Anda di halaman 1dari 152

PENGARUH BAURAN PROMOSI

TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI KEDAI KOPI


(Studi Kuantitatif Pada Loyalitas Pelanggan “Kedai Botani” Kota Malang)
SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Oleh:
Muhammad Fauzi Wibowo
NIM 165120201111096

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH BAURAN PROMOSI


TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI KEDAI KOPI
(Studi Kuantitatif Pada Loyalitas Pelanggan “Kedai Botani” Kota Malang)

Disusun oleh:

Muhammad Fauzi Wibowo

NIM. 165120201111096

Telah diuji dan dinyatakan LULUS dalam Ujian Skripsi

pada tanggal __________

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

Fitria Avicenna, S. I.Kom., M.Sc.

NIDN. 0024019004

Tanggal:

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dr. Sholih Mu’adi, Sh., M. Si.

NIP. 196412301993031002
ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Fauzi Wibowo

NIM : 165120201111096

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Peminatan : Public Relation

Judul Skripsi : Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Loyalitas Pelanggan di

Kedai Kopi (Studi Kuantitatif Pada Loyalitas Pelanggan “Kedai

Botani” Kota Malang)

Menyatakan bahwa penelitian skripsi ini didasarkan kepada hasil penelitian,

pemikiran, serta pemaparan asli karya sendiri. Semua sumber yang dikutip dan

ditujuk sudah disertakan seluruhnya di dalam penelitian ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari

pihak manapun. Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan

ketidakbenaran di dalam pernyataan ini, saya bersedia menerima sanksi akademik

sesuai peraturan yang berlaku di Universitas Brawijaya.

Malang, ______________

Muhammad Fauzi Wibowo

NIM. 165120201111096
iii

ABSTRAK

Muhammad Fauzi Wibowo, 165120201111096, Jurusan Ilmu Komunikasi,


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Uiversitas Brawijaya, Pengaruh
Bauran Promosi Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Kedai Kopi (Studi
Kuantitatif Pada Loyalitas Pelanggan “Kedai Botani” Kota Malang).
Pembimbing: Fitria Avicenna, S. I.Kom., M.Sc.

Di Indonesia, industri food dan bevarage berkembang sangat pesat saat


ini. Persaingan antar mitra bisnis di industri ini semakin ketat. Oleh karena itu,
diperlukan bauran promosi untuk mempertahankan konsumen atau membangun
loyalitas pelanggan. Salah satu industri makanan dan minuman yang
menggunakan bauran promosi adalah Kedai Botani Malang. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Proses
pengumpulan data menggunakan metode survei. Sedangkan analisis data dengan
regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Bauran
Promosi (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y)
Kedai Botani Malang. Dalam penelitian ini, bauran promosi yang dominan adalah
personal selling. Sedangkan indikator loyalitas pelanggan yang berlaku adalah
indikator merekomendasikan produk kepada orang lain. Diharapkan Kedai Botani
dapat mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan melalui
peningkatan strategi bauran promosi khususnya sales promotion.
Kata Kunci: Bauran Promosi, Loyalitas Pelanggan, Industri food & Bevarage
iv

ABSTRACT

Muhammad Fauzi Wibowo, 165120201111096, Department of


Communication Science, Faculty of Social and Political Sciences, Brawijaya
University, Thesis “The Influence of Promotional Mix on Customer Loyalty
in The Coffee Shop (Quantitative Study on Customer Loyalty in Kedai
Botani Malang)”.
Advisor: Fitria Avicenna, S. I.Kom., M.Sc.

In Indonesia, the food and beverages industry is an industry that thrives. Then,
competition among business partners in this industry is getting tougher.
Therefore, a promotional mix is needed to retain consumers or build customer
loyalty. One of the food and beverage industries that uses a promotional mix is
Kedai Botani Malang. The research method used in this research is a quantitative
approach. The process of collecting data using the survey method. While the data
analysis with simple linear regression. The results showed that the Promotional
Mix variable (X) had a significant effect on the Customer Loyalty variable (Y) at
Kedai Botani Malang. In this study, the dominant indicator of promotion mix is
personal selling. While the dominant indicator of customer loyalty is an indicator
of recommending products to others. Hopefully, Kedai Botani can maintain and
increase customer loyalty by increasing the promotion mix strategy, especially
sales promotion.
Keyword: Promotion mix, Costumer loyality, Food & Beverage industry
v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas

berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelasaikan seluruh rangkaian penelitian

serta menyelasaikan laporan tugas akhir yang berjudul “Pengaruh Bauran

Promosi Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Kedai Kopi (Studi Kuantitatif

Pada Loyalitas Pelanggan “Kedai Botani” Kota Malang)”

Dalam menyusun laporan ini, peneliti telah melewati proses penelitian

yang berlangsung selama kurang lebih satu tahun dengan lancar dan baik. Laporan

yang peneliti buat sudah didasarkan oleh hasil penelitian dan berbagai data yang

telah diuji oleh peneliti sehingga mampu menyelasikan seluruh kegiatan

penelitian.

Peneliti berharap bahwa penelitian ini mampu memberikan manfaat yang

berguna untuk ke depannya. Peneliti juga menyadari bahwa laporan tugas akhir

ini masih memiliki kekurangan di dalamnya. Untuk itu, peneliti mengucapkan

permintaan maaf yang sedalam-dalamnya serta mengharapkan adanya kritik dan

atau saran yang dapat diberikan kedepannya kepada peneliti atau pihak yang

terkait dalam penelitian yang mungkin dapat digunakan sebagai masukan untuk

penelitian-penelitian sejenis lainya.

Dalam kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang memberikan dukungan kepada peneliti dalam penelitian

laporan tugas akhir ini. Peneliti ingin mengucapkan terima kasih khususnya

kepada:

1. Allah SWT
vi

2. Keluarga Besar Hadiwijoto khususnya Pakde dan Bude Wiyadi dan kedua

Orang tua saya Heri Wibowo dan Dedah Kamalia serta Pacar saya Dhea

Anggraini Rahayu yang telah membantu saya dalam menyukseskan

penyelesaian penyusunan tugas akhir saya ini.

3. Dosen pembimbing laporan tugas akhir, Ibu Fitria Avicenna yang telah

membimbing peneliti tanpa henti untuk menyelesaikan laporan tugas akhir

dengan baik. Terima kasih karena Ibu Gigi sudah memberikan peneliti

banyak masukan yang bersifat akademis dalam menyelesaikan skripsi,

4. Dosen pembimbing akademik peneliti ibu Reza Safitri, S.Sos., M.Si.,

Ph.D. telah membimbing kepada seluruh unsur-unsur penunjang kegiatan

akademik peneliti yang sudah memberikan masukan akademik sehingga

peneliti berhasil mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi.

5. Dekan dan wakil dekan FISIP UB, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi,

seluruh dosen, tenaga akademik, serta non-akademik di Ilmu Komunikasi

dan FISIP UB. Terima kasih kepada seluruh unsur-unsur penunjang

kegiatan akademik peneliti yang sudah mampu memberikan seluruh

pengalaman dan masukan akademik sehingga peneliti berhasil

mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi. Semoga seluruh unsur-unsur

penunjang kegiatan akademik peneliti selalu diberikan kesahatan dan

mendapatkan berkah dari Allah SWT.

6. Seluruh responden penelitian yang sudah membantu peneliti dalam

mengumpulkan seluruh data dalam penelitian ini.


vii

7. Serta seluruh pihak yang telah membantu peneliti, baik dalam proses

akademik dan non-akademik selama menjelankan kegiatan perkuliahan.

Semoga semua kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT. Dalam

menjalankan laporan tugas akhir dan pelaksanaan kegiatan kuliah ini

peneliti sepenuhnya menyadari bahwa masih banyak memiliki kekurangan

yang mungkin tidak berkenan di hati teman-teman. Oleh karena itu,

peneliti megucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya dan berharap

bahwa kehadiran peneliti dapat bermanfaat di kehidupan teman-teman.

Malang, 27 Maret 2022

Muhammad Fauzi Wibowo

NIM. 165120201111096
viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI...................................................................i


LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.....................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
ABSTRACT...........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
BAB I.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................5
1.4.1 Manfaat Teoritis..................................................................................5
1.4.2 Manfaat Praktis...................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................7
2.1 Dasar Teoritis..........................................................................................7
2.1.1 Bauran Promosi...................................................................................7
2.1.2 Loyalitas Pelanggan...........................................................................21
2.2 Kerangka Pemikiran.............................................................................25
2.3 Hipotesis Penelitian...............................................................................26
BAB III..................................................................................................................27
3.1 Metode Penelitian..................................................................................27
3.2 Variabel Penelitian................................................................................27
3.2.1 Variabel Bebas (Independent Variable)............................................27
3.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)............................................30
3.2.3 Definisi Konsep..................................................................................31
3.2.4 Definisi Operasional..........................................................................33
3.3 Skala Pengukuran.................................................................................38
ix

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................39


3.4.1 Lokasi Penelitian................................................................................39
3.4.2 Waktu Penelitian...............................................................................39
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian...........................................................40
3.5.1 Populasi Penelitian.............................................................................40
3.5.2 Sampel Penelitian...............................................................................40
3.6 Teknik Pengumpulan Data...................................................................41
3.6.1 Sumber dan Jenis Data.....................................................................41
3.6.2 Instrumen Penelitian.........................................................................43
3.7 Uji Asumsi Klasik..................................................................................47
3.7.1 Uji Normalitas....................................................................................47
3.7.2 Uji Linearitas.....................................................................................47
3.7.3 Uji Heterokedastisitas.......................................................................48
3.8 Metode Analisis Data............................................................................48
3.8.1 Uji Regresi Linier Sederhana...........................................................48
3.9 Uji Hipotesis...........................................................................................49
3.9.1 Uji T....................................................................................................49
3.9.2 Uji Koefisien Determinasi (R2).........................................................49
BAB IV..................................................................................................................51
4.1 Hasil Penelitian......................................................................................51
4.1.1 Gambaran Umum Kedai Botani Malang........................................51
4.1.2 Analisis Karakteristik Responden....................................................53
4.1.3 Karakteristik Variabel......................................................................58
4.1.4 Uji Asumsi Klasik..............................................................................82
4.1.5 Uji Instrumen Data............................................................................86
4.1.6 Uji Regresi Linier Sederhana...........................................................88
4.2 Pembahasan...........................................................................................91
BAB V....................................................................................................................95
5.1 Kesimpulan.................................................................................................95
5.2 Saran............................................................................................................96
5.2.1 Saran Akademis.................................................................................96
5.2.2 Saran Praktis......................................................................................96
x

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................98
LAMPIRAN........................................................................................................102
xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran..................................................................... 25


Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Probability Plot.......................................... 83
Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas................................................................... 85
xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian........................................................

Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert..................................................................

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin......................

Tabel 4.2 Rata-rata Jawaban Variabel Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.....................................


Tabel 4.4 Rata-rata Jawaban Variabel Penelitian Berdasarkan Usia................

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir............


Tabel 4.6 Rata-rata Jawaban Variabel Penelitian Berdasarkan Pendidikan

Terakhir............................................................................................

Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan

Indikator Advertising.......................................................................

Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan


Indikator Personal Selling................................................................
Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan
Indikator Publicity............................................................................

Tabel 4.10 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan

Indikator Sales Promotion................................................................

Tabel 4.11 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan


Indikator Direct Marketing..............................................................
Tabel 4.12 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan
Indikator Pembelian teratur..............................................................
Tabel 4.13 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan
Indikator Membeli di luar lini produk/jasa......................................
Tabel 4.14 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan
Indikator Merekomendasikan produk ke orang lain........................
Tabel 4.15 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan
xiii

Indikator Menunjukan kekebalan dari daya tarik produk


sejenis dari pesaing..........................................................................

Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test..........................


Tabel 4.17 Hasil Uji Linearitas.........................................................................
Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas..........................................................................
Tabel 4.19 Hasil Uji Reliabilitas......................................................................
Tabel 4.20 Hasil Uji T Variabel X terhadap Variabal Y..................................
Tabel 4.21 Hasil Uji T Variabel X terhadap Variabal Y..................................
Tabel 4.22 Hasil Uji R......................................................................................
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Begitu banyak industri yang bersaing untuk meraih minat konsumen

mereka dengan menempatkan merek perusahaan ke dalam benak konsumen. Salah

satunya adalah industri Food and Beverages. Industri food and beverages adalah

industri yang bergerak di bidang makanan dan minuman di mana adanya

penyediaan layanan penyajian makanan kepada pelanggan (Dio, 2021). Saat ini di

Indonesia sendiri industri food and beverages sangat berkembang dengan pesat.

Menurut Kemenperin (2019) tercatat, sepanjang tahun 2018, industri food and

beverages mampu tumbuh sebesar 7.91 persen atau melampaui pertumbuhan

ekonomi nasional di angka 5.17 persen. Selanjutnya, industri makanan menjadi

salah satu sektor yang menopang peningkatan nilai investasi nasional, yang pada

tahun 2018 menyumbang hingga Rp56,60 triliun.

Salah satu bisnis food and beverages yang banyak diminati saat ini di Kota

Malang adalah kedai kopi (coffee shop). Di Kota Malang terdapat banyak

destinasi kuliner yang menarik terutama kedai kopi. Menurut Kementerian

Pertanian (2021) tingkat konsumsi kopi di masyarakat Indonesia meningkat 8.22

persen setiap tahunnya. Banyaknya jumlah coffee shop yang ada di Kota Malang

terus berkembang mengikuti pola life style masyarakat yang ada di Kota Malang

(Irfansyah, dkk., 2021), salah satunya adalah kedai botani. Kedai Botani adalah

salah satu usaha pada bidang Food and Beverages yang berlokasi di Kota Malang,

Jawa Timur. Kedai Botani memiliki beberapa menu khusus dalam pemanfaatan
2

kopi yang diantaranya Cold Brew Coffee, Single Origin Coffee, Long Black, Ice

Coffee Botani, Cappucino, Picollo, Mochaccino, Espresso Coffee, Japanese

Coffee dan Vietnam Drip. Namun seiring perkembangan waktu semakin banyak

orang yang melihat peluang bisnis di bidang ini dan mendirikan usaha kedai

kopinya sendiri sehingga menimbulkan persaingan yang ketat di bidang ini.

Persaingan yang ketat menyebabkan pengusaha semakin sulit untuk

meningkatkan jumlah konsumen. Banyaknya pemain dalam pasar dengan segala

macam keunggulan produk yang ditawarkan membuat perusahaan semakin sulit

merebut pasar pesaing. Persaingan yang ketat secara tidak langsung akan

mempengaruhi suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar,

perusahaan harus bekerja keras dalam mempertahankan loyalitas konsumennya.

Karena hal itulah, upaya menjaga loyalitas konsumen merupakan hal penting yang

harus selalu dilakukan oleh perusahaan. Mempertahankan semua pelanggan yang

ada pada umumnya akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan pergantian

pelanggan karena biaya untuk menarik pelanggan baru bisa lima kali lipat dari

biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada (Kotler, 2012).

Loyalitas tidak hadir begitu saja, diperlukan strategi dalam hal pengelolaan

konsumen guna memperolehnya. Perusahaan harus mampu mengenal apa yang

menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang.

Konsumen sebagai individu dalam mendapatkan atau membeli barang telah

melalui proses-proses atau tahapan-tahapan terlebih dahulu, seperti mendapat

informasi baik melalui iklan atau referensi dari orang lain (word of mouth)

kemudian membandingkan produk satu dengan produk yang lain sampai akhirnya
3

mengkonsumsinya dan berdasarkan pengalaman tersebut konsumen akan membeli

produk yang sama (loyal). Salah satu jalan untuk meraih keunggulan kompetisi

dalam mempertahankan loyalitas konsumen adalah dengan menerapkan strategi

promosi yang tepat.

Selain itu, keberhasilan suatu perusahaan dalam persaingan dan

mempertahankan loyalitas konsumen juga berkaitan dengan bagaimana

perusahaan menerapkan sebuah strategi promosi dalam menanamkan atau

menempatkan merek miliknya pada posisi teratas dalam benak konsumen (Fitriah,

2018). Sehingga setiap perusahaan atau produsen harus memiliki promosi yang

matang. Yang kemudian dapat digunakan perusahaan untuk berkomunikasi secara

tidak langsung dengan konsumen atau target pasar.

Komunikasi pemasaran itu sendiri merupakan proses penyampaian pesan

dengan cara bujukan atau ajakan untuk menawarkan sebuah produk baik barang

atau jasa (Fitriah, 2018). Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk

menyampaikan pesan kepada khalayak umum terutama sasaran konsumen

mengenai keberadaan merek. Terdapat beberapa bauran pemasaran salah satunya

adalah promosi (Prasetyo, 2016). Menurut Evans dan Berman (1992) menjelaskan

bahwa promosi merupakan segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk

menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan

orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu maupun rumah

(Lestari, 2015).

Promosi adalah adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran

perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan


4

mengingatkan tentang produk perusahaan (Diyatma. 2017). Promosi merupakan

salah satu unsur dalam marketing mix atau biasa disebut bauran pemasaran yang

terbagi dalam lima unsur yang disebut promotional mix atau bauran promosi yaitu

iklan (advertising), penjualan tatap muka (sales promotion), hubungan masyarakat

dan publisitas (publicity and public relation), pemasaran langsung (direct

marketing), dan personal selling (Resmawa, 2017). Untuk mencapai sasaran

komunikasi yang baik, komunikator dapat menggunakan beberapa media

tergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan

teknik yang akan digunakan (Anang, 2020).

Penelitian Siregar (2019) membahas pengaruh bauran pemasaran terhadap

loyalitas pelanggan pada Zoya Cabang Medan dengan Brand Image. Penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan menjelaskan pengaruh produk,

harga, lokasi, dan promosi terhdap loyalitas pelanggan. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa secara simultan berpenaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas pelanggan Zoya Cabang Medan. Perbedaan dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti di Kedai Botani adalah meneliti apakah bauran pemasaran

yang digunakan Kedai Botani mempengaruhi loyalitas pelanggan.

Penelitian kedua milik Kendri dan Saputra (2018) berjudul “Pengaruh

Strategi Promosi dan Loyalitas Pelanggan Terhadap Keputusan Pembelian” pada

PT Alfo Citra Abadi. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif

kuantitatif. Kesimpulan penelitian ini adalah strategi promosi dan loyalitas

pelanggan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada PT Alfo Citra Abadi

Medan. Sedangkan dalam penelitian yang diteliti oleh peneliti di Kedai Botani
5

adalah meneliti loyalitas pelanggan dalam penggunaan bauran Promosi yang

digunakan Kedai Botani, tidak membahas keputusan pembelian.

