Anda di halaman 1dari 95

EFEKTIVITAS INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI

AGROWISATA PANORAMA PABANGBON DI KECAMATAN


LEUWILIANG, KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

SHELLY OKTAVYANI
0441 14 370

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
JUNI 2021
EFEKTIVITAS INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI
AGROWISATA PANORAMA PABANGBON DI KECAMATAN
LEUWILIANG, KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Gelar


Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Pakuan Bogor

SHELLY OKTAVYANI
0441 14 370

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
JUNI 2021
PERNYATAAN MENGENAI HAK CIPTA DAN SUMBER INFORMASI
SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Instagram


Sebagai Media Promosi Agrowisata Panorama Pabangbon di Kecamatan
Leuwiliang, Kabupaten Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam daftar pustaka di akhir skripsi ini.
Dengan ini melimpahkan hak cipta karya tulis saya ini kepada Universitas
Pakuan Bogor.

Bogor, Juni 2021

Shelly Oktavyani
NPM 044114370

i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Shelly Oktavyani


NPM : 044114370
Tanda Tangan : ...............................

Tanggal : ...............................

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Shelly Oktavyani


NPM : 044114370
Judul Skripsi : Efektivitas Instagram Sebagai Media Promosi Agrowisata
Panorama Pabangbon di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten
Bogor.

Telah berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji dan diterima sebagai


bagian yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
Universitas Pakuan.

Dewan Penguji
Menyetujui,

Pembimbing I : Diana Amaliasari, M.Si.


NIP: 1.0113 001 606

Pembimbing II : Dr. David Rizar Nugroho, M.Si.


NIP: 1.0909 048 514

Pembaca : Prasetyo Adi Nugroho, M.I.Kom.


NIP: 1.0616 049 760

Ditetapkan di : Bogor
Tanggal :
Oleh :

Dekan Fakultas Ketua Program Studi


Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Ilmu Komunikasi

Dr. Henny Suharyati, M.Si. Dr. Dwi Rini S. Firdaus, M.Comn.


NIP/NIK: 19600671990092001 NIP/NIK: 1.0113 001 607

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Penelitian ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Pakuan
Bogor.
Adapun judul yang diambil oleh peneliti yaitu “Efektivitas Instagram
Sebagai Media Promosi Agrowisata Panorama Pabangbon di Kecamatan
Leuwiliang, Kabupaten Bogor”. Bab 1 pendahuluan berisi latar belakang
penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Bab 2 berisi tinjauan
pustaka yang relevan dengan penelitian khususnya teori tentang integrasi
informasi. Selanjutnya bab 3 yang berisi metode penelitian di mana tercantum,
dengan cara apa penelitian akan diperoleh hasil. Pada bab 4 yang merupakan
gambaran umum dan pembahasan di mana peneliti membahas dan menjabarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan, apakah terdapat pengaruh antara media
promosi dengan efektivitas instagram. Sementara untuk bab 5 berisi penutup yang
meliputi kesimpulan dan saran.

Bogor, Juni 2021

Peneliti

iv
UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan para pihak yang ikut memberi dukungan, semangat dan masukannya
kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Oleh karena itu, peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada :
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Henny Surhayati, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
2. Dr. Dwi Rini Sovia Firdaus, M.Comn, Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi
3. Diana Amaliasari, M.Si. Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan
waktu serta membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Dr. David Rizar Nugroho, M.Si. Pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu serta membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Dosen penguji yang memberikan masukan dan saran positif untuk penelitian
ini.
6. Kedua orang tua yang telah banyak mendoakan dalam setiap sujudnya agar
penulis selalu diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan
skripsi.
7. Keluarga dan teman-teman yang telah memberikan doa, dukungan dan
semangat baik secara moril maupun materil.
Akhir kata peneliti berharap Tuhan Yang Maha Esa yang akan membalas
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini juga dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

v
ABSTRAK

Shelly Oktavyani. 044114370. 2021. Efektivitas Instagram Sebagai Media


Promosi Agrowisata Panorama Pabangbon di Kecamatan Leuwiliang,
Kabupaten Bogor. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Program Studi Ilmu
Komunikasi, Universitas Pakuan Bogor. Di bawah bimbingan : Diana
Amaliasari dan David Rizar Nugroho.

Instagram merupakan salah satu media promosi yang digunakan oleh


pihak agrowisata Panorama Pabangbon dalam mempromosikan usaha wisatanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas instagram dalam
mempromosikan agrowisata Panorama Pabangbon yang berada di Kecamatan
Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas
(X) yaitu karakteristik pengunjung instagram, penggunaan media promosi dan
satu variabel terikat (Y) yaitu efektivitas instagram. Indikator yang digunakan
untuk variabel karakteristik yaitu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat
pekerjaan dan tingkat pendapatan. Indikator yang digunakan untuk variabel
penggunaan media promosi yaitu jenis media promosi dan frekuensi penyampaian
pesan melalui media promosi. Indikator yang digunakan untuk variabel efektivitas
instagram yaitu attention (perhatian), interest (ketertarikan), desire (minat) dan
action (tindakan). Penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling
melalui accidental sampling yaitu teknik dimana peneliti memilih sampel secara
spontanitas atau siapa saja yang dianggap dapat mewakili populasi berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu
cocok sebagai sumber data. Jumlah sampel 100 orang diambil dari jumlah
keseluruhan pengikut akun panorama pabangbon sebanyak kurang lebih 1.700
orang pengikut. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu deskriptif dan statistik nonparametrik. Hasil
penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
efektivitas instagram sebagai media promosi agrowisata panorama pabangbon

Kata Kunci : Media Promosi, Efektivitas Instagram

vi Fisib Unpak
ABSTRACT

Shelly Oktavyani. 044114370. 2021. The Effectiveness of Instagram as a


Promotion Media for Panorama Agrotourism in Pabangbon in Leuwiliang
District, Bogor Regency. Faculty of Social and Cultural Sciences,
Communication Studies Program, Pakuan University, Bogor. Under the
guidance of: Diana Amaliasari and David Rizar Nugroho.

Instagram is one of the promotional media used by Panorama Pabangbon agro-


tourism parties in promoting their tourism business. This study aims to determine
the effectiveness of Instagram in promoting Panorama Pabangbon agrotourism in
Leuwiliang District, Bogor Regency. This study uses two independent variables
(X), namely the characteristics of Instagram visitors, the use of promotional
media and one dependent variable (Y) namely the effectiveness of Instagram. The
indicators used for the characteristic variables are age, gender, education level,
employment level and income level. The indicators used for the variables of the
use of promotional media are the type of promotional media and the frequency of
message delivery through promotional media. The indicators used for the
Instagram effectiveness variable are attention, interest, desire and action. This
study uses a non-probability sampling technique through accidental sampling,
which is a technique where researchers choose samples spontaneously or anyone
who is considered to be able to represent the population based on predetermined
criteria, if it is seen that the person who happened to be met is suitable as a data
source. The number of samples of 100 people was taken from the total number of
followers of the Pabangbon panorama account of approximately 1,700 followers.
Data collection techniques using a questionnaire. Data analysis techniques used
are descriptive and nonparametric statistics. The results of the study show that
there is a significant influence on the effectiveness of Instagram as a promotional
medium for Pabangbon panoramic agrotourism

Keywords: Promotional Media, Instagram Effectiveness

vii Fisib Unpak


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA ................................ i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................ v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
ABSTRACK .................................................................................................. vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 10
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................ 10
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................. 11
1.4.1 Manfaat Teoritis ......................................................... 11
1.4.2 Manfaat Praktisi ......................................................... 11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi ......................................................................... 12
2.2 Komunikasi Massa .............................................................. 13
2.3 Jenis Media Massa .............................................................. 14
2.4 Marketing Public Relations ................................................ 15
2.5 Media Promosi .................................................................... 16
2.5.1 Media Penyiaran ..................................................... 17
2.5.2 Televisi .................................................................... 17
2.5.3 Media Cetak ............................................................ 18

viii Fisib Unpak


2.5.4 Majalah .................................................................... 18
2.5.5 Media Internet ......................................................... 18
2.5.6 Media Word of Mouth ............................................. 20
2.6 Perilaku Konsumen ............................................................. 20
2.7 Agrowisata .......................................................................... 22
2.8 Konten Instagram ................................................................ 23
2.9 Karakteristik Pengunjung Instagram .................................. 25
2.10 Efektivitas Instagram sebagai Media Promosi .................... 26
2.11 Teori Integrasi Informas ..................................................... 27
2.12 Penelitian Terdahulu ........................................................... 28
2.13 Kerangka Pemikiran .......................................................... 32
2.14 Hipotesis Penelitian ............................................................ 33
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ................................................................ 34
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 34
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................... 34
3.3.1 Populasi ................................................................... 34
3.3.2 Sampel Penelitian .................................................... 35
3.4 Jenis dan Sumber Data......................................................... 36
3.4.1 Data Primer ............................................................. 36
3.4.2 Data sekunder .......................................................... 36
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................... 36
3.5 Teknik Analisis Data .......................................................... 37
3.6 Validitias dan Reabilitas Instrumen .................................... 38
3.6.1 Uji Validitas ............................................................ 38
3.6.2 Uji Reliabilitas ........................................................ 40
3.7 Definisi Operasional ........................................................... 41
3.7.1 Variabel Independen atau Bebas ............................. 41
BAB 4 GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................... 45
4.1.1 Profil Panorama Pabangbon .................................... 42
4.2 Hasil Penelitian ................................................................... 47

ix Fisib Unpak
4.2.1 Data Karakteristik Pengunjung ........................................... 47
4.2.2 Data Penggunaan Media Promosi ........................... 46
4.2.3 Efektivitas Instagram .............................................. 49
4.2.4 Hubungan Karakteristik Pengunjung Instagram dengan
Efektivitas Instagram .............................................. 53
4.2.5 Hubungan Usia dengan Efektivitas Instagram
(AIDA) .................................................................... 54
4.2.6 Hubungan Jenis Kelamin dengan Efektivitas
Instagram (AIDA) ................................................... 54
4.2.7 Hubungan pendidikan dengan Efektivitas
Instagram (AIDA) ................................................... 55
4.2.8 Hubungan pekerjaan dengan Efektivitas
Instagram (AIDA) ................................................... 56
4.2.9 Hubungan antara tingkat pendapatan dengan
efektivitas instagram (AIDA) ................................. 56
4.2.10 Hubungan Penggunaan Media Promosi dengan
Efektivitas Instagram (AIDA) ................................ 57
4.2.11 Hubungan Jenis Media Promosi dengan
Efektivitas Instagram .............................................. 58
4.2.12 Hubungan antara Frekuensi Penyampaian Pesan Melalui
Media Promosi ........................................................ 58
4.3 Hasil Uji Hipotesis .............................................................. 60
4.4 Hubungan Teori Integrasi Informasi dan Hasil Penelitian . 60
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ......................................................................... 62
5.2 Saran ................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 64
LAMPIRAN ................................................................................................... 67

x Fisib Unpak
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Hasil penelitian Global Digital Snapshot yang dilakukan


oleh Hootsuite dan we are social pada April 2017 .................. 4
Gambar 1.2. Hasil penelitian Social Media Use yang dilakukan Hootsuite
dan We are social pada April 2017 .......................................... 5
Gambar 1.3 Profil dan Pengikut terhadap akun
@Panorama_Pabangbon.hits ................................................... 8
Gambar 2.1 Logo Instagram ........................................................................ 23
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................ 32
Gambar 4.1 Wisata Panorama Pabangbon .................................................. 45

xi Fisib Unpak
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan berbagai medium ......................... 16


Tabel 3.1 Skala Penilaian untuk Pernyataan atau Pertanyaan Positif dan
Negatif ....................................................................................... 38
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 41
Tabel 4.1 Jumlah dan Presentase Pengunjung Instagram berdasarkan
Usia ............................................................................................ 47
Tabel 4.2 Jumlah dan Presentase Pengunjung Instagram berdasarkan
Jenis Kelamin ............................................................................. 47
Tabel 4.3 Jumlah dan Presentase Pengunjung Instagram berdasarkan
Tingkat Pendidikan .................................................................... 48
Tabel 4.4 Jumlah dan Presentase Pengunjung Instagram berdasarkan
Pekerjaan .................................................................................... 48
Tabel 4.5 Jumlah dan Presentase Pengunjung Instagram berdasarkan
Pendapatan ................................................................................. 49
Tabel 4.6 Jumlah dan persentase jawaban responden pada indikator
Jenis Media Promosi .................................................................. 50
Tabel 4.7 Jumlah dan persentase jawaban responden pada indikator
Penyampaian Pesan .................................................................... 50
Tabel 4.8 Jumlah dan persentase responden pada indikator Attention ...... 51
Tabel 4.9 Jumlah dan persentase responden pada indikator Interest ......... 51
Tabel 4.10 Jumlah dan persentase responden pada indikator Desire ........... 52
Tabel 4.11 Jumlah dan persentase responden pada indikator Action .......... 53
Tabel 4.12 Persentase hubungan antara karakteristik pengunjung
instagram dengan efektivitas instagram ..................................... 53
Tabel 4.13 Persentase hubungan antara Penggunaan Media Promosi
dengan Efektivitas Instagram ..................................................... 57

xii Fisib Unpak


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ................................................................... 68


Lampiran 2. Google Drive Kuesioner dan Penyebaran Melalui Media
Sosial Instagram ......................................................................... 72
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas ...................................................................... 73
Lampiran 4. Tabel Uji Validitas ...................................................................... 77
Lampiran 5. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 78
Lampiran 6. Hasil Uji Statistik Rank Spearman .............................................. 79
Lampiran 7. Hasil Uji Chi Square .................................................................. 80

xiii Fisib Unpak


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agrowisata merupakan rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan
potensi pertanian sebagai objek wisata, baik potensi berupa pemandangan alam
kawasan pertaniannya maupun kekhasan dan keanekaragaman aktivitas produksi
dan teknologi pertaniannya serta budaya masyarakat pertaniannya. Agrowisata
atau wisata pertanian sebagai rangkain aktivitas perjalanan wisata yang
memanfaatkan lokasi atau sektor pertanian mulai dari awal produksi hingga
diperoleh poduk pertanian dalam berbagai sistem dan skala dengan tujuan
memperluas pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan rekreasi di bidang
pertanian (Nurisjah, 2001:12)
Pengembangan aktivitas agrowisata secara langsung dan tidak langsung
akan meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat akan arti pentingnya
pelestarian sumber daya lahan pertanian. Pengembangan agrowisata dapat
melestarikan sumber daya, melestarikan kearifan dan teknologi lokal, dan
meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat di sekitar agrowisata.
Pengembangan agowisata akan menciptakan lapangan pekerjaan dan
meningkatkan pendapatan serta meningkatkan kesejahteraan petani (Subowo,
2002:6).
Beberapa dampak positif pengembangan agrowisata antara lain
meningkatkan nilai jual komoditi pertanian yang dihasilkan dan berkembangnya
sumber-sumber pendapatan lainnya yang dapat dinikmati oleh masyarakat
setempat seperti penyewaan homestay dan sarana rekreasi lainnya yaitu kantin,
penjualan cindera mata, dan lain-lain. Selain itu, agrowisata merupakan salah satu
wahana yang efektif dalam rangka promosi produk-produk pertanian dan budaya
Nusantara. Hal tersebut karena selain dapat menikmati hasil pertanian secara
langsung dari sumbernya, para pengunjung akan terkesan dengan sensasi wisata
alam yang unik dan segar yang akan terbawa hingga mereka kembali ke tempat
asalnya bahkan mereka akan bercerita kepada keluarga serta kerabat lainnya
(Subowo,2002:10)

1 Fisib Unpak
2

Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan


agrowisata. Keberadaan agrowisata belum diketahui oleh masyarakat luas
disebabkan kurangnya promosi yang baik dan efektif, baik dalam nusantara
maupun mancanegara (Kompasiana, 2015:71). Jika pemasaran belum dilakukan
secara aktif dan rutin, maka agrowisata tersebut tidak dapat mengenalkan
keunggulan produk wisatanya (Ikhsania, 2015:59). Pengenalan agrowisata kepada
khalayak membutuhkan sebuah strategi pemasaran yang efektif agar agrowisata
dapat dikenal dan diketahui oleh khalayak luas, sehingga agrowisata dapat lebih
berkembang. Pengenalan agrowisata kepada khalayak luas dapat dilakukan
melalui kegiatan promosi. Promosi ialah bagian dari pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumen (Morissan, 2010:16).
Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang
dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan
informasi mengenai produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat
memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para
perantara atau kombinasi keduanya. Promosi sejenis komunikasi yang memberi
penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan
tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan
calon konsumen (Alma, 2006:179).
Komunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sebagai
makhluk sosial yang saling berinteraksi. Komunikasi adalah sarana bagi manusia
untuk bertukar ide, pendapat, maupun pandangan sekaligus media bertukar dan
mendapatkan sebuah informasi. Pertukaran pesan terjadi antara komunikator
kepada komunikan hingga mendapatkan umpan balik. Komunikasi juga
digunakan untuk memengaruhi, mengubah sikap dan perilaku melalui pesan yang
disampaikan komunikator pada komunikan. Studi mengenai komunikasi menjadi
hal yang esensial dalam kehidupan manusia, komunikasi yang efektif dapat
membantu memecahkan beragam masalah dalam kehidupan (Liliweri, 2015:4).
Manusia sebagai makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak dapat
terlepas dari interaksi, sosialisasi, dan komunikasi. komunikasi adalah sebagai
konsekuensi hubungan sosial (social relationship). Paling sedikit terdiri dari dua

Fisib Unpak
3

orang yang saling berhubungan satu sama lain. Yang karena berhubungan tersebut
menimbulkan interaksi sosial (social interactions) (Onong, 2010:3).
Ada tiga penyebab di balik alasan manusia berkomunikasi satu sama lain.
Faktor tersebut di antaranya pertama, adanya dorongan untuk mengetahui
lingkungan maupun kejadian sekitar hingga belajar dari pengalaman melalui
kejadian yang ada. Kedua, manusia selalu berupaya untuk beradaptasi dengan
lingkungan di mana mereka hidup. Melalui penyesuaian itu, manusia tahu
bagaimana cara menghadapi situasi tertentu. Ketiga, adanya perubahan atau
transformasi warisan sosialisasi (Laswell dalam Cangara, 2016: 2).
Komunikasi tidak hanya terjadi antar pribadi saja. Komunikasi dibagi
menjadi komunikasi intrapribadi, komunikasi antar pribadi, komunikasi
organisasi, dan komunikasi massa. Sejalan dengan berkembangnya teknologi,
informasi, dan komunikasi membuat masyarakat lebih mudah mendapatkan
informasi yang diinginkan khususnya komunikasi massa. Komunikasi massa
adalah jenis komunikasi yang menggunakan media massa guna menyampaikan
pesan (Wiryanto, 2006:1).
Komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang dilakukan melalui
media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan
informasi kepada khalayak luas dengan melakukan penyebaran informasi secara
masal dan dapat diakses oleh masyarakat secara masal pula (Bungin, 2006 : 72).
Komunikasi massa merupakan alat yang digunakan dalam penyampaian pesan
dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat
komunikasi mekanis seperti surat kabar, radio, televise dan internet. Dengan
karakteristik bersifat melembaga. bersifat satu arah, meluas dan serempak,
memakai peralatan teknisi dan mekanis bersifat terbuka (Cangara, 2007 : 126).
Media sosial atau yang lebih dikenal dengan istilah jejaring sosial disebut
sebagai Media Daring merupakan bagian dari media baru. Didefinisikan sebagai
media daring dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, menciptakan isi yang meliputi, blog, forum daring, jejaring sosial, wiki,
dan dunia virtual. Media sosial sebuah media untuk bersosialisasi satu orang
dengan yang lainnya untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu
(Littlejhon, 2008:684).

