Anda di halaman 1dari 20

NAMA ANGGOTA KELOMPOK

PENGANTAR SOSIOLOGI
1. ANNIDA SALSABILA
2. BAGAS ARIFA ZAHRAN
3. HASLAN OKTA SANJAYA
PENGANTAR
 Sejak kelahirannya, ilmu ilmu sosial tidak memiliki batasan
atau definisi pokok bahasan yang bersifat eksak. Namun, yang
dapat kita ketahui bahwa sosiologi merupakan salah satu cabang
dari ilmu sosial yang memiliki objek kajian manusia yang hidup
dalam suatu kelompok yang disebut dengan masyarakat, yang
didalamnya terdapat pola pola hubungan antarmanusia yang
dapat menimbulkan berupa nilai dan norma sosial yang dianut
oleh anggota masyarakat tersebut.
RUANG LINGKUP SOSIOLOGI

Sosiologi yang mempelajari tentang pola pola hubungan antara


manusia satu dengan manusia lainnya baik secara individu
maupun secara berkelompok yang dapat membentuk sebuah
pola pola sosial yaitu ; nilai-nilai, norma-norma, dan kebiasaan
yang dianut oleh manusia di dalam kelompok tersebut. Namun
sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat, sosiologi baru
lahir kemudian di Eropa pada awal abad ke-19 yang dapat
dikatakan sebagai pusat tumbuhnya peradaban dunia.
PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
Perkembangan Sosiologi
Sosiologi Klasik
Pertama kali sosiologi dikembangkan di Benua Eropa sebagai akibat adanya revolusi Perancis
dan revolusi industry di Inggris dan berharap akan mengubah pola kehidupan tradisional ke pola
modern, dari system pemerintahan yang sewenang-wenang menjadi pemerintahan yang adil
dengan indicator adanya pengakuan atas persamaan hak-hak dan kewajiban sebagai warga negara
yang setara.
Namun, Revolusi justru mengundang kekhawatiran dalam terjerumusnya kehidupan pola-pola
masyarakat yang lebih buruk, yaitu anarkis. Dan revolusi telah gagal dalam mengubah kelas
sosial yang membandingkan masyarakat. Beberapa pemikir yang berusaha mencari jalan keluar
pada konflik yang terjadi secara ilmiah adalah August Comtee yang pertama kali memberikan
nama bagi ilmu yang mengkaji hubungan sosial kemasyarakatan tersebut dengan istilah
sosiologi.
Sosiologi Modern
Di Dalam sejarah perkembangan masyarakat, abad ke-20 adalah abad gelombang besar imigrasi
ke Amerika Utara yang berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk dan munculnya kota-kota
industry baru yang membawa gejolak kehidupan sosial perkotaan seperti kriminalitas dan
kerusuhan di berbagai perkotaan. Perubahan inilah yang mendorong para sosiolog untuk
memikirkan gejala sosial yang terjadi, yang analisis ilmiahnya sudah tidak lagi relevan
pendekatannya sosiologi yang banyak digunakan di Eropa pada masa sebelumnya.
 Dalam pendekatan modern, perubahan masyarakat dapat dipelajari
mulai dari fakta sosial yang muncul. Lalu hasil identifikasi fakta
sosial tersebut dapat digunakan untuk menarik suatu kesimpulan
terhadap masalah yang ada.
 Perkembangan Sosiologi di Indonesia
 Konsep sosiologi di Indonesia secara tidak langsung sudah tertuang
dalam berbagai ajarab dan karya pujangga Nusantara seperti
contohnya ajaran “Wulang Reh” yang ditulis oleh Sri Paduka
Mangkunegoro IV dari Keraton Surakarta tentang pola pola
hubungan antara anggota anggota masyarakat Jawa dari kalangan
atau kelas yang berbeda.
 Dapat dikatakan bahwa deskripsi tentang keadaan sosiokultural
masyarakat Indonesia sudah dapat di pertanggungjawabkan secara
ilmiah, tetapi konsep penelaahan ilmiah tersebut tidak belum
menjadi ilmu yang berdiri sendiri, melainkan sebagai pembantu
terhadap ilmu-ilmu lainnya. Dengan demikian hanya bersifat
komplementer.
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa latin sanskerta


yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggriss,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan
PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.

