SKRIPSI
Disusun Oleh :
ANNA ROSMAWATI
044116417
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
Fisib Unpak
ANNA ROSMAWATI
044116417
i Fisib Unpak
HALAMAN PENGESAHAN
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian
dari persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
pada Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Pakuan Bogor.
Pembaca :
Ditetapkan di : Bogor
Tanggal :
ii Fisib Unpak
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul :
PROFESIONALISME WARTAWAN DALAM MELAKSANAKAN
JURNALISME ROBOT DI MEDIA DARING LOKADATA.ID
(Studi Kualitatif Kanal Pemberitaan Robotorial di Lokadata.id)
adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari skripsi
orang lain. Apabila kemudian hari pernyataan saya tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan
kesarjanaannya).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
pada saat yang diperlukan
Bogor,
Pembuat Pernyataan,
Anna Rosmawati
NPM 0441 16 417
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi :
Agama : Islam
Email : Annarosmawati791@gmail.com
Telepon : 087870412864
Pendidikan Formal :
iv Fisib Unpak
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul “PROFESIONALISME
WARTAWAN DALAM MELAKSANAKAN JURNALISME ROBOT DI
MEDIA DARING LOKADATA.ID (Studi Kualitatif Kanal Pemberitaan
Robotorial di Lokadata.id)”. Skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan dalam meraih derajat Sarjana Ilmu Komunikasi program Strata 1 (S-1)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan Bogor.
1. Kedua orang tua, bapak H. Eman Sulaeman dan Ibu Sopiah serta keluarga
besar yang selalu memberikan doa yang tulus, selalu menyemangati dan
memberi masukan serta dukungan kepada peneliti.
2. Dr. Henny Suharyati, M.A. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Budaya Universitas Pakuan.
3. Dwi Rini Sovia F., M.Comn. sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan.
4. Ratih Siti Aminah, M.Si Dosen Pembimbing satu yang telah banyak memberi
masukan dan saran yang membangun bagi peneliti.
5. Wiranta Yudha Ginting, S.Sos. M.A. SID Dosen Pembimbing dua yang telah
banyak memberi masukan dan saran yang membangun bagi peneliti.
6. Selaku Pembaca yang telah memberi masukan dan saran kepada peneliti
mengenai laporan akhir perkuliahan.
7. Seluruh Dosen dan staf di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas
Pakuan yang telah membantu selama proses perkuliahan.
v Fisib Unpak
Akhir kata, skripsi ini peneliti dedikasikan untuk seluruh pihak yang turut
berperan dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti berharap Tuhan Yang Maha Esa
berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga
skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu banyak pihak. Kritik dan
saran membangun merupakan salah satu yang berharga bagi peneliti.
Bogor,
Peneliti
vi Fisib Unpak
ABSTRAK
Kata kunci : Kode Etik Jurnalistik, Pedoman Pemberitaan Media Siber, Media
Daring, Lokadata.id
ABSTRACK
ix Fisib Unpak
x Fisib Unpak
DAFTAR ISI
xi Fisib Unpak
Norma ......................................................................... 74
4.5 Profesionalisme Wartawan Lokadata.id Berdasarkan
PPMS .......................................................................... 76
4.6 Triangulasi ................................................................... 78
BAB V PENUTUP ........................................................................ 82
5.1 Kesimpulan ................................................................. 82
5.2 Saran ........................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 84
LAMPIRAN ............................................................................................. 86
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
xv Fisib Unpak
BAB I
PENDAHULUAN
Media massa secara umum terbagi menjadi media cetak, media elektronik dan
media daring (online). Media cetak terdiri dari surat kabar, majalah, tabloid, dan
buku. Serta media elektronik yaitu televisi, radio dan film. Media cetak, berdasarkan
formatnya, terbit setiap hari, mingguan atau satu bulan sekali. Sementara media
elektronik, proses pembuatannya membutuhkan waktu lama dan ditayangkan pada
hari itu juga kecuali untuk siaran ulang. Dan media daring (online) sendiri merupakan
website internet yang berisikan informasi aktual layaknya media massa cetak.
1 Fisib Unpak
Fisib Unpak
dalam artikel berita nya dipublikasikan secara otomatis oleh program komputer yang
mengubah angka-angka menjadi narasi.
Fisib Unpak
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
acuan dan referensi yang bermanfaat dalam pengembangan penelitian ilmu
Fisib Unpak
Secara akademis, peneltian ini dapat menjadi tambahan referensi dan sumber
bacaan yang bermanfaat bagi Jurusan Ilmu komunikasi Universitas Pakuan Bogor.
Fisib Unpak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat
fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Dalam hidup
bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya
akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan
depresi mental yang pada akhirnya membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa
(Cangara, 2018:1)
6 Fisib Unpak
Komunikasi memang sudah menjadi istilah yang tidak asing dalam keseharian
kehidupan manusia. Hikmat (2018:5) mengatakan bahwa masyarakat memandang
istilah komunikasi sudah menjadi istilah yang biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, bukan lagi istilah eksklusif milik kelompok tertentu seperti sejumlah
istilah keilmuwan lain. Komunikasi sudah menjadi kata pasaran yang dapat
digunakan oleh siapa pun, dalam konteks apa pun dan di mana pun. Setiap orang
memiliki kebebasan untuk menggunakan sekaligus memersepsikan istilah
komunikasi sesuai dengan pendekatan masing-masing. Orang berdiskusi, berceramah,
berpidato, atau mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka, baik melalui media
massa maupun tidak, sedang berkomunikasi. Ketika sekelompok orang atau
kerumunan orang berdiskusi, baik di televisi maupun dalam ruangan-ruangan rapat,
bahkan di warung kopi sekalipun, itu pun dapat dipersepsi sedang berkomunikasi.
Bahkan, orang terduduk diam atau berdiri mematung tanpa mengungkapkan sepatah
kata pun sering dikategorikan sedang berkomunikasi, termasuk orang-orang yang
membakar dupa di bawah pohon rindang pun berkomunikasi.
Terdapat tiga kelompok yang selama ini melaksanakan ketiga fungsi tersebut.
Fungsi pertama dijalankan oleh para diplomat, atase, dan koresponden luar negeri
sebagai usaha menjaga lingkungan. Fungsi kedua, lebih diperankan oleh para editor,
wartawan, dan juru bicara sebagai penghubung respons internal. Fungsi ketiga,
Fisib Unpak
dlaksanakan oleh para pendidik dalam lingkungan pendidikan formal atau informal
karena terlibat dalam mewariskan adat kebiasaan, nilai-nilai dari generasi ke generasi.
Fungsi lain komunikasi dilihat dari aspek kesehatan, ternyata kalangan dokter
jiwa (psikiater) menilai bahwa orang yang kurang berkomunikasi dalam arti terisolasi
dari masyarakatnya mudah kena gangguan kejiwaan (depresi, kurang percaya diri)
dan kanker sehingga memiliki kecenderungan cepat mati dibanding dengan orang
yang senang berkomunikasi (Cangara, 2018:73).
Fisib Unpak
2. Komunikasi Antarpribadi
3. Komunikasi Publik
Fisib Unpak
10
Fisib Unpak
11
Dimensi isi menunjukkan muatan atau isi komunikasi, yaitu apa yang
dikatakan dan apa yang dilakukan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan
bagaimana cara mengatakannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan
para peserta komunikasi itu.
Fisib Unpak
12
Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahannya,
adalah stimulasi alat indra yang terbatas. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat
indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah pembaca
hanya melihat, pada radio siaran dan rekaman auditif audience hanya mendengar,
sedangkan pada media televisi dan film audience menggunakan indra penglihatan dan
pendengaran.
2. Fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent function) yaitu fungsi tidak diinginkan.
Sehingga pada dasarnya setiap fungsi sosial dalam masyarakat itu memiliki efek
fungsional dan disfungsional.
Fisib Unpak
13
3. Fungsi Melahirkan (beiring function) fungsi – fungsi sosial lain, bahwa manusia
memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat sempurna. Sehingga setiap fungsi
sosial yang dianggap membahayakan dirinya, walau ia akan mengubah fungsi –
fungsi suasana yang ada.
1. Gangguan Semantik
2. Gangguan Saluran
Fisib Unpak
14
3. Gangguan Lingkungan
Definisi media massa sangat luas, media massa dapat diartikan sebagai segala
bentuk media atau sarana komunikasi untuk menyalurkan dan mempublikasikan
berita kepada publik atau masyarakat.
Muhtadi (2016:54) mengatakan bahwa media massa atau dalam hal ini disebut
pula media jurnalistik, merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa.
Cangara (2018:144) juga menjelaskan bahwa media massa adalah alat yang
digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima)
dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio,
dan televisi. Karakteristik media massa ialah sebagai berikut :
1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak
orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian
informasi.
2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan
terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau toh terjadi reaksi atau
umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda.
