Anda di halaman 1dari 138

KONSTRUKSI MAKNA DAKWAH DALAM RADIO

BAGI PENYIAR RADIO 99.3 FAJRI FM


(Studi Fenomenologi Pada Penyiar Radio Dengan Tema Dakwah
Islam)

SKRIPSI

KARMILA SARI

NPM 044116492

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

JANUARI 2021
KONSTRUKSI MAKNA DAKWAH DALAM RADIO
BAGI PENYIAR RADIO 99.3 FAJRI FM
(Studi Fenomenologi Pada Penyiar Radio Dengan Tema Dakwah Islam)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Univerisitas Pakuan Bogor

KARMILA SARI

NPM 044116492

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

JANUARI 2021

i
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi berjudul KONSTRUKSI MAKNA


DAKWAH DALAM RADIO BAGI PENYIAR RADIO 99.3 FAJRI FM
(Studi Fenomenologi Pada Penyiar Radio Dengan Tema Dakwah Islam)
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembiming dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka di akhir skripsi ini.
Dengan ini melimpahkan hak cipta karya tulis saya ini kepada Universitas
Pakuan Bogor.

Bogor, Januari 2021

Karmila Sari
044116492

i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi/Tesis/Disertasi ini adalah hasil karya saya sendiri,


dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Karmila Sari


NPM : 044116492
Tanda Tangan : ...............................
Tanggal : ...............................

ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang disusun oleh:
Nama : Karmila Sari
NPM : 044116492
Judul Skripsi : Konstruksi Makna Dakwah dalam Radio Bagi Penyiar 99.3
Fajri FM (Studi Fenomenologi Pada Penyiar Radio Dengan
Tema Dakwah Islam)
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima
sebagai bagian dari persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan Bogor.
DEWAN PENGUJI
Menyetujui
Pembimbing I : Feri Ferdinan Alamsyah, M.IKom
NIK : 10614025629
Pembimbing II : Dr. Dwi Rini S Firdaus, M.Comn
NIK : 1.0113 001 607
Pembaca : ......................
NIK : ......................

Ditetapkan di : …..................
Tanggal : ......................

Dekan Ketua Program Studi


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Ilmu Komunikasi

Dr. Henny Suharyati, M.Si. Dr. Dwi Rini S. Firdaus, M.Comn


NIP: 196006071990092001 NIK: 1.0113 001 607

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi Indonesia pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
Universitas Pakuan.

Adapun judul yang diambil oleh penulis yaitu “Konstruksi Makna Dakwah
Dalam Radio Bagi Penyiar Radio 99.3 Fajri FM (Studi Fenomenologi Pada
Penyiar Radio Dengan Tema Dakwah Islam).”. Dimana pada bab 1 berisi
pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat
penelitian. Selanjutnya pada bab 2 merupakan tinjauan pustaka yang relevan
dengan penelitian khususnya teori terkait fenomenologi. Lalu pada bab 3 yang
berisi metode penelitian dimana tercantum dengan cara apa penelitian akan
diperoleh hasil. Pada bab 4 yang merupakan hasil dan pembahasan dimana penulis
menggunakan teori interaksionisme simbolik membahas dan menjabarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, untuk memaknai konstruksi makan dakwah
dalam radio subjek penelitian. Sementara bab 5 berisi penutup yang meliputi
kesimpulan dan saran.

Bogor, Januari 2021

Penulis

ii
UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai


pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit
bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Dr. Henny Suharyati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Budaya.
2. Dr. Dwi Rini Sovia Firdaus, M.Comn selaku Ketua Program Studi Ilmu
Sosial dan Ilmu Budaya
3. Feri Ferdinan Alamsyah, M.IKom Selaku pembimbing I yang telah
banyak membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini.
4. Dr. Dwi Rini S Firdaus, M.Comn. Selaku pembimbing II yang telah
membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini.
5. …………………. selaku pembaca yang telah banyak membantu dalam
mengoreksi penelitian ini.
6. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang senantiasa mendukung penulis
baik secara finansial maupun moril kepada penulis.
7. Penyiar Radio Fajri FM yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.
8. Para informan dan triangulan yang sangat membantu dalam pengumpulan
data dan pengujian data.
9. Para sahabat yang selalu memberi semangat dan dukungan dalam
penyusunan skripsi ini, Yoga, Azi, Panji, Ade, Chandra.

Akhir kata, penulis dengan penuh harap kepada Allah SWT semoga segala
bantuan, dan usaha dari pihak yang telah mendukung penulis dalam pembuatan
skripsi ini. Semoga dapat dibalas dengan apa yang telah mereka berikan kepada
penulis dan semoga skripsi ini mempunyai manfaat bagi penulis dan orang lain.

iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Karmila Sari


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Bogor, 16 Agustus 1998
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Bojong Baru no.35 Kecamatan Bogor Barat
Kelurahan Pasir Kuda RT/RW 003/002 16119,

Bogor Barat

Telp : 081548101566
Email : karmilasr08gmail.com

Data Pendidikan

1. 2004-2010 : SDN CIOMAS 01


2. 2010-2013 : SMP PGRI 3 KOTA BOGOR
3. 2013-2016 : SMK INFORMATIKA PESAT KOTA BOGOR

Pengalaman Bekerja

1. Freelance graphic designer senen.net


2. Freelance graphic designer teraphy
3. Photography prewedding TOBE Creative
4. Videographer prewedding TOBE Creative
5. Editor wedding TOBE Creative
6. Freelance videographer event organizer pororo AEON mall
7. Freelance editor event organizer pororo AEON mall
8. Freelance graphic designer content social media d'mamam

iv
9. Food photography bascamp resto
10. Graphic designer menu makanan bascamp resto
11. Graphic designer buku tahunan SMA Negei 1 cibungbulang
12. Freelance graphic designer content sosial media TOBE Creative
13. Associate DICIRI (Digital Creative Provider)
14. Creator Associate Controller DICIRI (Digital Creative Provider)

v
ABSTRAK

KARMILA SARI. 044116492. Konstruksi Makna Dakwah Dalam Radio


Bagi Penyiar Radio 99.3 Fajri FM (Studi Fenomenologi Pada Penyiar Radio
Dengan Tema Dakwah Islam). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Program
Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Pakuan Bogor. Di bawah bimbingan: Feri
Ferdinan Alamsyah dan Dwi Rini S Firdaus
Penelitian ini didasarkan pada salah satu fungsi penyiaran yaitu pendistribusian
muatan audio. Penelitian ini akan berfokus pada dakwah melalui radio disebut
fenomenologi yang dilakukan oleh seorang penyiar radio islam yaitu radio Fajri
FM. Fenomenologi merupakan sebuah metode riset sering dikatakan memiliki
kemiripan dengan studi naratif dan etnografis. Mengungkap kesamaan makna
yang menjadi esensi dari suatu konsep atau fenomena yang secara sadar dan
individual dialami oleh sekelompok individu dalam hidupnya. bekerja untuk
mengetahui pengalaman hidup menjadi bentuk data primer yang wajib
dikumpulkan. Untuk memperoleh data tersebut tentu saja dibutuhkan keterbukaan
informan untuk mengungkapkan apa yang dialaminya di masa lalu. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui konsep diri dalam pengalaman penyiar Radio Fajri
FM dan makna dakwah dalam radio bagi penyiar Radio Fajri FM. Hasil dari
penelitian ini adalah sebuah konsep diri seorang penyiar Radio Fajri FM melalui
teori interaksi simbolik dari George H. Mead & Herbert Blumer dan mengetahui
makna dakwah dalam radio bagi penyiar radio melalui teori fenomenologi sosial
dari Alfred Schutz. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa makna konsep
diri penyiar Islam dalam radio Fajri FM telah mempunyai latar belakang Islam
saat masuk Sekolah Menengah Atas dan makna dakwah dalam radio berjalan
sangat efektif dengan tujuan mengajak kejalan yang lebih baik tanpa harus
dibatasi oleh waktu. Makna dakwah dalam radio bagi penyiar radio Fajri FM
secara keseluruhan sama halnya dengan dakwah secara langsung dengan upaya
mengajak dan menyeru manusia agar beriman dan taat kepada Allah SWT.,
mengenal dan mengamalkan ajaran Islam, dengan metode yang penuh dengan
hikmah yang membedakan dakwah melalui radio tidak terbatas akan waktu, tidak
berkumpul, dan tidak melakukan tatap muka.

Kata Kunci: Interaksi Simbolik, Konsep Diri, Makna Dakwah, Penyiaran,


Penyiar Radio Islam,

vi
ABSTRACT

KARMILA SARI. 044116492. Konstruksi Makna Dakwah Dalam Radio


Bagi Penyiar Radio 99.3 Fajri FM (Studi Fenomenologi Pada Penyiar Radio
Dengan Tema Dakwah Islam). Faculty of Social Science and Humanities,
Departement of Communication Science, Pakuan University Bogor. Under
guidance: Feri Ferdinan Alamsyah and Dwi Rini S Firdaus

This research is based on one of the broadcast functions, namely the distribution
of audio content. This research will focus on preaching through radio called
phenomenology which is carried out by an Islamic radio announcer, namely Fajri
FM radio. Phenomenology is a research method often said to have similarities
with narrative and ethnographic studies. Revealing the similarity of meaning
which is the essence of a concept or phenomenon that is consciously and
individually experienced by a group of individuals in their life. working to find
out life experiences into a form of primary data that must be collected. To obtain
this data, of course, the informants need to be open to reveal what they have
experienced in the past. This study aims to determine self-concept in the
experience of Fajri FM Radio broadcasters and the meaning of da'wah in the
radio for Fajri FM Radio broadcasters. The result of this research is a self-
concept of a Fajri FM Radio announcer through the theory of symbolic
interaction from George H. Mead & Herbert Blumer and knowing the meaning of
da'wah in radio for radio broadcasters through the social phenomenology theory
of Alfred Schutz. From the results of the research, it can be concluded that the
meaning of the self-concept of Islamic broadcasters in Fajri FM radio has an
Islamic background when entering high school and the meaning of da'wah in
radio runs very effectively with the aim of inviting a better way without being
limited by time. The meaning of da'wah in radio for Fajri FM radio broadcasters
as a whole is the same as direct da'wah with efforts to invite and call people to
believe and obey Allah SWT., To know and practice Islamic teachings, with a
method full of wisdom that distinguishes da'wah through radio. limited time, do
not gather, and do not meet face to face.

Key word: Broadcasting, Islamic Announcer, Phenomenology, Symbolic


Interactionism, Self Concept, The Meaning of Da'wah.

vii Fisib Unpak


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.......................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH.......................................................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... v
ABSTRAK....................................................................................................... vi
ABSTRACT..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi

BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................................... 6
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................... 7
1.4 Tujuan Penelitian........................................................................................ 7
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................... 7

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 8


2.1 Komunikasi Massa...................................................................................... 8
2.1.1 Karakteristik Komunikasi........................................................................ 8
2.2 Media Massa............................................................................................... 10
2.2.1 Fungsi Media Massa................................................................................ 10
2.3 Penyiaran ................................................................................................... 10
2.4 Radio........................................................................................................... 10
2.4.1 Karakteristik Radio.................................................................................. 11
2.4.2 Jenis Radio Siaran di Indonesia .............................................................. 12
2.4.3 Keunggulan dan Kelemahan Radio......................................................... 13
2.5 Radio Swasta atau Lokal............................................................................ 14
2.6 Dakwah....................................................................................................... 15
2.7 Fenomenologi Alfred Schutz...................................................................... 16
2.7.1 Interaksi Simbolik.................................................................................... 16
2.8 PenelitianTerdahulu.................................................................................... 19
2.9 Alur Pemikiran............................................................................................ 20

BAB III: METODE PENELITIAN.............................................................. 21


3.1 Metode Penelitian....................................................................................... 21
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................... 21
3.3 Subjek dan Objek Penelitian....................................................................... 22
3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 24
3.5 Teknik Analisis Data.................................................................................. 25
3.6 Teknik Keabsahan Data.............................................................................. 26
3.6.1 Triangulasi Dengan Sumber Data............................................................ 26
viii Fisib Unpak
3.6.2 Triangulasi............................................................................................... 27
3.6.3 Triangulasi Dengan Teori........................................................................ 28

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 29


4.1 Gambaran Seorang Penyiar........................................................................ 29
4.1.1 Penyiar Radio Fajri FM........................................................................... 29
4.1.2 Karakteristik Penyiar Radio Fajri FM..................................................... 30
4.1.3 Jadwal Siaran Live Penyiar Radio Fajri FM............................................ 30
4.1.4 Program Live Radio Fajri FM.................................................................. 31
4.1.6 Segmentasi............................................................................................... 32
4.2 Pembahasan................................................................................................ 36
4.2.1 Realitas Seorang Penyiar......................................................................... 36
4.2.1.1 Mind (pikiran)....................................................................................... 38
4.2.1.2 Self (Diri).............................................................................................. 43
4.2.1.3 Society (Masyarakat)............................................................................ 47
4.3 Triangulasi.................................................................................................. 49
4.3.1 Mind (pikiran).......................................................................................... 50
4.3.2 Self (Diri)................................................................................................. 53
4.3.3 Society (Masyarakat)............................................................................... 53
4.4 Makna Dakwah Dalam Radio dan Konsep diri Penyiar Radio.................. 54

BAB V: PENUTUP......................................................................................... 61
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 61
5.2 Saran........................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 64
LAMPIRAN.................................................................................................... 67

viii Fisib Unpak


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Peta Pendengar Radio Fajri FM...................................................5

Gambar 2.1. Alur Berpikir................................................................................20

viii Fisib Unpak


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tabel Data Key Informan................................................................22

Tabel 3.2. Tabel Data Informan........................................................................23

Tabel 3.3. Tabel Data Triangulasi....................................................................23

Tabel 4.1. Tabel Karakteristik Penyiar Radio Fajri FM...................................30

Tabel 4.2. Tabel Jadwal Siaran Live Radio Fajri FM.......................................31

Tabel 4.3. Tabel Khalayak Sasaran Radio Fajri FM........................................33

Tabel 4.4. Tabel Persentase Program Acara Siaran Keseluruhan.....................33

viii Fisib Unpak


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi massa yaitu jenis komunikasi yang ditunjukan kepada khalayak
yang tersebar secara heterogen dan anonym melalui media cetak dan elektronik.
Pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Unsur komunikasi
massa diantaranya radio dan televisi. Perbedaannya radio yang bersifat audio
sedangkan televisi bersifat audio visual. (Cantumin sumbernya mil)
Kemajuan teknologi di era globalisasi mampu merubah sendi kehidupan
manusia terutama dalam hal akses terhadap media massa. Kehadiran media massa
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menentukan program-program
yang dikehendaki. Media massa merupakan media cetak, elektronik dan internet
yang berperan penting dalam penyebaran informasi yang bernilai positif maupun
negative. Salah satu media massa yang mempunyai pengaruh cukup besar dan
mudah diakses adalah radio.
Radio sebagai salah satu media massa yang terus mengalami perkembangan
sangat pesat. Dimulai dari zaman Belanda, zaman Jepang, zaman kemerdekaan,
dan zaman order baru. Mulai dari radio yang segmentasinya luas, sampai yang
mempersempit diri dalam segmentasi. Sehingga radio yang dulunya bersifat
umum, sekarang dikenal radio wanita, radio anak muda, radio untuk remaja, radio
khusus berita, radio budaya, radio dakwah dan lain sebagainya.
Radio merupakan salah satu media massa yang berkaitan erat dengan
kebutuhan masyarakat yang dapat memberikan berbagai macam informasi,
hiburan, dan Pendidikan. Radio sebagai media massa yang efektif dalam
penyebaran informasi, berbagai macam informasi bisa disampaikan dengan audio
yang jelas dengan Bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat pada umumnya.
Radio juga menyebabkan ketergantungan terhadap masyarakat karena tidak dapat
dipisahkan dengan kebiasaan mendengarkan radio, karena radio memberikan
kepuasan tersendiri terhadap pendengarnya dengan adanya radio tersebut sangat
praktis sehingga masyarakat dapat mendengarkan radio dimana saja dan kapan

Fisib Unpak
2

saja bahkan saat sedang menikmati media massa lainnya. (Yang ini juga sama
sumbernya mana?)
Hasil temuan Nielsen Radio Audience Measurement pada kuartal ketiga tahun
2016 menunjukkan bahwa 57% dari total pendengar radio berasal dari Generasi Z
dan Millenials atau para konsumen masa depan. Saat ini 4 dari 10 orang
pendengar radio mendengarkan radio melalui perangkat yang lebih personal
yaitu mobile phone. Nielsen Radio Audience Measurement mencatat bahwa
meskipun internet tumbuh pesat pada kuartal ini, tidak berarti bahwa jangkauan
akan pendengar radio menjadi rendah. Kendati penetrasi media televisi (96%),
Media Luar Ruang (52%) dan Internet (40%) masih tinggi namun media radio
masih terbilang cukup baik di angka 38 persen pada kuartal ketiga 2016 ini. Dari
data Nielsen, rata-rata pendengar radio mendengarkan radio selama 2,5 jam per
hari. Pendengar radio saat ini didominasi oleh anak muda sebanyak 56 persen,
sedangkan 44 persen lainnya merupakan orang dewasa, dengan karakteristik rata-
rata pendengar sebagai generasi yang memiliki minat pada musik, olahraga,
kuliner, serta pecinta kopi.
Ada 49 stasiun radio di Kota Bogor, beberapa diantaranya yaitu :
BAYUNADA FM 95,6, FAJRI FM 99,3 (Suara Kebangkitan Islam), Radio
Gemilang atau Ge-Radio 89,45 FM, Agri FM 107,7, R-ONE FM 97,70, Radio
Kancah Irama Suara Indonesia FM 93,4, Radio Tegar Beriman (Pemerintah
Kabupaten Cibinong) FM 95,3, Radio Ika Lesmana FM 100,1, Radio Citra Mega
Swara (Megaswara FM) FM 100,8, Radio Keluarga Muslim (WADI FM) 99,7
FM, Radio Swara Irama Kusuma Sena (Radio Elpas) FM 94,1, Radio Puncak FM
(PT Swara Lidya Sari) FM 104,4, Wagu Radio 105,2 FM, RRI Bogor, Mitra
Carita 16, PT - Music City (MC): 107,5 FM, PT.Radio Taruna melati mandiri
(DOS_Q RADIO): 94,9 FM, Malkist FM Bogor 96.10 MHZ, Radio Nagaswara
FM 92,2 (RDS On), Draba: 99.90 MHz, WinFM 95,7 FM, Cherryblack Radio
91,0 FM, Radio X Channel FM 87,8, Radio Mars 106,0 FM, Radio Tiara 91,0
FM, Radio Alvo 106,4 FM, Radio Teman FM 93,0, Radio Suara Pendidikan Al-
Ihya Dan Insan Kamil 105,6 FM, Radio Rodja Bogor 99 107,80 FM, B-Radio
Bogor 96,5 FM, Radio Romy FM 92,6, Radio Karmila FM 94,1, Radio Resfa FM
102,8, Radio Ganadas FM 94,5, Radio SCFM 107,7, Radio Kayumanis FM 104,4,

Fisib Unpak
3

Radio Puncak FM 102,0 (ex 104,4), Radio DB FM 107,9, Radio Asri FM / RT9
104,0, Radio Romana FM 107,7, Radio BS FM 93,0, Radio Bumi Pertiwi FM
104,8, Radio Mars FM 106,0, Radio Tarungtung FM 106,4 Radionya Bantarjati
Bogor Utara, Radio Suargo FM 102.4, RJS 103,2 FM. Beberapa stasiun radio
memiliki ciri khas sendiri-sendiri dalam bersiaran tujuannya untuk dapat menarik
minat dengar masyarakat sebanyak mungkin sesuai dengan segmentasinya. Radio
salah satu media massa yang berkaitan erat dengan kebutuhan masyarakat, dapat
memberikan berbagai macam informasi, hiburan, dan Pendidikan. Radio sebagai
media massa yang efektif dalam penyebaran informasi, berbagai informasi dapat
disampaikan dengan audio yang jelas dan dengan Bahasa yang mudah dipahami
oleh masyarakat pada umumnya.
Kehadiran radio di tengah-tengah masyarakat adalah sebagai jawaban
kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan. Aspek kecepatan medium
jenis ini memang tidak terbantahkan sejak pra kemerdekaan hingga masa
reformasi saat ini. Radio menjadi sangat signifikan manakala konten yang
disediakan radio menjadi alternatif jawaban dari permasalahan yang dihadapi
masyarakat, menjadi pelepas lelah masyarakat di tengah rutinitas pekerjaan
sehari-hari dan mampu menjadi penyedia informasi yang update dan tercepat bagi
beberapa kalangan yang memilih informasi sebagai kebutuhan mendasar. Radio
menjadi pilihan tercepat dengan aktifitas keseharian masyarakat ketika radio ikut
mengangkat kisi-kisi kehidupan masyarakat, mulai dari pertanian, ekonomi,
pendidikan, sosial dan budaya.
Kemudahan yang media elektronik berikan dan patut menjadi bidikan
bersama dalam upaya memaksimalkan dakwah hari ini adalah media elektronik
mempunyai kecenderungan untuk melibatkan masyarakat sebagai pendengar
maupun pemirsa dalam program siaran baik yang bersifat lokal maupun yang
bersifat nasional. Bentuk-bentuk interaksi seperti talkshow, dialog interaktif,
phone-in dan siaran live, maupun diperkuat melalui media sosial seperti
Facebook, twitter semakin memberi jalan kepada masyarakat bisa berinteraksi
dengan media. Hal ini memungkinkan bagi dakwah Islam bisa masuk kepada
masalah yang dihadapi umat dan secara langsung dapat memberikan solusi atau
jawaban. Seiring dengan perkembangan zaman, dakwah terus berkembang

Fisib Unpak
4

yang diikuti dengan metode serta medianya. Tujuan dakwah bukan hanya
mempengaruhi informasi tentang Islam, melainkan juga untuk membujuk dan
mempengaruhi orang lain agar bersedia menerima masuk ke dalam Islam.
Dengan kata lain tujuan dakwah bukan hanya informasi tetapi juga persuasi.
Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan
memanfaatkan media elektronik seperti radio. Salah satu bentuk pelaksanaan
dakwah melalui media massa adalah dakwah melalui radio. Penyiaran radio
lebih mengedepankan program dakwah yang ingin mengajak Jama’ah ketengah-
tengah masyarakat menjadi lebih maksimal dan untuk memurnikan syariat Islam
yang sesuai dengan al-Quran dan sunnah Nabi-Nya. Sehingga dapat menghasilkan
program berkualitas yang dapat mempertahankan program dan minat pendengar.
Seiring berkembangnya teknologi, radio yang dulunya memegang peran
penting dalam penyampaian informasi khususnya Indonesia, perlahan-lahan mulai
tersingkirkan dengan datangnya media baru yang jauh lebih menarik dengan
konsep audio visual yaitu televisi. Televisi merupakan media massa paling banyak
dimintati masyarakat sekarang ini. Teknik penyampaian pesan yang disetting
stasiun televisi dengan menarik dan mudah dimengerti oleh khalayak yang
menyaksikan. Mungkin hal ini merupakan salah satu penyebab turunnya minat
dengar khalayak terhadap radio. Berdasarkan survey Nielsen 2014, tiap tahun
pendengar radio mengalami penurunan hingga 3%. Sedangkan sebagai media
promosi, radio hanya memiliki porsi penetrasi 30% penggunaan di tengah
masyarakat, dibanding televisi, majalah dan media lainnya. Dari hal tersebut,
maka penulis akan mengulas mengenai penyebab turunnya minat masyarakat
terhadap radio.
PT. Radio Fajar Imani adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
penyiaran lembaga penyiaran radio swasta yang beralamat di Jl. Raya Cimanglid,
No. 61 Desa Sukamantri Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor. Dikenal
dengan sebutan nama di udara FAJRI FM, tujuan dalam rangka menjawab
kebutuhan masyarakat tentang pentingnya dakwah dan informasi Islam. Harapan
dengan adanya radio FAJRI FM ini dakwah Islam akan mudah tersebar di wilayah
Bogor dan sekitarnya dengan motto “Suara Kebangkitan Islam”. Radio FAJRI FM
senantiasa mencoba menyajikan informasi dan kajian-kajian keagamaan,

Fisib Unpak
5

mencerdaskan dan memahamkan ummat sehingga kehidupan yang mereka jalani


berada pada jalan yang lurus, moral dan spiritual yang baik. Serta memberikan
informasi-informasi edukatif kepada masyarakat luas. Dengan eksistensi radio
dakwah Islam FAJRI FM yang mempunyai warna dan ciri khas tersendiri yang
tidak dimiliki oleh radio-radio lain yaitu siarannya full time dakwah Islam.
Gambar Peta Pendengar Radio Fajri FM pada tanggal 30 November 2019

Sumber: Penanggung Jawab Siaran Fajri FM


Berdasarkan Update Peta Pendengar Radio Fajri FM pada tanggal 30
November 2019 di wilayah Bogor Kota berjumlah 612 pendengar, Bogor
Kabupaten berjumlah 1,672 pendengar, Jakarta berjumlah 747 pedengar, Depok
Kota berjumlah 534 pendengar, Bekasi Kota berjumlah 416 pendengar, Bekasi
Kabupaten berjumlah 195 pendengar, Tangerang Kota berjumlah 378 pendengar,
Tangerang Kabupaten berjumlah 250 pendengar, Karwang Kabupaten berjumlah
54 pendengar, Kota lain yaitu selain Jabodetabek dan Karawang berjumlah 629
dan Tanpa alamat berjumlah 3,305 pendengar.
Fenomena Dakwah di era modern adalah dakwah dilakukan sesuai dengan
masyarakat modern, dilihat dari segi materi, metode, dan media yang akan
digunakan. Sebab mungkin saja materi yang disampaikan itu bagus, tetapi metode
atau media yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat modern, maka

Fisib Unpak
6

dakwah akan mengalami kegagalan. Begitu pula sebaliknya, mungkin saja media
atau metode yang digunakan sesuai dengan kondisi masyarakat modern, akan
tetapi materi yamg disampaikan kurang tepat, apalagi bila tampilan kemasannya
kurang menarik, dan dakwah akan mengalami kegagalan. Untuk mencapai tujuan
dari dakwah yang efektif itu, maka da’i harusnya orang yang memiliki
pengetahuan dan wawasan yang luas. Maka dakwah di era modern saat ini sangat
tergantung oleh da’i. Karena apabila seorang da’i tidak bisa menempatkan suasana
atau keadaan pasti mad’u akan merasa bosan. Sekarang banyak da’i yang
mempunyai cara sendiri-sendiri untuk menyebarkan agama islam.
Peneliti akan melihat fenomena ini dari perspektif penyiar, penyiar sebagai
komunikator memegang kuasa penuh ketika berada di depan mikrofon. Apabila
penyiar tidak mempunyai persiapan yang memadai alias kurang pengetahuan
mengenai dunia penyiaran (dunia studio siaran), maka akan berpengaruh besar
terhadap pendengar. Paling utama dari seorang penyiar tentunya adalah wawasan
yang kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat (pendengar). Kemampuan
berbicara di udara tanpa kehadiran fisik pendengar dan menempatkan pendengar
sebagai teman atau sahabat merupakan kunci penyiar meraih hati pendengarnya.
Kembali dalam konteks dakwah, kegiatan penyiar yang berbicara di depan
mikrofon ini terkait dengan cara kita berkomunikasi. Selain itu, penyiar sebagai
penyambung lidah masyarakat khususnya umat Islam, secara tidak langsung
penyiar dituntut untuk mengenali kondisi masyarakat yang terjadi saat ini
sehingga dalam berpijak dan bertindak mengutamakan nilai-nilai moral dan
mampu menyentuh dan menyejukkan hati agar dakwah yang disampaikan oleh
penyiar melalui profesinya dapat diterima, sehingga membawa perubahan kepada
pendengar.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih dalam mengenai bagaimana penyiar radio FAJRI FM memaknai dakwah
melalui radio. Ketertarikan penulis dalam melakukan penelitian Penyiar di Radio
99.3 FAJRI FM karena Radio 99.3 FAJRI FM benar-benar mempunyai komitmen
untuk menjadikan Radio sebagai media dakwah dalam satu naungan keislaman
dan memperkuat kesatuan. Peneliti sangat tertarik untuk meneliti fenomena yang
terjadi di dalam lingkungan penyiar radio, khususnya bagaimana memaknai

Fisib Unpak
7

dakwah melalui radio bagi seorang penyiar radio FAJRI FM Bogor.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penelitian ini memfokuskan pada
konstruksi makna dakwah dalam radio bagi penyiar Radio Fajri FM Bogor dengan
identifikasi masalahnya adalah penyiar sebagai komunikator memegang kuasa
penuh ketika berada di depan mikrofon. Apabila penyiar tidak mempunyai
persiapan yang memadai maka akan berpengaruh besar terhadap pendengar. Data
Nielsen, Pendengar radio saat ini didominasi oleh anak muda sebanyak 56 persen,
sedangkan 44 persen lainnya merupakan orang dewasa, dengan karakteristik rata-
rata pendengar sebagai generasi yang memiliki minat pada musik, olahraga,
kuliner, serta pecinta kopi dan tiap tahun pendengar radio mengalami penurunan
hingga 3%. Sedangkan sebagai media promosi, radio hanya memiliki porsi
penetrasi 30% penggunaan di tengah masyarakat, dibanding televisi, majalah dan
media lainnya.