Berdasarkan kedua penelitian terdahulu, peneliti ingin mengkaji dari sudut

pandang yang berbeda, yaitu melalui pengaruh variabel bauran promosi terhadap

variebel loyalitas pelanggan. Selain itu, subyek penelitian berupa kafe dengan

produk makanan dan minuman juga masih jarang ditemukan. Oleh karena itu,

penelitian ini akan berupaya untuk melakukan identifikasi pengaruh bauran

promosi yang dilakukan oleh Kedai Botani Malang terhadap loyalitas pelanggan.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah bauran promosi berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Kedai

Botani Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bauran

promosi terhadap loyalitas pelanggan Kedai Botani Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini memiliki manfaat dalam pengembangan teori

komunikasi pemasaran dengan membuktikan apakah bauran promosi

berpengeruh terhadap loyalitas pelanggan.


6

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meemberikan gambaran kepada

khalayak umum mengenai pengaruh bauran promosi terhadap loyalitas

pelanggan.
7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teoritis

2.1.1 Bauran Promosi

2.1.1.1 Pengertian Strategi Promosi

Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “strategos” (stratus

= militer dan ag = memimpin), yang berarti “generalship” atau sesuatu yang

dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat rencana untuk

memenangkan perang. (Rahmat, 2004:2). Definisi tersebut juga

dikemukakan oleh seorang ahli bernama Clauswitz, yang menyatakan

bahwa strategi merupakan seni pertempuran untuk memenangkan perang.

Strategi secara umum didefinisikan sebagai cara mencapai tujuan

(Mutma’innah, 2017).

Makna yang terkandung dalam strategi adalah sekumpulan tindakan

yang dirancang untuk menyesuaikan antara kompetensi perusahaan dan

tuntutan eksternal pada satu industri. Porter (dalam Rachmat, 2014:6)

menjelaskan makna terpenting dari pemahaman strategi sebagai mengambil

tindakan yang berbeda dari perusahaan pesaing dalam satu industri guna

mencapai posisi yang lebih baik (Hamali, 2016).

Promosi merupakan suatu unsur yang digunakan untuk

memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru

pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan,

maupun publikasi (Kotler dan Amstrong, 2012). Menurut Ronald J. Ebert

dan Ricky W. Griffin promosi merupakan teknik mengkomunikasikan


8

informasi produk dan menjadi bagian dari bauran promosi, yaitu pesan

keseluruhan yang dikirimkan perusahaan kepada pelanggan mengenai

produknya (Ebert dan Griffin, 2015).

Sedangkan, menurut Sunyoto (2015) promosi adalah semua kegiatan

yang dimaksudkan untuk meningkatkan produk dari produsen sampai pada

penjualan akhirnya misalnya dengan spanduk maupun brosur. Promosi

penjualan dapat diberikan kepada konsumen, perantara, maupun tenaga

penjualan (Sunyoto, 2015).

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting

bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kontinuitas penjualan serta

meningkatkan kualitas penjualan, untuk meningkatkan kegiatan pemasaran

dalam hal memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan, tak cukup

hanya mengembangkan produk, menggunakan saluran distribusi dan saluran

harga yang tetap, tapi juga didukung oleh kegiatan promosi.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa promosi

adalah kegiatan yang dilakukan guna memberikan informasi mengenai suatu

produk kepada calon konsumen agar konsumen tersebut memiliki keinginan

untuk menggunakan suatu produk serta mempertahankan kontinuitas

penjualan suatu perusahaan dan meningkatkan kualitas penjualan.

2.1.1.2 Tujuan Promosi

Kegiatan promosi/pemasaran selalu ada dalam setiap kegiatan, baik

kegiatan mencari keuntungan atau kegiatan sosial. Promosi juga dilakukan

dalam rangka untuk menghadapi persaingan yang terus meningkat dari


9

waktu ke waktu (Kasmir, 2004:168). Dalam praktiknya sebuah perusahaan

memiliki beberapa tujuan dalam melakukan kegiatan promosi, antara lain:

1) Untuk memenuhi kebutuhan akan suatu produk

2) Untuk memenuhi keinginan pelanggan akan suatu produk atau jasa

3) Untuk memberikan kepuasan semaksimal mungkin terhadap

pelanggannya

4) Untuk meningkatkan penjualan dan laba

5) Untuk menguasai pasar dan menghadapi pesaing

Sedangkan, menurut Kotler dan Amstrong (2012) terdapat beberapa

tujuan promosi yaitu:

1) Mendorong pembelian pelanggan jangka pendek atau meningkatkan

hubungan pelanggan jangka panjang.

2) Mendorong pengecer menjual barang baru dan menyediakan lebih

banyak persediaan.

3) Mengiklankan produk perusahaan dan memberikan ruang rak yang

lebih banyak.

4) Untuk tenaga penjualan, berguna untuk mendapatkan lebih banyak

dukungan tenaga penjualan bagi produk lama atau baru atau

mendorong wiraniaga mendapatkan pelanggan baru.

2.1.1.3 Bauran Promosi (Promotional Mix)

Promosi merupakan salah satu keberhasilan perusahaan yang

digunakan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak, yang disampaikan

dengan jelas konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi atau


10

lembaga dan produk, sehingga dapat membentuk identitas merek atau brand

image. Konsep bauran promosi (promotional mix) mengacu pada kombinasi

dan jenis komunikasi nonpersonal dan personal yang dikemukakan

organisasi selama periode tertentu. Ada lima elemen bauran promosi, empat

di antaranya adalah bentuk komunikasi non personal (periklanan, promosi

penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung) dan satu

personal selling, yang merupakan bentuk komunikasi personal (Belch dan

Belch, 2015).

Bagan 2.1 Elements of the promotional mix


Sumber: George E. Belch dan Michael A. Belch (2015)

Sehubungan dengan pengertian di atas menurut Philip Kotler dan

Gary Armstrong (2014) bauran promosi merupakan bauran tertentu

pemasangan iklan (advertising), penjualan pribadi (personal selling),

hubungan masyarakat (publicity), promosi penjualan (sales promotion) dan

alat pemasaran langsung (direct marketing) yang digunakan perusahaan

untuk mencapai tujuan-tujuan pemasangan iklan dan pemasaran. Untuk

lebih jelasnya akan dikemukakan mengenai unsur-unsur dari bauran

promosi yaitu:

1) Periklanan (Advertising)
11

Iklan (advertising) adalah bentuk dari komunikasi non personal

yang tentang organisasi, produk, jasa atau ide oleh sponsor yang

mengandung aspek bayar. Aspek bayar dalam definisi ini

menggambarkan fakta bahwa pesan iklan harus membeli lokasi tempat

dan waktu. Sedangkan komponen non personal berarti iklan mencakup

mass media yang memindahkan pesan kepada sekumpulan individual

dalam jumlah besar pada saat yang bersamaan. Iklan dapat berupa

iklan di TV, radio, majalah, koran dan sebagainya. Iklan yang dipasang

di media-media tersebut dapat memberikan umpan balik kepada

sponsornya (berupa tanggapan) meskipun dalam tenggang waktu

tertentu atau tidak secepat penjual tatap muka yang sifatnya langsung

(Tahurrohmat, 2015).

Periklanan merupakan salah satu alat yang paling umum digunakan

perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli

sasaran dan masyarakat. Periklanan pada dasarnya adalah bagian dari

kehidupan industri modern. Kehidupan dunia modern saat ini sangat

tergantung pada iklan. Menurut Suyanto (2007) mendefinisikan

”Periklanan adalah penggunaan media bauran oleh penjual untuk

mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk, jasa atau pun

organisasi dan merupakan alat promosi yang kuat”. Periklanan adalah

komunikasi non pribadi melalui bermacam-macam media yang dibayar

oleh sebuah perusahaan bisnis atau organisasi nirlaba atau individu

yang dalam berbagai cara teridentifikasi dalam pesan periklanan dan


12

berharap menginformasikan atau membujuk anggota-anggota dari

pemirsa tertentu. (Simamora, 2010). Seiring pertumbuhan ekonomi,

iklan menjadi sangat penting karena konsumen potensial akan

memperhatikan iklan dari produk yang dibelinya. Menurut Shimp

(2013), secara umum periklanan mempunyai fungsi komunikasi yang

paling penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya yaitu:

a. Informing (memberi informasi) membuat konsumen sadar (aware)

akan merek-merek baru, serta memfasilitasi penciptaan citra merek

yang positif.

b. Persuading (mempersuasi) fungsi iklan ini adalah untuk membujuk

atau mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang

terlah diiklankan.

c. Reminding (mengingatkan) iklan dapan menjagga agar merek

perusahaan tetep segar dalam ingatan para pelanggan. Periklanan

yang efektif juga menambah minat konsumen terhadap merek yang

sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan

dipilihnya.

d. Adding Value (memberikan nilai tambah) periklanan menqmbah

nilai pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen.

Periklanan yang efektif dapat membuat merek dipandang lebih

elegan, bergaya, bergengsi dan lebih unggul dari merek pesaing.

e. Assisting (mendampingi) peran utama periklanan adalah sebagai

pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan


13

dalam proses komunikasi pemasaran. Sebagai contoh, periklanan

mungkin digunakan sebagai alat komunikasi untuk meluncurkan

promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian. Peran

penting lain dari periklanan adalah membantu perwakilan dari

perusahaan.

2) Pemasaran langsung (direct marketing)

Pemasaran langsung (direct marketing) adalah elemen bauran

promosi di mana organisasi dapat berkomunikasi secara langsung

dengan konsumen untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi.

Pemasaran langsung berupa direct mail, mail order catalogues, direct

selling, telemarketing, e-marketing dan lain sebagainya.

Pemasaran interaktif atau internet (interactive/internet marketing)

adalah elemen bauran promosi yang membolehkan arus bolak-balik

dari sebuah informasi di mana pengguna dapat berpartisipasi dan

memodifikasi bentuk da nisi dari informasi yang mereka terima pada

saat itu. Pemasaran interaktif atau internet dapat berupa internet, CD

ROMs, kiosks, interactive television, dan lain sebagainya.

Menurut Tjiptono, dkk (2008 : 564), direct & online marketing

merupakan system pemasaran interaktif yang menggunakan berbagai

media komunikasi untuk meningkatkan respons langsung yang

sifatnya spesifik dan terukur. Metode-metode pemasaran langsung

meliputi katalog, pos, telepon, ponsel, TV, mesin fax, internet, dan

lain-lain.
14

Salah satu bentuk direct dan online marketing yang paling pesat

perkembangannya dewasa ini adalah internet marketing. Internet

memiliki sejumlah fitur yang memungkinkan aplikasi yang efektif

dalam hal penyebaran informasi secara interaktif, menciptakan

awareness terhadap perusahaan dan produknya, mengumpulkan

informasi riset pasar, dan menciptakan citra yang diharapkan.

3) Promosi penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan (sales promotion) adalah aktivitas pemasaran

yang menyediakan nilai tambah atau insentif kepada sales force,

distributor atau pelanggan utama dan dapat menstimulasi penjualan

secara cepat. Promosi penjualan dapat berupa kupon, kontes, harga

premi, sampling, sweeptakes, dan lain sebagainya.

Promosi penjualan merupakan segala kegiatan pemasaran selain

personal selling, periklanan, dan publicity untuk merangsang

pembelian. Promosi ini lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap

saat dengan biaya yang tersedia, bersifat jangka pendek, dan bertujuan

untuk mendorong lebih kuat serta mempercepat respons pasar yang

ditargetkan. Promosi penjualan (Sales Promotion) merupakan salah

satu penentu keberhasilan suatu program pemasaran.

Promosi penjualan (sales promotion) adalah berbagai kumpulan

alat-alat insentif, yang sebagian besar berjangka pendek, yang

dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu

dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang
15

(Kotler, 2005). Promosi penjualan menurut Utami (2008) adalah

“dorongan jangka pendek untuk pembelian atau penjualan suatu

produk atau jasa”. Dari definisi-definisi diatas ditarik kesimpulan

bahwa sales promotion adalah alat-alat insentif yang dipakai untuk

merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa dengan

lebih cepat dan lebih besar yang biasanya bersifat jangka pendek.

Tujuan promosi penjualan yang bervariasi sangat luas bersumber

pada tujuan komunikasi pemasaran. Tujuan ini dijabarkan dengan

tujuan pemasaran yang lebih mendasar, yang dirancang untuk produk

tertentu. Menurut Kotler dan Armstrong (2001) tujuan dari promosi

penjualan (sales promotion) adalah sebagai berikut :

a. Penjual bisa menggunakan promosi konsumen untuk meningkatkan

penjualan jangka pendek atau membangun pangsa pasar jangka

panjang.

b. Tujuan promosi dagang membuat pengecer mendagangkan produk

baru dan memberi ruang lebih banyak untuk persediaan, membuat

mereka membeli di muka.

c. Mendapatkan lebih banyak dukungan armada penjualan untuk

produk sekarang atau produk baru atau mendaptkan wiraniaga

untuk mencari langganan baru.

Berdasarkan yang dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong (2001)

diatas, maka hal ini sesuai dengan pendapat Utami (2008) yang

berpendapat bahwa peranan promosi penjualan (Sales promotion)


16

sangat berperan penting dalam kesuksesan seorang pemasaran

perusahaan agar barang produksinya diminati oleh konsumen yang

dapat berdampak baik bagi bertambahnya pelanggan serta

meningkatnya laba perusahaan.

4) Publisitas dan hubungan masyarakat (publicity/public relation)

Publisitas (publicity) adalah komunikasi non personal mengenai

organisasi, produk, jasa atau ide yang tidak secara langsung dibayar

atau dijalankan oleh sponsor. Hubungan masyarakat (public relation)

adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap perilaku

produk, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur dari seorang individu

atau organisasi dengan public interest, dan mengeksekusi aksi program

untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan dari masyarakat.

Menurut Dominick dalam (Morissan, 2014) dalam

perkembangannya, hubungan masyarakat memiliki berbagai macam

definisi dan interpretasi. Ada definisi yang sangat singkat seperti PR is

doing good and getting credit for it (humas adalah upaya melakukan

hal-hal baik sehingga mendapat kepercayaan) hingga definisi

hubungan masyarakat yang terdiri dari 100 kata sebagaimana yang

tercantum dalam Encyclopedia Britannicca.

Sedangkan menurut Frank Jefknis dalam (Morissan, 2014: 27),

Sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana,

baik itu ke dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan


17

semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik

yang berlandaskan pada saling pengertian.

Tujuan-tujuan pemasaran yang dapat difasilitasi oleh aktivitas

public relation meliputi: meningkatkan awareness, menginformasikan

sesuatu (produk, merek, perusahaan, aktivitas perusahaan) dan

mendidik pelanggan, membentuk pemahaman atas produk dan

perusahaan, membangun trust dan kredibilitas, memberikan alasan

atau keyakinan tertentu bagi konsumen untuk melakukan pembelian,

dan memotivasi akseptansi pelanggan. (Tjiptono, dkk 2008)

Dalam rangka menciptakan dan mempertahankan citra perusahaan

dan produk yang positif, public relation menjalankan sejumlah fungsi

utama (Tjiptono, dkk 2008):

1. Press relations, yaitu menyajikan berita dan informasi mengenai

organisasi sepositif mungkin.

2. Product publicity, yakni mensponsori usaha-usaha untuk

memublikasikan produk spesifik.

3. Corporate communication, yaitu mengupayakan pemahaman

mengenai organisasi melalui komunikasi internal dan eksternal.

4. Lobbying, yaitu menjalin relasi dengan staf pemerintah yang

berkaitan dengan regulasi dan legislasi.

5. Conselling, yaitu memberikan saran dan pertimbangan kepada

pihak manajemen mengenai isu-isu public, posisi perusahaan, dan

citra perusahaan.
18

Menurut Morissan (2014: 29), Salah satu kegiatan yang sering

dilakukan humas adalah publisitas yaitu kegiatan menempatkan berita

mengenai seseorang, organisasi, atau perusahaan di media massa.

Dengan kata lain, publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar

kegiatannya diberitakan di meda massa. Publisitas lebih menekankan

pada proses komunikasi satu arah sedangkan hubungan masyarakat

adalah komunikasi dua arah.

5) Penjualan personal (personal selling)

Berbeda dengan periklanan, dalam penjualan tatap muka terjadi

interaksi langsung, dapat saling bertemu muka ataupun melalui telepon

antara penjual dan pembeli (Tahurrohman, 2015). Penjualan personal

(personal selling) adalah bentuk komunikasi personal di mana penjual

cenderung membimbing atau membujuk pembeli potensial untuk

membeli produk, jasa maupun ide dari perusahaan. Penjualan personal

dapat berupa telephone sales dan sebagainya.

Personal selling adalah suatu bentuk penyajian secara lisan dalam

suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan

tujuan meningkatkan terwujudnya penjualan produk. Menurut Swastha

(2002), Personal Selling adalah interaksi antar individu, saling

bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,

menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling

mentungkan dengan pihak lain. Menurut Tjiptono (2000), Personal

Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan


19

calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon

pelanggan dan membentuk pemahaman terhadap produk sehingga

mereka kemudian akan mencoba membelinya.

Dari pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa personal

selling merupakan komunikasi dua arah secara tatap muka antara

penjual dan calon pembeli untuk memperkenalkan produk yang

ditawarkan, sehingga dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Menurut Kotler dan Keller (2008), tujuan dari personal selling ini

adalah:

a. Mencari calon pelanggan

Mencari calon pelanggan atau petunjuk

b. Menentukan sasaran

Memutuskan bagaimana cara mengalokasikan waktu mereka antara

calon pelanggan dan pelanggan

c. Mengkomunikasikan

Mengkomunikasikan informasi tentang produk dan jasa perusahaan

d. Menjual

Mendekati, mempresentasikan, menjawab pertanyaan, mengatasi

keberatan dan menutup penjualan.

e. Melayani
20

Memberikan berbagai pelayanan kepada pelanggan,

mengkonsultasikan masalah, memberikan bantuan teknis, mengatur

pembiayaan, dan melakukan pengiriman.

f. Mengumpulkan informasi

Mengadakan riset pasar dan melakukan pekerjaan intelijen

g. Mengalokasikan

Memutuskan pelanggan yang akan mendapatkan produk langka

saat terjadi kelangkaan produk.

Menurut David (2006), manfaat dari personal selling itu sendiri

adalah:

1. Penjualan perorangan menciptakan tingkat perhatian pelanggan

yang relatif tinggi, karena dalam situasi tatap muka sulit bagi calon

pembeli untuk menghindari pesan wiraniaga.

2. Memungkinkan wiraniaga untuk menyampaikan pesan yang sesuai

dengan kepentingan dan kebutuhan khusu pelanggan.

