Anda di halaman 1dari 113

REPRESENTASI KRITIK SOSIAL MAHASISWA

APOLITIS DALAM FILM KOBOY KAMPUS


(Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce)

SKRIPSI

ADITIYA NUGRAHA
044118241

PROGAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
OKTOBER 2022
REPRESENTASI KRITIK SOSIAL MAHASISWA
APOLITIS DALAM FILM KOBOY KAMPUS
(Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce)

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi Universitas Pakuan Bogor

ADITIYA NUGRAHA
044118241

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
OKTOBER 2022
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi berjudul Representasi Kritik


Sosial Mahasiswa Apolitis Dalam Film Koboy Kampus (Analisis Semiotika
Charles Sanders Pierce) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam daftar pustaka di akhir skripsi ini.

Dengan ini melimpahkan hak cipta karya tulis saya ini kepada Universitas

Pakuan Bogor

Bogor, 14 Oktober 2022

Aditiya Nugraha
NPM 044118241
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Aditiya Nugraha


NPM : 044118241
Tanda Tangan : ...............................
Tanggal : ...............................

Fisib Unpak
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi yang telah disusun oleh:


Nama Mahasiswa : Aditiya Nugraha
NPM : 044118241
Judul : Representasi Kritik Sosial Mahasiswa Apolitis Dalam
Film Koboy Kampus (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce)
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima
sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
sarjana 1 pada Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Budaya, Universitas Pakuan.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing 1 : Intan Tri Kusumaningtias, M.I.Kom


NIP/NIK : 1.0616 049 761
Pembimbing 2 : Ismail Taufik Rusfien, M.Si
NIP/NIK : 1.1215 047 681
Penguji : Qoute Nuraini Cahyaningrum, M.I.Kom
NIP/NIK : 1.0113 001 608

Ditetapkan di : Bogor
Tanggal : 28 Oktober 2022
Oleh

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ketua Program Studi,


Ilmu Budaya,

Dr. Henny Suharyati, M.Si. Dr.Ir.Dwi Rini S. Firdaus, M.Comn.


NIP: 1.9600 607.199009.2.001 NIK: 1.0113001607

Fisib Unpak
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Representasi Kritik Sosial Mahasiswa Apolitis Dalam Film Koboy Kampus
(Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce)” ini dengan baik dan lancar.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Budaya, Universitas Pakuan.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak mungkin terwujud
tanpa adanya bantuan, dorongan, bimbingan serta doa dari berbagai pihak yang
selama ini sudah ikut serta dalam penyusunan skripsi ini. Peneliti juga menyadari
bahwa masih banyak kelemahan dan juga kekurangan yang disebabkan oleh
keterbatasan dan juga pengalaman peneliti, peneliti mengharapkan saran dan juga
masukan dari para pembaca.

Bogor, 14 Oktober 2022

Aditiya Nugraha

Fisib Unpak
BIODATA

Nama : Aditiya Nugraha


Jenis Kelamin : Laki – Laki
Tempat, Tanggal, Lahir : Bogor, 18 Agustus 1999
Status : Belum Menikah
Alamat Rumah : Kp. Cimanengah Rt.02/05, Kelurahan Cipaku,
Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, 16133
Alamat E-mail : aditiyanugraha002@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

1. Taman Kanak-Kanak : TK Kesatuan (2004-2005)


2. Sekolah Dasar : SDN Cipaku Perumda (2005-2011)
3. SMP : SMPN 10 Bogor (2011-2014)
4. SMK : SMK IT An-Naba (2014-2017)
5. Perguruan Tinggi : Sarjana 1 Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan Bogor (2018-
2022)

Fisib Unpak
UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai


pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit
bagi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan, dan kelancaran
dalam penelitian skripsi ini hingga akhirnya dapat diselesaikan.
2. Keluarga yang senantiasa mendukung secara moril dan materil sehingga
saya dapat menyelesaikan penelitian dengan baik.
3. Intan Tri Kusumaningtias, M.I.Kom selaku dosen pembimbing 1 yang
telah berbagi ilmu, pengalaman, arahan positif dan perhataian yang
diberikan selama proses pembuatan skripsi.
4. Ismail Taufik Rusfien, M.Si selaku dosen pembimbing 2 yang telah
berbagi ilmu, pengalaman, arahan positif dan perhatian yang diberikan
selama proses pembuatan skripsi.
5. Dr. Henny Suharyati, M.Si Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
Universitas Pakuan Bogor.
6. Dr.Ir Dwi Rini S. Firdaus, M.Comn Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Pakuan Bogor.
7. Najamudin M.Pd.I, selaku politikus yang telah bersedia menyempatkan
waktunya untuk membantu melengkapi data dalam penelitian.
8. Syamsul Bachri Adnan selaku pengamat film yang telah bersedia
menyempatkan waktunya untuk membantu melengkapi data dalam
penelitian.
9. Abdulloh Abdul Mugni selaku presiden mahasiswa Universitas Djuanda
yang telah bersedia menyempatkan waktunya untuk membantu
melengkapi data dalam penelitian.
10. Sri Muninggar Rama Dina yang telah memberikan semangat dan
dukungan penuh kepada saya dalam penyusunan skripsi ini.

Fisib Unpak
11. Kepada teman – teman kelas Penyiaran 4 yang banyak mendukung saya
dan membantu saya dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai
selesai.
12. Kepada diri saya sendiri, yang sampai saat ini terus berjuang
mempertaruhkan waktu dan tenaga dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, peneliti berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Peneliti mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini menjadi lebih
baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Fisib Unpak
ABSTRAK

ADITIYA NUGRAHA, 044118241. 2022. Representasi Kritik Sosial


Mahasiswa Apolitis Dalam Film Koboy Kampus (Analisis Semiotika Charles
Sanders Pierce). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Program Studi Ilmu
Komunikasi, Universitas Pakuan Bogor. Di bawah bimbingan: Intan Tri
Kusumaningtias dan Ismail Taufik Rusfien.

Film merupakan bagian dari sebuah media massa yang merupakan alat atau sarana
untuk menyebar luaskan isi berita, opini, komentar, hiburan dan lain sebagainya
maka dari itu media massa sangat berperan penting bagi kehidupan masyarakat
modern saat ini. Koboy Kampus merupakan film yang bergenre komedi satire,
film ini menceritakan masa lalu sutradara saat masih menjadi mahasiswa di ITB,
film ini menceritakan kegiatan mahasiswa yang bersikap apolitis pada zaman
kepemimpinan Soeharto, dimana mereka mendirikan sebuah negara baru yang
dinamakan negara The Panas Dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan menganalisa adegan-adegan yang me-representasikan kritik sosial mahasiswa
apolitis yang ditampilkan dalam film Koboy Kampus. Metode penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, terdapat 10 adegan yang di pilih oleh penulis
yang di analisis menggunakan metode semiotika Charles Sanders Pierce yang
dilihat dari sign, object, dan interpretant. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
sikap apolitis itu terjadi karena adanya beberapa faktor dan penyebab, salah
satunya adalah sikap dari pemerintah terhadap rakyatnya, serta pada dasarnya
seseorang sebenernya membutuhkan politik dalam menjalankan kehiudpan.
Kesimpulan yang diperoleh adalah film sebagai salah satu alat komunikasi massa
yang dapat digunakan sebagai sarana kritik sosial, dalam film ini isi dari kritik
sosial bertujuan untuk para mahasiswa apolitis dan pemerintahan yang fasisme.

Kata Kunci : Apolitis, Koboy Kampus, Kritik Sosial, Representasi, Semiotika.

Fisib Unpak
ABSTRACT

ADITIYA NUGRAHA, 044118241. 2022. Representation of Apolitical Student


Social Criticism in Campus Cowboy Film (Charles Sanders Pierce Semiotic
Analysis). Faculty of Social and Cultural Sciences, Communication Studies
Program, Pakuan University, Bogor. Under the guidance of: Intan Tri
Kusumaningtias and Ismail Taufik Rusfien.

Film is part of a mass media which is a tool or means to disseminate news


content, opinions, comments, entertainment and so on. Therefore, mass media
plays an important role in the life of modern society today. Koboy Kampus is a
satire comedy genre film, this film tells the director's past when he was a student
at ITB, this film tells the activities of students who were apolitical during the
Soeharto era, where they founded a new country called The Panas Dalam state.
This study aims to identify and analyze the scenes that represent social criticism
of apolitical students shown in the film Koboy Kampus. This research method
uses a qualitative approach, there are 10 scenes selected by the author which are
analyzed using the semiotic method of Charles Sanders Pierce seen from the sign,
object, and interpretant. The results of this study indicate that the apolitical
attitude occurs because of several factors and causes, one of which is the attitude
of the government towards its people, and basically someone actually needs
politics in carrying out life. The conclusion obtained is the film as a means of
mass communication that can be used as a means of social criticism, in this film
the content of social criticism aims at apolitical students and a fascist
government.

Keywords : Apolitics, Campus Cowboy, Representation, Semiotics, Social


Criticis.

Fisib Unpak
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
BIODATA..............................................................................................................vi
UCAPAN TERIMA KASIH...............................................................................vii
ABSTRAK.............................................................................................................ix
ABSTRACT.............................................................................................................x
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................8
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................8
1.4. Manfaat Penelitian....................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................10
2.1. Komunikasi.............................................................................................10
2.2. Komunikasi Massa..................................................................................10
2.3. Media Massa............................................................................................10
2.3.1. Karakteristik Media Massa..............................................................11
2.4. Film.........................................................................................................11
2.4.1. Karakteristik Film............................................................................12
2.4.2. Jenis-Jenis Film................................................................................12
2.4.3. Unsur-Unsur Pembentukan Film.....................................................13
2.5. Representasi.............................................................................................15
2.6. Kritik Sosial.............................................................................................16
2.7. Sikap Apolitis..........................................................................................17
2.8. Semiotika Charles Sanders Pierce...........................................................17
2.9. Penelitian Terdahulu................................................................................19
2.10. Alur Pemikiran.....................................................................................21

Fisib Unpak
2.11. Definisi Konsep...................................................................................21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................25
3.1. Desain Penelitian.....................................................................................25
3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian..................................................................25
3.3. Objek Penelitian......................................................................................25
3.4. Jenis Dan Sumber Data...........................................................................26
3.4.1. Data Primer......................................................................................26
3.4.2. Data Sekunder..................................................................................26
3.5. Teknik Pengolahan Data.........................................................................26
3.6. Analisis Data...........................................................................................28
3.7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data.....................................................28
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................30
4.1. Deskripsi Film Koboy Kampus...............................................................30
4.1.1. Alur Film Koboy Kampus................................................................31
4.1.2. Susunan Redaksi Film Koboy Kampus...........................................33
4.2. Representasi Kritik Sosial Mahasiswa Apolitis Dalam Film Koboy
Kampus Menggunakan Semiotika Charles Sanders Pierce................................33
4.3. Representasi Kritik Sosial Mahasiswa Apolitis Dalam Film Koboy
Kampus...............................................................................................................56
4.4. Triangulasi...............................................................................................56
BAB V PENUTUP...............................................................................................71
5.1. Kesimpulan..............................................................................................71
5.2. Saran........................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................73
LAMPIRAN..........................................................................................................75

Fisib Unpak
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Poster Film Koboy Kampus................................................................2


Gambar 2. 1 Unsur Naratif dan Unsur Sinematik..................................................14
Gambar 2. 2 Triangle Pierce..................................................................................18
Gambar 4. 1 Poster Film Koboy Kampus..............................................................30
Gambar 4. 2 Adegan 1...........................................................................................36
Gambar 4. 3 Adegan 1...........................................................................................36
Gambar 4. 4 Adegan 1...........................................................................................36
Gambar 4. 5 Adegan 2...........................................................................................38
Gambar 4. 6 Adegan 2...........................................................................................38
Gambar 4. 7 Adegan 2...........................................................................................38
Gambar 4. 8 Adegan 3...........................................................................................40
Gambar 4. 9 Adegan 3...........................................................................................40
Gambar 4. 10 Adegan 4.........................................................................................42
Gambar 4. 11 Adegan 4.........................................................................................42
Gambar 4. 12 Adegan 5.........................................................................................44
Gambar 4. 13 Adegan 5.........................................................................................44
Gambar 4. 14 Adegan 5.........................................................................................44
Gambar 4. 15 Adegan 6.........................................................................................46
Gambar 4. 16 Adegan 6.........................................................................................46
Gambar 4. 17 Adegan 6.........................................................................................46
Gambar 4. 18 Adegan 7.........................................................................................48
Gambar 4. 19 Adegan 7.........................................................................................48
Gambar 4. 20 Adegan 7.........................................................................................48
Gambar 4. 21 Adegan 8.........................................................................................50
Gambar 4. 22 Adegan 8.........................................................................................50
Gambar 4. 23 Adegan 9.........................................................................................52
Gambar 4. 24 Adegan 9.........................................................................................52
Gambar 4. 25 Adegan 9.........................................................................................52
Gambar 4. 26 Adegan 10.......................................................................................54
Gambar 4. 27 Adegan 10.......................................................................................54

Fisib Unpak
Fisib Unpak
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu.............................................................................19


Tabel 4. 1 Adegan 1...............................................................................................36
Tabel 4. 2 Adegan 2...............................................................................................38
Tabel 4. 3 Adegan 3...............................................................................................40
Tabel 4. 4 Adegan 4...............................................................................................42
Tabel 4. 5 Adegan 5...............................................................................................44
Tabel 4. 6 Adegan 6...............................................................................................46
Tabel 4. 7 Adegan 7...............................................................................................48
Tabel 4. 8 Adegan 8...............................................................................................50
Tabel 4. 9 Adegan 9...............................................................................................52
Tabel 4. 10 Adegan 10...........................................................................................54

Fisib Unpak
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Narasumber Politikus.................................................................76


Lampiran 2 Data Narasumber Pengamat Film.......................................................81
Lampiran 3 Data Narasumber Mahasiswa.............................................................87

Fisib Unpak
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Film Koboy Kampus adalah film karangan sutrada Pidi Baiq, pada film ini
Pidi Baiq sebagai sutradara serta penulis naskah, dalam film digambarkan adanya
sebuah kelompok mahasiswa yang tidak tertarik dalam aksi demo seperti
mahasiswa lainnya, mereka berkumpul membuat satu kelompok yang apolitis dan
pada akhirnya kelompok itu mendirikan sebuah negara fiktif yang dinamakan The
Panas Dalam. Pidi Baiq adalah salah satu sutradara dan penulis terkenal di tanah
air kelahiran Bandung, 8 Agustus 1972. Karya – karya tulisannya banyak berhasil
difilm kan di layar lebar, diantaranya adalah Dilan : Dia Adalah Dilanku tahun
1990 (2014), Dilan Bagian Kedua : Dia Adalah Dilanku tahun 1991 (2015), dan
Milea : Suara Dari Dilan (2016).
Film Koboy Kampus ini merupakan produksi hasil kerjasama MNC
Pictures dan 69 Production. Tidak banyak yang mengetahui fakta bahwa 69
Production merupakan rumah produksi dari Kalimantan Selatan. Dengan
demikian, film Koboy Kampus besutan Pidi dan Deddy ini dapat dikatakan
sebagai penanda kebangkitan semangat industri film di Kalimantan. Eksekutif
Produser film Koboy Kampus, Rois Sunandang Maming, menyebutkan dalam
wawancaranya dengan Tribunnews.com bahwa film Koboy Kampus merupakan
film komersial yang pertama kali dibuat oleh anak Banua (Kalimantan Selatan)
dan didistribusikan secara nasional bekerjasama dengan MNC Pictures. (Jonata,
2019)
Film Koboy Kampus sendiri terinspirasi dari kisah nyata sang penulis
cerita sekaligus sutradara, yakni Pidi Baiq yang memiliki alur cerita cukup
menarik, unik, dan liar. Film Koboy Kampus digambarkan adanya sebuah
kelompok mahasiswa yang tidak tertarik dalam aksi demo seperti mahasiswa
lainnya berkumpul membuat satu kelompok yang apolitis, pada akhirnya
kelompok mereka mendirikan sebuah negara fiktif yang mereka namakan The
Panas Dalam. Dalam film itu mengisahkan tentang persahabatan, problematika
semasa kuliah, dan juga percintaan. Pesan-pesan yang terkandung dalam film ini

Fisib Unpak
2

tidak hanya disampaikan melalui percakapan lakon, melainkan juga melalui lagu-
lagu yang disenandungkan dalam beberapa scene dalam film. Istilah Koboy
Kampus adalah mahasiswa yang banyak menghabiskan waktunya di kampus.
Film tersebut mengambil setting kejadian nyata di era awal reformasi, ketika itu
gerakan mahasiswa marak menggoyang pemerintahan antara tahun 1995 sampai
dengan tahun 1998.
Representasi yang ditampilkan dalam film yang ditayangkan pada 25 Juli
2019 ini digambarkan mahasiswa mendirikan sebuah kelompok sendiri yang
memiliki sikap apolitis terhadap isu – isu demokrasi nasional. Dalam agenda
kelompok mereka disebutkan bahwa mereka akan membangun sebuah negara
sendiri dengan nama negara The Panas Dalam, yaitu akronim dari Atheis,
Pganisme, Nasrani, Hindu, Budha, Kristen, dan Islam. Dalam film koboy kampus
negara The Panas Dalam sendiri adalah sebuah negara kecil dengan luas hanya 80
meter persegi atau pada film ini dikatakan hanya seluas studio lukis kampus
mereka. Dalam film ini mahasiswa yang tergabung dalam negaranya ditampilkan
selalu menganggap Indonesia adalah luar negeri, dan Pidi Baiq pun mengangkat
dirinya sebagai imam besar di negara yang ia bentuk yaitu negara The Panas
Dalam. Dalam film ini disebutkan bahwa sekelompok mahasiswa memiliki
sebuah kesamaan yaitu tidak tertarik terhadap aksi demo mahasiswa menurunkan
pemerintahan Soeharto. Hal yang melatar belakangi mereka adalah pemerintahlah
yang memiliki wewenang mengurusi negara, akan tetapi mereka kecewa terhadap
keadaan negara, sehingga memutuskan untuk bersifat apolitis.

Gambar 1. 1 Poster Film Koboy Kampus

Fisib Unpak
3

(Sumber: http://www.nefertite.web.id/2019/07/film-koboy-kampus-kisah-
mahasiswa-di.html)
Gambar di atas ialah sebuah ilustrasi dari film yang mereka tampilkan
mengenai suatu kelompok mahasiswa yang tergabung dalam suatu kelompok
yang mempunyai pemikiran dan tujuan yang sama hingga akhirnya terjalin
komunikasi yang intensitas. Serta menjadikan mereka sebagai suatu kelompok
mahasiswa yang apolitis.
Apolitis adalah bersikap apatis terhadap politik, dalam hal ini adalah apatis
yang artinya tidak peduli dan tidak berminat pada politik. Dalam film ini
digambarkan bahwa sekelompok tersebut sangat tidak peduli terhadap keadaan
politik negara mereka, karena merasa kecewa terhadap keadaan, dan merasa
bahwa akibat dari mereka berpolitik sering kali merugikan diri sendiri.
Anak muda sekarang terbagi menjadi dua golongan dalam memanang
politik. Golongan pertama yakni yang antusias dengan perpolitikan, golongan ini
tercermin dari anak muda yang aktif dalam partai politik atau gerakan mahasiswa,
aktif melakukan aksi, dan aktif menyalurkan opininya. Golongan kedua yakni
anak muda yang memilih bersikap apolitis. Serta menyatakan juga bahwa
penyebab menjadi apolitis dikarenakan dua faktor. Pertama karena benar-benar
tidak peduli dengan keadaan politik dan kedua justru karena terlalu banyak
mengetahui seluk beluk perpolitikan. (Utomo, 2017)
Sikap apolitis dari masyarakat sendiri pernah disurvei pada tahun 2012
oleh Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI),
dikutip menyatakan sejak 25 Juni 2012 hingga 10 Juli 2012 hanya 23 persen
responden yang mengaku tertarik terhadap permasalahan politik atau
pemerintahan. (Ichwanuddin, 2012).
Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang dapat
menyampaikan informasi kepada masyarakat luas. Film digunakan sebagai bentuk
alat komunikasi massa yang sangat jitu, hal ini karena film sangat banyak dimintai
oleh masyarakat sebagai bentuk hiburan dan informasi yang didalamnya banyak
memiliki pesan yang dapat menampilkan berbagai bentuk kreasi budaya dan
pelajaran – pelajaran yang penting bagi penontonnya.