3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak,
karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, di mana
informasi yang disampaikan diterima oleg banyak orang pada saat yang sama.
Fisib Unpak
15
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar,
dan semacamnya.
5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan di mana
saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin dan suku bangsa.
Fisib Unpak
16
eksekutif dan yudikatif. Sebagai pilar keempat itu, media massa dapat
dimanfaatkan sebagai :
a. Penyalur aspirasi rakyat banyak.
b. Pembentuk opini publik.
c. Alat penekan yang dapat ikut mempengaruhi dan mewarnai kebijakan
politik negara.
d. Pembela kebenaran dan keadilan.
Media daring disebut juga cybermedia (media siber), internet media (media
internet), dan new media (media baru) dapat diartikan sebagai media yang tersaji
secara online di situs web (website) internet. Media daring (online) bisa dikatakan
sebagai media “generasi ketiga” setelah media cetak (printed media) koran, tabloid,
majalah, buku dan media elektronik (electronic media) radio, televisi, film/video
(Romli, 2018:34).
Fisib Unpak
17
Dalam konteks jurnalistik, baik studi maupun praktik, fasilitas online kini
tidak lagi dapat dipisahkan dari aktivitas jurnalistik, terutama setelah proses
konvergen media. Media internet tentu saja tidak pernah terbayangkan sekitar sepuluh
atau dua puluh tahun sebelumnya. Kini media ini berkembang begitu cepat seiring
perkembangan dunia maya yang difasilitasi jaringan internet. Lewat alat bantu inilah
masyarakat umum dapat dengan mudah dan leluasa terlibat dalam beragam kegiatan
jurnalisme. Bahkan para mahasiswa jurnalistik belakangan ini lebih banyak
memanfaatkannya sebagai sarana alternatif dalam menunjang kompetensi yang
dibangunnya. Walaupun demikian, kebebasan dalam mengakses media daring
(online) bukan berarti bebas pula dalam menyajikan kontennya. Siapa pun dapat
menulis dan memberikan informasi tentang berbagai peristiwa, tetapi tidak bisa hanya
berdasarkan subjektivitas sendiri atau sekedar sesuai kehendak sendiri. Ia tetap terikat
pada kode etik yang telah disepakati (Muhtadi, 2016:79).
1. Situs berita berupa “edisi online” dari media cetak surat kabar atau majalah,
seperti republika online, kompas cybermedia, media-indonesia.com, seputar-
indonesia.com, pikiran-rakyat.com, dan tribunjabar.co.id.
2. Situs berita berupa “edisi online” media penyiaran radio, seperti Radio
Australia (radioaustralia.net.au) dan Radio Nederland (rnw.nl).
3. Situs berita berupa “edisi online” media penyiaran televisi, seperti CNN.com,
metrotvnews.com dan liputan6.com.
4. Situs berita online “murni” yang tidak terkait dengan media cetak atau
elektronik, seperti antaranews.com, detik.com, dan VIVA News.
5. Situs berita “indeks berita” yang hanya memuat link-link berita dari situs
berita lain, seperti Yahoo! News, Plasa.msn.com, NewsNow, dan Goggle
Fisib Unpak
18
News, layanan kompilasi berita yang secara otomatis menampilkan berita dari
berbagai media online.
Secara etimologi, wartawan berasal dari kata warta dan wan. Warta dalam
bahasa Indonesia berarti berita dan dalam kamus teknologi dapat juga diartikan
sebagai informasi. Wan adalah akhiran bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa
sangsekerta. Akhiran wan untuk menunjukkan orang yang berprofesi atau orang yang
memiliki. Namun, dalam konteks wartawan, akhiran wan bermakna orang yang
berprofesi sebagai pewarta atau pencari dan pembuat berita (Hikmat, 2018:94).
Terlepas kata mana yang akan digunakan, wartawan atau jurnalis, keduanya
memiliki makna yang sepadan, termasuk konteks dunia pers nasional. Setidaknya
pengakuan yang sama terhadap kata tersebut tercermin dari pengakuan masyarakat
Indonesia terhadap dua organisasi pencari dan pembuat berita di Indonesia, yakni
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dengan Asosiasi Jurnalis Independen (AJI).
Fisib Unpak
19
Kedua lembaga itu diakui sebagai tempat bernaungnya orang-orang yang berprofesi
sebagai pencari dan pembuat berita (Hikmat, 2018:94).
Lubis dalam Hikmat (2018:95) menjelaskan bahwa dalam dunia media massa,
wartawan pun sering mendapatkan julukan-julukan unik, baik julukan itu datangnya
dari kalangan wartawan sendiri maupun dari masyarakat. Julukan tersebut di
antaranya: Ratu dunia tanpa mahkota, kuli tinta, juru warta, juru berita, ahli berita,
bahkan akhir-akhir ini sesuai dengan perkembangan teknologi informasi lahir sebutan
kuli disket, raja email, dan sebagainya. Bahkan, James Gordon Bennet, pendiri surat
kabar The New York Herlad menyebut, wartawan sebagai separuh diplomat dan
separuh detektif. Dikatakan diplomat karena wartawan harus pandai bergaul dengan
semua orang, dengan berbagai tipe manusia yang berlainan sifat dan karakter.
Detektif karena wartawan harus memiliki nose for news, penciuman berita yang
tajam, sehingga dapat mendetektif apa yang bakal terjadi.
Wartawan adalah profesi yang strategis. Hidup sebagai wartawan atau jurnalis
yang penuh tantangan tidak bisa dilakukan tanpa memiliki keahlian khusus untuk
melakukannya secara profesional. Hikmat (2018:99) mengatakan bahwa profesi ini
tidak hanya menuntut kekuatan otot, tetapi memerlukan keterlibatan seluruh
eksistensi diri. Selain harus mengerahkan seluruh kemampuan pancaindra (melihat,
mendengar, merasa), juga harus menggunakan hatinya dalam menjalankan tugas.
Dapat dikatakan, sangat wajar jika hasil pekerjaan wartawan, baik dalam
bentuk tulisan di media cetak, siaran di radio, dan tayangan di televisi, atau apa pun
bentuknya berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat. Wartawan memiliki andil
besar dalam membangun dan menumbuhkan prinsip-prinsip moral masyarakat.
Wartawan memiliki peran besar dalam mempertahankan, memperkenalkan, sekaligus
membunuh dan mengganti norma-norma dalam masyarakat. Salah satu pilar
keberlangsungan atau pewarisan norma dalam masyarakat adalah wartawan (Hikmat,
2018:99).
Fisib Unpak
20
Kode etik jurnalistik sama seperti halnya kode etik yang dimiliki oleh profesi
lainnya, seperti kode etik dokter, kode etik pengacara, kode etik polisi, dan kode etik
profesi lainnya. Kode etik jurnalistik berisi etika atau ketentuan-ketentuan tertulis
yang harus ditaati oleh orang yang berprofesi sebagai wartawan atau jurnalis. Karena
bentuknya tertulis, kode etik jurnalistik ini bersifat formal (Hikmat (2018:98).
Jurnalistik atau jurnalisme berasal dari kata journal, artinya catatan harian,
atau catatan mengenai kejadian sehari-hari. Menurut Sugiharto (2019:9) jurnalisme
merupakan kegiatan pencarian, penyusunan, dan pelaporan informasi. Proses tersebut
dilakukan oleh pewarta atau wartawan yang disebut juga jurnalis. Kegiatannya atau
proses kerjanya disebut reportase. Pada awalnya, kegiatan kewartawanan tidak
dilakukan secara langsung dan mandiri oleh wartawan, melainkan hanya disampaikan
melalui public relation atau kehumasan. Jadi, dalam reportase hanya sebatas
Fisib Unpak
21
konperensi pers atau pertemuan insan pers dengan pihak yang berkepentingan
dipublikasikan di media massa. Kegiatan kewartawanan biasanya dilaporkan
menggunakan media massa.
Konteks robot di sini bukan robot yang terlihat secara fisik, tetapi sistem yang
sudah terprogram pada perangkat lunak redaksi dan siap dijalankan. Jurnalisme robot
bukan merupakan agen pasif yang hanya mengikuti perintah yang diberikan oleh
reporter jurnalis. Begitu sebuah program dimasukkan ke perangkat lunak yang
relevan dan dinyalakan, robot melakukan misinya sendiri tanpa campur tangan
jurnalis sesuai dengan algoritmanya (Kim dan Kim, 2016).
Fisib Unpak
22
2.7 Berita
Salah satu karya jurnalistik yang dominan ada pada media massa adalah
berita. Beberapa tahun yang lalu para ahli mendefinisikan berita dengan pandangan
dari sudut surat kabar saja. Namun, kini media elektronik yang juga menyiarkan
berita harus diperhitungkan karena kenyataan menunjukkan, bahwa sangat
berpengaruh terhadap jurnalistik surat kabar, antara lain dalam kecepatan atau nilai
aktualitas sampainya berita kepada khalayak. Terlebih media online pun ikut pula
meramaikan media massa dan memberikan kontribusi besar pada layanan penyajian
informasi pada khalayak (Hikmat, 2018:147).
