DEMI KEUTUHAN
CIPTAAN
1
III. INSPIRASI KITAB SUCI .................................... 45
IV. AKSI NYATA ....................................................... 48
V. PENUTUP ............................................................... 48
Pertemuan IV ...................................................................... 51
PERTOBATAN DEMI MEWUJUDKAN KEUTUHAN
CIPTAAN ............................................................................. 51
I. PEMBUKA ............................................................... 54
II. PENGALAMAN MANUSIAWI ............................... 56
III. INSPIRASI KITAB SUCI .................................... 57
IV. AKSI NYATA ....................................................... 63
V. PENUTUP ............................................................... 63
2
PENGANTAR
3
GAGASAN UMUM
4
keanekaragaman spesies (habitat) misalnya burung
cenderawasih yang semakin jauh dan berkurang,
berkurangnya luas dan kualitas hutan akibat pengambilan
kayu atau pembabatan hutan dalam jumlah yang besar-
besaran, memburuknya kesehatan di mana banyak
warga menderita berbagai penyakit bahkan wabah,
dsbnya.
5
Ekologis dalam menjaga keutuhan ciptaan. Keadilan
ekologis berarti adil terhadap sesama manusia (sosial)
dan sekaligus adil terhadap ciptaan lainnya. Ciptaan
memiliki arti lebih luas dari lingkungan hidup, karena ada
hubungannya dengan rencana kasih Allah di mana setiap
makhluk memiliki nilai dan arti (bdk. Laudato Si/LS,76).
Keadilan ekologis bertumpu pada prinsip bahwa seluruh
ciptaan saling terhubung dan tergantung satu sama lain,
sebagai suatu persekutuan universal. Paus Fransiskus
menawarkan pendekatan ekologis yang
mengintegrasikan soal keadilan dalam lingkungan untuk
mendengar dan merespon seruan bumi dan kaum
pinggiran (bdk. LS, 49).
6
kelompok-kelompok kategorial maupun di tengah
masyarakat.
7
Pertemuan I
TRANSFORMASI SPIRITUAL
GAGASAN DASAR
8
yang rentan berdasarkan cinta kasih sekaligus
melestarikan alam semesta.
9
warga menderita berbagai penyakit bahkan wabah,
dsbnya. Selain pengaruh perubahan iklim - untuk konteks
kita di Papua -, perilaku manusia juga menjadi penyebab
ketidakadilan ekologis
10
Gambaran tentang kenyataan Ibu bumi seperti ini dan
harapan dari Paus Fransiskus untuk sebuah pertobatan
ekologis inilah yang mau kita dalami Bersama dalam
Tema 1 pendalaman APP :Transformasi Spiritual.Dalam
Tema ini umat diajak untuk mengakui dan menyadari
bahwa krisis ekologis terjadi karena wujud sikap manusia
yang tidak bertanggung jawab.Umat juga diajak untuk
memperbaharui dan mengubah pemahaman dan konsep
iman tentang alam semesta, bahwa manusia dan alam
semesta adalah obyek karya keselamatan Allah
TUJUAN
11
I. PEMBUKA
(Pertemuan dibuka dengan lagu pembuka - tanda salib –
salam)
U Amin.
3. Salam
4. Doa Pembuka
(Didoakan bersama-sama)
12
yang hidup dan meraja bersama Roh Kudus, kini dan
sepanjang segala masa. Amin.
5. Pengantar
13
Sebagai bagian dari ciptaan Allah, kita harus sungguh
merasa bahwa sesama kita manusia dan alam
semesta merupakan satu kesatuan yang utuh, yang
hidup saling bergantung satu sama lain. Sebagai
mahluk sosial, kita membutuhkan sesama yang lain
dan alam semesta agar kita dapat hidup. Oleh karena
itu, tema transformasi diri hendaknya juga
menyadarkan kita bahwa kita harus berubah dan
menjadi saksi bagi sesama dan alam ciptaan.