Fisib Unpak
4

New media atau media baru merupakan teknologi dalam dunia komunikasi
yang telah banyak digunakan oleh masyarakat. Munculnya media baru membuat
segala informasi yang ingin didapatkan menjadi lebih cepat dan efisien. Media
baru membutuhkan akses dengan internet. Internet sendiri merupakan bukti
konvergensi karena menggabungkan fungsi media lain seperti audio, video, dan
teks (McQuail, 2006:26). Kebutuhan informasi dan pesatnya teknologi,
menjadikan masyarakat beralih dari menggunakan cara konvensional menuju cara
modern untuk mendapatkan informasi yang diinginkan melalui media baru seperti
internet. Internet telah membawa banyak perubahan dalam masyarakat (McQuail
2010:135)

Gambar 1.1. Hasil penelitian Global Digital Snapshot yang dilakukan oleh
Hootsuite dan We Are social pada April 2017
(Sumber: www.youthmanual.com)

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh laman We Are Social, pada tahun
2017 dikatakan bahwa lebih dari 3,8 milyar orang di seluruh dunia menggunakan
internet, jumlahnya meningkat dari 38 juta orang sejak Januari 2017. Kenaikan ini
menandakan bahwa penetrasi internet di seluruh dunia mencapai 51%, atau bisa
dikatakan orang yang memakai internet sudah lebih banyak daripada orang yang
tidak memakai internet.11

1
https://www.youthmanual.com/post/fun/did-you-know/data-pengguna-internet-tahun-2017-
dan-apa-kesimpulan-yang-bisa-diambil-dari-data-tersebut [diakses senin, 25 september 2020
pukul 19:00 WIB]

Fisib Unpak
5

Gambar 1.2. Hasil penelitian Social Media Use yang dilakukan Hootsuite
dan We are social pada April 2017
(Sumber: www.youthmanual.com)
Dari 3,8 milyar orang tersebut, 2,9 milyar orang diantaranya aktif
menggunakan media sosial, sebanyak 110 juta orang mulai menggunakan media
sosial selama tiga bulan terakhir dan ini diartikan bahwa pengguna media sosial
terus meningkat sekitar 1 juta orang perhari atau ada 14 orang yang membuat
media sosial baru setiap detik.2
Media sosial merupakan media daring, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Media sosial dapat dimanfaatkan sebagai
media pemberdayaan untuk kegiatan pemasaran khususnya sebagai media
promosi wisata, produk atau jasa yang akan dipasarkan. Dalam perkembangannya
media sosial dijadikan sebagai media penyebar informasi. Teknologi media sosial
dapat menyampaikan pesan kepada jutaan orang di seluruh dunia secara luas dan
cepat dengan efisien. Dalam menyebarkan pesan juga tidak memerlukan biaya
yang besar dan ditambah dengan keunggulan media sosial yang dapat
memberikan beragam informasi pada tiap-tiap penggunanya secara khusus. Media
sosial yang saat ini berkembang sebagai media interaksi berbagai kalangan di
seluruh dunia. Perkembangan inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai media
promosi bagi para pengusaha karena dianggap lebih efektif (Cahyono, 2016:140).

2
https://www.youthmanual.com/post/fun/did-you-know/data-pengguna-internet-tahun-2017-
dan-apa-kesimpulan-yang-bisa-diambil-dari-data-tersebut [diakses senin, 25 september 2020
pukul 19:00 WIB]

Fisib Unpak
6

Perkembangan media sosial yang semakin pesat memunculkan banyak


aplikasi media sosial di dunia maya, seperti blog pribadi, facebook, twitter,
instagram dan berbagai aplikasi sejenisnya. Instagram merupakan salah satu
aplikasi media sosial yang memiliki banyak pengguna di seluruh dunia. Menurut
data yang dirilis oleh instagram, pengguna instagram di seluruh dunia telah
mencapai 700 juta pengguna aktif secara global berdasarkan data internal per april
2017. Di Indonesia sendiri pengguna aktif instagram telah mencapai 45 juta
pengguna aktif pada kuartal pertama 2017.3
Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran.
Media sosial yaitu sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang
membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”. Beberapa
contoh media sosial yang sedang berkembang saat ini yaitu Instragam, Twitter,
Line, Facebook, Youtube, dan lain-lain (Kaplan & Haenlein, 2010:62).
Media online merupakan salah satu produk teknologi yang telah sukses
mencapai dunia baru melalui jaringan internet. Media online mempermudah bagi
khalayak untuk mengakses segala sesuatu informasi yang dibutuhkan. Media
online mempunyai perbedaan yang cukup signifikan dengan media cetak maupun
elektronik meskipun mempunyai tujuan sama menyampaikan informasi
(Suryawati, 2011: 69).
Promosi melalui media sosial instagram memiliki keuntungan antara lain
informasi dapat tersebar luas, mudah diakses dan tidak terbatas waktu dan
wilayah. Fungsi instagram antara lain sebagai fungsi komunikasi, fungsi informasi
dan fungsi entertainment (Widhiarso dan Sukadi, 2013:1). Media promosi berupa
instagram juga akan memudahkan pengunjung dalam mencari informasi mengenai
produk atau jasa yang ditawarkan suatu perusahaan. Selain itu, instagram tidak

3
http://tekno.liputan6.com/read/2933354/instagram-kantongi-700-juta-pengguna [diakses pada
senin, 25 september 2017 pukul 19:12 WIB]

Fisib Unpak
7

hanya dapat diakses dengan menggunakan komputer atau laptop, namun juga bisa
diakses melalui smartphone atau telepon genggam lainnya (Syahrizal, 2013:54).
Salah satu agrowisata yang memanfaatkan instagram sebagai media
promosi ialah agrowisata Panorama Pabangbon, Leuwiliang, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat. Instagram tersebut ditujukan untuk meningkatkan informasi bagi
khalayak yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang agrowisata Panorama
Pabangbon. Penggunaan instagram dalam promosi agrowisata ini mendukung
kegiatan promosi yang sudah dilakukan sebelumnya, yakni mulut ke mulut
dimana pengunjung agrowisata Panorama Pabangbon akan menceritakan
pengalaman berwisatanya kepada teman, keluarga dan kerabat sehingga intensitas
pengunjung dapat semakin meningkat.4
Panorama pabangbon atau yang biasa disebut dengan PAPA merupakan
objek wisata alam di ketinggian 720 mdpl dengan konsep rumah pohon yang
memiliki banyak sekali spot wahana selfie yang tentunya sangat cocok untuk
didatangi oleh para pengunjung yang suka berfoto dan objek wisata di Bogor
terbaru yang sejak kemunculannya di media sosial pada awal 2017 lalu langsung
menarik perhatian sehingga banyak sekali para pengunjung yang datang ke wisata
Panorama Pabangbon tersebut. Panorama Pabangbon memiliki banyak spot untuk
berselfie diantaranya Rumah Pohon Pinus, Spot Kupu-kupu, Spot Love, Menara
Pandang, Area Hammock, Kapal Gantung, Ayunan Gantung dan Rumah Atap.5
Berikut Profil dan pengikut dari penggunaan aktif secara global pada media
sosial instagram Panorama Pabangbon awal tahun 2018

4
https://www.instagram.com/panoramapabangbon/?hl=en [diakses pada 25 september 2017
pukul 20.25 WIB]
5
Tempat wisata indone/ http://www.tempatwisatamania.com/2017/12/panorama-pabangbon-
bogor-bukit-pabangbon-wisata-bogor-terbaru.html [diakses pada 25 september 2017 pukul 20.44
WIB]

Fisib Unpak
8

Gambar 1.3 Profil dan Pengikut terhadap akun


@Panorama_Pabangbon.hits
Sumber : Olahan Peneliti
Alasan peneliti mengambil tema penelitian tentang efektivitas instagram
sebagai media promosi agrowisata panorama pabangbon di Kecamatan
Leuwiliang, Kabupaten Bogor adalah untuk mengetahui variabel X yaitu
penggunaan media promosi di mana indikatornya adalah jenis media promosi dan
frekuensi penyampaian pesan melalui media promosi terhadap variabel Y yaitu
efektivitas instagram yang indikatornya adalahh attention (perhatian), interest
(ketertarikan), desire (minat) dan action (tindakan).
Instagram dari media sosial yang digunakan adalah informasi seputar
wisata panorama pabangbon yang dipublikasikan di akun instagram panorama
pabangbon. Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Ahmad Ghifary. 2017.
Efektivitas Media Sosial Instagram Sebagai Media Promosi Pada Produk Jilbab
Afra. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Walisongo
(UINW) Semarang. Metode penelitiannya adalah pendekatan kuantitatif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media sosal instagram
sebagai media promosi pada produk jilbab afra. Persamaan antara penelitian yang

Fisib Unpak
9

peneliti lakukan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti keefektivitasan


instagram sebagai media promosi..
Siti Chairunnisa.2013. Efektivitas Media Promosi dalam Komunikasi
Pemasaran Agrowisata Kampoeng Air Katulampa Bogor. Departemen Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut
Pertanian Bogor (IPB). Metode penelitiannya adalah pendekatan kuantitatif yang
didukung dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara karakteristik pengunjung dengan penggunan media
promosi, hubungan antara penggunaan media promosi dengan efektivitas media
promosi dan hubungan antara karakteristik pengunjung dengan efektivitas media
promosi dalam komunikasi pemasaran Kampoeng Air Katulampa. Persamaan
antara peneliti lakukan dengan penelitian ini adalah sama-sama ingin mengetahui
keefektivitasan instagram sebagai media promosi. Perbedaan antara penelitian
yang diteliti dengan penelitian ini adalah pada jumlah variabel penelitian yang
digunakan.
Desi Anggraini. 2019. Efektivitas Media Sosial Instagram dalam
Penyampaian Pesan Dakwah pada akun @islamdakwahcom. Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negri Raden Intan (UINRI) Lampung.
Metode penelitiannya adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penggunaan media sosial instagram dalam penyampaian pesan
dakwah yang ada pada akun @isalamdakwahcom. Persamaan antara peneliti
lakukan dengan penelitian ini adalah sama-sama ingin mengetahui keefektivitasan
instagram sebagai media promosi. Perbedaan antara penelitian yang diteliti
dengan penelitian ini adalah pada cara pengumpulan datanya.
Beberapa penelitian dengan tema yang serupa telah dilakukan, namun
penelitian ini menggunakan tempat atau lokasi penelitian yang berbeda dan
karakteristik masyarakat yang berbeda. Objek penelitian ini adalah efektivitas
instagram sebagai media promosi agrowisata Panorama Pabangbon di Kecamatan
Leuwiliang, Kabupaten Bogor karena dengan melihat bahwa potensi pariwisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Bogor sangat banyak maka tentu sangat baik
apabila potensi tersebut dikelola secara baik salah satunya yaitu mengelola wisata
Panorama Pabangbon.

Fisib Unpak
10

Penulis memilih Panorama Pabangbon sebagai tempat untuk penelitian


karena penulis tertarik dengan cara kerja pengelola wisata tersebut untuk
membuat para pengunjung mendatangi wisata panorama pabangbon dengan cara
melihat unggah-an yang ada di media sosial yaitu instagam
(@Panorama_Pabangbon.hits).
Lokasi penelitian ini adalah instagram agrowisata Panorama Pabangbon Di
Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Hal ini berdasarkan data yang telah
diperoleh dengan jumlah pengikut instagram sebanyak 1.700 orang.6
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merasa perlu untuk melihat
Efektivitas Instagram Sebagai Media Promosi Agrowisata Panorama
Pabangbon di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, masalah
penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Karakteristik pengunjung instagram Agrowisata Panorama
Pabangbon di Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor?
2. Bagaimana Konten instagram sebagai media promosi agrowisata panorama
pabangbon di kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor?
3. Bagaimana Efektivitas Instagram Sebagai Media Promosi Agrowisata
Panorama Pabangbon di Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor?
4. Bagaimana Hubungan antara Karakteristik Pengunjung instagram dengan
Efektivitas Promosi Agrowisata Panorama Pabangbon melalui media
Instagram?
5. Bagaimana Hubungan antara Media sosial Instagram dengan Efektivitas
instagram sebagai Promosi Agrowisata Pabangbon melalui media Instagram?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut
1. Untuk mengetahui karakteristik pengunjung instagram Panorama Pabangbon.
2. Untuk mengetahui konten instagram Panorama Pabangbon.

6
https://www.instagram.com/panoramapabangbon/?hl=en [diakses pada 25 september 2017
pukul 20.25 WIB]

Fisib Unpak
11

3. Untuk mengetahui efektivitas instagram sebagai media promosi agrowisata


panorama pabangbon.
4. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pengunjung dengan
efektivitas instagram sebagai media promosi agrowisata panorama
pabangbon.
5. Untuk mengetahui hubungan antara media sosial instagram dengan efektivitas
instagram sebagai media promosi agrowisata panorama pabangbon.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan khususnya di
bidang komunikasi pemasaran dan dapat digunakan sebagai literatur untuk
menulis penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaaat Praktisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk
mengetahui efektivitas promosi yang dilakukan pihak Agrowisata Panorama
Pabangbon, di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor khususnya promosi
melalui instagram.

Fisib Unpak
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin Communicate atau Communis
yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Dengan kata lain jika kita
berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang kita
sampaikan kepada orang lain tersebut akan menjadi miliknya.
Kanuk dan Schiffman (2007:252) mengemukakan komunikasi merupakan
transmisi atau pengirim pesan dari pengiriman kepada penerima melalui medium
(saluran) transmisi. Disamping ke empat komponen pokok ini pengirim,
penerima, medium, dan pesan, kebanyakan komunikator juga setuju dengan
komponen komunikasi kelima yang diperlukan saksi, umpan balik yang
menyebabkan pengirim berhati-hati agar pesan yang dimaksudkan betul-betul
dapat diterima.
Menurut Suprapto (2009:5) pengertian komunikasi dari beberapa ahli:
1. Laswell mengatakan bahwa komunikasi adalah proses yang menggambarkan
siapa, mengapa, apa, dengan cara apa, kepada siapa, dengan efek apa.
2. Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana seorang individu
atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang
bahasa.
3. Theodorson dan Theodorson mengatakan bahwa komunikasi adalah
penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada
orang lain terutama melalui simbol-simbol.
4. Emry mengatakan bahwa komunikasi adalah seni menyampaikan informasi,
ide dan sikap seseorang kepada orang lain.
5. Farland mengatakan bahwa komunikasi adalah satu proses interaksi yang
mempunyai arti antara sesama manusia.
Menurut Wiryanto (2014:9) terdapat dua model komunikasi yang
dilakukan seseorang yaitu komunikasi intrapribadi dan komunikasi antarpribadi.
Model disini dapat dikatakan sebagai gambaran yang sistematis dan abstark.
Fungsinya untuk menerangkan potensi-potensi tertentu yang berkaitan dengan

12 Fisib Unpak
13

beragam aspek dan suatu proses. Model komunikasi intrapribadi dan komunikasi
antarpribadi yaitu :
1. Komunikasi Intrapribadi
Komunikasi Intrapribadi merupakan proses pengolahan dan penyusunan
informasi melalui sistem syaraf yang ada di dalam otak kita yang disebabkan
oleh stimulus yang ditangkap oleh panca indra. Proses berfikir adalah bagian
dari proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu. Individu
mengalami berbagai isyarat yang memiliki reaksi positif, netral atau negatif.
2. Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi Antarpribadi merupakan kelanjutan dari proses komunikasi
intrapribadi. Unsur-unsur tambahan di dalam proses komunikasi antarpribadi
adalah pesan dari isyarat perilaku verbal. Dengan demikian pola dan bentuk
komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih sangat dipengaruhi
oleh hasil komunikasi intrapribadi masing-masing orang. Komunikasi
antarpribadi yang terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur seperti bersifat
spontan, terjadi secara kebetulan, terjadi hanya secara tepat, tidak mengejar
tujuan yang direncanakan dan tidak berstruktur.
Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin
communication yang bersumber pada kata communis yang berarti sama, dalam arti
kata sama makna. Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian
suatu pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau prilaku, baik langsung
secara lisan, maupun tak langsung melalui media (Effendy, 2002:4).
Effendy (2002:11) mengatakan komunikasi pada hakikatnya adalah proses
penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang
lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain
yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keraguan,
kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan dan sebagainya yang timbul
dari lubuk hati.

2.2 Komunikasi Massa


Komunikasi massa memberikan pengaruh yang cukup besar pada khalayak
penggunanya, diantaranya kehadiran media massa secara fisik dan efek pesan

Fisib Unpak
14

berupa efek kognitif, efektif dan behavioral. Istilah komunikasi masa pada
dasarnya merupakan penyederhanaan dari komunikasi melalui media massa.
Massa pada lingkup komunikasi massa adalah penerima pesan atau dikenal
sebagai komunikan. Oleh karena itu, massa menunjuk pada khalayak, audiens,
penonton, pemirsa atau pembaca yang berkaitan dengan media massa. Morrisan
(2009:114)
Menurut Bittner (1980:10) dalam Rakhmat (2012:185), komunikasi massa
adalah pesan yang dikomunikasikan pada sejumlah orang.
Meletzke dalam Rakhmat (2012:186) menghimpun banyak definisi;
beberapa diantaranya yaitu:
1. Mendefinisikan komunikasi massa sebagai setiap bentuk komunikasi yang
menyampaikan pernyataan secara tidak langsung dan satu arah pada publik
yang tersebar.
2. Komunikasi massa dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu
kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi.
Jika khalayak tersebar tanpa diketahui dimana mereka berada maka biasanya
digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakakn dalam
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio
dan televisi (Cangara, 2011:128)

2.3 Jenis Media Massa


Suryawati (2011:40-44) menyatakan bahwa dalam jurnalistik, media massa
dibagi menjadi media cetak, media elektronik, dan media online.
1. Media cetak
Media cetak adalah salah satu jenis media massa yang popular. Media cetak
merupakan media komunikasi yang bersifat tertulis atau tercetak. Jenis media
cetak yang beredar di masyarakat sangat beragam. Secara garis besar, media cetak
terbagi menjadi surat kabar, tabloid, dan majalah.
2. Media Elektronik
Media elektronik memiliki ciri khusus yaitu menggabungkan audio dan
visual. Sifat media elektronik yang real time terkadang menjadi kendala bagi
audiens berita yang disajikan di radio maupun televisi. Kendala tersebut

Fisib Unpak
15

mengharuskan stasiun yang menyiarkan berita untuk mengulang kembali


informasi yang telah disiarkan. Media massa elektronik di antaranya adalah
televisi dan radio.
3. Media online
Media online merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya
menggunakan perangkat internet. Hal itu yang membuat media online menjadi
salah satu media massa yang paling populer dan mudah digunakan oleh
masyarakat. Keunggulan media online dibandingkan dengan media massa lain
adalah sifatnya yang up to date, informasi yang bersifat real time, dan
kepraktisannya.