Fisib Unpak
23
Fisib Unpak
24
Dengan jawaban dari enam pertanyaan, maka dapat dianggap fakta yang
merupakan dasar berita sudah terpenuhi, sehingga 5W+1H sering disebut sebagai
rumus berita dan menjadi rujukan bagi para wartawan pemula ketika mencari berita.
Selain itu, Wahyudi dalam Hikmat (2018:155) menyatakan bahwa yang tidak
kalah pentingnya dalam menentukan layak tidaknya sebuah berita untuk dimuat pada
media massa adalah syarat peritiwa yang diambil dalam berita. Suatu peristiwa dan
pendapat dapat dijadikan berita apabila memenuhi syarat, yaitu:
1. Menarik.
2. Penting.
Fisib Unpak
25
3. Masih Baru.
4. Aman bila Disiarkan.
5. Isi Pesan harus Mengandung Nilai Kebenaran.
1. Apakah berita itu merupakan laporan peristiwa baru, fakta, atau opini?
2. Apakah berita itu memberikan informasi tentang sesuatu yang belum pernah
pembaca ketahui sebelumnya?
3. Apakah berita itu menarik perhatian pembaca dalam jumlah yang signifikan,
bukan sekedar menarik perhatian penulis berita dan teman-temannya?
4. Apakah berita itu dapat menambah pengetahuan pembaca tentang apa yang
sesungguhnya terjadi?
Fisib Unpak
26
robot yang secara otomatis membantu tim redaksi Lokadata.id mengumpulkan dan
menganalisis beragam konten yang bertebaran di internet sebagai data untuk diolah
dan diceritakan kembali dalam bentuk draft tulisan yang terstruktur.
Fisib Unpak
27
Gambar 2.1 Kutipan Berita Hasil Pertandingan Sepak Bola di Lokadata.id, Sumber :
Lokadata.id
Untuk saat ini dalam kanal Robotorial ini sudah diproduksi beberapa jenis
tulisan, diantaranya mengenai perkiraan cuaca, kualitas udara, saham, emas, hasil
pertandingan, gempa bumi dan yang terbaru adalah temporer update covid. Disebut
temporer karena sifatnya tidak selamanya, jika covidnya selesai, penulisan berita nya
pun selesai.
Fisib Unpak
28
Pasal 1
Penafsiran :
a. Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati
nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk
pemilik perusahaan pers.
b. Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi.
d. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata-mata untuk
menimbulkan kerugian pihak lain.
Pasal 2
Penafsiran :
c. Tidak menyuap
Fisib Unpak
29
Pasal 3
Penafsiran :
c. Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal ini berbeda dengan
opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa interpretasi wartawan atas fakta.
Pasal 4
Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
Fisib Unpak
30
Penafsiran :
a. Bohong berarti sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya oleh wartawan sebagai
hal yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.
b. Fitnah berarti tuduhan tanpa dasar yang dilakukan secara sengaja dengan niat
buruk.
d. Cabul berarti penggambaran tingkah laku secara erotis dengan foto, gambar, suara,
grafis atau tulisan yang semata- mata untuk membangkitkan nafsu birahi.
e. Dalam penyiaran gambar dan suara dari arsip, wartawan mencantumkan waktu
pengambilan gambar dan suara.
Pasal 5
Penafsiran :
a. Identitas adalah semua data dan informasi yang menyangkut diri seseorang yang
memudahkan orang lain untuk melacak.
b. Anak adalah seorang yang berusia kurang dari 16 tahun dan belum menikah.
Pasal 6
Penafsiran :
Fisib Unpak
31
b. Suap adalah segala pemberian dalam bentuk uang, benda atau fasilitas dari pihak
lain yang mempengaruhi independensi.
Pasal 7
Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak
bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo,
informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.
Penafsiran :
a. Hak tolak adalak hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan keberadaan
narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya.
c. Informasi latar belakang adalah segala informasi atau data dari narasumber yang
disiarkan atau diberitakan tanpa menyebutkan narasumbernya.
d. Off the record adalah segala informasi atau data dari narasumber yang tidak boleh
disiarkan atau diberitakan.
Pasal 8
Fisib Unpak
32
Penafsiran :
Pasal 9
Penafsiran :
b. Kehidupan pribadi adalah segala segi kehidupan seseorang dan keluarganya selain
yang terkait dengan kepentingan publik.
Pasal 10
Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru
dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan
atau pemirsa.
Penafsiran :
a. Segera berarti tindakan dalam waktu secepat mungkin, baik karena ada maupun
tidak ada teguran dari pihak luar.
Fisib Unpak
33
Pasal 11
Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.
Penafsiran :
a. Hak jawab adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan
tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan
nama baiknya.
b. Hak koreksi adalah hak setiap orang untuk membetulkan kekeliruan informasi
yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya maupun tentang orang lain.
c. Proporsional berarti setara dengan bagian berita yang perlu diperbaiki.
Penilaian akhir atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan Dewan Pers. Sanksi
atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan oleh organisasi wartawan dan atau
perusahaan pers.
Kode Etik Jurnalistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah kode etik
jurnalistik Dewan Pers tahun 2006 pasal 2. Berikut kode etik jurnalistik Dewan Pers
pasal 2 :
Pasal 2
Penafsiran :
Fisib Unpak
34
c. Tidak menyuap
Fisib Unpak
35
Istilah profesional yang digunakan dalam penelitian ini adalah norma teknis
dan norma etis, dimana norma-norma tersebut yang mengatur perilaku wartawan pada
kepentingan khalayak. Dimana wartawan yang profesional memiliki keharusan
menghimpun berita dengan cepat, selain itu wartawan yang profesional memiliki
kewajiban kepada pembaca seperti tanggung jawab, sikap adil, dan lain-lain.
Dewan Pers mengesahkan kode etik jurnalistik media online pada 3 Februari
2012. Nama resmi kode etik jurnalistik bagi praktisi jurnalistik atau media online itu
adalah Pedoman Pemberitaan Media Siber (PPMS).
PPMS tetap mengacu kepada UU No. 40 tentang Pers (UU Pers), Kode Etik
Jurnalistik (KEJ) dan Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI) yang disahkan Dewan
Pers.
Fisib Unpak
36
Etik Jurnalistik. Untuk itu, Dewan Pers bersama organisasi pers, pengelola media
siber, dan masyarakat menyusun Pedoman Pemberitaan Media Siber sebagai berikut:
1. Ruang Lingkup
a. Media siber adalah segala bentuk media yang menggunakan wahana
internet dan melaksanakan kegiatan jurnalistik, serta memenuhi
persyaratan Undang-Undang Pers dan Standar Perusahaan Pers yang
ditetapkan Dewan Pers.
b. Isi Buatan Pengguna (User Generated Content) adalah segala isi yang
dibuat dan atau dipublikasikan oleh pengguna media siber, antara lain,
artikel, gambar, komentar, suara, video dan berbagai bentuk unggahan
yang melekat pada media siber, seperti blog, forum, komentar pembaca
atau pemirsa, dan bentuk lain.
2. Verifikasi dan Keberimbangan Berita
a. Pada prinsipnya, setiap berita harus melalui verifikasi.
b. Berita yang dapat merugikan pihak lain memerlukan verifikasi pada berita
yang sama untuk memenuhi prinsip akurasi dan keberimbangan.
c. Ketentuan dalam butir (a) di atas dikecualikan, dengan syarat:
• Berita benar-benar mengandung kepentingan publik yang bersifat
mendesak;
• Sumber berita yang pertama adalah sumber yang jelas disebutkan
identitasnya, kredibel dan kompeten;
• Subyek berita yang harus dikonfirmasi tidak diketahui keberadaannya
dan atau tidak dapat diwawancarai;
• Media memberikan penjelasan kepada pembaca bahwa berita tersebut
masih memerlukan verifikasi lebih lanjut yang diupayakan dalam
waktu secepatnya. Penjelasan dimuat pada bagian akhir dari berita
yang sama, di dalam kurung dan menggunakan huruf miring.
d. Setelah memuat berita sesuai dengan butir (c), media wajib meneruskan
upaya verifikasi, dan setelah verifikasi didapatkan, hasil verifikasi
Fisib Unpak
37
Fisib Unpak
38
g. Media siber yang telah memenuhi ketentuan pada butir (a), (b), (c), dan (f)
tidak dibebani tanggungjawab atas masalah yang ditimbulkan akibat
pemuatan isi yang melanggar ketentuan pada butir (c).
h. Media siber bertanggungjawab atas Isi Buatan Pengguna yang dilaporkan
bila tidak mengambil tindakan koreksi setelah batas waktu sebagaimana
tersebut pada butir (f).