14
untuk mengusir serigala itu tapi mereka merasa gagal,
karena serigala itu terus mengusik ketentraman
penduduk kota. Fransiskus menjadi sangat kasihan
dengan penduduk kota dan memutuskan untuk menemui
serigala tersebut dan menemuinya, tapi penduduk
menahannya, tapi Fransiskus mengatakan Tuhan akan
menjaganya.
15
badannya dan menggangguk-anggukkan kepalanya. Dan
puncak dari peristiwa yang menakjubkan itu, Fransiskus
meminta serigala untuk membuat janji. Sementara
Fransiskus mengulurkan tangannya untuk menerima
janji, serigala mengulurkan kaki depannya dan
meletakkannya di atas tangan orang kudus itu.
Kemudian, Fransiskus memerintahkan serigala untuk
mengikutinya masuk ke dalam kota untuk mengadakan
perjanjian damai dengan penduduk kota. Maka tanpa
melawan sedikit pun serigala mengikuti St. Fransiskus.
Serigala itu kemudian dinamai Lupo.
1. Pertanyaan Pendalaman
(Setelah membaca kisah di atas, fasilitator meminta
peserta untuk membicarakan ceritera tersebut berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan berikut ini:)
16
sikap kita terhadap alam dan makluk hidup yang
lain seperti teladan santu Fransiskus?
2. Penegasan
(Setelah sharing bersama, fasilitator meminta peserta
untuk membacakan beberapa penegasan di bahwa ini )
17
Fransiskus menyapanya dengan sebutan
saudara-saudari.
Matius 13:1-9
18
Ayat 7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri,
lalu makin besarlah semak itu dan
menghimpitnya sampai mati.
1. Pertanyaan Pendalaman
(Setelah membaca kisah di atas, fasilitator meminta
peserta untuk membicarakan ceritera tersebut berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan berikut ini:)
2. Penegasan
(Setelah sharing bersama, fasilitator meminta peserta
untuk membacakan beberapa penegasan di bahwa ini )
19
menceritakan banyak perumapamaan. Salah satu
perumpamaan yang diangkat oleh Yesus yakni
tentang seorang penabur benih.
20
IV. AKSI NYATA
(Sebagai aksi nyata, kita dapat menentukan satu waktu
untuk secara bersama-sama melakukan satu aksi entah
pergi mengunjungi orang di penjara, memungut sampah di
pinggir pantai atau kegiatan lainnya yang berkaitan dengan
keadilan, keutuhan dan kelastarian alam ciptaan)
V. PENUTUP
(Pertemuan diakhiri dengan Doa umat, Doa Penutup,
lagu penutup dan tanda salib. Kolekte dapat
dikumpulkan saat lagu penutup)
1. Doa Umat
(Didoakan oleh peserta secara spontan. Sebaiknya salah
satu ujud doa untuk pertemuan kita dalam pendalaman ini)
21
2. Doa Bapa Kami
3. Doa Penutup
22
Ya Tuhan Allah,
23
Pertemuan II
BERTINDAK EKOLOGIS
GAGASAN POKOK
24
Keuskupan Jayapura dalam Surat Gembalanya.
Perubahan iklim untuk kita di Papua dapat dialami
dengan menurunnya debet air di mata air dan
menurunnya tingkat kesuburan tanah, punahnya
keanekaragaman spesies (habitat) misalnya burung
cenderawasih yang semakin jauh dan berkurang,
berkurangnya luas dan kualitas hutan akibat pengambilan
kayu atau pembabatan hutan dalam jumlah yang besar-
besaran, memburuknya kesehatan di mana banyak
warga menderita berbagai penyakit bahkan wabah,
dsbnya.