Fisib Unpak
4

Film juga dianggap sebagai media komunikasi massa yang ampuh


terhadap masyarakat yang menjadi sasarannya, karena sifatnya yang audio visual,
yaitu gambar dan suara yang hidup. Dengan gambar dan suara, film mampu
bercerita banyak dalam waktu singkat, sehingga film sendiri mampu untuk
merubah perspektif masyarakat pada tingkah laku manusia berkomunikasi.
Kekuatan film dalam mempengaruhi khalayak terdapat dalam aspek audio
visual yang terdapat didalamnya, juga kemampuan sutradara dalam menggarap
film tersebut sehingga tercipta sebuah cerita yang menarik dan membuat khalayak
terpengaruh. Film dapat berfungsi sebagai media komunikasi massa sebab
terkandung di dalam film disampaikan secara luas kepada masyarakat yang
menyaksikan film tersebut. (Prasetiyo, 2019).
Film bergenre komedi saat ini masih menjadi favorit para penikmat film di
tanah air. Hasil data survei paparan Saiful Mujani Research and Consulting
(SMRC) menunjukkan film nasional bergenre komedi paling difavoritkan pada
2019. Urutan pertama ditempati film genre komedi dengan 70,6 persen.
Film merupakan alat komunikasi massa yang dapat memberikan pengaruh
besar bagi penontonnya, hal ini dikarenakan besarnya minat penonton terhadap
tayangan film yang diputar. Meski film masuk dalam kategori hiburan akan tetapi
tidak menutup kemungkinan memiliki pesan dan kritik sosial yang tersirat
didalamnya.
Pada film ini sutradara memberikan suatu gambaran mengenai kehidupan
mahasiswa apolitis yang dimana mereka saat pada scene di menit 7:24
menampilkan gambaran dimana mahasiswa apolitis bernama Nova menunjukan
kalimat dan ekspresi penolakan terhadap ajakan mahasiswa yang sedang
melakukan orasi atau demo ke jalan dengan menganggap hal itu adalah pekerjaan
yang sia-sia dan membuang waktu, Nova dalam scene tersebut berujar “Padahal
mah yah Nova sudah bilang yah gak usah ngurusin urusan pemerintah, kaya
demo-demo gitu ngapain, biar Soeharto wae lah yang ngurus kan dia
presidennya.” Yang diiyakan langsung oleh pemeran Pidi Baiq. Dari scene ini
peneliti melihat bahwa komunikasi dan sikap yang terjadi diantara mahasiswa
yang berfikiran apolitis perlu untuk diteliti karena dalam film ini memiliki makna

Fisib Unpak
5

dan pesan yang terkandung yaitu permasalahan mengenai adanya kritik sosial
terhadap mahasiswa apolitis dan sindiran terhadap pemerintahan yang menganut
sistem fasisme, yang dimana hal tersebut akan penulis teliti menggunakan analisis
semiotika Charles Sanders Pierce.
Hal lain juga dilihat dari scene di menit 1:26 dimana pada saat itu
menampilkan scene mahasiswa ITB sedang berkumpul dan salah satu mahasiswa
sedang melakukan orasi, pemeran utama yang memerankan Pidi Baiq
mendengarkan hanya dengan duduk berpangku tangan dan berkata “kata-kataya
seperti lagu yah”, lalu disusul pada menit ke 1:28 seorang pemeran yang
memerankan Nova salah satu mahasiswa yang juga bersikap apolitis berujar “dia
teh lebih cinta ibu pertiwi daripada saya” sambil menunjuk kepada mahasiswa
yang sedang berorasi dimana mahasiswa tersebut adalah kekasihnya Nova.
Dimana akhirnya pemeran utama yang berperan sebagai Pidi Baiq meninggalkan
arena mahasiswa orasi dengan berjalan acuh melewatinya saja, hal ini tentu begitu
menunjukan sikap apatis terhadap perpolitikan atau kata lain disebut apolitis. Pada
penampilan adegan – adegan mahasiswa apolitis ini, penulis melihat bahwa perlu
mengkaji permasalahan mengenai adanya kritik sosial terhadap mahasiswa
apolitis terhadap suatu gaya pemerintahan yang pada saat itu pemerintahan
dipimpin oleh Soeharto dan dapat diteliti melalui bentuk komunikasi dari
mahasiswa apolitis. Bagaimana mereka berkomunikasi sehingga menimbulkan
sebuah representasi dari sebuah kritik sosial terhadap mahasiswa apolitis.
Mahasiswa menjadi apolitis kemungkinan didasari dari ketakutan akan
hal-hal yang dapat mereka tanggung sendiri karena terkadang tidak jarang aksi
yang mereka tampilkan menimbulkan banyak konflik baru, seperti adanya bentrok
terhadap mahasiswa dan aparat yang menimbulkan kerusuhan dan mengakibatkan
aparat dan mahasiswa terluka. Tidak jarang mahasiswa harus berurusan dengan
hukum jika terbukti membawa senjata tajam dan menjadi provokasi saat orasi.
Kerugian yang dialami mahasiswa selain dari konflik dijalan dengan aparat, juga
adanya konsekuensi yang didapat dari pihak universitas, karena banyak dari pihak
universitas dengan berbagai alasan tidak mengizinkan mahasiswa mereka untuk

Fisib Unpak
6

ikut turun ke jalan, dan tidak jarang pemberian sangsi berupa skorsing ataupun
DO (Drop Out).
Pada film ini penulis ingin melihat bagaimana bentuk dari komunikasi
mahasiswa apolitis dan bagaiaman mereka berinteraksi dengan mahasiswa
lainnya, karena dari scene bagian menit ke 8:17 menggambarkan adanya adegan
dimana salah satu mahasiswa bernama Nova mengusulkan mendirikan negara
baru daripada repot ikut berdemo dengan ungkapan “Soeharto itu sudah menjabat
sejak tahun 68” lalu disanggah Pidi Baiq dengan kalimat 67 , dan Nova
melanjutkan kata-kata nya, “Tuh lebih lama lagi, Ardi mah kelahiran tahun 75
Pid, masih kecil” lalu dijawab Pidi Baiq “anak kemaren sore yah” lalu di
lanjutkan oleh Nova dengan ungkapan, “Kalau mau ini mah yah bikin we negara
baru” dan dijawab dengan antusias oleh Pidi Baiq “Oh yah bener juga yah” hal
ini tentu apakah ada dorongan dari sikap apolitis mereka atau hanya sebuah
ide yang ditampilan oleh pemikiran anak muda, hal ini membuat penulis merasa
perlu untuk memahmi dan mengkaji dari komunikasi mahasiswa apolitis.
Disisi lain film ini, peneliti juga melihat bahwa sutradara ingin
menyampaikan kritik sosial terhadap kehidupan mahasiswa yang tidak peduli
atau apatis terhadap isu-isu nasional dan internasional atau dengan kata lain
bersikap apolitis, sehingga melupakan akan jati diri dan tujuan menjadi
mahasiswa yang sejatinya adalah untuk membawa perubahan bagi bangsa dan
tanah air kearah yang lebih baik lagi serta kritis terhadap isu-isu nasional dan
internasional dan juga ingin mereminder kembali bahwa sebuah gaya
pemerintahan yang fasisme pernah terjadi di Indonesia. Sekelompok mahasiswa
dalam film ini digambarkan bersikap sebaliknya dari semangat mahasiswa pada
umumnya yang menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah, karena mahasiswa
identik digambarkan sebagai agen perubahan, yang mewakili aspirasi
masyrarakat. Maka dari itu terkadang jika ada kebijakan pemerintah yang tidak
sesuai mahasiswalah menjadi penggerak pertama untuk turun kejalan
menyampaikan aspirasinya.
Film ini menampilkan pemeran utama nya sebagai sekelompok mahasiswa
yang apolitis dengan banyak menampilkan adegan mahasiswa yang hanya

Fisib Unpak
7

berkumpul dengan teman- teman di studio kampus, dikarenakan memang isi dari
film ini mengenai mahasiwa apolitis, film tersebut banyak menampilkan adegan
berkumpul dengan teman- teman hampir seharian tanpa adanya kegiatan belajar
mengajar seperti pada kegiatan mahasiswa pada umumnya dan obrolaan mereka
cenderung kepada anti politik dan tidak ikut- ikutan terhadap kegiatan politik dan
sejenisnya.
Banyak produser film menayangkan film mengenai berbagai gerakan
mahasiswa maupun kehidupan mahasiswa dengan berbagai macam latar belakang
dan alur cerita, akan tetapi film koboy kampus adalah salah satu film yang
menarik karena mengangkat latar belakang era zaman orde baru dimana pada
zaman tersebut banyak mahasiswa yang berorasi turun ke jalan, tetapi dalam film
ini yang digambarkan justru hal sebaliknya yaitu sikap apolitis mahasiswa.
Film ini menjadi kritikan untuk para mahasiwa yang saat ini sudah banyak
yang apolitis dan bahkan ada banyak mahasiwa yang dapat dikatakan tertinggal
rasa keingintahuannya dan jiwa kritisnya sebagai mahasiswa yang dimana
mahasiswa sebagai moral force yang menuntu mahasiswa harus kritis dan
menanggapi apa yang terjadi dengan kondisi pemerintahan dan isu-isu nasional
dan internasional.
Film merupakan sebuah alat komunikasi massa yang menyatukan audio
dan visual yang berisi sebuah cerita narasi fiksi maupun non fiksi. Tujuan film
sendiri adalah selain menghibur, juga berisi tentang edukasi dan informasi. Film
sebagai bagian dari media massa dalam kajian komunikasi masa modern dinilai
memiliki pengaruh pada khalayaknya.
Komunikasi massa adalah jenis informasi yang harus disajikan dengan
menggunakan alat media massa, yang ditujukan kepada masyarakat luas. Karena
meskipun komunikasi dilakukan dengan banyak orang, masyarakat luas, sekalipun
dilakukan di lapangan terbuka, tidak dapat dikatakan komunikasi massa tanpa
menggunakan alat media massa. Alat media massa dapat berupa radio, surat
kabar, televisi dan film.
Media massa merupakan sumber utama berita dan hiburan bagi kita.
Media massa mempengaruhi keputusan kita untuk membeli suatu produk atau

Fisib Unpak
8

jasa. Media massa mempengaruhi politis kita dalam memilih kandidat pemimpin
politik. Oleh karena itu, media massa berkaitan dengan berbagai bidang
kehidupan warga masyarakat, maka para politikus, pengusaha, lembaga
pemerintah, lembaga pendidiakan, bahkan lembaga keagamaan berupaya
memanfaatkannya sebagai “alat” untuk mempengaruhi warga masyarakat. (Nadie,
2019)
Film sebagai salah satu alat komunikasi massa terdapat banyak berisikan
pesan dan kritik sosial serta simbol – simbol yang digambarkan dalam suatu film.
Pesan film yang menggambarkan atau menceritakan suatu kisah dan makna yang
terkandung didalam film tersebut telah dijelaskan penulis di atas. Dapat diketahui
dengan menggunakan metode analisis semiotika yang merupakan salah satu ilmu
pengetahuan dalam komunikasi.
Gambaran dari film tersebut akhirnya peneliti menyadari bagaimana
sebuah film yang pada dasarnya adalah sebuah alat komunikasi massa menjadi
sebuah media kritik sosial terhadap para mahasiswa apolitis yang kehilangan jiwa
kritis dan ketidak pedulian mereka terhadap isu-isu nasional. Dari persoalan di
atas maka peneliti mengambil judul “Representasi Kritik Sosial Mahasiswa
Apolitis Dalam Film Koboy Kampus”.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang, maka dapat diambil perumusan masalah
sebagai berikut :
Bagaimana representasi kritik sosial tentang mahasiswa apolitis yang
ditayangkan dalam film koboy kampus dengan menggunakan analisis semiotik
Charles Sanders Pierce?

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui :
Untuk mengetahui representasi kritik sosial tentang mahasiswa apolitis
dalam film koboy kampus.

Fisib Unpak
9

1.4. Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi wawasan
dibidang komunikasi dan penyiaran khususnya tentang film koboy
kampus untuk penelitian selanjutnya.
b. Dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat agar lebih baik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis penelitian ini berguna untuk menyelesaikan studi di
Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Pakuan Bogor program
Strata Satu (S-1).
b. Menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.

Fisib Unpak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komunikasi
Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi
satu sama lainnya. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga
dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. Komunikasi adalah proses
penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan dengan niat yang
didasari untuk mempengaruhi perilaku komunikan (Hakki, 2017). Komunikasi
sebagai suatu proses gagasan dialihkan dari komunikator kepada satu komunikan
atau lebih. Proses komunikasi memiliki maksud dan tujuan untuk mengubah sikap
dan tingkah laku. (Yasir, 2020)

2.2. Komunikasi Massa


Komunikasi massa yaitu setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan
pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung
dan satu arah kepada publik yang tersebar. Istilah tersebar menunjukan bahwa
komunikasi sebagai pihak penerima pesan tidak berada di suatu tempat, tetapi
tersebar di berbagai tempat. (Prof. Dr. Khomsahrial Romli, 2017)
Komunikasi massa yaitu produksi dan distribusi yang berlandaskan
teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang
dalam masyarakat Indonesia. Tergambar bahwa komunikasi massa itu
menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. (Prof. Dr.
Khomsahrial Romli, 2017)

2.3. Media Massa


Istilah media massa memberikan gambaran mengenai alat komunikasi
massa yang bekerja dalam berbagai skala, mulai dari skala terbatas, hingga dapat
mencapai dan melibatkan siapa saja dalam skala yang sangat luas. Istilah media
massa mengacu kepada sejumlah media yang telah ada sejak puluhan tahun yang
lalu tetap digunakan hingga saat ini seperti surat kabar, majalah, film, radio,
televisi dan internet. (Morissan, 2015)

10

Fisib Unpak
11

2.3.1. Karakteristik Media Massa


Karakteristik dari media massa sebagai berikut :
1. Bersifat melembaga, yaitu pihak yang mengelola media terdiri dari banyak
orang, yakni dari mulai pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian
informasi.
2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang
memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.
3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak,
karena ia memiliki kecepatan.
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar,
dan semacamnya.
5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan di
mana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.

2.4. Film
Film sebagai bagian media massa yang sifatnya kompleks. Film yang
terdiri atas audio dan visual memiliki kemmapuan dalam mempengaruhi
emosional penonton dari visual gambar yang dihadirkan. Film yang sering
diartikan sebagai potongan gambar yang disatukan menjadi kesatuan tentu tidak
luput dari sejarah panjang awal munculnya film. Adanya kemunculan film tentu
tidak lepas dari perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sehingga mampu
menghasilkan sebuah pencapaian yang besar dalam bahasa visual dalam seni film.
Dengan seni audio visual yang dimiliki oleh film dan kemampuannya dalam
menangkap realita sekitar, tentu membuat film menjadi wadah alternatif untuk
menyampaikan sebuah pesan kepada penonton. (Muhammad Ali Mursid
Alfathoni & Dani Manesah, 2020)
Definisi film (sinema) secara harfiah dilansir melalui web
Kajianpustaka.com adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho =
phytos (cahaya) + graphie = grhap (teks = gambar = citra), jadi artinya yaitu
menggambarkan gerakan dengan cahaya. Apabila kita ingin menggambar gerakan
dengan cahaya harus menggunakan alat khusus yang biasa disebut kamera. Film

Fisib Unpak
12

adalah gambar yang hidup dan salah satu medianya adalah audio visual untuk
menyampaikan pesan ke sekelompok orang. (Halik, 2013)
2.4.1. Karakteristik Film
Faktor-faktor yang dapat menunjukkan karakteristik film adalah layar
lebar, pengambilan gambar, konsentrasi penuh dan identifikasi psikologis.
a. Layar yang Luas/Lebar
Film dan televisi sama-sama menggunakan layar, namun kelebihan media
film adalah layarnya yang berukuran luas. Layar film yang kuas telah telah
memberikan keleluasaan penontonnya untuk melihat adegan-adegan yang
disajikan dalam film.
b. Pengambilan Gambar
Sebagai konsekuensi layar lebar, maka pengambilan gambar atau shot
dalam film bioskop memungkinkan dari jarak jauh atau extreme long shot,
dan panoramic shot, yakni pengambilan pemandangan menyeluruh.
c. Konsentrasi Penuh
Dari pengalaman masing-masing, di saat kita menonton film di bioskop,
bila tempat duduk sudah penuh atau waktu main sudah tiba, pintu-pintu
ditutup, lampu dimatikan, tampak di depan kita layar luas dengan gambar-
gambar cerita film tersebut.
d. Identifikasi Psikologis
Kita semua dapat merasakan bahwa suasana di gedung bidokop telah
membuat pikiran dan perasaan kita larut dalam cerita yang disajikan.
Pengaruh film terhadap jiwa manusia (penonton) tidak hanya sewaktu atau
selama duduk di gedung bisokop, tetapi terus sampai waktu yang cukup lama,
misalny peniruan terhadap cara berpakaian atau model rambut. Hal ini disebut
imitasi.
2.4.2. Jenis-Jenis Film
Seiring perkembangan zaman, film pun semakin berkembang, tidak
menutup kemungkinan berbagai variasi baik dari segi cerita, aksi para aktor dan
aktris, dan segi pembuatan film semakin berkembang. Dengan berkembangnya
teknologi perfilman, produksi film pun menjadi lebih mudah, film-film pun

Fisib Unpak
13

akhirnya dibedakan dalam berbagai macam menurut cara pembuatan, alur cerita
dan aksi para tokohnya. Adapun jenis-jenis film yaitu :
a. Drama
Tema ini lebih menekankan pada sisi human interest yang bertujuan
mengajak penonton ikut merasakan kejadian yang dialami tokohnya, sehingga
penonton merasa seakan-akan berada di dalam film tersebut. Tidak jarang
penonton yang merasakan sedih, senang, kecewa, bahkan ikut marah.
b. Action
Tema action mengetengahkan adegan-adegan perkelahian, pertempuran
dengan senjata, atau kebutkebutan kendaraan antara tokoh yang baik
(protagonis) dengan tokoh yang jahat (antagonis), sehingga penonton ikut
merasakan ketegangan, was-was, takut, bahkan bisa ikut bangga terhadap
kemenangan si tokoh.
c. Komedi
Tema film komedi intinya adalah mengetengahkan tontonan yang
membuat penonton tersenyum, atau bahkan tertawa terbahak-bahak. Film
komedi berbeda dengan lawakan, karena film komedi tidak harus dimainkan
oleh pelawak, tetapi pemain biasa pun bisa memerankan tokoh yang lucu.
d. Tragedi
Film yang bertemakan tragedi, umumnya mengetengahkan kondisi atau
nasib yang dialami oleh tokoh utama pada film tersebut. Nasib yang dialami
biasanya membuat penonton merasa kasihan / prihatin / iba.
e. Horor
Film bertemakan horor selalu menampilkan adegan-adegan yang
menyeramkan sehingga membuat penontonnya merinding karena perasaan
takutnya. Hal ini karena film horor selalu berkaitan dengan dunia gaib /
magis, yang dibuat dengan special affect, animasi, atau langsung dari tokoh
tokoh dalam film tersebut.
2.4.3. Unsur-Unsur Pembentukan Film
Film, secara umum dapat dibagi atas dua unsur pembentuk yakni unsur
naratif dan unsur sinematik. Unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan diolah,

Fisib Unpak
14

sementara unsur sinematik adalah cara (gaya) untuk mengolahnya. Unsur naratif
adalah perlakuan terhadap cerita filmnya. Unsur sinematik terbagi menjadi empat
elemen pokok yakni, mise-en-scene, sinematografi, editing, dan suara.
Masingmasing elemen sinematik tersebut juga saling berintraksi dan
berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk gaya sinematik secara utuh.

Gambar 2. 1 Unsur Naratif dan Unsur Sinematik


(Pratista, 2008)
Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film.
Setiap film cerita tidak mungkin lepas dari unsur naratif. Setiap cerita pasti
memiliki unsurunsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu, serta
lainnya. Seluruh elemen tersebut membentuk unsur naratif secara
keseluruhan. Sebuah film tidak akan menjadi sebuah film jika hanya
memiliki unsur naratif, namun film juga memilik unsur sinematik untuk
menjadikan sebuah film yang utuh dan berkualitas. Unsur sinematik, yaitu
cara atau dengan gaya apa bahan olahan (unsur naratif) itu dibuat.
Unsur sinematik terdiri dari beberapa aspek, yakni. Mise-en-scene
adalah segala hal yang berada di depan kamera. Mise en scene memiliki
empat elemen pokok yakni, setting atau latar, tata cahaya, kostum, dan

Fisib Unpak
15

make-up, secara akting dan pergerakan pemain. Sinematografi adalah


perlakuan terhadap kamera dan filmnya serta hubungan kamera dengan
obyek yang diambil. Editing adalah transisi sebuah gamabar (shot) ke
gambar (shot) lainnya. Sedangkan suara adalah segala hal dalam film yang
mampu kita tangkap melalui indera pendengaran. (Pratista, 2008)

2.5. Representasi
Representasi menurut Stuart Hall yakni suatu proses dimana sebuah arti
(meaning) yang diproduksi dengan menggunakan bahasa (language) serta
dipertukarkan oleh antar anggota kelompok dalam sebuah kebudayaan (culture).
Representasi merupakan sebuah penggabungan antara konsep (concept) dalam
benak kita dengan menggunakan bahasa. Bahasa tersebut yang memungkinkan
kita untuk mengartikan suatu baik berupa sebuah benda, orang, kejadian yang
nyata (real), dan dunia imajinasi dari objek, orang, benda, dan kejadian yang tidak
nyata (fictional). Representasi menurut Stuart Hall mengandung 2 pengertian
yaitu, Pertama, representasi mental, adalah konsep tentang sesuatu yang ada di
kepala kita atau disebut juga sebagai peta konseptual. Representasi mental ini
membentuk sesuatu yang abstrak. Kedua, representasi bahasa, representasi bahasa
berperan penting dalam konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala
kita harus diterjemahkan dalam bahasa yang lazim, supaya kita dapat
menghubungkan konsep-konsep dan ide-ide kita tentang suatu tanda dan simbol-
simbol tertentu agar mudah dipahami.
Disini dapat dilihat bagimana Stuart Hall melihat bagimana representasi
tersebut, konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan dalam
sebuah bahasa sebagai bentuk pengubung konsep atau ide yang ada di dalam
pikiran kita agar dapat diungkapkan dengan sebuah suatu tanda dan simbol-simbol
tertentu.
Representasi merupakan suatu kontruksi segala bentuk malam media
terhadap segala aspek realitas atau kenyataan, seperti masyarakat, objek,
peristiwa, hingga identitas budaya. Representasi juga bisa berarti proses

Fisib Unpak
16

perubahan konsep-konsep ideologi yang abstrak dalam bentuk-bentuk yang


konkret. (Budianto, 2019).
Representasi bukanlah suatu kegiatan atau proses statis tapi merupakan
proses dinamis yang terus berkembang seiring dengan kemampuan intelektual dan
kebutuhan para pengguna tanda yaitu manusia sendiri yang juga terus bergerak
dan berubah. Representasi merupakan suatu bentuk usaha konstruksi. Karena
pandangan pandangan baru yang menghasilkan pemaknaan baru juga merupakan
hasil pertumbuhan konstruksi pemikiran manusia. (Wahjuwibowo, 2019).
Representasi dapat diartikan sebagai sebuah bentuk pemikiran atau
gagasan yang diwakili dari proses sosial atau realita yang ditampilkan berupa
kata, teks, gambar, ataupun gambar begerak sepreti film ataupun dokumenter.
Adapun representasi dalam televisi dikemas dengan mempertimbangkan segala
aspek realitas yang ada seperti masyarakat, peristiwa, objek hingga indentitas
budaya, dalam proses pemberitaan tersebut melibatkan bagaimana media
menyajikannya sebuah teks atau gambar. Serta proses produksi dalam
mengarahkan persepsi khalayak dengan mempertimbangakan segala aspek.

2.6. Kritik Sosial


Kritik sosial adalah salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang
bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya suatu sistem sosial.
Kritik sosial terdiri dari dua istilah yakni dari kata kritik dan sosial. Dalam
pengertian kamus besar Bahasa Indonesia di jelaskan bahwa kritik ialah suatu
kecaman atau tanggapan serta uraian dan pertimbangan baik buruk suatu hasil
karya, pendapat dan sebagainya. (Sugiwardana, 2018)
Kritik sosial didefinisikan sebagai salah satu bentuk pernyataan pendapat
dalam masyarakat sebagai fungsi mengontrol jalannya suatu sistem dan struktur
sosial. Wacana teori kritik sosial cenderung berkaitan erat dengan perlawanan atas
kekuasaan yang menghegemoni. Dalam ranah sastra, kritik sosial sangat berperan
penting dalam menggambarkan kondisi sosial pada ruang waktu tertentu.
Kenyataan sosial yang ditampilkan pengarang dalam karyanya dapat merubah

Fisib Unpak
17

nilai– nilai kehidupan pembaca atau dalam fungsi ini sastra dapat dijadikan
sebagai sarana kritik sosial. (Ridlo, 2019)

2.7. Sikap Apolitis


Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa Apolitis
adalah tidak berminat pada politik dan tidak bersifat politis. Atau dengan kata lain
hal ini merujuk pada sikap individu atau sekelompok orang yang tidak
memikirkan dan tidak peduli terhadap keadaan politik. Ada banyak hal yang dapat
menjadi latar belakang seseorang bersikap apolitis, sikap kecewa terhadap
pemerintahan, tidak adanya elit politik yang meyakinkan, buruknya citra partai
politik, dan intervensi pada media massa, dapat menjadi salah satu faktor individu
atau kelompok bersikap apolitis. Ada yang berpandangan hal itu berkaitan dengan
moralitas mereka yang merupakan generasi apolitis bentukan orde baru, adapula
yang melihat ketiadaan musuh bersama sebagai penyebabnya. Dua hal ini yang
menyebabkan anak muda menjadi agnostik secara politik. Mereka kehilangan
moralitas, pegangan nilai, idealisme, yang dapat menjadi panduan dalam
berpolitik. (Prasetiyo, 2019)
Setelah lebih dari satu dekade reformasi berlalu, muncul banyak
pertanyaan mengenai aktivisme anak muda. Banyak keluhan atau romantisasi
yang membandingkan generasi sekarang dengan masa lalu, di mana anak muda
terutama mahasiswa dikatakan lebih berperan sebagai kekuatan perlawanan yang
signifikan. Muncul banyak keluhan, dalam kajian akademik maupun media massa,
bahwa anak muda kini menjadi apolitis, lebih terpaku pada ekspresi diri dalam
aktivitas konsumtif, terobsesi pada peningkatan mobilitas sosial, dan aktivisme
yang kerap kali dicap sebagai bersifat superfisial, simbolis, tanpa substansi.
(Santoso, 2016)

2.8. Semiotika Charles Sanders Pierce


Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.
Tanda-tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari jalan
di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika,

Fisib Unpak
18

atau dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari


bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things) memaknai (to
sinify) dalam hal ini tidak dicampurkaadukkan dengan mengkomunikasikan (to
communicate). Teori semiotika Charles Sanders Peirce sering kali disebut “Grand
Theory” karena gagasannya bersifat menyeluru, deskripsi struktural dari semua
penandaan, Peirce ingin mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan
menggabungkan kembali komponen dalam struktural tunggal. Charles Sanders
Peirce dikenal dengan konsep trikotominya yang terdiri atas, tanda, object,
interpretan.
Semiotika menurut Charles S. Peirce adalah tidak lain dari pada sebuah
nama lain bagi logika, yakni doktrin formal tentang tanda. Yang menjadi dasar
dari semiotika adalah konsep tentang tanda, tak hanya bahasa dan sistem
komunikasi yang tersusun oleh tanda-tanda, melainkan dunia itu sendiri, sejauh
yang terkait dari pemikirian manusia. Penalaran manusia senantiasa dilakukan
dengan tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar hanya lewat tanda. Dengan
demikian. Bagi Peirce semiotika adalah suatu cabang dari filsafat yang
mempelajari tentang tanda (sign). Berfungsi sebagai tanda, dan produksi makna.
Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain
(Budiman,2008).
Teori semiotika Pierce dapat juga dikatakan sebagai teori segitiga makna
(triangle meaning) Peirce yang terdiri atas sign (tanda), object (objek), dan
interpretant (interpretasi). Menurut Peirce, salah satu bentuk tanda adalah kata.
Objek adalah sesuatu yang dirujuk tanda. Sementara interpretan adalah tanda yang
ada dalam benak sesorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila
ketiga elemen makna itu berinteraksi dalam benak seseorang, maka munculah
makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut, yang dikupas teori
segitiga makna adalah persoalan bagaimana makna muncul dari sebuah tanda
ketika tanda itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi. Hubungan segitiga
makna Peirce biasa ditampilkan sebagai tampak dalam gambar berikut.

