Anda di halaman 1dari 10

Ownership of personal data in the

Internet of Things
Tiyo Cahya Nisbana
C2C021039
Reviews

Secara garis besar, Internet of Things adalah teknologi komunikasi antar mesin dengan
menggunakan koneksi internet. Bentuk komunikasi pintar ini juga disebut Machine-to-
Machine (M2M) dengan manusia sebagai pengelola dan penggunanya.
Terdapat dua pendekatan yang membentuk teori kepemilikann melalui pendekatan
bottom-up dan top-down di dalam konteks Internet of Things.
Reviews

 Dalam pendekatan top-down, otoritas superior harus menempatkan kepemilikan, jika tidak
maka tidak akan ada. Dengan demikian kepemilikan de jure mendahului kepemilikan de
facto. Ini menjelaskan dan membenarkan pengenalan kepemilikan dengan beberapa alasan
dan tujuan otoritatif, yaitu mengacu pada kepentingan yang dianggap cukup terlepas dari
kepentingan individu
Reviews

 Sebaliknya, gagasan umum untuk semua pendekatan bottom-up terhadap kepemilikan adalah
bahwa hak milik, pemilik, dan sumber daya yang berharga semuanya secara inheren pra-
positif dan akan ada terlepas dari sistem hukum resmi. Pada perspektif bottom-up,
kepemilikan de facto mendahului kepemilikan de jure, dan alasan utama mengapa perlu
memperkenalkan kepemilikan de jure semata-mata untuk memberikan stabilitas pada keadaan
de facto.
Reviews

Dalam pendekatan top-down dan bottom-up harus mencakup empat elemen yang mendukung
kepemilikan yakni sumber daya elemen kontrol, perlindungan, penilaian, dan alokasi sumber daya.
1. Control of personal data
Kepemilikan control memungkinkan pemilik untuk menggunakan data pribadi sepenuhnya, yaitu
untuk mengakses, menyimpan, berbagi, menjual, dan mengubahnya, atau untuk memproses data ini
untuk mengubahnya menjadi segala macam yang berarti
Reviews

2. Protection of personal data


Aspek pasif dari kepemilikan mewujudkan kepentingan untuk mengecualikan orang lain dari
pengendalian data pribadi dan kepentingan untuk memiliki upaya hukum ketika seseorang melanggar
data karena aspek pasif dan aktif dari hak kepemilikan adalah dua sisi mata uang yang sama.
Reviews

3. Valuation of personal data


Masalah transparansi memberi dampak langsung dalam penilaian data pribadi, karena data pribadi
pada akhirnya harus memiliki beberapa utilitas yang dimanifestasikan dan nilai transparan bagi calon
pemiliknya. Oleh karena itu, nilai ini harus dapat diwujudkan dalam data pribadi sebagai komoditas
yang dapat diperdagangkan, dapat dikontrol, dan dilindungi.
Reviews

4. Allocation of personal data


Tiga elemen sebelumnya secara bersama membenarkan mengapa undang-undang harus
memperkenalkan kepemilikan data pribadi, yaitu mengapa data pribadi harus dikualifikasikan sebagai
properti pengertian hukum. Asumsi bahwa alasan propertisasi data pribadi bersifat konklusif. Masih
harus dijawab kepada siapa data pribadi ini harus dialokasikan
Kesimpulan

Artikel ini juga menjelaskan apa dan sejauh mana, konsep kepemilikan dapat diterapkan pada data
pribadi dalam konteks Internet of Things (IoT). Hal ini dilihat dari dua pendekatan utama yang
membentuk teori kepemilikann melalui pendekatan bottom-up dan top-down. Melalui lensa ganda ini,
artikel ini mengulas perdebatan yang ada terkait dengan empat elemen yang mendukung pengenalan
kepemilikan data pribadi, yaitu unsur pengendalian, perlindungan, penilaian, dan alokasi data pribadi.
THANK YOU…….

Anda mungkin juga menyukai