25
dengan baik. Di sisi lain ketergantungan pada bantuan
pemerintah seperti raskin (beras untuk keluarga miskin)
dan dana bantuan desa semakin tinggi. Perusakan
lingkungan dan dampak yang dialami oleh manusia
terkhusus kita di Papua ini memperlihatkan adanya
tindakan yang keliru dalam sikap kita terhadap alam
ciptaan. Dengan Kata lain, kerusakan alam lingkungan
hidup dan dampak yang terjadi disebabkan oleh ulah
manusia itu sendiri. Manusia bukan merawat ciptaan
justru merusaknya. Manusia hanya memandang alam
sebagai objek untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
26
asrama-asrama, kelompok-kelompok kategorial maupun
di tengah masyarakat
I. PEMBUKA
1. Lagu Pembuka : Mb 482
2. Tanda Salib
U Amin
3. Salam
4. Pengantar
27
sebagai objek untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri.
28
Pertemuan Tema 2 ini bermanfaat bagi tugas
panggilan kita dalam hubungan dengan tindakan
ekologis Maka marilah kita buka diri, mengundang
Tuhan hadir dalam diri kita.
5. Doa Pembuka
29
percayakan kepada kami. Demi Kristus Tuhan
dan pengantara kami…….
U Amin
30
Namun keadaan mulai membaik beberapa tahun lalu.
Usaha Sadiman menuai hasil setelah beberapa mata air
yang bersumber di Gunung Gendol kembali mengalir dan
mampu menghidupi sedikitnya 3.000 jiwa. Pekerjaan
Sadiman sebagai petani dan pencari rumput untuk ternak
memang tidak menjanjikan banyak materi, bahkan
mungkin jauh dari cukup. Namun, ia rela mengeluarkan
uangnya sendiri untuk membeli bibit pohon beringin,
sedikit demi sedikit.
31
lahan agar ia bebas menanami pohon.“Saya bayar
sebagai ganti rumputnya agar saya bebas menanami
pohon tanpa diganggu,” kata Sadiman.
1. Pertanyaan Pendalaman
Setelah membaca kisah di atas, fasilitator meminta peserta
untuk membicarakan ceritera tersebut berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
32
2) Sebutkan kegiatan kegiatan apa saja yang
dilakukan oleh sadiman dalam rangka
menghijaukan desanya yang gundul?
3) Apakah dalam menjalankan usahanya ,Sadiman
menemui kesulitan atau tantangan?Jika
ada,sebutkan!
4) Pesan penting apa yang disampaikan dalam
ceritra ini?
2. Penegasan
(Setelah sharing bersama, fasilitator meminta peserta
untuk membacakan beberapa penegasan di bahwa ini )
33
3) Tidak semua pohon yang ia tanam tumbuh begitu
saja. Banyak yang rusak, mati, atau dipangkas
orang untuk makanan kambing, namun ia tak
gampang menyerah dan terus menanam bibit
baru.Bahkan ada juga pohon yang dicabut orang
yang tidak setuju lahan yang disewa untuk
merumput, ditanami pohon oleh Sadiman.
Beberapa kali ia terpaksa mengumpulkan uang
untuk membayar sewa lahan agar ia bebas
menanami pohon. Dari rumah menuju hutan,
Sadiman harus berjalan kaki 3 kilometer karena
tak memiliki sepeda, motor, maupun alat
transportasi lainnya.
4) kesadaran ekologis tidak hanya dingkapkan
melalui ide atau membangun dialektika saja. Atau
tidak hanya dibangun dengan membuat niat atau
angan angan saja tetapi harus diwujudkan
dengan tindakan ekologis seperti yang dilakukan
oleh pak Sadiman. Walaupun seorang diri tetapi
karena disertai tekad dan niat yang tulus maka
usaha pak Sadiman berbuah. Apalagi jika
tindakan ekologis ini dijalankan oleh sebuah
komunitas atau kelompok besar pasti dampaknya
juga luar biasa.
34
III. INSPIRASI KITAB SUCI
(Fasilitator meminta umat untuk membaca Kitab Suci
secara bergantian. Fasilitator kemudian membacakan lagi
kutipan teks Kitab Suci ini untuk didengarkan umat).