1.3 Rumusan Masalah


Perumusan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana realitas dakwah di radio?
2. Bagaimana konsep diri penyiar radio fajri fm?

1.4 Tujuan Penelitian


Sedangkan tujuan dari penelitian ini:
1. Untuk mengetahui realitas dakwah di radio.
2. Untuk mengetahui konsep diri penyiar radio fajri fm.

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun
pihak lainnya. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.5.1 Manfaat Praktis

Fisib Unpak
8

Bermanfaat bagi peminat studi penyiaran sebagai bahan referensi ketika


menjawab permasalahan yang terjadi pada radio dakwah.

1.5.2 Manfaar Teoritis


Untuk memberikan kontribusi penelitian dan dapat menambah ilmu
pengetahuan mengenai gambar konstruksi makna dakwah dalam radio
bagi penyiar radio FAJRI FM dan dapat dijadikan bahan referensi untuk
penelitian maupun penyiar radio lainnya

Fisib Unpak
9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Massa


Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
(media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi
massa berasal dari perkembangan kata media of mass communication (media
komunikasi massa). (Nurudin, 2015:4).
Komunikasi Massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa,
baik cetak (surat kabar, majalaj) atau elektronik (radio, televisi), berbiaya
relatif mahal, yang dikelola oleh suatu Lembaga, yang ditunjukan kepada
sejulmah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonym, atau heterogen.
Meskipun begitu ada kalanya khalayak menyampaikan pesan (dalam bentuk
saran yang sering tertunda), tetapi proses komunikasi sering di dominasi oleh
lembaga, karena lembagalah yang menentukan agendanya (McQuail,
2011:27). Secara garis besar pernyataan di atas menyatakan bahwa
komunikasi massa bersifat satu arah karena komunikasi berlangsung lebih
banyak terjadi oleh lembaga.
Komunikasi massa adalah komunikasi pada khlayak dalam jumlah besar
melalui banyak saluran komunikasi. Oleh karenanya, konteks komunikasi
massa mencakup baik saluran maupun khalayak (Vera, 2016: 5).
Merangkum definisi-definisi di atas, komunikasi massa dapat diartikan
sebagai komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang besar,
heterogen, dan anonim melalui media cetak atau media elektronik sehingga
pesa yang disampaikan dapat diterima secara serentak dan sesaat.
2.1.1 Karakteristik Komunikasi Massa
Proses penerimaan pesan itu semakin menyempit sejalan dengan
peningkatan jumlah orang yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut.
Seseorang yang akan menggunakan media massa sebagai alat untuk
melakukan kegiatan komunikasinya perlu memahami karakteristik
komunikasi massa, yakni seperti dibawah ini: (Nurudin, 2015:4)
1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga

Fisib Unpak
10

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi


kumpulan orang. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan
bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga.
2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen
Penonton televisi maupun radio beragam Pendidikan, umur, jenis
kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam,
memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama. Namun, mereka
adalah komunikan televisi maupun radio.
3. Pesannya bersifat umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu
orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu, pesan-
pesan yang dikemukakannya pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus
yang artinya pesan memang tidak sengaja untuk golongan tertentu.
4. Komunikasinya berlangsung satu arah
Komunikasi satu arah hanya berjalan satu arah, tidak bisa langsung
memberikan respons kepada komunikatornya (media massa yang
bersangkutan). Kalaupun bisa, sifatnya tertunda.
5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Komunikasi massa menimbulkan keserempakan dalam proses
penyebaran pesan-pesannyaa. Serempak berarti khalayak bisa
menikmati media massa tersebut hampir bersamaan.
6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada
khalayaknya , sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis.
7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper
Gatekeeper atau sering disebut penapis informasi/palang pintu/penjaga
gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran
informasi melalui media massa. Gatekeeper berfungsi sebagai orang
yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakanm mengemas
agar semua informasi yang dissebarkan lebih mudah dipahami.

Fisib Unpak
11

2.2 Media Massa


2.2.1 Fungsi Media Massa
Menurut Laswell dalam Cangara (2011:142) melihat tiga fungsi utama
media massa, yaitu :
1. Fungsi pengamatan lingkungan atau dalam Bahasa yang sederhana
pemberi informasi dan penyampaian pesan.
2. Menekankan pada seleksi, evaluasi dan interprestasi dari media massa.
Peranan media massa adalah melakukan seleksi mengenai apa yang
perlu dan apa yang tidak perlu disiarkan. Pemilihan dilakukan oleh
juru edit, redaktur, dan pengelola media massa.
3. Sarana untuk memindahkan nilai dan warisan budaya dari generasi ke
generasi.
4.
2.3 Penyiaran
Siaran merupakan kata dasar dari penyiaran, menurut Undang Undang nomor
32 tentang penyiaran, siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk
suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik
yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat
penerima siaran. Sedangkan pengertian penyiaran menurut Undang Undang
nomor 32 adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran atau
sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum
frekuensi radio melalui udara, kabel, dan media lainnya untuk dapat diterima
secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima
siaran.

2.4 Radio
Radio siaran dalam arti kata broadcast dimulai pada tahun 1920 oleh siaran
radio KDKA Pittsburg di Amerika Serikat. Pada waktu itu radio dirasakan sebagai
hasil penemuan yang penting artinya bagi kehidupan manusia yang pengaruhnya
dapat dirasakan dalam berbagai bidang. (Effendy, 2000:137)
Radio merupakan media auditif, media massa elektronik tertua dan sangat
luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaanya, radio telah berhasil

Fisib Unpak
12

mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekam kaset, televisi, televisi kabel
dan lain-lain. (Cangara, 2011:152)
Radio yang digunakan sebagai alat atau media komunikasi massa, mula-mula
diperkenalkan oleh David Sarnoff pada tahun 1955. Lee de forest melalui radio
eksperimennya pada tahun 1916 telah menyiarkan kampanye masyarakat umum,
sehingga ia dianggap sebagai pelopor radio dan dijuluki the father of radio atau
bapak radio. Radio sebagai media massa merupakan media yang mengandalkan
hanya satu indera saja, yaitu pendengar. Suara-suara dari radio, baik itu suara
penyiar, sound effect, musik dan lain-lain, akan menimbulkan suatu imajinasi atau
fantasi, biasanya hal ini disebut dengan istilah theater of mind. Radio
menimbulkan suatu teater dalam pikiran pendengar yang sifatnya personal
(Cangara, 2011:155).
2.4.1 Karakteristik Radio
Radio siaran sebagai media masaa memilki karateristik unik dan khas,
yang juga tentunya mempunyai keunggulan dan kelemahan. Dalam
penyampaian pesan atau isi pernyataanya yang dikemas dalam suatu program
radio mempunyai cara tersendiri yang disebut gaya radio meliputi bahasa kata-
kata lisan, musik/lagu, dan efek suara, yang menjadi kunci utama identitas
sebuah stasiun radio dalam menyajikan programnya untuk memikat
pendengarnya. Bahasa atau kata-kata lisan yang digunakan penyiar dalam
penyampaian pesannya disebabkan apa yang disebut dengan “gaya radio” atau
radio style. Menurut Effendy, gaya radio siaran dapat timbul karena dua faktor
yaitu Sifat radio siaran dan sifat pendengar radio. Sifat radio siaran, gaya radio
secara karakteristiknya mencakup: (Masduki, 2004:32-35)
1. Imajinatif
radio siaran hanya bisa didengar, ketika penyiar berbicara di depan
mikropon, maka pendengar hanya bisa membayangkan suaranya tanpa
mengetahui sosoknya seperti apa. Imajinasi pendengar bisa beragam
persepsinya. Radio dapat menciptakan theatre of mind. Pendengar bisa
terhanyut perasaanya saat ia mendengarkan drama radio yang disiarkan.
2. Auditori

Fisib Unpak
13

Radio adalah bunyi atau suara yang hanya bisa dikonsumsi oleh telinga.
Maka itu, apa yang didengar oleh telinga kemampuanya cukup terbatas.
Ada sebuah istilah berbunnyi; lebih baik memiliki satu catatac daripada
seribu ingatan. Begitupun telinga memiliki keterbatasan dalam mengingat
pesan yang didengarnya. Untuk itu pesan radio siaran harus jelas, singkat
dan sepintas lalu.
3. Akrab
Media radio siaran adalah intim, karena penyiar menyampaikan pesannya
secara personal/individu, walaupun radio itu didengarkan oleh orang
banyak. Sapaan penyiar yang khas seolah ditujukan kepada diri pendengar
secara seorang diri, menjadikan si penyiar seakan – akan berada di
sekitarnya. Sehingga radio bisa menjadi “teman” di kala seorang sedang
sedih ataupun gembira. Itulah sifat akrab radio.
4. Gaya Percakapan
Bahasa yang digunakan bukan tulisan, tapi gaya obrolan sehari – hari. Tak
heran juga banyak pameo atau bahasa – bahasa percakapan yang unik
muncul dari dunia radio yang diperkenalkan oleh penyiar menjadi sesuatu
yang nge-trend.
2.4.2 Jenis Radio Siaran di Indonesia
Menurut UU no. 32 tahun 2002, dikenal ada tiga jenis radio siaran,
yaitu: (Ardianto, dkk. 2014:134:135)
1. Radio Penyiaran Publik
Radio Republik Indonesia adalah Lembaga Penyiaran Publik (LPP)
yang bertugas untuk melayani kepentingan nasional. Radio ini
mendapatkan anggaran rutin dari pemerintah. Berada di bawah
naungan DEPKOMINFO (Departemen Komunikasi dan Informasi)
serta bersifat nonprofit. Radio public boleh saja menyiarkan iklan
dalam batas-batas aturan yang ada.
2. Radio Komersial
Radio yang “hidup” dari iklan, alias profit oriented. Radio ini dapat
didirikan oleh perseorang atau Lembaga/kelompok usaha sebagai
bentuk usaha. Secara geografi radio ini bersifat local maupun

Fisib Unpak
14

berjaringan dengan media atau bentuk usaha lain. Luas jangkauan


tergantung daya pancar masing-masing radio.
3. Radio Komunitas
Radio ini merupakan media yang dibentuk oleh suatu kelompok
tertentu dan bersifat nonprofit. Secara geografi jangkauannya sangat
terbatas, hanya sekitar 2,5 km. Radio ini menjawab kebutuhan suatu
daerah atas informasi. Misalnya, Radio kampus, Radio RT, Radio
Kabupaten, Radio Kecamatan, dan lain-lain.
Stasiun penyiaran komunitas melaksanakan siaran paling sedikit
lima jam per hari dan harus berbentuk badan hokum Indonesia, bersifat
independent. Radio ini hanya memenuhi kebutuhan komunitasnya.
Komunitas adalah sekumpulan orang yang bertempat tinggal atau
berdomisili dan berinteraksi di wilayah tertentu.
2.4.3 Keunggulan dan Kelemahan Radio
Radio tidak kalah saing dengan media informasi dan hiburan yang
lain seperti televisi, surat kabar, majalah, maupun tabloid. Selain murah
dan mudah, keunggulan radio adalah sebagai berikut.
1. Cepat dan langsung Radio merupakan sarana tercepat dalam
penyampaian informasi dibandingkan TV atau koran. Peristiwa
yang baru saja terjadi bisa didapatkan dan lángsung disampaikan
kepada para pendengar tanpa proses yang rumit.
2. Akrab Radio adalah alat yang akrab dengan pemiliknya. Jarang
sekali ada sekelompok orang mendengarkan siaran radio di suatu
tempat. Biasanya, seseorang mendengar radio di kamar tidur, di
dapur, atau di dalam mobil.
3. Dekat Radio begitu dekat dengan pendengarnya. Penyiar radio
menyapa para pendengarnya secara personal. Sang penyiar seakan
berbicara dengan satu orang pendengar, bukan banyak pendengar.
4. Hangat Paduan kata-kata. lagu, dan efek suara dalam siaran radio
begitu terasa hangat dan mampu memengaruhi emosi
pendengarnya. Penyiar radio yang sering kali menanyakan kabar
pendengarnya, memberikan semangat hidup. menghibur di kala

Fisib Unpak
15

sedih dengan lagu-lagu, bertindak seakan 'teman baik' bagi


pendengarnya.
5. Tanpa batas Siaran radio bisa disimak oleh siapa saja, menembus
batas-batas geografis. demografis, suku. ras. agama. dan
antargolongan. juga kelas Sosial. Hanya tunarungu yang tidak
mampu menikmati siaran radio
Kelebihan, radio juga memiliki kelemahan dibandingkan media massa
lainnya. Kelemahan-kelemahan itu adalah sebagai berikut.
1. Selintas Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan.
Pendengar tidak bisa mengulang apa yang diucapkan sang penyiar
radio sermudah membalikkan kertas majalah atau koran.
2. Global Sajian informasi radio bersifat giobal, tidak detail. Oleh
karena itu. angka-angka pun dibulatkan. Misalkan, ada berita
tentang "253 orang karyawan pabrik sepatu di-PHK secara sepihak'
maka sang penyiar akan mengatakan 'dua ratus orang lebih
karyawan pabrik sepatu di- PHK secara sepihak.
3. Batasan waktu Waktu siaran radio terbatas, umumnya siaran
dibuka mulai pukul 05.00-24.00. maksimal 20 jam bila
memungkinkan.
4. Beralur Program acara disajikan dan dinikmati pendengar
berdasarkan urutan yang sudah ada. Tidak seperti koran atau
majalah, pembaca bisa langsung ke halaman tengah atau terakhir
sesuai yang diinginkan.
5. Mengandung gangguan Saat mendengarkan program acara radio,
pendengar terkadang mengalami gangguan secara teknis. Misalnya,
suara yang timbul- tenggelam atau tidak jelas. Merujuk dari
kekurangan dan kelebihan radio seperti sudah dijelaskan di atas
maka radio harus dikelola dengan baik agar pendengarnya bisa
mendapatkan apa yang dinginkan dan dibutuhkan. Kebutuhan
tersebut bisa berupa informasi atau hiburan.

2.5 Radio Swasta atau Lokal

Fisib Unpak
16

Bila dilihat dari jenis stasiun penyiaran, 99,3 FAJRI FM termasuk radio
swasta. Ketentuan dalam undang-undang penyiaran menyebutkan bahwa stasiun
penyiaran swasta adalah Lembaga penyiaran yang bersifat komersial berbentuk
badan hokum Indonesia yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa
penyiaran radio atau televisi. Bersifat komersial berarti stasiun swasta didirikan
dengan tujuaan mengejar keuntungan yang sebagian besar berasal dari
penayangan iklan dan juga usaha dan lainnnya yang terkaait dengan
penyelenggaraan penyiaran. (Morissan, 2008:88)
Bila dilihat dari jangkauan siaran, 99,3 FAJRI FM termasuk stasiun lokal.
Stasiun penyiaran radio lokal merupakan stasiun penyiaran dengan wilayah siaran
terkecil yang mencakup satu wilayah kota atau kabupaten. Undang-undang
penyiaran menyatakan bahwa stasiun penyiaran lokal dapat didirikan di lokal
tertentu dalam wilayah Negara Republik Indonesia dengan wilayah jangkauan
siaran terbatas pada lokasi tersebut. Syaratnya adalah loaksi sudah ditentukan dan
jangkauan siaran terbatas. (Morissan, 2008:113)

2.6 Dakwah
Dakwah merupakan bagian dari informasi sebagai suatu sistem yang penting
dalam gerakn-gerakan islam. Dakwah dapat dipadang sebagai proses perubahan
yang diarahkan dan direncanakan dengan harapan terciptanya individu, keluarga
dan masyarakat serta peradaban dunia. (Pirol, 2018:2-3)
Proses dakwah dan proses komunikasi memiliki kesamaan, akan tetapu
sebagian ada yang menganggap bahwa proses dakwah dengan komunikasi
berbeda, sehingga tidak mengherankan jika kemudian muncul beragam pandangan
masyarakat mengenai dua masalah ini (dakwah dengan komunikasi). Banyak
orang yang mendefinisikan bahwa proses dakwah merupakan bagian dari
komunikasi, namun tidak sedikit pula orang yang memberikan pendapat bahwa
komunikasi itu merupakan bagian dari proses komunikasi. (Pirol, 2018:2-3)
Menurut beberapa pendapat yang menjelaskan tentang pengertian dakwah di
atas, maka penulis dapat menyimplkan dakwah adalah usaha mengubah situasi
yang buruk menjadi lebih baik dalam rangka membangun masyarakat islami
berdasarkan kebenaran agama Islam yang hakiki. Perwujudan dakwah bukan

Fisib Unpak
17

sekedar usaha peningkatan pemahaman keagamaan dalam tingkah laku dan


pandangan hidup, tetapi menuju sasaran yang luas dan menyeluruh dalam
berbagai aspek kehidupan.

2.7 Fenomenologi Alfred Schutz


Alfred Schutz (1899-1959) adalah tokoh terpenting dalam kemunculan
sosiologi fenomenologis. Sebagai sosiolog, pemikiran Schutz sangat erat dengan
Weber tentang makna dan motif (Ritzer dan Goodman, 2004). Schutz
beranggapan bahwa dunia sosial keseharian senantiasa merupakan suatu yang
intersubjektif dan pengalaman penuh makna. Dengan demikian, fenomena yang
ditampakan oleh individu merupakan refleksi dari pengalaman transcendental dan
pemahaman (verstehen) tentang makna (Waters, 1994:32).
Alfred Schutz adalah filsuf pertama yang disebut-sebut menggunakan
fenomenologi dalam penelitian ilmu sosial. Dia mengatakan bahwa objek
penelitian ilmu sosial pada dasarnya adalah berhubungan dengan interpretasi
terhadap realitas. Orang-orang saling terkait satu sama lain ketika membuat
interpretasi ini.
Pemikiran fenomenologis memberikan ide dasar yang menjadi fondasi kokoh
dari setiap aliran pemikiran sosial yang menekankan pemikirannya pada
penyelidikan proses pemahaman. Penyelidikan terhadap pemahaman yang
dimaksud adalah pemahaman yang dibangun dari makna yang melekat pada setiap
individu dari setiap tindakannya. Semua tindakan teknis penelitian ini dilakukan
dalam kerangka pemahaman akan setiap tindakan dan perilaku secara umum.
Selanjutnya perkembangan tradisi pemahaman terhadap pembentukan
pemaknaan dari tindakan ini diteruskan dalam tradisi konstruktivisionis. Tradisi
ini melahirkan ilmuwan sosial besar sekelas Peter L. Berger dengan Konstruksi
Sosial atas Realitasnya yang menggabungkan diri secara massal ke dalam rumpun
sosiologi pengetahuan. Namun sebelumnya tokoh ilmu sosial seperti George
Herbert Mead dan Herbert Blumer juga meneruskan tradisi filsafat ini dengan
secara tekun mengkaitkan pemikirannya dengan pemikiran pendahulunya yaitu
Husserl yang menempatkan fenomenologi sebagai disiplin filsafat.
2.7.1 Interaksi Simbolik

Fisib Unpak
18

Teori interaksi simbolik ini diperkenalkan oleh Herbert Blumer sekitar


tahun 1939. Dalam lingkup sosiologi, idea ini sebenarnya sudah lebih dahulu
dikemukakan George Herbert Mead, tetapi kemudian dimodifikasi oleh
blumer guna mencapai tujuan tertentu. Teori ini memiliki idea yang baik,
tetapi tidak terlalu dalam dan spesifik sebagaimana diajukan G.H. Mead.
Interaksi simbolik didasarkan pada ide-ide tentang individu dan interaksinya
dengan masyarakat. Esensi interaksi simbolik adalah suatu aktivitas yang
merupakan ciri manusia, yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi
makna. Perspektif ini menyarankan bahwa perilaku manusia harus dilihat
sebagai proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mengatur
perilaku mereka dengan mempertimbangkan ekspektasi orang lain yang
menjadi mitra interaksi mereka. Definisi yang mereka berikan kepada orang
lain, situasi, objek dan bahkan diri mereka sendiri yang menentukan perilaku
manusia. Dalam konteks ini, makna dikonstruksikan dalam proses interaksi
dan proses tersebut bukanlah suatu medium netral yang memungkinkan
kekuatan-kekuatan sosial memainkan perannya, justru merupakan substansi
sebenarnya dari organisasi sosial dan kekuatan sosial.
Menurut teori Interaksi simbolik, kehidupan sosial pada dasarnya adalah
interaksi manusia yang menggunakan simbol-simbol, mereka tertarik pada
cara manusia menggunakan simbol-simbol yang merepresentasikan apa yang
mereka maksudkan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Pengaruh yang
ditimbulkan dari penafsiran simbol-simbol tersebut terhadap perilaku pihak-
pihak yang terlihat dalam interaksi sosial.
Karya tunggal Mead yang amat penting dalam hal ini terdapat dalam
bukunya yang berjudul Mind, Self dan Society. Mead megambil tiga konsep
kritis yang diperlukan dan saling mempengaruhi satu sama lain untuk
menyusun sebuah teori interaksionisme simbolik.
1. Mind (pikiran)
Pikiran, yang didefinisikan Mead sebagai proses percakapan
seseorang dengan dirinya sendiri, tidak ditemukan di dalam diri
individu, pikiran adalah fenomena sosial. Berfikir menurut Mead
adalah suatu proses dimana individu berinteraksi dengan dirinya

Fisib Unpak
19

sendiri dengan mempergunakan simbol-simbol yang bermakna.


Melalui proses interaksi dengan diri sendiri itu, individu memilih yang
mana diantara stimulus yang tertuju kepadanya itu akan ditanggapinya.
2. Self (diri)
Self atau diri, menurut Mead merupakan ciri khas dari manusia.
Yang tidak dimiliki oleh binatang. Diri adalah kemampuan untuk
menerima diri sendiri sebagai sebuah objek dari perspektif yang
berasal dari orang lain, atau masyarakat. Tapi diri juga merupakan
kemampuan khusus sebagai subjek. Diri muncul dan berkembang
melalui aktivitas interaksi sosial dan bahasa. Menurut Mead, mustahil
membayangkan diri muncul dalam ketiadaan pengalaman sosial. Teori
ini berhubungan dengan media simbol dimana interaksi terjadi.
Tingkat kenyataan sosial sosial yang utama yang menjadi pusat
perhatian interaksionisme simbolik adalah pada tingkat mikro,
termasuk kesadaran subyektif dan dinamika interaksi antar pribadi.
Ternyata kita tidak hanya menanggapi orang lain, kita juga
mempersepsi diri kita. Konsep Mead tentang “Self” memiliki dua
unsur yakni:
1. “I” yang dapat diterjemahkan sebagai “aku” merupakan bagian
yang unik, impulsif, spontan, tidak terorganisasi, tidak bertujuan,
dan tidak dapat diramal dari seseorang.
2. “Me” yang diterjemahkan dengan “daku” adalah generalized
others, yang merupakan fungsi bimbingan dan panduan. Me
merupakan prilaku yang secara sosial diterima dan diadaptasi.
3. Society (Masyarakat)
Pada tingkat paling umum, Mead menggunakan istilah masyarakat
(society) yang berarti proses sosial tanpa henti yang mendahului
pikiran dan diri. Masyarakat penting perannya dalam membentuk
pikiran dan diri. Di tingkat lain, menurut Mead, masyarakat
mencerminkan sekumpulan tanggapan terorganisir yang diambil alih
oleh individu dalam bentuk “aku” (me). Menurut pengertian individual
ini masyarakat mempengaruhi mereka, memberi mereka kemampuan

Fisib Unpak
20

melalui kritik diri, untuk mengendalikan diri mereka sendiri.