3. Karakteristik komunikasi dua arah dari penjualan perorangan

langsung menghasilkan umpan balik, sehingga wiraniaga yang

cermat dapat mengetahui apakah presentasi penjualannya bekerja

atau tidak.

4. Penjualan perorangan memungkinkan wiraniaga untuk

mengkomunikasikan sejumlah besar informasi teknis dan kompleks

dari pada metode promosi lainnya.


21

2.1.2 Loyalitas Pelanggan

2.1.3.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan

Loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam

untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa

terpilih secara konsisten pada masa yang akan datang, meskipun pengaruh

situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan

perubahan perilaku (Oliver, 2010 dalam Zuladi, 2021). Kotler dan Keller

(2012) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan merupakan situasi yang

pelanggan secara konsisten membelanjakan seluruh anggaran yang ada

untuk membeli produk suatu layanan jasa dari penjual yang sama.

Sedangkan menurut Hasan (2014) loyalitas pelanggan adalah

kecenderungan pelanggan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan

jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan dengan tingkat konsistensi yang

tinggi. Loyalitas pelanggan akan menjadi kunci sukses tidak hanya dalam

jangka pendek tetapi keunggulan bersaing secara berkelanjutan. Hal ini

karena loyalitas pelanggan memiliki nilai strategik bagi perusahaan.

Imbalan dari loyalitas bersifat jangka panjang dan kumulatif. Jadi semakin

lama loyalitas seorang pelanggan, semakin besar laba yang dapat diperoleh

perusahaan dari seorang konsumen (Hasan, 2014).

2.1.3.2 Karakteristik Loyalitas Pelanggan

Menurut Griffin (2010) menyebutkan ada empat karakteristik

pelanggan yang loyal yaitu:


22

1) Melakukan pembelian secara teratur (Makes regular repeat

purchases)

Pelanggan yang telah melakukan pembelian suatu produk atau jasa

sebanyak dua kali atau lebih.

2) Membeli di luar lini produk/jasa (Purchases across product and

services lines)

Membeli semua barang atau jasa yang ditawarkan dan mereka

butuhkan. Mereka membeli secara teratur, hubungan dengan jenis

pelanggan ini sudah kuat dan berlangsung lama serta membuat mereka

tidak terpengaruh oleh produk pesaing.

3) Merekomendasikan produk ke orang lain (Refers other)

Membeli barang atau jasa yang ditawarkan dan yang mereka

butuhkan, serta melakukan pembelian secara teratur. Selain itu,

mereka mendorong orang lain agar membeli barang atau jasa

perusahaan tersebut. Secara tidak langsung, mereka telah melakukan

pemasaran untuk perusahaan dan membawa konsumen kepada

perusahaan

4) Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing

(Demonstrates an immunity to the full of the competition).

Pelanggan yang tidak terpengaruh dengan daya tarik pesaing atau

menolak produk pesaing.


23

2.1.3.3 Aspek-Aspek Loyalitas Pelanggan

Menurut Baloglu yang menyatakan bahwa loyalitas pelanggan

memiliki lima aspek, yaitu kepercayaan (trust), komitmen psikologi

(psychological comitment), perubahan biaya (switching cost), perilaku

publisitas (word-of-mouth), dan kerjasama (cooperation) (Aminuddin,

2020). Selanjutnya Hasan (2014) mengatakan bahwa aspek loyalitas

pelanggan yaitu:

1) Pembelian ulang

Pembelian ulang diartikan sebagai perilaku konsumen yang hanya

membeli sebuah produk/jasa secara berulang-ulang dan konsisten

dimasa yang akan datang.

2) Komitmen Pelanggan terhadap produk/jasa.

Pelanggan yang loyal tidak hanya membeli ulang suatu produk/jasa

tetapi juga mempunyai komitmen dan sikap yang positif terhadap

produk/jasa.

3) Rekomendasi dari mulut ke mulut

Pelanggan yang memiliki loyalitas terhadap produk/jaa akan bersedia

bercerita hal-hal baik tentang perusahaan dan produknya kepada orang

lain, teman dan keluarga yang jauh lebih persuasif dibanding iklan.

2.1.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan

Menurut Hasan (2014) faktor utama yang mempengaruhi loyalitas

pelanggan adalah:

1) Kepuasan Pelanggan (Customer satisfaction)


24

Kepuasan pelanggan dipertimbangkan sebagai prediktor kuat terhadap

kesetian pelanggan termasuk rekomendasi positif, niat membeli ulang

dan lain-lain.

2) Kualitas Produk atau layanan (Service quality)

Kualitas produk atau layanan berhubungan kuat dengan kesetiaan

pelanggan. Kualitas meningkatkan penjualan dan meningkatkan

penguasaan pasar, dan mengarahkan/ memimpin konsumen ke arah

kesetiaan.

3) Citra Merek (Brand Image)

Citra merek muncul menjadi faktor penentu kesetiaan pelanggan yang

ikut serta membesarkan/membangun citra perusahaan lebih positif.

4) Nilai yang dirasakan (Perceived value)

Nilai yang dirasakan merupakan perbandingan manfaat yang

dirasakan dan biaya-biaya yang dikeluarkan pelanggan diperlakukan

sebagai faktor penentu kesetiaan pelanggan.

5) Kepercayaan (trust)

Kepercayaan didefenisikan sebagai persepsi kepercayaan terhadap

keandalan perusahaan yang ditentukan oleh konfirmasi sistematis

tentang harapan terhadap tawaran perusahaan.

6) Relasional pelanggan (customer relationship)

Relasional pelanggan didefenisikan sebagai persepsi pelanggan

terhadap proporsionalitas rasio biaya dan manfaat, rasio biaya dan

keuntungan dalam hubungan yang terus menerus dan timbal balik.


25

7) Biaya Peralihan (Switching cost)

Dalam kaitannya dengan pelanggan, switching cost ini menjadi faktor

penahan atau pengendali diri dari perpindahan pemasok/penyalur

produk dan mungkin karenanya pelanggan menjadi setia.

8) Dependabilitas (reliability)

Tidak hanya sebatas kemampuannya menciptakan superior nilai bagi

pelanggan, tetapi juga mencakup semua aspek capaian organisasi yang

berkaitan dengan apresiasi publik terhadap perusahaan secara

langsung berdampak pada kesetiaan pelanggan.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka Berpikir penelitian adalah model yang menggambarkan

bagaimana teori dikaitkan dengan berbagai faktor yang telah dikenali sebagai

masalah yang penting (Sugiyono, 2015). Berdasarkan telaah teori dan landasan

penelitian, maka disusun kerangka berpikir penelitian ini seperti yang disajikan

dalam gambar berikut :

Bauran Promosi (X)


Loyalitas Pelanggan (Y)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Sumber: Diolah Peneliti, 2021

Objek Penelitian ini adalah Kedai Botani Malang karena peneliti ingin

melihat bagaimana pengaruh bauran promosi terhadap loyalitas pelanggan di

Kedai Botani Malang. Kerangka berpikir pada penelitian ini menggunakan

teori komukasi pemasaran, yang bertujuan untuk melihat hubungan antara


26

Bauran Promosi sebagai variabel bebas (X) serta Loyalitas Pelanggan (Y)

sebagai variabel terikat. Bauran Promosi (X) dalam penelitian ini terdiri dari 5

indikator, yaitu advertising, personal selling, publicity, sales promotion dan

direct marketing, sedangkan indikator Loyalitas Pelanggan (Y) diukur dengan

makes regular repeat purchases, purchases across product and services lines,

refers other, demonstrates an immunity to the full of the competition. Indikator

Bauran Promosi sebagai variabel bebas dan Loyalitas Pelanggan sebagai

variabel terikat berguna untuk mengukur seberapa besar variabel saling

mempengaruhi serta mengetahui adakah hubungan antara kedua variabel

tersebut.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis ialah jawaban sementara atas rumusan pertanyaan

penelitian, di mana rumusan pertanyaan penelitian tersebut telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono, 2014). Hipotesis

ini masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan (Vardiansyah,

2008). Berdasarkan konsep penelitian yang ada, maka penelitian ini

menggunakan hipotesis kasual yang sekurang-kurangnya mengandung dua

variabel, menggambarkan hubungan sebab dan akibat, dapat memprediksi

hasil yang terjadi, berkaitan logis dengan pernyataan penelitian, dan dapat

dibuktikan keberlakuan atau ketidakberlakuannya (Prasetyo & Jannah,

2010). Maka berdasarkan kerangka berpikir diatas, dapat dirumuskan

model hipotesis penelitian ini sebagai berikut:


27

 H1 : Variabel bauran promosi berpengaruh secara signifikan terhadap

loyalitas pelanggan
28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme untuk meneliti populasi atau sampel

tertentu dan pengambilan sampel secara random dengan pengumpulan data

menggunakan instrumen, analisis data bersifat statistik (Sugiyono, 2015).

Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif yang didasarkan pada

paradigma positivistik.

Muhajidir (2007) menjelaskan bahwa paradigma positivistik adalah

metodologi yang digunakan pada penelitian kuantitatif yang menuntut adanya

rancangan penelitian yang memberikan spesifikasi objek secara eksplisit dan

dipisahkan dari objek-objek yang tidak diteliti. Jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain korelasi cross

sectional. Peneliti menggunakan desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

ada atau tidaknya pengaruh dari bauran promosi terhadap loyalitas pelanggan

Kedai Botani Malang.

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1 Variabel Bebas (Independent Variable)

Merupakan variabel yang mempengaruhi perubahan atau timbulnya

variabel dependen (Sugiyono, 2015). Pada penelitian ini, yang menjadi

variabel bebas adalah Bauran Promosi pada Kedai Botani Malang. Bauran
29

promosi (promotional mix) menurut Belch&Belch (2015) terdiri dari

beberapa aspek yaitu:

1) Periklanan (Advertising)

Iklan (advertising) adalah bentuk dari komunikasi non

personal yang tentang organisasi, produk, jasa atau ide oleh sponsor

yang mengandung aspek bayar. Aspek bayar dalam definisi ini

menggambarkan fakta bahwa pesan iklan harus membeli lokasi

tempat dan waktu. Sedangkan komponen non personal berarti iklan

mencakup mass media yang memindahkan pesan kepada

sekumpulan individual dalam jumlah besar pada saat yang

bersamaan. Iklan dapat berupa iklan di TV, radio, majalah, koran

dan sebagainya. Iklan yang dipasang di media-media tersebut dapat

memberikan umpan balik kepada sponsornya (berupa tanggapan)

meskipun dalam tenggang waktu tertentu atau tidak secepat penjual

tatap muka yang sifatnya langsung (Tahurrohmat, 2015)

2) Pemasaran langsung (direct marketing)

Pemasaran langsung (direct marketing) adalah elemen

bauran promosi di mana organisasi dapat berkomunikasi secara

langsung dengan konsumen untuk menghasilkan tanggapan atau

transaksi. Pemasaran langsung berupa direct mail, mail order

catalogues, direct selling, telemarketing, e-marketing dan lain

sebagainya.
30

Pemasaran interaktif atau internet (interactive/internet

marketing) adalah elemen bauran promosi yang membolehkan arus

bolak-balik dari sebuah informasi di mana pengguna dapat

berpartisipasi dan memodifikasi bentuk da nisi dari informasi yang

mereka terima pada saat itu. Pemasaran interaktif atau internet dapat

berupa internet, CD ROMs, kiosks, interactive television, dan lain

sebagainya.

3) Promosi penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan (sales promotion) adalah aktivitas

pemasaran yang menyediakan nilai tambah atau insentif kepada

sales force, distributor atau pelanggan utama dan dapat menstimulasi

penjualan secara cepat. Promosi penjualan dapat berupa kupon,

kontes, harga premi, sampling, sweeptakes, dan lain sebagainya.

4) Publisitas dan hubungan masyarakat (publicity/public relation)

Publisitas (publicity) adalah komunikasi non personal

mengenai organisasi, produk, jasa atau ide yang tidak secara

langsung dibayar atau dijalankan oleh sponsor. Hubungan

masyarakat (public relation) adalah fungsi manajemen yang

melakukan evaluasi terhadap perilaku produk, mengidentifikasi

kebijakan dan prosedur dari seorang individu atau organisasi dengan

public interest, dan mengeksekusi aksi program untuk memperoleh

pemahaman dan penerimaan dari masyarakat.

5) Penjualan personal (personal selling)


31

Berbeda dengan periklanan, dalam penjualan tatap muka

terjadi interaksi langsung, dapat saling bertemu muka ataupun

melalui telepon antara penjual dan pembeli (Tahurrohman, 2015).

Penjualan personal (personal selling) adalah bentuk komunikasi

personal di mana penjual cenderung membimbing atau membujuk

pembeli potensial untuk membeli produk, jasa maupun ide dari

perusahaan. Penjualan personal dapat berupa telephone sales dan

sebagainya.

3.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya

variabel bebas (Sugiyono, 2015). Variabel terikat pada penelitian ini yaitu

Loyalitas Pelanggan. Menuru Griffin (2010) dalam penelitian Kendri dan

Saputra (2018) loyalitas pelanggan dapat diukur dengan indicator-indikator

sebagai berikut:

1) Melakukan pembelian secara teratur (Makes regular repeat purchases)

Pelanggan yang telah melakukan pembelian suatu produk atau jasa

sebanyak dua kali atau lebih.

2) Membeli di luar lini produk/jasa (Purchases across product and services

lines)

Membeli semua barang atau jasa yang ditawarkan dan mereka butuhkan.

Mereka membeli secara teratur, hubungan dengan jenis pelanggan ini

sudah kuat dan berlangsung lama serta membuat mereka tidak

terpengaruh oleh produk pesaing.


32

3) Merekomendasikan produk ke orang lain (Refers other)

Membeli barang atau jasa yang ditawarkan dan yang mereka butuhkan,

serta melakukan pembelian secara teratur. Selain itu, mereka mendorong

orang lain agar membeli barang atau jasa perusahaan tersebut. Secara

tidak langsung, mereka telah melakukan pemasaran untuk perusahaan

dan membawa konsumen kepada perusahaan

4) Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing

(Demonstrates an immunity to the full of the competition).

Pelanggan yang tidak terpengaruh dengan daya tarik pesaing atau

menolak produk pesaing.

3.2.3 Definisi Konsep

Definisi konseptual merupakan definisi yang cermat dan sistematis yang


ditulis secara eksplisit yang berisi tentang pernyataan terkait ide dalam
benak peneliti dalam kata-kata tertentu atau secara teoritis yang berkaitan
dengan ide atau konsep lain (Neuman, 2013). Terdapat dua definisi
konseptual yang digunakan dalam penelitian ini yaitu definisi konseptual
promosi sebagai variabel bebas (X) dan loyalitas pelanggan sebagai variabel
terikat (Y).

Peneliti mengadopsi aspek-aspek promosi sebagai variabel bebas


dikarenakan fokus penelitian ini sesuai dengan terkait Bauran Promosi.
Penelitian ini mengadopsi 5 aspek promosi (X) yang terpaut dalam bauran
promosi menurut George E. Blech & Michael A. Blech (2015) dan Kotler &
Armstrong (2014) yaitu:

1. Pemasangan iklan (advertising)


Alat ukur berupa informative, persuading, dan reminding.
2. Penjualan pribadi (personal selling)
33

Alat ukur berupa kejelasan informasi dan personal.


3. Hubungan masyarakat (publicity)
Alat ukur berupa publikasi, event dan layanan pelanggan.
4. Promosi penjualan (sales promotion)
Alat ukur berupa diskon, voucher dan rewards.
5. Alat pemasaran langsung (direct marketing)
Alat ukur berupa interaktif dan komunikatif.

Bauran promosi tersebut merupakan alat yang digunakan perusahaan


untuk mencapai tujuan-tujuan pemasangan iklan dan pemasaran yang
diasumsikan berhubungan dengan tingkat loyalitas pelanggan.

Sedangkan, pada variabel terikat dalam penelitian ini adalah Loyalitas


Pelanggan (Y). Menurut Hasan (2014) loyalitas pelanggan dapat menjadi
kunci sukses jangka pendek maupun jangka panjang sebuah perusahaan
dalam keunggulan bersaing secara berkelanjutan dan semakin besar laba
yang dapat diperoleh perusahaan dari seorang konsumen. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan konsep loyalitas pelanggan dari Griffin (2010)
yaitu;

1. Melakukan pembelian secara teratur (Makes regular repeat


purchases)
Dengan alat ukur berupa pembelian ulang.
2. Membeli di luar lini produk/jasa (Purchases across product and
services lines)
Dengan alat ukur minat terhadap produk/jasa lain yang ditawarkan.
3. Merekomendasikan produk ke orang lain (Refers other)
Dengan alat ukur rekomendasi dan review
4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing
(Demonstrates an immunity to the full of the competition)
Dengan alat ukur keterikatan.
34

3.2.4 Definisi Operasional

Menurut Neumann (2013), Definisi operasional adalah definisi yang

kaitannya dengan Tindakan tertentu dalam sebuah penelitian. Definisi

operasional bisa berupa kuesioner, metode dalam mengamati fenomena,

cara dalam mengukur konten simbolis, dokumen, atau mewakili konstruk

abstrak seperti yang dinyatakan dalam mengkonseptualkan sebuah definisi

(Neumann, 2013).