2.4 Marketing Public Relations


Di dalam bukunya yang berjudul The Marketer’s guide to Public Relations
Thomas L. Harris yang dikutip Ruslan (2005:245) menjelaskan tentang konsep
Marketing Public Relations sebagai berikut :
Marketing Public Relations adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan
dan mengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan
kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat
dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan
identifikasi perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan
kepentingan bagi para konsumennya.
Definisi Marketing Public Relations menurut Ruslan (2005:245)
mengatakan bahwa Marketing Public Relations adalah perpaduan antara
pelaksanaan program dan strategi pemasaran dengan aktivitas program kerja
public relations dalam upaya meluaskan pemasaran dan demi tercapainya
kepuasan konsumen. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ada
hubungan yang sangat erat antara pemasaran dan public relations, public relations
adalah bagian dari kegiatan pemasaran dimana keduanya sama-sama berhubungan
dengan publik (tamu) untuk memperkuat hubungan baik antara tamu dengan
perusahaan sehingga dapat menambah nilai bagi perusahaan di mata publik.
Kesimpulannya Marketing Public Relations merupakan perpaduan pelaksanaan
program dan strategi pemasaran dengan aktivitas program kerja public relations.

Fisib Unpak
16

2.5 Media Promosi


Menurut Morissan (2010:39) media (medium) adalah kategori umum dari
sistem pengiriman pesan yang mencakup beberapa media, yaitu media penyiaran
(televisi dan radio), media cetak (surat kabar dan majalah), surat, iklan luar ruang
(outdoor advertising) dan media pendukung lainnya.
Menurut Michael Ray dalam (Morissan, 2010:16) promosi adalah
koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai dari pihak penjual untuk membangun
berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau
memperkenalkan suatu gagasan. Menurut Morissan (2010:2) iklan media terdiri
dari iklan media penyiaran, iklan media cetak dan iklan media internet.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa media promosi adalah kategori
umum dari sistem pengiriman pesan yang mencakup media penyiaran televisi dan
radio, media cetak (surat kabar dan majalah), surat, iklan luar ruang (outdoor
advertising) dan media pendukung lainnya dan sebagai upaya koordinasi yang
dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi
untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. Berikut ini
juga dijelaskan tabel keunggulan dan kelemahan dari berbagai media promosi
menurut Kotler&Fox (1995) dalam Kusumastuti (2010:8).
Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan berbagai medium
Medium Keunggulan Kelemahan
Surat - Fleksibilitas - Umur informasi pendek
Kabar - Tepat waktu - Kualitas gambar dan
- Mampu menangkap pasar cetakan jelek
lokal dengan baik - Sedikit audiens yang
- Jangkauan penerimaan yang meneruskan informasi.
luas
- Tingkat kepercayaan tinggi
Televisi - Informasi bisa dilihat, didengar - Biaya yang tinggi
dan gambar yang bergerak - Kebingungan yang tinggi
- Menarik untuk ditonton - Tingkat pemaparan yang
- Perhatian tinggi cepat berlalu
- Jangkauan yang luas - Audiens kurang
mempunyai daya seleksi.
Radio - Mempunyai banyak pendengar - Audiens hanya
- Selektivitas geografi dan mendengarkan saja
demografi yang tinggi - Perhatian yang lebih
- Biaya yang rendah. rendah dibandingkan
televisi
- Pemaparan yang cepat

Fisib Unpak
17

Medium Keunggulan Kelemahan


berlalu.
Majalah - Selektivistas demografi dan - Waktu tunggu yang lama
geografi yang tinggi - Waktu sirkulasi terbuang
- Prestise dan kredibilitas - Tidak ada jaminan posisi
- Hasil cetakan berkualitas yang lebih baik.
tinggi
- Berumur panjang
- Jumlah pembaca yang
meneruskan informasi cukup
baik.
Direct Memiliki selektivitas audiens; - Biaya relatif tinggi
Mail tidak ada iklan pesaing dalam - Kesan atau citra surat
media yang sama. Bersifat pribadi. sampah.
(Sumber: Kusumastuti 2010:8)
2.5.1 Media Penyiaran
Media penyiaran merupakan salah satu jenis media yang disukai oleh
khalayak baik dari sumber mengenai informasi dan desain pesan yang
disampaikan. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan yang memakai media ini
dalam memasarkan produk atau suatu tempat yang akan dipasarkan kepada
khalayak ramai. Maka dari itu suatu perusahaan yang menggunakan media
penyiaran dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam memasarkan produk
kepada khalayak. Seperti menurut Morissan (2010:2) bahwa media penyiaran
terdiri yang dari televisi dan radio yang telah menjadi media yang sangat penting
dan dominan bagi pemasang iklan. Berikut dijelaskan contoh dari media
penyiaran (televisi).
2.5.2 Televisi
Menurut Kanaidi (2011:27) media televisi memiliki keunggulan yaitu pada
kekuatan informasi persuasi yang lebih sempurna karena televisi mampu
menimbulkan pengaruh yang kuat dengan menekankan pada dua indera sekaligus,
yaitu pendengaran dan penglihatan sehingga efek yang ditimbulkan lebih dahsyat
baik yang positif maupun yang negatif. Televisi juga memiliki posisi penting bagi
pemasar karena media ini menyajikan banyak program populer yang disukai
banyak orang. Media ini juga menjadi sumber informasi dan hiburan utama
masyarakat (Morissan, 2010:2).

Fisib Unpak
18

2.5.3 Media Cetak


Menurut Hamdani (2011:262) “Media cetak merupakan media surat kabar,
majalah, dan terutama buku. Pemanfaatannya tentu saja menuntut kemampuan
dan minat baca serta kemampuan berbahasa yang tinggi”. Sedangkan media
elektronik adalah video, buku, kaset audio, program video pembelajaran dan
program pembelajaran berbasis komputer, atau paket belajar yang
menggabungkan berbagai media (multimedia)” (Dorel dalam Sipetu, 2014:19).
Surat kabar atau koran dan majalah merupakan media massa cetak yang
menjadi alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada
khalayak (penerima), oleh sebab itu agar pesan yang akan disampaikan oleh
media massa cetak dapat diterima secara efektif oleh khalayaknya, maka media
massa cetak harus memiliki daya tarik yang unik dibanding media lainnya.
Menurut Aipasha (2010:10) juga brosur dan poster termasuk sarana promosi
bentuk tercetak yang dilakukan untuk sarana promosi. Berikut dijelaskan contoh
dari media cetak (majalah).
2.5.4 Majalah
Majalah telah berkembang dengan pesat untuk melayani kebutuhan
pendidikan, informasi dan hiburan dari sekian banyak kalangan pembaca di antara
pasar konsumen dan pasar bisnis. Hampir setiap majalah saat ini diterbitkan untuk
memenuhi hampir segala tipe audiens berdasarkan segmentasi demografis atau
gaya hidup tertentu atau pada aktifitas, minat atau ketertarikan pada bidang
tertentu (Kanaidi, 2011:13).
Majalah umumnya dikategorikan berdasarkan khalayak luas yang mereka
layani: (1) majalah konsumen, (2) majalah bisnis, (3) majalah pertanian, (4)
majalah komputer/internet dan sebuah kategori baru yang sedang bangkit adalah
majalah online (Lee dan Johnson, 2007:3).
2.5.5 Media Internet
Menurut Morissan (2010:3) internet adalah suatu metode yang mendunia
untuk saling tukar menukar informasi dan berkomunikasi melalui computer yang
saling terkoneksi. Internet juga berfungsi sebagai media interaktif di mana
perusahaan dapat memberikan tanggapannya secara langsung terhadap pertanyaan
yang diajukan konsumen. Menurut Shimp (2003:11) suatu ribuan pemasar telah

Fisib Unpak
19

beralih ke internet sebagai calon media untuk mempromosikan merek mereka dan
melakukan transaksi penjualan. Maka dari itu media ini sudah menjadi media
unggulan bagi para pemasar. Para pengiklan internet juga menggunakan dua
bentuk umum periklanan: iklan spanduk (banner advertising) dan sponsor
(sponsorship). Menurut Mariana et al. (2011:54) mengatakan bahwa kelebihan
dengan sistem online selain bisa menjaga kontinuitas informasi juga sebagai
media promosi yang mempunyai biaya relatif murah dengan jangkauan global.
Berikut akan dijelaskan beberapa macam media promosi melalui internet,
yaitu antara lain:
1. Web
Web digunakan untuk menyampaikan pemikiran dan konten informatif
melalui situs website, blog, e-book, white paper, gambar, foto, konten audio
dan video, atau bahkan bentuk lainnya seperti penempatan produk,
permainan, dan realitas virtual. Berikut adalah elemen-elemen sebuah situs
web yang terpusat pada pembeli: pikirkan media dan gaya belajar yang lebih
disukai oleh pembeli, kembangkan kepribadian situs, foto dan gambar yang
bercerita, masukan perangkat konten yang interaktif, sediakan lingkaran
umpan balik, berikan cara bagi para pelanggan anda untuk berinteraksi satu
sama lain dan untuk konten yang bernilai agar menyebar secara viral (Scott,
2009)
2. Situs jejaring sosial
Menurut Situmorang (2010:3) seiring dengan berjalannya waktu maka
munculah situs jejaring sosial atau situs pertemanan yang lebih canggih lagi
seperti MySpace, Friendster, Facebook dan kemudian Twitter. Internet
sebagai sarana berkomunikasi pada mulanya banyak digunakan untuk saling
berkirim e-mail dengan menggunakan Yahoo atau Hotmail. Salah satunya
adalah facebook yang merupakan media jejaring sosial yang peranannya
sangat berpengaruh terhadap media komunikasi di seluruh penjuru dunia.
Menurut yang dimuat dalam jurnal Muttaqin (2011:32) beberapa keuntungan
yang didapat dengan menggunakan media jejaring sosial facebook sebagai
media pemasaran adalah sebagai berikut: a) facebook menyediakan fungsi
informasi; b) segmentasi pasar lebih fokus; c) dapat diakses setiap saat; d)

Fisib Unpak
20

komunikasi jadi lebih mudah; e) zero Time Feedback; f) selalu terhubung dan
g) low Budget, high Impact.
3. Pemasaran Viral
Beberapa pakar mengatakan bahwa pemasaran viral adalah model pemasaran
dari mulut ke mulut atau juga yang biasa disebut dengan word-of mouth
(WOM) dengan media internet. Bentuk-bentuk pemasaran viral antara lain e-
mail, blog, situs jejaring sosial, video viral, e-books viral (Situmorang,
2010:1)
2.5.6 Media Word of Mouth
Selain itu menurut Goyette et al (2010:11)word of mouth juga termasuk
dalam kegiatan media komunikasi pemasaran. Sumarwan (2004:170) mengatakan
bahwa komunikasi lisan (word of mouth) merupakan pertukaran ide, pikiran dan
komentar antara dua atau lebih konsumen dan tidak satupun dari mereka adalah
pemasar.

2.6 Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen merupakan suatu bagian dari perilaku manusia dan oleh
karena itu tidak dapat dipisahkan dari bagiannya. Dalam bidang pemasaran, studi
tentang perilaku konsumen bertujuan untuk mengetahui selera konsumen yang
senantiasa berubah dan untuk mempengaruhinya agar bersedia untuk membeli
barang dan jasa perusahaan pada saat mereka butuhkan. Perusahaan
berkepentingan dengan setiap kegiatan manusia, dalam sistem ini perilaku
konsumen merupakan kegiatan manusia sehingga dalam membicarakan perilaku
konsumen berarti membicarakan ruang lingkup kegiatan manusia hanya dalam
ruang lingkup yang lebih terbatas. Lebih lanjut The American Asociation (dikutip
dalam Khodijah dan Saino, 2012:12), memberikan definisi perilaku konsumen
merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan
lingkungannya, di mana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup
mereka.
Sumarwan (2004:170) mengartikan perilaku konsumen sebagai semua
kegiatan dan tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut
pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan
produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.

Fisib Unpak
21

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:283) dalam Amalia (2012:1) seseorang


senantiasa mempunyai banyak kebutuhan, misalnya kebutuhan biologis dan
psikologis. Kebutuhan menjadi motif ketika pada saat kebutuhan itu mencapai
tingkat intensitas yang kuat, misalnya konsumen atau pengunjung akan memiliki
motivasi yang berbeda untuk memilih bentuk rekreasi apa yang diinginkan.
Rekreasi merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan terakhir, yakni kebutuhan
akan aktualisasi diri dalam teori motivasi Maslow. Menurut Ramadiana (2011:10)
perilaku rekreasi adalah
“…Kegiatan-kegiatan yang dilakukan wisatawan berdasarkan
suatu pengambilan keputusan uang ditunjukan wisatawan baik
sebelum dan pada saat berada di obyek wisata. Perilaku
rekreasi meliputi perilaku wisatawan dalam menentukan
pengambilan keputusan untuk seringnya berkunjung (frekuensi
berkunjung), memilih obyek dan daya tarik wisata yang tersedia,
menentukan masa tinggal, dan melakukan kunjungan
selanjutnya ke obyek wisata tersebut…”
Menurut Amalia (2012:7) perilaku pengunjung mencakup pengambilan
keputusan, serta pemeliharaan lingkungan kawasan obyek wisata. Pengambilan
keputusan pada konteks wisata dapat dikatakan sebagai pengambilan keputusan
dalam hal memutuskan untuk berkunjung ke tempat wisata tersebut, keputusan
untuk memilih obyek daya tarik wisata (ODTW) yang terdapat dalam kawasan
wisata, keputusan untuk melakukan kunjungan kembali, serta perilaku
pemeliharaan lingkungan kawasan obyek wisata.
Perilaku komunikasi juga dapat dilihat dari keterdedahan terhadap media.
Menurut Rosengren dan Erick, aspek keterdedahan terhadap media diukur
berdasar waktu dalam menggunakan media, jenis-jenis media yang diikuti dan
hubungan antar individu yang mengonsumsi media informasi baik dengan isi
media maupun dengan media (Samsi, 2005:145). Keterdedahan adalah kegiatan
mendengarkan, melihat, membaca, menonton atau secara lebih umum
memberikan sejumlah perhatian kepada suatu pesan yang disampaikan dengan
menggunakan media sebagai perantara. Menurut Rakhmat (2013:34)
keterdedahan dapat diukur berdasarkan waktu yang digunakan dalam

Fisib Unpak
22

menggunakan media, jenis-jenis media diikuti dan hubungan yang terdapat antara
individu yang mengkonsumsi informasi baik dengan isi media maupun dengan
media.
Kolb (2006:35) menyatakan bahwa pencarian informasi dilakukan
sebelum membuat keputusan mengenai tujuan wisata. Wisatawan menggunakan
sejumlah waktu untuk mencari informasi melalui banyak sumber-sumber
informasi sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan pada berbagai pilihan
sebelum memutuskan apa yang akan dikunjungi. Sumber informasi tersebut
berisikan fakta tentang produk, jasa dan keuntungan yang diperoleh melalui
internet, bertanya pada teman dan keluarga.

2.7 Agrowisata
Agrowisata merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris, agrotourism.
Agro berarti pertanian dan tourism berarti patiwisata / kepariwisataan. Agrowisata
adalah berwisata ke daerah pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat,
perkebunan, peternakan dan perikanan (Sudiasa, 2005:11). Menurut Sutjipta
(2001:1), agrowisata merupakan salah satu bentuk kegiatan dengan sistem yang
terpadu dan terarah dalam pengembangan sektor pariwisata dan pertanian yang
berhubungan dengan upaya melestarikan lingkungan dan mensejahterakan petani.
Menurut Sastrayuda (2010:7) bilamana agrowisata dikelola secara
profesional, agrowisata dapat memberikan banyak manfaat terhadap;
1. Meningkatkan konservasi lingkungan
Pengembangan dan pengeolaan agrowisata yang dimana obyeknya
menyatu dengan lingkungan alam harus memperhatikan kelestarian
lingkungan. Diharapkan agrowisata juga dapat bernanfaat bagi lingkungan
2. Meningkatkan estetika dan keindahan alam
Lingkungan alam yang indah, panorama yang memberikan kenyamanan
dan tertata rapi akan memberikan suasana alami bagi siapapun yang
melihatnya.
3. Memberi nilai rekresi

Fisib Unpak
23

Wisata tidak dapat dipisahkan keberadaannya sebagai sarana rekreasi.


Kegiatan rekreasi ditengah area pertanian akan memberikan kenikmatan
sendiri.
4. Meningkatkan kegiatan ilmiah dan ilmu pengetahuan
Agrowisata tidak hanya mengembangkan nilai rekreatif tetapi juga
mendorong seseorang untuk menambah ilmu pengetahuan, menambah rasa
ingin tahu dan dapat menjadi sumber informasi kekayaan alam.
5. Mengembangkan ekonomi masyarakat.
Agrowisata yang dikembangkan dengan baik dan memperhatikan dasar
kemampuan masyarakat, akan memberikan dampak positif bagi
peningkatan ekonomi masyarakat.

2.8 Konten Instagram


Instagram adalah aplikasi untuk photo-sharing dan layanan jejaring sosial
online yang memungkinkan penggunanya untuk mengambil gambar, menerapkan
filter digital untuk mereka dan berbagai hasilnya melalui berbagai layanan sosial
media seperti Facebook, Twitter dan situs media lainnya.

Gambar 2.1 Logo Instagram


(Sumber: website instagram)
Nama Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi
ini. Kata “insta” berasal dari kata “instan”. Instagram juga dapat menampilkan
foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk
kata “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara kerja telegram sendiri
adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama
halnya dengan instagram yang dapat menggunakan foto dengan menggunakan
jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima
dengan cepat. Menurut Atmoko (2012:20) dalam Instagram Handbook. Atmoko
(2012:28) dalam Instagram Handbook menjelaskan bahwa aplikasi instagram

Fisib Unpak
24

memiliki lima menu utama yang semuanya terletak dibagian bawah, yaitu sebagai
berikut:
1. Home Page
Halaman utama menampilkan lini masa foto-foto terbaru dari sesama
pengguna yang telah diikuti.
2. Comments
Foto-foto yang ada di instagram bisa dikomentari dengan kolom komentar.
3. Explore
Explore merupakan tampilan dari foto-foto popular yang paling banyak
disukai para pengguna instagram.
4. Profile
Dihalaman profil kita bisa mengetahui secara detail mengenai informasi
pengguna, baik itu diri kita maupun orang lain sesama pengguna.
5. News Feed
Fitur ini menampilkan notifikasi terhadap berbagai aktivitas yang dilakukan
oleh pengguna instagram.
Selain itu menurut Atmoko (2012:52) ada beberapa bagian yang sebaiknya
diisi agar foto yang kita unggah lebih informatif seperti:
1. Judul
Membuat judul atau caption foto lebih bersifat untuk memperkuat karakter
atau pesan yang ingin disampaikan pada foto tersebut.
2. Hashtag
Hashtag adalah suatu label berupa suatu kata yang diberi awalan symbol
bertanda pagar (#). Fitur pagar ini penting karena sangat memudahkan
pengguna untuk menemukan foto-foto di instagram dengan label tertentu.
3. Lokasi
Instagram memaksimalkan teknologi ini dengan menyediakan fitur lokasi.
Sehingga setiap foto yang diunggah akan menampilkan lokasi dimana
pengambilannya.
Meski instagram disebut layanan photo sharing tetapi instagram juga
merupakan jejaring sosial, karena kita bisa berinteraksi dengan sesama pengguna.
Ada beberapa aktivitas yang dapat kita lakukan di instagram seperti:

Fisib Unpak
25

1. Follow
Bisa dibayangkan betapa sepinya ketika sendirian di dunia instagram yang
meriah. Oleh karena itu dengan adanya follow memungkinkan kita untuk
mengikut atau berteman dengan pengguna lain yang kita anggap menarik
untuk diikuti.
2. Like
Jika menyukai foto yang ada di linimasa, jangan segan-segan untuk memberi
like. Pertama dengan menekan tombol like dibagian bawah caption yang
bersebelahan dengan komentar. Kedua, dengan double tap (mengetuk dua
kali) pada foto yang disukai.
3. Comment
Sama seperti Like, komentar adalah bagian dari interaksi namun lebih hidup
dan personal. Karena lewat komentar, pengguna mengungkapkan pikirannya
melalui kata-kata. Kita bebas memberikan komentar apapun terhadap foto,
baik itu saran, pujian atau kritikan.
4. Mentions
Fitur ini memungkinkan kita untuk memanggil pengguna lain. Caranya
adalah dengan menambahkan tanda arroba (@) dan memasukan akun
instagram dari pengguna tersebut.