Sumbangan terpenting Mead tentang masyarakat, terletak dalam
pemikirannya mengenai pikiran dan diri.
Pada tingkat kemasyarakatan yang lebih khusus, Mead mempunyai
sejumlah pemikiran tentang pranata sosial (social institutions). Secara
luas, Mead mendefinisikan pranata sebagai “tanggapan bersama dalam
komunitas” atau “kebiasaan hidup komunitas”. Secara lebih khusus, ia
mengatakan bahwa, keseluruhan tindakan komunitas tertuju pada
individu berdasarkan keadaan tertentu menurut cara yang sama,
berdasarkan keadaan itu pula, terdapat respon yang sama dipihak
komunitas. Proses ini disebut “pembentukan pranata”.

2.8 Penelitian Terdahulu


Fasya Maudia, Hanny Hafiar, Anwar Sani (2018), mahasiswa Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Padjajaran dengan judul “Konstruksi Makna Reputasi
Digital Melalui Perspektif Penyiar Radio”. Teori yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teori fenomenologi. Penelitian ini menggunakan paradigma
konstruktivisme dengan jenis studi fenomenologi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa makna reputasi digital bagi penyiar radio dibagi menjadi
dua. Pertama adalah yang berkenaan dengan diri penyiar radio sebagai individu
atau self oriented dan yang kedua adalah makna reputasi digital yang berhubungan
dengan kepentingan perusahaan yaitu company oriented. Persamaan dengan
penelitian ini adalah metode penelitian dan teori yang digunakan, yaitu deskriptif
kualitatif dan teori fenomenologi.
Feri Ferdinan Alamsyah dan Muslim (2019) dosen di Program Studi Ilmu
Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Pakuan dengan
judul “Konstruksi Televisi Lokal Bagi Pelaku Televisi Lokal”. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi sosial dari Alfred
Schutz dan teori interaksi simbolik dari George H. Mead & Herbert Blumer. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian ini menggunakan teori
interaksionisme simbolik untuk memaknai konstruksi stasiun TV lokal. Tujuan
penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana interaksi komunikasi antara para

Fisib Unpak
21

pemangku kepentingan dari sisi pelaku TV lokal, seperti pemilik stasiun TV dan
karyawannya yang terkait dalam fenomena kegiatan stasiun TV lokal serta
berusaha menggali bagaimana tingkatan pengertian dan makna yang dimiliki
pemangku kepentingan tersebut mengenai kegiatan yang mereka lakukan dan
definisi stasiun TV lokal sendiri. Persamaan dengan penelitian ini adalah metode
penelitian dan teori yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif dan teori
fenomenologi sosial dan teori interaksi simbolik.

2.9 Alur Pemikiran


FENOMENOLOGI

PENYIAR RADIO FAJRI FM

KONSEP DIRI INTERAKSI


SIMBOLIK

KONSTRUKSI MAKNA
DAKWAH DALAM RADIO
BAGI PENYIAR RADIO FAJRI FM

Fisib Unpak
22

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif fenomenologi.
Fenomenologi merupakan suatu pendekatan yang lebih memfokuskan diri pada
konsep suatu fenomena tertentu dan bentuk dari studinya adalah untuk melihat
dan memahami arti dari suatu pengalaman yang berkaitan dengan suatu fenomena
tertentu suatu pengalaman yang berkaitan dengan suatu fenomena tertentu
(Denzin & S Linconl, 2009).
Penelitian kualitatif dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor
fenomena-fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif.
Dengan demikian, penelitian kualitatif tidak hanya sebagai upaya
mendeskripsikan data tetapi deskripsi tersebut hasil dari pengumpulan data yang
valid yaitu melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Alat
pengumpulan data atau instrument penelitian adalah peneliti sendiri,yang
langsung terjun kelapangan. (Moleong, 2007)
Peneliti melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif
fenomenologis untuk mendiskripsikan mengenai makna dakwah melalui
radio bagi penyiar radio Fajri FM. Pendiskripsian makna dakwah melalui
radio tersebut dijelaskan berdasarkan hasil pengambilan data dilapangan
dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian dari data
tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif
interpretatif.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian di Radio Fajri FM Bogor yang beralamatkan di Jalan Raya
Kapten Yusuf No 61, Gg Purnama, Cimanglid, Sukamantri, Kec. Tamansari,
Bogor, Jawa Barat 16610. Alasan dipilihnya lokasi ini karena ditemukan
fenomena mengenai makna dakwah dalam radio bagi penyiar radio fajri FM.
Penelitian ini terdapat dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama lokasi

Fisib Unpak
23

penelitian atau objek penelitian. Data primer diperoleh dari sumber data primer,
yaitu sumber data pertama dimana data dihasilkan. Sedangkan data sekunder
adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data
yang kita butuhkan. Data primer dalam zpenelitian ini didapat melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi, sedangkan data sekunder dalam penelitian ini
adalah melalui studi kepustakaan, baik berupa dokumen atau arsip- arsip tertulis,
dokumentasi seperti foto-foto dan melalui situs resmi http://fajrifm.com/

4.3 Subjek dan Objek Penelitian


Subjek penelitan ini adalah penyiar radio Fajri FM. Subjek berjumlah tiga
orang dengan rentang usia antara 24-31 tahun. Peneliti mengambil subjek
seorang penyiar radio Fajri FM dikarenakan berdasarkan observasi dan
wawancara yang dilakukan pada penyiar radio Fajri FM tentang makna dakwah
yang perlu dikaji lebih lanjut.
Key informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberi informasi
tentang kondisi situasi latar penelitian (Moleong, 2007:3), dengan demikian key
informan atau orang yang dianggap peneliti mampu memberikan informasi yang
berkaitan dengan penelitian adalah orang yang berperan besar dalam melakukan
siaran radio FAJRI FM dan dianggap sesuai dengan kriteria untuk dijadikan
sebagai key informan ialah penyiar 99.3 radio FAJRI FM Bogor. Alasannya
dipilihnya penyiar sebagai key informan karena beliau memiliki kapabilitas dan
kompetensi untuk memberikan informasi yang terkait dengan penelitian ini.
Tabel 3.1: Key Informan
Key Informan penelitian dan alasan pemilihan
No Nama Posisi Alasan
1. Haristian Sahroni Putra Penyiar memiliki kapabilitas
dan kompetensi untuk
2. Hendi Hermansyah memberikan informasi yang
terkait dengan penelitian
Penyiar
3. Husni Mubarok konstruksi makna dakwah
dalam radio bagi penyiar radio
99.3 FAJRI FM Bogor.
Sumber: Data Primer, Desember 2019

Fisib Unpak
24

Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan


memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian
(Bungin, 2007:108). Pada penelitian ini tujuan menggunakan informan
adalah untuk melengkapi data yang telah didapat dari key informan, pada
penelitian ini yang dijadikan sebagai informan adalah pendengar siaran
radio FAJRI FM Bogor.
Tabel 3.2 : Informan
Informan penelitian dan alasan pemilihan
No Nama Pekerjaan Alasan
1 Dewi Safitri Pendengar Pendengar memiliki dan
Radio Fajri FM kompetensi unuk
melengkapi data dari
informasi yang diberikan
oleh Penyiar FAJRI FM
Bogor.

Dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat


Kepercayaan suatu formasi yang diperoleh melalui waktu cara yang
berbeda dalam metode kualitatif.
Tabel 3.3 : Triangulasi
Triangulasi penelitian dan alasan pemilihan
No Nama Pekerjaan Alasan
1 Ali Ridho Penyiar Radio 1. Beliau merupakan
Wadi FM seorang penyiar yang
dapat dibilang seorang
penyiar senior yang
sudah terlibat dari awal
pembentukan WADI
FM, pengalaman yang
dia miliki diharapkan
dapat membantu
menguji data yang
peneliti dapatkan.

Fisib Unpak
25

2. Penyiar islam yang


ditempatkan di radio
yang berbeda juga
menjadi alasan
dipilihnya beliau
sebagai triangulan,
dengan itu diharapkan
dapat menambah
perspektif baru dalam
menguji data peneliti.

4.4 Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data di lapangan difokuskan pada data primer
dan data skunder. Data primer digali dari informan mengenai fenomena
yang diterapkan pada penyiar 99.3 radio FAJRI FM, sedangkan data
skunder diambil untuk mendukung data primer. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara yaitu
seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Wawancara Mendalam (Depth Interview)
Menurut Kriyantono (2006:102) wawancara mendalam secara
umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tunjuan penelitian
dengan cara tanya jawab sambal bertatap muka antara pewawancara dan
infroman atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman wawancara. Wawancara dilakukan agar penelitian mendapatkan
informasi yang objektif dan sesuai dengan pendekatan yang dilakukan
oleh peneliti. Sumber yang akan diwawancarai adalah key informan yang
sudah sesuai kapasitasnya sebagai sumber yang terlibat langsung dengan
fenomena yang ada. Pertanyaan yang diakukan antara lain pertanyaan
mengenai seputar strategi yang dilakukan oleh produser radio FAJRI FM
Bogor dalam mempertahankan pendengar.
2. Metode Observasi
Sesuai dengan objek penelitian maka peneliti akan memilih
observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu pengumpulan data melalui

Fisib Unpak
26

observasi terhadap objek pengamatan secara langsung, merasakan serta


berada dalam aktivitas dari objek pengamatan. Observasi ini dilakukan
dengan mengamati dan mencatat langsung terhadap objek penelitian, yaitu
strategi produser pada siaran radio FAJRI FM Bogor. Sehingga peneliti
dapat menentukan informan yang akan diteliti dan juga untuk mengetahui
jabatan, tugas atau kegiatan, alamat, nomor telepon, dari calon informan
sehingga mudah untuk mendapatkan informasi untuk kepentingan
penelitian. Peneliti mengobservasi secara langsung kegiatan proses
produksi siaran radio FAJRI FM Bogor di loaksi produksi, tepatnya di
studio 99.3 FAJRI FM Bogor.
3. Dokumentasi
Dokumnetasi yaitu proses melihat kembali sumber-sumber data
dari dokumen yang ada dan dapat digunakan untuk memperluas data-data
yang telah ditemukan. Adapun sumber data dokumen diperoleh dari
lapangan berupa arsip, serta dokumen perusahaan atau dokumen resmi
yang berhubungan dengan dokus penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data


Tahap Analisis Data di kalangan para ahli metode fenomenologi terdapat
beberapa varian dalam tahap analisis data. Creswell (2007: 77- 78)
mengidentifikasi dua di antaranya, yaitu metode yang digunakan Polkinghorne
(1989) dan Moustakas (1994). Ada pun metode Moustakas dapat diekstraksi
(diperas) dan diperjelas dalam analisis data dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Data-data yang sudah terkumpul dikelompokkan sesuai dengan sub-
sub tema penelitian yang telah dirumuskan. Pada tahap ini peneliti
membuat daftar pertanyaan berikut jawaban yang relevan dengan
permasalahan yang diteliti.
2. Reduksi dan eliminasi data. Peneliti menguji data dengan cara epoche,
yaitu mengosongkan tendensi untuk tidak "asal" memperoleh data
sebanyak-banyak- nya, tetapi harus selektif memilih data yang benar-
benar sesuai dengan fenomena yang dibidik, sehingga data yang tidak

Fisib Unpak
27

penting akan dikurung dulu masuk bracketing sedangkan data yang


penting akan diproses lebih lanjut.
3. Memberi tema-tema data yang sudah mulai nampak eidos-nya, yaitu
invariant constitute yang tersisa dari proses eliminasi data untuk
selanjutnya ditematisasi (dinamai) sesuai dengan pokok permasalahan
penelitian.
4. Identifikasi data, yaitu memilah data yang telah memiliki eidos-eidos
untuk divalidasi. Jika terdapat data yang tumpang-tindih dan tidak
cocok dengan permasalahan penelitian, maka akan dikurung dulu di
bracketing, sedangkan data yang cocok akan diproses lebih lanjut.
5. Mengonstruk deskripsi tekstural dari masing-masing informan; yaitu
membahasakan ulang tanpa mengurangi esensi dari apa yang telah
dinyatakan oleh subjek. Data hasil deskripsi tekstural tersebut
kemudian dipilah lagi, jika tidak berguna maka di-einklamerung
masuk bracketing, sedangkan data yang berguna akan diproses labih
lanjut.
6. Membuat deskripsi struktural, yaitu menggabungkan deskripsi
tekstural dengan data-data yang diperoleh dari mengintuisi fenomena
melalui reduksi transendental. Maka sampailah peneliti kepada
kesadaran transendental, di mana telah nampak terang data dari
fenomena dan cocok dengan permasalahan penelitian.
7. Membuat sintesa data dan menjawab semua permasalahan penelitian,
yaitu merekonstruksi makna-makna dan esensi-esensi fenomena yang
merepresentasikan semua permasalahan penelitian.

3.7 Teknik Keabsahan Data


3.7.1. Triangulasi Dengan Sumber Data
Dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat
Kepercayaan suatu formasi yang diperoleh melalui waktu cara yang
berbeda dalam metode kualitatif. (1) Triangulasi dengan sumber
data dilakukan dengan membandingkan data hasil pengamatan
dengan hasil wawancara, (2) membandingkan apa yang dikatakan

Fisib Unpak
28

orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, (3)
membandingkan dengan apa yang dikatakan dengan orang-orang
tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang
waktu membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa,
orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan
orang pemerintahan, (5) membandingkan hasil wawancara dengan
isi suatu dokumen yang berkaitan. Hasil dari perbandingan yang
diharapkan adalah berupa kesamaan atau alasan- alasan terjadinya
perbedaan (Moleong, 2006:330, Bardiansyah, 2006:145).
Sumber data juga memberi kesempatan untuk dilakukannya hal-
hal sebagai berikut:
1. Penilaian hasil penelitian oleh responden.
2. Mengoreksi kekeliruan oleh sumber data.
3. Menyediakan tambahan informasi secara sukarela.
4. Memasukan informan dalam kancah penelitian menciptakan
kesempatan untuk mengikhtisarkan sebagai langkah awal
analisis data.
5. Menilai kecukupan menyeluruh data yang dikumpulkan.

(Moleong, 2006:335)
3.7.2. Triangulasi
Dengan Metode Mengacu pendapat Patton (1987: 329) dengan
menggunakan strategi:
1. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian
beberapa teknik
pengumpulan data.
2. Pengecekan beberapa sumber data dengan metode yang sama
(Moleong, 2006: 331).
Triangulasi ini dilakukan untuk melakukan pengecekan
terhadap penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi
yang didapat dengan metode wawancara sama dengan metode

Fisib Unpak
29

observasi, atau apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang


diberikan ketika di wawancara. Apabila berbeda maka peneliti
harus dapat menjelaskan perbedaan itu, tujuan nya adalah untuk
mencari kesamaan data dengan metode yang berbeda.
3.7.3. Triangulasi Dengan Teori
Dilakukan dengan menguraikan pola hubungan dan
menyertakan penjelasan yang muncul dari analisis untuk mencari
tema atau penjelasan perbanding. Secara induktif dilakukan dengan
menyertakan usaha pencarian cara lain untuk mengorganisasikan
data yang dilakukan dengan jalan memikirkan kemungkinan logis
dengan melihat apakah kemungkinan-kemungkinan ini ditunjang
dengan data (Bardiansyah, 2006: 51).
Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba
(1981:307 dalam Maleong, 2006:331), berdasarkan anggapan
bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan 1
(satu) atau lebih teori. Dipihak lain. Pation (19321, dalam Moleong,
2006:331) berpendapat lain, yaitu bahwa hal itu dapat dilaksanakan
dan hal itu dinamakannya penjelasan banding (rival explanation)
hal itu dapat dilakukan dengan menyertakan usaha pencarian cara
lainnya untuk mengorganisasikan data yang barang kali
mengarahkan pada upaya penemuan penelitian lainnya.
Secara logika dilakukan dengan jalan pemikiran kemungkinan
logis lainnya dan kemudian melihat apakah kemungkinan-
kemungkinan itu dapat ditunjang oleh data lain dengan maksud
untuk membandingkannya. Apabila peneliti gagal menemukan
informasi yang cukup kuat menjelaskan kembali informasi yang
telah diperoleh, justru peneliti telah mendapat bukti bahwa derajat
kepercayaan hasil penelitian peneliti sudah tinggi.

Fisib Unpak
30

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Seorang Penyiar


4.1.1 Penyiar Radio Fajri Fm
PT. Radio Fajar Imani memiliki penyiar aktif berjumlah 10 orang. Penyiar
radio Fajri FM mempunyai kemampuan dalam membaca Al-Qur’an dan
mempunyai latar belakang Pendidikan Islam. Penyiar Radio Fajri FM
mempunyai ciri khas tersendiri saat menjalankan program siaran, dengan
bahasa yang santai dan sopan ketika siaran jika dibandingkan dengan radio-
radio hiburan lainnya. Penyiar Radio Fajri FM tidak cukup bermodal suara
yang bagus, tutur bahasa yang baik serta pemahaman yang luas tentang
informasi seputar islam. Hal ini bertujuan agar informasi yang disampaikan
lewat radio dapat dimengerti dengan baik oleh para pendengar.
Ada beberapa tahap untuk menjadi penyiar radio Fajri FM, harus
mengikuti pelatihan terlebih dahulu sebelum langsung terjun ke on air.
Pelatihan menjadi salah satu proses dimana seseorang ingin menjadi penyiar
di Radio Fajri FM. Banyak pembelajaran yang harus diketahui oleh penyiar
tentang cara berkomunikasi dengan benar seperti menyambut narasumber,
memberikan sapaan kepada pendengar, dan menggunakan alat perekam. Hal
ini dilakukan, agar tidak terjadi kesalahan dalam berkomunikasi ketika on air,
karena radio bersumber dari suara dimana komunikasi menjadi salah satu titik
utama yang dapat dinilai dan didengar oleh masyarakat.
Penyiar radio Fajri FM melakukan siaran berdasarkan jadwal yang telah
ditentukan. Masing-masing penyiar mempunyai jadwal dan program yang
akan disiarakan. Setiap program memiliki tema yang berbeda setiap
minggunya, tema yang akan disiarakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan sesuai dengan berita yang sedang ramai dibicarakan dimasyarakat.
Sebelum melakukan on air penyiar harus melakukan persiapan dengan
membuat naskah tentang tema yang akan menjadi salah satu materi siaran
pada waktu yang ditentukan, dan materi yang disampaikan sesuai dengan
kebutuhan msyarakat dan sedang ramai dibicarakan. Materi yang telah dibuat

Fisib Unpak
31

lalu disiarkan oleh penyiar dalam suatu program acara akan ada sesi tanya
jawab dari pendengar ke narasumber atau pengisi acara sedangkan penyiar
hanya menjadi jembatan antara narasumber atau pengisi acara dengan
pendengar. Penyiar akan memberikan kesempatan kepada pendengar untuk
memberikan sebuah pertanyaan sesuai dengan tema yang telah ditentukan
melalui pengiriman pesan atau memanggil kepada nomor yang telah
disebutkan oleh penyiar. Penyiar radio Fajri FM mempunyai tujuan dengan
sebagai peran penyiar Islam yaitu untuk memberikan dampak positif kepada
pendengar radio Fajri FM.

4.1.2 Karakteristik Penyiar Radio Fajri FM

No Karakteristik Penyiar Radio Fajri FM

1 Laki-laki muslim
2 Memiliki wawasan keislaman
3 Memiliki kemampuan siaran
4 Percaya Diri
5 Interaktif dengan pendengar
Karakteristik penyiar radio Fajri FM seorang laki-laki muslim yang
mempunyai dasar-dasar ilmu keislaman, mempunyai kemampuan dalam
saiaran, menanamkan rasa percaya diri terhadap apa yang akan dilakukannya,
selain itu dapat berinteraktif dengan pendengar dengan akhlak baik dan benar.
Tabel 4.1 : Karakteristik Penyiar Radio Fajri FM

4.1.3 Jadwal Siaran Live Penyiar Radio Fajri Fm


Radio Fajri FM mempunyai beberapa program acara langsung yang
dibawakan oleh seorang penyiar radio Fajri FM sendiri, dalam setiap program
acara akan disiarkan oleh penyiar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Progra Bunayyati Talk- SENADA PILDA KITA GAMIS Ibroh

Fisib Unpak
32

m Unjuk show (Seputar (Materi (Kiat (Gaya


Acara Gigi Nasihat Pilihan Insan Muda
Anda) Anda) Bertaqwa) Islami)
Senin - Imam - Haris Haris & - -
Hendi
Selasa - Iki Imam - - Husni & -
Hudzaifa
h
Rabu - Iki - Abdul - - Rahman

Kamis - Hend Haris - Haris & - -


i Hendi
Jum’at - Imam - Iki - - -

Sabtu - - Abdul - - Husni & -


Arif
Minggu Tajudin/ - Fauzi Dwi - - -
Hendi/
Iki
Tabel 4.2 : Jadwal Siaran Live Penyiar Radio Fajri FM

4.1.4 Program Live Radio Fajri FM


1. Bunayyati Unjuk Gigi
Ajang unjuk kebolehan bagi putra-putri muslim usia 3-10 tahun
melalui live interaktif. Sehingga mereka dapat menunjukkan
kemampuannya baik dalam hafalan Al-Quran, Hadits, dan doa-doa
harian (Setiap Ahad, 07.30-09.00 WIB)
2. Talkshow
Perbincangan atau diskusi dengan lembaga rekanan Radio Fajri
tentang beragam topik, mulai dari program lembaga, bincang-bincang
seputar kesehatan, dll. Pendengar dapat beriteraksi melalui layanan
telepon dan pesan singkat. (Setiap Senin-Jumat, 10.00-11.00 WIB)

3. SENADA (Seputar Nasihat Anda)

Fisib Unpak
33

Berbagi nasihat antar pendengar, dengan mengirimkan pesan


(SMS, WA, Telegram, FB) ke Radio lalu dibacakan oleh penyiar
(Setiap Selasa, Kamis, Sabtu, dan Ahad, 13.00-14.00 WIB)
4. PILDA (Materi Pilihan Anda)
PILDA (Materi Pilihan Anda) jadi pendengar memilih materi yang
telah disediakan melalui pesan (SMS, WA, Telegram, FB). Materi
yang banyak terpilih akan diputarkan pada acara Pilda. (Setiap Senin,
Rabu, dan Jumat, 13.00-14.00. Setiap Jumat dan Ahad, 20.30-21.30
WIB)
5. KITA (KIAT INSAN BERTAKWA)
Dibawakan oleh dua orang penyiar, membahas kiat-kiat agar
menjadi insan yang bertakwa dengan tema yang beragam. Pendengar
dapat mengirimkan pesan (SMS, WA, Telegram, FB) ke Radio lalu
dibacakan oleh penyiar (Setiap Senin dan Kamis, 20.30-21.30 WIB)
6. GAMIS (Gaya Muda Islami)
Bincang-bincang dua orang penyiar perihal tema kepemudaan
dalam sudut pandang Islam. Pendengar dapat mengirimkan pesan
(SMS, WA, Telegram, FB) ke Radio lalu dibacakan oleh penyiar
(Setiap Selasa dan Sabtu, 20.30-21.30 WIB)
7. Ibroh
Penyiar menyampaikan kisah ibroh. Pendengar dapat mengirimkan
pesan berupa pelajaran yang bisa dipetik dari kisah yang telah
disampaikan. (Setiap Rabu, 20.30-21.30 WIB)

4.1.5 Segmentasi Radio Fajri FM


Radio Fajri FM mempunyai segmentasi sendiri untuk menyajikan
informasi dan kajian-kajian keagamaan yang bersumber pada dalil-dalil
yang benar dan shohih, mencerdaskan dan memahamkan ummat sehingga
kehidupan yang mereka jalani berada pada jalan yang lurus, moral dan
spiritual yang baik. Serta memberikan informasi-informasi edukatif
kepada masyarakat luas. Segmentasi dari Radio Fajri FM adalah
masyarakat islam yang berada di daerah-daerah berbagai pelosok.

