Anda di halaman 1dari 117

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN 7P TERHAD

AP KEPUTUSAN PEMBELIAN BRAND HAUS!


DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk


Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Program S1 Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :
Tofan Arif Purwanto
1502164182

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2022

i
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN 7P TERHAD
AP KEPUTUSAN PEMBELIAN BRAND HAUS!
DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS KOMUNIKASI BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
2022

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Disusun Oleh :
Tofan Arif Purwanto
1502164182

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN 7P TERHAD


AP KEPUTUSAN PEMBELIAN BRAND HAUS!
DI KOTA BANDUNG

Pembimbing:

Ayub Ilfandy Imran, Ph.D


NIP. 15830012

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2022

iii
iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang senanti
asa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan s
kripsi ini. Skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran 7P Terha
dap Keputusan Pembelian Brand Haus! Di kota Bandung” sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana S1 Program Studi Ilmu Komunikasi.
Penelitian ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberi
kan masukan dan saran kepada peneliti. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan ter
ima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini, yaitu kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikah ridho, memberikan nikmat sehat dan reze
ki atas karunia-Nya, serta kemudahan dalam menyelesaikan penelitian ini den
gan baik.

2. Bapak Prof. Dr. Adiwijaya, S.si., M.si., Selaku Rektor dan pimpinan tertinggi
Universitas Telkom Bandung.

3. Ibu Ade Irma Susanty, Ph.D., Selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi dan B
isnis, Universitas Telkom Bandung.

4. Ibu Idola Perdini Putri, Ph.D, Selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi dan Bisnis, U
niversitas Telkom Bandung.

5. Bapak Ayub Ilfandy Imran, Ph.D, Selaku Dosen Pembimbing penulis yang te
lah memberikan kontribusi yang besar dalam meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran, dan sabar dalam membimbing peneliti, serta memberikan arahan dan
saran dalam pembuatan skripsi ini.

6. Bapak Freddy Yusanto, S.Sos., M.Ds., Selaku Dosen Wali yang telah membi
mbing dan menerima keluh kesah selama masa perkuliahan.

7. Seluruh dosen pengajar program studi Ilmu Komunikasi yang telah memberik
an ilmu pengetahuan, wawasan serta pengalamannya selama peneliti mengiku

v
ti perkuliahan di Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Bandu
ng.

8. Kedua orangtua peneliti Bapak Djoko Winarto dan Ibu Ening Prihatin beserta
keluarga besar peneliti yang selalu memberikan do’a, motivasi, dukungan dan
pengertian sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dan memperoleh Gelar S.
I.Kom.

9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan


Bisnis, Angkatan 2016 yang telah bekerjasama dengan baik selama kegiatan s
tudi berlangsung.

10. Semua pihak yang peneliti tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah memb
erikan bantuan dan semangat kepada peneliti. Semoga Allah SWT memberika
n kelimpahan rahmat dan karunia kepada mereka semua.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, peneliti me
minta maaf apabila dari struktur Bahasa, teknik penyajian, maupun materi terdapa
t kekurangan. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan saran maupun kritik
yang dapat membangun untuk perbaikan dimasa mendatang. Semoga skripsi penel
itian ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi peneliti sendiri, dan umumny
a bagi mahasiswa Universitas Telkom, masyarakat, dan pihak-pihak terkait.
Bandung, 11 April 2022
Peneliti

Tofan Arif Purwanto

vi
ABSTRAK

Munculnya berbagai bisnis franchise di Indonesia pada sektor makanan da


n minuman seperti brand Haus! memicu persaingan pasar dalam meningkatkan pe
njualan melalui keputusan pembelian yang lebih banyak diantara para pesaing ser
upa. Maka dari itu strategi pemasaran dibutuhkan untuk menarik konsumen baru
dan mempertahankan konsumen demi keberlangsungan usaha. Oleh karena itu, tuj
uan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan bauran pemasaran 7P terhad
ap keputusan pembelian konsumen Haus! dan mengetahui pengaruh bauran pemas
aran 7P terhadap keputusan pembelian konsumen Haus! di Kota Bandung.
Metode penelitian yang dipakai yakni kuantitatif (survei) dengan jumlah populasi
berjumlah 100 orang, dengan menggunakan rumus Slovin. Data dalam penelitian i
ni bersumber dari kuisioner dan studi kepustakaan. Uji persyaratan analisis mengg
unakan uji validitas dan uji normalitas. Metode analisis yang digunakan adalah uji
T, analisis regresi linear sederhana, koefisien korelasi, serta koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terha
dap keputusan pembelian konsumen Haus! di Kota Bandung. Perubahan variabel
keputusan pembelian konsumen Haus! di Kota Bandung sebesar 46,0 %
ditentukan oleh variabel bauran pemasaran, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti.

Kata kunci : Bauran pemasaran, 7P, keputusan pembelian

vii
ABSTRACT

The emergence of various franchise businesses in Indonesia in the food


and beverage sector such as the Haus! trigger market competition in increasing
sales through more purchasing decisions among similar competitors. Therefore, a
marketing strategy is needed to attract new consumers and retain consumers for
business continuity. Therefore, the purpose of this study was to determine the
relationship of the 7P's marketing mix to the purchasing decisions of Haus! and to
find out the effect of 7P's marketing mix on Haus! in Bandung City. The research
method used is quantitative (survey) with a total population of 100 people, using
the Slovin formula. The data in this study were sourced from questionnaires and
literature studies. Test requirements analysis using validity test and normality test.
The analytical method used is the T test, simple linear regression analysis,
correlation coefficient, and the coefficient of determination. The results showed
that marketing had a positive and significant effect on consumers' purchasing
decisions. in Bandung City. Changes in consumer purchasing decision variables
Thirsty! in the city of Bandung 46.0% is determined by the marketing mix
variable, while the rest is influenced by other variables not examined.

Keywords: Marketing mix, 7Ps, purchasing decisions

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL..................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian..........................................................1
1.2 Latar Belakang.............................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah......................................................................................12
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................12
1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................13
1.5.1 Manfaat Praktis.....................................................................................13
1.5.2 Manfaat Teoritis....................................................................................13
1.6 Waktu dan Periode Penelitian..................................................................13
1.7 Sistematika Penelitian................................................................................13
BAB II....................................................................................................................15
KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................15
2.1 Kajian Pustaka...........................................................................................15
2.1.1 Komunikasi...........................................................................................15
2.1.2 Komunikasi Pemasaran.........................................................................16
2.1.3 Bauran Pemasaran.................................................................................19
2.1.3.6 Bukti Fisik (Physical Evidence).........................................................23
2.1.4 Keputusan Pembelian............................................................................24
2.2 Penelitian Terdahulu.................................................................................27
2.3 Kerangka Penelitian..................................................................................35
2.4 Hipotesis Penelitian....................................................................................37
BAB III..................................................................................................................38
METODE PENELITIAN.....................................................................................38
3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................38

ix
3.2 Operasional Variabel.................................................................................38
3.3 Skala Pengukuran......................................................................................45
3.4 Tahapan Penelitian....................................................................................45
3.5 Populasi dan Sampel..................................................................................46
3.6 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................47
3.6.1 Uji Validitas..........................................................................................48
3.6.2 Uji Reliabilitas......................................................................................50
3.7 Teknik Analisis Data..................................................................................51
3.7.1 Analisis Deskriptif................................................................................51
3.7.2 Analisis Koefisien korelasi...................................................................52
3.7.3 Analisis Regresi Linear Sederhana.......................................................53
3.8.5 Uji Hipotesis.........................................................................................53
BAB IV..................................................................................................................55
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................................55
4.1 Karakteristik Responden..........................................................................55
4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..........................55
4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..........................................56
4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan.................................57
4.2 Hasil Penelitian...........................................................................................57
4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Bauran Pemasaran...................................58
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian..............................63
4.2.3 Uji Normalitas Data..............................................................................67
4.2.4 Analisis Koefisien korelasi...................................................................68
4.2.5 Analisis Regresi Linear.........................................................................69
4.2.6 Uji Hipotesis.........................................................................................70
4.3 Pembahasan................................................................................................72
4.3.1 Bauran Pemasaran.................................................................................72
4.3.2 Keputusan Pembelian............................................................................72
4.3.3 Pengaruh Bauran Pemasaran 7P Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Haus! di Kota Bandung...............................................................73
BAB V....................................................................................................................75
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................75
5.1 Kesimpulan.................................................................................................75
5.2 Saran...........................................................................................................75
5.2.1 Bidang Akademis..................................................................................75

x
5.2.2 Bidang Praktis.......................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................77
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian........................................................................80
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas Reliabilitas SPSS................................................1
Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas Data SPSS...................................................15

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Gerai HAUS! di Kota Bandung Menurut Rating GrabFood dan


GoFood....................................................................................................................6
Tabel 1. 2 Perbandingan Usaha Franchise Minuman di Bandung..........................8
Tabel 2. 1 Literatur Penelitian (Skripsi)................................................................30
Tabel 2. 2 Literatur Penelitian (Jurnal Nasional)..................................................32
Tabel 2. 3 Literatur Penelitian (Jurnal Internasional)............................................35
Tabel 3. 1 Variabel Penelitian...............................................................................45
Tabel 3. 2 Instrumen Skala Likert.........................................................................45
Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Variabel X (Bauran Pemasaran)............................49
Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Variabel Depeden Y (Keputusan Pembelian).......50
Tabel 3. 5 Kategori Penilaian................................................................................52
Tabel 3. 6 Kriteria Koefisien Korelasi..................................................................52
Tabel 4. 1 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Bauran Pemasaran. .62
Tabel 4. 2 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian
...............................................................................................................................67
Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas Data....................................................................68
Tabel 4. 4 Hasil Uji Koefisien Korelasi................................................................68
Tabel 4. 5 Hasil Uji Regresi Linier.......................................................................69
Tabel 4. 6 Hasil Uji t.............................................................................................70
Tabel 4. 7 Hasil Koefisien Determinasi................................................................71

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 PerTumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Sektor Makanan


dan Minuman di Jawa Barat....................................................................................3
Gambar 1. 2 Penggunaan Layanan Pesan-Antar di Asia Tenggara Tahun 2020....4
Gambar 1. 3 Logo Haus! Indonesia.........................................................................8
Gambar 1. 4 Gerai Haus! dengan Konsep Open Kitchen......................................11
Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian..........................................................................36
Gambar 3. 1 Langkah-langkah penelitian kuantitatif: Survei...............................46
Gambar 3. 2 Uji Reabilitas variabel X..................................................................51
Gambar 3. 3 Uji Reabilitas Variabel Y.................................................................51
Gambar 4. 1 Data Jenis Kelamin Responden........................................................55
Gambar 4. 2 Data Usia Responden........................................................................56
Gambar 4. 3 Data Pekerjaan Responden...............................................................57

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian..........................................................................80

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. Inspirasi Bisnis Nusantara yang beralamat di Taman Meruya Ilir, Jl. Safir
I Blok E6 No. 27 Jakarta adalah perusahaan yang ada di bidang makanan &
minuman yang dikenal dengan merk "Haus!" yang menjual minuman. Haus! d
ikembangkan oleh empat orang yaitu Daman, Gufron Syarif, Sigit, dan Feri pada J
uni 2018. Gufron Syarif, sebagai CEO of Haus Indonesia, memulai bisnis dari ber
bagai bidang dan merasa cocok dengan bisnis kuliner setelah Gufron berbisnis aya
m goreng di area kampus.

Visi PT. Inspirasi Bisnis Nusantara yaitu "The World With a Taste of Joy "
Melalui Visi tersebut, perusahaan memberikan kontribusi untuk Indonesia juga D
unia dengan mendatangkan cita rasa yang enak dan menyenangkan bagi semua kal
angan. Adapun misinya yaitu "Spreading Happiness to Everyone Through Cup of
Drink" Melalui Misi ini perusahaan mempunyai tujuan agar selalu dapat m
embagikan kebahagiaan melalui gelas minuman, seperti tagline-nya sendiri yaitu
#SemuaBerhakMinumEnak.

Nilai-nilai perusahaan yang dipegang perusahaan dalam menjalankan


bisnisnya yaitu:

1. Fun. Selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja yang menyena


ngkan serta saling menghargai dan menghormati orang lain.

2. Action and Solution. Oriented Peduli terhadap lingkungan sekitar, s


elalu berinisiatif dalam penyelesaian masalah-masalah yang ada.

3. Creative. Dapat mendorong cara kerja yang kreatif untuk diri sendir


i, anggota tim, dan perusahaan.

4. Communicative. Berkomunikasi secara terbuka, proporsional, dan


memastikan semua pihak yang berkepentingan dapat mengerti pesan yang dis
ampaikan.

1
5. Integrity & Accountability. Selalu mengutamakan kejujuran, tanggu
ng jawab, dan loyalitas dalam bekerja.

Haus! mengedepankan nilai-nilai yang menjadi karakter demi membuat buday


a kerja yang baik, professional dan nyaman. Saat ini Haus! sudah mempunyai 126
cabang outlet di Jabodetabek, Bandung dan Surabaya. Selain ekspansi ke kota-kot
a besar di Indonesia, Haus! juga akan terus melakukan pengembangan dan inovasi.

HAUS! saat ini menjadi salah satu minuman pilihan banyak orang. Menu HA
US! terdiri dari minuman dan camilan manis pendamping minuman yang dinam
akan Menu Ganjel Roti. Menu Ganjel Roti adalah camilan yang dibuat dari roti-ro
tian, misalnya roti maryam, roti kukus dan roti bakar dengan aneka topping. Varia
n topping yang tersedia di gerai HAUS! di antaranya aneka jenis jelly seperti lych
ee jelly, mango jelly, grape jelly dan grass jelly. Ada pula egg pudding, caramel b
oba, dan topping andalan mereka, brown sugar boba, boba dengan campuran cara
mel gula aren yang manis legit.

1.2 Latar Belakang

Di era informasi yang berkembang pesat, setiap orang atau kelompok dapat m
enerima, menyerap, dan belajar dari sebagian besar dunia, apa pun yang terjadi de
ngan cepat. Hal tersebut dapat mempengaruhi perilaku manusia yang bertujuan un
tuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Cepat dan memuaskan dalam meny
ediakan informasi, teknologi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari (termasuk mak
anan dan minuman). Dalam hal ini, semakin banyak restoran cepat saji seperti min
uman modern menghadapi tantangan yang semakin kompleks bagi pebisnis untuk
mencapai diferensiasi dan positioning usaha yang jelas, sehingga konsumen dapat
melihat sesuatu yang menonjol dibandingkan dengan pesaing. Persaingan dan kon
disi pasar yang dinamis, memaksa setiap perusahaan untuk mengamati persaingan
di lingkungan bisnisnya. Deskripsi tersebut ditunjukkan pada Gambar 1.1 yakni P
ertumbuhan PDRB Jawa Barat dalam industri minuman dan makanan.

2
Gambar 1. 1 PerTumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Sektor Makan
an dan Minuman di Jawa Barat
sumber : https://databoks.katadata.co.id/series/ (diakses pada 22 Maret 2021)
Produksi makanan dan minuman Indonesia telah tumbuh sangat besar. Hal
ini sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang hampir 270 juta jiwa.
Menurut laporan Kementerian Perindustrian, produk domestik bruto (PDB) indust
ri makanan mengalami peningkatan sebesar 6,77%. Angkanya melebihi tingkat pe
rtumbuhan PDB industri negara (5,07%). Industri makanan dan minuman menyu
mbang 35,58% dari pendapatan bersih industri nonmigas dan 6,35% dari PDB. Ha
l tersebut menjadikan industri makanan dan minuman salah satu penyumbang PD
B terbesar. Pertumbuhan produksi minuman dan makanan yang kuat tidak terlepas
membaiknya ekonomi di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi pada kelas meneng
ah yang menyumbang 56,7% dari pendapatan konsumen dan menyumbang sekitar
131 juta dari 240 juta penduduk di Indonesia. (sumber: Presdir Suntory Garuda Be
verages, Hartono Atmadja, pada Pikiran Rakyat, 2012).
Menurut Hartono, ciri dari konsumen kelas menengah tersebut terbilang u
nik, sebab konsumen rela merogoh kocek yang banyak untuk produk-produk berk
ualitas tinggi dan terjangkau. Hampir sepertiga dari pengeluaran terbesar mereka a
dalah konsumsi sendiri atau pribadi dalam bentuk minuman dan makanan. Bisnis
minuman dan makanan Indonesia juga tidak diwakili oleh produk dalam negeri
saja, akan tetapi juga produk luar negeri dengan strategi waralaba. Globalisasi eko
nomi pasar bebas suka tidak suka akan jadi bagian dari kehidupan sehari-hari dala

3
m waktu dekat. Dengan demikian keberadaan bisnis franchise, maka bisnis ini tela
h menyebar ke beberapa orang. Banyaknya waralaba yang dibuka pengusaha besa
r dan kecil membuktikan bahwa waralaba asing telah merambah negara ini.
Masyarakat Indonesia pada umumnya sudah terbiasa untuk menyambut
berbagai jenis produk luar negeri. Fenomena tersebut didukung oleh kemajuan te
knologi dan sistem informasi di mana penyediaan barang atau jasa dipermudah. S
alah satu contohnya adalah teknologi layanan pengiriman makanan yang dipergun
akan untuk memilih makanan serta minuman secara online dan juga meminta pen
giriman secara online (Nindyo, dalam Camelia 2007:1). Indonesia tercatat sebagai
penggunaan layanan pesan antar tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2019, yang
mengindikasikan budaya konsumtif masyarakat Indonesia khususnya untuk maka
nan dan minuman. Data penggunaan layanan pesan antar di Asia Tenggara
disajikan pada gambar berikut ini.

Gambar 1. 2 Penggunaan Layanan Pesan-Antar di Asia Tenggara Tahun


2020
sumber : https://databoks.katadata.co.id/ (Diakses pada 22 Maret 2021)

Bandung bagi masyarakat umum dikenal sebagai museum arsitektur bangu


nan kuno, kota seniman, kota pendidikan, kota wisata, kota wisata kuliner, kota kr
eatif. Munculnya julukan itu karena pada dasarnya kota Bandung telah melahirkan
tokoh-tokoh pada bidang pendidikan dan juga seni. Pemanfaatan daya tarik kota B
andung dengan daya tarik wisata bisa menjadi kantung madu (honeypot) untuk

4
masyarakat kota agar ikut mengambil peran menjadi pelaku kegiatan ekonomi kot
a. Dinas pariwisata gencar melakukan pengaktualan data agar kebijakan-kebijakan
yang dibuat dan diambil bisa tepat sasaran (Indira, et al., 2013).
Bandung menjadi salah satu tujuan favorit masyarakat Jabodetabek,
masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya untuk berlibur di akhir pekan. Kondisi
tersebut dapat menjadi peluang usaha bagi pelaku bisnis di bisnis minuman dan
makanan, perhotelan, transportasi, factory outlet, dan wahana permainan. Industri
minuman juga makanan di Kota Bandung, terdiri dari usaha mikro kecil
menengah (UMKM) dan jaringan franchise (Nasional dan Internasional). Bisnis fr
anchise dalam bidang industri minuman dan makanan sering dijumpai di pusat-pu
sat hiburan atau mall Kota Bandung diantaranya Starbucks, Calais, Dum-Dum Th
ai Tea dan bisnis minuman yang berasal dari Indonesia atau lokal adalah merek H
aus!, Kamsia Boba, Cho.Coc, dan Street Boba. Jumlah bisnis franchise asing dan l
okal yang banyak membuat masing-masing merek harus dapat membuat bauran p
emasaran yang tepat juga tidak mengabaikan pendapat atau masukan dari konsum
en.
Industri franchise minuman dan makanan yang terdapat di Bandung
diantaranya adalah brand Haus! yang sudah cukup banyak membuka gerai dalam
rangka meraih pangsa pasar yang luas. Data rating dari GrabFood dan GoFood
telah menempatkan posisi brand Haus! dalam rating penjualan yang tinggi. Data
selengkapnya hasil rating dari GrabFood dan GoFood disajikan pada tabel berikut
ini.

