YESUS
KEADILAN:
• ”Biarlah ia menjadi hakim bagi orang-orang yang menderita dari
bangsa itu, biarlah ia menyelamatkan putra-putra orang miskin, dan
biarlah ia meremukkan orang yang berbuat curang.” (Mazmur 72:4
)
• Selama pemerintahan Kristus atas bumi, akan ada keadilan bagi
semua orang.
• Tidak boleh ada korupsi, suatu kejahatan yang telah membuat
banyak negeri yang mestinya makmur, terpuruk dalam lembah
penindasan.
BENTUK BENTUK KERADIKALAN YESUS
DALAM MEMPERJUANGKAN KAUM
TERTINDAS
PERDAMAIAN:
• ”Pada zamannya, orang adil-benar akan bertunas, dan damai
berlimpah sampai bulan tidak ada lagi.” (Mazmur 72:7)
• Banyak penindasan di dunia diakibatkan oleh konflik antarmanusia
dan perang.
• Kristus akan mendatangkan perdamaian yang sempurna ke atas
bumi, dengan demikian menyingkirkan salah satu penyebab utama
penindasan.
BENTUK BENTUK KERADIKALAN YESUS
DALAM MEMPERJUANGKAN KAUM
TERTINDAS
KEMAKMURAN:
• ”Akan ada banyak biji-bijian di bumi.” (Mazmur 72:16)
• Selama pemerintahan Kristus, akan ada kemakmuran dan
kelimpahan secara materi.
• Orang tidak akan menderita dan tertindas akibat
kekurangan makanan dan bala kelaparan yang sering
menjadi penyebab kemiskinan dewasa ini.
BENTUK BENTUK KERADIKALAN YESUS
DALAM MEMPERJUANGKAN KAUM
TERTINDAS
ANTI KEKERASAN:
• Kristus selaku Pembela terhadap kemanusiaan bersikap anti
terhadap segala bentuk kekerasan. Kristus memilih menjadi
pembelah yang berkurban, dari pada pembela yang mengorbankan
manusia. Maka Kristus hadir untuk mengubah ketidakadilan
menjadi struktur masyarakat yang adil dan berperikemanusiaan.
• Keberpihakan Allah dalam diri Yesus terhadap kaum tertindas
merupakan keberpihakan yang menyelamatkan dan membebaskan
mereka dari kungkungan penindasan di segala lini kehidupan.
SIKAP RADIKAL SEBAGI WUJUD
PENGHAYATAN IMAN AKAN YESUS KRISTUS
PERTAMA
Pilihan Mengimani dan Mengikuti Yesus Kristus.
• Menjadi pengikuti Kristus berarti menjadikan Yesus Sang
Penyelamat sebagai seorang yang mengambil bagian secara aktif
dalam segala hal yang kita lakukan.
• Untuk itu, kita harus mati terlebih dahulu terhadap harapan-harapan
serta penyelamat-penyelamat palsu; mati terhadap segala keyakinan
akan kemampuan diri sendiri dalam menggapai keselamatan dan
kebahagiaan sejati supaya bangkit kepada Kristus Sang Penyelamat
dunia dan menjadikan Yesus “partisipan aktif” dalam segala hal
yang kita lakukan; berinteraksi secara sadar dengan-Nya dalam
setiap aktivitas harian kita.
• Hanya melalui interaksi yang terus-menerus dengan Yesus,
Sang Penunjuk Jalan dan Guru Kehidupan, kita bisa secara
bertahap membebaskan diri dari kebudayaan kita yang gelap
dan ternoda, dari prioritas-prioritas, nilai-nilai, dambaan-
dambaan dan ketakutan-ketakutan yang telah diprogramkan
dalam diri kita oleh kebudayaan tersebut, dan kemudian
belajar dari pada-Nya untuk hidup dalam kelimpahan.
Pertanyaan :
“Apakah Anda yakin bahwa Yesus Kristus adalah Penyelamat
dunia, satu-satunya orang yang dapat menyelamatkan hidupmu
sekarang ini dari apa yang sesungguhnya tidak Anda kehendaki
terjadi?”
SIKAP RADIKAL SEBAGI WUJUD
PENGHAYATAN IMAN AKAN YESUS KRISTUS
KEDUA
Pilihan Menjadi Murid Yesus Kristus.
• Menjadi murid berarti mau duduk di bawah kaki Yesus, Sang
Guru sejati, dan mau belajar serta menghidupi kehidupan-
Nya yang bersumber pada sabda dan teladan-Nya sendiri.
• Sebelum kita menjadi rasul Yesus, kita harus menjadi murid-
Nya terlebih dahulu. Untuk itu, kita dituntut memasuki
kuburan kedua supaya bisa bangkit bersama-Nya. Kita harus
mati terhadap segala sesuatu yang menghalangi kita dalam
menyediakan waktu dan perhatian untuk belajar dari-Nya.
• Hal-hal yang menjadi penghalang itu bisa berupa pekerjaan kita, hiburan-
hiburan yang membawa kenikmatan, pengorbanan diri yang
berlebihan dalam mempelajari hal-hal lain tanpa mempelajari sedikit pun
ajaran Yesus, kemalasan, kesombongan, menganggap diri bahwa kita
sudah cukup banyak belajar tentang agama, fundamentalisme picik, dan
lainnya.