Fisib Unpak
34

Tabel 4.3 Khalayak Sasaran Radio Fajri FM


KHALAYAK SASARAN
a. Usia 2 – 6 tahun 10 %
b. Usia 7 – 12 tahun 5%
c. Usia 13 – 17 tahun 15 %
d. Usia di atas 18 tahun 70 %
Jumlah 100 %

Persentase Program Acara Siaran Keseluruhan di radio Fajri FM


yang menjadi dasar yaitu siaran tentang agama, penyiar menyiarkan
siaran tentang agama dan ajaran agama, serta diskusi mengenai kondisi
rohani manusia. Jika dilihat dari persentase di program siaran hiburan
pada radio Fajri FM terdapat 7 %, karena didalam siaran radio Fajri FM
terdapat program acara yang bernama talkshow, program acra talkshow
ini mendalami tentang bebagai ilmu islam yang penyiar sebut siaran
hiburan. Selain itu jika dilihat dari persentasi program acara siaran
pendidikan terdapat 6 % di radio Fajri FM, menyiarkan pendidikan
kepada masyarakat melalui program acara Bunayyati Unjuk Gigi,
program tersebut berisi tentang pembelajaran dalam pembacaan
Al’Qur’an bersama anak-anak. Adapun persentase siaran informasi
terdapat 4% yang bisa dilihat dalam program acara SPASI, yang
menjelaskan informasi atau berita-berita tentang islam.
Tabel 4.4 Persentase Program Acara Siaran Keseluruhan
PERSENTASE Program ACARA SIARAN KESELURUHAN
(Per Genre Siaran)
a. Siaran Hiburan 7%
Adalah genre program siaran tentang (i) dunia
hiburan dan orang-orangnya, mencakup profil
selebriti, promosi, talkshow, penghargaan, gala,
penggalangan dana, serta pertunjukan magazine;
(ii) program siaran human interest, yakni live atau
taping tanpa analisis atau interpretasi mendalam
berbagai kegiatan masyarakat seperti karnaval,
festival, parade dan fashion show; (iii) produksi

Fisib Unpak
35

hiburan yang bersifat fiksi, termasuk dramatisasi


dari kejadian nyata, mencakup: drama seri/sinema
elektronik; serial komedi (situasi komedi); mini-
seri; film animasi; sketsa komedi, improvisasi,
karya tanpa naskah, stand-up comedy; dan drama
lainnya, termasuk, namun tidak terbatas pada
pembacaan, narasi, improvisasi, film bioskop,
klip video, atau panggung boneka; (iv) reality
show, yakni program siaran yang menyajikan
situasi dramatis atau lucu tanpa naskah, dokumen
peristiwa aktual dan biasanya melibatkan orang-
orang biasa (bukan aktor profesional).
b. Siaran Informasi 4%
Adalah genre program siaran berita, analisis;
interpretasi, talkshow, review, newsmagazine,
documentary, reporting ; actuality.
c. Siaran Olahraga 0%
Adalah genre program siaran live atau taping
peristiwa dan kompetisi olahraga, termasuk
cakupan turnamen profesional dan amatir, serta
mencakup program review atau analisis kegiatan
serta kompetisi olahraga profesional atau amatir.
d. Siaran Musik 0%
Adalah genre program siaran pertunjukan live
atau taping musik dan/atau tari, termasuk opera,
operet, balet, dan musikal.
e. Siaran Pendidikan 6%
Adalah genre program siaran pendidikan formal
dan pra-sekolah, yakni menyajikan informasi
rinci terkait berbagai topik dan digunakan oleh
audiens terutama untuk memperoleh pengetahuan,
serta pendidikan informal, yakni menyajikan
informasi mengenai wisata, rekreasi, hobi dan

Fisib Unpak
36

pengembangan keterampilan, olahraga rekreasi


dan kegiatan luar ruangan, wisata, kesempatan
kerja, serta talk show informatif yang bersifat
‘how-to’.
f. Siaran Agama 83 %
Adalah genre program siaran berkenaan agama
dan ajaran agama, serta diskusi mengenai kondisi
rohani manusia.
g. Siaran Permainan/Kuis 0%
Adalah genre program siaran yang menampilkan
permainan keterampilan atau
peluang/kesempatan, dan kuis.
h. Siaran Ragam Pertunjukan 0%
Adalah genre program siaran campuran yang
mengandung pertunjukan menyanyi, menari,
pameran akrobatik, sketsa komedi, monolog,
sulap, dan lain-lain.
Jumlah 100 %

4.2 Pembahasan
Penelitian ini membahasa tentang Konstruksi Makna Dakwah dalam Radio
bagi Penyiar Radio Fajri FM menggunaakan studi Fenomenologi pada Penyiar
Radio dengan tema Dakwah Islam. Pemahaman Penyiar Radio Fajri FM
mengenai Dakwah Melalui Radio dimana dalam hal ini merupakan pemahaman
antara penyampaian materi dan kaitannya dengan unsur dakwah. Dakwah
merupakan ajaran agama Islam yang baik dan benar kepada masyarakat
seluruhnya di mulai dari orang awam sampai dengan yang terpelajar,
menggunakan caranya tersendiri dengan bermacam cara.
Fenomena Dakwah di era modern adalah dakwah dilakukan sesuai dengan
masyarakat modern, dilihat dari segi materi, metode, dan media yang akan
digunakan. Sebab mungkin saja materi yang disampaikan itu bagus, tetapi
metode atau media yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat

Fisib Unpak
37

modern, maka dakwah akan mengalami kegagalan. Begitu pula sebaliknya,


media atau metode yang digunakan sesuai dengan kondisi masyarakat modern,
akan tetapi materi yang disampaikan kurang tepat, bahasanya tidak sesuai,
apalagi bila suara penyampaiannya kurang menarik perhatian pendengar, dan
dakwah akan mengalami kegagalan. Untuk mencapai tujuan dari dakwah yang
efektif itu, maka da’i atau seorang penyiar Islam harus memiliki pengetahuan dan
wawasan yang luas tentang Islam. Maka dakwah di era modern saat ini sangat
tergantung oleh da’i. atau penyiar Islam Karena apabila seorang da’i tidak bisa
menempatkan suasana atau keadaan pasti mad’u akan merasa bosan. Sekarang
banyak da’i yang mempunyai cara sendiri-sendiri untuk menyebarkan agama
islam.
Sebelum Peneliti melihat makna dakwah melalui radio dari penyiar Islam,
peneliti akan melihat konsep diri terlebih dahulu, konsep diri penyiar Islam di
Radio Fajri FM. Bagaimana cara penyiar melakukan sikap dan proses dimana
menjadi seorang penyiar Islam sampai mengetahui banyak hal tentang Islam.
Setelah konsep diri ditemukan, peneliti melihat makna dakwah dalam radio yang
disiarakan oleh masing-masing radio Fajri FM.
4.2.1 Realitas Seorang Penyiar Radio Fajri FM
Realitas seorang Penyiar Radio Fajri FM yang terdiri dari 10 penyiar
laki-laki. Penyiar di Radio Fajri FM tidak hanya memiliki keahlian dibidang
penyiaran, pandai berbicara namun harus memiliki pengetahuan yang luas
tentang islam, dan harus bisa interaktif kepada pendengar dan tamu
undangan yang menghadiri acara radio tersebut. Peneliti dapat
menyimpulkan tentang kegiatan seorang penyiar di Radio Fajri FM, ada
beberapa aktifitas yang rutin di lakukan saat sebelum mulai siaran live atau
rekaman seperti menyusun draft atau kerangka materi agar semua terkonsep
secara matang, setelah itu diadakan diskusi dan bertukar pikiran tentang
materi yang akan disampaikan oleh penyiar, proses ini selalu dilakukan
sehingga penyiar memahami tentang materi yang akan disampaikannya
begitupun dengan pendengar dan siaran akan berjalan dengan baik ketika
proses menyusun draft dikerjakan sebaik mungkin.

Fisib Unpak
38

Pada saat siaran berlangsung, seorang penyiar Radio Fajri FM


menyampaikan materi yang telah didiskusikan secara matang dengan konsep
dakwah dengan materi yang bisa bermanfaat bagi pendengar dan penyiar
Radio Fajri FM menyampaikan materi tersebut dengan baik dan benar sesuai
dengan materi yang ditentukan. Para penyiar Radio Fajri FM sangat
memperhatikan kata-kata yang di sampaikan saat siaran agar tidak
mengandung SARA dan tidak menyinggung semua pihak.
Ketika waktu siaran tersebut selesai, para penyiar Radio Fajri FM
melakukan evaluasi pada dirinya sendiri tentang kekurangan dalam siaran
yang baru saja dilakukan. Hal tersebut sangat penting untuk masing-masing
penyiar. Salah satu penyiar berpendapat tentang tujuan dalam mengevaluasi
diri sendiri agar siaran-siaran selanjutnya bisa lebih baik lagi dan
mengetahui seberapa matang nya konsep yang telah di buat serta apa yang
harus diperbaiki ketika saat siaran berikutnya berlangsung.
Melihat dalam alur pemikiran, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui sebuah konsep diri atau cara pandang dan sikap seorang penyiar
terhadap dirinya sendiri dan untuk mengetahui makna dakwah yang
disampaikan melalui radio menurut seorang penyiar Radio Fajri Fm. Dalam
menyusun sebuah konsep diri ada beberapa teori, peneliti menggunakan
teori interaksi simbolik dengan menggunakan tiga konsep kritis yang
diperlukan dan saling mempengaruhi satu sama lain untuk menyusun sebuah
teori interaksionisme simbolik.
1. Mind (pikiran)
Mind (pikiran) salah satu sebagai proses interaksi seseorang
dengan dirinya sendiri. Pikiran muncul dan berkembang dalam proses
sosial, dan muncul didalam pengalaman melalui individu yang
menstimulasi dirinya sendiri untuk mengambil sikap orang lain dalam
reaksinya terhadap objek. Artinya, seseorang mempunyai maksud dan
tujuan perbuatan dalam dirinya terhadap suatu objek, dapat disebut
dalam proses internalisasi yaitu sebuah proses menanamkan sesuatu,
keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang menjadi perilaku sosial.

Fisib Unpak
39

Peneliti mengambil sebuah proses interaksi seorang penyiar


Radio Fajri FM dengan dirinya sendiri. Penyiar pertama bernama
Haristian Sahroni Putra biasa dipanggil Haris atau Mang Haris, penyiar
kedua bernama Hendi Hermansyah biasa dipanggil dengan sebuatan
Hendi atau Mang Hendi dan penyiar yang ketiga bernama Husni
Mubarok yang biasa dipanggil Husni atau Mang Husni.
Haris sudah menjadi bagian dari radio Fajri FM selama 5 tahun
sampai saat ini, terhitung lebih lama dibandingkan dengan penyiar
lainnya. Haris telah mengenal radio sejak kecil dan sering
mendengarkan radio pada malam hari dan Haris mempunyai semangat
belajar agama saat melanjutkan Sekolah Menengah Atas ke Madrasah
Aliyah. Haris telah mengenal radio Fajri FM saat masuk Madrasah
dan sering mendengarkan program-program yang disiarkan oleh radio
Fajri FM. Haris mengenal radio Fajri FM dengan sendirinya, Haris
mempunyai semangat untuk belajar agama dan menjadi pendengar
setia disalah satu radio islam yaitu radio Fajri FM. Haris mendapatkan
banyak ilmu setelah mendengarkan radio Fajri FM. Berawal menjadi
bagian dari pendengar radio Fajri Fm, Haris mempunyai dorangan
pada dirinya untuk menjadi seorang penyiar islam yang dapat
menyampaikan informasi seputar islam dan bermanfaat bagi
pendengar yang biasa disebut dengan pendakwah. Haris menegasakan
tentang dirinya yang mempunyai maksud dan tujuan dalam suatu
perbuatan untuk menjadi penyiar islam atau dakwah melalui radio
dalam wawancara: (terlampir)

“Berawal dari seorang pendengar yang mendapatkan


manfaat dari siaran Radio Islam, saya pun
termotivasi untuk bisa memberikan manfaat itu
kepada pendengar dengan menjadi penyiar.”

Haris tertarik masuk kedalam dunia penyiaran, dan saat Radio


Fajri FM membuka KUMRI (Kuliah Manajemen Radio Islami) pada

Fisib Unpak
40

tahun 2016, Haris mengikuti Kuliah tersebut dengan tujuan ingin


mengenal lebih jauh tentang radio islam. Haris belajar di KUMRI
selama setahun lebih, Haris mendapatkan pembelajaran dari mulai
manajemen, penulisan naskah, wawancara, reportasi, siaran dan yang
lainnya tentang dunia radio. Pernyataan ini diperkuat oleh Haris dalam
wawancara: (terlampir):

“Awal berkarir di radio setelah mengikuti pelatihan,


saya ditempatkan dibagian editor audio, kemudian
menjadi PJ Siaran, membuat jadwal siaran dan
menghubungi narsum pada acara talkshow. Tahun 2018
baru mulai jadi penyiar di radio Fajri.”

Kutipan yang disampaikan oleh Haris dapat disimpulkan


bahwa Haris menanamkan dirinya untuk menjadi seorang penyiar
islam yang bisa menyampaikan informasi seputar Islam dan dapat
memberikan manfaat kepada semua orang dengan melakukan dakwah
melalui radio.
Haris mempunyai rekan penyiar yang bernama Hendi
Hermansyah. Hendi telah bergabung dengan Radio Fajri FM sejak 5
tahun yang lalu, jangka waktunya sama dengan Haris, namun sebelum
Hendi bergabung menjadi seorang penyiar, Hendi Hermansyah
merupakan mahasiswa di salah satu Universitas Swasta di Jakarta
yang awalnya ditawarkan untuk bekerja di Radio Fajri FM oleh
saudaranya yang kebetulan beliau salah satu ustadz di Radio Fajri FM.
Awalnya Hendi belum mengenal banyak tentang Radio Fajri FM,
tetapi Hendi sedang membutuhkan tempat Praktek Kerja Lapangan
(PKL) untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh kampusnya
jadi Hendi tidak banyak berpikir untuk menerima tawaran tersebut.
Hendi mulai banyak mempelajari radio saat sedang berjalannya PKL,
dari mencari materi untuk siaran, menyusun materi dan mempelajari
cara bagaimana melakukan siaran dengan bahasa yang baik dan benar.

Fisib Unpak
41

Pada saat Hendi telah menyelesaikan kuliahnya, pada tahun 2014


Hendi memutuskan untuk bergabung dengan Radio Fajri FM, Hendi
menjadi bagian tim desain karena Hendi mempunyai kemampuan
dibidang desain. Setahun berlangsung tepatnya pada tahun 2015
Hendi ikut seleksi penyiar diadakanya seleksi penyiar bagi yang ingin
menjadi penyiar di radio Fajri FM. Ketika seleksi telah selesai, ada
pengumuman bahwa Hendi dinyatakan lolos menjadi seorang penyiar
di Radio Fajri FM. Hendi menjelaskan tentang dirinya sebelum terjun
kedalam dunia penyiar islam dalam wawancara: (terlampir)

“Ngga ada kepikiran untuk menjadi seorang penyair


radio islam, tapi pernah punya cita - cita jadi penyiar
radio biasa aja.”

Kutipan Hendi dapat disimpulkan bahwa Hendi pernah


mempunyai maksud dan tujuan untuk menjadi seorang penyiar namun
bukan seorang penyiar Islam yang menyampaikan informasi seputar
Islam. Hanya sebagai penyiar radio hiburan saja.
Haris dan Hendi mempunyai rekan penyiar yang bernama
Husni di radio Fajri FM. Husni telah bergabung selama dua tahun di
radio Fajri FM. Sebelum Husni menjadi seorang penyiar, Husni tidak
mempunyai keinginan untuk menjadi seorang penyiar ketika masih
menjadi mahasiswa, ketika Husni mempunyai tugas Praktek Kerja
Lapangan di kampusnya, Husni ditempatkan di Lembaga yang
mempunyai Radio. Husni menjelaskan tentang dirinya sebelum terjun
kedalam dunia radio dalam wawancara: (terlampir)

“Awalnya saya kuliah kemudian dimagangkan di


lembaga, Kenal radio karena memang lembaga
tempat saya magang masih satu sub lembaga dengan
radio. Saya awalnya ditawarin untuk siaran, awalnya
coba-coba.”

Fisib Unpak
42

Interaksi pada dirinya sendiri tentang radio berawal saat


menjalankan PKL (Praktek Kerja Lapangan). Husni mencoba untuk
menerima dirinya mengenal tentang siaran radio dan Husni tidak
pernah berpikir untuk menjadi seorang penyiar, pernyataan ini dapat
dijelaskan oleh Husni Mubarok dalam wawancara: (terlampir)

“Sebelumnya tidak kepikiran jadi penyiar. Tapi


setelah menjalaninya saya pikir ini enjoy.”

Husni Mubarok telah melakukan proses interaksi pada dirinya


sendiri yang berawal tidak mengetahui tentang radio, hingga saat ini
Husni telah menjadi bagian dari lembaga radio Fajri FM, Pikiran
muncul dan berkembang saat Husni menjalankan PKL di lembaga
radio. Husni merasakan ada keseruan saat menjadi seorang penyiar,
dan banyak tantangan yang Husni dapatkan, berawal dari coba-coba
hingga menemukan titik dimana ingin menjadi seorang penyiar radio.
Seperti Husni menjelaskan tentang menjadi penyiar dalam wawancara:
(terlampir)

“Menjadi penyiar itu mengasyikan. Bisa berinteraksi


dengan pendengar dan tentunya memberi manfaat
yang besar. Apalagi ini radio dakwah.”

Setelah mengetahui lebih dalam tentang dunia penyiaran,


sebelum melakukan siaran mereka menyusun draft materi terlebih
dahulu untuk disiarkan di radio dan melakukan diskusi dengan penyiar
lainnya. Ketika menyusun draft materi mereka melakukannya dengan
mencari dan membaca banyak referensi dari buku-buku, Kitab-Kitab
atau majalah-majalah yang tersedia di radio Fajri FM.
Pada saat menyampaikan materi, banyak peraturan yang harus
dilakukan oleh masing-masing penyiar, diantaranya tidak

Fisib Unpak
43

menyinggung isu sara, menyampaikan informasi yang benar adanya,


tidak boleh membicarakan keburukan orang lain, merendahkan orang
lain atau pendengar, dan jaga kepribadian seorang penyiar islam
dengan tidak tertawa lepas. Selain itu, penyiar harus komunikatif, apa
yang akan disampaikan kepada pendengar penyiar harus bisa
menyampaikan dengan baik dan benar agar pendengar memahami
maksud tujuan yang telah disampaikan oleh penyiar. Pernyataan ini
dapat diperkuat oleh Hendi dalam wawancara: (terlampir)

“Ilmiah mengambil dari berbagai macam sumber yang


insyaAlloh tepat dan disampaikan dengan cara yang
santun, ramah dengan tidak menyudutkan berbagai
pihak yang berseberangan pendapat.”

Penyiar radio Fajri FM menyampaikan materi dakwah yang


telah dibuat dan disusun dengan baik dan benar akan menjadi bahan
untuk pengembangan pada diri masing-masing penyiar.
Pengembangan diri dapat dimulai dari perilaku yang baik sesuai
dengan ajaran islam, dan mengamalkan apa yang disampaikan pada
saat siaran. Pernyataan ini dapat disampaikan oleh Haris, dalam
wawancara: (terlampir)

“Berdakwah tentunya harus dengan ilmu, dan


penyiarpun harus mengilmui apa yang akan
disampaikan. Bukan hanya sekedar menyampaikan,
penyiarpun harus bisa mengamalkan apa yang
disampaikannya. Saya rasa ini adalah kendala yang
juga sebagai pelecut agar lebih giat lagi belajar Islam
dan mengamalkannya.”

Wawancara tersebut dapat dinyatakan bahwa mengamalkan


apa yang telah disampaikan melalui siaran kepada pendengar menjadi

Fisib Unpak
44

kendala untuk dirinya namun juga bisa sebagai pengingat untuk


belajar tentang islam lebih dalam lagi dan mengamalkannya.
Pernyataan ini diperkuat oleh Hendi, dalam wawancara bahwa ini
sebuah tantangan bagi penyiar: (terlampir)

“Harus mempertanggung jawabkan apa yang di


sampaikan tentunya ini menjadi tantangan bagi penyiar
ketika mendakwahkan kepada orang lain untuk berubah
maka sejatinya dakwah itu untuk dirinya.”

Kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa apa yang telah


disampaikan tentang ilmu Islam oleh penyiar harus dapat dipahami dan
diterapkan oleh dirinya sendiri yang menyampaikan suatu dakwah
melalui radio.
2. Self (diri)
Diri adalah di mana orang memberikan tanggapan terhadap apa
yang ia tujukan kepada orang lain dan di mana tanggapannya sendiri
menjadi bagian dari tindakannya, di mana ia tidak hanya
mendengarkan dirinya sendiri, tetapi juga merespon dirinya sendiri,
berbicara dan menjawab dirinya sendiri sebagaimana orang lain
menjawab kepada dirinya, sehingga kita mempunyai perilaku di mana
individu menjadi objek untuk dirinya sendiri. Karena itu diri adalah
aspek lain dari proses sosial menyeluruh di mana individu adalah
bagiannya.
Mead membedakan antara “I” (saya) dan “me” (aku). I (Saya)
merupakan bagian yang aktif dari diri (self) yang mampu menjalankan
perilaku. “Me” atau aku, merupakan konsep diri tentang yang lain,
yang harus mengikuti aturan main, yang diperbolehkan atau tidak. I
(saya) memiliki kapasitas untuk berperilaku, yang dalam batas-batas
tertentu sulit untuk diramalkan, sulit diobservasi, dan tidak
terorganisir berisi pilihan perilaku bagi seseorang. Sedangkan “me”
(aku) memberikan kepada I (saya) arahan berfungsi untuk

Fisib Unpak
45

mengendalikan I (saya), sehingga hasilnya perilaku manusia lebih bisa


diramalkan, atau setidak-tidaknya tidak begitu kacau. Karena itu
dalam kerangka pengertian tentang the self (diri), terkandung esensi
interaksi sosial. Interaksi antara “I” (saya) dan “me” (aku). Disini
individu secara inheren mencerminkan proses sosial.
Seorang penyiar radio Fajri FM menempatkan dirinya di
pendakwah. Penyiar radio Fajri Fm mengambil peran untuk
melakukan dakwah kepada setiap pendengar. Selain itu, penyiar radio
Fajri FM menjadi jembatan antara Ustadz-ustadz dengan pendengar
dalam setiap program acara yang kedatangan narasumber yaitu Ustadz
dari luar, penyiar pun merasa ada perubahan pada dirinya ke arah yang
lebih baik dengan setiap hari mendengarkan Ustadz-Ustadz yang
sedang memaparkan materi kepada pendengar menjadi pukulan bagi
penyiar untuk menjadi lebih baik lagi. Pernyataan ini dapat dijelaskan
oleh Husni dalam wawancara: (terlampir)

“Banyak sekali pelajaran saya dapatkan dan dengar


setiap kali ustadz menyampaikan dakwahnya, terlebih
materi yang beliau sampaikan sangat bermanfaat dan
dapat saya terapkan bagi kehidupan saya seperti
tentang arti berdakwah, kesabaran, ikhlas dan
lainnya.”

Kutipan diatas menjelaskan bahwa Husni mendapatkan banyak


pembelajran setiap ustadz menyampaikan dakwahnya dan Husni
terapkan ke kehidupan pribadinya, salah satunya kalimat dari Ustadz
Muad Henrisman dari YALIFA (Yayasan Peduli Fajar Imani) yang
didengar oleh Husni dalam wawancara: (terlampir)
“Kata ustadz muad henrisman di acara talkshow fajri
fm dia menjelaskan arti dakwah, dakwah itu amal
yang paling mulia, pekerjaan yang paling baik, lisan
yang paling baik adalah lisan yang senantiasa

Fisib Unpak
46

berdakwah dijalan Allah SWT..”

Kutipan diatas menjelaskan bahwa dakwah itu amal yang


paling mulia, Husni menerapkan dari apa arti dakwah yaitu
menjalankan dengan menjadi seorang penyiar yang berdakwah
melalui radio, senantiasa berdakwah dijalan Allah SWT.. Penyiar
radio Fajri FM mengutip dan menerapkan suatu kalimat untuk menjadi
cerminan diri dalam kalimat yang diucapkan oleh beberapa Ustadz
pengisi acara disetiap program radio Fajri Fm.
Penyiar radio fajri FM yang bernama Haris mengingat kalimat
yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Fachri Fachrudin, S.H.I., M.E.I.
tentang teladan dalam parenting. Kalimat yang disampaikan tersebut
dijelaskan dalam wawancara oleh Haris: (terlampir)

“yang teringat sampai saat ini, tentang teladan


dalam parenting, teladan terbaik adalah
Rosululloh Shollallohu’alaihi wasallam”

Kutipan diatas menjelaskan terkait dengan parenting islami


didalam acara NGOPI radio Fajri FM. Rasulullah SAW adalah suri
teladan yang baik dalam segala hal, termasuk dalam dakwah. Haris
menjelaskan kembali dari wawancara diatas: (terlampir)

“Dalam kehidupan sehari-hari pun penyiar radio


Islam dituntut untuk memiliki akhlakul karimah
dan bisa dijadikan teladan”

Kutipan tersebut yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Fachri


Fachrudin, S.H.I., M.E.I. Salah satu metode dakwah adalah melalui
teladan diri. Sebagai seorang penyiar harus memberikan teladan yang
baik kepada pendengar dalam hal etika berbicara atau menyampaikan
pesan dakwah. Menurut Haris, pendapat Haris dalam penyampaian

Fisib Unpak
47

Ustadz tersebut, dalam wawancara: (terlampir)

“pendapat saya, sangat setuju karena Rosululloh


Shollallahu’alaihi wasallam adalah teladan
terbaik dalam segala hal”

Haris mendengarkannya ketika menjadi pendengar dalam


program acara yang disiarkan oleh dirinya sendiri. Sedangkan Hendi
salah satu penyiar radio Fajri FM yang mengutip kalimat yang
disampaikan oleh Ustadz Azzam Rumba Triana, S.Th.I., MPd.I pada
saat menjalankan siaran acara NGOPI (Ngobrol Parenting Islam)
tentang berakal sehat. Pernyataan tersebut dijelaskan oleh Hendi yang
mengingat kalimat yang disampaikan Ustadz, dalam wawancara:
(terlampir)

“yang saya ingat ulama mengatakan akal itu


didalam hati, sehingga kebersihan hati akan
menghasilakan akal yang bersih.”

Pada dasarnya akal kita lurus-lurus saja yang artinya tidak


mempunyai tingkah laku yang tidak sesuai dengan ajaran islam,
namun akal bisa menjadi rusak hanya karena lingkungan sekitar.
Maka dari itu perlu ada benteng antara akal sehat dan akal tidak sehat.
Hendi mendengarkan kalimat Ustadz tentang apa yang harus
disiapkan untuk menjaga akal sehat kita, dalam wawancara:
(terlampir)

“memperkuat benteng dengan cara kuatkan


akidah islamiahnya, akidah itu apasih, keyakinan
kepada Allah SWT.”

Hendi merasa tentang kuatkan akidah islamiah sangat penting,

Fisib Unpak
48

dengan begitu keyakinan dalam diri akan mejaga dari akal sehat.
Menanamkan rasa keyakinan kepada Allah SWT. dengan menjalankan
perilaku sesuai dengan ajaran Islam, dengan begitu sesuatu akan
menimbang jika ada akal buruk datang.

3. Society (masyarakat)
Society atau masyarakat dibentuk melalui interaksi antar individu
yang terkoordinasi. Masyarakat menurut Mead adalah proses sosial terus
menerus yang mendahului “mind” dan “self”. Masyarakat
merepresentasikan serangkaian responsi terorganisasi yang diambil alih
oleh individu dalam bentuk “me”. Jadi dalam hal ini individu membawa
serta masyarakat telah memberinya kemampuan untuk mengkritik diri,
untuk mengontrol diri sendiri. Terdapat makna bersama yang terjadi
melalui pengambilan peran. Dalam menyelesaikan suatu tindakan, pelaku
harus menempatkan dirinya pada posisi orang lain. Artinya, ada
sekumpulan self yang melakukan interaksi dalam lingkungan yang lebih
luas yang berupa hubungan personal, kelompok intim, dan komunitas.
Institusi society karena terdiri dari respon yang sama. Peneliti akan melihat
society di lingkungan penyiar radio Fajri FM, setiap penyiar radio Fajri
FM melakukan interaksi dengan lingkungan penyiar di radio Fajri FM.
Pembahasan yang penyiar radio Fajri FM ketika saat kumpul dan
melakukan ngobrol santai membahas tentang kesalahan dalam siaran
contohnya salah pengucapan nama Donald Trump. Kesalahan dalam
pengucapan pada saat siaran menjadi salah satu pembahasan saat kumpul
santai di luar siaran. Haris menyatakan bahwa kesalahan tersebut menjadi
bahan candaan saat ngobrol santai bukan untuk mengevaluasi, karena
waktu untuk evaluasi sudah terjadwalkan. Pernyataan ini dijelaskan oleh
Haris: (terlampir)

“Suka ngomongin kalau tadi tuh siaran kurang nya apa si


dan kalau ada kesalahan jadi bahan guyonan kalau lagi
santai gitu. Kan kalau pagi siaran berita ya dan kalau

Fisib Unpak
49

berita kadang ada istilah-istilah asing juga kaya ada


bahan-bahan lucu buat kita becanda, simpel nya obrolan
pertama itu kesalahan siaran yang jadi bahan guyon terus
salah menyebutkan nama tokoh, itu jadi bahan guyonan
kita ketika ngobrol santai.”