4. Ralat, Koreksi, dan Hak Jawab
a. Ralat, koreksi, dan hak jawab mengacu pada Undang-Undang Per, Kode
Etik Jurnalistik, dan Pedoman Hak Jawab yang ditetapkan Dewan Pers.
b. Ralat, koreksi dan atau hak jawab wajib ditautkan pada berita yang diralat,
dikoreksi atau yang diberi hak jawab.
c. Di setiap berita ralat, koreksi, dan hak jawab wajib dicantumkan waktu
pemuatan ralat, koreksi, dan atau hak jawab tersebut.
d. Bila suatu berita media siber tertentu disebarluaskan media siber lain,
maka:
• Tanggungjawab media siber pembuat berita terbatas pada
berita yang dipublikasikan di media siber tersebut atau media
siber yang berada di bawah otoritas teknisnya;
• Koreksi berita yang dilakukan oleh sebuah media siber, juga
harus dilakukan oleh media siber lain yang mengutip berita
dari media siber yang dikoreksi itu;
• Media yang menyebarluaskan berita dari sebuah media siber
dan tidak melakukan koreksi atas berita sesuai yang dilakukan
oleh media siber pemilik dan atau pembuat berita tersebut,
bertanggungjawab penuh atas semua akibat hukum dari berita
yang tidak dikoreksinya itu.
e. Sesuai dengan Undang-Undang Pers, media siber yang tidak melayani hak
jawab dapat dijatuhi sanksi hukum pidana denda paling banyak Rp.
500.000.000 (Lima ratus juta rupiah).
Fisib Unpak
39
5. Pencabutan Berita
a. Berita yang sudah dipublikasikan tidak dapat dicabut karena alasan
penyensoran dari pihak luar redaksi, kecuali terkait masalah SARA,
kesusilaan, masa depan anak, pengalaman traumatik korban atau
berdasarkan pertimbangan khusus lain yang ditetapkan Dewan Pers.
b. Media siber lain wajib mengikuti pencabutan kutipan berita dari media
asal yang telah dicabut.
c. Pencabutan berita wajib disertai dengan alasan pencabutan dan
diumumkan kepada publik.
6. Iklan
a. Media siber wajib membedakan dengan tegas antara produk berita dan
iklan.
b. Setiap berita atau artikel atau isi yang merupakan iklan ddan atau isi
berbayar wajib mencantumkan keterangan “advertorial”, “iklan”, “ads”,
“sponsored”, atau kata lain yang menjelaskan bahwa berita atau artikel
atau isi tersebut adalah iklan.
7. Hak Cipta
8. Pencantuman Pedoman
Fisib Unpak
40
Lokadata.id
Profesionalisme
Wartawan dalam
Melaksanakan Jurnalisme
Robot
Hasil Analisis
Fisib Unpak
41
Fisib Unpak
42
Fisib Unpak
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
43 Fisib Unpak
44
Fisib Unpak
45
Subjek dari penelitian ini adalah portal berita media daring Lokadata.id.
Informan atau sampel yang dianggap tepat oleh peneliti adalah Wakil pemimpin
redaksi sekaligus wartawan pada media daring tersebut. Hal ini dikarenakan Wakil
pemimpin redaksi terlibat langsung dengan penulisan berita di portal berita media
daring tersebut, khususnya pada kanal robotorial.
Bila di lihat dari sumber datanya, maka data yang diperoleh pada penelitian
ini terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder :
1. Data Primer
Fisib Unpak
46
Data primer pada penelitian ini adalah isi komunikasi yang diteliti yang
diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam (in depth interview) terhadap
responden penelitian yakni wakil pemimpin redaksi media daring Lokadata.id.
Kemudian, peneliti melakukan observasi terjun kelapangan untuk mengetahui
kesesuaian antara hasil wawancara dan kenyataannya di lapangan.
2. Data Sekunder
Data merupakan bahan penting yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab
pertanyaan atau menguji hipotesis dan mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu,
data dan kualitas data merupakan pokok penting dalam penelitian karena menentukan
kualitas hasil penelitian. Data di peroleh dari suatu proses yang disebut pengumpulan
data. Pengumpulan data adalah suatu proses mendapatkan data empiris melalui
responden dengan menggunakan metode tertentu.
Fisib Unpak
47
yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono (2017:308). Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
Fisib Unpak
48
wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
dikemukakan oleh informan.
Jenis wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara tak
berstruktur dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam tentang
subyek yang diteliti. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan wakil
pemimpin redaksi media daring Lokadata.id.
2. Observasi
Fisib Unpak
49
Bentuk observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak
terstruktur dan observasi secara terang-terangan dengan melakukan pengamatan
secara langsung di lingkungan ruang redaksi Lokadata.id. Peneliti menggunakan
teknik observasi, karena hasil observasi ini dapat digunakan untuk mengetahui
keadaan sebenarnya dan data yang dikumpulkan dicocokkan dengan hasil
wawancara.
Fisib Unpak
50
3. Dokumentasi
Analisis dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara berfikir. Hal
itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan
Fisib Unpak
51
Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data
yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Nasution dalam
Sugiyono (2017:333) menyatakan bahwa analisis telah mulai sejak merumuskan dan
menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai
penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya
sampai jika mungkin, teori yang grounded. Namun dalam penelitian kualitatif,
analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan
pengumpulan data.
Fisib Unpak
52
jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan
conslusion drawing/verification.
Fisib Unpak
53
1. Triangulasi Sumber
Fisib Unpak
54
2. Triangulasi Teknik
3. Triangulasi Waktu
Fisib Unpak
BAB IV
PEMBAHASAN
55 Fisib Unpak
56
Lokadata.id juga menyiapkan berbagai laporan khas, termasuk hasil riset serta
analisis mengenai dunia usaha, ekonomi, dan politik. Semuanya disajikan tidak hanya
dalam bentuk teks, tetapi juga dalam bentuk visual, yang diam maupun bergerak.
Fisib Unpak
57
Venture. GDP Ventur adalah perusahaan investasi di bisnis konsumsi melalui internet
dan aktif berinvestasi di perusahaan rintisan di Indonesia.
4.1.2.1 Visi
4.1.2.2 Misi
Clear Space
Fisib Unpak
58
Color variations
Primary color
Fisib Unpak
59
Fisib Unpak
60
6. Visual, kanal ini merupakan kanal berita yang paling rutin di update. Dalam
konten visual disajikan editorial infografik, komik, kartun dan video.
7. Sorotan Media, kanal ini merupakan gabungan antara manusia dan mesin.
Dimana mesin hanya menyediakan draft nya dan di finalisasi oleh editor.
8. Laporan Khas, kanal laporan khas di Lokadata.id berbeda dengan pada saat di
Beritagar.id dulu, sekarang lebih banyak acara bincang (biasanya
menceritakan tokoh-tokoh yang dianggap sedang ramai diperbincangkan),
kredo (menceritakan tokoh-tokoh penting yang patut di dengar), analisis,
demam sepeda, gaya hidup.
CEO
COO
HEAD OF SALES
WAKIL PEMRED HEAD OF DATA HEAD OF IT
MARKETING
Fisib Unpak
61
1. Board Of Directors
1) Chief Executive Officer (CEO) : - Herman Kwok
2) Chief Operation Officer (COO) : - Didi Nugrahadi
2. Editorial Team
1) Editor In Chief : - Dwi Setyo Irawanto
2) Deputy Editor In Chief : - Rahadian Prajna Paramita
3) Editorial Board : - Aulia Putri Pandamsari
- Luky Maulana Firmansyah
- Rabiatul Adawiyah
4) Multimedia : - Bagus Triwibowo
- Pratita Mandaga Sigilipoe
- Salni Setyadi
5) Editorial Secretary : - Airin Febrina
3. Data dan Research
1) Chief Data Officer (CDO) : - Ahmad Suwandi
2) Data Analyst : - Choirunnisa Nur
- Cornelius Agung B
- Dimas Sigi Nugraha
- Doddy Farhan
- Imron Fauzi
- Muhammad Nafi’
- Ryane Andika Kristianti
3) Data Logistics : - Agung Setyo Nugroho
- Cahaya Harahap
- Lita Kurnia Salsabila
- Markus Deni Kuncoro
- Muhamad Yogi
Fisib Unpak
62
Fisib Unpak
63
1. Editorial Team
1) Editor In Chief : - Dwi Setyo Irawanto
2) Deputy Editor In Chief : - Rahadian Prajna Paramita
3) Editorial Board : - Aulia Putri Pandamsari
- Luky Maulana Firmansyah
- Rabiatul Adawiyah
4) Multimedia : - Bagus Triwibowo
- Pratita Mandaga Sigilipoe
- Salni Setyadi
5) Editorial Secretary : - Airin Febrina
Fisib Unpak
64
Fisib Unpak
65
Fisib Unpak
66
Sejak awal tahun 2018, tepatnya Februari 2018, media daring Lokadata.id di
Beritagar.id sudah mempraktikkan jurnalisme robot pada kanal pemberitaan
robotorial dengan meluncurkan berita laporan hasil pertandingan sepak bola. Laporan
hasil pertandingan sepak bola dipilih menjadi materi pertama karena data hasil
pertandingan konsisten dan berupa pengulangan. Dari setiap pertandingan, informasi
mendasar seperti gol yang tercipta, pencipta gol, dan pemenang pertandingan dapat
diolah secara cepat dan tepat oleh robotorial. Data hasil pertandingan dimaksud juga
merupakan fakta yang tak butuh verifikasi sehingga dapat disajikan apa adanya
kepada pembaca. Serta ketersediaan data secara masinal, menjadi dasar pemilihan
gaya penulisan yang dilaporkan. Karena itu, menurut Lokadata.id mungkin pembaca
belum bisa mendapatkan laporan dari liga domestik Indonesia dalam waktu dekat saat
itu. Maka dari itu, Ajang Liga Primer Inggris jadi pilihan pertama saat itu, mengingat
keterbatasan tersebut (Beritagar.id, 2018).
