Anda di halaman 1dari 117

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli

Pada Pasar Modern

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Maluku Ambon)

Skripsi

Oleh:

Revian Lysander Khoesuma

12161201160025

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Kristen Indonesia Maluku

Ambon

2020

I
HALAMAN PERSETUJUAN

Dengan konsultasi secukupnya dan pemeriksaan yang cermat, kami menyatakan

menerima dan menyetujui skripsi ini, yang di persiapkan dan di susun oleh :

Nama : REVIAN LYSANDER KHOESUMA

NPM : 12161201160025

Jurusan : Manajemen

Program Studi : Manajemen

Minat Penulisan : Manajemen Pemasaran

Untuk diteruskan kepada TIM Penguji Ujian Sarjana

Tanggal …………..2020 Tanggal ………….. 2020

Pemimbing I Pemimbing II

Dr. Jondry Adrin Hetharie. SE. MM Debby.Likumahua. SE. MM

Tanggal ……. 2020

Ketua Jurusan

O. Ririmasse. SE.

II
MOTTO

Apapun juga yang kamuperbuat,


perbuatlahdengansegenaphatimusepertiuntukTuhan dan bukanuntukmanusia.”
(Kolose 3:23)

“SebabsegalasesuatuadalahdariDia, dan oleh Dia, dan kepadaDia:


BagiDialahkemuliaansampaiselama – lamanya!” (Roma 11:36)

III
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas kasih dan

penyertaan–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

MEMBELI PADA PASAR MODEREN (studi kasus pada Mahasiswa Universitas

Kristen Indonesia Maluku). Maksud penulisan skripsi ini agar dapat memenuhi serta

menyelesaikan studi pada jurusan akuntansi Falkutas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Pattimura Ambon.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini telah melibatkan banyak pihak

yang turut membantu demi terselesaikannya skripsi ini dengan baik. Pada kesempatan

ini dengan kerendahan hati serta dengan tulus, penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan yang Maha Esa, karena Karunia dan Anugrahnya maka penulis mampu

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku dan Staf Rektorat yang telah

menyediakan sarana dan prasarana bagi penulis untuk menyelesaikan kuliah di

lembaga tercintaini.

3. Bapak S. Ratumurun, SE, MMSi sebagai penasehat akademik bagi penulis yang

selalu ada meluangkan waktu dan memberikan motivasi yang baik.

IV
4. Bapak Dr. Jondry Adrian Hetharie.SE. MM selaku pembimbing I yang telah

berkenan membimbing dan memberikan arahan bagi penulis dalam penulisan

skripsi ini.

5. Ibu Debby Likumahua. SE. MM selaku pembimbing II yang telah berkenan

membimbing dan memberikan arahan bagi penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar jurusan manajemen Falkutas Ekonomi

Universitas Kristen Indonesia Maluku yang telah memberikan ilmu dan didikan

yang baik bagi penulis serta secara keseluruhan kepada semua mahasiswa yang

ada disini.

7. Orang Tua Tercinta Mama, Papa, dan seluruh keluarga besar yang ada juga yang

selalu sabar memberikan semangat, motivasi, dan doa yang tak terhingga bagi

penulis.

8. Teman-teman seperjuangan yang sudah penulis anggap sebagai keluarga yang

selalu memberikan semangat, serta menginspirasi penulis dalam setiap langkah

demi pencapaian penyelesaian skripsi ini khususnya para sahabat dan keluarga

tercinta : Bapak Vicky Khoesuma, Ibu Santje Linda Tanner, Anggel Khoesuma,

Melissa Giany Matrutty, Sanny Sapulette, Francy Soumeru, serta para

sahabatChris Tentua, Eddelya The, Kenny Rahakratat, Novendra Tallapessy,

Merrits kaya, Yalisco Ririhena, James Porumau dan orang terkasih HeldyMiyam

Soumeru.

9. Keluarga Besar Ikatan Mahasiswa Manajemen Falkutas Ekonomi Universitas

Kristen Indonesia Maluku. Terkhususnya bagi seluruh Teman-teman angkatan

V
2016. Karena melalui semuanya penulis banyak belajar dan mendapatkan

pengalaman berharga semasa perkuliahan.

10. Keluargabesar KKN Desa Tawiri, untuk Papa dan Mama piara serta adik-adik

tersayang yang selama ini memberikan tempat, arahan, dan doa selalu bagi

peneliti selama masa KKN berlangsung.

11. Seluruh responden yang telah meluangkan waktu dan bantuannya kepada

penulis untuk mengisi kuesioner dan semua pihak yang tidak sempat peneliti

sebutkan satu persatu, terima kasih atas semua dukungan baik secara moril

maupun non moril kepada penulis selama proses awal hingga akhir penyelesaian

perkuliahan ini. Peneliti menyadari bahwa adanya keterbatasan dan kekurangan

atas penulisan ini untuk itu saran dan kritik yang membangun dapat

menyempurnakan skripsi ini sebagaimana mestinya.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat menjadi manfaat yang baik bagi semua

pihak.

Ambon, Desember 2020

Penulis

VI
ABSTRAK

Pada umumnya manusia sebagai makhluk dengan berbagai kebutuhan hidup

memerlukan wadah agar dapat membeli kebutuhan hidupnya. Disamping itu adanya

kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan yang meliputi berbagai hal seperti gaya

hidup, ekonomi, sosial, politik dan budaya ikut mendorong sekaligus mempengaruhi

munculnya pasar modern seperti supermarket, hypermarket, indomaret, alfamidi yang

tumbuh hampir di seluruh pelosok kota Ambon. Berkembangnya kehidupan moderen

seperti sekarang ini menyebabkan masyarakat akan lebih cenderung konsumtif untuk

membeli barang kebutuhan pokoknya di pasar modern sebagai akibat dari arus

globalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Keputusan Membeli Pada Pasar Moderen (Studi Kasus Pada

Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Maluku Ambon).

Penelitian ini merupakan penelitian bersifat kausal yaitu penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui berapa besar konstribusi variable bebas terhadap variable terikatnya

serta besarnya arah hubungan yang terjadi, di mana hubungan yang di teliti bersifat

sebab akibat.Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh LingkunganSosial, Budaya dan

Psikologi terhadap Keputusan Membeli.Hasil penelitian ini dapat menunjukan bahwa

adanya pengaruh Faktor Lingkungan Sosial, budaya, dan Psikologi terhadap Keputusan

Membeli di pasar moderen. Hasil penelitian ini membuktikan Lingkungan Sosial (X1),

dan Faktor Budaya (X2) berpengaruh terhadap Pengambilan Keputusan , tetapi Faktor

Psikologi (X3) berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap variable (Y).

VII
Kata kunci: Lingkungan Sosial, Budaya, Psikologi,Keputusan Membeli.

ABSTRACT

Generally, humas as creatures with various to buy their necessities of life. In addition,
the existence of community needs and environmental conditions which include various
things such as lifestyle, economy, social, politics and culture have also encouraged and
influenced the emergence of modern markets such as Supermarkets, Hypermarkets,
Indomaret, and Alfamidi, which grow almost on every roadside in Ambon City. The
development of modern life tends to make costumers are consumptive for buying in
modern markets as a result of globalization. This study aims to determine the factors
that influence purchase decision in modern markets (Case study in college students of
University Christien Indonesia Maluku – Ambon).

This research is a causal research, that aims to determine how much the contribution of
the independent variable to the dependent variable and the direction of the relationship
that occurs, where the relationship under study is causal. The analysis used in this
research is multiple linear regression analysis, it aims to determine the influence of the
Social Environment, Cultural and Psychological on Purchase Decision. The result of
this study indicate that the influence of social environment, cultural and psychological
factors on purchase decision in modern markets. The result of this study prove that the
social environment (X1) and cultural factors (X2) affecting to decision making, but
psychological factors (X3) have a negative affect and not significant to variable (Y).

Keywords : Social Environment, Culture, Psychological, and Purchase Decision.

VIII
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................I
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................II
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................III
MOTTO................................................................................................................IV
KATA PENGANTAR ........................................................................................V
ABSTRAK............................................................................................................VI
DAFTAR ISI .......................................................................................................VII
DAFTAR TABEL................................................................................................VII
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................IX
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................X

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................

1.1. Latar Belakang................................................................................................


1.2. Rumusan Masalah Penelitian.........................................................................
1.3. Batasan Penelitian..........................................................................................
1.4. Tujuan Penelitian............................................................................................
1.5. Manfaat Penelitian..........................................................................................

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................


2.1 Penelitian Terdahulu........................................................................................
2.2 Perilaku Konsumen.........................................................................................
2.3Pengertian Lingkungan Social, Budaya, Dan
PsikologiTerhadapPengambilanKeputusan....................................................
2.3.1. Pengertian Lingkungan Sosial..............................................................
2.3.2. Pengertian Budaya................................................................................

IX
2.3.3. Pengertian Psikologi.............................................................................
2.3.4. Pengertian Pengambilan Keputusan ...................................................
2.4.Pengertian Pasar .............................................................................................
2.5.Jenis-Jenis Pasar..............................................................................................
2.5.1. Pasar Tradisonal.................................................................................
2.5.2. Pasar Moderen....................................................................................
2.6.Pengertian Ritel...............................................................................................
2.7.Kerangka Pikir.................................................................................................
2.8.Hipotesis..........................................................................................................

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN............................................................


3.1. Lokasi Penelitian..........................................................................................
3.2. Variabel Penelitian.......................................................................................
3.3. Statistik Deskriptif.......................................................................................
3.4. Defenisi Operasional Variabel.....................................................................
3.5. Populasi, Sampel, Dan Teknik Pengambilan Sampel..................................
3.6. Uji Kualitas Data..........................................................................................
3.6.1. Uji Validitas......................................................................................
3.6.2. Uji Reliabilitas...................................................................................
3.7. Asumsi Klasik................................................................................................
3.7.1. Uji Heterokedesitas..............................................................................
3.7.2. Uji Normalitas......................................................................................
3.7.3. Uji Multikolineritas..............................................................................
3.8. Analisis Regresi Berganda.............................................................................
3.9. Pengujian Hipotesis........................................................................................
3.10. Uji Hipotesis.................................................................................................
3.10.1. Uji Koefisien Determinasi (R2).................................................................
3.10.2. Uji Simultan Atau Uji F ...........................................................................
3.10.3 .Uji Parsial Atau Uji T ...............................................................................

X
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................
4.1 Deskrpisi Sampel Penelitian............................................................................
4.1.1 Proses Pengumpulan Data Primer Penelitian.........................................
4.1.2 Analisis Pengembalian Kuisioner...........................................................
4.1.3 Karakteristik Responden........................................................................
4.2.Statistik Deskriptif...........................................................................................
4.3 Uji Kualitas Data ............................................................................................
4.3.1`Hasil Uji Validitas..................................................................................
4.3.2 Uji Realibilitas Kuisioner.............................................................................
4.4 Uji Asumsi Klasik...........................................................................................
4.4.1 Uji Normalitas.........................................................................................
4.4.2 Uji Multikolineritas.................................................................................
4.4.3 Uji Heteroskedesitas................................................................................
4.5. Analisis Regresi Linear Berganda..................................................................
4.6. Pengujian Hipotesis........................................................................................
4.6.1`Uji Koefisien Determinasi (R2....................................................................................................................
4.6.2` Uji Simultan Atau Uji F.........................................................................
4.6.3 Uji Parsial Atau Uji T..............................................................................
4.7 Pembahasan ....................................................................................................
4.7.1 Faktor Lingkungan Sosial Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Pada
Pasar Modern
4.7.2 Faktor Budaya Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Pada Pasar...Modern
4.7.3 Faktor Psikologi Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Pada Pasar Modern
4.7.4 Faktor Lingkungan Sosial, Budaya, Dan Psikologi Yang Mempengaruhi
Keputusan Membeli Pada Pasar Modern................................................

Bab V Penutup.....................................................................................................
5.1 Kesimpulan......................................................................................................
5.2 Saran................................................................................................................

XI
Daftar Pustaka
Lampiran

XII
DAFTAR TABEL

2.1.Tabel Penelitian Terdahulu..............................................................................

3.1 Skala Likert.....................................................................................................

4.1 Analisis Pengembalian Kuisioner & Karakteristik Responden.......................

4.2Hasil Uji Descriptive Statistics.........................................................................

4.3Hasil Uji Validitas............................................................................................

4.3 Uji RealibilitasKuisioner.................................................................................

4.4 Hasil Uji Normalitas........................................................................................

4.5.Uji Multikolineritas.........................................................................................

4.6.Uji Heteroskedesitas........................................................................................

4.7.Hasil Uji KoefesienDeterminasi ( R2)..............................................................

4.8.Hasil Uji SimultanAtau Uji F..........................................................................

4.9.Uji ParsialAtau Uji T.......................................................................................

5.0. .Hasil Uji RegresiBerganda............................................................................

XIII
Daftar Gambar

Gambar Kerangka Pikir.........................................................................................


Norma P-Plot.........................................................................................................
Scatterplot..............................................................................................................

XIV
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Lingkungan sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

seseorang atau kelompok untuk dapat melakukan suatu tindakan serta perubahan-

perubahan perilaku setiap individu. Lingkungan sosial yang kita kenal antara lain

lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya, dan lingkungan tetangga. Keluarga

merupakan lingkungan sosial yang pertama kali dikenal oleh individu sejak

lahir.Lingkungan sosial ini lah yang kemudian membentuk suatu sistem pergaulan yang

memiliki peranan besar di dalam membentuk sebuah kepribadian seseorang dan

kemudian terjadilah sebuah interaksi diantara orang atau juga masyarakat dengan

lingkungannya. Dengan demikian Nelpa Fitri Yuliani (2013) mengatakan bahwa

pengaruh lingkungan sosial ada yang diterima secara langsung dan ada yang tidak

langsung. Pengaruh langsung seperti dalam kehidupan sehari-hari, seperti keluarga,

teman-teman, kawan sekolah, kawan sepekerjaan dan sebagainya.

Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis

dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan.Lingkungan bisnis adalah keseluruhan

hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau industri yang mempengaruhi kegiatan

organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang dapat

mempengaruhi kinerja bisnis.

1
Dengan demikian bisnis merupakan kegiatan terpadu yang di dalamnya terjadi

pertukaran barang atau jasa yang menghasilkan keuntungan. Namun bisnis juga

berpengaruh besar terhadap dan dari lingkungannya.Oleh sebab itu, bisnis juga bisa

disebut sebagai proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok tertentu melalui

proses penciptaan kebutuhan dan keinginan akansuatu produk yang

mendatangkanmanfaat atau

keuntungan.https://paridoartikel.blogspot.com/2018/12/lingkungan-bisnis.html).

Awalnya pasar modern masuk indonesia pada tahun 1970. Dahulu pasar

moderen dan pasar tradisional ini telah menyediakan kebutuhan pokok masyarakat. Dari

sisi pelaku pasar, kedua jenis industri retail ini (tradisional dan moderen) dapat

dikatakan saling melengkapi dan bukan merupakan pesaing satu dengan yang lain

karena seolah-olah mereka menggarap pasarnya sendiri, karena pengusaha retail modern

mempunyai target pasar skala ekonomi menengah keatas, sedangkan untuk retail pasar

tradisional berkaitan dengan skala ekonomi menengah kebawah. tetapi, fenomena ini

bertahan hingga tahun 1997 dimana perubahan ini terjadi ketika pemerintah membuka

akses untuk mengundang investor asing masuk dengan mengizinkan kepemilikan

sampai dengan 100% (Salim karrtono, 2007).

Meningkatnya pasar modern di Indonesia ini telah mendorong kemunculan

supermarket, minimarket di kota-kota kecil. Dikutip dikompas.com pada tahun 2014

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan, saat ini jumlah pasar modern

yang ada diseluruh Indonesia mencapai 23.000 unit. Jumlah tersebut mengalami

peningkatan sebesar 14 persen dalam tiga tahun terakhir. "Pasar modern ada 23.000 dan

dari jumlah itu sebanyak 14.000 lebih di antaranya merupakan kelompok usaha

2
minimarket, sedangkan sisanya adalah supermarket," ujar Direktur Jenderal

Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Srie Agustina di Jakarta. Sri menjelaskan, saat

ini pola beli masyarat sudah mulai berubah, di mana yang tadinya membeli barang

kebutuhan di pasar tradisional sedikit beralih ke pasar modern, baik supermarket

maupun minimarket. Menurunya, pasar modern saat ini terus tumbuh dan berkembang

tidak hanya terpusat pada satu daerah saja.Selain itu, pembangunan pasar modern selalu

diatur izin pembangunan agar mampu tersebar ke berbagai daerah di Indonesia dengan

pertimbangan jarak dan jumlah pertumbuhanpenduduk suatu daerah.Sementaraitu,

Kemendag juga sudahmengaturmengenaiproduk-produkapasaja yang bisa dan

tidakbiasdijual di pasar modern. Hal tersebut dilakukan agar keberadaan pasar rakyat

tidak tergerus oleh keberadaan pasar modern."Juga kita atur toko modernnya tidak

menjual produk curah karena itu segmen pasar rakyat.Pasar modern diharapkan menjadi

komplementer,"tandasnya (http://bisniskeuangan.kompas.comdiakses).

Kehadiran pasar modernseperti minimarket, dianggap oleh berbagai kalangan

telah menyudutkan keberadaan pasar tradisional di perkotaan. Berdasarkan hasilstudi

A.C. Nielsen pada tahun 2005, pasar moderen di Indonesia tumbuh 31,4% per tahun,

sedangkan pasar tradisionalmenyusut 8% per tahun. Hasil kajian Kementerian Koperasi

dan UKM dengan PT Solusi Dinamika Manajemen pada tahun 2005 menunjukkan

bahwa kehadiran pasar modern telah mengancam eksistensi pasar tradisional. Dampak

keberadaan pasar modern terhadap pasar tradisional adalah dalam penurunan omzet

penjualan. Dominasi pasar modern terhadap pasar tradisional telah menjadikan pasar

tradisional di kota Ambon mengalami kesulitan mendapatkan akses ekonomi, sehingga

berpeluang terjadi praktek monopoli dan permainan kotor para kaum kapitalis.

3
Pertarungan sengit yang terjadi antara pasar moderen dan pasar tradisional ini

merupakan fenomena yang tidak asing lagi bagi kita, apalagi pada zaman era globalisasi

dan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat. Karena itu, pemerintah

kotaAmbon perlu mengambil tindakan cepat untuk memproteksi semaksimal mungkin

"terkaman" pasar modern terhadap pasar tradisional yang semakin terhimpit dan

mencekik para pelaku pasar tradisional.

Kehadiran pasar modern di kota Ambon memberikan banyak kenyamanan

membuat sebagian orang enggan untuk berbelanja ke pasar tradisional. Berbagai alas an

mungkin akan dilontarkan orang jika ditanya :”Mengapa tidak memilih pasar

tradisional?.” Dari mulai kondisi pasar yang becek dan bau, malas tawar menawar,

faktor keamanan (copet, dan lain sebagainya), resiko pengurangan timbangan pada

barang yang dibeli, penuh sesak, dan sejumlah alasan lainnya.Padahal pasar tradisional

juga masih memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki pasar modern.Diantaranya

adalah masih adanya kontak sosial saat tawar menawar antara pedagang dan

pembeli.Tidak seperti pasar modern yang memaksa konsumen untuk mematuhi harga

yang sudah ditetapkan.

Di kota Ambon sendiri hampir di setiap pinggiran jalan sudah dibangun toko-

toko moderen. Berkembangnya kehidupan moderen seperti sekarang ini menyebabkan

masyarakat akan lebih cenderung konsumtif untuk berbelanja di pasar moderen.

Berdasarkan berita.com, Ambon dua jaringan ritel waralaba masing-masing Indomaret

dan Alfamidi kini menyasar di sejumlah lokasi di kota Ambon. Tidak tanggung-

tanggung, atas izin Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Indomart diberikan kuota

jumlah gerai sebanyak 40 unit, sedangkan Alfamidi sebanyak 26 gerai.Sekretaris Dinas

4
Perindustrian dan Perdagangan kota Ambon, Janes Aponno kepada wartawan di

Ambon, Kamis (16/1/2020) memastikan, izin pembangunan dan operasional yang

diberikan pihaknya berjumlah 66 gerai. Sejauh ini izin pembangunan dan operasional

yang diberikan bagi ritel waralaba yakni indomaret 40 gerai dan 26 gerai alfamidi,kata

Aponno.Kedua ritel waralaba tersebut ini akan beroperasi di lima kecamatan di kota

Ambon, sesuai kuota yang ditetapkan. “UntukIndomaret 40 gerai dan harus rampung

semua.Sementara Alfamidi baru 10 gerai yang beroperasi dari kuota jumlah 26 gerai,”

jelasnya (https://money.kompas.com/read/).