Pernyataan diatas diperkuat oleh Hendi dalam wawancara:


(terlampir)

“Biasanya yang kita obrolkan ketika jeda adalah hal-hal


atau kesalahan-kesalahan kecil ketika pas siaran misal
penyebutan nama, tempat atau bahasa asing”

Bukan hanya Hendi, Husni mempunyai pernyataan yang sama


dijelaskan dalam wawancara: (terlampir)

“Biasanya ngobrolin untuk acara-acara setelah nya,


misalnya nanti sore ni ada acara senada nah ngobrolin
konsep-konsep acara setelah nya bagaimana dan kalau
misalkan mendatangkan pemateri, pemateri nya sudah
siap atau belum seperti itu. Dan paling diisi juga dengan
canda-candaan biasa pada umum nya ke sesama penyiar.
Selain itu juga kadang mengomentari pesan-pesan yang
dikirimkan oleh pendengar”

Kutipan dari Haris, Husni dan Hendi menjelaskan tentang


pembahasan ketika sedang ada waktu luang bersama penyiar lainnya,
ternyata dalam lingkungan penyiar tidak hanya membahas tentang
kesalahan yang terjadi pada saat siaran, mereka membahas tentang usaha-
usaha teman yang bermacam-macam salah satunya pempek, mereka
memulai interaksi dengan menawarkan barang dagangannya kepada
penyiar lain dan mereka saling support dengan membeli usaha temannya

Fisib Unpak
50

sendiri. Pernyataan ini dapat dijelaskan oleh Haris dalam wawancara:


(terlampir)

“sering ngobrol tentang usaha-usaha teman yang


bervariatif dan saling support ketika teman punya usaha
baru, usahanya kabanyakan kuliner”

Kutipan yang dijelaskan oleh Haris bahwa pembahasan diluar


peran sebagai pendakwah bukan hanya kesalahan dalam siaran saja tapi
juga membahas tentang masing-masing diri sendiri yang punya usaha
kecil, salah satunya pempek. Salah satu penyiar radio fajri FM berjualan
pempek dan setiap istirahat setelah siaran selesai menawarkan ke penyiar
lain, dan pekerja di radio Fajri FM.

4.3 Triangulasi
Peneliti melakukan triangulasi sumber data kepada Ali Ridho atau dalam
penyiar yang biasa dipanggil Aldo. Aldo merupakan seorang penyiar Radio
WADI FM yang termasuk penyiar cukup lama, bahkan dapat dibilang beliau
sudah terjun di dunia penyiar sejak 2011 hingga saat ini. Triangulasi dilakukan
dengan cara wawancara melalui telepon. Dipilihnya Aldo sebagai triangulan
didasarkan pada pengalaman beliau di dunia penyiaran yang cukup lama sehingga
diharapkan pengetahuan dan pengalaman beliau dapat bermanfaat dalam
memberikan pandangan-pandangan yang dapat menguji data yang peneliti
dapatkan selama proses turun lapang. Selain itu latar belakang pendidikan menjadi
salah satu alasan memilih beliau sebagai triangulan. Peneliti menggunakan teori
interaksi simbolik dengan menggunakan tiga konsep kritis yang diperlukan dan
saling mempengaruhi satu sama lain untuk menyusun sebuah teori
interaksionisme simbolik.

1. Mind (pikiran)
Pikiran muncul dan berkembang dalam proses sosial, dan
muncul didalam pengalaman melalui individu yang menstimulasi

Fisib Unpak
51

dirinya sendiri untuk mengambil sikap orang lain dalam reaksinya


terhadap objek. Ali Ridho yang biasa dipanggil Aldo mempunyai
latar belakang pendidikan Islam. Aldo masuk ke pendidikan Islam
karena orang tuanya yang memberikan arahan untuk melanjutkan
pendidikannya ke Madrasah. Kemudian, Aldo merasa ada hikmah
dibalik arahan orang tua. Aldo mempunyai kemampuan dalam
komputer dan media elektronik, dengan latar belakang pendidikan
islam dan mempunyai kemampuan dibidang media elektronik dan
komputer, Aldo merasa cocok masuk kedalam tim Radio Wadi
FM. Pernyataan ini dapat dikuatkan oleh Ali Ridho, dalam
wawancara: (terlampir):

“merasa cocok aja karena sekolah nya di


madrasah dan kemudian saya mempunyai hobi di
media, ada nasib juga kenapa saya bisa masuk di
wadi ini media berdasarkan Islam juga ni, saya
merasakan cocok ni, nah dari situ lah saya ikut
banyak seminar ini-itu demi mengembangkan hobi
juga dan mungkin bisa bermanfaat juga di radio”

Kutipan wawancara diatas mejelaskan bahwa Aldo


menemukan hobinya di Radio Wadi FM yaitu melakukan
aktivitas yang disukai, sehingga Aldo ingin mengembangkan
hobinya dengan mengikuti seminar-seminar tentang penyiar
radio.
2. Self (diri)
Konsep self menurut Mead adalah kemampuan seseorang
menjadikan dirinya sendirinya sebagai objek sekaligus subjek
yang berjalan. Peneliti akan membahas self atau diri dari
pengambilan peran seorang penyiar radio islam di Radio Wadi
FM, Penyiar radio Wadi FM mengambil peran untuk melakukan
dakwah kepada setiap pendengar, selain itu penyiar radio Wadi

Fisib Unpak
52

FM sama seperti penyiar radio Fajri Fm menjadi jembatan antara


Ustadz-ustadz dengan pendengar dalam setiap program acara
yang kedatangan Narasumber yaitu Ustadz dari luar.
Aldo salah satu penyiar lama di wadi FM sedang
mempelajari bagaimana menjadi seorang penyiar, Aldo
mendengar kalimat yang disampaikan dari Helmi yahya saat
seminar berlangsung tentang menjadi seoang penyiar itu tidak
boleh malu. Aldo merasa apa yang telah disampaikan oleh Helmi
Yahya itu memang benar, Aldo yang merasa dirinya sangat malu
ketika berbicara dan bertemu orang baru, namun ketika telah
menjadi seorang penyiar Aldo merasa tidak malu untuk bertemu
dengan orang baru dan Aldo harus membuat orang baru ini
nyaman kepadanya. Pernyataan ini dapat diperkuat oleh Aldo,
dalam wawancara: (terlampir)

“saya pernah dengar dari Helmi Yahya itu


penyiar itu ga boleh malu dan saya pikir yak
benar saya dulu pemalu banget, ketemu orang
yang baru kenal aja malu.”

Kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa seorang penyiar


radio tidak boleh malu-malu, Aldo sudah mengetahui bagaimana
berbicara saat ada penelpon diprogram acara radio Wadi FM dan
tau bagaimana cara membuat penelepon merasa nyaman dengan
penyiar, dan bagaimana pendengar merasakan nyaman ketika
penyiar sedang siaran berlangsung. Mengikuti seminar membuat
Aldo mengetahui banyak hal tentang menjadi seorang penyiar.
Pada saat penyampaian materi atau melakukan siaran
secara langsung, sikap dan tata krama yang dilakukan oleh
penyiar Wadi FM sesuai dengan ajaran Islam, tidak ada perkataan
kasar, sopan kepada tamu atau narasumbernya. Pernyataan
tersebut dijelaskan oleh Aldo, dalam wawancara: (terlampir)

Fisib Unpak
53

“sopan santun kita terhadap tamu seperti


apa sesuai dengan ajaran-ajaran Islam itu
harus di perhatikan banget waktu dahulu”

Kutipan tersebut memperkuat bahwa sikap sesuai dengan


ajaran Islam sangat diperhatikan. Penyiar radio Wadi FM harus
bisa membaca Al-Qur’an, karena di Radio Wadi FM ada siaran
tentang tajwid, bagaimana pembacaan Al-Qur’an. Pernyataan ini
dapat diperkuat oleh Aldo, dalam wawancara: (terlampir)

“jangan sampai pendengar di ajak suruh


baca Al-Qur'an sementara penyiar nya dia,
nah disitu kita benar-benar fokus kamu
bisa Al-Qur'an dan lainnya .”

Pernyataan wawancara diatas menjelaskan bahwa seorang


penyiar harus bisa membaca Al-Qur’an, karena menjalankan
program acara di radio Wadi FM diwajibkan bisa membaca Al-
Qur’an.
Penyiar Wadi FM tertanam rasa kesadaran diri terhadap peran
yang dilakukannya yaitu sebagai seorang penyiar Islam. Sadar
akan menjaga perilaku baik. Kesadaran ini muncul
dilingkungannya, penyiar yang selalu mendengarkan pengajian,
selalu berdiskusi dengan Ustadz. Sikap dan akhlak penyiar radio
Wadi FM muncul ketika mereka merasakan peran yang
dimainkannya. Pernyataan tersebut dapat dijelaskan oleh Aldo,
dalam wawancara: (terlampir)

“kita juga ibarat nya kita sadar diri deh


gitu, kita ini kerja di radio wadi,
radioIslami ketemu sama ustadz setiap

Fisib Unpak
54

hari sama dengan kita mengaji setiap hari


dan kita menjadi seperti santri sendiri
mungkin orang-orang pada mondok dan
segala macam tapi kita memang ga
mondok tapi setiap hari kita siaran dengan
ustadz secara ga langsung kita juga ikut
mengaji, nah dari situlah kita mempunyai
sadar diri.”

Wawancara diatas menjelaskan bahwa penyiar radio Wadi


FM mempunyai kesadaran diri menjadi seorang penyiar Islam
harus menjaga perilaku. Perilaku seperti ajaran-ajaran islam,
sehingga penyiar radio Wadi FM menyebut dirinya seperti santri.

4. Society (masyarakat)
Masyarakat merepresentasikan serangkaian responsi
terorganisasi yang diambil alih oleh individu dalam bentuk “me”.
Jadi dalam hal ini individu membawa serta masyarakat telah
memberinya kemampuan untuk mengkritik diri, untuk
mengontrol diri sendiri. Terdapat makna bersama yang terjadi
melalui pengambilan peran.
Aldo dan penyiar lainnya membahas hal-hal tentang
persiapan siaran dengan berdiskusi bersama ustadz tentang
seputar tema yang akan disiarkan. Pernyataan ini dijelaskan oleh
Aldo, dalam wawancara: (terlampir)

“kalau saya sih paling diskusi seputar islam


bareng sama penyiar lain dan ustadz juga.
Contohnya tentang pentingnya dakwah islam,
yaitu tentang pemahaman yang benar dengan
hasil pencerahan yang benar”

Fisib Unpak
55

Kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa pembicaraan di


lingkungan radio wadi FM tetap tentang dunia keislaman, Aldo
merasakan bahwa lingkungan di wadi FM memang seperti
lingkungan santri atau seperti sedang mondok di pesantren.

4.4 Makna Dakwah Dalam Radio dan Konsep diri Penyiar Radio
Dakwah dengan mengunakan media radio adalah suatu cara untuk
menyampaikan ajaran agama Islam kepada masyarakat melalui media yang
dapat didengar. Makna dakwah melalui radio sama halnya dengan dakwah
secara langsung dengan mempunyai satu makna dan tujuan yang sama,
upaya mengajak dan menyeru manusia agar beriman dan taat kepada Allah
SWT.. Orang yang menyampaikan dakwah disebut ''dai'' (juru dakwah),
sedangkan orang yang menjadi obyek dakwah disebut mad'u. Peneliti
membuat sebuah kategori dalam makna dakwah menurut penyiar radio Fajri
FM, kategori terbagi menjadi tiga:
1. Dakwah melalui radio sesuatu yang mengajak
Dakwah melalui radio sama halnya dengan penyampaian
dakwah-dakwah lainnya seperti ceramah, pengajian, khutbah
Jum’at dengan maksud dan tujuan yang sama upaya mengajak
masyarakat untuk kejalan menuju kebaikan dan memberikan
petunjuk, memberitahu tentang perbuatan yang baik dan mencegah
untuk berbuat munkar dan mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Haristian Sahroni Putra:
(terlampir)

“Dakwah Islam adalah upaya mengajak dan


menyeru manusia agar beriman dan taat kepada
Alloh, mengenal dan mengamalkan ajaran Islam,
dengan metode yang penuh dengan hikmah dan
pelajaran yang baik serta dengan strategi-strategi
yang sesuai syariat.”

Fisib Unpak
56

Pernyataan ini diperkuat oleh pendapat dari Hendi Hermasyah:


(terlampir)

“Dakwah upaya menyerukan dan menyampaikan


kepada perorangan manusia dan seluruh umat
tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di
dunia yang meliputi amar ma'ruf nahi munkar,
dengan berbagai macam media dan cara yang
diperbolehkan oleh akhlak, dan membimbing
pengalamannya dalam perikehidupan
perseorangan, berumah-tangga, bermasyarakat,
dan bernegara.”

Pernyataan ini diperkuat kembali oleh pendapat dari Hendi


Hermasyah: (terlampir)
“Islam adalah sumber keselamatan, ketenangan
hati dan kedamaian bagi penganutnya. Dengan
dakwah islam ini maka semakin banyak orang
yang akan kembali kepada Tuhannya yaitu Alloh
Ta'ala dan Rosulnya sholallohu 'alaihi wasallam.
Semakin banyak orang yang mengenal Tuhan dan
Rosulnya maka akan tercipta kedamaian dalam
kehidupannya. Jauh dari maksiat dan segala
macam bentuk perbuatan dosa.”

Seorang penyiar radio islam yang menjalankan dakwah


melalu radio yang mempunyai maksud dan tujuan untuk mengajak
dan menyeru pendengar agar tetap diarahkan kejalan yang baik dan
benar dengan tetap beriman taat kepada Allah SWT., Hal ini dapat
ditunjukan dari waktu dalam siaran yang dijalankan setiap hari
dengan tema yang berbeda-beda. Adanya penyiar yang berdakwah
melalui radio dapat memberikan amalan dan informasi seputar

Fisib Unpak
57

islam kepada pendengar sesuai ajaran islam. Sehingga, masyarakat


dapat mendapatkan informasi tentang islam hanya dengan
mendengarkan melalui radio saja. Semuanya sama-sama
mendasarkan pendapatnya kepada Al-Qur’an surah Ali Imran ayat
104:

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan


orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang
munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung.”

2. Dakwah melalui radio tidak terbatas oleh waktu


Dakwah melalui radio dapat terbilang sangat efektif bagi
pendengar, karena pendengar dapat mendengarkan dakwah di radio
di waktu kapan saja, bisa pagi, siang, sore atau malam. Radio yang
bersifat tidak terbatas oleh waktu, tidak dibatasi untuk
mendengarkan dakwah yang disampaikan oleh penyiar radio Fajfri
FM. Pernyataan ini dijelaskan oleh Haris, dalam wawancara:
(terlampir)

“misalkan malem orang dengerin kajian malem


dirumah bisa mendengarkan sendiri kan lebih
nyaman daripada datang ke tempat kajian nya.”

Kutipan diatas dapat disimpulkan dakwah melalui radio


bisa didengar pada malam hari, tidak perlu ke tempat kajian,
karena malam hari belun tentu ada kajian. Radio Fajri FM
mempunyai Program Acara selama 24 Jam yang bisa
mendengarkan dakwah pada malam hari, tidak terbatas oleh waktu

Fisib Unpak
58

yang ditentukan. Menurut Husni dakwah melalui radio lebih baik,


pernyataan ini dapat dijelaskan dalam wawancara: (terlampir)

“Seperti yang udah di sebutkan ga ada batasan


waktu dan lebih baik, karena kenapa? Karena
ketika orang mendengarkan radio lebih bebas mau
kapan saja di bandingkan dengan mengikuti
secara langsung”

Kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa dakwah melalui


radio bisa didengarkan kapan saja, sesuai keinginan kita, waktu
yang menentukan diri kita sendiri yang bisa dikatakan bebas.
Menurut Hendi radio melalui radio memang tidak terbatas waktu
beda dengan penceramah yang mempunyai waktu pada saat
penyampaiannya, pernyataan ini dapat dijelaskan pada wawancara:
(terlampir)

“penceramah secara langsung pun hanya sejam


dua jam belum tentu sampe seharian seperti radio,
di radio ini kita bisa seharian full mendengarkan
kajian-kajian keislaman, wawasan islam, info
seputar kesehatan hingga berita islam dalam dan
luar negeri yang mana tidak akan didapatkan dari
menghadiri kajian-kajian islam.”

Kesimpulan dalam kutipan diatas bahwa dakwah melalui


radio bisa didengar sampai kapan saja tidak ada batasannya
berbeda dengan penceramah secara langsung yang hanya bisa
didengerkan sesuai dengan jadwal acaranya.
3. Dakwah melalui radio tidak harus bertatapan muka dan berkumpul
dengan banyak orang

Fisib Unpak
59

Dakwah merupakan suatu usaha untuk mengajak, menyeru


dan mempengaruhi manusia agar selalu berpegang pada ajaran
Allah guna memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Mengajak ke jalan Allah wajib hukumnya. Dakwah melalui radio
artinya memperlakukan dan memanfaatkan media paling
sederhana, dengan dakwah melalui radio orang tidak harus
mendengarkan dakwah dengan bertatap muka dan berkumpul
dengan banyak orang, karena radio bersifat mudah didengar kapan
saja dan dimana saja. Pernyataan ini dapat dijelaskan oleh Hendi,
dalam wawancara: (terlampir)

“Dakwah lewat radio ga perlu ketemu ustadz


secara langsung beda hal nya dengan kajian yang
langsung ketemu dengan ustadz atau
penceramahnya”

Kutipan diatad dapat disimpulkan bahwa dakwah melalui


radio tidak harus bertatapan muka, bertemu dan berkumpul.
Dakwah melalui radio dapat menjangkau banyak pendengar
dengan dapat didengar dimana saja dan kapan saja. Pernyataan ini
dijelaskan oleh Haris dalam wawancara: (terlampir)

“Dakwah melalui radio Bisa menjangkau banyak


mad'u, pendengar, atau masyarakat. Bisa
didengarkan saat beraktivitas maupun santai, di
manapun dan kapanpun”

Kutipan diatas dapat menarik kesimpulan bahwa dakwah


melalui radio dapat menjangkau banyak pendengar dan dapat
didengar saat beraktivitas maupun santai. Sehingga, masyarakat
atau mad’u tidak harus melakukan tatap muka dengan da’i atau

Fisib Unpak
60

pendakwah. Haris memberikan salah satu contoh mendengarkan


radio fajri FM bisa dimana saja, dalam wawancara: (terlampir)

“kalau di jalan orang bisa sambil dengerin radio


sedangkan kajian secara langsung harus duduk di
tempat kajian yang sudah di sediakan misalnya
masjid dll”

Pernyataan dan kutipan diatas diperkuat oleh Husni dalam


wawancara: (terlampir)

“ketika orang mendengarkan radio lebih bebas di


bandingkan dengan mengikuti secara langsung,
kalau datang langsung ke kajian kita harus butuh
persiapan sedangkan kalau radio bisa sambil
tiduran dan lebih santai.”

Kutipan tersebut memberikan pemahaman tentang dakwah


melalui radio tidak harus datang ke suatu tempat untuk
mendengarkan, tidak perlu melakukan persiapan untuk pergi ke
tempat kajian, tidak harus bertemu orang pada saat ingin
mendengarkan dakwah. Sedangkan dakwah melalui radio dapat
didengar dimana saja salah satunya dijalan atau ketika ingin pergi
saat ada keperluan, bisa sambil santai di rumah sambil
mendengarkan radio fajri FM.
Dakwah melalui radio sangat efektif untuk saat ini, dan
pendengar radio Fajri FM sangat antusias mendengarkannya.
Penyiar Radio Fajri FM menyampaikan ilmu Islan, dengan
mangajak dan menyerukan sesuai dengan ajaran Islam berpengaruh
terhadap pendengar. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya testimoni
yang disampaikan, baik secara langsung maupun melalui media
sosial. Banyak pendengar yang mendapatkan manfaat dari

Fisib Unpak
61

hadirnya Radio Fajri, mulai dari penambahan keilmuan Islam, dan


juga perubahan menjadi lebih baik lagi, atau istilah yang sering
kita dengar saat ini “hijrah”, banyak pendengar yang menjadikan
radio Fajri sebagai teman hijrahnya. Hal ini dapat disampaikan
oleh salah satu pendengar radio Fajri Fm yang bernama Dewi
Safitri, wawancara: (terlampir)

“Menurut saya pribadi saya sangat bersyukur bisa


bertemu dengan acara radio fajri. Karena saya
berharap semoga allah menurunkan hidayah serta
membukakan rahmatnya, mebukakan jalan
kehidupan masa depan semua para pendengar
radio farji fm. Dunia yang sekarang kita tempati
saat ini, sebenarnya telah menjadi medan perang
yang tak kasat mata jadi banyak orang-orang yang
suka membuat semena-mena ya, ya bersyukur aja
bagi pendengar - pendengar radio fajri fm”

Tujuan dari dakwah melalui radio agar masyarakat khususnya


yang beragama islam menyadari bahwa sebenarnya Islam itu
mudah dan tidak mempersulit penganutnya dengan mencari ilmu di
radio dengan waktu yang ditentukan oleh diri sendiri, karena radio
Fajri FM tidak mempunyai batasan waktu dalam berdakwah atau
menyampaikan materi Islam. Program acara yang disampaikan
penyiar melalui radio Fajri FM semua tentang dakwah.

Fisib Unpak
62

Fisib Unpak
63

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian terhadap konsep diri dan realitas dakwah dalam
radio yang dibentuk oleh penyiar radio Fajri Fm menggunakan Teori
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi sosial
dari Alfred Schutz dan teori interaksi simbolik dari George H. Mead &
Herbert Blumerdikemukakan, peneliti menarik kesimpulan dari semua
penyiar radio Fajri FM melakukan perannya dengan sebaik mungkin
sesuai dengan ajaran Islam. Penyiar merasakan dirinya bermanfaat
bagi orang lain dan dirinya belajar seperti tentang arti dakwah
kesabaran, ikhlas bagi kehidupan penyiar.
2. Jika penulis melihat adanya konsep diri dari penyiar radio Fajri FM
mengenai motif berprilaku dan bertutur kata yang baik yang di lakukan
oleh penyiar radio Fajri FM sehingga menunjukan identitas diri
mereka sebagai seorang penyiar radio Fajri FM. Dalam hal ini,
interaksi sosial yang di terapkan dengan cara berkomunikasi dan
berperilaku baik antara penyiar radio Fajri FM kepada semua orang
baik secara verbal (kata-kata) maupun nonverbal (perilaku). Masing-
masing penyiar terdapat latar belakang yang sama yaitu mempunyai
pendidikan islam di sekolah islamnya masing-masing. Terlihat dalam
konsep dirinya memang sudah mempunyai ilmu islam yang diterapkan
sebagai peran penyiar Islam untuk menyampaikan kembali ilmu-ilmu
yang didapat kepada masyarakat yang membutuhkannya. Ketika
berbicara dengan bahasa yang baik dan sopan sesuai dengan ajaran
agama islam dan berperilaku yang baik sesuai dengan ajaran agama
islam. Perubahan dari diri penyiar terlihat dari sikap dan perilakunya.
Kenyataannya banyak penyiar Islam merasakan keseruan menjadi
penyiar, dengan mendapatkan ilmu Islam baru dari narasumber atau
pengisi acara dan memberikan dampak positif kepada masyarakat
dengan mendengarkan radio Fajri FM.

Fisib Unpak
64

3. Tujuannya dalam berdakwah melalui radio untuk mengajak pendengar


dan dirinya sendiri melakukan perubahan diri menjadi lebih baik.
Penyiar merasa dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islam
sesuai dengan Al-Qur’an dan hadist dengan ilmu yang ditemukan
dilingkungan radio Fajri FM. Penyiar ingin menanamkan kesesama
untuk tidak merendahkan orang lain, tidak mencela dan menghormati
yang lebih tua melalui radio Fajri FM, dengan cara bersikap dan
berkomunikasi dengan baik.
4. Peran sebagai penyiar yang melakukan dakwah melalui radio dengan
menyampaikan materi Islam memberikan banyak perubahan kepada
diri penyiar, dalam bahasa yang digunakan sehari-hari dan menjadi
lebih baik dari sebelumnya karena terbiasa melakukan siaran dengan
bahasa yang sesuai dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
Berjalannya menjadi soerang pendakwah di radio sehingga tertanam
didiri masing-masing tentang keberanian dalam berkomunikasi.
5. Penyiar radio Fajri FM menjadi bagian terpenting dan dapat
mengimplementasikannya dipribadi penyiar. Secara garis besar bahwa
dakwah berarti kegiatan yang bersifat mengajak dan memanggil orang
untuk taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis akidah, syariah dan
akhlak Islamiyah. Maka dari itu, para penyiar radio Fajri FM sangat
mengimplementasikan ilmu-ilmu yang di sampaikan ke pendengar
untuk di terapkan pada pribadi penyiar radio Fajri FM. Karena banyak
sekali materi ilmu-ilmu yang di sampaikan sangat bermanfaat untuk
pribadi pendengar serta penyiar agar menjadi pribadi yang lebih baik
dari sebelum nya. Penyiar radio Fajri FM melihat suatu dakwah
melalui radio sama halnya dengan dakwah-dakwah yang lain
tujuannya sama untuk mengajak dan menyampaikan ajaran-ajaran
islam kepada masyarakat, hanya saja dakwah melalui radio tidak
mempunyai batasan waktu. Pendengar dapat mendengarkan dakwah
pagi, siang, sore sampai malam hari.

Fisib Unpak
65

5.2 Saran
1. Dakwah melalui radio harus dijalankan dengan konsisten atau
istiqomah, dimana masyarakat sangat membutuhkan informasi seputar
islam yang memang dari sumber terpercaya. Dengan demikian, akan
dapat terjadi perubahan pada diri masyarakat terhadap apa yang
disampaikan penyiar. Tidak hanya perubahan untuk pendengar,
penyiarpun akan merasakan perubahannya setelah melakukan peran
sebagai penyiar islam di radio.
2. Seorang penyiar melakukan teladan diri apa yang telah disampaikan
dan dipahami olehnya, agar sebagai peran yang dimainkanya semakin
kuat dan akan mempermudah perkembangan dalam dirinya sehingga
menghasilkan penyampaian yang baik, dan perilaku yang baik dan
dapat menjadi cerminan kepada pendengar.

