11 (11%) responden,

disusul oleh kelompok penghasilan rata-rata perbulan sebesar

Rp.1.500.001,00 s/d Rp.2.000.000,00 yaitu 10 (10%) responden dan

terakhir oleh kelompok penghasilan rata-rata perbulan lebih dari

Rp.2.000.000,00 yaitu 9 (9%) responden. Dari data di atas responden

dengan tingkat penghasilan perbulan dibawah Rp. 1.000.000,00

mendominasi pemakai sepeda motor dengan persentase sebesar 70%, hal ini

berarti bahwa sepeda motor merek Honda bukan barang mahal karena

terjangkau untuk dibeli oleh responden.

5. Pendidikan Terakhir

Berdasarkan pendidikan terakhir, responden dapat dikelompokkan

menjadi enam kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel V.7 berikut ini:

Tabel V.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase


SD 14 14%
SMP / Sederajat 19 19%
SMA / Sederajat 42 42%
Diploma 8 8%
Sarjana 17 17%
Lain-lain 0 0%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan Tabel V.7 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan,

pendidikan terakhir, responden didominasi oleh kelompok pada tingkat


pendidikan SMA / Sederajat yaitu 42 (42%) responden, disusul kelompok

pada tingkat SMP / Sederajat yaitu 19 (19%) responden, disusul kelompok

pada tingkat Sarjana 17 (17%) responden, disusul kelompok pada tingkat

SD / Sederajat yaitu 14 (14%) responden dan kelompok pada tingkat

Diploma yaitu 8 (8%) responden. Jika tingkat pendidikan SMA/sederajat

posisinya dianggap berada di tengah-tengah dalam tingkatan pendidikan,

maka kecenderungan pemakai sepeda motor merek Honda adalah

responden yang mempunyai tingkat pendidikan yang tidak terlalu rendah

ataupun terlalu tinggi.

6. Tipe dan Tahun Produksi Sepeda Motor

Berdasarkan tipe sepeda motor dan tahun produksi motor,

responden dapat dikelompokkan menjadi 12 kelompok tipe sepeda motor

dan 9 kelompok tahun produksi sepeda motor, seperti yang tercantum pada

Tabel V.8 berikut ini :


Tabel V.8

Tipe dan Tahun Produksi Sepeda Motor

Tahun
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Total
Tipe
Supra 2 2 3 3 1 1 12
Supra X 2 6 6 4 5 2 25
Supra Fit, Fit 1 1 4 4 5 6 4 25
S, Fit X
Kharisma 1 4 4 2 2 13
Kirana 2 2
Supra X 125, 2 4 1 7
125 DD
Supra X 125 2 2
PGM-FI
Revo 4 4
Mega Pro 1 2 3
Tiger 1 1 3 5
Beat 1 1
Vario 1 1
Total 5 9 11 18 14 14 9 4 16 100
Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan Tabel V.8 di atas dapat diketahui bahwa tipe sepeda

motor didominasi Supra X sebanyak 25 unit (25%), disusul Supra Fit, Fit S,

dan Fit X sebanyak 25 unit (25%), disusul Kharisma sebanyak 13 unit

(13%), disusul Supra 12 unit (12%), disusul Supra X125 dan Supra X 125

DD sebanyak 7 unit (7%), disusul Tiger sebanyak 5 (5%), disusul Revo

sebanyak 4 unit (4%), disusul Mega Pro sebanyak 3 unit (3%), disusul

Kirana sebanyak 2 unit (2%) dan disusul Beat dengan Vario masing-masing

1 unit. Dari data di atas tipe Supra X dan Supra Fit mendominasi karena

cocok dengan kondisi medan di desa dan tingkat harganya yang terjangkau

oleh masyarakat pedesaan.


Berdasarkan Tabel V.8 di atas juga dapat diketahui bahwa tahun

produksi sepeda motor terbanyak pada tahun 2003 sebanyak 18 unit (18%),

disusul tahun 2008 sebanyak 16 unit (16%), disusul tahun 2004 dan 2005

masing-masing sebanyak 14 unit (14%), disusul tahun 2001 dan 2006

masing-masing sebanyak 9 unit (9%), disusul tahun 2000 sebanyak 5 unit

(5%) dan tahun 2007 sebanyak 4 unit (4%). Jika data tahun produksi sepeda

motor dibuat suatu pola/persentase tertentu maka akan terlihat bahwa pola

tersebut hampir sama/mengikuti pola/persentase data penjualan sepeda

motor Honda dalam tahun yang sama. Hal ini berarti pola data tahun

produksi sepeda motor dalam penelitian mengikuti pola penjualan sepeda

motor tiap tahunnya.

7. Kondisi Sepeda Motor Saat Pembelian

Berdasarkan kondisi sepeda motor saat pembelian dikelompokkan

menjadi dua kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel V.9 berikut ini :

Tabel V.9

Kondisi Sepeda Motor Saat Pembelian

Kondisi Jumlah Persentase


Baru 63 63%
Bekas 37 37%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan Tabel V.9 di atas dapat diketahui bahwa kondisi sepeda

motor saat pembelian untuk barang baru sebanyak 63 (63%) unit dan

barang bekas sebanyak 37 (37%) unit. Hal ini mempunyai indikasi bahwa

penduduk desa ada kecenderungan untuk membeli sepeda motor bekas yaitu
sebesar 37 %, hal ini terjadi karena kebanyakan penduduk desa menilai

suatu produk bukan dari kondisinya melainkan jumlahnya harga.

C. Pengujian Asumsi Klasik

Menurut Sunyoto (2007 : 89 – 105), persamaan regresi yang baik

adalah persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut: tidak terjadi

Multikolinieritas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, data berdistribusi normal,

dan tidak terjadi Autokorelasi.

Berdasarkan pendapat Sunyoto di atas maka model dalam penelitian ini

akan dilihat sejauh mana persamaan regresi tersebut memenuhi atau tidak

memenuhi asumsi-asumsi.

1. Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

Tabel V.10

Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

Collinearity Statistics
Variabel Tolerance VIF
Kebudayaan 0,850 1,177
Kelas Sosial 0,796 1,256
Kelompok Referensi 0,681 1,468
Keluarga 0,919 1,088
Pengalaman 0,779 1,284
Kepribadian 0,702 1,425
Sikap dan Kepercayaan 0,804 1,186
Konsep Diri 0,706 1,416
Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Dalam kolom Collinearity Statistics, dapat dilihat bahwa nilai VIF

(variance inflation factor) untuk kedelapan variabel bebas, yaitu

kebudayaan = 1,177; lalu kelas sosial = 1,256; lalu kelompok referensi =


1,468; lalu keluarga = 1,088; lalu pengalaman = 1,284; lalu kepribadian =

1,425; lalu sikap dan kepercayaan = 1,186 dan konsep diri = 1,416.

Kedelapan nilai VIF variabel bebas tersebut didapat lebih kecil dari 5, yang

menunjukkan bahwa antar variabel bebas (independen) tidak terjadi

persoalan multikolinearitas.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Gambar V.1

Scatterplot

Dependent Variable: Perilaku Konsumen

3
Regression Studentized Residual

-1

-2

-3

-3 -2 -1 0 1 2 3 4

Regression Standardized Predicted Value

Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan hasil pengolahan data (gambar Scatterplot)

menggunakan SPSS 14.0 For Windows (Evaluation Version) didapatkan

titik-titik menyebar di bawah dan di atas sumbu Y, dan tidak mempunyai

pola yang teratur, jadi kesimpulannya variabel bebas tidak terjadi

Heteroskedastisitas atau bersifat Homoskedastisitas.


3. Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas

Gambar V.2

Histogram

Dependent Variable: Perilaku Konsumen

25

20
Frequency

15

10

Mean =2.19E-16
0 Std. Dev. =0.959
N =100
-2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual


Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Perilaku Konsumen

1.0

0.8
Expected Cum Prob

0.6

0.4

0.2

0.0

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 14.0 For Windows

(Evaluation Version) diperoleh grafik histogram yang menunjukkan garis

kurva normal, berarti data yang diteliti berdistribusi normal. Demikian

juga dari normal probability plots menunjukkan berdistribusi normal juga

karena garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan

bahwa data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal.

D. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji pengaruh

kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, pengalaman,

kepribadian, sikap dan kepercayaan, serta konsep diri terhadap perilaku


konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda secara parsial

maupun bersama-sama. Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS

14.0 For Windows (Evaluation Version) diperoleh persamaan sebagai

berikut :

Y' = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8

Y' = 3,815 + 0,239 X1 + 0,369 X2 + 0,008X3 + ( - 0,022 X4) + ( -

0,064 X5) + ( - 0,200 X6) + ( - 0,230 X7) + 0,336X8

Y' = 3,815 + 0,239 X1 + 0,369 X2 + 0,008X3 - 0,022 X4 - 0,064 X5 -

0,200 X6 - 0,230 X7 + 0,336X8

Pengujian hipotesis untuk mengetahui kemampuan bersama-sama

variabel bebas menjelaskan variabel terikat, yaitu apakah setiap variabel

bebas berpengaruh terhadap variabel terikatnya, dilakukan dengan uji t.

Untuk melihat apakah variabel bebas mampu secara bersama-sama

menjelaskan tingkah laku variabel terikat, dilakukan dengan uji

keseluruhan atau uji F.

1. Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X1,

X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8) secara parsial berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel terikat (Y'). Hasil pengolahan analisis

regresi linier berganda dapat mengetahui apakah kebudayaan (X1),

kelas sosial (X2), kelompok referensi (X3), keluarga (X4), pengalaman

(X5), kepribadian (X6), sikap dan kepercayaan (X7) serta konsep diri

(X8) secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli


sepeda motor merek Honda (Y'), dengan melihat langkah-langkah

berikut :

a. Pengaruh kebudayaan (X1) terhadap perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor merek Honda (Y').

1) Menyusun hipotesis

Ho :Secara parsial kebudayaan tidak mempengaruhi

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor

merek Honda.

Ha :Secara parsial kebudayaan mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek

Honda.

2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis

Nilai t tabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan (df)

n-k-1 = 100-8-1 = 91 pada a = 5% maka diperoleh t tabel =

1,662. Nilai t hitung = 1,414 < t tabel = 1,662 atau P-value 0,160

> 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara

parsial kebudayaan tidak mempengaruhi perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Honda.

b. Pengaruh kelas sosial (X2) terhadap perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor merek Honda (Y').

1) Menyusun hipotesis

Ho :Secara parsial kelas sosial tidak mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.


Ha :Secara parsial kelas sosial mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.

2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis

Nilai t hitung = 3,294 > t tabel = 1,662 atau P-value 0,001 <

0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara

parsial kelas sosial mempengaruhi perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Honda. Hal ini berarti

semakin tinggi kelas sosial seseorang, maka semakin tinggi

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek

Honda.

c. Pengaruh kelompok referensi (X3) terhadap perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Honda (Y').

1) Menyusun hipotesis

Ho :Secara parsial kelompok referensi tidak mempengaruhi

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor

merek Honda.

Ha :Secara parsial kelompok referensi mempengaruhi

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor

merek Honda.

2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis

Nilai thitung = 0,052 < t tabel = 1,662 atau P-value 0,958 > 0,05,

maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara


parsial kelompok referensi tidak mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.

d. Pengaruh keluarga (X4) terhadap perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor merek Honda (Y').

1) Menyusun hipotesis

Ho :Secara parsial keluarga tidak mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.

Ha :Secara parsial keluarga mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.

2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis

Nilai t hitung = - 0,071 > t tabel = - 1,662 atau P-value 0,943 >

0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial

keluarga tidak mempengaruhi perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor merek Honda.

e. Pengaruh pengalaman (X5) terhadap perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor merek Honda (Y').

1) Menyusun hipotesis

Ho :Secara parsial pengalaman tidak mempengaruhi

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor

merek Honda.

Ha :Secara parsial pengalaman mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.

2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis


Nilai t hitung = - 0,638 > t tabel = - 1,662 atau P-value 0,525 >

0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara

parsial pengalaman tidak mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.

f. Pengaruh kepribadian (X6) terhadap perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor merek Honda (Y').

1) Menyusun hipotesis

Ho :Secara parsial kepribadian tidak mempengaruhi

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor

merek Honda.

Ha :Secara parsial kepribadian mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek

Honda.

2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis

Nilai t hitung = - 1,035 > t tabel = - 1,662 atau P-value 0,304 >

0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara

parsial kepribadian tidak mempengaruhi perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Honda.

g. Pengaruh sikap dan kepercayaan (X7) terhadap perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Honda (Y').

1) Menyusun hipotesis
Ho :Secara parsial sikap dan kepercayaan tidak

mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli

sepeda motor merek Honda.

Ha :Secara parsial sikap dan kepercayaan mempengaruhi

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor

merek Honda.

2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis

Nilai t hitung = - 1,544 > t tabel = - 1,662 atau P-value 0,126 >

0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara

parsial sikap dan kepercayaan tidak mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.

h. Pengaruh konsep diri (X8) terhadap perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor merek Honda (Y').

1) Menyusun hipotesis

Ho :Secara parsial konsep diri tidak mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.

Ha :Secara parsial konsep diri mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.

2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis

Nilai t hitung = 1,824 > t tabel = 1,662, maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya secara parsial konsep diri mempengaruhi

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek

Honda. Hal ini berarti semakin tinggi konsep


diri seseorang, maka semakin tinggi perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Honda.

2. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas

(X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8) secara bersama-sama/simultan

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (Y'). Hasil

pengolahan analisis regresi linier berganda dapat diketahui apakah

kebudayaan (X1), kelas sosial (X2), kelompok referensi kecil (X3),

keluarga (X4), pengalaman (X5), kepribadian (X6), sikap dan

kepercayaan (X7) serta konsep diri (X8)secara bersama-sama/simultan

mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor

merek Honda (Y'), dengan melihat langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menyusun hipotesis

Ho :Kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,

pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan serta konsep

diri secara simultan tidak mempengaruhi perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Honda.

Ha :Kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,

pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan serta konsep

diri secara simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor merek Honda.

b. Memutuskan menerima atau menolak hipotesis


Nilai Ftabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan df 1

(jumlah variabel – 1) = 7, df 2 (n-k-1) = 100-8-1= 91 pada a = 5%

diperoleh F tabel = 2,112. Nilai F hitung = 2,430 > Ftabel = 2,112 atau P-

value 0,02 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau

kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,

pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan serta konsep diri

secara simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli

sepeda motor merek Honda.

Hasil pengujian pengaruh bersama-sama kedelapan variabel

X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 dan X8 dengan uji F menghasilkan nilai

F hitung = 2,430. Karena nilai F hitung > 2,112 maka kedelapan variabel

bebas (kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,

pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan serta konsep diri)

secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat Y' (perilaku

konsumen).

Dari hasil analisis regresi berganda delapan variabel bebas

diperoleh koefisien determinasi R2 sebesar 0,176. Besaran R2 ini

menunjukkan bahwa 0,176 atau sekitar 17,6% perubahan-

perubahan pada Y' yaitu perilaku konsumen dapat dijelaskan oleh

kedelapan variabel bebas yaitu kebudayaan, kelas sosial, kelompok

referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan

kepercayaan serta konsep diri sedangkan sisanya sebesar 82,4%


dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian ini.

3. Penentuan Faktor Yang Paling Berpengaruh dengan Uji t

Dari hasil Uji t diketahui bahwa untuk variabel kelas sosial

secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli

sepeda motor merek Honda dan untuk variabel konsep diri secara

parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda

motor merek Honda.

Untuk variabel kelas sosial dan konsep diri dicari nilai t

hitungnya kemudian tentukan yang terbesar, hal ini dilakukan untuk

menguji hipotesis ketiga yaitu faktor yang paling berpengaruh terhadap

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda. Nilai t

hitung terbesar yaitu pada variabel kelas sosial sebesar 3,294 karena

untuk t hitung variabel konsep diri hanya sebesar 1,824. Hal ini

membuktikan bahwa hipotesis ketiga tidak sesuai karena faktor yang

paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli

sepeda motor merek Honda adalah variabel kelas sosial.

E. Pembahasan

1. Pembahasan Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil pengujian analisis regresi linier berganda untuk

kebudayaan (X1), kelas sosial (X2), kelompok referensi (X3), keluarga

(X4), pengalaman (X5), kepribadian (X6), sikap dan kepercayaan (X7),


serta konsep diri (X8) yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor merek Honda (Y') diperoleh persamaan sebagai

berikut :

Y' = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8

Dengan keterangan:

Y = perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda,

sebagai variabel terikat/ dependen

X1 = kebudayaan, sebagai variabel bebas/ independen

X2 = kelas sosial, sebagai variabel bebas/ independen

X3 = kelompok referensi, sebagai variabel bebas/ independen

X4 = keluarga, sebagai variabel bebas/ independen

X5 = pengalaman, sebagai variabel bebas/ independen

X6 = kepribadian, sebagai variabel bebas/ independen

X7 = sikap dan kepercayaan, sebagai variabel bebas/ independen

X8 = konsep diri, sebagai variabel bebas/ independen

b1; b2; b3; b4; b5; b6; b7; b8 = koefisien regresi

a = konstanta

Berdasarkan pembahasan analisis regresi berganda, diperoleh

persamaan Y' = 3,815 + 0,239 X1 + 0,369 X2 + 0,008X3 - 0,022 X4 -

0,064 X5 - 0,200 X6 - 0,230 X7 + 0,336X8. Konstanta sebesar 3,815

mengindikasikan bahwa jika tidak ada pengaruh variabel X1, X2, X3,

X4, X5, X6, X7, X8 dalam arti masing-masing dianggap nol, maka Y'

bernilai sebesar 3,815 unit.


Koefisien regresi variabel kebudayaan (X1) sebesar 0,239; kelas

sosial (X2) sebesar 0,369; kelompok referensi (X3) sebesar 0,008; dan

konsep diri (X8) sebesar 0,336; artinya jika variabel independen

lainnya tetap dan kebudayaan/kelas sosial/kelompok referensi/konsep

diri mengalami kenaikan 1%, maka perilaku konsumen (Y') akan

mengalami kenaikan sebesar 0,239 unit (untuk X1), sebesar 0,369

(untuk X2), sebesar 0,008 (untuk X3) dan sebesar 0,336 (untuk X8).

Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara

kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, konsep diri dengan

perilaku konsumen, semakin naik kebudayaan, kelas sosial, kelompok

referensi, konsep diri maka semakin naik perilaku konsumen.

Koefisien regresi variabel keluarga (X4) sebesar - 0,022;

pengalaman (X5) sebesar - 0,064; kepribadian (X6) sebesar - 0,200;

serta sikap dan kepercayaan (X7) sebesar - 0,230; artinya jika variabel

independen lainnya tetap dan keluarga/pengalaman/kepribadian/sikap

dan kepercayaan mengalami kenaikan 1%, maka perilaku konsumen

(Y') akan mengalami penurunan sebesar 0,022 unit (untuk X4), sebesar

0,064 (untuk X5), sebesar 0,200 (untuk X6) dan sebesar 0,230 (untuk

X7). Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara

keluarga, pengalaman, kepribadian serta sikap dan kepercayaan dengan

perilaku konsumen, semakin naik keluarga, pengalaman, kepribadian

serta sikap dan kepercayaan maka semakin turun perilaku konsumen.


2. Pembahasa Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji t

a. Kebudayaan (X1)

Dari data yang diperoleh, untuk variabel kebudayaan mayoritas

responden sering menggunakan peralatan berteknologi

tinggi/modern dalam kehidupan sehari-hari dan menganggap

peralatan tersebut penggunaannya instan. Keseharian responden

dalam berpakaian hanya kadang-kadang mengikuti trend mode

(trend berpakaian). Dari hasil uji t ternyata kebudayaan secara

parsial tidak mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli

sepeda motor merek Honda, hal ini dikarenakan kebiasaan dalam

menggunakan suatu produk muncul jika masyarakat secara umum

membentuk budaya tersebut, seperti budaya instan/praktis terhadap

penggunaan suatu produk. Proses terbentuknya kebiasaan dalam

masyarakat terhadap suatu produk tersebut melalui proses waktu

yang cukup lama (misal pembentukan budaya komunikasi dengan

menggunakan telepon genggam), sehingga waktu yang dibutuhkan

tidak sebanding dengan proses terbentuknya perilaku konsumen

dalam pembelian sepeda motor. Hal ini berarti perilaku atau

tindakan konsumen itu ditata, dikendalikan dan dimantapkan pola-

polanya oleh berbagai sistem nilai dan norma budaya yang seolah-

olah berada diatasnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

kebudayaan di dalam masyarakat tidak mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda karena


kebiasaan (kebiasaan-kebiasaan bagian dari kebudayaan) dalam

menggunakan suatu produk bukan berarti akan membentuk suatu

budaya pembelian, walaupun budaya menggunakan suatu produk

tinggi (tingginya kebiasaan dalam menggunakan suatu produk)

tidak akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian.

b. Kelas Sosial (X2)

Dari data terdapat tingkatan-tingkatan yang dapat membedakan

kelas sosial responden, pengelompokan didasarkan pada tingkat

kekayaan dan kedudukan sosial didalam masyarakat. Tingkat kelas

sosial tersebut dapat mencerminkan perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor karena kecenderungan tingkat sosial yang

tinggi berarti menggunakan produk yang tinggi pula (mahal,

teknologi tinggi, kualitas terbaik) begitu pula untuk tingkatan

dibawahnya juga mengikuti klasifikasi produk yang dibawah. Pada

umumnya seseorang dari golongan rendah akan menggunakan

sejumlah uangnya dengan cermat dibandingkan dengan orang lain

dari golongan atas yang menggunakan uangnya dalam jumlah yang

sama besar. Hal ini berarti kelas sosial mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda, karena

semakin tinggi kelas seseorang maka akan tinggi tingkat

pembeliannya terhadap suatu produk, produk yang dibeli juga

cenderung memiliki nilai yang lebih dibandingkan produk yang

lain dan semakin rendah kelas sosial seseorang maka akan rendah
tingkat pembeliannya begitu pula produk yang dibelinya juga

nilainya rendah.

c. Kelompok Referensi (X3)

Dari data yang diperoleh, untuk kelompok referensi ada

kecenderungan responden kebanyakan memperoleh informasi

mengenai sepeda motor dari orang lain (teman, pimpinan, tetangga

dan sebagainya), tetapi bukan didasarkan pada keinginan untuk

masuk/mengikuti kelompok tertentu. Informasi tersebut

kebanyakan berupa opini-opini dari banyak orang, bukan berasal

dari seorang pelopor opini (opinion leader). Untuk perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor, di desa hal tersebut bukan

menjadi salah satu penyebab munculnya kelompok referensi,

dikarenakan kelompok referensi yang ada hanya mengacu pada

dasar pembentukannya bukan pada perilaku fisik ataupun sifat

individu masing-masing anggota. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa kelompok referensi tidak mempengaruhi perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Honda, karena tingginya

kelompok referensi di masyarakat desa (cenderung mengacu pada

perilaku fisik ataupun sifat individu masing-masing anggota) tidak

mempengaruhi tinggi atau rendahnya pembelian sepeda motor.

d. Keluarga (X4)

Pengumpulan data dalam keluarga difokuskan untuk mengetahui

tipe keluarga dari responden. Hasil dari data penelitian


menyebutkan bahwa kecenderungan tipe keluarga responden

adalah syncratic yaitu dalam mengambil keputusan untuk membeli

suatu produk dilakukan bersama-sama. Untuk tingkatan-tingkatan

proses pengambilan keputusan dalam keluarga tidak

mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor

merek Honda. Hal ini dikarenakan adanya proses pengambilan

keputusan bersama dan bukan berasal dari masing-masing anggota

keluarga seperti ayah, ibu ataupun anak, keputusan tersebut muncul

setelah adanya pertimbangan-pertimbangan sebelumnya. Sehingga

tinggi atau rendahnya tingkat keputusan dalam keluarga tidak

mempengaruhi perilaku dalam pembelian.

e. Pengalaman (X5)

Dari data pengalaman diperoleh jawaban dari responden yang

terbagi hampir rata kedalam tingkatan-tingkatan pengalaman

berdasarkan keseringan menggunakan sepeda motor dan

banyaknya tipe sepeda motor yang pernah digunakan. Hal ini

berarti tingkatan pengalaman seseorang tidak mempengaruhi

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor, hal ini terbukti

dari responden yang belum berpengalaman juga tetap membeli

padahal belum mengetahui dengan jelas seluk-beluk produk

tersebut. Tinggi atau rendahnya pengalaman seseorang tidak

mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor

merek Honda.
f. Kepribadian (X6)

Dari data diperoleh bahwa kecenderungan responden akan

mempunyai kepercayaan yang lebih jika menggunakan suatu

produk yang bernilai, perasaan senang saat mengikuti

acara/kegiatan dan adanya campur tangan dalam pengambilan

keputusan. Sifat kepribadian konsumen terhadap pandangan dan

perilaku pembelian adalah sangat umum dan usaha-usaha untuk

menghubungkan norma kepribadian dengan perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor umumnya tidak berhasil. Untuk uji t

disebutkan secara kepribadian secara parsial tidak mempengaruhi

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.

Sehingga dapat disimpulkan tinggi atau rendahnya kepribadian

seseorang tidak mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli

sepeda motor karena dalam menjelaskan kepribadian tidak cukup

hanya dengan hal-hal yang dapat dilihat, tetapi juga dari motif-

motif yang mendasarinya.

g. Sikap dan Kepercayaan (X7)

Mayoritas responden memiliki sikap dan kepercayaan yang positif

terhadap sepeda motor merek Honda, mereka memandang sepeda

motor merek Honda lebih terpandang dibandingkan merek lain

yang sejenis, kualitas mesin bagus, dan dirancang sebagai produk

yang tahan lama. Untuk uji t menyebutkan tidak ada pengaruh yang

signifikan terhadap perilaku konsumen dalam membeli sepeda


motor. Hal ini berarti sikap dan kepercayaan tersebut muncul

setelah responden memiliki/mengamati produk dalam jangka waktu

yang cukup lama, dalam pengertiannya sikap dan kepercayaan

muncul setelah adanya proses pengamatan (belajar memahami

produk) terhadap produk. Sehingga sikap dan kepercayaan tidak

berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli sepeda

motor merek Honda, hal ini dikarenakan dalam pembentukannya

dibutuhkan suatu proses untuk membentuk sikap dan kepercayaan

yang positif, jika sudah mempunyai sikap yang positif terhadap

produk maka untuk meninggalkan/mengganti produk tersebut akan

sulit karena sudah percaya terhadap produk tersebut sehingga

perilaku konsumen tidak terpengaruh.

h. Konsep Diri (X8)

Dari data diperoleh jawaban untuk masing-masing responden

cenderung mengarah pada pemenuhan image diri sendiri dan image

produk. Hal ini mengindikasikan bahwa image diri sendiri dan

produk merupakan suatu image yang lekat/terikat dalam perilaku

konsumen, sehingga dapat mempengaruhi perilakunya. Pemenuhan

image diri sendiri dan image produk merupakan tujuan dari

konsumen, sehingga konsep diri konsumen dapat diketahui. Dari

uji t disebutkan konsep diri mempengaruhi perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Honda. Hal ini berarti bahwa

konsep diri mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli


sepeda motor, karena jika tujuan konsumen dalam pembelian dapat

diidentifikasi, maka dapat mempengaruhi perilaku mereka.

