Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
FUNNY HAND PUPPET STORY TELLING
METODE PENGENALAN BENCANA LONGSOR
UNTUK ANAK-ANAK DUKUH DELIKSARI, GUNUNGPATI SEMARANG

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN MASYARAKAT (PKM-M)
Diusulkan Oleh:
Kurnia Dwi Anggraini
Muhammad HamzahFansuri
Tigo Mindiastiwi
Kiftiyah Riris Novita
Aprilia Myda Hapsari

5113412011
5113412002
5113412012
1301413122
1301413130

2012
2012
2012
2013
2013

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2014

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................


HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................
RINGKASAN ..................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN ..............................................................
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ......
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .............................................
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...............................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................

Halaman
i
ii
iii
iv
1
3
4
5
6
7

iii

RINGKASAN

Setiap musim penghujan, warga RW VI Dukuh Deliksari, Kelurahan


Sukorejo, Kecamatan Gunungpati Semarang selalu khawatir akan kondisi rumah
dan jalan kampung mereka yang selalu bergeser akibat gerakan massa tanah pada
lereng. Gerakan massa tanah ini terjadi secara perlahan sehingga tidak sampai
merobohkan rumah dalam seketika. Berbagai upaya telah dilakukan dalam
pencegahan bencana tersebut, misalnya sosialisasi pencegahan bencana longsor
yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, perguruan tinggi, dan LSM. Kebanyakan
upaya tersebut hanya melibatkan orang dewasa, sehingga anak-anak belum
memiliki pemahaman sejak dini mengenai lingkungan tempat tinggal mereka yang
rawan longsor.
Salah satu metode yang dapat digunakan adalah FHP (Funny Hand Puppet)
Story Telling. FHP (Funny Hand Puppet) Story Telling merupakan metode
bercerita dengan menggunakan boneka tangan yang ditujukan kepada anak-anak.
Seorang anak akan mulai mengekspresikan emosinya pada saat mendengarkan
cerita baik senang ataupun sedih dan dapat merangsang untuk meningkatkan sikap
aktif, serta memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak dengan
lingkungan dan kenyataan. Melalui metode ini, sesungguhnya anak-anak tidak
hanya memperoleh kesenangan atau hiburan saja, tetapi mendapatkan pendidikan
yang jauh lebih luas tentang bencana longsor yang benar-benar terjadi di tempat
mereka tinggal.

iv

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap musim penghujan, warga RW VI Dukuh Deliksari, Kelurahan
Sukorejo, Kecamatan Gunungpati Semarang selalu khawatir akan kondisi
rumah dan jalan kampung mereka yang selalu bergeser akibat gerakan massa
tanah pada lereng. Gerakan massa tanah ini terjadi secara perlahan sehingga
tidak sampai merobohkan rumah dalam seketika. Berbagai upaya telah
dilakukan dalam pencegahan bencana tersebut, misalnya sosialisasi
pencegahan bencana longsor yang dilakukan oleh pemerintah, swasta,
perguruan tinggi, dan LSM. Kebanyakan upaya tersebut hanya melibatkan
orang dewasa, sehingga anak-anak belum memiliki pemahaman sejak dini
mengenai lingkungan tempat tinggal mereka yang rawan longsor.
Anak-anak perlu memiliki pemahaman mengenai bencana longsor untuk
mengetahui upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah
terjadinya bencana tersebut. Selain itu, mereka juga perlu mengerti apa yang
perlu dilakukan ketika bencana longsor terjadi. Tidak mudah memberikan
pemahaman kepada anak-anak mengenai bencana longsor dengan metode
sosialisasi seperti yang dilakukan pada orang dewasa. Mereka lebih tertarik
dengan hal-hal yang yang menyenangkan dan baru. Oleh karena itu, diperlukan
suatu metode yang inovatif dan kreatif untuk meningkatkan pemahaman dan
kepedulian mereka terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Salah satu metode
yang dapat digunakan adalah FHP (Funny Hand Puppet) Story Telling.
FHP (Funny Hand Puppet)Story Telling merupakan metode bercerita
dengan menggunakan boneka tangan yang ditujukan kepada anak-anak.
Seorang anak akan mulai mengekspresikan emosinya pada saat mendengarkan
cerita baik senang ataupun sedih dan dapat merangsang untuk meningkatkan
sikap aktif, serta memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak
dengan lingkungan dan kenyataan. Melalui metode ini, sesungguhnya anakanak tidak hanya memperoleh kesenangan atau hiburan saja, tetapi
mendapatkan pendidikan yang jauh lebih luas tentang bencana longsor yang
benar-benar terjadi di tempat mereka tinggal.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah penting berikut
ini:
1. Setiap musim penghujan, warga RW VI Dukuh Deliksari, Kelurahan
Sukorejo, Kecamatan Gunungpati Semarang selalu khawatir akan kondisi
rumah dan jalan kampung mereka yang selalu bergeser akibat gerakan
massa tanah pada lereng. Gerakan massa tanah ini terjadi secara perlahan
sehingga tidak sampai merobohkan rumah dalam seketika.
2. Anak-anak RW VI Dukuh Deliksari, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan
Gunungpati Semarang belum tersentuh oleh berbagai pelatihan dan
sosialisasi tentang mitigasi bencana longsor. Hal ini disebabkan pelatihan
dan sosialisasi hanya diperuntukan untuk orang dewasa.
C. Tujuan
Tujuan dari metode FHP (Funny Hand Puppet) Story Telling ini adalah:
1. Memberikan pemahaman mengenai bencana longsor kepada anak-anak di
RW VI Dukuh Deliksari, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati
Semarang.
2. Mengajak anak-anak lebih peduli terhadap ligkungan tempat tinggal mereka
dan melatih kreatifitas dalam belajar.
3. Membentuk kepribadian dan menumbuhkan jiwa sosial anak-anak.
D. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan adalah:
Dengan metode FHP (Funny Hand Puppet) Story Telling, anak-anak RW VI
Dukuh Deliksari, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati Semarang
diharapkan mampu memahami mengenai bencana longsor yang terjadi di
lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu mereka juga bisa menikmati
pembelajaran yang menyenagkan.
E. Manfaat
Manfaat dari metode FHP (Funny Hand Puppet) Story Telling ini adalah:
1. Sebagai media penyampai pesan atau nilai moral dan agama yang efektif.
2. Sebagai pendidikan imaginasi atau fantasi.
3. Pembantu proses peniruan perbuatan baik tokoh yang ada dalam cerita.
4. Sebagai sarana hiburan dan penarik perhatian.

BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
1. RW VI Dukuh Deliksari Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati
merupakan salah satu daerah rawan longsor di KotaSemarang. Dari hasil
penerapan CBDP (Windraswara dan Widowati, 2010), didapatkan kesimpulan
kerawanan masyarakat yang utama meliputi kondisi lingkungan yang rawan
longsor, fasilitas air bersih dan saluran pembuangan yang kurang, dan tingkat
pendidikan yang rendah. Kapasitas masyarakat yang utama antara lain adalah
prosentase masyarakat dengan kelompok usia produktif yang tinggi 64,8%,
motivasi masyarakat untuk bergotong-royong yang tinggi dan adanya
kelompok-kelompok seperti arisan dan pengajian yang dapat digerakkan untuk
dapat mendukung mitigasi bencana.
2. Tingkat pendidikan di Deliksari dapatdikatakan rendah karena sebagian besar
masyarakat berpendidikan di bawah SMA dengan prosentasepaling banyak
hanya lulusan SD yaitu sebesar 32%.Hal ini menyebabkan tingkat
kesejahteraan yang kurang baik karena sebagian besar bekerja di sektor
informal dengan pendapatan yang tidak menentu, seperti pemulung, tukang
kayu, penjaga rumah, tukang ojek dan sejenisnya.
3. Jumlah warga di Dukuh Deliksari terdiri dari 60 Kepala Keluarga (KK),
dengan jumlah anak-anak berumur 5-10 tahun yang menjadi sasaran kegiatan
sebanyak 45 anak.

BAB III
Metode Pelaksanaan
Kegiatan pemberian pengetahuan bencana longsor kepada anak-anak
dengan metode Funny Hand Pupett Story Telling ini dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut:
1. Pendekatan kepada tokoh masyarakat RW VI Dukuh Deliksari, Gunungpati
Semarang
Pendekatan kepada salah satu tokoh masyarakat di Dukuh Deliksari
dimaksudkan untuk mengetahui kondisi lingkungan Deliksari serta
pemahaman anak-anak mengenai bencana longsor yang kerap terjadi di
lingkungan mereka.
2. Penjelasan Tentang Bencana Longsor dengan Funny Hand Pupett Story Telling
Sebuah panggung mini didirikan di balai pertemuan Dukuh Deliksari
untuk pembelajaran mengenai bencana longsor dengan Funny Hand Pupett
Story Telling. Panggung ini berfungsi sebagai tempat pertunjukan boneka
tangan. Cerita yang akan kami bawakan berjudul Jeritan Si Una.
Pembelajaran bencana longsor dengan Funny Hand Puppet Story
Telling dilakukan kepada anak-anak di Dukuh Delik Sari dapat digambarkan
sebagai berikut :
a) Masuk ke dalam balai pertemuan dan mengatur tempat.
b) Mempersilahkan anak-anak untuk duduk teratur dan tenang.
c) Pembukaan.
d) Pegenalan tokoh-tokoh boneka tangan yang akan ditampilkan.
e) Menyampaikan cerita menggunakan boneka tangan.
f) Menyampaikan tujuan dan hikmah dari cerita yang disampaikan.
g) Penyajian makanan kepada anak-anak.
h) Pemberian souvenir berupa boneka tangan kepada anak-anak.
3. Evaluasi
Pada tahap ini, seluruh tahapan kegiatan dievaluasi keberhasilannya,
sejauh mana keberhasilan itu dicapai, dan diadakan perbaikan-perbaikan
pada proses yang dirasa belum optimal.
4. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan
dilaksanakan.