Pasar modern banyak dipilih sebagai tempat berbelanja oleh mahasiswa

Universitas Kristen Indonesia Maluku karena,jarak tempuh manjadi faktor yang cukup

diperhitungkan sebagai lokasi berbelanja, selain itu juga di pasar moderen memiliki

suasana yang aman dan nyaman ketika berbelanja. Berbeda dengan pasar tradisional

kumuh dengan area sempit dan kotor, pasar modern menempati area yang bersih, sejuk

dan gerai penjual yang tertatarapi.Gerai penjual ditata sesuai dengan jenis produk,

misalnya area sayuran, buah, ikan, daging, seafood dan sebagainya.Sehingga memiliki

daya tarik tersendiri dan memudahkan pengunjung ketika berbelanja. Letakanya

berkelompok dan tidak berhimpitan.Selain itu, pada konsepnya, pasar modern juga

memiliki system pelayanan yang lebih maju. Misalnya produk-produk yang ditawarkan

telah dikemas dan dilengkapi dengan label harga dan menggunakan sistem barcode

untuk penghitungan harga. Sistem pembayarannya juga sudah mulai menerapkansistem

cashless atau non tunai.Dengan segala pelayanan yang ditawarkan, pasar moderen

memiliki banyak keunggulan.Keunggulan tersebut ada mulai dari produk yang dijual

lebih bervariasi, berbelanja lebih aman, nyaman, mudah, dan pengemasan produk lebih

5
menarik.Meski begitu, pasar modern juga memiliki kekurangan, yaitu pada produk yang

sudah dilabel harga membuat pengunjung tidak bisa melakukan transaksi tawar

menawar.Sementara kekurangan pasar modern ini menjadi kelebihan pada pasar

tradisional.Menariknya lagi, kini pasar modern tidak hanya dijadikan sebagai tempat

berbelanja saja, tetapi juga bisa sebagai tempat wisata kuliner.Disetiap pasar modern

pasti tersedia gerai kuliner yang menyajikan makanan siap santap, mulai dari makanan

kekinian hingga makanan tradisional.

Irwan DwiIrianto (2006) mengatakan bahwa menjadi mahasiswa merupakan

bentuk pengembangan untuk mencari jati diri.Dalam pembentukan jati diri tersebut

maka lingkungan external lebih banyak digunakan sebagai acuan. Dalam teori

pembelajaran sosial (social learning theory) disebutkan bahwa setiap individual akan

mengamati dan meniru segala hal yang terjadi di sekitarnya untuk kemudian menjadi

standar perilakunya.

Menurut Multifiah (2002) mengatakan bahwa perilaku konsumen akan

menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. Jadi perilaku

konsumen merupakan faktor yang penting yang dapat mempengaruhi proses keputusan

konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Sedangkan

menurut Philip Kotler (2011:202) mengemukakan bahwa perilaku pembelian konsumen

dipengaruhi oleh empat faktor diantaranya Faktor Budaya, Faktor Sosial, dan Faktor

Psikologis.

J. Setiadi, (2008: 333) menyatakan bahwa budaya adalah seperangkat pola

perilaku yang secara social dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain

kepada anggota dari masyarakat tertentu. Menurut Nugroho Ristiyanti Prasetijo dan

6
John J.O.I Ihalau ( 2004: 184) menyatakan bahwa budaya merupakan cara hidup dari

masyarakat secara turun-temurun, dan masyarakat adalah sekelompok orang yang

berinteraksi di dalam daerah yang terbatas dan yang diarahkan oleh budaya mereka.

Jadi, unsur-unsur budaya seperti bagaimana seseorang berpakaian,kapan atau apa yang

ia makan dan minum serta bagaimana ia menghabiskan waktu luangnya, semua yang

dilakukan atas dasar budaya dimana dia hidup.

Membeli adalah suatu proses kegiatan dimana terjadi interaksi antara dua pihak.

Pihak pertama adalah penjual yang menawarkan barang atau layanan.Pihak kedua

adalah pembeli yang membeli karena membutuhkan.Dalam praktik bisnis saat ini, untuk

mendapatkan barang atau layanan, pembeli harus mengeluarkan uang untuk

memperolehnya. Dengan kata lain, pembelian adalah kegiatan pertukaran antara barang

atau layanan yang disediakan penjual dengan uang yang dikorbankan pembeli (Istijanto,

2007).

Menurut Engel (1995) mengatakan bahwa proses pengambilan keputusan

membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan. Pengambilan keputusan membeli merupakan keputusan

konsumen tentang apa yang hendak dibeli, berapa banyak yang akan dibeli, di mana

akan dilakukan, kapan akan dilakukan dan bagaimana pembelian akan dilakukan.

Selanjutnya Kotler (2000) mengatakan bahwa keputusan membeli merupakan sikap

seseorang untuk membeli atau menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa

yang telah diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan menanggung resiko yang

mungkin ditimbulkanya. Keputusan membeli yang diambil oleh pembeli sebenarnya

merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan yang ter organisir.

7
Mahasiswa merupakan bagian dari konsumen memiliki psikologi tersendiri

untuk melakukan keputusan dalam membeli suatu barang. Psikologi berasal dari kata

“psyche” yang berarti jiwa atau nafas hidup, dan kata “ logos” yang berarti ilmu.

Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam

interaksi dengan lingkungannya.Perilaku yang dimaksud adalah dalam pengertian yang

luas sebagai manifestasi hayati yang meliputi jenis motorik, kognitif, konatif dan afektif

(https://media.neliti.com/media/).

Dalam menjalankan bisnis, para pembisnis dituntun untuk memahami konsep-

konsep dasar dalam ilmu pemasaran dan perilaku konsumen yaitu kebutuhan, keinginan

dan permintaan. Ketepatan pemahaman atas konsep-konsep dasar ini akan

memudahkanprodusen menyiapkan konsep pemasaran yang tepat untuk menghadapi

perilaku konsumen yang selalu berubah dari waktu ke waktu dalam melakukan proses

keputusan membeli. Menurut Setiadi (2003) mendefinisikanbahwa inti dari

pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintergrasian yang

mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternative atau

lebih, dan memilih salah satu diantaranya.

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan membelidi atas peneliti

mengambil tiga sub-faktor yaitu,faktor Lingkungan Sosial,Budaya dan Psikologi untuk

melakukan penelitian lebih lanjut terhadap ketiga faktor tersebut.Berdasarkan

permasalahan tersebut di atas maka penulis tertarik untuk malakukan penelitian lebih

lanjut tentang “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli

Pada Pasar Moderen (StudiKasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

Kristen Indonesia Maluku Ambon)”.

8
1.2.RumusanMasalah penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan pemasalahan


sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh Faktor Lingkungan Sosial terhadap keputusan
pembelian di Indomaret.
2. Apakah terdapat pengaruh Faktor Budaya terhadap keputusan pembelian di
Indomaret.
3. Apakah terdapat pengaruh Faktor Psikologi terhadap keputusan pembelian di
Indomaret.

1.3. Batasan Penelitian :

Agar pembahasan tidak meluas pada pasar modern yang lebih besar maka

batasan penelitian ini sebagai berikut :

1. Objek Penelitian di batasi pada Indomaret yang berada di kota ambon.

2. Subjek Penelitian di batasi pada mahasiswa fakultas ekonomi(Manajemen,

Akutansi, Perbankan, dan Pembangunan ) Univeritas Kristen Indonesia Maluku.

1.4. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian yang ingin di capai sebagai


berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Faktor Lingkungan Sosial terhadapkeputusan


pembelian di indomaret.

2. Untuk mengetahui pengaruh Faktor Budaya terhadap keputusan pembelian


di indomaret.

9
3. Untuk mengetahui pengaruh Faktor Psikologi terhadap keputusan

pembelian di indomaret.

1.5. Manfaat Penelitian

Secara akademik penelitian ini diharapkan dapat member manfaat keilmuwan

(teoritik) bagi pengembangan konsep-konsep Ekonomi mengenai pengaruh Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Pada Pasar Moderen (Studi Kasus

Pada Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Maluku Ambon).Adapun manfaat dari

penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat secara teoritik adalah untuk menambah khasanah keilmuan terutama

mengenai pengaruh Faktor Lingkungan Sosial, Budaya dan Psikologi Terhadap

Keputusan Membeli di Pasar Moderen.

2. Manfaat secara, secara praktis, hasil studi ini diharapkan dapat menjadi masukan

bagi pengusaha di pasar moderen, dan dengan hasil penelitian ini dapat di

jadikan sumber informasi untuk menambah pengetahuan serta menjadi bahan

referensi tambahan untuk penelitian ilmiah yang akan dilakukan selanjutnya.

3. Bagi peniliti, sebagai sarana untuk mengaplikasikan berbagi teori yang diperoleh

dibangku perkuliahan. Menambah pengetahuan baru yang yang dihasilkan dari

pengalaman dan latihan dalam memecahkan masalah-masalah dimasyarakat

sebelum terjun kedalam dunia kerja yang sebenarnya.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat perkembangan ekonomi di

kota Ambon menjadi lebih canggih, mudah, dan nyaman selain itu pula berbelanja di

era sekarang ini pun mudah untuk mendapatkan berbagai fasilitas dibelahan sudut kota

termasuk di pasar. Pasar pun mengalami perkembangan menjadi pasar moderen, seperti;

rita mall, hypermart, indomart, danalfamart sehingga memberikan dampak terhadap

pendapatan para pedagang yang ada di kota Ambon. Hal yang sama terdapat pada

penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Yeni Masni (2014) tentang Analisis

Preferensi Konsumen Dalam Berbelanja Di Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Kota

Makassar. Hasil penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda

menunjukkan bahwa selama periode penelitian variabel umur tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap frekuensi konsumen berbelanja ke pasar modern maupun pasar

tradisional di kota Makassar, sedangkan variabel pendapatan rumah tangga berpengaruh

negatif signifikan dan variabel pendidikan, rata-rata jumlah pengeluaran belanja ke

pasar dan variabel jenis pasar berpengaruh positif signifikan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Reza Haditya Raharjo (2015) tentang

Analisis pengaruh keberadaan minimarket modern terhadap kelangsungan usaha toko

kelontong di sekitarnya. Tujuan dari Penelitian ini adalah (1) Menganalisis tingkat

11
keuntungan toko kelontong sebelum dan sesudah adanya minimarket modern di

sekitarnya. (2) Menganalisis tingkat pertumbuhan omset toko kelontong sebelum dan

sesudah adanya minimarket modern di sekitarnya. (3) Menganalisis perubahan jumlah

pembeli yang datang ke toko kelontong sebelum dan sesudah adanya minimarket

modern di sekitarnya. (4) Menganalisis perubahan jam buka toko kelontong sebelum

dan sesudah adanya minimarket modern di sekitarnya. Penelitian ini menggunakan data

primer melalui penyebaran kuesioner kepada 30 responden di tiga kecamatan yaitu

Banyumanik, Pedurungan, dan Semarang Barat. Guna mencapai tujuan penelitian, di

dalam penelitian ini digunakan alat analisis uji validitas, dan reabilitas untuk mengukur

keakuratan kuesioner yang disebar, dan uji Beda Berhubungan (Paired Sample t-test)

guna mengetahui apakah terdapat perbedaan akibat dampak adanya minimarket modern

tersebut. Hasil uji validitas dan reabilitas menunjukan bahwa kuesioner yang

disebarkepada 15 sampel responden valid dan reliabel. Pada hasil uji beda berpasangan

(Paired Sample t-test) dari 90 responden berdasarkan 3 kecamatan yang diteliti terlihat

bahwa tingkat signifikansi yang menunjukan <0,05 artinya terdapat dampak yang cukup

signifikan, yaitu adanya perubahan tingkat omset, keuntungan, jumlah pembeli, dan jam

buka toko akibat dari munculnya minimarket modern di sekitar tempat berdirinya toko

kelontong. Perubahan tersebut adalah berupa penurunan tingkat omset, keuntungan, dan

jumlah pembeli. Serta para pedagang mengubah jam buka tokonya guna mencapai

pendapatan yang maksimal akibat munculnya minimarket modern di sekitar toko

kelontong tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Almazeina (2017) tentang Pengaruh

Keberadaan Pasar Modern Supermarket Superindo Jalan Urip Sumoharjo Terhadap

12
Pasar Demangan Di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus

mengenai pengaruh yang ditimbulkan oleh keberadaan Supermarket Superindo Jalan

Urip Sumoharjo terhadap pasar Demangan Yogyakarta.Untuk mengetahui pengaruh

yang ditimbulkan oleh keberadaan pasar modern supermarket terhadap pendapatan

pasar tradisional dilihat dari beberapa faktor yaitu tenaga kerja, pelanggan dan

eksistensi pasar tradisional.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis

penelitian deskriptif.Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh dari

hasil survey dengan menyebarkan kuesioner kepada 90 responden yang merupakan

pedagang di pasar Demangan Yogyakarta.Untuk menganalisis data yang diperoleh

digunakan uji Logistic Regression. Dari 90 orang yang dijadikan sebagai responden, 74

responden menyatakan bahwa keberadaan pasar modern supermarket berpengaruh

negative terhadap pasar tradisional dan 16 responden tidak merasakan pengaruh

negative tersebut.Hasil dari pengujian yang telah dilakukan, faktor yang mempengaruhi

pendapatan pedagang pasar tradisional Demangan Yogyakarta yaitu tenaga kerja dan

pelanggan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pedagang

pasar. Namun, selain kedua factor tersebut ada satu faktor lagi yaitu faktor eksistensi

pasar, faktor eksistensi pasar mempengaruhi jumlah pelanggan dan secara tidak

langsung akan mempengaruhi pendapatan pedagang. Untuk menghadapi persaingan

dengan pasar modern, maka pasar tradisional perlu memiliki strategi khusus dari para

pedagang pasar karena kenyataannya yang dihadapi saat ini pasar modern memiliki

eksistensi yang lebih tinggi dari pada pasar tradisional.Dalam perspektif Islam, ada

beberapa kaidah mekanisme pasar yang perlu diperhatikan.Mekanisme pasar dan pada

13
setiap kegiatan ekonomi itu mengacu kepada konsep maslahat dan menjunjung tinggi

asas-asas keadilan.

Penelitian yang dilakukan oleh Windatria (2018) tentang Dampak Keberadaan

Ritel Modern terhadap Keberlangsungan Ritel Tradisional (Studi Kasus di Wilayah

Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe), Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana tingkat keuntungan, pendapatan dan jumlah pembeli ritel

tradisional sebelum dan sesudah hadirnya ritel modern (Suzuya, Indomaret dan

Alfamart) di Kota Lhokseumawe. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan analisis statistik paired sample t-test. Populasi penelitian adalah seluruh

pedagang ritel tradisional di Pasar Inpres sebanyak 33 orang yang menjual produk yang

sama dengan di ritel modern dan sampel sebanyak 30 orang yang ditarik/dipilih secara

random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya perubahan jumlah

keuntungan, pendapatan dan pembeli ritel tradisional sebelum dan sesudah hadirnya

ritel modern di Kota Lhokseumawe di lihat dari data kasar.Sedangkan hasil analisis data

menggunakan analisis statistik menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan

keuntungan, pendapatan dan jumlah pembeli ritel tradisional yang signifikan sebelum

dan sesudah hadirnya Suzuya sebagai ritel modern di Kota Lhokseumawe. Hal yang

sama juga terjadi pada ritel modern Indomaret dan Alfamart.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Lukman Abdul Rahman (2019)

tentang Analisis Pengaruh Pasar Modern Terhadap Omzet Pedagang Pasar

Tradisional(studi kasus binjai supermall hypermart terhadap perekonomian pedagang

pasar tavip kota binjai).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Pasar

modern terhadap Omzet Pedagang Tradisional dan faktor-faktor yang mempengaruhi

14
adalah penjualan, lokasi, dan kualitas produk Pasar Modern Binjai Supermall

Hypermart terhadap Omzet Pedagang Tradisional Pasar Tavip Kota Binjai. Hipotesis

yang diajukan: adanya Pengaruh Penjualan,Lokasi,Kualitas Produk Pasar Modern

Binjai Supermall Hypermart terhadap Omzet Pedagang Tradisional Pasar Tavip Kota

Binjai. Metode pengambilan sampel dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota

Binjai dan teknik digunakan pengambilan sampel adalah mengunakan rumus

slovin.Responden dalam penelitian ini adalah Pedagang Pasar Tradisional Tavip Kota

Binjai dan sampel yang diambil adalah sebanyak 75 responden.Data yang dikumpulkan

adalah data primer menggunakan angket kuisioner.Metode penelitian yang digunakan

kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif presentase. Teknik analisis data

mengunakan model regresi linear berganda dengan taraf signifikan 0,05 (5%) yang di

dukung dengan uji asumsi klasik. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel

Penjualan Pasar Modern berpengaruh positif dan signifikan terhadap Omzet Pedagang

Tradisional, sedangkan variabel Lokasi Pasar Modern berpengaruh positif signifikan

terhadap Omzet pedagang tradisonal dan variabel Kualitas Produk Pasar Modern

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Omzet Pedagang Tradisional. Hasil

penelitian menunjukan bahwa koefisien determinasi (R square) variable bebas terhadap

variable terikat adalah sebesar 0.308 atau 30,8%. Hal ini menunjukan bahwa variabel

Penjualan, Lokasi, Kualitas Produk Pasar Modern terhadap Omzet Pedagang

Tradisional Sebesar 30,8% sedangkan sisanya 69,2% dijelaskan oleh variabel-variabel

lainnya.