Grab Go
No Lokasi
Food Food
1 HAUS! Dipati Ukur Jl. Dipati Ukur No.122 D 4.9/5 4.8/5
HAUS! Geger Kalong Jl. Geger Kalong Girang No.2
2 4.8/5 4.8/5
0

5
3 HAUS! Ujung Berung Jl. Cigending No.5 4.7/5 4.6/5
4 HAUS! Cijerah Jl. Melong 1 No.11 Melong, Cimahi 4.7/5 4.7/5
HAUS! Ciwaruga Jl. Ciwaruga No.26 Kab. Bandung
5 4.9/5 4.8/5
Barat
HAUS! Kiara Condong Jl.Babakan Sari 1, No.8, Kia
6 4.7/5 4.8/5
ra Condong
HAUS! Antapani Jl. Purwakarta No.56, Antapani Ki
7 4.8/5 4.7/5
dul
8 HAUS! Cimahi Jl. Raden Demang Hardjakusumah 4.8/5 4.7/5
9 HAUS! Cikutra Jl. Cikutra No. 139 RW. 12 4.9/5 4.8/5
Haus! Metro Margahayu Jl. Venus Raya No. 06 Rt.0
10 4.9/5 4.7/5
4/01
HAUS! STT Telkom Jl. STT Telkom No.239 Sukap
11 4.8/5 4.7/5
ura
12 HAUS! Buah Batu Jl. Kliningan No.21 Lengkong 4.8/5 4.7/5

Tabel 1. 1 Gerai HAUS! di Kota Bandung Menurut Rating GrabFood dan G


oFood
sumber : Grab dan GoJek (diakses 18 April 2021 pukul 11.51)

Industri bisnis franchise minuman lokal yaitu Haus! menarik untuk dianalisis
oleh peneliti khususnya di kota Bandung, karena maraknya bisnis minuman kekini
an. Di antara waralaba minuman segar yang saat ini dimiliki oleh pengusaha lokal,
terdapat tiga merek, terutama yang terletak di Kota Bandung adalah Haus!, Es Teh
Indonesia dan Kamsia Boba yang merupakan franchise minuman segar asli dari In
donesia dan seringkali memiliki titik penjualan yang berdekatan dan berdiri di tah
un yang sama yaitu dari tahun 2018. Berikut merupakan perbandingan tiap-tiap m
ereknya :

Variabel Haus! Indonesia Es Teh Indonesia Kamsia Boba


Diferensiasi  Memiliki 113 Outle  Memiliki 100 Ou  Memiliki 80 O
(Point of Differ t di Seluruh Indones tlet di Seluruh In utlet di seluruh
entiation) ia donesia Indonesia
 Berdiri sejak 2018  Memiliki followe  Memiliki follo
 Followers Instagra rs Instagram 71.0 wers Instagram
m 192.000 00 54.000
 Memiliki promosi d  Berdiri sejak 201  Berdiri sejak 2
iskon terbanyak dia 8 018

6
Variabel Haus! Indonesia Es Teh Indonesia Kamsia Boba
ntara kompetitor
 Website informatif
untuk customer dan
peminat franchise
 Menyajikan sp
 Grab/Gojek Deliver
esialisasi minu
y Order
man boba dan
 Promosi sangat akti
 Website informat brown sugar
f pada konten feeds
if untuk peminat  Grab/Gojek De
Instagram
franchise livery
 Memiliki menu ber
 Grab/Gojek Deli  Website infor
variasi dengan berb
very matif untuk pe
agai seri favorit mas
 Lokasi store deka minat franchis
yarakat
t dengan masyara e
 Memiliki range har
kat untuk menyas  Aktif membuat
ga termurah
ar pasar menenga testimonial di s
 Jumlah store paling
h ke bawah tory Instagram
banyak di antara pe
 Menggunakan str  Lokasi store de
saing
ategi viral market kat dengan mas
 Menggunakan berb
ing di TikTok yarakat untuk
agai macam promos
menyasar pasar
i
menengah ke b
 Lokasi store ada di l
awah
ingkungan masyara
kat untuk menyasar
pasar menengah ke
bawah
35 Menu dengan 7 Se
ri Rasa
20 Menu dengan 2
(Fusion Tea / Classic 7 Menu dengan
Seri Rasa
Series, Boba Series, 2 Seri Rasa
Produk (Fusion Tea Seres,
Choco Series, Yakult (Boba Series, Ch
Chizu/Cheese Seri
Series, Coffee Series, oco Series)
es)
Cheese Series, Hot Se
ries)
Rp. 5.000,00 Rp. 9.000,00 Rp. 21.000,00
Kisaran Harga
Rp. 19.000,00 Rp. 21.000,00 Rp. 25.000,00

Promosi Instagram Official, W Instagram, Website Instagram, Webs

7
Variabel Haus! Indonesia Es Teh Indonesia Kamsia Boba
ebsite Official, Websi
te Kuliner (Zomato),
Pribadi, Website K
Pamflet, Billboard, E
uliner, Endorse Sel ite Pribadi
ndorse Selebgram, Y
ebgram, Tik Tok
outuber, dan Food Bl
ogger
Tabel 1. 2 Perbandingan Usaha Franchise Minuman di Bandung
sumber : https://www.estehindonesia.com/, http://haus.co.id/, https://kamsiaindon
esia.com/ (Diakses pada 3 April 2021)
Minuman Haus! diproduksi oleh PT. Inspirasi Bisnis Nusantara yang
merupakan perusahaan makanan dan minuman asal Indonesia. Brand Haus!
disajikan dengan gaya modern yang memiliki beragam rasa dan harga terjangkau.
Haus! sekarang sudah memiliki 113 gerai cabang yang terletak di Jakarta, Bogor,
Depok, Bekasi dan Bandung. Haus! ada dan berkembang serta berinovasi sejak ta
hun 2018. Haus! memiliki keunggulan dalam banyak aspek, peran branding Haus!
bukan lagi hanya nama atau kekhasan brand dibandingkan brand pesaing, Haus! s
endiri lebih memfokuskan kepada mengikuti perkembangan zaman dan memberik
an jaminan kualitas kepada pelanggan (Kusuma Fajar M. 2010).

Gambar 1. 3 Logo Haus! Indonesia


sumber : http://haus.co.id/ (Diakses pada 19 Maret 2021)

Bagi Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw (2005: 4), yaitu menelaah per
ilaku konsumen amatlah penting, yaitu dengan memperdulikan keinginan konsum
en, selera, keinginan, dan proses keputusan pembelian konsumen, dari perilaku ko
nsumen tradisional hingga yang sudah maju dengan menggunakan teknologi ter-
update. Menurut perilaku pembelian, pemasar/perusahaan bisa membuat produk

8
/tawaran yang sesuai, tidak hanya untuk memuaskan keinginan konsumen, namun
lebih kepada membagikan kemudahan untuk konsumen agar mendapat produk
tersebut. Tujuan dari rancangan tersebut ialah agar mencapai tujuan pemasar/
perusahaan dan memaksimalkan keuntungan.
Bagi Kotler (2010: 179), tahapan yang dilalui pembeli agar memenuhi keputu
san pembelian dapat melalui lima tahapan, sebagai berikut: pengenalan masalah, p
encarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan tingkah laku pas
ca pembelian. Konsumen membutuhkan rancangan agar memenuhi sasaran itu
ataupun ada banyak faktor juga ikut mempengaruhi, ialah faktor internal dan ekste
rnal. Faktor eksternal ialah faktor yang ada diluar jangkauan perusahaan, contoh:
peraturan pemerintah, keadaaan ekonomi, lingkungan sosial dan budaya, dan
teknologi. Bagi Ratih Hurriyati pada Zeithaml dan Bitner (2005: 49), faktor intern
al terdiri dari 7P yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion), lokas
i (place), orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process).
Pada hasil pengamatan pra-survey peneliti dari segi bauran pemasaran produk,
produk yang dihasilkan Haus! disukai oleh masyarakat, terutama kalangan rumah
tangga ekonomi kelas menengah ke bawah, karena Haus! sendiri menekankan bah
wa setiap orang dapat menikmati minuman berkualitas tinggi dengan harga yang t
erjangkau. Haus! sendiri menyajikan 37 varian rasa yang terus terupdate mengikut
i tren. Untuk menjaga perkembangan jangka panjang bisnis ini, Goufron sebagai p
emilik Haus! menyatakan bahwa merek tersebut tidak terkait dengan jenis produk
tertentu, dapat dilihat dari menu Haus! yang beragam dan memiliki banyak varian
tidak terkhususkan pada satu jenis minuman. Hal tersebut dikarenakan siklus prod
uksi minuman berubah dengan cepat, sehingga Haus! ingin produknya terus meng
ikuti perkembangan yang menjadikan masyarakat dengan pilihan minuman apapu
n dapat datang ke Haus!. Haus! disajikan sebagai minuman gaya hidup. Oleh kare
na itu, produk ini tidak hanya dijual sebagai komoditas, tetapi juga Haus! menjadi
kan produknya budaya populer. Haus! dianggap sebagai merek yang trendy yang t
idak hanya bersaing dalam poduk, harga dan rasa. (http://katadata.co.id, Ekarina,
2020).

9
Dari segi bauran pemasaran price atau harga Haus! berkisar di harga mulai da
ri Rp 5.000,00 sampai Rp. 19.000,00 cukup untuk menggambarkan segmentasi pa
sar dari Haus! itu sendiri, Haus! sendiri memiliki harga minuman kekinian termur
ah dibandingan dengan pesaing sejenisnya. Untuk bauran pemasaran promosi, me
dia sosial adalah hal yang krusial bagi kemajuan Haus!, semua konsumen dapat m
enikmati promosi melalui berbagai sumber informasi baik dari instagram official
Haus! ataupun website resmi Haus!, promosi yang dilakukan oleh influencer di ins
tagram dan Youtube maupun lewat aplikasi ojek online yakni Grab dan Go-Jek.

Untuk bauran pemasaran place atau tempat, tidak usah diragukan lagi karena
mereka sudah mempunyai banyak gerai yakni 118 gerai sejak awal berdirinya Hau
s! di Indonesia maka dari itu masyarakat dapat dengan mudahnya mendapatkan pr
oduk dari Haus!. Gerai-gerai tersebut ada di dalam lingkungan masyarakat dalam
artian dekat dengan pemukiman dan tidak ada di dalam pusat perbelanjaan atau m
all, hal tersebut menggambarkan segmentasi pasar Haus! yaitu kalangan menenga
h ke bawah yang dimana keberadaan gerai-gerai tersebut akan memudahkan masy
arakat untuk menemukan dan membeli produk dari Haus! ini sendiri.

Untuk bauran pemasaran people ditunjukkan dengan banyaknya store crew at


au pembuat minuman haus yakni sejumlah 807 karyawan pada akhir 2020 (Haus!
Indonesia, 2020), dikarenakan jumlah pembeli di setiap gerai sangat banyak baik
konsumen langsung maupun driver Go-Jek dan Grab maka Haus! menekankan kr
u untuk bekerja secara cepat dan tepat agar meminimalisir antrian secara cepat da
n juga membuat nyaman para pembeli. Dalam konsep bauran pemasaran selanjutn
ya adanya process yakni Haus! menyajikan open kitchen hampir di semua gerai H
aus! untuk memperlihatkan kehigienisan pembuatan serta kecepatan penyajian pes
anan minuman, diharapkan konsumen dapat memantau proses pembuatan minuma
n pesanannya dan konsumen yakin dengan kualitas yang terjaga dari produk minu
man Haus!. Bauran pemasaran yang terakhir yaitu physical evidence atau tampilan
fisik dari gerai Haus! yang sebaik mungkin didesain mengikuti perkembangan za
man dengan fasilitas tempat duduk yang nyaman untuk berkumpul dengan teman
maupun keluarga.

10
Gambar 1. 4 Gerai Haus! dengan Konsep Open Kitchen

sumber : https://www.google.co.id/ (Diakses pada 20 Maret 2021)


Menurut penelitian yang dilakukan Setiadi, melalui komunikasi yang baik
dengan konsumen serta membangun merek produk yang baik dan memperkenalka
n inovasi baru dalam produk sesuai dengan tren yang ada saat ini, suatu usaha bau
ran pemasaran dapat berhasil mempengaruhi keputusan pembelian dari konsumen.
Hal tersebut terjadi karena sikap pembeli yang selalu mengikuti perkembangan za
man menjadikan segala sesuatunya termasuk bauran pemasaran harus diperhatika
n guna tepat sasaran (Setiadi, 2003). Penelitian Arum (2016) melaporkan bahwa b
auran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi, lokasi, orang/SDM, bukti
fisik, dan proses, secara bersama-sama berdampak positif dan signifikan kepada k
eputusan pembelian konsumen.
Dengan munculnya lebih banyak bisnis franchise di Indonesia terutama da
lam usaha makanan dan minuman situasi ini dianggap meningkatkan situasi persai
ngan dalam pasar dan usaha-usaha dalam meningkatkan penjualan melalui keputu
san pembelian yang lebih banyak kerap dirumuskan secara terperinci oleh para pe
nggelut bisnis guna menonjolkan produknya diantara para pesaing serupa. Maka d
ari itu strategi pemasaran dibutuhkan untuk memperpanjang umur bisnis, guna me
narik konsumen baru, mempertahankan konsumen lama, meningkatkan kepuasan
pelanggan dengan bauran pemasaran. Keputusan pembelian brand Haus! dipilih

11
sebagai fokus penelitian karena munculnya berbagai bisnis franchise di Kota
Bandung memicu persaingan pasar dalam meningkatkan penjualan melalui keputu
san pembelian yang lebih banyak. Oleh karena itu, analisis faktor-faktor yang
berpengaruh pada keputusan pembelian merupakan hal yang penting diteliti.
Maka dari itu, fenomena bauran pemasaran di Haus! Bandung menjadi amat penti
ng untuk diperhatikan terutama dalam bauran pemasaran 7P yakni Product, Price,
Place, Promotion, People, Process, dan Physical Evidence. Sehubungan
mengenai uraian di atas, maka peneliti akan mengambil topik penelitian mengenai
“Pengaruh Bauran Pemasaran 7P Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Minuman Haus! di Kota Bandung”.
1.3 Rumusan Masalah

Penulis terlebih dahulu merumuskan masalah mengenai isi penelitian ini


sebagai berikut :
1. Bagaimana hubungan bauran pemasaran 7P terhadap keputusan pembelian
konsumen Haus! di Kota Bandung?
2. Bagaimana pengaruh bauran pemasaran 7P terhadap keputusan pembelian
konsumen Haus! di Kota Bandung?
1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian dilakukan agar mendapatkan bukti hasil analisis mengenai


pengaruh bauran pemasaran 7P terhadap keputusan pembelian konsumen Haus di
Kota Bandung. Maka penulis merumuskan tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hubungan bauran pemasaran 7P terhadap keputusan pe
mbelian konsumen Haus! di Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran 7P terhadap keputusan pe
mbelian konsumen Haus! di Kota Bandung.
1.5 Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian di atas maka manfaat dari penelitian ini
adalah:

12
1.5.1 Manfaat Praktis
Analisis riset dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang dipraktik
an dalam keadaan nyata di masyarakat khususnya dalam bidang komunikasi p
emasaran tentang bauran pemasraan serta bermanfaat menjadi bahan evaluasi
kepada efektifitas dan efisiensi dalam menerapkan strategi pemasaraan yang e
fektif.
1.5.2 Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan suatu tambahan ilmu pengetahuan di bidang kaji
an ilmu komunikasi khususnya komunikasi pemsaran tentang bauran pemasar
an serta dalam keputusan pembelian konsumen, serta mengenai masalah yang
berhubungan dengan produk, harga, saluran distribusi, promosi, proses, peopl
e, tampilan fisik, dan keputusan pembelian.

1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Waktu dan periode pelaksanaan kegiatan penelitian ini yaitu bulan April 2021
hingga bulan Desember 2021

1.7 Sistematika Penelitian

Penelitian ini terdiri dari susunan lima bab, dengan berbagai tahap yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti menguraikan mengenai gambaran umum fenomena menj
amurnya bisnis franchise minuman segar di Indonesia serta objek yang diteliti
pada penelitian ini yaitu gerai minuman Haus!, serta menjelaskan rumusan ma
salah, tujuan diadakannya riset serta sistematika penulisan skripsi ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Dalam Bab II peneliti menguraikan mengenai tinjauan teori yang digunakan d
alam riset ini yaitu teori komunikasi pemasaran yang berfokus pada teori baur
an pemasaran 7P serta teori minat dan adanya penelitian terdahulu yang mem

13
banntu landasan berpikir pada penelitian serta kerangka pemikiran dan hipotes
is penelitian yang digunakan penunjuk arah penelitian yang dilakukan..
BAB III METODE PENELITIAN
Bab peneliti menguraikan tentang pendekatan metode yang akan digunakan p
eneliti yaitu metode kuantitatif, serta menjelaskan teknik-teknik yang digunak
an peneliti seperti untuk mengumpulkan data peneliti menggunakan survei da
n untuk menganalisa data yang dapat menjawab ataupun menjelaskan masalah
yang ada menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana yang diolah m
enggunakan SPSS.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab peneliti menguraikan mengenai analisa data-data yang telah didaptkan da
ri penelitian dengan menggunakan metode analisis yang telah ditetapkan sebel
umnya yakni data yang didapat dari penyebaran kuesioner.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab peneliti menguraikan mengenai kesimpulan pada akhir penelitian
kemudian saran-saran untuk objek penelitian ataupun pihak-pihak terkait lain
nya

14
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Komunikasi
Hovland menyebutkan dalam (Emilia : 2006) bahwa komunikasi adalah pr
oses yang dilakukan oleh seorang pembawa informasi, yang tujuannya adalah unt
uk membujuk orang lain untuk mengubah perilaku yang dirangsang serta komunik
asi dilakukan untuk pemindahan pikiran atau gagasan dari suatu sumber informasi
terhadap satu ataupun lebih penerima untuk mengubah perilaku penerima informa
si. Sejalan dengan pemikiran tersebut Rogers pada Hafied Cangara (1998:20) berp
endapat bahwa komunikasi dijelaskan sebagai proses dimana sebuah ide dialihkan
dari sumber informasi kepada satu penerima ataupun lebih, dengan tujuan supaya
merubah tingkah laku mereka”.
Bagi Shannon dan Weaver (1949) Bentuk interaksi seseorang dapat mempe
ngaruhi orang lain dan dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja adalah kom
unikasi, bentuk komunikasi dapat berbentuk verbal maupun non verbal seperti seb
uah simbol, ekspresi, teknologi dan karya seni.
Sedangkan komunikasi menurut bahasa awalnya berasal dari bahasa inggri
s communication, dan secara etimologis atau dengan kata lain, kata tersebut berasa
l dari bahasa latin communicatus yang artinya terpisah satu dengan yang lain ata
upun menjadi milik satu dengan yang lain, yang merupakan suatu derajat usaha te
rtentu untuk mencapai kesamaan arti dan makna. Oleh karena itu, artian dari kom
unikasi adalah proses menyampaikan informasi tentang ide, gagasan, dan berita da
ri satu sisi ke sisi lain atau dari pihak satu ke pihak lainnya.
Lasswell (1984) memiliki paradigma komunikasi yang menjelaskan konse
p komunikasi dalam menjawab suatu pertanyaan, komunikasi memiliki 5 elemen
dalam menjawab hal tersebut yang dapat dijelaskan dalam satu kalimat yaitu "Wh
o says what in which chanel with what effect?".