Menurut Sugiyono (2015) variabel penelitian pada umumnya adalah

sesuatu yang berbentuk apa saja yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga dapat memperoleh informasi mengenai hal tersebut, lalu

ditarik kesimpulannya. Penjabaran variabel dalam definisi operasional pada

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:


35

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Alat Ukur Aspek yang Diukur Item Pertanyaan


Operasional

Independen Bauran Promosi Pemasangan iklan 1. Informative X1.1 Pesan yang disampaikan pada iklan Kedai
adalah suatu (advertising) 2. Persuading Botani informatif
Bauran Promosi rancangan ide 3. Reminding X1.2 Pesan yang disampaikan pada iklan Kedai
(X) yang Botani bernada mengajak
diperuntukan X1.3 Pesan yang disampaikan pada iklan Kedai
Referensi:
untuk Botani membuat saya mengingat Kedai Botani
Belch & Belch
mendapatkan X1.4 Iklan Kedai Botani ada di berbagai media
(2015)
minat atau daya sehingga saya dapat terus mengingat Kedai
tarik terhadap Botani
suatu produk Penjualan pribadi 1. Informasi X1.5 Karyawan dapat menjelaskan dengan baik
atau jasa serta (personal selling) 2. Personal mengenai seluruh menu di Kedai Botani
memberikan X1.6 Karyawan Kedai Botani dapat menjawab
informasi pertanyaan yang diajukan pelanggan
tentang hal X1.7 Karyawan Kedai Botani dapat menjelaskan
informasi apapun yang berkaitan dengan Kedai
36

terkait. Botani secara ramah

Hubungan 1. Layanan pelanggan X1.8 Kedai Botani menerapkan layanan


masyarakat (publicity, 2. Hubungan customer service untuk melayani keluhan atau
public relation) 3. Citra saran dari konsumen denan baik
X1.9 Tim Kedai Botani membangun hubungan
baik dengan setiap konsumen Kedai Botani
X1.10 Kedai Botani mampu membangun citra
yang baik
Promosi penjualan 1. Diskon X1.11 Kedai Botani kerap memberikan diskon
(sales promotion) 2. Voucher kepada pelanggan
3. Rewards X1.12 Kedai Botani memberikan voucher
tertentu kepada pelanggan
X1.13 Kedai Botani memberikan reward kepada
pelanggan yang loyal
Pemasaran langsung 1. Interaktif X1.14 Konten Promosi Kedai Botani di media
(direct marketing) 2. Komunikatif social (Instagram) sangat interaktif
X1.15 Konten promosi Kedai Botani disusun
dengan pesan yang komunikatif
37

Dependen Loyalitas Melakukan 1. Pembelian ulang Y1.1 Saya sudah membeli produk Kedai Botani
pelanggan pembelian secara ≥5 kali pembelian
Loyalitas adalah suatu teratur (Makes Y1.2 Saya akan kembali mengunjungi Kedai
Pelanggan rasa positif yang regular repeat Botani dalam waktu dekat
(Griffin, 2010) timbul dari purchases)
konsumen
terhadap suatu Membeli di luar lini 1. Minat terhadap Y1.3 Saya tidak hanya membeli produk tertentu
merek, produk/jasa produk lain ketika mengunjungi Kedai Botani
Loyalitas (Purchases across Y1.4 Jika Kedai Bortani mengeluarkan produk
terbentuk karena product and services baru saya tertarik membelinya
terpenuhinya lines)
ekspektasi
38

konsumen yang Merekomendasikan 1. Rekomendasi Y1.5 Saya akan merekomedasikan kepada orang
memberikan produk ke orang lain 2. Review lain/keluarga saya untuk datang dan membeli
kecenderungan (Refers other) produk Kedai Botani
menggunakan Y1.6 Saya akan mengajak orang lain/keluarga
produk atau jasa saya untuk membeli produk Kedai Botani
secara berulang Y1.7 Saya bersedia untuk mereview baik produk
dan memberikan Kedai Botani di hadapan orang lain/keluarga
rekomendasi
kepada orang Menunjukkan 1. Keterikatan Y1.8 Saya akan menjadikan Kedai Botani
lain. kekebalan dari daya sebagai coffee shop pilihan utama dalam
tarik produk sejenis pemilihan tampat kopi
dari pesaing Y1.9 Saya akan terus berkunjung ke Kedai
(Demonstrates an Botani meskipun terdapat coffee shop serupa
immunity to the full of
the competition).

Sumber: Data diolah oleh peneliti (2021)


39

3.3 Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan suatu kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur

sehingga memperoleh sebuah data (Sugiyono, 2015:29). Skala yang digunakan

pada panelitian ini yaitu skala likert. Fungsi dari skala likert adalah untuk

mengukur sikap atau perilaku seseorang tentang suatu objek yang telah ditentukan

peneliti. Priyono (2016:96) mengatakan bahwa skala likert merupakan sikap

seorang responden terhadap pernyataan itu dan mengasumsikan bahwa masing-

masing kategori jawaban ini memiliki intensitas yang sama. Menurut Kriyantono

(2006) pernyataan tersebut dihubungkan dengan jawaban berupa dukungan atau

pernyataan sikap yang diungkapkan melalui kata-kata seperti Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Jawaban ini

kemudian akan diberi nilai 1 sampai 5 untuk mengukur sikap responden terhadap

objek yang telah ditentukan peneliti.

Alasan peneliti dalam menggunakan skala pengukuran likert adalah karena

penelitian ini menggunakan kuesioner sehingga hasilnya digolongkan dalam skala

data, yaitu ordinal dan interval. Menurut Supratno (2008) skala likert dapat

dikategorikan sebagai skala interval. Besarnya kelas interval untuk setiap kategori

tersebut dapat dihitung dan diketahui jarak kelas interval senilai 0,8 yang

kemudian skala pengukuran dapat dikelompokkan menjadi 5 klasifikasi kategori,

yaitu:
40

TABEL 3. 1 P ENGUKURAN SKALA LIKERT

Kelas Interval Klasifikasi Kategori Angka Skala Likert

1. 00 – 1. 79 Sangat Tidak Setuju 1

1. 80 – 2. 59 Tidak Setuju 2

2. 60 – 3. 39 Netral 3

3. 40 – 4. 19 Setuju 4

4. 20 – 5. 00 Sangat Setuju 5

Sumber: Data diolah peneliti (2021)

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.4.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kedai Botani Kota Malang (Jalan Raya

Candi VI no. 9, Dinoyo, Malang. Namun, dikarenakan kondisi pandemi

dan adanya peraturan PPKM peneliti melakukan penelitian secara online

yang disebarkan kepada followers akun instagram @kedaibotanimlg

melalui goole forms.

3.4.2 Waktu Penelitian

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Januari

– Februari 2022.
41

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015).

Populasi yang diambil untuk penelitian ini adalah pelanggan Kedai Botani

Kota Malang. Dari hasil studi pendahuluan kepada pemilik Kedai Botani,

mengatakan bahwa rata-rata pembeli yang telah membeli di Kedai Botani

Malang adalah sebanyak 300 orang per-minggunya.

3.5.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti oleh peneliti.

Sampel merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tertentu (Sugiyono, 2015). Teknik pengambilan sampel ditentukan

dari jumlah populasi penelitian. Sampel dalam penelitian ini menggunakan

metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu yang dilakukan

ialah kepada responden yang sudah memiliki kriteria dalam penelitian

(Sugiyono, 2015). Pada penelitian ini sudah ditentukan bahwa responden ialah

sampel yang merupakan pelanggan Kedai Botani.

Kriteria inklusi sampel adalah sebagai berikut:

1. Berusia minimal 17 tahun

2. Telah mengunjungi dan membeli produk Kedai Botani sebanyak > 5

kali
42

Besar sampel ditentukan berdasarkan rumus besar sampel. Rumus besar

sampel yang digunakan adalah rumus Slovin.

N
n= 2
1+ N (d)

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = tingkat signifikan

Maka besar sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

n = ______300_____

1 + 300 (0,05)2

= ___300___

1, 75

= 171,4 = 171 pelanggan

Jadi, jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 171 pelanggan

dari jumlah populasi 300 pelanggan Kedai Botani Malang.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Sumber dan Jenis Data

Menurut Singarimbun (2006) sumber data merupakan objek asal data

diperoleh. Data pada penelitian kuantitatif bersifat objektif dan bisa

ditafsirkan sama oleh semua orang. Berdasarkan sumber data dibedakan atas

data primer dan data sekunder (Kriyantono, 2006).


43

3.6.1.1 Data Primer

Data primer adalah data yang di dapat dari sumber pertama atau

tangan pertama. Data primer merupakan data mentah yang harus diproses

lagi agar dapat menjadi informasi yang bermakna (Kriyantono, 2006).

Pada penelitian ini sumber data yang digunakan adalah jawaban responden

melalui kuesioner yang disebar kepada pelanggan Kedai Botani secara

online melalui Google Form. Manfaat penggunaan Google Form sebagai

kuesioner online adalah kemudahan distribusi, tabulasi online, dan real-

time karena data yang diisi langsung diterima oleh peneliti sehingga akses

informasi yang dibutuhkan peneliti dari responden lebih cepat dan secara

otomatis tersimpan dalam layanan Google tersebut (Sudaryo, dkk, 2019).

Google Form merupakan sebuah layanan untuk melakukan survey

secara online yang pertanyaannya dapat dibuat sendiri oleh peneliti.

Alasan peneliti memilih Google Form agar kuesioner dapat disebarkan

dengan efektif dan efisien karena lebih mudah dan menghemat waktu

dalam penyebaran dan pengisian. Penyebaran kuesioner online melalui

Google Form ini akan dilakukan dengan menyebarkan kepada pelanggan

kedai botani.

3.6.1.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber kedua. Data

sekunder bersifat pelengkap dari data primer. Pada umumnya data

sekunder digunakan dalam membantu peneliti apabila data primer terbatas

atau sulit untuk diperoleh (Kriyantono, 2006). Pada penelitian ini, data
44

sekunder yang dimaksud adalah jurnal, buku, website, dan sumber lainnya

yang berkaitan dengan penelitian.

3.6.2 Instrumen Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan memberikan 3 kuesioner kepada

responden, yaitu data demografi, kuesioner bauran promosi dan kuesioner

loyalitas pelanggan. Kuesioner bauran promosi diberikan untuk mengetahui

keberhasilan bauran promosi yang dilakukan oleh Kedai Botani Malang

untuk menarik minat pelanggan berdasarkan lima bauran promosi yaitu:

periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat,

dan penjualan langsung. Selanjutnya, kuesioner loyalitas pelanggan

diberikan untuk mengukur tingkat loyalitas pelanggan Kedai Botani.

Indikator pada tiap variabel tersebut akan dikembangkan menjadi

pertanyaan-pertanyaan yang dimasukkan dalam kuesioner dengan

menggunakan skala Likert 5 poin untuk mengukur variabel bauran promosi

terhadap loyalitas pelanggan dan selanjutnya data yang didapatkan akan

diolah menggunakan SPSS (Statistics Package for Social Sciences) untuk

mendapatkan hasil penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif agar menemukan gambaran umum dalam menguji

strategi bauran promosi terhadap loyalitas pelanggan Kedai Botani Malang.

1) Data Demografi

Pada bagian awal kuesioner subyek penelitian akan diminta untuk

mengisi identitas nama, jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,

pekerjaan dan no. Hp sesuai dengan format kuesioner. Hal ini bertujuan
45

untuk mengetahui data demografi responden. Instrumen data demografi

terdapat pada lampiran.

2) Kuesioner Bauran Promosi

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner bauran promosi yang disusun oleh Khamdiyah (2019)

berdasarkan teori Belch&Belch dan Kotler&Armstrong dan selanjutnya

dimodifikasi oleh peneliti yang akan diuji validitas dan reliabilitasnya di

Kedai Botani. Instrumen penilaian ini, terdiri dari 15 item pernyataan

tertutup yang berbeda yang dapat diisi oleh pelanggan Kedai Botani

Malang. Cara menjawab kuesioner dengan masing-masing pertanyaan

sesuai dengan yang responden rasakan. Tiap item dinilai menggunakan

jenis skala likert dengan lima poin menunjukkan bahwa responden sangat

tidak setuju, tidak setuju, setuju, sangat setuju. Dengan skor 1 = Sangat

Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju.

Kuesioner Bauran Promosi akan terlampir di lampiran.

3) Kuesioner Loyalitas Pelanggan

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner loyalitas pelanggan yang disusun oleh Ziadi (2018)

berdasarkan teori Griffin dan selanjutnya dimodifikasi oleh peneliti yang

akan diuji validitas dan reliabilitasnya di Kedai Botani. Instrumen

penilaian ini, terdiri dari 9 item pernyataan tertutup yang berbeda yang

dapat diisi oleh pelanggan Kedai Botani Malang. Cara menjawab

kuesioner dengan masing-masing pertanyaan sesuai dengan yang


46

responden rasakan. Tiap item dinilai menggunakan jenis skala likert

dengan lima poin menunjukkan bahwa responden sangat tidak setuju,

tidak setuju, setuju, sangat setuju. Dengan skor 1 = Sangat Tidak Setuju,

2 = Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju. Kuesioner

brand image akan terlampir di lampiran.

3.6.2.1 Uji Instrumen Penelitian

Kuesioner pada penelitian ini digunakan untuk alat analisis.

Sehingga dalam proses analisa lebih mengandalkan skor responden.

Sedangkan benar tidaknya skor responden tersebut tergantung pada

pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang baik harus

memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliable.

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di Kedai Botani Kota Malang

dengan jumlah responden sebanyak 30 orang.

1) Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah instrumen

pengukur pengaruh bauran promosi pada loyalitas pelanggan tersebut

valid atau tidak. Kuesioner yang valid adalah kuesioner yang dapat

mengungkapkan sesuatu yang dapat diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari masing-

masing pertanyaan dalam suatu daftar pertanyaan dalam

mendefinisikan suatu variabel (Rahayu, 2020). Validitas instrumen

diuji dengan teknik korelasi Pearson Product-Moment yaitu melihat


47

nilai korelasi antara skor dari masing-masing variabel yang ada

dengan skor totalnya.

Uji validitas dilakukan dengan bantuan sistem komputerisasi SPSS

for Windows, menggunakan teknik korelasi Pearson Product-Moment

yaitu melihat nilai korelasi antara skor dari masing-masing variabel

yang ada dengan skor totalnya. Dengan nilai tingkat signifikansi 0,05.

Item soal dikatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r

tabel dan atau item soal dikatakan valid jika nilai signifikansi (2-

tailed) lebih kecil dari 0,05.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur apakah instrumen

pengukur bauran promosi dan loyalitas pelanggan tersebut reliabel

atau tidak. Kuesioner dikatakan reliabel apabila terdapat suatu

kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang

berbeda ataupun pada waktu yang berbeda. Instrumen Reliabititas

instumen di uji dengan menggunakan Cronbach Alpha.

Pengujian dilakukan menggunakan bantuan sistem komputerisasi.

Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha > 0,6 atau r

tabel dan instumen dikatakan tidak reliabel apabila nilai Cronbach

Alpha < 0,6 atau r tabel (Wibowo, 2014). Uji reliabilitas pada

penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji reliabilitas pada

instrumen pengukur bauran promosi dan loyalitas pelanggan.


48

3.7 Uji Asumsi Klasik

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan apabila peneliti ingin

mengetahui ada tidaknya perbedaaan proposi subjek, objek, kejadian dan

lain-lainya (Sudjana, 2005). Menurut Suliyanto (2011), uji normalitas

dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi

pada model regresi berdistribusi normal atau tidak.

Pada uji normalitas nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai

residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya.

Uji normalitas yang digunakan yaitu Komolgorov-Smirnov dengan tingkat

signifikansi yang digunakan sebesar 5%. Maka dari itu apabila signifikan >

0,05 maka variabel berdistribusi normal dan sebaliknya apabila signifikan <

0,05 maka variabel tidak berdistribusi normal.

3.7.2 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel (X) dengan

variabel terikat (Y) mempunyai hubungan linear atau secara signifikan. Uji

ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear.

Uji linearitas menggunakan bantuan SPSS 25 for Windows dengan

menggunakan Test For linearity pada taraf signifikansi 0,05. Hasil uji

liniearitas dilihat pada baris Deviation From Linearity, jika nilai signifikan

> 0,05 maka hubungan tidak linear. Sedangkan jika nilai signifikan ≥ 0,05

maka hubungannya bersifat linier (Mushon, 2012).


49

3.7.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaknyamanan varian dari residual satu pengamatan

lain. Jika varian berbeda disebut heterokedastisitas. Jika tidak ada pola

tertentu dan tidak menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

tidak heterokedastisitas (Ghozali, 2016).

Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, regresi yang tidak terjadi

heterokedastisitas jika:

1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.

2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang

melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4. Penyebaran titik-titik data tidak berpola.

3.8 Metode Analisis Data

3.8.1 Uji Regresi Linier Sederhana

Dalam melakukan uji analisis data, yang terdiri dari uji regresi sederhana.

Regresi sederhana digunakan untuk menguji satu variabel independen dan

variabel dependen. Regresi adalah hubungan kausal atau sebab akibat yaitu

menaksir besaran kenaikan atau penurunan variabel respons (dependen)

berdasarkan kenaikan atau penurunan variabel bebas (independen)

(Sugiyono, 2013).
50

Dalam regresi sederhana, hubungan antara variavel bersifat linear,

dimana perubahan pada variabel X akan diikuti oleh perubahan pada

variabel Y secara tetap. Secara matematis analisis regresi sederhana dapat

digambarkan sebagai berikut:

Y= 𝒂 + 𝒃𝑿 + 𝒆

Keterangan:

Y = Loyalitas pelanggan (Variabel dependen)

X = Bauran Promosi (Variabel independen)

e = Residual atau error term

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

3.9 Uji Hipotesis

3.9.1 Uji T

Menurut ghozali dalam sujarweni (2015), uji t menunjukkan seberapa

jauh pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.

Apabila nilai probalitas signifikan lebih kecil dari 0.05 (5%) maka suatu

variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Adapun kriterianya yaitu:

a. Jika t hitung > t table maka Ho ditolak dan Ha diterima.

b. Jika t hitung < table maka Ho diterima dan Ha ditolak.


51

3.9.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015) Tujuan dari uji ini adalah

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bauran promosi (X) terhadap

loyalitas pelanggan (Y). Nilai R2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari

total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel

penjelasnya. Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar proporsi dari total

variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.


52

BAB IV

HASIL & PEMBAHASAN

Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, dalam Bab iv ini

peneliti akan menjabarkan mengenai pengaruh bauran promosi terhadap loyalitas

pelanggan Kedai Botani Malang. Untuk melakukan analisis deskriptif dan

menentukan karakteristik responden, peneliti menggunakan bantuan software

Microsoft Excel. Sedangkan, untuk analisis uji asumsi klasik dan analisis regresi

linier sederhana menggunakan bantuan software SPSS.

4.1 Hasil Penelitian

Sebelumnya, peneliti telah membagikan kuesioner penelitian kepada 171

responden yang merupakan pengunjung Kedai Botani Malang. Kemudian data

yang dihimpun melalui kuesioner tersebut akan peneliti olah untuk membuktikan

hipotesis penelitian.

4.1.1 Gambaran Umum Kedai Botani Malang

Kedai Botani adalah salah satu coffee shop di Kota Malang yang berdidi

sejak tahun akhir tahun 2016. Kedai Botani sendiri hadir karena melihat

peluang yang besar seiring pesatnya pertumbuhan penduduk di Kota Malang

yang didominasi oleh Mahasiswa ataupun pelajar. Kedai Botani pun hadir

sebagai coffee shop yang tidak hanya menyuguhkan kopi yang nikmat,

namun juga sebagai tempat untuk berkumpul, mengerjakan tugas, meeting

atau hanya duduk cantik.

Founder dari Kedai Botani sendiri adalah 3 anak muda yang berupaya

untuk menghadirkan coffeee shop yang dapat memenuhi segala kebutuhan


53

konsumen. Tujuan utama didirikan Kedai Botani awalnya adalah untuk

enyediakan tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama teman-teman,

untuk menyediakan fasilitas berupa ruang meeting dan tempat yang nyaman

untuk mengerjakan tugas atau bekerja, Dan tentunya mengutamakan varian

menu kopi dengan kualitas rasa yang baik, dan juga didukung oleh varian

menu lainnya.