Fisib Unpak
19

(Sumber: Nawiroh Vera “Semiotika Dalam Riset Komunikasi”).

Pierce membagi tanda atas ikon, indeks, dan simbol. Ikon adalah tanda
yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah
atau objeknya bersifat kemiripan. Misalnya, potret dan peta indeks adalah tanda
yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang
bersifat kausal atau hubungan sebab-akibat, atau tanda yang langsung mengacu
pada kenyataan. Misalnya, asap menandakan bahwa adanya api. Simbol adalah
tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya.
Hubungan ini berdasarkan perjanjian masyarakat.

2.9. Penelitian Terdahulu


Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
No Judul Metode Perbedaan Persamaan Hasil
1 Representasi Penelitian Penelitian - Ruang Hasil dari penelitian
Persahabatan ini ini berfokus lingkup ini menunjukan bahwa
Dalam Film mengguna pada penelitian dari 6 scene yang
Koboy kan pembahasan yang sama dipilih dan diteliti
Kampus metode tentang yaitu film peneliti menunjukan
(Analisis kualitatif persahabata koboy Representasi
Semiotika yang n dalam kampus. Persahabatan Dalam
Charles bersifat film koboy Film Koboy Kampus,
Sanders deskriptif kampus. - Metode dalam 3 unsur
Pierce). dengan penelitian persahabatan yaitu
Muhammad teori yang murah hati, setia,
Syahri Rafly, semiotika digunakan senang dan percaya
Universitas Charles adalah yang ditunjukan
Mercu Buana Sanders mengguna dengan bahasa verbal
Jakarta, 2022. Pierce. kan maupun non verbal.
metode
deskriptif
kualitatif
dengan
teori
semiotika
Charles
Sanders
Pierce.
2 Tindak Ironi Penelitian Penelitian - Metode Berdasarkan hasil
Sebagai ini ini berfokus penelitian analisis mengenai

Fisib Unpak
20

Kritik Sosial mengguna pada yang tindak ironi sebagai


- Politik kan program digunakan kritik sosial – politik
Dalam Mata metode televisi adalah dalam Mata Najwa,
Najwa. deskriptif Mata mengguna ada tiga. (1) Bentuk
Ningrum kualitatif. Najwa. kan tindak ironi sebagai
Palupi, metode kritik sosial – politik
Universitas deskriptif ada tiga macam,
Muhammadi kualitatif. satire, sarkasme,
yah sinisme. (2) Makna
Surakarta, - Terdapat tindak tindak ironi
2018. satire, sebagai kritik sosial –
sarkasme, politik dalam Mata
mengemuk Najwa ada tujuh
akan macam, menuntut,
pendapat, mengemukakan
dan pendapat,
menuntut. menyatakan, meminta,
- memprediksi,
memerintah,
membual. (3) Strategi
tindak tindak ironi
sebagai kritik sosial –
politik dalam Mata
Najwa ada dua,
strategi tindak tutur
ironi langsung,
strategi tindak tutur
ironi tidak langsung.
3 Meretas Penelitian - Metode Objek yang Hasil penelitian ini
Generasi ini penelitian sama yaitu menunjukan peluang
Apolitis Pada mengguna yang apolitis peningkatan
Pemilih kan digunakan pada partisipasi pemilih
Pemula metode adalah kalangan pemula melalui
Melalui hukum metode pemuda. pendidikan politik.
Pendidikan normatif hukum Solusinya
Politik. dengan normatif. penyelenggara pemilu
Ahsana Nur disertai menyalurkan
Amalia, preskriptif - Tentang sosialisasi pendidikan
Universitas terkait golput politik melalui
Hasanuddin, tindakan pada platform milenial dan
2020. ideal. pemilih daring sebagai sarana
pemula. solusi ideal untuk
menggaet suara
pemilih pemula.

Fisib Unpak
21

2.10. Alur Pemikiran

Film Koboy Kampus

Adanya kritik sosial yang ditayangkan dalam film yang


merepresentasikan sekelompok mahasiswa yang bersikap apolitis
yang bertolak belakang dengan jati diri mahasiswa yang seharusnya
kritis menanggapi isu isu demokrasi.

Analisis Data Semiotika


Charles Sanders Pierce

Object Sign Interpretant


(objek) (Tanda) (Interpretasi)

Representasi kritik sosial dalam film koboy


kampus mengenai mahasiswa yang apolitis.

2.11. Definisi Konsep


1. Sinopsis Koboy Kampus
Koboy Kampus adalah cerita yang berlatar zaman kepresidenan Soeharto,
dimana pada saat itu mahasiswa disoroti dengan pergeraknnya yang berusaha
untuk melengserkan sang presiden, namun koboy kampus tidak bercerita soal
itu. Pada saat itu Pidi Baiq bersama teman–temannya, yaitu Ninuk, Deni,
Erwin, dan Dikdik sebagai mahasiswa di ITB tepatnya jurusan seni rupa
memilih mendirikan negara fiktif yang bernama Negara Republik The Panas
Dalam dibalik aksi demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa. Mengangkat
problematika masa perkuliahan, film ini juga diwarnai kisah cinta yang
menarik untuk diikuti.

Fisib Unpak
22

2. Kritik Sosial
Kritik Sosial merupakan bentuk perlawanan atau tidak sependapat
seseorang ataupun kelompok tertentu terhadap kenyataan yang telah terjadi
dalam sebuah kelompok masyarakat. Kritik Sosial memiliki beberapa bentuk
secara langsung atau tidak langsung. Beberapa bentuk kritikan langsung yaitu
dapat berupa aksi sosial, aksi unjuk rasa, dan demonstrasi. Selain itu bentuk
kritikan secara tidak langsung antara lain kritik melalui lagu, kritik melalui
puisi, kritik melalui film, aksi teatrikal dan lain sebagainya. Berbagai bentuk
kritik sosial memiliki pengaruh dan dampak sosial yang penting didalam
kehidupan masyarakat. Kritik sosial merupakan sebuah bentuk dari komunikasi
yang dapat dipahami baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, bertujuan untuk
mengontrol jalannya sistem sosial yang berkenaan dengan masalah
interpersonal.

3. Analisis Semiotika (Charles Sanders Peirce)


Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.
Tanda-tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari
jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia.
Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak
mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things)
memaknai (to sinify) dalam hal ini tidak dicampurkaadukkan dengan
mengkomunikasikan (to communicate). Teori semiotika Charles Sanders
Peirce sering kali disebut “Grand Theory” karena gagasannya bersifat
menyeluru, deskripsi struktural dari semua penandaan, Peirce ingin
mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan menggabungkan kembali
komponen dalam struktural tunggal. Charles Sanders Peirce dikenal dengan
konsep trikotominya yang terdiri atas, sign, object, interpretant. Teori
semiotika Peirce dapat juga dikatakan sebagai teori segitiga makna (triangle
meaning) Peirce yang terdiri atas sign (tanda), object (objek), dan interpretant
(interpretasi). Menurut Peirce, salah satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan

Fisib Unpak
23

objek adalah sesuatu yang dirujuk tanda. Sementara interpretan adalah tanda
yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.
4. Object (Objek)
Objek, tanda diklasifikasikan menjadi icon, (ikon), index (indeks), dan
symbol (simbol).
a. Ikon
Tanda yang menyerupai benda yang diwakilinya atau suatu tanda yang
menggunakan kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa yang
dimaksudkannya. Misalnya, kesamaan sebuah peta dengan wilayah geografis
yang digambarkannya, foto, dan lain-lain.
b. Indeks
Tanda yang sifat tandanya tergantung pada keberadaannya suatu denotasi,
sehingga dalam terminologi peirce merupakan suatu secondness. Indeks,
dengan demikian adalah suatu tanda yang mempunyai kaitan atau kedekatan
dengan apa yang diwakilinya.
c. Simbol
Suatu tanda, dimana hubungan tanda dan denotasinya ditentukan oleh
suatu peraturan yang berlaku umum atau ditentukan oleh suatu kesepakatan
bersama.

5. Sign (Tanda)
Sign (Representamen) merupakan bentuk fisik atau segala sesuatu yang
dapat diserap pancaindra dan mengacu pada sesuatu, trikotomi pertama dibagi
menjadi tiga
a. Qualisign adalah tanda yang menjadi tanda berdasarkan sifatnya. Misalnya
sifat warna merah adalah qualisign, karena dapat dipakai tanda untuk
menunjukkan cinta, bahaya, atau larangan.
b. Sinsign adalah tanda-tanda yang menjadi tanda berdasarkan bentuk atau
rupanya di dalam kenyataan. Semua ucapan yang bersifat individual bisa
merupakan sinsign suatu jeritan, dapat berarti heran, senang atau kesakitan

Fisib Unpak
24

c. Legisign adalah tanda yang menjadi tanda berdasarkan suatu peraturan


yang berlaku umum, suatu konvensi, suatu kode. Semua tanda-tanda bahasa
adalah legisign, sebab bahasa adalah kode, setiap legisign mengandung di
dalamnya suatu sinsign, suatu second yang menghubungkan dengan third,
yakni suatu peraturan yang berlaku umum.

6. Interpretant (Interpretasi)
Interpretasi, tanda dibagi menjadi rheme, dicisign, dan argument.
Rheme, Bilamana lambang tersebut interpretannya adalah sebuah first dan
makna tanda tersebut masih dapat dikembangkan.
a. Rheme, bilamana lambang tersebut interpretannya adalah sebuah first dan
makna tanda tersebut masih dapat dikembangkan.
b. Dicisign (dicentsign), bilamana antara lambang itu dan interpretannya
terdapat hubungan yang benar ada.
c. Argument, bilamana suatu tanda dan interpretannya mempunyai sifat yang
berlaku umum (merupakan thirdness).

Fisib Unpak
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan rincian penelitian yang akan dilakukan
peneliti. Rincian tersebut mencakup bagaimana data akan dikumpulkan, dari mana
data diperoleh, ala tapa yang akan digunakan, dan bagaimana analisis data untuk
menjawab permasalahan yang diajukan. (Suryadi, 2019)
Penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan kualitatif yang
bersifat deskriptif. Metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur
analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Jelas bahwa pengertian ini
mempertentangkan penelitian kualitatif dengan menonjolkan bahwa usaha
kuantifikasi apapun tidak perlu digunakan pada penelitian kualitatif.
Pendekatan kualitatif menggunakan metode pengumpulan data dan metode
analisis yang bersifat non-kuantitatif. Metode yang digunakan penelitian ini ialah
analisis deskriptif yang berfokus pada penelitian non hipotesis sehingga dalam
langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis, sehingga yang menjadi
tujuan kualitatif ini adalah ingin “Merepresentasikan Kritik Sosial Mahasiswa
Apolitis Dalam Film Koboy Kampus”.

3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian


Pembahasan penelitian ini mengenai “Repersentasi Kritik Sosial
Mahasiswa Apolitis Dalam Film Koboy Kampus”. Peneliti ini akan melakukan
penelitian di rumah, alasan pemilihan lokasi penelitian ini karena agar lebih fokus
dalam menganalisis film Koboy Kampus. Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei
2022.

3.3. Objek Penelitian


Pengertian objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

25

Fisib Unpak
26

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:38). Untuk


itu objek dalam penelitian ini adalah kritik sosial mahasiswa apolitis.

3.4. Jenis Dan Sumber Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua data yaitu
data primer dan data sekunder :
3.4.1. Data Primer
Data Primer adalah suatu objek atau dokumen original yang dikumpulka
dari situasi aktual peristiwa terjadi. Individu, kelompok fokus, dan suatu kelompok
responden secara khusus sering dijadikan peneliti sebagai sumber data primer
dalam penelitiannya. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini didapat
dengan menonton dan mengamati film Koboy Kampus.
3.4.2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari objek penelitian,
melainkan dari sumber lain yang turut menginformasikannya (Edi Suryadi, Deni
Darmawan, 2019). Pada penelitian ini data sekunder didapat dari beberapa
sumber.
1. Buku
2. Jurnal Ilmiah
3. Media dalam jaringan berupa website resmi
4. Wawancara

3.5. Teknik Pengolahan Data


Sugiyono (2016:226) Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian. Karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti
tidak akan mendapatkan data yang ditetapkan. Berikut macam-macam Teknik
pengumpulan data:
1. Observasi
Creswell (2010:267), observasi diartikan sebagai kegiatan dimana seorang
peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas

Fisib Unpak
27

individu-individu di lokasi penelitian. Ruslan (2013:63), observasi atau


pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca
indera mata sebagai alat bantu utama lainnya. Karena itu observasi adalah
kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil
kerja panca indera mata serta dibantu panca indera lainnya. Apabila dilihat
pada proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dibedakan menjadi
partisipan dan non-partisipan. Jenis observasi yang digunakan pada penelitian
ini adalah observasi non partisipan yakni suatu pengamatan yang hanya
dimintai beberapa kelompok atau individu (tidak langsung terlibat) artinya
penulis hanya akan menonton dan mengamati film Koboy Kampus dari awal
sampai akhir.

2. Wawancara
Bungin (2010:108), wawancara adalah teknik mengumpulkan data atau
informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar
mendapatkan data yang lengkap dan mendalam. Wawancara secara umum
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab dengan bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau
orang yang diwawancarai dengan atau tanpa pedoman wawancara.
Narasumber yang akan diteliti adalah pihak-pihak yang terlibat dalam dunia
perfilman. Subjek wawancara dalam penelitian ini berjumlah tiga orang, yaitu
dua orang yang merupakan key informan dan satu orang informan untuk
membandingkan dan menyamakan hasil informasi yang telah diperoleh.
Wawancara ini dilakukan dengan menetapkan terlebih dahulu subjek
wawancara dan selanjutnya mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan
secara garis besar. Subjek wawancara dipilih berdasarkan data dan informasi
yang ingin diperoleh dan diharapkan dapat memenuhi pertanyaan yang
peneliti ajukan. Peneliti akan melakukan wawancara kepada pengamat film.

3. Dokumentasi
Creswell (2010:270), dokumentasi merupakan metode penelitian dimana
peneliti akan mengumpulkan dokumen-dokumen. Dokumen ini bisa berupa

Fisib Unpak
28

dokumen publik atau dokumen pribadi perusahaan. Satori dan Komariah


(2009:148) mengatakan dokumentasi ialah mengumpulkan dokumen-
dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan peneliti lalu
ditelaah secara mendalam sehingga dapat mendukung dan menambah
kepercayaan dan pembuktian suatu kegiatan. Data bisa berbentuk segala
macam bentuk informasi yang berhubungan dengan bentuk tertulis, buku-
buku yang berkaitan dengan topik penelitian, brosur, flyer, atau data-data
lainnya yang berupa tulisan.

3.6. Analisis Data


Setelah data primer dan sekunder terkumpul, maka akan dilakukan analisis
data, dengan alur berpikir penelitian yang telah ditentukan. Teknik analisis data
dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis kulitatif, yang meliputi:
a. Menonton film Koboy Kampus secara keseluruhan, kemudian menentukan
addegan – adegan yang mengandung kritik sosial mahasiswa apolitis
dalam film tersebut.
b. Reduksi data, yaitu bagian dari analisis data dengan suatu bentuk analisis
yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan membuang data
yang tidak sesuai dengan fokus penelitian yang tidak diperlukan.
c. Menganalisis data berdasarkan analisis semiotika Charles Sanders Peirce
Pada Film Koboy Kampus. Teknik ini berguna untuk menunjukan
bagaimana kritik sosial mahasiswa apolitis yang ada dalam film Koboy
Kampus.
d. Dengan memilah setiap segmen, dalam teknik analisis data ini peneliti
akan menjelaskan tanda – interpretasi - objek.
Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu
melalui metode dan sumber perolehan data. Misalnya wawancara mendalam
tentang cara – cara proses pembuatan film dari pra produksi, produksi sampai
pasca produksi.

Fisib Unpak
29

3.7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data


Keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastiaan bahwa yang
berukur benar- benar merupakan variabel yang ingin di ukur. Keabsahan ini juga
dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya
adalah dengan proses triangulasi, yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
pembanding terhadap data itu. Dalam teknik keabsahan data, peneliti
menggunakan teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2005:320).
Ada tiga jenis triangulasi, yaitu sebagai teknik pemeriksaan data yang
memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Metode
penelitian kualitatif mengatakan bahwa cara terbaik untuk menguji keabsahan data
suatu penelitian yaitu dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber,
metode atau teori (Moleong, 2005:332). Menurut Patton dalam Sulistiany (1999)
ada empat macam triangulasi teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan,
yaitu:
1. Triangulasi data
Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil
wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek
yang dianggap memeiliki sudut pandang yang berbeda.

2. Triangulasi Pengamat
Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil
pengumpulan data. Dalam penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus bertindak
sebagai pengamat (expert judgement) yang memberikan masukan terhadap hasil
pengumpulan data.

3. Triangulasi Teori
Penggunaan berbagai teori yang berlaianan untuk memastikan bahwa data
yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori

Fisib Unpak
30

telah dijelaskan pada Bab 2 untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data
tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode triangulasi data, yaitu
membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh dari sumber yang berbeda. Peneliti membandingkan hasil wawancara
dengan isi suatu dokumen yang berkaitan (Moleong, 2005:331).

Fisib Unpak
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Film Koboy Kampus

Gambar 4. 1 Poster Film Koboy Kampus

Koboy Kampus merupakan sebuah film bergenre drama komedi satire


yang dirilis pada tanggal 25 Juli 2019, film ini merupakan hasil kerjasama antara
studio produksi 69 Production dan MNC Picture. Dikutip dari harian tirto,
menjelaskan bahwa perlu riset selama enam tahun untuk film ini. Riset itu
mempertemukan Deddy dengan Pidi, yang juga penulis novel Dilan 1990, Dilan
1991, dan Milea.
Komedi satire merupakan sebuah film yang berisi pernyataan sindiran
(kepedihan, kegetiran, dan sebagainya) terhadap suatu keadaan atau seseorang.
Dikutip dari KBBI, komedi satire berasal dari kata dasar komedi, komedi satire
memiliki arti dalam bidang ilmu sastra, dalam hal ini ditampilkan dalam bentuk
sebuah film koboy kampus dimana film ini banyak menampilkan sebuah bentuk
sindirian atau kritikan terhadap keadaan suatu negara atau kepada seorang
mahasiswa yang sudah tidak antusias atau bahkan apatis terhadap politik.
Film koboy kampus sendiri adalah sebuah film yang berdasarkan kisah
nyata dari kehidupan masa kuliah Pidi Baiq sendiri, dimana film ini menceritakan

31

Fisib Unpak
32

mengenai kehidupan masa muda Pidi Baiq ketika mengenyam pendidikan kuliah
di ITB fakultas seni rupa, yang dimana latar belakang film ini berlatar belakang
era tahun 90-an.
4.1.1. Alur Film Koboy Kampus
Film koboy kampus menceritakan mengenai kehidupan mahasiswa pada
umumnya, latar belakang yang terjadi era tahun 90-an ini merupakan kisah nyata
dari kehidupan Pidi Baiq, di film ini menampilkan adanya sekelompok mahasiswa
yang bersikap apolitis dan memilih untuk bersikap apolitis. Dimana film ini
penulis melihat bagaimana mereka saling berinteraksi sehingga menimbulkan
suatu kumpulan mahasiswa apolitis.
Film ini diperankan oleh pemeran utama Jason Ranti (Pidi Baiq), yang
dimana disini pemeran utama tersebut membuat sebuah gagasan ingin membuat
negara fiktif di dalam sebuah studio kampus mereka yang dinamakan negara The
Panas Dalam, yang dimana hal ini dilakukan atas dasar sebuah ide untuk bersikap
apolitis karena merasa bahwa pemerintah Indonesia sudah cukup mandiri
memikirkan negara Indonesia dan tidak ingin ikut terlibat aksi demo seperti
mahsiswa lainnya.
Jason Ranti (Pidi Baiq) pun disini berperan sebagai ketua dari sekelompok
temannya yang berpikiran sama dan bersikap sama mengenai politik negara,
mereka cenderung melihat bahwa pemeritahan sangat kacau balau dan enggan
untuk ikut campur dan memilih untuk mendirikan negara baru. Mereka sangat
sepakat dengan keputusan tersebut, mereka menjalani keputusan dengan senang
dan membagi tugas masing – masing di dalam negara tersebut, salah satunya
adalah: Jason Ranti (Pidi Baiq) yang memilih menjadi imam besar negara The
Panas Dalam, dimana tugasnya sebagai penasihat dan memberi arahan.
Di awal adegan film koboy kampus ini sudah menampilkan sebuah adegan
adanya penolakan yang dilakukan oleh Jason Ranti (Pidi Baiq) dan Danilla Riyadi
(Nova) melihat aksi para sekelompok teman mahasiswanya sedang sibuk berorasi
mengajak para mahasiswa lainnya agar ikut berdemonstrasi menkritisi
pemerintahan Suharto, akan tetapi sebuah sikap bertentangan ditampilkan oleh
Jason Ranti (Pidi Baiq) dan Danilla Riyadi (Nova), mereka hanya melihat saja

Fisib Unpak
33

dari bawah pohon aksi sebagian teman mereka dan berpendapat bahwa apa yang
teman mereka lakukan adalah sebuah hal yang membuang waktu dan sia-sia saja.
Pada adegan selanjutnya banyak dibumbui oleh sebuah alasan mereka
menjadi apolitis, diantaranya mereka menganggap bahwa tugas pemerintah sudah
cukup baik dalam mengelola negara. Mereka merasa apa yang dilakukan
mahasiswa lainnya sangat sia-sia dan banyak yang pada akhirnya merugikan didi
mahasiswa itu sendiri, hal ini seperti sebuah sindirian kepada pemerintah bahwa
pada dasarnya pemerintah sudah tidak mendengarkan mahasiswa dalam
menyampaikan pendapatnya.
Setelah kesepakatan bersama, mereka akhirnya mendirikan sebuah negara
fiktif yang mereka namakan Negara The Panas Dalam yang dimana mereka ingin
melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan hal ini disepakati
bersama, mereka mendirikan negara tersebut berdasarkan kesamaan sebuah
pemikiran dan sikap bahwa mereka tidak ingin bergabung dengan Negara
Indonesia, karena dirasa Negara Indonesia sangat rumit secara pemerintahannya.
Pada adegan ini di film koboy kampus banyak menampilkan sebuah lagu –
lagu yang diaman lagu ini memang sebuah karya dari sebuah band yang bernama
pans dalam, yang dimana dalam dunia nyata band ini juga dibangun dan dibentuk
oleh sutradara Pidi Baiq. Dalam film ini banyak lagu- lagu yang berisi sebuah
sindiran terhadap keadaan negara Indonesia dan terhadap kebijakan pemerintah
dan lagu akan cinta Tanah Air Indonesia.
Film yang berdurasi 1 jam 32 menit atau secara keseluruhan 92 menit ini
memang secara khusus menceritakan sebuah kehidupan mahasiswa kampus yang
dimana mereka terlibat konflik dengan teman kampus yang berbeda pendapat.
Seperti adanya kudeta terhadap presiden kampus, dikarenakan mereka merasa
bahwa pihak presiden kampus sudah tidak lagi memperdulikan kampus dengan
tidak mengadakan acara sambutan untuk calon mahasiswa baru atau kata lainnya
ospek. Adanya sebuah tradisi penerimaan mahasiswa baru atau dalam kata lainnya
adalah ospek, sampai bersikap apolitis dan mendirikan sebuah negara fiktif.