15
2.1.1.2 Hambatan Komunikasi
Komunikasi tidak lepas dari hambatan dan gangguan dikarenakan komuni
kasi yang dijalankan manusia tidak selalu berjalan dengan lancar, hambatan terseb
ut memiliki beberapa jenis seperti hambatan secara fisik contohnya adalah jarak di
mana saat berbicara dengan orang lain bisa saja ketika sedang menjalin komunika
si secara langsung terdapat benda yang menghalangi di antara pembicara, kedua, a
danya hambatan psikologis dimana suatu komunikasi terhalang oleh kepercayaan
diri, kesadaran diri, dan motivasi. Yang ketiga, terdapat hambatan sosiologis dima
na adanya pembeda seperti status sosial, status pendidikan, dan perbedaan peran a
ntara komunikan dan komunikator. Hambatan yang keempat, terdapat hambatan a
ntropologis yakni hambatan seperti budaya, adat istiadat, dan perbedaan latar bela
kang budaya. Hambatan yang terakhir adalah hambatan fisiologis yaitu seperti ket
erbatasan yang ada di fisik seseorang yang menyebabkan seseorang kesulitan berk
omunikasi seperti kekurangan seseorang yang tunarungu dan tunawicara. (Suryant
o, 2015:66).
2.1.2 Komunikasi Pemasaran

Sebuah komunikasi pemasaran dikatakan oleh beberapa ahli yakni


merupakan seluruh bagian-bagian promosi dari marketing mix yang menyertakan
komunikasi dari suatu agensi atau perusahaan atau merek kepada target audience
atau consumer dalam sebuah bentuk yang khusus disampaikan untuk performance
sebuah pemasaran. (Prisgunanto, 2016:8)

Komunikasi pemasaran yaitu sebuah aktifitas pemasaran yang


menggunakan metode-metode komunikasi agar memberikan informasi terhadap
banyak orang untuk tercapainya tujuan perusahaan agar mendapatkan pendapatan
atau laba. Menurut Sutisna dalam Amir Purba (2006:126), mengatakan bahwa
komunikasi pemasaran yaitu penyampaian informasi kepada publik terutama
komunikasi yang berbentuk saran terhadap perbedaan produk yang ada di pasar
dan menonjolkan keunggulan suatu merek. Kegiatan komunikasi pemasaran
adalah usaha menyampaikan pesan untuk publik mengenai produk maupun jasa

16
dengan menggunakan gabungan pemasaran (marketing mix) yaitu iklan, hubungan
masyarakat dan publisitas, serta pemasaran langsung (direct masketing). Lalu
menurut (Soemanagara, 2006: 4-5), komunikasi pemasaran yaitu suatu wujud
komunikasi yang disampaikan agar memperkuat rencana pemasaran agar
mendapatkan segmentasi pasar yang luas.

Di setiap perusahaan atau organisasi memiliki cara komunikasi


pemasarannya sendiri-sendiri yang berbeda dan tentunya sesuai dengan produk
apa yang mereka jual kepada publik, tujuannya untuk mendapat pencapaian
penjualan dari suatu perusahaan. Berbagai cara yaitu kegiatan pemasaran akan
dilakukan kepada konsumen dan target konsumen untuk mendapatkan hasil yang
terbaik. Serta komunikasi pemsaran memiliki tujuan-tujuan antara lain untuk
membangkitkan keinginan terhadapat kategori produk, mendorong sikap positif,
menciptakan kesadaran merek dan mengubah nilai membeli serta memfasilitasi
pembelian.
2.1.2.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran
Setiap perusahaan pasti memiliki cara komunikasi pemasaran untuk
mempromosikan produknya sendiri di pasar, dengan tujuan agar produk yang
dikomersialkan berhasil di perusahaan dan meningkatkan suatu penjualan dan
menciptakan keinginan untuk kategori produk tertentu, meningkatkan kesadaran
merek pada konsumen, menciptakan pembelian positif dan mempengaruhi nilai
pelanggan (Terence A. Shimp, 2013:160).
2.1.1.3 Strategi Komunikasi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah salah satu hal terpenting dalam pengembangan
pemasaran. Menurut Machfoedz (2010:121), komunikasi adalah menentukan dan
memilih pasar sasaran melalui strategi pemasaran, menyusun konsep pemasaran
untuk setiap segmen pasar yang dituju sehingga kebutuhan konsumen berada di se
tiap kelompok sasaran.
1. Segmenting
Segmentasi menurut Machfoedz adalah segmentasi pasar itu sendiri, atau p
engelompokan dari perbedaan permintaan, proses, motivasi, perilaku pemb

17
elian, dan keputusan pembelian, atau dengan kata lain pengelompokan yan
g tidak seimbang yang ada di pasar.
2. Targeting
Menurut (Machfoedz, 2010:131) targeting adalah perusahaan yang
menerbitkan rangkaian kegiatan promosi untuk melengkapi suatu layanan,
hal ini harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan maka perus
ahaan harus mempunyai strategi yaitu strategi pemasaran konvensional. Pe
rusahaan dapat melupakan perbedaan segmen pasar dan memperoleh pasar
dengan keadaan yang saru.
3. Positioning
Menurut (Machfoedz, 2010:133-134) bandingkan dengan kompetit
or, pembeli mengingat produknya. Penempatan produk dalam suatu perusa
haan merupakan jawaban yang kontradiktif. Kaitan antara kesan dan peras
aan dapat dibandingkan dengan produk pesaing. Penempatan posisi yang j
elas merupakan hal yang penting dalam penentu aktivitas promosi. Strategi
penempatan posisi dibagi menjadi tiga pendekatan yaitu :
1. Positioning memposisikan karakteristik produk dari strategi yang umu
m digunakan, yaitu produk yang mudah diingat pelanggan, seperti war
na, potensi, dan ketangkasan.
2. Positioning Penentuan posisi harga dan kualitas Meskipun harga dan k
ualitas merupakan ciri khas, kedua hal ini sangat penting dan oleh kare
na itu perlu dipisahkan. Beda jenis produk, merek tertentu dengan keun
ggulan atau vitalitas. Dengan menawarkan harga lebih tinggi, anda aka
n meraih keuntungan yang tak ternilai dari pembeli. Melalui pemosisia
n berbasis pengguna, perusahaan memposisikan mereknya sebagai tind
akan yang saling berhubungan. Penargetan didasarkan pada pengguna
produk. Merek telah ditetapkan ke pengguna utama dalam masyarakat.

2.1.3 Bauran Pemasaran


Bagi Rambat Lupiyoadi (2013: 92) bauran pemasaran ialah media bagi p
erusahaan yang tersusun dari beberapa bagian rencana pemasaran yang harus dipe

18
rhatikan dalam rangka melaksanakan suatu strategi pemasaran dan menentukan su
atu posisi. Bauran pemasaran memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi yan
g artinya penggunaan strategi pemasaran telah menjadi tujuan utama untuk menin
gkatkan daya saing perusahaan yang tinggi dan meningkatkan nilai bagi mereknya
Bauran pemasaran berisikan price, place, promotion dan product. Saat mempelaj
ari hubungan ini secara khusus, prinsip-prinsip strategi pemasaran terkait erat. Pen
ggunaan bauran pemasaran akan memberikan output peningkatan jumlah pelangg
an atau konsumen.
Sedangkan bagi Kotler (2002: 18) adalah bauran pemasaran, kumpulan dar
i serangkaian instrumen pemasaran, di mana perusahaan dapat terus meraih tujuan
pemasaran mereka di pasar sasaran. Perusahaan biasanya menggunakan bauran pe
masaran ini sebagai media untuk mendapat respon perusahaan terhadap produk pe
rusahaan dari pasar, atau untuk membeli produk perusahaan. Bauran pemasaran y
akni sebuah kumpulan alat-alat pemasaran dimana perusahaan menggunakan hal i
ni untuk meningkatkan pengenalan produk mereka di pasar sasaran atau konsume
n sasaran. Bauran pemasaran ialah sebuah instrumen yang dipakai produsen agar
meraih tujuan serta mengubah keputusan pembelian pelanggan yang meliputi 7P y
aitu produk, harga, promosi, lokasi, orang/SDM, lingkungan fisik, dan proses.

2.1.3.1 Produk (Product)


Bagi Kotler (2000:12) segala hal yang ditawarkan ke pasar untuk dimiliki,
diperhatikan, dikonsumsi, atau digunakan dan yang dapat memuaskan kebutuhan
ataupun keinginan adalah produk.
Basu Swastha dan Prone (2008: 135) menyatakan produk sebagai fitur ko
mpleks, aspek produk dapat berwujud dan tidak berwujud, termasuk warna,
kemasan, prestise pemasar dan lain sebagainya yang diterima oleh pelanggan untu
k memenuhi kebutuhan mereka. Penampilan suatu produk penting sebagai pemba
ngkit minat konsumen terhadap produk. Produk juga merupakan kumpulan barang
dan jasa yang disediakan perusahaan untuk pasar sasarannya.
Pada karakteristik produk terdapat berbagai bagian atau karakteristik yang
meliputi jenis produk, desain, bentuk, kualitas, kemasan, ukuran dan layanan prod

19
uk. Melalui upaya sebuah merek untuk menampilkan produk dan jenis produk yan
g dihasilkannya, sebuah perusahaan atau merek melayani kebutuhan yang beraga
m dan kebutuhan konsumen kepada produk dikarenakan produk yang dihasilkan
dapat menarik perhatian pelanggan dan menambah penjualan perusahaan serta me
mahami dengan jelas pentingnya elemen portofolio produk yang terkait dengan pr
oduk pemasar secara keseluruhan. (Angipora dalam Suryadi Syam, 2012: 14).
2.1.3.2 Harga (Price)
Bagi Fandy Tjiptono (2014:196), price atau harga merupakan salah satu
bagian bauran pemasaran, dan beberapa parameter harga strategis perlu diperhatik
an secara cermat, yaitu harga adalah pernyataan tentang nilai sebuah produk dan
merupakan aspek pemahaman pelanggan dikarenakan harga adalah pendorong uta
ma permintaan. Harga berhubungan langsung atas pendapatan dan keuntungan, ha
rga juga memiliki sifat fleksibel dan dapat dengan cepat menyesuaikan, harga dap
at memengaruhi strategi dan citra pemosisian serta harga merupakan suatu dasar y
ang paling penting.
Harga merupakan nilai barang dan jasa yang dinyatakan dalam mata uang.
Harga adalah satu-satunya faktor bauran pemasaran dimana dapat menghasilkan p
endapatan. Bagi Kotler dan Armstrong (2001: 439), harga merupakan jumlah nilai
yang ditukar konsumen untuk mempunyai atau memakai produk/jasa. Bagi sebuah
perusahaan, penentuan harga suatu produk atau jasa akan berdampak besar bagi p
erusahaan, karena:
1. Harga adalah penentu permintaan pasar.
2. Harga juga mempengaruhi posisi persaingan suatu saham atau pasar.
3. Harga juga memberikan suatu hal maksimal dengan membuat sejumlah pe
ndapatan dan keuntungan bersih dengan cara memperhatikan kesesuaian h
arga dan harga yang kompetitif.
Bersumber pada pemahaman tersebut juga dapat diartikan harga adalah biaya
yang dikeluarkan konsumen pada saat memperoleh produk dengan tetap memperh
atikan fungsi produk. Harga biasanya digunakan sebagai penunjuk dari suatu prod
uk. Menurut hukum permintaan, semakin banyak barang yang konsumen akan bel
i, semakin murah harga yang diberikan dan semakin sedikit jumlah barangnya ma

20
ka semakin mahal harganya. Berdasarkan indikator berikut, harga dianggap sebag
ai penentu utama permintaan: nilai uang, harga terjangkau dan harga kompetitif.
2.1.3.3 Promosi (Promotion)
Perusahaan dapat mempertimbangkan faktor-faktor seperti identifikasi aud
iens target, pengaturan tujuan periklanan, dan evolusi pesan terkirim, dan memilih
lingkungan yang cocok untuk promosi barang/jasa. Menurut Bilson Simamore (20
02: 754), periklanan tidak hanya sebagai sarana komunikasi antara perusahaan den
gan konsumen, tetapi juga sarana untuk mempengaruhi konsumen saat membeli at
au menggunakan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Metrik yang di
gunakan adalah penawaran diskon dan iklan.
Bentuk promosi mengandung empat aktifitas yang biasa disebut juga prom
otional mix atau kombinasi empat bagian kegiatan promosi yaitu:
1. Advertising atau Iklan merupakan salah satu bentuk kutipan tidak langsung, tet
api dapat dilakukan menggunakan media atau radio, televisi, majalah, koran, p
oster, dll
2. Personal selling, penjualan langsung adalah kutipan untuk interaksi langsung
atau dialog antara penjual dan calon konsumen tentang produk yang diproduks
i
3. Sales promotion, dilakukan perusahaan tujuannya supaya menarik konsumen
ke pengecer agar membeli produk yang disediakan. Aktifitas tersebut berupa p
entas, pameran, dan demonstrasi.
4. Public relation, hubungan masyarakat adalah upaya untuk mempromosikan pe
rmintaan non-pribadi akan produk atau layanan dengan memakai berita bisnis
di media. Bentuk pendapatan dan pemberdayaan pelanggan yang sudah ada.
Pelanggan yang melihat, mendengar, atau merasakan promosi tersebut mempe
ngaruhi pembelian produk yang ditawarkan oleh pemasar
Promosi memiliki artian yaitu promosi merupakan salah satu sarana komu
nikasi yang dipakai oleh perusahaan untuk mendorong pelanggan membeli. Prom
osi juga dilakukan oleh sebuah perusahaan atau merek dengan memberikan poton
gan harga dan mengeluarkan tambahan atau kupon tertentu, tindakan ini juga dila

21
kukan dalam bentuk cetak ataupun elektronik. Kegiatan promosi yang lebih menar
ik dan lebih sering akan semakin meningkatkan minat beli konsumen.

2.1.3.4 Lokasi (Place)


Menurut Kotler (2008:51), lokasi dimulai dengan pilihan dari masyarakat da
n apa yang dipreferensikan oleh masyarakat atau calon konsumen. Keputusan p
enempatan letak sangat mengandalkan potensi pertumbuhan juga stabilitas ekono
mi, persaingan, dan iklim politik. Tempat dimana suatu kegiatan usaha dilakukan
adalah dimensi lokasi, lokasi menjadi faktor penting dalam mengembangkan suatu
kegiatan usaha, lokasi berada di pusat keramaian atau perkotaan, jarak tempuh ma
upun waktu tempuh dari lokasi ke tempat tujuan. Dimensi lokasi dimulai dari pilih
an masyarakat, maka keputusan lokasi ini sangat bergantung pada potensi pertumb
uhan dan stabilitas ekonomi.
Menurut Rambat Lupiyoadi (2013:42), letak yang tepat dan strategis
dapat menarik banyak pelanggan, agar dapat meningkatkan penjualan dan omset.
Pada pemilihan letak tempat juga dipertimbangan beberapa hal penting, seperti A
kses Visibilitas, yaitu letak tempat dapat dilihat jelas dalam jarak pandang normal.
Lalu lintas (traffic), tempat parkir luas dan nyaman, lingkungan, seperti daerah ya
ng mendukung usaha dan peraturan pemerintah.
Maka dari itu artian lokasi dalam bauran pemasaran ini merupakan tempat
yang dipilih oleh perusahaan. Penetapan lokasi bisnis yang lebih strategis untuk bi
snisnya akan membuat perkembangan bisnisnya semakin baik, dan semakin besar
keinginan konsumen untuk mengambil keputusan pembelian.
2.1.3.5 Orang/SDM(People)
Bagi Zeithaml (1988:2), setiap manusia merupakan aktor yang berperan pe
nting dalam memberikan jasa maka dari itu dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Unsur manusia pada bauran pemasaran maksudnya adalah karyawan perusahaan
atau staf. Semua sikap dan perilaku karyawan atau staff diwakili oleh pakaian dan
penampilan karyawan ketika bekerja. Hal tersebut menggambarkan keberhasilan p
enyampaian layanan. Agar berhasil, perusahaan membutuhkan sumber daya manu
sia yang handal dan terlatih pada bidangnya. Personil dalam artian karyawan adala

22
h memberi pelayanan pada pelanggan, dan mereka harus memudahkan pembeli u
ntuk berbelanja di tempat, indikatornya adalah seperti kesopanan dan keramahan s
taf, kecepatan dan kemudahan proses belanja, dan kepedulian staf kepada pembeli.
Dapat diartikan bahwa people atau SDM adalah partisipasi seseorang atau karyaw
an untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen ketika mempengaruhi
keputusan pembelian.
2.1.3.6 Bukti Fisik (Physical Evidence)
Ratih Hurriyati (2005: 63), mengutarakan bahwa keputusan pelanggan unt
uk membeli dan menggunakan produk yang disediakan dipengaruhi bukti fisik (ph
ysical evidence). Hal-hal yang termasuk dalam physical evidence meliputi lingkun
gan fisik termasuk fitur fisik, desain dan tata letak produk. Physicall evidence adal
ah salah satu aspek materi yang disarankan untuk menarik konsumen atau calon k
onsumen. Padahal sebuah jasa tidak memiliki ciri fisik sehingga konsumen cender
ung mengandalkan kebutuhan material, tetapi nyatanya terdapat banyak contoh in
dikasi physicall evidence atau bukti fisik yakni kemasan, halaman web, invoice da
lam contoh dokumen seperti faktur, tiket, dan nota pengiriman, brosur atau katalo
g bermacam-macam barang dengan harga-harganya, seragam pegawai, sebuah kar
tu nama atau kartu kunjungan, gedung atau lokasi tempat usaha.
Kesimpulan dari penjelasan di atas adalah bukti secara fisik yakni lingkun
gan fisik yang mencakup atribut bisnis, desain usaha juga tata letak produk, dan k
ebutuhan pembeli akan meningkat dalam lingkungan ini.

2.1.3.7 Proses (Process)


Seluruh prosedur, mekanisme dan program tindakan praktis digunakan
agar memberikan pelayanan diyakini oleh Ratih Hurriyati (2005:50) adalah sebua
h proses. Proses yang baik menurut Ratih akan mempengaruhi kesuksesan pemasa
ran sebuah usaha. Semua kegiatan kerja ialah proses, yang meliputi tugas,
prosedur, tindakan, mekanisme, dan prosedur untuk mendistribusikan produk (bar
ang atau jasa) kepada konsumen.
Proses melibatkan bagaimana perusahaan memenuhi kebutuhan setiap pela
nggan. Dari saat konsumen memesan barang (order), sampai dengan mendapat ap

23
a yang diinginkannya. Beberapa perusahaan cenderung melayani pelanggan denga
n cara yang unik atau berbeda. Indikator proses yang disebutkan di atas menunjuk
kan bagaimana perusahaan melayani pelanggan selama proses pemesanan. Misaln
ya jika ada klaim yang diajukan, berarti produk tersebut telah rusak. Berdasarkan
penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa proses merupakan suatu cara ataupun
mekanisme dimana dikerjakan oleh pegawai supaya menarik pelanggan agar mem
beli barang/jasa yang disediakan.
2.1.4 Keputusan Pembelian
Hasan (2002:12), menyatakan bahwa keputusan membeli sebuah produk at
au jasa merupakan sebuah kepercayaan diri konsumen yang kuat dan meyakini ba
hwa pembelian tersebut tepat dan benar. Menurut Hasan juga, keputusan adalah pe
rilaku memilih sesuatu diantara dua ataupun lebih alternatif yang ada. Dikarenaka
n saat seseorang dikemukakan pada banyak pilihan untuk memenuhi keinginanny
a, mereka juga mengambil keputusan untuk membeli salah satunya.
Sweeney (2008) mempercayai bahwa keputusan membeli (yakin apakah m
embeli atau tidak) terkait dengan kepercayaan membeli dan konsumen mengharap
kan tidak adanya masalah dari pembelian tersebut. Dengan kata lain, pembeli men
ginginkan tidak adanya masalah atau risiko pembelian dan menganggap bahwa ke
putusan pembeliannya pada produk atau jasa tersebut adalah pilihan terbaik.
2.1.4.1 Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Bagi Kotler, dkk. (2016:166), ada beberapa tahap pada proses keputusan p
embelian konsumen, yaitu :
1. Pengenalan Kebutuhan (Problem Recognation)
Identifikasi kebutuhan yang adalah awal langkah pada keputusan membeli
disebut pengenalan kebutuhan, dalam proses tersebut konsumen akan sada
r bahwa adanya masalah dalam kebutuhannya. Maka dari itu perusahaan at
au merek perlu mengidentifikasi situasi yang dapat memicu kebutuhan tert
entu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen yang kem
udian dapat dikembangkan menjadi strategi pemasaran yang memicu mina
t konsumen.
2. Pencarian Informasi (Information Search)

24
Konsumen yang hendak melakukan pembelian atau tertarik dengan produk
atau jasa yang ditawarkan hendaknya mencari atau tidak mencari informas
i. Tahapan pada proses pengambilan keputusan pembelian disebut pencaria
n informasi yakni pelanggan yang tertarik dapat memungkinkan mencari i
nformasi suatu produk atau jasa. Jumlah ataupun pengaruh relatif dari sum
ber informasi beragam sesuai dalam kategori produk dan karakteristik
konsumen. Secara umum, meskipun pelanggan mendapat jumlah informas
i yang besar mengenai sebuah produk dari sumber-sumber komersil seperti
iklan, tetapi informasi yang efektif sering kali bersumber dari sumber prib
adi ataupun pengalaman, atau sumber publik yang merupakan otoritas inde
penden. (Kotler, 2016:167)
3. Pengevaluasian Alternatif (Evaluation of Alternatives)
Tahapan pengambilan keputusan pembelian terdapat tahap pengevaluasian
alternatif konsumen atau pembeli memakai informasi untuk menilai berba
gai brand yang dipilih menjadi alternatif pembelian. Adanya beberapa pros
es, dan model konsumen dalam membentuk penilaian yang sebagian besar
secara sadar dan rasional. Pelanggan akan lebih memperhatikan atribut
yang dapat memberi manfaat yang diinginkan.
Pada tahapan evaluasi, pelanggan membuat preferensi di antara merek atau
brand dalam rangkaian pilihan dan mungkin membuat niat untuk membeli
merek atau brand yang paling disukai.
4. Menentukan Pembelian (Purchase Decision)
Menentukan suatu pembelian adalah tahapan dalam proses pengambilan k
eputusan pelanggan dengan benar-benar membeli suatu produk atau jasa.
Biasanya pembeli memilih untuk membeli merek atau brand paling popule
r diantara alternatif pembelian yang dipilihnya. Terdapat faktor tidak terdu
ga dan faktor sikap dari konsumen yang mempengaruhi.
5. Perilaku Setelah Pembelian (Post-Purchase Behavior)
Tahapan pada proses pengambilan keputusan dimana pelanggan melakuka
n tindakan pasca pembelian sering kali didasarkan pada kepuasan atau keti
dak puasan mereka dalam pembelian produk atau jasa.

