Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan sangat penting untuk setiap orang karena pendidikan itu sendiri
menyangkut masa depan, serta merupakan upaya untuk mencerdaskan anak bangsa.
Pendidikan tidak hanya tanggung jawab seorang guru, pemerintah, masyarakat
maupun orang tua. Namun semua lapisan masyarakat Indonesia juga ikut bertanggung
jawab atas terwujudnya Pendidikan nasional. Yakni dengan menjalankan tugas sesuai
dengan kemampuan dan tanggung jawab yang merupakan upaya untuk terwujudnya
Pendidikan nasional yang bermutu tinggi dan berbudi pekerti luhur.
Sebab itulah untuk mewujudkannya ada beberapa kegiatan yang menunjang
pendidikan, salah satunya adalah karya wisata. Dengan karya wisata, siswa dapat
lebih berpengalaman dan lebih berpengetahuan.
Wonosobo terkenal dengan dataran tinggi Dieng, di sana banyak menyimpan
keindahan alam yang menjadi incaran para pelancong. Khususnya bagi yang suka
hiking. Wonosobo memiliki keindahan alam yang menakjubkan. Sebut saja destinasi
andalan Wonosobo, yakni dataran tinggi Dieng, yang membuat siapa saja akan betah
lama-lama di sana. Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif di kawasan Wonosobo.
Selain udara yang sejuk.  Selain mendapat julukan negeri di atas awan, wonosobo
juga terkenal sebagai kota penghasil kentang yang berkualitas. Banyak sekali
destinasi wisata wonosobo dan dieng yang wajib anda kunjungi seperti wisata alam,
wisata sejarah, wisata kuliner dan wisata budaya.

B. RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana keadaan dan kondisi tempat wisata yang terdapat di daerah
Wonosobo, Jawa Tengah?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Menambah wawasan berupa Ilmu Pengetahuan tentang Wisata Dieng
2. Mengenal lebih dekat lagi Budaya Daerah dan Bangsa Indonesia khususnya di
Dieng.
3. Memperluas pengetahuan penyusun dan pembaca tentang Wisata Dieng dan bisa
memberikan informasi yang detail tentang Wisata Dieng.

1
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Memberikan manfaat pengalaman dan pengetahuan menulis karya tulis.
2. Menambah wawasan yang luas dalam lingkungan pendidikan sehingga para siswa
termotivasi untuk berprestasi.
3. Siswa melakukan pembehanan diri melalui peningkatan kedisiplinan belajar
diberbagai suasana.
4. Dengan membuat penelitian ini kami dapat belajar dan mengetahui cara pembuatan
laporan yang baik dan benar.
5. Dapat mengetahui keadaan geografis maupun keadaan social di daerah Wonosobo,
Jawa Tengah

E. METODE
Metode yang kami gunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah :
1. Metode observasi, yaitu metode dengan melihat atau meneliti data secara
langsung.
2. Metode kepustakaan, yaitu metode dengan membaca buku atau artikel yang
berkaitan dengan Wisata Dieng.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Dataran Tinggi Dieng

Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa Kawi: “di” yang berarti “tempat”
atau “gunung” dan “Hyang” yang bermakna (Dewa). Dengan demikian, Dieng berarti daerah
pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam. Teori lain menyatakan, nama Dieng
berasal dari bahasa Sunda (“di hyang”) karena diperkirakan pada masa pra-Medang (sekitar
abad ke-7 Masehi) daerah itu berada dalam pengaruh politik Kerajaan Galuh.
Dieng adalah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten
Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung
Sindoro dan Gunung Sumbing. Dataran tinggi ini terbentuk akibat letusan gunung praw di
masa purba yang membentuk kaldera dan patahan.
Dieng adalah kawasan vulka nik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api
raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000 m di atas
permukaan laut. Suhu berkisar 15—20°C di siang hari dan 10°C di malam hari. Pada musim
kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0°C di pagi hari dan memunculkan
embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas (“embun racun”) karena
menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.
Secara administrasi, Dieng merupakan wilayah Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur,
Kabupaten Banjarnegara dan Dieng (“Dieng Wetan”), Kecamatan Kejajar, Kabupaten
Wonosobo. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah paling terpencil di Jawa Tengah.