Biasanya konsep diri seseorang hanya dinyatakan dengan suatu

tujuan saja, dan tidak mengatakan mengapa konsep diri tersebut

ada.

3. Pembahasa Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji F

Hasil pengujian pengaruh bersama-sama (simultan) kedelapan

variabel yaitu kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,

pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan serta konsep diri

secara bersama-sama mempengaruhi perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor merek Honda. Hal ini dikarenakan kedelapan

variabel tersebut merupakan faktor-faktor yang melekat pada diri

konsumen, sehingga dapat membentuk perilaku konsumen. Untuk

kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi dan keluarga termasuk

faktor-faktor lingkungan eksternal sedangkan pengalaman,

kepribadian, sikap dan kepercayaan serta konsep diri termasuk internal

individu. Baik dari lingkungan eksternal maupun internal individu

keduannya saling melengkapi di dalam pembentukan perilaku

konsumen, sehingga secara bersama-sama mempengaruhi perilaku

konsumen yaitu dalam membeli sepeda motor merek Honda.

4. Pembahasan Faktor Yang Paling Berpengaruh Dengan Uji t

Dengan uji t dapat diketahui faktor yang paling berpengaruh terhadap

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda adalah


kelas sosial. Kelas sosial akan mempengaruhi perilaku konsumen

dimana perilaku konsumen antara kelas sosial yang satu akan sangat

berbeda dengan kelas lain, karena golongan sosial ini menyangkut

aspek-aspek sikap yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan data

penelitian, dimana pembagian kelas sosial dari kelas bawah sampai

atas akan diikuti dengan tingkatan produk (mulai dari yang standar

sampai yang canggih/teknologi tinggi).


BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan

mengenai perbedaan variabel bebas kebudayaan (X1), kelas sosial (X2),

kelompok referensi (X3), keluarga (X4), pengalaman (X5), kepribadian (X6),

sikap dan kepercayaan (X7), serta konsep diri (X8) yang mempengaruhi

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda. Hasilnya

adalah sebagai berikut :

1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel bebas kelas sosial (X2)

dan konsep diri (X8) secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Honda (Y’).

2. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel bebas kebudayaan (X1),

kelas sosial (X2), kelompok referensi (X3), keluarga (X4), pengalaman

(X5), kepribadian (X6), sikap dan kepercayaan (X7), serta konsep diri (X8)

secara bersama-sama/simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor merek Honda (Y’).

3. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kelas sosial (X2) merupakan faktor

yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli

sepeda motor merek Honda.

101
102

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang

dapat dikemukakan penulis bagi pihak pemasar atau bagi pihak lain yang

terkait dengan pemasaran produk dan juga bagi peneliti selanjutnya. Saran

tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kelas sosial

dan konsep diri secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor merek Honda dan kedelapan variabel (kebudayaan,

kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap

dan kepercayaan, serta konsep diri) secara simultan (bersama-sama)

mampu mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor

merek Honda. Maka sebaiknya produsen sepeda motor Honda

mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku

konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda, dari faktor-faktor

tersebut dicari yang paling berpengaruh sehingga selanjutnya mampu

menciptakan/memproduksi sepeda motor yang paling sesuai dengan

permintaan konsumen di kawasan/negara yang menjadi pangsa pasarnya.

Hal ini didukung dari hasil penelitian bahwa faktor kelas sosial merupakan

faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor merek Honda, sehingga produsen diharapkan

mampu mengikuti permintaan pasar, seperti mengelompokkan sepeda

motor sesuai dengan tingkatan harga, kualitas produk, kerumitan teknologi


karena pengelompokan produk tersebut sesuai dengan tingkatan kelas

sosial.

Bagi pihak pemasaran/dealer, untuk memasarkan produknya

sebaiknya fokus pada segmentasi pasar, siapa konsumen yang paling tepat

terhadap produk yang ingin dipasarkan/dijual. Dari penelitian kelas sosial

merupakan faktor yang paling berpengaruh, maka hal yang dilakukan oleh

pemasar misalnya untuk memasarkan produk dengan kelas standar (harga

terjangkau, kualitas sedang, teknologi sedang, dsb) maka melakukan

segmentasi terhadap buruh, karyawan rendah, petani karena mereka rata-

rata berpenghasilan rendah dan mempunyai kelas sosial dibawah.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Pada penelitian ini diketahui bahwa variabel kebudayaan, kelas

sosial, kelompok referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan

kepercayaan serta konsep diri hanya berpengaruh sebesar 17,6 % terhadap

perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda sedangkan

82,4 % dipengaruhi oleh variabel lain, maka lebih baik peneliti berikutnya

meneliti variabel lain yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam

membeli sepeda motor merek Honda.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini terdapat keterbatasan

yaitu keterbatasan waktu dan tempat. Data penelitian ini hanya diambil

pada satu periode tertentu yaitu data dari konsumen yang telah membeli
produk dari tahun 2000 sampai 2008 dan untuk sampel 100 responden

hanya mewakili populasi satu desa, sehingga hasil penelitian ini tidak

dapat digunakan pada waktu dan tempat yang berbeda, artinya populasi

penelitian tidak mewakili populasi di tempat yang sama pada periode yang

berbeda atau populasi sejenis pada periode sama namun di tempat yang

lain.

2. Mengingat alat pencarian data primer menggunakan kuesioner, maka

penulis tidak dapat mendeteksi kebenaran data yang diperoleh. Ada

kemungkinan responden memberikan jawaban yang tidak jujur sesuai

dengan fakta yang ada.

3. Penulis belum mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah,

sehingga skripsi ini masih belum sempurna terutama dalam hal mengolah

data dan menganalisis data.


DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. (2002). Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu.


Djarwanto Ps & Pangestu Subagyo (2000). Statistik Induktif. Yogyakarta : BPFE
UGM.
Harper, W Boyd, Walker, L Larreche. (1997). Management Strategic Approach
With Global Orientation. Second Edition. Jakarta : Erlangga.
. (2000). Manajemen Pemasaran : Suatu
Pendekatan Strategis dengan orientasi global. Jilid 1. Edisi Kedua. Jakarta
: Erlangga.
Hermawan, Ignasius. 2003. Pengaruh Iklan dan Merek Sepeda Motor Honda
terhadap Minat Beli Studi kasus pada Dealer PT. Asli Motor Klaten.
Koleksi Skripsi Manajemen. Yogyakarta : Perpustakaan USD.
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Revisi. Jakarta : PT
Prehallindo.
. (2000). Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta : Indeks.
. (2003). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Kesebelas. Jakarta :
Indeks.
Kotler, Philip & A.B. Susanto. (2001). Manajemen Pemasaran di Indonesia.
(Alih Bahasa : Ancella Anitawati Hermawan). Jilid II (Edisi Bahasa
Indonesia). Jakarta : Salemba Empat.
Kotler, Philip & Gary Armstrong. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 2.
Jakarta : Erlangga.
Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service
Solution) : Untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta :
MediaKom.
Santosa, Singgih. (2001). Aplikasi Exel pada Marketing dan Riset Konsumen.
Jakarta : PT Gramedia.
Sunyoto, Danang. (2007). Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat. Yogyakarta :
Amara Books.
Supranto. J. (2000). Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi keenam. Jakarta : Erlangga.
Swastha DH, Basu dan Irawan. (2005). Menejemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta : Liberty.

105
106

Swastha DH, Basu dan Hani Handoko. (1997). Manajemen Pemasaran : Analisis
Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Liberty.
. (2000). Manajemen Pemasaran :
Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta : BPFE.
Tjiptono, Fandy. (1997). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : ANDI.
Umar, Husein. (2003). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.

. (2005). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Cetakan Pertama.


Jakarta : Ghalia Indonesia.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN KUESIONER
KUESIONER

Lamp : 1 Berkas Kuesioner


Hal : Kuesioner Penelitian

Yogyakarta, 28 Desember 2008

Kepada Yth. :
Saudara/Saudari
Di Desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul,
Yogyakarta

Dengan hormat,

Dengan ini saya :


Nama : Dominicus Betti Hermawan
NIM : 04 2214 073

Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata


Dharma Yogyakarta sedang menyusun skripsi dengan judul “ANALISIS FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM
MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK HONDA”, studi kasus pada konsumen
berdomisili di desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, DIY. Dalam penyusunan
skripsi ini, saya mohon bantuan anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
tersusun dalam kuesioner ini, untuk memperoleh data-data yang saya butuhkan.
Kesungguhan anda dalam mengisi setiap butir pertanyaan akan sangat menetukan
tingkat keberhasilan penelitian ini. Saya sangat mengharapkan kerjasama anda dengan
menjawab sesuai keadaan anda yang sebenarnya. Petunjuk cara pengisian akan saya
jelaskan di awal setiap kelompok kuesioner ini. Atas perhatian dan kerjasama anda, saya
mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Dominicus Betti Hermawan


A. Identitas responden :
(Isilah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya atau
dengan memberi tanda silang (X); jika Anda memiliki lebih dari satu sepeda motor
Honda, maka untuk mengisi data disesuaikan dengan pembelian yang terakhir)
1. Nama responden (boleh tidak diisi) : …………………….
2. Umur :
a. < 20 tahun
b. 20 – 30 tahun
c. 31 – 40 tahun
d. > 40 tahun
3. Jenis kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
4. Pekerjaan Anda saat ini :
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) e. Karyawan Swasta
b. TNI / POLRI f. Buruh
c. Guru g. Petani
d. Wiraswasta h. Lain-lain,…………
5. Tingkat penghasilan Anda sebulan :
a. < Rp. 500.000,00 (lebih kecil dari Rp. 500.000,00)
b. Rp. 500.000,00 s/d Rp. 1 000.000,00
c. Rp. 1.000.001,00 s/d Rp. 1.500.000,00
d. Rp. 1.500.001,00 s/d Rp. 2.000.000,00
e. Rp. 2.000.000,00 (lebih besar dari Rp. 2.000.000)
6. Pendidikan terakhir:
a. SD / Sederajat
b. SMP / Sederajat
c. SMA / Sederajat
d. Diploma
e. Sarjana
f. Lain-lain, ………….
7. Tipe sepeda motor : …………………..
8. Tahun produksi motor : 200 ….
9. Kondisi sepeda motor saat pembelian:
a. Baru
b. Bekas
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
(Isilah pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda centang ( V ) pada
jawaban yang Anda anggap sesuai !)