25
Maka dari itu perusahaan atau merek harus memberi evaluasi dan
keyakinan dengan memperkuat pilihan konsumen juga membantunya m
endapatkan kenyamanan dengan merek tersebut. Perusahaan harus meman
tau kepuasan pascapembelian dan tindakan pascapembelian.
Maka dari itu, dalam artian luas yang dijelaskan oleh Kotler dan Armstron
g (2016:129) perilaku membeli suatu barang atau jasa yang dilakukan seor
ang konsumen yang secara pribadi melakukan pembelian adalah keputusan
pembelian. Maka dari itu, perusahaan perlu mengetahui siapa saja yang ter
libat pada keputusan pembelian dan peran mereka. Untuk banyak produk,
memudahkan bagi setiap orang untuk mengetahui siapa yang membuat kep
utusan.
2.1.4.2 Macam - Macam Keputusan Pembelian Konsumen
Keputusan konsumen bergantung pada sifat keputusan pembelian. Saat me
mbeli produk, pembelian yang rumit dan mahal mungkin memerlukan lebih banya
k perhatian dan dapat menarik banyak anggota. Bagi Assael (pada Kotler, 2000: 2
02), ia membaginya menjadi 4 macam perilaku membeli konsumen menurut deraj
at partisipasi pelanggan dan derajat perbedaan antara merek yang berbeda, seperti:
1. Perilaku Pembelian Kompleks, adalah ketika seorang konsumen banyak te
rlibat pada pembeliannya dan sadar mengenai perbedaan yang nyata dianta
ra merek-merek dalam suatu kategori barang atau jasa, konsumen ini menu
njukkan perilaku pembelian yang kompleks atau rumit.
2. Perilaku Pembelian yang Mengurangi Ketidaksesuaian, dimana seorang ko
nsumen sesudah melakukan sebuah pembelian dan akhirnya mengetahui d
an memahami karakteristik tertentu dari produk yang dibeli, konsumen mu
ngkin mengalami ketidaksepakatan, merasa tidak puas, atau mendengar le
bih banyak ulasan tentang merek produk. Dalam hal ini, konsumen bertind
ak lebih dahulu dibandingkan dengan pemasar.
3. Perilaku Pembelian Menurut Kebiasaan dimana seorang pelanggan yang ti
dak melewati tahapan persuasi yang dilakukan oleh pemasar dikarenakan
konsumen tidak memperhatikan informasi merek dan tidak mengevaluasi
produknya serta atribut produknya, dan juga perilaku konsmen pada tipe in

26
i adalah tipe konsumen yang tidak kritis dalam pemilihan merek produk at
au jasa apa yang akan dipilih. Tetapi mereka mengalami pengaruh dari mel
ihat iklan atau promosi yang dimana adalah informasi pasif.
4. Perilaku Pembelian Mencari Variasi
Kondisi transaksi tertentu dicirikan oleh partisipasi pelanggan yang rendah,
tetapi perbedaan merek besar.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dapat dijadikan acuan dalam penelitian yang akan


dilakukan. Penelitian terdahulu yang peneliti temukan yang relevan dalam
penelitian ini disajikan pada tabel berikut.

Literatur Penelitian (Skripsi)


Nama, Tahun: Marina Intan Pertiwi, Edy Yulianto, Sunarti (2016)
Judul: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelia
n (Survei Pada Konsumen Baker's King Donuts & Coffee D
i Mx Mall Malang)
Metode Penelitian: Menggunakan metode penelitian kuantitatif eksplanatori, da
n memakai teknik analisis berganda
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menemukan bahwa Keputusan Pembelian d i

ipengaruhi oleh Produk, Promosi, dan Tempat, sedangkan var


i i i i

iabel tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan


i i i i i i

Pembelian ialah variabel Harga. Variabel yang dominan terha


i i i i i

dap keputusan pembelian adalah Promosi


Perbedaan Peneliti Perbedaan pada penelitian ini terdapat pada objek yang ditel
an iti yang dimana penelitian yang sedang dilakukan peneliti m

27
enggunakan HAUS! di Kota Bandung sebagai objek.

Literatur Penelitian (Skripsi)


Nama, Tahun: Novelia Al-Raafi Rizki Adinda Sutrisno, Joko Widodo, Mu
khamad Zulianto (2018)
Judul: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelia
n Produk RM Ayam Bakar Wong Solo Jember
Metode Penelitian: Metode yang digunakan ialah analisis inferensial mengguna
kan regresi linier sederhana.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menyatakan bahwa keseluruhan dari bauran
pemasaran memiliki pengaruh terhadap pembelian konsume
n atau keputusan pembelian.
Perbedaan Peneliti Perbedaan penelitian terdapat dalam objek yang diteliti dim
an ana pada penelitian yang sedang dilakukan peneliti menggu
nakan HAUS! di Kota Bandung sebagai objek.

Literatur Penelitian (Skripsi) I


Nama, Tahun: Rionardo Prasetio dan Kazia Laturette (2017)
Judul: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelia
n Pada Bisnis Chepito Tour & Travel
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan cara
pengumpulan data dengan membagikan kuesioner.. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk, tempat, dan p
i i i i i i i

romosi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dan


i i i i i

faktor harga tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pe


i i i i i

mbelian pada Chepito Tour & Travel.


i i i i

Perbedaan Peneliti Perbedaan dengan penelitian ini terdapat pada objek diteliti
an yang dimana pada penelitian yang sedang dilakukan penelit
i menggunakan HAUS! di Kota Bandung sebagai objek dan

28
juga bauran pemasaran yang digunakan pada penelitian yan
g sedang berlangsung adalah 7P.

Literatur Penelitian (Skripsi) V


Nama, Tahun: Muhammad Rizki Nugraha (2016)
Judul: Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelia
n
Metode Penelitian: Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda. Penelitian dilakukan dengan teknik
non-probability sampling terhadap 205 pengguna IPhone pe
ngunjung PGC Jakarta.
Hasil Penelitian: Adalah promosi secara parsial berpengaruh signifikan pada k
i i i i i i

eputusan pembelian dan faktor lain dalam bauran pemasara


i

n tidak mempengaruhi. i

Perbedaan Peneliti Perbedaan dengan penelitian ini terdapat pada objek yang d
an iteliti dimana pada penelitian yang sedang dilakukan penelit
i menggunakan HAUS! di Kota Bandung sebagai objek dan
juga bauran pemasaran yang digunakan pada penelitian yan
g sedang berlangsung adalah 7P.

Tabel 2. 1 Literatur Penelitian (Skripsi)


Literatur Penelitian (Jurnal Nasional)
Nama, Tahun: Novelia Al-Raafi, Rizki Adinda Sutrisno, Mukhamad Zulia
nto (2018)
Judul:
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelia
n Produk RM Ayam Bakar Wong Solo Jember
Metode Penelitian:
Metode yang digunakan adalah analisis inferensial menggu
nakan regresi linier sederhana.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran pemasaran secar
i i i i i

29
a keseluruhan atau simultan memiliki pengaruh yang signifik
i i i

an terhadap keputusan pembelian pembelian produk.


Perbedaan Peneliti
Perbedaan dengan penelitian ini terdapat pada objek yang d
an
iteliti yang dimana di penelitian yang sedang dilakukan pen
eliti menggunakan HAUS! di Kota Bandung sebagai objek
dan juga bauran pemasaran yang digunakan pada penelitian
yang sedang berlangsung adalah 7P.

Literatur Penelitian (Jurnal Nasional)


Nama, Tahun: Fiera Aryati, Ali Lili Yuliati (2016)
Judul:
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelia
n (Studi Pada Ina Cookies Bandung)
Metode Penelitian:
Metode yang digunakan adalah analisis inferensial menggu
nakan regresi linier berganda.
Hasil Penelitian:
Bauran pemasaran secara keseluruhan atau secara simultan be
i i i i i

rpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelia


i i i i i i

n konsumen.
i

Perbedaan Peneliti
Perbedaan dengan penelitian ini terdapat pada objek yang d
an
iteliti yang dimana di penelitian yang sedang dilakukan pen
eliti menggunakan HAUS! di Kota Bandung sebagai objek
dan juga bauran pemasaran yang digunakan pada penelitian
yang sedang berlangsung adalah 7P bukan bauran pemasara
n 4P.

Literatur Penelitian (Jurnal Nasional) I


Nama, Tahun: Dadang Syaputra, Yeni Marsih (2019)
Judul:
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelia

30
n Konsumen Pada Optik Humaira Di Sekayu
Metode Penelitian:
Metode yang digunakan adalah analisis inferensial menggu
nakan regresi linier berganda.
Hasil Penelitian:
Hasil penelitian ini menunjukkan bauran pemasaran secara kes
i i i i

eluruhan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Bau i i i

ran pemasaran yang baik akan meningkatkan keputusan kons


umen. Semakin tinggi pengaruh keputusan konsumen maka ba
i i i i i i

uran pemasarannya semakin tinggi.


i i i

Perbedaan Peneliti
Perbedaan penelitian terdapat dalam objek yang sedang dite
an
liti dimana pada penelitian yang sedang dikerjakan peneliti
menggunakan HAUS! di Kota Bandung sebagai objek dan j
uga bauran pemasaran yang digunakan pada penelitian yang
sedang berlangsung adalah 7P.

Literatur Penelitian (Jurnal Nasional) V


Nama, Tahun: Rionardo Prasetio, Kazia Laturette (2017)
Judul:
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembeli
an Pada Bisnis Chepito Tour & Travel
Metode Penelitian:
Metode yang digunakan adalah analisis inferensial mengg
unakan regresi linier berganda.
Hasil Penelitian:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk, tempat, da
i i i i i i

n promosi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian


i i i i i i i

pada bisnis. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa har


i i i i i i i

ga tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.


i i i i i i

Perbedaan Peneliti
Perbedaan dengan penelitian ini terdapat pada objek ditelit
an

31
i yang dimana pada penelitian yang sedang dilakukan pene
liti menggunakan HAUS! di Kota Bandung sebagai objek
dan juga bauran pemasaran yang digunakan pada penelitia
n yang sedang berlangsung adalah 7P.

Tabel 2. 2 Literatur Penelitian (Jurnal Nasional)


Literatur Penelitian (Jurnal Nasional)
Nama, Tahun: Novita Ariestanty, Gatot Sugeng Purwono, Yuniorita Inda
h Handayani (2019)
Judul: The Effect of Marketing Mix and Brand image on Purchas
e Decisions of Fashion Online Products
Metode Penelitian: Metode analisis yang digunakan ialah Path Analysis dan S
obel Test dengan teknik accidental sampling.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menemukan bahwa bauran pemasaran sec
ara signifikan berpengaruh terhadap citra dari sebuah mere
k dan juga keputusan pembelian dari konsumen
Perbedaan Peneliti Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada objek yang di
an teliti yang dimana penelitian yang sedang dilakukan peneli
ti menggunakan HAUS! di Kota Bandung sebagai objek d
an juga bauran pemasaran yang digunakan pada penelitian
yang sedang berlangsung adalah 7P, dan juga penelitian ya
ng sedang berlangsung tidak meneliti citra merek.

Literatur Penelitian (Jurnal Internasional)


Nama, Tahun: Ani Nor Widyastuti, Pujiharto, Naelati Tubastuvi, and Sur
yo Budi Santoso (2020)
Judul: The Effect of Marketing Mix on Purchase
Decisions
Metode Penelitian: Pengambilan sampel menggunakan non probabilitas denga
n teknik purposive sampling, dan analisis data menggunak

32
an regresi linier berganda.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk, harga,
i i i i i i i

promosi, pelayanan, dan tempat/ lokasi secara parsial variabe


i i i i i i

l produk dan tempat/lokasi berpengaruh positif dan signifikan


i i i i i i i

terhadap keputusan pembelian, sedangkan variabel harga, pr


i i i i i i i

omosi, dan jasa tidak berpengaruh terhadap keputusan pembe


i i i i i i i

lian.
Perbedaan Peneliti Perbedaan pada penelitian ini terdapat di objek yang ditelit
an i yang dimana penelitian yang sedang dilakukan peneliti m
enggunakan HAUS! di Kota Bandung sebagai objek.

Literatur Penelitian (Jurnal Internasional) I


Nama, Tahun: Wahyu Mega Kurnianto; Sylvia Sari Rosalina; Nurmining
sih (2019)
Judul: Effect of Marketing Mix and Product Quality on Purchase
Decision to the Spesial Sb Packaging Beef Meatball throu
gh Brand image and Purchase Intention
Metode Penelitian: Penelitian i ni adalah penelitian kuantitatif dengan menggun
i i i i i

akan pendekatan deskriptif asosiatif. Pengambilan sampel pe


i i i i i i

nelitian dilakukan dengan menggunakan teknik insidental sa


i i i i i

mpling. Pengumpulan data dikerjakan dengan menyebarkan


i i i i i i

kuesioner juga melakukan wawancara. Analisis data menggu


i i i i i i

nakan SEM-PLS 2 dan SPSS.


i i i i

Hasil Penelitian: Hasil analisis menyatakan bahwa bauran pemasaran berpe


ngaruh secara sigifikan terhadap citra merek yang nantiny
a akan mempengaruhi keputusan pembelian, pengaruh yan
g dihasilkan adalah positif
Perbedaan Peneliti Perbedaan pada penelitian ini terdapat di objek yang ditelit
an i yang dimana di penelitian yang sedang dilakukan peneliti
menggunakan HAUS! di Kota Bandung sebagai objek.

33
Literatur Penelitian (Jurnal Internasional) V
Nama, Tahun: Jasmani, Denok Sunarsi
Judul: The influence of Product Mix, Promotion Mix and Brand i
mage on Consumer Purchasing Decisions of Sari Roti Pro
ducts in South Tangerang
Metode Penelitian: Metode yang digunakan adalah penelitian eksplanatori den
gan jumlah sampel 96 konsumen. Teknik analisis menggu
nakan analisis statistik dengan uji regresi, korelasi, determ
inasi, dan uji hipotesis.
Hasil Penelitian: Hasil analisis menyatakan bahwa bauran pemasaran berpe
ngaruh secara signifikan terhadap citra merek yang nantin
ya akan mempengaruhi keputusan pembelian, pengaruh ya
ng dihasilkan adalah positif
Perbedaan Peneliti Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada objek yang d
an iteliti yang dimana pada penelitian yang sedang dilakukan
peneliti menggunakan HAUS! di Kota Bandung sebagai o
bjek dan juga penelitian yang sedang berlangsung tidak m
eneliti citra merek.

Literatur Penelitian (Jurnal Internasional) V


Nama, Tahun: Qausar Eganael Putra, Zeplin Jiwa Husada Tarigan, Risma
wati Br Sitepu, and Sanju Kumar Singh (2019)
Judul: The Impact of Marketing Mix on the Consumer Purchase
Decision in the Surabaya - Indonesia Hotel Residence
Metode Penelitian: Pengolahan data menggunakan regresi linier berganda den
gan menggunakan software SPSS.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk, harga, lokasi
i i i i

dan promosi pengaruh terhadap keputusan pembelian konsu


i i i i i

men; harga memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelia


i i i i i i

n konsumen.
i

Perbedaan Peneliti Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada objek yang d

34
an iteliti yang dimana pada penelitian yang sedang dilakukan
peneliti menggunakan HAUS! di Kota Bandung sebagai o
bjek dan juga penelitian yang sedang berlangsung tidak m
eneliti citra merek.

Tabel 2. 3 Literatur Penelitian (Jurnal Internasional)

2.3 Kerangka Penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh Bauran Pemasaran kepada Keputusa


n Pembelian Konsumen brand Haus!. Keputusan pembelian brand Haus! dipilih
sebagai fokus penelitian karena munculnya berbagai macam bisnis franchise di
Kota Bandung pada sektor makanan dan minuman memicu persaingan pasar dala
m meningkatkan penjualan melalui keputusan pembelian yang lebih banyak diant
ara pesaing serupa. Oleh karena itu, analisis faktor-faktor yang berpengaruh pada
keputusan pembelian merupakan hal yang penting diteliti. Bauran pemasaran itu s
endiri adalah instrumen yang mencakup produk, harga, lokasi, promosi, bukti fisik,
orang/karyawan, ataupun proses yang dipakai untuk meraih tujuan bisnis. Ketuju
h unsur itu tidak dapat dipisah, karena unsur-unsur itu akan saling mempengaruhi.
Semakin bagus pengaruh ketujuh unsur bauran pemasaran itu maka konsumen aka
n semakin tertarik untuk berbelanja atau melakukan keputusan pembelian.

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran 7P Terhadap Keputusan


Pembelian Haus! di Kota Bandung

Bauran Pemasaran 7P (X) Keputusan Pembelian (Y)

1. Produk 1. Pengenalan Masalah


2. Harga 2. Pencarian Informasi
3. Lokasi 3. Evaluasi Alternatif
4. Promosi 4. Keputusan Pembelian
5. Proses 5. Perilaku Pasca Pembelian
6. SDM
7. Bukti Fisik 35 Philip Kotler (2002: 18))

Philip Kotler (2010: 251)


Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian

2.4 Hipotesis Penelitian

Bersumber landasan konseptual ataupun kerangka berfikir di atas, hipotesi


s pada penelitian ini adalah:
1. H0 : Bauran pemasaran tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen Haus! di Kota Bandung.
2. Ha : Bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputu
san pembelian konsumen Haus! di Kota Bandung.