Lambat laun, banyak sumber data lain yang bisa diolah menjadi narasi selain
laporan hasil pertandingan olahraga, misalnya laporan kejadian gempa bumi yang
terdeteksi oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG). Oleh karena itu, untuk
saat ini dalam kanal Robotorial ini sudah diproduksi beberapa jenis tulisan,
diantaranya mengenai hasil pertandingan, perkiraan cuaca, kualitas udara, pasar
saham, emas, gempa bumi, dan yang terbaru adalah temporer update covid. Disebut
temporer karena sifatnya tidak selamanya, jika covidnya selesai, penulisan berita nya
pun selesai.
Fisib Unpak
67
Kemunculan jurnalisme robot tidak bisa dilepaskan dari tiga unsur yang
membangun teknologi tersebut, yaitu Artificial Intelligence (AI), Machine Learning
(ML), Natural Language Generation (NLG) dan Natural Language Processing
(NLP). Pada dasarnya Marchine Learning (ML) dan Natural Language Processing
(NLP) adalah bagian dari Artificial Intelligence (AI) dan Natural Language
Generation (NLG) adalah salah satu cabang dalam Marchine Learning (ML).
Cara kerja teknologi robot jurnalistik itu sendiri adalah mengumpulkan data
dan mengakumulasi data serta mengolah informasi data yang diberikan menjadi
sebuah artikel. Jadi, data-data yang sudah terkumpul dan tersusun dalam format tabel
dinarasikan menjadi sebuah artikel. Misalnya, pada kasus pasar saham, robotorial
memanfaatkan data harian pada laman situs web Bursa Efek Indonesia (BEI)
kemudian diolah menjadi narasi sederhana.
Jadi gini, kalau robot kan tergantung template ya, jadi template
yang kita bikin itu misalnya 5 template untuk 1 berita tentang cuaca
misalnya, nah karena template itu dipakai berulang – ulang jadi kita
tinggal ngecek template nya saja. Proses editing nya di template
nya, kalau di template nya kita anggap oke yaudah. Seharusnya
Fisib Unpak
68
Pemilihan tulisan yang layak untuk dirobotkan, dilakukan oleh wartawan atau
tim redaksi dengan memenuhi kriteria Lokadata.id yaitu sumber yang kredibel, dan
dapat di percaya. Misalnya, seperti melaporkan kejadian gempa bumi yang terdeteksi
oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), karena data dan sumber itu sudah
diverifikasi (Beritagar.id, 2018).
Kriteria nya yang pastinya sumber nya bisa di percaya, sumber nya resmi
atau tidak, sumber nya itu sudah verified atau belum. Jadi lembaga abal –
abal yang menerbitkan berita itu kan tidak bisa dipercaya kredibilitasnya,
tidak akan kita pakai. Ada banyak sekali lembaga riset di Indonesia dan
tidak semuanya cukup kredibel dan tidak semuanya punya kapasitas
Fisib Unpak
69
Rahadian mengatakan bahwa kendala dan kesulitan yang dihadapi saat proses
pembuatan teknologi tersebut cukup banyak, karena hal ini berurusan dengan
teknologi yang belum populer, jadi belum banyak yang menggunakan. Namun,
melalui teknologi tersebut Lokadata.id membayangkan bahwa untuk ke depan,
jurnalisme berbasis data bisa dimanfaatkan dan dipakai untuk kepentingan jurnalis
dan masyarakat yang membutuhkan.
Karena kita berbasis data, jadi yang kita bayangkan itu adalah
pemanfaatan data, bagaimana data itu bisa dimanfaatkan, dipakai
untuk kepentingan jurnalis. Maka dari itu, ide menarasikan data ini
menjadi salah satu implementasi dari visi itu dimana data – data yang
tersedia itu bisa dikumpulkan bisa diterbitkan menjadi informasi yang
berguna bagi masyarakat yang membutuhkan. Bayangkan jika harus
membuka situs BMKG untuk mengecek perkota itu agak rumit dengan
aplikasinya karena tampilannya memang tidak di desain untuk public
secara umum. Artinya bukan untuk konsumsi cepat, jadi kita
memanfaatkan data itu membuat sesuatu untuk lebih mudah diakses.
Fisib Unpak
70
Menurut saya sih tidak, karena pekerjaan jurnalisme itu tidak bisa
diserahkan semuanya ke robot. Robot kan tadi syaratnya butuh data
yang akurat. Robot tidak bisa membuat liputan kejadian longsor di
purwakarta, misalkan, dia tidak bisa menceritakan bagaimana
parahnya longsor tersebut. Jurnalisme data hanya bisa menangkap
situasi dari data – data yang terekam, misalnya korban longsor dari
10 tahun terakhir rata-rata diatas 100 orang dari jumlah 300, artinya
itu termasuk jumlah korban yang tinggi dan bencana yang luar biasa.
Implementasi data itu berbeda dengan pengamatan lapangan, jadi
robot dititik tertentu mempunyai keterbatasan, dia tidak bisa serta
merta melakukan apa yang dilakukan jurnalisme konvensional. Sejauh
ini mesin belum bisa menangkap emosi, meskipun sudah ada riset
yang menyatakan tentang itu. Tetapi robotorial saat ini baru bisa
menulis angka, belum bisa mengisahkan ekspresi seseorang
(Rahadian, 2020).
Fisib Unpak
71
Hidup sebagai wartawan atau jurnalis yang penuh tantangan tidak bisa
dilakukan tanpa memiliki keahlian khusus untuk melakukannya secara profesional.
Itulah sebabnya wartawan dinilai sebagai sebuah profesi yang profesional. Untuk
memenuhi hak publik yaitu memperoleh informasi yang benar, wartawan Indonesia
memerlukan kode etik jurnalistik sebagai pedoman operasional dalam menjaga
kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta profesionalismenya.
Kode Etik Jurnalistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah kode etik
jurnalistik Dewan Pers tahun 2006 pasal 2. Berikut kode etik jurnalistik Dewan Pers
pasal 2 :
Pasal 2
Penafsiran :
c. Tidak menyuap
Fisib Unpak
72
Walaupun dari hasil wawancara dengan Rahadian, bahwa kode etik jurnalistik
belum melingkupi teknologi automasi pemberitaan, karena dalam Undang-undang
pun belum ada definisi mengenai automasi jurnalisme.
Tapi kita dari pelaku, tetap berusaha selalu menaati kode etik
jurnalistik, maka dari itu semua data yang digunakan harus terjamin
sudah terverifikasi. Contohnya seperti ini, kita menerima data dari
Fisib Unpak
73
BEI bahwa hari ini IHSG turun, nah apakah kita harus melakukan
verifikasi ke kepala BEI nya? Kan tidak perlu, karena data itu sudah
diverifikasi, sudah dijamin, tidak perlu lagi di verifikasi ulang.
Namun, beda dengan klaim bencana banjir, misalnya dikatakan
korban yang meninggal sebanyak 20 jiwa, baru kita harus verifikasi
ulang, mengecek apakah benar 20 jiwa, mayatnya ada atau tidak,
kita hitung sendiri, kan seperti itu (Rahadian, 2020).
Hal tersebut dapat dilihat dari produksi laporan hasil pertandingan sepak bola
Liga Inggris (West Ham bertanding dengan Aston Villa) yang dipublikasikan pada 01
Desember 2020, dimana menyampaikan fakta yang sebenarnya mengenai skor
pertandingan dan tidak memihak pada kubu klub sepak bola manapun. Di bagian
akhir laporan berita nya pun dicantumkan catatan redaksi yang menjelaskan bahwa
laporan berita tersebut dipublikasikan oleh program komputer yang mengubah angka-
angka menjadi narasi, serta mencantumkan sumber data yang digunakan, sehingga
jelas sumbernya serta terjamin bahwa laporan berita tersebut bukan hasil dari plagiat.