Saat ini, Kedai Botani telah memasuki tahun ke-5. Hampir 6 tahun Kedai

Botani melayani konsumen dengan suguhan kualitas kopi dan fasilitas yang

baik. Salah satu alasan mengapa Kedai Botani dapat berdiri hingga saat ini

adalah loyalitas dari konsumen yang membuat Kedai Botani berkembang

lebih besar lagi. Bahkan, ditahun keempat Kedai Botani mampu untuk

membuka cabang baru. Sehingga, cakupan Kedai Botani dapat lebih luas

lagi.

Keunggulan lain dari Kedai Botani dibandingkan Coffe Shop lain di Kota

Malang adalah Kedai Botani memiliki rumah produksi sendiri. Tujuan

Kedai Botani memiliki rumah produksi sendiri adalah agar dapat

memudahkan supply stock di Kedai Botani itu sendiri. Sehingga, tidak

membutuhkan waktu yang lama untuk update stock dan men-supply

kebutuhan coffe shop. Selain itu, tentu saja dengan adanya rumah produksi

akan memangkas biaya harga pokok penjualan. Sehingga, Kedai Botani

dapat memberikan harga yang terjangkau pada pelanggannya.


54

4.1.2 Analisis Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung dari Kedai Botani

Malang. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 171 orang.

Berikut merupakan analisis gambaran karakteristik responden berdasarkan

beberapa kategori.

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut merupakan gambaran responden penelitian berdasarkan jenis

kelamin:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


1 Laki-laki 97 56,73%
2 Perempuan 74 43,27%
Total 171 100%
Sumber: Kuesioner Penelitian Responden 1-171

Berdasarkan tabel di atas, responden dalam penelitian ini mayoritas

berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 43,27%. Kemungkinan besarpun

mayoritas pengunjung Kedai Botani berjenis kelamin Laki-laki. Artinya,

bauran promosi yang dilakukan Kedai Botani dapat disesuaikan dengan

karakteristik mayoritas pelanggan, yaitu berjenis kelamin laki-laki. Namun,

apabila Kedai Botani hendak melebarkan target pasarnya ke pelanggan

perempuan, maka bauran promosinya dapat dikembangkan sesuai dengan

karakteristik yang lebih umum atau lebih feminim. Kemudian, peneliti

mencoba menganalisis kecenderungan jawaban responden terhadap kedua


55

variabel yang telah dikelompokan ke dalam dua bagian, yakni responden laki-

laki dan responden perempuan. Frekuensi jawaban responden berdasarkan

jenis kelamin disajikan peneliti pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Rata-rata Jawaban Variabel Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Rata-rata Jawaban Variabel Penelitian

Bauran Promosi Loyalitas Pelanggan

Laki-laki 4,4206 4,4490

Perempuan 4,4721 4,4505

Sumber: Kuesioner Penelitian Responden 1-171

Tabel 4.2 memberikan temuan bahwa pada responden laki-laki dan

responden perempuan di dalam penelitian ini, mayoritas menjawab setuju

dalam menilai bauran promosi Kedai Botani dan menunjukan ke-loyalitas-an

pelanggan mereka. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara

jawaban yang diberikan oleh responden laki-laki dan perempuan di dalam

penelitian ini. Hasil penelitian ini sekaligus membuktikan bahwa gender

bukan merupakan faktor utama yang membedakan seseorang dalam menilai

bauran promosi yang dilakukan oleh kedai botani malang dan juga tingkat

loyalitas mereka.

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


56

Berikut merupakan gambaran responden penelitian berdasarkan kelompok

usia:

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


No. Kelompok Usia Frekuensi Persentase
1 <20 Tahun 9 5,26%
2 21-25 Tahun 110 64,33%
3 26-30 Tahun 41 23,98%
4 >30 Tahun 11 6,43%
Total 171 100%
Sumber: Kuesioner Penelitian Responden 1-171

Berdasarkan tabel di atas, responden dalam penelitian ini mayoritas

berada pada kelompok usia 21-25 tahun dengan persentase 64,33%.

Kemungkinan besarpun mayoritas pengunjung Kedai Botani berada pada

rentang umur 21-25 tahun. Artinya, bauran promosi yang dilakukan Kedai

Botani dapat disesuaikan dengan karakteristik mayoritas pelanggan, yaitu

berada pada rentang umur 21-25 Tahun. Namun, apabila Kedai Botani

hendak melebarkan target pasarnya, maka bauran promosinya dapat

dikembangkan sesuai dengan karakteristik rentang umur yang disasar.

Kemudian, peneliti mencoba menganalisis kecenderungan jawaban responden

terhadap kedua variabel yang telah dikelompokan ke dalam empat bagian

usia, yakni Kurang dari 20 tahun, 21-25 Tahun, 26-30 Tahun, dan lebih dari

30 Tahun. Frekuensi jawaban responden berdasarkan usia disajikan peneliti

pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Rata-rata Jawaban Variabel Penelitian Berdasarkan Usia


57

Jenis Kelamin Rata-rata Jawaban Variabel Penelitian

Bauran Promosi Loyalitas Pelanggan

< 20 Tahun 4,4889 4,5926

21 – 25 Tahun 4,4048 4,4030

26 – 30 Tahun 4,5154 4,5854

>30 Tahun 4,5152 4,2929

Sumber: Kuesioner Penelitian Responden 1-171

Tabel 4.4 memberikan temuan bahwa pada responden di segala usia

dalam penelitian ini menjawab setuju dalam menilai bauran promosi Kedai

Botani dan menunjukan ke-loyalitas-an pelanggan mereka. Tidak ditemukan

perbedaan yang signifikan antara jawaban yang diberikan oleh responden

dengan usia berbeda di dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini sekaligus

membuktikan bahwa usia bukan merupakan faktor utama yang membedakan

seseorang dalam menilai bauran promosi yang dilakukan oleh kedai botani

malang dan juga tingkat loyalitas mereka.

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berikut merupakan gambaran responden penelitian pendidikan terakhir:

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Kelompok Usia Frekuensi Persentase


1 SMP/ Sederajat 2 1,17%
2 SMA/Sederajat 20 11,7%
3 Diploma 25 14,62%
4 S1 120 70,18%
58

5 S2 4 2,34%
Total 171 100%
Sumber: Kuesioner Penelitian Responden 1-171

Berdasarkan tabel diatas, responden dalam penelitian ini mayoritas

memiliki latar belakang pendidikan S1 dengan persentase 70,18%.

Kemungkinan besarpun mayoritas pengunjung Kedai Botani memiliki latar

belakang Pendidikan S1. Artinya, bauran promosi yang dilakukan Kedai

Botani dapat disesuaikan dengan karakteristik mayoritas pelanggan, yaitu

memiliki Pendidikan tinggi. Kemudian, peneliti mencoba menganalisis

kecenderungan jawaban responden terhadap kedua variabel yang telah

dikelompokan ke dalam lima bagian usia, yakni SMP/Sederajat,

SMA/Sederajat, Diploma, S1, dan S2. Frekuensi jawaban responden

berdasarkan pendidikan terakhir disajikan peneliti pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Rata-rata Jawaban Variabel Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Jenis Kelamin Rata-rata Jawaban Variabel Penelitian

Bauran Promosi Loyalitas Pelanggan

SMP/Sederajat 4,4667 4,3333

SMA/Sederajat 4,4567 4,4667

Diploma 4,4613 4,4711

S1 4,4372 4,4426

S2 4,4167 4,5

Sumber: Kuesioner Penelitian Responden 1-171


59

Tabel 4.6 memberikan temuan bahwa pada responden dengan segala

latar belakang pendidikan dalam penelitian ini mayoritas menjawab setuju

dalam menilai bauran promosi Kedai Botani dan menunjukan ke-loyalitas-an

pelanggan mereka. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara

jawaban yang diberikan oleh responden dengan latar belakang pendidikan

berbeda di dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini sekaligus membuktikan

bahwa pendidikan bukan merupakan faktor utama yang membedakan

seseorang dalam menilai bauran promosi yang dilakukan oleh kedai botani

malang dan juga tingkat loyalitas mereka.

4.1.3 Karakteristik Variabel

Deskripsi data karakteristik variabel dalam penelitian ini berguna untuk

menyajikan data responden penelitian mengenai variabel-variabel dalam

penelitian ini secara terperinci. Agar memudahkan peneliti dalam

mengintepretasikan data penelitian, peneliti membuat klasifikasi data

penelitian menggunakan distribusi frekuensi dengan interval yang sama.

Kemudian data penelitian ini diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu

tinggi, sedang, rendah. Berikut merupakan langkah-langkah yang dilakukan

untuk mengkategorikan data penelitian:

1) Menentukan nilai indeks maksimum

2) Menentukan nilai indeks minimum

3) Menentukan Interval : nilai indeks maksimum – nilai

indeks minimum

4) Mendapatkan jarak Interval : hasil interval : 3 (kategori data)


60

Penentuan Kategori (range):

1) Kategori rendah : nilai indeks minimum + jarak interval

2) Kategori sedang : nilai kategori rendah + jarak interval

3) Kategori tinggi : nilai kategori sedang + jarak interval

Berikut ini merupakan hasil perhitungan untuk kategori setiap variabel

dalam kuesioner penelitian.

4.1.3.1 Variabel Bauran Promosi (X)

Variabel bebas atau variabel independen dalam penelitian ini adalah Bauran

Promosi menurut George E. Blech & Michael A. Blech (2015) dan Kotler &

Armstrong (2014) yang menjelaskan terdapat 5 indikator dalam menjelaskan

bauran promosi yaitu; 1) Pemasangan iklan (advertising); 2) Penjualan pribadi

(personal selling); 3) Hubungan masyarakat (publicity); 4) Promosi penjualan

(sales promotion); 5) Alat pemasaran langsung (direct marketing). Kelima

indikator kemudian telah diopreasionalisasikan sehingga memunculkan 15 item

pertanyaan untuk diujikan dalam penelitian ini.

Untuk mengukur bauran promosi, peneliti menggunakan 15 butir pertanyaan

dalam kuesioner yang telah dijawab oleh responden dan telah dihitung rata-

ratanya. Jawaban tersebut kemudian diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kategori

yaitu, Rendah, Sedang, dan Tinggi. Unutk menentukan interval dan jarak interval

setiap kategori digunakan perhitungan sebagai berikut:

Maksimal :5

Minimal :1
61

Interval : 5-1=4

Jarak Interval : 4 : 3 = 1,3333 ~ 1,3

Maka, interval skor rata-rata tiap kategorinya sebagai berikut;

Rendah : 1 – 2,3

Sedang : 2,4 – 3,7

Tinggi : 3,8 – 5

Setelah mengetahui interval skor tiap kategori, data penelitian Bauran

Promosi (X) pada setiap indikator dikategorikan sebagai berikut;

1. Advertising

Advertising atau periklanan merupakan indikator dalam bauran

promosi yang melihat bagaimana penggunaan media bauran oleh penjual

untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk, jasa atau

pun organisasi. Dalam penelitian ini, indikator advertising

dioperasionalkan ke dalam 3 aspek dan 4 item pertanyaan yang meliputi

aspek informatif (Item 1), aspek persuasif (Item 2), dan aspek reminding

(item 3 dan 4). Adapun frekuensi jawaban responden terhadap pernyatan

dari indikator advertising disajikan pada tabel di bawah.

Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan

Indikator Advertising

sts ts n s ss Skor
Ite Mea
Aspek F F N % Tota
m % % Fi % Fi % Fi % n
i i l
62

0,0 0,0 2 11,7 4 25,7 10 62,5 17 10


Informatif X1 771 4,51
0 0 0 0 0 0 4 3 7 7 1 0
Persuadin 0,0 0,0 4 28,0 11 66,6 17 10
X2 5,26 789 4,61
g 0 0 0 0 9 8 7 4 7 1 0
0,0 1,1 1 4 23,3 11 67,8 17 10
X3 7,60 783 4,58
Remindin 0 0 2 7 3 0 9 6 4 1 0
g 0,0 2,9 1 5 29,8 57,3 17 10
X4 9,94 755 4,42
0 0 5 2 7 1 2 98 1 1 0
309 4,52
Total
8 9
Sumber: Diolah peneliti

Dari tabel diatas, pada item pertama dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini menyetujui bahwa Pesan yang

disampaikan pada iklan Kedai Botani informatif . Lebih dari setengah

responden menjawab sangat setuju dengan persentase 62,57% dan

sepermpat dari responden pun menjawab setuju dengan persentase

25,73%. Namun, sebagian kecil responden menjawab netral dengan

persentase 11,30% dan tidak ada satupun yang menjawab tidak setuju atau

sangat tidak setuju. Pada item ini dan sekaligus aspek informatif dapat

dikatakan memiliki rata-rata yang tinggi dengan nilai rata-rata 4,51.

Pada item kedua, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

dalam penelitian ini menyetujui bahwa pesan yang disampaikan pada

iklan Kedai Botani bernada mengajak. Lebih dari setengah responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 66,67%. Responden yang

menjawab sangat setuju pun mencapai persentase 28,07%. Namun, ada

beberapa responden yang menjawab netral sebanyak 5,36% dan tidak ada

satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
63

Pada item ini sekaligus aspek persuasif dapat dikatakan memiliki rata-rata

yang tinggi dengan nilai rata-rata 4,61.

Pada item ketiga, dapat diketahui sebagian besar responden dalam

penelitian ini menyetujui bahwa Pesan yang disampaikan pada iklan Kedai

Botani membuat saya mengingat Kedai Botani. Setengah dari responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 67,84% dan responden yang

menjawab setuju mencapai persentase 23,39%. Namun ada beberapa

responden yang menjawab netral sebanyak 7,6% dan tidak setuju sebanyak

1,17%. Sedangkan, tidak ada responden yang menjawab sangat tidak

setuju. Pada item ini dapat dikatakan memiliki rata-rata yang tinggi dengan

nilai rata-rata 4,58.

Pada item keempat dapat diketahui bahwa sebagian besar menyetujui

bahwa Iklan Kedai Botani ada di berbagai media sehingga saya dapat terus

mengingat Kedai Botani. Lebih setengah dari responden menjawab sangat

setuju dengan persentase 57,31% dan responden menjawab setuju dengan

persentase 29,82%. Namun, sebagain kecil responden menjawab netral

dengan persentase 9,94% dan 2,92% menjawab tidak setuju. Sedangkan

tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Pada item ini

dapat dikatakan memiliki rata-rata yang tinggi dengan nilai rata-rata 4,42.

Sehingga, pada aspek reminding nilai rata-ratanya adalah 4,5 yang dapat

dikategorikan nilai yang tinggi.

Kesimpulannya, dalam indikator advertising dalam penelitian ini

memiliki rata-rata tiap aspek sebesar 4,529. Artinya, responden menyetujui


64

bahwa advertising yang dijalankan oleh Kedai Botani telah dilaksanakan

dengan baik. Aspek yang menjadi mayoritas pada indikator advertising

adalah aspek persuading dengan rata-rata nilai 4,61. Sedangkan aspek

yang paling rendah adalah aspek reminding dengan nilai rata-ratanya

sebesar 4,5. Maka dari itu, Kedai Botani dapat memfokuskan advertising

pada aspek reminding yaitu aspek advertising yang membuat khalayak

mengingat Kedai Botani.

2. Personal selling

Personal Selling atau penjualan personal merupakan indikator yang

melihat bentuk komunikasi personal yang digunakan oleh Kedai Botani

yang cenderung membimbing atau membujuk pembeli potensial untuk

membeli produk, jasa maupun ide dari kedai tersebut. Dalam penelitian

ini, indikator personal selling dioperasionalkan ke dalam 2 aspek dan 3

item pertanyaan yang meliputi aspek kejelasan informasi (Item 5 & 6) dan

aspek personal (Item 7). Adapun frekuensi jawaban responden terhadap

pernyatan dari indikator personal selling disajikan pada tabel di bawah.

Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan

Indikator Personal Selling

Sko
sts ts n s ss
Ite r Me
Aspek N %
m F F F F Tot an
% % % % Fi %
i i i i al
0,0 0,0 2,9 4 23, 12 73, 17 10 4,7
X5 804
0 0 0 0 5 2 1 98 5 10 1 0 0
Informasi
0,0 0,0 2,9 5 34, 10 62, 17 10 4,6
X6 786
0 0 0 0 5 2 9 50 7 57 1 0 0
Personal X7 0 0,0 0 0,0 6 3,5 4 28, 11 67, 17 10 794 4,6
65

0 0 1 9 65 6 84 1 0 4
238 4,6
Total
4 47
Sumber: Diolah Peneliti

Dari tabel diatas, pada item kelima dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini menyetujui bahwa karyawan dapat

menjelaskan dengan baik mengenai seluruh menu di Kedai Botani. Lebih

dari setengah responden menjawab sangat setuju dengan persentase

73,10% dan sebagian dari responden pun menjawab setuju dengan

persentase 23,98%. Namun, sebagian kecil responden menjawab netral

dengan persentase 2,92% dan tidak ada satupun yang menjawab tidak

setuju atau sangat tidak setuju. Pada item ini dapat dikatakan memiliki

rata-rata yang tinggi dengan nilai rata-rata 4,70.

Pada item keenam, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

dalam penelitian ini menyetujui bahwa Karyawan Kedai Botani dapat

menjawab pertanyaan yang diajukan pelanggan. Lebih dari setengah

responden menjawab sangat setuju dengan persentase 62,57%. Responden

yang menjawab sangat setuju pun mencapai persentase 34,50%. Namun,

ada beberapa responden yang menjawab netral sebanyak 2,92% dan tidak

ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak

setuju. Pada item ini sekaligus dapat dikatakan memiliki rata-rata yang

tinggi dengan nilai rata-rata 4,60. Sehingga, pada aspek informasi nilai

rata-ratanya adalah 4,65 yang dapat dikategorikan nilai yang tinggi.


66

Pada item ketujuh, dapat diketahui sebagian besar responden dalam

penelitian ini menyetujui bahwa karyawan Kedai Botani dapat

menjelaskan informasi apapun yang berkaitan dengan Kedai Botani secara

ramah. Setengah dari responden menjawab sangat setuju dengan

persentase 67,84% dan responden yang menjawab setuju mencapai

persentase 28,65%. Namun ada beberapa responden yang menjawab netral

sebanyak 3,51% dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju. Pada item ini dapat dikatakan memiliki rata-rata yang

tinggi dengan nilai rata-rata 4,64.