2.9 Karakteristik Pengunjung Instagram


Pengunjung yang datang ke Panorama Pabangbon memiliki latar belakang
sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Latar belakang atau karakteristik tersebut
dapat menjadi faktor bagi pengunjung dalam mengambil keputusan untuk
berkunjung.
Pengunjung yang menjadi responden penelitian ini memiliki karakteristik
yang berbeda-beda pula. Karakteristik responden yang menjadi faktor pembeda
antar responden satu dengan responden lainnya, hal tersebut dapat memengaruhi
strategi promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan (Morissan, 2010:21).
Beberapa karakteristik individu yang dilihat dari segi geografi antara lain:
1. Berdasarkan Usia
Pengunjung yang datang ke Panorama Pabangbon berasal dari berbagai
kalangan usia yang beragam. Mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa

Fisib Unpak
26

maupun orang tua. Hal tersebut merupakan objek agrowisata yang terbuka
untuk umum dan merupakan tempat wisata keluarga. Batasan umur
responden yang ditetapkan pada penelitian ini yaitu minimal 13 tahun,
sehingga kalangan responden yang dipilih yaitu dari kalangan remaja,
dewasa, orang tua.
2. Berdasarkan Jenis Kelamin
Agrowisata Panorama Pabangbon dibuka untuk umum baik untuk laki-laki
ataupun perempuan yang akan berkunjung ke wisata tersebut
3. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan akan berpengaruh pada pola pikir seseorang dalam menelaah dan
menganalisa sesuatu, dapat diketahui bahwa pengunjung yang datang ke
Panorama Pabangbon memiliki tingkat pendidikan yang beragam mulai dari
SMP, SMA/SMK, Diploma dan S1.
4. Berdasarkan Pekerjaan
Pengunjung Panorama Pabangbon mempunyai latar belakang pekerjaan yang
beragam mulai dari Pelajar/Mahasiswa, pegawai swasta, PNS, Wiraswasta
dan lainnya.
5. Berdasarkan Pendapatan
Jumlah pendapatan yang dihasilkan responden adalah pendapatan yang
diperoleh dalam satu bulan, dimulai dari <1.000.000 sampai dengan
>6.000.000

2.10 Efektivitas Instagram sebagai Media Promosi


Efektivitas adalah hasil akhir berhasil atau tidaknya strategi yang telah
direncanakan sebelumnya. Hasil yang semakin dekat dengan sasaran yang
diinginkan menunjukan derajat efektivitas yang semakin tinggi. Irfan (2014:6)
mengungkapkan beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur
efektivitas media promosi dalam penelitiannya, yaitu pesan persuasi, dan
preferensi positif dari konsumen yang telah melakukan transaksi sebelumnya.
Efektivitas media promosi dalam produk yang berkaitan dengan penjualan dapat
diukur melalui model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Setiap tahap
AIDA membutuhkan strategi media yang berbeda. Adapun secara rinci aspek-
aspek AIDA adalah sebagai berikut:

Fisib Unpak
27

Tahapan proses AIDA menurut Kruti Shah dan Alan D’souza (2009:189-
192) dalam Irfan (2014:2) meliputi;
1. Perhatian (Attention)
Perhatian adalah tahap pertama dari menilai suatu efektivitas dengan model
AIDA. Suatu perhatian dapat diperoleh dengan memanfaatkan posisi dalam
publikasi atau dapat pula memanfaatkan ukuran dan bentuk iklan.
2. Ketertarikan (Interest)
Penggunaan perangkat kreatif tidak secara langsung dapat menarik perhatian
orang kecuali iklan itu sendiri yang berhasil meraih rasa ketertarikan mereka.
Rasa tertarik mungkin dapat dimunculkan dengan menggunakan pewarnaan
yang menarik, gambar dan bahasa yang persuasif serta memasang sebuah
promosi seperti potongan harga atau sejenisnya. Keaslian penampilan dan
penyusunan kalimat dalam pesan juga sangat berpengaruh pada daya tarik
suatu produk yang dipasarkan.
3. Keinginan (Desire)
Setelah konsumen tertarik akan promosi yang dilakukan konsumen harus
dibuat tertarik dan terdorong untuk menginginkan sesuatu yang ditawarkan.
Keinginan tersebut dapat dimunculkan dengan memberikan informasi
mengenai keuntungan yang akan didapat dengan mengunjungi tempat yang
bersangkutan.
4. Tindakan (Action)
Tahap ini merupakan strategi jangka panjang dimana iklan atau promosi yang
dilakukan tidak langsung menimbulkan tindakan kunjungan dari konsumen,
namun menciptakan keinginan yang akhirnya akan mendorong keputusan
pengujungan.

2.11 Teori Integrasi Informasi


Pada penelitian ini akan menggunakan teori integrasi informasi yang
dikemukakan oleh Martin Fishbein dalam Littlejohn (2009:112), teori ini melihat
bagaimana organisasi mengakumulasikan dan mengorganisasikan informasi yang
diperolehnya tentang sekelompok orang, objek, situasi atau ide-ide dalam
membentuk sikap yang sesuai dengan konsep yang terbentuk dari hasil

Fisib Unpak
28

penerimaan informasi tersebut. Dapat disimpulkan dengan suatu sikap dibentuk


maupun diubah melalui pengintegrasian informasi baru dengan pemikiran atau
pengamatan yang ada. Dengan adanya gagasan atau pemikiran baru terhadap
informasi yang didapat, maka pembentukan maupun perubahan sikap terhadap
suatu objek dapat terjadi. Menurut teori integrasi informasi dalam Littlejohn
(2009:112) , adanya akumulasi informasi yang diserap seseorang dapat
menimbulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Informasi dapat merubah derajat kepercayaan seseorang terhadap suatu
objek
2. Informasi dapat merubah kredibilitas kepercayaan seseorang yang sudah
dimiliki seseorang
3. Informasi dapat menambah kepercayaan baru yang telah ada dalam
struktur sikap.
Sebuah sikap dipandang sebagai sebuah akumulasi dari informasi tentang
suatu objek, orang, situasi, maupun pengalaman. Jadi, perubahan sikap terjadi
karena adanya informasi baru yang memberikan tambahan pada sikap, atau
perubahan sikap terjadi karena informasi tersebut telah merubah penilaian
seseorang mengenai informasi lain. Namun, informasi apapun biasanya tidak akan
membawa pengaruh yang terlalu besar terhadap sebuah sikap karena sikap
tersebut memuat beberapa yang bisa menangkal informasi tersebut. Hal inilah
yang menjadi alasan teori integrasi informasi berkaitan dengan penelitian. Dalam
menyampaikan informasi kepada para anggota organisasi didalam perusahaan,
dimana isi informasi tersebut dapat berubah dengan melihat siapa yang
menyampaikan informasi tersebut, lalu apakah informasi tersebut dapat dipercaya
dengan melihat cara penyampaian pesan informasi tersebut.

2.12 Penelitian Terdahulu


Sebelum dilakukan penelitian tentang “Efektivitas Instagram Sebagai
Media Promosi Agrowisata Panorama Pabangbon di Kecamatan Leuwiliang,
Kabupaten Bogor” terdapat beberapa penelitian terdahulu, diantaranya penelitian
oleh:

Fisib Unpak
29

1. Hafid Kurniawan (2015) yang berjudul “Efektivitas Media Sosial Instagram


sebagai Media Promosi Batik Solo “Inasinul”. Penelitian ini adalah
menganalisis efektivitas promosi produk kain batik “Inasinul” melalui
instagram. Tujuan lainnya adalah menganalisis faktor-faktor yang
berhubungan efektivitas promosi batik “Inasinul”. Penelitian ini
menggunakan metode survei dengan didukung oleh data kuantitatif berupa
kuesioner online dan kualitatif berupa wawancara dengan pemilik usaha
sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial
instagram efektif dalam menstimulasi perhatian, meningkatkan pengetahuan
responden akan produk yang dipasarkan, dan mengubah sikap responden dari
tahap memperhatikan (attention) ke tahap ketertarikan (interest). Selain itu,
faktor yang berhubungan dengan efektivitas promosi melalui tahapan
perhatian (attention), ketertarikan (interest), keinginan (desire), dan tindakan
(action) yaitu aktifitas promosi yang dilakukan melalui instagram dan faktor
psikologis followers instagram @inasinul. Penelitian yang dilakukan
mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan jumlah 68 responden. Data
primer melalui panduan wawancara diberikan kepada informan untuk
melakukan wawancara mendalam. Informasi yang ingin diperoleh peneliti
dari wawancara dengan pihak pemilik usaha Batik “Inasinul” berupa
informasi mengenai gambaran umum perusahaan dan struktur organisasi
perusahaan, serta media promosi yang digunakan dalam pemasaran produk
Batik “Inasinul”. Sementara itu, informasi yang lebih khusus berupa
wawancara mengenai kegiatan promosi yang dilakukan Batik “Inasinul”.
Selain itu, pada penelitian ini juga dilakukan pengamatan timeline akun
instagram @inasinul untuk melihat aktivitas promosi yang dilakukan oleh
pelaku usaha dalam mempromosikan produk Batik “Inasinul” melalui media
sosial instagram. Pengolahan data dilakukan setelah hasil kuesioner dari
responden yang membalas kuesioner online terkumpul. Seluruh data di entry
ke dalam komputer dengan menggunakan program Microsoft Excell 2010 dan
SPSS (Statistical Program for Social Sciences) 20.0 for windows. Kuesioner
penelitian diuji reabilitas dan mendapatkan angka cronbach alpha sebesar
0.83 yang berarti bahwa kuesioner penelitian reliabel digunakan untuk uji

Fisib Unpak
30

selanjutnya. Data kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi Rank


Spearman.
2. Penelitian Agus Fredy (2016) yang berjudul “Efektivitas Pemasaran Jasa
Photography Melalui Media Sosial Instagram di Bali”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemasaran jasa photography dengan
menggunakan media sosial instagram di Provinsi Bali. Teknik pengumpulan
data yang akan digunakan penulis untuk penelitian ini adalah secara
Pengamatan dan Wawancara. Wawancara yang akan dilakukan adalah In
Depth Interview atau wawancara yang mendalam dari informan yaitu 4 dari
akun photographer dan beberapa dari masing-masing customer-nya untuk
mencari informasi apa strategi pemasaran produk jasa photography melalui
media sosial Instagram yang ada di Provinsi Bali. Wawancara akan dilakukan
di kantor kerja mereka, ataupun melaui telepon apabila tidak memungkinkan
untuk bertemu. Metode Dokumentasi adalah sebuah metode yang di mana
pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen berupa catatan berupa
tulisan, gambar, atau karya – karya monumental dari seseorang. Tahapan
dalam analisis data meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data
(data display) serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing
/ verification). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Bali, karena semakin
meningkatnya peminat jasa potography di Bali dengan banyaknya spot – spot
foto di Bali. Dalam penelitian ini, cara untuk mengetahui Photographer –
photographer yang ada di Provisi Bali adalah berdasarkan akun bisnis
photographer di Instagram menggunakan fasilitas “Cari” menggunakan kata
kunci “bali wedding photographer”.Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan terhadap Lima photographer yang mengunakan sosial media
Instagram sebagai media promosi yang mana memiliki followers atau
pengikut lebih dari 20.000 yang ada di Provinsi Bali mendapatkan
kesimpulan yaitu penggunaan sosial media Instagram untuk mempopulerkan
dan mempromosikan produk jasa photography, terbilang cukup efektif dan
juga menghasilkan tambahan pendapatan bagi informan. Semua informan
juga mengatakan bahwa penggunaan strategi pemasaran menggunakan
Instagram lebih bermanfaat daripada menggunakan cara konvensional lain

Fisib Unpak
31

nya. Namun untuk segmentasikelas atas, promosi tersebut harus dibarengi


juga dengan membuat suatu website guna menjangkau market place yang
lebih luas.
3. Penelitian Desi Anggraini (2019) yang berjudul “Efektivitas Media Sosial
Instagram Dalam Penyampaian Pesan Dakwah”. Penelitian ini bertujuan
untuk Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih kini banyak
sekali media yang menjadikan media sosial sebagai sarana untuk penyebaran
informasi, salah satunya penggunaan media sosial instagram untuk
penyebaran media dakwah seperti akun instagram @islamdakwahcom yang
menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan dakwah. Dengan
fitur-fitur yang tersedia di instagram akun @islamdakwahcom membuat
konten yang secara garis besar dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu,
aqidah, akhlak, dan syariah. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian terhadap efektivitas media sosial instagram
dalam penyampaian pesan dakwah pada akun @islamdakwahcom. Rumusan
masalah dari penelitian ini adalah “Apakah efektif berdakwah melalui media
sosial instagram yang terdapat dalam akun @islamdakwahcom? Dan apa
pesan dakwah yang terdapat dalam akun instagram @islamdakwahcom?
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan media sosial
instagram dalam penyampaian pesan dakwah yang ada pada akun
@isalamdakwahcom. Kegunaannya mampu untuk memberikan manfaat
melalui instagram yang berkaitan dengan pesan dakwah. Penelitian ini
termasuk penelitian pustaka (library research) yang bersifat kualitatif dengan
data primer berupa konten-konten yang diunggah oleh akun instagram
@islamdakwahcom dan sumber data sekunder berupa hasil wawancara
dokumentasi serta data tambahan yang didapatkan. Sedangkan metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara dan metode
dokumentasi. kemudian di analisis menggunakan metode analisis isi dan
disimpulkan secara induktif. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa
penggunaan media sosail instagram dalam penyampaian pesan dakwah cukup
efektif, cukup efektif maksudnya adalah dalam penggunaan media sosial
sebagai salah satu sumber informasi dalam mencari materi dakwah yang

Fisib Unpak
32

terdapat pada akun @islamdakwahcom dan memberikan pesan-pesan dakwah


seperti akhlak, akidah dan syariah.
2.13 Kerangka Pemikiran
Efektivitas instagram sebagai media promosi agrowisata Panorama
Pabangbon di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, dapat diukur
menggunakan model AIDA (attention, interest, desire, action). Efektivitas
instagram memiliki hubungan dengan karakteristik pengunjung instagram seperti
usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan turut
mempengaruh efektivitas instagram. Selain karakteristik pengunjung instagram,
penggunaan media promosi terdiri dari jenis media promosi yang digunakan oleh
Panorama Pabangbon serta media apa saja yang digunakan oleh responden dalam
memperoleh informasi mengenai Panorama Pabangbon dan frekuensi
penyampaian pesan melalui media promosi yang digunakan. Media promosi
terdiri dari media penyiaran, media cetak, media internet dan media word of
mouth yang memiliki hubungan terhadap efektivitas instagram sebagai media
promosi agrowisata Panorama Pabangbon.

Karateristik Pengunjung
Instagram (X1)
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Tingkat Pendidikan
4. Pekerjaan
5. Tingkat Pendapatan
(Sumber: Morissan, 2010:21)

Efektivitas Instagram (Y1)


1. Attention
2. Interest
3. Desire
4. Action

(Sumber: Irfan, 2014:28)

Penggunaan Media Promosi (X2)


1. Jenis Media Promosi
2. Frekuensi penyampaian pesan
melalui media promosi

(sumber: Morissan, 2010 )

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Fisib Unpak
33

2.14 Hipotesis Penelitian


Menurut Kriyantono (2006:28) hipotesis mengarahkan penelitian agar fokus
dengan masalah yang sedang dibahas. Berdasarkan kerangka berpikir yang telah
dirumuskan di atas, dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat hubungan antara karakteristik pengunjung instagram dengan
efektivitas promosi agrowisata Panorama Pabangbon.
H1 : Terdapat hubungan positif antara karakteristik pengunjung instagram
dengan efektivitas promosi agrowisata Panorama Pabangbon.
H0 : Tidak terdapat hubungan positif antara penggunaan media promosi dengan
efektivitas promosi agrowisata Panorama Pabangbon
H2 : Terdapat hubungan positif antara penggunaan media promosi dengan
efektivitas promosi agrowisata Panorama Pabangbon

Fisib Unpak
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode
survei. Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang
menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis (Nazir, 2003: 56). Teknik yang
digunakan dalam metode survei ini dengan menggunakan wawancara atau
kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data. Bambang Prasetyo dan
Miftahul Jannah (2005:141) berpendapat bahwa penelitian survei merupakan
suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis
yang sama kepada banyak orang untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh
peneliti dicatat, diolah dan dianalisis
Metode survei yang digunakan dalam penelitian ini adalah bertujuan untuk
mengetahui pengaruh akun Instagram sebagai media promosi terhadap
Agrowisata Panorama Pabangbon. Pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuesioner online yang diperoleh dari
responden pengikut akun @Panorama_Pabangbon.hits di Instagram.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ialah instagram agrowisata Panorama Pabangbon Di
Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Lokasi tersebut dipilih dengan
pertimbangan bahwa, agrowisata Panorama Pabangbon memanfaatkan instagram
dalam kegiatan promosi. Instagram tersebut ditujukan untuk meningkatkan
informasi bagi khalayak yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang agrowisata
Panorama Pabangbon. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
mulai dari bulan Maret 2020.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Menurut Morissan (2012: 19) populasi merupakan kumpulan subjek,
variabel, konsep, atau fenomena. Populasi bisa meliputi orang, lembaga,
organisasi, maupun benda. Dalam sebuah penelitian jika yang menjadi populasi

34 Fisib Unpak
35

adalah orang maka disebut subjek penelitian, bila yang menjadi populasi bukan
orang maka disebut objek penelitian. Menentukan populasi dipilihlah sekelompok
populasi yang mewakili populasi yang ingin diteliti (Sukmadinata, 2011:250).
Populasi dalam penelitian ini adalah Pengikut akun
@Panorama_Pabangbon.Hits yang berjumlah 1700 pengikut . Hal ini didasarkan
pada asumsi bahwa Pengikut Panorama Pabangbon banyak yang mengikuti
instagram tersebut untuk mengetahui informasi mengenai wisata alam tersebut.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian kecil dari populasi. Penarikan sampel pada sebuah
penelitian disebut “sampling”. Menurut Achmadi dan Narbuko (2013: 107)
sampel yang baik, adalah sampel yang terdiri dari anggota populasi yang
menggambarkan atau mencerminkan keadaan populasi secara maksimal.
Pengambilan sampel pada penelitian bertujuan untuk memotong subjek atau objek
yang akan diteliti dan ingin melakukan generalisasi dari hasil penelitiannya
(Masyhuri dan Zainuddin, 2011:159)
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability
sampling dengan prosedur accidental sampling, yaitu teknik dimana peneliti
memilih sampel secara spontanitas atau siapa saja yang dianggap dapat mewakili
populasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (Unaradjan 2013).
Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah pengikut
instagram Panorama Pabangbon yang diambil dari jumlah pengikut sebanyak
1700 orang. Untuk menentukan ukuran sampel peneliti menggunakan rumus Taro
Yamane sebagai berikut :
N
n=
Nd 2  1
n = Ukuran sampel
N = Populasi
D = Presisi yang ditetapkan 0,01 (10%)
Dari perhitungan menggunakan rumus Taro Yamane di dapat hasil sebagai
berikut :
1600
n=  94,11
1600 0,1  1
2

Fisib Unpak
36

Jadi sampel penelitian untuk populasi 30.000 orang dan tingkat


kepercayaan 10% adalah 94,44 yang dibulatkan menjadi 100 orang.