1. Kebudayaan
a. Anda menggunakan peralatan berteknologi tinggi/modern dalam kehidupan
sehari-hari, seperti handphone untuk berkomunikasi, komputer untuk
membantu mengerjakan tugas, kendaraan bermotor untuk bepergian, dsb.
( ) Sering
( ) Kadang-kadang
( ) Jarang
( ) Tidak Pernah
b. Anda menggunakan peralatan canggih/modern seperti handphone, komputer,
kendaraan bermotor karena penggunaannya yang instan (tak perlu susah-
susah).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
c. Anda mengikuti trend mode (trend berpakaian) yang sedang diminati, seperti
model jahitan/desain, motif/corak pakaian, dsb.
( ) Sering/hampir tiap muncul trend baru
( ) Kadang-kadang
( ) Jarang
( ) Tidak Pernah

2. Kelas Sosial
a. Luas tanah yang Anda miliki:
( ) Di atas 1.000 m²
( ) Antara 501 – 1.000 m²
( ) Antara 100 – 500 m²
( ) Di bawah 100 m²
b. Jumlah/total penghasilan di dalam keluarga
Anda: ( ) Di atas Rp. 4.000.000,00
( ) Antara Rp. 2.000.001,00 – Rp. 4.000.000,00
( ) Antara Rp. 1.000.000,00 – Rp. 2.000.000,00
( ) Di bawah Rp. 1.000.000,00
c. Kedudukan Anda di dalam masyarakat (termasuk
pensiunan): ( ) Aparat desa/aparat pemerintahan/pemuka
agama
( ) Keluarga (suami/isteri/anak) aparat desa/aparat pemerintahan/pemuka
agama
( ) Anggota organisasi masyarakat
( ) Warga masyarakat biasa
3. Kelompok Referensi
a. Banyaknya informasi/referensi mengenai tipe sepeda motor yang Anda
peroleh dari teman, pimpinan/atasan, ataupun tetangga Anda:
( ) Sangat Banyak/hampir semua informasi
( ) Banyak/sebagian mencari sendiri
( ) Sedikit
( ) Tidak Ada
b. Pemakaian sepeda motor dapat mewujudkan keinginan Anda untuk menjadi
anggota kelompok tertentu (seperti club sepeda motor, serikat karyawan,
perkumpulan kesenian, dsb).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
c. Anda memakai sepeda motor karena adanya saran/opini dari seorang pelopor
opini (seperti pemimpin kelompok, teman dekat, dsb).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju

4. Keluarga
Jumlah keputusan yang diambil dalam pembelian suatu produk (seperti sepeda
motor, komputer, televisi, handphone, dsb) oleh keluarga Anda cenderung
mengikuti keputusan di bawah:
( ) Sebagian besar keputusan diputuskan bersama-sama oleh seluruh anggota
keluarga.
( ) Jumlah keputusan yang diambil sama banyaknya antara suami/ayah dan
istri/ibu.
( ) Sebagian besar keputusan didominasi oleh suami/ayah.
( ) Sebagian besar keputusan didominasi oleh istri/ibu.

5. Pengalaman
a. Anda melakukan sendiri perawatan/servis ringan terhadap sepeda motor,
seperti membersihkan busi, karbulator, mengisi air aki, memberikan pelumas
rantai, dsb.
( ) Sering
( ) Kadang-kadang
( ) Jarang
( ) Tidak Pernah
b. Lamanya Anda menggunakan sepeda motor sejak pertama kali memilikinya:
( ) Lebih dari 10 tahun
( ) 6 – 10 tahun
( ) 1 – 5 tahun
( ) Kurang dari 1 tahun

c. Banyaknya tipe sepeda motor yang pernah Anda


gunakan/coba: ( ) Lebih dari 8 tipe
( ) 5 – 7 tipe
( ) 2 – 4 tipe
( ) Hanya 1 tipe

6. Kepribadian
a. Penggunaan suatu produk yang mempunyai nilai lebih bagi Anda akan
menambah kepercayaan diri (seperti memakai perhiasan saat bepergian,
memakai sepeda motor saat berkendaraan, dsb).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
b. Anda senang mengikuti acara/kegiatan dalam lingkungan masyarakat (seperti
rapat RT, arisan, kerja bakti, doa bersama/pengajian, dsb).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
c. Dalam mengambil keputusan, Anda cenderung memutuskan sendiri atas
segala sesuatu yang menyangkut/berhubungan dengan kehidupan Anda tanpa
campur tangan/saran orang lain (seperti memilih pasangan hidup, memilih
untuk membeli suatu produk, memilih sekolahan, dsb).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju

7. Sikap dan Kepercayaan


a. Sepeda motor merek Honda lebih terpandang dibandingkan merek lain yang
sejenis.
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
b. Kualitas mesin pada motor Honda bagus.
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
c. Sepeda motor Honda dirancang sebagai produk yang tahan
lama. ( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju

8. Konsep Diri
a. Dengan menggunakan sepeda motor dapat menunjukkan/menggambarkan
image diri sendiri (seperti laki-laki yang macho, perempuan yang feminism,
anak muda yang sporty, dsb).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
b. Dengan menggunakan sepeda motor dapat mewujudkan image produk yang
terbentuk terhadap diri sendiri (misal pengendara Honda Megapro adalah laki-
laki yang pemberani dan tangguh, dsb).
( ) Sangat Setuju
( ) Setuju
( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju

C. Perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.


(Isilah pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda centang ( V ) pada
jawaban yang Anda anggap sesuai !)