Kesimpulannya, dalam indikator personal selling dalam penelitian

ini memiliki rata-rata tiap aspek sebesar 4,647. Artinya, responden

menyetujui bahwa personal selling yang dijalankan oleh Kedai Botani

telah dilaksanakan dengan baik. Aspek yang menjadi mayoritas pada

indikator personal selling adalah aspek informasi dengan rata-rata nilai

4,65. Sedangkan aspek yang paling rendah adalah aspek personal dengan

perbedaan yang sangat tipis yaitu 4,64. Artinya, aspek informasi maupun

aspek personal dalam indikator personal selling tidak memiliki nilai yang

jauh berbeda. Sehingga, Kedai Botani dapat mempertahankannya bahkan

meningkatkan nilai keduanya.

3. Publicity

Indikator Hubungan masyarakat (publicity) adalah indikator yang

melihat fungsi manajemen Kedai Botani yang melakukan evaluasi

terhadap perilaku produk, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur dari


67

seorang individu atau organisasi dengan public interest, dan mengeksekusi

aksi program untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan dari

masyarakat. Dalam penelitian ini, indikator publicity dioperasionalkan ke

dalam 3 aspek dan 3 item pertanyaan yang meliputi aspek layanan

pelanggan (item 8), aspek hubungan (Item 9) dan aspek citra (item 10).

Adapun frekuensi jawaban responden terhadap pernyatan dari indikator

publicity disajikan pada tabel di bawah.

Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan

Indikator Publicity

Sko
sts ts n s ss
Ite r Mea
Aspek N %
m F F F F Tot n
% % % % Fi %
i i i i al
Layanan 0,0 1,7 1 6,4 4 25,1 11 66,6 17 10
X8 781 4,57
Pelanggan 0 0 3 5 1 3 3 5 4 7 1 0
0,0 1,1 1 6,4 5 32,1 10 60,2 17 10
Hubungan X9 772 4,51
0 0 2 7 1 3 5 6 3 3 1 0
X1 0,0 0,0 1 8,1 4 26,9 11 64,9 17 10
Citra 781 4,57
0 0 0 0 0 4 9 6 0 1 1 1 0
233
Total 4,55
4
Sumber: Diolah Peneliti

Dari tabel diatas, pada item kedelapan dapat diketahui bahwa

sebagian besar responden dalam penelitian ini menyetujui bahwa Kedai

Botani menerapkan layanan customer service untuk melayani keluhan atau

saran dari konsumen denan baik. Lebih dari setengah responden menjawab

sangat setuju dengan persentase 66,67% dan sebagian dari responden pun

menjawab setuju dengan persentase 25,15%. Namun, sebagian kecil

responden menjawab netral dengan persentase 6,43% dan 1,75%


68

menjawab tidak setuju. Sedangkan, tidak ada satupun yang menjawab

sangat tidak setuju. Pada item ini sekaligus aspek layanan pelanggan dapat

dikatakan memiliki rata-rata yang tinggi dengan nilai rata-rata 4,57.

Pada item kesembilan, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini menyetujui bahwa Tim Kedai Botani

membangun hubungan baik dengan setiap konsumen Kedai Botani. Lebih

dari setengah responden menjawab sangat setuju dengan persentase

60,23%. Responden yang menjawab setuju pun mencapai persentase

32,16%. Namun, ada beberapa responden yang menjawab netral sebanyak

6,43% dan 1,17% menjawab tidak setuju. Sedangkan, tidak ada satupun

responden yang menjawab sangat tidak setuju. Pada item ini sekaligus

aspek hubungan dapat dikatakan memiliki rata-rata yang tinggi dengan

nilai rata-rata 4,51.

Pada item kesepuluh, dapat diketahui sebagian besar responden

dalam penelitian ini menyetujui bahwa Kedai Botani mampu membangun

citra yang baik. Setengah dari responden menjawab sangat setuju dengan

persentase 64,91% dan responden yang menjawab setuju mencapai

persentase 26,90%. Namun ada beberapa responden yang menjawab netral

sebanyak 8,19% dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju. Pada item ini dapat dikatakan memiliki rata-rata yang

tinggi dengan nilai rata-rata 4,57.

Kesimpulannya, dalam indikator publicity dalam penelitian ini

memiliki rata-rata tiap aspek sebesar 4,55. Artinya, responden menyetujui


69

bahwa publicity yang dijalankan oleh Kedai Botani telah dilaksanakan

dengan baik. Aspek yang menjadi mayoritas pada indikator publicity

adalah aspek layanan pelanggan dan citra dengan rata-rata nilai masing-

masing 4,57. Sedangkan aspek yang paling rendah adalah aspek hubungan

dengan nilai rata-ratanya sebesar 4,51. Maka dari itu, Kedai Botani dapat

memfokuskan bauran promosi publicity pada aspek hubungan yang

mencakup hubungan yang dijalin dengan para pelanggan.

4. Sales promotion

Sales promotion dapat dikatakan sebagai indikator dari bauran

promosi yang melihat berbagai kumpulan alat-alat insentif, yang sebagian

besar berjangka pendek, yang dirancang Kedai Botani untuk merangsang

pembelian produk dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau

pedagang (Kotler, 2005). Dalam penelitian ini, indikator sales promotion

dioperasionalkan ke dalam 3 aspek dan 3 item pertanyaan yang meliputi

aspek diskon (item 11), aspek voucher (Item 12) dan aspek rewards (item

13). Adapun frekuensi jawaban responden terhadap pernyatan dari

indikator sales promotion disajikan pada tabel di bawah.

Tabel 4.10 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan

Indikator Sales Promotion

Sko
sts ts n s ss
Ite r Mea
Aspek N %
m F F F F F Tot n
% % % % %
i i i i i al
X1 0,5 1,7 3 20,4 8 47,3 5 29,8 17 10
Diskon 691 4,04
1 1 8 3 5 5 7 1 7 1 2 1 0
Voucher X1 1 0,5 5 2,9 5 32,1 7 41,5 3 22,8 17 10 655 3,83
70

2 8 2 5 6 1 2 9 1 1 0
X1 0,0 2,9 4 27,4 7 46,2 4 23,3 17 10
Reward 667 3,90
3 0 0 5 2 7 9 9 0 0 9 1 0
201 3,92
Total
3 4
Sumber: Diolah Peneliti

Dari tabel diatas, pada item kesebelas dapat diketahui bahwa

sebagian besar responden dalam penelitian ini menyetujui bahwa Kedai

Botani kerap memberikan diskon kepada pelanggan. Sebagian besar

responden menjawab setuju dengan persentase 47,37% dan sebagian dari

responden pun menjawab sangat setuju dengan persentase 29,82%.

Namun, sebagian responden pun menjawab netral dengan persentase

20,47% dan 1,75% menjawab tidak setuju. Sedangkan, 0,58^ lainnya

menjawab sangat tidak setuju. Pada item ini sekaligus aspek diskon dapat

dikatakan memiliki rata-rata yang tinggi dengan nilai rata-rata 4,04.

Pada item keduabelas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini cukup menyetujui bahwa Kedai Botani

memberikan voucher tertentu kepada pelanggan. Sebagian besar responden

menjawab setuju dengan persentase 41,52%. Namun, banyak pula

responden yang menjawab netral mencapai persentase 32,16%. Ada pula

responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 22,81%. Terdapat pula

responden yang menjawab tidak setuju dengan persentase 2,92%

menjawab tidak setuju. Sedangkan, 0,58% lainnya menjawab sangat tidak

setuju. Pada item ini sekaligus aspek hubungan dapat dikatakan memiliki

rata-rata yang masih dapat dikatakan tinggi dengan nilai rata-rata 3,83.
71

Pada item ketigabelas, dapat diketahui sebagian besar responden

dalam penelitian ini cukup menyetujui bahwa Kedai Botani memberikan

reward kepada pelanggan yang loyal. Sebagian besar dari responden

menjawab setuju dengan persentase 46,20% dan responden yang

menjawab sangat setuju mencapai persentase 23,39%. Namun banyak pula

beberapa responden yang menjawab netral sebanyak 27,49% dan tidak ada

responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada item

ini dapat dikatakan memiliki rata-rata yang masih dapat dikatakan tinggi

dengan nilai rata-rata 3,9.

Kesimpulannya, dalam indikator sales promotion dalam penelitian

ini memiliki rata-rata tiap aspek sebesar 3,924. Artinya, responden

menyetujui bahwa sales promotion yang dijalankan oleh Kedai Botani

telah dilaksanakan dengan baik. Aspek yang menjadi mayoritas pada

indikator sales promotion adalah aspek diskon dengan rata-rata nilai 4,04.

Sedangkan aspek yang paling rendah adalah aspek reminding dengan nilai

rata-ratanya sebesar 3,83. Maka dari itu, Kedai Botani dapat memfokuskan

sales promotion pada aspek voucher yaitu aspek sales promotion yang

memberikan voucher tertentu kepada pelanggan Kedai Botani.

5. Direct Marketing

Direct marketing adalah indikator bauran promosi di mana Kedai

Botani dapat berkomunikasi secara langsung dengan konsumen untuk

menghasilkan tanggapan atau transaksi. Dalam penelitian ini, indikator

direct marketing dioperasionalkan ke dalam 2 aspek dan 2 item pertanyaan


72

yang meliputi aspek interaktif (item 14) dan aspek komunikatif (item 15).

Adapun frekuensi jawaban responden terhadap pernyatan dari indikator

Direct marketing disajikan pada tabel di bawah.

Tabel 4.11 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan

Indikator Direct Marketing

Sko
sts ts n s ss
Ite r Mea
Aspek N %
m F F F F Tot n
% % % % Fi %
i i i i al
X1 0,0 0,5 1 6,4 3 19,8 12 73,1 17 10
Interaktif 796 4,65
4 0 0 1 8 1 3 4 8 5 0 1 0
Komunika X1 0,0 0,5 1 8,7 5 29,8 10 60,8 17 10
771 4,51
tif 5 0 0 1 8 5 7 1 2 4 2 1 0
156 4,58
Total
7 2
Sumber: Diolah Peneliti

Dari tabel diatas, pada item keempatbelas dapat diketahui bahwa

sebagian besar responden dalam penelitian ini menyetujui bahwa Konten

Promosi Kedai Botani di media social (Instagram) sangat interaktif. Lebih

dari setengah responden menjawab sangat setuju dengan persentase

73,10% dan sebagian dari responden pun menjawab setuju dengan

persentase 19,88%. Namun, sebagian kecil responden menjawab netral

dengan persentase 6,43% dan 0,58% menjawab tidak setuju. Sedangkan,

tidak ada satupun yang menjawab sangat tidak setuju. Pada item ini

sekaligus aspek interaktif dapat dikatakan memiliki rata-rata yang tinggi

dengan nilai rata-rata 4,65.

Pada item kelimabelas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini menyetujui bahwa Konten promosi Kedai


73

Botani disusun dengan pesan yang komunikatif. Lebih dari setengah

responden menjawab sangat setuju dengan persentase 60,82%. Responden

yang menjawab setuju pun mencapai persentase 29,82%. Namun, ada

beberapa responden yang menjawab netral sebanyak 8,77% dan 0,58%

menjawab tidak setuju. Sedangkan, tidak ada satupun responden yang

menjawab sangat tidak setuju. Pada item ini sekaligus aspek hubungan

dapat dikatakan memiliki rata-rata yang tinggi dengan nilai rata-rata 4,51.

Kesimpulannya, dalam indikator direct marketing dalam penelitian

ini memiliki rata-rata tiap aspek sebesar 4,582. Artinya, responden

menyetujui bahwa direct marketing yang dijalankan oleh Kedai Botani

telah dilaksanakan dengan baik. Aspek yang menjadi mayoritas pada

indikator direct marketing adalah aspek interaktir dengan rata-rata nilai

4,65. Sedangkan aspek yang paling rendah adalah aspek komunikatif

dengan nilai rata-ratanya sebesar 4,51. Maka dari itu, Kedai Botani dapat

meningkatkan sisi komunikatif karyawan. Sehingga, dapat

memaksimalkan direct marketing Kedai Botani.

Menurut hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh aspek

dalam tiap indikator, serta indikator itu sendiri dalam variabel bauran promosi

mendapatkan nilai yang tinggi. Begitu pula dengan bauran promosi secara

keseluruhan, memiliki nilai 4,446. Sehingga, bauran promosi secara

keseluruhanpun mendapatkan nilai yang tinggi. Artinya, pelanggan dari Kedai

Botani menilai bahwa bauran promosi yang digunakan oleh Kedai Botani sudah

cukup baik dijalankan. Lalu, Indikator yang menjadi mayoritas pada variabel
74

Bauran Promosi adalah indikator personal selling dengan rata-rata nilai 4,67.

Sedangkan indikator yang paling rendah adalah indikator sales promotion dengan

nilai rata-ratanya sebesar 3,924. Maka dari itu, Kedai Botani dapat memfokuskan

bauran promosinya pada sales promotion. Sehingga, bauran promosi yang

dijalankan dapat maksimal.

4.1.3.2 Variabel Loyalitas Pelanggan (Y)

Vairiabel terikat atau variabel dependen dalam penelitian ini adalah

loyalitaa pelanggan menurut Griffin (2010) yaitu; 1) Melakukan pembelian secara

teratur; 2) Membeli di luar lini produk/jasa; 3) Merekomendasikan produk ke

orang lain ; 4) Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari

pesaing. Keempat indikator kemudian telah diopreasionalisasikan sehingga

memunculkan 9 item pertanyaan untuk diujikan dalam penelitian ini.

Untuk mengukur loyalitas pelanggan, peneliti menggunakan 9 butir

pertanyaan dalam kuesioner yang telah dijawab oleh responden dan telah dihitung

rata-ratanya. Jawaban tersebut kemudian diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kategori

yaitu, Rendah, Sedang, dan Tinggi. Unutk menentukan interval dan jarak interval

setiap kategori digunakan perhitungan sebagai berikut:

Maksimal :5

Minimal :1

Interval : 5-1=4

Jarak Interval : 4 : 3 = 1,3333 ~ 1,3

Maka, interval skor rata-rata tiap kategorinya sebagai berikut;


75

Rendah : 1 – 2,3

Sedang : 2,4 – 3,7

Tinggi : 3,8 – 5

Setelah mengetahui interval skor tiap kategori, data penelitian loyalitas

pelanggan (Y) pada setiap indikator dikategorikan sebagai berikut;

1. Pembelian Teratur

Pembelian teratur adalah indikator loyalitas pelanggan yang

menunjukan bahwa pelanggan yang telah melakukan pembelian suatu

produk atau jasa sebanyak dua kali atau lebih. Dalam penelitian ini,

indikator pembelian teratur dioperasionalkan ke dalam 1 aspek yaitu

pembelian kembali dan 2 item yaitu item 1 dan item 2. Adapun frekuensi

jawaban responden terhadap pernyatan dari indikator pembelian teratur

disajikan pada tabel di bawah.

Tabel 4.12 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan

Indikator Pembelian teratur

Sko
sts ts n s ss
Ite r Me
Aspek N %
m F F F F Tot an
% % % % Fi %
i i i i al
0,0 0,5 1 6,4 2 16, 13 76, 17 10
Pembeli Y1 801 4,68
0 0 1 8 1 3 9 96 0 02 1 0
an
0,5 4,6 2 14, 4 25, 54, 17 10
ulang Y2 734 4,29
1 8 8 8 5 62 3 15 94 97 1 0
153 4,48
Total
5 8
Sumber: Diolah Peneliti
76

Dari tabel diatas, pada item pertama dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini menyetujui bahwa merka sudah

membeli produk Kedai Botani ≥5 kali pembelian. Lebih dari setengah

responden menjawab sangat setuju dengan persentase 76,02% dan

sebagian dari responden pun menjawab setuju dengan persentase 16,96%.

Namun, sebagian kecil responden menjawab netral dengan persentase

6,43% dan 0,58% menjawab tidak setuju. Sedangkan, tidak ada satupun

yang menjawab sangat tidak setuju. Pada item ini dapat dikatakan

memiliki rata-rata yang tinggi dengan nilai rata-rata 4,68.

Pada item kedua, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

dalam penelitian ini menyetujui bahwa mereka akan kembali

mengunjungi Kedai Botani dalam waktu dekat. Lebih dari setengah

responden menjawab sangat setuju dengan persentase 54,97%. Responden

yang menjawab setuju pun mencapai persentase 25,15%. Namun, ada

beberapa responden yang menjawab netral sebanyak 14,62% dan 4,68%

menjawab tidak setuju. Sedangkan, 0,56% lainnya adalah responden yang

menjawab sangat tidak setuju. Pada item ini dapat dikatakan memiliki rata-

rata yang tinggi dengan nilai rata-rata 4,29.

Kesimpulannya, dalam aspek pembelian ulang dan indikator

pembelian teratur dalam penelitian ini memiliki rata-rata tiap sebesar

4,448. Artinya, responden menunjukan pembelian teratur di Kedai Botani

Malang.

2. Membeli di luar lini produk/jasa


77

Membeli di luar lini produk/jasa adalah indikator loyalitas pelanggan

yang menunjukan bahwa pelanggan membeli semua barang atau jasa yang

ditawarkan dan mereka butuhkan, tidak hanya terfokus pada produk

tertentu saja. Dalam penelitian ini, indikator membeli di luar lini

produk/jasa dioperasionalkan ke dalam 1 aspek yaitu minat terhadap

produk lain dan 2 item yaitu item 3 dan item 4. Adapun frekuensi jawaban

responden terhadap pernyatan dari indikator membeli di luar lini

produk/jasa disajikan pada tabel di bawah.

Tabel 4.13 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan

Indikator Membeli di luar lini produk/jasa

Sko
sts ts n s ss
Ite r Mea
Aspek N %
m F F F F Tot n
% % % % Fi %
i i i i al
0,0 2,3 2 16,9 5 29,8 50,8 17 10
Minat Y3 734 4,29
0 0 4 4 9 6 1 2 87 8 1 0
produ
0,0 2,3 1 3 22,2 11 66,6 17 10
lain Y4 8,77 775 4,53
0 0 4 4 5 8 2 4 7 1 0
150 4,41
Total
9 2
Sumber: Diolah Peneliti

Dari tabel diatas, pada item ketiga dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini menyetujui bahwa mereka tidak

hanya membeli produk tertentu ketika mengunjungi Kedai Botani. Lebih

dari setengah responden menjawab sangat setuju dengan persentase

50,88% dan sebagian dari responden pun menjawab setuju dengan

persentase 29,82%. Namun, sebagian kecil responden menjawab netral

dengan persentase 16,96% dan 2,34% menjawab tidak setuju. Sedangkan,


78

tidak ada satupun yang menjawab sangat tidak setuju. Pada item ini dapat

dikatakan memiliki rata-rata yang tinggi dengan nilai rata-rata 4,29.