36
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Bagi Sugiyono (2017:2), metode penelitian sebenarnya ialah metode ilmia


h agar memperoleh data untuk tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini m
emakai metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ialah metode penelitian y
ang didasarkan pada filosofi positivis. Analisis ini dipakai oleh peneliti dikarenak
an agar mempelajari sampel atau populasi tertentu dan memakai instrumen penelit
ian untuk mengumpulkan data. Analisis data bersifat kuantitatif atau statistik untu
k menguji hipotesis.
Penulis memakai jenis penelitian kuantitatif sehingga bisa mengukur
dengan jelas pengaruh bauran pemasaran 7P (place, price, product, promotion, per
son, physical evidence, process) terhadap keputusan pembelian minuman Haus!,
dengan perbandingan angka dapat memudahkan saat menganalisis dan menyimpul
kan jawaban rumusan masalah.
Pada penelitian kuantitatif, keterkaitan antara peneliti dengan yang diteliti
memiliki sifat independen, digunakannya kuesioner teknik pengumpulan data
supaya peneliti tidak mengetahui siapa responden yang diteliti (Sugiyono, 2013:2
3). Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Indrawati (2015:115),
menunjukkan bahwa deskriptif terjadi saat peneliti sudah memahami faktor atau v
ariabel yang mengukur objek ataupun bidang pandang, namun tidak melihat hubu
ngan antara faktor atau variabel tersebut.
3.2 Operasional Variabel

Merupakan atribut seseorang atau objek, memiliki “variasi” antara seseora


ng dengan orang lain atau suatu objek dengan objek lainnya. (Hatch dan Farhady,
1981 dalam (Sugiyono, 2018:55). Sugiyono mengatakan bahwa Variabel penelitia
n adalah atribut dengan perubahan signifikan dengan ditentukan oleh peneliti
supaya dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan. Singkatnya, variabel yaitu jawaba

37
n atas pertanyaan "apa yang sedang dipelajari" (Sugiyono, 2018:57). Adapun pada
penelitian kali ini penulis menggunakan dua variabel untuk mendapatkan jawaban
dari apa yang sedang penulis lakukan, yakni:
1. Variabel Independen (X)
Bagi Sugiyono (2017:39), variabel independen atau variabel bebas merupakan
variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi faktor, yaitu faktor yang diuk
ur, dikontrol, atau dipilih oleh peneliti agar mengetahui fenomena yang diamat
i atau hubungan antar fenomena yang diamati. Variabel bebas dalam penelitia
n yaitu Bauran Pemasaran sebagai faktor keputusan pembelian dari produk bar
ang atau jasa, yang terdiri dari 7 komponen yaitu product, price, place, promot
ion, people, process, dan physical evidence.
2. Variabel Dependen (Y)
Bagi Sugiyono (2017:39), variabel dependen atau variabel terikat
merupakan faktor yang diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruh variabel
bebas, baik itu terjadi ataupun tidak terjadi atau perubahan sesuai pada faktor-
faktor yang diinput oleh peneliti. Variabel dependen pada penelitian ini
merupakan keputusan pembelian. Berikut adalah tabel variabel operasional
variabel penelitian ini:
Variabel Definisi Indikator Pernyataan Skala
Variabel X Bauran pemasar Product 1. Haus! menawark Likert
Bauran Pe an merupakan p (X1) an produk minu
erangkat/alat ba
masaran (7 man dengan rasa
gi pemasar yang
P) terdiri atas berba yang enak
gai unsur suatu 2. Haus! menawark
program pemasa
an banyak varian
ran yang perlu d
ipertimbangkan rasa minuman
agar implementa 3. Haus! menyajika
si strategi pemas
n tampilan minu
aran dan penent
uan posisi yang man sesuai denga
ditetapkan dapat n yang ada di ga
berjalan sukses, mbar menu

38
Variabel Definisi Indikator Pernyataan Skala
terdapat beberap 4. Minuman yang d
a faktor yang tur isajikan oleh Hau
ut mempengaruh
s! memiliki kese
i faktor internal
ini terdiri dari 7 garan bahan yang
P yaitu produk, baik
harga, promosi, l
1. Harga minuman
okasi, pelayana
Haus! terjangkau
n, lingkungan fis
2. Harga minuman
ik, dan proses.
haus relative lebi
h murah dari har
Philip Kotler (20 Price
ga minuman seje Likert
10: 251) (X2)
nis lainnya
3. Harga minuman
haus sesuai deng
an kualitas rasan
ya
1. Gerai minuman
Haus! mudah dit
emukan
2. Minuman Haus!
menyediakan aks
es pemesanan onl
Place ine untuk membe Likert
(X3)
li produknya
3. Gerai minuman Ha
us! memiliki loka
si strategis dekat
dengan pemukim
an
Promotion 1. Minuman Haus! Likert
(X4) memberikan disk
on menarik pada

39
Variabel Definisi Indikator Pernyataan Skala
tiap pembelian
2. Minuman Haus!
mengadakan pro
gram giveaway p
ada sosial media
instagram
3. Minuman Haus!
menawarkan pak
et bundling deng
an harga yang le
bih murah
1. Proses pelayanan
pada pembayaran
di gerai Haus! rel
ative cepat
2. Proses Staff Hau
s! dalam membu
Process at minuman sang Likert
(X5)
at cepat atau siga
p
3. Proses memilih
menu minuman d
i Haus! relative n
yaman
People 1. Staff Haus! mem Likert
(X6) berikan pelayana
n yang baik
2. Sikap Staff Hau
s! terhadap konsu
men ramah dan b

40
Variabel Definisi Indikator Pernyataan Skala
aik
3. Penampilan Staff
Haus! rapih
1. Interior di gerai
Haus! menarik
2. Kebersihan yang
ada di gerai Hau
s! baik
3. Tampilan gerai H
Physical
Evidence aus! menarik min Likert
(X7) at untuk dikunjun
gi
4. Fasilitas gerai ha
us lengkap (parki
r, wifi, tempat du
duk)
Variabel Y Keputusan pemb 1. 1. Membeli minuma
Keputusan elian adalah suat n Haus! berdasarkan
u pilihan terbaik kebutuhan
Pembelian
yang dipilih oleh 2. 2. Membeli minuma
konsumen untuk Pengenalan n Haus! untuk meleg Likert
melakukan kepu Masalah akan dahaga
tusan pembelian 3. 3. Membeli minuma
barang/jasa n Haus! dikarenakan
ataupun indikato ingin mengikuti tren
r yang digunaka d
n dalam peneliti Pencarian 1. Membeli minum Likert
an ini adalah ke Informasi an Haus! atas rek
putusan membel
i dan keputusan omendasi teman
tidak membeli. 2. Membeli minum
Tahap-tahap yan an Haus! atas inf
g dilewati pemb
ormasi yang dida

41
Variabel Definisi Indikator Pernyataan Skala
eli untuk menca pat melalui Webs
pai keputusan m ite Haus!
embeli melewati
3. Membeli minum
lima tahap, yait
u: pengenalan m an Haus! atas inf
asalah, pencaria ormasi yang dida
n informasi, eval
pat melalui insta
uasi alternatif, k
eputusan membe gram
li, tingkah laku p 1. Membeli minum
asca pembelian.
an Haus! menjadi

Philip Kotler (20 alternatif pilihan


02: 18) konsumen dalam
membeli minuma
n segar
2. Minuman Haus!

Evaluasi menjadi alternati


Likert
Alternatif f lain untuk mele
gakan dahaga
3. Minuman Haus!
menjadi alternati
f pilihan konsum
en dalam membe
li minuman segar
secara online
Keputusan 1. Membeli minum Likert
Pembelian an Haus! berdasa
rkan merek
2. Membeli minum
an Haus! karena
memiliki pilihan
rasa yang bervari

42
Variabel Definisi Indikator Pernyataan Skala
an
3. Membeli minum
an Haus! dikaren
akan trend minu
man segar yang a
da di masyarakat
1. Saya merasa pua
s dengan kualitas
rasa minuman Ha
us!
2. Saya bersedia me
rekomendasikan
Perilaku minuman Haus!
Pasca Likert
kepada orang lai
Pembelian
n
3. Saya akan memb
eli minuman Hau
s! kembali di wa
ktu yang akan da
tang
Tabel 3. 1 Variabel Penelitian
Sumber: Olahan Penulis (2021)
3.3 Skala Pengukuran

Skala yang dipakai pada penelitian didasarkan pada skala likert. Bagi Sugi
yono (2016: 165), skala likert digunakan sebagai instrumen untuk mengukur pand
angan atau sikap seorang responden dalam menilai suatu pernyataan atau pendapa
t. Untuk setiap alat yang menggunakan skala Likert, dibagi menjadi 4 bagian dala
m penelitian ini yakni sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat
tidak setuju (STS). Peneliti menggunakan 4 skor untuk mengurangi central error t

43
rend yakni kecendrungan responden menyatakan respon netral, pada tabel 3.2 beri
kut ini adalah tabel rating yang digunakan untuk menilai tanggapan responden yan
g digunakan dalam penelitian ini :
Pernyataan Score
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tabel 3. 2 Instrumen Skala Likert
Sumber : Sugiyono (2016:165)
3.4 Tahapan Penelitian

Proses penelitian merupakan langkah sistematis dan logis yang terjadi sela
ma riset. Semua penelitian selalu dimulai dengan masalah atau potensi atau fenom
ena yang ada. Dalam penelitian kuantitatif, tantangan dan peluang yang dihadapi p
eneliti harus jelas dan didukung oleh bukti-bukti yang valid. Seperti yang ditunjuk
kan di bawah ini (Sugiyono, 2018:37):

Gambar 3. 1 Langkah-langkah penelitian kuantitatif: Survei


Sumber : (Sugiyono, 2018:37)
3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi
Populasi yaitu elemen universal dimana dapat digunakan sebagai area umum p
enelitian ataupun lokasi besar secara keseluruhan dalam penelitian. Elemen keselu

44
ruhan adalah jumlah yang akan diukur, yaitu unit yang akan diperiksa (Corper, Do
nald, R; Schilndler, Pamela S (2003) dalam Sugiyono, 2018:130). Sesuai dengan
objek penelitian ini, yaitu yang diteliti adalah bauran pemasaran pada Haus! yang
ada di Bandung, maka populasi disesuaikan dengan jumlah penduduk yang ada di
Bandung yakni dilansir melalui Open data Kota Bandung terdapat 2.500.967 jiwa
pada tahun 2020. (diakses oleh penulis pada tanggal 1 April Januari 2021 pukul 1
6.22 WIB.)
3.5.2 Sampel
Sugiyono (2017:81), mengatakan bahwa sampel adalah bagian karakteristi
k umum dan demografis. Jika populasinya besar dan seluruh populasi tidak dapat
diteliti karena kurangnya peneliti, maka dari itu peneliti menggunakan sampel yan
g dipilih pada populasi tersebut. Pengambilan data sampel dari populasi harus ben
ar-benar representatif. (Sugiyono, 2018:131) .
Teknik sampling dipakai di penelitian ini yaitu purposive sampling. Menur
ut Sujarweni (2015:88), purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu. Penelitian ini menggunakan p
urposive sampling dengan memilih kriteria sebagai berikut:
1. Merupakan penduduk Kota Bandung
2. Merupakan Konsumen Haus! atau pernah membeli Haus!
Dengan mempelajari sampel peneliti dapat menarik kesimpulan ya
ng dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian. Besarnya sampel
dihitung dengan rumus Slovin sebagai berikut:

Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Batas Toleransi Kesalahan

Pada penelitian ini tingkat akurasi data kemudian digunakan dalam pe


nelitian ini yaitu 90% (0,90), sehingga batas toleransi kesalahnnya yaitu 10%
(0,1).

45
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin, didap
ati hasil sebesar 99,99. Sampel penelitian ini diambil dari total penduduk Kota
Bandung pada tahun 2020 yaitu 2.500.967 orang per tanggal Senin, 5 April 20
21 pukul 10.08 WIB (Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung, 2021). denga
n tingkat akurasi 0,90 dengan batas toleransi kesalahan 10%. Jumlah sampel p
enelitian sebanyak 99,99 dibulatkan menjadi 100 orang.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Mc Millan dan Schumacher (2001) dalam Suharsaputra, (2012:96), menya


takan bahwa meskipun deskripsi metode pengumpulan data dapat mengambil bent
uk yang sama, tetapi juga memiliki karakteristik yang berbeda dari penelitian kual
itatif. Metode survei yang ada pada kuantitatif menekankan pada kategori data seb
elumnya, yang dikumpulkan dalam format digital (kuesioner) untuk setelahnya dil
akukan deskripsi statistik, hubungan, dan interpretasi. Pada riset ini peneliti memil
ih dua jenis metode pengumpulan data yaitu kuesioner yang disebarkan sejumlah
sampel yaitu sebanyak 100 orang responden dan literatur penelitian digunakan unt
uk melengkapi pembahasan penelitian, yakni dijelaskan sebagai berikut :
1. Kuesioner (Data Primer)

Pada penelitian ini penulis menyebarkan kuesioner kepada responden yang


berada di sekitar gerai Haus! sejumlah 100 responden yang sesuai dengan krit
eria.
2. Literatur Sumber Pustaka (Data Sekunder)
Teknologi pengumpulan data model dokumen mengacu pada teknologi pe
ngumpulan data dan informasi penelitian, yang bersumber dari media tekstual,
seperti tulisan bentuk tertentu berupa makalah, artikel, laporan penelitian, buk
u, gambar, foto, tabel, grafik, makalah lmiah, dan berita pada media cetak mau
pun online (Muliawan, 2014:192).

46
3.6.1 Uji Validitas
Alat ukur yang paling umum digunakan pada penelitian kuantitatif adalah
adalah kuesioner dan tes. Dalam hal ini, alat kuesioner harus tersusun secara terstr
uktur dengan baik sehingga bisa digunakan sebagai instrumen yang tepat untuk m
engambil, mencari, mendeskripsikan, meneliti dan atau membandingkan informas
i, topik penelitian, dan variabel tertentu (Bandur, 2013:199).
Untuk menguji validitas setiap pernyataan dalam kuisioner, sebelum meny
ebarkan kuisioner dilakukan pre-test terhadap 30 responden dengan mengacu pada
tabel r product moment dan pre-test 30 responden untuk menarik kesimpulan. Jika
digunakan 30 responden dan tingkat signifikansinya 10%, sehingga nilai korelasi
harus lebih besar daripada 0,361. Jika nilai relevan kurang dari 0,361 maka item k
uesioner tidak valid. Untuk menguji keefektifan tersebut, periset menggunakan so
ftware SPSS (Taniredja & Hidayati Mustafidah, 2011:42)

Variabel No rhitung rtabel Keterangan


1 0,573 0,361 Valid
2 0,734 0,361 Valid
3 0,761 0,361 Valid
4 0,620 0,361 Valid
5 0,643 0,361 Valid
6 0,606 0,361 Valid
7 0,627 0,361 Valid
8 0,563 0,361 Valid
Variabel ndependen (X) 9 0,740 0,361 Valid
Bauran Pemasaran 7P 10 0,747 0,361 Valid
11 0,771 0,361 Valid
12 0,859 0,361 Valid
13 0,725 0,361 Valid
14 0,542 0,361 Valid
15 0,532 0,361 Valid
16 0,741 0,361 Valid
17 0,742 0,361 Valid
18 0,803 0,361 Valid

47
19 0,773 0,361 Valid
20 0,707 0,361 Valid
21 0,731 0,361 Valid
22 0,818 0,361 Valid
23 0,861 0,361 Valid
Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Variabel X (Bauran Pemasaran)
Sesudah dilaksanakan uji validitas memakai software SPSS didapati hasil
dari variabel X yang berjumlah 23 pernyataan dan semuanya valid melebihi nilai r
tabel sebesar 0,361.
Variabel No rhitung rtabel Keterangan
1 0,727 0,361 Valid
2 0,739 0,361 Valid
3 0,778 0,361 Valid
4 0,712 0,361 Valid
5 0,748 0,361 Valid
6 0,672 0,361 Valid
7 0,722 0,361 Valid
Variabel Depeden (Y)
8 0,719 0,361 Valid
Keputusan Pembelian 9 0,697 0,361 Valid
10 0,813 0,361 Valid
11 0,459 0,361 Valid
12 0,537 0,361 Valid
13 0,752 0,361 Valid
14 0,714 0,361 Valid
15 0,755 0,361 Valid
Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Variabel Depeden Y (Keputusan Pembelian)

Sumber : Data Olahan Peneliti (2020)


Sesudah dilakukan uji validitas memakai software SPSS didapati hasil dari
variabel Y yang berjumlah 15 pertanyaan dan semuanya valid melebihi nilai r tabe
l sebesar 0,361.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Bagi Sugiyono (2016:3), reliabilitas ialah derajat konsistensi/kestabilan dat
a pada selang waktu tertentu. Menurut definisi ini, reliabilitas bisa juga diartikan s
ebagai atribut yang berkaitan dengan akurasi, presisi, dan konsistensi. Untuk men

48
guji reliabilitas, penelitian ini menggunakan uji cronbach’s alpha, menguji kelaya
kan semua skala yang digunakan dalam penelitian. Jika menggunakan SPSS memi
liki faktor reliabilitas 0,6 orang atau lebih maka dapat dikatakan alat penelitian ter
sebut reliabel (Sugiyono, 2016: 3).

Untuk menghitung reliabilitas penulis menggunakan SPSS 25 for windows denga


n hasil sebagai berikut :

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of tems
.946 21
Gambar 3. 2 Uji Reabilitas variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of tems
.903 10
Gambar 3. 3 Uji Reabilitas Variabel Y
Berdasarkan hasil uji cronbach’s alpha yang dilakukan oleh software SPS
S for Windows, nilainya lebih besar dari 0,6 sehingga dikatakan reliabel.

3.7 Teknik Analisis Data

Kegiatan analisis data pada penelitian ini meliputi pengelompokan data me


nurut variabel dan jenis responden menggunakan analisis deskriptif, membuat tab
ulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyediakan data untuk se
tiap variabel penelitian, dan menghitung untuk menguji hipotesis menggunakan st
atistif inferensial. (Sugiyono, 2012:199).

49
3.7.1 Analisis Deskriptif
Persentase digunakan untuk analisis deskriptif. Persentase menunjukkan se
berapa baik responden memahami pernyataan dalam kuesioner. Untuk melakukan
analisis deskriptif, digunakan statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2
014:147), statistik deskriptif yang tersedia untuk umum adalah statistik yang digu
nakan untuk menganalisis data dengan menggambarkan data yang dikumpulkan a
pa adanya tanpa menarik kesimpulan umum atau generalisasi. Bagi Arikunto (201
0:269), pada jawaban responden tersebut disusun kriteria penilaian bagi setiap pet
anyaan bersumber pada persentase dengan langkah– langkah sebagai berikut:
1. Jumlah responden yaitu 100 orang dengan menggunakan nilai skala pengukur
an yang terbesar 4 dan yang terkecil adalah 1. Sehingga diperoleh jumlah ku
mulatif terbesar yaitu 100 x 4 = 400 dengan jumlah kumulatif terkecil adalah
100 x 1 = 100
2. Nilai rentang adalah nilai persentase terbesar yakni 100% dikurangi nilai pers
entase terkecil adalah 75%. Jika nilai rentang dibagi empat skala pengukuran
maka diperoleh nilai interval persentase sebesar 18,75% sehingga diperoleh k
ategori penilaian seperti tabel dibawah ini:
N Persentase Keterangan
o
1 25- 43,75% Sangat Rendah
2 43,75-62,50% Rendah
3 62,50%-81,,25% Tinggi
4 81,25-100% Sangat Tinggi
Tabel 3. 5 Kategori Penilaian
Sumber: Olahan Penulis (2021)

3.7.2 Analisis Koefisien korelasi


Koefisien korelasi menunjukkan ukuran skor selisih satu variabel dengan v
ariabel lainnya, sehingga koefisien korelasi juga menunjukkan bahwa total varian
dari satu variabel berhubungan dengan varian variabel lain, yang berarti bahwa nil
ai r dapat menjelaskan posisi dalam suatu hubungan (Suharsaputra, 2012:137). Un
tuk memberikan tafsiran pada nilai koefisien korelasi digunakan patokan sebagai
berikut:

50
Positif/Negatif Penafsiran
0.9-1.0 Korelasi SangatTinggi
0,7-0,9 KorelasiTinggi
0,5-0,7 Korelasi Sedang
0,3-0,5 Korelasi Rendah
0,0-0,3 Korelasi Sangat Rendah
Tabel 3. 6 Kriteria Koefisien Korelasi
Sumber: (Suharsaputra, 2012:138)

3.7.3 Analisis Regresi Linear Sederhana


Seperti disebutkan di atas, penelitian dilakukan dengan menggunakan uji k
orelasi untuk melihat ada tidaknya hubungan antar variabel. Pengujian regresi atau
prediksi telah digunakan untuk menentukan suatu variabel dapat digunakan untuk
memprediksi variabel lain. Pengujian regresi digunakan untuk mengetahui pengar
uh antar variabel. Rumus yang dipakai pada analisis data adalah regresi linier anta
ra dua variabel yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas) dan hubungan f
ungsional. Regresi sederhana adalah teknik analisis yang dipakai untuk mengukur
hasil analisis pengaruh bauran pemasaran kepada keputusan pembelian konsumen,
digunakan korelasi untuk menentukan seberapa dekat kedua variabel tersebut (Su
giyono 2016). Persamaan Regresi Linear sederhana:
Y=a+bX
Keterangan :
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = konstanta/intersip (besarnya Y jika X = 0)
b = koefisien regresi (besarnya perubahan Y akibat X)
X = variabel ndependent yang mempunyai nilai tertentu

51
3.8.5 Uji Hipotesis
Hipotesis yaitu hasil sementara kepada rumusan masalah dalam penelitian
dan keberanan pada sebuah hipotesis dibuktikan pada data yang telah dikumpulka
n (Sugiyono, 2014:159).
1. Pengujian terhadap Regresi Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh signifikan antara variabel In
dependen (bebas) dengan variabel dependen (terikat) secara parsial atau satuan.
Bagi Sugiyono (2014:250) dalam Anggraeni (2015:91), rumus untuk menentukan
t hitung adalah sebagai berikut:

Keterangan:
t : Distribusi t
r : Koefisien korelasi parsial (satuan)
r2 : Koefisien determinasi
n : Jumlah data atau responden
Setelah itu tabel distribusi t akan dicari pada taraf kesalahan (α) 5% sesuai
dengan standar dengan derajat kebebasan (df) n-2. Keriteria penolakan dan pe
nerimaan hipotesis adalah sebagai berikut:
- H0 diterima apabila thitung ≤ ttabel dan nilai sig ≥ α
- H0 ditolak apabila thitung ≥ ttabel dan nilai sig ≤ α
Variabel yang diuji secara parsial dalam penelitian ini adalah (X) Bauran P
emasaran 7 P dan variabel dependen Y: Keputusan Pembelian. Adapun hipote
sis dalam penelitian ini adalah:
- H0 : β = 0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan
- Ha : β ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan

2. Koefisien Determinasi

52
Bagi (Siregar, 2013:252), koefisien determinasi merupakan angka yang di
gunakan untuk mendeskripsikan atau menentukan kontribusi satu atau lebih varia
bel X (bebas) terhadap variabel Y (terikat). Koefisien determinasi dinyatakan (kua
drat). Nilai ini merupakan bagian dari perubahan total nilai variabel dependen, dan
perubahan variabel dependen dapat dijelaskan atau dikaitkan secara linier dengan
variabel independen (dijelaskan oleh variabel lain) selain variabel anda (variabel y
ang tersisa). Berikut rumus untuk menentukan koefisiennya.