Berdasarkan paparan mengenai penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-

peneliti sebelumnya di atas, maka dapat dirangkum ke dalam tabel di bawah ini:

15
Tabel. 2.1

PenelitianTerdahulu

NO Judul Nama Tahun Variabel Alat Hasil Penelitian Persamaan


Penelit Analisis /Perbedaa
i n
1. Analisis Yeni 2014 - Umur - Analis Hasil penelitian  Persamaa
preferensi Masni - Pendidika is menunjukan n yaitu :
konsumen n deskri bahwa selama sama-
dalam - Pendapata ptif periode sama
berbelanja di n dan penelitian meneliti
pasar - Pengelua - Analis variabel umur tentang
tradisional n Belanja is tidak Ritel
dan pasar - Jenis statisti berpengaruh moderen
modern di pasar k secara signifikan dan
kota Regre terhadap sama-
Makassar. si frekuensi sama
linier konsumen menggun
berga berbelanja ke akan
nda pasar modern analisis
maupun pasar regresi
tradisional di linier
kota makassar, berganda,
sedangkan  Perbedaa
variabel n yaitu :
pendapatan pada
rumah tangga variabel
berpengaruh penelitian
negatif , Lokasi
signifikan dan penelitian
variabel dan
pendidikan,rata- periode
rata jumlah penelitian
pengeluaran tidak
belanja ke pasar sama.
dan variabel
jenis pasar
berpengaruh
positif.
2. Pengaruh Agung 2015 - Budaya - koefisie Hasil  persamaa
FaktorBuday Supray - sosial n penelitianiniyait n
a, Sosial, itn,Siti - pribadi regresi u: penelitian
Pribadi, Rochae dan 1) , yaitu :
Danpsikologi ni, psikologi Karakteristikresp sama-

16
KonsumenTer Rahmi konsume onden yang sama
hadapKeputu Purno n melakukanpemb menggun
sanPembelian mowati - keputusan elian di akan
Pada pembelia RestoranGado- variabel
RestoranGad n GadoBoplosebag pengaruh
o- ianbesaradalahla faktor
GadoBoplo(St ki- budaya,
udiKasus: lakisudahmenika sosial,
RestoranGad h pada dan
o- usiadewasa (25- psikologi
GadoBoploPa 50 tahun). terhadap
nglimaPolim Pekerjaan paling keputusan
Jakarta dominanadalahP pembelia
Selatan) egawai Negeri n.
Sipil,  perbedaa
sebagianpegawai n
swasta. penelitian
Pendidikan , yaitu :
terakhirkonsume periode
nGado- penelitian
GadoBoplomayo , lokasi
ritassarjana. penelitian
Alasankonsumen , dan alat
membeliprodukd analisis
ariRestoranGado tidak
- sama.
GadoBoplokaren
akualitas.
2)
Faktorbudayaber
pengaruhterhada
pkeputusanpemb
elian dan
memilikiaraposit
if,
dibuktikandenga
nkoefisienregresi
sebesar 0,119,
nilai t
hitunglebihbesar
dari t tabel
(2,258>1,96),
dan
nilaisignifikansis
ebesar
0,026<0,05.
3)
Faktorsocialberp
engaruhterhadap
keputusanpembe
lian dan
memilikiarahpos
itif,
dibuktikandenga
nkoefisienregresi

17
sebesar 0,358,
nilai t
hitunglebihbesar
darinilai t tabel
(4,736>1,96) dan
nilaisignifikansis
ebesar
0,000<0,05.
4)
Faktorpribadiber
pengaruhterhada
pkeputusanpemb
elian dan
memilkiarahposi
tif,
dibuktikandenga
nkoefisienregresi
sebesar0,156,
nilai t
hitunglebihbesar
dari t tabel
(2,301>1,96),
dan
nilaisignifikansis
ebesar 0,024
<0,05.
5)
Faktorpsikologib
erpengaruhterha
dapkeputusanpe
mbelian dan
memilkiarahposi
tif,
dibuktikandenga
nkoefisienregresi
sebesar 0,164,
nilai t
hitunglebihbesar
darinilai t tabel
(2,747>1,96),
dan
nilaisignifikansis
ebesar 0,007
<0,05.
6) Faktorbudaya,
sosial, pribadi,
dan
psikologiberpeng
aruhterhadapkep
utusanpembelian
.
3. AnalisisPenga Reza 2015 - Keuntung - Analis Hasil  Persamaa
ruhKeberada Hadity an i data Penelitianmenun n yaitu :
an a - Omzet meng jukanbahwakuesi Sama-
Minimarket Raharj penjualan gunka oner yang sama

18
modern o . n uji disebarkepada meneliti
TerhadapKel - Jumlah Logist 15 tentang
angsungan pengunju ik sampelresponden pasar
Usaha ng toko. Regre valid dan modern.
TokoKelonton - Jam buka ssion. reliabel. Pada  Perbedaa
g Di usaha. hasil uji n yaitu :
Sekitarnya(St bedaberpasangan Pada
udiKasus (Paired Sample variabel
Kawasan t-test) dari 90 penelitian
Semarang respondenberdas , lokasi
Barat, arkan 3 penelitian
Banyumanik, kecamatan yang , periode
Pedurungan ditelititerlihatbah penelitian
Kota watingkatsignifi dan
Semarang). kansi yang  alat
menunjukan<0,0 analisis
5 data
artinyaterdapatda penelitian
mpak yang .
cukupsignifikan,
yaituadanyaperu
bahantingkatoms
et, keuntungan,
jumlahpembeli,
dan jam
bukatookakibatd
arimunculnyami
nimarketmodern
di
sekitartempatber
dirinyatoko
kelontong.
4. PengaruhKeb Rizky 2017 - Tenaga - Analis Hasil  persamaa
eradaan Pasar Almaz kerja. i data penelitianmenunj n
Modern eina - Pelangga meng ukanbahwafaktor penelitian
Supermarket n gunka yang , yaitu :
Superindo - Eksistensi n uji mempengaruhipe sama-
Jalan Urip pasar Logist ndapatanpedagan sama
tradisiona ic g pasar meneliti
l Regre tradisionalDema tentang
ssion ngan Yogyakarta pengaruh
yaitutenagakerja pasar
dan modern.
pelangganmemili  perbedaa
kipengaruhpositi n
f dan penelitian
signifikanterhada , yaitu :
ppendapatanpeda pada
gangpasar.Namu variabel
n, yang
selainkeduafacto digunaka
rtersebutadasatuf n, lokasi
actorlagiyaitufac penelitian
toreksistensi , periode
pasar, penelitian

19
factoreksistensi . dan
pasar analisis
mempengaruhiju data
mlahpelanggan penelitian
dan secaratidak tidak
sama.

5. DampakKebe Windat 2018 - Pendapata - Analis Hasil  persamaa


radaanRitel ria n i data penelitianmenunj n
Modern - Keuntung meng ukkanbahwamen penelitian
terhadapKebe an gunka unjukanbahwatid , yaitu :
rlangsunganR - Jumlah npend akterdapatperbed sama-
itelTradisiona pembeli ekatan aankeuntungan, sama
l (StudiKasus kuanti pendapatan dan meneliti
di Wilayah tatif jumlahpembelirit tentang
Kecamatan denga eltradisional keberada
Banda Sakti, n yang an pasar
KotaLhokseu analisi signifikansebelu modern.
mawe). s m dan  perbedaa
statisti sesudahhadirnya n
k Suzuyasebagairit penelitian
paired el modern di , yaitu :
sampl Kota  pada
e t- Lhokseumawe variabel
test. penelitian
yang
digunaka
n, lokasi
penelitian
, periode
penelitian
, dan
analisis
data
penelitian
tidak
sama.

6. AnalisisPenga Lukma 2019 - Penjualan - Analis Hasil  persamaa


ruh Pasar n - Lokasi i data penelitianmenunj n
Modern Abdul - Kualitas meng ukanbahwakoefi penelitian
TerhadapOm Rahma produk. unaka siendeterminasi , yaitu :
zetPedagang n - Omzet n (R square) sama-
Pasar pedagang model variablebebaster sama
Tradisional pasar regres hadapvariableteri meneliti
(studikasusbi i katadalahsebesar tentang
njai supermall linear 0.308 atau pengaruh
hypermartter berga 30,8%. Hal pasar
hadapperekon nda inimenunjukanba modern,
omianpedaga denga hwavariablePenj dan
ng pasar n taraf ualan, Lokasi, analisis

20
tavipkotabinj signifi KualitasProduk data
ai). kan Pasar Modern penelitian
0,05 terhadapOmzetP yang
(5%) edagangTradisio digunaka
yang nalSebesar n sama.
diduk 30,8%  perbedaa
ung sedangkan n
denga sisanya69,2% penelitian
n uji dijelaskan oleh , yaitu :
asums variabel- pada
i variabellainnya. variabel
klasik. prnelitian
, lokasi
penelitian
, dan
periode
penelitian
.

7. Pengaruhfakt Andi 2019 - pengaruh - analis Hasil  persamaa


orpsikologis, Muha faktor isdesk penelitianinimen n
pribadi, sosial mmad psikologi riptif unjukansecarapa penelitian
dan Irwan - pribadi dan rsial dan , yaitu :
budayaterhad - sosial regres simultanfactorpsi penelitian
apkeputusanp - budaya i kologis, pribadi, ini
embelianprod - keputusa berga sosial dan menggun
uk fashion n nda budayaberpengar akan
secaraonline(s pembelia uhsignifikanterh variabel
tudikasus n secara adapkeputusanpe (X) yang
pada online mbelian. sama,
konsumenPT. antara
Lazadaindone lain :
sia di pengaruh
kotamakassar faktor
) psikologi,
sosial dan
budaya,
dan
menggun
akan alat
analisis
yang
sama.
 perbeda
an
peneliti
an,
yaitu :
variabel
(Y)
tidak
sama,
periode
penelita
n, dan

21
lokasi
penelita
n tidak
sama.

2.2. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumenadalahsebuahkegiatan yang berkaitaneratdengan proses

pembeliansuatubarangataujasa. Perilakukonsumenmerupakanhal-hal yang

mendasarikonsumenuntukmembuatkeputusanpembelian. Ketika

memutuskanakanmembelisuatubarangatauproduk,

tentusebagaikonsumenselalumemikirkanterlebihdahulubarang yang akan

dibeli.Mulaidariharga, kualitas, fungsiataukegunaanbarangtersebut, dan lain

sebagainya.Kegiatanmemikirkan, mempertimbangkan, dan

mempertanyakanbarangsebelummembelimerupakanatautermasukkedalamperilakukonsu

men.Seperti yang

telahdijelaskansebelumnya,perilakukonsumensangateratkaitannyadenganpembelian dan

penjualanbarang dan jasa.Tentusebagaikonsumen, tentunya tidakingin salah

membelisuatuprodukataujasa,

makadariituperilakukonsumendiperlukan.Yangtermasukkedalamperilakukonsumenselai

nmengenaikualitasproduk, juga meliputihargaprodukataujasa. Jika

hargasuatuproduktidakterlalutinggi, makakonsumentidakakanterlalu lama

membutuhkanwaktuuntukmemikirkan dan melakukanaktifitasperilakukonsumen.

Namunjikahargasuatubarangataujasatersebutbiasdibilangtinggi, atau mahal,

makakonsumentersebutakanmemberikaneffort lebihterhadapbarangtersebut.

Pembelitersebutakansemakin lama melakukanperilakukonsumen, sepertimelihat,

22
menanyakan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan

(http://ciputrauceo.net/blog/perilaku-konsumen).

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard mengatakan bahwa Perilaku konsumen

adalah tindakan-tindakan produk dan jasa, termasuk didalamnya adalah proses

keputusan yang mengawali serta mengikuti tindakan pembelian tersebut. Tindakan

tersebut adalah terlibat secara langsung dalam proses memperoleh, mengkonsumsi

bahkan membuang atau tidak jadi menggunakan suatu produk atau jasa tersebut.

Selanjutnya Menurut Mowen mengatakan bahwa Perilaku konsumen merupakan

aktivitas ketika seseorang mendapatkan, mengkonsumsi atau membuang barang atau

jasa pada saat proses pembelian. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk mengatakan

bahwa Perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh seorang pembeli dalam

mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta bertindak pada konsumsi produk

dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seseorang tersebut

(http://ciputrauceo.net/blog/perilaku-konsumen).

Menurut Gerald Zaldman dalam Hadiyati Fitria dan Endang Ahmad Yani (2013,

:108) perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang

dilakukan individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu

produk atau lainnya sebagai suatu akibatdari pengalamannya dengan produk, pelayanan

dan sumber-sumber lainnya. Menurut Mangkunegara (2009, p:4) perilaku konsumen

merupakan suatu tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau

organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam

mendapatkan, dan menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang dapat

dipengaruhi oleh lingkungan. Menurut Pater dan Olson (2013, p:6), perilaku konsumen

23
sebagai dinamika interaksi antara pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan

dimana manusia melakukan pertukaran aspek-aspek kehidupan.

Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009, p:166) mengatakan bahwa perilaku

konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,

membeli, menggunakan dan bagaimana barang dan jasa, ide atau pengalaman untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Berdasarkan beberapa definisi yang telah

disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan,

tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum

membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah

melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.

2.3. Pengertian Lingkungan Sosial, Budaya, dan Psikologi

1. Pengertian lingkungan sosial

Lingkungan sosial merupakan tempat berlangsungnya aktivitas sehari-hari.

Lingkungan sosial menjadi faktor penentu terhadap perubahan-perubahan perilaku yang

terjadi pada setiap individu atau kelompok. Lingkungan keluarga, teman sebaya, serta

lingkungan tempat tinggal akan membentuk perilaku dalam diri setiap individu.

Lingkungan sosial yang baik akan membentuk pribadi yang baik, karena perilaku dan

kepribadian seseorang cerminan dari lingkungan Sosial yang ia tempati. Keluarga

menjadi lingkungan sosial yang pertama kali dikenal seorang individu sebelum terjun

pada lingkungan sosial lainnya yang lebih besar. Kepribadian yang terbentuk pada anak

dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sosialnya serta didasari oleh berbagai faktor

berlangsungnya interaksi sosial. Ketika seorang anak mulai berinteraksi dengan

lingkungan sekitarnya, maka secara tidak langsung kepribadian akan timbul berdasarkan

24
hasil interaksi tersebut. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran lingkungan sosial

dalam membentuk kepribadian seseorang (https://id.wikipedia.org/wiki/).

Konsumenadalahmakhluksosial, yaitumakhluk yang hidupbersamadengan orang

lain, berinteraksidengansesamanya.Orang-orang sekelilinginilah yang

disebutsebagailingkungansocialkonsumen. Konsumensalingberinteraksisatusama lain,

salingmempengaruhidalammembentukperilaku, kebiasaan, sikap, kepercayaan, nilai-

nilai yang dianggappenting. Sedangkanmenurut Riana Monalisa Tamara (2016)

bahwalingkungansosialadalahtempatatausuasanadimanasekelompok orang

merasasebagaianggotanya, sepertilingkungankerja, lingkungan RT,

lingkunganpendidikan, lingkunganpesantren dan sebagainya.Jadi

dapatdisimpulkanbahwalingkungansosialadalahsuasanatempat dan semua orang di

sekitarkita yang

dapatmempengaruhikitabaiksecaralangsungataupuntidaklangsung.Dalampenelitianiniad

alahlingkungansosial yang ada pada mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Maluku

Ambon.

2. Pengertian budaya

Budayaadalahsuatucarahidup yang berkembang, dan dimilikibersama oleh

sebuahkelompok orang, dan

diwariskandarigenerasikegenerasi.Budayaterbentukdaribanyakunsur yang rumit,

termasuksistemagama dan politik, adatistiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,

dan karyaseni.Bahasa, sebagaimana juga budaya,

merupakanbagiantakterpisahkandaridirimanusiasehinggabanyak orang

25
cenderungmenganggapnyadiwariskansecaragenetis.Ketika

seseorangberusahaberkomunikasidengan orang-orang yang berbedabudaya, dan

menyesuaikanperbedaan-perbedaannya,

peristiwaitumembuktikanbahwabudayadipelajari.Budayaadalahsuatupolahidupmenyelur

uh.Budayabersifatkompleks, abstrak, dan

luas.Banyakaspekbudayaturutmenentukanperilakukomunikatif.Unsur-unsursosial-

budayainitersebar, dan meliputibanyakkegiatansocialmanusia

(https://id.wikipedia.org/wiki/).

J. Setiadi, (2008: 333) menyatakan bahwa budayaadalahseperangkatpolaperilaku

yang secarasocialdialirkansecarasimbolismelaluibahasa dan cara-cara lain

kepadaanggotadarimasyarakattertentu. Menurut Nugroho RistiyantiPrasetijo dan John

J.O.I Ihalau ( 2004: 184) menyatakan bahwa

budayamerupakancarahidupdarimasyarakatsecaraturun-temurun, dan

masyarakatadalahsekelompok orang yang berinteraksi di dalamdaerah yang terbatas dan

yang diarahkan oleh budayamereka. Jadi, unsur-

unsurbudayasepertibagaimanaseseorangberpakaian,kapanatauapa yang iamakan dan

minumsertabagaimanaiamenghabiskanwaktuluangnya, semua yang

dilakukanatasdasarbudayadimanadiahidup. Sedangkan menurut Leon Schiffman dan

Leslie Lazar Kanuk(2008: 356) menyatakan bahwa

budayasebagaikeseluruhankepercayaan, nilai-nilai, dan kebisaan yang dipelajari yang

membantumengarahkanperilakukonsumen para anggotamasyarakattertentu.

3. Pengertian psikologi

26
Psikologiberasaldari kata “psyche” yang berartijiwaataunafashidup, dan kata

“logos” yang berartiilmu. Psikologiadalahsuatuilmupengetahuan yang

mengkajiperilakuindividudalaminteraksidenganlingkungannya.Perilaku yang

dimaksudadalahdalampengertian yang luassebagaimana infestasihayati yang

meliputijenismotorik, kognitif, konatif dan afektif. (https://media.neliti.com/media/).

Dalam menjalankanbisnis, para pembisnisdituntutuntukmemahamikonsep-

konsepdasardalamilmupemasaran dan perilakukonsumenyaitukebutuhan, keinginan dan

permintaan. Ketepatanpemahamanataskonsep-

konsepdasariniakanmemudahkanprodusenmenyiapkankonseppemasaran yang

tepatuntukmenghadapiperilakukonsumen yang

selaluberubahdariwaktukewaktudalammelakukan proses keputusan membeli.

Multifiah (2002) mengemukakanbahwaperilakukonsumenakanmenentukan

proses pengambilankeputusandalam membeli mereka. Jadi

perilakukonsumenmerupakanfaktor yang penting yang dapatmempengaruhi proses

keputusankonsumenuntukmembeliataumengkonsumsisuatuprodukataujasa. Selanjutnya

Setiadi (2003) mendefinisikanbahwa inti daripengambilankeputusankonsumenadalah

proses pengintergrasian yang

mengkombinasikanpengetahuanuntukmengevaluasiduaperilakualternatif ataulebih, dan

memilih salah satudiantaranya. Sedangkanmenurut Philip Kotler (2011:202)

mengemukakan bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh

empatfaktordiantaranyafaktorbudaya, faktorsosial, faktorpribadi dan faktorpsikologis.

FaktorPsikologisadalah salah satufaktor yang timbuldaridalamdirikonsumen

yang sangatmempengaruhikeputusan

27
membeli.Faktorpsikologismenentukanbagaimanaindividumenerima dan

berinteraksidenganlingkungannya dan pengaruh pada keputusan yang

diambilkonsumen, semakintinggifactorpsikologis yang diambil oleh

konsumenmakasemakintinggi pula keputusan

membeli.Faktorpsikologismencangkuppersepsi, motivasi, pembelajaran, dan sikap.

Menurutbeberapa Griffin (2005)

mengemukakanbahwaperilakukonsumenadalahsemuakegiatan, tindakan, serta proses

psikologi yang mendorongtindakantersebut pada saatsebelummembeli, ketikamembeli,

menggunakan, menghabiskanproduk dan jasasetelahmelakukanhal-

haldiatasataukegiatanmengevaluasi. Perilakukonsumen merupakan proses

seorangpelangganmembuatkeputusan membeli dan penggunaanproduk.

Menurut Kotler dan Armstrong (1996) terdapatduafactordasar yang

mempengaruhiperilakukonsumen sebagai berikut: 

1. Faktor eksternal.

Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas

sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok

referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak

langsung pada sikap dan prilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi

perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh

konsumen dalam bertingkahlaku.

2. Faktor internal.

Faktor-faktor yang termasukkedalamfaktor internal adalahmotivasi, persepsi,

sikap, gayahidup, kepribadian dan belajar.

28
Belajarmenggambarkanperubahandalamperilakuseseorang/individu yang

bersumberdaripengalaman.Seringkaliperilakumanusiadiperolehdarimempelajaris

esuatu.

Sedangkan menurutSwastha, (2007:69) mengatakan bahwa

perilakukonsumenbiasdiartikansebagaisuatukegiatan-kegiatanindividu

yangsecaralangsungterlibatdalammembisakansertamenggunakanbarang-barang dan

jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilankeputusan pada persiapan dan

penerapankegiatan. Perilakukonsumenakanmenentukan proses

pengambilankeputusandalampembelianmereka. Proses

tersebutyaitusebuahpendekatanpenyelesaianmasalah yang terdiriatasbeberapatahap.

Seluruh proses tersebuttidakselaludilakukan oleh konsumendalampembeliannya. Pada

umunyakonsumenakanlebihmudahmengambilkeputusandalampembelianulangataupemb

elian yang sifatnyaterusmenerusterhadapproduk yang sama.

2.4. Keputusan membeli

Untukmendapatgambaranmengenaikeputusanmembeli,

berikutiniakandikemukakandefinisimengenaikeputusanmembelimenurut para

ahli.MenurutKotler (2009) mengatakan bahwa keputusanmembeliyaitu:

“Beberapatahapanyangdilakukan oleh

konsumensebelummelakukankeputusanpembeliansuatuproduk”.Pengambilankeputusan

membeliadalah proses pengenalanmasalah(problem recognition),pencarianinformasi,

evaluasi (penilaian) dan seleksidarialternatif produk, seleksisalurandistribusi dan

pelaksanaankeputusanterhadapproduk yang akandigunakanataudibeli oleh konsumen

(Munandar,2001).

29
MenurutSetiadi (2010) mengatakan bahwa

perilakumembelimengandungmaknayaknikegiatan-

kegiatanindividusecaralangsungterlibatdalampertukaranuangdenganbarang dan

jasasertadalam proses pengambilankeputusanyangmenentukankegiatantersebut.