3.4 Jenis dan Sumber Data


Arikunto dalam Mirzaqon dan Purwoko (2018:4) menyatakan bahwa
pengumpulan data dalam penelitian merupakan sumber yang berhubungan dengan
variabel penelitian meliputi catatan, buku, makalah maupun artikel, jurnal dan
sebagainya. Penelitian memerlukan kedua data tersebut untuk memecahkan
permasalahan yang sedang diteliti maupun menguji hipotesis yang telah
dirumuskan peneliti. Berdasarkan permasalahan yang diteliti, untuk memperoleh
data maka peneliti menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut:
3.4.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan oleh orang yang melakukan penelitian dan disebut data asli atau data
baru (Misbahuddin & Hasan, 2014: 21). Dalam penelitian ini, data primer
diperoleh dari kuesioner yang ditujukan pada responden yaitu Pengikut akun
instagram Panorama Pabangbon. Data primer adalah hasil jawaban dari kuesioner
yang telah dibagikan kepada sasaran penelitian.
3.4.2 Data sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah
ada, biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian
terdahulu (Misbahuddin & Hasan, 2014: 22). Data sekunder dapat diperoleh dari
buku-buku metode penelitian, statistika untuk penelitian, instansi/tempat
penelitian, dan hasil penelitian terdahulu, yaitu buku-buku sumber, skripsi, dan
internet.
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Agung
dalam Pariartha, Parmiti dan Sudatha (2013:5) menyatakan angket atau kuesioner
merupakan suatu cara untuk memperoleh data dengan mengirimkan daftar
pertanyaan yang telah disusun kepada responden penelitian. Pada penelitian ini,
peneliti memperoleh data dari hasil menyebarkan kuesioner yang dibagikan
melalui link Google Form kepada pengikut instagram Panorama Pabangbon
secara acak.

Fisib Unpak
37

3.5 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dilakukan dengan cara statistik, yaitu menganalisa
dengan berbagai dasar statistik yang dilakukan dengan cara membaca tabel, grafik
atau angka yang telah tersedia kemudian dilakukan beberapa uraian atau
penafsiran dari data-data tersebut (Sujarweni, 2014: 45). Dalam penelitian
kuantitatif ini, peneliti menggunakan teknik analisis data berupa statistik
deskriptif dan statistik nonparametrik. Statistik deskriptif adalah statistik yang
berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Ghozali, 2018: 19).
Pada penelitian ini, uji hubungan antar variabel menggunakan software computer
SPSS 16.0 for windows dan Microsoft Excel 2007. Statistik nonparametrik adalah
teknik statistik yang kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal dan
ordinal (Kurniawan, 2007:150). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
analisis data dengan uji korelasi Rank Spearman, Chi Kuadrat (X2) dan Likert.
Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat yang berskala ordinal.
Rumus:
6d i2
rs = 1 
 
n n2  1

Keterangan:
ρ = Koefisien korelasi Rank Spearman
1 = Bilangan konstan
6 = Bilangan konstan
b = Perbedaan antara pasangan jenjang
N = Jumlah individu dalam sampel
Kriteria:
Jika ρhitung > ρtabel (lihat tabel ρ) maka Ho ditolak.
Jika ρhitung < ρtabel (lihat tabel ρ) maka Ho diterima
Chi Kuadrat (X2) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas dimana data
berbentuk nominal dan sampelnya besar (Sudjana, 2005:34).

Fisib Unpak
38

Rumus:

 fo  fh 2 N

2 k
X = i i
fh Nd 2  1
Keterangan:
X2 = Chi Kuadrat
fo = Frekuensi yang diobservasi
fh = Frekuensi yang diharapkan
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert
untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, sehingga responden harus dapat
menggambarkan untuk mendukung setiap pernyataan/pertanyaan yang akan
digunakan dengan jawaban yang dipilih (Riduwan, 2010: 12).
Skala likert, maka setiap variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
beberapa indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak
ukur untuk menyusun soal-soal instrumen (kuesioner) penelitian berupa
pertanyaan maupun pernyataan.
Tabel 3.1 Skala Penilaian untuk Pernyataan atau Pertanyaan Positif dan
Negatif

No. Keterangan Skor Positif Skor Negatif


1 Sangat Setuju (SS) 4 1
2 Setuju (S) 3 2
3 Tidak Setuju (TS) 2 3
4 Sangat Tidak Setuju (STS 1 4
(Sumber: Riduwan, 2010: 12)

3.6 Validitias dan Reabilitas Instrumen


3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu
daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada
umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Hasil rhitung bandingkan
dengan rtabel dimana df = N dengan sig 5 %. Jika rhitung > rtabel maka valid
(Sujarweni, 2014:83). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik
korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut :

Fisib Unpak
39

nxy  x y 


nx  
r=
 x  ny 2  y 
2 2 2

r : Koefisien korelasi
n : Jumlah individu dalam sampel
X : Angka mentah variabel X
Y : Angka mentah variabel Y
Sebagai cara untuk menentukan apakah instrumen valid atau tidak, dapat
ditentukan dengan beberapa ketentuan, di antaranya:
1. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka instrumen tersebut
dapat dikatakan valid.
2. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka instrumen tersebut
dapat dikatakan tidak valid.
Uji validitas dilakukan pada tanggal 15 Juni 2021 dan disebarkan kepada
15 responden dengan memberikan pernyataan sebanyak 30 pernyataan dengan
alternatif jawaban menggunakan Skala Likert. Hasil yang di dapat dari uji
validitas kepada 15 orang menyatakan bahwa dari 30 pernyataan terdapat 8
pernyataan yang tidak valid dan 22 pernyataan valid. Jika rtabel < rhitung maka valid.
Nilai rtabel yaitu sebesar 0,514.
Berdasarkan hasil uji validitas 30 butir pertanyaan/pernyataan dengan
menggunakan software SPSS versi 16.0, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
a. Variabel (X2) Penggunaan Media Promosi pada indikator Jenis Media
Promosi terdapat 5 butir soal dimana 2 butir soal dinyatakan valid dan 3
butir soal dinyatakan tidak valid. Pada indikator Frekuensi Penyampaian
Pesan Melalui Media Promosi terdapat 5 butir soal dengan hasil 5 butir
soal valid.
b. Variabel (Y) Efektivitas Promosi memiliki 4 indikator yaitu pada indikator
Attention yang diberikan terdapat 5 butir soal dengan hasil 2 butir soal
valid dan 3 butir soal tidak valid. Lalu pada indikator Interest yang
diberikan terdapat 5 butir soal dengan hasil 3 butir soal dinyatakan valid
dan 2 butir soal dinyatakan tidak valid. Berdasarkan dari hasil uji validitas
dengan menggunakan software SPSS versi 16.0 for windows. Kemudian
pada indikator Desire terdapat 5 butir soal dengan hasil 5 butir soal valid.

Fisib Unpak
40

Sedangkan pada indikator Action yang diberikan terdapat 5 butir soal


dengan hasil 4 butir soal dinyatakan valid dan 1 butir soal dinyatakan tidak
valid.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dari konsistensi
responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang
merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji
reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir
pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel (Sujarweni, 2014:85 ). Uji
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan
rumus sebagai berikut :
 k    2b 
r11 =   1   2t 
 k  1  
r : Koefisian reliabilitas Alpha Cronbach
k : Banyaknya butir pertanyaan
∑b2 : Total Varians butir
t2 : Total varians
Untuk menentukan apakah setiap pertanyaan reliabel atau tidak, maka
dapat dilihat pada skala 0-1 interpretasi reliabilitas sebagai berikut :
1. Nilai reliabilitas 0,00-0,20 : tidak reliabel
2. Nilai reliabilitas 0,21-0,40 : kurang reliabel
3. Nilai reliabilitas 0,41-0,60 : cukup reliabel
4. Nilai reliabilitas 0,61-0,80 : reliable
5. Nilai reliabilitas 0,80-1,00 : sangat reliabel
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari jawaban yang
telah disebar kepada 15 orang dengan memberikan 30 pernyataan. Uji reliabilitas
hanya memasukan pernyataan-pernyataan yang sudah valid yang sebelumnya
telah diuji menggunakan uji validitas.
Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan dengan menggunakan software
SPSS versi 16.0 dari 10 butir soal variabel X dan 20 butir soal variabel Y, maka
diperoleh hasil sebagai berikut:

Fisib Unpak
41

Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Nilai Alpha Cronbach Ket.
Penggunaan Media Promosi 0,810 Sangat Reliabel
Efektivitas Instagram 0,900 Sangat Reliabel
(Sumber : Data Primer, 2021)

3.7 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional adalah suatu
informasi ilmiah yang amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan
variabel yang sama. Dari informasi tersebut dia akan mengetahui bagaimana
caranya pengukuran atas variabel itu dilakukan, serta dapat menentukan apakah
prosedur pengukuran yang sama akan dilakukan atau diperlukan prosedur
pengukuran yang baru (Singarimbun & Effendi, 2006:46).
Penelitian ini variabel diukur dengan menggunakan skala likert, yaitu
dengan menggunakan pilihan jawaban yang mempunyai tingkatan: Sangat Setuju,
Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju. Definisi operasional dalam penelitian
ini adalah:
3.7.1 Variabel Independen atau Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen atau terikat (Thoifah,
2015:165). Definisi operasional dan variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1. Karakteristik pengikut instagram (X1)
Karakteristik pengikut instagram merupakan faktor-faktor yang terdapat pada
diri seorang konsumen dan memengaruhi diri konsumen tersebut.
Karakteristik konsumen dapat diukur melalui beberapa variabel. Variabel
tersebut meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan
tingkat pendapatan
X1.1 Usia adalah lama hidup pengikut instagram pada saat penelitian
dilakukan yang dihitung sejak hari kelahiran yang dinyatakan dalam
satuan tahun. Pengukurannya menggunakan skala nominal. Pengukuran
usia terbagi menjadi :
20-25 Tahun = diberi skor 1
26-30 Tahun = diberi skor 2

Fisib Unpak
42

31-35 Tahun = diberi skor 3


>36 Tahun = diberi skor 4
X1.2 Jenis kelamin merupakan sifat fisik responden yang tercatat dalam kartu
identitas, yaitu laki-laki atau perempuan. Pengukurannya menggunakan
skala nominal dan diberi kode :
Laki-laki = kode 1
Perempuan = kode 2
X1.3 Tingkat Pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah
diikuti oleh pengikut instagram sampai dengan waktu saat penelitian
berlangsung. Pengukurannya menggunakan skala nominal dan terbagi
menjadi :
SMP = diberi skor 1
SMA = diberi skor 2
D3/S1 = diberi skor 3
X1.4 Pekerjaan adalah aktivitas sehari-hari yang sedang dijalani oleh
pengikut instagram sampai saat penelitian berlangsung baik itu
berpenghasilan atau tidak. Pengukurannya menggunakan skala nominal
dan dikategorikan menjadi :
Belum bekerja = kode 1
Pelajar = kode 2
Ibu Rumah Tangga = kode 3
Pegawai Swasta = kode 4
PNS/ABRI/Polri = kode 5
X1.5 Tingkat Pendapatan adalah jumlah pendapatan pengikut instagram
dalam jangka waktu tertentu sampai dengan waktu saat penelitian
berlangsung. Pengukurannya menggunakan skala nominal dan
dikategorikan menjadi :
<Rp 2.000.000 = diberi skor 1
Rp 2.000.001 – 6.000.000 = diberi skor 2
>Rp 6.000.001 = diberi skor 3

Fisib Unpak
43

2. Penggunaan Media Promosi (X2)


Penggunaaan media promosi adalah media-media promosi yang digunakan
dalam pemasaran Panorama Pabangbon untuk menyebarkan informasi,
mempengaruhi, dan membujuk khalayak agar datang mengunjungi Panorama
Pabangbon. Dapat diukur dengan jenis media promosi yang digunakan oleh
responden dalam memperoleh informasi mengenai Panorama Pabangbon dan
frekuensi penyampaian pesan melalui media promosi yang digunakan dalam
pemasaran Panorama Pabangbon,
X2.1 Jenis media promosi yang digunakan dalam pemasaran Panorama
Pabangbon dan jumlah dari media-media tersebut yang digunakan oleh
responden dalam memperoleh informasi mengenai Panorama
Pabangbon. Jenis media promosi diukur dari adanya media penyiaran,
media cetak, media internet dan media word of mouth. Pengukurannya
menggunakan skala ordinal dan dikategorikan menjadi :
Rendah (skor 1) = total skor jawaban 4-5
Sedang (skor 2) = total skor jawaban 6-7
Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 8
X2.2 Frekuensi penyampaian pesan adalah banyaknya atau tingkat
keseringan pengunjung dalam menerima / mengakeses informasi
mengenai Panorama Pabangbon melalui media-media promosi yang
digunakan dalam pemasaran Panorama Pabangbon. Pengukurannya
menggunakan skala ordinal dan dikategorikan menjadi :
Rendah (skor 1) = total skor jawaban 4-7
Sedang (skor 2) = total skor jawaban 8-11
Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 12-16
3. Efektivitas Promosi (Y)
Efektivitas Promosi menyatakan keberhasilan dan kinerja dari segi tercapai
tidaknya tujuan pada sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektivitas
promosi mempengaruhi sikap konsumen dalam merespon pesan-pesan yang
disampaikan melalui media sosial instagram. Pengukuran pada variabel ini
menggunakan beberapa indikator:

Fisib Unpak
44

Y3.1 Attention (Perhatian) merupakan unsur pesan untuk menarik perhatian


responden. Perhatian dapat dilihat ketika responden membuka halaman
instagram dan memperhatikan isi instagram. Pengukurannya
menggunakan skala ordinal dan dikategorikan menjadi :
Rendah (skor 1) = total skor jawaban 1-3
Sedang (skor 2) = total skor jawaban 4-6
Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 7-10
Y3.2 Interest (ketertarikan) merupakan unsur pesan untuk menarik
ketertarikan responden terhadap isi dari instagram agrowisata Panorama
Pabangbon. Ketertarikan dapat dilihat ketika responden mulai mencari-
cari informasi mengenai Panorama Pabangbon. Pengukurannya
menggunakan skala ordinal dan dikategorikan menjadi :
Rendah (skor 1) = total skor jawaban 11-13
Sedang (skor 2) = total skor jawaban 14-16
Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 17-20
Y3.3 Desire (keinginan) merupakan unsur pesan yang membangkitkan
keinginan responden untuk mengunjungi agrowisata Panorama
Pabangbon, Bogor. Keinginan dapat dilihat dari responden memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi dan mencari informasi lebih lanjut dan
berkeinginan mengunjungi agrowisata Panorama Pabangbon.
Pengukurannya menggunakan skala ordinal dan dikategorikan menjadi :
Rendah (skor 1) = total skor jawaban 21-25
Sedang (skor 2) = total skor jawaban 26-30
Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 31-36
Y3.4 Action (tindakan) merupakan unsur pesan yang mendorong tindakan
pengunjung untuk mengunjungi agrowisata Panorama Pabangbon,
Bogor. Action dapat dilihat dari aksi nyata responden yang
mengunjungi agrowisata Panorama Pabangbon. Pengukurannya
menggunakan skala ordinal dan dikategorikan menjadi :
Rendah (skor 1) = total skor jawaban 37-40
Sedang (skor 2) = total skor jawaban 41-44
Tinggi (skor 3) = total skor jawaban 45-49

Fisib Unpak
4
GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


4.1.1 Profil Panorama Pabangbon
Panorama pabangbon atau yang biasa disebut dengan PAPA merupakan
objek wisata alam di ketinggian 720 mdpl dengan konsep rumah pohon yang
memiliki banyak sekali spot wahana selfie yang tentunya sangat cocok untuk
didatangi oleh para pengunjung yang suka berfoto dan objek wisata di Bogor
terbaru yang sejak kemunculannya di media sosial pada awal 2017 lalu langsung
menarik perhatian sehingga banyak sekali para pengunjung yang datang ke wisata
Panorama Pabangbon tersebut.

Gambar 4.1 Wisata Panorama Pabangbon


Sumber : Olahan Peneliti
Panorama Pabangbon memiliki banyak spot untuk ber-selfie diantaranya
Rumah Pohon Pinus, Spot Kupu-kupu, Spot Love, Menara Pandang, Area
Hammock, Kapal Gantung, Ayunan Gantung, dan Rumah Atap.
1. Rumah Pohon Pinus
Merupakan sebuah bangunan (mirip dengan atap rumah) yang berada diantara
dua buah pohon yang tinggi dan dari titik ini kamu dapat berselfie ria dengan
backgroud perbukitan Gunung Halimun Salak.

45 Fisib Unpak
46

2. Spot Kupu-kupu
Merupakan sebuah jembatan kayu yang menjorok kearah tebing dan tepat
diujungnya terdapat sebuah papan kayu berbentuk seekor kupu kupu. Untuk
dapat naik ke wahana ini kamu hanya diijinkan maksimal 4-5 orang saja.
3. Spot Love
Letaknya bersebelahan dengan spot kupu kupu dan konsep designnya pun
hampir sama, hanya bedanya pada ujung jembatan ini terdapat sebuah simbol
hati yang dhiasi dengan bunga. Untuk dapat naik ke wahana ini juga hanya
diijinkan maksimal 4-5 orang saja.
4. Menara Pandang
Tepat berada diatas dari wahana spot kupu kupu dan spot love, dimana untuk
Menara Pandang ini hampir menyerupai sebuah menara pandang yang tinggi
sehingga dapat melihat suasana alam sekitar lebih luas tanpa terhalang.
5. Area Hammock
Merupakan sebuah area tepat berada dibelakang Menara Pandang yang
terdapat beberapa hammock yang dapat kamu gunakan baik hanya sekedar
untuk berfoto atau menyewanya dengan biaya sekitar Rp. 15.000/jam.
Tersedia pula hammock bertingkat yang dapat menambah nilai seru dalam
karya foto kamu nantinya.
6. Ayunan Gantung
Ayunan gantung hampir sama dengan hammock yang membedakannya hanya
saja di hammock bisa untuk bersantai sedangkan ayunan gantung hanya bisa
dipakai duduk.
7. Sepeda Layang
Wahana yang satu cukup ekstrem. Pengunjung akan mengendarai sepeda
pada seutas kawat besi di ketinggian. Melintasi jurang yang terbentang
diantara 2 pepohonan.
Namun tidak perlu khawatir untuk keamanan. Pengunjung yang akan
mencoba wahana sepeda layang ini akan diberikan alat pengaman diri. Ketika
menaiki sepeda ini sangat bagus jika ingin menghasilkan foto ekstrem dengan
latar perbukitan.

