Anda di halaman 1dari 7

Tugas Teori Pemberdayaan Masyarakat

“Negeri Di atas Awan”

Kondisi Potensi SDM dan SDA Desa-desa Kawasan Dataran Tinggi Dieng

Disusun oleh : Uwais Qorni / F1A009044

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN SOSIOLOGI

2012
Bab I

Pendahuluan

A.Latar belakang

Dataran Tinggi Dieng merupakan salah satu pegunungan tertinggi yang terdapat di
Pulau Jawa dan masih aktif sampai sekarang. Secara geografis Dataran Tinggi Dieng
terletak diantara dua kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Banjarnegara dan
Kabupaten Wonosobo. Sebagai obyek wisata yang cukup terkenal di Indonesia,
Dataran Tinggi Dieng memiliki daya tarik dari segi keindahan dan kelestarian alam.
Tidak sedikit wisatawan lokal bahkan turis mancanegara sering berkunjung ke daerah
Wonosobo hanya untuk sekedar mengambil foto keindahan alam Dieng.

Selain terkenal akan keindahan panorama alam yang menjadi daya tarik para
wisatawan, Dataran Tinggi Dieng juga terkenal akan kebudayaan masyarakatnya yang
menetap di desa-desa kawasan Dieng. Salah satunya adalah yang terkenal sebagai
tradisi “ruwatan rambut gembel”.

Sekilas tentang sejarahnya Ritual ruwatan rambut gembel adalah peninggalan


leluhur yang hingga sekarang masih menjadi tradisi turun-temurun di Dataran
Tinggi Dieng. Berdasarkan mitos, gembel dianggap sebagai bala (petaka)
sehingga anak yang telah dipangkas rambut gembelnya dipercayai akan
tumbuh menjadi anak baik yang panjang umur dan banyak rezeki. Sebaliknya,
bila tidak dicukur, ia akan menjadi anak nakal.1

Mata pencaharian utama masyarakat Dieng adalah sebagai petani. Struktur geografis
dan kondisi tanah Dataran Tinggi Dieng yang subur menjadi alasan utama masyarakat
untuk bercocok tanam. Hampir sebagian besar penduduk menggantungkan
perekonomiannya kepada hasil-hasil pertanian. Kubis, kentang, Carica, Lombok,
merupakan hasil utama pertanian masyarakat Dataran Tinggi Dieng. Khusus untuk
carica, buah ini merupakan buah khas dari dataran tinggi Dieng.

1
http://nationalgeographic.co.id (diakses pada tanggal 26 Oktober 2012)
Potensi-potensi yang dimiliki dari Dataran Tinggi Dieng sangatlah kaya. Dari segi
pariwisata, pertanian, dan perkebunan seharusnya mampu untuk mensejahterakan
masyarakat yang tinggal di Dieng. Namun pada kenyataannya masyarakat yang tinggal
di kawasan Dieng umumnya golongan kelas ekonomi menengah ke bawah.
Pengelolaan sumber daya alam yang tidak merata menjadi salah satu faktor utama
yang menyebabkan ketimpangan ekonomi yang terjadi. Selain itu faktor sumber daya
manusia juga menjadi faktor lain mengapa masyarakat kurang sejahtera. Dari segi
pendidikan, mayoritas masyarakat yang tinggal di Dieng hanya lulusan SD maupun
SMP.

Diperlukan peran besar dari pemerintah untuk memaksimalkan dan memeratakan


sumber daya alam yang tersedia di Dieng. Wawasan akan potensi yang besar dari
pariwisata Dieng, Pengetahuan mengenai pelestarian lingkungan, tekhnologi pertanian,
strategi pemasaran produk merupakan tugas pemerintah yang paling utama untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat dieng. Semoga “Negri Di Atas Awan” yang kita
miliki bersama ini dapat kita rasakan nikmatnya bersama-sama pula..... Amin............
BAB II

Pembahasan

A.Kondisi Dataran Tinggi Dieng Sekarang

Dataran Tinggi Dieng merupakan tujuan wisata terbanyak kedua setelah Borobudur se-
Jawa Tengah. Hal tersebut membuktikan bahwa reputasi Dieng di mata para wisatawan
baik itu lokal maupun mancanegara sangat baik. Namun hal tersebut berbanding
terbalik dengan kondisi Dieng secara umum.