KD = r2 x 100%

Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi , r = Koefisien Korelasi

53
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data primer hasil pen
yebaran kuesioner yang menjadi responden adalah warga masyarakat di Bandung
dengan karakteristik berumur 15-50 tahun dan pada saat penelitian berada di
sekitar outlite Haus!. Dengan memakai accidental sampling sebagai teknik
pengambilan sampelnya. Dari hasil pengumpulan data terkumpul 100 kuesioner.
Berikut hasil penelitian yang telah diolah sebagai berikut:
4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden pertama yaitu karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin, dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4. 1 Data Jenis Kelamin Responden


Pada gambar 4.1 di atas menunjukkan karakteristik responden yang
bersumber dari jenis kelamin. Dari 100 responden yang diteliti, 39 responden
(39%) diantaranya berjenis kelamin laki – laki, dan 61 responden (61%) selain itu
berjenis kelamin perempuan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin perempuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian oleh Amelia (2018) yang melaporkan mayoritas responden konsumen
minuman Thai Green Tea berdasarkan jenis kelamin merupakan perempuan seban

54
yak 21 responden atau sebesar 70% sedangkan konsumen laki-laki adalah sebanya
k 9 orang atau sebesar 30%.
4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden kedua yaitu karakteristik responden berdasarkan
usia, dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4. 2 Data Usia Responden


Gambar 4.2 merupakan data hasil survey berdasarkan usia responden. Dari
100 responden yang diteliti, dengan usia 17-24 tahun terdapat 32 responden (42%),
usia 25-29 tahun berjumlah 28 responden (28%), usia 30-34 tahun berjumlah 17 r
esponden (17%), usia 35-39 tahun berjumlah 15 responden (15%), kemudian usia
>40 tahun terdapat 8 responden (8%). Dapat diketahui bahwa usia responden yang
mendominasi adalah 17-24 tahun dengan persentase 32%, yang berarti sebagian b
esar responden berusia 17-24 tahun.
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Riezcha et al (2019)
yang melaporkan bahwa konsumen yang datang ke Titik Temu Coffee seminyak
yang berusia antara 17-25 tahun memiliki jumlah 55 orang responden dengan pres
entase 55%, pengelompokan usia antara 26-35 tahun sebanyak 37% dengan total 3
7 orang. Selanjutnya dari rentang usia 36-50 tahun sebanyak 8 responden atau 8%.

55
4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Karakteristik responden ketiga yaitu karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan, dapat dilihat pada gambar 4.3 sebagai berikut:

Gambar 4. 3 Data Pekerjaan Responden


Gambar 4.3 merupakan data hasil survey berdasarkan pekerjaan responden.
Dari 100 responden yang diteliti, dengan pekerjaaan sebagai pelajar/mahasiswa te
rdapat 39 responden (39%), karyawan swasta berjumlah 32 responden (32%),
karyawan BUMN berjumlah 6 responden (6%), PN/TNI berjumlah 11 responden
(1%), kemudian yang bekerja wiraswasta terdapat 12 responden (12%). Dapat dik
etahui bahwa pekerjaan responden yang mendominasi adalah pelajar/mahasiswa d
engan persentase 39%, yang berarti sebagian besar responden adalah
pelajar/mahasiswa.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Riezcha et al (2019) yang
melaporkan bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan terdiri dari
kalangan karyawan swasta dengan jumlah 52% atau sebanyak 52 orang. Di urutan
kedua terdiri dari kalangan Mahasiswa sebanyak 21% atau sebanyak 21 orang. Di
urutan ketiga yaitu Pegawai negeri sipil dengan presentase sebanyak 14% atau 14
orang. Serta di urutan terakhir yaitu terdiri dari kalangan wiraswasta sebanyak 13
% atau 13 orang..

56
4.2 Hasil Penelitian

Variabel penelitian yang diteliti yaitu variabel bauran pemasaran sebagai f


aktor keputusan pembelian dari produk barang atau jasa, yang terdiri dari 7 komp
onen yaitu product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidenc
e sebagai variabel bebas dan variabel tyaitu keputusan pembelian.
4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Bauran Pemasaran
Variabel bauran pemasaran penelitian terdiri dari 7 komponen yaitu produ
ct, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner dengan skala likert yang digunakan sebagai ala
t untuk mengukur pandangan atau sikap seorang responden dalam menilai suatu p
ernyataan atau pendapat. Untuk setiap alat yang menggunakan skala Likert, dibagi
menjadi 4 bagian dalam penelitian ini yakni sangat setuju (SS), setuju (S), tidak se
tuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).

S S TS ST Jumlah Total Skor


Sub Pernyataan S S Skor Skor Ideal
Variabel 4 3 2 1
Product 1. Haus! menawa F 3 0 100 321 400
(X1) 45 1 24
rkan produk mi % 0 100 80,3
numan dengan
rasa yang enak 3
45 1 24
2. Haus! menawa F 3 0 100 329 400
48 3 19
rkan banyak va % 0 100 82,3
rian rasa minu
man 3
48 3 19
3. Haus! menyaji F 3 0 100 330 400
50 0 20
kan tampilan m % 50 3 20 0 100 82,5
0
inuman sesuai
dengan yang ad
a di gambar me
nu

57
S S TS ST Jumlah Total Skor
Sub Pernyataan S S Skor Skor Ideal
Variabel 4 3 2 1
4. Minuman yang F 2 0 100 332 400
54 4 22
disajikan oleh % 0 100 83,0
Haus! memiliki
kesegaran baha
n yang baik 2
54 4 22
131
Jumlah Skor
2
160
Jumlah Skor Ideal
0
Presentase Total 82,0

5. Harga minuma F 0 100 327 400


1
n Haus! terjang 54 9 27
% 0 100 81,8
kau 1
54 9 27
6. Harga minuma 0 100 327 400
2
n haus relative 49 9 22
lebih murah da 0 100 81,8
Price
(X2) ri harga minum
an sejenis lainn
ya 2
49 9 22
7. Harga minuma F 0 100 322 400

n haus sesuai d 3
45 2 23
engan kualitas % 0 100 80,5

rasanya 3
45 2 23
Jumlah Skor 976
120
Jumlah Skor Ideal
0
Presentase Total 81,3

58
S S TS ST Jumlah Total Skor
Sub Pernyataan S S Skor Skor Ideal
Variabel 4 3 2 1
F 0 100 338 400
8. Gerai minuman 2
Haus! mudah d 57 4 19
% 0 100 84,5
itemukan
2
57 4 19
9. Minuman Hau F 0 100 338
2
s! menyediaka 56 6 18
% 0 100 84,5
n akses pemesa
Place nan online untu
(X3)
k membeli pro
duknya 2
56 6 18
10. Gerai minuman F 0 100 341 400
2
Haus! memiliki 56 9 15
% 0 100 85,3
lokasi strategis
dekat dengan p
emukiman 2
56 9 15
101
Jumlah Skor
7
120
Jumlah Skor Ideal
0
Presentase Total 84,8
Promoti 11. Minuman Hau F 0 100 330 400
on 3
(X4) s! memberikan 48 4 18
% 0 100 82,5
diskon menarik
pada tiap pemb
elian 3
48 4 18
12. Minuman Hau F 0 100 323 400
2
s! mengadakan 47 9 24
% 47 2 24 0 100 80,8
program givea 9
way pada sosia

59
S S TS ST Jumlah Total Skor
Sub Pernyataan S S Skor Skor Ideal
Variabel 4 3 2 1

l media instagr
am
13. Minuman Hau F 0 100 332 400
s! menawarkan 3
51 0 19
paket bundling
% 0 100 83,0
dengan harga y
ang lebih mura 3
h 51 0 19
Jumlah Skor 985
120
Jumlah Skor Ideal
0
Presentase Total 82,1
14. Proses pelayan F 0 100 331 400
an pada pemba 3
50 1 19
yaran di gerai
% 0 100 82,8
Haus! relative 3
cepat 50 1 19
15. Proses Staff Ha F 0 100 332 400
us! dalam mem 3
Process 47 8 15
(X5)
buat minuman
% 0 100 83,0
sangat cepat at 3
au sigap 47 8 15
F 0 100 313 400
16. Proses memilih 4
menu minuman 34 5 21
di Haus! relativ % 0 100 78,3
e nyaman 4
34 5 21
Jumlah Skor 976
120
Jumlah Skor Ideal
0
Presentase Total 81,3
F 0 100 335 400
17. Staff Haus! me 2
People 54 7 19
(X6) mberikan pelay
% 0 100 83,8
anan yang baik 2
54 7 19

60
S S TS ST Jumlah Total Skor
Sub Pernyataan S S Skor Skor Ideal
Variabel 4 3 2 1
F 0 100 336 400
18. Sikap Staff Ha 3
us! terhadap ko 52 2 16
nsumen ramah % 0 100 84,0
dan baik 3
52 2 16
F 0 100 329 400
2
19. Penampilan Sta 50 9 21
ff Haus! rapih % 0 100 82,3
2
50 9 21
100
Jumlah Skor
0
120
Jumlah Skor Ideal
0
Presentase Total 83,3
F 0 100 329 400
2
20. Interior di gerai 51 7 22
Haus! menarik % 0 100 82,3
2
51 7 22
F 0 100 336 400
21. Kebersihan yan 3
51 4 15
g ada di gerai
% 0 100 84,0
Physical Haus! baik 3
Evidenc 51 4 15
e F 0 100 335 400
(X7) 22. Tampilan gerai 3
Haus! menarik 52 1 17
minat untuk di % 0 100 83,8
kunjungi 3
52 1 17
F 0 100 334 400
23. Fasilitas gerai 2
haus lengkap 53 8 19
(parkir, wifi, te % 0 100 83,5
mpat duduk) 2
53 8 19
133
Jumlah Skor
4
Jumlah Skor Ideal 120

61
S S TS ST Jumlah Total Skor
Sub Pernyataan S S Skor Skor Ideal
Variabel 4 3 2 1
0
Presentase Total 83,4
760
Jumlah Skor Total Bauran Pemasaran
0
920
Jumlah Skor Ideal Bauran Pemasaran
0
Presentase Total 82,6

Tabel 4. 1 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Bauran Pemasaran

Berdasarkan rekapitulasi data hasil penelitian pada tabel 4.1 dapat


diketahui bahwa tanggapan responden secara keseluruhan pada setiap item
pertanyaan pada variabel bauran pemasaran yang mencakup 7 komponen yaitu pr
oduct, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence di atas
81,25 % yang artinya dalam kategori sangat tinggi. Demikian juga untuk
tanggapan pada setiap komponen bauran pemasaran juga di atas 81,25 % yang
artinya dalam kategori sangat tinggi.
Bauran pemasaran, kumpulan dari serangkaian alat pemasaran, di mana per
usahaan dapat terus menerus mencapai tujuan pemasaran mereka di pasar sasaran.
Pemasar biasanya menggunakan bauran pemasaran ini sebagai alat untuk mendap
atkan respon perusahaan terhadap produk perusahaan dari pasar, atau untuk memb
eli produk perusahaan. Bauran pemasaran yakni sebuah kumpulan alat-alat pemas
aran dimana perusahaan menggunakan hal ini untuk meningkatkan pengenalan pr
oduk mereka di pasar sasaran atau konsumen sasaran (Kotler, 2002: 18).
Tanggapan responden pada kategori sangat tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan telah menjalankan program pemasaran memalui bauran pemasaran
dengan baik.

62
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian
Variabel keputusan pembelian penelitian ini terdiri dari 5 komponen yaitu
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan
pembelian dan perilaku pasca pembelian. Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner dengan skala likert yang digunakan sebagai alat untuk mengukur panda
ngan atau sikap seorang responden dalam menilai suatu pernyataan atau pendapat.
Untuk setiap alat yang menggunakan skala Likert, dibagi menjadi 4 bagian dalam
penelitian ini yakni sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tid
ak setuju (STS).

Pernyataan SS S TS ST Jumlah Total Skor


Sub S Skor Skor Ideal
Variabel 4 3 2 1
1. Membeli min F 0 100 339 400
uman Haus!
61 17 22
berdasarkan k
% 0 100 84,8
ebutuhan 61 17 22
F 0 100 338 400
2. Membeli min
uman Haus! 58 22 20
Pengenala
n Masalah untuk melega % 0 100 84,5
kan dahaga
58 22 20
3. Membeli min F 0 100 347 400
uman Haus! d
63 21 16
ikarenakan in
% 0 100 86,8
gin mengikuti
trend 63 21 16
102
Jumlah Skor
4
120
Jumlah Skor Ideal
0
Presentase Total 85,3
Pencarian 4. Membeli min F 0 100 332 400
Informasi uman Haus! a
53 26 21
tas rekomend
% 0 100 83,0
asi teman

63
Pernyataan SS S TS ST Jumlah Total Skor
Sub S Skor Skor Ideal
Variabel 4 3 2 1
5. Membeli min F 0 100 338 400
uman Haus! a
60 18 22
tas informasi
% 0 100 84,5
yang didapat
melalui Webs
ite Haus! 60 18 22
6. Membeli min F 0 100 342 400
uman Haus! a
56 30 14
tas informasi
% 0 100 85,5
yang didapat
melalui insta
gram 56 30 14
101
Jumlah Skor
2
120
Jumlah Skor Ideal
0
Presentase Total 84,3
7. Membeli min F 0 100 341 400
uman Haus!
59 23 18
menjadi alter
% 0 100 85,3
natif pilihan
konsumen dal
am membeli
minuman seg
ar 59 23 18
8. Minuman Ha F 0 100 320 400
us! menjadi a
Evaluasi 51 18 31
Alternatif
lternatif lain
% 0 100 80,0
untuk melega
kan dahaga 51 18 31
9. Minuman Ha F 0 100 349 400
us! menjadi a
65 19 16
lternatif pilih
% 0 100 87,3
an konsumen
dalam memb
eli minuman
segar secara o
nline 65 19 16
Jumlah Skor 101

64
Pernyataan SS S TS ST Jumlah Total Skor
Sub S Skor Skor Ideal
Variabel 4 3 2 1
0
120
Jumlah Skor Ideal
0
Presentase Total 84,2
10. Membeli min F 0 100 341 400
uman Haus!
59 23 18
berdasarkan
% 0 100 85,3
merek 59 23 18
11. Membeli min F 0 100 340 400
uman Haus!
62 16 22
karena memil
% 0 100 85,0
iki pilihan ras
Keputusan
Pembelian a yang bervar
ian 62 16 22
12. Membeli min F 0 100 345 400
uman Haus!
60 25 15
dikarenakan t
% 0 100 86,3
rend minuma
n segar yang
ada di masyar
akat 60 25 15
102
Jumlah Skor
6
120
Jumlah Skor Ideal
0
Presentase Total 85,5
Perilaku 13. Saya merasa F 0 100 337 400
Pasca puas dengan
Perilaku 54 29 17
Pasca
kualitas rasa
% 0 100 84,3
Pembelian minuman Ha
us! 54 29 17
14. Saya bersedia F 0 100 338 400
merekomend
54 30 16
asikan minu
% 54 30 16 0 100 84,5
man Haus! ke
pada orang la
in

65
Pernyataan SS S TS ST Jumlah Total Skor
Sub S Skor Skor Ideal
Variabel 4 3 2 1
15. Saya akan me F 0 100 330 400
mbeli minum
50 30 20
an Haus! kem
% 0 100 82,8
bali di waktu
yang akan dat
ang 50 30 20
100
Jumlah Skor
5
120
Jumlah Skor Ideal
0
Presentase Total 83,8
507
Jumlah Skor Keputusan Pembelian
7
600
Jumlah Skor Ideal Keputusan Pembelian
0
Presentase Total Keputusan Pembelian 84,6

Tabel 4. 2 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan


Pembelian
Berdasarkan rekapitulasi data hasil dari penelitian dalam tabel 4.2 dapat
diketahui, tanggapan responden secara menyeluruh pada setiap item pertanyaan
pada variabel keputusan yang meliputi 5 komponen seperti pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian dan perilaku pasca
pembelian di atas 81,25 % yang artinya dalam kategori sangat tinggi. Demikian
juga untuk tanggapan pada setiap komponen keputusan pembelian juga di atas
81,25 % yang artinya dalam kategori sangat tinggi.
Keputusan membeli sebuah produk atau jasa merupakan sebuah kepercayaa
n diri konsumen yang kuat dan meyakini bahwa pembelian tersebut tepat dan bena
r. Keputusan adalah perilaku memilih sesuatu diantara dua atau lebih alternatif ya
ng ada. Dikarenakan ketika seseorang dihadapkan pada banyak pilihan untuk mem
enuhi kebutuhannya, mereka akan mengambil keputusan untuk membeli salah sat

66
unya (Hasan, 2002:12). Tanggapan pada setiap komponen keputusan pembelian
yang dalam kategori sangat tinggi menunjukkan tingginya animo masyarakat
untuk membeli brand Haus!.
4.2.3 Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Keputusan Pembeli
Bauran Pemasaran an
N 100 100
Normal Parametersa Mean 76.0000 50.7700
Std. Deviation 7.22649 3.83196
Most Extreme Differences Absolute .090 .086
Positive .046 .070
Negative -.090 -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .900 .859
Asymp. Sig. (2-tailed) .393 .452
a. Test distribution is Normal.

Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas Data

Berdasarkan pada hasil uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorof


Smirnov dengan pertimbangan jumlah data sebanyak 100 sampel, diketahui untuk
varibel bauran pemasaran diperoleh nilai sig. 0,393 dan untuk variabel keputusan
pembelian sebesar 0,453. Nilai ignifikansi yang lebih besar dari 0,05
menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. Dengan demikian, analisis data
dapat digunakan analisis paramterik yaitu koefisien korelasi, regresi linier, uji t
dan koefisien determinasi.
4.2.4 Analisis Koefisien Korelasi
Analisis koefisien korelasi bahwa total varian dari satu variabel berhubung
an dengan varian variabel lain, yang berarti bahwa nilai r apapun dapat menjelask
an posisi dalam suatu hubungan (Suharsaputra, 2012:137). Hasil analisis koefisien
korelai disajikan pada tabel berikut ini.