Keputusan konsumenuntukmembelisuatuprodukselalumelibatkanaktivitassecarafisik

(berupakegiatanlangsungkonsumenmelaluitahapan-tahapan proses

pengambilankeputusanpembelian)dan aktivitassecara mental

yaknisaatkonsumenmenilaiproduksesuaidengankriteriatertentu yang ditetapkan oleh

individu).

Keputusanmembeliyaitu salah satukomponenutamadariperilakukonsumen.

Keputusan pembeliankonsumen  yaitu  tahap  demi tahap  yang

digunakankonsumenketikamembelibarang dan jasa (Lamb, 2008:23). Keputusan

pembelianyaitusebuahpendekatanpenyelesaianmasalah pada

kegiatanmanusiauntukmembelisuatubarangataujasadalammemenuhikeinginan dan

kebutuhannya yang terdiridaripengenalankebutuhan dan keinginan, pencarianinformasi,

evaluasiterhadapalternativepembelian, keputusanpembelian dan

tingkahlakusetelahpembelian (Swastha, 2007:68).

Selanjutnya menurut Schiffman dan Kanuk (2009: 112),

keputusanpembelianyaitupemilihan  dari  dua  atau  lebih  alternatif pilihan  keputusan

pembelian, artinyabahwaseseorangbiasmembuatkeputusan,

harustersediabeberapaalternativepilihan. Keputusan untukmembelibiasmengarah pada

bagaimana proses dalampengambilankeputusantersebutitudilakukan. Keputusan

pembeliankonsumendipengaruhi oleh perilakukonsumen.

30
Menurut Engel (1995) mengatakanbahwa proses

pengambilankeputusanmembelimengacu pada tindakankonsisten dan bijaksana yang

dilakukanuntukmemenuhikebutuhan.

Pengambilankeputusanmembelimerupakankeputusankonsumententangapa yang

hendakdibeli, berapabanyak yang akandibeli, di mana akandilakukan,

kapanakandilakukan dan bagaimanapembelianakandilakukan. Selanjutnya Kotler (2000)

mengatakanbahwakeputusan membeli

merupakansikapseseoranguntukmembeliataumenggunakansuatuprodukbaikberupabaran

gataujasa yang telahdiyakiniakanmemuaskandirinya dan kesediaanmenanggungresiko

yang mungkinditimbulkanya. Keputusan membeli yang diambil oleh

pembelisebenarnyamerupakankumpulandarisejumlahkeputusan yang

terorganisir.Menurut Kotler (2000) mengatakan bahwa setiapkeputusan membeli

mempunyaistruktursebanyaktujuhkomponen.

1. Keputusan tentang jenis produk.

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau

menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan

memberikan alternatif lainya yang akan dipertimbangkan konsumen.

2. Keputusan tentang bentuk produk.

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli atau menggunakan

produk tertentu.Pemasar harus mengetahui kesukaan konsumen tetang produk

yang bersangkutan untuk memaksimumkan daya tarik.

3. Keputusan tentang merek.

31
Konsumen akan memilih merek mana yang akan dibeli, setiap merek memiliki

perbedaaan dalam kelebihan dan kelemahanya. Perusahaan harus mengetahui

bagaimana konsumen memilih sebuah merek.

4. Keputusan tentang penjualnya.

Konsumen harus mengambil keputusan dimana akan membeli produk yang

dibutuhkan.

5. Keputusan tentang jumlah produk.

Konsumen akan mengambil keputusan tentang berapa jumlah produk yang akan

dibeli. Pembelian yang dibeli mungkin lebih dari satu unit.Perusahaan harus

mempersiapkan banyak produk untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan yang

berbeda antar konsumen.

6. Keputusan tentang waktu pembayaran.

Konsumen akan memutuskan kapan seseorang membeli suatu produk. Masalah

ini berkaitan dengan keuanganya.Perusahaan harus mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam waktu pembelian, sehingga

perusahaan tahu kapan permintaan puncak dan permintaan sepi.

7. Keputusan tentang cara pembayaran.

Konsumen harus mengambil keputusan tentang bagaimana cara pembayaran

yang akan dilakukan untuk transaksi. Perusahaan harus mengetahui keinginan

konsumen tentang cara pembayaran.

Selanjutnya tahap-tahapdalam proses keputusanmembelimenurut Kotler (2002)

sebagai berikut :

1. Pengenalan masalah.

32
Perusahaan perlu menentukan faktor-faktor dan situasi yang biasanya memicu

minat konsumen, dan menyusun program pemasaran yang menyangkut

rangsangan ini.

2. Pencarian informasi.

Seseorang yang terdorong oleh kebutuhan akan melakukan proses pembelian

lebih lanjut. Pencarian informasi mengenai sumber-sumber dan menilainya.

3. Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian.

Pemasar perlu mengetahui bagaimana konsumen memproses informasi untuk

sampai pada pilihannya. Konsumen akan menggunakan perhitungan yang

cermat dan logis. Atas dasar tujuan pembelian, alternatif-alternatif pembelian

yang telah diidentifikasikan, dinilai dan diseleksi menjadi alternatif

pembelianyang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginanya.

4. Keputusan membeli.

Keputusan untuk membeli disini merupakan proses dalam pembeliannyata. Jadi,

setelah tahap-tahap dimuka dilakukan, maka konsumen harus mengambil

keputusan apakah membeli atau tidak. Bila konsumen memutuskan untuk

membeli, konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan yang harus diambil

menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara

pembayaranya. Tahap ini konsumen akan memilih penjual yang terbaik untuk

membeli barang yang dibutuhkanya.

5. Perilaku purna pembelian.

Konsumenmemulai proses membeli

ketikamenyadarimerasakanadanyamasalahataukebutuhan.

33
Konsumenmerasakansuatuperbedaanantarakeadaan yang sekarang dan keadaan

yang diinginkanya.kebutuhaninidapatdipicu oleh rangsangan internal/eksternal.

2.5. Pengertian Pasar

Pengertian pasar secara sederhana yang sering didengar di masyarakat, di mana

Pasar adalah suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi

jual beli barang dan jasa. Pasar adalah “area tempat jual beli barang dengan jumlah

penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional,

pertokoan, mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya”( Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinanaan Pasar

Traisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern).

Berbagai tempat penjualan barang yang dihuni oleh banyak penjual dari

berbagai jenis barang sudah tidak asing lagi bagi kita yang dikenal sebagai masyarakat

konsumtif khususnya. Mall, plaza, supermarket, minimarket, itc, pasar tradisionl, pasar

kaget, pasar pagi, dan banyak nama pasar lainnya sudah sejak lama kita kenal dan

ketahui. Pasar juga dapat dikatakan “suatu institusi yang pada umumnya tidak berwujud

secara fisik yang mempertemukan penjual dan pembeli suatu komoditas (barang atau

jasa). Interaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli akan menentukan tingkat harga

suatu komoditas (barang dan jasa) dan jumlah komoditas yang diperjual

belikan”(Sugiarto,2007: 35).

Interaksi antar penjual dan pembeli yang dimaksud adalah interaksi dalam

konteks permintaan dan penawaran. Semakin tinggi permintaan akan suatu komoditas

(barang dan jasa) maka akan semakin tinggi harga komoditas tersebut yang

34
memungkinkan juga semakin tingginya penawaran, dan sebaliknya. Jadi, dengan kata

lain permintaan dan penawaran berperan penting dalam penentuan tingkat harga suatu

komoditas (barang dan jasa).

Stantonmengemukakan pengertian pasar yang lebih luas. “Pasar dikatakannya

merupakan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja,

dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi, dalam pengertian tersebut terdapat faktor-

faktor yang menunjang terjadinya pasar, yakni : keinginan, daya beli, dan tingkah laku

dalam pembelian” (M. Fuad, 2006: 120).

Berdasarkan pernyataan Stanton di atas, pasar adalah tempat di mana orang-

orang melakukan kegiatan untuk mendapatkan suatu hal (barang/jasa) yang mereka

inginkan dan dilakukan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas uang yang dimiliki

tersebut untuk dibelanjakannya. Pasar adalah “tempat bertemunya pihak penjual dan

pihak pembeli untuk melaksanakan transaksi di mana proses jual beli terbentuk, yang

mana menurut kelas mutu pelayanan dapat digolongkan menjadi pasar tradisional dan

pasar modern, dan menurut sifat pendistribusiannya dapat digolongkan menjadi pasar

eceran dan pasar perkulakan/grosir” (Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan

Nomor 23/MPP/Kep/1/1998 tentang Lembaga-lembaga Usaha Perdagangan).

Dapat dipahami dari pernyataan di atas bahwa pasar diklasifikasikan menjadi

pasar tradisional yang identik dengan kotor dan bau, pasar moderen yang identik dengan

bersih dan nyaman, pasar eceran yang identik dengan barang satuan/penjualan dalam

kuantitas sedikit, dan pasar grosir yang identik dengan borongan/penjualan dalam

kuantitas besar. Pengertian-pengertian tentang pasar tersebut menunjukan adanya 3

unsur utama yang perlu dikaji pada pengertian pasar, yaitu: (1) Orang dengan segala

35
kebutuhan dan keinginannya atau sering disebut sebagai konsumen, (2) Daya beli. Daya

beli merupakan faktor yang dapat mengubah keinginan menjadi permintaan. Penyediaan

barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak akan menjadi suatu permintaan

apabila masyarakat tidak memiliki daya beli yang memadai, dan (3) Perilaku dalam

pembelian. Perilaku berkaitan dengan pola masyarakat di dalam pasar, seperti pola

pengeluaran uang, perubahan selera jenis barang atau jasa, waktu mewujudkan dan

membeli, fluktuasi harga atau nilai (M. Mursid,1997: 34).

Pasar tidak tiba-tiba saja muncul atau terbentuk, tetapi sebelum itu sudah lebih

dulu ada unsur-unsur yang membentuknya seperti konsumen, daya beli, dan perilaku

dalam pembelian. Jika tidak ada konsumen maka tidak akan terbentuk pasar, karena

kembali pada pengertian umum bahwa pasar adalah tempat bertemunya penjual

(produsen) dan pembeli (konsumen). Begitu pula dengan daya beli, ada konsumen tetapi

konsumen terbsebut tidak memiliki kemampuan untuk membeli suatu barang/jasa maka

tidak akan terjadi proses jual beli yang menjadi dasar terbentuknya pasar. Sama hal nya

dengan perilaku dalam pembelian, pola pengeluaran uang dan selera konsumen menjadi

salah satu faktor bagi konsumen untuk melakukan transaksi atau tidak. Semua unsur

tersebut akan saling terkait satu sama lain di dalam pasar.

Dari beberapa pengertian pasar di atas, penulis menyimpulkan bahwa, pasar

adalah suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual

beli barang dan jasa yang terdiri dari beberapa penjual dari berbagai jenis barang pada

suatu area yang biasa dikenal sebagai mall, plaza, itc, supermarket, minimarket, pasar

tradisional, pasar pagi, pasar kaget, dan sejenisnya. Pada umumnya pasar

dikelompokkan kedalam dua jenis yaitu pasar modern dan pasar tradisional, dimana

36
kedua jenis pasar tersebut terbentuk karena adanya beberapa unsur pembentuk pasar

seperti; konsumen, daya beli, dan perilaku dalam pembelian

2.6.Jenis- Jenis Pasar

1. Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah “pasar’’ yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,

Swasta, operasi, atau Swadaya Masyarakat dengan tempat usaha berupa toko, kios, los

dan tenda, yang dimiliki atau dikelola oleh pedagang kecil dan menengah, dan koperasi,

dengan usaha skala kecil dan modal kecil, dan dengan proses jual beli melalui tawar-

menawar” (Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.

420/MPP/Kep/10/1997 tentang Pedoman dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan).

Dibangun berupa toko, kios, los, dan tenda, yang juga terlepas dari kata mewah,

nyaman, teratur, bersih, sejuk, dan wangi, menggambarkan bahwa pasar tradisional

lebih terarah kepada semua lapisan masyarakat walaupun lebih khususnya kepada

masyarakat lapisan menengah dan bawah. Ditambah lagi dengan berlakunya sistem

tawar-menawar yang membuat masyarakat merasa lebih mudah dalam membeli dan

memenuhi kebutuhan, karena bisa lebih menyesuaikan dengan uang juga daya beli yang

dimilikinya.

Menurut Gilang Permadi ( 2011: 10) menyatakan bahwa pasar tradisional

biasanya terdiri atas kios-kios atau gerai yang dibuka oleh penjual. Kebanyakan menjual

kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan, berupa ikan, buah, sayuran dan

yang lain-lain.Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikatakan pasar tradisional

sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi

penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan

37
biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh

penjual maupun suatu pengelola pasar. Biasanya kebanyakan menjual kebutuhan sehari-

hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-mayuran, telur, daging,

ikan, kue-kue, pakaian, jasa, barang elektronik dan barang-barang lainnya. Pasar seperti

ini masih banyak di temukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan

perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Barang lokal adalah

barang yang biasa dijual di pasar tradisional dan ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas,

barang yang dijual di pasar tradisional dapat terjadi tanpa adanya

penyortiran/penyeleksian yang ketat. Dari segi kuantitas, jumlah barang yang

disediakan tidak terlalu banyak sehingga apabila ada barang yang dicari tidak ada di

satu kios tertentu, maka dapat dicari ke kios lain. Rantai distribusi pada pasar tradisional

terdiri dari produsen, distributor, sub distributor, pengecer, konsumen. Kendala yang

dihadapi pada pasar tradisional antara lain sistem pembayaran ke distributor atau sub

distributor dilakukan dengan tunai, penjual tidak dapat melakukan promosi atau

memberikan potongan harga (discount) komoditas. Mereka hanya bisa menurunkan

harga barang yang kurang diminati konsumen. Selain itu, dapat mengalami kesulitan

dalam memenuhi kontinyuitas barang, lemah dalam penguasaan teknologi dan

manajemen sehingga melemahkan daya saing.

Pasar tradisional merupakan “sektor perekonomian yang sangat penting bagi

mayoritas penduduk di Indonesia. Masyarakat miskin yang bergantung kehidupannya

pada pasar tradisional tidaklah sedikit. Menjadi pedagang di pasar tradisional

merupakan alternatif pekerjaan di tengah banyaknya pengangguran di Indonesia. Pasar

tradisional biasanya terhubung dengan toko-toko kecil di dusun-dusun sebagai tempat

38
kulakan. Pasar tradisional di pedesaan juga terhubung dengan pasar tradisional di

perkotaan yang biasa menjadi sentral utama bagi pedagang pasar-pasar pedesaan di

sekitarnya. Pasar tradisional merupakan penggerak ekonomi masyarakat.”(Eis Al

Masitoh, 2013: 4).

Pasar tradisional bukan hanya sekedar tempat bertemunya penjual dan pembeli,

tetapi juga sebagai penggerak perekonomian masyarakat. Tidak sedikit masyarakat kecil

yang kurang akan pendidikan dan sulit memperoleh pekerjaan, akhirnya memilih pasar

tradisional sebagai alternatif untuk menjadi pedagang disana guna bersaing untuk

mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pasar tradisional juga dapat dikatakan sebagai sumber, sumber dimana berbagai

komoditas yang mayoritas adalah barang sehari-hari dapat diperoleh dalam skala besar

untuk selanjutnya didistribusikan lewat toko-toko kecil sebelum pada akhirnya sampai

ke tangan masyarakat selaku konsumen. Dalam lingkup “pasar tradisional sebagai pasar

pemerintah, terdapat 3 (tiga) pelaku utama yang terlibat dalam aktivitas sehari-hari yaitu

: penjual, pembeli, dan pegawai atau pejabat dinas pasar. Selain 3 pelaku utama tersebut

terdapat pelaku yang lain yaitu buruh panggul, petugas parkir, petugas kebersihan,

preman dan copet”.Pelaku-pelaku atau yang bisa juga dikatakan sebagai warga pasar

ialah orang-orang yang terlibat langsung di dalam lingkup pasar tradisional. Penjual,

pembeli, pejabat dinas yang bertugas mengelola pasar, buruh panggul, petugas parkir,

petugas kebersihan, preman, copet, mereka semua yang akan bertanggungjawab atas

berjalannya kegiatan di pasar tradisional. Tanpa adanya pelaku-pelaku tersebut,

sepertinya pasar tradisional tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Adapun ciri

pasar tradisional yaitu :

39
a. Dalam pasar tradisional tidak berlaku fungsi-fungsi manajemen : planning,

organizing, actuating, controlling.

b. Tidak ada konsep marketing, yaitu : bahwa pembeli adalah raja, terdapat

pelayanan penjualan; penentuan harga berdasarkan perhitungan harga pokok

ditambah keuntungan tertentu, produk berkualitas, tempat penjualan yang

nyaman bagi pembeli, dll.

Sedangkan penjual pasar tradisional biasanya mempunyai ciri :

a. Tempat jualannya kumuh, sempit, tidak nyaman, gelap, dan kotor.

b. Penampilan penjualnya tidak menarik

c. Cara menempatkan barang dagangan tanpa konsep marketing.

Adapun pembeli pasar tradisional mempunyai ciri :

a. Rela berdesak-desakan ditempat yang kumuh dan tidak nyaman.

b. Tidak peduli dengan lalulalang pembeli lainnya.

c. Pembeli pasar tradisional biasanya menguasai danmengenal pasar tersebut

utamanya adalah masalah harga,karena bila tidak tahu, harga komoditas bisa

dua atau tiga kali lipat (Yeni Masni,2014).

Ciri-ciri adalah suatu hal yang dapat membedakan antar satu dengan yang

lainnya. Di dalam pasar tradisional banyak terdapat ciri khusus yang menggambarkan

pasar tersebut, secara umum ciri pasar tradisional adalah tidak adanya

sistem/manajemen dalam proses penjualan, tempat berjualan identik dengan bau,

kumuh, dan kotor, juga adanya sistem tawar-menawar harga untuk setiap barang yang

diperjualbelikan.

40
Dari beberapa pernyataan di atas, penulis menyimpulkan bahwa pasar tradisional

adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang mayoritas pasarnya dikelola oleh

pemerintah dan lebih terarah untuk masyarakat lapisan bawah dengan ciri khusus tidak

adanya sistem/manajemen dalam proses penjualan, kondisi pasar yang bau, kumuh, dan

kotor, juga dengan adanya sistem tawar-menawar yang telah melekat pada kegiatan di

pasar tradisional.

2. Pasar Moderen

Pasar modern adalah “pasar yang dibangun oleh Pemerintah, Swasta, atau

Koperasi yang bentuknya berupa mall, supermarket, departement store, dan shopping

center di mana pengelolaannya dilaksanakan secara modern, mengutamakan pelayanan

dan kenyamanan berbelanja dengan manajemen berada disatu tangan, bermodal kuat,

dilengkapi label harga yang pasti”. (Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan

RI No. 420/MPP/Kep/10/1997 tentang Pedoman dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan).

Sesuai dengan namanya, pasar modern benar-benar terkemas secara modern.

Berbanding terbalik dengan pasar tradisional, pasar modern dilaksanakan dengan

mengutamakan pelayanan dan kenyamanan konsumen dalam berbelanja, bernuansa

mewah, dan juga dengan sistem harga tetap/tidak ada proses tawar-menawar.

Menurut Herman Malano (2011: 62) menyatakan bahwa pasar modern tidak

banyak berbeda dengan pasar Tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli

tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang

tercantrum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya

dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang

yang dijual, selain bahan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang

41
lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern

adalah hypermart, pasar swalayan (supermarket), dan minimarket.

Pernyataan Herman Malano diatas dapat disimpulkan bahwa pasar modern tidak

jauh berbeda dengan pasar tradisional. Hanya saja pada pasar modern cara bertransaksi

antar pembeli dengan penjual terjadi secara tidak langsung, pembeli melihat harga pada

label harga dan mengambil barang sendiri yang kemudian dibayarkannya ke kasir.

Kegiatan transaksi pun dilakukan di dalam sebuah bangunan yang nyaman dan bersih.

Barang-barang yang dijual, tidak hanya bahan makanan tetapi juga barang-barang yang

sifatnya tahan lama seperti: peralatan rumah tangga, perlengkapan otomotif, alat tulis,

dan lain sebagainya. Pasar modern adalah “tempat penjualan barang-barang kebutuhan

rumah tangga (termasuk kebutuhan sehari-hari), di mana penjualan dilakukan secara

eceran dan dengan cara swalayan (konsumen mengambil sendiri barang dari rak

dagangan dan membayar ke kasir)”. (Peta Persaingan Bisnis Ritel di Indonesia, 2009:

91-92).