Cultural determinism yaitu :


Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri (Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski )
MENURUT PARA AHLI
 Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain
yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

 Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi


budayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
UNSUR KEBUDAYAAN
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
3. Sistem kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem Pengetahuan
7. Religi (sistemkepercayaan)
PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang saling berinteraksi dan berhubungan serta
memiliki nilai-nilai dan kepercayaan yang kuat untuk mencapai tujuan dalam hidupnya.
 FUNGSI KEBUDAYAAN BAGI MASYARAKAT

ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.


 wujud kebudayaan:

1. gagasan
2. aktivitas
3. artefak
BAHASA

 Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling
berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa
isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan
bicaranya atau orang lain.
 Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi ,
dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.

 Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam
pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno,
dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi
INTERAKSI SOSIAL
Interaksi social merupakan kunci dari semua kehidupan social
karena tanpa interaksi social, tidak akan mungkin ada kehidupan
bersama (Kimball dan Raymond, 1959).

Menurut para ahli Gillin dan Gillin, interaksi social merupakan


hubungan social yang dinamis menyangkut hubungan antar-
kelompok, maupun antar-individu dengan kelompok manusia.
Interaksi social dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa suatu interaksi
melalui proses social didalamnya.
BENTUK-BENTUK INTERAKSI
SOSIAL
1. INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF
a. Kerjasama: usaha Bersama antara perorangan atau kelompok dalam mencapai
tujuan Bersama.
b. Asimilasi: proses social yang ditandai usaha-usaha mengurangi perbedaan-
perbedaan orang-perorangan atau kelompok manusia.
2. INTERAKSI SOSIAL DISOSIATIF
c. Persaingan: proses social ketika ada dua pihak atau lebih yang saling berlomba dan
berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.
d. Kontraversi: proses social yang ditandai ketidakpastian keraguan, penolakan, dan
penyangkalan, yang tidak diungkapkan secara terbuka.
e. Pertikaian: bentuk lanjut kontravensi. Dalam pertikaian, perselisihan sudah sifat
terbuka.
STRATIFIKASI SOSIAL
Menurut Sorokin (1959) memberikan batasan social stratification sebagai
suatu pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat (hierarkis).

Stratifikasi social adalah pengelompokan orang ke dalam tingkatan atau


strata dalam hierarki secara vertical, mengkaji posisi atau kedudukan antara
orang-orang atau kelompok orang dalam keadaan yang tidak sederajat.
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK
STRATIFIKASI SOSIAL
1. Uang.
2. Kehormatan.
3. Pengetahuan.
4. Kekuasaan.
5. Keturunan.
6. Barang yang bernilai ekonomis.
BENTUK STRATIFIKASI SOSIAL
 Stratifikasi social terbuka.
 Stratifikasi social tertutup.
 Stratifikasi social campuran.
 Stratifikasi ekonomi.
 Stratifikasi berdasarkan kriteria social.
 Stratifikasi social politik.
 Startifikasi social berdasarkan tingkat pengetahuan.
 Stratifikasi social tradisional.
 Stratifikasi berdasarkan umur.
 Stratifikasi sosial berdasarkan spesialisasi pekerjaan.
 Stratifikasi sosial berdasarkan kepemilikan harta.
 Stratifikasi sosial berdasarkan kualitas.
 Stratifikasi sosial berdasarkan pada Pendidikan.
 Stratifikasi berdasarkan Kesehatan.
 Stratifikasi sosial keluarga.
PERBEDAAN DALAM
KESANGGUPAN
 Perlengkapan rumah tangga serta barang yang dikonsumsi sehari-hari.
 Perbedaan dalam berbusana.
 Tipe tempat tinggal dan lokasinya.
PERBEDAAN GAYA HIDUP
 Perbedaan seragam yang dikenakan.
 Gaya berbicara.
 Sebutan gelar, baik gelar kebangsawanan maupun akademis.
 Jenis kegiatan dan kegemarannya.
PERBEDAAN DALAM HAL HAK
DAN AKSES MEMANFAATKAN
SUMBER DAYA
 Biasanya dalam jabatan tinggi dapat mengakses fitur yang lebih canggih
atau kelayakan misalnya dalam suatu perusahaan seorang kepala bgaian
sedang sakit dan harus di opname maka akan mendapat perawatan di
kamar yang baik (katakanlah kelas satu) sedangkan staf mungkin
perusahaan akan mau mengganti maksimal bisa menginap di kamar
kelas 3 atau sekurang-kurangnya tidak mungkin sama dengan menjadi
hak kepala bagian.

Anda mungkin juga menyukai