Selain itu, dalam laporan berita tersebut disertakan kredit nama yang ditampilkan di
bawah headline laporan berita tersebut dan sumber foto yang ditampilkan di bawah
foto tersebut, sehingga tidak akan ada rekayasa pengambilan dan pemuatan atau
penyiaran gambar, foto, dll.
Fisib Unpak
74
Gambar 4.5 Kutipan Berita Hasil Pertandingan Sepak Bola di Lokadata.id, Sumber :
Lokadata.id
Selain wartawan harus terikat dengan kode etik jurnalistik, untuk menjadi
wartawan yang profesional, wartawan juga harus terikat dengan norma – norma
jurnalistik. Menurut Kusumaningrat (2017:115) profesi wartawan adalah profesi yang
bukan sekedar mengandalkan keterampilan seorang tukang. Wartawan adalah profesi
yang watak, semangat, dan cara kerjanya berbeda dengan seorang tukang. Oleh
karena itu masyarakat memandang wartawan sebagai profesional. Dalam persepsi diri
para wartawan sendiri, istilah “profesional memiliki tiga arti: pertama, profesional
Fisib Unpak
75
adalah kebalikan dari amatir; kedua, sifat pekerjaan wartawan menuntut pelatihan
khusus; ketiga, norma – norma yang mengatur perilakunya dititik beratkan pada
kepentingan khalayak pembaca. Selanjutnya, terdapat dua norma yang dapat
diidentifikasi, yaitu: pertama, norma teknis (keharusan menghimpun berita dengan
cepat, keterampilan menulis dan menyunting), dan kedua, norma etis (kewajiban
kepada pembaca serta nilai – nilai seperti tanggung jawab, sikap tidak memihak,
sikap peduli, sikap adil, objektif, dan lain – lain yang semuanya harus tercermin
dalam produk penulisannya).
Dalam hal ini, wartawan atau redaksi Lokadata.id setidaknya memenuhi dua
unsur norma yang dapat diidentifikasikan. Hal itu ditujukan dengan pelaksanaan
tugas pencarian berita melalui jurnalisme robot. Untuk itu profesionalisme wartawan
Lokadata.id dapat diukur dengan norma-norma ini, diantaranya sebagai berikut :
Fisib Unpak
76
Fisib Unpak
77
Dalam hal ini, wartawan atau redaksi atau media daring Lokadata.id tidak
melanggar dalam penerapan poin hak cipta. Dalam menyiapkan database dan
template pun, wartawan atau redaksi Lokadata.id selalu mengusahakan bahwa
Fisib Unpak
78
template tersebut tidak hasil dari copy paste dari tulisan orang lain melainkan buatan
wartawan atau redaksi Lokadata.id itu sendiri.
Selain itu, walaupun laporan berita nya diolah oleh mesin Robotorial,
Lokadata.id pada setiap penerbitan tulisan laporan beritanya selalu menyertakan
kredit nama yang ditampilkan di bawah headline laporan berita tersebut ataupun
sumber foto yang ditampilkan di bawah foto tersebut. Serta dari hasil wawancara
dengan Rahadian, bahwa PPMS tercantum pada situs web Lokadata.id.
Sejauh ini memang belum langkah kesana, tapi kalau PPMS kita
sudah taati, PPMS pun tercantum secara jelas di Lokadata.id
(Rahadian, 2020).
4.6 Triangulasi
Fisib Unpak
79
Hasil dari wawancara dengan Winarto, selaku pihak dari Dewan Pers
menjelaskan bahwa kegiatan jurnalisme itu sendiri sebetulnya tidak bisa dilakukan
oleh robot. Robot itu sebagian dari teknologi, jadi sifatnya hanya seperangkat yang
intinya membantu saja kegiatan jurnalisme atau jurnalistik yang dilakukan manusia.
Sebetulnya ini terkait dengan perkembangan teknologi informasi digital. Namun
ketika teknologi semakin berkembang, kemudian ada begitu banyak big data yang
berserakan di dunia maya, hal-hal seperti itu akan menimbulkan sisi baik dan buruk.
Juga ketika ada pandemik covid-19 seperti ini, masyarakat sebenarnya kan
membutuhkan data-data yang valid untuk menjadi pedoman sehingga masyarakat bisa
membuat atau menyatakan sikap tertentu terhadap persoalan yang terjadi. Maka dari
itu data yang diperoleh harus data yang benar – benar valid. Ketika banyak data yang
bertebaran dan ditulis oleh tidak semua orang yang tidak berkompetensi, itu sama saja
dengan pembohongan public (Wiranto, 2020).
Fisib Unpak
80
Untuk kasus – kasus tertentu iya. Misalnya, ketika ada satu kasus,
kasus ini menyita perhatian public, nah dengan teknologi ini
mungkin bisa dicari data–data mengenai kasus tersebut dari
penyebabnya apa, berapa korbannya dan sebagainya. Oleh
teknologi itu bisa dikoleksi kan nah nanti bisa di kategorisasikan
sebenarnya kita mau cerita dari sudut pandang apa nih, bisa di
eksplor disitu. Nah jadi justru lebih efektif kan, tapi sekali lagi yang
berperan disitu tetap jurnalis nya. Ini kan menarik, seperti ini kan
bisa dilakukan melalui teknologi jadi justru bisa membantu
wartawan atau jurnalis untuk membuat laporan yang lebih
komprehensif, penjelasan yang lebih detail berdasarkan data.
Jurnalisme data seharusnya memacu seperti itu. Tetapi tetap harus
ada proses verifikasi data nya, jika diperlukan konfirmasi ya
konfirmasi juga terhadap narasumber (Wiranto,2020).
Fisib Unpak
81
jurnalisme data akan semakin penting untuk menjadi alternatif bagi publik untuk
menjadi pedoman mengakses informasi.
Kalau lokadata nya di situs web nya sudah jelas tercantum struktur
organisasinya, ada penanggung jawabnya, dan seterusnya.
Kemudian PPMS pun dicantumkan disitu. Jadi asumsinya, mestinya
konten–konten yang ada harus merujuk pada kode etik jurnalistik.
Selama ini memang belom ada pengaduan mengenai pemberitaan
mengenai robotic jurnalisme ini. Tetapi yang terpenting adalah
bahwa semua karya jurnalistik harus pakai dasar kode etik
jurnalistik, baik disebut robot jurnalisme, maka dari itu peranan
dari jurnalis nya itu penting bukan semata-mata teknologi nya saja.
Jadi harus ada penanggung jawabnya (Wiranto, 2020).
Fisib Unpak
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
82 Fisib Unpak
83
5.2 Saran
Fisib Unpak
84
DAFTAR PUSTAKA
Cohen, N. 2015. From Pink Slips to Pink Slime: Transforming Media Labor in a
Digital Age. The Communivation Review
Littlejohn, SW & KA, Foss. 2017. Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika
Muhtadi, AS. 2016. Pengantar Ilmu Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Samsuri, BN. 2013. Pers Berkualitas, Masyarakat Cerdas. Jakarta: Dewan Pers
Fisib Unpak
85
Zaenuddin. 2017. The Journalist Bacaan Wajib Wartawan, Redaktur dan Mahasiswa
Jurnalistik. Jakarta: Campustaka
Internet :
Hasil Wawancara :
Fisib Unpak
86
LAMPIRAN
Keterangan :
Tanya : Seperti apa latar belakang jurnalisme robot itu sendiri pak? mengapa
Lokadata.id setuju berita nya disajikan dengan penyajian jurnalisme robot ?
Fisib Unpak
87
Tanya : Untuk kendala dan kesulitan yang dihadapi saat proses pembuatannya apa
pak ?
Jawab : Kendala pasti banyak karena itu berurusan dengan teknologi yang belum
populer, jadi belom banyak yang pakai.
Jawab : Robotorial itu sebenarnya penyederhanaan dari singkatan akronim Robot dan
Editorial. Tidak ada arti atau makna khusus untuk nama yang kita pilih.
Tanya : Di Lokadata.id itu kan ada beberapa kanal pemberitaan ya pak, boleh
dijelaskan pak fungsi dari semua kanal pemberitaan nya ?
Jawab : Untuk kanal pertama, yaitu artikel. Di kanal artikel ini kita menyajikan
tulisan harian yang sifatnya tidak hardnews atau breaking news, sifatnya
lebih landai sehingga diharapkan tulisannya lebih dalam, lebih eksplanasi,
lebih menjelaskan seluk beluk, sebisa mungkin tulisan – tulisannya
diperdalam oleh data.