Konsumen pasar modern dituntut untuk menjadi mandiri dalam proses

belanjanya, disini kosumen mengambil sendiri barang-barang belanjaan yang ingin

dibeli, dengan fasilitas penataan barang yang teratur dan terkelompok berdasarkan

jenisnya (sayuran, daging dan ikan, makanan kemasan, minuman, dll), barang-barang

terpilih dengan kualitas yang baik, harga jelas yang tertera di barcode setiap barang,

serta datang sendiri ke bagian kasir untuk melakukan pembayaran, tidak akan membuat

konsumen keberatan untuk melayani dirinya sendiri dalam proses belanja karena sudah

didukung dengan manajemen yang membuat semuanya menjadi mudah dan

menyenangkan.

42
Herman Malano (2011: 77) mengungkapkan “pasar modern adalah pasar yang

dikelola dengan manajemen modern, umumnya terdapat diperkotaan, sebagai penyedia

barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen yang pada

umumnya anggota masyarakat kelas menengah keatas. Pasar modern antara lain mall,

supermarket, departement store, shopping center, waralaba, toko mini swalayan, pasar

serba ada, toko serba ada dan sebagainya (Sinaga, 2008).

Jadi dapat dikatakan bahwa pasar moderen adalah pasar yang tersusun secara

modern baik dari sisi dalam maupun sisi luar, hal tersebut dapat dibuktikan dengan

pengelolaannya yang dilakukan dengan menggunakan manajemen modern. Hal

tersebutlah yang mendukung pasar-pasar modern memiliki kualitas pelayanan dan mutu

jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pasar tradisional.

Barang yang dijual di pasar modern memiliki variasi jenis yang beragam, selain

barang lokal, barang impor pun tersedia. Barang yang di jual memiliki kualitas yang

relatif terjamin karena melalui penyeleksian yang ketat sehingga barang yang tidak

memenuhi persyaratan klasifikasi akan di tolak. Dari segi kuantitas, pasar modern

memiliki persediaan barang di gudang yang terukur. Dari segi harga, pasar modern

memiliki label harga yang pasti. Pasar modern juga memberikan pelayanan yang baik

dengan adanya pendingin udara yang sejuk, suasana nyaman dan bersih, display barang

perkategori mudah dicapai dan relatif lengkap, adanya keranjang belanja serta ditunjang

adanya kasir dan pramuniaga yang bekerja secara profesional. Sedangkan dari segi

rantai distribusi pada pasar modern adalah produsen, distributor, pengecer/konsumen.

Adapun yang membedakan pasar modern dengan pasar tradisional adalah

dengan adanya ciri-ciri sebagai berikut :

43
(1) Tidak bisa tawar menawar harga.

(2) Harga sudah tertera di barang yang dijual dan umumnya diberi barcode.

(3) Barang yang dijual beranekaragam dan biasanya memiliki kualitas yang baik.

(4) Berada dalam bangunan atau ruangan dan pelayanannya dilakukan sendiri

(swalayan).

(5) Layanan yang baik dan biasanya memuaskan.

(6) Tempatnya bersih dan nyaman, ruangan ber-AC.

(7) Tata tempat yang rapih agar konsumen atau pembeli dapat dengan mudah

menemukan barang yang akan dibelinya.

(8) Pembayarannya dilakukan dengan membawa barang ke kasir dan tentunya

tidak ada tawar-menawar lagi. (http://www.pengertianku.net/2015/04/).

Nuansa moderen sungguh sangat melekat pada pasar moderen jika dilihat dari

ciri-cirinya tersebut, berbanding terbalik jika kita bandingkan dengan pasar tradisional.

Dengan didukung bangunan yang bagus, AC, pelayanan dan kualitas barang yang baik

serta ciri lainnya secara tidak langsung sudah memberikan gambaran jelas kepada

semua bahwa itu adalah pasar moderen. Setelah diperkenalkan pertama kali di Indonesia

pada era 1970-an, saat ini terdapat tiga jenis pasar moderen yaitu minimarket,

supermarket, hypermarket. Perbedaan utama dari ketiganya terletak pada luas lahan

usaha dan range jenis barang yang diperdagangkan.

Minimarket telah ada sejak 1990-an namun masih terkonsentrasi di kota-kota

besar dengan ditandai kehadiran peritel asing dan lokal seperti Freshmart, Indomaret,

Circle K. Minimarket terus berkembang dengan hadirnya format minimarket plus

dengan nama Alfa Midi. Persaingan yang ketat mendorong munculnya Minimarket di

44
kota yang lebih kecil dalam rangka untuk mencari pelanggan baru dan terjadinya perang

harga, dan berkembangnya Minimarket hingga ke kota kecil serta adanya strategi

pemotongan harga memungkinkan konsumen kelas menengah bawah untuk mengakses

Minimarket.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, pasar modern adalah pasar yang dibangun oleh

Pemerintah, Swasta, atau Koperasi yang bentuknya berupa mall, supermarket,

departement store, dan shopping center yang pengelolaannya dilaksanakan melalui

manajemen dan sarana prasarana bernuansa moderen yang identik dengan pelayanan

swalayan (konsumen mengambil sendiri barang dari rak dagangan dan membayar ke

kasir) juga identik dengan sasaran konsumen yang pada umumnya anggota masyarakat

kelas menengah keatas.

2.7.Pengertian ritel

Ritel atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Retail adalah suatu proses

penjualan produk (barang dan jasa) langsung ke konsumen akhir dalam jumlah yang

relatif kecil dan digunakan untuk konsumsi pribadi. Sedangkan orang atau badan usaha

yang melakukan usaha ritel ini biasanya disebut dengan pedagang ritel atau retailer atau

pedagang eceran. Dapat dikatakan pula bahwa setiap entitas bisnis yang menjual barang

ke pengguna akhir dan bukan untuk penggunaan bisnis atau bukan untuk dijual kembali

ini pada dasarnya sudah terlibat dalam proses ritel. Kata “Retail” pada dasarnya berasal

dari bahasa bahasa Perancis yaitu “Ritelier” yang artinya adalah memotong atau

memecah sesuatu. Dengan arti kata tersebut, dapat kita lihat bahwa Retail atau Ritel

dalam arti bisnis adalah upaya untuk memecah jumlah produk yang dihasilkan atau

didistribusikan oleh produsen menjadi jumlah yang lebih kecil agar dapat dikonsumsi

45
oleh konsumen sesuai dengan kebutuhannya. Ritel merupakan bagian yang sangat

penting dari saluran distribusi untuk suatu produk dalam menjangkau konsumen atau

pelanggannya. Dalam sebuah saluran distribusi, Pedagang Ritel atau Pengecer

merupakan mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dan jasa. Pengecer pada

umumnya menjual barang dagangannya dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang

didapatkan dari produsen atau pedagang besar agar bisa mendapatkan keuntungan.

Contoh-contoh pedagang ritel di Indonesia yang sering kita jumpai adalah Minimarket,

Supermarket, Toko-toko sembako maupun bangunan dan toko-toko pakaian dan lain

sebagainya (https://ilmumanajemenindustri.com/).

MenurutHendriMa’ruf (2005:71) mengatakan bahwa

riteladalahkegiatanusahamenjualbarangataujasakepadaperoranganuntukkeperluandirisen

diri, keluargaataurumahtangga. Sedangkanpengeceradalahpengusaha yang

menjualbarangataujasasecaraecerankepadamasyarakatsebagaikonsumen,

ritelperorangatauperitelkecilmemilikijumlahgeraibervariasi,

mulaidarisatugeraihinggalebih.

MenurutGilbert (2003:6)mengatakan bahwa riteladalahsemuausahabisnis yang

mengarahkansecaralangsungkemampuanpemasarannyauntukmemuaskankonsumenakhir

berdasarkanorganisasipenjualanbarang dan jasasebagai inti daridistribusi.

Sedangkan menurutKotler (2007:592)mengatakan bahwa usahaeceran

(retailing) adalahsemuakegiatan yang melibatkanpenjualanbarang dan

jasasecaralangsungkepadakonsumenakhiruntukpenggunaanpribadibukanuntukbisnis.

Ritelmemilikiperanan yang sangatpentingdalamsalurandistribusipemasaran.

Adapun fungsi-fungsidaribisnisRitelatauPengecerinidiantaranyaadalah :

46
1. Penyedia dan Penyortiran Produk

Peritel atau Pengecer harus menyimpan berbagai barang dan jasa yang mungkin akan

diperlukan oleh konsumennya. Pengecer akan mengumpulkan barang-barang dari

berbagai produsen ataupun perantara kemudian melakukan penyortiran atau

pengklasifikasian barang untuk memenuhi kebutuhan spesifik para pelanggan atau

konsumennya. Pengecer memiliki beragam pelanggan yang memiliki persyaratan

berbeda. Pengecer mengumpulkan dan mengemas barang-barang dari sumber yang

berbeda, kemudian mengumpulkannya lagi dan menyimpannya di rak sehingga siap

dan mudah untuk diidentifikasikan oleh pengecer itu sendiri dan pelanggannya.

Pengecer akan menampilkan produk-produk tersebut kepada pelanggan yang

berkunjung agar dapat terjadi transaksi jual-beli https://ilmu manajemen

industri.com/).

2. Memecah Menjadi lebih Kecil Jumlahnya (Breaking the Bulk)

Pengecer membeli dalam jumlah besar dari produsen ataupun pedagang grosir lalu

memecahkannya atau memotongnya menjadi jumlah kecil atau paket kecil agar

sesuai dengan kebutuhan setiap pelanggan individu. Bungkusan atau kemasan yang

besar dengan jumlah yang banyak akan dipecah menjadi unit-unit yang lebih kecil

sehingga nyaman untuk dibeli dan dibawa oleh pelanggannya

https://ilmumanajemenindustri.com/).

3. Penyimpan Persediaan

Pengecer juga memilikifungsisebagaipemegangstokuntukprodusen dan

untukkonsumen.Pengeceratauritelmemeliharainventaris yang

memungkinkanketersediaanproduksecarainstanbagikonsumen.

47
Iniakanmembantumenjagahargaselalustabil dan

memungkinkanprodusenuntukmengaturproduksinya. Konsumen juga

hanyaperlumenyimpansesedikitmungkinataubahkantidakperlumenyimpanstokproduk

di rumahnyakarenapengecertelahmenyimpanpersediaan yang

cukupuntukkebutuhankonsumennyahttps://ilmumanajemenindustri.com/).

4. Meningkatkan Nilai Tambah pada Produk

Pengecer atau Ritel memberikan layanan yang membuat konsumen nyaman untuk

membeli dan menggunakan produk. Memberikan jaminan produk, layanan purna jual

dan menangani keluhan konsumen adalah beberapa layanan yang memberikan nilai

tambah pada suatu produk.Retailer juga menawarkan fasilitas kredit dan sewa-beli

kepada pelanggan/konsumen untuk memungkinkan mereka membeli sekarang dan

membayarnya di kemudian hari. Ada juga Pengecer yang memberikan layanan

pengiriman dan pemasangan produk di rumah atau kantor pelanggan. Tenaga

penjualan juga dipekerjakan oleh pengecer untuk menjawab pertanyaan dan

memberikan informasi tambahan tentang produk yang ditampilkan. Layar itu sendiri

memungkinkan konsumen untuk melihat dan menguji produk sebelum terjadinya

transaksi jual-beli (https://ilmumanajemenindustri.com/).

5. Saluran Komunikasi

Ritel pada dasarnya melibatkan hubungan langsung dengan konsumen akhir yang

membentuk sebuah saluran komunikasi yang sangat penting bagi perusahaan dan

produsen.Produsen biasanya mencoba mengkomunikasikan keunggulan produk dan

penawarannya serta diskon harga melalui pengecer. Pengecer juga bertindak sebagai

mediator antara produsen dan pelanggan serta mengkomunikasikan umpan balik

48
yang diberikan oleh pelanggan ke produsen ataupun grosir

(https://ilmumanajemenindustri.com/).

6. Pemasaran

TokoRiteladalahsaluranterakhirdimanapelangganmengambilkeputusanuntukmembeli

atautidak.Oleh karenaitu, TokoRiteltersebutdapatdigunakansebagaisaluranpemasaran

yang pentingbagisuatumerek.Penempatan yang tepat, spanduk, iklan, penawaran dan

strategi lainnyadapatdijalankan oleh produsenuntukmeningkatkanpenjualanmereka di

tookriteltersebut(https://ilmumanajemenindustri.com/).

2.8. Kerangka pikir

Di kota Ambon saat ini hampir di setiappinggiranjalansudahdibangun pasar

moderen. Berkembangnya pasar moderen sepertisekarangini menyebabkan masyarakat

lebih cenderungkonsumtif untuk berbelanja di pasar moderen. Hal ini terjadi sebagai

akibat dari arus glabalisasi seperti yang dikemukakan oleh Baudrillard

seorangposmodernis dan sosiolog Prancis yang

mengidentifikasitumbuhnyamasyarakatkonsumsisebagai salah satudampakglobalisasi.

Pada masyarakatkonsumsi, terdapatkecenderungan orang

membelibarangbukankarenanilaikemanfaatannyamelainkan karena pengruh Faktor

LingkunganSosial, Budaya,dan Psikologi terhadapkeputusan membeliyang dilakukan

oleh konsumen di pasar moderen. Semua gambaran mengenai pengaruh

LingkunganSosial, Budaya, dan Psikologi terhadapkeputusan membeli dapat dilihat

melalui bagan kerangka berpikir dibawah ini:

49
Gambar. 2.3

KerangkaPikir

Lingkungan sosial (X1)


(X1)

Budaya Keputusan Pembelian


(X2) (Y)

Psikologi
(X3)

2.5. Hipotesis

Pengujianhipotesisakanmembawakepadakesimpulanuntukmenolakataumenerima

hipotesis. Hipotesisdalampenelitianini yaitu sebagai berikut:

1. Lingkungan Sosial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian di indomaret.

2. Budayaberpengaruh positif terhadap keputusan pembelian di indomaret.

3. Psikologi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian di indomaret.

50
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.LokasiPenelitian

Dalampenulisan proposal

skripsiinipenulismelakukanpenelitianterhadapmahasiswa di Kampus Universitas Kristen

Indonesia Maluku Ambon bertempat di Jalan Ot Pattimaipauw, RT. 003/RW.003,

Talake, Kecamatan Nusaniwe, kota Ambon, Provinsi Maluku yang membeli di pasar

moderen.

3.2.VariabelPenelitian

Penelitianinimerupakanpenelitianbersifatkausalyaitupenelitian yang

bertujuanuntukmengetahuiberapabesarkonstribusivariablebebasterhadapvariabel

terikatnyasertabesarnyaarahhubungan yang terjadi, dimanahubungan yang di

telitibersifatsebabakibat(Sugiyono,2008:38). Untukmenganilisis Variabel

independennyaatauvariabelbebasnya dan variabel dependen atau variabel terikat dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

 Variabel X (independen) terdiri atas:

Lingkungansosial (X1)

Budaya( X2),

Psikologi( X3)

 Variabel Y (dependen) yaitu: Keputusan Membeli( Y ).

3.3.Definisi Operasional Variabel

51
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau nilai dari orang, objek, atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulan (Sugiyono: 2015). Definisi operasional merupakan petunjuk

tentang bagaimana variabel-variabel dalam penelitian diukur. Berikut adalah definisi

operasional dari variabel yang akan diteliti, yaitu :

A. VariabelIndependen( bebas )

1. Lingkungan Sosial ( X1)

Riana Monalisa Tamara (2016) bahwa lingkungan sosial adalah tempat atau

suasana dimana sekelompok orang merasa sebagai anggotanya, seperti

lingkungan kerja, lingkungan RT, lingkungan pendidikan, lingkungan pesantren

dan sebagainya. Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial adalah suasana

tempat dan semua orang di sekitar kita yang dapat mempengaruhi kita baik

secara langsung ataupun tidak langsung. Lingkungan sosial diukur dengan

indikator:

a. Opini dari teman.

b. Mengikuti kebiasaan keluarga.

c. Suasana membeli di pasar moderen lebih aman dan nyaman.

2. Budaya(X2)

J. Setiadi, (2008: 333) menyatakan bahwa budaya adalah seperangkat pola

perilaku yang secara sosial dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-

cara lain kepada anggota dari masyarakat tertentu. Menurut Nugroho Ristiyanti

Prasetijo dan John J.O.I Ihalau ( 2004: 184) menyatakan bahwa budaya

merupakan cara hidup dari masyarakat secara turun-temurun, dan masyarakat

52
adalah sekelompok orang yang berinteraksi di dalam daerah yang terbatas dan

yang diarahkan oleh budaya mereka. Jadi, unsur-unsur budaya seperti bagaimana

seseorang berpakaian, kapan atau apa yang ia makan dan minum serta

bagaimana ia menghabiskan waktu luangnya, semua yang dilakukan atas dasar

budaya dimana dia hidup. Budaya diukur dengan indikator:

a. Tata tempat yang rapih sehingga konsumen atau pembeli dapat dengan mudah

menemukan barang yang akan dibelinya.

b. Produk-produk yang ditawarkan telah dikemas dan dilengkapi dengan label

harga.

c. Berbelanjadi pasar moderen karena jenis produknya lebih banyak variannya.

3. Psikologi (X3)

Multifiah (2002), mengemukakan bahwa perilaku konsumen akan menentukan

proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. Jadi perilaku

konsumen merupakan faktor yang penting yang dapat mempengaruhi proses

keputusan konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa.

Psikologi diukur dengan indikator:

a. Merasa puas membeli di pasar moderen.

b. Merasa percaya diri dengan memakai produkyang dibeli di pasar moderen.

c. Barang yang dijual beraneka ragam dan biasanya memiliki kualitas yang baik

sehingga memiliki daya tarik konsumen.

B. VariabelDependen(terikat) :

4. Keputusan Membeli (Y)

53
Proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan

bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Pengambilan keputusan

membeli merupakan keputusan konsumen tentang apa yang hendak dibeli,

berapa banyak yang akan dibeli, dimana akan dilakukan, kapan akan dilakukan

dan bagaimana pembelian akan dilakukan (Engel, 1995).

a. Kebutuhanterhadapproduk.

b. Pencarianinformasiterhadapproduk.

c. Keputusan memilihproduk.

3.4. Populasi, Sampel, dan Teknik pengambilansampel

3.4.1. Populasi

Populasiadalahkumpulandarisemuakemungkinan orang-orang, benda-benda, dan

ukuran-ukuran lain yang menjadiobjekperhatianataukumpulanseluruhobjek yang

menjadiperhatianataukumpulanseluruhobjek yang menjadiperhatian (Suharyadi dan

Purwanto, 2003).Populasidalampenelitianiniadalah 869 Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Indonesia Maluku.

3.4.2. Sampel

Sampeladalahsebagiananggotadaripopulasi yang dipilih dan

diharapkandapatmewakilipopulasi (Sekaran,

2000).Sampeldalampenelitianiniadalahkonsumen yang membeli di pasar moderen.

Banyak rumuspengambilansampelpenelitian yang

dapatdigunakanuntukmenentukanjumlahsampelpenelitian, pada

prinsipnyapenggunaanrumus-

rumuspenarikansampelpenelitiandigunakanuntukmempermudahteknispenelitian,

54
misalnyabilapopulasipenelitianterbilangbanyak,

makapenggunaanrumuspengambilansampeltersebutdimaksudkanuntukmemperkeciljuml

ahpengambilansampelataumempersempit wilayah populasi agar

teknispenelitianmenjadilancar dan efisien, berikutrumus yang digunakan :

RumusSlovin :

n=

1 + N (e)²

Keterangan :

n = Ukuransampel

N = Ukuranpopulasi

e =Persen (%)

kelonggaranketidaktelitiankarenakesalahanpengambilansampel

yang masihdapat di toleran.

869
n=
1 + 869(e)²
869 = 0,99 = 100
498²
Dari rumusdiatasmakadiperolehjumlahsampelsebanyak 100 sampel.

3.4.3.Teknikpengambilansampel

Teknik pengambilansampel yang digunakanadalahnon-probability sampling.