Beberapa jenis obyek wisata yang terdapat di Dieng yaitu:

3
1. Sikunir

Sejarah bukit sikunir dieng pertama kali digunakan untuk tempat melihat munculnya
matahari terbit atau sunrise ketika ada kunjungan wisatawan asing (Inggris) pada tahun 80-an
, dimana Bukit Sikunir masih dalam keadaan yang tertutup oleh semak belukar dan banyak
ditumbuhi pohon sembung (cikal bakal nama desa tertinggi di kawasan Dieng).

Nama sikunir diambil dari nama kunyit (Jawa) karena memiliki warna kekuning-
kuningan sehingga spontanitas penduduk lokal menyebut bukit tersebut dengan nama Bukit
Sikunir. Karena ketika sinar matahari menyinari area perbukitan tersebut memang tampak
berwarna kekuning-kuningan seperti kunyit.

Berpuluh-puluh tahun lamanya Bukit Sikunir Dieng hanya dikunjungi oleh wisatawan
asing saja, baru setelah beberapa tahun terakhir ini Bukit Sikunir menjadi salah satu objek
wisata alam yang diburu wisatawan ketika datang ke dataran tinggi Dieng.

Di tahun 2009 Bukit Sikunir mulai dikenal wisatawan lokal walaupun masih jarang
yang mengetahui peta dan jalur menuju bukit tertinggi tersebut itu. Seiring dengan
perkembangan teknologi seperti internet masuk desa  menjadi satu media yang sangat
mendukung kegiatan promosi tentang objek wisata alam di dataran tinggi Dieng.

4
2. Candi Arjuna

Candi Arjuna merupakan salah satu candi yang terletak di dataran tinggi dieng,
perbatasan antara Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Candi Arjuna sendiri merupakan
salah satu candi peninggalan agama Hindu yang beraliran Syiwa.

Candi Arjuna diyakini didirikan sekitar Abad ke-7 Masehi hingga abad ke-9 Masehi.
Dimana pembangunan candi Arjuna dilaksanakan pada pemerintahan dinasti Sanjaya dari
kerajaan Mataram Kuno, atau bahkan dari kerajaan Kalingga. Dan juga, Candi Arjuna
diperkirakan sebagai candi tertua di Jawa. Hal ini ditunjukkan dengan penemuan salah satu
prasati di sekitar Candi Arjuna. Dimana dalam prasasti tersebut tertulis tahun 731 Caka atau
sekitar tahun 808 Masehi dengan menggunakan aksara Jawa Kuno. Prasasti ini sekarang di
simpan di Jakarta, yaitu di Galeri Museum Nasional Jakarta. Candi Arjuna berada di paling
ujung dari kompleks candi Arjuna, tepatnya di sebelah utara dan di depanya terdapat Candi
Semar yang diperkirakan sebagai candi pelengkap atau candi perwara dari Candi Arjuna.

Hingga saat ini Candi Arjuna juga masih digunakan sebagai tempat peribadatan bagi
masyarakat Dieng. Bahkan di kompleks candi dieng juga diadakan upacara potong rambut
anak-anak gimbal yang dipercaya sebagai anak-anak spesial di dataran tinggi Dieng. Dimana
ruwatan dari upacara ini berada di depan candi Arjuna. Candi dieng juga masuk ke dalam
kelompok Candi Arjuna, dimana terdapat candi – candi lain selain Candi Arjuna, seperti
Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Sembrada, dan Candi Puntadewa. Kelompok candi
Arjuna merupakan kelompok candi yang memiliki bentuk paling utuh jika dibandingkan
dengan kelompok candi lain di kompleks Candi di Dieng.