Fisib Unpak
47

4.2 Hasil Penelitian


4.2.1 Data Karakteristik Pengunjung
Karakteristik pengunjung instagram Panorama Pabangbon Bogor penulis
bagi ke dalam 5 indikator, yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan
dan tingkat pendapatan. Data yang di dapat dari 100 responden pengunjung
instagram Panorama Pabangbon yaitu :
1. Usia
Tabel 4.1 Jumlah dan Presentase Pengunjung Instagram berdasarkan Usia
Usia Frekuensi (orang) Persen (%)
<20 – 25 Tahun 46 46
26 – 30 Tahun 49 49
31 – 35 Tahun 5 5
>36 Tahun 0 0
Total 100 100
(Sumber : Data Primer, 2021)
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa sebaran data
mengenai variabel X1 karakteristik pengunjung instagram pada indikator
usia, dengan rincian dari 100 orang responden yang berusia 20-25 tahun
sebanyak 46 persen, sementara responden yang berusia 26-30 tahun sebanyak
49 persen, sebanyak 5 persen adalah responden yang berusia 31-35 tahun, dan
responden yang berusia >36 tahun sebanyak 0 persen.
Dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden pengunjung
instagram adalah masyarakat yang berusia 26-30 tahun dengan total 49 orang
responden atau 65 persen.
2. Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Jumlah dan Presentase Pengunjung Instagram berdasarkan
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persen (%)
Perempuan 61 61
Laki-Laki 39 39
Total 100 100
(Sumber : Data Primer, 2021)
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa sebaran data
mengenai karakteristik pengunjung instagram pada indikator jenis kelamin,
dari 100 orang responden yang mengunjungi instagram panorama pabangbon
mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 61 persen, sedangkan

Fisib Unpak
48

hanya 39 persen berjenis kelamin laki-laki yang mengunjungi instagram


panorama pabangbon.
Dapat disimpulkan bahwa responden dari pengunjung instagram
panorama pabangbon lebih didominasi oleh perempuan. Hal ini dikarenakan
faktor kebetulan karena pada saat penyebaran kuesioner responden yang
berpartisipasi lebih banyak perempuan. Namun demikian perbedaan jenis
kelamin bisa menimbulkan pendapat atau sudut pandang yang berbeda dalam
menilai kualitas yang diberikan oleh panorama pabangbon
3. Tingkat Pendidikan
Tabel 4.3 Jumlah dan Presentase Pengunjung Instagram berdasarkan
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Frekuensi (orang) Persen (%)
SMP 5 5
SMA/SMK 65 65
D3/S1 30 30
Total 100 100
(Sumber : Data Primer, 2021)
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa sebaran data
mengenai karakteristik pengunjung instagram pada indikator pendidikan, dari
100 orang responden yang berpendidikan SMP sebanyak 5 persen, sebanyak
65 persen yang berpendidikan SMA/SMK, yang berpendidikan D3/S1
sebanyak 30 persen. Ini menunjukan bahwa mayoritas pengunjung yang aktif
yaitu lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)
4. Pekerjaan
Tabel 4.4 Jumlah dan Presentase Pengunjung Instagram berdasarkan
Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi (orang) Persen (%)
Belum Bekerja 19 19,2
Pelajar 8 8,1
Ibu Rumah Tangga 22 22,2
Pegawai Swasta 29 29,3
PNS/ABRI/Polri/ dan lainnya ... 21 21,2
Total 100 100
(Sumber : Data Primer, 2021)
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa sebaran data
mengenai karakteristik pengunjung instagram pada indikator pekerjaan, dari
100 orang responden sebanyak 8 orang Pelajar, sebanyak 22 orang Ibu

Fisib Unpak
49

Rumah Tangga, sebanyak 29 orang Pegawai Swasta, sebanyak 21 orang


PNS/ABRI/Polri/ dan lainnya ... dan sedangkan 19 orang Tidak Bekerja.
Dapat disimpulkan bahwa, mayoritas pengunjung instagram
merupakan masyarakat yang bekerja sebagai pegawai swasta.
5. Tingkat Pendapatan
Tabel 4.5 Jumlah dan Presentase Pengunjung Instagram berdasarkan
Pendapatan
Pendapatan Frekuensi (orang) Persen (%)
≤ 2.000.000 55 55
2.000.001 - 6.000.000 43 43
≥6.000.001 2 2
Total 100 100
(Sumber : Data Primer, 2021)
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa sebaran data
mengenai karakteristik pengunjung instagram pada indikator Tingkat
Pendapatan, dengan rincian dari 100 orang responden yang mendapatkan ≤
2.000.000 sebanyak 55 orang, sementara responden yang mendapatkan
2.000.001 - 6.000.000 sebanyak 43 orang, dan sebanyak 2 orang mendaptkan
≥6.000.001.
Pendapatan lebih didominasi oleh orang-orang yang berpenghasilan
sebesar ≤ 2.000.000 karena jika dilihat dari data jumlah pekerjaan lebih
didominasi oleh orang-orang yang bekerja sebagai pegawai swasta.
4.2.2 Data Penggunaan Media Promosi
Pada penyebaran kuesioner ini, peneliti membuat pertanyaan mengenai
variabel X2 yang terdapat 2 indikator mengenai Penggunaan Media Promosi yaitu
Jenis media promosi dan Frekuensi penyampaian pesan melalui media promosi.
Data yang di dapat dari 100 responden pengunjung instagram panorama
pabangbon yaitu :
1. Jenis Media Promosi
Menurut Morissan (2010) media (medium) adalah kategori umum dari
sistem pengiriman pesan yang mencakup beberapa media, yaitu media
penyiaran (televisi dan radio), media cetak (surat kabar dan majalah), surat,
iklan luar ruang (outdoor advertising), dan media pendukung lainnya. Dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6

Fisib Unpak
50

Tabel 4.6 Jumlah dan persentase jawaban responden pada indikator Jenis
Media Promosi
Jenis Media Skala Pengukuran
Frekuensi (orang) Persen (%)
Promosi
Sangat Tidak Setuju 15 15
Tidak Setuju 42 42
Jenis Media
Setuju 21 21
Promosi
Sangat Setuju 15 15
Total 100 100
(Sumber : Data Primer, 2021)
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat dilihat bahwa sebaran data
mengenai pada indikator jenis media promosi, dengan rincian dari 100 orang
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 15 persen, sementara
sebanyak 21 persen menyatakan setuju, 42 persen responden yang
menyatakan tidak setuju serta 22 persen yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sebanyak 42 persen
menyatakan tidak setuju dalam indikator jenis media promosi. Hal ini dapat
dikatakan banyaknya responden yang tidak cukup merasa kehandalan petugas
dalam menggunakan media promosi.
2. Frekuensi Penyampaian Pesan Melalui Media Promosi
Penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan
menggunakan alat-lat komunikasi seperti media penyiaran televisi dan
radio), media cetak (surat kabar dan majalah), surat, iklan luar ruang (outdoor
advertising), dan media pendukung lainnya dan sebagai upaya koordinasi
yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan
persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan.
Tabel 4.7 Jumlah dan persentase jawaban responden pada indikator
Penyampaian Pesan
Indikator Skala Pengukuran Frekuensi (orang) Persen (%)
Sangat Tidak Setuju 10 10
Frekuensi Tidak Setuju 38 38
Penyampaian Setuju 42 42
Pesan Sangat Setuju 10 10
Total 100 100
(Sumber : Data Primer, 2021)
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa sebaran data
mengenai Frekuensi penyampaian pesan melalui media promosi, dengan
rincian dari 100 orang responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 10

Fisib Unpak
51

persen, sementara responden yang menyatakan setuju sebanyak 42 persen,


untuk 38 persen yang menyatakan tidak setuju, serta 10 persen responden
yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengunjung instagram sebanyak
42 orang atau 42 persen menyatakan setuju dalam indikator frekuensi
penyampaian pesan, yang berarti bahwa sebagian terbesar dari pengunjung
instagram panorama pabangbon secara rata-rata memperhatikan apa yang
diinfokan oleh Panorama Pabangbon.
4.2.3 Efektivitas Instagram
Dalam penyebaran kuesioner ini, peneliti membuat pertanyaan mengenai
variabel Y, yang terdapat 4 indikator mengenai Efektivitas Instagram yaitu
Attention (Perhatian), Interest (Ketertarikan), Desire (Keinginan) dan Action
(Tindakan) . Dalam masing-masing indikator terdapat beberapa pertanyaan.
1. Attention
Tabel 4.8 Jumlah dan persentase responden pada indikator Attention
Indikator Skala Pengukuran Frekuensi (orang) Persen (%)
Sangat Tidak Setuju 9 9
Tidak Setuju 40 40
Attention Setuju 38 38
Sangat Setuju 13 13
Total 100 100
(Sumber : Data Primer, 2021)

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dapat dilihat bahwa sebaran data mengenai
Efektivitas Instagram dengan rincian dari 100 orang responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 13 persen, sementara responden yang menyatakan setuju
sebanyak 38 persen, untuk 40 persen yang menyatakan tidak setuju, serta 9 persen
responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengunjung instagram sebanyak 40
orang atau 40 persen menyatakan tidak setuju dalam indikator attention, yang
berarti bahwa sebagian terbesar dari pengunjung instagram panorama pabangbon
secara rata-rata tidak memperhatikan apa yang diinfokan oleh Panorama
Pabangbon.
2. Interest
Tabel 4.9 Jumlah dan persentase responden pada indikator Interest

Fisib Unpak
52

Indikator Skala Pengukuran Frekuensi (orang) Persen (%)


Sangat Tidak Setuju 1 1
Tidak Setuju 3 3
Interest Setuju 69 69
Sangat Setuju 27 27
Total 100 100
(Sumber : Data Primer, 2021)

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, dapat dilihat bahwa sebaran data mengenai
Efektivitas Instagram dengan rincian dari 100 orang responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 27 persen, sementara responden yang menyatakan setuju
sebanyak 69 persen, untuk 3 persen yang menyatakan tidak setuju, serta 1 persen
responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengunjung instagram sebanyak 69
orang atau 69 persen menyatakan setuju dalam indikator interest, yang berarti
bahwa sebagian terbesar dari pengunjung instagram panorama pabangbon secara
rata-rata tertarik apa yang diinfokan oleh Panorama Pabangbon.
3. Desire
Tabel 4.10 Jumlah dan persentase responden pada indikator Desire
Indikator Skala Pengukuran Frekuensi (orang) Persen (%)
Sangat Tidak Setuju 2 2
Tidak Setuju 5 5
Desire Setuju 68 68
Sangat Setuju 25 25
Total 100 100
(Sumber : Data Primer, 2021)

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, dapat dilihat bahwa sebaran data mengenai
Efektivitas Instagram dengan rincian dari 100 orang responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 25 persen, sementara responden yang menyatakan setuju
sebanyak 68 persen, untuk 5 persen yang menyatakan tidak setuju, serta 2 persen
responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengunjung instagram sebanyak 68
orang atau 68 persen menyatakan setuju dalam indikator Desire, yang berarti
bahwa sebagian terbesar dari pengunjung instagram panorama pabangbon secara
rata-rata memiliki keinginian untuk mengunjungi Panorama Pabangbon.

Fisib Unpak
53

4. Action
Tabel 4.11 Jumlah dan persentase responden pada indikator Action
Indikator Skala Pengukuran Frekuensi (orang) Persen (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 3 3
Action Setuju 27 27
Sangat Setuju 70 70
Total 100 100
(Sumber : Data Primer, 2021)

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, dapat dilihat bahwa sebaran data mengenai
Efektivitas Instagram dengan rincian dari 100 orang responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 70 persen, sementara responden yang menyatakan setuju
sebanyak 27 persen, untuk 3 persen yang menyatakan tidak setuju, serta 0 persen
responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengunjung instagram sebanyak 70
orang atau 70 persen menyatakan sangat setuju dalam indikator Action, yang
berarti bahwa sebagian terbesar dari pengunjung instagram panorama pabangbon
secara rata-rata sudah mengunjungi Wisata Panorama Pabangbon.

4.2.4 Hubungan Karakteristik Pengunjung Instagram dengan Efektivitas


Instagram
Karakteristik pengunjung instagram dilihat dari usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, tingkat pekerjaan dan tingkat pendapatan. Data dari variabel jenis
kelamin dan jenis pekerjaan berupa data nominal sehingga saat pengolahan data
menggunakan chi-square untuk mengetahui perbedaan antara jenis kelamin
terhadap efektivitas promosi dan perbedaan antara jenis pekerjaan terhadap
efektivitas promosi. Variabel usia, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan
merupakan data ordinal yang diolah menggunakan uji korelasi rank spearman.
Ketiga variabel tersebut dilihat hubungannya dengan efektivitas promosi yang
terdiri dari empat tahap AIDA (attention, interest, desire, dan action). Hasil
pengujian menunjukkan tidak semua variabel berkorelasi dengan efektivitas
promosi.
Tabel 4.12 Persentase hubungan antara karakteristik pengunjung instagram
dengan efektivitas instagram

Fisib Unpak
54

Karakteristik Efektivitas Instagram


Penggunaan Analisis Attention Interest Desire Action
Instagram Value Value Value Value
Usia Cs 0,457 0,553 0,008 0,002
Jenis Kelamin Cs 0,325 0,422 0,067 0,065
Pendidikan Cs 0,367 0,308 0,013 0,019
Pekerjaan Cs 0,464 0,466 0,000 0,000
Pendapatan Cs 0,423 0,000 0,000 0,000
Keterangan : Cs = Chi Square
(Sumber : Data Primer, 2021)
4.2.5 Hubungan Usia dengan Efektivitas Instagram (AIDA)
Pengujian hubungan antara indikator usia dengan attention dilakukan
dengan uji Chi Square, karena dalam penelitian ini usia diukur dengan skala
nominal. Berdasarkan tabel 4.13 diatas, hasil uji hubungan antara variabel X1
karakteristik penggunaan instagram pada indikator usia dengan indikator attention
yang diberikan memiliki nilai korelasi 0,457 artinya tidak terdapat hubungan
antara usia dengan indikator attention yang diberikan.
Selanjutnya uji hubungan antara indikator usia dengan indikator interest
yang diberikan memiliki nilai 0,553 yang artinya tidak terdapat hubungan antara
usia dengan indikator interest.
Berikutnya uji hubungan antara indikator usia dengan indikator desire
yang diberikan memiliki nilai 0,067 yang artinya tidak terdapat hubungan antara
jenis kelamin dengan indikator desire.
Pengujian antara indikator jenis kelamin dengan indikator action yang
diberikan nilai 0,065 yang artinya tidak terdapat hubungan antara usia dengan
indikator action.
4.2.6 Hubungan Jenis Kelamin dengan Efektivitas Instagram (AIDA)
Pengujian hubungan antara indikator jenis kelamin dengan attention
dilakukan dengan uji Chi Square, karena dalam penelitian ini jenis kelamin diukur
dengan skala nominal. Berdasarkan tabel 4.13 diatas, hasil uji hubungan antara
variabel X1 karakteristik penggunaan instagram pada indikator jenis kelamin
dengan indikator attention yang diberikan memiliki nilai korelasi 0,325 artinya
tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan indikator attention yang
diberikan.

Fisib Unpak
55

Selanjutnya uji hubungan antara indikator jenis kelamin dengan indikator


interest yang diberikan memiliki nilai 0,422 yang artinya tidak terdapat hubungan
antara jenis kelamin dengan indikator interest.
Berikutnya uji hubungan antara indikator jenis kelamin dengan indikator
desire yang diberikan memiliki nilai 0,008 yang artinya tidak terdapat hubungan
antara usia dengan indikator desire.
Pengujian antara indikator jenis kelamin dengan indikator action yang
diberikan nilai 0,002 yang artinya terdapat hubungan antara usia dengan indikator
action.
4.2.7 Hubungan Pendidikan dengan Efektivitas Instagram (AIDA)
Subab ini menjelaskan hubungan antara variabel karakteristik jenis
pendidikan responden dengan efektivitas promosi AIDA. Pada kategori
karateristik jenis pendidikan responden dibagi ke dalam kategori SMP,
SMA/SMK, D3/S1. Berikut uraian persentase hubungan antara karakteristik
tingkat pendidikan responden dengan efektivitas promosi.
Hasil uji hubungan antara variabel X1 karakteristik penggunaan instagram
pada indikator pendidikan dengan indikator attention yang diberikan memiliki
nilai korelasi 0,367 artinya tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan
indikator attention yang diberikan.
Selanjutnya uji hubungan antara indikator pendidikan dengan indikator
interest yang diberikan memiliki nilai 0,466 yang artinya tidak terdapat hubungan
antara pekerjaan dengan indikator interest.
Berikutnya uji hubungan antara indikator pendidikan dengan indikator
desire yang diberikan memiliki nilai 0,013 yang artinya tidak terdapat hubungan
antara pendidikan dengan indikator desire.
Pengujian antara indikator pendidikan dengan indikator action yang
diberikan nilai 0,019 yang artinya tidak terdapat hubungan antara pendidikan
dengan indikator action.
Hal ini memperlihatkan bahwa pendidikan tidak dapat mempengaruhi
efektivitas instagram, dikarenakan apapun pendidikannya, tidak berpengaruh
terhadap efektivitas instagram yang telah diterima oleh masyarakat tersebut
setelah mengunjungi instagram tersebut.

Fisib Unpak
56

4.2.8 Hubungan Pekerjaan dengan Efektivitas Instagram (AIDA)


Subab ini menjelaskan hubungan antara variabel karakteristik Tingkat
pekerjaan responden dengan efektivitas promosi AIDA. Pada kategori karateristik
tingkat pekerjaan responden dibagi ke dalam kategori belum bekerja, pelajar, ibu
rumah tangga, pegawai swasta, PNS/ABRI/Polri/ dan lainnya... Berikut uraian
persentase hubungan antara karakteristik tingkat pekerjaan responden dengan
efektivitas promosi.
Hasil uji hubungan antara variabel X1 karakteristik penggunaan instagram
pada indikator pekerjaan dengan indikator attention yang diberikan memiliki nilai
korelasi 0,464 artinya tidak terdapat hubungan antara pekerjaan dengan indikator
attention yang diberikan.
Selanjutnya uji hubungan antara indikator pekerjaan dengan indikator
interest yang diberikan memiliki nilai 0,466 yang artinya tidak terdapat hubungan
antara pekerjaan dengan indikator interest.
Berikutnya uji hubungan antara indikator pekerjaan dengan indikator
desire yang diberikan memiliki nilai 0,000 yang artinya terdapat hubungan antara
pekerjaan dengan indikator desire.
Pengujian antara indikator pekerjaan dengan indikator action yang
diberikan nilai 0,000 yang artinya terdapat hubungan antara pekerjaan dengan
indikator action.
4.2.9 Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dengan Efektivitas Instagram
(AIDA)
Subab ini menjelaskan hubungan antara variabel karakteristik Tingkat
pendapatan responden dengan efektivitas promosi AIDA. Pada kategori
karateristik tingkat pendapatan responden dibagi ke dalam kategori <2.000.000,
2.000.001 – 6.000.000, >6.000.001. Berikut uraian persentase hubungan antara
karakteristik tingkat pendapatan responden dengan efektivitas promosi.
Hasil uji hubungan antara variabel X1 karakteristik penggunaan instagram
pada indikator pendapatan dengan indikator attention yang diberikan memiliki
nilai korelasi 0,423 artinya tidak terdapat hubungan antara pendapatan dengan
indikator attention yang diberikan.