Yang dimaksuddengannon-probalitysampingadalahmetode sampling yang

tidakmenggunakanmetodeacak dan memberikankemungkinan yang

55
samabagisemuaunsurdalampopulasiuntukdipilih. Sedangkan yang dimaksuddengan

(purposive

sampling)adalahteknikpenentuansampeldenganpertimbangkankhusussehinggaberpengar

uh terhadapkonsumendalammelakukanpembelian di pasar moderen.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Wawancaramerupakanpengumpalan data

denganmelakukanTanyajawabsecaralangsungantarapenanyadenganresponden yang

membeli di pasar modernsertamengadakanwawancaralangsungdenganpihak-pihak yang

bersangkutan, yaitudengankaryawan pasar moderngunamendapatkan data-data yang

diperlukan.

3.5.1. Observasi

Pengamatanlangsung yang dilakukan oleh penulis di tempatpenelitianyaitu di

pasar moderen dikota Ambon, Provinsi Maluku.

3.5.2. Kuesioner

Kuesionermerupakanmetodepengumpulan data yang

dilakukandengancaramemberikanseperangkatpertanyaantertuliskepadaresponden yang

berbelanja di pasar moderndenganmengisi dan mengikutipanduan yang ada pada

kuesioner. Dalampenelitianinidigunakanskalalikert.Jawaban yang diberikan oleh

konsumenkemudiandiberiskordenganteknikagree-

56
disagreescaledenganmengembangkanpertanyaan yang menghasilkanjawabansetuju –

tidaksetujudalamberbagairentangnilai.Urutanskalaterdiridari Angka 1

(SangatTidakSetuju) sampaidenganangka 5 (SangatSetuju) untuksemuavariabel.

Kriteriajawaban yang digunakanyakni:

Tabel. 3.1.
Skala Likert

KATEGORI DIBERI SKOR

Sangat Setuju (SS) 5


Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju

(STS) 1
Sumber :Sugiyono,(2010)

3.6. Jenis data dan sumber data

Jenis data yang digunakandalampenulisan proposal inisebagaiberikut: Data

kuantitatifyaitu data yang diperolehberupaketerangan-keteranganseperti ;gayahidup,

lingkungansosial, budaya, pasar moderen, dan keputusan membeli. Kuantitatifyaitu data

yang berupalaporan-laporansecaratertulissepertipengaruhgayahidup, lingkungansosial,

57
budaya, pasar moderen, dan keputusan membeli di pasar moderen. Sedangkansumber

data yang digunakandalampenulisanpenelitianiniadalah :

3.6.1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperolehdarihasilobservasi dan

wawancarasertamemberikanataumembagikankuesioner kepada mahasiswa Universitas

Kristen Indonesia Maluku Amban sebagai responden yang dapatmemberikan data

atautanggapan yang berhubungandenganpenulisan proposal ini.

3.6.2. Data sekunder

Data yang digunakandalampenelitianiniadalah data sekunder, data

sekundermerupakansumberdaya yang tidaksecaralangsungmemberikan data

kepadapengumpulan data sepertilewat orang lain ataudokumen (Sugiyono 2014).

3.7. Metode Analisis Data

a. AnalisisRegresi Linier Berganda

Penelitianinimenggunakananalisisregresi linier berganda,

karenapenelitianinidilakukanuntukmengetahuipengaruhLingkunganSosial (X1), Budaya

(X2) dan Psikologi (X3) terhadap Keputusan Membeli (Y) Persamaanregresi linier

bergandadalampenelitianinimenggunakanrumussebagaiberikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3+X3

Y = Variabelterikat (keputusanpembelian)

a = bilangankonstanta

b1 = koefisienregresilingkungansosial

58
b2 = koefisienregresibudaya

b3 = KoefisienregresiPsikologis

3.8. Uji Validitas, Reliabilitas, dan Asumsi Klasik

3.8.1. Uji Validitas

MenurutGhozali (2006) uji validitasdigunakanuntukmengukursahatau valid

tidaknyasuatukuesioner. Suatukuesionerdinyatakan valid ketikapertanyaan pada

kuesionermampuuntukmengungkapkansesuatu yang akandiukur oleh kuesionertersebut.

Tingkat validitasdapatdiukurdenganmembandingkannilairhitung(correlation item total

correlation)denganr tabledenganketentuandegree of freedom(df) = n-2, dimana n

adalahjumlahsampeldengana =5%, Kriteriauntukpenilaian uji validitassebagaiberikut :

r hitung ˃ r tabel ,makapernyataantersebut valid.

r hitung ˂ r tabel, makapertanyaantersebuttidak valid.

Apabilanilaikoefisienkorelasibutir item pernyataan yang sedangdiujilebihbesardari r

kritissebesar 0,300 makadapatdisimpulkanbahwa item

pernyataantersebutmerupakankonstruksi(construct) yang valid.

Sebaliknyajikanilaikoefisienkorelasibutir item pernyataan yang

sedangdiujilebihkecildari r kritissebesar 0,300 makadapatdisimpulkanbahwa item

pernyataantersebutmerupakankonstruksi(construct) yang tidak valid

ataupunbiasdikatakanpernyataantersebuttidaksesuai. Uji

validitasdalampenelitianinimenggunakan program SPSS.

Validititassuatubutirpertanyaandapatdilihat pada hasil output SPSS pada

tabledenganjudul Item-Total Statistik. Suatubutirpertanyaandikatakan valid

59
jikanilairhitung yang merupakannilaidariCorrected item-Total Correlation> 0,300.

Sugiyono, (2013:124)

3.8.2. Uji Reliabilitas

MenurutGhozali (2006),

reliabilitassendirisebenarnyaadalahalatuntukmengukursuatukuesioner yang

merupakanindikatorvariabelataukonstruk.

Suatukuesionerdikatakanreliabelatauhandalketikajawabanrespondenterhadappertanyaan

adalahkonsistenataustabildariwaktukewaktu.Makasemakintinggitingkatreliabilitassuatua

latpengukurmakasemakinstabil pula alatpengukurtersebut.

Pengujianreliabilitasdilakukanterhadapbutirpernyataan yang

termasukdalamkategori valid.

Pengujianreliabilitasdilakukandengancaramengujicobainstrumentsekalisaja,

kemudiandianalisisdenganmenggunakanmetodealpha cronbach.

Kuesionerdikatakanandalapabilakoefisienreliabilitasbernilaipositif dan lebihbesardari

pada 0,7 (Sugiyono, (2013:121).

3.8.3. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016) uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah pada

suatu model regresi, suatu variabel independen dan variabel dependen ataupun

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Apabila suatu variabel tidak

berdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik akan mengalami penurunan. Pada uji

normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov

Smirnov yaitu dengan ketentuan apabila nilai signifikansi diatas 5% atau 0,05 maka

60
data memiliki distribusi normal. Sedangkan jika hasil uji One Sample Kolmogorov

Smirnov menghasilkan nilai signifikan dibawah 5% atau 0,05 maka data tidak memiliki

distribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016) pada pengujian multikolinearitas bertujuan untuk

mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent

atau variable bebas. Efek dari Multikolinearitas ini adalah menyebabkan tingginya

variabel pada sampel. Hal tersebut berarti standar error besar, akibatnya ketika koefisien

diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari t-tabel. Hal ini menunjukkan tidak adanya

hubungan linear antara variabel independen yang dipengaruhi dengan variabel

dependen.

Untuk menemukan terdapat atau tidaknya multikolinearitas pada model regresi dapat

diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation faktor (VIF). Nilai Tolerance

mengukur variabilitas dari variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh

variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi,

dikarenakan VIF = 1/tolerance, dan menunjukkan terdapat kolinearitas yang tinggi.

Nilai cut off yang digunakan adalah untuk nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF diatas

angka 10.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melakukan uji apakah pada sebuah model regresi terjadi

ketidaknyamanan varian dari residual dalam satu pengamatan ke pengamatan lainnya.

Apabila varian berbeda, disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui

61
ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model regresi linier berganda, yaitu dengan

melihat grafik scatterplot atau dari nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan

residual error yaitu ZPRED. Apabila tidak terdapat pola tertentu dan tidak menyebar

diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk model penelitian yang baik adalah yang tidak terdapat

heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

4. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2016) autokorelasi dapat muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lainnya. Permasalahan ini muncul

karena residual tidak bebas pada satu observasi ke observasi lainnya. Untuk model

regresi yang baik adalah pada model regresi yang bebas dari autokolerasi. Untuk

mendeteksi terdapat atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Run Test.

Run test merupakan bagian dari statistik non-parametik yang dapat digunakan

untuk melakukan pengujian, apakah antar residual terjadi korelasi yang tinggi. Apabila

antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, dapat dikatakan bahwa residual adalah

random atau acak. Dengan hipotesis sebagai dasar pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut (Ghozali, 2016):Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 5%

atau 0,05, maka untuk H0 ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti data residual

terjadi secara tidak acak (sistematis).Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 5%

atau 0,05, maka untuk H0 diterima dan Ha ditolak. Hal tersebut berarti data residual

terjadi secara acak (random).

3.9.Uji Hipotesis

62
Uji Hipotesisadalahkesimpulansementaraterhadapmasalah yang

masihbersifatdugaansementarakarenamasihharusdibuktikankebenarannya.

Hipotesisakanditolakjika salah, dan akanditerimajikabenar. Penolakan dan

penerimaanhipotesissangatbergantung pada hasilpenyelidikanterhadapfakta yang

sudahdikumpulkan. Uji hipotesisantaravariabel X1 (LingkunganSosial), X2 (Budaya),

X3 (Psikologis) dan Y (Keputusan Pembelian), denganmenggunakan uji

simultanataukeseluruhansebagaiberikut:

1. Uji F (Uji Simultan) Uji F digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari

pengaruh variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen.Uji

F dilaksanakan dengan langkah membandingkan dari Fhitung dan Ftabel. Nilai

Fhitung dapat dilihat dari hasil pengolahan data bagian ANOVA. Hipotesis

statistik yang diajukan, sebagai berikut:

H0 :β1 = β2 = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara X1 (Lingkungan

Sosial), X2 (Budaya), X3 (Psikologis) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

Ha : β1 & β2 ≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1

(Lingkungan Sosial), X2 (Budaya), X3 (Psikologis) terhadap Keputusan

Pembelian (Y).

Menentukan taraf nyata (signifikan) yang digunakan yaitu α= 0,05.

Nilai Fhitung dicari dengan rumus:

R = koefisien korelasi ganda

k = jumlah variabel independen

63
n = jumlah anggota sampel. Selanjutnya hasil hipotesis Fhitung dibandingkan

dengan Ftabel dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak,

Ha diterima Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, Ha ditolak.

2. Uji T (Uji Parsial)

Uji T digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen.Uji T dilaksanakan

dengan membandingkan nilai Thitung dengan nilai Ttabel.Nilai Thitung dapat

dilihat dari hasil pengolahan data Coefficients.

Taraf nyata yang digunakan adalah α = 0,05.

Nilai Thitung dicari dengan rumus:

r= nilai korelasi parsial

t= Statstik uji korelasi

n= jumlah sampel selanjutnya,

nilai Thitung dibandingkan dengan Ttabel dan ketentuannya sebagai berikut :

Jika Thitung> Ttabel, maka H0 ditolak, Ha diterima

Jika Thitung< Ttabel, maka H0 diterima, Ha ditolak

64
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Sampel Penelitian

4.1.1 Proses Pengumpulan Data Primer Penelitian

Dalampenelitianini data yang digunakanadalah data primer dan yang

dipakaisebagaiinstrumen adalah kuisioner yang dibagikankepadaseluruh total

sampelyakni 100. Penyebarankuisionerinidilakukan pada tanggal 11 September dan 12

November dilakukandengan mendatangisecaralangsungresponden (mahasiswa).

PengambilanKuisionersecaralangsungditerima 100 sesuaidengan data yang ada.

65
4.1.2 AnalisisPengembalianKuisioner

Tabel 4.1

Hasil Pengembalian

Jumlah
No Uraian Presentese
(Rangkap)
1. Kuisioner yang terdistribusi 100 100
2. Kuisioner yang di kembalikan 100 100

3. Kuisioner yang tidak di kembalikan 0 0

4.1.3 KarakteristikResponden

Tabel 4.2

Hasil Evaluasi Karakteristik Rersponden

Uraian JumlahResponden (Orang)

Laki – Laki 51
Perempuan 49
Total 100

Usia
17 – 21 Tahun 27
22 – 25 Tahun 45

66
25 Keatas 28

Total 100

Berdasarkan pada tablediatasditinjaudarijenis kelaminlaki-lakisebanyak 51orang

dan perempuan 49 orang.Ditinjau dariusia 17–21 tahunsebanyak 27 orang, 22 – 25

tahunsebanyak 45 orangdan 25 Keatas 28 orang.

4.2. StatistikDeskriptif

Digunakanuntukmemberikaninformasisecararinciterkaitdenganvariablepenelitianitudilih

atdari data maximum (max), minimum (min) dan nilai rata – rata

hasildaripenelitiandeskriptifinisebagaiberikut :

Tabel 4.3

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
FaktorLingkunganSosial 100 8,00 15,00 12,3200 1,80280
FaktorBudaya 100 6,00 15,00 11,3500 2,00189
FaktorPsikologi 100 9,00 15,00 13,3800 1,41977
Pengambilan Keputusan 100 7,00 15,00 11,5500 1,78871
Valid N (listwise) 100

Dilihatdarivariabel Lingkungansosial (X1) memilikinilai minimum8.00dan nilai

rata-rata 12,3200 dan maximum 15,00.Dilihat dari variable(X2)

atauFaktorBudayamemilikinilai minimum 6,00dan nilaimaximumnya 6,00 serta rata–

rata 11.35. Dilihatdarivariabel (X3) ataufaktorPsikologimemilikinilai minimum9,00dan

nilai maximum 15,00 dan rata–rata13,38. Dilihatdarivariabel (Y)

ataufaktorPengambilan Keputusan memilikinilai minimum 7.00 dan maximum 15,00

dan juga nilai rata – rata 11,55.

67
4.3 Uji Kualitas data

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitasdigunakanuntukdapatmengukursahatau valid tidaknyakuisioner.

Suatukuisioner yang dikatakan valid jikapertanyaan pada kuisioner yang

dilakukanakanmengungkapkansesuatu yang dapatdiukur. Kriteria yang

dipakaiuntukdapatmenyatakaninstrumen agar dapatdianggapdenganskor total

variabel.Dikatakan valid jikanilairhitung>darinilairtabel pada tarafsignifikan

0.05.diketahui Nilai rtabel 0,1966 dan yang dihitungdenganrumus df=n-2,100-2=98,

diketahui n jumlahsampel .

Tabel 4.4

Hasil Uji Validasi

Variabel ButirPertanyaa Rhitun


Rtabel Keterangan
n g
Pertanyaan 1 ,924** ,1966 Valid
FaktorLingkungansosial Pertanyaan 2 ,922** ,1966 Valid
(X1)
Pertanyaan 3 ,698** ,1966 Valid

Pertanyaan 1 ,840** ,1966 Valid


FaktorBudaya
Pertanyaan 2 ,836** ,1966 Valid
(X2)
Pertanyaan 3 ,772** ,1966 Valid

Pertanyaan 1 ,848** ,1966 Valid


FaktorPsikologi
Pertanyaan 2 ,886** ,1966 Valid
(X3)
Pertanyaan 3 ,815** ,1966 Valid

Pertanyaan 1 ,706** ,1966 Valid


Pengambilan Keputusan
Pertanyaan 2 ,729** ,1966 Valid
(Y)
Pertanyaan 3 ,770** ,1966 Valid

68
Berdasarkan pada tablediatasdisimpulkanbahwasemuabutirpernyataan yang

digunakandapatmengukurvariabel (X1) Lingkungan Sosial, (X2) FaktorBudaya, (X3)

FaktorPsikologi dan (Y) Pengambilan Keputusan bila mana

memenuhinilaisyaratvaliditaskarena di buktikandengannilairhitung yang

semuanyalebihbesardarirtablemakadikatakan valid.

4.3.2 Uji RealibilitasKuisioneknik yang digunakanuntukmengujirealibilitaskuisioner di

dalampenelitiandenganmenggunakanrumuscronbach’s Alpha,

yaknimembandingkannilai Alpha denganstandarnya,

Suatuvariabledikatakanreliablejikanilaicronbach Alpha lebihbesardari 0.60. hasil uji

relibilitasinidapatdilihat pada tabel.

Tabel 4.5

Hasil Uji Reabilitas

Variabel Cronbach’s Keterangan


Alpha
FaktorLingkunganSosial
,833 Reliabel
(X1)

FaktorBudaya (X2) ,786 Reliabel


FaktorPsikologi (X3) ,860 Reliabel

Pengambilankeputusan
,808 Reliabel
(Y)

Berdasarkan tabel diatas maka data yang digunakan reliaabel karena Cronbach’s

Alpha > 0,60

4.4 Uji AsumsiKlasik

69
4.4.1 Uji Normalitas

Bertujuanuntukmengujiapakah di dalam model regresi,

variableterkaitdarivariablebebasmempunyaidistribusi normal atautidak.Ujinormalitas di

dalampenelitianinimenggunakan uji model regresi Normal P-plot. Data akandikatakan

normal jikakeseluruhan garis mengikuti garis diagonal.

Gambar 4.1

Normal P – P Plot of Regression Standardized Residul Dependent Variable:

Pengambilan Keputusan

Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal.Karena penyebaran titik-titik searah dengan garis diagonal.

Dalam uji normalitas juga penelitimenggunakan uji kolmogrov-smirnov. Suatu data

dikatakanberidistribusi normal apabilanilaisignifikansilebihbesardari 0,05.

Hasilnyadapatdilihat pada tabel berikutini :

70
Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100
Normal Mean ,0000000
Parametersa,b Std. Deviation 1,08465373
Most Absolute ,095
Extreme Positive ,089
Differences Negative -,095
Kolmogorov-Smirnov Z ,951
Asymp. Sig. (2-tailed) ,326

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Olah data SPSS,2022

Berdasarkan data diatasdilihatbahwanilaiAsymp.Sig. (2 – tailed) > 0.05

makadapatdisimpulkanbahwa data residulberdistribusisecara normal.

4.4.2 Uji Multikolineritas

Bertujuanuntukdapatmengetahuiapakahdalamsuatu model

regresiditemukankolerasiantarvariabelbebas.Modelregresi yang

baikbagusnyatidakterjadikolerasiantarvariabelbebas.Untukmembuktikannyamakadapatd

71
ilihatdarinilaivarians inflation faktor (VIF) dan nilaitolerence.

Apabilanilaitolerancekurangdari 0,10 dan nilai VIF lebihdari 10

makaterjadimultikolineritas.

Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolineritas

Coefficientsa
Standardize
Unstandardize Collinearity
d
d Coefficients Statistics
Model Coefficients t Sig.
Std. Toleranc
B Beta VIF
Error e
2,802 1,079 2,59 ,
(Constant)
8 011
,249 ,081 ,251 3,05 , ,569 1,758
FaktorLingkunganSosi 9 003
al
1
,580 ,078 ,650 7,46 , ,506 1,976
FaktorBudaya
8 000
-,068 ,103 -,054 -,660 , ,573 1,746
FaktorPsikologi 511

a. Dependent Variable: PengambilanKeputusan

Berdasarkantabel di atasmakadapatdilihatbahwatidakadavariabel independent yang

memilikinilaitolerancekurangdari 0,10 dan nilai VIF lebihdari 10

sehinggadapatdisimpulkanbahwatidakterjadiMultikolineritas di antaravariabel

independent maka model regresilayakuntuk digunakan .

4.4.3 Uji Heteroskedesitas

72
Uji inidilakukanuntukdapatmengetahuiapakahada model

regresiiniterjadiketidaksamaanvariansdanresidusatupengamatankepengamatan yang

lain. Jika diantaravariansdariresidupengamatansatukepengamatan lain

berbedaberartiadagejalaHeteroskedesitas.

NamunapabilatetapmakadisebutHomoskedesitas.

Berdasarkan gambardiatasdapatdisimpulkanbahwa model regresi yang digunakan pada

penelitiannyatidakterjadiHeteroskedesitas,Karena semuanya menyebar diatas dan

dibawah angka O pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedesitas yaituapabilatidakadapola yang jelas, sertatitik-titikmenyebar di atas

dan di bawahangka 0 pada sumbu Y.