Pada item keempat, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

dalam penelitian ini menyetujui bahwa jika Kedai Bortani mengeluarkan

produk baru mereka tertarik membelinya. Lebih dari setengah responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 66,67%. Responden yang

menjawab setuju pun mencapai persentase 22,22%. Namun, ada beberapa

responden yang menjawab netral sebanyak 8,77% dan 2,34% menjawab

tidak setuju. Sedangkan, tidak ada satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju. Pada item ini dapat dikatakan memiliki rata-rata yang

tinggi dengan nilai rata-rata 4,53.

Kesimpulannya, dalam aspek minat produk lain dan indikator

Membeli di luar lini produk/jasa dalam penelitian ini memiliki rata-rata

tiap sebesar 4,412. Artinya, responden menunjukan bahwa mereka juga

membeli lini produk lainnya di Kedai Botani Malang.

3. Merekomendasikan produk ke orang lain

Merekomendasikan produk ke orang lain adalah indikator loyalitas

pelanggan yang menunjukan bahwa pelanggan turut memberikan

rekomendasi kepada orang lain mengenai Kedai Botani. Dalam penelitian

ini, indikator merekomendasikan produk ke orang lain dioperasionalkan ke

dalam 2 aspek dan 3 item, yaitu aspek rekomendasi (item 5 & 6) dan aspek

review (Item 7). Adapun frekuensi jawaban responden terhadap pernyatan


79

dari indikator merekomendasikan produk ke orang lain disajikan pada

tabel di bawah.

Tabel 4.14 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan

Indikator Merekomendasikan produk ke orang lain

Sko
sts ts n s ss
Ite r Me
Aspek N %
m F F F F Tot an
% % % % Fi %
i i i i al
0,0 1,1 1 8,7 4 23, 11 66, 17 10
Y5 778 4,55
Rekomend 0 0 2 7 5 7 1 98 3 08 1 0
asi 0,0 1,7 1 10, 4 25, 10 61, 17 10
Y6 766 4,48
0 0 3 5 8 53 4 73 6 99 1 0
0,0 1,7 1 5,8 3 21, 12 71, 17 10
Review Y7 790 4,62
0 0 3 5 0 5 6 05 2 35 1 0
233
Total 4,55
4
Sumber: Diolah Peneliti

Dari tabel diatas, pada item kelima dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini menyetujui bahwa mereka akan

merekomedasikan kepada orang lain/keluarga mereka untuk datang dan

membeli produk Kedai Botani. Sebagian besar responden menjawab

sangat setuju dengan persentase 66,08% dan sebagian dari responden pun

menjawab setuju dengan persentase 23,98%. Namun, sebagian responden

pun menjawab netral dengan persentase 8,77% dan 1,17% menjawab tidak

setuju. Sedangkan, tidak ada satupun responden yang menjawab sangat

tidak setuju. Pada item ini dapat dikatakan memiliki rata-rata yang tinggi

dengan nilai rata-rata 4,55.

Pada item keenam, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

dalam penelitian ini menyetujui bahwa mereka akan mengajak orang


80

lain/keluarga mereka untuk membeli produk Kedai Botani. Sebagian besar

responden menjawab sangat setuju dengan persentase 61,99%. Ada pula

responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 25,73%. Namun,

banyak pula responden yang menjawab netral mencapai persentase

10,53%. Terdapat pula responden yang menjawab tidak setuju dengan

persentase 1,75% menjawab tidak setuju. Sedangkan, tidak ada satupun

responden yang menjawab sangat tidak setuju. Pada item ini sekaligus

dapat dikatakan memiliki rata-rata yang masih dapat dikatakan tinggi

dengan nilai rata-rata 4,48. Sehingga, dapat dikatakan aspek rekomendasi

memiliki nilai rata-rata 4,515 yang dapat dikategorikan tinggi.

Pada item ketujuh, dapat diketahui sebagian besar responden dalam

penelitian ini menyetujui bahwa mereka bersedia untuk mereview baik

produk Kedai Botani di hadapan orang lain/keluarga. Sebagian besar dari

responden menjawab sangat setuju dengan persentase 71,35% dan

responden yang menjawab setuju mencapai persentase 21,05%. Namun

ada pula beberapa responden yang menjawab netral sebanyak 5,85% dan

1,75% menjawab tidak setuju. Sementara itu, tidak ada responden yang

menjawab sangat tidak setuju. Pada item ini sekaligus aspek review dapat

dikatakan memiliki rata-rata yang tinggi dengan nilai rata-rata 4,62.

Kesimpulannya, dalam indikator merekomendasikan produk ke

orang lain dalam penelitian ini memiliki rata-rata tiap aspek sebesar 4,55.

Aspek yang menjadi mayoritas pada indikator merekomendasikan produk

ke orang lain adalah aspek review dengan rata-rata nilai 4,62. Sedangkan
81

aspek yang paling rendah adalah aspek rekomendasi dengan nilai rata-

ratanya sebesar 4,5.15. Meskipun begitu, kategori tersebut masih tergolong

tinggi. Sehingga, artinya responden menyetujui bahwa para pelanggan mau

untuk merekomendasikan produk ke orang lain.

4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing

Menunjukan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing

adalah indikator loyalitas pelanggan yang menunjukan bahwa pelanggan

mampu untuk tidak tertarik dengan produk-produk yang ditawarkan oleh

pesaing Kedai Botani. Dalam penelitian ini, Menunjukan kekebalan dari

daya tarik produk sejenis dari pesaing dioperasionalkan ke dalam 1 aspek

yaitu keterikatan dan 2 item yaitu item 8 dan item 9. Adapun frekuensi

jawaban responden terhadap pernyatan dari indikator menunjukan

kekebalan dari data tarik produk sejenis dari pesaing disajikan pada tabel

di bawah.

Tabel 4.15 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Item Pernyataan

Indikator Menunjukan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari

pesaing

Sko
sts ts n s ss
Ite r Me
Aspek N %
m F F F F F Tot an
% % % % %
i i i i i al
0,5 2,9 2 16,9 4 27,4 8 52,0 17 10
Y8 731 4,27
Keterikat 1 8 5 2 9 6 7 9 9 5 1 0
an 0,5 3,5 2 14,0 4 26,9 9 54,9 17 10
Y9 739 4,32
1 8 6 1 4 4 6 0 4 7 1 0
147 4,29
Total
0 8
Sumber: Diolah Peneliti
82

Dari tabel diatas, pada item kedelapan dapat diketahui bahwa

sebagian besar responden dalam penelitian ini menyetujui bahwa mereka

akan menjadikan Kedai Botani sebagai coffee shop pilihan utama dalam

pemilihan tampat kopi. Lebih dari setengah responden menjawab sangat

setuju dengan persentase 52,05% dan sebagian dari responden pun

menjawab setuju dengan persentase 27,49%. Namun, sebagian kecil

responden menjawab netral dengan persentase 16,96% dan 2,92%

menjawab tidak setuju. Sedangkan, 0,58% lainnya menjawab sangat tidak

setuju. Pada item ini dapat dikatakan memiliki rata-rata yang tinggi dengan

nilai rata-rata 4,27.

Pada item kesembilan, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini menyetujui bahwa mereka akan terus

berkunjung ke Kedai Botani meskipun terdapat coffee shop serupa. Lebih

dari setengah responden menjawab sangat setuju dengan persentase

54,97%. Responden yang menjawab setuju pun mencapai persentase

26,90%. Namun, ada beberapa responden yang menjawab netral sebanyak

14,04% dan 3,51% menjawab tidak setuju. Sedangkan, 0,58% lainnya

menjawab sangat tidak setuju. Pada item ini dapat dikatakan memiliki rata-

rata yang tinggi dengan nilai rata-rata 4,32.

Kesimpulannya, dalam aspek ketertarikan dan indikator

Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing dalam

penelitian ini memiliki rata-rata tiap sebesar 4,287. Artinya, responden


83

menunjukan bahwa mereka kebal dari daya tarik produk sejenis dari

pesaing, sehingga akan terus memilih Kedai Botani.

Menurut hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh

aspek dalam tiap indikator, serta indikator itu sendiri dalam variabel

loyalitas pelanggan mendapatkan nilai yang tinggi. Begitu pula dengan

loyalitas pelanggan secara keseluruhan, memiliki nilai 4,437. Sehingga,

loyalitas pelanggan secara keseluruhanpun mendapatkan nilai yang tinggi.

Artinya, pelanggan dari Kedai Botani telah menunjukan sisi loyalitas

pelanggan mereka terhadap Kedai Botani. Lalu, Indikator yang menjadi

mayoritas pada variabel Loyalitas Pelanggan adalah indikator

merekomendasikan produk kepada orang lain dengan rata-rata nilai 4,55.

Sedangkan indikator yang paling rendah adalah indikator menunjukan

kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing dengan nilai rata-

ratanya sebesar 4,298. Artinya, pelanggan dari Kedai Botani telah

mempercayai Kedai Botani. Sehingga, mereka dapat memberikan

rekomendasi dan review kepada orang lain. Namun, mereka masih belum

dapat sepenuhnya tidak terpengaruh dengan daya Tarik pesaing. Sehingga,

Kedai Botani harus dapat Menyusun strategi bauran promosi yang lebih

menarik. Sehingga, indikator menunjukan kekebalan dari daya tarik

produk sejenis dari pesaing dapat meningkat.

4.1.4 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi linier sederhana yang dilakukan untuk

menguji hipotesis, diperlukan analisa data asumsi klasik sebelumnya untuk


84

menguji asumsi penelitian tersebut. Adapun uji yang digunakan adalah uji

normalitas, uji lineritas, dan uji heterokedastisitas. Berikut merupakan analisis uji

asumsi klasik:

4.1.5.1 Uji Normalitas

Data yang baik merupakan data dengan pola distribusi secara normal.

Artinya, data memusat pada nilai rata-rata median. Pada penelitian ini, untuk

mendeteksi apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak dilakukan

dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan normal probability plot. Berikut

ini hasil uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov;

Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 171
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std.
2.90637934
Deviation
Most Extreme Absolute .041
Differences Positive .041
Negative -.038
Test Statistic .041
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Diolah peneliti
85

Hasil uji normalitas diperoleh nilai Sig. (0,200) > 0,05 artinya data

berdistribusi normal. Dengan demikian, uji normalitas dalam penelitian ini sudah

terpenuhi sehingga dapat dilakukan analisis regresi linier sederhana.

Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal apabila sebaran

datanya terletak disekitar garis diagonal pada normal probality plot yaitu dari kiri

bawah ke kanan atas. Berikut ini hasil analisis uji normalitas data;

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Probability Plot


Sumber: Diolah peneliti

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa data menyebar mengikuti garis

diagonal. Sehingga, persebaran data dapat dikatakan normal.


86

4.1.5.2 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel (X) dengan


variabel terikat (Y) mempunyai hubungan linear atau secara signifikan. Uji ini
digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Berikut
merupakan hasil perhitungan uji linearitas:

Tabel 4.17 Hasil Uji Linearitas

Sig.
Loyalitas Between (Combined) .000
Pelanggan Groups Linearity .000
* Bauran Deviation from
Promosi .117
Linearity

Within Groups
Total

Sumber: Diolah peneliti

Hasil uji liniearitas dilihat pada baris Deviation From Linearity, jika nilai

signifikan < 0,05 maka hubungan tidak linear. Sedangkan jika nilai signifikan ≥

0,05 maka hubungannya bersifat linier. Dari tabel uji linearitas diatas, nilai

Deviation From Linearity sebesar 0,117. Sehingga, data dapat dikatakan linier.

4.1.4.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaknyamanan varian dari residual satu pengamatan lain. Jika

varian berbeda disebut heterokedastisitas. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak

menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas. Berikut merupakan hasil dari uji heterokedastisitas:


87

Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas

Sumber: Diolah peneliti

Data yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas

Dasar pengambilan keputusannya adalah;

1. Jika terdapat pola yang jelas, serta titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat dikatakan tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Dapat dilihat dari hasil uji heteroskedastisitas diatas bahwa titik-titik yang ada

tidak membentuk suatu pola yang jelas dan titik-titik tersebut menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga, dapat dikatakan bahwa tidak terjadi

gejala heteroskedastisitas dalam variabel di penelitian ini.


88

4.1.5 Uji Instrumen Data

Sebelum melakukan penelitian, instrumen penelitian perlu diuji. Pengujian

kuesioner sebelum ke lapangan bertujuan untuk mengurangi potensi ambiguitas,

kesalahan, dan ketidakpahaman responden terhadap pernyataan/pertanyaan.

Sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reabilitas dengan cara mengambil

sampel sebanyak 30 orang yang merupakan bagian dari sampel penelitian.

4.1.6.4 Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen dilakukan menggunakan bantuan SPSS 22.0.

Hasil dari uji validitas instrumen penelitian ini sebagai berikut. Dasar

pengambilan keputusan:

a. Jika rs positif, serta r ≥ 0,30 maka item pertanyaan tersebut valid

b. Jika rs negatif, serta r < 0,30 maka item pertanyaan tersebut tidak valid

Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas

No. Item Variabel r hitung r tabel Kesimpulan


1 Bauran Promosi 0,758 0,3 Valid
2 (X) 0,633 0,3 Valid
3 0,602 0,3 Valid
4 0,726 0,3 Valid
5 0,577 0,3 Valid
6 0,381 0,3 Valid
7 0,640 0,3 Valid
8 0,729 0,3 Valid
9 0,690 0,3 Valid
10 0,634 0,3 Valid
11 0,675 0,3 Valid
12 0,740 0,3 Valid
89

13 0,699 0,3 Valid


14 0,776 0,3 Valid
15 0,788 0,3 Valid
1 Loyalitas 0,905 0,3 Valid
2 Pelanggan (Y) 0,853 0,3 Valid
3 0,692 0,3 Valid
4 0,692 0,3 Valid
5 0,767 0,3 Valid
6 0,920 0,3 Valid
7 0,920 0,3 Valid
8 0,691 0,3 Valid
9 0,920 0,3 Valid
Sumber: Diolah Peneliti

4.1.6.5 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk

mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif

konsisten, maka alat ukur tersebut reliable. Dasar pengambilan keputusan

reliabilitas instrumen sebagai berikut:

a. Apabila ri positif, serta r ≥ 0,60 maka instrumen dinyatakan reliabel

b. Apabila ri negatif, serta r < 0,60 maka instrumen dinyatakan tidak

reliabel

Tabel 4.19 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Crobach Alpha


Bauran Promosi (X) 0,912
Loyalitas Pelanggan (Y) 0,936
90

Sumber: Diolah Peneliti

4.1.6 Uji Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana pada penelitian ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh variabel bauran promosi terhadap loyalitas pelanggan Kedai

Botani. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent ialah bauran

promosi (X) sedangkan variabel dependent ialah loyalitas pelanggan (Y).

Berdasarkan perhitungan dengan bantuan SPSS 22.0 maka diperoleh hasil

uji regresi sebagai berikut;

Tabel 4.20 Hasil Uji T Variabel X terhadap Variabal Y


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 12.408 2.594 4.783 .000
Bauran Promosi .415 .039 .635 10.693 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan

Sumber: Diolah Peneliti

Berdasarkan perhitungan uji T diperoleh nilai constant atau a sebesar 12,408

dan nilai b (korelasi regresi) sebesar 0,415. Dari hasil perhitungan tersebut, dapat

dirumuskan menjadi sebuah persamaan sebagai berikut:

Y =α +bX

Y =12,408+ 0,415 X

Persamaan tersebut dapat diterjemahkan menjadi:


91

1) Konstanta yang diperoleh dalam pengujian ini adalah 12,408. Hal ini

berarti bahwa jika variabel X atau variabel bauran promosi adalah 0, maka

variabel Y atau loyalitas pelanggan bernilai 12,408

2) Koefisien regresi variabel bauran promosi atau X sebesar 0,415. Artinya,

setiap penambahan 1% nilai bauran promosi akan memengaruhi nilai

loyalitas pelanggan sebesar 0,415. Koefisien regresi tersebut bernilai

positif sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel bauran

promosi terhadap loyalitas pelanggan adalah positif.

4.1.6.1 Uji Hipotesis (Uji T)

Tabel 4.21 Hasil Uji T Variabel X terhadap Variabal Y


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 12.408 2.594 4.783 .000
Bauran Promosi .415 .039 .635 10.693 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan

Sumber: Diolah Peneliti

Berdasarkan hasil uji T, didapatkan nilai t hitung sebesar 10,693 > t tabel

1,974. Dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah T hitung > T tabel.

Sehingga, artinya hipotesis pertama yaitu terdapat pengaruh bauran promosi

terhadap loyalitas pelanggan diterima. Dalam pengujian tersebut ditemukan pula

nilai sig. sebesar 0,000. Artinya, bauran promosi berpengaruh signifikan terhadap
92

loyalitas pelanggan karena nilai sig. lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan

apabila bauran promosi tinggi maka loyalitas pelanggan pun akan meningkat.

4.1.6.2 Koefisien Determinasi

Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bauran

promosi (X) terhadap loyalitas pelanggan (Y). Nilai R 2 menunjukkan seberapa

besar proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh

variabel penjelasnya. Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar proporsi dari

total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.

Berikut merupakan hasil dari koefisien determinasi:

Tabel 4.22 Hasil uji R


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .635 a
.404 .400 2.91497
a. Predictors: (Constant), Bauran Promosi
b. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan

Sumber: Diolah Peneliti

Dari tabel perhitungan tersebut menghasilkan nilai R yang merupakan nilai

korelasi atau nilai hubungan antara bauran promosi dengan loyalitas pelanggan

Kedai Botani adalah sebesar 0.635 atau 63,5%. Sedangkan 46,5% lainnya

ditentukan oleh faktor lainnya yang tidak disertakan dalam penelitian ini.

4.2 Pembahasan

Fokus pada penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh bauran promosi

terhadap loyalitas pelanggan Kedai Botani Malang. Peneliti menggunakan bauran


93

promosi (X) sebagai variabel bebas, sedangkan loyalitas pelanggan (Y) sebagai

variabel terikat dalam penelitian ini.

Bauran promosi dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan

periklanan, publisitas, penjualan langsung, promosi penjualan dan penjualan

personal. Promosi telah dilakukan dengan baik, dimana segmentasi pasar yang

diterapkan oleh perusahaan adalah seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang

umur, jenis kelamin dan latar belakang Pendidikan. Pada penelitian ini, menurut

hasil perhitungan deskriptif, dapat disimpulkan bahwa seluruh bauran promosi

yang digunakan dalam penelitian ini mendapatkan nilai yang tinggi. Artinya,

pelanggan dari Kedai Botani menilai bahwa bauran promosi yang digunakan oleh

Kedai Botani sudah cukup baik dijalankan. Hal ini pulalah yang membuat nilai

loyalitas pelanggan dalam penelitian ini memiliki nilai yang tinggi juga. Sehingga,

menunjukan bahwa pelanggan Kedai Botani telah memiliki nilai ke-loyalitas-an

terhadap Kedai Botani.