1. Sepeda motor merek Honda yang Anda beli termasuk kategori berikut (spesifikasi
tipe produk berdasarkan kerumitan teknologi):
( ) High teknologi, seperti CBR, Tiger, CS One.
( ) Medium-High teknologi; seperti Mega Pro, Supra X 125 injections,Vario.
( ) Medium-Low teknologi; seperti Kharisma, Kirana, Supra X 125, Revo, Beat.
( ) Low teknologi; seperti, Supra, Supra X, Supra XX, Supra Fit, Supra Fit X.
2. Sepeda motor merek Honda yang Anda beli cenderung mengikuti kriteria berikut:
( ) Futuristic (berbeda dari produk pendahulunya, seperti desain yang inovatif
dan modern, streaping warna yang unik, dsb), contohnya melekat pada
tipe CS One, Supra X 125, Vario, Beat).
( ) Sporty (ciri-ciri menyerupai motor sport yang identik dengan velg racing),
contohnya melekat pada Tiger, Mega Pro, Revo CW).
( ) Standard (menyerupai desain pendahulunya/perubahan yang tidak mencolok),
contohnya melekat pada tipe Supra.
3. Cara pembayaran yang Anda gunakan dalam membeli sepeda motor merek
Honda yaitu:
( ) Tunai.
( ) Kredit dengan jangka waktu 12 bulan ke bawah.
( ) Kredit dengan jangka waktu 13 – 24 bulan.
( ) Kredit dengan jangka waktu 25 bulan ke atas.
LAMPIRAN
DATA JAWABAN
RESPONDEN
Subyek Skor Item
X1a b c tot X2a b c tot X3a b c tot X4 tot X5a b c tot X6a b c tot X7a b c tot X8a b tot Y1 Y2 Y3 tot
1 4 4 3 11 3 3 4 10 4 4 3 11 4 4 4 3 2 9 2 3 4 9 4 4 4 12 2 2 4 1 1 1 3
2 4 3 2 9 4 4 1 9 4 2 1 7 4 4 1 3 2 6 1 4 3 8 4 4 4 12 3 3 6 1 1 4 6
3 4 3 1 8 4 3 3 10 3 2 3 8 3 3 3 4 2 9 3 4 3 10 4 4 4 12 4 4 8 1 1 4 6
4 4 3 1 8 2 2 1 5 2 2 2 6 4 4 1 2 1 4 2 2 2 6 2 3 3 8 2 2 4 1 1 4 6
5 3 3 1 7 2 1 1 4 3 2 2 7 3 3 4 2 1 7 3 3 2 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 1 3
6 3 3 2 8 3 1 1 5 3 3 2 8 4 4 3 2 2 7 1 3 3 7 4 4 3 11 3 4 7 1 1 4 6
7 4 3 1 8 4 1 2 7 2 2 3 7 4 4 2 3 1 6 2 3 2 7 4 4 3 11 2 2 4 1 1 4 6
8 4 4 2 10 1 1 3 5 3 2 2 7 2 2 2 2 2 6 2 3 2 7 3 3 3 9 2 2 4 1 1 4 6
9 2 3 3 8 4 1 1 6 4 3 2 9 4 4 3 4 2 9 2 3 3 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 1 3
10 4 4 2 10 3 2 2 7 4 2 3 9 4 4 2 3 2 7 2 3 2 7 4 4 4 12 3 3 6 1 1 2 4
11 3 3 1 7 4 2 2 8 3 4 2 9 4 4 4 2 1 7 3 4 3 10 4 4 3 11 2 2 4 1 1 4 6
12 4 3 3 10 2 1 1 4 3 3 3 9 4 4 3 4 2 9 2 3 2 7 4 4 4 12 2 2 4 1 1 1 3
13 4 3 3 10 4 4 2 10 3 2 2 7 3 3 1 3 2 6 2 3 3 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 4 6
14 3 3 3 9 3 1 1 5 3 1 1 5 4 4 4 3 1 8 2 4 2 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 2 4
15 3 3 2 8 2 2 1 5 3 2 2 7 4 4 1 3 2 6 4 4 2 10 4 4 3 11 3 3 6 1 1 1 3
16 3 3 2 8 4 3 4 11 3 2 3 8 4 4 3 2 2 7 3 3 2 8 3 3 3 9 2 3 5 1 1 4 6
17 3 3 2 8 4 2 1 7 3 2 2 7 4 4 3 3 2 8 3 4 2 9 3 3 3 9 2 1 3 1 1 4 6
18 4 4 2 10 4 2 1 7 2 2 1 5 4 4 1 3 2 6 4 4 1 9 3 4 3 10 2 2 4 1 1 4 6
19 4 3 1 8 4 1 1 6 3 2 3 8 4 4 1 2 2 5 3 3 2 8 3 3 3 9 3 2 5 1 1 4 6
20 4 3 3 10 3 2 1 6 4 2 3 9 4 4 1 3 4 8 3 4 3 10 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
21 4 3 3 10 3 2 1 6 3 3 3 9 4 4 4 4 3 11 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
22 4 3 3 10 4 2 1 7 2 2 2 6 4 4 4 4 4 12 3 3 2 8 3 3 3 9 3 2 5 1 1 4 6
23 3 3 3 9 4 1 1 6 4 3 2 9 4 4 4 4 4 12 3 4 2 9 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
24 4 3 3 10 3 1 1 5 3 3 2 8 4 4 3 2 2 7 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 5 1 1 4 6
25 3 3 1 7 3 1 1 5 4 1 2 7 4 4 3 2 1 6 1 3 3 7 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
26 4 3 2 9 4 1 1 6 3 2 2 7 4 4 3 2 1 6 2 4 2 8 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
27 4 2 2 8 4 2 1 7 3 1 2 6 4 4 3 2 1 6 2 3 3 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 2 4
28
3 3 3 9 3 3 1 7 3 2 1 6 4 4 4 3 2 9 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
29 2 3 1 6 4 2 1 7 1 3 2 6 2 2 4 2 2 8 1 3 2 6 4 3 3 10 2 2 4 1 1 4 6
30 4 4 2 10 3 2 1 6 3 2 2 7 3 3 4 4 2 10 2 3 3 8 4 4 4 12 3 3 6 1 1 4 6
31 4 4 2 10 1 3 1 5 3 2 2 7 3 3 2 3 3 8 2 4 2 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 4 6
32 3 3 2 8 4 2 2 8 3 4 2 9 3 3 4 2 1 7 3 4 3 10 4 3 3 10 2 2 4 1 1 4 6
33 3 3 1 7 4 2 2 8 3 4 2 9 4 4 4 2 1 7 3 4 3 10 3 3 3 9 2 2 4 1 1 4 6
34 4 4 3 11 4 3 2 9 2 2 2 6 2 2 2 3 2 7 2 4 3 9 2 2 2 6 2 2 4 1 1 4 6
35 4 3 3 10 4 1 1 6 3 2 2 7 4 4 2 2 1 5 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
36 2 3 2 7 4 2 4 10 3 2 2 7 2 2 1 3 2 6 2 4 3 9 4 3 3 10 2 2 4 1 1 4 6
37 3 3 2 8 4 3 1 8 3 2 3 8 3 3 1 1 2 4 4 3 2 9 3 3 4 10 2 3 5 1 1 4 6
38 4 3 3 10 3 2 1 6 2 3 2 7 4 4 1 2 2 5 4 3 2 9 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
39 3 3 2 8 3 1 1 5 3 2 3 8 3 3 2 2 2 6 2 3 3 8 4 4 4 12 2 3 5 1 1 1 3
40 3 3 2 8 2 2 1 5 2 2 2 6 4 4 3 4 2 9 2 3 2 7 3 3 3 9 2 2 4 1 1 4 6
41 3 3 2 8 3 1 1 5 3 2 3 8 4 4 2 2 2 6 3 3 2 8 4 3 3 10 3 3 6 1 1 1 3
42 4 3 1 8 3 1 1 5 3 2 1 6 4 4 1 2 1 4 3 3 1 7 3 3 3 9 3 3 6 1 1 1 3
43 4 3 2 9 2 1 1 4 3 3 2 8 3 3 4 3 2 9 3 4 2 9 4 4 4 12 3 3 6 1 1 1 3
44 4 3 2 9 2 1 1 4 3 2 2 7 4 4 3 2 1 6 2 3 3 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 1 3
45 3 3 2 8 2 1 1 4 3 3 3 9 2 2 3 2 3 8 3 3 2 8 3 3 3 9 3 2 5 1 1 4 6
46 2 3 3 8 4 1 1 6 3 4 3 10 4 4 4 3 4 11 4 4 1 9 4 4 4 12 4 3 7 1 1 4 6
47 4 3 3 10 4 1 2 7 4 3 2 9 4 4 3 4 4 11 3 4 3 10 3 3 3 9 3 3 6 1 1 1 3
48 4 3 3 10 4 2 3 9 4 3 2 9 4 4 4 4 4 12 3 4 2 9 3 3 3 9 3 3 6 1 1 2 4
49 4 3 3 10 4 2 1 7 3 3 3 9 4 4 3 2 2 7 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 4 1 1 1 3
50 4 4 3 11 3 3 1 7 3 3 3 9 4 4 3 2 2 7 3 3 2 8 3 3 3 9 3 2 5 1 1 4 6
51 4 3 3 10 3 1 1 5 3 3 2 8 4 4 3 4 3 10 2 4 2 8 3 4 3 10 3 3 6 1 1 4 6
52 3 3 1 7 2 1 1 4 2 2 2 6 4 4 2 1 2 5 3 3 2 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 4 6
53 4 3 3 10 4 1 1 6 2 2 2 6 4 4 3 1 2 6 3 4 3 10 3 3 3 9 3 3 6 1 1 4 6
54 4 3 3 10 2 1 1 4 3 2 2 7 4 4 4 1 2 7 2 3 2 7 4 4 4 12 2 2 4 1 1 4 6
55 4 3 3 10 3 3 1 7 3 2 2 7 4 4 3 3 2 8 3 3 2 8 3 3 3 9 2 2 4 1 1 4 6
56 4 3 3 10 3 1 1 5 2 2 1 5 4 4 4 4 1 9 2 4 2 8 4 4 4 12 2 1 3 1 1 4 6
57 4 3 3 10 1 1 1 3 2 2 2 6 4 4 4 4 2 10 2 3 2 7 3 3 3 9 3 2 5 1 1 1 3
58 4 3 3 10 4 2 2 8 2 3 2 7 4 4 1 2 1 4 3 4 3 10 4 4 3 11 2 2 4 1 1 4 6
59 3 3 1 7 4 2 2 8 3 4 3 10 4 4 3 2 1 6 3 4 3 10 4 4 3 11 2 3 5 1 1 1 3
60 4 3 2 9 4 2 2 8 3 4 2 9 4 4 4 2 2 8 3 4 3 10 4 4 3 11 2 3 5 1 1 1 3
61 3 3 1 7 4 2 2 8 3 4 2 9 4 4 4 2 1 7 3 4 3 10 4 4 3 11 2 3 5 1 1 1 3
62 4 3 2 9 4 2 2 8 3 3 2 8 4 4 1 2 2 5 3 4 4 11 3 3 4 10 2 2 4 1 1 1 3
63 3 3 2 8 4 2 1 7 2 2 3 7 3 3 2 2 2 6 2 4 2 8 3 4 4 11 2 2 4 2 1 2 5
64 4 3 2 9 4 2 1 7 3 2 2 7 3 3 2 2 2 6 2 3 3 8 3 3 3 9 2 2 4 2 1 4 7
65 4 3 3 10 3 2 1 6 3 2 3 8 4 4 4 2 2 8 3 3 2 8 2 3 3 8 4 3 6 2 1 4 7
66 4 4 2 10 3 1 1 5 3 2 2 7 4 4 3 1 1 5 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 5 2 1 4 7
67 4 3 3 10 4 2 1 7 4 3 3 10 4 4 4 3 4 11 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 6 2 1 4 7
68 3 3 3 9 4 3 1 8 4 3 3 10 4 4 1 3 2 6 3 3 2 8 3 3 3 9 2 2 4 2 1 4 7
69 4 3 3 10 4 1 2 7 3 3 3 9 4 4 4 4 4 12 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 6 2 1 4 7
70 4 3 3 10 4 2 1 7 2 2 2 6 4 4 2 3 3 8 3 3 2 8 3 3 3 9 2 2 4 2 1 4 7
71 4 4 4 12 4 2 1 7 3 2 2 7 4 4 3 1 3 7 3 4 3 10 4 4 4 12 2 2 4 2 1 4 7
72 4 4 3 11 4 3 2 9 3 3 2 8 2 2 2 3 2 7 3 4 3 10 3 3 3 9 3 3 6 2 1 4 7
73 3 3 3 9 1 2 2 5 4 2 3 9 4 4 2 2 2 6 4 4 2 10 4 4 4 12 4 4 8 2 1 4 7
74 4 2 3 9 3 3 1 7 4 2 2 8 4 4 1 4 2 7 2 3 2 7 2 3 3 8 2 2 4 2 1 4 7
75 4 3 2 9 2 1 4 7 4 3 3 10 2 2 4 2 1 7 3 4 3 10 3 4 4 11 3 3 6 2 1 4 7
76 4 3 2 9 3 2 1 6 3 2 2 7 4 4 1 1 4 6 2 3 2 7 3 3 3 9 2 2 4 2 1 3 6
77 3 3 2 8 3 1 1 5 4 2 3 6 4 4 1 2 1 4 2 4 3 9 3 3 3 9 1 3 4 2 1 2 5
78 4 4 4 12 3 1 1 5 2 3 2 7 4 4 3 4 3 10 3 3 2 8 4 4 4 12 3 3 6 2 3 1 6
79 4 3 2 9 4 2 1 7 3 2 2 7 2 2 1 3 3 7 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 4 2 3 1 6
80 4 3 3 10 3 1 1 5 3 3 2 6 4 4 4 3 4 11 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 6 2 3 4 9
81 4 3 3 10 3 1 1 5 3 3 3 9 4 4 3 2 2 7 3 3 2 8 3 3 3 9 3 2 5 2 3 4 9
82 4 3 3 10 4 1 3 8 3 2 2 7 4 4 3 2 2 7 3 4 2 9 4 4 3 11 3 2 5 2 3 1 6
83 4 3 2 9 3 4 1 8 3 2 2 7 4 4 1 3 2 6 2 3 4 9 3 3 4 10 3 2 5 2 3 2 7
84 4 3 3 10 2 1 1 4 2 2 2 6 4 4 3 4 2 9 2 3 2 7 2 3 2 7 2 2 4 2 3 3 8
85 4 3 3 10 4 2 1 7 3 3 2 8 4 4 1 2 1 4 3 4 4 11 3 3 3 9 2 2 4 3 3 1 7
86 3 3 3 9 3 2 2 7 2 3 3 8 4 4 4 4 3 11 3 3 3 9 4 4 4 12 4 4 8 3 3 1 7
87 3 3 2 8 2 2 1 5 2 2 2 6 4 4 3 4 2 9 2 3 2 7 3 3 3 9 2 2 4 2 1 4 7
88 4 3 3 10 3 3 1 7 3 3 2 8 2 2 3 3 3 9 3 4 3 10 3 4 3 10 3 3 6 2 2 1 5
89 4 3 3 10 3 1 1 5 3 2 2 7 4 4 3 1 2 6 3 3 2 8 3 3 3 9 2 2 4 2 2 1 5
90 4 3 3 10 4 2 3 9 2 2 3 7 4 4 2 4 3 9 3 3 2 8 3 3 3 9 2 2 4 2 2 4 8
91 3 3 3 9 2 2 1 5 3 2 3 8 4 4 4 2 2 8 3 3 3 9 3 4 4 11 3 3 6 3 2 4 9
92 4 3 2 9 4 3 2 9 3 2 1 6 4 4 4 2 1 7 3 3 3 9 4 4 4 12 3 2 5 3 2 3 8
93 3 3 4 10 3 2 2 7 4 4 4 12 4 4 4 4 4 12 3 4 4 11 4 4 4 12 4 4 8 3 2 4 9
94 4 3 3 10 4 4 4 12 4 3 3 10 4 4 2 2 2 6 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 6 4 2 4 10
95 4 3 3 10 4 2 2 8 3 3 2 8 4 4 3 2 2 7 3 4 3 10 4 4 3 11 3 4 7 4 2 1 7
96 3 3 3 9 4 2 1 7 3 3 3 9 4 4 3 3 2 8 3 3 4 10 3 3 3 9 3 3 6 4 2 1 7
97 4 3 3 10 4 3 2 9 3 4 2 9 4 4 3 2 2 7 3 4 3 10 4 4 3 11 3 3 6 4 2 4 10
98 4 3 3 10 4 4 4 12 4 3 2 9 4 4 3 2 2 7 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 5 4 2 4 10
99 4 4 4 12 4 2 1 7 3 3 2 8 4 4 4 2 2 8 3 3 3 9 4 4 4 12 4 4 8 2 3 1 6
100 3 3 2 8 4 2 1 7 4 2 3 9 4 4 4 4 4 12 2 4 2 8 3 3 3 9 2 3 5 3 3 1 7
LAMPIRAN
HASIL UJI VALIDITAS
Validitas
Correlations
Correlati ons Correlati ons
X1.a X1.b X1.c Kebuday aan X2.a X2.b X2.c Kelas Sosial
X1.a Pearson Correlation 1 . . . X2.a Pearson Correlation 1 .272** .192* .690**
Sig. (1-tailed) 196* 296** 751** Sig. (1-tailed) .003 .028 .000
N 100 .025 .001 .000 N 100 100 100 100
100 100 100 X2.b Pearson Correlation .272** 1 .309** .740**
X1.b Pearson Correlation .196* 1 .074 .408**
Sig. (1-tailed) .003 .001 .000
Sig. (1-tailed) .025 .231 .000
N 100 100 100 100
N 100 100 100 100
X2.c Pearson Correlation .192* .309** 1 .703**
X1.c Pearson Correlation .296** .074 1 .804**
Sig. (1-tailed) .028 .001 .000
Sig. (1-tailed) .001 .231 .000
N 100 100 100 100
N 100 100 100 100
Kelas Sosial Pearson Correlation .690** .740** .703** 1
Kebuday aan Pearson Correlation . . . 1
751** 408** 804** Sig. (1-tailed) .000 .000 .000
Sig. (1-tailed)
N .000 .000 .000 N 100 100 100 100
100
100 100 100 **. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (1-t ailed).
*. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (1-tailed). *. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (1-t ailed).
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (1-tailed).
Correlations Correlations