Fisib Unpak
66

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP


Farid, Muhammad. 2018. Fenomenologi Dalam Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta:
Prenadamedia Group
Kriyantono, Rakhmat. 2010. Teknik Riset Komunikasi. Kencana: Jakarta PT.
Kencana Perdana.
Mead, George Herbert 2018. Mind Self & Society. Yogyakarta: FORUM.
Moesa, Ali Machsan. 2007. Nasionalisme Kiai; Konstruksi Sosial Berbasis
Agama. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta
Mulyana, Dedi. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya
Moleong, j, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Ningrum, Fatmawati. 2007. Suskes menjadi penyiar radio, scriptwriter, reporter
radio. Jakarta: Penebar Swadaya

Pirol, Abdul. 2018. Komunikasi dan Dakwah Islam. Yogyakarta: CV. Budi Utama
Syahputra, Iswandi. 2007. Komunikasi Profektik. BandungL Simbiosa Rekatama
Media
Soekanto, Soerjono 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada

Sumber Lain

https://books.google.co.id/books?
id=3QCJDwAAQBAJ&pg=PA65&dq=Dakwah+media+massa&hl=id&sa=X&ved=0
ahUKEwjBr6uryeLmAhVV4jgGHeqBCQ4Q6AEIKTAA#v=onepage&q=Dakwah
%20media%20massa&f=false (di akses tanggal 27 Desember 2019, pukul 21.34
WIB)

Fisib Unpak
67

https://books.google.co.id/books?
id=HqE3AyO1SpEC&printsec=frontcover&dq=radio&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEw
iY8fjwxuLmAhUg6nMBHWD6AA8Q6AEIQDAC#v=onepage&q=radio&f=false
(di akses tanggal 27 Desember 2019, pukul 21.33 WIB)

https://books.google.co.id/books?
id=sVBnDwAAQBAJ&pg=PA70&dq=kontruksi+realitas+sosial&hl=jv&sa=X&ved
=0ahUKEwjlh-
Xkw9jmAhXGT30KHRyvD2cQ6AEINzAC#v=onepage&q=kontruksi%20realitas
%20sosial&f=false (di akses tanggal 27 Desember 2019, pukul 21.32 WIB)

https://books.google.co.id/books?
id=lsx1DwAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false (di akses tanggal
27 Desember 2019, pukul 21.32 WIB)

https://www.kompasiana.com/fanifadillah/596e97b2ed967e3be9584
332/rendahnya-minat-masyarakat-untuk-mendengarkan-radio?
page=all (di akses tanggal 27 Desember 2019, pukul 08.45
WIB)

https://www.kompasiana.com/ayuintan/552e3f826ea834e72e8b4579
/dakwah-di-era-modern-keren (di akses tanggal 27 Desember
2019, pukul 09.05 WIB)

http://fajrifm.com/tentang-radio-fajri/ (di akses tanggal 16


Desember 2019, pukul 19.45)

http://ojs.uajy.ac.id/index.php/jik/article/view/254/343 (di akses


tanggal 28 Desember 2019, pukul 20.33)

https://mubarokkpi.files.wordpress.com/2017/11/refleksi-dakwah-
masa-depan.pdf (di akses tanggal 28 Desember 2019, pukul
20.40)

Fisib Unpak
68

https://media.neliti.com/media/publications/77526-ID-dakwah-
melalui-media-elektronik-peran-da.pdf (di akses tanggal 28
Desember 2019, pukul 20.54)

http://ejournal.uin-
suka.ac.id/isoshum/profetik/article/view/1351/1265 (di akses
tanggal 28 Desember 2019, pukul 21.15)

https://pakarkomunikasi.com/teori-interaksi-simbolik (di akses tanggal 20 Juni 2020,


pukul 20.23)

https://books.google.co.id/books?
id=uhhnF76ZGbwC&printsec=frontcover&dq=konsep+diri&hl=en&sa=X&ved=2ah
UKEwi7ruDel73qAhVQT30KHSFnBLYQ6AEwAXoECAcQAg#v=onepage&q=ko
nsep%20diri&f=false (di akses tanggal 20 Juni 2020, pukul 20.46)

https://podcasts.google.com/feed/aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zNzRmODM
4Yy9wb2RjYXN0L3Jzcw== (di akses tanggal 23 Agustus 2020, pukul 21.32)
https://podcasts.google.com/feed/aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zNzRmODM
4Yy9wb2RjYXN0L3Jzcw== (di akses tanggal 29 Agustus 2020, pukul 19.44)
https://podcasts.google.com/feed/aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zNzRmODM
4Yy9wb2RjYXN0L3Jzcw== (di akses tanggal 18 November 2020, pukul 20.54)
https://brainly.co.id/tugas/1938805#:~:text=Ceramah%20adalah%20pembicaraan
%20di%20depan,ajakan%2Dajakan%20untuk%20memperkuat%20keimanan. (di
akses tangga 25 Desember 2020, pukul 21.34)
https://podcasts.google.com/feed/aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zNzRmODM
4Yy9wb2RjYXN0L3Jzcw== (di akses tanggal 27 Desember 2020, pukul 19.34)

Fisib Unpak
69

Fisib Unpak
70

LAMPIRAN

Fisib Unpak
71

LAMPIRAN 1, Matriks Penelitian

MATRIKS PENELITIAN

Objek Metodologi
Tema penelitian Rumasan masalah Landasan teori
penelitian penelitian
3. Bagaimana realitas  Komunikasi Massa
Konstruksi Makna  Media Massa
dakwah di radio?
Dakwah dalam  Penyiaran
Radio bagi penyiar 4. Bagaimana konsep  Radio Swasta
Radio 99.3 Fajri  Dakwah
Penyiar Radio diri penyiar radio Deskriptif
Fm (Studi  Fenomenologi Alfred
Fajri FM Kualitatif
Fenomenologi pada fajri fm? Schutz
penyiar radio  Penyiar
dengan tema  Interaksi Simbolik
dakwah islam)  Konsep Diri
 Makna Dakwah

Matriks Penelitian

Fisib
Unpak
72

LAMPIRAN 2, Tabel Konstruksi Makna Dakwah dalam Radio Bagi Penyiar Radio 99.3 Fajri FM

MATRIKS HASIL PENELITIAN

Subjek penelitian INTERAKSI SIMBOLIK

Mind (pikiran) Self (Diri) Society (Masyarakat)

Penyiar radio Fajri FM Setelah menjadi seorang penyiar Dalam Society, lingkungan
tidak mempunyai niat isalam yang berarti pendakwah di radio fajri FM seringkali
Penyiar Radio Fajri FM atau keinginan untuk radio, mereka merasakan membahas dan
menjadi seorang penyiar manfaatnya dari bertambahnya membicarakan tentang
islam, hanya sebatas ilmu-ilmu tentang islam, berdiskusi kesalahan pengucapan kata
menjadi pendengar saja, dengan ustadz-ustadz sehingga yang lucu saat siaran,
karena mereka mereka merasakan keseruan dan kesalah tersebut menjadi
mempunyai latar kenyamanan menjadi seorang bahan lelucon bersama di
belakang sekolah islam penyiar islam diradio fajri FM radio fajri FM
Konstruksi Makna Dakwah dalam Radio Bagi Penyiar Radio 99.3 Fajri FM

Fisib Unpak
73

LAMPIRAN 3, Tabel Konstruksi Makna Dakwah dalam Radio Bagi Penyiar Radio 99.3 Fajri FM

MATRIKS HASIL PENELITIAN

Subjek
MAKNA DAKWAH MELALUI RADIO
penelitian

TIDAK TERBATAS OLEH


MENGAJAK TIDAK BERTATAP MUKA
WAKTU

Makna dakwah dalam radio sama dengan


Dakwah melalui radio dapat
hal dakwah langsung berbedanya radio
Penyiar Radio Dakwah melalui radio bisa menjangkau banyak pendengar
dapat didengar setiap saat dan dapat
Fajri FM didengarkan kapan saja, sesuai dan dapat didengar saat
dijangkau lebih luas lagi, namun adanya
keinginan kita, waktu yang beraktivitas maupun santai.
perbedaan dalam penyiar harus
menentukan diri kita sendiri, Sehingga, masyarakat atau
meneladani diri. Ternyata tidak semua
bisa mendengarkan di pagi, mad’u tidak harus melakukan
penyiar meneladani diri, hanya
siang, sore atau malam hari. tatap muka dengan da’i atau
melakukan peran saja tidak merasakan
pendakwah.
adanya tindakan pada dirinya.
Konstruksi Makna Dakwah dalam Radio Bagi Penyiar Radio 99.3 Fajri FM

Fisib Unpak
74

LAMPIRAN 4 SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Fisib Unpak
75

Fisib Unpak
76

LAMPIRAN 5 DOKUMENTASI PENELITIAN

Foto bersama Key Informan

Screenshot pesan WhatsApp Key Informan

Fisib Unpak
77

ScreenShot pesan di facebook dengan Pendengar Radio Fajri FM

Fisib Unpak
78

ScreenShot pesan WhatApp Key Triangulasi dengan Ridho Penyiar Radio Wadi FM

Fisib Unpak
79

Fisib Unpak
80

Poster Program Acara Radio Fajri FM


(sumber: Facebook)

Fisib Unpak
81

Jadwal siaran Radio Fajri FM


(sumber: HUMAS Radio Fajri FM)

Fisib Unpak
82

LAMPIRAN 6, WAWANCARA
Transkrip wawancara 1
Subjek wawancara : Husni Mubarok
Peran subjek : Key Informan
Tanggal Wawancara : 13 Juni 2020
Waktu Wawancara : 11.39 WIB
Tempat wawancara : Wawancara melalui WhatsApp

Penanya: Apa yang arti dakwah islam menurut bapak sebagai penyiar?
Husni: Dakwah upaya menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan
manusia danseluruh umat tentang pandangan dan tujuan hidup
manusia di dunia yang meliputiamar ma'ruf nahi munkar, dengan
berbagai macam media dan cara yangdiperbolehkan oleh akhlak, dan
membimbing pengalamannya dalam perikehidupanperseorangan,
berumah-tangga, bermasyarakat, dan bernegara.

Penanya: Tujuan utama berdakwah menurut bapak?


Husni: Agar pribadi-pribadi umat manusia menjadi muslim secara tuntas, dari
ujung sampai kedua telapak kakinya,sebagaimana diperintahkan Allah
SWT,"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam
Islam keseluruhan, danjanganlah kamu turut langkah-langkah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuhyang nyata bagimu.” (QS.
Al-Baqarah: 208 ).

Penanya: Bagaimana proses bapak mengenal radio hingga berdakwah diradio?


Husni: Awalnya saya kuliah kemudian dimagangkan di lembaga

Penanya: Apa visi dan misi bapak menjadi penyiar diradio Fajri FM?
Husni: Menjadi penyiar handal serta kompeten di bidang penyiaran,

Fisib Unpak
83

menyampaikan informasi keIslaman dengan cepat

Penanya: Bagaimana menurut anda tentang manfaat dakwah yang di siarkan oleh
radio fajri fm bagi pendengar?
Husni: Menurut saya pribadi berdakwah melalui radio bisa dikatakan salah satu
cara yang jitu untuk saat ini

Penanya: Bagaimana penyiar membuat sebuah materi dakwah islam agar pendengar
dapatmemahami materi yang di sampaikan melalui radio fajri?
Husni: Kalau ditanya tentang bagaimana penyiar membuat sebuah materi dakwah
islami seharusnya kita terlebih dahulu mengetahui teknis siaran melalui
media penyiaran radio agar siaran tidak asa-asalan.

Penanya: Apakah menurut anda materi dakwah islam yang di siarkan dapat di
pahami bagi pendengar?
Husni: Insyallah semuanya akan dipahami dengan baik asalkan tadi kita tahu
terlebih dahulu bagaimana teknis siaran melaui radio

Penanya: Menurutandaapakahdakwahyangpenyiarsampaikansesuai dengan ajaran


islam yang di ajarkan rasulullah saw dan al-quran serta al hadist?
Husni Insyallah semuanya akan dipahami dengan baik asalkan tadi kita tahu
terlebih dahulu bagaimana teknis siaran melaui radio Insyaallah apa yang
kami sampaikan sudah terjamin keabsahannya karena ketika kami siaran
tidak asal-asalan dalam mengambil rujukan, Kata ustadz muad henrisman
di acara talkshow fajri fm dia menjelaskan arti dakwah, dakwah itu amal
yang paling mulia, pekerjaan yang paling baik, lisan yang paling baik
adalah lisan yang senantiasa berdakwah dijalan Allah SWT..

Fisib Unpak
84

Penanya : Menurut anda apakah materi dakwah yang di sampaikan dapat


merubah perilaku-perilaku mad’u agar menerima ajaran-ajaran islam ?
Husni : Ba’dallahi ta’ala dengan perantara materi dakwah yang kami sajikan
melalui media penyiaran radio bisa dikatakan sangat berpengaruh
terhadap perubahan perilaku mad’u

Penanya : Apakah membangun dakwah melalui media radio ini sama dengan
dakwah- dakwah yang di sampaikan secara langsung seperti kajian dan
lain-lain?
Husni : Disisi lain ada perbedaan dan juga ada persamaan diantara
perbedaannya adalah secara langsung dan tidak langsung

Penanya : Dakwah seperti apa yang penyiar sampaikan agar pendengar dapat
memahaminya?
Husni : Ya dakwah yang secara tidak langsung pendengar dan tanpa ia sadari
ia sedang belajar akan tetapi sebenarnya dia sedang belajar atau
menambah wawasan

Penanya : Dakwah terbaik adalah melalui teladan diri seperti yang dicontohkan
Rasulullah SAW. Bagaimana menurut Anda ? hubungkan dengan
Konsep dakwah yang anda gunakan?
Husni : Kalau ditanya apa hubungan dengan konsep dakwah yang kami
gunakan ya berdakwah dengan konsep yang kami gunakan Itu
merupakan salah satu unsur untuk menuju dakwah terbaik

Fisib Unpak
85

Penanya : Dakwah cenderung lebih bebas dari khutbah oleh sebab itu metode
penyampaiannya pun berkembang dan kreatif. metode-metode dakwah
kreatif yang kamuketahui?
Husni : Dengan terus mengasah kemampuan diri sehingga menghasilkan ide
ide baru dalam berdakwah

Penanya : Menurut anda , materi dakwah mengenai apa yang di sukai oleh
pendengar?
Husni : Materi dakwah yang berkenaan dengan realita kehidupan pendengar

Penanya : Apa ciri khas dari materi dakwah fajri fm sehingga pendegar tidak
bosan Untuk mendengarkannya?
Husni : Selalu meningkatkan kreatifitas

Penanya : Apakah materi dakwah yang anda sampaikan dapat membuat anda
menjadi pribadi lebih baik lagi?
Husni : Belum tentu karena kalau kita berdakwah menunggu diri kita baik
makna dakwah itu tidak akan pernah terlaksana karena kita tau
manusia itu tidak ada yang sempurna sedikit banyak yang namanya
manusia pasti tergelincir kedalam kesalahan.

Penanya : Menurut anda bagaimana dakwah di eraglobalisasi?


Husni : Merupakan salah satu konsep dakwah paling jitu di eraglobalisasi ini
yaitu dengan berdakwah melalui radio

Penanya : Menurut anda, strategi dakwah seperti apa yang di sukai oleh

Fisib Unpak
86

masyarakat modern saat ini?

Husni : Salah satunya adalah dengan berdakwah melalui media radio.

Penanya : Apakah semua materi dakwah yang telah di siarkan dapat


meningkatkan kualitas radio atau minat pendengar?

Husni : Untuk saat ini bisa dikatakan ya kenapa? Karena adanya penambahan
kualiatas siaran agar materi dakwah yang disiarkan semakin meningkat

Penanya : Hasil materi dakwah yang disampaikan ke pendengar, penyiar


membuat sendiri atau report dari oranglain?

Husni : Kadang Membuat sendiri orang lain

Penanya : Apakah materi yang disampaikan ke pendengar radio Penyiar


membuat sendiri atau ada tim yang membantu untuk pembuatan
materi?

Husni : Kadang buat sendiri kadang tidak

Penanya : Menurut penyiar apa kelebihan berdakwah melaluiradio?

Husni : Lebih efektif

Penanya : Apa kendala penyiar berdakwahdiradio?

Fisib Unpak
87

Husni : Kendalanya ketika ada ganguan teknis,

Penanya : Adakah pengalaman yang tidak mengenakan ketika menyampaikan


materi melali radio? Seberapa efektif berdakwah melalui radio?
Husni : Yang pasti ada berdakwah melalui radio merupakan salah satu cara
berdakwah yang paling efektif di era sekarang.

Penanya : Syarat dan ketentuan menjadi seorang penyiar di radio fajri fm?
Husni : Memiliki skill dalam broadcast seperti lancar dalam berbicara, dan
bisa interaktif dengan pendengar

Penanya : Ceritakan dirimu sebelum terjun di radio penyiaran islam? Dimana


kenal radio? Dan kenapa memilih menjadi penyiar islam? Jelaskan!
Husni : Kenal radio karena memang lembaga tempat saya magang masih satu
sub lembaga dengan radio. Saya awalnya ditawari untuk siaran,
awalnya coba-coba. Setelah dirasa cocok, saya pun diberi kepercayaan
untuk menjadi penyiar.

Penanya : Apakah kamu memang mempunyai cita cita sebagai penyiar radio
islam? Kenapa?
Husni : Sebelumnya tidak kepikiran jadi penyiar. Tapi setelah menjalaninya
Saya pikir ini enjoy. Kenapa? Karena menjadi penyiar itu
mengasyikan. Bisa berinteraksi dengan pendengar dan tentunya
memberi manfaat yang besar. Insha allah. Apalagi ini kan radio
dakwah.

Penanya : Kalimat apa yang kamu dengar, pahami dan lakukan ketika ustadz atau

Fisib Unpak
88

narasumber melakukan siaran di radio? Jelaskan, dan bagaimana


pendapat kamu?
Husni : Banyak sekali pelajaran saya dapatkan dan dengar setiap kali ustadz
menyampaikan dakwahnya, terlebih materi yang beliau sampaikan
sangat bermanfaat dan dapat saya terapkan bagi kehidupan saya seperti
tentang arti berdakwah kesabaran, ikhlas dan lainnya.

Penanya : Gambaran seorang penyiar menurut kamu? Jelaskan dan berikan


contoh realitasnya?
Husni : Memiliki visi untuk perubahan dan membawa dampak yang positif
untuk para pendengar

Penanya : Kegiatan yang dilakukan menjadi penyiar islam di fajri? Jelaskan


dengan detail dalam sehari melakukan kegiatan sebelum dan sesudah
siaran?
Husni : Biasanya sebelum siaran saya menyusun draft atau kerangka materi
yang akan disampaikan. Atau berdiskusi dengan teman sesame penyiar.
Setelah siaran terkadang juga berdiskusi tentang kekurangan yang kami
lakukan dalam siaran yang baru saja dilakukan.

Penanya : Menjadi penyiar adakah yang melanggar aturan atau syarat dan
ketentuan yang berlaku, berikan contoh realitasnya?
Husni : Menyingung isu yang berbau SARA, Terlalu kaku dan tidak
komunikatif, dan membawa pengaruh buruk pada pendengar dengan
gagasan yang buruk.

Fisib Unpak
89

Penanya : Menjadi seorang penyiar Islam niatan dari diri sendiri? atau dari
motivasi orang lain? Boleh dijelaskan?
Husni: Belum ada niatan menjadi penyiar sebelum nya, karena awal nya saya
orang madura dan kesini untuk kuliah dan ingin memperkaya wawasan
tentang keislaman dan ketika saya balik ke sana punya bekal dan tidak
punya rencana untuk masuk ke lembaga penyiaran karena disini di
perkuliahan yang saya ikuti belum ada lembaga seperti penyiaran, dan
saya kuliah di bidang pendidikan agama Islam. Awalnya sudah
mengetahui ada nya radio fajri fm namun hanya sebagai pendengar
dan ketika saya di tugaskan sebagai anak magang di sini saya mulai
mengetahui cara-cara nya sebagai seorang penyiar. saya mulai belajar
cara mengoprasionalkan alat-alat radio. Cita-cita saya awalnya
menjadi guru sudah memiliki lembaga di madura dan kesini untuk
menambah wawasan baru lagi.
Penanya: Ketika break/istirahat setelah siaran ada obrolan santai bersama
penyiar lainnya? jika boleh tau obrolan santai apa yang sering
dibicarakan diluar siaran?
Husni: Biasanya ngobrolin untuk acara-acara setelah nya, misalnya nanti sore
ni ada acara senada nah ngobrolin konsep-konsep acara setelah nya
bagaimana dan kalau misalkan mendatangkan pemateri, pemateri nya
sudah siap atau belum seperti itu. Dan paling diisi juga dengan canda-
candaan biasa pada umum nya ke sesama penyiar.
Penaya: Menurut diri sendiri, lebih memilih dakwah melalui radio atau
dakwah langsung bertatap muka? kenapa? bisa dijelaskan
Husni: Seperti yang udah di sebutkan ga ada batasan waktu dan lebih baik,
karena kenapa? Karena ketika orang mendengarkan radio lebih bebas
mau kapan saja di bandingkan dengan mengikuti secara langsung,
kalau datang langsung ke kajian kita harus butuh persiapan sedangkan
kalau radio bisa sambil tiduran dan lebih santai. Kalau secara pahala

Fisib Unpak
90

memang kajian secara langsung pahala nya lebih besar karena ada
usaha untuk datang ke tempat kajiannya. Kalau untuk di zaman ini
lebih memilih media radio karena mudah nya teknologi dan ingin
praktis. Dakwah itu menyampaikan kebenaran atau mengajak orang
untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Fisib Unpak
91

Transkrip wawancara 2
Subjek wawancara : Haristian Sahroni Putra
Peran subjek : Key Informan
Tanggal Wawancara : 13 Juni 2020
Waktu Wawancara : 11.39 WIB
Tempat wawancara : Wawancara melalui WhatsApp

Penanya : Apa yang arti dakwah islam menurut anda sebagai penyiar?
Haristian : Dakwah Islam adalah upaya mengajak dan menyeru manusia agar
beriman dan taat kepada Alloh, mengenal dan mengamalkan ajaran
Islam, dengan metode yang penuh dengan hikmah dan pelajaran yang
baik serta dengan strategi-strategi yang sesuai syariat.

Penanya : Tujuan utama berdakwah menurut anda?


Haristian : Tujuan utama dari dakwah adalah menyeru umat manusia agar
kembali kepada tujuannya diciptakan, yaitu beribadah hanya kepada
Alloh dan menjauhi segala bentuk kesyirikan. Menjalankan syariat
Islam sesuai dengan Alquran dan Assunnah dan sesuai dengan
pemahaman dan pengamalan Rosululloh saw dan generasi terbaik
ummat yaitu sahabat, tabiin dan tabiut tabiin. Dengan demikian ummat
manusia akan mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan dunia
akhirat.

Penanya : Bagaimana proses bapak mengenal radio hingga berdakwah diradio?


Haristian : Setelah lulus SMP tahun 2010, saya melanjutkan pendidikan di
Madrasah Aliyah.Semangat belajar agama mulai tumbuh karena

Fisib Unpak
92

beragam mata pelajaran agama dipelajari di sekolah. Waktu itu kelas


11, saya mulai mendengarkan Radio Fajri,berawal dari iseng-iseng
nyetel Radio. Alhamdulillah akhirnya saya rutin staytone Radio Fajri,
dan banyak manfaat yang saya dapat, diantaranya bertambahnya
pengetahuan tentang ajaran Islam.Tahun 2016 saya ikut pelatihan
penyiar di Radio Fajri, kurang lebih hampir setahun. Dan mulai saat
itu saya bukan hanya menjadi pendengar Radio Fajri, tapi juga bisa
berdakwah di radio sebagai crew dan penyiar.

Penanya : Apa visi dan misi bapak menjadi penyiar diradio Fajri FM?
Haristian : Agar pendengar bisa lebih mudah dalam belajar Islam, mudah dalam
memahami dan mengamalkan ajaran Islam sesuai dengan Alquran dan
hadist.

Penanya : Bagaimana menurut anda tentang manfaat dakwah yang di siarkan


oleh radio fajri fm bagi pendengar?
Haristian : Dakwah yang disiarkan oleh Radio Fajri sangat bermanfaat bagi para
pendengar.Hal ini bisa dilihat dari banyaknya testimoni yang
disampaikan, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
Banyak pendengar yang mendapatkan manfaat dari hadirnya Radio
Fajri, mulai dari penambahan keilmuan Islam, dan juga perubahan
menjadi lebih baik lagi, atau istilah yang sering kita dengar saat ini
“hijrah”, banyak pendengar yang menjadikan radio Fajri sebagai
teman hijrahnya.

Penanya : Bagaimana penyiar membuat sebuah materi dakwah islam agar


pendengar dapat memahami materi yang di sampaikan melalui radio
fajri?
Haristian : Dengan mencari dan juga membaca banyak referensi dari buku -

Fisib Unpak
93

buku, kitab Kitab atau majalah yang tersedia di radio fajri dan milik
pribadi. Searching juga di website-website Islam yang amanah dan
terpercaya. Hal ini biasanya untuk acara Live missal Gamis (Gaya
Muda Islami) Senada (Seputar Nasihat Anda), penyiar membuat
naskah sendiri, ada juga naskah dari Tim yang sudah disediakan.
Untuk acara Tapping (Rekaman), penyiar hanya membacakan Naskah
yang sudah disusun oleh Tim Naskah dan dikoreksi oleh Tim Lajnah
Ilmiah Radio.

Penanya : Apakah menurut anda materi dakwah islam yang di siarkan dapat
dipahami bagi pendengar?
Haristian : Insya Alloh dapat dipahami oleh pendengar, karena materi yang
disampaikan sudah disusun naskahnya dengan bahasa yang jelas,
lugas dan mudah dipahami.

Penanya : Menurutandaapakahdakwahyangpenyiarsampaikansesui dengan ajaran


Islam di ajarkan rasulullah saw dan al-quran serta al hadist?
Haristian : Insya Alloh apa yang kami sampaikan sesuai dengan ajaran Islam
karena kami mengambil dari sumber/referensi yang dapat dipercaya,
yang sesuai dengan Alquran dan Hadits.