Fisib Unpak
57

Selanjutnya uji hubungan antara indikator pendapatan dengan indikator


interest yang diberikan memiliki nilai 0,000 yang artinya terdapat hubungan
antara pendapatan dengan indikator interest.
Berikutnya uji hubungan antara indikator pendapatan dengan indikator
desire yang diberikan memiliki nilai 0,000 yang artinya terdapat hubungan antara
pekerjaan dengan indikator desire.
Pengujian antara indikator pendapatan dengan indikator action yang
diberikan nilai 0,000 yang artinya terdapat hubungan antara pendapatan dengan
indikator action.
4.2.10 Hubungan Penggunaan Media Promosi dengan Efektivitas Instagram
(AIDA)
Penelitian ini menganalisis hubungan antara penggunaan media promosi
dengan efektivitas instagram. Penggunaan media promosi terdiri dari jenis media
promosi yang digunakan oleh pengunjung dalam memperoleh informasi mengenai
Panorama Pabangbon dan frekuensi penyampaian melalui media promosi
tersebut. Efektivitas instagram adalah media promosi yang digunakan dalam
pemasaran dapat dikatakan efektif jika dapat menimbulkan dampak pada
Attention, interest, desire dan action. Uji korelasi ini menggunakan uji rank
sperman dan tabulasi silang atau crosstab dengan program Statistical Program for
Social Sciences (SPSS version 16.0). Uji korelasi antara penggunaan media
promosi dengan efektivitas instagram dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 4.13 Persentase hubungan antara Penggunaan Media Promosi dengan
Efektivitas Instagram
Efektivitas Instagram
Penggunaan
Analisis Attention Interest Desire Action
Media Promosi
Value Value Value Value
Jenis Media
Rs 0,808 0,301 0,660 1,000
Promosi
Frekuensi
penyampaian
Rs 0,205 0,148 0,109 0,115
pesan melalui
media promosi
Keterangan: Rs = Rank Spearman
*.Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
**.Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)
(Sumber : Data Primer, 2018)

Fisib Unpak
58

4.2.11 Hubungan Jenis Media Promosi dengan Efektivitas Instagram


Pengujian hubungan antara jenis media promosi dengan efektivitas
instagram dilakukan dengan uji Rank Spearman, karena dalam penelitian ini jenis
media promosi diukur dengan skala ordinal. Berdasarkan tabel 4.14 diatas, hasil
uji hubungan antara variabel X2 pengguna media promosi indikator jenis media
promosi dengan indikator attention variabel Y memiliki nilai 0,808 yang artinya
terdapat hubungan nyata yang cukup kuat dan sangat signifikan dengan nilai
korelasi positif atau searah yang berarti apabila variabel X meningkat maka
variabel Y juga meningkat. Hal ini memperlihatkan bahwa media promosi yang
digunakan sangatlah tepat dan informasi yang diberikan membuat perhatian bagi
para pengunjug instagram.
Selanjutnya uji hubungan antara promosi indikator jenis media promosi
dengan indikator interest variabel Y memiliki nilai 0,301 yang artinya terdapat
hubungan nyata yang cukup kuat dan sangat signifikan dengan nilai korelasi
positif atau searah yang berarti apabila variabel X meningkat maka variabel Y
juga meningkat. Hal ini memperlihatkan bahwa media promosi yang digunakan
sangatlah tepat.
Selanjutnya uji hubungan antara promosi indikator jenis media promosi
dengan indikator desire variabel Y memiliki nilai 0,660 yang artinya terdapat
hubungan nyata yang cukup kuat dan sangat signifikan dengan nilai korelasi
positif atau searah yang berarti apabila variabel X meningkat maka variabel Y
juga meningkat. Hal ini memperlihatkan bahwa media promosi yang digunakan
sangatlah tepat.
Selanjutnya promosi indikator jenis media promosi dengan indikator
action variabel Y memiliki nilai 1,000 yang artinya terdapat hubungan nyata yang
cukup kuat dan sangat signifikan dengan nilai korelasi positif atau searah yang
berarti apabila variabel X meningkat maka variabel Y juga meningkat. Hal ini
memperlihatkan bahwa media promosi yang digunakan sangatlah tepat.
4.2.12 Hubungan antara Frekuensi Penyampaian Pesan Melalui Media
Promosi
Pengujian hubungan antara frekuensi penyampaian pesan melalui media
promosi dengan efektivitas instagram dilakukan dengan uji Rank Spearman,

Fisib Unpak
59

karena dalam penelitian ini frekuensi penyampaian pesan melalui media promosi
diukur dengan skala ordinal. Berdasarkan tabel 4.14 diatas, hasil uji hubungan
antara variabel X2 pengguna media promosi indikator frekuensi penyampaian
pesan melalui media promosi dengan indikator attention variabel Y memiliki nilai
0,205 yang artinya terdapat hubungan nyata yang cukup kuat dan sangat
signifikan dengan nilai korelasi positif atau searah yang berarti apabila variabel X
meningkat maka variabel Y juga meningkat. Hal ini memperlihatkan bahwa
media promosi yang digunakan sangatlah tepat dan informasi yang diberikan
membuat perhatian bagi para pengunjug instagram.
Selanjutnya uji hubungan antara promosi indikator frekuensi penyampaian
pesan melalui media promosi dengan indikator interest variabel Y memiliki nilai
0,148 yang artinya terdapat hubungan nyata yang cukup kuat dan sangat
signifikan dengan nilai korelasi positif atau searah yang berarti apabila variabel X
meningkat maka variabel Y juga meningkat. Hal ini memperlihatkan bahwa
media promosi yang digunakan sangatlah tepat dan membuat para pengunjung
tertarik dengan informasi yang diberikan.
Selanjutnya uji hubungan antara promosi indikator frekuensi penyampaian
pesan melalui media promosi dengan indikator desire variabel Y memiliki nilai
0,109 yang artinya terdapat hubungan nyata yang cukup kuat dan sangat
signifikan dengan nilai korelasi positif atau searah yang berarti apabila variabel X
meningkat maka variabel Y juga meningkat. Hal ini memperlihatkan bahwa
media promosi yang digunakan sangatlah tepat dan para pengunjung instagram
memiliki keinginan untuk berinteraksi dengan akun panorama pabangbon
Selanjutnya promosi indikator jenis media promosi dengan indikator
action variabel Y memiliki nilai 0,115 yang artinya terdapat hubungan nyata yang
cukup kuat dan sangat signifikan dengan nilai korelasi positif atau searah yang
berarti apabila variabel X meningkat maka variabel Y juga meningkat. Hal ini
memperlihatkan bahwa media promosi yang digunakan sangatlah tepat dan
membuat para pengunjung instagram ingin mengunjungi wisata panorama
pabangbon.

Fisib Unpak
60

4.3 Hasil Uji Hipotesis


Setelah melakukan penelitian uji hubungan antara variebel karakteristik
pengunjung instagram (variabel X1), penggunaan media promosi (variabel X2)
dengan variabel Y efektivitas instagram, maka dapat diperoleh hasil uji hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. H0 diterima karena tidak terdapat hubungan antara karakterisitik pengunjung
instagram dengan efektivitas promosi agrowisata Panorama Pabangbon.
2. H1 ditolak karena tidak terdapat hubungan positif antara karakterisitik
pengunjung instagram dengan efektivitas promosi agrowisata Panorama
Pabangbon.
3. H0 ditolak karena terdapat hubungan positif antara penggunaan media
promosi dengan efektivitas promosi agrowisata Panorama Pabangbon. Pada
variabel ini terdapat 5 indikator yang terdiri dari Usia, Jenis Kelamin,
Pendidikan, Pekerjaan dan Pendapatan.
4. H2 diterima karena terdapat hubungan positif antara penggunaan media
promosi dengan efektivitas promosi agrowisata Panorama Pabangbon. Pada
variabel ini terdapat 4 indikator, yaitu Attention, Interest, Desire dan Action.

4.4 Hubungan Teori Integrasi Informasi dan Hasil Penelitian


Teori Integrasi Informasi merupakan teori tentang pengorganisasian pesan
atau informasi. Semua informasi memiliki potensi untuk memperngaruhi sikap
seseorang, tetapi derajat bagaimana informasi tersebut dapat mempengaruhi sikap
dipengaruhi oleh tujuan dan kebenaran informasi yang mendukung keyakinan
seseorang (Gama dan Widarwati, 2008:70).
Penelitian ini menggunakan teori integrasi informasi. Teori integrasi
informasi merupakan suatu teori yang memiliki asumsi bahwa sesorang
mengorganisasikan pesan yang diterimanya. Dimana suatu informasi dianggap
memiliki potensi untuk mengubah sikap seseorang. Jika informasi dianggap sesuai
dengan tujuan dan dianggap memiliki kebenaran. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa kepuasan penggunaan media informasi dipengaruhi oleh
kualitas instagram yang diberikan oleh akun panorama pabangbon.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti dapat jelaskan bahwa dengan
tingginya kualitas layanan yang diberikan kepada pengguna media promosi maka

Fisib Unpak
61

akan tinggi juga tingkat kepuasan pengguna instagram, dengan berbagai informasi
yang diberikan dengan jelas dan tepat.

Fisib Unpak
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dibuat beberapa
kesimpulan seperti berikut:
1. Promosi yang dilakukan oleh agrowisata Panorama Pabangbon melalui
instagram efektif dalam menstimulasi perhatian dan menimbulkan
ketertarikan responden dan tindakan (action), tetapi kurang efektif dalam
menarik minat (desire).
2. Hubungan antara penggunaan media promosi seperti jenis media promosi dan
frekuensi penyampaian pesan memiliki hubungan yang signifikan dengan
efektivitas media promosi yaitu tingkat attention, interest, desire dan action.
3. Hubungan antara karakteristik pengunjung seperti tingkat usia, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, status pekerjaan dan tingkat pendapatan dengan
efektivitas media promosi yaitu tingkat attention, interest, desire dan action
yang tidak memiliki hubungan yang signifikan.
4. Untuk menguji hubungan antara karakteristik pengunjung instagram dengan
efektivitas instagram yang dilakukan peneliti yaitu dengan menggunakan uji
koefisien kontigensi (Chi Square) dan Rank Spearman. Uji Chi Square
digunakan untuk data yang bersifat nominal dan uji Rank Spearman
digunakan untuk data yang bersifat ordinal. Hasil yang didapat dari uji
hubungan tersebut adalah tidak terdapat hubungan antara karakteristik
pengunjung instagram dengan efektivitas istagram.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas, saran yang dapat penulis ajukan antara
lain:
1. Admin instagram perlu lebih meningkatkan kelengkapan dan kejelasan
informasi yang disampaikan.
2. Admin instagram perlu lebih perbanyak konten (video atau foto) mengenai
wisata yang ada di panorama pabangbon.

62 Fisib Unpak
63

3. Pihak Panorama Pabangbon perlu meningkatkan promosi melalui media


elektronik, oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang mengerti
dalam bidang IT.
4. Menjalin kerjasama dengan pihak lain, misalnya dengan pemasangan iklan di
beberapa media promosi televisi, cetak maupun internet. Ini sebagai suatu
cara agar pihak pengelola tidak terlalu berat dalam mengeluarkan dana
promosi dan agar dapat memperluas jaringan promosi.
5. Meningkatkan service, pelayanan atau dengan menambahkan berbagai
fasilitas atau permainan baru agar khalayak semakin tertarik untuk
berkunjung ke tempat ini. Semua cara ini diharapkan dapat membantu dalam
mengembangkan pemasaran di Panorama Pabangbon.

Fisib Unpak
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku
Andreas, K M. Haenlein. 2010. “Users Of The World, Unite! The Challenges and
Opportunities Of Social Media”. Bussiness Horizons 53
Atmoko D, Bambang. 2012. Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel. Jakarta:
Media Kita
Ardiyanto. 2011. Komunikasi 2.0, Yogyakarta: Mata Padi Pressindo
Cahyono, A. S. (2016). “Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial
masyarakat di Indonesia.” Jurnal Ilmu Sosial & Ilmu Politik Diterbitkan
Oleh Fakultas Ilmu Sosial & Politik, Universitas Tulungagung, 9(1), 140–
157
Cangara, H. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Effendy, O U. 2002. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Furbani W. 2008. “Hubungan Karakteristik Personal dan Perilaku Komunikasi
dengan Keputusan Memilih Obyek Wisata (Kasus Obyek Wisata di Pulau
Lombok Provinsi NTB).” [Tesis]. Bogor (ID): Instititut Pertanian Bogor.
Gama, B. & Widarti, N. T. 2008. Hubungan antara Kampanye Kandidat Kepala
Daerah dan Perilaku Pemilih Partisipasi Politik Wanita (Studi pada Ibu-ibu
Rumah Tangga dalam Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di
Kabupaten Sukoharjo). Jurnal Ilmiah Scriptura, 70.
Iqbal Hasan. Pokok-pokok Materi Statistik 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001)., hlm.
280
Kanuk Leslie L dan Schiffman Leon G. 2007. Perilaku Konsumen. Jakarta: Indeks
Kusumastuti, YI. 2009. Komunikasi bisnis. Bogor [ID]: IPB Press. 203 hal.
Morrisan,M.A,dkk.2009. Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia
Morissan MA. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:
Kencana Perdana Media Group
Mujiyana, Elissa I. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Via Internet pada Toko Online. J@TI Undip, Universitas
Gunadarma. [Internet]. [Diunduh pada 20 Juni 2018]. Tersedia pada:
http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/5382
Pamulardi B. 2006. Pengembangan Agrowisata Berwawasan Lingkungan (Studi
Kasus Desa Wisata Tingkir, Salatiga). [Skripsi]. [Internet]. [Diunduh pada
22 Juni 2018]. Terdapat pada: http://eprints.undip.ac.id/15372/
Rakhmat, J. 2012. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

64 Fisib Unpak
65

Sastrayuda GS. 2010. Pengembangan Kawasan Agrowisata. [Internet]. [Diunduh


pada 28 Juni 2018]. Tersedia pada file.upi.edu/.../
PENGEMBANGAN_KAWASAN_AGRO_WISATA.pdf
Setiadi, N.J, 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, Jakarta: Prenada Media Grup.
Singarimbun M, Effendi S. 2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta (ID):LP3ES.
336 hal.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Unaradjan DD. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta (ID): Universitas
Atma Jaya. 302 hal.
Wanarijki O. 2013. ’Efektivitas Komunikasi Pemasaran Kredit Perbankan Bank
Rakyat Indonesia, Unit desa Cikedung, kecamatan Cikedung, Kabupaten
Indramayu.” [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Yoni Widhiarso, Sukadi, 2013, Rancang Bangun Media Promosi Dan
Pemesanan Online Bagas Motor Berbasis Web, Seminar Riset Unggulan
Nasional Informatika dan Komputer, Vol 2, No 1, ISSN: 2302-1136.
Wiryanto. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo

Sumber Skripsi

Aufa J. 2014. “Efektivitas Instagram sebagai Media Komunikasi Pemasaran


Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Ciampea, Bogor, Jawa Barat.”
[Internet]. [Diunduh pada 20 Juni 2018]. Terdapat pada:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/68876

Fristanto HT. 2014. “Pembuatan Website Promosi dan Pemesanan Produk pada
Home Industri Agro Santoso Jamur Punung Pacitan. IJNS – Indonesian
Journal on Networking and Security.” [Internet]. [Diunduh pada 22 Juni
2018]. Terdapat pada: http://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/
285

Irfan M. 2014. “Efektivitas Penggunaan Media Sosial sebagai Media Komunikasi


Pemasaran Strike! Counter di Smarinda.” [Internet]. [Diunduh pada 20
Juni 2018]. Tersedia pada http://ejournal.ilkom.fisip-
unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/05/Journal%20_final_%20(05-
12-14-09-15-22).pdf
Subowo. 2002. “Agrowisata Meningkatkan Pendapatan Petani.”. [Diunduh pada
1 Juli 2018]. Terdapat pada:http://database. deptan.go.id/agrowisata

Fisib Unpak
66

Sumber Internet

https://www.youthmanual.com/post/fun/did-you-know/data-pengguna-internet-tahun-
2017-dan-apa-kesimpulan-yang-bisa-diambil-dari-data-tersebut (diakses senin,
25 september 2020 pukul 19:00 WIB)

http://tekno.liputan6.com/read/2933354/instagram-kantongi-700-juta-pengguna (diakses
pada senin, 25 september 2017 pukul 19:12 WIB)

Tempat wisata indone/ http://www.tempatwisatamania.com/2017/12/panorama-


pabangbon-bogor-bukit-pabangbon-wisata-bogor-terbaru.html (diakses pada
senin, 25 september 2017 pukul 19:30 WIB)

https://djohandarmady.blogspot.com/2018/11/perkembangan-digital-di-
indonesia.html

Fisib Unpak
LAMPIRAN
68

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya

Universitas Pakuan

Bapak/Ibu/Saudara/I
di tempat,

Dengan hormat,
Saya Shelly Oktavyani, Mahasiswi Jurusan Hubungan Masyarakat Program Studi
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan
Bogor yang akan melakukan penelitian mengenai “Efektivitas Instagram
sebagai Media Promosi Agrowisata Panorma Pabangbon”
Kuesioner ini merupakan instrumen dari penelitian saya yang digunakan untuk
mengumpulkan data dari responden. Melalui kuesioner ini saya mengajukan
beberapa pertanyaan kepada Bapak/Ibu/Saudara/i, besar harapan saya pertanyaan-
pertanyaan tersebut dijawab dengan jujur. Informasi yang diterima dari kuesioner
ini bersifat RAHASIA dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian.
Atas waktu yang disiapkan untuk pengisian kuesioner ini, saya mengucapkan
terima kasih.

Hormat saya,

Shelly Oktavyani

Fisib Unpak
69

Petunjuk pengisian kuesioner :

Pilihlah satu pilihan jawaban pada setiap pernyataan-pernyataan di bawah ini


yang paling menggambarkan keadaan Anda sesungguhnya. Jawablah dengan
jujur dan seksama, berdasarkan apa yang Anda pahami pada setiap pernyataan.
Pastikan Anda telah menjawab semua pernyataan sebelum mengembalikan
kuesioner ini. Silahkan beri tanda ceklis ( √ ) pada salah satu jawaban yang sesuai
dengan Anda. Terdapat empat alternatif jawaban yaitu :
 Sangat Tidak Setuju ( STS )
 Tidak Setuju ( TS )
 Setuju ( S )
 Sangat Setuju ( SS )

I. Karakteristik Pengunjung Instagram (X1)


1. Usia
☐ 20-25 ☐ ≥ 36
☐ 26-30
☐ 31-35
2. Jenis Kelamin
☐Laki-laki
☐Perempuan
3. Tingkat Pendidikan
☐SMP
☐SMA
☐D3/S1
4. Pekerjaan
☐ Belum Bekerja ☐ Pegawai Swasta
☐ Pelajar ☐ PNS/ABRI/Polri
☐ Ibu Rumah Tangga
5. Pendapatan
☐ ≤ 2.000.000
☐ 2.000.001 - 6.000.000
☐ ≥6.000.001

Fisib Unpak
70

II. Penggunaan Media Promosi (X2)


Alternatif Jawaban
No Pernyataan STS TS S SS
(1) (2) (3) (4)
Jenis Media Promosi
1 Saya pernah melihat Wisata Panorama Pabangbon
di televisi
2 Saya mengetahui adanya Wisata Panorama
Pabangbon dari majalah
3 Saya mengetahui adanya Wisata Panorama
Pabangbon dari facebook
Frekuensi Penyampaian Pesan Melalui Media Promosi
4 Saya sering melihat kemunculan foto atau video
Wisata Panorama Pabangbon di timeline saya setiap
hari
5 Saya sering melihat kemunculan foto atau video
Wisata Panorama Pabangbon menyampaikan
informasi harga setiap hari
6 Saya sering melihat kemunculan foto atau video
Wisata Panorama Pabangbon menyampaikan
informasi pengunjung setiap hari
7 Saya sering melihat kemunculan foto atau video
Wisata Panorama Pabangbon menyampaikan spot
foto yang tersedia
8 Saya melihat kemunculan foto atau video menyapa
pengikut akun instagram Panorama Pabangbon
setiap hari.