Fisib Unpak
34

4.1.2. Susunan Redaksi Film Koboy Kampus


1. Rumah Produksi : 69 Production & MNC Picture
2. Sutradara : Pidi Baiq & Tubagus Deddy
3. Produser : Budi Ismanto, Muhammad Soufan & M. Nolizam
4. Penulis Skenario : Pidi Baiq & Tubagus Deddy
5. Penata Kamera : Fahmy J Saad
6. Penata Artistik : Ibanez Nasution
7. Editor : Puri Chrisanty
8. Penata Suara : Khikmawan Santosa
9. Penata Musik : Ari Marifat
10. Pemain :
a. Jason Ranti
b. Ricky Harun
c. Bisma Karisma
d. David John Schaap
e. Moqdad Auddasy
f. Steffi Zamora
g. Danilla Riyadi
h. Vienny JKT48
i. Christi Colondam
j. Jeniffer Lepas
k. Anfa Safitri

4.2. Representasi Kritik Sosial Mahasiswa Apolitis Dalam Film Koboy


Kampus Menggunakan Semiotika Charles Sanders Pierce
Menurut Teori Semiotika Charles Sander Peirce, semiotika didasarkan
pada logika, karena logika mempelajari bagaimana orang bernalar, sedangkan
penalaran menurut Peirce dilakukan melalui tanda – tanda.
Tanda – tanda ini menurut Peirce memungkinkan kita berpikir,
berhubungan dengan orang lain dan memberi makna pada apa yang ditampilkan
oleh alam semesta.

Fisib Unpak
35

Hal ini manusia mempunyai keanekaragaman akan tanda-tanda dalam


berbagai aspek di kehidupanya. Dimana tanda linguistik menjadi salah satu yang
terpenting. Dalam teori semiotika ini fungsi dan kegunaan dari suatu tanda itulah
yang menjadi pusat perhatian. Tanda sebagai suatu alat komunikasi merupakan
hal yang teramat penting dalam berbagai kondisi serta dapat dimanfaatkan dalam
berbagai aspek komunikasi.
Pierce menaruh perhatian lebih pada tanda linguistik yang menurutnya
sangat penting. Menurutnya setiap tanda secara umum berlaku juga pada tanda
linguistik, tapi belum tentu tanda linguistik berlaku pula untuk tanda lainya.
Menurut Peirce tanda-tanda berkaitan dengan objek-objek yang menyerupainya,
keberadaannya memiliki hubungan sebab-akibat dengan tanda-tanda atau karena
ikatan konvensional dengan tanda-tanda tersebut. Oleh karenanya secara umum
Peirce justru mengemukakan bahwa teorinya ini berlaku secara umum.
Oleh karenanya tanda linguistik ini dalam teori Peirce suatu hal yang
penting namun bukan berarti satu-satunya yang terpenting. Berbagai tanda yang
terujat dengan objek-objeknya menjadi suatu bahasan yang umum sebagaimana
ingin diungkapkan Peirce dalam teorinya ini. Bahwa berbagai tanda-tanda yang
diciptakan manusia dalam rangka untuk berkomunikasi merupakan representasi
atas bahasa linguistik atau tanda linguistik yang berlaku secara umum.
Pierce menghendaki agar teori semiotikanya ini menjadi rujukan umum
atas kajian berbagai tanda-tanda. Oleh karenanya ia memerlukan kajian lebih
mendalam mengenai hal tersebut. Terutama mengenai seberapa luas jangkauan
dari teorinya ini. untuk itu ia membaginya dalam beberaoa klasifikasi.
1. Berdasarkan Object (Objek)
Objek, tanda diklasifikasikan menjadi icon (ikon), index (indeks), dan symbol
(simbol).
a. Ikon adalah tanda yang menyerupai benda yang diwakilinya atau suatu tanda
yang menggunakan kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa yang
dimaksudkannya. Misalnya, kesamaan sebuah peta dengan wilayah geografis
yang digambarkannya, foto, dan lain-lain.

Fisib Unpak
36

b. Indeks adalah tanda yang sifat tandanya tergantung pada keberadaannya


suatu denotasi, sehingga dalam terminologi pierce merupakan suatu
secondness. Indeks, dengan demikian adalah suatu tanda yang mempunyai
kaitan atau kedekatan dengan apa yang diwakilinya.
c. Simbol adalah suatu tanda, dimana hubungan tanda dan denotasinya
ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum atau ditentukan oleh suatu
kesepakatan bersama.

2. Berdasarkan Sign (Tanda)


Sign (Tanda) merupakan bentuk fisik atau segala sesuatu yang dapat diserap
pancaindra dan mengacu pada sesuatu, trikotomi pertama dibagi menjadi tiga :
a. Qualisign adalah tanda yang menjadi tanda berdasarkan sifatnya. Misalnya
sifat warna merah adalah qualisign, karena dapat dipakai tanda untuk
menunjukkan cinta, bahaya, atau larangan.
b. Sinsign adalah tanda-tanda yang menjadi tanda berdasarkan bentuk atau
rupanya di dalam kenyataan. Semua ucapan yang bersifat individual bisa
merupakan sinsign suatu jeritan, dapat berarti heran, senang atau kesakitan
c. Legisign adalah tanda yang menjadi tanda berdasarkan suatu peraturan yang
berlaku umum, suatu konvensi, suatu kode. Semua tanda-tanda bahasa adalah
legisign, sebab bahasa adalah kode, setiap legisign mengandung di dalamnya
suatu sinsign, suatu second yang menghubungkan dengan third, yakni suatu
peraturan yang berlaku umum.

3. Berdasarkan Interpretant (Interpretasi)


Interpretasi, tanda dibagi menjadi rheme, dicisign, dan argument.
a. Rheme, bilamana lambang tersebut interpretannya adalah sebuah first dan
makna tanda tersebut masih dapat dikembangkan.
b. Dicisign, bilamana antara lambang itu dan interpretannya terdapat hubungan
yang benar ada.
c. Argument, bilamana suatu tanda dan interpretannya mempunyai sifat yang
berlaku umum (merupakan thirdness).

Fisib Unpak
37

Maka untuk mengetahui hasil penelitian dari kritik sosial mahasiswa


apolitis dalam film Koboy Kampus, peneliti akan menganalisis nya dari setiap
scene dari adegan di film tersebut yang berupa dialog atau gambar yang dianggap
terdapat bagian dari sikap apolitis dengan menggunakan triangle meaning Charles
Sanders Peirce yaitu sign, object, dan intrepretant. Hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti pada film Koboy Kampus tentang “Representasi Kritik
Sosial Mahasiswa Apolitis Dalam Film Koboy Kampus (Analisis Semiotika
Charles Sanders Peirce)”. Adalah sebagai berikut.

Tabel 4. 1 Adegan 1
Visual Audio
Mahasiswa yang ber-orasi: Kalian
pikir kami takut? Kalian pikir kami
lemah? Suara kami lebih lantang, suara
kami mampu meruntuhkan ketamakan,
kebohongan. Kami bergerak karna hati
nurani kami berkata dimana itu
kepedulian pada rakyat. Jika pejabat –
pejabat itu masih hidup di dalam
Gambar 4. 2 Adegan 1 kemewahan, kerakusan, mencuri uang
rakyat. Ibu pertiwi sedang menangis,
ibu pertiwi sedang bersusah hati,
karena emas intannya sedang dikuras.

Pidi: Kaya lagu ya itu barusan.

Nova: Dia teh lebih cinta ibu pertiwi


dari pada saya.

Gambar 4. 3 Adegan 1 Pidi: Si Ardi?

Nova: Iya Pid, cemburu saya Pid.

Gambar 4. 4 Adegan 1
Sinsign:
Terdapat kalimat sarkas atau sindiran
terhadap para pendemo bahwa kalimat

Fisib Unpak
38

orasi mereka seperti sebuah lagu, yang


dimana hal ini berarti Pidi melihat
bahwa apa yang disampaikan oleh para
pendemo tidak berasal dari hati
Sign mereka, melainkan sebuah teks yang
hanya diucapkan seperti hafalan dan
pada kalimat yang diucapkan oleh
Nova bahwa “dia teh lebih cinta ibu
pertiwi dari pada saya” menunjukan
bahwa rasa kecemburuan terhadap apa
yang dilakukan pendemo yang dimana
mahasiswa pembicara demo tersebut
adalah kekasih Nova, mengungkapkan
kalimat sindiran yang menyatakan
bahwa ia tidak lebih dicintai dari ibu
pertiwi dan hal itu membuat ia kesal.

Legisign:
Adegan ini termasuk ke dalam
legisign, karena Pidi melakukan kode
bahasa tubuh yaitu menopangkan
dagu, yang dimana mengartikan Pidi
acuh terhadap mahasiswa yang
berdemo.
Simbol:
Pidi yang sedang melihat dengan
tatapan acuh dan tangan yang
Object ditopangkan di dagu, dengan pikiran
bahwa untuk apa melakukan aksi
unjuk rasa seperti yang mahasiswa lain
sedang lakukan, dan temannya yang
bernama Nova melihat dengan wajah
kesal kearah kerumunan pendemo.
Rheme:
Gambar tersebut menjelaskan Pidi dan
Nova sebagai seorang mahasiswa
Interpretant apolitis lebih memilih diam dan hanya
melihat ketika mahasiswa lainnya
sedang melakukan aksi unjuk rasa,
sehingga menimbulkan sindiran dari
Pidi dan Nova kepada para pendemo.

Makna pada adegan ini yaitu Pidi seorang mahasiswa apolitis sedang
melihat para pendemo dengan tatapan acuh dan menopangkan dagu, disini
ditekankan kalimat sarkas atau sindiran dari Pidi terhadap para pendemo bahwa

Fisib Unpak
39

kalimat orasi mereka seperti sebuah lagu dan Pidi berpikir untuk apa juga
melakukan aksi demo. Pada kalimat yang diucapkan oleh Nova “dia teh lebih
cinta ibu pertiwi daripada saya” menunjukkan bahwa rasa kecemburuan terhadap
apa yang dilakukan pendemo yang dimana pembicara demo tersebut adalah
kekasih Nova. Menurut Nova ada kesalahan perasaan yang ditempatkan yang
dimana seharusnya anak muda sekarang lebih mencintai pasangannya daripada
harus mencintai ibu pertiwi, karena menurut Nova politik bukanlah urusan anak
muda.

Tabel 4. 2 Adegan 2
Visual Audio
Ibu Pidi: Kamu kok tidur di kampus
terus sih Pid, buat apa itu kamar.

Pidi: Kampus mah buat kuliah ya bu


yah, bukan buat tidur – tiduran yah.

Ibu Pidi: Nah kamu tau itu.

Pidi: Ya tapi kan enak bu kalo tidur di


Gambar 4. 5 Adegan 2 kampus yah, bisa langsung kuliah,
hemat uang ongkos.

Ibu Pidi: Ya tapi kamu tau kan banyak


banget loh mahasiswa yang diskorsing
itu gara – gara turun ke jalan.

Pidi: Iya makanya ini Pidi tidur di


Gambar 4. 6 Adegan 2 kampus biar ga turun ke jalan.

Ibu Pidi: Ah kamu tuh pinter


ngomong.

Pidi: Kan ibu yang ngajarin.

Ibu Pidi: Tuh, ko jadi ibu yang


disalahin.
Gambar 4. 7 Adegan 2

Sinsign:
Terdapat kalimat khawatir yang

Fisib Unpak
40

diucapkan oleh ibu Pidi karena banyak


sekali aksi demo yang dilakukan
mahasiswa yang pada akhirnya
mahasiswa harus dihukum, ibunya
Sign tidak ingin Pidi ikut terlibat aksi demo
seperti mahasiswa lainnya karena
merasa takut Pidi akan mendapat
hukuman. Kalimat yang diucapkan
oleh Pidi “ya makanya ini Pidi tidur
dikampus biar ga turun ke jalan”
adalah bentuk suatu alasan yang
mengandung unsur sindiran terhadap
apa yang dialami oleh para mahasiswa
saat itu, dimana banyak sekali
kejadian mahasiswa hilang saat
menyampaikan orasinya dan sampai
saat ini bahkan tidak ada kejelasan
sama sekali.
Indeks:
Pidi pulang ke rumah dan disambut
oleh ibunya dengan ramah, lalu Pidi
Object berbincang dengan ibunya mengenai
kegiatan di kampus dan ibunya
khawatir Pidi ikut terlibat aksi demo
dan mendapat hukuman dari kampus.
Argument:
Gambar tersebut menjelaskan bahwa
ibu Pidi merasa khawatir karena
Interpretant banyak sekali aksi demo yang
dilakukan oleh mahasiswa dan ibunya
tidak ingin Pidi ikut terlibat aksi demo
seperti mahasiswa lainnya yang pada
akhirnya mendapatkan hukuman dari
pihak kampus.

Adegan ini Pidi akhirnya pulang ke rumah setelah sudah terlalu sering
menghabiskan waktu di kampus dan saat sampai di rumah, ibunya sedang
memotong dan merapikan tanaman hias di halaman rumah dan mereka berbincang
santai mengenai kegiatan di kampus Pidi. Ibunya tampak khawatir terhadap Pidi
karena takut Pidi terkena skorsing dari pihak kampus karena aksi demo turun ke
jalan, padahal sebaliknya Pidi tidak mau turun ke jalan dan memilih
menghabiskan waktu dengan hanya tidur di kampus. Menurut Pidi lebih baik

Fisib Unpak
41

mahasiswa tidak melakukan aksi demo turun ke jalan dan lebih baik
menghabiskan waktu di kampus saja, karena untuk menghindari hal – hal yang
tidak diinginkan, mengingat pada zaman orde baru kebebasan berpendapat
mengenai politik adalah sesuatu yang beresiko. Adanya sebuah alasan ketakutan
akan hal buruk terjadi bagi para pendemo pada saat zaman orde baru adalah
sebuah ketakutan yang menjadi rahasia umum yang dimana semua masyarakat
tahu bagaimana Soeharto menyikapi para demonstrannya dan ini yang mungkin
menjadi salah satu alasan pihak kampus melarang mahasiswanya untuk tidak
turun aksi ke jalan agar tidak mendapat nasib yang sama seperti yang sudah
banyak terjadi.

Tabel 4. 3 Adegan 3
Visual Audio

Fisib Unpak
42

Nova: Makanya Nova teh udah bilang


yah, ga usah ngurusin urusan
pemerintah.

Pidi: Gitu ya?

Nova: Ya iya, kaya demo – demo gitu


ngapain, biar Soeharto we yang ngurus,
Gambar 4. 8 Adegan 3 kan dia presidennya.

Pidi: Sekarang jam berapa ya?

Nova: Jam 9.

Nova: Ga usah ikut campur urusan


orang, Soeharto mah lebih
berpengalaman, lebih tua, lebih senior.
Gambar 4. 9 Adegan 3 Soeharto itu sudah menjabat sejak tahun
68.

Pidi: 67.

Nova: 67, tuh lebih lama lagi. Ardi mah


kelahiran tahun 75 Pid, masih kecil.

Pidi: Anak kemaren sore ya?

Nova: Iya anak kemaren sore, kalo mau


ini mah ya bikin we negara baru.

Pidi: Iya yah, bener juga yah.


Sinsign:
Kalimat yang diungkapkan oleh Nova
“politik kan punya Soeharto”
menunjukan bahwa pembicaraan politik
Sign dikalangan rakyat atau anak muda
adalah sebatas pembicaraan yang dinilai
tidak memiliki fungsi atau tidak ada
gunanya. Politik itu dapat
berimplementasi dari paham
kepentingan politik hanya bisa
dijalankan oleh pemerintah, bukan
rakyat.

Legisign:
Ketika Nova membicarakan politik
dengan tatapan kosong, Pidi

Fisib Unpak
43

menyikapinya dengan tidak serius dan


terlihat acuh. Dari kode tubuh yang
dilakukan, dapat diidentifikasikan
bahwa Pidi dan Nova sepemikiran
mengenai politik dan tidak tertarik
dengan urusan politik dan sama – sama
beranggapan demo adalah hal yang
tidak perlu dilakukan.
Simbol:
Pidi dan Nova duduk berdua berbicara
mengenai aksi demo politik, Nova
Object terlihat sedih dengan wajah murung dan
tatapan kosong, sementara Pidi
menyikapinya dengan tidak serius dan
melakukan hal iseng dengan
menggambar ditangannya.
Rheme:
Gambar tersebut menjelaskan Pidi
menyikapi obrolan Nova mengenai aksi
demo dengan wajah yang sangat acuh
dan sambil menggambar ditangannya.
Hal ini Pidi tampak tidak antusias jika
Interpretant obrolan itu mengandung politik atau
aksi – aksi demo mahasiswa dan Nova
tampak murung dengan tatapan wajah
kosong ketika membicarakan persoalan
politik adalah milik Soeharto. Nova
mengusulkan lebih baik mendirikan
negara sendiri daripada memikirkan
negara Indonesia. Hal ini Nova terlihat
seperti sudah apatis dengan keadaan
negara yang dipimpin Soeharto.
Adegan ini Pidi dan Nova sedang berbicara dengan santai dan Nova
berbicara dengan pandangan kosong ke atas atap mengenai aksi demo mahasiswa
dan berbicara bahwa tidak perlu membicarakan kebijakan politik milik Soeharto
karena dianggap Soeharto lebih berpengelaman, lebih tua, dan lebih senior.
Penonjolan teks yang diungkapkan Nova “ngapain sih ngomongin politik? Politik
kan punya Soeharto.” Pengunaan kalimat “politik kan punya Soeharto” persoalan
politik pada film ini diceritakan masa Orde Baru yaitu ketika masuk di rezim
Soeharto sebagai Presiden RI ke 2 yang pada saat itu dikenal dengan rezim
otoritarian atau kekuasaan fasis yang berpusat pada pemerintah. Pernyataan
politik dapat dimaksud dengan kekuasaan atau upaya memperoleh kekuasaan,

Fisib Unpak
44

yang dimaksud dengan kekuasaan politis yang dikatakan Pidi Baiq bahwa
kekuasaan politik adalah milik pemerintah dan pernyataan ini menjadi ungkapan
sebagai perkataan yang bersifat sarkas yang cukup kuat namun diucapkan dalam
tuturan secara halus atau tidak mengungkapkan bahasa.

Tabel 4. 4 Adegan 4
Visual Audio
Teman Pidi dan Nova: Heh kalian the,
malah ngomongin orang, ga baik itu,
ghibah.

Nova: Iya ini kan ngomongin politik.

Pidi: Itu kan tadi ngomongin Soeharto.

Teman Pidi dan Nova: Sama aja.


Gambar 4. 10 Adegan 4
Nova: Udah ah saya ada kelas, saya
pergi dulu ya.

Gambar 4. 11 Adegan 4
Sinsign:
Pidi dan Nova ditegur oleh temannya
karena dianggap membicarakan politik
adalah hal yang tabu ketika era
Sign Soeharto. Kalimat “ga baik ngomongin
orang, ghibah” dapat dipahami bahwa
menurut kelompok mereka yang
terkumpul dalam satu ruangan studio
lukis bahwa berbicara mengenai politik
adalah hal yang dianggap tidak baik dan
masuk kategori ghibah, dimana menurut
ajaran agama islam ghibah adalah salah
satu perbuatan yang tidak baik dan
berkonotasi negatif.
Indeks:
Pidi dan Nova sedang mengobrol
mengenai politik lalu temannya
Object menegur dengan mengatakan bahwa
obrolan mereka itu tidak baik dan Nova

Fisib Unpak
45

nampak menyangkal dengan


mengatakan ini hanya obrolan mengenai
politik bukan membicarakan orang lain.
Argument:
Gambar tersebut menjelaskan salah satu
teman Nova dan Pidi menegur dengan
ketus dan mengatakan bahwa apa yang
dilakukan oleh Pidi dan Nova sama saja
dengan membicarakan keburukan orang
lain atau ghibah. Hal ini ia merasa
Interpretant bahwa membicarakan politik sama
dengan membicarakan keburukan orang
lain, dan ia sama sekali tidak
menyarankan hal seperti itu dan Nova
menyangkal bahwa ia tidak sedang
membicarakan keburukan orang lain
tetapi hanya membicarakan politik,
akan tetapi setelah ditegur Nova
menghentikan obrolannya. Hal ini
mengungkapkan bahwa ia menyetujui
bahwa membicarakan politik sama
dengan membicarakan keburukan orang
lain.

Adegan ini Pidi dan Nova saat sedang berbicara mengenai politik dan
Soeharto, lalu datang temannya memotong pembicaraan dengan menegur bahwa
apa yang mereka lakukan adalah hal yang salah karena termasuk membicarakan
orang, lalu Nova menjelaskan bahwa mereka hanya berbicara mengenai politik,
akan tetapi tetap dikatakan bahwa itu sama saja. Penonjolan teks pada adegan ini
“gak baik ngomongin orang, ghibah!” adalah sesuatu yang tidak boleh dilakukan
karena melanggar norma yang berlaku dimasyarakat, dan hal ini ditujukan untuk
pembicaraan politik yang sedang dilakukan oleh Pidi dan Nova. Politik pada
zaman Orde Baru yang dimana pemerintahannya dipimpin oleh bapak Soeharto,
kita akan sering mendengar mengenai sistem otoriter yang dilakukan oleh bapak
Soeharto, dimana setiap orang dilarang melakukan kritik terhadap pemerintah,
yang pada akhirnya membicarakan politik dianggal hal yang tabu. Hal tersebut
sangat berlawanan dengan norma yang berlaku, karena penggunaan kata ghibah
umumnya diucapkan ketika kita membicarakan hal mengenai keburukan orang
lain.

Fisib Unpak
46

Tabel 4. 5 Adegan 5
Visual Audio
Pidi: Nov, gara – gara kamu bilang udah
lah biarin aja Soeharto yang ngurusin
Indonesia, aku jadi ingin bikin negara
sendiri deh.

Gambar 4. 12 Adegan 5

Gambar 4. 13 Adegan 5

Gambar 4. 14 Adegan 5
Sinsign:
Kalimat yang diucapkan oleh Pidi
Sign menandakan adanya effect yang
ditimbulkan dari obrolan mengenai
politik milik Soeharto beberapa waktu
lalu, sehingga menimbulkan ide yang
menurutnya sangat perlu untuk
dipikirkan.

Legisign:
Ekspresi muka Pidi ketika
menyampaikan idenya kepada Nova
terlihat sangat serius dan Nova terlihat
seperti kaget, tidak percaya dengan apa
yang diucapkan oleh Pidi mengenai
idenya dan Nova merasa bahwa itu
berasal dari ucapannya beberapa waktu

Fisib Unpak
47

yang lalu.
Indeks:
Pidi sedang bermain gitar santai, duduk
Object berdua dengan Nova di ruangan
kampus, lalu Pidi mengungkapkan
keinginannya mendirikan negara baru
karena terinspirasi oleh ucapan Nova
bahwa politik adalah milik Soeharto.
Rheme:
Gambar tersebut menjelaskan Pidi
menghentikan petikan gitarnya dan
mengatakan dengan wajah serius bahwa
ia ingin mendirikan negara baru. Pidi
Interpretant terlihat serius dengan keputusannya dan
ia lalu pergi meninggalkan Nova dan
Nova tampak terdiam dengan wajah
yang kaget mendengar keputusan Pidi
untuk mendirikan negara baru, hal yang
sangat membuatnya syok dan ini
ditambah karena ucapannya mengenai
politik milik Soeharto.