Penanya : Menurut anda apakah materi dakwah yang di sampaikan dapat


merubah perilaku-perilaku mad’u agar menerima ajaran-ajaran islam ?
Haristian : Semoga demikian adanya. Tugas kita sebagai seorang dai atau penyiar
di dunia radio adalah menyampaikan nasihat dan ajaran ajaran Islam,
menyampaikan hidayat irsyad, hidayah ilmu. Penerimaan mad’u
perihal dakwah yang kita sampaikan adalah tergantung hidayah dari
Alloh, hidayah Taufiq. Senantiasa berdoa agar Alloh memberikan

Fisib Unpak
94

hidayah kepada kita dan mad’u kita.

Penanya : Apakah membangun dakwah melalui media radio ini sama dengan
dakwah- dakwah yang di sampaikan secara langsung seperti kajian dan
lain lain?
Haristian : Tentu ada kesamaan dan perbedaan, ada pula kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Dari segi konten yang disampaikan bisa
saja sama. Tapi, dakwah melalui media radio ini memiliki banyak
kelebihan, misalnya dalam satu waktu bisa banyak orang yang
menjangkau atau mendengarkan tanpa harus berkumpul dalam satu
ruang. Bisa didengarkan sambil mengerjakan kegiatan lain, seperti
sambil berkendara, sambil masak dan bersih2 rumah.

Penanya : Dakwah seperti apa yang penyiar sampaikan agar pendengar dapat
memahaminya?
Haristian : Dakwah dengan ikhlas, hanya mengharapkan balasan dari Alloh.
Dakwah berdasarkan ilmu yang benar dan disampaikan dengan cara
yang baik, bil hikmah wal mauizhotil hasanah.

Penanya : Dakwah terbaik adalah melalui teladan diri seperti yang dicontohkan
Rasulullah SAW. Bagaimana menurut Anda ? hubungkan dengan
konsep dakwah yang andagunakan?
Haristian : Betul, Rosululloh saw adalah suri teladan yang baik dalam segala hal,
termasuk dalam dakwah. Salah satu metode dakwah adalah melalui
teladan diri. Sebagai seorang penyiar harus memberikan teladan yang
baik kepada pendengar dalam hal etika berbicara atau menyapaikan
pesan dakwah. Dalam kehidupan sehari-hari pun penyiar radio Islam
dituntut untuk memiliki akhlakul karimah dan bisa dijadikan teladan.

Fisib Unpak
95

Penanya : Dakwah cenderung lebih bebas dari khutbah oleh sebab itu metode
penyampaiannya pun berkembang dan kreatif. metode-metode dakwah
kreatif yang kamu ketahui?
Haristian : Ya, khutbah di atas mimbar-mimbar merupakan salah satu metode
dakwah. Metode dakwah kreatif bisa juga dikembangkan di radio,
berupa kisah, dialog, atau drama radio. Bisa juga melalui media sosial,
berupa poster dakwah, video animasi dakwah, dll.

Penanya : Menurut anda , materi dakwah mengenai apa yang di sukai oleh
pendengar?
Haristian : Kisah inspiratif, fiqih, akidah, akhlak, parenting, konsultasi atau tanya
jawab dll.

Penanya : Apa ciri khas dari materi dakwah fajri fm sehingga pendegar tidak
bosan untuk mendengarkannya?
Haristian : Ciri khas dari dakwah Fajri FM adalah beragam rubrik yang disajikan.
Dari Rubrik Kajian, Tilawah, Kisah, Talkshow, Kesehatan, Berita, dst.
Bukan hanya mendengarkan ceramah atau kajian, pendengarpun bisa
menyapaikan nasihatnya melalui pesan, dibacakan oleh penyiar dalam
acara Live. Pendenger pun bisa request materi kajian yang sudah
disiapkan oleh Radio Fajri, Live di Acara Pilda (Pilihan Anda).

Penanya : Apakah materi dakwah yang anda sampaikan dapat membuat anda
menjadi pribadi lebih baik lagi?
Haristian : Insya Alloh, semoga demikian, semoga Alloh senantiasa memberikan
hidayah dan keistiqomahan. Aamiin.

Penanya : Menurut anda bagaimana dakwah di eraglobalisasi?

Fisib Unpak
96

Haristian : Dakwah di era globalisasi harus terus berjalan, bahkan harus lebih
gencar dan masiv. Di era globalisasi saat ini jarak dan ruang bukan
jadi penghalang, Radio harus tetap eksis, dengan menambah
jangkauan siar melalui streaming, podcast, aktif dakwah di sosmed dan
beragam media lain. Publikasi media juga sangat penting agar dikenal
banyak orang.

Penanya : Menurut anda, strategi dakwah seperti apa yang di sukai oleh
masyarakat modern saat ini?
Haristian : Dakwah melalui media digital seperti : Radio, TV, HP, Medsos
Dengan menghadirkan konten2 yang menarik dan kekinian.

Penanya : Apakah semua materi dakwah yang telah di siarkan dapat


meningkatkan kualitas radio atau minatpendengar?
Haristian : Setiap Program/Rubrik ada segmentasinya masing-masing, minat
setiap orang juga beragam. Tapi dari hasil survey, pendengar radio
Fajri adalah pendengar yang masuk kategori setia. Banyak yang di
rumahnya mantengin terus radio fajri tanpa pindah channel.

Penanya : Hasil materi dakwah yang disampaikan ke pendengar, penyia


membuat sendiri atau report dari oranglain?

Haristian : Terkadang membuat sendiri, terkadang menggunakan naskah yang


sudah tersedia.

Penanya : Apakah materi yang disampaikan ke pendengar radio Penyiar


membuat sendiri atau ada tim yang membantu untuk

Fisib Unpak
97

pembuatanmateri?
Haristian : Materi dakwah atau naskah siaran dibuat oleh Tim Naskah, yang
dikoreksi oleh Tim Lajnah Ilmiah Radio yang berisi ustadz-ustadz
yang insya Alloh kapabel, profesional dan ilmiah akademisi
Terkadang juga penyiar membuat naskah siaran sendiri
mengumpulkan informasi update dari internet dan dari referensi
buku/kitab/majalah.

Penanya: Menurut penyiar apa kelebihan berdakwah melaluiradio?


Haristian: Bisa menjangkau banyak mad’u, pendengar, atau masyarakat.Bisa
didengarkan saat beraktivitas maupun santai, di manapun dan
kapanpun.Banyak media yang bisa digunakan: Radio FM, HP,
streaming internet dihp, laptop atau komputer.

Penanya: Apa kendala penyiar berdakwahdiradio?

Haristian: Berdakwah tentunya harus dengan ilmu, dan penyiarpun harus


mengilmui apa yang akan disampaikan. Bukan hanya sekedar
menyampaikan, penyiarpun harus bisa mengamalkan apa yang
disampaikannya. Saya rasa ini adalah kendala yang juga sebagai
pelecut agar lebih giat lagi belajar Islam dan mengamalkannya.

Penanya: Adakah pengalaman yang tidak mengenakan ketika menyampaikan


materi melalu radio? Seberapa efektif berdakwah melaluiradio?

Haristian: Pengalaman yang tidak mengenakan ya, salah satunya harus berhenti
siaran karena cuaca yang tidak mendukung alias petir, atau tiba2 mati
lampu. Berdakwah melalui radio sangat efektif, masih banyak yang
mendengarkan media radio, hal ini terbukti dari penambahan pedengar

Fisib Unpak
98

radio fajri. Hampir setiap hari, ada pendengar baru yang bergabung. Di
acara Live pun banyak pendengar yang ikut berpartisipasi
mengirimkan pesan.

Penanya: Syarat dan ketentuan menjadi seorang penyiar di radio fajri fm?
Haristian: Kriteria penyiar Fajri FM adalah laki-laki muslim, memiliki wawasan
keislaman,memiliki skill atau kemampuan siaran, dan punya semangat
dakwah dansemangat untuk menyuarakan kebangkitan Islam.

Penanya: Ceritakan dirimu sebelum terjun di radio penyiaran islam? Dimana


kenal radio? Dan kenapa memilih menjadi penyiar islam? Jelaskan!
Haristian: Kalau kenal radio secara umum sudah lama yaa. Sejak kecil sudah
biasadengar radio, terutama di waktu malam. Tapi, lebih intens dengar
radio waktuSMA, saya pendengar setia Radio Fajri, alhamdulillah
banyak ilmu yg saya dapat,Sampai radio itu di rumah 24jam non stop
Radio Fajri.Tahun 2016, Radio Fajri membuka angkatan pertama
KUMRI kuliah managemenRadio Islami, kurang lebih setahun belajar
seluk beluk dunia radio, mulai darimanagemen, penulisan naskah,
wawancara dan reportasi, siaran, dll yg berkaitandengan
keradioan.Awal berkarir di radio setelah mengikuti pelatihan,
sayatempatkan di bagian editor audio, kemudian menjadi PJ Siaran,
membuat jadwalsiaran dan menghubungi narsum pada acara talkshow.
Tahun 2018 baru mulai jadipenyiar di radio Fajri.

Penanya: Apakah kamu memang mempunyai cita cita sebagai penyiar radio
islam? Kenapaa?

Haristian: Yaa, berawal dari seorang pendengar yang mendapatkan manfaat dari

Fisib Unpak
99

siaran Radio Islam, sya pun termotivasi untuk bisa memberikan


manfaat itu kepadapendengar. Sharing ilmu dan nasihat, semoga
dicatat sebagai amal sholeh di sisiAlloh. Aamiin.

Penanya: Kalimat apa yang kamu dengar, pahami dan lakukan ketika ustadz
ataunarasumber melakukan siaran di radio? Jelaskan, dan bagaimana
pendapat kamu?

Haristian: Tentu banyak hal yang disampaikan oleh ustadz atau narasumber
karena beragamnya rubrik di Radio Fajri. Tentunya dalam siaran di
Radio Fajri ustadz selalu menyampaikan dakwahnya berdasarkan
alquran dan hadis, berdasrkan pemahaman yg benar. Dan juga
mengutip perkataan-perkataan para ulama.

Penanya: Gambaran seorang penyiar menurut kamu? Jelaskan dan berikan


contohrealitasnya?

Haristian: Penyiar Radio Islam tentunya harus punya visi dan misi yg mulia.
Siaran di radioharus diniatkan ikhlas untuk meraih ridho Alloh.
Diniatkan pula untuk dakwah,sehingga apa yg disampaikan bisa
diamalkan oleh pendengar dan juga oleh penyiarnya.

Penanya: Kegiatan yang dilakukan menjadi penyiar islam di fajri? Jelaskan


dengan detaildalam sehari melakukan kegiatan sebelum dan sesudah
siaran?

Haristian: Sebelum siaran tentunya menyiapkan tema dan naskah siaran, ada
beberapa yg dibuatkan oleh tim naskah, seperti naskah berita.
Kemudian dibaca dan dipelajari.Apabila siaran berdua, diskusi terlebih

Fisib Unpak
100

dahulu dengan rekan siaran. Setelah selesaievaluasi, terkadang saya


dengarkan kembali rekaman siarannya.

Penanya: Menjadi penyiar adakah yang melanggar aturan atau syarat dan
ketentuan yangberlaku, berikan contoh realitasnya?
Haristian: Siaran harus sesuai dengan aturan kepenyiaran P3SPS. Tidak
menyinggung isu SARA. Harus komunikatif, tidak kaku. Konten
yang disampaikan harus sesuai dengan ajaran syariat Islam

Penanya: Menariknya menjadi penyiar Islam dengan penyiar biasa?


Haristian: Semua nya menarik, kaya misalkan penyiar radio biasa itu memang
lebih ke entertain (hiburan) entah hiburan seperti cerita horor atau apa,
cinta-cintaan terus kebanyakan juga memang kalau radio biasa juga itu
lebih ke musik. Kalau penyiar radio islam juga sebenernya menghibur
juga, cuma emang ketika radio biasa dan radio islam itu pandangan
nya beda, berkaitan dengan hiburan, ketika radio biasa anggap nya itu
curhat-curhatan di radio, terus muterin lagu kan lebih kesitu hiburan
nya. Kalau misalkan radio islam hiburan nya kita kan ya al-quran,
deket sama Allah SWT terus dapat ilmu juga, jadi itu si lebih menarik
nya disitu jadi kita itu hiburan nya lebih hiburan ukhrowi ( akhirat)
Emang kan dasarnya kita itu sebagai manusia kalau misalkan lagi
galau, sebagai seorang muslim utama nya yang bikin tenang hati itu
deket sama Allah SWT dan deket sama Allah SWT bukan hanya
dengan membaca Al-Quran tetapi misalkan contohnya di Fajri ada
acara bagi-bagi nasehat disitu kan jadinya , dan hiburan lain di pagi
hari itu ada program lain seperti bunayati, jadi dengerin anak-anak
baca al-quran itu kaya hiburan juga si dan kebanyakan anak-anak usia
5 tahunan atau anak-anak SD sudah bisa baca al-quran nah itu kan jadi
hiburan juga apalgi mereka semangat banget kan buat gabung, sampai

Fisib Unpak
101

pernah ya kan kalau acara bunayati itu satu acara dan sejam setengah
paling yang bisa di angkat telepon nya belasan orang paling banyak
20. Itu pernah ada yang nelepon karena penuh ga di angkat-angkat kan
dan sampai marah si anak kecil nya. Disitu membuktikan kalau
mereka itu semangat ya, semangat buat ngaji. Disitu menarik nya radio
islam tuh hiburan dan sama kaya radio biasanya cuma hiburan nya di
sisi yang berbeda yang membuat kita menjadi termotivasi lebih
ngingetin kita tentang akhirat tapi juga tentang dunia di ingetin juga
misalkan bahagia menurut islam itu bagaimana dan lain-lain.

Penanya: Menjadi seorang penyiar Islam niatan dari diri senidiri? atau dari
motivasi orang lain? Boleh dijelaskan?
Haristian: Sebenernya di awal itu ga ada niatan menjadi penyiar si, soalnya dari
SD-SMP sekolah nya sekolah umum namun pas SMA kan tadi nya
mau masuk SMA Negeri cuma karena dukungan orang tua terus uwa
juga ngajar di sekolah islam kan yaudah masuk, awalnya si jadi biasa
aja cuma makin kesini kan kalau di sekolah islam pelajaran agama nya
lebih banyak tuh, nah dari situ waktu itu ada radio jadinya pas di
sekolah udah belajar islam terus ada media radio, iseng-iseng denger
tuh radio, terus ada radio dakwah yaitu radio Fajri FM jadinya kan
disekolah sudah ada dorongan lebih dekat karena disekolah ada eskul
kultum , baca al-quran dll pas denger radio islam tuh ada daya tarik
nya lebih deket. Nah dari situ dengerin tuh tapi belum ada keinginan
jadi penyiar setelah itu kan kuliah nya ngambil pendidikan islam
harusnya jadi guru karena waktu itu masih belajar dan belum kepikiran
buat penyiar, tapi setelah jalan kuliah terus ada tawaran dari Fajri FM
mau ga ikutan pelatihan jadi sambil kuliah dan pelatihan juga yaudah
ikutan setahun buat belajar semua tentang radio. Dan dari situ mulai
ada niatan jadi penyiar. Terlebih dari SMA sudah mulai dakwah kaya

Fisib Unpak
102

qultum dll. Dari situ juga memang sudah sering ngajak-ngajak temen
buat ikut kajian, ngaji dan lain-lain lebih sering ngajak orang buat
kebaikan aja awal nya dan belum kepikiran buat media nya gitu kayak
radio karena memang skil nya belum ada dan lebih sering dengerin aja
dulu sama ngajakin orang buat denger, nah setelah ada pelatihan baru
tuh ikut karena ada peluang nya lebih besar jadi penyiar dan baru ada
bayangan buat jadi penyiar.
Untuk motivasi, awalnya kan cuma ngeshare ketemen untuk dengerin
Fajri FM dan ngeshare ilmu-ilmu yang saya punya dan setelah
pelatihan mikir kayanya enak juga ni bisa ngeshare melalui media
radio karena ngeliat teman-teman yang udah jadi penyiar dan mulai
kayanya seru juga siaran di radio gitu dan emng sebelumnya sebelum
di radio pernah di tempat lain tapi masih di lingkup ini juga
pendidikan karena kuliahnya pendidikan tapi belum mengajar dan
lebih ke manajemen nya. Nah sekarang kan jadi penyiar dan pernah
mikir juga kuliah s1 pendidikan tetapi kenapa jadi penyiar gitu kan
tetapi sudah punya jawaban nya si, dan pernah di kasih nasehat oleh
dosen yang jadi narasumber di acara Fajri FM juga kalau intinya
ngajar itu bukan cuma di sekolah tapi di radio juga masih bisa ngajar,
masih bisa share ilmu gitu.
Ada salah satu kalimat yang teringat sampai saat ini dari ustadz Dr.
Fachri Fachrudin, S.H.I., M.E.I, tentang teladan dalam parenting,
teladan terbaik adalah Rosululloh Shollallohu’alaihi wasallam Dalam
kehidupan sehari-hari pun penyiar radio Islam dituntut untuk memiliki
akhlakul karimah dan bisa dijadikan teladan.

Penanya: Ketika break/istirahat setelah siaran ada obrolan santai bersama


penyiar lainnya? jika boleh tau obrolan santai apa yang sering
dibicarakan diluar siaran?

Fisib Unpak
103

Haristian: Ada, kadang suka ngomongin kalau tadi tuh siaran kurang nya apa si
dan kalau ada kesalahan jadi bahan guyonan kalau lagi santai gitu.
Kan kalau pagi siaran berita ya dan kalau berita kadang ada istilah-
istilah asing juga kaya ada bahan-bahan lucu buat kita becanda. Terus
juga kalau misalkan penyiar itu ada fans nya dan ada fans yang fanatik
dan ada yg rada-rada dan itu suka di omongin kan. Simpel nya obrolan
pertama itu kesalahan siaran yang jadi bahan guyon terus ngomongin
fans yang aneh-aneh terus salah menyebutkan nama tokoh. Emang si
pendengar itu gatau si penyiar secara langsung dan kadang suka sama
penyiar A terus suka dengan penyiar B dan itu kan jadi bahan guyonan
kita ketika ngobrol santai.
Dan juga sering ngobrol tentang usaha-usaha teman yang bervariatif
dan saling support ketika teman punya usaha baru. usahanya
kabanyakan kuliner.

Penanya: Menurut diri sendiri, lebih memilih dakwah melalui radio atau dakwah
langsung bertatap muka? kenapa? bisa dijelaskan
Haristian: Semuannya baik, jadi dakwah nya itu saling melengkapi kaya kita
punya media radio terus ada media sekolah, kan sekolah juga dakwah
ya kaya misalkan mendidik anak ada juga dakwah nya melalui bangun
masjid, bagi-bagi al-quran terus bagi sembako dari situ orang-orang
merasa terbantu. Terus kita juga ada tabligh akbar, kajian-kajian juga
di masjid. Kaya radio siaran nya, terus offline nya juga ada kaya tadi.
Semuanya saling melengkapi cuma kalau di radio banyak keunggulan
gitu, salah satu program yang di gencarkan itu akusisi radio-radio yang
sudah colab bareng kita. Jadi kita ga perlu banyak memerlukan tempat
dan bisa sekaligus di dengarkan tanpa ada batasan nya dan kalau di
jalan orang bisa sambil dengerin radio sedangkan kajian secara
langsung harus duduk di tempat kajian yang sudah di sediakan

Fisib Unpak
104

misalnya masjid dll. Keunggulannya ga perlu butuh banyak ruang


untuk berdakwah dan bisa kapan pun mendengar kan radio dan bisa
sambil melakukan aktivasi apapunapapun. Dan lebih keunggulan
media sebagai pengantar nya termasuk tidak terbatas waktu, tempat.
Juga kalau misalkan malem orang dengerin kajian malem dirumah bisa
mendengar kan sendiri kan lebih nyaman daripada datang ke tempat
kajian nya.
Transkrip wawancara 3
Subjek wawancara : Hendi Hermansyah
Peran subjek : Key Informan
Tanggal Wawancara : 13 Juni 2020
Waktu Wawancara : 11.39 WIB
Tempat wawancara : Wawancara melalui WhatsApp

Penanya: Apa yang arti dakwah islam menurut anda sebagai penyiar?
Hendi: Islam adalah sumber keselamatan, ketenangan hati dan kedamaian bagi
penganutnya. Dengan dakwah islam ini maka semakin banyak orang
yang akan kembali kepada Tuhannya yaitu Alloh Ta’ala dan Rosulnya
sholallohu ‘alaihi wasallam. Semakin banyak orang yang mengenal
Tuhan dan Rosulnya maka akan tercipta kedamaian dalam kehidupannya.
Jauh dari maksiat dan segala macam bentuk perbuatan dosa.

Penanya: Tujuan utama berdakwah menurut anda?


Hendi: Mengajak sebanyak-banyaknya manusia agar kembali kepada Alloh dan
Rosulnya, mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala apa yang
dilarang-Nya. Saling mengigatkan dalam kebaikan dan ketaatan agar
terhindar dari kesesatan.

Penanya: Bagaimana proses bapak mengenal radio hingga berdakwah diradio?

Fisib Unpak
105

Hendi: Dulu saya sebagai mahasiswa di salah satu Universitas Swasta di Jakarta.
Pada tahun di Bogor karena domisisli saya di Bogor jadi supaya lebih
deket dan hemat ongkos. Singkat cerita saya ditawarkan pekerjaan di
Radio Fajri oleh saudara saya yang kebetulan beliau salah satu ustadz di
Radio Fajri. Awalnya saya belum tau tentang radio Fajri tapi karena saya
sedang butuh tempat magang jadi saya tidak banyak berpikir untuk
menerima tawaran tersebut. Akhirnya 2014 saya bergabung dengan radio
Fajri bagian tim Desain karena sesuai dengan kemampuan saya di bidang
ini ketika kuliah. Selanjutnya 2015 saya ikut seleksi penyiar dan
alhamdulillah bisa lolos dan akhirnya bisa siaran hingga saat ini.

Penanya : Apa visi dan misi bapak menjadi penyiar diradio Fajri FM?
Hendi : Agar masyarakat khususnya yang beragama islam menyadari bahwa
sebenarnya Islam itu mudah dan tidak mempersulit penganutnya.
Berislam secara kaffah dan benar.

Penanya : Bagaimana menurut anda tentang manfaat dakwah yang di siarkan oleh
radio fajri fm bagi pendengar?
Hendi : Sangat bermanfaat sekali karena banyak testimoni yang disampaikan
oleh para pendengar yang mana mereka merasakan banyak sekali
manfaat dan perubahan dalam hidupnya setelah mendengarkan siaran
radio fajri fm.

Penanya : Bagaimana penyiar membuat sebuah materi dakwah islam agar


pendengar dapatmemahami materi yang di sampaikan melalui radio fajri
fm?
Hendi : Mencari banyak referensi dari berbagai sumber seperti website-website
islam juga dari buku/majalah-majalah yang tersedia di radio fajri.

Fisib Unpak
106

Penanya : Apakah menurut anda materi dakwah islam yang di siarkan dapat di
Pahami bagi pendengar?
Hendi : InsyaAlloh bisa dipahami, terbukti dari banyaknya antusias para
pendengar setia radio fajri yang banyak bergabung menyampaikan
nasihat-nasihat ketika acara on air sedang berlangsung.

Penanya : Menurut anda apakah dakwah yang penyiar sampaikan sesuai dengan
Ajaran islam yang di ajarkan rasulullah saw dan al-quran serta al hadist?
Hendi : InsyaAlloh sesuai karena kita mengambil dari sumber atau rujukan yang
benar- benar dapat dipercaya.

Penanya : Menurut anda apakah materi dakwah yang di sampaikan dapat merubah
perilaku-perilaku mad’u agar menerima ajaran-ajaran islam ?
Hendi : Tergantung mad’u nya apakah mau menerima dakwah tersebut atau
tidak.Hanya Alloh yang dapat menentukan siapa yang layak
mendapatkan hidayah dan taufik Nya atau tidak, tugas penyiar hanyalah
menyampaikan pesan dakwah dan berharap agar apa yang
disampaikannya dapat diterima.

Penanya : Apakah membangun dakwah melalui media radio ini sama dengan
dakwah- dakwah yang di sampaikan secara langsung seperti kajian dan
lain-lain?
Hendi : Tidak terlalu berbeda tapi yang membedakan adalah di radio ini kita bisa
seharian full mendengarkan kajian-kajian keislaman, wawasan islam,
info seputar kesehatan hingga berita islam dalam dan luar negeri yang
mana tidak akan didapatkan dari menghadiri kajian-kajian islam.

Penanya : Dakwah seperti apa yang penyiar sampaikan agar pendengar dapat

Fisib Unpak
107

memahaminya?
Hendi : Dakwah yang santun, ramah, tidak menyinggung perasaan dan tidak
Membesar-besarkan perbedaan.

Penanya : Dakwah terbaik adalah melalui teladan diri seperti yang dicontohkan
Rasulullah SAW. Bagaimana menurut Anda ? hubungkan dengan
konsep dakwah yang andagunakan?
Hendi : Betul,radio adalah sarana dakwah yang dipilih agar kita bisa
menjangkau masyarakat luas tidak hanya di satu wilayah saja akan
tetapi di berbagai wilayah. Ini adalah salah satu kemudahan bagaimana
agar kita bisa menjangkau dan mendakwahkan masyarakat tanpa
harus bertatap muka atau datang langsung ketempat-tempat maksiat.

Penanya : Dakwah cenderung lebih bebas dari khutbah oleh sebab itu metode
penyampaiannya pun berkembang dan kreatif. metode-metode dakwah
kreatif yang kamuketahui?
Hendi : Ada istilah dakwah tidak harus ceramah dan tidak harus seorang ustdz.
Akhir-akhir ini banyak konten-konten keislaman yang sering sekali
kita temui dari berbagai media dan dengan cara yang berbeda-beda
misalnya dengan membuat poster keislaman, video keislaman, animasi
islam, audio islam dan lain sebagainya.

Penanya : Menurut anda , materi dakwah mengenai apa yang di sukai oleh
pendengar?
Hendi : Kehidupan rumah tangga, parenting islam, fikih, akidah, seputar jodoh
dan lain sebagainya.

Fisib Unpak
108

Penanya : Apa ciri khas dari materi dakwah fajri fm sehingga pendegar tidak
bosan untuk mendengarkannya?
Hendi : Ilmiah mengambil dari berbagai macam sumber yang insyaAlloh tepat
dan disampaikan dengan cara yang santun, ramah dengan tidak
menyudutkan berbagai pihak yang berseberangan pendapat.