4.5 PengujianHipotesis

Merujuk pada pengujianhipotesisbilamana

untukmengetahuiapakahadanyapengaruh variable FaktorLingkunganSosial (X1),

73
FaktorBudaya (X2), dan FaktorPsikologi (X3) terhadapPengambilan Keputusan

makaakandilakukanRegresi Linear berganda. Hasil pengujian yang

diperolehsebagaiberikut:

4.5.1`Uji KoefisienDeterminasi(R2)

Uji KoefisienDeterminasidigunakanuntukmengukurseberapajauhkemampuan

variable independent dalammenerangkan variable dependent. Hasil uji inidapatdilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.8Hasil Uji KoefesienDeterminasi (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
a
1 ,795 ,632 ,621 1,10147
a. Predictors: (Constant), FaktorPsikologi,
FaktorLingkunganSosial, FaktorBudaya
b. Dependent Variable: PengambilanKeputusan

Berdasarkan pada tabel di atasdapatdilihatbahwanilaiKoefisienDeterminasi

(Ajusdet R Square) sebesar 0, 621

sehinggadapatdisimpulkanbahwapengaruhVariabelFaktorLingkunganSosial(X1),

FaktorBudaya (X2), dan FaktorPsikologi (X3) terhadapPengambilankeputusan (Y)

berpengaruhsebesar 62,1%. Dipengaruhivariabel lain seperti harga dan kelengkapan

produk dimana harga yang lebih murah atau bahkan diberi diskon, serta memiliki

tambahan-tambahan pada produknya sendiri akan menyebabkan konsumen memutuskan

untuk membeli suatu produk.

4.5.2` Uji Simultanatau Uji F

74
Uji F menunjukanapakahsemua variable independent yang dimasukandalam

model RegresiBergandaberpengaruhsecarabersamaanterhadap variable dependent. Hasil

Uji F.

Tabel 4.9

Hasil Uji Simultanatau Uji F

ANOVAa
Sum of
Model Df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 200,279 3 66,760 55,026 ,000b
1 Residual 116,471 96 1,213
Total 316,750 99
a. Dependent Variable: PengambilanKeputusan
b. Predictors: (Constant), FaktorPsikologi, FaktorLingkunganSosial, FaktorBudaya
Berdasarkan pada tabel diatasdapatdilihatnilaisignifikansi 0,000 lebihkecildari

pada 0,05 untukitudapatdikatakanbahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Selainmelihat

pada nilaisignifikansi Uji F juga sekaligusmembandingkannilai F hitungdengan F tabel.

Tabeldiatasmenunjukannilai F hitungsebesar 55,026 dan F tabel pada tarafsignifikasi

5% denganderajatbebasdfl=k-1=4-1=3 dan df2=n-k=100-4=96 di dapatkannilai F

tabelsebesar2,70karenanilai 55, 026 Lebihbesardari 2,70 Makadapatdisimpulkan H0

ditolak dan Ha diterima.Dengandemikianmakadapatdikatakanbahwakeseluruhan

variable berpengaruhsecarabersama-samaatausignifikanterhadap variable Dependent.

75
4.5.3 Uji Parsialatau Uji T

Uji T akanmenunjukanseberapajauh variable independent secaraParsialatau

individual dalammenerangkanvariasinnyadengan dependent.Apabilanilaisignifikansi<

0,05 maka H0 akan di tolak dan Ha diterima. Uji ini juga dilakukandengancara lain

yaknimembandingkannilai T hitung dan T tabel pada tarafsignifikansi 5% dengan

df=100-3-1=96, sehingga di dapatnilai T tabelsebesar 1.660apabilanilai T

hitunglebihbesardari T tabelmaka H0 ditolak dan ha diterima. Hasil Uji t dapatdilihat

pada tabelberikut :

Tabel 4.10

Hasil Uji Parsialatau Uji T

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 2,802 1,079 2,598 ,011
FaktorLingkunganSosi
,249 ,081 ,251 3,059 ,003
1 al
FaktorBudaya ,580 ,078 ,650 7,468 ,000
FaktorPsikologi -,068 ,103 -,054 -,660 ,511
a. Dependent Variable: PengambilanKeputusan

1. Hasil Uji hipotesis pertama (H1)

Berdasarkan pada tabel di atas maka diketahui bahwa variable Faktor

Lingkungan Sosial memiliki nilai signifikan 0,003 <0,05. Nilai T hitung sebesar

3,059 > t tabel 1.660demikian untuk hipotesis pertama diterima, Hal ini

76
menandakan bahwa Faktor Lingkungan Sosial berpengaruh positifdan signifikan

terhadap Pengambilan Keputusan maka Ha diterima.

2. Hasil Uji hipotesis kedua (H2)

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa variable Faktor Budaya

memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai T hitung sebesar 7,468 > T

tabel 1.660 dengan demikian untuk hipotesis kedua diterima, Hal ini

menandakan bahwa Faktor Budaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Pengambilan Keputusan maka Ha diterima

3. Hasil Uji ketiga (H3)

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa variable Faktor Psikologi

memiliki nilai signifikansi0.511 > 0.05 nilai T hitung sebesar0,660< T tabel

1.660 dengan demikian untuk hipotesis kedua ditolak , Hal ini menandakan

bahwa Faktor Psikologi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

Pengambilan keputusan.

4.6 AnalisisRegresi Linear Berganda

Analisisinidigunakanuntukmelihatpengaruhdari variable independent

yakniFaktorLingkunganSosial (X1), FaktorBudaya (X2), FaktorPsikologi (X3),

terhadapPengambilan Keputusan (Y).

Tabel 4.11

Hasil Uji RegresiBerganda

77
Coefficientsa

Unstandardized Standardize t Sig.


Coefficients d
Model Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 2,802 1,079 2,598 ,011
FaktorLingkunganSosi ,249 ,081 ,251 3,059 ,003
1 al
FaktorBudaya ,580 ,078 ,650 7,468 ,000
FaktorPsikologi -,068 ,103 -,054 -,660 ,511
a. Dependent Variable: PengambilanKeputusan

Berdasarkan padatabel diatas, dapatterlihat dan

mengandungmaknabahwanilaiKonstantasebesar 2,802 Menunjukanjika variabel

FaktorLingkunganSosial, faktor Budaya, FaktorPsikologi,

memilikinilainolmakaPengambilan Keputusan meningkatsebesar 2,802.

KoefisienRegresi variable FaktorLingkunganSosialsebesar0,249 Yangmemiliki

arti bahwajika variable FaktorLingkunganSosialbertambahsatusatuanmaka variable

Pengambilan Keputusan akanmeningkatsebesar 0,249 variable lain akandianggap

konstan.

KoefisienRegresi variable FaktorBudayasebesar 0,580 Yang memiliki arti

bahwajika variabel FaktorBudayabertambahsatusatuanmaka variable Pengambilan

Keputusan akanmeningkatsebesar 0,580 variable lain akandianggap konstan.

KoefisienRegresi variable FaktorPsikologisebesar – 0,068 Yang memiliki arti

bahwajika variable FaktorPsikologibertambahsatusatuanmaka variable Pengambilan

Keputusan akanmeningkatsebesar - 0,068 variable lain akandiangkatkonstan.

78
4.7 Pembahasan

4.7.1 Faktor Lingkungan Sosial yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Pada

Pasar Modern

Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama membuktikan bahwa faktor lingkungan

sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli pada pasar

modern. Hasil penelitianmenunjukkanbahwavariable faktor lingkungan sosial

diperolehnilai t hitungsebesar 3,059dengan nilaisignifikansisebesar 0,003 lebihkecildari

0,05 (0,003<0,05), dan koefisienregresimempunyainilaipositifsebesar 0,249

makapenelitianiniberhasilmembuktikanhipotesispertamayangmenyatakanbahwaFaktor

Lingkungan Sosial punya pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli

pada pasar modern. Pengaruhlingkungansosial ada yang diterimasecaralangsung dan

ada yang tidaklangsung.Pengaruhlangsungsepertidalamkehidupansehari-hari,

sepertikeluarga, teman-teman, dan sebagainya.LingkunganSosialinilah yang

akanmenjadiacuanataureferensibagi para

mahasiswahinggakemudianmengarahkankemanamerekaakanmelakukanpembelian.Kons

umenadalahmahluksosial, yaitumahluk yang hidupbersamadengan orang lain,

berinteraksidengansesamanya.Orang-orang sekelilinginilah yang

disebutsebagailingkunganSosialkonsumen. Konsumensalingberinteraksisatusama lain,

salingmempengaruhidalammembentukperilaku, kebiasaan, sikap, kepercayaan, nilai-

nilai yang dianggappenting. Dalam hal ini responden, yaitu mahasiswa fakultas

ekonomi di Universitas kristen Indonesia Maluku

sekaligussebagaikonsumenmemutuskanmelakukanpembelian pada pasar modern

79
karenaadanyatestimonipositif yang disampaikan dari keluargamaupun teman pelajar,

dan sebagainya.

4.7.2 Faktor Budaya yang Mempengaruhi Keputusan Membeli pada Pasar

Modern

Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua membuktikan bahwa faktor budaya

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli pada pasar modern hal

ini dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar7,468 dan nilai signifikansi sebesar 0,000

lebihkecildari 0,05 (0,003<0,05), dan koefisienregresimempunyainilaipositifsebesar

0,580maka penelitianiniberhasilmembuktikanhipotesis kedua yang menyatakanbahwa

faktor budaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli pada

pasar modern.J. Setiadi, (2008: 333) menyatakan bahwa

budayaadalahseperangkatpolaperilaku yang

secarasocialdialirkansecarasimbolismelaluibahasadan cara-cara lain

kepadaanggotadarimasyarakattertentu.Sedangkan menurut Leon Schiffman dan Leslie

Lazar Kanuk(2008: 356) menyatakan bahwa budayasebagaikeseluruhankepercayaan,

nilai-nilai, dan kebisaanyangdipelajari yang membantumengarahkanperilakukonsumen

para anggotamasyarakattertentu. Dalam hal ini budaya atau tradisi yang ada pada pasar

modern seperti, cara karyawan menyambut para pelanggan yang berkunjung dengan

ucapan atautata krama yang baik membuat para pelanggan atau konsumen yang datang

merasa nyaman, hal ini menjadi nilai lebih dalam pasar modern untuk menarik

pelanggan atau konsumen melakukan pembelian di pasar modern.

4.7.3 Faktor Psikologi yang Mempengaruhi Keputusan Membeli pada Pasar

Modern

80
Hipotesis ketiga ini menyatakan bahwa faktor psikologi terdapat pengaruh negatif

dan tidak signifikan dilihat dari nilai t hitung sebesar -0,660dengan nilai signifikansi

sebesar-0.511 > 0.05lebih besar dari 0,05 (-0,511>0,05), dengan nilai koefisien regresi

sebesar -0,068, maka penelitian ini membuktikan bahwa secara parsial faktor psikologi

berpengaruh negatif dan tidak signifikan. FaktorPsikologisadalah salah satufaktor yang

timbuldaridalamdirikonsumen yang sangatmempengaruhikeputusan

membeli.Faktorpsikologismenentukanbagaimanaindividumenerima dan

berinteraksidenganlingkungannya dan pengaruh pada keputusan yang

diambilkonsumen, semakintinggifaktorpsikologis yang diambil oleh

konsumenmakasemakintinggi pula keputusan

membeli.Faktorpsikologismencangkuppersepsi, motivasi, pembelajaran, dan sikap.

Dalam hal ini faktor psikologis berpengaruh negatif terhadap keputusan membeli di

pasar modern artinya faktor psikologi secara parsial tidak mempengaruhi keputusan

membeli pada pasar modern karena faktor psikologi tidak terlalu dominan

mempengaruhi keputusan pembelian. Seorang konsumen mengambil keputusan untuk

membeli di pasar modern tidak harus adanya motivasi atau persepsi dari pribadinya

sendiri melainkan seorang konsumen melakukan pembelian untuk sekedar berbelanja

saja. Hal ini didukung oleh teori Kotler dan Armstrong (1996) yang mengemukakan

bahwa ada dua faktor yang mendasari terjadinya pengaruh perilaku konsumen, yaitu

faktor eksternalmerupakanfaktor yang meliputipengaruhkeluarga, kelassosial,

kebudayaan, marketing strategy, dan

kelompokreferensi.Kelompokreferensimerupakankelompok yang

memilikipengaruhlangsungmaupuntidaklangsung pada sikap dan

81
perilakukonsumen.Kelompokreferensimempengaruhiperilakuseseorangdalampembelian

dan seringdijadikanpedoman oleh konsumendalambertingkahlaku. Dan faktor internal.

Faktor-faktor yang termasukdalamfaktorinternaladalahmotivasi, persepsi, sikap,

gayahidup, kepribadian dan belajar.

Belajarmenggambarkanperubahandalamperilakuseseorangindividu yang

bersumberdaripengalaman.Seringkaliperilakumanusiadiperolehdarimempelajarisesuatu.

4.7.4 Faktor Lingkungan Sosial, Budaya, dan Psikologi yang Mempengaruhi

Keputusan Membeli pada Pasar Modern

Hasil penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa semua variabel independen,

yaitu faktor lingkungan sosial, budaya, dan psikologi secara simultan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan membeli pada pasar modern. Hal ini dapat

dilihat dari nilai uji F hitung sebesar 55,026 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.

Oleh karenanilaisignifikansilebihkecildari 0,05 (0,000<0,05),

makapenelitianiniberhasilmembuktikan bahwa secara simultan atau secara bersama-

sama seluruh variabel independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

dependen sebesar 68%. Semakin besar tingkat pengaruh positif yang terjadi maka

semakin besar keputusan membeli pada pasar modern.

82
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitian dan pembahasan, makadapat di

ambilbeberapakesimpulansepertiberikut :

1) Dalampenelitianiniterdapatpengaruhpositif dan

signifikanfaktorlingkungansosialterhadapkeputusanmembeli pada pasar modern.

Hal inidibuktikandenganmelihatnilai t hitungsebesar3,059> t tabel 1.660, nilai

83
signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05 (0,003<0,05), dan koefisien regresi

mempunyai nilai positifsebesar 0,249.

2) Dalampenelitianiniterdapatpengaruhpositif dan

signifikanFaktorBudayaterhadapkeputusanmembeli pada pasar modern. Hal

inidibuktikandenganmelihatnilai t hitungsebesar7,468 > t tabel 1.660 dan nilai

signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,003<0,05), dan koefisien regresi

mempunyai nilai positif sebesar 0,580.

3) Dalampenelitianinifaktorpsikologisecaraparsialtidak punya

pengaruhterhadapkeputusanmembeli pada pasar modern. Hal

inidibuktikandenganmelihatnilai t hitungsebesar -0,660 dengan nilai signifikansi

sebesar -0.511>0.05lebih besar dari 0,05 (-0,511>0,05), dengan nilai

koefisien regresi sebesar -0,068.

4) Dalampenelitianinisecarasimultanfactorlingkungan sosial, faktorbudaya, dan

faktorpsikologiberpengaruhpositif dan signifikanterhadapkeputusanmembeli pada

pasar modern. Hal inidibuktikandenganmelihatnilai f hitungsebesar55,026< f tabel

2,70 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Hasil uji R pada penelitianinidiperolehnilaisebesar

0,621halinimenunjukkanbahwakeputusanmembeli di pengaruhi oleh

FaktorLingkungan Sosial, FaktorBudaya, dan FaktorPsikologisebesar 62,1%.

5.2 Saran

Berdasarkanhasilpenelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperolehmaka

saran yang dapatdiberikansebagaiberikut :

84
1. Ada baiknyauntukpenelitian yang sejenisselanjutnyamengambilsubjekpenelitian

yang berbedadarifaktor-faktor yang mempengaruhikeputusanmembeli pada

pasar modern. Hal inipenting agar dapatdiketahuiadanyaperbedaan di

setiapfaseperkembangan pasar modern.

2. Untukpenelitiselanjutnyadisarankanuntukmempertimbangkandengancermatuntu

kmeneruskanpenelitianini.

Mengingathasilregresifaktorpsikologitidakdominanmempengaruhikeputusanme

mbeli di pasar modern.

3. Hasil penelitianinidiharapkandapatmenambah

wawasanpengetahuanterkaitdengan pasar modern sertafaktor-faktor yang

mempengaruhikeputusanmembeli di pasar modern. Khusunya yang

inginmengetahuilebihdalamtentangfaktor-faktor yang

mempengaruhikeputusanmembeli di pasar modern,

makadariituperluadanyamodifikasi variable-

variabelindependenbaikmenambahvariableataumemperluas data yang sudahada,

sehinggaakanlebihobjektif dan bervariasidalammelakukanpenelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Almazeina, Rizky. 2017. Pengaruh Keberadaan Pasar Modern Supermarket Superindo


Jalan Urip Sumoharjo Terhadap Pasar Demangan Di Kota
Yogyakarta.Yogyakarta: SkripsiTidak Diterbitkan.

85
Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung:
Penerbit Refika Aditama.

Basu Swastha. 2007. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty Offset, Yogyakarta

Engel. 1995.PerilakuKonsumen.Jakarta.Bina Rupa Aksara.

Eis Al Masitoh. 2013.Upaya Menjaga Eksistensi Pasar Tradisional: StudiRevitalisasi


Pasar Piyungan Bantul, Jurnal PMI Vol. X. No.

Fitri Yuliani, Nelpa. 2013. Hubungan Antara Lingkungan Sosial dengan Motivasi
Belajarsantri di Pesantren madinatul Ilmi Islamiyah, FIP Universitas Negeri
Padang, Vol. 1, No. 2.

Fuad, M, dkk. 2006. Pengantar Bisnis. Cetakan Kelima. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.

Griffin. 2005.Customer Loyalty, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Gilbert, David. 2003. Retail Marketing Management, Second Edition, Prentice Hall.

Hendri, Ma’ruf. 2005. Pemasaran Ritel, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Irianto, Irwan dwi. 2006. Gaya Hidup Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa
Timur.UPN’’Veteran” Jawa Timur: jurnal Ilmu-ilmu sosial, Vol. 6 No. 2.

Kotler, K. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi ketiga belas. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi 12, PT Indeks., New Jersey.

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga

Masni, Yeni. 2014. Analisis Preferensi Konsumen Dalam Berbelanja Di Pasar


Tradisional Dan Pasar Modern Di Kota Makassar. Skripsi: Universitas
Hasanudin.

Malano, Herman. 2011. Selamatkan Pasar Tradisional.Jakarta : PT Gramedia Pustaka


Umana.
Multifiah, Titik. 2002. Perilaku Konsumen, Sebuah Pengantar. Malang (ID): PPS
Universitas Brawijaya.

Mursid, M. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Bumi aksara

Peter, J Paul and Jerry C Olson.2013. Perilaku Konsumen dan Strategi


Pemasaran.Terjemahan oleh Diah Tantri Dwiandani Edisi Kesembilan Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.

86
Prasetijo, Ristiyanti dan Ihalau,John J.O.I. 2004. Perilaku Konsumen, Yogyakarta:
Andi.

Philip. 2011. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan,


Implementasi dan Pengendalian. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Sangadji, Etta Mamang dan sopiah. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis
Disertai Himpunan Jurnal Penelitian, Yogyakarta: c.v Andi Offset.

Setiadi , Nugroho. 2010. Perilaku Konsumen: Persektif Kontemporer Pada


Motif,Tujuan, Dan Kenginan Konsumen. Edisi Revisi. Kencana Prenada Media
Group. Jakarta.

Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya. Jakarta:


Penerbit Ghalia Indonesia.

Raharjo. Reza Haditya. 2015. Analisis Pengaruh Keberadaan MinimarketModern


Terhadap Kelangsungan Usaha Toko Kelontong Di Sekitarnya (Studi Kasus
Kawasan Semarang Barat,Banyumanik, Pendurungan Kota Semarang).

Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalau, Perilaku Konsumen (Yogyakarta: Andi,
2004), hlm.184.

Schiffman, Leon dan Lazar Kanuk, Leslie. 2008. Perilaku konsumen edisi ketujuh,
Jakarta:PT.Indeks.
Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya. Jakarta:
Penerbit Ghalia Indonesia.

Setiadi, Nugroho. J. 2008. Perilaku Konsunen Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi
dan Penelitian Pemasaran.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Setiadi, Nugroho.J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi Untuk


Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Kencana.

Stijanto. 2007. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.


Sugihartati, Rahma. 2010. Membaca, Gaya Hidup, Dan Kapitalisme, Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Schiffman, Leon dan Lazar Kanuk, Leslie. 2008. Perilaku konsumen edisi ketujuh,
Jakarta: PT.Indeks.