Tidak banyak relief yang ditemukan di kompleks candi ini.Hanya ada relief yang
menggambarkan ketiga Dewa Trimurti yaitu Siwa, Wisnu dan Brahma, yang semakin
memperkuat bukti bahwa candi ini adalah candi Hindu.

5
3. Si Kidang

Kawah Sikidang ialah kawah paling populer di Dataran Tinggi Dieng yang masuk di
wilayah Banjarnegara Jawa Tengah. Nama Sikidang di ambil dari kata “KIDANG” yang
dalam bahasa Indonesia berarti Kijang. Kawah ini terkenal karena lubang keluarnya gas
selalu berpindah-pindah di dalam suatu kawasan luas. Dari karakter inilah namanya berasal
karena penduduk setempat melihatnya berpindah-pindah seperti kijang (kidang dalam bahasa
Jawa).

Kawah sikidang merupakan kawah vulkanik dengan lubang kepundan yang dapat di
saksikan dari bibir kawah,uap air dan lava berwarna kelabu selalu muncul dan
bergolak.kawah sikidang terjadi karena letusan dahsyat yang terjadi pada kawah sinila tahun
1979 dan menelan korban hingga 149 orang meninggal akibat menghirup gas beracun.

4. Dieng Plateau Theater


6
Dieng Pleteau Theater merupakan salahsatu bioskop yang ada di dieng. Di tempat
itulah kita dapat melihat sejarah-sejarah atau kejadian yang berkaitan dengan Dieng mulai
dari sejarah, kondisi geografis, budaya, serta hal-hal lain. Di harap kan dapat
mengembangkan pariwisata yang ada di jawa tengah. DPT juga menjadi sarana pengenalan
wisata dan di lengkapi dengan seperangkat peralatan audio visual (film) dan tempat duduk
dengan kapasitas seratus buah kursi.

Tempat ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 April 2006,
ini memberikan pengetahuan mengenai Dataran Tinggi Dieng.

Dengan membayar tiket sebesar Rp4.000, setiap pengunjung akan dibawa masuk ke
dalam sebuah ruang yang mampu menampung sekitar 100 orang.

Selama 23 menit durasi film, pengunjung akan dikenalkan pada Dataran Tinggi Dieng
dan masyarakat yang bermukim di kawasan ini. Sehingga, ketika akan berkeliling menikmati
pesona alam Dataran Tinggi Dieng serta mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di
kawasan ini, pengunjung sudah memiliki bekal pengetahuan. Pengalaman berkunjung yang
dilakukan pun akan menjadi lebih berkesan.

Sayangnya, Dieng Plateau Theater terletak agak jauh dan tersembunyi. Datang dari
arah Wonosobo, pengunjung akan lebih dulu melewati beberapa objek wisata, seperti
Kompleks Candi Arjuna, Telaga Pengilon, dan Telaga Warna sebelum akhirnya tiba di
tempat ini.

Dieng Plateau Theater beroperasi dari jam 07.00 WIB hingga sekitar jam 18.00 WIB.
Jika ingin datang ke tempat ini lebih pagi atau sore, pengunjung dapat membuat janji dengan
penjaga yang bertugas.

5. Telaga Warna

7
Telaga Warna Dieng adalah salah satu objek wisata yang berada di kawasan Dataran
Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Telaga ini merupakan salah satu
destinasi wisata andalan Kabupaten Wonosobo. Nama Telaga Warna sendiri diberikan karena
keunikan fenomena alam yang terjadi di tempat ini, yaitu warna air dari telaga tersebut yang
sering berubah-ubah. Terkadang telaga ini berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni
seperti pelangi. Fenomena ini terjadi karena air telaga mengandung sulfur yang cukup tinggi,
sehingga saat sinar Matahari mengenainya, maka warna air telaga tampak berwarna warni.