III. Efektivitas Promosi (Y1)


Alternatif Jawaban
No Pernyataan STS TS S SS
(1) (2) (3) (4)
Unsur Attention (Perhatian)
9 Saya selalu memperhatikan foto profil Panorama
Pabangbon yang muncul di timeline saya
10 Informasi yang disajikan dalam foto Panorama
Pabangbon tersebut memenuhi keinginan untuk
saya
Unsur Interest (Ketertarikan)
11 Saya pernah memberikan komentar pujian pada
salah satu foto yang di unggah Panorama
Pabangbon
12 Saya pernah memberikan tanda love pada beberapa
foto yang di unggah Panorama Pabangbon
13 Saya tertarik dengan informasi mengenai spot foto
dari Wisata Panorama Pabangbon
Unsur Desire (Keinginan)
14 Saya pernah menghubungi pihak Panorama
Pabangbon untuk menanyakan lokasi jelasnya.
15 Saya pernah menghubungi pihak Panorama

Fisib Unpak
71

Pabangbon untuk menanyakan informasi harga


masuk kedalam Wisata tersebut
16 Saya pernah menghubungi pihak Panorama
Pabangbong untuk menanyakan berbagai spot foto
yang ada
17 Saya pernah menghubungi pihak Panorama
Pabangbon untuk menanyakan fasilitas apa saja
yang tersedia
18 Setelah berinteraksi dengan pihak Panorama
Pabangbon, saya memiliki keinginan untuk
mengunjungi Wisata Panorama Pabangbon
Unsur Action (Tindakan)
19 Saya pernah mengunjungi Panorama Pabangbon
setelah mengetahui lokasinya
20 Saya pernah melakukan unggah foto yang berisi
pendapat saya setelah mengunjungi Wisata
Panorama Pabangbon
21 Saya pernah mengunggah foto di akun media sosial
lainnya (Twitter, Facebook,Line, dsb) setelah
mengunjungi Panorama Pabangbon
22 Saya pernah mengajak orang lain untuk
mengunjungi Wisata Panorama Pabangbon setelah
melihat informasi dan foto yang di unggah.

Fisib Unpak
72

Lampiran 2
Google Drive Kuesioner dan Penyebaran Melalui Media Sosial Instagram

Fisib Unpak
73

Lampiran 3
Hasil Uji Validitas

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 Total_X2
* * **
X2. Pearson 1 ,651 ,192 -,060 -,126 ,181 ,516 ,369 ,164 ,051 ,674
*
1 Correlation
Sig. (2-tailed) ,009 ,494 ,831 ,655 ,518 ,049 ,176 ,560 ,858 ,006
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
* **
X2. Pearson ,651 1 ,402 ,238 ,024 ,243 ,319 ,417 ,384 ,229 ,715
*
2 Correlation
Sig. (2-tailed) ,009 ,137 ,393 ,933 ,382 ,246 ,122 ,158 ,412 ,003
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
* *
X2. Pearson ,192 ,402 1 ,796 ,079 ,457 ,294 ,279 ,333 ,127 ,571
*
3 Correlation
Sig. (2-tailed) ,494 ,137 ,000 ,779 ,087 ,287 ,315 ,226 ,651 ,026
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
*
X2. Pearson -,060 ,238 ,796 1 ,058 ,282 ,102 ,204 ,418 ,035 ,364
*
4 Correlation
Sig. (2-tailed) ,831 ,393 ,000 ,837 ,308 ,717 ,466 ,121 ,901 ,182
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
X2. Pearson -,126 ,024 ,079 ,058 1 -,212 -,380 -,142 ,308 ,317 ,048
5 Correlation
Sig. (2-tailed) ,655 ,933 ,779 ,837 ,449 ,163 ,613 ,264 ,249 ,865
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
** * **
X2. Pearson ,181 ,243 ,457 ,282 -,212 1 ,781 ,615 ,358 ,488 ,680
6 Correlation
Sig. (2-tailed) ,518 ,382 ,087 ,308 ,449 ,001 ,015 ,190 ,065 ,005
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
* ** * * **
X2. Pearson ,516 ,319 ,294 ,102 -,380 ,781 1 ,833 ,256 ,557 ,784
*
7 Correlation
Sig. (2-tailed) ,049 ,246 ,287 ,717 ,163 ,001 ,000 ,357 ,031 ,001
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
* ** ** **
X2. Pearson ,369 ,417 ,279 ,204 -,142 ,615 ,833 1 ,341 ,686 ,772
8 Correlation
Sig. (2-tailed) ,176 ,122 ,315 ,466 ,613 ,015 ,000 ,213 ,005 ,001
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
*
X2. Pearson ,164 ,384 ,333 ,418 ,308 ,358 ,256 ,341 1 ,454 ,599
9 Correlation
Sig. (2-tailed) ,560 ,158 ,226 ,121 ,264 ,190 ,357 ,213 ,089 ,018
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
* * *
X2. Pearson ,051 ,229 ,127 ,035 ,317 ,488 ,557 ,686 ,454 1 ,596
*
10 Correlation
Sig. (2-tailed) ,858 ,412 ,651 ,901 ,249 ,065 ,031 ,005 ,089 ,019
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
* * * ** ** * * *
Tot Pearson ,674 ,715 ,571 ,364 ,048 ,680 ,784 ,772 ,599 ,596 1
* * *
al_ Correlation
X2 Sig. (2-tailed) ,006 ,003 ,026 ,182 ,865 ,005 ,001 ,001 ,018 ,019
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Fisib Unpak
Correlations
Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 Y25 Y26 Y27 Y28 Y29 Y30 Total_Y

Pears on
1 ,667 ** ,704 ** 0,098 0,129 ,688 ** 0,045 0,438 -0,39 -0,34 0,301 0,301 0,335 0,306 -0,14 -0,04 0,107 0,193 0,023 -0,11 0,423
Correlation
Y11
Sig. (2-tailed) 0,007 0,003 0,728 0,646 0,005 0,874 0,102 0,15 0,214 0,276 0,276 0,223 0,267 0,632 0,879 0,703 0,49 0,935 0,692 0,116

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pears on
,667 ** 1 ,585 * 0,398 0,475 ,637 * ,671 ** ,739 ** -0,08 -0,03 0,299 0,299 0,289 0,281 -0,08 -0,13 0,249 -0,01 -0,03 -0,19 ,528 *
Correlation
Y12
Sig. (2-tailed) 0,007 0,022 0,141 0,073 0,011 0,006 0,002 0,789 0,93 0,278 0,278 0,295 0,311 0,782 0,637 0,372 0,967 0,925 0,501 0,043

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pears on
,704 ** ,585 * 1 0,484 0,511 ,776 ** 0,159 0,306 -0,27 0,022 0,173 0,173 0,226 0,28 -0,07 0,269 0,471 0,223 0,289 0,064 ,565 *
Correlation
Y13
Sig. (2-tailed) 0,003 0,022 0,067 0,051 0,001 0,572 0,268 0,326 0,937 0,538 0,538 0,418 0,312 0,803 0,332 0,076 0,424 0,297 0,821 0,028

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pears on
0,098 0,398 0,484 1 ,857 ** ,592 * 0,438 0,264 0,108 0,388 -0,01 -0,01 0,007 0,021 0,223 0,071 ,604 * -0,11 0,038 0,143 0,434
Correlation
Y14
Sig. (2-tailed) 0,728 0,141 0,067 0 0,02 0,103 0,341 0,702 0,153 0,98 0,98 0,98 0,94 0,424 0,801 0,017 0,698 0,893 0,611 0,106

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pears on
0,129 0,475 0,511 ,857 ** 1 ,584 * ,552 * 0,335 0,389 0,339 -0,04 -0,04 -0,05 -0,05 0,268 0,019 ,655 ** -0,11 0,122 0,094 0,46
Correlation
Y15
Sig. (2-tailed) 0,646 0,073 0,051 0 0,022 0,033 0,222 0,152 0,216 0,889 0,889 0,874 0,857 0,334 0,946 0,008 0,702 0,664 0,738 0,085

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pears on
,688 ** ,637 * ,776 ** ,592 * ,584 * 1 0,365 ,518 * 0 0,138 0,44 0,44 0,468 0,497 0,175 0,186 ,557 * 0,231 0,299 -0,17 ,732 **
Correlation
Y16
Sig. (2-tailed) 0,005 0,011 0,001 0,02 0,022 0,181 0,048 1 0,623 0,101 0,101 0,079 0,059 0,533 0,507 0,031 0,408 0,279 0,557 0,002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pears on
0,045 ,671 ** 0,159 0,438 ,552 * 0,365 1 ,688 ** 0,389 0,481 0,382 0,382 0,377 0,373 0,358 0,114 0,484 0,094 0,214 -0,11 ,609 *
Correlation
Y17
Sig. (2-tailed) 0,874 0,006 0,572 0,103 0,033 0,181 0,005 0,152 0,07 0,16 0,16 0,166 0,171 0,191 0,686 0,067 0,738 0,444 0,702 0,016

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Fisib Unpak
74
Pears on
0,438 ,739 ** 0,306 0,264 0,335 ,518 * ,688 ** 1 -0,1 0,356 0,372 0,372 0,359 0,28 0,141 0,195 0,336 0,223 0,217 -0,41 ,578 *
Correlation
Y18
Sig. (2-tailed) 0,102 0,002 0,268 0,341 0,222 0,048 0,005 0,717 0,192 0,172 0,172 0,189 0,312 0,617 0,487 0,22 0,424 0,438 0,125 0,024

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pears on *
-0,39 -0,08 -0,27 0,108 0,389 0 0,389 -0,1 1 0,055 0,26 0,26 0,228 0,196 ,518 -0,07 0,165 -0,04 0,177 0,156 0,201
Correlation
Y19
Sig. (2-tailed) 0,15 0,789 0,326 0,702 0,152 1 0,152 0,717 0,847 0,349 0,349 0,414 0,484 0,048 0,795 0,557 0,89 0,529 0,578 0,472

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pears on * **
-0,34 -0,03 0,022 0,388 0,339 0,138 0,481 0,356 0,055 1 -0,02 -0,02 0,021 0,064 0,339 ,576 ,647 0,307 0,347 -0,08 0,354
Correlation
Y20
Sig. (2-tailed) 0,214 0,93 0,937 0,153 0,216 0,623 0,07 0,192 0,847 0,94 0,94 0,94 0,82 0,217 0,025 0,009 0,266 0,205 0,786 0,196

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pears on 1,000 *
0,301 0,299 0,173 -0,01 -0,04 0,44 0,382 0,372 0,26 -0,02 1 * ,970 ** ,945 ** ,606 * 0,458 0,236 ,651 ** ,644 ** -0,04 ,785 **
Correlation
Y21
Sig. (2-tailed) 0,276 0,278 0,538 0,98 0,889 0,101 0,16 0,172 0,349 0,94 0 0 0 0,017 0,086 0,397 0,009 0,01 0,9 0,001

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pears on 1,000 *
0,301 0,299 0,173 -0,01 -0,04 0,44 0,382 0,372 0,26 -0,02 *
1 ,970 ** ,945 ** ,606 * 0,458 0,236 ,651 ** ,644 ** -0,04 ,785 **
Correlation
Y22
Sig. (2-tailed) 0,276 0,278 0,538 0,98 0,889 0,101 0,16 0,172 0,349 0,94 0 0 0 0,017 0,086 0,397 0,009 0,01 0,9 0,001

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pears on ** ** ** * ** *
0,335 0,289 0,226 0,007 -0,05 0,468 0,377 0,359 0,228 0,021 ,970 ,970 1 ,970 ,606 0,473 0,215 ,646 ,598 0,036 ,794 **
Correlation
Y23
Sig. (2-tailed) 0,223 0,295 0,418 0,98 0,874 0,079 0,166 0,189 0,414 0,94 0 0 0 0,017 0,075 0,442 0,009 0,018 0,9 0

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pears on
0,306 0,281 0,28 0,021 -0,05 0,497 0,373 0,28 0,196 0,064 ,945 ** ,945 ** ,970 ** 1 ,541 * 0,489 0,259 ,643 ** ,624 * 0,031 ,788 **
Correlation
Y24
Sig. (2-tailed) 0,267 0,311 0,312 0,94 0,857 0,059 0,171 0,312 0,484 0,82 0 0 0 0,037 0,064 0,352 0,01 0,013 0,914 0

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pears on * * * * * * ** ** **
-0,14 -0,08 -0,07 0,223 0,268 0,175 0,358 0,141 ,518 0,339 ,606 ,606 ,606 ,541 1 ,531 0,478 ,647 ,659 0,162 ,642
Correlation
Y25
Sig. (2-tailed) 0,632 0,782 0,803 0,424 0,334 0,533 0,191 0,617 0,048 0,217 0,017 0,017 0,017 0,037 0,042 0,072 0,009 0,008 0,565 0,01

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Fisib Unpak
75
Pearson
-0,04 -0,13 0,269 0,071 0,019 0,186 0,114 0,195 -0,07 ,576 * 0,458 0,458 0,473 0,489 ,531 * 1 ,580 * ,876 ** ,855 ** 0,189 ,628 *
Correlation
Y26
Sig. (2-tailed) 0,879 0,637 0,332 0,801 0,946 0,507 0,686 0,487 0,795 0,025 0,086 0,086 0,075 0,064 0,042 0,023 0 0 0,5 0,012

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pearson
0,107 0,249 0,471 ,604 * ,655 ** ,557 * 0,484 0,336 0,165 ,647 ** 0,236 0,236 0,215 0,259 0,478 ,580 * 1 0,438 ,606 * -0,03 ,687 **
Correlation
Y27
Sig. (2-tailed) 0,703 0,372 0,076 0,017 0,008 0,031 0,067 0,22 0,557 0,009 0,397 0,397 0,442 0,352 0,072 0,023 0,103 0,017 0,927 0,005

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pearson **
0,193 -0,01 0,223 -0,11 -0,11 0,231 0,094 0,223 -0,04 0,307 ,651 ** ,651 ** ,646 ** ,643 ** ,647 ** ,876 ** 0,438 1 ,856 ** 0,177 ,693
Correlation
Y28
Sig. (2-tailed) 0,49 0,967 0,424 0,698 0,702 0,408 0,738 0,424 0,89 0,266 0,009 0,009 0,009 0,01 0,009 0 0,103 0 0,528 0,004

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pearson
0,023 -0,03 0,289 0,038 0,122 0,299 0,214 0,217 0,177 0,347 ,644 ** ,644 ** ,598 * ,624 * ,659 ** ,855 ** ,606 * ,856 ** 1 0,028 ,728 **
Correlation
Y29
Sig. (2-tailed) 0,935 0,925 0,297 0,893 0,664 0,279 0,444 0,438 0,529 0,205 0,01 0,01 0,018 0,013 0,008 0 0,017 0 0,922 0,002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pearson
-0,11 -0,19 0,064 0,143 0,094 -0,17 -0,11 -0,41 0,156 -0,08 -0,04 -0,04 0,036 0,031 0,162 0,189 -0,03 0,177 0,028 1 0,064
Correlation
Y30
Sig. (2-tailed) 0,692 0,501 0,821 0,611 0,738 0,557 0,702 0,125 0,578 0,786 0,9 0,9 0,9 0,914 0,565 0,5 0,927 0,528 0,922 0,821

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Pearson * * * * * ** ** **
0,423 ,528 ,565 0,434 0,46 ,732 ** ,609 ,578 0,201 0,354 ,785 ** ,785 ** ,794 ** ,788 ** ,642 ** ,628 ,687 ,693 ,728 0,064 1
Correlation
Total_Y
Sig. (2-tailed) 0,116 0,043 0,028 0,106 0,085 0,002 0,016 0,024 0,472 0,196 0,001 0,001 0 0 0,01 0,012 0,005 0,004 0,002 0,821

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Fisib Unpak
76
77

Lampiran 4
Tabel Uji Validitas
Nila r-
Variabel Item Ket.
hitung
1 0,674 Valid
Jenis Media Promosi 2 0,715 Valid
3 0,571 Valid
Penggunaan Media 4 0,68 Valid
Promosi Frekuensi Penyampaian 5 0,784 Valid
Pesan Melalui Media 6 0,772 Valid
Promosi 7 0,599 Valid
8 0,596 Valid
9 0,528 Valid
Attention
10 0,565 Valid
11 0,732 Valid
Interest 12 0,609 Valid
13 0,578 Valid
14 0,785 Valid
15 0,785 Valid
Efektivitas Promosi
Desire 16 0,794 Valid
17 0,788 Valid
18 0,642 Valid
19 0,628 Valid
20 0,687 Valid
Action
21 0,693 Valid
22 0,728 Valid

Fisib Unpak
78

Lampiran 5
Hasil Uji Reliabilitas

X2.1 X2.2 X2.3


Reliability Statistics Reliability Statistics Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Cronbach's
Alpha N of Items Alpha N of Items Alpha N of Items
.809 10 .786 10 .794 8

X2.4 X2.5 X2.6


Reliability Statistics Reliability Statistics Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Cronbach's
Alpha N of Items Alpha N of Items Alpha N of Items
.809 10 .831 10 .778 7

X2.7 X2-8 X2-9


Reliability Statistics Reliability Statistics Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Cronbach's
Alpha N of Items Alpha N of Items Alpha N of Items
.769 9 .769 38 .790 26

X2-9 X2-10 Y
Reliability Statistics Reliability Statistics Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Cronbach's
Alpha N of Items Alpha N of Items Alpha N of Items
.769 9 .769 9 ,655 2

Fisib Unpak
79

Lampiran 6
Hasil Uji Statistik Rank Spearman
Contoh Hasil Uji Korelasi Antara Konten Website dengan Efektivitas
Promosi (AIDA)
Hasil Uji Korelasi Antara Karakteristik Pengunjung dengan Efektivitas Promosi
(AIDA)
Umur * Attention Crosstabulation
Attention
Rendah Sedang Tinggi Total
Umur <20 - 25 Tahun Count 31 14 1 46
% within Umur 67,4% 30,4% 2,2% 100,0%
26 - 30 Tahun Count 24 25 0 49
% within Umur 49,0% 51,0% 0,0% 100,0%
31 - 35 Tahun Count 0 4 1 5
% within Umur 0,0% 80,0% 20,0% 100,0%
Total Count 55 43 2 100
% within Umur 55,0% 43,0% 2,0% 100,0%

Correlations
Umur Attention
**
Spearman's rho Umur Correlation Coefficient 1,000 ,271
Sig. (2-tailed) . ,006
N 100 100
**
Attention Correlation Coefficient ,271 1,000
Sig. (2-tailed) ,006 .
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Fisib Unpak
80

Lampiran 7
Hasil Uji Chi Square
Contoh Hasil Uji Chi-Square Perbedaan antara Jenis Kelamin dengan
Efektivitas Promosi (AIDA)
Jenis Kelamin * Attention Crosstabulation
Attention
Rendah Sedang Tinggi Total
Jenis Perempuan Count 38 21 2 61
Kelamin % within Jenis 62,3% 34,4% 3,3% 100,0%
Kelamin
Laki-laki Count 17 22 0 39
% within Jenis 43,6% 56,4% 0,0% 100,0%
Kelamin
Total Count 55 43 2 100
% within Jenis 55,0% 43,0% 2,0% 100,0%
Kelamin

Chi-Square Test
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 5,466 2 ,065
Likelihood Ratio 6,141 2 ,046
Linear-by-Linear Association 1,939 1 ,164
N of Valid Cases 100
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,78.

Fisib Unpak

Anda mungkin juga menyukai