• Kita juga harus mati terhadap terang palsu dunia yang menyesatkan, mati
terhadap asumsi bahwa kita tidak perlu susah payah memilih untuk
menjadi murid Yesus karena kita juga bisa menemukan kebahagiaan dan
mendapatkan apa yang kita inginkan bila mengikuti cara hidup, prioritas-
prioritas, dan kecenderungan zaman serta gaya hidup modern: “yang
penting enjoy”. Dengan demikian, kita akan semakin mengenal-Nya dan
sanggup mencintai sebagaimana yang Dia kehendaki, dan dengan itu kita
juga bisa melayani-Nya sebagaimana mestinya.
Pertanyaannya :
Apakah kita sadar akan belenggu-belenggu yang melilit jiwa dan
kemanusiaan kita selama ini?
SIKAP RADIKAL SEBAGI WUJUD
PENGHAYATAN IMAN AKAN YESUS KRISTUS
KETIGA
Pilihan Menjadi Seorang Nabi
• Menjadi nabi berarti menjadikan segala sesuatu dalam hidup kita
sebagai ungkapan kesaksian akan Yesus Kristus.
• Untuk itu, kita harus mati terlebih dahulu terhadap ketakutan untuk
berdiri sendiri dan ketakutan pada kemungkinan dikucilkan dari
masyarakat sebagai risiko mengikuti Kristus. Inilah kuburan ketiga.
Seorang nabi Kristus pertama-tama bukanlah seorang peramal masa
depan, tetapi orang yang justru menciptakan masa depan itu
sendiri.
• Para nabilah yang membimbing dan mengarahkan Gereja ke masa
depan dengan cara menghidupi masa depan tersebut di dalam
kehidupan mereka saat ini.
• Tindakan dan cara hidup para nabi biasanya mendahului
pemahaman atau patokan moralitas yang sedang berlaku.
• Kesaksian para nabi sering kali mendahulu kelahiran sebuah
hukum. Kebenaran luhur yang ditawarkannya mendapat
penolakan bukan karena keliru, tetapi lebih karena belum
waktunya.
• Dan ini dipahami sebagai karya Roh Kudus; sebuah jawaban
terhadap kebutuhan zaman.
Pertanyaannya :
Apakah kita masih takut berjuang seorang diri, bahkan takut pada
kesendirian padahal seorang nabi harus berani mati terhadap
konformitas sosial (cultural or social conformity) supaya bisa bangkit
dan menjadi saksi Kristus yang sejati ?
SIKAP RADIKAL SEBAGI WUJUD
PENGHAYATAN IMAN AKAN YESUS KRISTUS
KEEMPAT
Pilihan Menjadi seorang Imam
• Menjadi imam di sini tidak berarti harus masuk seminari dulu,
belajar filsafat dan teologi, lalu ditahbiskan. Tidak!
• Kita semua dipanggil dan diutus untuk memperantarai kehidupan
Allah kepada sesama dalam pelayanan cinta kasih. Semua yang
telah dibaptis dalam nama Allah Tritunggal Mahakudus juga
dibaptis untuk berpartisipasi di dalam imamat Yesus, Sang Imam
Agung.
• Yesus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan
untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang
• Makna menjadi imam Kristus adalah : melayani tanpa syarat….
• Untuk itu, kita harus masuk ke dalam kuburan keempat, mati terhadap
agama yang bersifat tertutup (eksklusif) supaya bisa bangkit menjadi
seorang pelayan sesama, tanpa diskriminasi (agama inklusif).
• Kita harus mati terhadap pikiran yang mengatakan bahwa agama
adalah persoalan pribadi dan urusan privat. Kita juga perlu
meninggalkan pikiran yang menegaskan bahwa kita bisa berdiri
sendiri di hadapan Allah secara pribadi tanpa mempedulikan tanggung
jawab terhadap sesama umat beriman maupun seluruh manusia.
• Kita lalu bangkit dengan mengenakan pikiran baru bahwa kita semua
adalah saudara dengan Allah Yang Esa sebagai Bapa kita.
Pertanyaannya :
Apakah kita masih banyak mempertimbangkan untung rugi bagi diri
sendiri untuk melayani tanpa syarat ?
SIKAP RADIKAL SEBAGI WUJUD
PENGHAYATAN IMAN AKAN YESUS KRISTUS
KELIMA
Pilihan Menjadi seorang Pemimpin
• Kita diundang Tuhan untuk mengubah tatanan dunia menjadi lebih
baik dan bermartabat. Saatnya kita diutus Yesus untuk meresapi
segenap sudut kehidupan dan kegiatan manusia dengan prinsip-
prinsip, nilai-nilai, sikap hidup, dan prioritas-prioritas yang
dicontohkan dan diajarkan Yesus sendiri.
• Dalam gerakan-gerakan pembaharuan, pengikut Kristus dituntut
terlebih dahulu untuk mengenal serta menghormati tujuan-tujuan
alamiah dan benar dari apa yang mau diperbarui.
• Pendidikan perlu ditransformasikan kepada kegiatan pendidikan dan
pengajaran yang lebih baik dan profesional, dan bukan semata-mata
menekankan pelajaran Kitab Suci dan agama.
• Politik perlu ditransformasikan kepada kegiatan politik yang lebih
manusiawi, dan bukannya menjadikan politik sebagai hamba dari
kebijakan-kebijakan penguasa negara.
Pertanyaannya :
Apakah kita sudah siap dan berani mentransformasi iman kita dalam
gerakan-gerekan pembaharuan yang sudah dan masih kita perjuangkan
?