67
Correlations
Keputusan Pembeli
Bauran Pemasaran an
Bauran Pemasaran Pearson Correlation 1 .678**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
Keputusan Pembelian Pearson Correlation .678** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel 4. 4 Hasil Uji Koefisien Korelasi


Berdasarkan pada hasil uji koefisien korelasi menggunakan uji korelasi
product moment diketahui nilai korelasi (r) antara variabel bauran pemasaran dan
variabel keputusan pembelian sebesar 0,678 dengan nilai sig, sebesar 0,00. Hasil
tersebut menunjukkan antara variabel bauran pemasaran dan variabel keputusan
pembelian memiliki hubungan positif dan signifikan. nilai korelasi (r) sebesar
0,678 artinya hubungan antara variabel bauran pemasaran dan variabel keputusan
pembelian pada kategori sedang.
4.2.5 Analisis Regresi Linear
Pengujian regresi atau prediksi telah digunakan untuk menentukan apakah
suatu variabel dapat digunakan untuk memprediksi variabel lain. Hasil analisis
regresi menggunakan program bantu SPSS diperoleh hasil sebagai berikut.
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 669.168 1 669.168 83.588 .000a
Residual 784.542 98 8.006
Total 1453.710 99
a. Predictors: (Constant), Bauran Pemasaran
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Coefficientsa
Unstandardized Coefficient Standardized
s Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 23.428 3.004 7.799 .000
Bauran Pemasaran .360 .039 .678 9.143 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Tabel 4. 5 Hasil Uji Regresi Linier

68
Hasil analisis diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 23,428 + 0,360 X
Persamaan garis regresi tersebut memberikan arti sebagai berikut :
a = 23,428 apabila variabel bauran pemasaran tidak ada maka nilai
konstanta (23,428) menunjukkan keputusan pembelian
sebesar 23,428.
b1 = 0,360 Koefisien regresi bauran pemasaran yang positif (0,360)
mempunyai arti bahwa apabila variabel bauran pemasaran
meningkat maka akan diikuti dengan meningkatnya
keputusan pembelian.
Berdasarkan pada hasil uji regresi linier diketahui nilai sig, sebesar 0,00,
yang artinya, variabel bauran pemasaran dapat memprediksi perubahan variabel
keputusan pembelian.
4.2.6 Uji Hipotesis
4.2.6.1 Pengujian terhadap Regresi Parsial (Uji t)
Uji hipotesis menggunakan uji t untuk membuktikan apakah terdapat penga
ruh yang signifikan antara variabel Independen (bebas) dengan variabel dependen
(terikat).

Coefficientsa
Unstandardized Coefficient Standardized
s Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 23.428 3.004 7.799 .000
Bauran Pemasaran .360 .039 .678 9.143 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Tabel 4. 6 Hasil Uji t


Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan
pembelian digunakan uji t. Hasil uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 0,9,143
dengan nilai sig. Sebesar 0,000, yang lebih kecil dari 0,05, artinya bauran
pemasaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

69
Dengan demikian ha diterima yang artinya bauran pemasaran berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Haus! di Kota Bandung.
Hasil peneitian ini sejalan dengan penelitian Muhammad Rizki Nugraha (2
016), Fiera Aryati, Ali Lili Yuliati (2016), Dadang Syaputra, Yeni Marsih (2019)
Novelia et. al (2018) yang melaporkan bahwa secara parsial variabel bauran pema
saran memiliki pengaruh terhadap pembelian konsumen atau keputusan pembelia
n.

4.2.6.2 Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi adalah angka yang digunakan untuk
mendeskripsikan atau menentukan kontribusi satu atau lebih variabel X (bebas)
terhadap variabel Y (terikat).

Model Summary
Std. Error of the Est
Model R R Square Adjusted R Square imate
1 .678a .460 .455 2.82940
a. Predictors: (Constant), Bauran Pemasaran

Tabel 4. 7 Hasil Koefisien Determinasi

Berdasarkan pada hasil uji pada tabel 4.7 diketahui nilai koefisien
determinasi sebesar 0,460, yang artinya bahwa perubahan variabel keputusan pem
belian konsumen Haus! di Kota Bandung sebesar 46,0 % ditentukan oleh variabel
bauran pemasaran, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
Hasil peneitian ini sejalan dengan penelitian Muhammad Rizki Nugraha (2
016), Fiera Aryati, Ali Lili Yuliati (2016), Dadang Syaputra, Yeni Marsih (2019)
Novelia et. al (2018) yang melaporkan bahwa keseluruhan dari bauran pemasaran
memiliki pengaruh terhadap pembelian konsumen atau keputusan pembelian.
Strategi pemasaran merupakan bagian penting dari upaya perusahaan
dalam mengkomunikasikan produk yang dipasarkan kepada konsumen. Menurut
Sutisna dalam Amir Purba (2006:126), bahwa komunikasi pemasaran yaitu penya
mpaian informasi kepada publik terutama komunikasi yang berbentuk saran terha

70
dap perbedaan produk yang ada di pasar dan menonjolkan keunggulan suatu mere
k. Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan
kepada publik tentang produk maupun jasa dengan menggunakan gabungan pema
saran (marketing mix) yaitu iklan, hubungan masyarakat dan publisitas, serta pem
asaran langsung (direct masketing).

4.3 Pembahasan

4.3.1 Bauran Pemasaran


Variabel bauran pemasaran penelitian ini terdiri dari 7 komponen yaitu pro
duct, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence.
Berdasarkan rekapitulasi data hasil penelitian pada tabel 4.1 dapat diketahui
bahwa tanggapan pada setiap komponen bauran pemasaran juga di atas 81,25 %
yang artinya dalam kategori sangat tinggi.
Bauran pemasaran, kumpulan dari serangkaian alat pemasaran, di mana per
usahaan dapat terus menerus mencapai tujuan pemasaran mereka di pasar sasaran.
Pemasar biasanya menggunakan bauran pemasaran ini sebagai alat untuk mendap
atkan respon perusahaan terhadap produk perusahaan dari pasar, atau untuk memb
eli produk perusahaan. Bauran pemasaran yakni sebuah kumpulan alat-alat pemas
aran dimana perusahaan menggunakan hal ini untuk meningkatkan pengenalan pr
oduk mereka di pasar sasaran atau konsumen sasaran (Kotler, 2002: 18).
Tanggapan responden pada kategori sangat tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan telah menjalankan program pemasaran memalui bauran pemasaran
dengan baik.

71
4.3.2 Keputusan Pembelian
Variabel keputusan pembelian penelitian ini terdiri dari 5 komponen yaitu
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan
pembelian dan perilaku pasca pembelian. Berdasarkan rekapitulasi data hasil
penelitian pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa tanggapan pada setiap komponen
keputusan pembelian juga di atas 81,25 % yang artinya dalam kategori sangat
tinggi.
Keputusan membeli sebuah produk atau jasa merupakan sebuah kepercayaa
n diri konsumen yang kuat dan meyakini bahwa pembelian tersebut tepat dan bena
r. Keputusan adalah perilaku memilih sesuatu diantara dua atau lebih alternatif ya
ng ada. Dikarenakan ketika seseorang dihadapkan pada banyak pilihan untuk mem
enuhi kebutuhannya, mereka akan mengambil keputusan untuk membeli salah sat
unya (Hasan, 2002:12). Tanggapan pada setiap komponen keputusan pembelian
yang dalam kategori sangat tinggi menunjukkan tingginya animo masyarakat
untuk membeli brand Haus!.
4.3.3 Pengaruh Bauran Pemasaran 7P Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Haus! di Kota Bandung
Berdasarkan pada hasil uji regresi linier diketahui nilai sig, sebesar 0,00,
yang artinya, variabel bauran pemasaran dapat memprediksi perubahan variabel
keputusan pembelian. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap
keputusan pembelian digunakan uji t. Hasil uji t diperoleh nilai t hitung sebesar
0,9,143 dengan nilai sig. Sebesar 0,000, yang lebih kecil dari 0,05, artinya
bauran pemasaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian. Dengan demikian ha diterima yang artinya bauran pemasaran berpeng
aruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Haus! di Kot
a Bandung.
Hasil peneitian ini sejalan dengan penelitian Muhammad Rizki Nugraha (2
016), Fiera Aryati, Ali Lili Yuliati (2016), Dadang Syaputra, Yeni Marsih (2019)
Novelia et. al (2018) yang melaporkan bahwa secara parsial variabel bauran pema
saran memiliki pengaruh terhadap pembelian konsumen atau keputusan pembelia
n.

72
Berdasarkan pada hasil uji pada tabel 4.7 diketahui nilai koefisien
determinasi sebesar 0,460, yang artinya bahwa perubahan variabel keputusan pem
belian konsumen Haus! di Kota Bandung sebesar 46,0 % ditentukan oleh variabel
bauran pemasaran, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
Hasil peneitian ini sejalan dengan penelitian Muhammad Rizki Nugraha (2
016), Fiera Aryati, Ali Lili Yuliati (2016), Dadang Syaputra, Yeni Marsih (2019)
Novelia et. al (2018) yang melaporkan bahwa keseluruhan dari bauran pemasaran
memiliki pengaruh terhadap pembelian konsumen atau keputusan pembelian.
Strategi pemasaran merupakan bagian penting dari upaya perusahaan
dalam mengkomunikasikan produk yang dipasarkan kepada konsumen. Menurut
Sutisna dalam Amir Purba (2006:126), bahwa komunikasi pemasaran yaitu penya
mpaian informasi kepada publik terutama komunikasi yang berbentuk saran terha
dap perbedaan produk yang ada di pasar dan menonjolkan keunggulan suatu mere
k. Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan
kepada publik tentang produk maupun jasa dengan menggunakan gabungan pema
saran (marketing mix) yaitu iklan, hubungan masyarakat dan publisitas, serta pem
asaran langsung (direct masketing).

73
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai


berikut:
1. Responden penelitian sebanyak 39 responden (39%) berjenis kelamin laki –
laki, dan 61 responden (61%) selain itu berjenis kelamin perempuan. Usia
responden antara 17-24 tahun terdapat 32 responden (42%), usia 25-29 tahun
berjumlah 28 responden (28%), usia 30-34 tahun berjumlah 17 responden (17
%), usia 35-39 tahun berjumlah 15 responden (15%), kemudian usia >40 tahu
n terdapat 8 responden (8%)..
2. Bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pe
mbelian konsumen Haus! di Kota Bandung. Komunikasi pemasaran yang
dibangun melalui penerapan bauran pemasaran yang makin baik akan
mempengaruhi konsumen untuk membeli brand Haus! di Kota Bandung.
3. Perubahan variabel keputusan pembelian konsumen Haus! di Kota Bandung
sebesar 46,0 % ditentukan oleh variabel bauran pemasaran, sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta analisis data, maka penulis mengajukan


beberapa saran yang diharapkan mungkin dapat bermanfaat di kemudian hari dan
dapat menjadi bahan masukan bagi pihak yang terkait sebagai berikut:
5.2.1 Bidang Akademis
Pada penelitian selanjutnya dapat meneliti serta mengkaji lebih lanjut
variabel selain bauran pemasaran yang dapat berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Variabel lain yang dapat diteliti misalnya variabel kualitas pelayanan.

74
5.2.2 Bidang Praktis
Menurut hasil penelitian yang dijabarkan di atas, maka peneliti memberi i
mplikasi penelitian. Bagi PT. Inspirasi Bisnis Nusantara sebagai produsen bran
Haus yang tergolong cukup kompetitif di Indonesia, tentu masih membutuhkan ba
nyak evaluasi pada aspek manajemen dan pemasarannya, khususnya mengenai
bauran pemasaran meliputi 7 komponen yaitu product, price, place, promotion, pe
ople, process, dan physical evidence. Oleh karena itu, peneliti menyarankan kepad
a PT. Inspirasi Bisnis Nusantara untuk meningkatkan penjualan dengan terus meni
ngkatkan kualitas produk dengan memberi inovasi baru dalam hal promosi harga,
kemasan, variasi rasa yang dilakukan dengan pemasaran maksimal baik melalui m
edia elektronik, sosial maupun lewat penjualan perorangan.

75
DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D.A. (1991). Managing Brand Equity. Free Press, New York.
Arum Puspa Utami (2016). PENGARUH Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pem
belian Konsumen Di Minimarket Kopma Universitas Negeri Yogyakarta. https:
//eprints.uny.ac.id/41912/1/SKRIPSI_DOC%20ARUM%20PUSPA%20UTAM
I%2012804241007.pdf
Atmoko, Bambang Dwi. (2012). Instagram Handbook. Gramedia Pustaka Umum.
Bandur, A. (2013). Penelitian Kuantitatif Desain dan Analisis Data dengan SPSS. DEEP
UBLISH.
Carl, Walter J. (2006). What’s All The Buzz About. Management Communication Quarte
rly.
Hurriyati. Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta
Hurriyati. Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta
Hurriyati, 2015, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Bandung, Alfabeta.
Husein Umar, 2008, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Rajagrafindo Pers
ada, Jakarta.
Imam Ghozali, 2009, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi. Keem
pat, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Indira Dian, Slamet Usman Ismanto , dan Meilanny Budiarti Santoso. (2013). Pencitra
an Bandung Sebagai Daerah Tujuan Wisata: Model Menemukenali Ikon Bandu
ng Masa Kini. Sosiohumaniora, Volume 15, No. 1, Maret 2013 : 45 - 54
Kotler dan Amstrong, 2011, Prinsip-prinsip Pemasaran , Jilid 1, Edisi Kedelapan, Jakarta,
Erlangga.
Kotler, P. 2010, Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2, Indeks, Kelompok Gramedia,
Jakarta.
Kotler, P. (2002). Marketing places. Simon and Schuster.
Indrawati. (2015).Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis Konvergensi. Teknologi Ko
munikasi dan Informasi. Aditama.

76
Keller, Kevin L. (2013). Strategic Brand Management ; Building, Measuring, and. Manag
ing Brand Equity. Fourth Edition Harlow, English : Pearson Education. nc.
Kertamukti, R. (2015). Strategi Kreatif Dalam Periklanan: Konsep Pesan, Media, Brandin
g, Anggaran. PT Raja Grafindo Persada.
Kotler, P & Kevin Lane Keller. (2012). Manajemen Pemasaran. Erlangga
Laudon, Kenneth C. & Traver, C. G. (2012). E-commerce 2012: Business, Technology, S
ociety. Pearson Education.
Lee, . (2012). Electronic Commerce Management for Business Activities and Global Ente
rprises: Competitive Advantages: Competitive Advantages. USA: GI Global.
Manzoor, A. (2010). E-Commerce: An Introduction. USA: GI Global.
Morissan. (2010). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Prenada Media Group Ok
azaki, S. (2012). Advance In Advertising. Hamburg: Gabler.
Muliawan, J. U. (2014). Metodelogi Penelitian Pendidikan Dengan Studi Kasus. Gava M
edia.
Prasetyo, Bambang D dkk (2018). Komunikasi Pemasaran Terpadu. UB Press
Prisgunanto, Ilham. (2016). Komunikasi Pemasaran, Strategi, dan Taktik. Ghalia.
Rangkuti, Freddy. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis. Kasus. Integrated
Marketing Communication. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Shimp, T. A. dan Andrew, C. (2013). Advertising, Promotion, and Other Aspects of Integ
rated Marketing Communications (9th ed.). USA: Cengage Learning.
Shimp, Terence A. (2003). Periklanan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi Pemasara
n Terpadu. Erlangga.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Edisi 19. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2017). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta.
Sugiyono. (2018a). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Alfabeta (ed.)).
Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Bandung: Refika Aditama.

77
Sujarweni, V. Wiratna. (2015). Metedologi Penelitian – Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta :
Pustaka Baru.
Sumangla, R. dan Panwar, A. (2014). Capturing, Analyzing, and Word of Mouth in Digita
l Marketplace. USA: GI Global.
Swastha, 2010, Manajemen Penjualan: Pelaksanaan Penjualan, BPFE-. Yogyakarta. Tjipt
ono, 2010, Pemasaran Jasa,edisi pertama, Bayu Media Publishing, Malang.
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. PT Fajar Interpratama Mandiri.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Meth
ods). Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2018a). METODE PENELITIAN KUANTITATIF. Alfabeta CV.
Sugiyono. (2018b). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Alfabeta, Ed.).
Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan ( Nurul
F. Atif, Ed.). PT Refika Aditama.
Sujarweni, V. W. (2015). Metodologi penelitian bisnis dan ekonomi.
Widiyawati, 2008, Ekuitas, Vol. 12, No. 1.Medan, Sumatera Utara
Tjiptono, Fandy. (2015). Strategi Pemasaran, Penerbit Andi.
Tuten, Tract L. (2008). Advertising 2.0 Social Media Marketing in A Web 2.0 World. Uni
ted States Of America : Greendwood Publishing Group, nc
Taniredja, T., & Hidayati Mustafidah. (2011). Penelitian Kuantitatif; Sebuah Pengantar.
Alfabeta.

78
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

KUISIONER PENELITIAN TUGAS AKHIR (SKRIPSI)


PRODI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI
DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY | BANDUNG - 4025

I. PENGANTAR
Dengan Hormat,
Saya adalah mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan
Bisnis Telkom University yang sedang melakukan penelitian tentang pengaruh
dari bauran pemasaran HAUS! pada keputusan pembelian konsumen. Penelitian
tersebut digunakan untuk menyelesaikan skripsi yang sedang saya buat.
Oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan jawaban yang tepat dan
memeriksa kembali agar jangan sampai ada yang terlewat. Apabila ada
pertanyaan mengenai kuesioner ini, Bapak/Ibu/Saudara/i dapat menghubungi :
Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Telkom University - Bandung 40257
Telp : 0821-1958-3936

Atas kesediaan, bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i, Saya sebagai


peneliti mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Tofan Arif Purwanto

II. PETUNJUK PENGISIAN


Anda diminta untuk memilih salah satu dari beberapa alternatif jawaban ya
ng tersedia dengan cara memberikan tanda silang (X). Dalam skala pengisian ini ti
dak ada penilaian yang benar atau sah, jawaban yang paling baik adalah sesuai de
ngan jawaban anda sendiri.

79
1. Bacalah sebaik-baiknya setiap pertanyaan dan setiap alternatif jawaban
yang diberikan.
2. Pilih alternatif jawaban yang paling sesuai dengan menurut anda dan b
erikan tanda silang (X)
3. Keterangan tentang alternatif jawaban :
a. STS = Sangat tidak setuju dengan pernyataan
b. TS = Tidak setuju dengan pernyataan
c. S = Setuju dengan pernyataan
d. SS = Sangat setuju dengan pernyataan

IV. KUISIONER BAGIAN I (DATA RESPONDEN)


Petunjuk : Isilah sesuai dengan Identitas Diri Anda
o Pria
Jenis Kelamin Nama / Inisial
o Wanita
o 17-24 Tahun
o 25-29 Tahun
Umur o 30-34 Tahun
o 35-39 Tahun
o >40 Tahun
o Pelajar / Mahasisw
a
o Karyawan Swasta Apakah anda pernah
o Karyawan BUMN membeli salah satu o Ya
Pekerjaan
o PNS/TNI produk minuman H o Tidak
o Wiraswasta AUS! ?
o Lainnya, Sebutka
n:...

80
IV. KUISIONER (PERNYATAAN PENDAPAT)
Petunjuk : Isilah sesuai dengan pilihan jawaban yang telah diinformasikan pad
a bagian II (Sangat tidak setuju-sangat setuju) yang tepat menurut anda

Bauran Pemasaran (7P)

A. Produk (Product)
No Pertanyaan SS S TS STS
Haus! menawarkan produk minuman dengan rasa
1.
yang enak

2. Haus! menawarkan banyak varian rasa minuman


Haus! menyajikan tampilan minuman sesuai denga
3.
n yang ada di gambar menu.
Minuman yang disajikan oleh Haus! memiliki kes
4.
egaran bahan yang baik.