Kelompok X4 Keluarga
X3.a X3.b X3.c Referensi X4 Pearson Correlation 1 1.000**
X3.a Pearson Correlation 1 .151 .246** . Sig. (1-tailed) .000
625** N 100 100
Sig. (1-tailed) .066 .007 .000 Keluarga Pearson Correlation 1.000** 1
N 100 100 10 100 Sig. (1-tailed) .000
0
N 100 100
X3.b Pearson Correlation .151 1 .246** .
707** **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Sig. (1-tailed) .066 .007 .000
N 100 100 10 100
0
X3.c Pearson Correlation . . 1 .
Sig. (1-tailed) 246** 246** 662**
N .007 .007 100 .000
100 10 100
0
Kelompok Referensi Pearson Correlation . . . 1
Correlations

X5.a X5.b X5.c Pengalaman


X5.a Pearson Correlation 1 .184* .135 .678**
Sig. (1-tailed) .033 .090 .000
N 100 100 100 100
X5.b Pearson Correlation . 1 . .
Sig. (1-tailed) 184* 441** 738**
N .033 100 .000 .000
100 100 100
X5.c Pearson Correlation .135 .441** 1 .705**
Sig. (1-tailed) .090 .000 .000
N 100 100 100 100
Pengalaman Pearson Correlation . . . 1
Sig. (1-tailed) 678** 738** 705**
N .000 .000 .000 100
100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlati ons

X6.a X6.b X6.c Kepribadian


X6.a Pearson Correlation 1 .178* -.137 .586**
Sig. (1-tailed) .038 .087 .000
N 100 100 100 100
X6.b Pearson Correlation . 1 . .
Sig. (1-tailed) 178* 177* 667**
N .038 100 .039 .000
100 10 100
0
X6.c Pearson Correlation -.137 .177* 1 .593**
Sig. (1-tailed) .087 .039 .000
N 100 100 100 100
Kepribadian Pearson Correlation . . . 1
Sig. (1-tailed) 586** 667** 593**
N .000 .000 .000 100
100 10 10
0 0
*. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (1-tailed).
Correlations Correlations