dilakukan setelah seluruh program

selesai

BAB IV
LAPORAN KEMAJUAN
4.1

4.2

Jadwal Kegiatan
Tanggal Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan

: 3Mei 2015
: 08.00-12.00 WIB
: TK RW VI Dukuh Deliksari, Gunungpati,
: Semarang

Jadwal Kegiatan

BULAN KeNo. KETERANGAN


1
2
3
4
5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A. Persiapan
Survei lapangan ke
Desa Deliksari,
X
1.
Gunungpati
X
Semarang
Perizinan dan
pendataan umur
2
dan jumlah anakanak Deliksari
Pemesanan boneka
3.
tangan
Pelaksanaan
B.
Program
Penjelasan metode
pembelajaran
1.
kepada Ketua RW
VI Desa Deliksari
Pembelajaran
dengan metode
Funny Hand
2
Puppet Story
Telling kepada
anak-anak
Penyusunan
C.
Laporan
Pembuatan
1.
Draft Laporan

Penyusunan
Laporan Akhir
Pengiriman
3.
Laporan
2.

4.3

Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi Biaya


Adapun bentuk rincian biaya yang diperlukan selama proses
penelitian adalah sebagai berikut :

No
I
1
II

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

13

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

Tanggal

Uraian

Pemasukan
Dana tahap 1
Total penerimaan dari dikti
10-04-2015 2 Folio buku
13-04-2015 Album dan pen
14-04-2015 Boneka dan panggung
14-04-2015 Dp pohon
19-04-2015 Transport 1
19-04-2015 Konsumsi 1
19-04-2014 Konsumsi 2
28-04-2015 Transportasi 2
30-04-2015 3 pcs Kaos
01-05-2015 Ultra milk choco 24
01-05-2015 Ultra milk strawberry 24
01-05-2015 Aqua 600 ml. aqua
gelas/dus, bungkus
plastik
01-05-2015 8 oreo+keju, 6
nabati+momogi, 3 bengbeng,50 taro
01-05-2015 Macaroni, lapis legit
01-05-2015 3 plastik ultah
02-05-2015 Pelunasan pohon
03-05-2015 Biaya pengisi acara
03-05-2015 Biaya transport pengisi
acara
03-05-2015 Konsumsi 3
02-05-2015 Mio fullo, momogi
coklat, lain-lain
22-04-2015 Aqua gelas/dus
25-04-2015 Deka, dan lain-lain
02-05-2015 New vision, gery pasta,
ultra,lain-lain
05-05-2015 Transport 3
16-05-2015 Transport 4
03-05-2015 Data print
10-05-2015 Pen, bolpoint
16-05-2015 cemilan

Kode
nota

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Nilai
7.449.400
7.449.400
14.000
49.500
1.525.000
100.000
27.000
34.000
48.000
27.000
270.000
91.200
86.400
76.500

13
314.500
14
15
16
17
18

73.200
15.000
90.000
1.500.000

19
20

455.000

21
22
23

24.000
47.500

24
25
26
27
28

11.000
20.000
24.000
18.500
26.000

600.000

45.100

95.200

29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

02-05-2015
24-04-2015
05-05-2015
18-05-2015
05-05-2015
02-05-2015
18-05-2015
08-06-2015
25-04-2015
06-05-2015
06-06-2015
01-05-2015
07-06-2015
Total
Sisa

Print pre test


Transport 5
Print foto
Kenang-kenangan
Pohon
print
Tinta, kertas a4
Album,folio
Print panduan
Print foto
Boneka tangan
Plakat
Banner, brosur

29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

80.000
25.000
36.000
204.000
33.000
3000
52.000
37.500
19.890
16.500
522.000
200.000
171.600
7.108.090
341.310