Telaga Warna berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut, dan dikelilingi
oleh bukit-bukit tinggi yang menambah pesona keindahan alam sekitar telaga warna.
Keindahan telaga warna akan lebih terasa jika pengunjung naik ke salah satu bukit yang
mengelilingi telaga ini. Waktu yang paling tepat untuk mengunjungi telaga warna adalah saat
pagi atau siang hari, karena pada sore hari, kabut tebal akan menutupi daerah sekitar telaga
warna, sehingga pengunjung tidak dapat menikmati keindahan alamnya.

Harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan bersih membuat suasana Telaga
Warna Dieng begitu memikat. Para wisatawan juga akan merasakan suasana  yang hening
disempurnakan oleh kabut putih dan pepohonan yang rindang.

Di sekitar Telaga Warna Dieng tedapat beberapa gua yang juga patut untuk
dikunjungi, seperti Gua Semar Pertapaan Mandalasari Begawan Sampurna Jati . Di depan gua
ini terdapat arca wanita dengan membawa kendi. Gua ini juga memiliki kolam kecil yang
airnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat kulit jadi lebih
cantik. Ada juga Gua Sumur Eyang Kumalasari, dan Gua Jaran Resi Kendaliseto.Selain itu,
ada pula Batu Tulis Eyang Purbo Waseso. Gua-gua di sekitar telaga warna ini sering
dijadikan sebagai tempat meditasi.

8
Keberadaan Telaga Warna Dieng juga sangat berguna bagi masyarakat sekitar.
Mereka menggunakan air dari telaga warna sebagai sumber irigasi untuk mengairi tanaman
kentang yang menjadi komoditas utama di kawasan ini.

Akses menuju ke telaga warna dapat ditempuh dari pusat Kota Wonosobo dengan


menggunakan kendaraan umum dari Terminal Kota Wonosobo, dengan menempuh jarak
sekitar 30 kilometer, atau selama 45 menit sampai 1 jam. Tetapi jika ingin menggunakan
kendaraan pribadi, pastikan kendaraan dalam keadaan baik. Hal ini disebabkan oleh medan
jalan yang dilewati cukup berliku dan menanjak. Selain itu, di kanan dan kiri jalan berbatasan
langsung dengan jurang yang cukup dalam.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Karya tulis ini juga dapat disimpulkan bahwa sebenarnya di Jawa Tengah
memiliki banyak kekayaan alam dan tempat-tempat bersejarah, dan Jawa Tengah juga
memiliki daya tarik wisata yang sangat kuat. Berbagai kekayaan alam seperti tanah
yang subur dan hasil tanam yang bagus, menjadikan Wonosobo menjadi salah satu
tempat pariwisata yang banyak di kunjungi oleh para wisatawan dalam
negeri(domestic) maupun luar negeri (mancanegara).

B. SARAN
a) Sebaiknya dalam melayani pengunjung, para pegawai memberikan pelayanan yang
ramah dan sopan.
b) Disediakan buku-buku panduan tentang objek wisata agar pengunjung semakin
paham tentang objek wisata yang dikunjungi.
c) Pemerintah mampu meningkatkan fasilitas yang disediakan disetiap tempat obyek
wisata agar pengunjung merasa nyaman.
d) Disetiap jalan untuk menuju ke objek wisata di pasang rambu-rambu jarak dan rambu-
rambu nama tempat yang akan dikunjungi agar para wisatawan tidak kebingungan
mencari objek wisata yang lainya.
e) Diperlukanya transportasi umum untuk bisa menjangkau satu objek ke objek lainya
f) Kurangnya pemandu wisata yang ada di Dataran Tinggi Dieng

10
DAFTAR PUSTAKA

https://pesona.travel/destinasi/954/wonosobo-wisata-dataran-tinggi-bikin-ogah-pulang

11

Anda mungkin juga menyukai