Lalu ada kanal data, data itu ada artikel data, ada juga grafik data. Grafik
data itu sebenarnya galeri grafik aja, kita punya galeri yang isinya macem-
macem grafik dari data – data yang terbuka, grafik itu dibuat dengan mesin
yang kita punya yang disebut daspot, cms untuk membuat grafik sendiri
yang nanti biasanya dipakai di artikel. Kemudian ada artikel data, itu artikel
khusus yang diarahkan menuju data jurnalism, sekarang sifatnya lebih
simple menjelaskan data, hal – hal di balik data atau mengapa data itu seperti
itu atau sekedar penjelasan mengenai konteks dari data tersebut. Kedepannya
Fisib Unpak
88
Kemudian ritual yang paling rutin di update , itu harian juga. Konten Visual
kita punya infografik, punya komik, punya kartun, dan video. Semuanya
editorial. Bisa hasil liputan sendiri atau di dapat dari langganan kita yaitu
dari kantor berita antara, kantor berita FA dan sumber – sumber lain yang
bisa dipakai. Untuk komik maksimum 6 frame (komik satu halaman).
Setelah itu ada kanal laporan khas, laporan khas di lokadata.id beda dengan
pada saat di Beritagar.id dulu. Sekarang lebih banyak acara bincang
(biasanya menceritakan tokoh – tokoh yang dianggap sedang ramai
diperbincangkan), kredo (menceritakan tokoh – tokoh penting yang patut di
dengar), analisis, demam sepeda, gaya hidup.
Lalu kanal robotorial. Untuk saat ini kanal robotorial itu sudah produksi
untuk beberapa jenis tulisan, ada perkiraan cuaca, ada kualitas udara, ada
saham, ada emas, ada hasil pertandingan, gempa bumi, yang terbaru adalah
temporary update covid. Kenapa disebut temporary karena sifatnya tidak
selamanya jika covid nya selesai penulisan berita ini juga selesai.
Kemudian ada kanal sorotan media, itu gabungan antara manusia dan mesin,
dimana mesin hanya menyediakan draft nya, di finalisasi oleh editor, ini kan
engine samerisasi, jadi output nya masih sangat kasar, belom bisa dibaca
dengan nyaman sehingga diperlukan proses editing.
Ada kanal living data, hasil – hasil pekerjaan karyawan yang dulu di
beritagar.id. kenapa dinamakan living data karena seharusnya data dan berita
nya itu tumbuh, tidak berhenti di satu event.
Ada kanal edisi khusus, edisi liputan khusus waktu zaman di beritagar.id,
belum ada yang baru.
Fisib Unpak
89
Jawab : Mengikuti dan menyesuaikan target umum Lokadata.id, yaitu orang – orang
yang membutuhkan data. Maka dari itu kita mengubah nama menjadi
Lokadata, karena isinya akan lebih bernuansa data.
Jawab : Berawal dari pengumpulan data, hingga proses penerbitannya. Jadi biasanya
dalam jurnalisme umum yang mencari data adalah wartawan melalui proses
liputan, wawancara, dan sebagainya. Kalau robot itu kerjanya
mengakumulasi data dan mengumpulkan data. Misalnya yang kasus pasar
saham ya, yang pasar saham itu kan mesin yang kita pasang untuk
mengumpulkan data harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs web
BEI. BEI itu dilengkapi dengan publikasi data yang sangat lengkap, jadi
public bisa mengambil data tersebut, megorganisir datanya lalu disusun
menjadi berita atau tulisan. Semua data itu terbuka sehingga dengan mudah
bisa diambil dengan kita susun data mana saja yang mau dipakai lalu data itu
dikalimatisasi atau dinarasikan. Jadi datanya dari sumber nya langsung.
Data-data itu kan bisa jadi teks bisa jadi image, jadi data – data tadi
terkumpul, tersusun dalam format tertentu yang dibutuhkan paling umum
bentuknya seperti tabel, nah data tersebut dinarasikan atau divisualkan. Nah
untuk narasi atau visual itu kita bikinkan dahulu template nya. Dan tugas
manusia lah yang membuat template nya.
Fisib Unpak
90
Jawab : Yang membuat template untuk teks itu saya sendiri dari tim redaksi, yang
membuat infografik itu tim desainer dari tim teknologi. Dan kami semua
adalah jurnalis.
Jawab : Jadi gini, kalau robot kan tergantung template ya, jadi template yang kita
bikin itu misalnya 5 template untuk 1 berita tentang cuaca misalnya, nah
karena template itu dipakai berulang – ulang jadi kita tinggal ngecek
template nya saja. Proses editing nya di template nya, kalau di template nya
kita anggap oke yaudah. Seharusnya selama sumber nya tidak bermasalah ya
data nya akan sesuai sumber, kalau datanya salah ya kitapun salah, maka
dari itu ada disklamair kan itu bahwa berita tersebut dibuat oleh mesin,
sangat tergantung akumulasinya dari sumber data yang tersedia. Kita pun
selalu melalukan evaluasi secara berkala, seperti melihat penerbitan tulisan
nya bagaimana, apa saja kekurangan yang perlu diperbaiki dalam penulisan
nya, perkembangan robotorial sejauh ini seperti apa apakah ada yang perlu
diperbaiki atau bagaimana, kira-kira seperti itu.
Tanya : Teknologi tersebut apakah sudah dapat sampai merekomendasi kan desaign
tulisannya belum pak ?
Jawab : Belum kalau untuk bisa mendesign dan membuat template sendiri. Sejauh ini
baru sampai di tahap mengikuti template saja, mengikuti arahan kita.
Jawab : Untuk secara umum iya. Bayangkan jika tulisan tersebut harus dibuat oleh
manusia, perbandingannya 34 tulisan sehari hanya untuk data informasi
cuaca per provinsi itu mungkin tidak akan selesai dalam waktu sehari.
Fisib Unpak
91
Tanya : Sebenarnya melalui teknologi ini jurnalisme itu mau dibawa ke arah mana
pak oleh lokadata.id ?
Jawab : Karena kita berbasis data, jadi yang kita bayangkan itu adalah pemanfaatan
data, bagaimana data itu bisa dimanfaatkan, dipakai untuk kepentingan
jurnalis. Maka dari itu, ide menarasikan data ini menjadi salah satu
implementasi dari visi itu dimana data – data yang tersedia itu bisa
dikumpulkan bisa diterbitkan menjadi informasi yang berguna bagi
masyarakat yang membutuhkan. Bayangkan jika harus membuka situs
BMKG untuk mengecek perkota itu agak rumit dengan aplikasinya karena
tampilannya memang tidak di desain untuk public secara umum. Artinya
bukan untuk konsumsi cepat, jadi kita memanfaatkan data itu membuat
sesuatu untuk lebih mudah diakses.
Tanya : Kalau untuk tugas jurnalis nya itu sendiri bagaimana pak ? apakah melakukan
observasi terlebih dahulu pak ?
Jawab : Tugas jurnalisnya adalah contohnya seperti yang saya lakukan, membuat
template. Membuat template itu kan membantu mengembangkan, mencari
data yang bisa di buat oleh robotnya. Sebelum mencari data dan membuat
template, saya dan tim berdiskusi terlebih dahulu isu apa yang akan kita
bahas, tentunya isu tersebut harus yang sedang diinginkan oleh publik.
Misalnya, kemarin berita tentang harga emas, ada situs–situs berita yang
resmi yang menerbitkan berita mengenai emas salah satunya PT Antam. Nah
itu jadi rujukan. Karena yang menentukan tulisan yang layak untuk di
robotkan itu adalah tim redaksi.
Jawab : Kriteria nya yang pastinya sumber nya bisa di percaya, sumber nya resmi
atau tidak, sumber nya itu sudah verified atau belum. Jadi lembaga abal –
abal yang menerbitkan berita itu kan tidak bisa dipercaya kredibilitasnya,
Fisib Unpak
92
tidak akan kita pakai. Ada banyak sekali lembaga riset di Indonesia dan tidak
semuanya cukup kredibel dan tidak semuanya punya kapasitas menerbitkan
data secara rutin. Lembaga – lembaga pemerintah terutama yang bisa
dijadikan rujukan. Kriteria nya dibangun dari tim redaksi, soal kredibilitas,
apakah ini worth it atau tidak untuk ditulis. Soal pandemik ini kan lagi
ramai, data nya sangat banyak walaupun susah mencari yang kredibel, nah
kita ambil yang dari pemerintahan, kita anggap itu kredibel.