Sikap dan X8.a X8.b Konsep Diri


X7.a X7.b X7.c Kepercay aan X8.a Pearson Correlation 1 .656** .897**
X7.a Pearson Correlation 1 . . .892** Sig. (1-tailed) .000 .000
Sig. (1-tailed) 754** 548** .000 N 100 100 100
N 100 .000 .000 100 X8.b Pearson Correlation .656** 1 .916**
100 100 Sig. (1-tailed) .000 .000
X7.b Pearson Correlation . 1 . .913** N 100 100 100
Sig. (1-tailed) 754** 638** .000 Konsep Diri Pearson Correlation .897** .916** 1
N .000 100 .000 100 Sig. (1-tailed) .000 .000
100 100
N 100 100 100
X7.c Pearson Correlation . . 1 .817**
Sig. (1-tailed) 548** 638** **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
.000
N .000 .000 100 100
100 100
Sikap dan Kepercay aan Pearson Correlation . . . 1
Sig. (1-tailed) 892** 913** 817**
N .000 .000 .000 100
100 100 100
Correlations

Perilaku
Y1 Y2 Y3 Konsumen
Y1 Pearson Correlation 1 .468** -.086 .553**
Sig. (1-tailed) .000 .197 .000
N 100 100 100 100
Y2 Pearson Correlation .468** 1 .092 .656**
Sig. (1-tailed) .000 .180 .000
N 100 100 100 100
Y3 Pearson Correlation -.086 .092 1 .711**
Sig. (1-tailed) .197 .180 .000
N 100 100 100 100
Perilaku Konsumen Pearson Correlation .553* * .656** .711** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
LAMPIRAN
HASIL UJI RELIABILITAS
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.756 4

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
X1.a 14.28 3.658 .599 .691
X1.b 14.79 4.895 .291 .815
X1.c 15.43 3.177 .634 .656
Kebudayaan 8.90 1.343 1.000 .403

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.780 4

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Tot al Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
X2.a 10.03 9.565 .531 .762
X2.b 11.44 9.299 .601 .737
X2.c 11.83 9.516 .550 .756
Kelas Sosial 6.66 3.277 1.000 .510
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.754 4

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
X3.a 12.47 5.464 .478 .741
X3.b 12.95 5.078 .540 .710
X3.c 13.18 5.482 .533 .726
Kelompok Referensi 7.75 1.846 .966 .444

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
1.000 2

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Tot al Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
X4 3.71 .390 1.000 .a
Keluarga 3.71 .390 1.000 .a
a. The value is negative due to a negative av erage covariance among items. This
violates reliability model assumptions. You may want to check item
codings.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.774 4

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
X5.a 12.25 11.987 .487 .765
X5.b 12.38 12.198 .606 .731
X5.c 12.87 12.538 .566 .747
Pengalaman 7.50 4.232 1.000 .485
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.699 4

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
X6.a 14.43 3.682 .341 .712
X6.b 13.71 3.703 .507 .650
X6.c 14.61 3.654 .346 .710
Kepribadian 8.55 1.240 1.000 .145

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.854 4

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Tot al Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
X7.a 16.40 4.707 .833 .795
X7.b 16.34 4.853 .872 .798
X7.c 16.46 5.221 .745 .838
Sikap dan Kepercay aan 9.84 1.752 1.000 .845
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.899 3

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if I tem
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
X8.a 7.60 3.212 .826 .878
X8.b 7.65 3.119 .844 .861
Konsep Diri 5.09 1.396 .996 .792

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.718 4

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Tot al Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Y1 9.74 11.649 .375 .730
Y2 10.17 11.294 .522 .689
Y3 8.29 8.955 .450 .692
Perilaku Konsumen 5.64 3.606 1.000 .233
LAMPIRAN
HASIL ANALISIS REGRESI
LINIER BERGANDA
Regression
Variables Model Summaryb
Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method Adjusted Std. Error of Durbin-
1 Konsep
Model R R Square R Square the Estimate Watson
Diri, Kelas 1 .420a .176 .104 1.798 .987
Sosial, a. Predictors: (Constant), Konsep Diri, Kelas Sosial, Keluarga,
Keluarga, Kebudayaan, Sikap dan Kepercayaan, Pengalaman, Kepribadian,
Kebudaya Kelompok Referensi
an, Sikap
dan b. Dependent Variable: Perilaku Konsumen
Kepercay a . Enter
an,
Pengalam
an,
Kepribadia
n,
Kelompoka
Referensi

a. All requested v ariables entered.


b. Dependent Variable: Perilaku Konsumen
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 62.850 8 7.856 2.430 .020a
Residual 294.190 91 3.233
Total 357.040 99
a. Predictors: (Constant), Konsep Diri, Kelas Sosial, Keluarga, Kebudayaan, Sikap dan
Kepercayaan, Pengalaman, Kepribadian, Kelompok Ref erensi
b. Dependent Variable: Perilaku Konsumen

Coeffici entsa

Unstandardized Standardized
Coeff icients Coeff icients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3.815 2.318 1.645 .103
Kebudayaan .239 .169 .146 1.416 .160 .850 1.177
Kelas Sosial .369 .112 .351 3.294 .001 .796 1.256
Kelompok Referensi .008 .159 .006 .052 .958 .681 1.468
Keluarga -.022 .302 -.007 -.071 .943 .919 1.088
Pengalaman -.064 .100 -.069 -.638 .525 .779 1.284
Kepribadian -.200 .194 -.118 -1.035 .304 .702 1.425
Sikap dan Kepercay aan -.230 .149 -.160 -1.544 .126 .843 1.186
Konsep Diri .336 .184 .207 1.824 .071 .706 1.416
a. Dependent Variable: Perilaku Konsumen
Coefficient Correlationsa

Sikap dan Kelompok


Model Konsep Diri Kelas Sosial Keluarga Kebudayaan Kepercay aan Pengalaman Kepribadian Referensi
1 Correlations Konsep Diri 1.000 .104 -.049 -.064 -.256 -.235 -.172 -.214
Kelas Sosial .104 1.000 .110 -.084 .031 .078 -.278 -.239
Keluarga -.049 .110 1.000 -.239 -.038 .037 .056 -.057
Kebudayaan -.064 -.084 -.239 1.000 .056 -.253 -.098 .050
Sikap dan Kepercay aan -.256 .031 -.038 .056 1.000 .005 -.146 -.078
Pengalaman Kepribadian -.235 .078 .037 -.253 .005 1.000 .195 -.235
Kelompok Referensi -.172 -.278 .056 -.098 -.146 .195 1.000 -.253
-.214 -.239 -.057 .050 -.078 -.235 -.253 1.000
Covariances Konsep Diri .034 .002 -.003 -.002 -.007 -.004 -.006 -.006
Kelas Sosial .002 .013 .004 -.002 .001 .001 -.006 -.004
Keluarga -.003 .004 .091 -.012 -.002 .001 .003 -.003
Kebudayaan -.002 -.002 -.012 .029 .001 -.004 -.003 .001
Sikap dan Kepercay aan -.007 .001 -.002 .001 .022 7.13E-005 -.004 -.002
Pengalaman Kepribadian -.004 .001 .001 -.004 7.13E-005 .010 .004 -.004
Kelompok Referensi -.006 -.006 .003 -.003 -.004 .004 .038 -.008
-.006 -.004 -.003 .001 -.002 -.004 -.008 .025
a. Dependent Variable: Perilaku Konsumen
Collinearity Diagnosticas

Variance Proportions
Condition Kelompok Sikap dan
Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) Kebudayaan Kelas Sosial Referensi Keluarga Pengalaman Kepribadian Kepercay aan Konsep Diri
1 1 8.768 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00
2 .077 10.648 .00 .00 .37 .00 .00 .27 .00 .00 .02
3 .048 13.484 .00 .01 .27 .00 .11 .46 .00 .02 .00
4 .038 15.108 .00 .03 .01 .02 .11 .09 .00 .00 .55
5 .021 20.512 .00 .01 .26 .33 .18 .00 .04 .06 .38
6 .018 21.945 .01 .05 .00 .48 .32 .01 .02 .17 .00
7 .014 24.962 .00 .47 .07 .02 .14 .06 .04 .37 .01
8 .010 29.774 .00 .26 .02 .13 .04 .10 .70 .17 .00
9 .005 42.865 .97 .18 .00 .00 .09 .01 .18 .21 .04
a. Dependent Variable: Perilaku Konsumen
Residuals Statisti csa

Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion N


Predicted Value 3.71 8.59 5.64 .797 100
Std. Predicted Value -2.425 3.704 .000 1.000 100
Standard Error of
.312 .806 .527 .116 100
Predicted Value
Adjusted Predicted Value 3.67 8.01 5.64 .819 100
Residual -3.351 5.031 .000 1.724 100
Std. Residual -1.864 2.798 .000 .959 100
Stud. Residual -2.075 2.846 .001 1.007 100
Deleted Residual -4.155 5.205 .003 1.903 100
Stud. Deleted Residual -2.115 2.965 .002 1.019 100
Mahal. Distance 1.983 18.927 7.920 3.981 100
Cook's Distance .000 .145 .012 .021 100
Centered Leverage Value .020 .191 .080 .040 100
a. Dependent Variable: Perilaku Konsumen
Charts

Histogram

Dependent Variable: Perilaku Konsumen

25

20
Frequency

15

10

Mean =2.19E-16
0 Std. Dev. =0.959
N =100
-2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual


Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Perilaku Konsumen

1.0

0.8
Expected Cum Prob

0.6

0.4

0.2

0.0

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob


Scatterplot

Dependent Variable: Perilaku Konsumen

3
Regression Studentized Residual

-1

-2

-3

-3 -2 -1 0 1 2 3 4

Regression Standardized Predicted Value


LAMPIRAN LAIN-
LAIN

Anda mungkin juga menyukai