Kejadian 1: 26-31
35
Ayat 30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan
segala burung di udara dan segala yang
merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan
segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi
makanannya." Dan jadilah demikian.
1. Pertanyaan Pendalaman
(Setelah membaca kisah di atas, fasilitator meminta
peserta untuk membicarakan ceritera tersebut
berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:)
2. Penegasan
(Setelah sharing bersama, fasilitator meminta peserta
untuk membacakan beberapa penegasan di bahwa ini )
36
baik dan berkembang ke arah kebaikan
(kejadian,1:26-31)
2) Kita telah melihat bahwa sekarang ini,
perusakandan pencemaran lingkungan terjadi
dalam pelbagai bentuk, seperti penebangan
pohon/hutan untuk industri, pembuangan sampah
atau limbah beracun, pembunuhan binatang
untuk pakayan atau hiasan, dan lain lain
sebagainya.
3) Oleh karena itu, manusia harus Kembali kepada
panggilannya, yaitu mengembangkan dan
mengarahkan ciptaan kepada kesempurnaan.
Hal ini dapat dilakukan dengan berusaha sebaik
mungkin untuk menjalani hidup yang bersahabat
dengan alam
4) Ada berbagai tindakan yang dapat dilakukan
untuk memelihara alam lingkungan di mana kita
hidup antara lain: berusaha untuk membuang
sampah pada tempatnya,mengusahakan adanya
penghijauan di sekitar rumah dengan menanam
bunga atau penghijauan di sekita lahan kosong
dari rumah, menggunakan air secara bertanggung
jawab, ikut melindungi tanaman ataupun Binatang
yang langka, dsbnya.
37
melakukan penghijauan di salah satu tempat, maka hendaknya
diatur waktunya, tempatnya di mana, kapan dilaksanakan,
siapa saja yang terlibat dan ada dokumentasinya. Atau umat
melakukan penghijauan di rumahnya masing-masing.
V. PENUTUP
1. Doa Penutup
38
semesta bagi kami, dan menciptakan kami
seturut gambar dan rupa-Mu. Bantulah kami
mensyukuri kebaikan-Mu dengan menjaga
dan memelihara alam ciptaan, dan
menghargai semua orang, sebab kami semua
diciptakan seturut gambar-Mu. Demi Kristus
Tuhan kami….
U Amin
2. Berkat
U AMIN
U Amin
39
Pertemuan III
PROFETIS EKOLOGIS
GAGASAN DASAR
40
keutuhan ciptaan bukan semata-mata didorong oleh
kerusakan lingkungan hidup, tetapi merupakan
perwujudan iman akan Allah Sang Pencipta dan
Pemelihara Kehidupan. Iman yang hidup dan penuh
kasih menjadi dasar spiritualitas segala upaya untuk
mendatangkan keselamatan bagi semua ciptaan. Oleh
karena itu, berbagai bentuk kegiatan pastoral lingkungan
hidup hendaknya selalu bersumber pada kasih Allah yang
menciptakan dan menjaga seluruh alam semesta ini.
Akhir kata, ingatlah selalu bahwa kita sebagai umat
Kristiani dipanggil dan diutus untuk mewartakan Injil
kepada semua Makhluk (Mrk. 16:15).
Tujuan :
41
I. PEMBUKA
1. Lagu Pembukaan MB :471
2. Tanda Salib
P Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh
Kudus
U Amin.
3. Salam
P Semoga kasih karunia Tuhan dan damai
sejahtera dari Allah Bapa dan dari Tuhan kita
Yesus Kristus menyertai kita sekalian
U Sekarang dan selama-lamanya.
4. Doa Pembuka
42
II. PENGALAMAN MANUSIAWI
(Fasilitator meminta peserta membaca teks secara
berkelompok atau meminta salah seorang membacanya)
43
meredam tuntutan warga terhadap perusahaan sawit.