Adegan ini Pidi dan Nova duduk di studio lukis tempat mereka biasa
berkumpul di kampus dan tiba – tiba saja Pidi mengungkapkan idenya untuk
membuat negara baru karena mendapatkan inspirasi dari obrolannya dengan Nova
mengenai politik itu adalah urusan Soeharto. Adanya sebuah pemikiran ingin
memisahkan diri dari Indonesia karena merasa bahwa Indonesia sudah milik
Soeharto dan memilih untuk bersikap independent yaitu dengan bersikap apolitis
dan membangun negara sendiri.
Tabel 4. 6 Adegan 6
Visual Audio

Fisib Unpak
48

Pidi: Di, kamu gimana? Kasus kamu?

Ardi: Gaada keringanan Pid, tetep di


skorsing kayanya.

Pidi: Bener kata pacar kamu si Nova,


cewe mah kan selalu bener ya, kamu
mah kan cowo, bener juga paling
Gambar 4. 15 Adegan 6 setahun sekali, itu juga udah
Alhamdulillah. Ngapain sih demo –
demo, ngurus urusan negara orang lain,
mending bikin negara sendiri.

Agus: Negara apa?

Pidi dan teman – temannya: The Panas


Dalam.
Gambar 4. 16 Adegan 6
Agus: Ke negaranya pake visa ga?

Pidi: Euh itu mah teknis lah.

Agus: Terus KTP-nya?

Pidi: Import aja dulu KTP mah,


Gambar 4. 17 Adegan 6 gampang lah ya.

Ardi: Jadi kalian gamau ikutan demo


nih?

Ninu: Euh itu ya urusan negara kalian


aja lah.
Sinsign:
Kalimat “ngapain sih demo – demo,
ngurus urusan negara orang lain,
mending bikin negara sendiri” dapat
diidentifikasi sebagai sebuah ungkapan
yang menyalahkan dan bagian dari
Sign
kalimat sarkasme dan ada sebuah
kalimat hasutan atau ajakan untuk
menjadi mahasiswa yang apolitis saja
dan mereka ingin menanamkan sebuah
pemikiran mengenai membuat negara
sendiri.

Legisign:
Ekspresi muka Ardi yang murung

Fisib Unpak
49

karena tidak mendapatkan keringanan


hukuman dari kampusnya akibat dari
aksinya melakukan demo, karena hal ini
Ardi sangat kecewa.
Indeks:
Pidi dan teman – temannya datang ke
warung makan dipinggir jalan dan
ketika mereka datang sudah ada
Object mahasiswa lain yang sudah duduk
terlebih dahulu, yang bernama Ardi dan
Agus. Ardi adalah mahasiswa yang
terkena hukuman skorsing oleh kampus
karena melakukan aksi demo.
Dicisign:
Gambar tersebut menjelaskan Ardi
terlihat murung dan kecewa karena ia
tidak mendapat keringanan hukuman
dari kampus akibat aksinya melakukan
demo beberap saat lalu. Pidi
Interpretant
menanyakan keadaan Ardi setelah
mengetahui nasib yang menimpa Ardi,
Pidi lantas menyalahkan keputusan Ardi
yang melakukan aksi demo beberapa
saat lalu dan memperkenalkan negara
baru yang ia buat. Pidi tampak sedang
menghasut dan membujuk Ardi agar
menjadi mahasiswa apolitis saja dan
didukung oleh teman – temannya Pidi.

Adegan ini Pidi dan teman – temannya turun dari mobil dan berhenti di
warung makan pinggir jalan, mereka bertemu dengan salah satu peserta aksi demo
yang mendapatkan hukuman dari pihak kampus karena melakukan kegiatan orasi
yang dilarang oleh pihak kampus. Pidi menyapa Ardi dengan menanyakan kabar
terbaru mengenai kasus Ardi, dan setelah mendengar bahwa Ardi tidak
mendapatkan keringanan hukuman dari pihak kampus, Pidi malah menyalahkan
Ardi dan mengungkapkan idenya dengan berkata dari pada memikirkan negara
orang lain lebih baik membuat negara sendiri.

Tabel 4. 7 Adegan 7
Visual Audio

Fisib Unpak
50

Boris: Si Igo mana Gus?

Agus: Si Igo udah bergabung The Panas


Dalam bang.

Boris: Panas Dalam? Apa itu?

Agus: Itu negara yang imam besarnya


Gambar 4. 18 Adegan 7 Pidi Baiq bang.

Boris: Negara? Separatis itu, kita ini


Indonesia Gus, gabisa ada negara lain,
NKRI harga mati.

Agus: Tapi kata Pidi, NKRI harga naik


bang.
Gambar 4. 19 Adegan 7 Boris: Nah ya itu, itu lah kenapa kita
mesti berdemo turun ke jalan, ya kau
tengoklah kemiskinan dimana – mana,
rakyat sengsara.

Agus: Tapi kata Pidi, itu biar jadi


ladang pahala aja bang.

Gambar 4. 20 Adegan 7 Boris: Ya jangan lah kaya gitu, kita itu


sama – sama berjuang Gus, harus
berjuang bersama – sama begitu.

Agus: Tapi kata Pidi bang, kita udah


merdeka jadi gausah berjuang lagi bang.

Boris: Gawat sudah itu.


Sinsign:
Boris sangat idealis yang memikirkan
Sign nasib orang banyak dan mengatakan
mengenai pentingnya kita melakukan
demo karena kemiskinan yang semakin
banyak. Bentuk kalimat memasrahkan
kepada Tuhan dengan berharap ini
menjadi ladang pahala adalah sebuah
tindakan yang sangat pasif, dimana
rakyat sudah tidak lagi memiliki upaya
pada saat itu, hanya bisa berdoa dan
berbesar hati.

Legisign:

Fisib Unpak
51

Gestur muka yang selalu menunduk dan


menyanggah adalah sebuah bentuk
perlawanan yang diselimuti rasa
ketakutan karena sedang berbicara
dengan seorang simpatisan dalam aksi
demo dan ber-orasi, gestur selalu
menunduk dan menyanggah bisa
diartikan seperti terpengaruh menjadi
mahasiswa apolitis karena ucapan Pidi
Baiq.
Indeks:
Dua mahasiswa sedang berbicara sambil
Object duduk di depan ruangan kampus dan
dua mahasiswa tersebut berbicara
mengenai aksi demo turun ke jalan.
Argument:
Gambar tersebut menjelaskan
mahasiswa yang bernama Boris kaget
ketika tau temannya yang bernama Igo
bergabung dengan negara The Panas
Dalam dan mengingatkan kembali akan
Interpretant pentingnya berdemo karena banyaknya
kemiskinan. Boris sebagai mahasiswa
idealis yang memikirkan nasib orang
banyak dan mahasiswa yang bernama
Agus selalu menunduk ketika berbicara
dengan Boris, ia selalu membantah
ungkapan Boris mengenai aksi demo, ia
tampak seperti terpengaruh menjadi
mahasiswa apolitis karena ucapan Pidi
Baiq.

Adegan ini Boris baru saja keluar dari ruangan kampus, mencari sepatunya
sambil menanyakan dimana Igo, Agus yang sudah menunggu dari tadi
menjelaskan bahwa Igo sudah bergabung ke negara The Panas Dalam, lalu
mereka mulai membicarakan mengenai pentingnya mengapa harus berdemo yang
disampaikan oleh Boris. Akan tetapi Agus tampak mulai berubah pikiran
mengenai politik, Agus selalu menyanggah ucapan Boris dengan menyampaikan
apa yang diucapkan oleh Pidi Baiq.
Tabel 4. 8 Adegan 8
Visual Audio

Fisib Unpak
52

Boris: Ini bahaya Gus kalo sampe


nyebar ke mahasiswa lain, bisa lemah
kita nanti, siapa sih si Pidi itu, berani –
beraninya dia.

Agus: Iya bang, katanya dia dilindungi


Allah, kalo kita dilindungi WWF.

Gambar 4. 21 Adegan 8 Boris: WWF WWF, dia pikir kita ini


panda, susah kali aku ngomong sama
kau, sini lah, serius dia bilang kaya
gitu?

Agus: Engga bang, aku Cuma kira –


kira dia ngomong gitu bang.

Boris: Eh jangan main – main, hepeng


Gambar 4. 22 Adegan 8 mengatur negara.
Sinsign:
Kalimat “hepeng mengatur negara”
dapat diartikan sebagai kalimat
sarkasme atau sindiran, hepeng dapat
diartikan uang dalam bahasa batak,
disini Boris merupakan mahasiswa yang
Sign
berlogat batak. Dengan kata lain artian
kalimat tersebut adalah uang yang
berkuasa dalam menjalankan
pemerintahan dan politik, Boris
menganggap bahwa negara telah diatur
kekuasaannya oleh orang – orang yang
ber-uang.
Legisign:
Ekspresi wajah cemas Boris
menandakan bahwa ia sangat khawatir
dengan keberadaan Pidi dan
pemahaman Pidi mengenai memiliki
negara sendiri. Gestur Boris yang
merangkul pundak Agus dapat
diindetifikasikan Boris ingin
meyakinkan Agus bahwa dia jangan
sampai terpengaruh dan mengikuti
pemikiran Pidi Baiq, karena Boris
sangat takut jika mahasiswa menjadi
apolitis, sehingga tidak lagi mau ber-
demo dan ber-orasi menolak kebijakan
pemerintah yang dianggap merugikan
masyarakat.

Fisib Unpak
53

Indeks:
Boris berjalan bersama Agus dengan
Object wajah cemas dan ia merangkul pundak
Agus berusaha untuk meyakinkan Agus
dengan pembicaraannya, Agus hanya
menurutui apa kata Boris dan
mengikutinya.
Argument:
Gambar tersebut menjelaskan Boris
dengan wajah cemas menandakan
bahwa ia sangat khawatir dengan
keberadaan Pidi dan pemahaman yang
dianut Pidi mengenai memiliki negara
Interpretant
sendiri. Cara Boris merangkul pundak
Agus karena ingin meyakinkan Agus
bahwa ia jangan sampai mengikuti
pemikiran Pidi. Boris sangat takut jika
mahasiswa menjadi apolitis, sehingga
tidak lagi mau ber-orasi dan berdemo
menolak kebijakan pemerintah yang
dianggap merugikan masyarakat dan
menambah kesengsaraan rakyat miskin.

Adegan ini Boris berjalan bersama Agus di koridor, terjadi percakapan di


sepanjang lorong kampus. Boris masih menanyakan perihal Pidi kepada Agus, ia
merasa keberadaan Pidi yang memiliki negara baru dan pemahaman Pidi yang
apolitis dapat membuat keberadaannya sebagai mahasiswa yang aktif dalam
menyuarakan aksi demo dapat terancam lemah, ia takut jika pandangan apolitis
tersebut menyebar ke mahasiswa lainnya dan mahasiswa lain terpengaruh. Boris
berusaha meyakinkan Agus mengenai apa yang dilakukan oleh Pidi itu tidak
benar.

Fisib Unpak
54

Tabel 4. 9 Adegan 9
Visual Audio
Pidi: Jang, dari mana kamu?

Jajang: Gatau dari mana.

Pidi: Coba duduk dulu lah Jang udah.

Pidi: Jang, kita mau kudeta.

Jajang: Kudeta apaan?


Gambar 4. 23 Adegan 9
Pidi: Gini ya Jang ya, seni rupa
sekarang sepi ga rame, gitu – gitu aja ga
ada kegiatan, coba masa kemaren si
Rianto sampe ditolak anak Unpad, malu
atuh Jang itu mah malu – maluin, si
Candil mah ga bener jadi presiden
KMSR, makanya harus kita ganti.
Gambar 4. 24 Adegan 9
Jajang: Emangnya si Candil kenapa?

Pidi: Dia mah cocok jadi takjil buka


puasa aja udah.

Pidi: Kurang lah ga ada aura pemimpin,


nah makanya kamu yang mau kita
Gambar 4. 25 Adegan 9 angkat, kamu gantiin dia, kita kudeta.

Jajang: Ini merupakan fenomena


menarik buat saya dalam per-politikan
lokal dalam kampus.

Pidi: Jang ga kedengeran Jang, kamu


tulis aja yah.
Sinsign:
Kalimat politik dan kalimat tidak
Sign terdengar terdapat sebuah kata sindiran
bahwa mereka sama sekali tidak
mendengar apa saja mengenai politik
pada saat itu, hal ini dikarenakan pada
zaman Orde Baru, politik tidak berjalan
secara transparan sehingga mereka sama
sekali tidak dapat mendengar mengenai
perkembangan politik di Indonesia.

Fisib Unpak
55

Legisign:
Ekspresi wajah tidak paham Pidi Baiq
adalah sebuah ungkapan bahwa ia sama
sekali tidak ingin mencampur adukan
permasalahan ini ke dalam ranah
politik. Sebaliknya, ekspresi wajah
antusias Jajang adalah ungkapan bahwa
ia sangat tertarik dengan politik
walaupun ia tergabung bersama anggota
Pidi yang semuanya merupakan
mahasiswa apolitis atau tidak lagi
memperdulikan politik.
Simbol:
Pidi dan Jajang merencanakan sesuatu
mengenai akan melakukan kudeta
Object terhadap kekuasaan Candil sebagai
presiden KMSR. Mereka berdiskusi
dengan serius dan Jajang sangat senang
akan keputusan Pidi dan menganggap
ini adalah langkah awal ia dalam
berpolitik.
Rheme:
Gambar tersebut menjelaskan Pidi
dengan wajah tidak paham ketika Jajang
mengucapkan kalimat “ini merupakan
fenomena menarik buat saya dalam
perpolitikan lokal dalam kampus”
Interpretant
adalah sebuah ungkapan bahwa Pidi
sama sekali tidak ingin mencampur
adukan permasalahan ini ke dalam
ranah politik seperti yang disangka oleh
Jajang. Sebaliknya, wajah antusias
ditunjukan oleh Jajang bahwa ia sangat
tertarik dengan politik walaupun ia
tergabung bersama anggota Pidi yang
semuanya adalah mahasiswa yang tidak
memperdulikan politik atau mahasiswa
apolitis.

Adegan ini Jajang dipanggil oleh Pidi ke studio lukis mereka dan Pidi
menyarankan untuk mengkudeta Candil sebagai presiden KMSR, karena Pidi
merasa selama ini kinerja Candil sebagai presiden KMSR itu tidak berjalan baik,
karena seni rupa terasa sepi dan tidak banyak kegiatan. Pidi menyarankan agar
jabatan presiden tersebut digantikan oleh Jajang, awalnya Jajang merasa heran

Fisib Unpak
56

kenapa Candil harus dikudeta, akan tetapi Jajang merasa senang pada akhirnya
dan menganggap bahwa ini adalah langkah awal ia berpolitik dalam kampus.
Akan tetapi Pidi beranggapan tidak seperti itu, ia seperti tidak mengerti apa yang
disampaikan oleh Jajang, walaupun Jajang sudah mengucapkannya dua kali
dengan jelas Pidi tetap saja tidak mendengar dan menyuruh Jajang untuk
menuliskan dikertas.

Tabel 4. 10 Adegan 10
Visual Audio
Teman Pidi: Kamu anak mana?

Broto: Anak pa Abidin kang.

Teman Pidi: Negara.

Broto: Indonesia kang.

Teman Pidi: Kamu tau ini negara apa?


Gambar 4. 26 Adegan 10
Broto: Indonesia kang.

Pidi dan teman – temannya: Salah.

Pidi: Tidak tepat kamu punya jawaban.

Pidi dan teman – temannya: Ini adalah


Gambar 4. 27 Adegan 10 Negara Kesatuan Republik The Panas
Dalam.

Pidi: Apa dasar konstitusional yang


menyebabkan kamu warga negara asing
berpikir bahwa kamu punya hak untuk
sembarangan minjem motor warga
negara kami 2 hari ga dipulangin.
Sekarang kamu hubungi presiden kamu,
kamu telepon Soeharto, gatau gimana
caranya, dia harus tanggung jawab
terhadap rakyatnya yang sengsara.
Sinsign:
Sign Kalimat “hubungi presiden kamu, kamu
telepon Soeharto, gatau gimana caranya,
dia harus tanggung jawab terhadap
rakyatnya yang sengsara” terdapat

Fisib Unpak
57

makna kekecewaan dan kemarahan


yang disampaikan oleh Pidi, dimana ia
yang sudah tidak lagi menganggap
Soeharto sebagai presidennya, tetapi
menganggap Soeharto lah penyebab
dari kesengsaraan yang dialami rakyat.

Legisign:
Ekspresi muka Broto yang ketakutan,
sedangkan ekspresi Pidi dan teman –
temannya yang melakukan introgasi dan
tindakan intimidasi terlihat marah
karena menganggap Broto sudah
melakukan penghinaan terhadap negara
mereka The Panas Dalam dengan
meminjam motor sudah 2 hari tidak
dikembalikan.
Indeks:
Dalam ruangan redup ada satu
Object mahasiswa yang ditidurkan di atas meja
dan dikelilingi oleh mahasiswa lainnya
dan mahasiswa tersebut diintrogasi oleh
mahasiswa yang mengelilinginya.
Dicisign:
Gambar tersebut menjelaskan satu
mahasiswa bernama Broto tampak
ketakutan dan dikelilingi oleh orang
yang tampak marah. Dapat diketahui
bahwa mahasiswa yang berada di atas
meja sedang dipaksa untuk menelpon
Interpretant dan memberitahukan kepada Soeharto
bahwa dia harus bertanggung jawab
karena sudah membuat rakyatnya
menderita dan mahasiswa yang
mengelilinginya memberi pertanyaan
dengan mengintimidasi dengan bertanya
“kamu tau sedang berada dimana?” dan
dengan teriakan serentak mereka
memberitahu bahwa dia sedang berada
di Negara Kesatuan Republik The Panas
Dalam.

Adegan ini saat mereka sedang di studio kampus bernyanyi – nyanyi, Pidi
mengusulkan untuk mengkudeta Candil karena dianggap tidak memiliki kompeten
memimpin kegiatan kemahasiswaan dan akan diganti oleh salah satu warga

Fisib Unpak
58

negara The Panas Dalam yang bernama Jajang, lalu saat mereka sepakat akan ke
rumah Candil malam itu, Pidi ingin meminjam motor Dikdik, lalu Dikdik
menjawab “yah Pid, motornya juga gak ada, lagi dipinjem sama Broto, udah 2
hari”. Pidi tampak kaget dan kesal dan menganggap hal tersebut sebagai
penghinaan dan berujar “edan ih, ini mah penghinaan anjir”. Pidi menanyakan
Broto adalah orang mana dengan wajah sinis dan dijawab oleh teman –
temannnya bahwa Broto orang Indonesia, Pidi lalu berujar “payah yah, motor aja
pinjem sama negara orang lain, gak punya motor apa di negara dia”.

4.3. Representasi Kritik Sosial Mahasiswa Apolitis Dalam Film Koboy


Kampus
Representasi kritik sosial mahasiswa apolitis dalam film Koboy Kampus,
peneliti menemukan bahwa film ini memiliki unsur kritik sosial terhadap
pemahaman mengenai politik bagi kalangan mahasiswa dan terutama ditujukan
pada zaman orde baru atau pada zaman kepemimpinan bapak Soeharto. Unsur
kritik sosial dalam film ini sangat banyak, selain adegan – adegan yang mereka
tampilkan dalam film ini, dimana mereka sebagai mahasiswa apolitis sebenarnya
lebih banyak mengatakan kalimat sarkasme atau sindiran terhadap pemerintahan
pada saat itu yaitu zaman orde baru. Dalam film ini menampilkan sebuah sikap
apolitis, dimana sebenarnya mereka tidak benar – benar apolitis, hal ini dibuktikan
pada akhir film tersebut mereka kembali kepada NKRI dan membubarkan
negaranya setelah Soeharto dinyatakan lengser dan resmi mengundurkan diri.
Dapat dikatakan mereka sebenarnya tidak apolitis, akan tetapi mereka merasa
kecewa dengan gaya kepemimpinan Soeharto dan memilih untuk mendapatkan
sebuah tempat untuk mereka berpolitik secara bersih dan bebas.

4.4. Triangulasi
Teknik triangulasi berarti menggunakan pengumpulan data yang berbeda –
beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama. Periset menggunakan
observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama
secara serempak, Sugiyono dalam (Alfansyur & Maryani, 2020).

Fisib Unpak
59

Peneliti mewawancarai politikus yaitu Najamudin M.Pd.I, beliau


merupakan seorang politikus dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Alasan peneliti
menjadikan politikus sebagai narasumber adalah karena politikus merupakan
orang yang ahli di bidang politik. Politikus juga dapat menjelaskan bagaimana
dampak dan sebab dari adanya unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa yang
menimbulkan adanya mahasiswa yang kritik dan yang apolitis.
Peneliti juga mewawancarai pengamat film sebagai narasumber yaitu
Syamsul Bachri Adnan, beliau merupakan salah satu pengamat film yang saat ini
aktif sebagai Film Director, akhir pendidikan beliau di tahun 1989. Beliau
dipercaya menjadi produser pelaksana, beliau juga mengelola Komunitas “Patriot
Film Indonesia” yang bergerak dalam bidang pengajaran film dalam bentuk
workshop. Beliau juga salah satu sutradara senior dan anggota Komunitas Cinta
Film Indonesia (KCFI).
Narasumber ketiga yang peneliti wawancarai merupakan mahasiswa yaitu
Abdulloh Abdul Mugni, beliau merupakan presiden mahasiswa Universitas
Djuanda yang dipercaya menjadi presiden mahasiswa periode 2021/2022.
Data yang didapat dari hasil wawancara akan peneliti bandingkan dengan
hasil analisis peneliti mengenai kritik sosial mahasiswa apolitis dalam film Koboy
Kampus. Peneliti akan mencocokkan dan memperkuat analisis dengan data dari
hasil wawancara dan literatur buku, agar keabsahan data yang diperoleh sesuai,
akurat, dan dapat dipercaya. Film Koboy Kampus merupakan film yang
menceritakan tentang kehidupan Pidi Baiq saat berkuliah di Fakultas Seni Rupa
ITB.
Peneliti bertanya kepada politikus yaitu Najamudin M.Pd.I. dan presiden
mahasiswa yaitu Abdulloh Abdul Mugni mengenai sikap apolitis.

Menurut bapak, sikap apolitis itu seperti apa?

Najamudin:

“Sikap apolitis itu sikap orang yang memang tidak mau tau
urusan orang lain. Karena yang dimaksud adalah mahasiswa
terhadap kondisi negeri, berarti mahasiswa yang cuek aja, yang
ga peduli. Jadi dia ga sadar bahwa sesungguhnya dirinya

Fisib Unpak
60

bertanggung jawab dengan itu, tapi dia cuek, itu apolitis.


Soalnya dia hanya punya kehidupan sendiri, aktifitas sendiri,
mungkin dia merasa dirinya tidak merugikan orang lain, tapi
tidak ada manfaat juga buat orang lain secara umum, mungkin
kalo secara dirinya dengan temannya bisa jadi manfaat, tapi ya
orang apatis gitu hanya mementingkan kepentingannya pribadi
dan keinginannya.”

Setelah menonton film koboy kampus apa tanggapan bapak?