Jawab : Terus terang saja, kode etik jurnalistik itu belum melingkupi teknologi
automasi pmberitaan. Waktu berkunjung ke Dewan Pers, itu sempat
dijadikan bahan diskusi, bagaimana mengakomodir teknologi-teknologi baru
di bidang pers yang akan mewarnai pers kedepan. Apakah itu perlu
dimasukkan ke dalam kode etik jurnalistik atau cukup lewat pedoman seperti
PPMS, karena automasi pemberitaan ini paling mungkin memang terjadinya
di internet, kalau di media cetak rasanya tidak memungkinkan. Nah, kalau
merujuk ke pasal-pasal yang sekarang sebanarnya tidak ada yang cukup
relevan ya, maksudnya seperti ini kode etik pasal 2 mengenai
profesionalisme, kalau kita menyebut profesionalisme jurnalis atau tugas
jurnalis, itu yang dimaksud jurnalis merupakan jurnalis yang mana? Karena
kan dalam Undang-undang pun belum ada definisi mengenai automasi
jurnalisme. Sejauh ini memang belum langkah kesana, tapi kalau PPMS kita
sudah taati, PPMS pun tercantum secara jelas di Lokadata.id. Tapi kita dari
pelaku, tetap berusaha selalu menaati kode etik jurnalistik, maka dari itu
semua data yang digunakan harus terjamin sudah terverifikasi. Contohnya
seperti ini, kita menerima data dari BEI bahwa hari ini IHSG turun, nah
apakah kita harus melakukan verifikasi ke kepala BEI nya? Kan tidak perlu,
karena data itu sudah diverifikasi, sudah dijamin, tidak perlu lagi di
Fisib Unpak
93
Tanya : Menurut bapak, apakah jurnalisme robot akan menjadi ancaman untuk
jurnalisnya kedepannya ?
Jawab : Menurut saya sih tidak, karena pekerjaan jurnalisme itu tidak bisa diserahkan
semuanya ke robot. Robot kan tadi syaratnya butuh data yang akurat. Robot
tidak bisa membuat liputan kejadian longsor di Purwakarta, misalkan, dia
tidak bisa menceritakan bagaimana parahnya longsor tersebut. Jurnalisme
data hanya bisa menangkap situasi dari data – data yang terekam, misalnya
korban longsor dari 10 tahun terakhir rata-rata diatas 100 orang dari jumlah
300, artinya itu termasuk jumlah korban yang tinggi dan bencana yang luar
biasa. Implementasi data itu berbeda dengan pengamatan lapangan, jadi
robot dititik tertentu mempunyai keterbatasan, dia tidak bisa serta merta
melakukan apa yang dilakukan jurnalisme konvensional. Sejauh ini mesin
belum bisa menangkap emosi, meskipun sudah ada riset yang menyatakan
tentang itu. Tetapi robotorial saat ini baru bisa menulis angka, belum bisa
mengisahkan ekspresi seseorang.
Fisib Unpak
94
Keterangan :
Jawab : Winarto
Tanya : Sebelumnya, terima kasih atas ketersediaan waktunya. Jadi saya akan
menyusun skripsi dengan judul Profesionalisme Wartawan dalam
Melaksanakan Jurnalisme Robot di media daring Lokadata.id, dimana saya
menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam penelitiannya untuk
mendapatkan gambaran mengenai profesionalisme wartawan dalam
menjalankan jurnalisme robot di media daring. Langsung ke pertanyaannya
saja ya pak, untuk pertanyaan pertama apa sih pak pertama kali yang
terlintas di benak bapak ketika mendengar teknologi jurnalisme robot ?
Jawab : Sebetulnya istilah jurnalisme robot ini kan terlalu simplistic menurut saya,
karena jurnalisme itu sendiri sebetulnya tidak bisa dilakukan oleh robot.
Robot itu kan sebagian dari teknologi, jadi sifat nya hanya seperangkat yang
intinya membantu saja kegiatan jurnalisme atau jurnalistik yang dilakukan
oleh manusia. Artinya ini sebetulnya kan terkait dengan perkembangan
teknologi informasi digital. Jadi ketika teknologi informasi berkembang
kemudian ada begitu banyak big data yang berserakan di dunia maya
sehingga hal – hal yang seperti itu ada system baik dan buruk. Sisi baiknya
adalah bagi masyarakat atau bagi public, mereka bisa mengakses data
Fisib Unpak
95
Fisib Unpak
96
menyampaikan data – data yang harus di verifikasi. Peran robot itu hanya
membantu saja untuk mengoreksi data, mengkategorisasi kan, menstruktur
logika tertentu, semuanya tetap harus ada yang bertanggung jawab, nah yang
bertanggung jawab itu jurnalisnya. Jurnalis itu yang harus memegang
kendali.
Tanya : Bagaimana pendapat bapak perihal media daring di Indonesia yang sudah
menggunakan teknologi jurnalisme robot, bapak setuju tidak ?
Jawab : Yang penting ada manusia yaitu jurnalis nya di balik teknologi itu, tidak
masalah. Jadi itu justru membantu untuk para jurnalis, jurnalisme data bisa
muncul sebagai alternative.
Tanya : Dengan bantuan program jurnalisme data ini apakah pembuatan berita di
media daring menjadi lebih efektif ?
Jawab : Untuk kasus – kasus tertentu iya. Misalnya, ketika ada satu kasus, kasus ini
menyita perhatian public, nah dengan teknologi ini mungkin bisa dicari
data–data mengenai kasus tersebut dari penyebabnya apa, berapa korbannya
dan sebagainya. Oleh teknologi itu bisa dikoleksi kan nah nanti bisa di
kategorisasikan sebenarnya kita mau cerita dari sudut pandang apa nih, bisa
di eksplor disitu. Nah jadi justru lebih efektif kan, tapi sekali lagi yang
berperan disitu tetap jurnalis nya. Ini kan menarik, seperti ini kan bisa
dilakukan melalui teknologi jadi justru bisa membantu wartawan atau
jurnalis untuk membuat laporan yang lebih komprehensif, penjelasan yang
lebih detail berdasarkan data. Jurnalisme data seharusnya memacu seperti
itu. Tetapi tetap harus ada proses verifikasi data nya, jika diperlukan
konfirmasi ya konfirmasi juga terhadap narasumber.
Tanya : Berarti tugas jurnalis itu semakin dimudahkan ya pak dengan adanya
teknologi jurnalisme data ini ?
Fisib Unpak
97
Jawab : Iya, semakin dimudahkan. Tapi di jurnalisme data itu ada proses semata –
mata bukan hanya jurnalis saja yang punya peran karena apalagi di
jurnalisme cyber itu memerlukan tampilan seperti apa, jadi harus ada
kolaborasi di antara misalnya pakar statistic untuk membaca data tertentu.
Mungkin jurnalis tidak pandai untuk membaca data tertentu, nah
memerlukan pakar statistic. Kemudian ahli desain, yang bisa menampilkan
infografis yang bagus. Nah kekuatan jurnalisme data itu disitu.
Jawab : Iya , Memang media tersebut mengklaim melakukan jurnalisme data. Jika
saya cek di web media nya, hanya infografis saja kan ? infografis tentang
cuaca, tentang bencana, dan sebagainya. Saya kira tidak ada masalah, yang
penting tetap ada yang bertanggung jawab nya.
Tanya : Media daring Lokadata.id itu sudah terdaftar di Dewan Pers belum pak ?
Jawab : Lokadata.id itu sudah terdaftar. Tadinya kan Beritagar.id ya, lalu ganti nama
menjadi Lokadata.id ya? Sejak Beritagar.id sudah terdaftar dan setelah
mengganti nama, mereka sudah menginformasikan kembali ke dewan pers.
Jawab : Kalau lokadata nya di situs web nya sudah jelas tercantum struktur
organisasinya, ada penanggung jawabnya, dan seterusnya. Kemudian PPMS
pun dicantumkan disitu. Jadi asumsinya, mestinya konten–konten yang ada
harus merujuk pada kode etik jurnalistik. Selama ini memang belom ada
pengaduan mengenai pemberitaan mengenai robotic jurnalisme ini. Tetapi
yang terpenting adalah bahwa semua karya jurnalistik harus pakai dasar
kode etik jurnalistik, baik disebut robot jurnalisme, maka dari itu peranan
Fisib Unpak
98
dari jurnalis nya itu penting bukan semata-mata teknologi nya saja. Jadi
harus ada penanggung jawabnya.
Tanya : Pandangan bapak, masa depan jurnalistik dengan ada nya teknologi ini akan
seperti apa ?
Jawab : Apapun yang berhubungan dengan teknologi itu akan terus berkembang,
termasuk jurnalisme harus menyesuaikan diri. Saya kira jurnalisme data
akan semakin penting untuk menjadi alternative bagi public untuk menjadi
pedoman mengakses informasi yang sudah terverifikasi.
Tanya : Program jurnalisme data ini akan menjadi ancaman untuk wartawan atau
jurnalis tidak ?
Jawab : Situasi nya tidak bisa dikatakan sebagai ancaman semata – mata, tapi kita
melihatnya harus sebagai peluang. Memang ada ancaman dalam arti begini,
sebenarnya ancamannya bukan berarti ancaman membunuh jurnalisme lama
ya, karena jurnalisme data ini hanya menjadi trend menggunakan teknologi
yang ada.
Fisib Unpak
99
Fisib Unpak
100
Fisib Unpak
101
Fisib Unpak
102
Fisib Unpak
103
Fisib Unpak
104
Fisib Unpak
105
7. Update Covid’19
Fisib Unpak
106
Fisib Unpak
107
Fisib Unpak