4.4

Hasil dan Pembahasan


1. Anak anak RW VI Dukuh Deliksari mampu memahami mengenai
becana logsor.
Dengan metode FHP (Funny Hand Puppet) Story Telling, anakanak RW VI Dukuh Deliksari, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan
Gunungpati Semarang mampu memahami mengenai bencana
longsor yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini
dibuktikan berdasarkan hasil pre test dan post test yang menunjukkan
rata-rata nilai post test lebih tinggi dibandingkan dengan pre test.
Nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

No

Nama

Umur (Tahun)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Nabila Ayu Puspita


Dewi Yunita Rosanti
Putri Wulandari
Ismi Sepyana Saputri
Vaeea
Azzahra P.O
Nabila Wahyu Rahmadani
Rizky
Resty Vista
Muhammad Risna Sajaya
Amanda Marda Tilla
Tia Miranda
Fani Kinanti Wahyu A.
Nicky Vermas
M. Bintang S
Maulana Saputra
Alam
Putri Diah R
Agung
Fediy P Rosyid
Risky
Salwa
Hendrik
Davian
Jumlah nilai
Rata-rata Nilai

9
9
13
10
4
8
9
12
12
6
12
10
7
12
10
12
5
8
8
9
7
8
9
9

Nilai
Pre Test Post Test
40
60
80
100
100
100
80
100
80
100
100
100
80
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
40
100
100
100
100
100
100
100
80
80
40
40
80
80
80
100
100
100
40
100
100
100
40
100
1960
2260
81.667
94.167

Dalam pengambilan nilai pre test dan post test kami meggunakan
metode soal yang berupa gambar gambar mengenai becana longsor,
penyebab terjadinya becana logsor, tanda tanda, dan cara
penaggulangan ataupun mitigasi bencana tersebut yang kami

sosialisasikan menggunakan cerita dengan metode FHP, penjelasan


secara langsung maupun video yag ditampilkan.
2. Anak-anak mulai berinisiatif menjelaskan kembali mengenai mitigasi
bencana longsor
Anak anak sangat antusias dan berinisiatif menggunakan boneka
tangan yang sudah kami berikan dengan berlatih memakai dan bercerita
dengan teman teman denga menggunakan FHP.

3. Anak- anak mulai peduli terhadap lingkungan sekitar tempat tinggalnya


Anak anak diajak untuk peduli terhadap lingkungan sekitar tempat
tinggalnya degan aksi penanaman pohon bersama. Penaaman bibit
pohon trembesi ini dilakukan pada tiga titik pada tanah atau lereng yang
terjal yang dilakukan oleh anak anak TK Pelangi Nusantara yang
didampingi oleh kakak kakak dari Universitas Negeri Semarang beserta
pengajar. Aksi penaaman pohon tersebut dapat megajarkan kepada anak
anak tetang peduli terhadap lingkugan serta menggerakan jiwa sosial
yaitu kegotong royongan. Selain itu anak anak diajak untuk merawat
pohon yag sudah ditanam.
4. Guru Pengajar TK Deliksari menggunakan metode FHP (Funny Hand
Puppet) Story Telling sebagai media pembelajaran
Guru pengajar TK Pelangi Nusantara tertarik dan mau menggunakan
metode FHP sebagai media pembelajaran karena anak anak sangat
antusias dalam belajar dan menyenagkan.

4.5

Kesimpulan
1. Anak-anak berhasil memahami mengenai mitigasi becana longsor
2. Anak-anak mulai berinisiatif menjelaskan kembali mengenai
mitigasi bencana l
ongsor dengan metode FHP (Funny Hand
Puppet) Story Telling
3. Anak-anak mulai berusaha menjaga lingkungan tempat tinggalnya
dengan aksi penanaman pohon
4. Guru Pengajar TK Deliksari menggunakan metode FHP (Funny
Hand Puppet) Story Telling sebagai media pembelajaran

10

4.5

Dokumentasi

Penjelasan mitigasi bencana longsor

Dogeng bencana longsor oleh Pengisi acara (Kak Pujiman ahli ventriloquist)

11

Serangkaian acara Tanya jawab mengenai mitigasi bencana longsor

12

Foto bersama anak-anak Deliksari seusai kegiatan

Pemanfaatan metode FHP untuk pembelajaran di TK Pelangi Nusantara


Deliksari

13

Aksi penanaman pohon anak-anak desa Deliksari untuk menjaga


lingkungannya

Pre test dan post test


1. Gambar mana yang menunjukkan bencana longsor?
a.
b.

c.

2. Apa penyebab bencana longsor?


a.

c.

b.

3. Gambar mana yang menunjukkan tanda-tanda longsor?

a.

4. Bagaimana pencegahan longsor?


a.

b.

c.

b.

c.

5. Dimanakah daerah yang rawan longsor?


a.

Nama :
Umur :

b.

c.

Anda mungkin juga menyukai