Najamudin:

“Itu realitas saat ini, mungkin dari dulu kali ya sangat


menggambarkan, makanya sejak para pemuda menggagas
lahirnya 1908 melalui Budi Utomo itu kan juga jumlahnya ga
banyak, dari sekian ribu, sekian juta para pemuda. Pergerakan
1908 itu yang diprakarsa oleh Budi Utomo ga banyak dan yang
memberikan aspirasi, semangat, peduli akan negeri, dan lain-lain
sebagainya itu adalah pilihan mahasiswa yang ingin melakukan
perubahan. Jadi sesungguhnya kan para pemuda dan para
mahasiswa itu agent of change, kalo kita lihat syarat-syaratnya
itu mereka harus peduli terhadap kondisi negara, kondisi yang
ada di lingkungannya dan lain sebagainya. Banyak hal yang bisa
dia lakukan, kalo dulu itu adalah dengan semangat untuk
berjuang memerdekakan, lahirlah 1928 sumpah pemuda, lahirlah
1945 dengan kemerdekaan NKRI, kemudian saat ini lah kita
menikmati 1998 reformasi dan saat ini kita masih menikmati
kemerdekaan yang murni diperjuangkan oleh para founding
father kita, para pejuang-pejuang dan disitu tidak sedikit yang
ulama-ulama besar disana. Artinya setelah melihat itu, ya
akhirnya kita sudah mulai melihat, jadi kritikan yang sangat luar
biasa dengan hadirnya film koboy kampus ya, disisi lain
mahasiswa memperjuangkan aspirasi masyarakat, disisi lain dia
punya kehidupan sendiri, cuek aja dia ngeliat ada yang demo,
dan itu sampe sekarang masih ada yang kaya gitu dan itu pilihan,
makanya kalo bapak melihat dari film itu pada waktunya dia
akan sadar bahwa sesungguhnya dari dirinya lah terjadi adanya
perubahan, tidak bisa kita memaksakan orang lain. Artinya
sesungguhnya kalo kita melihat potretnya sekarang itu ya dari
dulu sudah ada, sudah digambarkan, tinggal pilihan kita apa kita
masih mau termasuk orang yang seperti Pidi atau kita memilih
sebagai orang yang memperjuangkan kondisi sosial, budaya,
politik, ekonomi, kerakyatan, dan sebagainya.”

Fisib Unpak
61

Menurut bapak, bagaimana seseorang bisa menjadi apolitis?

Najamudin:

“Apolitis itu sebetulnya bukan bagaimana orang menjadi


apolitis, dia mempertahankan untuk menjadi orang apolitis itu
sebetulnya saya punya keyakinan itu perang hati nuraninya.
Sesungguhnya dia ingin banyak yg dia lakukan tapi karena
mungkin dia udah merasakan enaknya sendirian, enaknya cuek
dan lain sebagainya. Jadi memang ini lebih kepada bagaimana
kemudian kondisi lingkungan yang akan menjadikan dia itu
apakah sebagai seorang apolitis, apakah dia sebagai seorang
penggerak, orang yang peduli, kalo bicara lingkungan itu kan
luas ya, 60% itu ada di keluarga sebetulnya, orang tua, adik,
kaka, lingkungan terdekatnya, rt, rw. Lingkungan yang membuat
dia akan menjadi seorang penggerak atau apolitis, sehingga
tinjauan lainnya adalah setelah lingkungan, harus ada
perubahan dari dirinya sendiri, dia mau merubah ga, ada
kemauan, kalo tidak ada kemauan susah percuma. Memang
harus ada unsur eksternal yang mengajak itu, harus ada ajakan,
harus ada sentilan. Ibaratnya kan kalo kita anggap orang apolitis
itu orang yang memang hidupnya sendirian, ada orang jatuh
dipinggir jalan aja dia cuek, sebetulnya kan itu sifat tidak baik
ya, untuk bisa menjadi baik itu pertama memang harus ada yang
mengajak, yang kedua harus ada niat dari dirinya untuk
melakukan perubahan, karena yang ada itu kan adalah motivasi
dari diri kita untuk berbuat baik, jadi kalo kitanya saja mengajak
maka inshaAllah akan dimudahkan, itu pentingnya dengan yang
namanya hidayah. Jadi hidayah kepada seseorang itu tidak
mungkin akan hadir kalo dirinya tidak mau merubah atau
meminta berdoa untuk mendapatkan hidayah. Jadi tidak ada
sebetulnya sifat apolitis itu tidak ada, yang ada itu adalah sifat
apolitis itu pilihan, pilihan itu bisa dirubah dengan diajak.”

Apa tanggapan bapak mengenai mahasiswa yang melakukan demo unjuk


rasa dengan turun ke jalan?

Najamudin:

“Salah satu pilihan terkait dengan memberikan aspirasi itu


dengan turun ke jalan, artinya kembali tadi saya memberi
pandangan dan analisis bagi yang apolitis itu pilihan, kepada
yang kritis pun itu pilihan. Karena bisa jadi pilihan kita itu
sesungguhnya ada juga orang tidak suka dan ketika kita sudah

Fisib Unpak
62

memilih, ketidak sukaan dan kesukaan orang terhadap kita juga


itu menjadi pilihan, dan buat saya is the best orang yang
memberikan aspirasi dengan caranya yang baik santun, kalo
melihat film koboy kampus kan, ada yang berdiri paling depan
menyampaikan aspirasi. Karena kondisi yang sudah tidak bisa
digambarkan dengan diskusi, sudah mentok dalam rapat dan
sebagainya, putuslah putusan yang tidak berpihak kepada
masyarakat, disitulah mahasiswa bergerak.”

Apakah mahasiswa yang melakukan demo unjuk rasa turun ke jalan


merupakan tanggapan yang positif dan baik untuk dilakukan?

Najamudin:

“Dianalisis dari sisi mana pun, yang peduli terhadap masyarakat


itu inshaAllah semuanya baik, karena dia sudah peduli terhadap
masyrakat, peduli terhadap kondisi yang ada di sekitar.”

Apakah mahasiswa harus melakukan demo unjuk rasa dengan turun ke jalan
atau ke depan gedung gedung perwakilan rakyat?

Najamudin:

“Salah satu dari proses menuju kepada perubahan yang lebih


besar itu bisa dilakukan melalui banyak cara, untuk
menyampaikan aspirasi itu ada banyak jalurnya, ada yang turun
ke jalan, kemudian ada juga yang langsung ke DPR RI.”

Apa dampak dari mahasiswa yang melakukan demo unjuk rasa?

Najamudin:

“Positif semuanya, yang pasti niatan yang melakukan demo itu


juga adalah niatan yang baik untuk memberikan satu kritik,
memberikan aspirasi yang disampaikan, sehingga upaya-upaya
dia menuju ke arah sananya pun dia lakukan dengan baik,
contohnya dengan cara dia tetap fokus kepada belajarnya tidak
ditinggalkan, tapi ketika ada waktu demo juga dia ikut serta.”

Fisib Unpak
63

Adakah cara yang seharusnya mahasiswa lakukan selain melakukan demo


unjuk rasa ke jalan tetapi tetap mewakilkan suara rakyat?

Najamudin:

“Ada banyak caranya, mungkin ada yang seperti Pidi itu juga
saya lihat aspirasinya gitu melalui lagu dan musik, salah satunya
seperti itu.”

Bagaimana pandangan bapak bila isu isu politik diangkat menjadi sebuah
film?

Najamudin:

“Bagus, politik itu kan adanya kenaikan bbm yang dipaksakan,


yang harusnya tidak naik jadi naik, itu kan menarik untuk difilm-
kan, terus disitu akan ada analisis.”

Bagaiamana tanggapan mas tentang mahasiswa yang melakukan demo


unjuk rasa?
Abdulloh Abdul Mugni:
“Tanggapan saya terkait demo atau pun unjuk rasa yang
digalang oleh mahasiswa, yang pertama itu menjadi salah satu
tolak ukur bahwa mahasiswa hari ini tidak hanya disibukkan oleh
kegiatan akademik, dalam artian tidak hanya disibukkan dengan
kuliah, kemudian magang di instansi – instansi atau pun
perusahaan – perusahaan dengan iming – iming sks yang bisa
dikonversi. Lalu kemudian, saya cukup terharu sebetulnya ketika
melihat mahasiswa berbondong – bondong turun ke jalan, entah
itu dalam rangka mengkritik kebijakan misalnya di wilayah
kenaikan bahan bakar minyak atau pun terakhir kemarin rame itu
demo mengenai langkanya minyak goreng dan itu dirasakan
memang betul – betul oleh masyarakat kecil yang notabene pada
umumnya masyarakat hari ini masih bergantung pada kebutuhan
minyak goreng untuk kemudian bisa menghidupi keluarganya di
rumahnya masing – masing. Jadi ya tanggapannya agak cukup
terharu sebetulnya, karena memang masih ada kepekaan yang
hari ini hadir disetiap individu mahasiswa entah itu di
Universitas Djuanda atau pun di Universitas – Universitas yang
hari ini tersebar diberbagai daerah yang ada di Indonesia.”

Fisib Unpak
64

Apakah setiap mahasiswa harus ikut serta ketika ada demo unjuk rasa di
suatu wilayah di Indonesia? Jika iya, mengapa?
Abdulloh Abdul Mugni:
“Menurut saya, iya harus ikut dalam setiap penyampaian
pendapat dimuka umum atau pun dalam setiap proses
demonstrasi, karena dirasa hari ini mahasiswa dan universitas
menjadi dua variabel yang dianggap masih bisa memecah
kebuntuan politik ditengah – tengah masyarakat, itu anggapan
dari beberapa kalangan yang sudah temui, bahwa ketika
mahasiswa turun ke jalan berarti perlu ada koreksi yang
dilakukan oleh mahasiswa terhadap penguasa hari ini.
Disamping itu kenapa pada akhirnya saya menjawab iya, karena
selain dari pada mahasiswa banyak juga elemen lain yang
kemudian harus ikut turun, akan tetapi mahasiswa adalah salah
satu status atau pun title yang hari ini disandangkan atau pun
dinobatkan kepada kita dan disamping itu pula mahasiswa
mempunyai tanggung jawab untuk kemudian bisa menjawab dan
menuntaskan problem – problem yang dirasakan oleh
masyarakat.”

Apakah film koboy kampus sudah menggambarkan situasi yang terjadi di


Indonesia?
Abdulloh Abdul Mugni:
“Menurut saya, jika saya dihadapkan dengan perbandingan
kondisi dimana kondisi sekarang dan kondisi ketika film koboy
kampus itu menggambarkan satu kondisi pemerintahan. Ada
perbedaan kondisi ketika kondisi sekarang jauh lebih rumit, jauh
lebih susah, jauh lebnih runyam ketika hari ini kita dihadapkan
dengan kondisi sosial politik yang memang agak sulit untuk
kemudian kita tafsirkan. Pokonya lebih sulit kondisi sekarang
dibanding kondisi dulu.”

Bagaimana pendapat mas bila terdapat mahasiswa yg memiliki sikap


apolitis?
Abdulloh Abdul Mugni:
“Menurut saya, ketika ada mahasiswa yang apolitis, yang
pertama akan saya sampaikan saya sangat menyayangkan,
karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi kita hari ini
dipaksakan untuk dihadapkan dengan banyaknya kondisi

Fisib Unpak
65

mahasiswa yang apolitis, dalam artian tidak peduli terhadap


lingkungan sosialnya dan secara langsung sebetulnya mahasiswa
– mahasiswa yang apolitis tersebut tidak mengetahui status
mereka sebagai mahasiswa, yang dimana ketika dia mengemban
status sebagai mahasiswa berarti harus ada tanggung jawab
yang diberikan kepada masyarakat. Jadi saya coba terangkan hal
tersebut kepada mahasiswa yang tergolong sebagai mahasiswa
yang apolitis, terus disamping itu pula kita perlu mengingatkan.”

Menurut mas, faktor apa saja yang bisa membuat seseorang menjadi
apolitis?
Abdulloh Abdul Mugni:
“Faktor yang mempengaruhi seseorang itu mempunyai sikap
apolitis atau pun tidak, yang pertama itu dipengaruhi oleh
lingkungannya, lingkungan terkecil yang ada di satu komunitas
misalnya keluarga, itu sebetulnya keluarga bisa mempengaruhi
sikap mahasiswa tersebut, apakah dia akan terjun mengkritisi
kebijakan atau pun dia akan terpumpung pada satu institusi,
sehingga dia hanya difokuskan pada pilihan akademik. Sebagai
salah satu contoh, saya punya kawan di salah satu universitas,
sebetulnya dalam hatinya dia punya kemauan untuk kemudian
dia bisa aktif berorganisasi, untuk kemudian dia inginlah
berbondong – bondong ke jalan melakukan aksi demonstrasi,
tetapi ada faktor penghalang yaitu keluarga yang dimana ketika
anak dan orang tua melakukan interaksi atau pun sosialisasi di
lingkungan keluarganya, orang tua tersebut menitipkan pesan
bahwa kamu ketika saya kuliahkan di universitas hanya sebatas
untuk kuliah, tidak untuk demo. Jadi orang tua menyampaikan
pesan secara tidak langsung bahwa kamu harus kuliah tepat
waktu 4 tahun atau pun 3 tahun 8 bulan, ya keluarga
mempengaruhi kemudian lingkungan di kampus, doktrin –
doktrin senior itu jelas mempengaruhi, karena disamping itu saya
tidak bisa menafikan bahwa doktrin senior menjadi salah satu
faktor kenapa pada akhirnya masih banyak mahasiswa yang
apolitis.”

Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya demo unjuk rasa?


Abdulloh Abdul Mugni:
“Yang pertama faktor yang mempengaruhi adanya demonstrasi
di jalan jelas bahwa ada kebijakan yang tidak pro terhadap
masyarakat, misalnya kita kerucutkan kepada kenapa di tahun
2019 terjadi gelombang besar, seluruh mahasiswa di daerah

Fisib Unpak
66

berbondong – bondong datang ke Jakarta dan faktor yang


mempengaruhi adanya konsentrasi massa yang besar di Jakarta
adalah pengesahan rancangan Undang – Undang KPK dan isu
mengenai rancangan KUHP, yang dimana dalam rancangan
atau pun Undang – Undang KPK dijelaskan bahwa lembaga
KPK sekarang masuk ke dalam rukun eksekutif, dalam artian
tidak lagi independen tapi masuk dalam kekuasaan, sementara
yang saya ketahui bahwa lembaga anti rasuah ini adalah salah
satu dari anak reformasi. Ketika 32 tahun Indonesia digerogoti
oleh koruptor – koruptor yang menjabat disektor – sektor
pemerintahan, lalu ketika Soeharto kemudian lengser dari
kekuasaannya melahirkanlah lembaga anti rasuah yang kita
sebut sebagai Komisi Pemberantasaan Korupsi, akan tetapi
selama masa reformasi Komisi Pemberantasaan Korupsi dari
waktu ke waktu mengalami penurunan dalam ketajaman untuk
kemudian bisa menangkap para koruptor, salah satu faktornya
adalah hadirnya Undang – Undang KPK. Kalo misalnya
rancangan KUHP masih terdapatnya pasal – pasal yang dinilai
oleh mahasiswa prodakolonial, yang pertama larangan mengenai
aksi unjuk rasa yang harus kemudian diberikan izin, status quo
yang hari ini kita rasakan sebagai mahasiswa ketika ingin
menyampaikan aspirasi di depan umum adalah perlu adanya
surat balasan ketika kita telah memberikan surat pemberitahuan
ke kepolisian yang bertanggung jawab di wilayah hukum ketika
kita melakukan aksi demonstrasi dan masih banyak lagi terkait
isu yang kemuian dibahas oleh publik mengenai RKUHP yang
menjadi salah satu faktor kenapa pada akhirnya di tahun 2019
terjadi gelombang massa reformasi dengan tajuk reformasi
dikorupsi.”

Bagaimana tanggapan mas tentang politik yang ada di Indonesia?


Abdulloh Abdul Mugni:
“Politik yang ada di Indonesia, yang pertama yang saya ketahui
bahwa politik itu barang yang suci, yang kemudian melahirkan
stigma negatif bahwa politik itu barang kotor adalah pandangan
masyarakat terhadap aktor – aktor politik untuk memerani
orchestrasi politik yang ada di Indonesia. Misalnya secara
kongkrit saya kasih contoh, ketika kita hidup dalam satu wilayah
dan dalam satu wilayah tersebut terdapat satu orang yang
memandang bahwa politik itu masih menjadi barang yang bersih,
tapi dalam wilayah tersebut selain dari pada satu orang,
kebanyakan orang masih menganggap bahwa politik adalah
barang yang kotor, berarti kan ada pertanyaan yang kemudian
harus diajukan kenapa pada akhirnya ada masyarakat yang

Fisib Unpak
67

menilai bahwa politik itu menjadi barang yang kotor dan


jawabannya adalah para pemeran politik atau pun aktor politik
yang ada di Indonesia telah membuat pandangan masyarakat
bahwa politik itu menjadi barang yang kotor. Jadi kalo
tanggapan saya terkait politik yang ada di Indonesia, karena
saya tadi sudah memberikan pemikiran bahwa politik di
Indonesia kotor, karena memang kita telah melihat track record
bahwa aktor – aktor politik yang terafilisiasi dengan parpol telah
melakukan pelanggaran – pelanggaran yang diatur dalam
Undang – Undang, misalnya dia telah melakukan korupsi
kemudian telah melakukan pelanggaran – pelanggaran yang
memang pelanggaran tersebut menjadi perhatian publik, disatu
sisi saya menganggap bahwa politik itu adalah barang yang
bersih, disatu sisi ketika aktor politik melakukan pelanggaran –
pelanggaran disatu sisi itu pula saya menganggap bahwa politik
menjadi barang yang kotor.”

Menurut mas, adakah pengaruhnya kalau mahasiswa tetap fokus akademik


tanpa mengikuti demo unjuk rasa?
Abdulloh Abdul Mugni:
“Ya sebetulnya disatu sisi saya tidak bisa memaksakan kehendak
orang lain, entah itu dia ingin demo atau pun ga demo itu kita
kembalikan kepada pribadi masing – masing, tetapi perlu ada
ikhtiar dari kita untuk mengajak dan menyadarkan bahwa kondisi
kita hari ini perlu kita perjuangkan dengan berbagai macam
upaya, demo adalah salah satu upaya terakhir ketika semua
upaya telah kita lakukan dan upaya tersebut gagal, yang pertama
mungkin ketika ada mahasiswa yang kemudian tidak punya sikap
politik terhadap kondisi kebijakan, kondisi masyarakat dan
sebagainya. Mahasiswa tersebut pasti akan merasakan bahwa
apa yang hari ini sedang kita perjuangkan itu pasti akan kita
rasakan dan apa yang hari ini sedang tidak kita perjuangkan dan
akan kita rasakan juga, contohnya misalnya kita bicara di
wilayah kenaikan harga bahan bakar minyak, secara dia pribadi,
secara keluarga, secara lingkungan sosialnya mau tidak mau
ketika dia tidak mengikuti demonstrasi mengenai kenaikan harga
bahan bakar minyak dia akan terdampak, karena dia harus
mengeluarkan cost lebih mahal ketika bbm mengalami kenaikan
secara harga, disamping itu pula pendapatan atau pun
pengeluaran yang dikeluarkan oleh orang tuanya itu pasti akan
mengalami perubahan dari yang semual stabil, lalu ketika harga
bbm naik berarti ada yang tidak stabil lagi, ada pengeluaran
yang harus dilakukan secara extra dan ya mau gimana lagi kan

Fisib Unpak
68

kalo bbm sudah naik, mahasiswa yang tidak demo terdampak


juga.”

Seberapa berpengaruhnya gerakan mahasiswa yang mengikuti ddemo unjuk


rasa menyuarakan keresahan masyarakat negara ini?
Abdulloh Abdul Mugni:
“Demo bisa saja berpengaruh terhadap masyarakat, tapi tidak
pada kondisi langsung dirasakan betul – betul oleh masyarakat,
karena satu waktu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
tidak bisa berubah secara instan, kan memang disitu terjadi
pergulatan secara politis antara pemerintah, baik lembaga
eksekutif atau pun lembaga legislatif atau pun pergulatan secara
politis antara kedua lembaga dan pihak swasta. Jadi kalo
misalnya saya dihadapkan dengan seberapa besar pengaruh
demo terhadap masyarakat atau kah adakah pengaruhnya
terhadap masyarakat, yang pertama pengaruhnya pasti ada
terhadap masyarakat, karena dari setiap kritik di jalanan dalam
bentuk penyampaian pendapat di muka umum sedikit banyaknya
pasti akan merubah kebijakan yang telah merugikan masyarakat,
akan tetapi tidak langsung dirasakan oleh masyarakat, karena
selagi lagi saya bilang bahwa kebijakan yang telah dikeluarkan
oleh pihak pemerintah tidak serta merta langsung berubah ketika
ada bentuk tekanan dari publik dan bentuk tekanan tersebut
adalah demonstrasi, kecuali bentuk dari pada demonstrasi
tersebut memang jelas secara kuantitas massa aksi banyak dan
secara kualitas massa aksi tidak ikut – ikutan, itu akan kemudian
mempengaruhi kebijakan dan kebijakan tersebut akan berdampak
pada masyarakat.”

Peneliti bertanya kepada Pengamat Film yaitu Syamsul Bachri Adnan


mengenai film Koboy Kampus.

Adegan mana yang paling berkesan buat bapak?

Syamsul Bachri Adnan:

“Saya sebagai penggarap film sekaligus juga pengamat film,


saya tidak bisa memilah – milah mana yang bagus mana yang
tidak bagus, karena ketika kita melihat ketika kita menilai itu
secara keseluruhan, walaupun mungkin diantaranya ada shot –
shot unggulan. Kalo buat saya shot – shot unggulan dia itu ketika
perjalanan mobil yang dijadikan kendaraan negaranya, itu

Fisib Unpak
69

secara simbolis banyak yang menarik, terus ketika si jawa patah


hati karena ditolak langsung dengan latar belakang yang bulat
itu kan abstrak banget absurd itu, nah itu sesuatu yang menarik
yang ditawarkan oleh Pidi Baiq yang cukup berani, karena ga
banyak sutradara yang punya ide liar kaya begitu. Saya sendiri
saja ya saya akui saya realis ya, jadi tidak terpikir ya dengan hal
– hal yang begitu, tapi ketika saya lihat saya santai menikmati,
nah itu hebatnya Pidi Baiq dalam menggarap film. Kenapa saya
bilang mobil, mobil itu pemilihannya saya tidak tahu kondisi ini,
karena ini kan memang petak perjalanan Pidi Baiq ketika
melakukan pemberontakan terhadap pemerintah. Berbagai cara
mahasiswa mengekspresikan, ada yang frontal, ada yang betul –
betul menjadi pendiam, kalo para seniman biasanya dengan
kekuatan kesenian dia dengan puisikah, contohnya kaya
almarhum Rendra sampai ditangkapkan karena puisi dia, banyak
sekali pada waktu itu seniman – seniman itu melakukan
perlawanan tidak dengan demonstrasi turun ke jalan, tapi dengan
karya, nah Pidi Baiq melakukan itu. Makanya polanya dia cari
sistem yang lain, bikin negara sendiri sesederhana itu, dengan
atas nama cinta, dengan atas nama kasih sayang, dengan atas
nama norma, itu bahasanya waktu dia di mobil. Kenapa dari
mobil, ini kita bicara simbol – simbol yang ditimbulkan yang
dimunculkan oleh Pidi Baiq di dalam filmnya, kenapa saya
konsen ke situ, karena warna – warna yang memang rada rada
surealis kaya gitu itu pasti kekuatannya simbol. Kenapa
mobilnya, mobil jeepnya itu, kesatu mobil ini mobil perang, dia
sedang melakukan perang, itu simbol yang dia berikan, kedua
shotnya itu seperti jeep yang di vietnam yang memang sedang
menuju ke sasaran lawan anglenya, peletakan anglenya seperti
jeep yang sedang mau menuju ke pertempuran, itu simbol yang
dibuat Pidi, itulah gaya perlawanan Pidi Baiq ketika masih
menjadi mahasiswa. Yang menarik adalah jeep dan bulan, dia
buat bulan begitu karena dia berharap matahari yang muncul
bukannya bulan, karena bulan itu hanya refleksi dari sinar
matahari, walaupun itu menjadi satu keindahan tersendiri.”