B. Harga (Price)
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Harga minuman Haus! terjangkau.
Harga minuman haus relative lebih murah dari har
2.
ga minuman sejenis lainnya.
Harga minuman haus sesuai dengan kualitas rasan
3.
ya

C. Lokasi (Place)
No Pertanyaan SS S TS STS

1. Gerai minuman Haus! mudah ditemukan.


Minuman Haus! menyediakan akses pemesanan o
2.
nline untuk membeli produknya.
Gerai minuman Haus! memiliki lokasi strategis de
3.
kat dengan pemukiman

81
D. Promosi (Promotion)
No Pertanyaan SS S TS STS
Minuman Haus! memberikan diskon menarik pada
1.
tiap pembelian.
Minuman Haus! mengadakan program giveaway pa
2.
da sosial media instagram.
Minuman Haus! menawarkan paket bundling deng
3.
an harga yang lebih murah.

E. Proses (Process)
No Pertanyaan SS S TS STS
Proses pelayanan pada kasir di gerai Haus! relative
1.
cepat.
Proses Staff Haus! dalam membuat minuman sang
2.
at cepat atau sigap.
Proses dalam memilih menu minuman di Haus! re
3.
lative nyaman.

F. Sumber Daya Manusia (People)


No Pertanyaan SS S TS STS

1. Staff Haus! memberikan pelayanan yang baik.


Sikap Staff Haus! terhadap konsumen ramah dan b
2.
aik.
3. Penampilan Staff Haus! rapih.

G. Bukti Fisik (Physical Evidence)


No Pertanyaan SS S TS STS

1. Interior di gerai Haus! menarik


2. Kebersihan yang ada di gerai Haus! baik.
3. Tampilan gerai Haus! menarik minat untuk dikunju

82
ngi
Fasilitas gerai haus lengkap (parkir, wifi, tempat du
4.
duk)

83
Keputusan Pembelian
I. Pengenalan Masalah
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Membeli minuman Haus! berdasarkan kebutuhan
Membeli minuman Haus! untuk melegakan dahag
2.
a.
Membeli minuman Haus! dikarenakan ingin meng
3.
ikuti trend

J. Pencarian nformasi
No Pertanyaan SS S TS STS
Membeli minuman Haus! atas rekomendasi tem
1.
an
Membeli minuman Haus! atas informasi yang did
2.
apat melalui internet.
Membeli minuman Haus! atas nformasi yang dida
3.
pat melalui instagram

K. Evaluasi Alternatif
No Pertanyaan SS S TS STS
Membeli minuman Haus! menjadi alternatif pili
1.
han konsumen dalam membeli minuman segar
Minuman Haus! menjadi alternatif lain untuk mele
2.
gakan dahaga.
Minuman Haus! menjadi alternatif pilihan konsum
3.
en dalam membeli minuman segar secara online

K. Keputusan Pembelian
No Pertanyaan SS S TS STS

1. Membeli minuman Haus! berdasarkan merek


Membeli minuman Haus! karena memiliki pilihan
2.
rasa yang bervarian
Membeli minuman Haus! dikarenakan trend minu
3.
man segar yang ada di masyarakat

84
L. Perilaku Pasca Pembelian
No Pertanyaan SS S TS STS
Saya merasa puas dengan kualitas rasa minuman
1.
Haus!
Saya bersedia merekomendasikan minuman Haus!
2.
kepada orang lain
Saya akan membeli minuman Haus! kembali di w
3.
aktu yang akan datang

85
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas Reliabilitas SPSS

Correlations

Correlations

Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 total

Item1 Pearson Correlation 1 .555** .555** .340 .384* .240 .169 .210 .122 .347 .272 .365* .196 .471** .169 .130 .268 .489** .489** .269 .621** .269 .342 .574**

Sig. (2-tailed) .001 .001 .066 .036 .201 .371 .264 .520 .060 .146 .047 .299 .009 .371 .493 .152 .006 .006 .151 .000 .151 .064 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item2 Pearson Correlation .555** 1 .569** .426* .022 .530** -.101 .473** .196 .106 .558** .562** .282 .494** .309 .172 .139 .636** .342 .489** .085 .196 .489** .587**

Sig. (2-tailed) .001 .001 .019 .907 .003 .595 .008 .300 .578 .001 .001 .131 .006 .097 .363 .465 .000 .064 .006 .656 .300 .006 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item3 Pearson Correlation .555** .569** 1 .569** .244 .530** .063 .309 .049 .257 .408* .398* .139 .494** .391* .172 .282 .489** .489** .489** .367* .196 .489** .618**

Sig. (2-tailed) .001 .001 .001 .194 .003 .741 .097 .797 .171 .025 .029 .465 .006 .033 .363 .131 .006 .006 .006 .046 .300 .006 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item4 Pearson Correlation .340 .426* .569** 1 .465** .844** .145 .391* .196 .257 .408* .562** .139 .494** .473** .312 .426* .489** .342 .049 .226 .196 .489** .633**

Sig. (2-tailed) .066 .019 .001 .010 .000 .445 .033 .300 .171 .025 .001 .465 .006 .008 .094 .019 .006 .064 .797 .230 .300 .006 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item5 Pearson Correlation .384* .022 .244 .465** 1 .246 .679** .342 .302 .521** .132 .093 .392* .228 .173 .280 .244 .227 .302 .151 .480** .453* .302 .527**

Sig. (2-tailed) .036 .907 .194 .010 .190 .000 .065 .105 .003 .487 .627 .032 .225 .361 .134 .194 .229 .105 .426 .007 .012 .105 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item6 Pearson Correlation .240 .530** .530** .844** .246 1 .061 .464** .107 .157 .486** .449* .060 .492** .464** .277 .374* .427* .267 .107 .015 .107 .427* .555**

Sig. (2-tailed) .201 .003 .003 .000 .190 .748 .010 .574 .409 .006 .013 .752 .006 .010 .138 .042 .019 .154 .574 .936 .574 .019 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item7 Pearson Correlation .169 -.101 .063 .145 .679** .061 1 .298 .447* .767** .164 .283 .719** .170 .345 .529** .473** .028 .196 .196 .419* .782** .196 .549**

Sig. (2-tailed) .371 .595 .741 .445 .000 .748 .110 .013 .000 .387 .129 .000 .368 .062 .003 .008 .884 .301 .301 .021 .000 .301 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item8 Pearson Correlation .210 .473** .309 .391* .342 .464** .298 1 .196 .336 .595** .377* .309 .299 -.123 .369* .145 .363* .363* .698** .258 .196 .363* .563**

Sig. (2-tailed) .264 .008 .097 .033 .065 .010 .110 .301 .069 .001 .040 .097 .108 .516 .045 .445 .049 .049 .000 .169 .301 .049 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item9 Pearson Correlation .122 .196 .049 .196 .302 .107 .447* .196 1 .617** .309 .446* .636** .026 .279 .666** .636** .250 .250 .250 .433* .550** .400* .577**

Sig. (2-tailed) .520 .300 .797 .300 .105 .574 .013 .301 .000 .097 .014 .000 .893 .135 .000 .000 .183 .183 .183 .017 .002 .029 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item10 Pearson Correlation .347 .106 .257 .257 .521** .157 .767** .336 .617** 1 .365* .499** .709** .324 .336 .749** .709** .154 .309 .309 .505** .772** .309 .716**

Sig. (2-tailed) .060 .578 .171 .171 .003 .409 .000 .069 .000 .047 .005 .000 .080 .069 .000 .000 .416 .097 .097 .004 .000 .097 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item11 Pearson Correlation .272 .558** .408* .408* .132 .486** .164 .595** .309 .365* 1 .671** .408* .403* .164 .308 .257 .463** .309 .463** .208 .463** .463** .635**
Sig. (2-tailed) .146 .001 .025 .025 .487 .006 .387 .001 .097 .047 .000 .025 .027 .387 .097 .171 .010 .097 .010 .270 .010 .010 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item12 Pearson Correlation .365* .562** .398* .562** .093 .449* .283 .377* .446* .499** .671** 1 .562** .483** .470** .472** .562** .613** .446* .279 .354 .613** .613** .766**

Sig. (2-tailed) .047 .001 .029 .001 .627 .013 .129 .040 .014 .005 .000 .001 .007 .009 .008 .001 .000 .014 .136 .055 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item13 Pearson Correlation .196 .282 .139 .139 .392* .060 .719** .309 .636** .709** .408* .562** 1 .193 .473** .731** .569** .196 .196 .342 .367* .929** .342 .679**

Sig. (2-tailed) .299 .131 .465 .465 .032 .752 .000 .097 .000 .000 .025 .001 .307 .008 .000 .001 .300 .300 .064 .046 .000 .064 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item14 Pearson Correlation .471** .494** .494** .494** .228 .492** .170 .299 .026 .324 .403* .483** .193 1 .514** .222 .268 .410* .410* .179 .207 .256 .410* .579**

Sig. (2-tailed) .009 .006 .006 .006 .225 .006 .368 .108 .893 .080 .027 .007 .307 .004 .239 .152 .024 .024 .343 .272 .172 .024 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item15 Pearson Correlation .169 .309 .391* .473** .173 .464** .345 -.123 .279 .336 .164 .470** .473** .514** 1 .449* .555** .279 .279 -.056 .097 .531** .447* .549**

Sig. (2-tailed) .371 .097 .033 .008 .361 .010 .062 .516 .135 .069 .387 .009 .008 .004 .013 .001 .135 .135 .769 .611 .003 .013 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item16 Pearson Correlation .130 .172 .172 .312 .280 .277 .529** .369* .666** .749** .308 .472** .731** .222 .449* 1 .870** .238 .238 .381* .384* .666** .381* .689**

Sig. (2-tailed) .493 .363 .363 .094 .134 .138 .003 .045 .000 .000 .097 .008 .000 .239 .013 .000 .206 .206 .038 .036 .000 .038 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item17 Pearson Correlation .268 .139 .282 .426* .244 .374* .473** .145 .636** .709** .257 .562** .569** .268 .555** .870** 1 .342 .342 .196 .508** .636** .489** .710**

Sig. (2-tailed) .152 .465 .131 .019 .194 .042 .008 .445 .000 .000 .171 .001 .001 .152 .001 .000 .064 .064 .300 .004 .000 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item18 Pearson Correlation .489** .636** .489** .489** .227 .427* .028 .363* .250 .154 .463** .613** .196 .410* .279 .238 .342 1 .700** .550** .433* .250 .850** .682**

Sig. (2-tailed) .006 .000 .006 .006 .229 .019 .884 .049 .183 .416 .010 .000 .300 .024 .135 .206 .064 .000 .002 .017 .183 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item19 Pearson Correlation .489** .342 .489** .342 .302 .267 .196 .363* .250 .309 .309 .446* .196 .410* .279 .238 .342 .700** 1 .550** .722** .250 .850** .666**

Sig. (2-tailed) .006 .064 .006 .064 .105 .154 .301 .049 .183 .097 .097 .014 .300 .024 .135 .206 .064 .000 .002 .000 .183 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item20 Pearson Correlation .269 .489** .489** .049 .151 .107 .196 .698** .250 .309 .463** .279 .342 .179 -.056 .381* .196 .550** .550** 1 .433* .250 .550** .562**

Sig. (2-tailed) .151 .006 .006 .797 .426 .574 .301 .000 .183 .097 .010 .136 .064 .343 .769 .038 .300 .002 .002 .017 .183 .002 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item21 Pearson Correlation .621** .085 .367* .226 .480** .015 .419* .258 .433* .505** .208 .354 .367* .207 .097 .384* .508** .433* .722** .433* 1 .433* .577** .634**

Sig. (2-tailed) .000 .656 .046 .230 .007 .936 .021 .169 .017 .004 .270 .055 .046 .272 .611 .036 .004 .017 .000 .017 .017 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item22 Pearson Correlation .269 .196 .196 .196 .453* .107 .782** .196 .550** .772** .463** .613** .929** .256 .531** .666** .636** .250 .250 .250 .433* 1 .400* .713**

Sig. (2-tailed) .151 .300 .300 .300 .012 .574 .000 .301 .002 .000 .010 .000 .000 .172 .003 .000 .000 .183 .183 .183 .017 .029 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item23 Pearson Correlation .342 .489** .489** .489** .302 .427* .196 .363* .400* .309 .463** .613** .342 .410* .447* .381* .489** .850** .850** .550** .577** .400* 1 .771**

Sig. (2-tailed) .064 .006 .006 .006 .105 .019 .301 .049 .029 .097 .010 .000 .064 .024 .013 .038 .006 .000 .000 .002 .001 .029 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
total Pearson Correlation .574** .587** .618** .633** .527** .555** .549** .563** .577** .716** .635** .766** .679** .579** .549** .689** .710** .682** .666** .562** .634** .713** .771** 1

Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .000 .003 .001 .002 .001 .001 .000 .000 .000 .000 .001 .002 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedu


re.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.932 23
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Ite Corrected Item-Tota Cronbach's Alpha if
Deleted m Deleted l Correlation Item Deleted
Item1 58.7333 174.409 .523 .930
Item2 58.9333 174.064 .537 .930
Item3 58.9333 173.237 .571 .929
Item4 58.9333 172.823 .587 .929
Item5 58.9667 176.033 .474 .931
Item6 59.1000 176.024 .508 .930
Item7 59.1000 176.714 .503 .930
Item8 59.1000 176.369 .518 .930
item9 59.0000 174.621 .528 .930
item10 59.0667 171.444 .680 .927
item11 59.0667 173.513 .592 .929
item12 59.2000 171.545 .738 .927
item13 58.9333 171.582 .638 .928
item14 58.9000 174.921 .531 .930
item15 59.1000 176.714 .503 .930
item16 58.8000 170.855 .647 .928
item17 58.9333 170.754 .672 .927
item18 59.0000 171.862 .642 .928
item19 59.0000 172.276 .625 .928
item20 59.0000 175.034 .511 .930
item21 58.8667 172.533 .588 .929
item22 59.0000 171.034 .676 .927
item23 59.0000 169.517 .740 .926
Correlations

Correlations

Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 total

Item1 Pearson Correlation 1 .569** .367* .489** .367* .200 .161 .344 .468** .452* .160 .376* .271 .374* .520** .591**

Sig. (2-tailed) .001 .046 .006 .046 .290 .395 .063 .009 .012 .398 .040 .148 .042 .003 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item2 Pearson Correlation .569** 1 .508** .636** .367* .200 .273 .235 .365* .568** .258 .376* .271 .374* .419* .614**

Sig. (2-tailed) .001 .004 .000 .046 .290 .144 .211 .047 .001 .169 .040 .148 .042 .021 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item3 Pearson Correlation .367* .508** 1 .433* .861** .516** .354 .534** .244 .319 .154 .234 .335 .252 .198 .595**

Sig. (2-tailed) .046 .004 .017 .000 .004 .055 .002 .194 .086 .416 .214 .070 .179 .294 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item4 Pearson Correlation .489** .636** .433* 1 .289 .255 .191 .259 .387* .355 .267 .405* .307 .201 .240 .541**

Sig. (2-tailed) .006 .000 .017 .122 .173 .311 .167 .035 .054 .154 .026 .099 .286 .201 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item5 Pearson Correlation .367* .367* .861** .289 1 .516** .354 .427* .244 .319 .154 .117 .237 .155 .297 .538**

Sig. (2-tailed) .046 .046 .000 .122 .004 .055 .018 .194 .086 .416 .538 .208 .413 .111 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item6 Pearson Correlation .200 .200 .516** .255 .516** 1 .509** .378* .305 .282 .222 -.207 .471** .309 .263 .517**

Sig. (2-tailed) .290 .290 .004 .173 .004 .004 .039 .101 .131 .239 .273 .009 .097 .161 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item7 Pearson Correlation .161 .273 .354 .191 .354 .509** 1 .581** .571** .662** .289 .264 .698** .663** .538** .738**

Sig. (2-tailed) .395 .144 .055 .311 .055 .004 .001 .001 .000 .122 .159 .000 .000 .002 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item8 Pearson Correlation .344 .235 .534** .259 .427* .378* .581** 1 .573** .570** .284 .554** .644** .671** .470** .771**

Sig. (2-tailed) .063 .211 .002 .167 .018 .039 .001 .001 .001 .128 .001 .000 .000 .009 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item9 Pearson Correlation .468** .365* .244 .387* .244 .305 .571** .573** 1 .800** .413* .370* .634** .510** .676** .781**

Sig. (2-tailed) .009 .047 .194 .035 .194 .101 .001 .001 .000 .023 .044 .000 .004 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item10 Pearson Correlation .452* .568** .319 .355 .319 .282 .662** .570** .800** 1 .308 .431* .655** .668** .690** .827**

Sig. (2-tailed) .012 .001 .086 .054 .086 .131 .000 .001 .000 .098 .017 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
item11 Pearson Correlation .160 .258 .154 .267 .154 .222 .289 .284 .413* .308 1 .230 .458* .188 .401* .504**

Sig. (2-tailed) .398 .169 .416 .154 .416 .239 .122 .128 .023 .098 .222 .011 .319 .028 .005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item12 Pearson Correlation .376* .376* .234 .405* .117 -.207 .264 .554** .370* .431* .230 1 .456* .571** .347 .563**

Sig. (2-tailed) .040 .040 .214 .026 .538 .273 .159 .001 .044 .017 .222 .011 .001 .060 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item13 Pearson Correlation .271 .271 .335 .307 .237 .471** .698** .644** .634** .655** .458* .456* 1 .770** .527** .808**

Sig. (2-tailed) .148 .148 .070 .099 .208 .009 .000 .000 .000 .000 .011 .011 .000 .003 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item14 Pearson Correlation .374* .374* .252 .201 .155 .309 .663** .671** .510** .668** .188 .571** .770** 1 .552** .757**

Sig. (2-tailed) .042 .042 .179 .286 .413 .097 .000 .000 .004 .000 .319 .001 .000 .002 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

item15 Pearson Correlation .520** .419* .198 .240 .297 .263 .538** .470** .676** .690** .401* .347 .527** .552** 1 .739**

Sig. (2-tailed) .003 .021 .294 .201 .111 .161 .002 .009 .000 .000 .028 .060 .003 .002 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

total Pearson Correlation .591** .614** .595** .541** .538** .517** .738** .771** .781** .827** .504** .563** .808** .757** .739** 1

Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .002 .002 .003 .000 .000 .000 .000 .005 .001 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedu


re.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.908 15
Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Ite Corrected Item-Tota Cronbach's Alpha if
Deleted m Deleted l Correlation Item Deleted

Item1 40.4000 33.007 .534 .904

Item2 40.4000 32.869 .560 .904

Item3 40.3667 32.930 .538 .904

Item4 40.4333 33.357 .481 .906

Item5 40.3667 33.275 .475 .906

Item6 40.3667 33.068 .443 .907

Item7 39.5333 31.085 .684 .899

Item8 39.6000 30.662 .721 .898

item9 39.6333 30.309 .730 .897

item10 39.6667 30.575 .791 .895

item11 39.7333 32.409 .407 .910

item12 39.6000 32.593 .490 .906

item13 39.4667 29.913 .761 .896

item14 39.5667 30.254 .699 .898

item15 39.6000 30.524 .679 .899


Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas Data SPSS

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KEPUTUSAN PEM
Bauran Pemasaran BELIAN

N 100 100

Normal Parametersa Mean 76.0000 50.7700

Std. Deviation 7.22649 3.83196

Most Extreme Differences Absolute .090 .086

Positive .046 .070

Negative -.090 -.086

Kolmogorov-Smirnov Z .900 .859

Asymp. Sig. (2-tailed) .393 .452

a. Test distribution is Normal.


Lampiran 4. Hasil Uji Korelasi SPSS

Correlations

Correlations

KEPUTUSAN PEM
Bauran Pemasaran BELIAN

Bauran Pemasaran Pearson Correlation 1 .678**

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

KEPUTUSAN PEMBELIAN Pearson Correlation .678** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Lampiran 5. Hasil Uji Regresi Linier, Uji t dan Koefisien Determinasi SPSS

Regression

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Bauran Pemasarana . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Model Summary
Std. Error of the Esti
Model R R Square Adjusted R Square mate
1 .678a .460 .455 2.82940

a. Predictors: (Constant), Bauran Pemasaran

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 669.168 1 669.168 83.588 .000a
Residual 784.542 98 8.006
Total 1453.710 99
a. Predictors: (Constant), Bauran Pemasaran

b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Coefficientsa

Standardized Coeffi
Unstandardized Coefficients cients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 23.428 3.004 7.799 .000

Bauran Pemasaran .360 .039 .678 9.143 .000

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Anda mungkin juga menyukai