Salim karrtono. 2007. 5 Jurus Berbisnis Retail di Modern Market,Tangerang:


TransMedia Pustaka,

87
Tamara, Riana Monalisa. 2016. Peranan Lingkungan Sosial Terhadap Pembentukan
Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik Di SMA Negeri Kabupaten Cianjur.
Jurnal Pendidikan Geografi, vol.16, No. 1.

Online.https://www.egindo.co/bentuk-dan-ciri-ciri-gaya-hidup-masyarakat-moderen/.
diakses tangga 02 juli 2020.

Online. https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_sosial. diakses tanggal 02 juli 2020.

Online , https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya .diakses tanggal 02 juli 2020

Online.https://www.hestanto.web.id/keputusan-pembelian/. diakses tanggal 02 juli 2020

Online.http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-pasar-modern-dan-ciri-
cirinya.html. diakses tanggal 02 juli 2020.
Online.https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-pasar.html. diakses tangga
02 juli 2020

Online, https://media.neliti.com/media/ -pengaruh-psikologi-konsumen-terhadap.


diakses tangga 28 juli 2020.

Online, https://beritabeta.com/news/amboina/merebut-pasar-kota-ambon-indomart-vs-
alfamidi/. diakses tanggal 28 juli 2020.
Online,http://bisniskeuangan.kompas.com. diakses pada tanggal 28 juli 2020.

Online, https://money.kompas.com/read/.diakses pada tanggal 28 juli 2020.

Online, (https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-ritel-retail-fungsi-fungsi-ritel-
pengecer/.diakses pada tanggal 18 Oktober 2020.

Online, http://ciputrauceo.net/blog/2015/6/11/perilaku-konsumen.diakses pada tanggal


18 Oktober 2020.

LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN

88
I. Identitas Responden
Jenis Kelamin : ............................................................
Umur : ............................................................
Pekerjaan : ............................................................
Alamat : ............................................................
II. Petunjuk Pengisian Kuisioner
Saudara/Saudari diminta untuk memberikan penilaian sesuai dengan pengalaman
anda sebagai konsumen yang berbelanja di pasar moderen (Alfamidi dan
Indomaret) dengan memberikan tanda (√/x) pada jawaban yang tersedia.
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

III. Pertanyaan

NO PERTANYAAN KATEGORI JAWABAN


I Faktor Lingkungan Sosial SS S N TS STS
Saya memilih berbelanja di pasar
1. moderen karena opini dari teman.
         
Saya memilih berbelanja di pasar
2. moderen karena mengikuti kebiasaan
keluarga.          
Saya memilih berbelanja di pasar
moderen karena suasana berbelanja
3.
di pasar moderen lebih aman dan
nyaman.          
II Faktor Budaya SS S N TS STS
4. Saya memilih berbelanja di pasar
moderen karena tata tempat yang
rapih sehingga konsumen atau

89
pembeli dapat dengan mudah
menemukan barang yang akan
dibelinya
Saya memilih berbelanja di pasar
moderen karena produk-produk yang
5.
ditawarkan telah dikemas dan
dilengkapi dengan label harga.
Saya memilih berbelanja di pasar
moderen karena berbelanja di pasar
6.
moderen jenis produknya lebih
banyak variannya.
III. Faktor Psikologi SS S N TS STS
Saya memilih berbelanja di pasar
7. moderen karena merasa puas jika
berbelanja di pasar moderen.
Saya memilih berbelanja di pasar
moderen karena merasa percaya diri
8.
dengan memakai produk yang dibeli
di pasar moderen.
Saya memilih berbelanja di pasar
moderen karena barang yang dijual
9. beraneka ragam dan biasanya
memiliki kualitas yang baik sehingga
memiliki daya tarik konsumen.
IV. Pengambilan Keputusan (Y) SS S N TS STS
Saya memilih berbelanja di pasar
10. moderen karena kebutuhan terhadap
produk yang dijual.
Saya memilih berbelanja di pasar
11. moderen karena pencarian informasi
terhadap produk,
Saya memilih berbelanja di pasar
12. moderen karena keputusan untuk
memilih produk.

90
LAMPIRAN 2:

TABULASI DATA PENELITIAN

FAKT FAKTOR
FAKTOR FAKTOR
TOT OR TOT TOT PENGAMBIL
LINGKUNG RE PSIKOLO RE TOTAL
AL RES BUDA AL AL AN
RES AN S GI S Y
X1 YA X2 X3 KEPUTUSAN
SOSIAL (X1) (X3)
(X2) (Y)
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 4 4 5 13 1 4 5 5 14 1 5 5 5 15 1 5 5 5 15
2 4 4 4 12 2 3 4 3 10 2 4 4 4 12 2 4 5 2 11
3 4 4 5 13 3 4 4 4 12 3 4 4 5 13 3 5 4 4 13
4 4 4 3 11 4 3 5 1 9 4 4 4 5 13 4 5 4 3 12
5 4 5 4 13 5 4 4 2 10 5 5 5 4 14 5 4 4 3 11
6 4 4 4 12 6 4 4 3 11 6 4 4 4 12 6 4 4 4 12
7 4 4 4 12 7 4 4 4 12 7 4 4 4 12 7 5 4 4 13
8 4 4 5 13 8 4 4 3 11 8 5 5 5 15 8 4 4 3 11
9 2 2 4 8 9 4 4 3 11 9 4 4 4 12 9 4 3 4 11
10 4 4 4 12 10 4 4 3 11 10 4 4 5 13 10 5 4 3 12
11 4 4 4 12 11 4 4 2 10 11 4 4 4 12 11 4 4 3 11
12 2 2 4 8 12 2 3 2 7 12 4 5 3 12 12 4 3 1 8
13 4 4 4 12 13 4 4 4 12 13 5 5 5 15 13 4 4 4 12

89
1
14 3 4 4 11 14 5 5 2 12 14 5 4 4 13 14 3 4 2 9
15 3 4 3 10 15 3 3 2 8 15 4 4 4 12 15 4 4 2 10
16 4 4 4 12 16 4 4 3 11 16 4 4 4 12 16 4 5 4 13
17 4 5 5 14 17 4 4 4 12 17 5 5 5 15 17 5 4 4 13
18 4 4 4 12 18 4 5 4 13 18 4 4 4 12 18 4 4 3 11
19 3 4 4 11 19 4 4 3 11 19 4 5 5 14 19 4 3 4 11
20 4 4 4 12 20 4 4 4 12 20 5 5 4 14 20 4 4 4 12
21 5 5 4 14 21 5 5 4 14 21 5 5 5 15 21 5 5 4 14
22 3 4 4 11 22 4 4 2 10 22 4 4 4 12 22 4 4 2 10
23 4 4 4 12 23 5 5 5 15 23 5 5 5 15 23 5 5 4 14
24 4 4 4 12 24 4 5 4 13 24 5 5 5 15 24 4 4 4 12
25 4 4 4 12 25 4 3 4 11 25 4 4 4 12 25 4 4 4 12
26 4 3 4 11 26 4 4 2 10 26 5 4 4 13 26 4 3 3 10
27 5 5 5 15 27 4 4 4 12 27 4 4 4 12 27 4 4 5 13
28 5 5 5 15 28 5 5 4 14 28 5 5 5 15 28 5 5 4 14
29 5 5 5 15 29 5 5 4 14 29 5 5 5 15 29 5 5 4 14
30 4 4 5 13 30 5 5 4 14 30 5 5 5 15 30 5 4 4 13
31 2 2 4 8 31 3 2 2 7 31 4 3 4 11 31 4 3 1 8
32 4 3 4 11 32 4 4 2 10 32 4 4 4 12 32 4 3 2 9
33 5 5 4 14 33 4 4 4 12 33 5 5 5 15 33 5 4 2 11
34 5 5 4 14 34 4 4 3 11 34 5 5 4 14 34 4 4 3 11
35 4 4 4 12 35 4 5 4 13 35 4 4 5 13 35 5 4 3 12

9090
2
36 4 4 4 12 36 4 5 4 13 36 5 5 5 15 36 3 5 4 12
37 4 4 4 12 37 4 4 3 11 37 4 4 4 12 37 2 4 3 9
38 4 4 4 12 38 4 3 2 9 38 5 5 5 15 38 2 3 3 8
39 4 4 4 12 39 4 4 3 11 39 4 4 4 12 39 2 4 4 10
40 5 5 5 15 40 4 4 4 12 40 5 4 4 13 40 5 4 4 13
41 5 4 4 13 41 5 5 4 14 41 5 5 5 15 41 5 4 4 13
42 4 4 4 12 42 4 4 2 10 42 4 5 5 14 42 5 5 3 13
43 5 5 5 15 43 4 4 2 10 43 5 5 5 15 43 4 4 3 11
44 5 5 5 15 44 5 5 2 12 44 5 5 5 15 44 5 5 2 12
45 3 3 3 9 45 2 2 2 6 45 4 4 3 11 45 3 3 1 7
46 4 5 5 14 46 5 5 5 15 46 5 5 5 15 46 5 5 5 15
47 5 5 5 15 47 4 4 4 12 47 4 5 5 14 47 4 4 4 12
48 5 5 5 15 48 4 4 4 12 48 4 4 4 12 48 3 4 4 11
49 5 5 5 15 49 4 4 4 12 49 4 4 5 13 49 5 5 3 13
50 5 5 5 15 50 5 5 3 13 50 5 4 5 14 50 4 4 4 12
51 4 4 4 12 51 4 5 4 13 51 4 4 4 12 51 4 4 3 11
52 3 4 4 11 52 4 4 3 11 52 4 5 5 14 52 4 3 4 11
53 4 4 4 12 53 4 4 4 12 53 5 5 4 14 53 4 4 4 12
54 5 5 4 14 54 5 5 4 14 54 5 5 5 15 54 5 5 4 14
55 4 4 5 13 55 4 5 5 14 55 5 5 5 15 55 5 5 5 15
56 4 4 4 12 56 3 4 3 10 56 4 4 4 12 56 4 5 2 11
57 4 4 5 13 57 4 4 4 12 57 4 4 5 13 57 5 4 4 13

91
3
58 4 4 3 11 58 3 5 1 9 58 4 4 5 13 58 5 4 3 12
59 4 5 4 13 59 4 4 2 10 59 5 5 4 14 59 4 4 3 11
60 4 4 4 12 60 4 4 3 11 60 4 4 4 12 60 4 4 4 12
61 4 4 4 12 61 4 4 4 12 61 4 4 4 12 61 5 4 4 13
62 4 4 5 13 62 4 4 3 11 62 5 5 5 15 62 4 4 3 11
63 2 2 4 8 63 4 4 3 11 63 4 4 4 12 63 4 3 4 11
64 4 4 4 12 64 4 4 3 11 64 4 4 5 13 64 5 4 3 12
65 4 4 4 12 65 4 4 2 10 65 4 4 4 12 65 4 4 3 11
66 2 2 4 8 66 2 3 2 7 66 4 5 3 12 66 4 3 1 8
67 4 4 4 12 67 4 4 4 12 67 5 5 5 15 67 4 4 4 12
68 3 4 4 11 68 5 5 2 12 68 5 4 4 13 68 3 4 2 9
69 3 4 3 10 69 3 3 2 8 69 4 4 4 12 69 4 4 2 10
70 4 4 4 12 70 4 4 3 11 70 4 4 4 12 70 4 5 4 13
71 4 5 5 14 71 4 4 4 12 71 5 5 5 15 71 5 4 4 13
72 4 4 4 12 72 4 5 4 13 72 4 4 4 12 72 4 4 3 11
73 3 4 4 11 73 4 4 3 11 73 4 5 5 14 73 4 3 4 11
74 4 4 4 12 74 4 4 4 12 74 5 5 4 14 74 4 4 4 12
75 5 5 4 14 75 5 5 4 14 75 5 5 5 15 75 5 5 4 14
76 3 4 4 11 76 4 4 2 10 76 4 4 4 12 76 4 4 2 10
77 4 4 4 12 77 5 5 5 15 77 5 5 5 15 77 5 5 4 14
78 4 4 4 12 78 4 5 4 13 78 5 5 5 15 78 4 4 4 12
79 4 4 4 12 79 4 3 4 11 79 4 4 4 12 79 4 4 4 12

92
4
80 4 3 4 11 80 4 4 2 10 80 5 4 4 13 80 4 3 3 10
81 5 5 5 15 81 4 4 4 12 81 4 4 4 12 81 4 4 5 13
82 5 5 5 15 82 5 5 4 14 82 5 5 5 15 82 5 5 4 14
83 5 5 5 15 83 5 5 4 14 83 5 5 5 15 83 5 5 4 14
84 4 4 5 13 84 5 5 4 14 84 5 5 5 15 84 5 4 4 13
85 2 2 4 8 85 3 2 2 7 85 4 3 4 11 85 4 3 1 8
86 4 3 4 11 86 4 4 2 10 86 4 4 4 12 86 4 3 2 9
87 5 5 4 14 87 4 4 4 12 87 5 5 5 15 87 5 4 2 11
88 5 5 4 14 88 4 4 3 11 88 5 5 4 14 88 4 4 3 11
89 4 4 4 12 89 4 5 4 13 89 4 4 5 13 89 5 4 3 12
90 4 4 4 12 90 4 5 4 13 90 5 5 5 15 90 3 5 4 12
91 4 4 4 12 91 4 4 3 11 91 4 4 4 12 91 2 4 3 9
92 4 4 4 12 92 4 3 2 9 92 5 5 5 15 92 2 3 3 8
93 4 4 4 12 93 4 4 3 11 93 4 4 4 12 93 2 4 4 10
94 5 5 5 15 94 4 4 4 12 94 5 4 4 13 94 5 4 4 13
95 5 4 4 13 95 5 5 4 14 95 5 5 5 15 95 5 4 4 13
96 4 4 4 12 96 4 4 2 10 96 4 5 5 14 96 5 5 3 13
97 5 5 5 15 97 4 4 2 10 97 5 5 5 15 97 4 4 3 11
98 5 5 5 15 98 5 5 2 12 98 5 5 5 15 98 5 5 2 12
99 3 3 3 9 99 2 2 2 6 99 4 4 3 11 99 3 3 1 7
100 4 4 3 11 100 2 1 4 7 100 3 3 3 9 100 5 4 3 12

93
5
LAMPIRAN

3. HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

FaktorLingkunganSosial 100 8,00 15,00 12,3200 1,80280


FaktorBudaya 100 6,00 15,00 11,3500 2,00189
FaktorPsikologi 100 9,00 15,00 13,3800 1,41977
PengambilanKeputusan 100 7,00 15,00 11,5500 1,78871
Valid N (listwise) 100

LAMPIRAN

4. HASIL UJI KUALITAS DATA

1. HASIL UJI VALIDITAS

X1. X1 X1. FaktorLingkung


  1 .2 3 anSosial
X1.1 Pearso
, ,
n
1 83 46 ,924**
Correla
5** 2**
tion
Sig. (2- , ,
tailed)   00 00 ,000
0 0
N 10 10
100 100
0 0
X1.2 Pearso
, ,
n
835 1 45 ,922**
Correla **
9**
tion
Sig. (2- ,
,
tailed)   00 ,000
000
0
N 10 10
100 100
0 0
X1.3 Pearso , , 1 ,698**
n 462 45
**
Correla 9**
tion

1
Sig. (2- ,
,
tailed) 00   ,000
000
0
N 10 10
100 100
0 0
FaktorLingkung Pearso
, , ,
anSosial n
924 92 69 1
Correla **
2** 8**
tion
Sig. (2- , ,
,
tailed) 00 00  
000
0 0
N 100 10 10
100
0 0
FaktorBuda
    X2.1 X2.2 X2.3 ya
X2.1 Pearson
Correlati 1 ,749** ,402
94
**
,840**
on
Sig. (2-
  ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100
X2.2 Pearson
,
Correlati ** 1 ,365** ,836**
749
on
Sig. (2-
,000   ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100
X2.3 Pearson
,
Correlati ,365** 1 ,772**
402**
on
Sig. (2-
,000 ,000   ,000
tailed)
N 100 100 100 100
FaktorBud Pearson
,
aya Correlati ,836** ,772** 1
840**
on
Sig. (2-
,000 ,000 ,000  
tailed)
N 100 100 100 100

FaktorPhisikolo
    X3.1 X3.2 X3.3 gi
X3.1 Pearson 1 ,707** ,486** ,848**

2
Correlation
Sig. (2-tailed)   ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
X3.2 Pearson
,707** 1 ,559** ,886**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000   ,000 ,000
N 100 100 100 100
X3.3 Pearson
,486** ,559** 1 ,815**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000   ,000
N 100 100 100 100
FaktorPhisikolo Pearson
,848** ,886** ,815** 1
gi Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000  
N 100 100 100 100

PengambilanKeput
    Y1 Y2 Y3 usan
Y1 Pearson
Correlatio 1 ,390** ,207* ,706**
n
Sig. (2- 95
  ,000 ,039 ,000
tailed)
N 100 100 100 100
Y2 Pearson
Correlatio ,390** 1 ,362** ,729**
n
Sig. (2-
,000   ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100
Y3 Pearson
Correlatio ,207* ,362** 1 ,770**
n
Sig. (2-
,039 ,000   ,000
tailed)
N 100 100 100 100
PengambilanKeput Pearson
usan Correlatio ,706** ,729** ,770** 1
n
Sig. (2-
,000 ,000 ,000  
tailed)
N 100 100 100 100

3
2. Hasil Uji Reliabilitas

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Deleted Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Correlation Deleted
FaktorLingkunganSosial 36,2800 20,729 ,690 ,833
FaktorBudaya 37,2500 17,785 ,801 ,786
FaktorPhisikologi 35,2200 24,497 ,626 ,860
PengambilanKeputusan 37,0500 20,088 ,750 ,808
LAMPIRAN 5 HASIL UJI ASUMSI KLASIK

1. HASIL UJI NORMALITAS


96
Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 100
Mean ,0000000
a,b
Normal Parameters Std. 1,08465373
Deviation
Absolute ,095
Most Extreme
Positive ,089
Differences
Negative -,095
Kolmogorov-Smirnov Z ,951
Asymp. Sig. (2-tailed) ,326
a. Test distribution is Normal.

4
b. Calculated from data.

2. Hasil Uji Multikolineritas

97
MULTIKOLINERITAS
Coefficientsa
Unstandardize Standardize t Sig. Collinearity
d Coefficients d Statistics
Model Coefficients
B Std. Beta Toleranc VIF
Error e
1 2,802 1,079 2,59 ,
(Constant)
8 011
FaktorLingkunganSosi ,249 ,081 ,251 3,05 , ,569 1,758
al 9 003
FaktorBudaya ,580 ,078 ,650 7,46 , ,506 1,976
8 000

5
-,068 ,103 -,054 -,660 , ,573 1,746
FaktorPhisikologi
511
a. Dependent Variable: PengambilanKeputusan

3. Hasil Uji Heterokedesitas

UJI HETEROKEDESITAS
Coefficientsa
Unstandardized Standardized t Sig.
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 2,374 ,686 3,462 ,001
FaktorLingkunganSosial ,030 ,052 ,075 ,571 ,569
1
FaktorBudaya ,006 ,049 ,017 ,121 ,904
FaktorPhisikologi -,149 ,066 -,296 -2,273 ,025
a. Dependent Variable: ABSRES1

98

LAMPIRAN
6 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summaryb

6
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
1 ,795a ,632 ,621 1,10147
a. Predictors: (Constant), FaktorPhisikologi, FaktorLingkunganSosial,
FaktorBudaya
b. Dependent Variable: PengambilanKeputusan

Uji
SignifikansiSimultan (Uji Statistik F)

ANOVAa
99
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 200,279 3 66,760 55,026 ,000b
1 Residual 116,471 96 1,213
Total 316,750 99
a. Dependent Variable: PengambilanKepurusan
b. Predictors: (Constant), FaktorPhisikologi, FaktorLingkunganSosial, FaktorBudaya

Pengujian Hipotesis

(Uji Statistik t)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized t Sig.
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta

7
(Constant) 2,802 1,079 2,598 ,011
FaktorLingkunganSosial ,249 ,081 ,251 3,059 ,003
1
FaktorBudaya ,580 ,078 ,650 7,468 ,000
FaktorPhisikologi -,068 ,103 -,054 -,660 ,511
a. Dependent Variable: PengambilanKeputusan

100

Anda mungkin juga menyukai