A.1 Potensi Wisata Dieng :

 Telaga Menjer, Warna dan Telaga Pengilon


 Panorama Sunrise di Gardu Pandang Tieng
 Kawah sikidang, Candradimuka, dll
 Peninggalan candi-candi
 Dll...

Alam merupakan titipan yang harus senantiasa kita jaga dan rawat keutuhan dan
keindahannya. Dalam kurun waktu satu dasawarsa terakhir kondisi obyek wisata,
Kelestarian alam dan keindahan panoramanya mulai terganggu dan tidak terawat.
Telaga yang dulunya bening sekarang menjadi keruh, Candi-candi yang sekarang kotor
oleh coretan-coretan, patung-patung yang mulai hancur termakan usia, dll.

A.2 Potensi Pertanian Dieng

 Carica
 Lombok
 Kentang
 Tomat dan sayur-sayuran

Hasil pertanian yang melimpah tak berarti pertanian di Desa-desa sekitar kawasan
Dieng ini menjadi lebih mutakhir. Perkembangan jaman tak mempengaruhi cara
masyarakat dalam bertani. Tidak ada teknologi modern pertanian menyentuh sistem
bertani masyarakat ini. Cara-cara konvensional masih eksis dan terus dipertahankan.
Penggunaan cangkul dan alat-alat tradisional lainnya masih banyak dan sangat mudah
ditemui. Hal ini terjadi karena kondisi geografis Dataran tinggi ini yang tidak mendukung
untuk menggunakan teknologi modern dalam bertani. Kondisi lereng dengan
kemiringan yang cukup tajam membuat alat-alat berat justru akan mempersulit kerja
petani.

A.3 Potensi Masyarakat Sekitar Dieng

Sumber daya manusia masyarakat Dieng masih belum cukup mampu untuk mengolah
dan merawat potensi sumber daya alam yang ada. Faktor budaya bahwa “sekolah
kurang penting” merupakan faktor yang secara turun-temurun mempengaruhi
masyarakat sampai sekarang. Ini dibuktikan dengan mayoritas penduduk Dieng
hanyalah lulusan SD maupun SMP.

Budaya dapat mempengaruhi perilaku ekonomi dengan pengaruh bagaimana aktor


mendefinisikan kepentingan mereka ( Damsar 1997 : 59)

Jadi orientasi kerja masyarakat Dieng yang mayoritas adalah petani tidak lebih dari
hanya untuk memenuhi kebutuhan saat sekarang saja. Dengan pendidikan yang masih
terbatas masyarakat kurang mampu berpikir lebih luas. Selain itu kurangnya kepekaan
dan wawasan yang dimiliki oleh masyarakat petani, bahwa mereka sebenarnya
diperalat dan ditindas oleh penentu harga, karena harga yang dipatok sebenarnya tidak
sebanding dengan apa yang mereka tanam.
BAB III

Penutup

Solusi

Masyarakat bukannya enggan dan tidak mau untuk diajak maju dan berdaya.
Sebenarnya yang dibutuhkan masyarakat adalah kepedulian pemerintah dalam
menyelesaikan permasalahan SDM dan SDA masyarakat dieng. Kepedulian tersebut
dapat diwujudkan secara nyata melalui penyuluhan serta pelatihan dalam berbagai
bidang, khususnya bidang pertanian, ekonomi, lingkungan dan pendidikan. Selain itu
diperlukan juga pembangunan dengan model bottom – up, jadi apa yang paling
dibutuhkan masyarakat khususnya petani di kawasan Dieng harus dapat diakomodir
oleh pemerintah.

Dataran Tinggi Dieng adalah dataran dengan begitu banyak kekayaan sumber daya
alam dari sumber tambang hingga sumber energi alam. Panorama yang indah,
perbukitan dan persawahan menjadikan Dieng disebut “negri di atas awan”. Titipan
Tuhan tersebut akan mubadzir jika tidak kita manfaatkan secara merata, di sisi lain juga
akan menjadi bencana jika kita tidak menjaga dan melestarikannya. Semoga Dieng kita
tetap lestari dan asri, masyarakatnya senantiasa makmur dan sejahtera, sampai anak
cucu kita....
DAFTAR PUSTAKA

Damsar, 1997. Sosiologi Ekonomi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Nationalgeographic.co.id

Anda mungkin juga menyukai