Meskipun bauran promosi dalam penelitian ini cukup baik, namun dalam

penelitian ini nilai indikator promosi penjualan atau sales promotion masih kecil

dibanding lainnya. Hal ini pun selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh

Silalahi (2013) yang mencoba meneliti bagaimana pengaruh promosi terhadap

loyalitas konsumen pada PT Alam Terang Mandiri. Dalam penelitian tersebut pun

menunjukan bahwa indikator sales promotion memiliki nilai yang sedikit

dibandingkan dengan indikator lainnya. Meskipun begitu, hal ini tidak dapat

dibiarkan begitu saja. Kedai Botani dapat meningkatkan sales promotion.


94

Sehingga, bauran promosi dapat dijalankan dengan maksimal dan mendapatkan

pengaruh yang signifikan terhadap penjualan maupun loyalitas.

Sementara itu, nilai indikator yang paling dominan dalam bauran promosi

dalam penelitian ini adalah personal selling yang memiliki informasi dan personal

sebagai aspeknya. Hal ini pun selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh

Aryanti (2017) yang mencoba meneliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

keputusan konsumen dalam membeli produk unit link syariah di PT. Takaful

Keluarga ro Yogyakarta Tanwir Nusantara. Dalam penelitian tersebut pun

menunjukan bahwa indikator personal selling menjadi indikator yang dominan

dibandingkan dengan indikator lainnya. Personal selling sendiri merupakan

sebuah interaksi langsung antara karyawan Kedai Botani dengan pelanggan guna

melakukan presentasi, pemberian informasi, menjawab pertanyaan dan juga

menerima pesan. Angka personal selling yang tinggi, menunjukan bahwa kinerja

Karyawan Botani yang berkaitan dengan penyampaian informasi dan personal

dari karyawan itu sendiri sudah sangat baik untuk merepresentasikan Kedai

Botani.

Dari hasil uji regresi linier dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

bauran promosi memiliki pengaruh yang positif terhadap loyalitas pelanggan.

Dimana peningkatan loyalitas pelanggan sangat berpengaruh atas kelangsungan

Kedai Botani itu sendiri. Sebuah usaha untuk mendapatkan pelanggan yang

memiliki loyalitas tidak dapat dilakukan sekaligus. Namun, dilakukan dengan

beberapa tahapan. Dengan pentingnya loyalitas tersebut, maka Kedai Botani juga
95

harus lebih memperhatikan bauran promosi yang digunakan. Khususnya bauran

promosi yang memiliki nilai yang paling rendah yaitu sales promotion.

Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan Kotler (2012) bahwa loyalitas

tidak hadir begitu saja, diperlukan strategi dalam hal pengelolaan konsumen guna

memperolehnya. Strategi tersebut ialah pemanfaatan bauran promosi dengan baik.

Kotler menambahkan bahwa salah satu jalan untuk meraih keunggulan kompetisi

dalam mempertahankan loyalitas konsumen adalah dengan menerapkan strategi

promosi yang tepat. Fitriah (2018) pun menambahkan bahwa keberhasilan suatu

perusahaan dalam persaingan dan mempertahankan loyalitas konsumen juga

berkaitan dengan bagaimana perusahaan menerapkan sebuah strategi promosi

dalam menanamkan atau menempatkan merek miliknya pada posisi teratas dalam

benak konsumen.

Strategi promosi sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan guna

memberikan informasi mengenai suatu produk kepada calon konsumen agar

konsumen tersebut memiliki keinginan untuk menggunakan suatu produk serta

mempertahankan kontinuitas penjualan suatu perusahaan dan meningkatkan

kualitas penjualan. Strategi tersebut dibentuk berdasarkan tujuan yang telah

ditetapkan. Inilah yang membuat pemilihan bentuk promosi berbeda. Untuk

mencapai tujuan dengan optimal, penggabungan atau pengolaborasian dari

beberapa bentuk promosi merupakan hal yang sangat baik dilaksanakan. Inilah

yang selanjutnya disebut dengan bauran promosi.


96

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah menemukan jawaban dari hasil penelitian dalam menganalisis

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Loyalitas Pelangan Kedai Botani Malang,

peneliti kemudian memberikan simpulan serta saran yang dapat digunakan dalam

penelitian selanjutnya. Simpulan dan saran selanjutnya dapat dijadikan pedoman

apabila penelitian ini ingin dilanjutkan dalam rangka memperluas kajian

komunikasi di dalam organisasi mahasiswa.

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bauran promosi

(X) mempunyai pengaruh loyalitas pelanggan(Y). Berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan terkait pengaruh bauran promosi terhadap loyalitas pelanggan

Kedai Botani Malang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Bauran Promosi (X)

terhadap Loyalitas Pelanggan (Y) pada pelanggan Kedai Botani Malang

2. Nilai indikator yang paling dominan dalam bauran promosi dalam

penelitian ini adalah personal selling yang memiliki informasi dan

personal sebagai aspeknya.

3. Pada variabel loyalitas pelanggan, nilai indikator yang dominan adalah

indikator merekomendasikan produk kepada orang lain. Dengan hal itu

maka dapat dilihat bahwa bauran promosi dalam loyalitas pelanggan

menjadi aspek penting.


97

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yang

peneliti harapkan dapat memberikan manfaat bagi obyek penelitian terkait

maupun bagi pihak-pihak lain.

5.2.1 Saran Akademis

Peneliti dalam penelitian ini bermaksud memberikan saran pada pembaca

agar dapat memanfaatkan hasil penelitian ini dalam bidang akademis, seperti:

1. Penelitian yang dilakukan ini tidak terlepas dari keterbatasan maupun

kelemahan. Pada penelitian ini menggunakan penelitian kuantitaif

dengan pendekatan cross sectional, sehingga masih perlu dilakuan

penelitian secara kualitatif agar diperoleh hasil penelitian yang lebih

mendalam mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan

yaitu bauran promosi terhadap loyalitas pelanggan.

2. Penelitian ini dilakukan hanya berfokus pada Kedai Kopi atau berada

di dunia food and baverages (FnB). Maka dari itu, variabel penelitian

ini dapat diujikan pada jenis usaha lainnya yang dapat

merepresentasikan lebih mengenai bauran promosi serta loyalitas

pelanggan.

5.2.2 Saran Praktis

Melalui hasil yang ditemukan dalam penelitian ini, peneliti ingin

memberikan saran yang dapat dipergunakan oleh pengusaha kedai kopi, seperti:

1. Diharapkan instansi bisa mempertahankan dan meningkatkan loyalitas

pelanggan Kedai Botani Malang serta meningkatkan strategi bauran


98

promosi selanjutnya, karena bauran promosi memiliki pengaruh yang

besar terhadap loyalitas pelanggan Kedai Botani, seperti melihat

apakah strategi komunikasi pemasaran sesuai dengan kondisi

lingkungan yang ada, dan tujuan promosi tersebut memiliki dampak

bagi pelanggan.
99

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin, F. (2020). Analisis Faktor Yang Behubungan Dengan Kepuasan dan

Loyalitas Pasien Yang Menjalani Perawatan di Rumah Sakit

Muhammadiyah Lamongan. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Anang, F. (2020). Komunikasi Pemasaran. Ed. 1. Pasuruan: CV. Penerbit Qiara

Media .

Belch, G. E., Belch, M. A. (2015). Advertising and Promotion: An Integrated

Marketing Communications Perspective. Ed. 10. Boston: McGraw-Hill

Irwin.

Burmann, dkk. (2017). Identity-Based Brand Management. Germany: Springer

Gabler.

Christiani, T. E. (2020). Analisis Strategi Media Sosial Dalam Membangun Brand

Image. Skripsi. Jakarta: Mercu Buana.

Dio. (2021). Pengertian F&B Service Modern serta Jenis-Jenis Trennya!.

(https://www.talenta.co/insight-talenta/pengertian-fb-service-modern-serta-

jenis-jenis-trennya/) Diakses online 28 Juni 2021.

Diyatma, A. J. (2017). Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Instagram

Terhadap Keputusan Pembelian Produk Saka Bistro&Bar. e-Proceeding of

Management, Vol. 4 (1).

Ebert, R. J., Griffin R. W. (2015). Pengantar Bisnis. ed. 10. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Fitriah, M. (2018). Komunikasi Pemasaran melalui Desain Visual. Yogyakarta:

CV Budi Utama.
100

Hamali, A. Y. (2016). Pemahaman Strategi Bisnis & Kewirausahaan. Ed. 1, cet.

Ke-1, Jakarta: Prenadamedia Group.

Hasan, A. (2014). Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS.

Keller, P. (2013). Strategic Brand Management. USA: Pearson.

Kemenparin. (2021). Industri Makanan dan Minumn Jadi Sektor Kampiun

(https://kemenperin.go.id/artikel/20298/Industri-Makanan-dan-Minuman-

Jadi-Sektor-Kampiun-) Diakses online 28 Juni 2021.

Kotler, P., Keller, K. L. (2012). Manajemen Pemasaran, ed. 12 Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Kotler, P., Armstrong, G. (2012). Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: Penerbit

Prenhalindo.

Kotler, P., Armstrong, G. (2014). Principle of Marketing. ed. 15 New Jersey:

Pearson Prentice Hall.

Lestari, S.P. (2015). Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Promosi Dengan

Keputusan Memilih Jasa Layanan Kesehatan. Jurnal Ilmu Komunikasi, vol.

4 (2), p. 139 – 147.

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/article/view/9757. Diakses

online 28 Juni 2021.

Mutma’innah. (2017). Strategi Promosi Untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah

Pada BMT Harapan Umat Pati Kantor Cabang Pucakwangi. Skripsi, p. 13.

http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7389/. Diakses online 27 Juni 2021.


101

Prasetyo, B. (2016). Pengaruh Bauran Pemasran Terhadap Pengambilan

Keputusan Mahasiswa Dalam Melakukan Pembelian Smartphone Samsung.

Jember: UNEJ.

Rahmadani, C. A. (2019). Pengaruh Brand Image, Service Quality Dan Trust

Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Bank BRI Yogyakarta, p. 10.

Resmawa, I. N. (2017). Pengaruh Brand Image dan Product Knowledge terhadap

Purchase Intention dengan Green Price sebagai Moderating Variabel pada

Produk the Body Shop di Surabaya. Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi

dan Bisnis. Vol 1 (2), p. 1 – 11.

(https://jameb.stimlasharanjaya.ac.id/JAMEB/article/view/20) Diakses

online 20 Juni 2021.

Simamora, B. (2011). Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan

Profitabel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Siregar, L. A. N., Harahap, I. (2019). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap

Loyalitas Pelanggan Zoya Cabang Medan Dengan Brand Image Sebagai

Variabel Moderating. Jurnal At-Tawassuth. Vol. 4(1).

(http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/tawassuth/article/view/4088) Diakses

oline 28 Juni 2021.

Sugiyono. (2015). Metode Peelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung:

ALFABETA.

Sunyoto, D. (2015). Perilaku Konsumen dan Pemasaran. Yogyakarta: CAPS.

Tahurrohmat, M. 2015. Bauran Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah Pemasang

Iklan.
102

Ziadi, M. 2018. Pengaruh Brand Image, Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan

Pelanggan serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Giant di Wilayah

Jakarta Barat. Skripsi.

Zuladi, N. 2021. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Konsumen

diMcDonald’s Danau Sunter. Jakarta: Kwik Kian Gie.


103

LAMPIRAN

LAMPIRAN A
KUESIONER PENELITIAN (GOOGLE FORMS)

Link: https://forms.gle/DJF82XxKSdRriUbo7
104
105
106
107

LAMPIRAN B
DATA MENTAH KARAKTERISTIK RESPONDEN

No Insial P/L Usia Pendidikan


1 DYA L 23 S1
SMA/
2 JD P 23 Sederajat
SMA/
3 TI L 23 Sederajat
4 DS L 32 S2
5 PHW L 23 Diploma
6 DVD L 31 S1
7 RND P 23 S1
8 ABA L 24 S1
9 EH L 24 S1
SMA/
10 TYR P 22 Sederajat
11 DNN L 24 S1
12 HAR L 24 S1
13 RAK L 28 S2
14 DH L 24 S1
15 KAR P 26 S1
16 WIK P 23 Diploma
SMA/
17 NAR P 20 Sederajat
18 EW L 23 S1
19 AIN P 22 S1
20 PR P 28 S1
21 AD L 28 Diploma
22 DSA P 23 Diploma
23 TIR P 24 S1
SMA/
24 AA L 28 Sederajat
25 SAM L 24 S1
26 DWI P 22 Diploma
27 A P 21 S1
28 SLE L 23 Diploma
29 BRD L 25 S1
30 NOV P 23 S1
31 DES P 24 S1
32 KAD P 26 S1
SMA/
33 FIT L 22 Sederajat
108

No Insial P/L Usia Pendidikan


34 AMR L 60 S2
SMA/
35 TEM L 26 Sederajat
36 DK P 30 S1
SMA/
37 PAN L 26 Sederajat
38 YUS L 25 S1
39 REI P 25 S1
40 MRS P 26 S1
41 DWA L 25 S1
42 CIB L 25 S1
43 RON L 28 Diploma
44 TIM L 25 S1
45 RM L 24 S1
46 ROK L 23 Diploma
47 BUD L 20 Diploma
48 RAN P 24 S1
49 UBL L 21 S1
50 ADL P 23 S1
51 NAJ P 21 S1
52 ARS L 22 S1
53 BI L 23 S1
54 AND L 24 S1
55 LAL P 24 S1
56 END P 22 S1
SMA/
57 RER L 27 Sederajat
58 AAP P 24 S1
59 TAL P 23 S1
60 DIN L 24 S1
61 YAY L 25 S1
62 AJU P 29 S1
63 PRA L 24 S1
64 ZK L 24 S1
65 ED L 26 S1
66 ADM L 22 S1
SMA/
67 HEN L 23 Sederajat
68 RIK L 27 S1
69 TAM L 24 S1
70 NAB L 20 Diploma
71 AYN P 22 S1
72 NAU P 24 S1
73 NID P 23 Diploma
109

No Insial P/L Usia Pendidikan


74 FIR P 24 S1
75 ANI P 24 S1
76 ANA P 26 S1
77 WEN L 24 S1
78 SAN L 24 S1
79 FAR L 26 S1
80 RAF L 26 S1
81 WAW L 24 S1
82 FIW P 25 S1
83 TAK L 26 S1
84 KKI L 24 S1
85 DIN P 26 S1
86 HW L 62 S1
87 MAW P 25 S1
88 PUT P 24 S1
89 MAY P 23 S1
90 RIN P 28 Diploma
91 OKT P 26 Diploma
92 HEB L 60 Diploma
SMA/
93 HRM P 40 Sederajat
94 TAT P 24 S1
95 FM P 29 S1
96 NAM P 20 Diploma
97 NAI L 28 S1
98 MAY L 25 S1
SMA/
99 BOW L 60 Sederajat
10 SMP/
0 ZCN P 14 Sederajat
10 SMA/
1 SA L 19 Sederajat
10 SMP/
2 SH L 45 Sederajat
10
3 NAK L 21 S1
10
4 PTR P 24 S1
10
5 DEL P 26 S1
10
6 MYA L 23 S1
10
7 MIJ P 23 S1
110

No Insial P/L Usia Pendidikan


10
8 HM P 24 S1
10
9 IND L 24 S1
11
0 YUL P 22 Diploma
11
1 SAM L 29 S1
11
2 HE L 27 S1
11
3 DEW P 25 S1
11
4 GAR L 28 S1
11
5 SWN L 27 S1
11
6 NUR P 25 S1
11
7 RAL L 27 S1
11
8 IDR L 36 S1
11
9 THA L 30 S2
12
0 MIS P 24 S1
12
1 BAR L 24 S1
12
2 KOK L 27 S1
12
3 DEN L 24 S1
12
4 ZAH L 26 S1
12
5 IAN L 27 Diploma
12
6 TAN P 22 S1
12
7 IMA L 26 S1
12
8 NTA L 24 S1
12
9 NTI P 24 S1
111

No Insial P/L Usia Pendidikan


13
0 AKI L 23 S1
13
1 DRA P 21 Diploma
13
2 RU L 24 S1
13
3 SUM P 25 S1
13 SMA/
4 EHA P 21 Sederajat
13
5 SLM L 22 Diploma
13 SMA/
6 SIN P 22 Sederajat
13 SMA/
7 NIT P 20 Sederajat
13 SMA/
8 LIS P 26 Sederajat
13
9 WAN L 29 Diploma
14
0 HA P 35 S1
14
1 RR L 25 S1
14
2 BRI P 26 S2
14
3 ANS L 27 S1
14
4 LEN P 32 S1
14
5 CIT P 22 Diploma
14
6 ENO L 28 S1
14
7 AMA L 25 S1
14
8 ER L 25 S1
14
9 MRR P 23 S1
15
0 ATA P 23 S1
15
1 MIL L 24 S1
112

No Insial P/L Usia Pendidikan


15
2 EAI P 24 S1
15
3 WMN P 24 S1
15
4 SRY L 26 S1
15
5 TR P 23 S1
15
6 WRN P 25 Diploma
15
7 YAY P 24 S1
15
8 YAS P 24 S1
15
9 KUH L 27 Diploma
16
0 KHA P 24 S1
16
1 FIF L 27 Diploma
16
2 DAN P 25 S1
16
3 ICO L 24 S1
16
4 UPI L 26 S1
16
5 ILA P 23 S1
16
6 RAG L 24 S1
16
7 OND L 27 S1
16
8 IEL L 26 S1
16
9 IMI L 27 S1
17
0 NIK L 25 Diploma
17
1 AEL L 23 S1
113

LAMPIRAN C
DATA MENTAH FREKUENSI JAWABAN KUESIONER BAURAN
PROMOSI
114
115
116
117
118
119
120
121
122

LAMPIRAN D
DATA MENTAH FREKUENSI JAWABAN KUESIONER LOYALITAS
PELANGGAN
123
124
125
126
127

LAMPIRAN E
UJI VALIDITAS

KUESIONER BAURAN PROMOSI (X)


Correlations
128
129
130
131

KUESIONER LOYALITAS PELANGGAN (Y)

Correlations
132
133
134

LAMPIRAN F
UJI RELIABILITAS

Reliabilitas X

Reliabilitas Y
135

LAMPIRAN G
UJI ASUMSI KLASIK

UJI NORMALITAS
136

UJI HETEROSKEDASTISITAS
137

UJI LINIERITAS
138

LAMPIRAN H
HASIL UJI REGRESI LINEAR VARIABEL X TERHADAP Y

Anda mungkin juga menyukai