Anda di halaman 1dari 15

INTEGRASI

STRUKTUR/KULTU
R-AGENSI
FONDASI BERFIKIR SOSIOLOGI KLASIK

Ind Ind
Masyarakat i i

Norma Nilai

Manusia
Ind Ind
i i
TEORI STRUKTURASI
ANTHONY GIDDENS:

 Wilayah studi ilmu-ilmu sosial bukanlah tindakan


individual manusia dan realitas sosial yang
membentuk perilakunya
 Wilayah studi ilmu-ilmu sosial adalah:
 praktek sosial yang ditata sepanjang waktu
dan ruang
PRAKTEK SOSIAL
 Hubungan antara struktur dengan agensi
 Memiliki karakter Dualitas:
 Seluruh tindakan sosial melibatkan struktur dan seluruh

struktur meliputi tindakan-tindakan sosial


 Agensi dan struktur berkait satu dengan yang lain tak

terpisahkan dalam setiap aktivitas manusia


 Aktivitas manusia tidak dibentuk dari kesadaran
(Weber/Mead) dan atau realitas sosial (Durkheim/Schutz)
 Dalam mengekspresikan dirinya sebagai aktor, manusia
bersentuhan (engage) dengan praktek
 Melalui praktek inilah kesadaran dan struktur dihasilkan.
MARGARET ARCHER (lahir 20 Januari 1943)
KULTUR DAN AGENSI
 Dalam analisis struktur-agensi, hubungan kultur dengan
agensi “tenggelam”
 Struktur adalah fenomena material dan kepentingan
 Kultur adalah fenomena non-material dan ide
 Struktur dan kultur meski berkaitan satu dengan yang
lain dalam kehidupan sosial, keduanya terpisah secara
analitis (analytically distinct)
 Hubungan antara struktur dan kultur dengan agensi
bukan dualitas melainkan dualisme analitis (analytic
dualisms)
 MORPHOGENESIS: perhatian Archer pada konsekuensi
perubahan yang karakternya terpisah dari tindakan dan
interaksi yang menghasilkannya
ANALISIS MORFOGENETIK

 ELABORASI STRUKTURAL: bagaimana pengkondisian


struktural (strukturasi) berpengaruh terhadap interaksi
dan bagaimana interaksi mengubah struktur yang ada
dan hasil akhirnya
 ELABORASI KULTURAL: bagaimana pengkondisian
kultural berpengaruh terhadap interaksi dan
bagaimana interaksi mengubah kultur sistem yang ada
dan hasil akhirnya
POSISI MANUSIA (AGEN)

 EFEK SISTEM KULTURAL PADA AGEN DAN EFEK AGEN


TERHADAPNYA
 AGEN MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MEMPERKUAT
SEKALIGUS MENOLAK PENGARUH SISTEM KULTURAL
Beberapa Asumsi Teoritik Archer

 Kultur adalah fenomena makro yang menggerakkan


manusia dari balik layar
 Satu kelompok agen memaksakan pandangannya
(world view) pada yang lain
 Kultur adalah produk agensi namun pada saat yang
sama segala bentuk interaksi melekat (embeded) di
dalam kultur
Lanjutan beberapa…..
 Sistem kultural dibangun dari komponen-komponen
yang saling berhubungan secara logis satu dengan
yang lain
 Sistem kultural berpengaruh secara kausal terhadap
sistem sosiokultural
 Terdapat hubungan kausal antara individu dan
kelompok pada tataran sosiokultural
 Perubahan pada tingkat sosiokultural menimbulkan
elaborasi sistem kultural
JURGEN HABERMAS
Lahir 18 Juni 1929
Kehidupan, Sistem, Kolonisasi

 Proyek politis Habermas adalah masyarakat


komunikatif:
 masyarakat komunal yang memiliki kerjasama

komprehensif dan memfasilitasi manusia dalam


berbagi tindakan dengan manusia lain.
 Inilah yang dimaksud Habermas sebagai dunia
sosial yang hidup dan dihidupi oleh manusia (life-
world)
 Struktur merupakan sistem sosial yang menjajah
(colonizing) masyarakat semacam itu (life-world)
THE LIFE-WORLD
 Wilayah dimana pembicara dan pendengar bertemu
 Secara resiprokal mereka menyatakan kesesuaian
ucapannya dengan kehidupan
 Mereka saling mengkritisi dan memvalidasi pernyataan
tersebut
 Mereka mampu menyelesaikan perbedaan yang ada dan
mengakhirinya dengan kesepakatan
 The Life-World:
 latar yang menyediakan tempat bagi terjadinya saling

pengertian dan proses tersebut di atas melalui


tindakan komunikatif
SISTEM
 Berakar dari the life-world namun berkembang dalam
karakter strukturalnya sendiri:
 keluarga, peradilan, negara, ekonomi

 Pertumbuhannya:
 menciptakan jarak dengan the life-world

 mampu mencukupi diri (self-sufficient)

 memiliki kendali terhadap the life-world

 membatasi proses konsensus di dalam the life-

world
KOLONISASI

 Wilayah dimana sistem dunia modern


mengontrol the life-world
 Kehidupan yang ditujukan untuk
memperoleh saling pengertian yang terbebas
dari hambatan normatif , diganti dengan
“media delinguistik” dalam proses
pencapaian konsensusnya
 Media delinguistik (uang dan kekuasaan)
mengisi ruang kosong dan mengganti bahasa
 Bukan bahasa yang mengatur tindakan
melainkan uang dan kekuasaan
 Life becomes monetarized and bureaucratized!

Anda mungkin juga menyukai