Penanya : Apakah materi dakwah yang anda sampaikan dapat membuat anda
menjadi pribadi lebih baik lagi?
Hendi : InsyaAlloh mudah-mudahan semoga Alloh senantiasa memberikan
kita taufik dan hidayah-Nya, yang saya ingat ulama mengatakan akal
itu didalam hati, sehingga kebersihan hati akan menghasilakan akal
yang bersih, memperkuat benteng dengan cara kuatkan akidah
islamiahnya, akidah itu apasih, keyakinan kepada Allah SWT. Saya
terapkan di kehidupan saya

Penanya : Menurut anda bagaimana dakwah di eraglobalisasi?


Hendi : Dakwah harus terus berjalan apalagi di era globalisasi seperti ini yang
mana hal tersebut menjadi tantangan besar bagi umat islam agar tetap
berpegang teguh kepada ajaran agamanya sehingga tidak ikut
terpengaruh kepada budaya-budaya kaum kuffar yang dapat merusak
akidah keislaman kita.

Penanya : Menurut anda, strategi dakwah seperti apa yang di sukai oleh
masyarakat modern saat ini?
Hendi : Dakwah yang saling mengajak dan tidak mengejek. Dakwah yang
saling membantu dan mau berbagi

Fisib Unpak
109

Penanya : Apakah semua materi dakwah yang telah di siarkan dapat


meningkatkan kualitas radio atau minatpendengar?
Hendi : Tergantung materi apa yang disampaikan dan disajikan karena setiap
orang berbeda-beda kebutuhan mereka mendengarkan.

Penanya : Hasil materi dakwah yang disampaikan ke pendengar, penyiar


membuat sendiri atau report dari oranglain?
Hendi : Tergantung banyaknya waktu yang ada, kalo sedang sibuk maka
mencari referensi di website atau majalah dan buku. Jika ada banyak
waktu luang ya membuat naskah sendiri.

Penanya : Apakah materi yang disampaikan ke pendengar radio Penyiar


membuat sendiri atau ada tim yang membantu untuk pembuatan
materi?
Hendi : Terkadang dari tim dan terkadang buat sendiri. Buat sendiri ketika
mengangkat sebuah tema yang sedang viral di masyarakat

Penanya : Menurut penyiar apa kelebihan berdakwah melaluiradio?


Hendi : Lebih mudah untuk menjangkau masyarakat baik itu dari lapisan atas,
menengah hingga bawah karena, radio ini sangat mudah sekali di
dapatkan atau didengarkan baik itu melalui radio biasa, radio hp
bahkan bisa didengarkan melalui website

Penanya : Apa kendala penyiar berdakwahdiradio?


Hendi : Harus mempertanggung jawabkan apa yang di sampaikan tentunya ini
menjadi tantangan bagi penyiar ketika mendakwahkan kepada orang
lain untuk berubah maka sejatinya dakwah itu untyuk dirinya.

Fisib Unpak
110

Penanya : Adakah pengalaman yang tidak mengenakan ketika menyampaikan


materi melalu radio? Seberapa efektif berdakwah melaluiradio?
Hendi : Pengalaman yang tidak mengenakan ya hanya sebatas teknis aja
misalnya rekan penyiar yang kurang sreg atau microphon siaran yang
eror. Terkadang juga sering mati lampu ketika pas menyampaikan
siaran. Kalo ditanya sebereapa efekti ya cukup efektif buktinya radio
fajri bisa bertahan hingga sekarang dan bahkan mempunyai empat
cabang radio di antaranya sukabumi, cirebon, bandung dan purwakarta.

Penanya : Syarat dan ketentuan menjadi seorang penyiar di radio fajri fm?
Hendi : Muslim Laki-laki, Punya skill siaran, Percaya Diri, Mengerti tentang
agama.

Penanya: Ceritakan dirimu sebelum terjun di radio penyiaran islam? Dimana


kenal radio? Dankenapa memilih menjadi penyiar islam? Jelaskan!
Hendi: Sebelumnya hanya sebagai mahasiswa magang mencari tempat
magang, akhirnyadikenalkan dengan radio fajri. Setelah bergabung
kurang lebih satu tahun sebagai desainer fajri. Kemudian mengikuti
pelatihan kepenyiaran selama satu bulan dan akhirnya lolos terpilih.

Penanya: Apakah kamu memang mempunyai cita cita sebagai penyiar radio
islam? Kenapaa?
Hendi: Ngga ada kepikiran untuk menjadi seorang penyiar radio islam, tapi
pernah punya cita-cita jadi penyiar radio biasa aja.

Penanya: Kalimat apa yang kamu dengar, pahami dan lakukan ketika ustadz atau
narasumber melakukan siaran di radio? Jelaskan, dan bagaimana
pendapat kamu?

Fisib Unpak
111

Hendi: Saking banyaknya jadi ngga bisa disampaikan semua. Beberapa yg


bisa saya sebutkan diantaranya tentang pentingnya dakwah, menuntut
ilmu, sedekah dan tentang menjaga kesehatan

Penanya: Gambaran seorang penyiar menurut kamu? Jelaskan dan berikan


contoh realitasnya?
Hendi: Penyiar harus punya wawasan luas, bisa menyampaikan pesan dengan
baik, harus ramah kepada pendengar.

Penanya: Kegiatan yang dilakukan menjadi penyiar islam di fajri? Jelaskan


dengan detail dalam sehari melakukan kegiatan sebelum dan sesudah
siaran?

Hendi: Pertama menentukan tema, membuat atau mencari naskah yang sesuai
dengantema, diskusi jika siaran berdua atau ketika mengundang
narasumber, evaluasi,mendengarkan hasil siaaran melalui rekaman.

Penanya : Menjadi penyiar adakah yang melanggar aturan atau syarat dan
ketentuan yang berlaku, berikan contoh realitasnya?
Hendi: Ada hal yang perlu diperhatikan oleh penyiar di antaranya tidak boleh
melanggar aturan kepenyiaran dari pemerintah, tidak menyinggung isu
sara, karena ini radio islam jadi tidak boleh menggibah atau
merendahkan orang lain atau pendengar, jaga image tidak boleh
tertawa lepas.

Penanya: Menariknya menjadi penyiar Islam dengan penyiar biasa?

Fisib Unpak
112

Hendi: Hal yang membuat menarik menjadi penyiar islam di antaranya adalah
harus bisa menjaga sikap ketika siaran sedang berlangsung dalam
artian kita harus menjaga image sebagai seorang muslim, ada batasan-
batasan yang harus diperhatikan misal tidak lebay, tidak genit, atau
hal-hal yang dapat membuat lawan jenis tertarik kepada pembawaan
acara kita.
Penanya: Menjadi seorang penyiar Islam niatan dari diri senidiri? atau dari
motivasi orang lain? Boleh dijelaskan?
Hendi: Tidak ada niatan sama sekali pada awalnya, namun ketika bergabung
menjadi bagian dari radio niatan untuk menjadi penyiar radio islam itu
muncul karena saya berpikir sayang sekali jika kita sudah bergabung
dengan radio tapi tidak menjadi penyiar radionya. Banyak teman-
teman yang ingin bergabung menjadi penyiar radio tapi kesempatan
tersebut belum mereka dapatkan.
Penanya: Ketika break/istirahat setelah siaran ada obrolan santai bersama
penyiar lainnya? jika boleh tau obrolan santai apa yang sering
dibicarakan diluar siaran?
Hendi: Biasanya yang kita obrolkan ketika jeda adalah hal-hal atau kesalahan-
kesalahan kecil ketika pas siaran misal penyebutan nama, tempat atau
bahasa asing selain itu juga kadang mengomentari pesan-pesan yang
dikirimkan oleh pendengar
Penanya: Menurut diri sendiri, lebih memilih dakwah melalui radio atau dakwah
langsung bertatap muka? kenapa? bisa dijelaskan
Hendi: Saya pribadi lebih nyaman berdakwah melalui radio karena belum
percaya diri untuk dakwah secara tatap muka. Selain keilmuan islam
masih kurang juga bisa meminimalisir kesalahan. Dakwah lewat radio
ga perlu ketemu ustadz secara langsung beda hal nya dengan kajian
yang langsung ketemu dengan ustadz atau penceramahnya, dan

Fisib Unpak
113

penceramahpun hanya sejam dua jam belum tentu sampe seharian


seperti radio

Transkrip Wawancara Pendengar Radio Fajri FM


Subjek wawancara : Dewi
Peran subjek : Pendengar Radio Fajri FM
Tanggal Wawancara : 11 July 2020
Tempat Wawancara : Wawancara melalui Sosial Media Facebook

Penanya : Assalamu'alaikum Wr. Wb, nama saya Karmila Sari dari Universitas
Pakuan Bogor. Mohon maaf sebelumnya, saya ingin bertanya, apakah
kaka sering mendengarkan radio Fajri FM?
Dewi : Waalaikumsalam Wr. Wb. Iya betul saya salah satu penggemar radio
Fajri FM saya suka dengan kajian-kajian nya dan juga sering
mendapatkan motivasi penting dalam acara ini.
Penanya : alhamdulillah, mohon maaf mengganggu waktu nya kaka. Apa saya
boleh tanya seputar radio Fajri FM menurut kaka pribadi sebagai
pendengar radio Fajri FM?

Fisib Unpak
114

Dewi : iya boleh


Penanya : Materi yang disampaikan oleh penyiar radio fajri fm pakah
tersampaikan dengan jelas dan mudah lipahami oleh kaka?
Dewi : iya, dari segi bahasa yang di sampaikan melalui adio menurut saya
sangat mudah di mengerti. Dan pisa di pahami bagi kaum pendengar
tua muda ahkan dari segi cerita pun bisa di pahami oleh anak"
Penanya : Alhamdulillah kak, dari kaka sendiri materi dakwah pa yang kaka
sukai dan selalu ingin didengar?
Dewi : Materi tanya jawab. Materi ngobrol perkara iman, acara Gaya muda
islam serta talkshow interaktif juga cerita" yang di sampaikan hampir
semuanya saya suka. Karna semuanya ngga ada jeda. Murottal pun
juga ngga ketinggalan. Jadi semuanya itu sangat" menginspirasi kaum
muda untuk belajar mengenal lebih jauh tentang islam.
Penanya : Alhamdulillah jika semuanya itu sangat menginspirasi kaum muda ya
ka, radio fajri fm dapat dibilang sebagai teman hijrah kak, menurut
pendapat kaka gimana jika radio fajri fm sebagai eman hijrah kaka?
Dewi : Menurut saya pribadi sih saya sangat bersyukur bisa bertemu dengan
acara radio fajri yah. Karena saya berharap semoga allah menurunkan
hidayah serta membukakan rahmatnya, membukakan jalan kehidupan
masa depan semua para pendengar Fajri FM Pada dasarnya dunia
sekarang ini sudah tidak ada atasnya. Ya mungkin karena kemajuan
teknologi dann derasnya alur informasi yah . Dunia yang sekarang kita
tempati ini, sebenernya telah menjadi medan perang yang tak kasat
mata jadi banyak orang-orang yang suka berbuat semena-mena yah ya
jadi bersyukur aja bagi pendengar Fajri FM yang bisa kita dengarkan
melalui siaran online maupun lewat angin saja , harapannya ya
semoga Allah SWT merahmati orang-orang yang beriman serta
membimbing nya agar sampai pada jalan nya .

Fisib Unpak
115

Penanya : Bisa jadi teman hijrah berarti ya ka, kaka pernah merasakan perubahan
dalam hidup kaka setelah mendengarkan radio fajri fm? Atau kaka
pernah mendengar cerita cerita orang yang mengalami perubahan
setelah mendengarkan materi dari radio fajri fm?
Dewi : Saya banyak perubahan. Bahkan sempat ada kejadian yang sedang
saya alami terus saya merasa lelah akan semuanya. Namun. Setelah
saya dengar beberapa ceramah dan beberapa nasihat saya jadi
semangat lagi dan yakin bahwa allah SWT selalu ada bagi hambanya.
Penanya : Alhamdulillah kak banyak perubahan Apa kaka berteman dengan
penyiar di facebook atau media lainnya ka? Apa Kaka mengenal
seorang penyiarnya?
Dewi : Mengenalnya sih belum cuman tau namanya saja.
Penanya : Makasih banyak ya kak sudah mau menjawab pertanyaan saya Kalo
boleh tau umur kk berapa dan nama panjang kakak Untuk saya tulis di
proposal.
Dewi : 19 thn Dewi safitri Sari
Penanya : Terima kasih banyak kak
Dewi : iya sama sama

Fisib Unpak
116

Transkrip Wawancara Penyiar Radio WADI FM


Subjek wawancara : Ali Ridho / Aldo
Peran subjek : Penyiar Radio WADI FM
Tanggal Wawancara : 11 July 2020
Tempat wawancara : Wawancara melalui Telepon

Penanya: Apa arti makna dakwah Islam menurut penyiar?

Aldo: Arti dakwah diradio sebenernya sama dengan dakwah-dakwah Lain-


lainnya juga ya, sama seperti misalkan offair atau mungkin face to
face dengan dakwah secara umumnya yak gitu, namun kalau di radio
ini bagi saya pribadi , memiliki jaringan yang lebih luas lagi
sebenernya,mangkanya di namakan wadi itu dari kepanjangan wadi itu
kan ( wadah dakwah Islam ) , mangkanya di wadi ini secara ini kita
mengumpulkan data-data dakwah gitu kan dari berbagai alim ulama
atau pun siapa itu gitu kan para asatidz gitu kan, kemudian kita kemas
menjadi suatu dakwah untuk masyarakat khalayak pendengar itu

Fisib Unpak
117

sesuai dengan kebutuhan mereka. Betul sekali, jadi kan kalau di radio
mungkin seperti hal nya kita berdakwah di luar misalkan bukan di
media radio, itu kalau misalkan lagi acara nikahan otomatis kan
penceramah pasti kan seputar tentang pernikahan nya itu, nah
kemudian kan di radio juga sama seperti itu dimana ketika kita
berdakwah di radio, kita juga harus bisa memilah, memilih gitu kan,
mana yang memang dibutuhkan masyarakat saat ini, ibarat kemarin
contoh nya di bulan ramadhan, otomatis kan kita juga menyajikan
tayangan-tayangan ataupun siaran-siaran radio yang memang
berhubungan dengan bulan tersebut, jadi ada suatu kebutuhan
masyarakat yang memang itu yang dibutuhkan.
Penanya: Dakwah melalui radio bisa dikatakan efetif atau tidak?
Aldo: Insya Allah sama, sangat efektif sebenarnya, apalagi mungkin jaman
era-era 2010-2013 itu memang era-era radio lagi meningkat-meningkat
nya dimanapun radionya itu dan radio apa saja memang lagi sangat
ada dipuncak nya. Nah kemudian di masa tahun 2014 sampai saat ini
itu kita mempunyai tantangan tersendiri berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya karena media elektronik yang sangat berkembang pesat
dimana internet ini kan merajalela, internet sudah ada di genggaman
berbeda pada saat jaman dahulu, kalau tahun-tahun sebelumnya
mungkin orang-orang ingin mendengar tentang hukum seputar Islam,
mereka juga melihat tv jarang-jarang juga melihat tayangan tayangan
yang media nya itu dakwah untuk televisi , tapi sekarang mulai banyak
apalagi kan ada tv tv digital, disitulah radio itu mulai terpinggirkan
sebenarnya gitu ya, tapi Alhamdulillahnya karena kita memang
konsisten dari awal yak kita ini media dakwah meskipun melalui radio
dan banyak sekali ibaratnya tantangan tantangan nya Alhamdulillah
kita Istiqomah dan sampai dengan saat ini kita masih eksis dan masih
mengudara berkata banyak teman-teman juga yang masih antusias dan

Fisib Unpak
118

ga sedikit juga orang-orang yang masih mengandalkan suatu media


radio gitu.
Penanya: Kalau menjadi seorang penyiar dakwah, apa dakwah yg dapat di
lakukan melalui teladan diri?
Aldo: Kalau kita di radio wadi ini memang radio dakwah Islam gitu yak, jadi
bukan berarti penyiar itu harus ustadz si sebenernya, karena memang
yang menyampaikan hukum secara lebih ke ilmu-ilmu agama itu
memang kita khusus kan untuk narasumber ataupun para ustadz gitu.
Kalau penyiar sama hal nya dengan radio-radio lain yang mana kita
membawakan acara kita hanya sekedar penyambung penasaran
daripada para pendengar untuk mempertanyakan kepada narasumber,
jadi ga harus penyiar ini ustadz atau harus meneladani diri terlebih
dahulu jadi engga juga si tapi memang alangkah baiknya kalau
misalkan penyiar ini memiliki dasar agama itu lebih bagus lagi apalagi
di radio Islam gitu kan ya lebih cocok lagi tapi memang engga di
wajibkan untuk seperti itu, Jadi gitu, jadi justru kalau misalkan bukan
dari kalangan ustadz ya memang ada nilai baik nya, nilai positif nya
gitu, beda nya ini mungkin kalau misalkan si penyiar ini belum tau
misalkan si narasumber ini sedang menceritakan apa dan kebetulan si
penyiar nya juga memang belum tau apa-apa tentang ilmu yang di
bawakan oleh narasumber , paling tidak si penyiar itu akan bertanya
dengan hal-hal yang memang dia tidak tau kepada narasumber jadi
secara tidak langsung si penyiar ini mempertanyakan hal pada si
narasumber bisa jadi pertanyaan nya mewakili pertanyaan daripada
pendengarkalau misalkan memang yang sudah tau kadang-kadang
sudah biasa-biasa aja cuma mempersilahkan dan ucapan terimakasih
sudah selesai aja gitu tapi kanpenyiar itu memang di tuntut bisa
mewakili rasa penasaran Daripada pendengar itu. Engga semua
melakukan teladan diri gitu, paling tidak kita juga ibarat nya kita sadar

Fisib Unpak
119

diri deh gitu, kita ini kerja di radio wadi, radioIslami ketemu sama
ustadz setiap hari sama dengan kita mengaji setiap hari dan kita
menjadi seperti santri sendiri mungkin orang-orang pada mondok dan
segala macam tapi kita memang ga mondok tapi setiap hari kita siaran
dengan ustadz secara ga langsung kita juga ikut mengaji , nah dari
situlah kita mempunyai sadar diri, kita ini sudah seperti santri yak
paling tidak kita juga sadar diri jaga sikap, jaga perilaku dan akhlak
kita harus lebih baik lagi karena kita yang selalu Setiap hari dengerin
pengajian dari radio wadi itu.
Penanya: Menjadi seorang penyiar di radio islam ada tahapannya tidak?
Aldo: Untuk dahulu mungkin karena kita memang 100% dakwah otomatis
kan penyiar juga benar-benar di bina dari awal ya masuk kita interview
nya juga ga sembarangan, misalkan kamu lulusan apa , kamu bisa
ngaji atau engga . Karena kan waktu dahulu kita memang sangat wajib
penyiar harus bisa baca Al-Qur'an , kenapa? Karena kita juga punya
acara ini tentang tajwid tentang pembacaan Al-Qur'an, jangan sampai
pendengar di ajak suruh baca Al-Qur'an sementara penyiar nya diam ,
nah disitu kita benar-benar fokus kamu bisa Al-Qur'an dan lainnya .
Dan kemudian dibab bab lainnya seperti cara tata Krama, akhlak ,
sopan santun kita terhadap tamu seperti apa sesuai dengan ajaran-
ajaran Islam itu harus di perhatikan banget waktu dahulu
Dari cara berbicara juga kita melihat dari latarbelakang nya juga kalau
misalkan biasa bahasa kasar, kita khawatir disitu . Dan bedanya
sekarang ini kita di mix, ga kaya dulu , kalau misal nya ada penyiar
yang masuk kita ini perlu mempunyai pengetahuan tidak hanya seputar
Islam saja , seputar media saat ini juga , jadi lebih update aja gitu kan .
Jadi supaya balance juga sama radio karena kita nyari yang balance
penyiar nya juga harus bisa balance.
Penanya: Bisa ceritakan latar belakang sebelum terjun di penyiaran islam?

Fisib Unpak
120

Aldo: Sebenernya waktu dahulu waktu saya masuk radio wadi itu bukan
untuk penyiar karena waktu dahulu saya basic nya di komputer bagian
IT kemudian waktu masuk radio, waktu dulu radio belum komersil
kan , dan kadang-kadang penyiar nya juga ga terlalu Istiqomah banget
waktu dulu itu , saya ngalamin waktu itu penyiar itu cuma tersisa 3
orang, kadang-kadang masuk, kadang-kadang engga , sedangkan saya
yang aktif di sana, yang setiap hari hampir nginap disana karena
memang jarak radio kerumah saya ga terlalu jauh-jauh banget Iyaa
dari situ saya mikir kasihan juga ni radio ga ada yg siaran, ga ada yang
isi , kekurangan penyiar akhirnya terjunlah saya disana mencoba
mengisi, belajar juga dan ga langsung masuk on-air juga si , belajar
mungkin 1-2 atau 4 hari disana mulai suka dengan siaran akhirnya
saya coba ikut seminar seminar tentang penyiaran radio , waktu itu kan
memang sedang jaman-jaman rame nya radio kan yak, seperti Helmi
Yahya , Tantowi Yahya, Eko Patrio itu saya ikuti aja semua . Karena
saya sadar diri saya bukan keluaran dari sekolah mediapenyiar, saya
ini bagian komputer, nah disana Alhamdulillah si banyak ilmu yang
saya dapati selama ikut seminar dan di radio wadi itu. Mungkin kalau
saya ga kerja di radio, saya ga akan ikut seminar seminar seperti itu
dan saya juga paling ga bisa ngomong depan orang banyak dan ga
kenal, ga bisa tetapi pas di radio ternyata urat kemaluan saya sudah
putus kayanya haha iya mangkanya saya pernah dengar dari Helmi
Yahya itu penyiar itu ga boleh malu dan saya pikir yak benar saya dulu
pemalu banget , ketemu orang yang baru kenal aja malu tetapi setelah
di radio ini saya bisa merasakan saya harus bisa menjadi orang ketika
ada orang baru itu nyaman dengan saya meskipun baru kenal .
Memang benar si, penyiar itu harus gitu, misalkan ada pendengar
otomatis penyiar harus bisa cara berkenalan dengan orang baru seperti
pendengar ketika on-air nyaman dan akhirnya ketagihan dan jadi

Fisib Unpak
121

pengen berteman dengan kita apalagi kita di radio bagaimana cara nya
siorang ini penelpon nyaman dengan kita sebagai penyiar nya dan
nyaman mendengarkan radio wadi FM ini dan memang caranya ga
spontan, dan harus bertahap gitu dan makin lama kita makin
menyadari gitu. Jadi kalau latarbelakang Islam memang saya waktu itu
juga sekolah latarbelakang Islam , cuma karena saya fokusnya di
media elektronik atau komputer dan saya juga gatau ini kenapa orang
tua saya masukin ke madrasah , nah dari situ saya ikuti aja apa kata
orang tua meskipun saya masuk di sekolah yang bukanfokus dimedia-
media banget tapi lama-kelamaan memang ada hikmah juga si pas
saya masuk ke radio Islam , tapi dari sana juga lah kita harus belajar
media karena memang merasa cocok aja karena sekolah nya di
madrasah dan kemudian saya mempunyai hobi di media , ada nasib
juga kenapa saya bisa masuk di wadi ini media berdasarkan Islam juga
ni, saya merasakan cocok ni, nah dari situ lah saya ikut banyak
seminar ini-itu demi mengembangkan hobi juga dan mungkin bisa
bermanfaat juga di radio
Penanya: Menjadi seorang penyiar islam adakah sebuah pengalaman bersama
seorang pendengar?
Aldo: Ada si kadang-kadang suka gitu memang ada, hampirsering yak, dulu
kan kita mempunyai program acara itu namanya solusi , dimana setiap
pendengar yang mempunyai masalah apapun itu kita akan coba
selesaikan masalah itu dengan cara islami, waktu itu acaranya malam
Sabtu setiap jam 9 - 11 , nah si penyiar ini memang harus
membawakan acara ini dan harus bisa memahami kasus si pendengar
ini kaya gimana dan menerangkan ke si narasumber agar bisa
menjawab nya dan menyelesaikan nya , itu sangat luar biasa banget
memang acara ini dahulu sempat trending nomor satu tapi
Alhamdulillah waktu itu ada permasalahan seperti suami istri yang

Fisib Unpak
122

mau bercerai atau mungkin bermasalah dengan keluarga nya gitu ,


dengan adanya acara seperti ini sebagai penyiar yang bisa menanggapi
kasus seperti ini , narasumber nya juga konsisten dengan jawaban-
jawaban yang bisa menyelesaikan masalah si pendengar akhirnya
mereka Alhamdulillah secara islami bisa damai dan lain sebagainya .
Ada juga yang misalkan ah saya mau mengikuti orang tua atau
gimanaitu kan, si cowoknya begini, si ceweknya begini kita kasih
masukan yang kira-kira nya baik untuk si pendengar ini meskipun kita
ga kenal dengan si pendengar itu , kita gatau kehidupan nya gimana
tapi dengan adanya acara nya seperti itu, dia ceritakan secara detail
dan kita memahaminya dan Alhamdulillah kita bisa memberikan
jawaban yang tepat buat mereka, Ya jadi tergantung acaranya itu , ada
beberapa acara yang memang di persiapkan terlebih dahulu minimal 3
jam sebelum masuk ke siaran itu kita siapkan dulu tema nya untuk
mendapatkan siaran yang maksimal . Jangan sampe kita siaran ga
memiliki tema ga ada apa-apanya gitu kan , kan kita pengen nya sesuai
dengan visi dan misi radio kita ini pengen menyajikan siaran yang
edukatif, inspiratif, menghibur dan bermanfaat. Terkecuali kita
siarannya sama sinarasumber tuh, kalau narasumber kan kita hanya
sebagai MC aja, nanti yang menceritakan tema nya di narasumber nya
tersebut mau bawa tema apa . Kalau si ustadz nya membawakan tema
ramadhan, nanti beberapa menit kedepan, sesi interaktif kemudian
akan pendengar menelpon menanyakan seputar Ramadhan dan wajib
harus di jawab oleh si narasumber nya tersebut karena mereka sendiri
yang membawakan tema nya itu kalau penyiar nya ya sudah instans
aja karena cuma penyambung lidah aja.
Penanya: Obrolan apa yang dibicarakan pada saat santai di wadi FM?

Fisib Unpak
123

Aldo: Kalau lagi santai paling kita bahas tentang siaran sebelumnya, kadang
suka ada yang harus diperbaiki, dari penyampaiannya. Kita sering
bahas contohnya

Fisib Unpak

Anda mungkin juga menyukai