Menurut bapak, apa saja hal yang menarik pada film koboy kampus?

Syamsul Bachri Adnan:

“Gaya bertutur dia itu gaya bertutur surealis bukan gaya


bertutur realis, sehingga kekuatan – kekuatan yang dimunculkan
dari surealis itu adalah simbol, simbol perlawanan dia bukan
frontal turun ke jalan tapi membuat negara baru dengan konsep
cinta, dengan konsep kasih sayang. Yang menariknya adalah

Fisib Unpak
70

mobil itu menjadi simbol alat pertempuran dia terhadap


pemerintah, yang perang gini, pergolakan batinnya itu
diekspresikan dalam mobil itu sebagai sarana tempur, karena
disitu muncul lah beberapa lagu beberapa kalimat yang memang
menohok ke negara pada waktu itu ke Soeharto.”

Film yang berfokus pada kritik sosial terhadap pemerintahan di Indonesia


kan masih jarang, apakah film koboy kampus dapat dikatakan film yang
dapat menggambarkan tindakan kritik sosial di Indonesia?

Syamsul Bachri Adnan:

“Ya bisa dibilang bisa begitu, memang yang diangkat adalah


situasinya ya, sebenarnya dia bukan bicara soal kritik sosialnya,
dia malah berbicara tentang biografinya Pidi Baiq sendiri ketika
era menjelang keruntuhannya Soeharto, nah sebenarnya ini
harus kita bedakan, film yang memang berupa biografi atau film
yang memang film kritik. Kalo film kritik dia bukan masuk ke
situasinya tapi dia masuk ke permasalahannya, ini makanya agak
beda pendekatannya, sebenarnya ini pendekatannya biografi
bukan kritik.”
Menurut bapak, apakah kritik sosial dan apolitis yang disinggung dalam
film ini menjadi poin menarik untuk menonton film ini?

Syamsul Bachri Adnan:

“Cukup menarik untuk ditonton, tapi kalo boleh saya bilang


kritik itu kan hanya diawal oleh orang Indonesia, ini kita pisahin
ya dengan orang The Panas Dalam, hanya diawal itu saja ketika
ada pembacaan puisi di kampus, selebihnya sebenarnya kalo kita
mau bicara secara politis ya, Pidi Baiq dan kawan – kawan itu
lari dari kenyataan, jadi tidak ada yang namanya bicara politik
pada waktu itu dalam film ini ya, Pidi Baiq itu bagian dari
perjuangan tidak, malah Pidi Baiq dan kawan – kawan itu lari
dari permasalahan.”

Menurut bapak, apakah pesan dari adegan-adegan film koboy kampus sudah
tersampaikan dengan baik kepada penontonnya?

Syamsul Bachri Adnan:

Fisib Unpak
71

“Pidi Baiq hanya menyatakan sikap dia ketika di era sebelum


reformasi, dia menyalahkan sikap dia adalah seperti itu dan dia
konsisten, jadi kalo pertanyaannya korelasinya itu iya,
bahwasannya dia betul – betul konsisten dengan negara The
Panas Dalam.”

Tanggapan bapak pada film koboy kampus yang terdapat unsur komedi,
kritik sosial kepada pemerintah yang dikemas dengan unsur komedi?

Syamsul Bachri Adnan:

“Dari dulu juga ketika seniman – seniman itu protes dengan


gaya yang keras dan realis berujung ditangkap, makanya muncul
lah teater gandrik dengan komedinya, muncul lah setelah Rendra
ditangkap itu ya kemudian dia keluar dengan gaya komedinya,
muncul lah Nano Riantarno dengan pementasan –
pementasannya dengan gaya komedinya dan terbukti lebih
selamat dari pada yang keras. Jadi memang rumus ketika kita
mau mengkritik orang, lebih baik dengan komedi, esensinya sama
tapi bobot tekanannya berbeda, ketika bobot tekanannya berbeda
maka impactnya ke orang itu juga menjadi berbeda, ketika dia
menyinggung sikat, apalagi di zaman pada waktu itu segala
sesuatu tindakan yang keras dan mengarah mengkritik
pemerintah dianggap subversif. Konsep ini memang dipake oleh
Pidi Baiq untuk bertutur dan ekspresi dari temen – temennya itu
kan masing – masing punya problematik ya dan itu semua
dengan gaya guyonan, guyonan yang juga abstrak itu kan
surealis banget untuk di film itu, memang begitu, rumus kritik itu
di dalam sebuah pertunjukan lebih baik disampaikan dengan
cara komedi, kalo komedi itu orang dibuat nyaman diajak ketawa
– ketawa padahal menyindir orang itu, nah Pidi Baiq saya boleh
bilang berhasil, sayangnya tahun 2019 film itu diproduksi, 2020
masuk covid ya jadi agak tenggelam filmnya.”

Menurut bapak, sebagai pengamat film apakah ada pesan-pesan tersembunyi


dalam film koboy kampus yang orang awam tidak bisa melihat pesan
tersebut?

Syamsul Bachri Adnan:

Fisib Unpak
72

“Malah sebenernya terbukti ya bobroknya kampus pada saat itu,


dimana sistem belajar mengajar yang tidak jelas, keberadaan
mahasiswa di kampus itu terkadang masih disetarakan seperti
anak – anak SMA. Padahal yang namanya mahasiswa itu teman
diskusi, jangan diajak dia menjadi murid yang mendengarkan
celotehan guru, celotehan dosen, walaupun menggunakan kata –
kata baik mahasiswa sekalian tapi tetap intimidatif, itu terbukti
kan dengan Ricky Harun yang diancam DO.”

Menurut bapak, apa kekurangan dan kelebihan film koboy kampus?

Syamsul Bachri Adnan:

“Kalo dibilang kekurangan sebenernya kekurangan film secara


nasional ya, ketika biacara masalah baik dan buruk dari sisi
yang mana nih, kalo dari sisi cost ya Amerika dia buat film
misalnya dengan 500 milyar, kita bikin film dengan 50 milyar
saja sudah gila – gilaan, tapi ini 500 milyar dollar, kita rupiah,
gimana kita mau bandingin untuk jadi film yang setara ibaratnya,
tapi kalo dari sisi ide ya kita tau Pidi Baiq adalah seorang
penulis yang bagus, penulis yang unggulan saat ini, terutama
berkaitan dengan konsep – konsep keremajaan. Kekuatan dari
seorang Pidi Baiq adalah ketika dia mengangkat tema – tema
yang roman picisan, pinternya Pidi Baiq adalah ngulik dengan
benar, sehingga di film ini pun juga sebenernya ketika dia bicara
dari angle roman picisan dia dapet. Kalo dari gagasan cukup
bagus dan tidak banyak film Indonesia bahkan mungkin ya gaya
bertutur surealis seperti apa yang dilakukan Pidi Baiq hampir
tidak ada yang melakukan, karena banyak banget abstraksi yang
dia buat di dalamnya ya menjadi aneh, menjadi nyeleneh, tapi
logika banget, kuat Pidi Baiq dalam cerita ini mengangkat satu
kasus atau banyak kasus dalam bentuk simbol – simbol.”

Apakah ada kritik untuk film koboy kampus ini?

Syamsul Bachri Adnan:

“Engga ada ya kalo kritik, karena semua hampir baik, walaupun


satu scene gambarannya keluarga si jawa, satu scenen yang
pacarnya si Ricky Harun yang di kalimantan, tapi semuanya
terakomodir dengan baik, tidak ada hal yang dipaksakan. Film
itu salah satu kelemahannya ketika dia dipaksakan, baik adegan
mau pun pemain, pemainnya tidak mampu tapi dipaksakan
memainkan.”

Fisib Unpak
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penilitian yang peneliti lakukan dengan
menggunakan teknik analisis semiotika Charles Sanders Pierce yang dapat peniliti
simpulkan bahwa penelitian yang berjudul “Representasi Kritik Sosial Mahasiswa
Apolitis Dalam Film Koboy Kampus (Analisis Semiotika Charles Sanders
Pierce)” maka penelitian ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
Film merupakan sebuah bentuk representasi dari perilaku masyarakat itu
sendiri, dimana fungsi film itu adalah sebagai bentuk komunikasi massa sehingga
dapat digunakan juga sebagai sarana kritik sosial agar masyarakat kembali
mengingat atau memahami sebuah peristiwa yang terjadi yang ditampilkan dalam
sebuah adegan agar dapat diterima pesan dan maknanya. Film Koboy Kampus ini
merupakan salah satu bentuk dari sebuah kritikan untuk masyarakat atau disebut
kritik sosial, dimana fungsinya kritik sosial adalah sebagai sarana kontrol perilaku
dan sikap masyarakat. Unsur kritik sosial dalam film ini sangat banyak, selain
adegan – adegan yang mereka tampilkan dalam film ini, dimana mereka sebagai
mahasiswa apolitis sebenarnya lebih banyak mengatakan kalimat sarkasme atau
sindiran terhadap pemerintahan pada saat itu yaitu zaman Orde Baru. Sebenarnya
mereka tidak benar – benar apolitis, hal ini dibuktikan pada akhir film tersebut
mereka kembali kepada NKRI dan membubarkan negaranya setelah Soeharto
dinyatakan lengser dan resmi mengundurkan diri. Dapat dikatakan mereka
sebenarnya tidak apolitis, akan tetapi mereka merasa kecewa dengan gaya
kepemimpinan Soeharto dan memilih untuk mendapatkan sebuah tempat untuk
mereka berpolitik secara bersih dan bebas.

5.2. Saran
Setelah peneliti menganalisis adegan – adegan dalam film Koboy Kampus
dengan metode analisis semiotika Charles Sanders Pierce. Adapun saran yang
dapat disampaikan, yaitu:

73

Fisib Unpak
74

1. Bagi semua orang khususnya pembaca penelitian ini diharapkan dapat


peka dengan lingkungan sekitarnya, karena lingkungan dapat
mempengaruhi sikap seseorang apakah menjadi apolitis atau menjadi
kritis.
2. Munculnya film Koboy Kampus yang mengangkat permasalahan
mengenai kritik sosial diharapkan dapat menambah informasi dan
pengetahuan kepada penonton mengenai ciri – ciri, dampak dan akibat dari
kritik sosial, juga diharapkan dapat memberikan pengaruh kepada
penonton untuk lebih sadar akan pengaruh tindakan kritik sosial terhadap
pemerintah negara. Karena film merupakan media komunikasi yang efektif
untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada penontonnya.

Fisib Unpak
DAFTAR PUSTAKA

Budianto, H. (2019). Kontestasi politik dalam ruang media: perspektif critical


discourse analysis. Prenada.
Hakki, A. S. R. dan N. (2017). Pengantar Ilmu Komunikasi. Deepublish.
https://books.google.co.id/books?id=Ezk2DwAAQBAJ
Ichwanuddin, W. (2012). LIPI: Cuma 23 persen Rakyat Yang Tertarik Politik.
Lipi.Go.Id. http://lipi.go.id/berita/single/LIPI-Cuma-23-persen-Rakyat-Yang-
Tertarik-Politik/6919
Morissan. (2015). Teori Komunikasi Individu Hingga Masa. Prenada Media.
https://books.google.co.id/books?id=owRBDwAAQBAJ
Muhammad Ali Mursid Alfathoni, M. S., & Dani Manesah, M. S. (2020).
Pengantar Teori Film. Deepublish. https://books.google.co.id/books?id=
%5C_G4PEAAAQBAJ
Nadie, L., Nurdiarsih, F., & Perajaka, M. A. (2019). MEDIA MASSA DAN PASAR
MODAL: Strategi Komunikasi bagi Perusahaan Go Public. Pustaka Kaji.
https://books.google.co.id/books?id=3qGtDwAAQBAJ
Prasetiyo, B., Jonathan, M. A., & Putra, S. S. (2019). Panji Koming Nyingkap
Denmas: Representasi Budaya Jawa dalam Perilaku Elite Politik Semasa
Pemilu 2014. Pustaka Kaji. https://books.google.co.id/books?
id=ZY2yDwAAQBAJ
Pratista, H. (2008). Memahami film. Homerian Pustaka.
https://books.google.co.id/books?id=EaT0ZwEACAAJ
Prof. Dr. Khomsahrial Romli, M. S. (2017). Komunikasi Massa. Gramedia
Widiasarana Indonesia. https://books.google.co.id/books?
id=DsRGDwAAQBAJ
Ridlo, M. (2019). Kritik Sosial dan Politik Dalam Kidung Pangiling Karya Kiai
Imam Malik. Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 7(01), 115–132.
https://doi.org/10.21274/kontem.2019.7.01.115-132
Santoso, W. M. (2016). Ilmu Sosial di Indonesia: Perkembangan dan Tantangan.
Yayasan Pustaka Obor Indonesia. https://books.google.co.id/books?id=Qx

75

Fisib Unpak
76

%5C_dCwAAQBAJ
Sugiwardana, R. (2018). PEMAKNAAN REALITAS SERTA BENTUK KRITIK
SOSIAL. Jurnal Skiptorium, 2(2), 86–96.
Suryadi, E., Darmawan, D., & Mulyadi, A. (2019). Metode Penelitian
Komunikasi.
Utomo, K. P. (2017). Bagaimana anak muda kini memandang politik, apolitis
atau antusias? Brilio.Net. https://www.brilio.net/politik/bagaimana-anak-
muda-kini-memandang-politik-apolitis-atau-antusias-1707228.html
Wahjuwibowo, D. I. S. (2019). SEMIOTIKA KOMUNIKASI EDISI III: aplikasi
praktis untuk penelitian dan skripsi komunikasi. RUMAH PINTAR
KOMUNIKASI. https://books.google.co.id/books?id=qsKHDwAAQBAJ
Yasir. (2020). Pengantar Ilmu Komunikasi: Sebuah Pedekatan Kritis dan
Komprehensif. Deepublish. https://books.google.co.id/books?id=
%5C_XUCEAAAQBAJ

Fisib Unpak
77

LAMPIRAN

Fisib Unpak
Fisib Unpak
Lampiran 1
Data Narasumber
Politikus

Nama : Najamudin

Profesi : Pengurus Bidang Kesejahteraan Sosial DPP PKS

Tanggal Wawancara: 27 September 2022

Saya : Menurut bapak, sikap apolitis itu seperti apa?


Pak Najamudin : Sikap apolitis itu sikap orang yang memang tidak mau tau
urusan orang lain, karena yang dimaksud adalah mahasiswa terhadap kondisi
negeri, berarti mahasiswa yang cuek aja, yang ga peduli. Jadi dia ga sadar bahwa
sesungguhnya dirinya bertanggung jawab dengan itu, tapi dia cuek, itu apolitis.
Soalnya dia hanya punya kehidupan sendiri, aktifitas sendiri, mungkin dia merasa
dirinya tidak merugikan orang lain, tapi tidak ada manfaat juga buat orang lain
secara umum, mungkin kalo secara dirinya dengan temannya bisa jadi manfaat,
tapi ya orang apatis gitu hanya mementingkan kepentingannya pribadi dan
keinginannya.

Fisib Unpak
Saya : Setelah menonton film koboy kampus apa tanggapan
bapak?
Pak Najamudin : Itu realitas saat ini, mungkin dari dulu kali ya sangat
menggambarkan, makanya sejak para pemuda menggagas lahirnya 1908 melalui
Budi Utomo itu kan juga jumlahnya ga banyak, dari sekian ribu, sekian juta para
pemuda. Pergerakan 1908 itu yang diprakarsa oleh Budi Utomo ga banyak dan
yang memberikan aspirasi, semangat, peduli akan negeri, dan lain-lain sebagainya
itu adalah pilihan mahasiswa yang ingin melakukan perubahan. Jadi
sesungguhnya kan para pemuda dan para mahasiswa itu agent of change, kalo kita
lihat syarat-syaratnya itu mereka harus peduli terhadap kondisi negara, kondisi
yang ada di lingkungannya dan lain sebagainya. Banyak hal yang bisa dia
lakukan, kalo dulu itu adalah dengan semangat untuk berjuang memerdekakan,
lahirlah 1928 sumpah pemuda, lahirlah 1945 dengan kemerdekaan NKRI,
kemudian saat ini lah kita menikmati 1998 reformasi dan saat ini kita masih
menikmati kemerdekaan yang murni diperjuangkan oleh para founding father kita,
para pejuang-pejuang dan disitu tidak sedikit yang ulama-ulama besar disana.
Artinya setelah melihat itu, ya akhirnya kita sudah mulai melihat, jadi kritikan
yang sangat luar biasa dengan hadirnya film koboy kampus ya, disisi lain
mahasiswa memperjuangkan aspirasi masyarakat, disisi lain dia punya kehidupan
sendiri, cuek aja dia ngeliat ada yang demo, dan itu sampe sekarang masih ada
yang kaya gitu dan itu pilihan, makanya kalo bapak melihat dari film itu pada
waktunya dia akan sadar bahwa sesungguhnya dari dirinya lah terjadi adanya
perubahan, tidak bisa kita memaksakan orang lain. Artinya sesungguhnya kalo
kita melihat potretnya sekarang itu ya dari dulu sudah ada, sudah digambarkan,
tinggal pilihan kita apa kita masih mau termasuk orang yang seperti Pidi atau kita
memilih sebagai orang yang memperjuangkan kondisi sosial, budaya, politik,
ekonomi, kerakyatan, dan sebagainya.

Saya : Menurut bapak, bagaimana seseorang bisa menjadi


apolitis?

Fisib Unpak
Pak Najamudin : Apolitis itu sebetulnya bukan bagaimana orang menjadi
apolitis, dia mempertahankan untuk menjadi orang apolitis itu sebetulnya saya
punya keyakinan itu perang hati nuraninya. Sesungguhnya dia ingin banyak yg dia
lakukan tapi karena mungkin dia udah merasakan enaknya sendirian, enaknya
cuek dan lain sebagainya. Jadi memang ini lebih kepada bagaimana kemudian
kondisi lingkungan yang akan menjadikan dia itu apakah sebagai seorang apolitis,
apakah dia sebagai seorang penggerak, orang yang peduli, kalo bicara lingkungan
itu kan luas ya, 60% itu ada di keluarga sebetulnya, orang tua, adik, kaka,
lingkungan terdekatnya, rt, rw. Lingkungan yang membuat dia akan menjadi
seorang penggerak atau apolitis, sehingga tinjauan lainnya adalah setelah
lingkungan, harus ada perubahan dari dirinya sendiri, dia mau merubah ga, ada
kemauan, kalo tidak ada kemauan susah percuma. Memang harus ada unsur
eksternal yang mengajak itu, harus ada ajakan, harus ada sentilan. Ibaratnya kan
kalo kita anggap orang apolitis itu orang yang memang hidupnya sendirian, ada
orang jatuh dipinggir jalan aja dia cuek, sebetulnya kan itu sifat tidak baik ya,
untuk bisa menjadi baik itu pertama memang harus ada yang mengajak, yang
kedua harus ada niat dari dirinya untuk melakukan perubahan, karena yang ada itu
kan adalah motivasi dari diri kita untuk berbuat baik, jadi kalo kitanya saja
mengajak maka inshaAllah akan dimudahkan, itu pentingnya dengan yang
namanya hidayah. Jadi hidayah kepada seseorang itu tidak mungkin akan hadir
kalo dirinya tidak mau merubah atau meminta berdoa untuk mendapatkan
hidayah. Jadi tidak ada sebetulnya sifat apolitis itu tidak ada, yang ada itu adalah
sifat apolitis itu pilihan, pilihan itu bisa dirubah dengan diajak.

Saya : Apa tanggapan bapak mengenai mahasiswa yang


melakukan demo unjuk rasa dengan turun ke jalan?
Pak Najamudin : Salah satu pilihan terkait dengan memberikan aspirasi itu
dengan turun ke jalan, artinya kembali tadi saya memberi pandangan dan analisis
bagi yang apolitis itu pilihan, kepada yang kritis pun itu pilihan. Karena bisa jadi
pilihan kita itu sesungguhnya ada juga orang tidak suka dan ketika kita sudah

Fisib Unpak
memilih, ketidak sukaan dan kesukaan orang terhadap kita juga itu menjadi
pilihan, dan buat saya is the best orang yang memberikan aspirasi dengan caranya
yang baik santun, kalo melihat film koboy kampus kan, ada yang berdiri paling
depan menyampaikan aspirasi. Karena kondisi yang sudah tidak bisa digambarkan
dengan diskusi, sudah mentok dalam rapat dan sebagainya, putuslah putusan yang
tidak berpihak kepada masyarakat, disitulah mahasiswa bergerak.

Saya : Apakah mahasiswa yang melakukan demo unjuk rasa


turun ke jalan merupakan tanggapan yang positif dan baik untuk dilakukan?
Pak Najamudin : Dianalisis dari sisi mana pun, yang peduli terhadap
masyarakat itu inshaAllah semuanya baik, karena dia sudah peduli terhadap
masyrakat, peduli terhadap kondisi yang ada di sekitar.

Saya : Apakah mahasiswa harus melakukan demo unjuk rasa


dengan turun ke jalan atau ke depan gedung gedung perwakilan rakyat?
Pak Najamudin : Salah satu dari proses menuju kepada perubahan yang
lebih besar itu bisa dilakukan melalui banyak cara, untuk menyampaikan aspirasi
itu ada banyak jalurnya, ada yang turun ke jalan, kemudian ada juga yang
langsung ke DPR RI.

Saya : Apa dampak dari mahasiswa yang melakukan demo unjuk


rasa?
Pak Najamudin : Positif semuanya, yang pasti niatan yang melakukan demo
itu juga adalah niatan yang baik untuk memberikan satu kritik, memberikan
aspirasi yang disampaikan, sehingga upaya-upaya dia menuju ke arah sananya pun
dia lakukan dengan baik, contohnya dengan cara dia tetap fokus kepada
belajarnya tidak ditinggalkan, tapi ketika ada waktu demo juga dia ikut serta.

Fisib Unpak
Saya : Apa tanggapan bapak mengenai mahasiswa yang tidak
setuju dengan adanya demo unjuk rasa?
Pak Najamudin : Sah – sah saja sebetulnya, karena itu pilihan masing –
masing individu.

Saya : Adakah cara yang seharusnya mahasiswa lakukan selain


melakukan demo unjuk rasa ke jalan tetapi tetap mewakilkan suara rakyat?
Pak Najamudin : Ada banyak caranya, mungkin ada yang seperti Pidi itu
juga saya lihat aspirasinya gitu melalui lagu dan musik, salah satunya seperti itu.

Saya : Bagaimana pandangan bapak bila isu isu politik diangkat


menjadi sebuah film?
Pak Najamudin : Bagus, politik itu kan adanya kenaikan bbm yang
dipaksakan, yang harusnya tidak naik jadi naik, itu kan menarik untuk difilm-kan,
terus disitu akan ada analisis.

(Dokumentasi saat wawancara di kantor Pak Najamudin)

Fisib Unpak
Lampiran 2
Data Narasumber
Pengamat Film

Nama : Syamsul Bachri Adnan

Profesi : Film Director

Tanggal wawancara : 23 September 2022

Saya : Bapak sebelumnya tau film koboy kampus? Jika tau, apa bapak
sudah pernah nonton film Koboy Kampus?

Pak Syamsul : Tau film koboy kampus, sudah menonton filmnya juga.

Saya : Adegan mana yang paling berkesan buat bapak?