Jumlah yang tidak sedikit nilainya memang namun
terpaksa ia tolak. “Hidup adalah pilihan dan setiap
pilihan ada resikonya masing-masing. Ketika saya
memilih hidup bersama orang-orang tersingkir dan
orang-orang miskin, maka saya harus siap untuk
segala resiko yang ada, termasuk kesulitan hidup.
Bukan menjadikan kesulitan mereka dijadikan nilai
tawar ekonomi demi kepentingan pribadi. Bagi saya
seorang perampok lebih terhormat daripada seorang
yang berlagak suci seolah berada di pihak orang-
orang miskin tetapi menjadikan kemiskinan sebagai
alat tawar demi kepentingan pribadinya,” ungkap
Anto.
44
bertentangan dengan kepentingan rakyat. Baginya
hidup adalah pengabdian, ia tengah belajar menjadi
‘manusia’ seperti kata bijak yang disampaikan oleh
Multatuli “Tugas utama manusia adalah menjadi
manusia”. Sederhana, tetapi ternyata sulit dalam
implementasinya, jika hal ini tidak dilakukan secara
bersama-sama.
1. Pertanyaan Pendalaman
(Setelah membaca kisah di atas, fasilitator meminta
peserta untuk membicarakan ceritera tersebut
berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:)
KEJADIAN 1: 24-28
45
Ayat 25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar
dan segala jenis ternak dan segala jenis
binatang melata di muka bumi. Allah melihat
bahwa semuanya itu baik.
1. Pertanyaan Pendalaman
(Setelah membaca kutipan teks Kitab Suci di atas,
fasilitator meminta peserta untuk membicarakan teks
tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut
ini:)
46
1. Apa makna tersembunyi dari Sada Tuhan
“SUPAYA MEREKA BERKUASA” dalam
kaitannya dengan melestarikan lingkungan hidup.
2. Apa sesungguhnya arti dari Allah menciptakan
manusia menurut gambarNya?
3. Jelaskan apa pesan Tuhan bagi kita yang termuat
dalam kutipan teks Kitab Suci "Beranakcuculah
dan bertambah banyak ; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi."
2. Penegasan
(Setelah sharing bersama, fasilitator meminta peserta
untuk membacakan beberapa penegasan di bahwa ini )
47
d. Manusia diciptakan MENURUT GAMBAR ALLAH
artinya bahwa didalam diri manusia terdapat sifat-
sifat baik yang berasal dari Allah sendiri sehingga
kita dapat memikul tanggung jawab menguasai
dan menaklukan bumi seturut kehendak Allah
Misalnya :
V. PENUTUP
1. Doa Permohonan
(Didoakan oleh peserta secara spontan. Sebaiknya
salah satu ujud doa untuk pertemuan kita dalam
pendalaman ini)
48
kami ini dan juga mampu mengasihi sesame
kami. Marilah kita mohon..
b. Fasilitator mempersilahkan 3 orang untuk
menyampaikan doa permohonan secara
spontan.
2. Bapa kami
P Marilah kita menyatukan seluruh ujud
permohonan kita dengan doa yang diajarkan
Yesus kepada kita. Bapa kami ….
3. Doa Penutup
49
4. Berkat
U Amin
U Amin
50
Pertemuan IV
GAGASAN DASAR
51
kekerasan, pemerasan, pemaksanaan, dan lain-lain,
harkat dan martabat manusia tidak dipandang berharga.
52
Untuk memperbaiki situasi ini sangat dibutuhkan suatu
pembaharuan akan relasi yang lebih. Maka dari itu
dibutuhkan adanya tindakan untuk memperbaiki
hubungan yang rusak itu dengan jalan BERTOBAT.
TUJUAN
53
I. PEMBUKA
1. Lagu Pembuka: Mb. 366
2. Tanda Salib
U Amin
3. Kata Pengantar
54
berubah menjadi saksi Kristus yang penuh
semangat. Semoga kita yang telah mengenal
Kristus, juga mampu mewujudnyatakan iman kita.
4. Doa Pembuka
55
II. PENGALAMAN MANUSIAWI
56
keduanya terkejut. Air keluar dari anggay, semakin lama
semakin deras. Air dari anggay terus mengalir dengan
deras. Akhirnya menjadi sebuah genangan yang luas.
Genangan itu sekarang dikenal sebagai danau Sentani.
Di sekitar danau hidup juga banyak kasuari yang indah.
PERTANYAAN REFLEKSI
57
menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah
sama seperti kamu semua pada waktu ini.
58
Ayat 10 Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus
kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah
dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan
diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang
ditugaskan kepadamu.
59
dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada
nama Tuhan!
1. Pertanyaan Pendalaman
1) Siapakah Saulus?
2) Apa yang terjadi dengan Saulus Ketika sedang
dalam perjalanan ke Damsyik?
3) Apakah yang dilakukan Saulus setelah dari
Damsyik?
4) Hal apakah yang anda petik dari bacaan tadi
dalam kaitannya dengan menjaga keutuhan
ciptaan?
2. Peneguhan
1) Aksi tobat: Saulus (sebelum bertobat) adalah
orang yang sangat terpelajar dan bersemangat.
Dengan penuh semangat ia menganiaya orang-
orang Kristen karena kepercayaan agama Yahudi
yang diyakininya. Pada masa mudanya, saulus
hidup sebagai orang Farisi menurut aliran yang
paling keras dalam agama Yahudi. Mulanya ia
seorang penganiaya orang Kristen. Namun,
perjumpaan secara pribadi dengan Kristus Sang
Sumber Kebenaran membuat Saulus harus
memikirkan ulang segala sesuatu yang telah
dipelajari dan diyakini seumur hidup. Akhirnya,
setelah mengalami proses yang panjang dan
menyakitkan, Saulus berubah totalKarya
penebusan Allah dalam diri Yesus Kristus juga
ingin menjangkau semua ciptaan. Dengan Darah
60
Salib Kristus segala sesuatu di bumi dan di surga
diperdamaikan oleh Allah (kol 1 : 19-20; Rm. 8)
2) Kita mengenalnya sebagai Rasul Paulus (setelah
mengalami pertobatan). Perjumpaanya dengan
Kristus secara pribadi sungguh merupakan
pengalaman yang mengubah hidup. Sebab,
perjumpaan Paulus secara pribadi dengan Kristus
yang telah bangkit. Pertobatan Paulus ini
memang menjadi titik awal yang tidak hanya
mengubah kehidupan Paulus secara pribadi,
tetapi juga sangat berpengaruh terhadap
kehidupan seluruh Gereja.
3) Di awal perjalanan imannya sebagai seorang
Kristiani, Paulus “bertindak”, mau dibaptis (artinya
membaharui diri) di Damsyik. Sejak masa
pertobatannya, Rasul Paulus memiliki
pengalaman rohani dengan Kristus yang sungguh
mengubahnya menjadi manusia yang baru, yang
hidup secara baru. Dengan pengelamannya
bertemu dengan Kristus dalam perjalanan ke
Damsyik dan pengalaman rohaninya dengan
Kristus, Paulus dengan tegas menyatakan bahwa
Injil yang diberitakannya itu tidak berasal dari
manusia namun berasal dari wahyu Yesus Kristus
(Lih. Gal 1:11-12).
4) Dari Paulus kita belajar banyak hal, di hadapan
Dia yang Mahakuasa, kita menyadari kekecilan,
kelemahan, dan keberdosaan kita. Karena Dia
adalah Allah penuh kasih, jika kita merendahkan
diri, membuka diri, dan menyerahkan seluruh diri
kita untuk mau dibentuk, maka Ia akan
61
mengampuni, memulihkan, dan mengutus kita
untuk mewartakan kasih-Nya dan menjadi “alat
efektif” ditangan-Nya. “Api adalah kekuatan yang
besar namun netral. Ia dapat menjadi berguna
atau berbahaya tergantung siapa yang
menggunakannya”.