Pak Syamsul : Saya sebagai penggarap film sekaligus juga pengamat film, saya
tidak bisa memilah – milah mana yang bagus mana yang tidak bagus, karena
ketika kita melihat ketika kita menilai itu secara keseluruhan, walaupun mungkin
diantaranya ada shot – shot unggulan. Kalo buat saya shot – shot unggulan dia itu
ketika perjalanan mobil yang dijadikan kendaraan negaranya, itu secara simbolis

Fisib Unpak
banyak yang menarik, terus ketika si jawa patah hati karena ditolak langsung
dengan latar belakang yang bulat itu kan abstrak banget absurd itu, nah itu sesuatu
yang menarik yang ditawarkan oleh Pidi Baiq yang cukup berani, karena ga
banyak sutradara yang punya ide liar kaya begitu. Saya sendiri saja ya saya akui
saya realis ya, jadi tidak terpikir ya dengan hal – hal yang begitu, tapi ketika saya
lihat saya santai menikmati, nah itu hebatnya Pidi Baiq dalam menggarap film.
Kenapa saya bilang mobil, mobil itu pemilihannya saya tidak tahu kondisi ini,
karena ini kan memang petak perjalanan Pidi Baiq ketika melakukan
pemberontakan terhadap pemerintah. Berbagai cara mahasiswa mengekspresikan,
ada yang frontal, ada yang betul – betul menjadi pendiam, kalo para seniman
biasanya dengan kekuatan kesenian dia dengan puisikah, contohnya kaya
almarhum Rendra sampai ditangkapkan karena puisi dia, banyak sekali pada
waktu itu seniman – seniman itu melakukan perlawanan tidak dengan demonstrasi
turun ke jalan, tapi dengan karya, nah Pidi Baiq melakukan itu. Makanya polanya
dia cari sistem yang lain, bikin negara sendiri sesederhana itu, dengan atas nama
cinta, dengan atas nama kasih sayang, dengan atas nama norma, itu bahasanya
waktu dia di mobil. Kenapa dari mobil, ini kita bicara simbol – simbol yang
ditimbulkan yang dimunculkan oleh Pidi Baiq di dalam filmnya, kenapa saya
konsen ke situ, karena warna – warna yang memang rada rada surealis kaya gitu
itu pasti kekuatannya simbol. Kenapa mobilnya, mobil jeepnya itu, kesatu mobil
ini mobil perang, dia sedang melakukan perang, itu simbol yang dia berikan,
kedua shotnya itu seperti jeep yang di vietnam yang memang sedang menuju ke
sasaran lawan anglenya, peletakan anglenya seperti jeep yang sedang mau menuju
ke pertempuran, itu simbol yang dibuat Pidi, itulah gaya perlawanan Pidi Baiq
ketika masih menjadi mahasiswa. Yang menarik adalah jeep dan bulan, dia buat
bulan begitu karena dia berharap matahari yang muncul bukannya bulan, karena
bulan itu hanya refleksi dari sinar matahari, walaupun itu menjadi satu keindahan
tersendiri.

Fisib Unpak
Saya : Menurut bapak, apa saja hal yang menarik pada film koboy
kampus?

Pak Syamsul : Gaya bertutur dia itu gaya bertutur surealis bukan gaya bertutur
realis, sehingga kekuatan – kekuatan yang dimunculkan dari surealis itu adalah
simbol, simbol perlawanan dia bukan frontal turun ke jalan tapi membuat negara
baru dengan konsep cinta, dengan konsep kasih sayang. Yang menariknya adalah
mobil itu menjadi simbol alat pertempuran dia terhadap pemerintah, yang perang
gini, pergolakan batinnya itu diekspresikan dalam mobil itu sebagai sarana
tempur, karena disitu muncul lah beberapa lagu beberapa kalimat yang memang
menohok ke negara pada waktu itu ke Soeharto.

Saya : Film yang berfokus pada kritik sosial terhdap pemerintahan di


Indonesia kan masih jarang, apakah film koboy kampus dapat dikatakan film yang
dapat menggambarkan tindakan kritik sosial di Indonesia?

Pak Syamsul : Ya bisa dibilang begitu, memang yang diangkat adalah situasinya
ya, sebenarnya dia bukan bicara soal kritik sosialnya, dia malah berbicara tentang
biografinya Pidi Baiq sendiri ketika era menjelang keruntuhannya Soeharto, nah
sebenarnya ini harus kita bedakan, film yang memang berupa biografi atau film
yang memang film kritik. Kalo film kritik dia bukan masuk ke situasinya tapi dia
masuk ke permasalahannya, ini makanya agak beda pendekatannya, sebenarnya
ini pendekatannya biografi bukan kritik.

Saya : Menurut bapak, apakah kritik sosial dan apolitis yang disinggung
dalam film ini menjadi poin menarik untuk menonton film ini?

Pak Syamsul : Cukup menarik untuk ditonton, tapi kalo boleh saya bilang kritik
itu kan hanya diawal oleh orang Indonesia, ini kita pisahin ya dengan orang The
Panas Dalam, hanya diawal itu saja ketika ada pembacaan puisi di kampus,
selebihnya sebenarnya kalo kita mau bicara secara politis ya, Pidi Baiq dan kawan

Fisib Unpak
– kawan itu lari dari kenyataan, jadi tidak ada yang namanya bicara politik pada
waktu itu dalam film ini ya, Pidi Baiq itu bagian dari perjuangan tidak, malah Pidi
Baiq dan kawan – kawan itu lari dari permasalahan.

Saya : Menurut bapak, apakah pesan dari adegan – adegan film koboy
kampus sudah tersampaikan dengan baik kepada penontonnya?

Pak Syamsul : Pidi Baiq hanya menyatakan sikap dia ketika di era sebelum
reformasi, dia menyalahkan sikap dia adalah seperti itu dan dia konsisten, jadi
kalo pertanyaannya korelasinya itu iya, bahwasannya dia betul – betul konsisten
dengan negara The Panas Dalam.

Saya : Tanggapan bapak pada film koboy kampus yang terdapat unsur
komedi, kritik sosial kepada pemerintah yang dikemas dengan unsur komedi?

Pak Syamsul : Dari dulu juga ketika seniman – seniman itu protes dengan gaya
yang keras dan realis berujung ditangkap, makanya muncul lah teater gandrik
dengan komedinya, muncul lah setelah Rendra ditangkap itu ya kemudian dia
keluar dengan gaya komedinya, muncul lah Nano Riantarno dengan pementasan –
pementasannya dengan gaya komedinya dan terbukti lebih selamat dari pada yang
keras. Jadi memang rumus ketika kita mau mengkritik orang, lebih baik dengan
komedi, esensinya sama tapi bobot tekanannya berbeda, ketika bobot tekanannya
berbeda maka impactnya ke orang itu juga menjadi berbeda, ketika dia
menyinggung sikat, apalagi di zaman pada waktu itu segala sesuatu tindakan yang
keras dan mengarah mengkritik pemerintah dianggap subversif. Konsep ini
memang dipake oleh Pidi Baiq untuk bertutur dan ekspresi dari temen – temennya
itu kan masing – masing punya problematik ya dan itu semua dengan gaya
guyonan, guyonan yang juga abstrak itu kan surealis banget untuk di film itu,
memang begitu, rumus kritik itu di dalam sebuah pertunjukan lebih baik
disampaikan dengan cara komedi, kalo komedi itu orang dibuat nyaman diajak
ketawa – ketawa padahal menyindir orang itu, nah Pidi Baiq saya boleh bilang

Fisib Unpak
berhasil, sayangnya tahun 2019 film itu diproduksi, 2020 masuk covid ya jadi
agak tenggelam filmnya.

Saya : Menurut bapak, sebagai pengamat film apakah ada pesan – pesan
tersembunyi dalam film koboy kampus yang orang awam tidak bisa melihat pesan
tersebut?

Pak Syamsul : Malah sebenernya terbukti ya bobroknya kampus pada saat itu,
dimana sistem belajar mengajar yang tidak jelas, keberadaan mahasiswa di
kampus itu terkadang masih disetarakan seperti anak – anak SMA. Padahal yang
namanya mahasiswa itu teman diskusi, jangan diajak dia menjadi murid yang
mendengarkan celotehan guru, celotehan dosen, walaupun menggunakan kata –
kata baik mahasiswa sekalian tapi tetap intimidatif, itu terbukti kan dengan Ricky
Harun yang diancam DO.

Saya : Menurut bapak, apa kekurangan dan kelebihan film koboy


kampus?

Pak Syamsul : Kalo dibilang kekurangan sebenernya kekurangan film secara


nasional ya, ketika biacara masalah baik dan buruk dari sisi yang mana nih, kalo
dari sisi cost ya Amerika dia buat film misalnya dengan 500 milyar, kita bikin
film dengan 50 milyar saja sudah gila – gilaan, tapi ini 500 milyar dollar, kita
rupiah, gimana kita mau bandingin untuk jadi film yang setara ibaratnya, tapi kalo
dari sisi ide ya kita tau Pidi Baiq adalah seorang penulis yang bagus, penulis yang
unggulan saat ini, terutama berkaitan dengan konsep – konsep keremajaan.
Kekuatan dari seorang Pidi Baiq adalah ketika dia mengangkat tema – tema yang
roman picisan, pinternya Pidi Baiq adalah ngulik dengan benar, sehingga di film
ini pun juga sebenernya ketika dia bicara dari angle roman picisan dia dapet. Kalo
dari gagasan cukup bagus dan tidak banyak film Indonesia bahkan mungkin ya
gaya bertutur surealis seperti apa yang dilakukan Pidi Baiq hampir tidak ada yang
melakukan, karena banyak banget abstraksi yang dia buat di dalamnya ya menjadi

Fisib Unpak
aneh, menjadi nyeleneh, tapi logika banget, kuat Pidi Baiq dalam cerita ini
mengangkat satu kasus atau banyak kasus dalam bentuk simbol – simbol.

Saya : Apakah ada kritik untuk film koboy kampus ini?

Pak Syamsul : Engga ada ya kalo kritik, karena semua hampir baik, walaupun
satu scene gambarannya keluarga si jawa, satu scenen yang pacarnya si Ricky
Harun yang di kalimantan, tapi semuanya terakomodir dengan baik, tidak ada hal
yang dipaksakan. Film itu salah satu kelemahannya ketika dia dipaksakan, baik
adegan mau pun pemain, pemainnya tidak mampu tapi dipaksakan memainkan.

(Dokumentasi saat wawancara di rumah Pak Syamsul Bachri Adnan)

Fisib Unpak
Lampiran 3
Data Narasumber
Mahasiswa

Nama : Abdulloh Abdul Mugni

Profesi : Presiden Mahasiswa Universitas Djuanda

Tanggal wawancara : 3 Oktober 2022

Saya : Bagaiamana tanggapan mas tentang mahasiswa yang


melakukan demo unjuk rasa?

Mas Abdul Mugni : Tanggapan saya terkait demo atau pun unjuk rasa yang
digalang oleh mahasiswa, yang pertama itu menjadi salah satu tolak ukur bahwa
mahasiswa hari ini tidak hanya disibukkan oleh kegiatan akademik, dalam artian
tidak hanya disibukkan dengan kuliah, kemudian magang di instansi – instansi
atau pun perusahaan – perusahaan dengan iming – iming sks yang bisa dikonversi.
Lalu kemudian, saya cukup terharu sebetulnya ketika melihat mahasiswa
berbondong – bondong turun ke jalan, entah itu dalam rangka mengkritik
kebijakan misalnya di wilayah kenaikan bahan bakar minyak atau pun terakhir
kemarin rame itu demo mengenai langkanya minyak goreng dan itu dirasakan
memang betul – betul oleh masyarakat kecil yang notabene pada umumnya
masyarakat hari ini masih bergantung pada kebutuhan minyak goreng untuk

Fisib Unpak
kemudian bisa menghidupi keluarganya di rumahnya masing – masing. Jadi ya
tanggapannya agak cukup terharu sebetulnya, karena memang masih ada
kepekaan yang hari ini hadir disetiap individu mahasiswa entah itu di Universitas
Djuanda atau pun di Universitas – Universitas yang hari ini tersebar diberbagai
daerah yang ada di Indonesia.

Saya : Apakah setiap mahasiswa harus ikut serta ketika ada


demo unjuk rasa di suatu wilayah di Indonesia? Jika iya, mengapa?

Mas Abdul Mugni : Menurut saya, iya harus ikut dalam setiap penyampaian
pendapat dimuka umum atau pun dalam setiap proses demonstrasi, karena dirasa
hari ini mahasiswa dan universitas menjadi dua variabel yang dianggap masih bisa
memecah kebuntuan politik ditengah – tengah masyarakat, itu anggapan dari
beberapa kalangan yang sudah temui, bahwa ketika mahasiswa turun ke jalan
berarti perlu ada koreksi yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap penguasa hari
ini. Disamping itu kenapa pada akhirnya saya menjawab iya, karena selain dari
pada mahasiswa banyak juga elemen lain yang kemudian harus ikut turun, akan
tetapi mahasiswa adalah salah satu status atau pun title yang hari ini disandangkan
atau pun dinobatkan kepada kita dan disamping itu pula mahasiswa mempunyai
tanggung jawab untuk kemudian bisa menjawab dan menuntaskan problem –
problem yang dirasakan oleh masyarakat.

Saya : Apakah film koboy kampus sudah menggambarkan situasi


yang terjadi di Indonesia?

Mas Abdul Mugni : Menurut saya, jika saya dihadapkan dengan perbandingan
kondisi dimana kondisi sekarang dan kondisi ketika film koboy kampus itu
menggambarkan satu kondisi pemerintahan. Ada perbedaan kondisi ketika kondisi
sekarang jauh lebih rumit, jauh lebih susah, jauh lebnih runyam ketika hari ini kita
dihadapkan dengan kondisi sosial politik yang memang agak sulit untuk kemudian
kita tafsirkan. Pokonya lebih sulit kondisi sekarang dibanding kondisi dulu.”

Fisib Unpak
Saya : Bagaimana pendapat mas bila terdapat mahasiswa yg
memiliki sikap apolitis?

Mas Abdul Mugni : Menurut saya, ketika ada mahasiswa yang apolitis, yang
pertama akan saya sampaikan saya sangat menyayangkan, karena memang tidak
bisa dipungkiri bahwa kondisi kita hari ini dipaksakan untuk dihadapkan dengan
banyaknya kondisi mahasiswa yang apolitis, dalam artian tidak peduli terhadap
lingkungan sosialnya dan secara langsung sebetulnya mahasiswa – mahasiswa
yang apolitis tersebut tidak mengetahui status mereka sebagai mahasiswa, yang
dimana ketika dia mengemban status sebagai mahasiswa berarti harus ada
tanggung jawab yang diberikan kepada masyarakat. Jadi saya coba terangkan hal
tersebut kepada mahasiswa yang tergolong sebagai mahasiswa yang apolitis, terus
disamping itu pula kita perlu mengingatkan.

Saya : Menurut mas, faktor apa saja yang bisa membuat


seseorang menjadi apolitis?

Mas Abdul Mugni : Faktor yang mempengaruhi seseorang itu mempunyai


sikap apolitis atau pun tidak, yang pertama itu dipengaruhi oleh lingkungannya,
lingkungan terkecil yang ada di satu komunitas misalnya keluarga, itu sebetulnya
keluarga bisa mempengaruhi sikap mahasiswa tersebut, apakah dia akan terjun
mengkritisi kebijakan atau pun dia akan terpumpung pada satu institusi, sehingga
dia hanya difokuskan pada pilihan akademik. Sebagai salah satu contoh, saya
punya kawan di salah satu universitas, sebetulnya dalam hatinya dia punya
kemauan untuk kemudian dia bisa aktif berorganisasi, untuk kemudian dia
inginlah berbondong – bondong ke jalan melakukan aksi demonstrasi, tetapi ada
faktor penghalang yaitu keluarga yang dimana ketika anak dan orang tua
melakukan interaksi atau pun sosialisasi di lingkungan keluarganya, orang tua
tersebut menitipkan pesan bahwa kamu ketika saya kuliahkan di universitas hanya
sebatas untuk kuliah, tidak untuk demo. Jadi orang tua menyampaikan pesan

Fisib Unpak
secara tidak langsung bahwa kamu harus kuliah tepat waktu 4 tahun atau pun 3
tahun 8 bulan, ya keluarga mempengaruhi kemudian lingkungan di kampus,
doktrin – doktrin senior itu jelas mempengaruhi, karena disamping itu saya tidak
bisa menafikan bahwa doktrin senior menjadi salah satu faktor kenapa pada
akhirnya masih banyak mahasiswa yang apolitis.

Saya : Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya demo


unjuk rasa?

Mas Abdul Mugni : Yang pertama faktor yang mempengaruhi adanya


demonstrasi di jalan jelas bahwa ada kebijakan yang tidak pro terhadap
masyarakat, misalnya kita kerucutkan kepada kenapa di tahun 2019 terjadi
gelombang besar, seluruh mahasiswa di daerah berbondong – bondong datang ke
Jakarta dan faktor yang mempengaruhi adanya konsentrasi massa yang besar di
Jakarta adalah pengesahan rancangan Undang – Undang KPK dan isu mengenai
rancangan KUHP, yang dimana dalam rancangan atau pun Undang – Undang
KPK dijelaskan bahwa lembaga KPK sekarang masuk ke dalam rukun eksekutif,
dalam artian tidak lagi independen tapi masuk dalam kekuasaan, sementara yang
saya ketahui bahwa lembaga anti rasuah ini adalah salah satu dari anak reformasi.
Ketika 32 tahun Indonesia digerogoti oleh koruptor – koruptor yang menjabat
disektor – sektor pemerintahan, lalu ketika Soeharto kemudian lengser dari
kekuasaannya melahirkanlah lembaga anti rasuah yang kita sebut sebagai Komisi
Pemberantasaan Korupsi, akan tetapi selama masa reformasi Komisi
Pemberantasaan Korupsi dari waktu ke waktu mengalami penurunan dalam
ketajaman untuk kemudian bisa menangkap para koruptor, salah satu faktornya
adalah hadirnya Undang – Undang KPK. Kalo misalnya rancangan KUHP masih
terdapatnya pasal – pasal yang dinilai oleh mahasiswa prodakolonial, yang
pertama larangan mengenai aksi unjuk rasa yang harus kemudian diberikan izin,
status quo yang hari ini kita rasakan sebagai mahasiswa ketika ingin
menyampaikan aspirasi di depan umum adalah perlu adanya surat balasan ketika
kita telah memberikan surat pemberitahuan ke kepolisian yang bertanggung jawab

Fisib Unpak
di wilayah hukum ketika kita melakukan aksi demonstrasi dan masih banyak lagi
terkait isu yang kemuian dibahas oleh publik mengenai RKUHP yang menjadi
salah satu faktor kenapa pada akhirnya di tahun 2019 terjadi gelombang massa
reformasi dengan tajuk reformasi dikorupsi.

Saya : Bagaimana tanggapan mas tentang politik yang ada di


Indonesia?

Mas Abdul Mugni : Politik yang ada di Indonesia, yang pertama yang saya
ketahui bahwa politik itu barang yang suci, yang kemudian melahirkan stigma
negatif bahwa politik itu barang kotor adalah pandangan masyarakat terhadap
aktor – aktor politik untuk memerani orchestrasi politik yang ada di Indonesia.
Misalnya secara kongkrit saya kasih contoh, ketika kita hidup dalam satu wilayah
dan dalam satu wilayah tersebut terdapat satu orang yang memandang bahwa
politik itu masih menjadi barang yang bersih, tapi dalam wilayah tersebut selain
dari pada satu orang, kebanyakan orang masih menganggap bahwa politik adalah
barang yang kotor, berarti kan ada pertanyaan yang kemudian harus diajukan
kenapa pada akhirnya ada masyarakat yang menilai bahwa politik itu menjadi
barang yang kotor dan jawabannya adalah para pemeran politik atau pun aktor
politik yang ada di Indonesia telah membuat pandangan masyarakat bahwa politik
itu menjadi barang yang kotor. Jadi kalo tanggapan saya terkait politik yang ada di
Indonesia, karena saya tadi sudah memberikan pemikiran bahwa politik di
Indonesia kotor, karena memang kita telah melihat track record bahwa aktor –
aktor politik yang terafilisiasi dengan parpol telah melakukan pelanggaran –
pelanggaran yang diatur dalam Undang – Undang, misalnya dia telah melakukan
korupsi kemudian telah melakukan pelanggaran – pelanggaran yang memang
pelanggaran tersebut menjadi perhatian publik, disatu sisi saya menganggap
bahwa politik itu adalah barang yang bersih, disatu sisi ketika aktor politik
melakukan pelanggaran – pelanggaran disatu sisi itu pula saya menganggap
bahwa politik menjadi barang yang kotor.

Fisib Unpak
Saya : Menurut mas, adakah pengaruhnya kalau mahasiswa tetap
fokus akademik tanpa mengikuti demo unjuk rasa?

Mas Abdul Mugni : Ya sebetulnya disatu sisi saya tidak bisa memaksakan
kehendak orang lain, entah itu dia ingin demo atau pun ga demo itu kita
kembalikan kepada pribadi masing – masing, tetapi perlu ada ikhtiar dari kita
untuk mengajak dan menyadarkan bahwa kondisi kita hari ini perlu kita
perjuangkan dengan berbagai macam upaya, demo adalah salah satu upaya
terakhir ketika semua upaya telah kita lakukan dan upaya tersebut gagal, yang
pertama mungkin ketika ada mahasiswa yang kemudian tidak punya sikap politik
terhadap kondisi kebijakan, kondisi masyarakat dan sebagainya. Mahasiswa
tersebut pasti akan merasakan bahwa apa yang hari ini sedang kita perjuangkan itu
pasti akan kita rasakan dan apa yang hari ini sedang tidak kita perjuangkan dan
akan kita rasakan juga, contohnya misalnya kita bicara di wilayah kenaikan harga
bahan bakar minyak, secara dia pribadi, secara keluarga, secara lingkungan
sosialnya mau tidak mau ketika dia tidak mengikuti demonstrasi mengenai
kenaikan harga bahan bakar minyak dia akan terdampak, karena dia harus
mengeluarkan cost lebih mahal ketika bbm mengalami kenaikan secara harga,
disamping itu pula pendapatan atau pun pengeluaran yang dikeluarkan oleh orang
tuanya itu pasti akan mengalami perubahan dari yang semual stabil, lalu ketika
harga bbm naik berarti ada yang tidak stabil lagi, ada pengeluaran yang harus
dilakukan secara extra dan ya mau gimana lagi kan kalo bbm sudah naik,
mahasiswa yang tidak demo terdampak juga.

Saya : Seberapa berpengaruhnya gerakan mahasiswa yang


mengikuti demo unjuk rasa menyuarakan keresahan masyarakat negara ini?

Mas Abdul Mugni : Demo bisa saja berpengaruh terhadap masyarakat, tapi
tidak pada kondisi langsung dirasakan betul – betul oleh masyarakat, karena satu
waktu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak bisa berubah secara
instan, kan memang disitu terjadi pergulatan secara politis antara pemerintah, baik
lembaga eksekutif atau pun lembaga legislatif atau pun pergulatan secara politis

Fisib Unpak
antara kedua lembaga dan pihak swasta. Jadi kalo misalnya saya dihadapkan
dengan seberapa besar pengaruh demo terhadap masyarakat atau kah adakah
pengaruhnya terhadap masyarakat, yang pertama pengaruhnya pasti ada terhadap
masyarakat, karena dari setiap kritik di jalanan dalam bentuk penyampaian
pendapat di muka umum sedikit banyaknya pasti akan merubah kebijakan yang
telah merugikan masyarakat, akan tetapi tidak langsung dirasakan oleh
masyarakat, karena selagi lagi saya bilang bahwa kebijakan yang telah
dikeluarkan oleh pihak pemerintah tidak serta merta langsung berubah ketika ada
bentuk tekanan dari publik dan bentuk tekanan tersebut adalah demonstrasi,
kecuali bentuk dari pada demonstrasi tersebut memang jelas secara kuantitas
massa aksi banyak dan secara kualitas massa aksi tidak ikut – ikutan, itu akan
kemudian mempengaruhi kebijakan dan kebijakan tersebut akan berdampak pada
masyarakat.

(Dokumentasi chat whatsapp dan wawancara online


melalui aplikasi Google Meet)

Fisib Unpak

Anda mungkin juga menyukai