5) Pemulihan dunia yang sedang sakit
membutuhkan kegigihan bukan hanya secara
personal tetapi juga secara komunal,
sebagaimana digambarkan dalam upaya kawan-
kawan seperjalanan Paulus, memegang dan
menuntunnya pergi ke Damsyik karena ia tidak
dapat melihat (bdk. Kis 22:11).
6) Upaya memulihkan dunia juga perlu didasari oleh
perubahan mentalitas sebagai bentuk pertobatan
secara spiritual.
7) Dalam usaha memulihkan Kesehatan bumi,
setiap pribadi perlu menghindari tindakan-
tindakan yang berpotensi merusak ekosistem dan
keanekaragaman hayati seperti perdagangan
satwa liar, penggundulan hutan, pertanian tidak
ramah lingkungan, pertambangan dan
penebangan pohon secara liar.
8) Setiap pribadi juga perlu membangun kesadaran
bahwa kerusakan ekosistem alam meningkatkan
bahaya virus baru, dan mungkin lebih mematikan
yang berevolusi untuk menginfeksi manusia.
9) Beberapa prinsip dasar yang juga perlu dihidupi
oleh setiap pribadi dalam upaya mewujudkan
bumi yang sehat ialah “Prinsip martabat, prinsip
kepentingan umum, prinsip keberpihakan kepada
62
kaum miskin, prinsip solidaritas, subsidiaritas
(yang kuat membantu yang lemah), prinsip peduli
dan perhatian terhadap rumah kita bersama”
(dokpenkwi.org diakses 31 Jan 2023).
10) Kesehatan bumi dan kesejahteraan manusia
hanya akan terwujud jika di dalam diri setiap
pribadi senantiasa dikembangkan semangat
kerendahan hati atau ugahari. Ini dikarenakan
“Hilangnya kerendahan hati pada manusia, yang
terlalu terpesona dengan kemungkinan untuk
menguasai segala sesuatu tanpa batas, akhirnya
akan membawa kerugian bagi masyarakat dan
lingkungan” (Laudato Si 225).
V. PENUTUP
1. Doa Permohonan
Saudara-saudari yang terkasih, setelah kita
merenungkan Sabda Tuhan dan membaginya
satu sama lain, marilah kita memanjatkan doa-
doa permohonan kita.
a. Ya Allah semoga kami mampu
menanamkan sikap pertobatan dalam diri
63
kami demi menjaga keutuhan ciptaan.
Marilah kita mohon…
b. Kepada umat yang mau menyampaikan
doa umat dipersilahkan (fasilitator
memberikan 3 orang untuk menyampaikan
doa permohonan secara spontan).
2. Bapa Kami
Marilah kita menyatukan segala ujud
permohonan kita dengan doa yang diajarkan
Yesus kepada kita, Bapa Kami ….
3. Doa Penutup
P Marilah bedoa
Ya Bapa yang Mahakasih, hati PutraMu
senantiasa tergerak oleh belas kasih
terhadap umatMu dan alam ciptaaan-Mu.
Kobarkanlah hati kami dengan kasih sejati
supaya kami senantiasa mampu untuk
bertindak, berubah dan berbuah, bukan
hanya dengan kata-kata, namun dengan
perbuatan nyata bagi sesama dalam
ketulusan dan kerendahan hati. Pakailah
hidup kami, dan semua yang kami miliki
sebagai sarana berkatMu bagi semua
orang dan alam semesta yang Engkau
anugerahkan sehingga kasihMu dan
kesejahteraan di bumi ini boleh terwujud di
tengah-tengah kami. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
P Amin
64
4. Berkat
U Amin
U Amin
65